EDITORIAL
CREWS LIYANDO HERMAWAN HASIBUAN
ARJUN HAMDALAH
ADY EKY PRADIPTA KAZAMI
ALEXANDRA VESALLIUS
TSURAZAMA ANSHIN
(ALL CREW WORKS IN AN UNORTHODOX WAY)
ARTWORKS ARE TAKEN FROM ALL POINT ALLOVER THE INTERNET AND USED
SHAMELESSLY, SOME SOURCE PROVIDED: http://www.pixiv.net/member_illust.php?mod
e=medium&illust_id=26481967 http://www.pixiv.net/member_illust.php?mode=medium&illust_id=31228416 http://www.pixiv.net/member_illust.php?mod
e=medium&illust_id=40573264 http://www.pixiv.net/member_illust.php?mode=medium&illust_id=27723101
HOW TO REACH US
Redaction office: A virtual chatroom on the Internet...
Email: Check on medias below later.
Facebook fanpage: https://www.facebook.com/pages/LNI-Magz/659581397451298
Twitter: https://twitter.com/LNIMagz
Light Novel Indonesia official group: https://www.facebook.com/groups/LIGHT.NO
VEL.INDONESIA/
SEKAPUR SIRIH
Setelah sukses meluncurkan edisi pertamanya, sekarang kami melanjutkan langkah-langkah awal upaya kami memajukan pernovel-ringanan di Indonesia dengan
melanjutkan LNI-Magz ke edisi keduanya. \^^/
Kami akui kami agak terbawa suasana setel ah sukses mengerjakan edisi pertama, akibatnya jadwal editorial jadi
agak terundur dan baru tiga minggu kemudian kami bisa menyelesaikan edisi kali ini, padahal rencananya kami berniat membuat fanzine ini terbit setiap dua minggu sekali. :x
Namun biarlah yang sudah terjadi, semoga tidak terulang lagi ke depannya.
Di edisi kali ini, konten yang kami sajikan berpusat
pada event-event yang baru terjadi di forum LNI, karya-karya member LNI yang masuk ke dalam review diambil dari karya-karya yang kemarin memenangkan event Best Genre of the Season, dan salah satu featured media diambil dari
pemenang Kompetisi Oneshot Event.
Sebenarnya kami, para member editorial, mengharapkan kehadiran maskot kami yang kemarin sempat diributkan di dalam forum, namun sepertinya waktu belum
mengijinkan. Harapan kami di Edisi depan maskot yang diharapkan ini sudah bisa hadir menemani kita semua.
Di edisi ini juga kami sudah memiliki media eksibisi,
alamat digitalnya bisa dilihat di halaman editorial di bagian How to Reach Us. Lewat sana, kalian bisa mengirimkan kritik dan saran, pertanyaan, ajakan kerjasama, ancaman, dan lain-lain.
Ngomong-ngomong, terima kasih banyak untuk kritik-kritik yang dilayangkan pembaca untuk edisi pertama, yang tanpanya kami tidak akan tahu kesalahan kami yang harus diperbaiki. Mungkin masih ada kesalahan-kesalahan, baik
kecil atau besar, yang masih ada di edisi kali ini. Untuk itu, saya serahkan penilaiannya pada kalian semua sebagai para pembaca.
Note to self: Edisi depan, jangan buat editorial terlalu formal!
-Anshin, seenaknya mewakili kru LNI-Magz waktu layouting-
BTW kalian tahu, kan kalau semua teks di majalah digital ini bisa diselect dan diclick?
DAFTAR ISI 1
EDITORIAL 00
01
DAFTAR ISI
ARTIKEL
Cerita Misteri Sedikit t ips dalam mengembangkannya 02
LNI LITNOV REVIEWS Spesial pemenang best genre of the season
Key of Love Behind This Virtual World 04
06 Constellation
LoLz 08
10
Il Grande
Festival of Magic
Featured stories
13 GEIST 12
16 Ghost Story
Bad Day for
Bad Game 26
32 Nation Revolver
CERITA MISTERI
2
". . . !" (Hannin wa... omae da!) Kalimat tersebut selalu dikatakan oleh
seorang detektif dalam kisah-kisah manga atau novel detektif di Jepang. Setiap kali kalimat di atas diucapkan, kita pasti sudah dibuat kagum dengan kemampuan sang detektif dalam sebuah konfrontasi
menguak misteri bagaimana seorang penjahat berhasil melakukan kejahatan tanpa meninggalkan celah yang membuatnya dicurigai.
Itulah kisah misteri, bukan misteri yang
berhubungan dengan mahluk-mahluk halus, tapi misteri yang membuat pembaca berpikir berulang kali dalam sebuah peristiwa yang sulit dipahami asal
muasalnya. Sekarang pertanyaannya, sebagai penulis, bagaimana cara kita membangun kasus yang kompleks?
Jawabannya sederhana, saat sebuah kasus
terjadi dalam cerita, penulis harus melakukan dua hal; riset dan simulasi. Di sini saya sudah melakukan riset, jadi sekarang saya akan lakukan sedikit
simulasi. Pada dasarnya, membangun kasus sama dengan membuat kerangka karangan, kita harus tahu segala detil dalam cerita yang kita tulis untuk membuat klimax yang membuat pembaca
terkagum-kagum.
Bedanya hanya di pemanfaatan detail, inilah kelebihan misteri sebagai genre, ceritanya saling berhubungan seperti sarang laba-laba. Idiom sarang
laba-laba sendiri memiliki arti lebih dalam. Dalam membangun misteri, sarang laba-laba tersebut menghubungkan berbagai aspek; seperti pelaku,
saksi, bukti, dan motif.
1
Langkah pertama adalah membayangkan kejadian kejahatannya,
di sinilah kehebatan penulis misteri dibuktikan. Detail sekecil apapun dalam kejadian tersebut harus sudah terbayangkan di sini. Setelah semua
detail terkumpul, barulah kita berikan alasan-alasan kenapa kejadian tersebut terjadi. Dalam menulis kisah misteri, tidak ada margin untuk penulis
mengubah jalan cerita tiba-tiba, karena itulah sebelu memulai, matangkan dulu plot dari misteri yang akan ditulis.
Langkah kedua dalam membangun misteri adalah menentukan motif. Motif adalah sebuah pemikiran yang mendorong pelaku melakukan kejahatan
untuk meraih hal yang hanya bisa dia dapatkan lewat kejahatan karena terdesak waktu. Motif paling umum yang
dipakai sebagai latar belakang sebuah kejahatan adalah uang, dan yang kedua adalah perhatian.
2
3
Di langkah ketiga, kita perlu
menentukan siapa pelaku kejahatan. Kita tanamkan motif yang kita dapatkan di langkah pertama ke dalam diri karakter pelaku. Dalam memikirkan pelaku, kita
juga harus memikirkan latar belakang dan juga faktor-faktor yang mendukungnya dalam melakukan
kejahatan. Tidak ada batasan dalam menentukan pelaku, namun ingat, akan lebih sulit menuduh presiden melakukan pembunuhan dibanding supir angkot.
SEDIKIT TIPS DALAM MENGEMBANGKANNYA -ANSHIN-
4
Langkah keempat adalah menebar
bukti dan petunjuk, bukti adalah kesalahan-kesalahan pelaku dalam melakukan kejahatan, dan petunjuk adalah hal yang mendekatkan seorang
tersangka menjadi pelaku. Bukti dan petunjuk bisa apa saja, selama masuk akal dan bisa diaplikasikan ke dalam
sarang laba-laba yang sedang dibangun.
Setelah keempat langkah dilakukan, penulis sekarang bertugas menebar bukti palsu dan memperbanyak
tersangka. Langkah kelima ini dilakukan agar kasus yang dihadapi sang detektif tidak terlalu mudah.
5
Sekarang penulis sudah memiliki matrix
kejadian dan sarang laba-laba yang rapih. Bagian yang lebih mudah dimulai di sini, yaitu memasukkan seorang detektif untuk menemukan kepingan-
kepingan teka-teki yang sudah kita buat sebelumnya. Sedikit tips untuk penulis-penulis yang ingin mencoba membuat kisah misteri:
1
Manfaatkan 5W1H, What-Who-
When-Where-Why-How, dalam membangun kasus. Bukti, saksi, alibi, dan tersangka harus bisa menjadi jawaban
semua pertanyaan 5W1H, namun tidak hanya bisa menjawab pertanyaan, semua jawaban harus berhubungan membentuk sebuah matrix yang solid.
Acak timeline! Bukti yang didapatkan tidak harus menjadi kepingan puzzle yang disusun dari atas kiri ke atas kanan, lalu turun satu baris, melanjutkan
susunannya dari kiri ke kanan. Cobalah bereksperimen dengan urutan petunjuk, namun juga jangan sampai ada sebuah
lubang di cerita yang dibuat. 2
3
Jangan, saya ulangi, JANGAN buat karakter detektif yang serba sempurna.
Jikapun kalian ingin membuat sebuah kisah misteri tentang detektif yang mahatahu, sebaiknya karakter utama
cerita kalian adalah pendamping dari si detektif.
Bangun suspense, buat sang karakter detektif mendalami kasus yang
dihadapinya. Contohnya adalah jika sang detektif diculik oleh si pelaku dan diancam untuk dibunuh, atau masukkan si detektif
ke dalam situasi rumit yang mengancam nyawanya saat menyelidiki sebuah kasus.
4
Bisa dibilang, cerita misteri adalah kisah yang menc eritakan ulang sebuah kisah dengan detail yang
tercecer di dalamnya. Ingat juga bahwa artikel ini bukan hukum yang harus ditaati saat menulis kisah misteri, namun hanya panduan sebagai pegangan.
Bahkan lebih baik lagi jika kalian bisa menulis
kisah misteri yang seimbang meski tidak menggunakan panduan ini sebagai pegangannya. Karena pada dasarnya, tidak ada batasan dalam
menulis cerita. Sekian tips dari saya, dan saya ucapkan selamat mencoba.
ARTIKEL
Penulis : Marebito Itsuki
Panjang : 45.000 kata, terbagi ke dalam 22 chapter
Genre : Romance, Drama, Slice Of Life
Status : Ongoing
The Story "Cinta, deritanya memang tiada berakhir..."
Masih jelas tercetak dalam ingatan saya kutipan yang tidak terlalu
berarti saat saya pertama kali mendengarkannya bertahun-tahun lampau.
Kalimat tersebut diucapkan oleh Chu Pat Kai dari film seri Tiongkok lawas
berjudul Journey to the West, atau Kera Sakti di versi dub Indonesianya. Namun
sekali lagi kutipan itu dibuat menggema saat saya membaca Key of Love Behind
this Virtual World karya Marebito Itsuki.
Hikaru adalah lelaki yang ingin merasakan memiliki seseorang yang
bisa disayangi dan menyayangi dirinya, hingga suatu hari temannya
menyarankannya untuk mencoba sebuah permainan berjudul Virtual Date
Online, atau disingkat VDO, yang tujuan utamanya adalah mencari pasangan
hidup. Di dunia game tersebut, Hikaru bertemu dan terikat takdir dengan Shina,
seorang gadis yang terkukung di dunia nyata dan menggunakan game tersebut
untuk berkeliaran.
Sesuatu berkembang di antara mereka yang bukan sekadar permainan
belaka, namun apa daya jarak masih memisahkan mereka. Kehidupan Hikaru di
dunia nyata berkata lain, harapan cinta Hikaru atas teman semasa kecilnya
bersemi kembali saat dia mengetahui bahwa teman lamanya itu ternyata
dikhianati cintanya.
Perasaan Hikaru pun goyah, dia harus memilih antara mengejar cinta
lama atau cinta baru. Namun kisah hidupnya semakin runyam ketika dia tahu
bahwa ada orang ketiga yang juga menyukai dirinya.
