Download - BAB 2 KONDISI UMUM OK.docx

Transcript

Kondisi Umum Wilayah Kabupaten Muaro Jambi

BAB 2KONDISI UMUM WILAYAH KABUPATENMUARO JAMBI

2.1 KONDISI BIOFISIK

2.1.1 Letak Geografis

Secara geografis, wilayah Kabupaten Muaro Jambi terletak diantara 115' - 201' Lintang Selatan. dan 103 15' - 104 30' Bujur Timur, yang secara geografis mengelilingi Kota Jambi dan berbatasan langsung dengan :Sebelah Utara : Kabupaten Tanjung Jabung TimurSebelah Selatan : Kabupaten Tanjung Jabung TimurSebelah Timur : Provinsi Sumatera SelatanSebelah Barat : Kabupaten BatanghariKabupaten Muaro Jambi yang dibentuk berdasarkan UU No.54 Tahun 1999 dan diresmikan tanggal 12 Oktober 1999 merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Batanghari yang terdiri dari (enam) Kecamatan yaitu Kecamatan Jambi Luar Kota, Mestong, Sekernan, Kumpeh Ulu, Maro Sebo, Kumpeh dan setelah pemekaran dibentuk kecamatan Sungai Bahar dan Sungai Gelam, sehingga mempunyai 129 desa dan 4 kelurahan.Kabupaten Muaro Jambi memiliki luas wilayah 524.600 Ha atau 10,29% dari luas wilayah Provinsi Jambi 5.100.000 Ha. Batas administrasi dan luas wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Muaro Jambi tergambar lebih jelas pada Tabel 2.1 dan Gambar II.1 Peta Administrasi.

Tabel 2.1Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Muaro Jambi

Sumber : BPS Kab. Muaro Jambi 2012

Jarak kabupaten Muaro Jambi (Sengeti) dengan daerah kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi dapat digambarkan sebagai berikut :a. Sengeti Jambi= 38 kmb. Sengeti - Muara Bulian= 75 kmc. Sengeti - Kuala Tungkal= 120 kmd. Sengeti - Muaro Bungo= 250 kme. Sengeti Bangko= 280 kmf. Sengeti - Sungai Penuh= 500 kmg. Sengeti Sarolangun= 190 kmh. Sengeti Tebo= 180 kmi. Sengeti - Muara Sabak= 120 km

Gambar II.1Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Muaro Jambi

Sementara itu jarak Ibukota Kabupaten Muaro Jambi (Sengeti) dengan Ibukota Kecamatan dalam Kabupaten Muaro Jambi adalah :a. Sengeti Pijoan= 50 kmb. Sengeti Jambi Kecil= 14 kmc. Sengeti Sebapo= 65 kmd. Sengeti Pudak= 48 kme. Sengeti Tanjung= 100 kmf. Sengeti Marga = 110 km

Penggunaan tanah hutan adalah daerah yang belum pernah dibudidayakan oleh manusia atau tumbuhan yang tumbuh sendiri secara alamiah. Hutan diklasifikasikan berdasarkan kawasannya yang terdiri dari :a. Hutan lindung secara keseluruhan seluas 26.311 hab. Hutan produksi tetap seluas 42.012 hac. Hutan produksi terbatas seluas 60.273 had. Taman Nasional seluas 31.314 haSecara keseluruhan luas hutan di Kabupaten Muaro Jambi yaitu 132.795 ha atau 25,3 % dari luas wilayah Kabupaten Muaro Jambi.

2.1.2 Fungsi Kawasan

Penggunaan tanah hutan adalah daerah yang belum pernah di budidayakan oleh manusia atau tumbuh sendiri secara alamiah, Hutan di klasifikasikan berdasarkan kawasannya, maka hutan ini terdiri dari untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini :

Semak Alang-alang

Daerah ini di tumbuhi perdu atau kayu-kayu dengan diameter yang kecil. Umumnya merupakan daerah sebagai akibat dari penebangan kayu baik oleh pemegang konsesi yang kemudian jadi ladang pindah-pindah, sebagai akibat dari peladang berpindah-pindah yang di tinggalkan oleh penduduk, Secara keseluruhan luas semak 5.467 Ha. Tabel 2.2Luas Hutan Kabupaten Muaro Jambi

NoJenis HutanLuas (Ha)

1Hutan Lindung 26.311

2Hutan Produksi 42.012

3Hutan Produksi Terbatas 60.273

4Taman Nasional 31.314

Luas Hutan Muaro Jambi132.795

Sumber : Muaro Jambi Dalam Angka 2012

Hutan Tanam IndustriHutan tanaman industri dapat dijumpai di Wilayah Kecamatan Kumpeh dengan luas 35.471 Ha

2.1.3 Perambahan HutanSecara umum Wilayah Muaro Jambi memiliki banyak permasalahan lingkungan yang dapat mengancam keberlangsungan ekosistem. Dampak negatif dari berbagai permasalahan tersebut telah secara nyata dirasakan oleh masyarakat umum khususnya di Wilayah Muaro Jambi, mulai dari terjadinya bencana banjir, erosi, tanah longsor, kekeringan dan bencana alam lainnya yang mengakibatkan kerugian baik secara materiil maupun moril.Dari hasil observasi dilapangan dan informasi dari masyarakat, menunjukan indikasi bahwa kondisi hutan di Wilayah Muaro Jambi sudah mengalami degradasi hutan yang cukup tinggi. Disamping itu aksi perambahan kawasan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan makin marak. Perambahan hutan menyebabkan daerah sekitarnya terancam banjir juga pengikisan unsur hara tanah yang disebab semakin kurangnya pohon-pohon yang berfungsi sebagai penyerap dan penahan tata air sudah tidak ada lagi sehingga membuat kondisi tanah menjadi labil dan sangat rawan terjadinya erosi dan longsor.Pada dasarnya pelaku perambahan hutan dan lahan ini lebih didominasi oleh masyarakat pendatang dengan memanfaatkan masyarakat sekitar kawasan hutan sebagai perambah. Masyarakat sekitar hutan merupakan kelompok kecil yang melakukan perambahan, hal ini dipengaruhi oleh masyarakat pendatang yang merambah hutan untuk perkebunan.Secara garis besar terdapat beberapa point yang menyebabkan masyarakat sekitar kawasan dan pendatang melakukan perambahan hutan yaitu:a. Faktor ekonomib. Faktor tingginya kebutuhan akan tanah untuk perkebunanc. Faktor rendahnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya hutan bagi kehidupanPerambahan hutan yang terjadi di Wilayah Muaro Jambi adalah penyerobotan lahan hutan untuk perkebunan dan ilegal loging yang dilakukan dalam kawasan hutan.Perambahan hutan di Wilayah Muaro Jambi ini sudah berlangsung sejak 8 tahun belakangan sejak membumingnya perkebunan kelapa sawit dan tingginya TBS sehingga membuat masyarakat terpancing untuk merambah hutan. Pemerintah daerah sudah melakukan beragam upaya untuk mencari titik temu guna mencari penyelesaian masalah perambahan hutan dengan memberikan bantuan bibit karet, bibit tanaman kehutanan seperti Mahoni, Gaharu, Pulai, Duku, Durian dan bantuan ternak seperti sapi, serta bantuan dalam pengelolaan lahan tidur diberbagai kecamatan dan desa melalui kelompok tani yang ada di desa tersebut.

2.1.4 Pemanfaatan Hutan/Lahan

Deforestasi di Indonesia sebagian besar merupakan akibat dari suatu sistem ekonomi yang menganggap sumber daya alam khususnya hutan sebagai sumber pendapatan yang bisa dieksploitasi untuk kepentingan pribadi dan golongan.Program transmigrasi yang berlangsung dari tahun 1960-an s/d 1999 telah membuka lahan perkebunan seluas 2 juta ha, untuk membangun lahan perkebunan khususnya kelapa sawit dan karet (Deforestasi dan Degradasi Hutan). Selama kurang lebih 15 tahun Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten yang menghasilkan tandan buah segar terbesar di Provinsi Jambi karena Muaro Jambi merupakan wilayah perkebunan sawit terbesar di Jambi selain itu kabupaten ini juga memiliki kebun karet yang luas yang terletak di Kecamatan Mestong, Sungai Gelam, Sungai Bahar Desa Nyogan, dan sebagian Kecamatan Kumpeh. Pemanfaatan hutan dan lahan di Muaro Jambi didominasi oleh perkebunan sawit dan karet yang dikelola oleh swasta. Di Kabupaten Muaro Jambi juga terdapat areal konservasi seperti Tahura, Hutan Lindung Londerang, dan sebagian ada yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Berbak.

