7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
1/46
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan salah satu penyakit infeksi
tersering yang terjadi pada anak.1 Pada kebanyakan anak, ISK sering terjadi
rekuren, menyebabkan morbiditas, hospitalisasi, dan dampak kesehatan jangka
panjang seperti terbentuknya jaringan parut, hipertensi, dan gagal ginjal kronik.2
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi kedua tersering yang terjadi pada
anak setelah ISP. !i merika Serikat, infeksi saluran kemih mempengaruhi
2,"#$2,%# dari anak$anak setiap tahun.2 &erdasarkan sebuah penelitian di
Indonesia dalam 'aktu tahun insiden kasus baru ISK pada anak berkisar ,1#$
1,*#.1&erdasarkan hasil penelitian di +SP !r. -. !jamil Padang pada -aret
21$pril 211, didapatkan dari 1" anak berusia kurang dari 1 tahun yang
diduga menderita ISK didapatkan // anak dengan biakan urin positif.mirah
ISK terutama disebabkan oleh koloni bakteri. Pada anak perempuan, /$
*# disebabkan oleh Escherichia coli (E. coli), diikuti oleh Klebsiella spp dan
Proteus spp. &eberapa laporan menyebutkan bah'a pada anak laki$laki 0 1 tahun,
Proteus merupakan penyebab yang sering seperti E. Coli. aporan lain
menyebutkan organisme gram positif dominan terjadi pada anak laki$laki.
Staphylococcus saprophyticus dan Enterococcus merupakan patogen pada anak
laki$laki maupun perempuan. denoirus dan infeksi irus lain juga dapat terjadi,
terutama sebagai penyebab sistitis."
1
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
2/46
-anifestasi klinis ISK berariasi dan tergantung pada umur, mulai dengan
asimtomatik hingga gejala yang berat, sehingga ISK sering tidak terdeteksi baik
oleh tenaga medis maupun oleh orang tua.1
ISK pada anak menyebabkan morbiditas akut serta masalah medis jangka
panjang termasuk delayed hypertensiondan disfungsi renal progresif. !iagnosis
yang akurat dan pengobatan yang tepat 'aktu sangat penting dalam membatasi
masalah medis jangka panjang tersebut karena ginjal pada anak sangat rentan
untuk terjadi pembentukan jaringan parut dan kerusakan ginjal permanen.2
1.2 Batasan Penulisan
+eferat ini membatasi pembahasan pada anatomi saluran kemih, definisi,
epidemiologi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis, tatalaksana,
komplikasi, dan prognosis infeksi saluran kemih pada anak.
1.3 Tujuan Penulisan
3ujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui anatomi saluran
kemih, definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis,
tatalaksana, komplikasi, dan prognosis infeksi saluran kemih pada anak.
1.4 Manfaat Penulisan
a. -eningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran
b. -enambah informasi bagi para pemba4a mengenai anatomi saluran
kemih, definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis,
2
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
3/46
diagnosis, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis infeksi saluran kemih
pada anak.
1.5 Met!e Penulisan
Penulisan referat ini menggunakan metode penulisan tinjauan kepustakaan
yang merujuk pada berbagai literatur.
BAB 2
5
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
4/46
T"N#AUAN PU$TA%A
2.1 Anat&i $aluran %e&i'
6rgan urinaria terdiri atas ginjal beserta salurannya, ureter, buli$buli dan
uretra (7ambar 1).
7ambar 2.1. natomi Saluran Kemih
2.1.1 (injal
7injal terletak diruang retroperitoneal antara ertebra torakal 12 atau
lumbal 1 dan lumbal ". Panjang dan beratnya berariasi yaitu lebih kurang 4m
dan 2" gram pada bayi yang lahir 4ukup bulan. Pada bayi baru lahir ginjal sering
dapat diraba. Pada janin permukaan ginjal tidak rata, berlobus$lobus yang
kemudian akan menghilang dengan bertambahnya umur. 3iap ginjal terdiri atas %$
"
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
5/46
12 lobus yang berbentuk piramid.
Se4ara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula
ginjal. Korteks merupakan lapisan luar ginjal yang di dalamnya terdapat 81 juta
nefron. 9efron adalah unit fungsional terke4il dari ginjal yang mengandung
glomerulus, tubulus proksimal dan distal yang berkelok$kelok dan duktus
koligens. apisan dalam yaitu medula, yang mengandung bagian tubulus yang
lurus, ansa henle, asa rekta, dan duktus koligens.,
Sistem peliokaliks ginjal terdiri atas kaliks minor, infundibulum, kaliks
mayor dan pielum: pelis renalis. -ukosa sistem peliokaliks terdiri atas epitel
transisional dan dindingnya terdiri atas otot polos yang mampu berkontraksi untuk
mengalirkan urin sampai ke ureter. Pun4ak piramid medula yang menonjol ke
dalam disebut papil ginjal yang merupakan ujung kaliks minor.
!arah yang memba'a sisa$sisa hasil metabolisme tubuh difiltrasi di dalam
glomeruli kemudian di tubuli ginjal, beberapa ;at yang masih diperlukan tubuh
mengalami reabsorbsi dan ;at$;at hasil sisa metabolisme mengalami sekresi
bersama air membentuk urin.
rin dialirkan melalui beberapa duktus koligens yang bermuara pada
duktus papilaris &ellini yang bermuara di papil ginjal dan mengalirkan urin
kedalam kaliks minor kemudian melalui sistem peliokaliks, urin disalurkan ke
dalam ureter. Karena ada 1%$2" lubang muara duktus &ellini pada ujung papil
maka daerah tersebut terlihat sebagai tapisan beras dan disebut area kribrosa.,
ntara dua piramid terdapat jaringan korteks tempat masuknya 4abang
arteri renalis disebut kolumna &ertini. &eberapa kaliks minor membentuk kaliks
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
6/46
mayor yang bersatu menjadi piala (pelis) ginjal yang kemudian bermuara ke
dalam ureter (gambar 2.2).
7ambar 2.2. 7injal dan Struktur 7injal
7injal dibungkus oleh jaringan fibrosis tipis dan mengkilat yang disebut
kapsul fibrosa (true capsule)ginjal dan diluar kapsul ini terdapat jaringan lemak
perineal. !i sebelah kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula
adrenal: suprarenal yang ber'arna kuning. Kelenjar adrenal bersama$sama ginjal
dan jaringan lemak perineal dibungkus oleh fasia gerota.
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
7/46
!isebelah posterior, ginjal dilindungi oleh otot$otot punggung yang tebal
serta tulang rusuk ke >I dan >II, sedangkan disebelah anterior dilindungi oleh
organ$organ intraperitoneal. 7injal kanan dikelilingi oleh hepar, kolon, duodenum
sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejunum dan
kolon.
2.1.2 Ureter
reter adalah organ yang berbentuk tabung ke4il yang be+=ngsi
mengalirkan urin dari pielum ginjal ke dalam buli$buli. !indingnya terdiri atas
mukosa yang dilapisi oleh sel$sel transisional, otot$otot polos sirkuler dan
longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik (berkontraksi) guna
mengeluarkan urin ke buli$buli.
