1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Teknologi komunikasi dan informasi telah berkembang secara luar biasa dan
membawa masyarakat dunia untuk memasuki era baru yang mempermudah segala
kegiatan manusia dalam berkomunikasi. Era baru yang disebut globalisasi ini
mengakibatkan mobilitas manusia yang meningkat dan membuat dunia seakan
menyempit sehingga jarak dan waktu bukanlah lagi menjadi sebuah hambatan untuk
berkomunikasi maupun untuk mendapatkan serta berbagi informasi. Globalisasi
yang merupakan bentuk modernitas merupakan pertanda dari berkembangnya
masyarakat. Kemajuan-kemajuan teknologi menyebabkan perubahan mental dan
sikap sosial masyarakat secara drastic (Bungin, 2008).
Seiring berkembangnya media sosial di tengah masyarakat, perubahan sikap
ini dipengaruhi oleh segala kemudahan yang disuguhkan oleh teknologi yang hadir
dalam kehidupan masyarakat, yaitu internet. Internet memberikan akses untuk
berkomunikasi dan berbagi informasi dengan mudah, sehingga ikut mengubah pola
komunikasi manusia. Pola komunikasi ini termasuk penggunaan platform media baru
yang dimediasi internet sebagai media dalam mengakses jejaring sosial dalam proses
komunikasi yang kemudian ikut serta dalam mengubah pola komunikasi masyarakat
dimana kemudian muncul kegiatan interaksi di dalam cyberspace dan masyarakat
yang terlibat disebut netizen. Cyberspace merupakan ruang konseptual dimana
semua kata, hubungan manusia, data, kesejahteraan, dan juga kekuatan
dimanifestasikan oleh setiap orang melalui teknologi CMC atau Computer Mediated
Communication (Nasrullah, 2012)
Penggunaan humor dan satir dalam komentar bukanlah menjadi hal baru
dalam kehidupan digital. Humor satir telah banyak terlihat sebelumnya dalam bentuk
visual lain dan dengan konvergensi media, humor politikpun menemukan bentuk
barunya. Dengan digitalisasi pesan humor hadir dalam bentuk digital, yaitu meme.
Konsep meme telah diperdebatkan jauh sebelum era digital, namun internet telah
mengubah penyebaran meme menjadi praktik yang sangat terlihat dan istilah meme
menjadi tak terpisahkan dari vernakular atau ‘bahasa rakyat’ para netizen (Shiftman,
2013).
2
Internet meme, seperti pengertian meme yang telah dijelaskan
sebelumnya meme adalah sesuatu yang bergambar dan memiliki tulisan serta
penyebarannya yang luas (Knobel & Lankshear, 2007: 201). Jadi dapat
diartikan sebagai segala hal yang tersebar dalam masyarakat siber sehingga
menjadi budaya bagi khalayaknya di dunia maya. Kemunculan sebuah meme
biasanya diambil dari kejadian menarik, ucapan yang lucu, khas, bahkan
kesalahan pengejaan. Penyebarannya pun melalui berbagai macam media,
seperti social network, blog, milis, bahkan news platform. Fitur unik internet
mengubah difusi meme menjadi rutinitas yang sangat jelas terlihat dan ada di
mana-mana (Shiftman, 2013). Secara singkat, internet meme dapat diartikan
sebagai fenomena budaya yang disebarkan dari satu orang ke orang lain
secara online. Internet meme yang menjadi bahasan dalam penelitian ini
adalah produk dari perkembangan budaya siber yang bersifat visual, yaitu
dalam bentuk gambar.
Media sosial dan meme tidak dapat dipisahkan karena sebagian besar
meme yang kita temui berada di media sosial. Peneliti melihat gap yang ada
dimana dalam penggunaannya, tidak jarang kita jumpai meme di media sosial
yang menyebarkan fitnah yang belum jelas kebenarannya. Informasi yang
hoax atau belum terbukti kebenarannya seperti ini dapat membuat chaos pada
masyarakat di dunia maya. Hal ini yang membuat penulis untuk melakukan
penelitian bahwa meme yang ada di dunia maya tidak semua digunakan untuk
hal-hal yang merugikan. Penulis ingin membuktikan bahwa meme bisa
digunakan sebagai media humor yang informatif karena terdapat komponen
New Wave Marketing di dalamnya.
Maraknya penggunaan meme di kalangan khalayak dunia siber saat ini
dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia termasuk dalam
masyarakat yang menyukai humor secara visual dan hal ini menjadi faktor
utama para marketer untuk memulai melakukan pemasaran dengan media
meme dengan tujuan untuk manjangkau segmentasi yang lebih luas dan
pesannya mudah diterima secara universal.
Dalam era ini perkembangan teknologi internet dengan Web 2.0-nya
serta perkembangan mobile technology membuat perilaku pelanggan jadi
berubah dan sekaligus membuka peluang- peluang baru (Kertajaya, 2009).
Perubahan perilaku pelanggan tersebut merupakan globalisasi tahap awal,
3
misalnya di dunia digital dan pemasaran fakta menunjukkan bahwa telah
banyak orang Indonesia menggunakan dunia digital sebagai media pemasaran
Perubahan menuju era globalisasi tersebut mendorong para marketer
untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
pelanggan yang kuat dan menguntungkan (Kotler & Armstrong, 2008).