2.1.5 Pemanfaatan Hutan/Lahan

Deforestasi di Indonesia sebagian besar merupakan akibat dari suatu sistem ekonomi yang menganggap sumber daya alam khususnya hutan sebagai sumber pendapatan yang bisa dieksploitasi untuk kepentingan pribadi dan golongan.Program transmigrasi yang berlangsung dari tahun 1960-an s/d 1999 telah membuka lahan perkebunan seluas 2 juta ha, untuk membangun lahan perkebunan khususnya kelapa sawit dan karet (Deforestasi dan Degradasi Hutan). Selama kurang lebih 15 tahun Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten yang menghasilkan tandan buah segar terbesar di Provinsi Jambi karena Muaro Jambi merupakan wilayah perkebunan sawit terbesar di Jambi selain itu kabupaten ini juga memiliki kebun karet yang luas yang terletak di Kecamatan Mestong, Sungai Gelam, Sungai Bahar Desa Nyogan, dan sebagian Kecamatan Kumpeh. Pemanfaatan hutan dan lahan di Muaro Jambi didominasi oleh perkebunan sawit dan karet yang dikelola oleh swasta. Di Kabupaten Muaro Jambi juga terdapat areal konservasi seperti Tahura, Hutan Lindung Londerang, dan sebagian ada yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Berbak.2.1.6 Jenis VegetasiKondisi vegetasi Wilayah Muaro Jambi lebih didominasi oleh tanaman perkebunan kelapa sawit dan karet seperti didaerah Kecamatan Sungai Bahar, Kecamatan Sekernan, Kecamatan Mestong, Kecamatan Kumpeh dan Kecamatan Maro Sebo. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3Kondisi Vegetasi Hutan Muaro Jambi

NoDesaJenis VegetasiKeterangan

1.Sungai LandaiPulai, Mahang, Laban, Karet Alam, Akasia, Tembesu, Rawa, Sengon, Durian, Duku

2.SebapoKaret, Duku, Durian

3.Suka MajuKaret, Duku, Durian

4.Ladang PanjangKaret, Duku, Mahang, Durian

5.BerkahKelapa sawit

6.Marga MulyaKelapa sawit

7.Panca MulyaKelapa sawit

8.Tanjung HarapanKelapa sawit

9.Tanjung SariKelapa sawit

10.Bukit jayaKelapa sawit

Sumber : BukuLaporanRencana Lima Tahunan RPRHL

2.1.7 Pemanfaatan Hutan/Lahan

Deforestasi di Indonesia sebagian besar merupakan akibat dari suatu sistem ekonomi yang menganggap sumber daya alam khususnya hutan sebagai sumber pendapatan yang bisa dieksploitasi untuk kepentingan pribadi dan golongan.Program transmigrasi yang berlangsung dari tahun 1960-an s/d 1999 telah membuka lahan perkebunan seluas 2 juta ha, untuk membangun lahan perkebunan khususnya kelapa sawit dan karet (Deforestasi dan Degradasi Hutan). Selama kurang lebih 15 tahun Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten yang menghasilkan tandan buah segar terbesar di Provinsi Jambi karena Muaro Jambi merupakan wilayah perkebunan sawit terbesar di Jambi selain itu kabupaten ini juga memiliki kebun karet yang luas yang terletak di Kecamatan Mestong, Sungai Gelam, Sungai Bahar Desa Nyogan, dan sebagian Kecamatan Kumpeh. Pemanfaatan hutan dan lahan di Muaro Jambi didominasi oleh perkebunan sawit dan karet yang dikelola oleh swasta. Di Kabupaten Muaro Jambi juga terdapat areal konservasi seperti Tahura, Hutan Lindung Londerang, dan sebagian ada yang masuk dalam wilayah Taman Nasional BerbaMenurut informasi dari masyarakat vegetasi yang alami hanya ada dalam Taman Nasional Berbak dan sebagian Tahura, vegetasi ini didominasi oleh tanaman Mahang, Pulai, Meranti, Medang, Jelutung, Karet Alam, Ketapang, dan jenis vegetasi lainnya.

2.1.8 Pola Penggunaan dan Penutupan Lahan

a. Pola Penggunaan LahanAdanya beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas penggunaan tanah antara lain :1) Jenis tanah dan kesuburannya.2) Keadaan topografi, relief dan ketinggian3) Aksebilitas lokasi4) Kemampuan tanah atau kesesuaian tanah5) Tekanan penduduk6) Tingkat sosial ekonomi dan budaya serta teknologi yang digunakanPeta penggunaan lahan diperoleh berdasarkan interprestasi citra Landsat 7 ETM P/R 125-61, tanggal peliputan 1 September 1999 PjR 124-61, tanggal peliputan 23 Mei 2000. Berdasarkan hasil interprestasi maka diperoleh hasil penutup lahan di Kabupaten Muaro Jambi berupa HTI yang dapat dijumpai di Kecamatan Kumpeh, kelapa sawit terdapat di Kecamatan Sekernan dan Kecamatan Sungai Bahar. Perkebunan karet hampir terdapat di seluruh kecamatan dan merupakan penutup lahan yang paling luas. Kawasan hutan terdapat di Kecamatan Maro Sebo dan Kecamatan Kumpeh. Areal bekas tebangan dapat dijumpai di daerah-daerah yang merupakan lahan perkebunan dan HTI. Lahan pertanian berupa kebun campuran, sawah, semak tegalan terbukti banyak dijumpai di daerah yang dekat dengan sungai, selain itu dijumpai juga adanya beberapa lokasi transmigrasi.Pola umum penggunaan lahan yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi adalah :1) PermukimanUmumnya permukiman dijumpai dipinggiran sungai besar ataupun kecil, hal ini disebabkan dahulu sungai merupakan sarana transportasi sehingga sebagian besar ibukota kecamatan juga terletak dipinggiran sungai. Ibukota kecamatan berfungsi sebagai pusat perdagangan yang dapat dijangkau oleh perahu atau kapal motor oleh karena itu permukiman di Kabupaten Muaro Jambi banyak terletak dipinggir sungai. Kabupaten Muaro Jambi termasuk daerah rawan banjir. Luas permukiman di Kabupaten Muaro Jambi 2.350 ha.

2) SawahSawah yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari dua sistem yaitu: daerah pengaruh surut dengan parit drainase dan daerah persawahan sistem pengairan teknis. Sawah dengan sistem parit drainase terdapat di Kecamatan Kumpeh, sedangkan sawah dengan sistem pengairan teknis terdapat didaerah yang lebih tinggi dan terdapat sumber air sungai untuk mengairi sawah. Luas Pesawahan di Kabupaten Muaro Jambi mencapai 21.442 ha.

3) Tegalan/LadangUmumnya tanah untuk tegalan ditanami dengan tanaman semusim seperti padi, holtikultura dan jenis sayuran. Ladang ditanami dengan jenis tanaman tetapi tidak tetap, biasanya siklus dari pertanian sistem ini selama 4 5 tahun kemudian dirubah menjadi kebun karet. Luas tegalan/ladang di Kabupaten Muaro Jambi 14.341 ha.

4) PerkebunanUmumnya perkebunan di Kabupaten Muaro Jambi ditanami dengan jenis budidaya karet, kelapa sawit. Perkebunan karet di Kabupaten Muaro Jambi dari perkebunan karet rakyat dan perkebunan karet PIR di Bajubang, Kebun karet yang diusahakan oleh umum pemeliharaannya kurang baik atau kurang intensif, jarak tanam yang tidak teratur, serta sadap tidak mengikuti cara penyadapan yang baik, tanaman mulai tua. Kebun karet PIR umumnya telah berproduksi dengan baik, sehingga untuk kebun plasma dapat di konversi pembayaran kreditnya pada bank. Tetapi sekarang kondisi kebun mulai menurun akibat banyaknya pohon yang tumbang. Perkebunan sawit di Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari pola PIR dan Perusahaan Besar Swasta Nasional (PBSN). Nampaknya komoditi kelapa sawit ini diusahakan secara besar-besaran karena agronomis cocok dengan keadaan tanah dan cuaca disini, sen/flgga produksinya tinggi. Indikasi yang dapat dilihat terhadap peserta PIR kelapa sawit adalah tingkat kehidupannya cukup baik, banyak calon transmigran memilih menjadi peserta plasma PIR dengan komoditi kelapa sawit. Di Kabupaten Muaro Bungo Jambi luas kebun karet mencapai 2.727,40 ha dan kelapa sawit mencapai 33.820 ha.

5) Kebun CampuranKebun campuran di Kabupaten Muaro Jambi dengan luas yang cukup besar terletak di pekarangan dan sekitar pemukiman sepanjang jalan dan sungai. Luas kebun campuran di Kabupaten Muaro Jambi mencapai 29.359 ha.

B. Penyebaran Penggunaan TanahPenyebaran penggunaan tanah pada hakikatnya adalah merupakan gambaran ruang dari hasil jenis usaha, teknologi, jumlah manusia dan keadaan fisik, sehingga penyebaran penggunaan tanah disuatu daerah dapat mencirikan kegiatan penduduk yang mendiami daerah tersebut.