Sepanjang perjalanan ureter dari pielum menuju buli$buli, se4ara anatomis
terdapat beberapa tempat yang ukuran diameternya relatif lebih sempit daripada di
tempat lain, sehingga batu atau benda$benda lain yang berasal dari ginjal
seringkali tersangkut ditempat itu. 3empat$tempat penyempitan itu antara lain
adalah (1) pada perbatasan antara pelis renalis dan ureter atau pelvicoureter
junction(2) tempat ureter menyilang arteri iliaka di rongga pelis dan (5) pada
saat ureter masuk ke buli$buli. reter masuk ke buli$buli dalam posisi miring dan
berada di dalam otot buli$buli (intramural), keadaan ini dapat men4egah terjadinya
aliran balik urine dari buli$buli ke ureter atau refluks esiko$ureterpada saat buli$
buli berkontraksi.
ntuk kepentingan radiologi dan kepentingan pembedahan, ureter dibagi
menjadi dua bagian yaitu? ureter pars abdominalis yaitu yang berada dari pelis
/
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
8/46
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
9/46
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
10/46
perkembangbiakan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim
ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang
bermakna./
&akteriuria adalah ditemukannya bakteri dalam urin yang berasal dari ISK
atau kontaminasi dari uretra, agina ataupun dari flora di periuretral. !alam
keadaan normal, urin baru dan segar adalah steril. &akteriuria bermakna yaitu bila
ditemukan jumlah koloni 0 1:ml spesies yang sama pada kultur urin dari sampel
mid-stream urine. Ini merupakangold standard untuk diagnostik ISK./
2.3 E+i!e&ilgi "$%
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi kedua tersering yang terjadi pada
anak setelah ISP. &erdasarkan studi kolaboratif pada / rumah sakit institusi
pendidikan dokter spesialis anak di Indonesia dalam 'aktu tahun insiden kasus
baru ISK pada anak berkisar ,1#$1,*#. Prealensi ISK berariasi berdasarkan
usia. Selama tahun pertama kehidupan, rasio penderita laki$laki? rasio 'anita
adalah 2,%$,"?1. Sedangkan dalam tahun pertama sampai tahun kedua kehidupan,
terjadi perubahan yang men4olok, dimana rasio laki$laki? perempuan adalah 1?1.2
Prealensi ISK pada anak menurun seiring dengan bertambahnya usia.
Pada neonatus prealensi ISK berkisar ,1$1# dan meningkat menjadi 1"# pada
neonatus yang disertai demam, sedangkan pada bayi bakteriuria ditemukan pada
,5$,"# bayi yang asimtomatik dan ,5# pada bayi yang disertai demam.2
Pada anak perempuan, ISK pertama biasanya terjadi pada umur tahun,
dengan pun4aknya pada bayi dan anak$anak yang sedang toillete training. Setelah
1
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
11/46
ISK pertama, #$%# anak perempuan akan mengalami ISK yang kedua dalam
1% bulan. Pada anak laki$laki, ISK paling banyak terjadi selama tahun pertama
kehidupan. ISK jauh lebih sering terjadi pada anak laki$laki yang tidak disunat.
Pada anak$anak prasekolah usia, prealensi anak perempuan dengan
infeksi tanpa gejala yang akhirnya didiagnosa oleh aspirasi suprapubik adalah
,%# dibandingkan dengan ,2# pada anak laki$laki. Pada kelompok usia
sekolah, angka insidensi bakteriuria pada perempuan lebih banyak 5 kali
dibandingkan pada anak laki$laki."
2.4 Etilgi "$%
Escherichia coli (E. Coli) merupakan penyebab tersering ISK pada anak
(/2,#$/*,#).,/Pada bayi baru lahir ($2% hari), infeksi diperantarai oleh aliran
darah. Sedangkan setelah usia itu, ISK umumnya terjadi akibat naiknya bakteri ke
saluran kemih./SelainE. Colikuman lain yang ditemukan sebagai penyebab ISK
adalah Klebsiella (5,#), Proteus mirabilis (5,#), Pseudomonas (,#),
Enterococcus (2,#), Staphylococcus saprophyticus (2,#), lain$lain (%#).
Proteus mirabilis selain menyebabkan infeksi, bakteri ini juga mengeluarkan ;at
yang dapat memfasilitasi pembentukan batu di saluran kemih. /,%
Selain bakteri, mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan ISK adalah
jamur seperti Candida albicans yang umumnya menginfeksi pasien melalui
kateter. =irus sepertiaemo!ilus in!luen"adanparain!luen"ajuga dapat menjadi
penyebab ISK pada anak, namun sering tidak diperhitungkan sebagai penyebab
ISK karena kuman ini tidak dapat tumbuh pada media biakan standar./,%
11
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
12/46
Sebagian besar ISK tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu.
9amun pada ISK berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti
kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih, gangguan pengosongan
kandung kemih (incomplete bladder emptying), konstipasi, sertagangguan sistem
imun./,%
2.5 Patgenesis "$%
Penyebab terbanyak infeksi saluran kemih adalahEscherichia Coli#sekitar
/# dari keseluruhan kasus. &iasanya,E. Colibersimbosis saling menguntungkan
dengan host dan memainkan peran yang penting dalam menjaga kestabilan flora
normal usus dan mempertahankan homeostatis saluran 4erna. 9amun beberapa
jenis E. Colidapat menimbulkan infeksi saluran kemih, terutama $ropatogenic
E. Coli (PEF). PEF dapat menyebabkan sistitis dan pielonefritis.
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
13/46
tidak ada perbedaan signifikan jumlah gen
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
14/46
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
15/46
dengan epitel saluran kemih akan memi4u respon tubuh untuk mela'an kolonisasi
dengan mekanisme apoptosis dan eksfoliasi dari epitel saluran kemih.*,1
poptosis dari epitel saluran kemih akan mengirimkan I$ untuk respon
kerusakan jaringan dan memulai respon inflamasi. Selama berkoloni, PEF yang
mampu bertahan terhadap eksfoliasi dan serbuan P-9 akan melakukan migrasi
ke bagian esika urinaria yang lebih tinggi dan memulai infeksi pada bagian atas.
Ketika di ginjal PEF akan menghasilkan hemolisin dan 4ytotoDi4 ne4roting
fa4tor. Kedua toksin ini akan menyebabkan kerusakan jaringan di ginjal. 7injal
dan esika urinaria merupakan sumber utama dari I$ dan I$% selama infeksi
saluran kemih berlangsung. Interleukin$% adalah sitokin yang bertindak sebagai
faktor kemotaktik dalam inflamasi akut untuk neutrofil, subset 3$sel, dan basofil
yang mengaktifkan neutrofil agar melepaskan en;im lisosom, terjadi lisis, dan
berdegranulasi.*,1 Hemolisin akan merusak epitel ginjal 4ytotoDi4 ne4roting fa4tor
akan merusak tubular dan glomerulus.1
Sebelumnya, penelitian lain telah menunjukkan bah'a I$1, I$, dan
I$% dihasilkan sebagai respon inflamasi, semua ditemukan dalam jumlah tinggi
dalam urin pasien dengan infeksi saluran kemih. Produksi I$% oleh sel mesangial
ditunjukan dalam merespon I$1 dan tumor nekrosis faktor$J, tetapi tidak untuk
lipopolisakarida.
