Download - Bab 2. Gambaran Umum Daerah Studi Baru

Transcript

BAB I

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

Inventarisasi dan Penyusunan Jaringan Irigasi Daerah irigasi Kec.Punduh pedada

GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI2.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDIKABUPATEN PESAWARAN, yang sebelumnya bagian dari Lampung Selatan, terbentuk berdasarkan Undang Undang No. 33 Tahun 2007, diundangkan pada tanggal 10 Agustus 2007 dan diresmikan menjadi kabupaten pada tanggal 2 Nopember 2007. Sejak saat itu, Pesawaran resmi menjadi Kabupaten ke-11 di Provinsi Lampung yang wilayahnya meliputi Kecamatan Gedongtataan, Negeri Katon, Tegineneng, Waylima, Kedondong, Padang Cermin, dan Kecamatan Punduh Pedada, dengan Ibukota di Gedongtataan

Pesawaran diambil dari nama Gunung yang tegak megah di bagian tengah dan barat Kabupaten Pesawaran. Kaki Gunung Pesawaran adalah Gunung Nebak atau Pematang Nebak, Pematang Tanggang, dan Pematang Sukma Hilang. Dikaki Gunung inilah terhampar 7 kecamatan dan 133 Desa yang tergabung dalam wilayah Kabupaten Pesawaran.

Kabupaten Pesawaran memiliki lebih 50 pulau besar dan kecil, tiga pulau yang terbesar diantaranya adalah Pulau Legundi, Pulau Puhawang, dan Pulau Kelagian, juga terdapat 11 gunung, yang tertinggi adalah Gunung Pesawaran dan Gunung Ratai dengan ketinggian 1.681 m. Sungai terpanjang di Kabupaten Pesawaran adalah Way Semah, dengan panjang 54 km dan daerah aliran seluas 135,0 km2. Kabupaten Pesawaran merupakan daratan dengan ketinggian dari permukaan laut yang bervariasi. Di Gedung Tataan sebagai pusat kota, misalnya, mempunyai tinggi 140,5 m dari permukaan laut.

I. Geografis

Secara Geografis wilayah Kabupaten Pesawaran terletak pada 510 550 Bujur Timur dan diantara 105 - 10520 Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.173,77 KM2 atau 117.377 Ha dan sebagian wilayahnya dikelilingi laut. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus dan Teluk Lampung, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tenggamus.

Batas-batas wilayahnya : Sebelah Utara : Kecamatan Padang Cermin Kab Pesawaran

Sebelah Timur : Teluk Lampung

Sebelah Selatan : Selat Sunda

Sebelah Barat : Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten TanggamusII. TopografiTopografi Kabupaten Pesawaran terdiri dari pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian antara 0 s.d 1.861 meter diatas permukaan laut, serta lautan yang luas menjadikan kabupaten Pesawaran ini memiliki potensi sumberdaya alam yang luas dan melimpah. Hal ini didukung oleh kenyataan hampir 80% penduduk Pesawaran menggantungkan hidupnya di sektor pertanian.

III. Kondisi Tanah

Di Kabupaten Pesawaran terdapat berbagai macam jenis tanah. Bagian terbesar didominasi oleh jenis tanah podsodik yang tersebar di lebih 50% wilayah kabupaten Pesawaran. Jenis tanah lainnya adalah latosol, gley humus, andesol, organosol, hidromorfik dan alluvial. Wilayah laut dan pesisir kabupaten Pesawaran meliputi sebagian dari Teluk Lampung dan pulau-pulau kecil. Potensi pesisir dan lautan yang dapat dijumpai adalah perikanan lengkap, tambak, kerang mutiara, rumput laut, perhubungan, pariwisata, terumbu karang, mangrove, industri, pemukiman penduduk pesisir dan Hankam.IV. Iklim

Kabupaten Pesawaran merupakan darah beriklim tropis humid dengan angin laut lembah yang bertiup dari samudra Indonesia dengan dua musim angin setiap tahunnya dengan curah hujan rata-rata 1.500-3,500 mm hingga dapat menyebabkan musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan di wilayah ini terjadi antara bulan November s/d bulan Maret, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan April s/d bulan Oktober.