2.1.9 IklimUnsur iklim yang utama adalah curah hujan, temperatur, kecepatan angin dan kelembaban udara. Suhu atau temperatur dapat bervariasi menurut lokasi karena perbedaan elevasi yaitu, suhu akan turun sebesar 0,6 (setiap ketinggian 100 m). Sedangkan curah hujan adalah unsur Wim yang paling penting dan bervariasi baik menurut skala waktu maupun lokasi, unsur Wim yang lain seperti arahan dan kecepatan angin serta kelembaban udara meskipun bervariasi tetapi tidak pernah dijumpai pengaruhnya yang jelek terhadap pertumbuhan tanaman.Faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap variasi curah hujan adalah angin musim, kedudukan daerah konvergensi antar tofik Intertropical Convergence Zone (ICZ), tinggi tempat dari permukaan laut dan posisi geografis. Angin musim dan ICZ dikenal sebagai faktor penggerak Iklim Utama (Main Climatic Control), setelah itu angin konveksi juga merupakan faktor yang dapat mendatangkan hujan lokal.a. Arah angin dan kedudukan ICZBerdasarkan faktor penggerak iklim utama maka dapat diadakan pembagian musim yaitu :1) Musim Angin Barat terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari. Pada periode ini di Provinsi Jambi angin bertiup dari arah Barat Laut ke Tenggara, angin bersifat basah, ICZ memotong wilayah Provinsi Jambi dari Selatan ke Utara melalui Kota Muaro Bungo.2) Musim pancaroba pertama terjadi pada bulan Maret, April dan Mei. Pada periode ini angin bertiup dari arah Barat Daya, sifatnya basah, ICZ memotong Provinsi Jambi melalui Kota Muro Tebo dengan arah Tenggara sampai Barat Laut.3) Musim Angin Timur terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus. Pada periode ini angin bertiup dari arah Timur ke Barat, angin ini berasal dari lautan Indonesia yang tidak membawa cukup uap air, ICZ memotong jauh diluar wilayah Provinsi Jambi.4) Musim pancaroba ke dua terjadi pada bulan September, Oktober dan November. Pada periode ini di Provinsi Jambi umumnya dikuasai oleh angin Barat Daya yang basah, ICZ memotong wilayah Provinsi Jambi dengan garis lintang dan melalui Kota Muaro Tebo dan Muara Tembesi.

b. Curah HujanKeadaan curah hujan dan hari lainnya di Kabupaten Muaro Jambi diperoleh dari pengamatan selama sepuluh tahun (1994-1998), sebagaimana terlihat pada Tabel 2.4 Curah Hujan dan Hari Hujan Di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011.

Tabel 2.4Curah Hujan dan Hari HujanDi Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011Bulan

Curah HujanHari Hujan

Januari204,519

Februari102,011

Maret139,916

April208,822

Mei142,315

Juni125,915

Juli127,714

Agustus97,77

September45,09

Oktober323,518

November395,625

Desember238,620

Sumber: Stasiun Klimatologi Provinsi Jambi Di Sungai Duren

c. Tipe IklimUntuk menentukan tipe iklim dipakai klasifikasi menurut Mohr (1993) dan Schmidt Ferguson (1951), menurut Mohr tipe iklim dibedakan:

1) Bulan basah: bila curah hujan bulanan lebih dari 100 mm2) Bulan kering: bila curah hujan bulanan kurang dari 60 mm3) Bulan lembab: bila curah hujan bulanan antara 60 100 mm

Selanjutnya Schmidt dan Ferguson menetapkan penggolongan dengan menggunakan rumus ratio Q sebagai berikut :

Jumlah rata-rata bulan kering Q = Jumlah rata-rata bulan basah

Dari data curah hujan di Kabupaten Muaro Jambi ternyata tidak terdapat bulan kering dan seluruhnya termasuk bulan basah. Dengan demikian maka tipe iklim di Kabupaten Muaro Jambi termasuk golongan tipe Iklim A. Tipe Iklim A menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk daerah sangat basah dengan curah hujan 2500-3000 mm pertahun.2.1.10 Fisiologi Bentuk MedanFisiologi wilayah Kabupaten Muaro Jambi bervariasi dari keadaan datar, landai sampai dengan bentuk bergelombang. Luas keadaan wilayah Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut:

Tabel 2.5Fisiologi Kabupaten Muaro Jambi

Sumber : RTRW Kab Muaro Jambi

Dari Tabel 2.5 tersebut terlihat bahwa fisiografi sebagian besar wilayah Kabupaten Muaro Jambi adalah dataran sampai landai. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Kumpeh, Jambi luar kota dan sekernan.

A. KetinggianKetinggian suatu tempat dari permukaan laut nampaknya dapat mempengaruhi sifat tumbuhnya suatu tanaman karena adanya perbedaan suhu disebabkan ketinggian, tiap naik 100 m suhu turun 0,6C. Atas dasar ini maka dibuat klasifikasi ketinggian yang mempunyai arti penting dalam kegiatan usaha pertanian. Kabupaten Muara Jambi terletak pada ketinggian antara 6 100 m dari permukaan laut (dpl) Luas tiap klasifikasi ketinggian pada setiap kecamatan terlihat pada Tabel. 2.6Tabel 2.6Klasifikasi Ketinggian Di Kabupaten Muaro Jambi

Sumber : RTRW Kab Muaro Jambi

B. Jenis Tanah/KesuburanPada dasarnya jenis tanah di Kabupaten Muaro Jambi dapat digolongkan atas 2 kelompok, yaitu : Azonal dan Zonal. Jenis tanah Azonal seperti Organosol, Alluvial, gleythumus rendah, Hidromofil kelabu adalah tanah-tanah yang masih mengalami proses lanjutan. oleh karena tanah yang demikian belum menunjukan perkembangan profit yang sempurna. Sedangkan jenis tanah Zonal seperti Andosol, Latosol, Padsolit adalah tanah-tanah yang sudah mengalami perkembangan profil yang lebih sempurna. Luas tanah dapat dilihat pada tabel 2.7.Dari Tabel 2.7 ternyata sebagian besar wilayah Kabupaten Muaro Jambi yaitu 54,47 % merupakan tanah podsolik merah kuning dan sebagian lagi 45,43 % terdiri dari tanah alluvial, give humus rendah, hidromorfik kelabu dan organasol. Podsolik merah kuning terbentuk dari proses liksiviasi atau podsolisasi di dataran dan lipatan bawah induk batuan beku, tuffa

Tabel 2.7Jenis Tanah Di Kabupaten Muaro Jambi

Sumber : RTRW Kab Muaro Jambi

vulkan masam dan metamorf. Tanah ini bersolum sedang, struktur gumpal bersuclut, konsistensi teguh dan gembur, reaksi tanah masam dan miskin unsur hara tanaman. Penyebaran jenis tanah ini terdapat di Kecamatan Jambi Luar Kota, Mestong, Kumpeh Ulu, Sekernan, Maro Sebo dan Sungai Bahar. Penggunaan tanah di daerah ini yang cocok untuk perkebunan karet dan kelapa sawit.Alluvial terbentuk dari hasil pengendapan sungai pada waktu banjir. Tanah ini belum mempunyai perkembangan profil, tersusun dari bahan lapisan endapan, tekstur dari pasir sampai tanah liat, struktur dari kersai sampai pejal, reaksi tanah dan kesuburannya tergantung pada bahan induknya yang diendapkan, konsistensi tengah bila lembab dan keras bila kering. Jenis tanah ini menyebar di kanan kiri sungai Batanghari. Penggunaan tanah yang cocok adalah persawahan dan pertanian palawija.Glye humus rendah terbentuk didataran rendah dengan drainase jelek, di tempat ini terdapat reduksi clan oksidasi berganti-ganti dan terjadi proses gleisasi dan pembentukan gambut, sehingga terbentuklah gley humus rendah. Tanah ini bersolum dangkal, warna kelabu tua sampai hitam, terdapat horison nyata dengan gley berwarna kelabu kebiruan, tekstur lempung sampai liat, struktur agak gembur sampai pejal, konsistensi lapisan atas licin, dan lapisan bawah teguh, reaksi tanah agak masam, unsur hara sedang. Penyebaran tanah ini terdapat di Kecamatan Kumpeh dan kumpeh Ulu. Penggunaan tanah yang cocok adalah persawahan dan tegalan palawija.Hidromorfik kelabu terbentuk dari proses podsolisasi dan gleisasi pada daerah dimana permukaan tanah atau tergenang periodik, tanah ini bersolum sedang, warna pucat sampai kelabu, tekstur sedang sampai halus, struktur gumpal sampai pejal, konsistensi teguh, reaksi tanah masam, kesuburan tanah rendah. Penyebaran jenis tanah ini di Kecamatan Kumpeh, Kumpeh Ulu, Sungai Bahar dan Mestong. Penggunaan tanah yang cocok adalah persawahan tegalan palawija dengan pemupukan.Organosol berasal dari pembentukan gambut humus terutama terjadi di dataran rendah dengan bahan organik sebagai bahan induk gambut yang berbentuk ombrogeen yaitu karena pengaruh curah hujan yang tinggi pada daerah yang tergenang dan gambut, clan gambut topogen karena pengaruh topografi yaitu adanya depresi yang berupa rawa-rawa. Tebal bahan organik bisa sampai 6 m, tanah ini tidak bertekstur, warna coklat sampai hitam, drainase jelek, reaksi tanah sangat masam, miskin zat hara dan bahan mineral. Penyebaran jenis tanah ini di Kecamatan Kumpeh. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan jenis tanah Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada Gambar II.2 Peta Jenis Tanah Kabupaten Muaro Jambi.