1
3ahap terakhir dari infeksi saluran kemih adalah PEF akan
menembus barier epitel dan masuk ke sirkulasi darah yang nantinya akan
menyebabkan bakterimia.*,1
1
ropatogenik E. 4oli
$
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
16/46
lgoritma 2.1. ropatogenesis E. 4oli*
1.
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
17/46
dan 3+I< (, domain / containing 0daptor Protein inducing %1 2eta) yang
akan menyebabkan migrasi neutrofil ke daerah yang mengalami nekrosis.*
5b.. PS (3ipopolysaccharide) pada PEF akan membuat 73P$ase
menjadi tetap aktif dan membuat ion Fa2B berikatan dengan kalmodulin
selanjutnya akan mengaktiasi 0denyl cyclase(F5) dan berkitan dengan 3P
(0denosin ,ri Phospate) menghasilkan 4-P (cyclic 0denosin *ono
Phosphate).*
"a. -PK juga akan menginisiasi1ekrosis %aktor-Kappa 2(9
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
18/46
ISK asimtomatik adalah bakteriuria bermakna tanpa gejala. ISK
simtomatik yaitu terdapatnya bakteriuria bermakna disertai gejala dan tanda
klinik. Sekitar 1$2# ISK yang sulit digolongkan ke dalam pielonefritis atau
sistitis baik berdasarkan gejala klinik maupun pemeriksaan penunjang disebut
dengan ISK nonspesifik.1
-embedakan ISK atas atau pielonefritis dengan ISK ba'ah (sistitis dan
urethritis) sangat perlu karena risiko terjadinya parut ginjal sangat bermakna pada
pielonefritis dan tidak pada sistitis, sehingga tata laksananya (pemeriksaan,
pemberian antibiotik, dan lama terapi) berbeda.1
ntuk kepentingan klinik dan tata laksana, ISK dapat dibagi menjadi ISK
simpleks (uncomplicated 3I) dan ISK kompleks ( complicated 3I). ISK
kompleks adalah ISK yang disertai kelainan anatomik dan atau fungsional saluran
kemih yang menyebabkan stasis ataupun aliran baik (refluks) urin. Kelainan
saluran kemih dapat berupa refluks esikoureter, batu saluran kemih, obstruksi,
anomali saluran kemih, buli$buli, neurogenik, benda asing, dan sebagainya. ISK
simpleks ialah ISK tanpa kelainan struktural maupun fungsional saluran kemih.1
1ational nstitute !or health and Clinical E&cellence (9IFE) membedakan
ISK menjadi ISK atipikal dan ISK berulang. Kriteria ISK atipikal adalah keadaan
pasien yang sakit berat, dieresis sedikit, terdapat massa abdomen atau kandung
kemih, peningkatan kreatinin darah, septikemia, tidak memberikan respon
terhadap antibiotik dalam "% jam, serta disebabkan oleh kuman nonE. Coli. ISK
berulang berarti terdapat dua kali atau lebih episode pielonefritis akut atau ISK
1%
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
19/46
atas, atau satu episode pielonefritis akut atau ISK atas disertai satu atau lebih
episode sistitis atau ISK ba'ah, atau 5 atau lebih episode sistitis atau ISK ba'ah. 1
2.- Manifestasi %linis "$%
7ejala klinik ISK pada anak sangat berariasi, ditentukan oleh intensitas
reaksi peradangan, letak infeksi (ISK atas dan ISK ba'ah), dan umur pasien.
Sebagian ISK pada anak merupakan ISK asimtomatik, umumnya ditemukan pada
anak umur sekolah, terutama anak perempuan dan biasanya ditemukan pada uji
tapis (screening programs). ISK asimtomatik umumnya tidak berlanjut menjadi
pielonefritis dan prognosis jangka panjang baik.1
Pada masa neonatus, gejala klinik tidak spesifik dapat berupa apati,
anoreksia, ikterus atau kolestatis, muntah, diare, demam, hipotermia, tidak mau
minum, oliguria, iritabel, atau distensi abdomen. Peningkatan suhu tidak begitu
tinggi dan sering tidak terdeteksi. Kadang$kadang gejala klinik hanya berupa apati
dan 'arna kulit keabu$abuan (grayish colour). Pada bayi sampai satu tahun,
gejala klinik dapat berupa demam, penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu
makan berkurang, 4engeng, kolik, muntah, diare, ikterus, dan distensi abdomen.
Pada palpasi ginjal anak merasa kesakitan. !emam yang tinggi dapat disertai
kejang.1
Pada umur lebih tinggi yaitu sampai " tahun, dapat terjadi demam yang
tinggi hingga menyebabkan kejang, muntah dan diare bahkan dapat timbul
dehidrasi. Pada anak besar gejala klinik umum biasanya berkurang dan lebih
ringan, mulai tampak gejala klinik lokal saluran kemih berupa polakisuria, disuria,
1*
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
20/46
urgency,!re6uency, ngompol, sedangkan keluhan sakit perut, sakit pinggang, atau
pireksia lebih jarang ditemukan.1
Pada pielonefritis dapat dijumpai demam tinggi disertai menggigil, gejala
saluran 4erna seperti mual, muntah, diare. 3ekanan darah pada umumnya masih
normal, dapat ditemukan nyeri pinggang. 7ejala neurologis dapat berupa iritabel
dan kejang. 9efritis bakterial fokal akut adalah salah satu bentuk pielonefritis,
yang merupakan nefritis bakterial interstitial yang dulu dikenal sebagai nefropenia
lobar.1,11
Pada sistitis, demam jarang melebihi 5%F, biasanya ditandai dengan nyeri
pada perut bagian ba'ah, serta gangguan berkemih berupa frekuensi, nyeri 'aktu
pberkemih, rasa tidak nyaman di suprapubik, urgensi, kesulitan berkemih, retensio
urin, dan enuresis.1
2. Diagnsis "$%
!iagnosis ISK ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium yang dipastikan dengan biakan urin. ISK serangan
pertama umumnya menunjukkan gejala klinik yang lebih jelas dibandingkan
dengan infeksi berikutnya. 7angguan kemampuan mengontrol kandung kemih,
pola berkemih, dan aliran urin dapat sebagai petunjuk untuk menentukan
diagnosis. !emam merupakan gejala dan tanda klinik yang sering dan kadang$
kadang merupakan satu$satunya gejala ISK pada anak.1
Pemeriksaan tanda ital termasuk tekanan darah, pengukuran
antropometrik, pemeriksaan massa dalam abdomen, kandung kemih, muara uretra,
pemeriksaan neurologik ekstremitas ba'ah, tulang belakang untuk melihat ada
2
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
21/46
tidaknya spina bifida, perlu dilakukan pada pasien ISK. 7enitalia eksterna
diperiksa untuk melihat kelainan fimosis, hipospadia, epispadia pada laki$laki atau
sinekie agina pada perempuan.1
Pemeriksaan urinalisis dan biakan urin adalah prosedur yang terpenting.