Kisah ini terbilang unik. Saat kisah dimulai, kehidupan semua
karakternya berubah menyeimbangkan penderitaan yang awalnya hanya
dirasakan satu karakter ke semua karakter utama. Awal cerita juga
menandakan perubahan tiap karakter utama menjadi magnet-magnet yang
menarik apa yang paling tidak diharapkan oleh karakter tersebut sebelum kisah
dimulai.
The Pros
(+) Cerita menyentuh. (+) Konflik emosi antar karakter dalam, tapi garis besar cerita masih sangat
ringan.
The Cons (-) Kurang detail, dari lima karakter perempuan, hanya satu yang dijelaskan
ukuran dadanya. (-) Minim eksposisi.
The Verdict
Konsep 4.5/5.0
Unassigned
special point
Cerita 4.5/5.0
Character development
4.0/5.0
Pembawaan 3.8/5.0
OVERALL SCORE: 4.1/5.0
The Characters
Yamatsukawa Hikaru Sang karakter utama cerita, sepanjang hidupnya belum pernah pacaran dan ingin setidaknya sekali saja merasakan bagaimana rasanya memiliki seseorang yang bisa disayangi dan menyayangi dirinya. Dalam kisah ini, dia berubah dari manusia biasa yang tidak pernah dicintai menjadi magnet wanita.
Kyoi Shinako (Bukan nama sebenarnya)
Gadis yang diselamatkan Hikaru saat dia pertama kali memasuki dunia VDO, dia mencoba melarikan diri dari dunia nyata dan akhirnya bertemu dengan Hikaru, meski pada awalnya dia hanya mencari teman, dia menemukan hal yang jauh lebih dalam dalam hubungannya dengan Hikaru. Dalam kisah ini, dia berubah dari gadis yang dijauhi menjadi magnet Hikaru.
Mikorina Heimi Kawan Hikaru sejak kelas 3 SD, perasaan sukanya pada Hikaru yang sudah lama dikubur bangkit setelah Hikaru membuktikan betapa pedulinya dia pada Heimi. Dalam kisah ini, dia berubah dari gadis yang merasa sudah mendapat cinta sejati menjadi magnet NTR.
Alicia Ferluna Adik perempuan Hikaru, diam-diam memendam perasaan akan Kakaknya.
Nikano Aika Gadis yang ditemukan Shina tersesat dalam dunia VDO, bertekad membahagiakan Kakaknya dengan cara membawa Kakaknya ke dalam dunia VDO.
Kiragi Souji Teman sekelas Hikaru, dialah yang memperkenalkan dan mencekokkan VDO kepada Hikaru.
Hizukana
Pacar Souji, dia juga secara misterius tahu isi hati Hikaru.
Jonnouji Shi Pencipta VDO, Zuckerberg-Newell ex machina.
Aftermath:
Sejauh ini, kisah paling galau di LNI yang pernah saya baca.
-Anshin-
5 REVIEW
CONSTELLATION The Prelude Arc
Penulis : Satria Sastromihardjo
Panjang : 36.500 kata, terbagi ke dalam 12 chapter
Genre : Action, Comedy, Drama, Romance, Sci-Fi
Status : Completed
Cinta sendiri sejak awal memang tidak pernah masuk akal.
Kalimat di atas merupakan salah satu dari beberapa kalimat favorit
saya yang berada dalam isi cerita LN Constellation ini. Constellation adalah
Light Novel karya Satria Sastromihardjo yang cukup terkenal di kalangan
peminat Light Novel di Grup Light Novel Indonesia, kenapa saya bisa tau LN itu
cukup terkenal, ya karena saya juga member grup itu #absurd_joke ,
maksudnya banyak dari member-member di sana yang menyukai karya dari
bang Satria ini terbukti dari komen-komen yang ada di catatan LN tersebut,
termasuk saya. Lalu apa alasannya mereka dan saya menyukai Constellation
ini, yo intip isi cerita dari review di bawah ini.
Light Novel Constellation ini mengisahkan tentang seorang murid
SMA yang berusia 15 tahun yang kehidupannya mendadak berubah setelah
bertemu dengan seorang Constellar alias alien caem(cakep maksudnya)
bernama Celaeno Pleiad alias Sera (darimana nama panggilan itu berasal,
sampe sekarang saya juga masih bingung,tee-hee :p) di kamarnya sendiri. Sera
yang hobinya menampar pipi Peter adalah seorang putri dari kerajaan Taurus
nun jauh di sana (nunjuk langit xD) sekaligus salah satu dari anggota
Pleaides(semacem jendral gitulah) dan juga buronan kerajaan Taurus sendiri.
Lalu kenapa seorang putri sekaligus Pleaides menjadi buronan dari kerajaan
itu? Jawabannya karena Sera mempunya keadilan yang tinggi untuk
membantu rakyatnya yang tertindas karena ulah ayahnya, Raja Atlas. Peter
yang semulanya seperti karakter-karakter hero pada anime-anime bergenre
sama, yang pada umumnya seorang pemuda yang selalu merasa bosan dengan
kehidupannya, penyendiri sekaligus apatis pada lingkungan dan hanya satu-
satunya yang membuat yang ia tertarik adalah merakit, karena rakitannya
itulah dia mempunyai senjata dengan kemampuan Metalic-Kinetis yang
berbentuk pedang kecil bernama Gaias Fang yang ia gunakan untuk
melindungi Sera dari orang-orang Kerajaan.
Untuk yang biasa membaca novel yang sejenis dengan Constellation
ini, mungkin pada awalnya akan berpikiran sama seperti saya, aah took
utamanya punya sikap yang suram lagi, aah lagi-lagi ketemu cewek yang
nantinya bikin dia rela berkorban untuk membantunya, dan lainnya.
Tapi
Setelah saya membaca semua chapter dari chapter satu sampe dua
belas, cerita ini membuat saya jadi lebih tertarik dengan kelanjutannya untuk
volume selanjutnya. Cerita yang renyah di balut humor anti mainstream,
penceritaan adegan aksi yang bisa dibilang, ya boleh lah! Dan nuansa romantic
yang tercipta dari beberapa adegan sweet dari Sera dan Peter.
Ini beberapa karakter yang muncul di Volume satu- The Prelude Arc
1. Peter Aldebaran
Pemuda suram yang memiliki segalanya yang di inginkan oleh pria,
wajah yang cukup tampan, tubuh yang proposional untuk anak seumurannya,
Cerdas dan tentu saja baik hati (kalo jahat dia jadi antagonis, keles xD).
2. Celaeno Pleiad a.k.a Sera
Gadis cantik yang menjadi tunanganPeter karena ketidak sengajaan
Peter melamar Sera melalui sentuhan tidak sengajanya pada ekor Sera. (budaya
di dunia Sera, seorang cowok yang memegang ekor cewek itu artinya ngelamar.)
4. Alcyone Pleiad a.k.a Ellie Kaka dari Sera yang pada awalnya di tugaskan untuk memulangkan Sera
kembali ke Sel tahanan, namun dia gagal karena Ellie kalah dalam pertempuran
melawan Peter, dan akhirnya Ellie di usir dari dunianya, mau tidak mau dia
menjadi pendukung Sera dan Peter.
5. Sterope Pleiad, Merope Pleiad a.k.a Sherry and Love
Adik kembar dari Sera dan Ellie, mereka sama seperti Elllie yang
ditugaskan untuk membawa Sera kembali, dan lagi-lagi nasib mereka juga sama
seperti Ellie. Anak kembar itu turun kebumi dan mebantu Sera
*********
Untuk karakter lainnya, kalian baca aja deh sendiri entar kalo kasih tau
banyak-banyak gak penasaran lagi. Hehe
So! I rate 4 of 5 stars for this LN.
Ini karena dasar cerita dan karakter dari tokoh utamanya itu
menurut saya terlalu banyak di gunakan pada cerita-cerita yang bergenre
sama dengan LN ini. Bisa gitu karakter utamanya adalah pencinta dunia
ini dan gak pernah merasa bosen sama dunia yang gitu-gitu aja , ya tapi
kan itu hak dari authornya tuh karakter mau di buat apa. xD
I recommend this LN..
Cerita bergenre aksi dan Sci-fi yang penuh dengan adegan
konyol dari Sera dan Peter yang membuat saya tertawa sendiri, aksi yang
cukup menegangkan dan selalu karakter utama kalah duluan. xD.
Pokonya baca deh, dijamin seru..
Selamat membaca..
Cukup sekian dari Review saya ini, semoga membantu untuk
para pembaca sekalian.
Cao-cao #teleportasi ke kerajaan Taurus
Ady Eky Pradipta Kazami
7 REVIEW
The Story Bagaimana mengisi keseharian di sekolah selain belajar? Secara
resminya ada beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang disediakan sekolah. Namun pernahkah kalian memilih untuk bergabung dengan sebuah organisasi yang memberi bantuan kepada siapapun yang membutuhkan?
LoL'z Organization adalah sebuah organisasi sekolah yang didirikan Erick dan Raya yang sudah berteman sejak lama di SMA Suzaku-Ran. Organisasi ini juga diisi oleh Rara dan Sora yang entah bagaimana berakhir di klub ini juga. Dari sanalah dimulai keseharian seru penuh canda dalam organisasi berisi seorang chuunibyo, seorang pendiam, seorang trap, dan Rara, dimulai.
Selama beberapa waktu mereka menjalani keseharian berkumpul di markas rahasia LoL'z Organization hingga Erick datang membawa klien pertama LoL'z Organization. Klien tersebut adalah seorang guru di sekolah yang sama yang sedang diresahkan oleh keberadaan seorang stalker yang selalu membuntutinya sepulang mengajar beberapa hari belakangan.
LoL'z ditulis oleh Ady Eky Pradipta Kazami, yang juga kru LNI-Magz. Tidak salah karyanya ini berhasil menempati best LNI's best Slice of Life untuk Mei 2014.
The Characters
Rara Seorang member dari LoL'z Organization dan juga karakter utama
cerita ini, punya sedikit complex pada Sora.
Sora
Member LoL'z Organization yang mungkin berpotensi ja di maskot,
sering disangka cewek karena sosoknya yang pendek dan
penampilannya yang feminim.
Erick
Ketua LoL'z Organization, masih mengidap chuunibyou namun juga
bisa bersikap dewasa di tengah-tengah kechuunibyouannya.
Raya
Member LoL'z Organization yang juga teman semasa kecil Erick,
karakternya terbilang misterius karena selalu menggunakan pesan
ponsel untuk berkomunikasi.
Shina
Adik Sora yang juga unipolar opposite dari Sora.
Yuu-sensei Klien pertama LoL'z Organization yang merasa diresahkan oleh
keberadaan seorang stalker yang ternyata adalah seseorang yang
dikenal Sora.
Mayu
Ketua OSIS di sekolah Suzaku-Ran. Seperti Rara, dia juga punya
complex terhadap Sora.
The Pros (+) Pembawaan cerita sangat ringan. (+) Komedi yang dipakai tidak berat, namun sangat menghibur.
The Cons (-) Belum tampak adanya tujuan cerita.
The Verdict
Konsep 4.1/5.0
Unassigned
special point
Cerita 4.5/5.0
Character development
4.0/5.0
Pembawaan 3.8/5.0
OVERALL SCORE: 4.1/5.0
Aftermath: Meski masih pendek, cerita ini memiliki latar belakang yang bagus dan sangat
direkomendasikan untuk dinantikan.
-ANSHIN-
9 REVIEW
Il Grande Festival of Magic
Penulis : Vincentzz de Shawwlong
Panjang : 56.000 kata, terbagi ke dalam 22 chapter
Genre : Fantasy, Action
Status : Ongoing
The Story Chriss Celesta, seorang pelajar di akademi militer magic; Eve
Academy. Meskipun dia tampak seperti pelajar biasa, namun dia bisa dengan
mudah bisa menaklukkan senior sekolah yang memegang ranking ke-sepuluh
di akademi tersebut pada hari-hari awalnya bersekolah di Eve Academy.