c. Tata airAir permukaan sangat erat kaitannya dengan keadaan drainase tanah, topografi dan tinggi tempat dari permukaan laut. Air permukaan di wilayah Kabupaten Muaro Jambi bagian Timur lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Kabupaten Muaro Jambi bagian Barat, hal ini terjadi karena permukaan tanah wilayah Kabupaten Muaro Jambi bagian Timur merupakan cekungan dan rawa sehingga air tidak cepat menembus tanah atau mengalir sebagai run off.Di Kecamatan Kumpeh air permukaan menjadi masalah setiap tahunnya terutama pada musim hujan dimana air permukaan menggenangi tanah pertanian dan sawah penduduk. Pada aliran sungai adalah subparalel dengan resiko yang ditimbulkan adalah terjadinya banjir bila sungai induk tidak mampu lagi manampung air dari anak-anak sungainya.

b. Kemampuan TanahKemampuan tanah merupakan sifat fisik tanah yang dibatasi oleh berbagai faktor, antara lain kemiringan tanah atau lereng, drainase kedalaman efektif, erosi dan adanya faktor pembatas, misalnya lapisan batu. Kegunaan dari pada kemampuan tanah adalah untuk menilai tingkat kecocokan atau keserasian tanah secara fisik pada berbagai jenis penggunaan tanah dalam usaha pertanian, untuk dibuat analisa korelasi tentang sifat-sifat fisik tanah dan lingkungannya, serta sifat-sifat agronomis tanaman.

1) LerengLereng atau kemiringan tanah adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan tanah dengan bidang horizontal. Nilainya merupakan perbandingan jarak vertikal untuk setiap jarak horizontal 100 m dalam satuan yang sama dan dinyatakan dalam persen.Jadi tanah dengan kemiringan 45 berarti sama besar sisi vertikal dan horizontal, nilainya setara dengan 100 %. Atas dasar inilah dibuat dasar klasifikasi lereng dikaitkan untuk keperluan pertanian yang menyangkut mudah tidaknya diusahakan dan kerusakan tanah karena erosi. Jadi lereng sangat berpengaruh dalam pengolahan tanah, pengawetan tanah dan kemungkinan pemakaian alat-alat pertanian besar. Kemiringan tanah dibagi dalam 4 klas yaitu 0 2%, 2 15%, 15 40%, < 40%. Luas dan presentasi dari masing-masing klas kemiringan tanah dapat di lihat pada Tabel 2.8 dibawah ini.Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan kelerengan Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada Gambar II.3 Peta Kelerengan Kabupaten Muaro Jambi.

2) Kedalaman Efektif TanahKedalam efektif tanah mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tanaman karena membatasi perkembangan dan kebebasan akan tanaman. Makin dalam tanahnya akan makin baik kualitas tanahnya. Kedalam tanah diukur dari permukaan tanah sampai ditemukannya bahan

Tabel 2.8Lereng di Kabupaten Muaro Jambi (Ha)

Sumber : RTRW KabMuaro Jambiinduk atau lapisan padat. Klasifikasi kedalaman efektif tanah yang dikaitkan dengan pengusahaan tanah untuk pertanian dibedakan dalam 4 klas yaitu 0 30 cm, 30 60 cm, 60 90 cm dan > 90 cm. Berdasarkan klasifikasi kedalaman efektif tanah tersebut ternyata seluruh wilayah Kabupaten Muaro Jambi mempunyai kedalaman efektif tanah > 90 cm.

3) Tekstur TanahTekstur tanah menunjukan perbandingan relatif jumlah bahan mineral yang terbentuk dari fraksi pasir, debu dan tanah liat. Penyusunan tekstur dalam ruang membentuk susunan struktur tanah. Tekstur dan struktur tanah berkaitan erat dengan kemampuan memberikan zat hara untuk tanaman, kelengasan tanah, perambatan panas, perambatan akar tanaman. Berdasarkan besarnya tekstur tanah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu ; halus, sedang dan kasar. Tekstur-tekstur tanah yang ideal adalah lempung (loan) yang dalam klasifikasinya disini termasuk dalam katagori sedang. Makin kasar atau makin halus tekstur tanah maka kualitasnya makin menurun karena kemampuan meresapkan air kurang baik, Tekstur tanah di Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada Tabel 2.9 berikut ini

Tabel 2.9 Tekstur Tanah di Kabupaten Muaro Jambi

Dari tabel tersebut dapat dilihat pada umumnya seluruh kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi mempunyai tekstur tanah sedang dan halus yang merupakan indikasi untuk daerah pertanian. Sedangkan daerah yang tidak cocok untuk pertanian adalah yang mempunyai tekstur kasar dan tidak bertekstur gambut yang terdapat di sebagian Kecamatan Maro Sebo, Kumpeh dan Sekernan, untuk tekstur kasar terdapat di Kecamatan Mestong dan Kumpeh Ulu.

2.2 KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA 2.2.1 KependudukanJumlah penduduk merupakan parameter untuk menghitung besarnya kebutuhan hidup yang diperlukan oleh masyarakat seperti sandang, pangan, perumahan, pendidikan dan sarana penunjang lainnya dimana kebutuhan itu dapat direncanakan berdasarkan jumlah penduduk yang ada didaerah bersangkutan. Jumlah penduduk pada suatu wilayah erat hubungannya dengan daya dukung wilayah tersebut, dimana pemerataan penyebarannya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, tingkat kesejahteraan masyarakat, pertahanan dan keamanan serta pola penggunaan tanah suatu wilayah.Sampai dengan tahun 2012 jumlah penduduk di Kabupaten Muaro Jambi tercatat 363,994 jiwa, yang terdiri dari laki-laki berjumlah 188,236 jiwa dan perempuan berjumlah 175.758 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Muaro Jambi di tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.10 berikut ini.

Tabel 2.10Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminDi Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2012

Sumber : BPS Kabupaten Muaro Jambi 2012

Proporsi penyebaran penduduk tidak merata terutama di Kecamatan Sungai Bahar dan Jambi Luar Kota cukup tinggi, dengan adanya penduduk pendatang yang berada di lokasi transmigrasi di Kecamatan Sungai Bahar dan pusat-pusat kegiatan skala provinsi yang terdapat di Kecamatan Jaluko.

2.2.2 Kepadatan PendudukKepadatan penduduk dimaksud adalah jumlah penduduk persatuan luas, yaitu dengan cara membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah geografis atau membagi jumlah penduduk dengan wilayah kabupaten, kecamatan atau desa, sedangkan kepadatan penduduk agraris adalah membagi jumlah penduduk yang berprofesi sebagai petani dengan luas tanah pertanian.Klasifikasi kepadatan penduduk menurut UUPA untuk standar kepemilikan tanah pertanian setiap kepala keluarga jika satu kepala keluarga diasumsikan sebanyak 5 jiwa, maka kepadatan < 250 jiwa/km termasuk cukup padat, > 2.000 jiwa/km sangat padat.Secara garis besar daerah yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Jambi Luar Kota, Mestong dan Sungai Bahar. Sedangkan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Sekernan. Usaha untuk mengatasi kepadatan penduduk nampaknya telah dilakukan dengan cara peningkatan program Keluarga Berencana dan mengusahakan perkembangan sektor pertanian. Kepadatan penduduk secara geografis tiap kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut ini.