6leh sebab itu kualitas pemeriksaan urin memegang peran utama untuk
menegakkan diagnosis. + 0cademy o! Pediatrics (1) membuat rekomendasi
bah'a pada bayi umur di ba'ah 2 bulan, setiap demam harus dipikirkan
kemungkinan ISK dan perlu dilakukan biakan urin. Pada anak umur 2 bulan
sampai 2 tahun dengan demam yang tidak diketahui penyebabnya, kemungkinan
ISK harus dipikirkan dan perlu dilakukan biakan urin, dan anak ditata laksana
sebagai pielonefritis. ntuk bayi perempuan 1 membuat kriteria diagnosis
sederhana berdasarkan gejala klinik yaitu?1. suhu tubuh 5* F atau lebih, 2.
demam berlangsung dua hari atau lebih, 5. ras kulit putih, ". umur di ba'ah satu
tahun, . tidak ditemukan sumber infeksi lainnya. Kriteri ini memiliki sensitifitas
men4apai %%# dan spesifisitas 5#.5 &ila ditemukan 2 atau lebih faktor risiko
tersebut maka sensitiitas untuk kemungkinan ISK men4apai *# dengan
spesifisitas 51#.1,12
2./ Pe&eriksaan Penunjang "$%aboratorium urinalisis sampel urin segar dan tidak disentrifugasi
(lekosituria 0 :P& atau dipsti4k positif untuk lekosit) dan biakan urin adalah
pemeriksaan yang penting dalam penegakkan diagnosis ISK. !iagnosis ISK
ditegakkan dengan biakan urin yang sampelnya diambil dengan urin porsi tengah
dan ditemukan pertumbuhan bakteri 0 1koloni:ml urin dari satu jenis bakteri,
21
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
22/46
atau bila ditemukan 0 1"koloni tetapi disertai gejala yang jelas dianggap ISK.15,1"
Fara pengambilan sampel lain yaitu melalui kateterisasi kandung kemih, pungsi
suprapubik dan menampung urin melalui steril collection bag yang biasa
dilakukan pada bayi. kurasi 4ara pengambilan urin tersebut memberikan nilai
intepretasi yang berbeda.1 Pemeriksaan darah yang dapat dilakukan selain
pemeriksaan rutin adalah? kadar F+P, E!, !H dan 0ntibody Coated 2acteria
(F&).1",1
a. Urinalisis
rinalisis tidak dapat menggantikan pemeriksaan kultur urin untuk
menegakkan diagnosis ISK. Pemeriksaan kultur urin harus dikombinasikan
dengan urinalisis untuk menemukan adanya infeksi saluran kemih. Karena hasil
kultur urin tidak tersedia dalam 2" jam, maka digunakan hasil pemeriksaan
urinalisis untuk memulai terapi se4ara dini sambil menunggu hasil kultur urin.
rin yang dapat digunakan untuk pemeriksaan urinalisis adalah urin yang
disimpan dalam suhu kamar selama 1 jam atau dalam lemari pendingin selama "
jam.12
Pemeriksaan urinalisis meliputi leukosituria, nitrit, leukosit esterase,
protein, dan darah. eukosituria merupakan petunjuk kemungkinan adanya
bakteriuria, tetapi tidak dipakai sebagai patokan ada tidaknya ISK. eukosituria
biasanya ditemukan pada anak dengan ISK (%$*#) pada setiap episode ISK
simtomatik, tetapi tidak adanya leukosituria tidak menyingkirkan ISK. &akteriuria
dapat juga terjadi tanpa leukosituria. eukosituria dengan biakan urin steril perlu
dipertimbangkan pada infeksi oleh kuman Proteus sp., Klamidia sp., dan
reaplasma urealitikum.1,11
22
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
23/46
Pemeriksaan dipstik urin dapat mendeteksi adanya leukosit esterase dan
nitrit. Pemeriksaan ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pemeriksaan
menggunakan mikroskop karena penggunaan alat$alat yang sederhana dan hasil
pemeriksaan yang 4epat. eukosit esterase adalah en;im yang terdapat di dalam
lekosit neutrofil, yang menggambarkan banyaknya leukosit dalam urin. ji nitrit
merupakan pemeriksaan tidak langsung terhadap bakteri dalam urin. !alam
keadaan normal, nitrit tidak terdapat dalam urin, tetapi dapat ditemukan jika nitrat
diubah menjadi nitrit oleh bakteri. Sebagian besar kuman 7ram negatif dan
beberapa kuman 7ram positif dapat mengubah nitrat menjadi nitrit, sehingga jika
uji nitrit positif berarti terdapat kuman dalam urin. 9amun kebanyakan kuman
gram positif tidak menghasilkan nitrit sehingga menunjukkan hasil negatif palsu.
rin dengan berat jenis yang tinggi menurunkan sensitiitas uji nitrit.1,11
Hematuria kadang$kadang dapat menyertai infeksi saluran kemih, tetapi
tidak dipakai sebagai indikator diagnostik. Protein dan darah mempunyai
sensitiitas dan spesifitas yang rendah dalam diagnosis ISK. $rin 1eutrophil
gelatinase associated lipocalin (u97) dan rasio u97 dengan kreatinin urin
(u97:Fr) merupakan petanda adanya ISK. 97 adalah suatu iron-carrier-
protein yang terdapat di dalam granul neutrofil dan merupakan komponen
imunitas innate yang memberikan respon terhadap infeksi bakteri.
1
Peningkatan u97 dan rasio u97:Fr 0 5 ng:mg merupakan tanda
ISK. &akteri sulit dilihat dengan mikroskop 4ahaya, tetapi dapat dilihat dengan
mikrokop fase kontras. Pada urin segar tanpa dipusing (uncentri!uged urine),
terdapatnya kuman pada setiap lapangan pandangan besar (P&) kira$kira setara
25
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
24/46
dengan hasil biakan 1/ 4fu:m urin, sedangkan pada urin yang dipusing,
terdapatnya kuman pada setiap P& pemeriksaan mikroskopis menandakan
jumlah kuman lebih dari 1
4fu:m urin. Gika dengan mikroskop fase kontras
tidak terlihat kuman, umumnya urin steril.1,11
ACBdalam urin yang diperiksa dengan menggunakan!luorescein-labeled
anti-immunoglobulin merupakan tanda pielonefritis pada remaja dan de'asa
muda.1
*. Pe&eriksaan !ara'
&erbagai pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosis dan membedakan ISK atas dan ba'ah, namun sebagian
besar pemeriksaan tersebut tidak spesifik. eukositosis, peningkatan nilai absolut
neutrofil, peningkatan laju endap darah (E!), C-reactive protein (F+P) yang
positif, merupakan indikator non$spesifk ISK atas.1
Kadar prokalsitonin yang tinggi dapat digunakan sebagai prediktor yang
alid untuk pielonefritis akut pada anak dengan ISK febris (!ebrile urinary tract
in!ection) dan skar ginjal. Sitokin merupakan protein ke4il yang penting dalam
proses inflamasi. Prokalsitonin, dan sitokin proinflamatori (39
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
25/46
kontaminasi, 4epat, mudah dilakukan untuk semua umur oleh orangtua, murah,
dan menggunakan peralatan sederhana. 3eknik pengambilan urin akan
mempengaruhi angka kontaminasi dan mempengaruhi interpretasi hasil kultur.1
Pengambilan sampel urin untuk biakan urin dapat dilakukan dengan 4ara
aspirasi suprapubik, kateter urin, pan4ar tengah (midstream), dan menggunakan
urine collector. Fara terbaik untuk menghindari kemungkinan kontaminasi ialah
dengan aspirasi suprapubik dan dianggap gold standard pemeriksaan infeksi
saluran kemih, dan merupakan baku emas pengambilan sampel urin untuk biakan
urin. Kateterisasi urin merupakan metode yang dapat diper4aya terutama pada
anak perempuan, tetapi 4ara ini traumatis. 3eknik pengambilan urin pan4ar tengah
merupakan metode non$inasif yang bernilai tinggi. 9amun pengambilan urin
pan4ar tengah dapat terkontaminasi bakteri dari kulit atau area genital yang tidak
bisa menggambarkan kuman di saluran kemih.1,11
Pada bayi dan anak ke4il, urin dapat diambil dengan memakai kantong
penampung urin (urine bag atau urine collector). Pengambilan sampel urin
dengan metode urine collector, merupakan metode yang mudah dilakukan, namun
risiko kontaminasi yang tinggi dengan positif palsu hingga %#. Child ealth
1et7ork (FH9)guideline (22) hanya merekomendasikan 5 teknik pengambilan
sampel urin, yaitu pan4ar tengah, kateterisasi urin, dan aspirasi supra pubik,
sedangkan pengambilan dengan urine bag tidak digunakan.1
Pengiriman bahan biakan ke laboratorium mikrobiologi perlu mendapat
perhatian karena bila sampel biakan urin dibiarkan pada suhu kamar lebih dari L
jam, maka kuman dapat membiak dengan 4epat sehingga memberikan hasil
2
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
26/46
biakan positif palsu. Gika urin tidak langsung dikultur dan memerlukan 'aktu
lama, sampel urin harus dikirim dalam termos es atau disimpan di dalam lemari
es. rin dapat disimpan dalam lemari es pada suhu "
F, selama "%$/2 jam
sebelum dibiak.1
2. Interpretasi biakan urin
rin umumnya dibiak dalam media agar darah dan media -4Fonkey.
