Hepatitis A akut yang disertai dengan Kolestasis Intrahepatik
Tamy Stephanie Kabinani102013325
Rumusan Masalah Laki-laki 25 tahun mengeluh mual, kulit terasa
gatal, demam ringan, dan buang air kecil seperti teh pekat
Mind Map
RM
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Penunjang
Diagnosis
Working Diagnosis
(WD)
Differential Diagnosis
(DD)Penatalaksanaan
Prognosis
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Komplikasi
Anamnesis Identitas Keluhan Utama RPS, RPD, RPK
Adakah anggota keluarga pasien menghidap gejala yang sama.
Apakah pasien tinggal satu rumah dengan pengidap hepatitis.
Apakah pasien pernah melakukan tranfusi darah. Adakah pasien sering menggunakan obat-obatan atau
sering meminum alkohol. Adakah pasien mempunyai gejala pruritus dan ikterus. Apakah pasien pernah terpapar pada zat-zat
hepatotoksik
Pemeriksaan fisik Inspeksi : bentuk, permukaan, adanya lesi dsb Palpasi : apakah ada nyeri tekan, dan lokasi, hepatomegali dan
splenomegali Dari kasus didapatkan: Keadaan umum sakit sedang, kesadaran compos mentis, tanda-
tanda vital baik, kulit dan sklera ikterik. Hati teraba 1 jari dibawah arcus costae, 2 jari di bawah processus xiphoideus, tepi tajam, rata, lunak, dan nyeri tekan (+). Tanda murphy sign (-) dan shifting dullnes (-).
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Serologi anti-HAV, tdd : IgM anti-HAV dan IgG anti-HAV Tes biokimia hati
Aspartat aminotransferase (AST/SGOT) dan alanin aminotransferase (ALT/SGPT)
Alkalin fosfatase (ALP) Serum protein hati : albumin, globulin, dan faktor pembekuan darah Bilirubin
Pemeriksaan Penunjang Pada infeksi akut Hepatiti A akan ditemukan : ALT >AST pada masa ikterik. Bilirubin >2,5 mg/dL. >10 mg/dL pada hepatitis
kolestasis. Alkalin fosfatase (ALP) umumya normal atau sedikit
meningkat Waktu protrombin (PT) umumnya normal atau dapat
memanjang 1-3 detik. Penurunan albumin serum jarang ditemukan pada
hepatitis virus akut tanpa komplikasi.
Pemeriksaan PenunjangEnzim Penada Kolestasis : 1. Gamma GT
Jika > : kerusakan hati atau saluran empedu. 2. 5’-NT
> pada penyakit hepatobilier seperti ikterus obstruktif, hepatitis, sirosisi hati, dan Ca hati sekunder.
3. Alkalin fosfatase (ALP)>>> pada kolestasis
Pemeriksaan Penunjang Hasil Lab :
Hb = 12,5 gr/dL Ht = 37% Trombosit = 263.000/uL Leukosit = 6.400/uL AST = 496 u/l ALT = 1200 u/l Bilirubin direk = 16,25 mg/dL Bilirubin indirek = 4,3 mg/dL ALP = 392 u/l Gamma GT = 154 u/l Ureum dan kreatinin normal
Pemeriksaan Penunjang Radiografi
USG CT Scan Biopsi Hati
Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan lab : tes fungsi hati
(terdapat peningkatan bilirubin, SGOT, SGPT) dan tes serologi anti- HAV, yaitu IgM anti- HAV yang positif.
Pada hepatitis dengan kolestasis dini: ALP >> pertama kali, GGT, bilirubin direk.
USG : membedakan kolestasis intra/ekstrahepatik
Working Diagnosis : Hepatitis A akut Pasien tersebut menderita hepatitis akut tipe A
yang disertai dengan kolestasis intrahepatik Riwayat makan di tempat yang kurang bersih ->
hepatitis A gejala ikterik yang muncul dan disertai dengan
pruritus, dan buang air kecil seperti teh pekat Peningkatan gamma GT (GGT) dan alkalin
fosfatase (ALP) yang signifikan
Differential Diagnosis
•batu pada duktus koledokus dan kanker pankreas
•kelagagalan sekresi empedu karena adanya obstruksi di luar heparkolestasis ekstrahepati
k•Punya riwayat mengonsumsi obat yang
bersifat hepatotoksik •Penggunaan obat yang irasionalHepatitis imbas obat
tipe kolestatik
•IgM anti-HAV (-)•Gejala Klinis, dan transmisi mirip
Hepatitis A akutHepatitis E akut
Epidemiologi
Etiologi Virus Hepatitis A
Genus : hepatovirus, family: Picornaviridae Icosahedral, positive single stranded linier RNA
Virus Stabil dan tahan : pH rendah, suhu rendah atau
tinggi
Patogenesis Hepatitis A akut Transmisi : fekal-oral, makanan dan minuman
yang terkontaminasi
Kolestasis Intrahepatik
Kolestasis
Hepatoselular
Gangguan pembentukan empedu
HP: adanya empedu dalam hepatosit dan
kanalikuli
Obstruktif
Hambatan aliran
empedu
terdapatnya sumbatan pada duktus bilier
interlobuler,
Patogenesis Kolestasis IntrahepatikKolestasis
intrahepatik
ALP >>
Sintesis protein dan faktor pembekuan
darah >>
Detoksifikasi <<
Asam empedu dan ALP serum >>
Kadar albumin serum <<, dan masa
protrombin memanjang
Bilirubin terkonjugasi (direk) >> di darah
Gejala Klinis
Stadium 1 : inkubasi
Stadium 2 : pra-ikterik
Stadium 3 : ikterik
Stadium 4 : konvalesen
Penatalaksanaan • Non medikamentosa, suportif : tirah
baring, diet tinggi protein dan karbohidrat + rendah lemak
Medikamentosa Untuk Hepatitis A, simtomatik :
analgetik, antiemetik, maupun antipruritus
Kolestasis : Prednisolon 30 mg/hari tappering
off dalam jangka pendek untuk mengatasi pruritus.
Kolestiramin 12-16 gr/hari terbagi dalam 2-4 dosis.
Asam ursodeoksikolat (UDCA) dosis tinggi 20 mg/kgBB.
Pencegahan Menghindari kontak dengan pasien, meningkatkan
higienitas individu, seperti cuci tangan dengan baik dan desinfeksi,
Vaksin
Imunoglobulin: untuk individu pasca paparan HAV <2 minggu, alergi terhadap komponen vaksin, profilaksis untuk ind yang akan pergi ke daerah endemis, kontak erat dengan pasien Hepatitis A.
Prognosis Prognosis penyakit hepatitis A baik dan
sembuh sempurna, sedangkan gejala kolestasis dapat berlanjut. Secara keseluruhan prognosis hepatitis dengan kolestasis baik, jika diberikan pengobatan dini yang sesuai dan tepat.
Kesimpulan
Top Related