Tabel 2.11 Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Muaro JambiMenurut Geografis Tahun 2012

Sumber : BPS Kabupaten Muaro Jambi 2012

2.2.3 Keadaan Tenaga KerjaBerdasarkan data BPS angkatan kerja di Kabupaten Muaro Jambi berjumlah 2.926 jiwa. Angkatan kerja ini dibagi atas dua kelompok yaitu kelompok yang bekerja dan yang mencari kerja, untuk yang bekerja berjumlah 971 jiwa dan yang mencari kerja sebanyak 1.955 jiwa. Dari data tersebut jumlah yang mencari kerja dengan jumlah angka yang cukup besar terdapat di Kecamatan Jambi Luar Kota dan Sekernan yaitu sebanyak 558 jiwa. Untuk lebih jelasnya uraian tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.12 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja MencariKerja, dan Bukan Angkatan Kerja

Dari data BPS jumlah penduduk yang berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2007 2012 mengalami peningkatan.2.2.4 Tingkat Upah dan HargaBerdasarkan dari tinjauan di lapangan dan wawancara dengan masyarakat di Kabupaten Muaro Jambi pada umumnya pendapatan buruh harian dan petani rata-rata berkisar antara Rp. 50.000,- s/d Rp. 70.000,-. Dilihat dari tingkat harga dipasaran dengan upah yang didapat sudah memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Tabel 2.13Penduduk berumur 15 Tahun Keatas yang bekerja menurutLapangan usaha di Kabupaten Muaro Jambi 2012

Untuk masyarakat tingkat upah petani rata-rata Rp. 20.000,- s/d Rp. 50.000,- jika dibandingkan dengan tingkat upah buruh, petani lebih kecil. Oleh sebab petani banyak yang mencari penghasilan atau pekerjaan sampingan, kemungkinan besar hal inilah yang menyebabkan terjadinya pemanfaatan hasil hutan dengan cara penebangan liar. Untuk itu pemerintah hendaknya dapat memikirkan nasib para petani dengan cara memberikan penyuluhan ataupun dengan memberikan bantuan baik berupa alat atau barang seperti bibit-bibit tanaman, peternakan atau berupa bantuan lainnya, sehingga masyarakat mendapatkan pendapatan yang lebih. Oleh karena itu hendaknya pemerintah bukan hanya Dinas Kehutanan saja yang memikirkan tetapi perlu didukung juga dari para SKPD lainnya yang berhubungan dengan petani.

2.3 Potensi Sektor Ekonomi dan Sumber Daya Alam 1. Sumber Daya HutanSaat ini di Kabupaten Muaro Jambi terdapat 4 perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan barang kayu dan hasil hutan lainnya dengan jumlah tenaga kerja mencapai 947 orang. Sementara kontribusi pajak dari sektor kehutanan pada Tahun 2011 adalah sebesar Rp. 253.175.685,- atau 0,35% dari total PDRB Tahun 2011. Hal ini mencerminkan semakin kuatnya komitmen Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dalam memelihara dan melestarikan hutan. Pada masa yang akan datang arahan pemanfaatan sumber daya hutan akan lebih diarahkan menuju konsep yang berkelanjutan dan hijau dengan memprioritaskan pemanfaatan hutan untuk tujuan wisata dan pelesarian ekosistem seperti Taman Hutan Raya dan Hutan Wisata.1. PertambanganBerdasarkan sumberdaya alam yang dimilikinya, Kabupaten Muaro Jambi memiliki potensi bahan galian strategis (Golongan A,B,C). Saat ini baru marmer, batu bara, batu gamping, bentonit, granit dan air raksa yang telah terukur potensinya.1. PerindustrianJenis Industri di Kabupaten Muaro Jambi adalah industri kecil dan menengah yang merupakan industri rumah tangga, terutama terdapat di Kecamatan Sekernan, Jambi Luar Kota dan Maro Sebo. Sementara itu arahan alokasi kawasan industri besar terdapat di Desa Talang Duku dan sekitarnya.

1. PerkebunanSedangkan untuk komoditi perkebunan, Kabupaten Muaro Jambi memiliki berbagai jenis komoditi unggulan, terutama karet, kelapa sawit. Lihat Tabel 2.14.

Tabel 2.14 Luas Areal Komoditi Perkebunan (Ha) di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2012

KecamatanKaretKelapaKelapa SawitKopi

(1)(2)(3)(4)(5)

Mestong14.5972107085

Sungai Bahar534-8.0411

Bahar SelatanData masih tergabung dengan Kec. Sungai Bahar

Bahar Utara

Kumpeh Ulu4751951.699-

Sungai Gelam7.932123992-

Kumpeh1.945731.04644

Maro Sebo6.246657.32427

Taman RajoData masih tergabung dengan Kec. Maro Sebo

Jambi Luar Kota8.0102144.83020

Sekernan15.977228.073-

Jumlah Total55.71690232.71397

Lanjutan Tabel 2.14

KecamatanLadaKakao

Lainnya

(1)(6)(7)(8)

Mestong-22

Sungai Bahar--3

Bahar SelatanData masih tergabung dengan Kec. Sungai Bahar

Bahar Utara

Kumpeh Ulu-3816

Sungai Gelam-29-

Kumpeh-48027

Maro Sebo-1847

Taman rajoData masih tergabung dengan Kec. Maro Sebo

Jambi Luar Kota2103

Sekernan-36

Muaro Jambi2580104

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Muaro JambiSUMBER

Tabel 2.15Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Tanaman Di Kabupaten Muaro Jambi (Ton) 2012

KecamatanKaretKelapaKelapa SawitKopi

(1)(2)(3)(4)(5)

Mestong5.9931456972

Sungai Bahar109-27.2901

Bahar SelatanData masih tergabung dengan Kec. Sungai Bahar

Bahar Utara

Kumpeh Ulu1971291.518-

Sungai Gelam5.118901.471-

Kumpeh725421.62018

Maro Sebo2.664303.73110

Taman RajoData masih tergabung dengan Kec. Maro Sebo

Jambi Luar Kota2.38514016.30214

Sekernan9.553168.456-

PERUSAHAAN PERKEBUNAN--1.086.035,30-

Jumlah Total26.7445921.147.627,3045

Lanjutan Tabel 2.15

KecamatanDistrictLadaPepperKakaoLainnyaOther

(1)(6)(7)(8)

Mestong---

Sungai Bahar--3

Bahar SelatanData masih tergabung dengan Kec. Sungai Bahar

Bahar Utara

Kumpeh Ulu-187

Sungai Gelam-19-

Kumpeh-2182

Maro Sebo-1017

Taman RajoData masih tergabung dengan Kec. Maro Sebo

Jambi Luar Kota-43

Sekernan-22

Jumlah Total-27134

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Muaro JambiSUMBER:

1. Perdagangan JasaPerdagangan dan Jasa terutama berada di di kawasan perkotaan yang berada di pusat-pusat pelayanan wilayah, seperti di ibukota Kabupaten maupun di kota-kota kecamatan.Jenis perdagangan dan jasa yang berkembang masih berupa perdagangan umum yang berkembang di kawasn perkotaan seperti pasar, pertokoan, warungngan maupun jasa-jasa seperti rumah makan termasuk warnet, foto kopi maupun jasa perbengkelan.1. PariwisataPotensi wisata yang menjadi andalan di Kabupaten Muaro Jambi adalah Situs Candi Muaro Jambi yang terletak di Desa Muaro Jambi Kecamatan Maro Sebo. Situs Candi Muaro Jambi sehingga merupakan salaha satu asset daerah dan nasional. Disamping Objek Pariwisata Candi Muaro Jambi, masih banyak objek pariwisata lain, salah satunya objek pariwisata budaya Komoditas Adat Terpencil (Suku Anak Dalam) di Desa Nyogan Kecamatan Mestong. Objek pariwisata lainnya yang tidak kalah menarik adalah pariwisata agro yang meliputi objek pariwisata perkebunan Kelapa Sawit, perkebunan nenas dan pengolahan dodol nenas, serta hortikultura seperti duku, jeruk dan durian. Untuk lebih jelasnya nama dan lokasi wisata yang ada di Kabupaten Muaro Jambi dapat dilihat pada Tabel 2.16.