&eberapa bakteri yang tidak la;im menyebabkan ISK, tidak dapat tumbuh pada
media yang sering digunakan dan memerlukan media kultur khusus. Interpretasi
hasil biakan urin bergantung pada teknik pengambilan sampel urin, 'aktu, dan
keadaan klinik. ntuk teknik pengambilan sampel urin dengan 4ara aspirasi supra
pubik, semua literatur sepakat bah'a bakteriuria bermakna adalah jika ditemukan
kuman dengan jumlah berapa pun. 9amun untuk teknik pengambilan sampel
dengan 4ara kateterisasi urin dan urin pan4ar tengah, terdapat kriteria yang
berbeda$beda.1,11
&erdasarkan kriteria Kass, dengan kateter urin dan urin pan4ar tengah
dipakai jumlah kuman M 1 4fu per m urin sebagai bakteriuria bermakna.
!engan kateter urin, 7arin dkk., menggunakan jumlah 0 14fu:m urin sebagai
kriteria bermakna, dan pendapat lain menyebutkan bermakna jika jumlah kuman 0
D1
5
4fu:m, ,1%,2 dan ada yang menggunakan kriteria bermakna dengan
jumlah kuman 0 1"4fu:m. Pas4hke dkk. menggunakan batasan ISK dengan
jumlah kuman 0 D 15 4fu:m untuk teknik pengambilan urin dengan
midstream8clean catch#sedangkan pada neonatus, in dkk. menggunakan jumlah
0 1 4fu:m,dan &aerton dkk., menggunakan batasan kuman 0 1"4fu:m jika
2
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
27/46
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
28/46
kepentingan monitoring dan mengurangi paparan radiasi. !engan pemeriksaan
S7 dapat terlihat formasi parut ginjal, tetapi beberapa parut juga dapat luput dari
pemeriksaan karena pemeriksaan S7 sangat tergantung dengan keterampilan
orang yang melakukan S7 tersebut. !an pemeriksaan dengan S7 saja tidak
4ukup, kombinasi dengan pemeriksaan foto polos abdomen dapat membantu
memberikan informasi mengenai ukuran ginjal, konstipasi, spina bifida o44ulta,
kalsifikasi ginjal dan adanya batu radioopak. Se4ara teori, obstruksi dan +=
dapat mudah dideteksi, tetapi kadang$kadang lesi yang ditemukan dikatakan
sebagai kista jinak atau penyakit polikistik apabila pemeriksaan S7 tersebut
tidak diikuti dengan pemeriksaan radiologi.1
2. rogafi Intraena
rografi intraena adalah pemeriksaan saluran kemih yang paling sering
dilakukan apabila di4urigai adanya refluks atau parut. !engan urografi intraena
dapat diketahui adanya duplikasi ginjal dan ureter, dimana sangat sulit dideteksi
dengan S7. Kelainan lain yang dapat pula dideteksi dengan urografi adalah
horseshoe kidney dan ginjal:ureter ektopik. Kekurangan urografi intraena adalah
kurang sensitif dibandingkan +enal S4intigraphy dalam mendeteksi
Pyelonephritis dan parut ginjal. 3ingkat radiasi yang tinggi dan risiko dari reaksi
kontras juga menjadi hal yang harus dipertimbangkan.
1
5.enal Cortical Scintragphy (+FS)
enal Cortical Scintragphy (+FS) telah menggantikan urografi intraena
sebagai teknik standard dalam deteksi skar dan inflamasi ginjal. +FS dengan
glucoheptonate atau 'imercaptosuccinic acid (!-S) yang dilabel dengan
2%
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
29/46
te4hnetium yang memiliki sensitifitas dan spesifitas yang tinggi. !-S s4an
mempunyai kemampuan lebih baik dalam deteksi dini perubahan inflamasi akut
dan skar permanen dibandingkan dengan S7 atau urografi intraena.
Computeri"ed ,omography (F3) juga sensitif dan spesifik dalam mendeteksi
pielonephritis akut, tetapi belum terdapat penelitian yang membandingkan F3
dengan skintigrafi. F3 juga lebih mahal dibandingkan skintigrafi dan pasien
terpajan radiasi dalam tingkat yang tinggi, selain itu penggunaanya belum
ditunjang oleh bukti penelitian.1/
". 9oiding Cystourethrography(=F7 )
=F7 biasanya dilakukan apabila terdapat kelainan yang bermakna pada
pemeriksaan S7 seperti hidronefrosis, disparitas panjang ginjal atau penebalan
dinding kandung kemih. += merupakan kelaianan yang paling sering ditemukan
dengan =F7 yaitu sekitar "#. Kapan 'aktu yang tepat dilakukan =F7
masih kontroersi, mengingat dapat timbulnya efek transien infeksi. pabila
tersedia, =F7 radionuklid lebih baik dibandingkan =F7 kontras pada anak
perempuan karena dapat mengurangi efek radiasi pada gonad. Pemeriksaan
=F7 merupakan tindakan inasif dan traumatik bagi anak, sehingga tidak rutin
dilakukan.1/
.sotope Cystogram
-eskipun sotope Cystogram menyebabkan ketidaknyamanan seperti
kateterisasi kandung kemih pada =F7, isotope 4ystogram memiliki dosis radiasi
1# dari =F7, dan monitoring kontinyunya juga lebih sensitif untuk identifikasi
refluks dibandingkan fluoruskopi, intermiten =F7.1/,1%
2*
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
30/46
2.1 Penatalaksanaan "$%
3ujuan utama dalam penatalaksanaan infeksi saluran kemih adalah?1)
menghilangkan gejala dan eradikasi kuman di pada saat episode akut. 2)
men4egah terjadinya parut ginjal. 5) men4egah terjadinya infeksi berulang saluran
kemih. ") memperbaiki kerusakkan pada saluran kemih.1*
Pada ISK ringan memiliki risiko lebih rendah pada anak. Pengobatan
empiris se4ara oral dengan 3-P, atau amoksisilin:kalulanat dianjurkan.