Kecepatan angin rata-rata mencapai 5,83 km/jam, suhu perairan di pantai berkisar 280 29,30 C dan salinitas perairan berkisar antara 33 33,5 o/oo atau rata-rata 33,12 o/oo.2.2. Daerah Irigasi Punduh PedadaI. Sejarah singkat Daerah Irigasi Punduh PedadaRencana pekerjaan pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Way Punduh Pedada mulai dilaksanakan Pada tahun 2001 melalui anggaran dana APBN Pembuatan bendung, bangunan irigasi, dan saluran berjarak 4 Km di Way punduh Pedada yang dilasanakan oleh pihak dinas PU Propinsi II. AdministrasiWilayah studi Daerah Irigasi Kecamatan punduh Pedada terletak di Kabupaten Pesawaran. Luas Kabupaten Way Kanan ini sebesar 238.68 km2 Kecamatan Punduh Pedada terdiri dari 21 Desa yaitu Tabel 2.1 menunjukkan perbandingan luas kecamatan di Kecamatan Punduh PedadaTabel 2.1 Luas Kecamatan dan jumlah Desa di Kecamatan Punduh Pedada

No.Desa/KelurahanLuas

(Km2)(Ha)

1Sukamaju11.4 1.140

2Bawang7.5750

3Pagar Jaya4400

4Pulau Legundi181800

5sukarame5.3530

6Kota Jawa12.641264

7Rusaba12.11210

8Sukajaya Pedada10.51050

9Batu Raja11.891189

10Banding agung10.71070

11kampung Baru19.171917

12Kekatang11.971197

13Pekon Ampai12.631263

14Kunyaian151500

15Umbul Limus6.39639

16Tajur14.551455

17Penyandingan12.331233

18Maja15.171517

19Suka Jaya punduh10.811081

20Pulau Pahawang10.21020

21Bangun Rejo6.43643

Jumlah238.6823.868

Sumber : Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008Tabel 2.2Jarak Desa Ke kantor Kecamatan dan Kabupaten

No.Desa/KelurahanJarak Ke Kantor (Km)

KecamatanKabupaten

1Sukamaju10 90

2Bawang180

3Pagar Jaya15105

4Pulau Legundi4570

5sukarame463

6Kota Jawa360

7Rusaba257

8Sukajaya Pedada155

9Batu Raja155

Lanjutan Tabel 2.2

No.Desa/KelurahanJarak Ke Kantor (Km)

KecamatanKabupaten

10Banding agung155

11kampung Baru553

12Kekatang650

13Pekon Ampai749

14Kunyaian847

15Umbul Limus946

16Tajur1045

17Penyandingan1145

18Maja1045

19Suka Jaya punduh1143

20Pulau Pahawang5070

21Bangun Rejo0.580

Jumlah10.0260.14

Sumber : Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008III. Topografi Kabupaten Pesawaran dapat dibagi menjadi 2 ( dua ) unit topografi yaitu : Daerah topografi berbukit sampai bergunung dan daerah River Basin. Daerah topografi Berbukit sampai Bergunung dengan puncaknya Bukit Barisan dan Bukit Pesagi, dengan ketinggian bervariasi antara 450 1500 m dari permukaan air laut. Daerah ini umumnya ditutupi oleh hutan primer dan sekunder. Sedangkan Daerah River Basin adalah daerah daerah yang mempunyai basin sungai sungai kecil. IV. Demografi : Jumlah penduduk Kecamatan Punduh Pedada pada tahun 2008 sebesar 284.02 ribu jiwa ( sensus th 2008 ), dengan kepadatan penduduk sebesar 97.89 jiwa / km2, Data penduduk dapat dilihat seperti pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Jumlah kepadatan Penduduk di kecamatan Punduh PedadaNo.Desa/KelurahanLuas

(Km2)Penduduk

(Jiwa)Kepadatan Penduduk

(Jiwa/Km2)