Tabel 2.16Nama dan Lokasi Wisata di Kabupaten Muaro Jambi

KecamatanNama Obyek WisataJenis Wisata

1. Mestong1. Taman Hutan Raya dan Hutan Wisata1. Penangkaran Buaya1. Upacara Adat1. Seni Pertunjukan1. Taman pemancingan1. Perkebunan1. Pertanian Tan. Pangan1. Kehidupan Suku Anak DalamWisata Alam

Wisata AlamWisata BudayaWisata BudayaWisata AlamWisata AgroWisata AgroWisata Budaya

2. Sungai Bahar1. Seni Pertunjukan1. Perkebunan1. Kehidupan Suku Anak DalamWisata BudayaWisata AgroWisata Budaya

3. Kumpeh Ulu1. Danau Arang-arang1. Sungai1. Makam Kuno (Selaras Pinang Masak, Orang Kayo Gemuk, Orang Kayo Pedataran)1. Kerajinan Desa1. Perkebunan1. Perikanan1. PeternakanWisata AlamWisata AlamWisata Sejarah

Wisata BudayaWisata Agro Wisata AgroWisata Agro

1. Pertanian Tan. Pangan1. Taman Wisata (Taman Hiburan ACI)1. Bumi Perkemahan Pemuda dan BBAT1. Perkebunan Buah-buahan PT BHGWisata AgroWisata Buatan

Wisata AlamWisata Agro

4.. Kumpeh 1. Sungai1. Seni Pertunjukan1. Perkebunan1. Perikanan1. Pertanian Tan. Pangan1. PeternakanWisata AlamWisata BudayaWisata AgroWisata AgroWisata AgroWisata Agro

5. Maro Sebo1. Koplek Percandian Muaro Jambi1. Perkebunan Duku, Durian, Jeruk Bali1. Wisata Buru1. Museum1. Peninggalan Sejarah1. Upacara Adat1. Seni Pertunjukan1. Desa Kerajinan1. Bekarang Ikan1. Kehidupan Suku Anak DalamWisata Budaya/ SejarahWisata Agro

Wisata AlamWisata BudayaWisata BudayaWisata BudayaWisata BudayaWisata BudayaWisata BudayaWisata Budaya

6. Jambi Luar Kota 1. Taman Setiti Indah1. Sungai1. Wisata Buru1. Peninggalan Sejarah Candi Pematang Jering1. Seni Pertunjukan1. Taman Pemancingan1. Perkebunan1. Perikanan1. Pertanian Tan. Pangan1. Peternakan1. Upacara Adat Turun ke Sawah1. Kehidupan Suku Anak DalamWisata BuatanWisata AlamWisata Alam Wisata Budaya

Wisata BudayaWisata AlamWisata AgroWisata AgroWisata AgroWisata AgroWisata Budaya

Wisata Budaya

7. Sekernan1. Sungai1. Wisata Buru1. Upacara Adat (Ngantar Kembang ke Kuburan)1. Seni Pertunjukan1. Perkebunan1. Pertanian Tan. Pangan1. PeternakanWisata AlamWisata AlamWisata Budaya

Wisata BudayaWisata Agro Wisata AgroWisata Agro

8. Sungai Gelam

Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Muaro Jambi

2.4 Sarana dan Prasarana Perekonomiana. PDRB dan Perkembangan Ekonomi

PDRB Kabupaten Muaro Jambi atas dasar harga berlaku tahun 2008 tercatat sebesar Rp. 2.831.417.012 meningkat 13,84 % jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun sebelumnya. Sedangkan berdasarkan harga konstan mencapai Rp. 1.059.906.013 meningkat sebesar 5,17 % bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Selama kurun waktu tahun 2001 sampai 2008 PDRB Kabupaten Muaro Jambi mengalami peningkatan sebesar 212,85 %. Untuklebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.17 berikut ini.

Tabel 2.17PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Dan Atas Dasar Harga KonstanTahun 2001 -2008 Dengan Migas ( Juataan Rupiah)

b. Struktur Ekonomi Kabupaten Muaro JambiStruktur perekonomian suatu daerah dapat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur perekonomian yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor dapat menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah pada kemampuan berproduksi setiap sektor ekonomi tersebut. Pada tahun 2006 sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan PDRB Kabupaten Muaro Jambi yaitu sebesar 31,95 %. Pada sektor ini penyumbang terbesar adalah dari sektor tanaman perkebunan dengan kontribusi dominan pada sektor primer sebesar 16,88 %. Sedangkan pada urutan kedua ditempati oleh sektor pertambangan dan galian sebesar 26,74 % dan kemudian diikuti oleh sektor industri pengolahan sebesar 13,82 %. Pada sektor industri pengolahan penyumbang terbesar yaitu pada subsektor barang kayu dan hasil hutan lainnya yaitu 10,91 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.18

Tabel 2.18Jenis Lapangan Usaha Di Kabupaten Muaro Jambi

2.5 Prasarana Wilayah2.5.1. Jaringan JalanSampai dengan akhir tahun 2011, panjang jalan yang berada dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi adalah sepanjang 1.328,71 Km untuk terdiri dari jalan negara 125,80 Km, jalan provinsi 152,30 dan jalan kabupaten 868,97 Km. Adapun rincian jenis, kondisi dan panjang jalan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi sampai dengan akhir tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.19, Tabel 2.20 dan Tabel 2.21.

2.5.2 Jaringan Irigasi Sehubungan dengan peranan sektor pertanian yang masih cukup tinggi terhadap perekonomian Kabupaten Muaro Jambi, diperlukan berbagai sarana prasarana pendukung pertanian yang memadai dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.

Tabel 2.19Panjang Jalan Per Kecamatan dan Pengelolanya (km) Di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011

Sumber : Kabupaten Muaro Jambi dalam angka, 2012

Tabel 2.20Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan (Km) Di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011

Sumber : Kabupaten Muaro Jambi dalam angka, 2012

Tabel 2.21Panjang Jalan Per Kecamatan dan Kondisi Jalan (Km) Di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011

Sumber : Kabupaten Muaro Jambi dalam angka, 2012

2.6 POTENSI UNGGULAN DAERAH Potensi unggulan dari jenis komoditi yang dapat dihasilkan di Kabupaten Muaro Jambi, yaitu :1. komoditi berbagai jenis kayu serta hasil hutan, tetapi komoditi tersebut telah mengalami penurunan yang cukup drastis. Ini diakibatkan oleh potensi yang ada semakin terbatas dari tahun ke tahun sebagai akibat tidak adanya penanaman kembali.2. Komoditi unggulan yang termasuk dalam kategori non kayu, dapat dibagi dalam ; komoditi unggulan tanaman pangan, komoditi unggulan perkebunan, komoditi unggulan peternakan dan komoditi unggulan perikanan.

Komoditi unggulan yang termasuk dalam pertanian, khususnya tanaman pangan menyangkut berbagai komoditi yang diusahakan petani secara umum maupun secara khususAksesibilitas pada seluruh kecamatan didalam Kabupaten Muaro Jambi dapat dicapai dengan baik dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dengan lancarnya akses didalam lingkup kabupaten masyarakat dapat dengan mudah menempuh desa-desa dan wilayah antar kecamatan. Untuk menunjang kegiatan RHL dalam artian pendistribusian barang-barang yang dibutuhkan di kawasan RHL dapat dicapai dengan baik. Pada Kabupaten Muaro Jambi terdapat jaringan jalan negara, provinsi, kabupaten maupun jalan lingkungan. Keadaan jalan pada saat ini umumnya baik tetapi jaringan jalan masih harus terus ditingkatkan.Industri Perkayuan merupakan salah satu potensi unggulan daerah Kabupaten Muaro Jambi. Pembangunan sektor industri di Kabupaten Muaro Jambi saat ini disesuaikan dengan kebijakan nasional dan kebijakan daerah yang menitik beratkan pada peningkatan dan pengembangan tenaga kerja, peningkatan nilai produksi dan pemerataan pembangunan, dimana nantinya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.Agar tercipta pertumbuhan dunia usaha yang sehat, maka pemerintah daerah Kabupaten Muaro Jambi telah mengeluarkan Perda No. 36 Tahun 2001 tentang Izin Usaha Industri dan Tanda Daftar Industri sehingga diharapkan adanya kepastian hukum yang akan menumbuhkan iklim yang kondusif untuk mendorong para investor untuk menanamkan modalnya baik dalam bidang industri pertanian, kehutanan, ILMKA dan usaha-usaha perdagangan lainnya.Pembangunan sektor industri bertujuan untuk memperkuat struktur perekonomian di daerah yang disesuaikan dengan sumberdaya yang ada dan ikut serta mempercepat pemerataan pendapatan, memperluas kesempatan berusaha serta meningkatkan mutu hasil produksi dimana nantinya diharapkan akan mampu bersaing dengan produk dari daerah lain.Kegiatan industri yang dominan dan menyerap banyak tenaga kerja di Kabupaten Muaro Jambi adalah kegiatan pengolahan hasil hutan serta bahan bangunan, seperti yang tertera pada Tabel 2.22 berikut ini:

Tabel 2.22Jumlah Perusahaan Industri Berdasarkan JenisDi Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2009

Apabila dikelompokan berdasarkan kecamatan, maka akan terlihat seperti pada Tabel 2.23 berikut ini:

2.7 KEGIATAN RHL YANG PERNAH DILAKUKANKerusakan hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem alam yang berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat dan pembangunan. Kerusakan tersebut disebabkan oleh berjalannya praktek-praktek pengelolaan hutan dan lahan yang tidak memperhatikan aspek-aspek konservasi, sehingga fungsi-fungsi ekosistem seperti fungsi hidrologis, pengaturan iklim mikro, serta habitat bagi satwa dan tumbuhan terganggu.