amanya pengobatan ISK tanpa komplikasi sebaiknya di obati se4ara oral selama
$ / hari. Gika tidak ada perbaikan atau adanya komplikasi anak harus dira'at di
rumah sakit untuk pengobatan parenteral.1*
Pada ISK berat memerlukan penggantian 4airan parenteral yang 4ukup dan
pengobatan antibiotik yang tepat. Sebaiknya menggunakan sefalosporin (generasi
ketiga). Gika ditemukan adanya gram positif pada ISK dapat diberikan
aminoglikosida kombinasi yaitu amoksisiklin:klaulanat.2 3erapi harus
disesuaikan dengan hasil kultur. Pada pasien yang alergi terhadap sefalosporin
dapat digunakan a;treonam atau gentamisin. Ketika anak sudah mampu makan
dan minum antibiotik dapat diberikan peroral selama 1$1" hari.1*
Pemberian profilaksis dalam dosis rendah jila ada peningkatan risiko
pielonefritis, misalnya +=dan ISK berulang. ntibiotik yang paling efektif
adalah? nitrofurantoin, 3-P, sefaleksin dan sefaklor.1*
5
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
31/46
lgoritma 2.2. 3atalaksana nak dengan ISK dan Pen4itraan12
3abel 2.1. !osis antibiotik pada anak umur 5 bulan$ 12 tahun1*
Anti*itik Penggunaan U&ur #u&la' Dsis
Per'ari
Pe&*erian Dsis
Per'ari
mpisilin Intraena 5$12 bulan 1$5 mg:kgbb 5
mpisilin Intraena 1$12 tahun $1 mg:kgbb 5
moksisilin 6ral 5 bulan$ 12
tahun
$1 mg:kgbb 2$5
moksisilin:
klaulanat
Intraena 5 bulan$12
tahun
$1 mg:kgbb 5
moksisilin:
klaulanat
6ral 5 bulan$ 12
tahun
5/,$/ mg:kg bb 2$5
Sefaleksinpengobatan 6ral 5 bulan$12
tahun
$1 mg:kgbb 5
Profilaksis 6ral 1$12 tahun 1 mg:kgbb 1$2
Sefaklor
Pengobatan 6ral 5 bulan $12
tahun
$1 mg:kgbb 5
profilaksis 6ral 1$12 tahun 1 mg:kgbb 2
Sefiksim 6ral 5 bulan$12
tahun
%$12 mg:kgbb 1$2
Seftriakson Intraena 5 bulan$12 $1 mg:kgbb 1
51
Pasien diduga
menderita ISK
%ollo7 up :
&anyak minum, jangan
menahan ken4ing, ken4ing
habiskan sebelum tidur
S7 B =F7 2$"
minggu setelah urin steril
Kultur setelah pemberian
antibiotik "% jam
ntibiotik
eroral
I=P atau S4an untuk
melihat apa ada += atau
+9
!iba'a kerumah sakit,
pemberian antibiotik
se4ara intraena
7ejala lebih ringan7ejala sistemik
nak$ anak9eonatus
=F7? =oiding
Fystoureterography
&iasanya sesudah 2"$"% jam,
kebanyakkan penderita? panas
turun dan keadaan membaik,
obat$obat disesuaikan dengan
hasil biakan urinsensitivity test
dipilih yang kurang toksik. amapengobatan dengan antibiotik 1$
1" hari, setelah "% jam tidak
minum obat , biakan urin diulang
untuk melihat terapi.
!isangka ISK pertama
dan biakan urin sudah
dilakukan
1. mpisilin dan
minoglikosida
2. mpisilin dan
Sefotaksim
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
32/46
tahun
;treonam Intraena 5 bulan$12
tahun
$1 mg:kgbb 5
7entamisin
7entamisin
Intraena
Intraena
5$12 bulan
1$ 2 tahun
$/, mg:kgbb
mg:kgbb
1$5
1$5
3rimetroprim
pengobatan 6ral 1$12 tahun mg:kgbb 2
Profilaksis 6ral 1$12 tahun 1$2 mg:kgbb 1
9itrofurantoin
Pengobatan 6ral 1$12 tahun 5$ mg:kgbb 2
Profilaksis 6ral 1$12 tahun 1 mg:kgbb 1$2
3abel 2.2. Pilihan antibiotik oral pada infeksi saluran kemih2
#enis Anti*itik Dsis Per'ari
moksisilin 2$" mg:kgbb:hari dibagi dalam 5 dosis
Sulfonamid
3rimetroprim (3-P)$
Sulfametoksa;ol (S->)
Sulfisoksa;ol
$12mg 3-P dan 5$ mg S->:kgbb:hari dibagi
dalam 2 dosis
12$1 mg:kgbb:hari dibagi dalam " dosis
Sefalosporin
$Sefiksim
$Sefodiksim
$Sefpro;il$Sefaleksin
$orakarbef
%mg:kgbb:hari dibagi dalam 2 dosis
1 mg:kgbb:hari dibagi dalam 2 dosis
5 mg:kg:bb:hari dibagi dalam 2 dosis$1mg:kg:bb:hari dibagi dalam " dosis
1$5 mg:kgbb:hari dibagi dalam 2 dosis
3abel 2.5. Pilihan antibiotik parenteral pada infeksi saluran kemih2
#enis Anti*itik Dsis Per'ari
Sefriakson /mg:kgbb:hari
Sefotaksim 1 mg:kgbb:hari dibagi setiap jam
52
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
33/46
Sefa;olin mg:kgbb:hari dibagi setiap % jam
Sefta;idim 1 mg:kgbb:hari dibagi dalam jam
7entamisin /, mg:kgbb:hari dibagi setiap jam
mikasin 1 mg :kgbb:hari dibagi setiap % jam
3obramisin mg:kgbb:hari dibagi setiap % jam3ikarsilin 5 mg:kgbb:hari dibagi setiap jam
mpisilin 1 mgg:kgbb:hari dibagi setiap jam
!alam 2D2" jam setelah pengobatan fase akut dimulai, umumnya gejala
ISK akan menghilang. Gika dalam 'aktu tersebut belum ada terlihat respon klinik
mungkin antibiotik yang diberikan tidak sesuai atau mungkin yang dihadapi
adalah ISK kompleks.1 Pada sistitis akut, golongan sefalosporin sebaiknya tidak
diberikan untuk menghindari resistensi kuman. Pemberian antibiotik oral seperti
trimetroprim$sulfametoksaDol, nitrofurantoin, amoksisilin lebih direkomendasikan
pada ISK.12
9IFE merekomendasikan untuk penanganan ISK fase akut, sebagai
berikut?1
a. &ayi N 5 bulan dengan kemungkinan ISK harus dirujuk segera ke dokter
spesialis anak, pengobatan harus dengan pemberian antibiotik parenteral.
b. &ayi M 5 bulan dengan pielonefritis akut:ISK atas sebaiknya pertimbangkan
untuk dirujuk ke rumah sakit. Pengobatan dengan antibiotik oral /$1 hari,
dengan antibiotik yang resistensinya masih rendah berdasarkan pola resistensi
kuman, seperti sefalosporin atau ko$amoDi4la. Gika antibiotik peroral tidak
dapat digunakan, diberikan antibiotik se4ara parenteral, seperti sefotaksim,
atau seftriakson selama 2$" hari dilanjutkan dengan pemberian peroral sampai
total 1 hari pemberian.