1Sukamaju11.4 1.715 150

2Bawang7.5 1.168 155.73

No.Desa/KelurahanLuas

(Km2)Penduduk

(Jiwa)Kepadatan Penduduk

(Jiwa/Km2)

4Pulau Legundi18 1.865 103.61

5sukarame5.3 1.199 226.23

6Kota Jawa12.64 1.009 79.83

7Rusaba12.1 623 51.49

8Sukajaya Pedada10.5 480 45.71

9Batu Raja11.89 1.899 159.71

10Banding agung10.7 895 83.64

11kampung Baru19.17 1.986 103.6

12Kekatang11.97 737 61.57

13Pekon Ampai12.63 892 70.63

14Kunyaian15 433 28.87

15Umbul Limus6.39 534 83.57

16Tajur14.55 825 56.7

17Penyandingan12.33 1.552 125.87

18Maja15.17 3.653 240.8

19Suka Jaya punduh10.81 1.968 182.05

20Pulau Pahawang10.2 1.430 140.2

21Bangun Rejo6.43 1.519 236.24

Jumlah284.02 27.802 97,89

Sumber: Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008

V. Pendidikan Institusi pendidikan yang ada di Kecamatan Punduh Pedada hanya sampai tingkat pendidikan menengah. Dari tabel 2.4. menunjukkan banyaknya pendidikan ( Negeri dan swasta ) pada tingkat dasar TK sebanyak 1 buah dan SD sebanyak 20 buah sekolah. Sedangkan tingkat sekolah menengah SLTP sebanyak 3 sekolah dan SLTA sebanyak 1 sekolah. Belum adanya institusi perguruan tinggi di Kecamatan Punduh Pedada menunjukkan bahwa apabila ada warga yang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi maka harus pindah ke Kabupaten lain atau Propinsi lain yang mempunyai institusi perguruan tinggi / Akademi.

Tabel : 2.4. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Wilayah Studi Kecamatan Punduh Pedada .

No.STATUS / TINGKAT SEKOLAHJUMLAH SEKOLAH

ANegeri

1TK1

2SD17

3SMP1

4SMA1

5SMK-

BSwasta

1TK1

2SD3

3SMP1

4SMA-

5SMK-

Sumber :Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008VI. Tata Guna LahanTata Guna Lahan di lokasi studi Kecamatan punduh Pedada Penggunaan lahan di sekitar areal pada umumnya merupakan :

1. Areal Kebun

Pada areal ini, masyarakat umumnya menanam Coklat, kelapa, dan jenis tanaman keras lainnya. Tanaman karet banyak disukai oleh masyarakat untuk ditanam dengan alasan produksi yang cukup menjanjikan dan harga jual yang relatif stabil. Tanaman lada juga merupakan tanaman yang diminati karena cukup menghasilkan namun pemeliharaan tanaman / perawatannya cukup sulit.

2. Ladang,

Singkong dan jagung merupakan tanaman yang paling dominan ditanam di daerah irigasi Way Bumi Agung. Tanaman singkong tidak membutuhkan banyak air, perawatan / pemeliharaan yang tidak sulit dan cukup menghasilkan.

Tanaman lain yang juga di tanam di areal ini terutama bagian hilir daerah irigasi Way Bumi Agung adalah tebu. Pemasaran tebu dilakukan masyarakat ke pabrik gula di Kabupaten Lampung Utara

3. Lahan Rawa atau lebak yang sebagian ditanam padi sebagai sawah lebak, dan sawah irigasi khususnya pada pangkal saluran sungai4. Pemukiman dan pekarangan.

VII. Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian sebahagian besar penduduk Kecamatan Punduh Pedada adalah di sektor pertanian , industri , Pegawai Negeri Sipil /Swasta Daerah dan lainnya tersebar keberbagai lapangan kerja seperti terlihat pada VIII. Lahan Areal PersawahanHasil panen utama tahun 2008 di Kecamatan Punduh Pedada umumnya dan Wilayah Studi DI Punduh pedada dari Ladang berupa kakao dan padi Sawah. Luas Areal lahan sawah dapat dilihat pada tabel 2.5Tabel : 2.5. Luas Lahan Persawahan di Kecamatan Punduh pedada .