Kisah karangan Vincentzz de Shawwlong ini mengisahkan tentang
Chriss yang dikirim oleh orangtuanya yang juga adalah pemimpin tertinggi
dari pada Guardian untuk melakukan sebuah misi rahasia di dalam Eve
Academy. Guardian sendiri adalah eksistensi yang bertugas untuk melindungi
manusia, namun tidak selalu juga Guardian berbalik menyerang manusia
karena suatu alasan.
Hal itulah yang dihadapi Chriss tidak lama setelah dia mulai belajar
dan menjalankan misinya di Eve Academy. Akademi tempatnya belajar itu
tiba-tiba diserang guardian-guardian tangguh yang dipimpin oleh seorang
Archangel of Light yang dikendalikan oleh seseorang.
Penyerangan tersebut memaksa Chriss untuk melepaskan
Guardiannya, Ezel, seorang Archangel of Darkness. Setelah perjuangan pahit,
akhirnya diketahui bahwa penyerangan tersebut hanya awal dari sebuah
peristiwa besar yang berkaitan dengan festival magic besar-besaran
berikutnya yang hanya terjadi setiap tiga tahun sekali.
Ditulis oleh Vincentzz de Shawwlong, karyanya ini berhasil
memenangkan pemilihan LNI's Best Fantasy story versi Mei 2014.
The Characters
Chriss Celesta Karakter utama dengan masa lalu misterius, dia bisa mengalahkan pemegang rangking 10 tanpa mengeluarkan guardiannya. Dia juga memiliki kontrak dengan dua Archangel tanpa memerlukan bantuan dari Saphirra Crystal.
Ezel Guardian pertama milik Chriss, Ezel adalah Archangel of Darkness yang entah bagaimana berhasil dikontrak oleh Chriss.
Lumina Archangel of Light yang dikendalikan untuk menyerang Eve Academy.
Ether Teman sekelas Chriss yang memegang rank 5 di Eve Academy, dia dijuliku ratu yang bisa mengalahkan musuh-musuhnya hanya dalam
waktu 10 menit.
Rin Shao Ling Teman dekat Chriss, dia pemegang guardian weapon armed armament Beowolf dan juga pemegang rank 8 di Eve academy.
Yukari Prischeville Teman Chriss dan juga ketua kelas tempat Chriss belajar.
Vincent de Yananda Teman Chriss yang juga berperan sebagai wakil Yukari sebagai ketua kelas.
Ms. Elizabeth Kepala sekolah dari Eve Academy, dia disegani karena memiliki kontrak dengan Archdemon Mephistopheles.
The Pros (+) Sifat karakter utama seperti Dante dari Devil May Cry. (+) Penggambaran pertarungan antar karakter terbilang keren.
(+) Dasar plot kuat.
The Cons (-) Pemakaian sudut pandang tampak belum pasti di awal cerita.
(-) Sifat karakter utama seperti Dante dari Devil May Cry.
(-) Forced fourth wall joke is forced.
The Verdict
Konsep 4.1/5.0
Unassigned
special point
Cerita 4.2/5.0
Character development
3.6/5.0
Pembawaan 3.9/5.0
OVERALL SCORE: 4.0/5.0
Aftermath: Sayangnya cuma satu, terlalu focus ke main character.
Yes, we got it, hes awesome, now tell us about the others!
11 REVIEW
#Prologue Panjang : 1300 kata
Penulis : ARA Genre : Adventure, Action, Fantasy,
Romance, Supernatural
Malam yang larut, seorang anak laki- laki
berlari menyelusuri hutan setelah melihat
merah cahaya berkobar dari desa tempat
tinggalnya.
(guaaarrr)
Suara ledakan dari gedung disertai
dengan kobaran api yang menyebar keseluruh
desa. Membuat kekhawatiran dan juga
pertanyaan di dalam hatinya.
Hah... apa yang sudah terjadi disini?
Dengan segenap tenaga anak itu
mencoba berlari menyelusuri desa. Dia melihat
banyak mayat penduduk desa yang tergeletak
dan terbakar. Anak itu berlari menuju gedung
tempat pelatihan bela diri (dojo) tanpa
memperdulikan api di sekitarnya yang
berkobar.
Rine? Karma ? Adreas? apa kalian disini?
Lalu tiba-tiba dia melihat tubuh
tergeletak di dekat pohon disamping gedung.
Dengan tergesa dia langsung menghampiri
tubuh tersebut.
Rine... hei bisa dengar aku?
Ahh, Ryo apakah itu kau?
Hei Rine kau terluka?
Sepertinya begitu. Ryo, kau harus pergi dari sini sekarang!
Apa yang kau katakan, aku akan mengobatimu dan lalu mencari yang lainnya!
Terlambat,mereka sudah tertangkap. Kau juga cepatlah pergi sebelum pasukan
Greed menangkapmu!
Pasukan Greed?
Ya, sekarang pergilah untuk keselamatanmu!
Aku tidak mungkin meninggalkan mu, baiklah akan ku bawa kau ke tempat aman di
dojo.
... Tak ada suara dari Rine, sepertinya dia tak sadarkan diri.
Hei, Rine sadarlah!
(Bruakkk) Tiba-tiba Ryo runtuh dan
jatuh ketanah.
Hmm... sepertinya anak ini mencoba melarikan diri, ucap seorang pria yang
menghampiri Ryo.
Bawa dia juga ke dalam kereta!
Bagaimana dengan gadis ini?
Lupakan! mungkin dia sudah mati
Baiklah!
Cepat, kita harus segera pergi sesuai perintah
[...]
(Bukk...bukkk...barghh) Suara pukulan
menggema diseluruh ruangan. Serta suara besi-besi
juga dapat terdengar. (Tarrr) sesekali suara
cambukan juga terdengar menggemma.
Takkan ku maafkan. Suara Ryo rilih menahan kesakitan.
Heh. Kau sepertinya tangguh juga, berbeda dengan teman mu!
Khhukk.. uhhhkkk. Darah keluar dari hidung dan mulut Ryo.
Hehehe... Apa kau sudah mau mati? Bocah! Ini sudah cukup menyenangkan, apa kau punya
permintaan terakhir?
Sudah sehari semenjak dia ditangkap, menjadi
bahan siksaan dalam ruang bawah tanah istana
kerajaan Gradian. Dia dan beberapa anak menjadi
tawanan disitu.
Kuat, aku ingin jadi lebih kuat! Hanya kata itu yang terlintas di kepala Ryo yang ingin
melepaskan diri dan membawa temannya pergi.
Lalu tiba-tiba Ryo mendengar sebuah suara.
Apa kau ingin menjadi kuat?!. Ryo sedikit bingung karna baru ini lah dia mendengar suara
tersebut entah darimana dan sepertinya hanya dia
yang mendengar suara tersebut. Dan dia mendengar
suara itu lagi.
Jika kau ingin kuat maka aku akan membantumu!.
Kalo begitu, tolong aku untuk menjadi kuat. Ryo menjawab.
Lalu, untuk apa kau menjadi kuat? Suara tersebut menanyakannya kepada Ryo.
*******************************
Bunuh, bunuh kalian semua Suara Ryo terdengar didalam ruangan.
Hah,apa kau bilang ...? Heh, seorang sepertimu tidak pantas bicara begitu padaku! teriak
pria tua tersebut sambil mengayunkan cambuknya.
( Taarrr) cambuk itu mengenai tubuh Ryo. Tapi,
Tak akan ku maafkan, untuk temanku aku akan membunuh kalian semua! teriak Ryo.
Dan seketika itu besi belenggu ditubuh Ryo
pun terlepas. Lalu terjadi ledakan di ruang bawah
tanah tersebut. Semua orang yang diruangan itu
tewas termasuk anak dari desanya kecuali Ryo yang
tak sadarkan diri . Dari tubuh Ryo terlihat keluar
bayangan yang mencoba mengendalikan tubuh Ryo.
Lalu dengan menghentakan kaki ketanah bersama
bayangan tersebut Ryo melompat dan menembus
ruang bawah tanah serta lantai- lantai istana sampai
menuju atap. Sesampai nya di atap bayangan tersebut
langsung berteriak dengan kencang.
Grrrrrr..... aaaaaarrrrrrrrrrgghhhh!
Seluruh tanah di sekitar istana bergetar
menyebabkan gempa dan awan hitam berkumpul.
Lalu, bayangan itu mengarahkan tangannya
kelangit . (Duaarrr) petir menyambar-nyambar dari
tangan Ryo dan bayangan itu langsung menghujani
seluruh istana dan kota dengan petir yang sangat
dahsyat menghancurkan bangunan kota. Semua
penduduk kota panik dan berhamburan menjauhi
bangunan serta pasukan istana yang melihat itu pun
ketakutan dan panik. Bayangan yang ada ditubuh
Ryo itu pun mulai menghancurkan istana dengan
tangannya bahkan membunuh tiap orang yang
terlihat olehnya. Dia mengamuk dan menghancurkan
istana bahkan kota disekitar istana juga menerima
dampak dari serangan Ryo yang dirasuki bayangan
itu. Ryo yang tak sadarkan diri benar-benar dikuasai.
Saat tersadar Ryo sudah berada di hutan,tergeletak di
bawah pohon.
Uhh, apa yang terjadi? Kemudian, Ryo melihat seorang pria berdiri didepannya. Seorang
pria tinggi dengan baju hitam dan pedang besar
dipunggungnya.
Siapa kau? tanya Ryo.
13 FEATURING
Aku Zai! Aku yang membawamu kesini. Sepertinya kau baru melakukan hal gila di istana
itu!
"Istana! Ahh... istana nya hancur," ucap Ryo
terkejut sambil menoleh ke arah istana yang ada di
belakangnya.
"..." Ryo diam sesaat.
"Siapa yang melakukannya? Apa kau yang
menghancurkan istana dan membantuku?" tanya
Ryo.
"Bukan aku tapi kau yang melakukannya!"
jawab Zai.
"A..aku?! Bagaimana?" Ryo sedikit bingung.
Lalu dia teringat dengan suara yang dia dengar
saat di ruang bawah tanah. Dia bertanya-tanya, apa
mungkin suara itu yang membantunya dan
mengabulkan keinginannya untuk pergi dari istana.
Kemudian dia teringat teman-teman nya yang ada di
ruang bawah tanah.
"Teman-teman ku, bagaimana mereka?" tanya
Ryo.
"Mungkin semua nya sudah tewas di dalam
istana," jawab Zai.
"Tidak mungkin...!" teriak Ryo. Kemudian
Ryo mencoba berdiri dan melihat ke arah Zai. Lalu,
Ahh... Ryo melihat ke arah mata pria tersebut.
Ada apa? tanya Zai.
Mata itu... Ryo terlihat terkejut.
Hmmm, kau tahu mata ini? Zai menatap dengan pandangan yang dingin.
Kau, mata itu! Itu adalah mata berharga milik Rine! Ryo melompat dan mencoba memukul
Zai.
Zai mengangkat tangannya ke depan dan lalu
tubuh Ryo berhenti di udara.
Kau ingin memukul orang yang menolongmu! ucap Zai.
Jangan bercanda, mata itu... mata itu bagaimana kau memilikinya? teriak Ryo.
Tentu saja aku memilikinya. Aku mengambilnya langsung dari mayat seorang gadis di
sebuah desa kecil yang bernama desa Cramac!
Hah... itu berarti kau disana saat desaku diserang? tanya Ryo.
Ya, aku disana dan aku juga ikut dalam penyerangan. Apa kau menginginkannya? Mata ini?
Zai menunjuk mata kirinya.
Ahh.. desaku! Rine! Kembalikan mata Rine padaku Ryo marah dan mulai berontak.
"Kalo begitu, bunuh aku! Jadilah lebih kuat
dan tantang aku bertarung untuk mata ini! Zai
melempar Ryo ke arah pohon.
Aku, The Immortal Zai ! Ingat nama ku! Hiduplah dan coba bunuh aku! ucap Zai.
