1
Asuhan Keperawatan Klien dengan Hipotiroid dan Hipertiroid
A. Asuhan Keperawatan Hipotiroid
1. Definisi Hipotiroid
Hipotiroid merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang
berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjadi akibat
kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal.
Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid yang
mengakibatkan fungsi metabolik. (Greenspan, 2000)
Hipotiroidisme (hiposekresi hormone tiroid) adalah status metabolic yang di
akibatkan oleh kekurangan hormone tiroid. Hipotiroidisme kognital dapat mengakibatkan
kretinisme.
Hipotiroid adalah penurunan sekresi hormon kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan
mekanisme kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi kebutuhan jaringan tubuh akan
hormon-hormon tiroid . (Hotma Rumahorbo S.kep,1999
Hipotiroid dibagi menjadi 3 tipe:
Hipotiroid primer : kerusakan pada kelenjar tiroid
Hipotiroid sekunder: akibat defisiensi sekresi TSH oleh hipofisis
Hipotiroid Tersier : Akibat defiensi sekresi TRH oleh hipotalamus
2. Etiologi
• Hipothyroid primer
– Kelainan kongenital (cretinisme)
– Kelainan sintesis hormone
– Defisiensi iodine prenatal dan postnatal
– Obat-obat antithyroid
– Terapi pembedahan atau radioaktif pada hyperthyroid
• Hipothyroid sekunder (kelainan pituitari)
– Penurunan stimulasi normal kelenjar thyroid, akibat malfungsi hipofise.
• Hipothyroid tertier (kelainan hipothalamus)
– Hipotalamus gagal memproduksi TRH sehingga sekresi TSH menjadi rendah.
2
3. Komplikasi dan Penatalaksaan Hipotiroid
Koma miksedema adalah situasi yang mengancam nyawa yang ditandai oleh
eksaserbasi (perburukan) semua gejala hipotiroidisme termasuk hipotermi tanpa menggigil,
hipotensi, hipoglikemia, hipoventilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. Kematian
dapat terjadi apabila tidak diberikan HT dan stabilisasi semua gejala. Dalam keadaan darurat
(misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa diberikan secara intravena.
Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan
memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak disukai adalah hormone tiroid
buatan T4. Bentuk yanglain adalah tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid
hewan).
Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah,
karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Dosisnya
diturunkan secara bertahap sampai kadar TSH kembali normal. Obat ini biasanya terus
diminum sepanjang hidup penderita.
Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormone
tiroid. Apabila penyebab hipotiroidism berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat, maka
dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.
4. Manifestasi Klinis
a) Kelambanan, perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung lambat
b) Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema), dan
penurunan curah jantung
c) Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki
d) Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu
makan dan penyerapan zat gizi dari saluran cema
e) Konstipasi
f) Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi
g) Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh
3
Skema Patofisiologi Hipotiroid
4
Manajemen Keperawatan Pada Klien Hipotiroid
1. Pengakajian
Data Subjektif Data Objektif
1) Riwayat Pengalaman perubahan status
sosial/ mental
2) Mengalami sakit dada atau palpitasi
3) Mengalami dispnea ketika melakukan
aktivitas atau istirahat
4) Riwayat perubahan pada kuku, rambut,
kulit, dan banyak keringat
5) Mengeluh gangguan penglihatan dan
mata cepat lelah
6) Perubahan asupan makanan dan berat
badan
7) Perubahan eliminasi feses, frekuensi
dan banyaknya
8) Intoleransi terhadap cuaca panas
9) Mengeluh cepat lelah dan tidak mampu
melakukan semua aktivitas hidup
sehari-hari
10) Perubahan menstruasi atau libido
11) Pengetahuan tentang sifat penyakit,
pengobatan, serta efek dan efek
samping obat (Barddero, Marry, dkk.