No.Desa/KelurahanLahan Sawah (Ha)Jumlah

Berpengarian Tidak BerpengarianSementara Tidak diusahakan

1Sukamaju12 12 24

2Bawang125 85 40250

3Pagar Jaya0

4Pulau Legundi0

5sukarame151530

6Kota Jawa47 28 75

7Rusaba87 50 25162

8Sukajaya Pedada 60 1070

9Batu Raja4949

10Banding agung48 18 1278

11kampung Baru5151

12Kekatang39 39 78

13Pekon Ampai49 49 98

14Kunyaian 25 2550

15Umbul Limus2222

16Tajur29 5 34

17Penyandingan22

18Maja2525

19Suka Jaya punduh76 24 100

20Pulau Pahawang0

21Bangun Rejo85 25 110

Jumlah761420127 1.308

Sumber :Kecamatan Punduh Pedada dalam angka Tahun 2008

IX. Kesesuaian Lahan :

Di kecamatan punduh pedada untuk kesesuaian lahan banyak tergantung pada sector pertanian karena pada sector pertanian masih berperan penting untuk mendukung perkembangan pembangunan apa lagi dengan diprogramkannya ketahanan pangan nasional. Ada pun kendala yang dialami pada sector pertanian disebabkan adanya persyaratan tumbuh yang diperlukan oleh tanaman agar dapat tumbuh dengan baik antara lain dari sifat fisik, kimia, kedalaman efektif, kemiringan lahan, curah hujan dan lain lain. Serta alih fungsi lahan kakau menjadi lahan persawahan besarnya debit andalan tersedia cukup untuk mengakomodir luas areal di Kabupaten Pesawaran

X. Sarana Ibadah

Fasilitas peribadatan yang ada di Kecamatan Punduh Pedada didominasi oleh fasilitas peribadatan untuk agama Islam, mengingat penduduk Kecamatan Punduh Pedada 99,78 % beragama Islam. Jumlah fasilitas peribadatan Tahun 2008 disajikan pada tabel 2.6.Tabel : 2.6. Jumlah Tempat Peribadatan Kecamatan Punduh Pedada.

No.Desa/KelurahanMasjidMushola/langgarGerejaPuraVihara

KristenKatolik

1Sukamaju4 5 - - - -

2Bawang3 5 - - - -

3Pagar Jaya3 1 - - - -

4Pulau Legundi6 4 - - - -

5sukarame2 3 - - - -

6Kota Jawa2 4 - - - -

7Rusaba2 1 - - - -

8Sukajaya Pedada2 2 - - - -

9Batu Raja2 2 - - - -

10Banding agung1 2 - - - -

11kampung Baru2 5 - - - -

12Kekatang3 2 - - - -

13Pekon Ampai1 1 - - - -

No.Desa/KelurahanMasjidMushola/langgarGerejaPuraVihara

KristenKatolik

14Kunyaian1 - - - -

15Umbul Limus1 1 - - - -

16Tajur2 2 - - - -

17Penyandingan4 10 - - - -

18Maja5 6 - - - -

19Suka Jaya punduh5 2 - - - -

20Pulau Pahawang4 5 - - - -

21Bangun Rejo3 4 11 - -

Jumlah58671 1 00

2.3. PEMBEBASAN LAHAN

Berdasarkan Undang Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, yang sebagian berbunyi :

a. Sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

b. Penguasaan sumber daya air sebagaimana dimaksud, diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan tetap mengakui hak ulayat masyarakat hukum adat setempat dan hak yang serupa dengan itu, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan peraturan perundang-undangan

c. Penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada merupakan prioritas utama penyediaan sumber daya air di atas semua kebutuhan

d. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk pertanian sebagaimana dimaksud dilakukan dengan pengembangan sistem irigasi

e. Pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah dengan ketentuan:

pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder lintas provinsi menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah;

pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder lintas kabupaten/kota menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah provinsi;

f. pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder yang utuh pada satu kabupaten/kota menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan.

g. Pengembangan sistem irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air.

h. Pengembangan sistem irigasi dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat.

i. Pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder dapat dilakukan oleh perkumpulan petani pemakai air atau pihak lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

j. Serta ketentuan ketentuan lainnya.