4. &ayi M 5 bulan dengan sistitis: ISK ba'ah dapat diberikan antibiotik oral
selama 5 hari, pemilihan antibiotik harus berdasarkan hasil pola resistensi
55
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
34/46
kuman laboratorium mikrobiologi setempat. &ila tidak ada dapat dipakai
trimetroptrim, nitrofurantoin, sefalosforin, atau amoksisilin. &ila dalam 2"$"%
jam belum ada perbaikan klinis harus dinilai kembali, dilakukan pemeriksaan
kultur urin untuk melihat pertumbuhan bakteri dan kepekaan terhadap obat.
1. Pengobatan pielonefritis
Penggunaan antibiotik pada pielonefritis akut harus mempunyai penetrasi
yang baik ke jaringan, karena pielonefritis akut merupakan nefritis intersisialis.
mumnya antibiotik diberikan selama /$1 hari.
2. Pengobatan ISK pada neonatus
Kemampuan neonatus untuk mengatasi infeksi yang belum berkembang
dengan baik menyebabkan mudahnya terjadi sepsis, meningitis, terutama neonatus
dengan kelainan saluran kemih. Kombinasi aminoglikosida dan ampisilin pada
umumnya 4ukup memadai. ntibiotik harus diberikan se4ara intraena. ama
pemberian 1$1" hari.12
2.11 Pen0ega'an "nfeksi Berulang "$%
Infeksi berulang terutama pielonefritis akut merupakan faktor yang
berperan dalam terjadinya parut ginjal. !iperkirakan " O # kasus ISK
simtomatik akan mengalami infeksi berulang dalam dua tahun pengamatan dan
umumnya berupa reinfeksi, bukan relaps. !eteksi ISK berulang dilakukan dengan
biakan urin berkala, misalnya setiap bulan, kemudian dilanjutkan dengan setiap 5
5"
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
35/46
bulan. Gika terdapat ISK berulang, berikan antibiotik yang sesuai dengan hasil
biakan urin.1
&eberapa faktor berperan dalam terjadinya ISK berulang, terutama pada
anak perempuan, antara lain infestasi parasit seperti 4a4ing benang, pemakaian
bubble bath, pakaian dalam terlalu sempit, pemakaian deodorant yang bersifat
iritatif terhadap mukosa perineum dan ula, pemakaian toilet paper yang salah,
konstipasi, ketidak mampuan pengosongan kandung kemih se4ara sempurna, baik
akibat gangguan neurologik (neurogenic bladder) maupun faktor lain (non
neurogenic bladder), +=, preputium yang belum disirkumsisi.1
ISK berulang dapat di4egah dengan meningkatkan keadaan umum pasien
termasuk memperbaiki status gi;i, edukasi tentang pola hidup sehat, dan
menghilangkan atau mengatasi faktor risiko. supan 4airan yang tinggi dan miksi
yang teratur bermanfaat men4egah ISK berulang. Pada kasus refluks dianjurkan
miksi berganda (double micturation maupun tripple micturation). Koreksi bedah
terhadap kelainan struktural seperti obstruksi, refluks derajat tinggi, urolitiasis,
katup uretra posterior, ureterokel dan ureter dupleks yang disertai obstruksi sangat
bermanfaat untuk mengatasi infeksi berulang. Indikasi tindakan bedah harus
dilihat kasus per kasus. +isiko terjadinya ISK pada bayi laki$laki yang tidak
disirkumsisi meningkat 5$1 kali dibandingkan dengan bayi laki$laki yang sudah
disirkumsisi. 3indakan sirkumsisi pada anak laki telah terbukti efektif
menurunkan insidens ISK.1
5
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
36/46
Pemberian antibiotik profilaksis merupakan upaya pen4egahan ISK
berulang yang sudah sejak lama dilaksanakan, namun belakangan ini pemberian
antibiotik profilaksis menjadi kontroersial dan sering diperdebatkan.1
Pe&*erian +rfilaksis
ntimikroba profilaksis dosis rendah yang diberikan dalam jangka lama
telah digunakan se4ara tradisional terhadap pasien yang rentan terhadap
berulangnya pielonefritis akut atau ISK ba'ah. 3erapi profilaksis tersebut sering
diberikan pada anak risiko tinggi seperti +=, uropati obstruktif, dan berbagai
kondisi risiko tinggi lainnya. 9amun demikian, efektiitas antibiotik profilaksis
ini sering dipertanyakan dan masih kontroersial.1
ntibiotik profilaksis bertujuan untuk men4egah infeksi berulang dan
men4egah terjadinya parut ginjal. &erbagai penelitian telah membuktikan
efektiitas antibiotik profilaksis menurunkan risiko terjadinya ISK berulang pada
anak, dan kurang dari # yang mengalami infeksi berulang selama pengamatan
tahun. ntibiotik profilaksis dimaksudkan untuk men4apai konsentrasi
antibiotik yang tinggi dalam urin tetapi dengan efek yang minimal terhadap flora
normal dalam tubuh. &eberapa antibiotik dapat digunakan sebagai profilaksis.
Pemberian profilaksis menjadi masalah karena beberapa hal antara lain kepatuhan
yang kurang, resistensi kuman yang meningkat, timbulnya reaksi simpang
(gangguan saluran 4erna,skin rashes, hepatotoksik, kelainan hematologi, sindrom
Stevens-;ohnson), dan tidak nyaman untuk pasien.1
5
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
37/46
&eberapa penelitian akhir$akhir ini menyebutkan bah'a pada += derajat
rendah, tidak terdapat perbedaan bermakna dalam risiko terjadinya ISK pada
kelompok yang mendapat antibiotik profilaksis dengan yang tidak diobati.!engan
demikian, antibiotik profilaksis tidak perlu diberikan pada += derajat rendah.1
,he nternational 9$ Study o! Children melakukan penelitian untuk
membandingkan efektiitas pemberian antibiotik profilaksis jangka lama dengan
tindakan operasi pada anak dengan += derajat tinggi untuk men4egah
penurunan fungsi ginjal. Hasilnya menunjukkan bah'a tidak terdapat perbedaan
pada kedua kelompok tersebut dalam hal terjadinya parut ginjal dan
komplikasinya. Hal ini menunjukkan bah'a pemberian antibiotik profilaksis pada
+= derajat tinggi ternyata efektif.1
-ontini dan He'itt (2*) melakukan reie' terhadap berbagai penelitan
tentang pemberian antibiotik profilaksis dan membuat beberapa kesimpulan,
meskipun masih banyak hal$hal yang belum dapat disimpulkan. 1. ntibiotik
profilaksis tidak terindikasi pada ISK demam yang pertama kali (!irst !ebrile$,)
yang tidak disertai += atau hanya += derajat I dan II. da 5 alasan terhadap
kesimpulan ini yaitu? a. Penelitian meta analisis menunjukkan tidak ada
keuntungan pemberian antibiotik profilaksis. b. 3erdapat risiko meningkatnya
resistensi terhadap bakteri. 4.