2009)
1) Status Mental : Perhatian pendek,
emosi labil, tremor, hiperkinesia
2) Perubahan Kardiovaskular : Tekanan
darah sistolik meningkat, tekanan
diastolik menurun, takikardia
walaupun waktu istirahat, disritmia
dan murmur
3) Perubahan pada Kulit : Hangat,
kemerahan dan basah
4) Perubahan pada Rambut : Halus dan
menipis
5) Perubahan pada Mata : Lidlag, glovelag,
diplopia, dan penglihatan kabur
6) Perubahan Nutrisi / Metabolik : Berat
badan menurun, nafsu makan dan
asupan makan bertambah serta
kolesterol dantrigliserida serum
menurun
7) Perubahan Muskuloskeletal : Otot
lemah, tonus otot kurang dan sulit
berdiri dari posisi duduk
5
6
7
B. Asuhan Keperawatan Hipertiroid
1. Definisi Hipertiroid
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan
kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan
biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksitiroid, yang
merupakan akibat dari fungsi tiroid yang berlebihan.
Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid
bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam
darah.
Krisis tiroid merupakan suatu keadaan klinis hipertiroidisme yang paling berat
mengancam jiwa, umumnya keadaan ini timbul pada pasien dengan dasar penyakit Graves
atau Struma multinodular toksik, dan berhubungan dengan faktor pencetus: infeksi, operasi,
trauma, zat kontras beriodium, hipoglikemia, partus, stress emosi, penghentian obat anti
tiroid, ketoasidosis diabetikum, tromboemboli paru, penyakit serebrovaskular/strok, palpasi
tiroid terlalu kuat.
2. Etiologi Hipertiroid
Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves,suatu penyakit
tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormone yang
berlebihan
Penyebab hipertiroid lainnya yang jarang selain penyakit graves adalah:
Toksisitas pada strauma multinudular
Adenoma folikular fungsional ,atau karsinoma(jarang)
Adema hipofisis penyekresi-torotropin (hipertiroid hipofisis)
Tomor sel benih,missal karsinoma (yang kadang dapat menghasilkan bahan mirip-
TSH) atau teratoma (yang mengandung jarian tiroid fungsional)
Tiroiditis (baik tipe subkutan maupun hashimato)yang keduanya dapat berhubungan
dengan hipertiroid sementara pada fase awal
8
3. Komplikasi Hipertiroid
a) Penyakit jantung
b) Gagal ginjal kronis
c) Fraktur
d) Krisis tiroid
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319)
4. Penatalaksanaan Hipertiroid
1) Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat antitiroid seperti propiltiourasil atau
metimazol yang diberikanpaling sedikit selama satu tahun. Obat – obat ini
menghambat sintesis dan pelepasan tiroksin.
2) Pembedahan tiroideksomi sub total sesudah terapi propiltiourasil prabedah
3) Pengobatan dengan yodium radioaktif (Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)
5. Manifestasi klinis
Apatis
Mudah lelah
Kelemahan otot
Mual
Muntah
Gemetaran
Kulit lembab
Berat badan turun
Takikardi
Mata melotot, kedipan mata berkurang
(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 1319 dan Price A, Sylvia, 1995, hal 1076)
9
Skema Patofisiologi Hipertiroid
10
Manajemen Keperawatan pada Klien Hipertiroid
1. Pengkajian
1. Aktivitas dan istirahat
Data Subyektif:
- Insomnia, sensitivitas meningkat
- Otot lemah, gangguan koordinasi
- Kelelahan berat
Data obyektif:
- Atrofi otot
2. Sirkulasi
Data Subyektif:
- Palpitasi
- Nyeri dada
Data obyektif:
- Disritmia (fibrilasi atrium), irama galop, murmur
- Peningkatan tekanan darah, takikardi saat istirahat
- Sirkulasi kolaps
3. Integritas ego
Data Subyektif:
- Mengalami stress yang berat baik emosional maupun fisik
Data obyektif:
- Emosi labil (euforia sampai delirium), depresi
4. Eliminasi
Data Subyektif:
- Urin dalam jumlah banyak
- Perubahan dalam feses : diare
5. Makan/ minum
Data Subyektif:
- Kehilangan BB yang mendadak
- Nafsu makan meningkat, makan banyak, makan sering, kehausan. Mual muntah
Data obyektif:
- Pembesaran tiroid, goiter
- Edema non pitting terutama daerah pretibial
11
6. Sensori neural