Berdasarkan PERMEN P.U. No. 30/PRT/M/2007 Tentang : Pedoman Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif :

BAB II : Prinsip Partisipasi , Pasal 4 berbunyi :

1. Pemerintah, Pemerintah Propinsi, atau Kabupaten / Kota sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder.

2. P3A mempunyai hak dan tanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi tersier . Maka untuk melakukan pengembangan jaringan irigasi primer dan sekunder dilakukan pembebasan lahan dengan tetap memperhatikan hak hak pemilik lahan. Proses pembebasan lahan telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 1992 dan adapun kondisi proses pembebasan lahan pada jalur jaringan irigasi primer dan sekunder (sesuai jaringan yang direkomendasikan untuk dilanjutkan pengembangannya (studi Kesesuaian Lahan DI Way Bumi Agung, Tahun 2007) hingga saat ini adalah sebagi berikut :

1. Saluran primer Way Bumi Agung dari BA.1 hingga BA.29 (Desa Kali Cinta) seluas 109,61 Ha telah dibebaskan. Saluran primer berikutnya sampai dengan BA.41 seluas 45 ha belum dilakukan pembebasan lahan. Dengan perincian :

Bba29 ( km 21,993) s/d P.729 (km30,817) panjang L= 8.824 m , lebar kebutuhan tanah b= 35 m , luas tanah A 1= 8.824 x 35 m2 = 308.840 m2.

P729 s/d Bba41 ( km 33,137 ) , panjang L= 2.320 m, lebar tanah b= 25 m , luas tanah A2 = 2320 x 25 m2 = 570.000 m2 ditambah untuk bangunan - bangunan maka total kebutuhan lahan Atotal = 45 ha

2. Saluran Sekunder Bedeng dari BA.25 hingga BB.5 seluas 4.14 Ha telah dibebaskan .

3. Saluran Sekunder Sumur Batu dari BA.35 hingga BSB.2 seluas 8 ha belum dilakukan pembebasan. Dengan perincian :

Km 0 ( Bba35 ) s/d P41 ( km 2,077 ) panjang L = 2.077 m lebar tanah b = 20 m , luas tanah A1 = 2.077 x 20 m2 = 41.450 m2.

dari P41 ( km 2,077 ) s/d P 45 ( km 2,322 ) panjang L = 245 m lebar tanah b = 34 m , luas tanah A2 = 245 x 34 m2 = 8.330 m2 .

dari P 45 ( km 2,322 0 s/d BSb 3 ( akhir ) km 3,840 panjang L = 1.518 m lebar tanah b = 18 m , luas tanah A3 = 1518 x 18 m2 = 27.324 m2 .

Dengan ditambah luas untuk kebutuhan bangunan maka Total luas di perlukan At = 8 ha.

4. Saluran Sekunder Punggu Lama dari :

BA39 hingga BPL.4 seluas 7 Ha belum dilakukan pembebasan. Dengan perincian dari

km 0 ( Bba39 ) s/d P44 ( km2,324 ) panjang L = 2.324 m , lebar tanah b = 20 m , luas tanah A1 = 2.324 x 20 m2 = 4.648 m2.

Dari P44 s/d bangunan akhir (km 3,273 ) panjang L = 949 m , lebar tanah b = 15 m ,luas tanah A2 = 949 x 15 m2 = 14.235 m2,

ditambah untuk kebutuhan bangunan maka luas total yang diperlukan AT = 7 ha.

5. Untuk fasilitas Operasi dan Pemeliharaan ( Rumah jaga , Gudang dan lain lain ) diperkirakan 2 Ha.

6. Total tambahan kebutuhan tanah untuk Daerah Irigasi Bumi Agung 62 ha.

Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 7PAGE Bab 2. Gambaran Daerah Studi

II - 13