Lalu Zai menyerang Ryo dengan sebuah asap
hitam dari tangannya. Dalam serangan itu Zai
menghilang begitu saja. Hari mulai gelap, Ryo
tergeletak tak berdaya setelah serangan itu.
Mengingat apa yang telah terjadi air matanya
mengalir mengingat Rine, teman dan desanya. Dia
tidak mengingat apa yang terjadi pada dirinya di
istana tapi tentang Zai dan mata Rine yang dimiliki
Zai membuat hatinya merasa sakit. Dalam kesedihan
Ryo pingsan bersamaan datangnya malam.
Awal segalanya, kejadian yang merubah hidup
Ryo. Kehilangan tempat tinggal dan teman serta
kejadian di istana yang tidak dapat dimengerti.
Jawaban yang akan mengungkap tentang masa depan
dan masa lalu.
14 FEATURING
15 FEATURING
001
Jika aku harus jujur, aku adalah tipe orang
yang lebih suka menyimpan pikiran untuk dirinya
sendiri. Itu berarti aku lebih banyak diam dan
menganalisa dibalik layar dibanding berbicara
panjang lebar atau susah-susah menjelaskan sesuatu
kepada orang lain. Aku lebih banyak melakukan
sesuatu di dalam pikiranku daripada benar-benar
melakukan sesuatu di kehidupan nyata, singkatnya
aku lebih banyak diam. Tenang saja, aku bukan
orang aneh. Setidaknya itu menurutku, maksudku ini
2013. Mayoritas orang-orang tidak peduli lagi
dengan sekitarnya dan lebih memilih diam dibanding
berbicara. Atau berpikir keras namun tidak untuk
tujuan apa-apa melainkan kepuasan diri sendiri. Jika
ada kategori orang seperti itu maka akulah orangnya.
Dengan begitu, kau dapat menyimpulkan
bahwa orang-orang sekarang mayoritasnya para
Bajingan.
Termasuk diriku sendiri.
Namun aku tidak akan mendapatkan masalah
apa-apa memanggil orang bajingan, kau tahu
kenapa? Tepat sekali, aku memikirkannya sendiri.
Aku tidak memberitahu siapapun, aku sibuk dengan
pikiranku sendiri tanpa perlu berinteraksi dengan
orang lain. Dan aku yakin kebanyakan orang juga
melakukan hal yang sama. Saling memanggil
bajingan satu sama lain dibalik pikiran mereka,
namun memasang topeng kebaikan ketika
berinteraksi satu sama lain. Itu adalah definisi
bajingan paling tepat menurutku, masyarakat kita
telah menjadi bajingan. Kumpulan bangsat-bangsat
sosial yang saling mendukung diluar namun
menghina di dalamnya.
GHOST STORY Chapter 1 Panjang : 3.600 kata Penulis : Aris Al-Hafidh
Genre : Mystery, School Life, Slice of Life
Diantara bangsat-bangsat itu terdapat diriku.
Terdapat seorang remaja 15 tahun yang berpikir
kalau dia tahu segalanya, bernama Hendra. Itu
adalah diriku, itu adalah jati diriku untuk sekarang.
Untuk sekarang kukatakan karena manusia pada
dasarnya selalu mengubah jati dirinya. Manusia itu
makhluk yang penuh dengan tipuan dan penolakan,
kau tidak bisa mengharapkan satu manusia
mempunyai jati diri yang tetap selama hidupnya.
Seorang manusia yang baik pasti pernah menjadi
bajingan di suatu momen dalam hidupnya, atau
mungkin sebenarnya dia adalah bajingan dan hanya
memasang topeng kebaikan diluar demi
mendapatkan tempat di masyarakat kita yang telah
rusak ini. Kau tidak akan tahu pasti.
Kau harus pintar-pintar membawa dirimu di
dunia sekarang ini.
Namun pada akhirnya, apakah kau percaya
kata-kataku? Kata-kata seorang remaja yang bahkan
belum merasakan dunia nyata yang sebenarnya.
Masih dibayang-bayangi oleh masa remaja manis
yang membutakannya sehingga dia berpikir bahwa
dia berada diatas segalanya. Apakah kau mau
mempercayai kata-kataku?
Dan lagi semua berbalik kepada diri masing-
masing individu, kan?
Be yourself.
Bullshit.
Dan oh, kau tidak mempercayainya? Well kau
tahu bahwa aku juga tidak begitu mempercayai
diriku sendiri? Suatu waktu aku terbangun dari
tidurku dan melihat pantulan diriku di cermin sambil
berkata, oooh..ini adalah wajah seorang remaja
yang berpikir dia mengetahui segalanya. What a
fucking loser.
Tidak, ini serius. Hal itu benar-benar terjadi.
Manusia memang penuh dengan penolakan
dan tipu daya.
Aku merasa kasihan kepada diriku sendiri yang
telah lahir sebagai manusia.
Enough with this Emo chit-chat
Lets get down to the real thing.
Cukup menghina manusianya, kita semua
sudah terhina dari awal. Aku masih tidak habis pikir
betapa banyaknya manusia yang berjalan di muka
bumi ini. Aku menyadari itu ketika upacara
penyambutan siswa baru digelar pagi ini, di SMA
Nusantara Jaya. SMA baruku, SMA yang akan
menjadi tempat bagiku untuk menghabiskan masa
remaja yang paling indah.
Sebanyak 893 siswa baru, laki- laki dan
perempuan, memenuhi lapangan sekolah sambil
mendengarkan pidato super membosankan dari
kepala sekolah yang tampaknya tidak mempunyai
prestasi apa-apa di hari yang mendung ini. Sebuah
kombinasi sempurna bagiku untuk merasa down
sambil terus mengumpat, berharap hari yang panjang
ini cepat selesai.
Kalau sudah begini, kerumunan manusia
adalah hal yang paling kubenci.
Kita butuh wabah baru.
Seragam yang kupakai benar-benar pengap,
meskipun hari ini cuaca mendung itu tidak
menghentikan keringat yang mengucur deras dari
permukaan kulit di sekujur tubuhku akibat
kelembapan yang luar biasa dihasilkan dari
kerumunan orang ini.
Aku harap hujan segera turun.
Meskipun aku berkata seperti itu aku harus
menunggu selama 30 menit lagi sebelum semuanya
selesai dan masa orientasi siswa dimulai. Tour
singkat mengelilingi fasilitas sekolah setidaknya
memberi suasana baru bagiku.
Dan lagi,
SMA Nusantara Jaya.
This school is fucking huge.
Adikku sering menonton drama korea di tv dan
sekolah ini mempunyai volume kolosal yang sama
dengan level sekolah elit bertaraf internasional.
Padahal seingatku sekolah ini hanya sekolah swasta
biasa. Ada setidaknya 3 gedung utama dengan tinggi
melebihi ambang batas normal standar gedung
sekolah, belum menghitung fasilitas lain seperti
masjid dan lab, sekolah ini seperti kompleks
universitas yang termashyur.
17 FEATURING
Selama tour keliling sekolah aku telah
menyaksikan beberapa ikatan persahabatan yang
mulai terbentuk. Ikatan- ikatan persahabatan seperti
ini yang akan terus bertahan hingga mereka tua nanti
atau kandas di hari pertama. Di setiap awal tahun
ajaran baru event ini selalu terjadi. Pernahkah kau
membuat teman baru di awal semester dan pada
akhirnya kau sama sekali tidak berbicara atau bahkan
kenal dekat dengan temanmu itu ketika lulus dari
sekolah? Teman baru yang kau kira akan menjadi
sahabat sejati ternyata hanya menjadi salah satu dari
jutaan bahkan mungkin milyaran orang lain
didalam kehidupanmu. Ya, kau adalah seorang
bangsat. Kita semua adalah bangsat. Kenyataan itu
harus diterima seberapa kalipun kalian ingin
menolaknya.
Meskipun begitu aku belum juga mendapat
satupun kenalan baru.
Mungkin karena aku yang tidak ingin atau
tidak mempunyai inisiatif untuk berbicara. Berbicara
adalah salah satu kelemahanku, mungkin itulah yang
membuatku tidak mempunyai banyak teman.
Namun itu juga tidak terlalu mempengaruhi
kehidupanku.
Aku akan lulus dari sekolah ini, kuliah, lalu
bekerja. Kemudian menikah dan punya anak, tua lalu
mati bahagia. Itu adalah tujuan hidupku. Itu adalah
tujuan kebanyakan orang yang tidak mempunyai
cita-cita tetap dan memilih untuk menjadi rakyat
biasa. Itu adalah pilihan teraman bagi orang-orang
biasa sepertiku. Aku tidak mempunyai kemampuan
apapun, tidak ada yang spesial didalam diriku.
Nilaiku hanya sedikit diatas rata-rata, masalah
tampang biar orang lain yang menilai.
Yaaku hanyalah orang biasa
Jika saja aku tidak mempunyai kemampuan
khusus.
Seperti dapat melihat sesosok makhluk tanpa
kepala yang terus mengikutiku selama masa orientasi
siswa ini.
002
Indra keenam.
Mata batin.
Mata ketiga.
Kemampuan.
Sebutan untuk kemampuan ini ada banyak.
Dan lebih banyak lagi mitos dibalik keberadaan
kemampuan ini, beberapa orang mengandalkan
kemampuan mereka untuk mencari uang. Beberapa
lagi memutuskan untuk merahasiakannya.
Aku dapat melihat hantu. Atau jin, atau
entahlah. Ada banyak sebutannya, sama seperti
kemampuan yang kumiliki itu sendiri. Namun aku
lebih menyukai memanggil mereka dengan nama
hantu karena wujud mereka kebanyakan
mengerikan. Well, I actually have gotten pretty used
to it. Jadi itu bukanlah masalah. Hanya terkadang
aku selalu dikejutkan dengan kemunculan mereka
yang tiba-tiba, sehingga kadang-kadang mempunyai
kemampuan ini juga membawa masalah.
Aku bisa melihat hantu, kemampuan ini sudah
kumiliki semenjak diriku masih duduk di kelas 1
sekolah dasar.
Aku tidak begitu ingat kapan tepatnya dan
bagaimana aku mendapatkan kemampuan ini,
semuanya seperti terjadi begitu saja. Tiba-tiba suatu
hari aku terbangun dan dapat melihat hantu.
Maksudku itu adalah suatu hal yang mengejutkan
bagi bocah kelas 1 SD seperti diriku saat itu, namun
aku tumbuh bersama kemampuan ini dan pada
akhirnya menjadi terbiasa. Melihat wujud makhluk
yang tidak biasa setiap hari telah menjadi
keseharianku. Aku adalah manusia logika, tapi
kemampuanku adalah sebuah pengecualian. Aku
menjunjung tinggi logika, namun membuka toleransi
kepada hal-hal ghaib seperti ini.
Makhluk tanpa kepala itu contohnya, dia telah
mengikutiku semenjak upacara penyambutan
dimulai. Sebenarnya masih ada banyak makhluk-
makhluk lain disekitarku yang lebih aneh dan
bentuknya mengerikan. Aku selalu melakukan hal
simpel seperti mengabaikannya, biasanya berhasil.
Mereka juga tidak akan mengganggumu. Mereka
hidup di alam yang berbeda.
Masalah apa itu sebenarnya hantu, itu hal lain.
Aku sama sekali tidak tahu menahu apa
sebenarnya mereka. Bagaimana mereka bisa muncul
di dunia ini, dan mengapa hanya orang-orang
tertentu seperti diriku yang dapat melihat mereka.
Atau mengapa mereka menampakkan dirinya kepada
sebagian orang.
18 FEATURING
Aku terlalu malas untuk menyelidiki sampai
jauh.
I just simply dont care.
Begitulah, singkat cerita kelas baruku berada
di ujung gedung, 10B. Aku adalah yang paling
terakhir masuk kedalam kelas, yang lainnya telah
menetapkan tempat duduk mereka dan hanya diriku
serta 3 murid yang belum mendapat tempat duduk.