Tabel 2.23Jumlah Perusahaan Industri Berdasarkan JenisDi Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2009

Degradasi hutan dan lahan yang terjadi diindikasikan dengan terjadinya gejala penurunan kualitas lingkungan hidup, seperti terjadinya kekeringan di musim kemarau, banjir di musim hujan, tanah longsor, menurunnya jumlah spesies satwa dan tumbuhan akibat rusaknya hutan sebagai habitatnya, peningkatan suhu wilayah, serta meluasnya daerah-daerah endemik penyakit menular. Ancaman dari degradasi hutan dan lahan tersebut tidak hanya merugikan secara ekologis, tetapi juga berdampak terhadap perkembangan perekonomian masyarakat. Banjir dan longsor telah menghambat jalur transportasi hasil pertanian masyarakat setempat ke pasar dan menyebabkan kenaikan beberapa harga kebutuhan pokok masyarakat.Pemerintah telah mencanangkan suatu gerakan yang melibatkan seluruh intansi dan komponen masyarakat lainnya untuk memulihkan sumberdaya hutan dan lahan melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) di Kabupaten Muaro Jambi yang telah dimulai sejak tahun 2003. Kegiatan GERHAN diarahkan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktifitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Adanya GERHAN ini diharapkan akan membangun komitmen bersama diantara seluruh komponen masyarakat untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan, sehingga dapat berfungsi kembali sebagai perlindungan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS), mencegah terjadinya banjir, tanah longsor, erosi dan abrasi, sekaligus untuk mendukung produktifitas sumberdaya hutan dan lahan serta melestarikan keanekaragaman hayati.Kegiatan pengkayaan merupakan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) yang dilakukan di dalam kawasan hutan melalui serangkaian kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.Tahapan-tahapan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di Kabupaten Muaro Jambi yaitu; 1. Penyediaan Bibit Tanaman2. Penanaman3. Perlindungan dan Pengamanan4. Sarana dan Prasarana Pendukung

2.8 KONDISI KELEMBAGAANDalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Muaro Jambi telah dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003, maka Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi telah disesuaikan dengan Peraturan Daerah Nomor 11 s/d 34 Tahun 2003 yang terdiri dari :1. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2003, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Muaro Jambi.2. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten Muaro Jambi.3. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2003, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan dalam Kabupaten Muaro Jambi.4. Peraturan Daerah Nomor 15 s/d 23 Tahun 2003, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas dilingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Muaro Jambi.5. Peraturan Daerah Nomor 24 s/d 34 Tahun 2003, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.Adapun susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Muaro Jambi adalah sebagai berikut;1. Sekretariat Daerah terdiri dari:a. Sekretariat Daerahb. 3 (tiga) Asisten Sekretaris Daerah yaitu;1) Asisten I2) Asisten II3) Asisten IIIc. 10 (sepuluh) Bagian terdiri dari:1) Bagian Pemerintahan2) Bagian Hukum3) Bagian Sosial4) Bagian Infokom5) Bagian Organisasi dan PDE6) Bagian Perekonomian7) Bagian Umum8) Bagian Pembangunan9) Bagian Perlengkapan10) Bagian Keuangan d. 3 (tiga) Badan, terdiri dari :1) Badan Pengawasan Daerah2) Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah3) Badan Kepegawaian Daerah

e. 8 (delapan) Kantor, terdiri dari :1) Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil2) Kantor Perhubungan3) Kantor Pertambangan dan Energi4) Kantor Persenibud5) Kantor PMD6) Kantor Satpol PP dan Kesbang Linmas7) Kantor Perkebunan8) Kantor Kehutanan

f. 9 (Sembilan) Dinas-dinas Daerah, terdiri dari :1) Dinas Pendapatan Daerah2) Dinas Pendidikan3) Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan4) Dinas Kesehatan5) Dinas Pertanian 6) Dinas Pekerjaaan Umum7) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi8) Dinas KB, Kessos dan Pemberdayaan Perempuan9) Dinas Perkotaan, Pasar dan Pertamanang. Sekretariat DPRD

h. Kecamatan (8 Kecamatan) dan 4 Kelurahan

Dilihat dari struktur organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Muaro Jambi tersebut, Menunjukan struktur organisasi yang ramping, karena dalam penyusunan struktur organisasi tersebut menerapkan prinsip miskin struktur

kaya fungsi. Hal ini berarti bahwa tidak mesti setiap kewenangan dilaksanakan oleh satu Dinas, akan tetapi setiap Dinas/unit kerja dilengkapi dengan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan kewenangan-kewenangan yang dilaksanakan oleh Dinas/unit kerja yang bersangkutan

Dalam rangka menunjang pelaksanaan tupoksi masing-masing Unit Kerja telah dibangun prasarana perkantoran sebanyak 10 unit yaitu Kantor Bupati, DPRD, Baperlitbangda, Dinas Pendidikan, Dinas Pendapatan Daerah, Badan Pengawas Daerah, Rumah sakit umum daerah, Dinas Perkotaan, Dinas Pasar dan Pemadam Kebakaran, Badan Kepegawaian Daerah dan Dinas PU.

RENCANA PENGELOLAAN REHABILITASIHUTAN & LAHAN

II - 1

Sheet1NoKecamatanDaratan LandaiLandaiBerombak BergelombangBerombakBergelombangBerbukitHa%Ha%Ha%Ha%1Mestong22,87941.3444,22379.8512,30022.212,3050.02Sungai Bahar5,600100.0012,40023.628,15015.520.00.03Bahar Selatan4Bahar Utara5Kumpeh Ulu47,500100.000.00.00.00.00.00.06Sungai Gelam0.00.07Kumpeh 209,500100.000.00.00.00.00.00.08Maro Sebo44,200100.000.00.00.00.00.00.09Taman Rajo10Jambi luar kota7,84121.0116,20743.4313,26735.562.1411Sakernan16,43121.0014,88618.7847,09360.220.00.0Jumlah24,27231,09360,3600.0

Sheet1No Kecamatan0 - 10 m10 - 100100 - 300 mJumlah Ha%Ha%Ha%Ha1Mestong0.00.055,3851000.055,3852Sungai Bahar0.00.052,5000.00.052,5003Bahar Selatan4Bahar Utara5Kumpeh Ulu9,11519.1938,38580.810.047,5006Sungai Gelam7Kumpeh118,20056.5491,26043.560.0209,5008Maro Sebo4,1109.340,09090.70.044,2009Taman Raj10Jambi luar kota0.00.037,3151000.037,31511Sakernan0.00.078,2001000.075,200Jumlah0.0393,135524,600

Sheet1NoKecamatanPedesolidAlluvialGleyHidromofikOrganosolJumlahMerah-KuningHumus -RendahKelabuHa%Ha%Ha%Ha%Ha%1Jambi luar kota27.3973.409,92526.600.00.00.00.00.00.037,3152Mestong24,10013.770.00.00.00.021,28521.490.00.055,3853Kumpeh Ulu30,09083.3512,0000.07,23515.2310,17521.470.00.047,5004Sakernan68,20084.6529,31010.790.00.00.00.00.00.075,2005Maro Sebo11,15025.230.060.312,8155.921,1252.540.00.044,2006Kumpeh Ulu30,27514.450.00.060,45028.5562,32529.7556,45026.95209,5007Sungai Bahar48,40019.550.00.00.04,1004.140.00.052,5008Sungai GelamJumlah212,24251,23570,50099,01056,450521,600

Sheet1No.Kecamatan0-2 %2-15%15-40%Lebih 40%Jumlah

1Mestong22,89244,20312,3002,30581,7002Sungai Bahar5,60012,4008,1500.026,1503Bahar Selatan4Bahar Utara5Kumpeh Ulu47,5000.00.00.047,5006Sungai Gelam0.07Kumpeh 209,5000.00.00.0209,5008Muaro Sebo44,2000.00.00.044,2009Taman Rajo10Jambi Luar Kota7,84116,02713,2670.037,13511Sekernan16,42114,48647,0930.078,00024,26230,51360,3600.0115,135Sumber: Data Perencanaan dan pengendalian Pembangunan Daerah

Sheet1NoKecamatanTeksturJumlahHalusSedang KasarTanpa Tekstur1Mestong21,42031,6152,3500.055,3852Sungai Bahar51,3001,2000.00.052,5003Bahar Selatan4Bahar Utara5Kumpeh Ulu0.046,1001,4000.047,5006Sungai Gelam51,95521,7600.07,80081,5157Kumpeh 34,60073,3400.0101,560209,5008Muaro Sebo12,46056,0409,7000.078,2009Taman Rajo10Jambi Luar Kota32,1955,1200.00.037,31511Sekernan19,76016,6400.07,80044,200Persentase32.7443.852.5620.85100.00Sumber : Data perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Daerah