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
38/46
ini, namun jumlah pasien yang diikutkan dalam penelitian tersebut tidak
men4ukupi.1
9IFE (2/) merekomendasikan bah'a antibotik profilaksis tidak rutin
diberikan pada bayi dan anak yang mengalami ISK untuk pertama kali. ntibiotik
profilaksis dipertimbangkan pada bayi dan anak dengan ISK berulang. Selain itu
direkomendasikan juga bah'a jika bayi dan anak yang mendapat antiboitik
profilaksis mengalami reinfeksi, maka infeksi diterapi dengan antibiotik yang
berbeda dan tidak dengan menaikkan dosis antibiotik profilaksis tersebut.1
&elum diketahui berapa lama jangka 'aktu optimum pemberian antibiotik
profilaksis. da yang mengusulkan antibiotik profilaksis diberikan selama +=
masih ada dan yang lain mengusulkan pemberian yang lebih singkat. Pada ISK
kompleks pemberian profilaksis dapat berlangsung 5 $ " bulan. &ila ternyata kasus
yang dihadapi termasuk ke dalam ISK kompleks (adanya refluks atau obstruksi)
maka pemberian profilaksis dapat dilanjutkan lebih lama.1
ntibiotik yang digunakan untuk profilaksis?
3rimetoprim ?1$2 mg:kgbb:hari
Kotrimoksa;ol
$ 3rimetoprim ? 1$2 mg:kgbb:hari
$ Sulfametoksa;ol ? $1 mg:kgbb:hari
Sulfisoksa;ol ? $1 mg:kgbb:hari
Sefaleksin ? 1$1 mg:kgbb:hari
9itrofurantoin ? 1 mg:kgbb:hari
sam nalidiksat ? 1$2 mg:kgbb:hari
5%
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
39/46
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
40/46
2, ketika pielonefritis penyebab tersering hipertensi dan penyakti ginjal stadium
akhir pada 'anita muda. Perubahan ini mungkin terjadi karena peningkatan
pelayanan kesehatan dan follo' up pada pasien anak setelah mengalami
pielonefritis.21
1. Garingan parut ginjal2
Pielonefritis akut berpotensi menyebabkan kerusakan tubulointerstitial dan
membentuk jaringan parut ginjal. +espon tubuh, kerusakan tubular, dan iskemik
yang terjadi selama proses pyelonephritis akut menyebabkan pembentukan
jaringan parut di parenkim ginjal. -elalui penggunaan s4an ginjal, abnormalitas
parenkim ginjal dapat ditemukan $%# pada anak dengan pyelonephritis akut
episode pertama.
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
41/46
dengan pasien tanpa jaringan parut ginjal. Kelainan tekanan darah yang terlihat
pada mesin pen4atat tekanan darah pada orang de'asa dengan ri'ayat infeksi
saluran kemih yang terjadi se'aktu masa ke4il telah dilaporkan sebanyak *# dari
pasien dengan jaringan parut ginjal dan # pada pasien tanpa jaringan parut.2
5. 7agal ginjal kronik 2
Qalaupun gangguan fungsi ginjal dan penyakit ginja kronik sering
dilaporkan pada pasien dengan +=dan penyebab lain jaringan parut ginjal,
prealensi yang bermakna tidak jelas. ,he $nited 1et7ork o!
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
42/46
BAB """
PENUTUP
3.1 %esi&+ulan
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah terdapatnya mikroorganisme dalam
saluran kemih dengan jumlah 0 1c!u(colony !orming unit) atau lebih . Infeksi
saluran kemih merupakan penyebab utama infeksi bakterial pada anak. Pada
kebanyakan anak, ISK sering terjadi rekuren, menyebabkan morbiditas,
hospitalisasi, dan dampak kesehatan jangka panjang. Kejadian ISK lebih sering
dialami anak perempuan dibanding anak laki$laki.
Penyebab terbanyak ISK adalah bakteri E.coli terutama glngan
$ropatogenic E. Coli (PEF). Selain bakteri irus golongan aemo!ilus
"2
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
43/46
in!luen"a dan parain!luen"a juga dapat menyebabkan terjadinya ISK meskipun
jarang.
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
44/46
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
45/46
/. +usdidjas, +amayati +. Infeksi saluran kemih. !alam? latas H, 3ambunan 3,
3rihono PP, Sardei S6, penyunting. &uku ajar nefrologi anak. Edisi 2.
Gakarta? I!I 22. h. 1"2$/.
%. Kanellopoulos 3, et all. %irst $rinary ,ract n!ection in 1eonate# n!ants#
and =oung Children: a Comparative Study. Pediatr 9ephrol 2?211151$
115/.
*. &ien Gustyna, 6lga Sokoloa, Pr;emysla' &o;ko.ole o! $ropathogenic coli
9irulence %actors in 'evelopment o! $rinary ,ract n!ection and Kidney
'amage. 211. pp 1$1.
1. Kaper, Games &, Games P 9ataro, Harry I 3 -obley.Pathogenesis Escherichia
coli. 2". Pg 125$1".
11. uigley, +. 'iagnosis o! $rinary ,ract n!ections in Children. Furrent
6pinion in Pediatri4s 2*21? 1*"$*%.
12. meri4an 4ademy of Pediatry. $rinary ,ract n!ection: Clinical Pracatice
>uideline !or the 'iagnosis and *anagement o! the nitial $, in %ebrile
n!ants and Children + to + months. Pediatri4s. 211? *$1.
15. Ror4 GG, Kiddoo !, Sha' K9. !iagnosis and management of pediatri4
urinary tra4t. Flini4al -i4robiology +eie's. 21%(2)? "1/$22.
1". +as;ka Q=, Khan 6. Pielonefritis. Pediatri4s in +eie'. 25 2? 5"$.
1. meri4an 4ademy of Pediatri4s. Pra4ti4e parameter. 3he !iagnosis
3reatment and Ealuation of the Initial rinary 3ra4t Infe4tion in febrile
infants and Toung Fhildren. Pediatri4s 1*** 15? 1$12
1. Gones =K, ss4her. rinary 3ra4t Infe4tion and =esi4oureteral refluD. !alam?
Edelman, Gr F-. Pediatri4 Kidney !isease. Edisi ke$2. &oston? ittle bro'n
Fo.1**2 1*"5$*1.
1/. Elder GS. rinary 3ra4t Infe4tions. !alam? &ehrman +-, Kliegman +-,
Genson H&, penyunting. 9elson teDtbook of pediatri4s, edisi ke$1/.
Philadelphia?Q& Saunders, 2"1/%$*".1%. hmed S-, S'edlund SK. Ealuation and 3reatment of rinary 3ra4t
Infe4tions in Fhildren. meri4an 4ademy of uidelines on $rological n!ections. European 0ssociation o!
$rology215.
2. Pudjadi H, et all. Pedoman Pelayanan -edis Ikatan !okter nak Indonesia.
Gakarta? &alai Penerbit I!I. 2*, hal 1"%$12.
"
7/25/2019 Bab 1-3 Referat Isk Anak
46/46
21.