Kami bertiga saling bertukar pandang. Ada satu
tempat duduk kosong, namun tempatnya berada jauh
di depan kanan, tepat menghadap meja guru. Dua
tempat duduk yang kosong ada di urutan paling
belakang kiri. Dengan jumlah siswa sekitar 40 orang
maka duduk di urutan paling belakang menjadi
persoalan besar bagi siswa dengan pengelihatan
buruk. Untunglah aku bukan salah satu diantara
mereka. Seorang siswi memakai kacamata
memutuskan untuk duduk di urutan terdepan, aman.
Sekarang hanya tinggal 2 kursi lagi, aku dan seorang
siswi berambut panjang terpaksa duduk
bersebelahan. Tentu saja aku mengambil kursi di
ujung, bersandar di dinding adalah salah satu hal
terbaik di sekolah. Sementara dia duduk
disampingku.
Nita Ramadhani.
Whoa,
Dia langsung memperkenalkan dirinya.
Aku yang pada awalnya ingin langsung
merasakan meja baruku dan tertidur pulas harus
dihadapkan dengan seorang perempuan cantik.
Tunggu dulu, dia benar-benar cantik.
Untuk sesaat aku merasa sangat beruntung
duduk bersebelahan dengannya.
Namun kemudian aku merasa kecewa.
Urutan duduk di hari pertama pelajaran hanya
akan bertahan paling lama satu minggu. Setelah itu
para siswa akan menyesuaikan diri dan tentu saja,
tempat duduk akan diacak.
Hendra.
Aku menjabat tangannya, hmmkasar.
Tidak, tangannya benar-benar kasar. Seorang
perempuan dengan tangan kasar, kapalan. Lebih
seperti tangan seorang mekanik. Namun wajahnya
tak diragukan lagi, menarik perhatian.
Tangannya kasar, namun wajahnya cantik.
Rambutnya panjang dan dia mempunyai kebiasaan
mengikat rambutnya kebelakang. Mengindikasikan
dia harus melakukan pekerjaan yang berat dan
rambutnya adalah penghalang. Sehingga dia harus
mengikatnya. Tidak ada bau dari tangannya, dia
selalu mencuci tangannya. Hmmitu berarti dia
bekerja di tempat yang kotor, tidak begitu menyukai
make up, tidak ada bau parfum sama sekali. Dia
memang unik, aku hanya tidak bisa menemukan apa
sebenarnya pekerjaannya dengan analisa dasarku.
3 detik berlalu.
Lelaki dengan pikiran kompleks.
Hah?
Nita tersenyum.
Jangan pikir cuma kamu yang bisa niru Sherlock Holmes, aku juga bisa.
Huhdia membaca pikiranku, aku tahu
perempuan ini memang unik.
Oke, kesimpulan apa yang bisa kau tarik dari diriku? Aku menggeser kursiku, menghadap
Nita.
Kamu suka menulis. Mengetik, lebih tepatnya.
Very Well, bagus. Sekarang gantian. Kamu sering bekerja di tempat yang keras.
Ah, semua orang udah pasti tahu begitu menjabat tanganku. Dan kau suka begadang.
Itu cuma observasi biasa yang bisa kau lihat dari bawah mataku.
Menarik, benar-benar menarik. Dalam
beberapa menit Nita telah menarik perhatianku, tidak
biasa. Aku biasanya tidak menaruh perhatian khusus
kepada seseorang meskipun dia menarik. Namun aku
menyukai Sherlock Holmes, orang dengan
kemampuan Sherlock Holmes atau dapat melakukan
deduksi adalah orang-orang spesial menurutku.
Selama ini aku hanya belajar deduksi dari internet
dan tidak benar-benar mempraktekkannya.
Hmmoke, aku nyerah.
Aku mengangkat kedua tanganku, Nita tertawa
kecil. Gigi-giginya yang rapi dan putih terlihat jelas
meskipun hanya sebentar.
19 FEATURING
Keluargaku punya toko kelontong, aku sering ngangkat-ngangkat kotak gede sama
ngangkutin tabung elpiji. Jelas aja tanganku begini.
Dan iya, aku juga suka Sherlock Holmes. Aku punya banyak Novelnya dirumah.
Nita lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
Malahan aku bawa satu.
Buku dengan sampul hitam. Memoirs of
Sherlock Holmes, Rincian Alur Sherlock Holmes.
Salah satu buku Sherlock Holmes yang kusuka.
Didalamnya terdapat kasus-kasus unik seperti
Tradisi Keluarga Musgrave dan kisah yang
seharusnya menjadi petualangan terakhir Sherlock
Holmes ketika Sir Arthur Conan Doyle memutuskan
untuk membunuh karakter Sherlock Holmes di air
terjun Reichenbach melawan penjahat terkenal
Professor James Moriarty.
.
Jika saja hal itu terjadi.
Jika saja perempuan yang duduk di sampingku
ini mempunyai hobi yang sama sepertiku.
Tangannya memang kasar, setelah kami
bersalaman,tidak ada yang terjadi.
Dia diam, aku juga diam. Imajinasiku yang
telah terlempar terlalu jauh harus kembali lagi. Dia
tidak berbicara apa-apa tentang sherlock holmes. Itu
semua hanyalah imajinasiku.
Aku menghabiskan hari pertamaku di sekolah
ini dengan berdiam diri. Memperhatikan guru yang
sedang berbicara omong kosong tentang
kehidupannya tidak membantuku melewati hari, its
just getting worse and worse.
Aku harap perempuan cantik disampingku
mempunyai hobi yang sama dan memulai sebuah
obrolan, namun itu semua hanyalah sebuah harapan
yang tidak akan pernah bisa terwujud. Nita yang
duduk disampingku terlihat gelisah dan tidak
nyaman. Hahamaafkan saja diriku ini yang
terpaksa duduk disampingmu, wanita sempurna.
Ahsama seperti para wanita yang berkata
Semua cowok tuh sama aja!
Aku juga bisa berkata hal yang sama,semua
cewek, kalo nggak mau sesuatu juga sama aja.
Semuanya sama.
Para bangsat-bangsat sosial.
Aku lebih baik tenggelam didalam pikiranku
yang penuh dengan imajinasi tentang Sherlock
Holmes dan segala deduksinya dibanding berada di
dunia nyata penuh dengan tipuan.
Ah, perilaku diriku yang seperti ini pun sudah
terhitung menipu diri sendiri.
Cksekarang mau apa-apa serba salah.
The point where death becomes preferable
No, no, nggak sampe segitunya juga sih
Makhluk tanpa kepala itu sekarang berada
tepat dibelakangku, bersama dengan 5 penunggu
lainnya di kelas ini aku menjalani satu hari penuh
yang membosankan.
Aneh, hari pertama pelajaran seharusnya hanya
setengah hari kan?
003
Well well well, what do we have here?
Aku tidak menghabiskan 20 menit mengantri
di koperasi sekolah hanya untuk mendapatkan
sekotak nescafe ukuran kecil seharga 5000 rupiah.
Namun itu telah terjadi.
Aku rasa di hari pertama sekolah para siswa
baru lebih memilih untuk pergi ke koperasi daripada
kantin.
Ini adalah hal yang wajar. Kantin penuh
dengan kakak kelas dan orang-orang yang belum kita
kenal, tekanan psikologis yang besar begitu terasa
hanya dengan melewati kantin saja. Sehingga
koperasi adalah pilihan yang tepat. Ini akan terjadi
selama beberapa bulan sebelum akhirnya para siswa
akan terbiasa dengan lingkungan sekolahnya dan
pada akhirnya dapat makan di kantin. Beberapa ada
yang tetap memilih koperasi sepanjang mereka
bersekolah hingga lulus. Beberapa ada yang memilih
kantin dan tidak akan pernah menginjakkan kakinya
lagi di koperasi sekolah. Sedangkan sisanya tidak ke
kantin maupun koperasi, entah karena mereka tidak
biasa makan siang atau membawa bekal dan memilih
untuk makan didalam kelas.
Untuk kasusku, aku lebih memilih makan
sesuatu yang praktis. Dan koperasi sekolah adalah
pilihan tepat.
20 FEATURING
Meskipun agak mahal.
Itu juga tidak memberikan perbedaan besar
meskipun aku memesan makanan di kantin. Harga
makanan disana sama mahalnya dengan apa yang
ada di koperasi. Dan uang saku yang diberikan oleh
ibuku hanya cukup untuk makan sekali selama satu
hari bersekolah. Ini tidak begitu nyaman, namun apa
boleh buat.
Sekotak nescafe kecil dan roti isi coklat, aku
makan di pinggir lapangan.
Untunglah di saat terakhir aku dapat
menemukan kursi kosong di pinggir lapangan. Kursi
panjang yang biasanya kau temui di taman kota,
kalau sudah kududuki maka tidak akan ada yang
berani duduk disampingku.
Ini juga merupakan salah satu buruknya
kehidupan sosial kita sekarang.
Bukannya aku terlihat aneh atau apa, namun
ini adalah kebiasaan manusia yang unik. Ketika
seseorang duduk di tempat umum, orang lain
cenderung untuk menjauhi orang yang tidak
dikenalnya. Mau sepanjang apapun kursi tersebut,
jika seseorang telah mendudukinya, checkmate. Kau
tidak akan mau duduk disamping orang tersebut.
Kau memilih untuk berdiri jauh dari orang tersebut.
Dan ini adalah kasus yang sama persis, aku sedang
mengalaminya sekarang. Itu berarti selama aku
menduduki kursi ini, kursi ini adalah milikku
seorang. Aku bebas melakukan apa saja selama
orang lain tidak memiliki inisiatif untuk duduk
disampingku. Hah aku juga tidak mengharapkan
seseorang akan duduk disampingku. Biarlah aku
menikmati waktu istirahat yang berharga ini
sendirian.
Hmm?
Ah, ini dia.
Suatu pemandangan yang kubenci.
Kakak kelas yang cari perhatian.
Sekitar lusinan kakak kelas laki- laki
menunjukkan kemampuan mereka bermain bola,
mereka membentuk dua tim dan bermain futsal di
lapangan. Beberapa ada yang bermain bulu tangkis,
padahal aku sendiri tahu hari ini mereka tidak ada
jam pelajaran olahraga. Namun itulah kita sekarang.
Para kakak kelas akan menunjukkan kebolehan
mereka, sebagian besar dalam berolahraga, ketika
waktu istirahat tiba. Mereka keluar dan bermain di
lapangan, menunjukkan wajah memuakkan mereka
didepan adik-adik kelas yang masih terlalu naif.
Namun sayang, kau tidak akan mendapatkan
perhatianku. Lagipula siapa yang mau mendapatkan
perhatianku?
Tunggu dulu, bukankah itu suatu pernyataan
yang terlalu menyedihkan?
Well I dont care.
Aku menghabiskan makan siangku, dan ini
waktunya kembali ke kelas.
Tenggelam didalam imajinasiku lagi.
Imajinasi adalah satu-satunya tempat paling
aman untukku.
Mungkin kau akan mengkategorikan diriku
sebagai seorang remaja menyedihkan tanpa inisiatif
mempunyai teman. Silakan saja, itu tidak akan
mempengaruhiku. Aku sudah menetapkan tujuan
hidupku dan sisanya tidak begitu penting.
Bertentangan dengan tokoh favoritku Sherlock
Holmes yang menjunjung tinggi detail-detail kecil,
aku tidak begitu mementingkannya.
Detail-detail kecil adalah sesuatu yang
sebaiknya dibiarkan begitu saja. Aku telah
menentukan tujuan hidupku, mengapa aku harus
repot-repot memperhatikan detail kecil seperti siapa
yang akan kunikahi nanti?
Aku membiarkan pertanyaan itu mengambang.
Tidak perlu repot-repot dijawab.
Nanti juga ada yang menjawab.
Meskipun aku tidak terlalu yakin.
Kamu yang disitu.
??
Ya, kamu.
Aku menoleh kebelakang, dan berdirilah orang
itu.