Data obyektif:
- Bicara cepat dan parau
- Ganggguan status mental dan perilaku seperti bingung, disorentai, gelisah, peka
rangsang, delirium, sikosis, stupor,koma
- Tremor halus pada tanan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak-sentak
- Hiperaktif reflekstenon dalam (RTD)
7. Nyeri / kenyamanan
Data Subyektif:
- Nyeri orbital, fotofobia
8. Respirasi
Tanda:
- Frekuensi pernapasan meningkat, takipnea
- Dispnea
9.Keamanan
Data subyektif:
- Tidak toleransi terhadap panas, keringat berlebihan
- Alergi terhadapiodium 9 mungkin digunakan pada pemeriksaan)
Data obyektif:
Suhu meningkat diatas 37,4 C, diaforesis
Kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus
Eksoptalmus: retraksi, iritas pada kinjungtiva dan berair. Pruritus, lesi eritema (
sering terjadi pada pretibial yang menjadi sangat parah
10. Seksualitas
Data obyektif;
Penurunan libido, hipomenorea, amenorea dan impoten
11. Penyuluhan/ pembelajaran
Subjektif Data :
- Riwayat keluarga yang mengalami masalah tiroid
- Riwayat hipotiroidis, terapi hormontiroid atau pengobatan antitiroid, dihentikan
terhadap pengobatan antitiroid, dilakukan pembedahan tiroidektomi sebagian
- riwayat pemberian insulin yang menyebabkan hipoglikemia, gangguan jantung
trauma, pemeriksaan rontgen dengan zat kontras.
12
13
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami menyusun Askep yang berjudul Hipotiroid dan Hipertiroid, kami dapat
menyimpulkan definisi dari Hipotiroid merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya
hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid.
Keadaan ini terjadi akibat kadar hormone tiroid berada dibawah nilai optimal. Dan
Hipertiroid merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini
berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu
jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Adapun diagnosa yang muncul Pada kasus Hipotiroid dan hipertiroid ini yaitu :
Diagnosa Hipotiroid :
Intoleran aktivitas b/d kelelahan dan penurunan proses kognitif.
Konstipasi b/d dengan penurunan gastrointestinal
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan depresi ventilasi
Perubahan pola berpikir berhubungan dengan gangguan metabolisme dan perubahan
status kardiovaskuler serta pernapasan
Diagnosa Hipertiroid :
Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
Kelelahan b/d hipermetabolik dgn peningkatan kebutuhan energy
Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/ pemasukan dengan penurunan
berat badan)
B. Saran
1. Dalam menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hipotiroid dan Hipertiroid
diperlukan pengkajian, konsep dan teori oleh seorang perawat.
2. Informasi atau pendidkan kesehatan berguna untuk klien Hipotiroid dan hipertiroid
3. Dukungan psikologik sangat berguna untuk klien.
15
Daftar Pustaka
Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, (Edisi 8), EGC,
Jakarta
Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2), EGC, Jakarta
Corwin,. J. Elizabeth, 2001, Patofisiologi, EGC, Jakarta
Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan, (Edisi III),
EGC, Jakarta.
FKUI, 1979, Patologi, FKUI, Jakarta24&UID=20071121172513125.163.255.129.Last
update : copyright 2005 Last log in : September 25, 2012
www.wrongdiagnosis.comhttp://www.wrongdiagnosis.com/h/hyperthyroidism/treatments.ht
ml Last update : november 13,2007 Last log in :november 30,2007
Flynn RW, McDonald TM, Jung RT, et al. Mortality and vascular outcomes in patientstreated
for thyroid dysfunction, http://www.aafp.org/afp/20071001/bmj.html last log in
:September 25 2012
McDermott MT, Woodmansee WW, Haugen BR, Smart A,Ridgway EC. The Managementof
subclinical hyperthyroidism by thyroid specialists. Thyroid 2004,90-110
Van Sande J, Parma J, Tonacchera M, Swillens S, Dumont J,Vassart G. Somatic and clinical
in thyroid diseases.2003, 201-220
http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?idktg=11&judul=Hipertiroidisme&iddtl=1
Top Related