Sheet1NoKecamatanJumlah PendudukSex RatioPriaWanitaTotal1Mestong 20,53219,25839,790107.062Sungai Bahar13,39611,96925,365112.393Bahar Selatan7,4086,82814,236108.964Bahar Utara7,8226,88414,706114.115Kumpeh Ulu25,12323,69148,814106.496Sungai Gelam31,89328,89560,788110.847Kumpeh12,49311,91924,412105.258Muaro Sebo9,9679,59219,559104.359Taman Rajo6,2195,94812,167104.9910Jambi Luar Kota31,60930,35561,964104.5711Sekernan21,77420,41942,193107.08Jumlah188,236175,758363,994107.55Sumber : Kabupaten Muaro Jambi dalam angka

Sheet1NoKecamatanLuas (ha)JumlahKepadatanPendudukJiwa1Mestong 474.7039,79083.822Sungai Bahar160.5025,365158.043Bahar Selatan195.6914,23672.754Bahar Utara167.2614,70687.925Kumpeh Ulu386.6548,814126.256Sungai Gelam654.4160,78892.897Kumpeh1,658.9324,41214.728Muaro Sebo261.4719,55974.809Taman Rajo352.6712,16734.5010Jambi Luar Kota280.1261,964221.2111Sekernan671.6042,19362.82Jumlah5,264.00363,99469.15Sumber : Kabupaten Muaro Jambi dalam angka

Sheet1KecamatanAngkatan KerjaBukanBekerjaMencari PekerjaanJumlahAngkatan Kerja12345Mestong 2,3221142,4360.0Sungai Bahar1,861761,9370.0Bahar Selatan37845423Bahar Utara24718265Kumpeh Ulu913639760.0Sungai Gelam1,878861,9640.0Kumpeh2,457922,5490.0Muaro Sebo951349850.0Taman Rajo1,766881,854Jambi Luar Kota4,0132454,2580.0Sekernan1,9921092,1010.0Jumlah18,77897019,7480.0Sumber : Kabupaten Muaro Jambi dalam Angka

Sheet1NoLapangan Usaha201020112012123451Pertanian71678,3728,5612Pertambangan3448429823Industri Pengolahan6,2167,1947,3504Listrik, Gas, Air901662345Bangunan/Konstruksi362683486Perdagangan2503894767Angkutan1182112718Keuangan2743113199Jasa Kemasyarakatan13720023710Lainnya0.00.0Jumlah1463217,95318,778Sumber : BPS Kabupaten Muaro Jambi 2012

Sheet1TahunPDRB HargaPerkembanganPDRB HargaPerkembanganBerlakuKonstan20041,493,397,08418.14875,107,0913.9520051,783,507,03419.43915,559,0064.6220062,135,336,06319.73959,890,0204.8420072,482,715,78016.411,006,533,2604.9920083,090,944,90024.491,059,044,1305.1720093,524,978,74014.051,117,462,3205.1720104,004,750,95014.61,163,274,8804.120114,632,639,95015.681,244,992,4907.02Sumber : BPS (Kabupaten Muara Jambi Dalam Angka 2012)

Sheet1NoLapangan Usaha200620072008200920102011Rata-rata.1Pertanian31.1231.9531.9631.0530.0531.0331.19333333332Pertambangan 28.3526.7425.9425.6225.724.126.0753Industri Pengolahan14.5413.8213.2712.4211.9411.5612.9254Listrik Air0.120.130.130.120.120.120.12333333335Bangunan2.83.253.613.384.84.963.86Perdagangan11.3811.9512.3113.5415.7816.3613.55333333337Pengangkutan2.722.832.992.562.272.212.59666666678Keuangan2.662.652.742.552.322.222.52333333339Jasa-Jasa6.326.697.037.016.927.466.905Sumber : BPS ( Kabupaten Muaro jambi Dalam Angka 2012)

Sheet1No.Jenis IndustriBanyaknyaTenaga Kerja PerusahaanProduktif

1Industri Minyak Kelapa22002Industri Makanan & Minuman40010003Kayu dan Hasil Huatan Lainnya49474Industri Tekstil005Industi Pengolahan Kayu006Industi Kayu Lapis315437Industri Bahan Bangunan dan161350Perabotan dari KayuJumlah5704040Sumber : BPS ( Kabupaten Muaro Jambi Dalam Angka Tahun 2012)

Sheet1KecamatanIndustri HasilIndustri Industri Logam,JumlahPertanian dan KehutananAneka (IA)Mesin, KimiaMestong21400.061Sunga Bahar200.00.020Kumpeh Ulu1231060.0229Sungai Gelam0.01050.0105Kumpeh 460.00.046Maro Sebo910.00.091Jambi Luar Kota18500.068Sekernan110950.0205Jumlah4293960825Sumber : BPS ( Kabupaten Muaro Jambi Dalam Angka 2009)

admRSRSTTSKecamatanDesa/Kel.Luas Area (Km2)Luas Area (%)Penduduk (jiwa)Persebaran (%)Kepadatan (jiwa/Km2)19-3435-4950-6465-7980-94Mestong15474.709.02$34,76611.05$7552.45660Sungai Bahar11160.503.05$50,35916.01$8125.701960Bahar Selatan10195.693.72Bahar Utara11167.263.18Kumpeh Ulu17386.657.35$36,45011.59$9044.81810Sungai Gelam14654.4112.43$47,72615.17$7699.27480Kumpeh171,658.9331.51$24,2717.71$14127.90190Maro Sebo12261.474.97$30,5839.72$5125.411200Taman Rajo10352.676.70Jambi Luar Kota18280.125.32$53,55217.02$16047.681120Sekernan16671.6012.76$36,89111.73$7178.78470Kab.Muaro Jambi1515,264.00100.00$314,598100.00$60$29$1915$4419$38$73$56$102$75$131$94$160$112$189$131

adm11111111111

#REF!#REF!#REF!#REF!#REF!#REF!#REF!#REF!#REF!#REF!#REF!TAHUNLuas (Ha)PERUBAHAN LAHAN KAB. MERANGIN

kmbg lhnJenis Penggunaan LahanTahunTahunTahunTahunTahun20042005200620072008A. Lahan Sawah :13,75314,03813,73213,73213,7441. Yang ditanami padi8,4978,5659,3659,3148,9912. Yang tidak ditanami Padi2,1222,0681,0751,0008553. Sementara Tidak Diusahakan3,1343,4053,2923,4183,898B. Lahan Kering :732,423733,325731,459731,449731,4491. Pekarangan, Tegal/Kebun,Ladang/Huma117,804136,943141,908141,075141,0752. Pengembalaan/Padang Rumput10,83211,06710,97710,97710,9773. Sementara Tidak Diusahakan31,56739,63246,76332,25432,2544. Pohon/Hutan Rakyat32,92331,01332,39247,72447,7245. Hutan Negara206,861189,560188,860188,860188,8606. Perkebunan300,360302,492291,718292,718292,7187. Lain-lain32,07622,61818,84117,84117,841C. Lahan lainnya21,72420,53722,70922,71922,7071. Rawa (tidak ditanami)21,37320,20322,33422,33422,3342. Tambak/Kolam/Tebat351334375385373Jumlah767,900767,900767,900767,900767,900

kmbg lhn

A. Lahan Sawah :1. Pekarangan, Tegal/Kebun,Ladang/Huma2. Pengembalaan/Padang Rumput3. Sementara Tidak Diusahakan4. Pohon/Hutan Rakyat5. Hutan Negara6. Perkebunan7. Lain-lain1. Rawa (tidak ditanami)2. Tambak/Kolam/TebatTahunHaPERUBAHAN LAHAN KAB.MERANGIN

pddkNoKecamatanLuasJumlah(Km2)2004200520062007200820091.Mestong461.9535,49844,74645,69933,90034,333$34,7662.Sungai Bahar618.5053,84647,26844,15649,10149,731$50,3593.Kumpeh Ulu405.8859,09760,33961,40935,54235,996$36,4504.Sungai Gelam628.9644,53547,131$47,7265.Kumpeh1,678.9427,79822,82625,25023,66823,968$24,2716.Maro Sebo598.8925,61928,54927,20129,82330,202$30,5837.Jambi Luar Kota335.1148,23756,82757,76452,21352,884$53,55220Sekernan517.7726,47333,85433,79235,97236,431$36,891Jumlah5,246276,568294,409295,271304,754310,676314,598KecamatanJenis KelaminJumlahSexLaki-lakiPerempuan(jiwa)RatioMestong17,64417,12234,766103Sungai Bahar26,42823,93050,359110Kumpeh Ulu18,66117,79036,450105Sungai Gelam24,31023,41647,726104Kumpeh12,15112,11924,271100Maro Sebo15,31215,27130,583100Jambi Luar Kota26,93126,62153,552101Sekernan18,96717,92336,891106Kab Muaro Jambi$148,050$143,963$292,013104

pddk umur-sexBANYAKNYA PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DI KABUPATEN Muaro Jambi TAHUN 2009/2010Kelompok UmurPenduduk%Laki-lakiPerempuanJumlah