21 FEATURING
Seorang murid perempuan, mungkin freshman
sepertiku. Namun dia memakai lambang Osis
platinum dikantong kiri seragamnya. Sebuah pin,
yang hanya kau dapatkan ketika kau menjadi
anggota osis. Dan lagi itu adalah pin platinum,
berarti dia ketua osis. Tapi aku tidak bisa melihat
namanya di seragam itu. Itu tandanya dia siswa baru.
Ah, dia Nita Ramadhani. Dia yang duduk
disampingku.
Murid baru yang ditunjuk menjadi ketua osis
anak kelas satu.
Ya, sekolah ini agak aneh. Kami mempunyai 3
ketua osis.
Masing-masing untuk tingkatan kelas yang
berbeda.
Dan si Nita ini, dia ditunjuk begitu upacara
penyambutan dimulai.
Rumor mengatakan dia siswa teladan saat
SMP.
Kamu buang sampah sembarangan.
.
Dia membawa sampah nescafe dan plastik roti
milikku yang kubuang di pinggir kursi.
Oh my fucking god, are you fucking serious
right now?
Dia memang siswa teladan. Maksudku, di hari
pertama sekolah dan dia sudah menjalankan tugas
sebagai ketua Osis. Berpatroli keliling sekolah hanya
untuk mencari kriminal sampah sepertiku. Itu
benar-benar menyedihkan, model orang-orang
seperti itu sudah sangat jarang di zaman seperti ini.
Orang-orang seperti itu hanya akan menjadi bahan
tertawaan sekarang.
..terus kenapa?
Aku menjawab, jawaban yang singkat, jelas,
dan terkesan tidak peduli.
Aku memang tidak peduli.
Itu melanggar peraturan sekolah. Di dalam buku panduan siswa menga-
BULLSHIT.
Apakah itu sudah cukup? Kurasa iya,
mulutnya agak menganga dan dia tidak lanjut
berbicara. Aku sudah bersiap untuk pergi ketika si
Nita ini kemudian berbicara lagi.
Kamu ikut denganku.
Hah?
SEKARANG!.
Merepotkan.
Itulah mengapa aku berakhir di kantor BK,
hanya karena membuang sampah sembarangan. Aku
melihat ada 17 siswa lain yang duduk menunggu
dipanggil kedalam. Ahkalian semua juga
terciduk ya?
15 menit kemudian, aku dipanggil kedalam.
Disitu berdiri Nita Ramadhani, aku
membencinya sekarang. Saat pertama kali
berkenalan aku kira dia adalah seorang wanita lugu
dan tidak akan pernah berurusan denganku. Namun
kebalikannya, aku membenci wajahnya sekarang.
Melihat matanya saja aku muak. Jika saja dia laki-
laki, aku akan menantangnya berkelahi sampai
mampus. Ah, entah mengapa rasa benci ini begitu
menjadi-jadi sehingga aku tidak bisa tenang ketika
duduk dan diceramahi oleh guru BK. Aku hanya
terfokus kepada satu orang ini, Nita Ramadhani.
Tenanglah, Hendra. Ini cuma masalah simpel.
Hah
Aku menghela nafasku ketika keluar dari ruang
BK. Pikiranku kupaksa untuk tenang dan pada
akhirnya aku bisa berpikir lurus kembali.
Namun pikiranku kembali bergejolak karena
mengingat bahwa aku akan duduk bersamanya
selama satu minggu kedepan, setidaknya sebelum
para siswa menyesuaikan diri. Ah..aku sangat ingin
dia segera pindah dari tempat duduk itu dan pindah
jauh ke ujung, atau diriku yang pindah ke tempat
lain. Aku tidak ingin duduk disampingnya.
Just die, you bitch.
22 FEATURING
004
Untuk sesaat aku berpikir, aku tidak bisa
menemukan jawaban mengapa aku sangat membenci
Nita Ramadhani. Rasa benci itu datang begitu saja.
Dan jeleknya lagi, satu minggu telah berlalu. Siswa
di kelasku telah menyesuaikan diri mereka. Masing-
masing telah mendapatkan teman dan pindah dari
tempat duduk mereka, sementara aku? Aku tidak
pindah kemana-mana. Begitu juga dengan Nita.
Kami berdua tidak dapat menemukan teman, dan
pada akhirnya harus menetap di tempat duduk ini 2
semester kedepan. Sampai kami naik kelas tempat
duduk ini tidak akan berubah. Aku yakin itu.
Setidaknya sampai si Nita ini mendapatkan teman
aku akan terjebak dengannya. Sedangkan aku? Aku
tidak akan repot-repot. Dapat teman ya syukur
alhamdulillah, nggak dapat ya terserah.
Untungnya selama seminggu ini aku tidak
mendapatkan masalah dari Nita. Selain insiden
sampah di hari pertama itu tidak ada peristiwa
signifikan antara diriku dan Nita. Kami berdua sibuk
mengurusi urusan masing-masing.
Aku masih sama, belum mempunyai teman.
Agak sepi juga, ini lebih parah daripada saat
aku masih SMP, aku mempunyai teman. Ah kemana
dia sekarang, ya?
Namun tak apa, masalah ini tidak akan
menggangguku.
Satu-satunya masalah sekarang adalah seorang
murid perempuan yang duduk disampingku ini.
Satu minggu telah berlalu, aku telah
melakukan observasi singkat:
Kemampuan dalam pelajaran: diatas normal,
namun tidak termasuk Jenius.
Perilaku: pendiam, dan aku sangat
membencinya. (penilaian kedua adalah berdasarkan
perasaan pribadi sehingga mungkin tidak terlalu
tepat.)
Teman: 0, sama sepertiku. Setidaknya dari apa
yang kulihat dia tidak mau repot-repot membuat
teman.
Kemampuan berinteraksi dengan orang lain:
wajar, biasa-biasa saja.
Tunggu dulu, bukankah ini berarti aku selalu
mengawasinya? Ya itu benar. Sekuat apapun, sekeras
apapun aku membencinya aku tidak bisa mengelak
bahwa aku sebenarnya selalu memperhatikan Nita.
Selain hal-hal seperti penampakan yang sudah terlalu
sering kulihat tidak ada hal lain yang menyenangkan
untuk dilakukan. Sehingga mengawasi Nita menjadi
hal yang mengisi waktu luangku.
Im really pathetic, didnt i?
Just give up, bro. give up.
Dengan begitu, semuanya berakhir.
Aku tidak lagi membenci Nita, aku juga tidak
menyukainya. Aku tidak lagi mengawasinya, entah
apa yang membuatku menyerah. Kepalaku sudah
terlalu capek memikirkan hal yang harusnya tidak
kupikirkan. Mungkin kemampuan otakku yang
overload mengetahui aku tidak biasa memperhatikan
seseorang dan selalu tidak peduli dengan keadaan
sekitar.
Aku telah melalui satu minggu yang berat,
namun kehidupanku kembali berjalan seperti biasa
pada akhirnya. Setelah berpikir keras dan berujung
kepada kesimpulan mengapa aku harus repot-
repot?
Aku berhasil mendapatkan kehidupan
normalku kembali.
Mungkin itu hanyalah sebuah fase masa
remaja.
Agak rumit untuk menjelaskan pengalaman
yang bahkan diriku sendiri tidak dapat sepenuhnya
mengerti apa yang sedang atau sudah terjadi.
A sudden interest on someone?
Did I actually do that?
Who knows?
2 minggu telah berlalu.
Waktu seolah berjalan dengan kecepatan yang
benar-benar lambat.
Selama 2 minggu itu, masih belum ada
interaksi antara diriku dan Nita.
Namun dia juga tidak mempunyai teman,
sehingga sampai sekarang Nita masih duduk
bersamaku. Rasanya sangat aneh duduk dengan
seseorang yang sama sekali tidak pernah berbicara
denganmu.
23 FEATURING
Terserahlah.
With my fucks level right now, I couldnt care
less about whats happening right now.
Sampai pada suatu hari,
Hei.
Dia berbicara kepadaku.
Satu bulan telah berlalu. Itu waktu yang lama
bagi seseorang yang duduk disampingmu untuk
mulai berbicara denganmu. Namun dia berbicara,
Nita Ramadhani. Berbicara kepadaku.Saat itu
istirahat siang. Aku bersiap-siap untuk pergi ke
koperasi.
Kamubisa ngelihat hantu,kan?
Ya, saat itu.
Waktu seolah berhenti.
To be continue...
24 FEATURING
25 FEATURING
Chapter 2 : Bad Place
[Part 1]
Di bawah sinar matahari panas yang seakan
tepat berada di atas kepalaku ini, terkadang panasnya
tidak dapatku rasakan, karena tertarik akan sesuatu.
Gadis cantik jelita yang bernama Arisa Nisa, berjalan
disamping seorang pecundang yang berhobi
mengurung dirinya. Ketika dia diam tak mengatakan
sepatah kata ataupun melakukan tindak kekerasan,
dia terlihat begitu anggun dan mempesona. Namun,
ketika dia sudah meluncurkan serangannya, pohon
beringin pun sepertinya akan tumbang oleh
karenanya.
Kami berjalan menelusuri kota tak
berpenghuni ini. Kanan-kiri kami hanyalah sebuah
bangunan kosong tak berpenghuni, bagaikan dalam
film-film horror yang sering ku tonton. Tak ada
angin, tak ada suara, hanya terdapat kami berdua
berjalan di atas jalan raya beraspal itu.
Jadi, sejak kapan kamu tersadar? tanyaku melirik ke arahnya dengan rasa sedikit penasaran.
Hmm, mungkin sejak aku merasakan sesuatu yang panas dan bau jawabnya sambil
memandang keatas seakan sedang berusaha
mengingat sesuatu.
Sial, itu pasti nafasku yang mengenai wajahnya! ucapku dalam hati sambil memalingkan
wajahku darinya.
Lalu, sejak kapan kau tersadar berada disini? tanya Nisa.
Ntahlah, mungkin tak begitu lama dari waktu sebelum kau tersadar jawabku sambil
kembali mengingat kejadian sebelum aku berada
disini.
Bad Day for a Bad Game Chapter 2 Panjang : 2.500 kata Penulis : Kuroi Sato
Genre : Adventure, Action, Fantasy, Romance. Supernatural
Tepat setelah ledakkan, api melahap tubuhku
dan aku terjatuh oleh getaran ledakkan tersebut.
Seharusnya aku mungkin sudah terpanggang, begitu
juga dengan pasar itu, namun kenapa kami tidak?
Kembali ku berdiam diri sambil melangkah bersama
Nisa melewati gedung-gedung kosong itu.
Hei, apa kau mendengarkanku? ucap Nisa sambil menepuk bahuku memecah pikiranku yang
sedang melamun.
Eh? Apa? kataku dengan terkejut.
Huh, kau ini begitu membosankan, tidak hanya melakukan tindakan senonoh, namun kau juga
tidak menyenangkan untuk diajak berbicara kata
Nisa setelah menghela nafas.
Maaf saja jika membosankan, tapi aku belum sempat melakukan tindakan senonoh
kepadamu balasku.
Jadi memang benar kau berniat melakukannya, kan?! tanya Nisa dengan
menggunakan raut wahah yang serius dan tersenyum
mengerikan.
Ahaha, keceplosan jawabku dengan rasa seperti sedang terancam kelangsungan hidupnya.
Begitu aku selesai berbicara, aku langsung
melesat lari menjauhi dirinya. Di bawah matahari
yang tak bersahabat itu, aku mengerahkan tenagaku
hanya untuk menjauhi dari tinjuan hangatnya yang
dapat membuat cara bicaraku tidak jelas lagi.
Hoy! Tunggu kau, ini tak akan berlangsung lama!! katanya sambil berlari dengan kesulitan
karena menggunakan sepatu high heels.
Mana mungkin aku bisa menunggumu, jika kau ingin menghajarku lagi! balasku sambil belari
lurus terus sekuat tenagaku.
Tunggu!! ah teriaknya, lalu kudengar
sesuatu yang jatuh dari kejauhan.