Seiring berjalannya waktu, dunia pemasaran mengalami perubahan yang
semakin dinamis. Pemasar harus mengembangkan pendekatan baru yang
lebih horizontal, sehingga tidak ada perbedaan status antara pemasar dan
konsumen bahkan pemasar harus berbaur dengan konsumennya. Elemen-
elemen pemasaran yang kita kenal mengalami penyesuaian menjadi konsep
pemasaran yang baru, yaitu New Wave Marketing. Menurut Yuswohady
(2008) dalam Librianty (2009), pemasaran dapat memberikan dampak positif
yang besar kepada organisasi jika dapat menggabungkan kekuatan dua
elemen, yaitu word of mouth dan komunitas customer yang merupakan salah
satu unsur dalam konsep New Wave Marketing tersebut (Kertajaya,2009).
Elemen- elemen marketing yang kita kenal terdiri atas segmentation,
targeting, positioning, differentiation, marketing- mix (product, price, place,
promotion), selling, brand, service dan process mengalami penyesuaian menjadi apa
yang disebut sebagai “The 12 Cs of New Wave Marketing”. Kedua belas C ini adalah
communication, confirming, clarifying, coding, crow-combo, (co-creation, currency,
communal activation, conversation), commercialization, character, caring dan
collaboration (Kertajaya, 2008). Dalam New Wave Marketing hubungan antara
marketer dengan pelanggan terjadi secara horizontal, sehingga memposisikan
pelanggan dalam kedudukan yang setara dengan marketer. Dalam era New Wave
Marketing pelanggan tidak hanya sekedar melakukan transaksi saja, tetapi ada
sebuah interaksi yang dilakukan terus menerus sehingga membuat pasar mereka
dengan sendirinya akan memperbesar pasar para marketer.
Peneliti akan melakukan analisa mendalam dimana kedua belas variable New
Wave Marketing dapat diterapkan di media meme pada PT. Meme Comik Indonesia.
Sebuah komunitas, Meme Comic Indonesia adalah komunitas dunia visual meme
terbesar di Indonesia hingga saat ini dengan anggotanya yang mencapai 3,5 juta
orang dalam akun jejaring facebook page, dan kurang lebih memiliki 112 ribu
pengikut di akun jejaring twitter. Hal ini diperkuat dengan karya-karya yang lain
seperti buku yang menggambarkan sejarah komunitas tersebut laris di pasaran. Inilah
4
yang membuat peneliti memilih komunitas tersebut untuk melakukan penelitian
karena terbukti banyak orang yang sudah tergabung di dalam komunitas tersebut di
media sosial. Tetapi meme saat ini banyak ditemui hanya sebagai media humor yang
terkadang digunakan untuk memfitnah dan menyebarkan kebencian. Hal ini yang
menjadi tantangan PT. MEME COMIK INDONESIA untuk menjadi teladan dalam
penggunaan dan penyebaran meme di media sosial.
Tentu hal ini akan menarik perhatian perusahaan untuk melakukan digital
campaign kepada komunitas tersebut, karena memiliki banyak pengikut yang tentu
potensial unutuk dijadikan target market. Komunitas yang dibangun mulai dari tahun
2012 ini diperkirakan akan terus berkembang seiring perkembangan dunia internet di
Indonesia, khususnya pengguna media sosial yang terus bertambah dari hari ke hari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah penelitian ini adalah
bagaimana penerapan New Wave Marketing pada media meme PT. Meme Comik
Indonesia.
1.3 Tujuan Penelitian
Dari formulasi masalah dan latar belakang penelitian di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan kedua belas variabel new wave
marketing pada media meme PT. Meme Comik Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
1) Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan agar menjadi bahan masukan bagi perusahaan
dalam melihat bagaimana analisa konsep strategi pemasaran dengan media
meme berdasarkan konsep New Wave Marketing dapat memberikan data yang
bermanfaat untuk menjadi alternatif dalam melakukan kegiatan pemasaran.
2) Bagi Pembaca
Hasil dari laporan penelitian ini dapat menjadi informasi dan pengetahuan
mengenai bagaimana melakukan kegiatan pemasaran melalui dunia digital
berdasarkan konsep New Wave Marketing bagi kelangsungan bisnis sebuah
perusahaan dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analistik dengan menggunakan
pendekatan kualitatif dengan judul “Penerapan Konsep New Wave Marketing pada
PT. MEME COMIK INDONESIA.” Karena Divisi Marketing PT. Meme Comik
Indonesia secara tidak langsung telah melakukan strategi pemasaran berdasarkan
konsep New Wave Marketing. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus -
Desember 2016 di PT. Meme Comik Indonesia dengan cara wawancara mendalam
dengan beberapa informan yang ada di dalam perusahaan tersebut, menelaah
dokumen- dokumen terkait, dan melakukan observasi langsung terhadap variable-
variable yang terkait dengan menyebarkan kuisioner kepada follwers atau pengikut
Meme Comic Indonesia yang berdasarkan konsep New Wave Marketing.