Penasaran dengan apa yang terjatuh, aku
berhenti berlari dan mulai menengok ke belakang.
Lalu kulihat, seorang gadis yang ingin memukulku
itu duduk di tengah jalan dan terlihat kakinya terkilir.
Tergambar jelas dengan dirinya yang terus
memegangi kaki kanannya, serta terdapat luka
terjatuh di lututnya, ditambah dengan raut wajahnya
yang menahan rasa sakit.
Merasa iba dengan dirinya, aku berlari
kearahnya. Setibanya disana, aku langsung melihat
kakinya yang tadinya mulus itu, sekarang sedang
terkilir karena perbuatanku sendiri. Sebagai laki- laki,
aku harus bertanggung jawab dengan perbuatanku.
Luruskan kakimu! perintahku dengan cepat kepadanya.
Kemudian dia langsung meluruskan kakinya,
sepenglihatanku lukanya tidak begitu parah. Lalu
dengan sigap aku langsung menengak-nengok
bangunan sekitar, berharap terdapat sebuah toko
yang menjual obat merah dan perban. Lalu kulihat
sebuah toko yang tak jauh dari sini, yang kurasa
terdapat benda yang kubutuhkan, dengan cepat aku
langsung belari kearahnya dan langsung mengambil
benda-benda itu.
Aku kembali ke tempat Nisa, dan langsung
memberikan pertolongan pertama dengan
memberikan obat merah dan memperbani lukanya,
setidaknya itu cukup untuk mengatasi lukanya saat
terjatuh.
Hei, apa kau dapat berdiri? tanyaku kepadanya.
Te-tentu saja! Hanya karena terkilir seperti ini, aku masih bisa berdiri, tahu! jawabnya dengan
sedikit kasar mendorongku yang sedang memperbani
lukanya.
Huh, kau ini, gadis cantik yang terkilir namun masih saja keras kepala menghela nafas
sebentar, lalu kulanjutkan memperbani lukanya.
Hmm! Memangnya apa hubungannya denganmu? Lebih baik kau biarkan saja aku
terpanggang disini, daripada aku harus meminta
bantuanmu
Nisa mengucapkannya dengan memalingkan
wajahnya dariku, seakan sedang menyembunyikan
perasaan malu.
Ini adalah hal yang sudah biasa kutemukan
dalam komik, seorang gadis yang bilang tidak ingin
dibantu namun sebenarnya ingin dibantu, tidak ingin
menolong tapi ingin menolong, ingin memukul tapi
memang itulah tujuannya.
27 FEATURING
Gadis seperti Nisa itu adalah gadis yang keras
kepala dan tidak dapat jujur kepada dirinya dan
orang lain. Gadis seperti ini biasanya melakukan hal
tersebut dengan beralasan karena malu kepada orang
lain, jadi dia mengatakan hal yang berkebalikan
dengan hatinya.
Nisa masih memalingkan wajahnya dariku,
setelah menghela nafas panjang, aku mendekatinya,
dan dari belakang aku menggendong dirinya
layaknya dirinya adalah seorang putri.
A-apa yang kau lakukan, bodoh?!
Kau mungkin dapat bilang bahwa aku seorang yang membosankan dan bodoh, tapi aku
tidak ingin meninggalkanmu sendirian di tempat
panas seperti ini
Le-lepaskan aku sekarang juga!
Tidak akan, tuan putri! Aku akan terus menggendongmu sampai kita menemukan orang
lain
Dasar, bodoh!
Nisa mengepalkan tangannya dan meluncurkan
sebuah pukulan, tak bertahan dan tak menghindar,
diriku mempersilahkan pukulan itu melesat, dan aku
pun sudah mempersiapkan untuk mendapatkan rasa
sakit lagi.
Ketika pukulan tersebut mengenai pipiku yang
berkeringat ini, tak ada rasa sakit yang kurasakan,
hanya saja sebuah tangan lembut dan tak bertenaga.
Loh, kok tidak sakit?
Aku sedang tidak bertenaga
Wajah Nisa menjadi sedikit kemerahan, atau
aku yang salah lihat karena sinar matahari tersebut
begitu menyengat.
Aku melanjutkan beberapa langkahku ke
depan.
Ngomong-ngomong, kau ini berat juga ya?
Memecah suasana romantis itu, sebuah
pukulan cepat melesat ke wajahku, kali ini benar-
benar terasa sakit, hampir saja aku tumbang
karenanya.
Kami terus menelusuri bagian kota ini,
berharap menemui seseorang disini. Di depan
mataku adalah jalan beraspal yang terasa panas
akibat matahari yang kubenci itu terus menerus
menyinarinya. Panas di atas kepalaku juga tak jauh
beda dengan aspal jalanan itu, apalagi ditambah
dengan menggendong gadis yang beratnya sekitar 44
Kg.
Pantas saja aku tidak tahan lama
menggendongnya karena aku baru tersadar kebiasaan
burukku di rumah, yaitu adalah duduk santai sambil
bermain game di depan layar monitor. Jarang sekali
aku berolah raga, dilihat dari wajahku yang
mempunyai kantong mata dan garis kehitaman di
bawah mata saja sudah tertampak bahwa aku jarang
berolah raga dan mempunyai gaya hidup yang tidak
sehat.
Tak lama setelah kami berjalan lurus terus, aku
menemukan sebuah perempatan jalan yang berada di
tengah-tengah kota tak berpenghuni itu. Sebuah
mobil yang hanya menyisakan tulang-tulangnya saja
dan memiliki bekas terbakar itu, terparkir di tengah-
tengah perempatan itu. Disekitar mobil tersebut,
terdapat 4 orang yang dimana 3 dari 4 orang itu
memiliki buku hitam yang sama dengan milikku dan
Nisa yang kami bawa.
[Part 2]
Kota tak berpenghuni ini sangat mirip dengan
kota yang aku tinggali sebelum masuk ke dunia ini,
ketika aku menolehkan wajahku ke kanan-kiri, tak
ada satu pun orang yang ada disini, sungguh sunyi,
begitu sunyi hingga hembusan nafasku dapatku
dengar sendiri. Kota kosong ini berisi oleh gedung
dan bangunan yang tak berpenghuni. Aku sempat
berpikir bahwa kota ini hanya akan menyisakan kami
berdua sebagai manusia, tapi ternyata salah, kami
akhirnya dengan manusia lainnya ditengah
perempatan jalan raya itu.
Akhirnya kita menemukan orang lain, Nisa!
Aku memasang senyum bahagia dan
memandang Nisa.
Ya benar, dan sekarang turunkan aku sekarang!
28 FEATURING
Nisa langsung meminta dengan malu karena
dilihati oleh keempat orang itu yang terheran melihat
kami.
Wah-wah, aku sangat iri denganmu, digendong oleh pria dengan menggunakan gaya
seorang putri itu adalah impian terbesarku
Gadis bergaun hitam itu mendekati kami dan
terlihat tertarik ingin digendong seperti Nisa, dia
berambut panjang hitam lurus dan mempunyai warna
mata berwarna ungu kehitaman serta memiliki
senyuman yang cukup manis bila dibandingkan
dengan Nisa.
Hahaha, kalau kau mau aku juga bisa menggendongmu
Seorang Pria berbadan besar itu mendekati
gadis bergaun hitam itu. Dia memiliki gaya rambut
layaknya seorang tentara, yaitu cepak. Badannya
yang besar dilapisi dengan kaos berwarna hitam dan
jaket jumper berwarna hijau dengan resleting yang
terbuka.
Sungguh?
Tentu saja, tapi ketika kita keluar dari dunia ini dulu
Aah, ayolah~
Sudahlah, hentikan pembicaraan omong kosong ini. Siapa kalian ini?
Pria berambut gaya belah tengah berwarna
cream itu datang mendekati kami, dengan tatapan
serius dia melihati kami merasa seperti ada yang
perlu dicurigai
Ah, sebelum kami memperkenalkan diri, lebih baik kalian dulu yang memperkenalkan diri,
bukankah itu lebih sopan?
Cih, namaku adalah Andria Hatta, dan dia adalah--
Sebelum pria berbelahan tengah itu sempat
memperkenalkan gadis bergaun hitam disebelahnya,
dia memotongnya.
Lena Fitriani, panggil saja Lena
Gadis tersebut terlihat ramah dan tidak
mencurigakan.
Lalu yang besar disebelah sana adalah Bayu Sindrautama sambung Andria menunjuk pria
tentara itu.
Yo salam kenal!
Pria itu memberikan salam kepada kami
dengan bersahabat.
Dan bocah disebelah sana itu adalah Jerry Laksana sambung Andria lagi, menunjuk kearah
seseorang yang terlihat lebih muda dariku beberapa
tahun, dia memiliki mata biru yang jernih serta
menggunakan jaket kulit berwarna cream.
A-aku bukan bocah!
Bocah itu mengatakan bukan bocah padahal
terlihat dia seperti bocah yang tersesat dengan gaya
berpakaian yang aneh dihari yang panas ini.
Lalu, sekarang giliran kalian! ucap Andria menunjukku.
Aneh sekali orang-orang disini, mereka berdua
menggunakan jaket padahal hari ini panas, ditambah
dengan gadis bergaun hitam itu, memangnya dia
memangnya seorang bangsawan? Lalu pria yang
daritadi memperkenalkan setiap orang layaknya
pemimpin, namun sayang sekali gaya rambutnya
tidak cocok dengan karakternya.
Namaku Renaldi Saputra, dan tuan putri yang kugendong ini adalah Arisa Nisa
A-aku bukan tuan putri!
Wajah Nisa menjadi memerah bagaikan jus
strawberry yang tidak pernah aku sukai, namun
untuk dia kurasa aku dapat menyukainya.
Lalu, apakah kalian juga memiliki buku hitam seperti ini?
Andria menunjukan buku hitam yang sama
dengan milik kami. Buku dengan seribu pertanyaan
itu sepertinya mempunyai arti khusus di balik
peristiwa hari ini.
Ya, aku tak sengaja menemukannya ditempat dimana aku terbangun
Aku menunjukkannya kepada mereka semua,
buku hitam tua dengan garis kuning mengelilingi
sampulnya.
Jadi, kalian juga memilikinya
29 FEATURING
Bayu terlihat terkejut melihat kami
memilikinya. Aku hampir berpikir bahwa semua
orang yang berada disini memiliki buku hitam itu,
tapi dari awal aku sudah melihat bahwa gadis
bergaun hitam itu tidak memegang buku itu, padahal
yang lainnya juga memegang dengan penuh
penasaran dengan buku itu.
Tapi aku melihat sesuatu yang unik disini, kenapa kau tidak memilikinya Lena?
Uh, aku? Aku sebenarnya kehilangan buku itu, aku yakin bahwa aku terbangun disebelah buku
itu tapi aku tidak membawanya, kemudian saat saat
aku hendak ingin mengambilnya, buku itu sudah
menghilang
Hoh, semoga saja kita nanti menemukannya ucap Andria dengan wajah tak
peduli akan hal itu.
Ya, aku juga mengharapkan hal itu!
Lena tersenyum terdapat orang yang perhatian
dengannya, namun Andria bukan mengeluarkan rasa
perhatian ataupun iba, dia hanya ingin percakapan itu
segera berhenti.
Lalu apakah kau dapat menjelaskan situasi kita sekarang ini?
Hmm, dilihat dari kondisi lingkungan sekitar sepertinya kita masuk ke semacam dunia cermin
Bayu menjawab pertanyaanku dengan teori
miliknya yang dihasilkan dari observasi yang dia
lakukan pada dunia ini dalam waktu sempit.
Dunia cermin..
Ditambah lagi tak ada angin maupun denting jam disekitar sini, lalu matahari yang selalu berada
ditengah-tengah, seperti tak ada pergerakan
Aku tidak setuju jika kau bilang kita berada di dunia cermin, tapi aku setuju dengan hasil
observasimu kepada lingkungan disini. Apakah
kalian sudah pernah membuka buku hitam itu?
Tanya Andria memecah rasa penasaranku
daritadi terhadap buku itu, sejujurnya aku juga ingin
melihat isi buku itu.
Belum ucap Bayu sambil melihati bukunya.
Aku juga belum kata Jerry yang tak kunjung mendekati kami.
Yah, karena aku tidak mempunyainya jadi aku tidak bisa membukanya
Aku juga belum, karena ketika aku hendak membukanya aku menemukan seorang putri tidur di
atas jalanan panas itu
Makan tuh putri tidur!!
Dengan cepat, Nisa kembali meluncurkan
pukulannya, lagi. Karena aku sedang
menggendongnya, aku tak dapat menahan pukulan
itu dengan tanganku, jadi kubiarkan saja pukulan itu
melesat ke wajahku.
Sekarang turunkan aku, cepat!
Tanpa ada basa-basi aku menurunkan Nisa dan
membiarkannya dia berdiri sendiri. Sedangkan
wajahku yang terkena pukulan itu, menjadi memar
dan tumbuh benjolan di wajahku yang terkena
pukulannya.
Sepertinya kakak perempuan itu mengerikan kata Jerry setelah melihat kearahku,
yang tergambar jelas dari ekspresi wajahnya yang
kulihat dari kejauhan.
Lalwu, apwa kaw sendirwi sudwah membacanywa?
Huh, kalian ini, lebih baik kalian perhatikan ini! aku rasa ini tertulis sama dengan yang kalian
punya
Andria kembali menunjukan bukunya dan
mulai membuka itu dari awal, disitu awal halam
tertulis Story of Andria Hatta, lalu dia melanjutkan
mengganti halaman buku itu yang mengarah
kepadaku. Mataku tak mengedip melihatnya. Dia
terus mengganti halaman buku itu yang hanya berisi
tulisan dengan cepatnya, lalu berhenti disebuah
halaman dengan kertas yang masih baru dengan
bertuliskan :
Aku sudah koma, sekarang aku terjebak di dunia yang hanya berisi dengan orang koma sama
sepertiku, aku hanya dapat keluar dan kembali sadar
di dunia nyata apabila aku dapat mengalahkan 5
Logika yang ganas itu menggunakan kekuatan dari
buku ini
Ap-apa maksudnya ini?!
30 FEATURING
Nisa yang matanya melotot dengan rasa takut
itu seakan tak kuat membaca lembaran buku itu, dia
menanyakan hal itu seakan tak percaya dengan
tulisan pada buku itu.
Hahaha, tidak mungkin kita sedang koma kan? kita jelas-jelas sedang sadar disini, ini pasti
semacam lelucon oleh semuanya kan? mereka pasti
semua pasti sedang bermain petak umpet, ya kan?!
Jerry mundur beberapa kali, dia mengatakan
hal itu dengan air mata yang sudah berada tepat di
atas bulu matanya, hanya tinggal menunggu dia
bergerak sekali lagi dan air matanya dapat menetes
turun membasahi wajahnya.
.Diam dulu kau bocah! sebelum kau berpendapat lebih baik kau mengingat saat-saat
sebelum kau datang di dunia ini, kau pasti juga
sudah tahu akan hal itu bahwa kita sedang koma di
dunia nyata!
Andria kembali berbicara, kali ini dia
menggunakan emosi kepadanya, dia pasti juga
merasa terbebani akan hal ini, dia mengatakan hal itu
seakan hanya untuk meredakan beban emosionalnya.
WAAAAHHHH
Teriakan Jerry memecah rasa tegang itu, air
matanya mengalir keluar dengan deras. Tak apa
untuk menangisi hal seperti ini, untuk anak yang
seumuran dengannya, dia seharusnya tertawa
bahagia bersama dengan teman-temannya, bukannya
harus mengetahui bahwa dia terjebak di dunia ini,
ditambah dengan setelah mendengar bahwa dirinya
juga koma.
Bagus sekali om, kau membuat anak itu menangis
Lena mengatakannya sambil mengelus-elus
rambutnya yang berwarna pirang, topinya yang
berwarna hitam digenggam erat oleh dirinya yang
tengah menangis keras.
Diamlah kau
Aku sendiri ikut terbawa emosi dengan hal
semacam ini, aku tidak tahan dengan sesuatu yang
tak masuk akal, lagipula apabila aku sedang koma
seharusnya aku hanya akan tertidur sambil
menunggu kematianku datang di atas sebuah ranjang
yang berada di rumah sakit.
Huh, kita sedang koma? Lawakkan macam apa itu? Dan terlebih lagi apa maksudnya kita harus
mengalahkan "Logika" ?
Untuk saat ini, aku masih belum bisa menjawabnya
Ya, kan? lebih baik aku mencari semua orang, daripada harus memikirkan hal yang diluar
akal sehat seperti itu!
Kemudian, di tengah perempatan, di dalam
kota , di bawah sinar matahari itu, aku pergi
meninggalkan mereka semua. Tak ada yang satu
orang pun yang mencoba memanggilku dari
kejauhan, mereka semua tertunduk melihati jalan
beraspal itu yang sunyi itu.
31 FEATURING
Ada sekitar 20 rumah penduduk, dan lima
bangunan umum. Itulah sebuah desa terpencil dari
sebuah negara bernama Fleur Pays. sebuah desa
yang berarti Negara Bunga yang berada di ujung
dekat perbatasan dengan Arme acier. Mengingat
posisinya yang jauh dari ibukota tidak heran
mengapa desa ini hanya bisa mengandalkan
kemampuan bercocok tanam untuk terus
melanjutkan kehidupan. susahnya akses menuju
ibukota membuat mereka sulit mengetahui
perkembangaan teknologi terkini. Satu-satunya yang
terlihat dari ibukota hanyalah petugas pengantar
pesan yang suka melintas desa ini bila ada surat dari
ibukota untuk negara tetangga, mengingat jarak desa
ini terbilang cukup dekat dari perbatasan kedua
negara tersebut. Di desa ini hanya terdapat 10 anak
dengan umur yang masing-masing berbeda. Sekolah
di desa ini hanya mengajarkan tentang pertahanan
diri dan cara bercocok tanam dikarenakan hanya
kedua itulah yang menjadi syarat untuk dapat hidup
di desa ini. Para siswa yang saat ini hanya
berjumblah empat orang sedang mengikuti pelajaran
di sebuah ladang, hari ini mereka mempelajari
tentang berbagai macam sayuran pokok yang sering
ditanam di desa ini.
Futch Fahrenheit salah satu dari keempat siswa
tersebut sedang duduk santai di atas tanah sambil
mendengarkan gurunya ceramah mengenai berbagai
macam tanaman. Dia duduk tepat berada pada
belakang teman-temannya yang lain. Selagi yang
lain sedang berdiri sembari mendengarkan gurunya
berbicara, Futch Fahrenheit justru asik duduk dan
memandang langit yang begitu biru. Salah satu
temannya Cecillia Arshtat mulai mendekati Futch
dan berbicara.
Futch apa yang kau lakukan ? cepatlah berdiri jangan selalu bersantai!
Tidak apa-apa lagi pula pak guru juga tidak memarahi.
Futch berbicara dengan nada santai dan terlihat
senyum yang lebar pada wajahnya. Melihat
senyumnya itu Cecillia mulai berbalik dan
menundukan wajahnya dengan cepat sambil terlihat
wajahnya begitu memerah menyala.
Futch walaupun tidak dimarahi tetapi jangan seperti itu dong, pak guru tidak menegur
karena dia sudah lelah menghadapi sikapmu
yang terus seperti ini. Cepat berdiri!
Valleria Stormhart datang dari kejauhan dan
berbicara sambil menunjukan wajah yang cukup
kesal.
Terlihat pula ekspresi yang berbeda 180 derajat
pada wajah Futch, dia mulai memalingkan wajahnya
dan terlihat sedikit memerah pada wajahnya saat
itupula dia mulai berbicara.
Iya iya, baiklah aku akan berdiri tapi jangan marah lagi.
Terdengar suara tawa dari salah satu teman
baik Futch, Ryo Schwarzwei. Dan saat itu pula
terlihat ekspresi Cecillia mulai berubah.
Tumben kamu nurut. Hahahaha..
Berisik..
Terdengar suara langkah kaki Pak guru menuju
kearah Futch, dan seketika Pak guru memukul kepala
Futch.
Tolong harap tenang dalam mengikuti pelajaran ini ya Futch, sudah berkali-kali aku
beritahu.
Futch hanya bisa mengusap kepalannya karena
sakit akibat pukulan barusan, dan terdengar suara
tawa kecil dari teman-temannya.
Baiklah, pelajaran kita usaikan sampai sini dahulu, bspsk harap kalian semua ingat- ingat apa
yang baru saja kita pelajari tadi.
Baik Jawab mereka.
Berikut adalah cerita pemenang Kompetition
Oneshot Event di forum LNI yang baru saja selesai minggu lalu. Kami ucapkan selamat pada Team Void atas kemenangannya.
Panjang : 9.300 kata
Penulis : Team Void (Gilang D FLaurite dan Andre Nova Frarera)
Genre : Action, Tragedy.
29 FEATURING
Futch dan teman-temannya mulai berjalan
bersama untuk pulang menuju rumahnya masing-
masing. Jalanan masih berupa jalan tanah yang
lebarnya hanya muat untuk satu buah kereta kuda,
disekeliling hanya terlihat bukit dan hutan, jalan
menuju desa membutuhkan sekitar 5 menit jalan
kaki, dari sini sudah bisa terlihat desa kecil yang
hanya memiliki populasi yang sedikit. Selama
perjalanan mereka tidak banyak berbincang-bincang,
mereka berjalan dengan posisi Futch berada di
tengah, didepan terlihat Valleria, di belakang Futch
ada Cecillia dan yang paling belakang adalah Ryo.
Sepanjang perjalanan Futch yang selalu melihat
kearah Valleria, dan Cecillia yang melihat kearah
Futch. Hanya langkah kaki yang terdengar sepanjang
perjalanan tersebut, sesampainya di desa mereka
mulai bergegas pulang menuju rumah mereka
masing-masing, mereka telah berjanji hari ini untuk
membantu penduduk desa panen. Futch segera
bergegas pulang setelah mereka semua berpamitan
dan berpisah di perjalanan.
Futch segera bergegas lari menuju rumahnya.
Bila saatnya panen tiba maka akan diadakan makan
bersama seluruh penduduk desa tersebut. Dalam
perjalanan terlihat batu krikil yang ada di jalan mulai
bergetar, dan semakin kuat, seperti ada sesuatu yang
besar sedang mendekat kemari. Futch mulai
menampakan ekspresi pucat, terlihat dia seperti tahu
bahwa sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi.
Perlahan mulai terlihat suatu benda dari kejauhan
muncul di atas bukit, awalnya hanya satu yang
terlihat namun terus menerus bertambah dan semakin
banyak, mulai terlihat jelas benda apa yang
mendekat kearah desa, Futch sama sekali belum
pernah melihat benda tersebut, benda itu seperti
sebuah kereta kuda yang terbuat dari besi hanya saja
tidak ada kuda yang menariknya, benda itu memiliki
moncong panjang kedepan. Benda tersebut semakin
mendekat menuju desa ini. Futch hanya terpaku
melihat sekumpulan benda tersebut yang semakin
mendekat, akhirnya kesadaran Futch mulai kembali
dan dia segera bergegas berbalik arah dan menuju
Balai desa untuk mengetahui apa yang sebenarnya
terjadi. Sesampainya di Balai desa terlihat banyak
penduduk desa yang sedang berkumpul di sana,
terlihat juga keempat sahabat Futch.
Mereka semua sedang menunggu kepala desa untuk
menjelaskan apa yang terjadi. Tiba-tiba terdengar
seperti suara tembakan dari arah benda asing
tersebut, sebuah benda yang besar melesat dan
menghantam bangunan desa. Pen
Top Related