5/27/2018 Arus Dana International
1/21
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi merupakan tahapan proses yang mutlak dilakukan
oleh suatu bangsa untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh
rakyat bangsa tersebut. Pembangunan ekonomi suatu negara tidak dapat hanyadilakukan dengan berbekal tekad yang membaja dari seluruh rakyatnya untuk
membangun, tetapi lebih dari itu harus didukung pula oleh ketersediaan sumber daya
ekonomi, baik sumberdaya alam; sumberdaya manusia; dan sumber daya modal, yang
produktif. Pada banyak negara dunia ketiga, yang umumnya memiliki tingkat
kesejahteraan rakyat yang relatif masih rendah, mempertinggi tingkat pertumbuhan
ekonomi memang sangat mutlak diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang
ekonomi dari negara-negara industri maju.
Neraca pembayaran merupakan bagian integral dari kebijaksanaan
pembangunan dan mempunyai peranan penting dalam pemantapan stabilitas di
bidang ekonomi yang diarahkan guna mendorong pemerataan pembangunan,
pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja. Di samping itu juga
diusahakan tercapainya perubahan fundamental dalam struktur produksi dan
perdagangan luar negeri sehingga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia
terhadap tantangan-tantangan di dalam negeri dan keguncangan-keguncangan
ekonomi dunia.
Setelah krisis ekonomi yang melanda Indonesia, banyak perusahaan-
perusahaan yang gulung tikar, hal ini menyebabkan keadaan perekonomian Indonesia
memburuk. Banyak investor asing yang menarik modalnya dan berpikir dua kali
untuk berinvestasi di Indonesia. Untuk memberbaiki keadaan tersebut, pemerintah
5/27/2018 Arus Dana International
2/21
melakukan berbagai cara salah satunya yaitu dengan menarik investor asing untuk
kembali menanamkan modalnya di Indonesia serta dengan meminjam dana bantuan
baik kepada negara-negara maju dan IMF.
Untuk mendorong gairah investasi, baik Penanaman Modal Asing (PMA)
maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), beberapa kebijaksanaan penting
telah diambil dilanjutkan usaha-usaha yang ditujukan untuk meningkatkan
penerimaan devisa dan sekaligus melakukan penghematan dalam penggunaannya
Dana yang berasal dari luar negeri masih tetap diperlukan guna memenuhi kebutuhan
pembiayaan pembangunan yang belum sepenuhnya dapat dibiayai oleh dana yang
berasal dari dalam negeri. Dana pinjaman yang berasal dari luar negeri tersebut
meliputi pinjaman pemerintah, pinjaman sektor swasta dan penanaman modal asing.
Kebijaksanaan di bidang pinjaman luar negeri, tetap dilaksanakan secara
berhati-hati dan senantiasa mengutamakan pinjaman bersyarat lunak dan tanpa ikatan
politik, memperhatikan kemampuan untuk membayar kembali, serta menggunakan
pinjaman untuk proyek-proyek yang dipandang produktif dan sesuai dengan rencana
pembangunan yang telah digariskan. Dalam kaitan ini, tetap diupayakan untuk
mendapatkan pinjaman khusus yang bersyarat lunak dan dapat dirupiahkan sertadapat segera ditarik yang ditujukan untuk membantu mengatasi keterbatasan dana
rupiah untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan sekaligus mendukung
neraca pembayaran.
Di bidang perdagangan, kebijaksanaan ditujukan untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas industri dalam negeri, menunjang pengembangan ekspor
non-migas, memelihara kestabilan harga dan penyediaan barang-barang yang
dibutuhkan di dalam negeri serta menunjang iklim usaha yang makin menarik bagi
penanaman modal. Kebijaksanaan di bidang pinjaman luar negeri melengkapi
kebutuhan pembiayaan pembangunan di dalam negeri, dan diarahkan untuk menjaga
kestabilan perkembangan neraca pembayaran secara keseluruhan.
Dalam makalah ini, akan dijelaskan bagaimana perkembangan arus modal
asing dan utang luar negeri Indonesia yang merupakan bagian dari neraca
5/27/2018 Arus Dana International
3/21
pembayaran Indonesia dan bagaimana pengaruhnya terhadap pembangunan
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1 Bagaimana konsep neraca pembayaran, dan arus modal asing ?
2 Bagaimana perkembangan neraca pembayaran Indonesia?
3 Bagaimana perkembangan arus investasi modal asing di Indonesia?
4 Bagaimana tantangan kebijakan investasi yang dihadapi Indonesia?
5 Bagaimana pengaruh penanaman modal asing terhadap perekonomian?
1.3 Tujuan
1.Mampu untuk memahami apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran danarus modal asing
2.Mampu untuk memahami tentang perkembangan dan pengaruh investasimodal asing
3.Mampu untuk memahami pengaruh penanaman modal asing terhadapperekonomian
1.4 manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada para pembaca berupa :
1. Menambah pengetahuan mengenai seluk beluk arus dana internasional.2. Pemahaman mengenai neraca pembayaran dan arus modal asing3. Menambah khasanah ilmu di bidang ekonomi.
5/27/2018 Arus Dana International
4/21
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian dan komponen neraca pembayaranNeraca pembayaran merupakan ringkasan yang sistematis mengenai transaksi
ekonomi internasional dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa,
hibah, serta transaksi keuangan. Neraca pembayaran memberikan informasi
mengenai posisi keuangan suatu negara dalam hubungan ekonominya dengan
negara lain dan membantu dalam pengambilan kebijakan.
Dalam kegiatan ekonomi penyusunan neraca pembayaran mempunyai tujuan
sebagai berikut:
a. Memberikan informasi mengenai posisi devisa kepada pemerintah dan
pelaku usaha
b. Membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan di bidang
perdagangan dan tata cara pembayarannyac. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan moneter dan fiscal
d. Membantu untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh transaksi luar
negeri terhadap perekonomian nasional
e. Untuk memberikan informasi tentang sumber-sumber penerimaan dan
penggunaan devisa luar negeri.
Komponen neraca pembayaran
Neraca pembayaran internasional terdiri dari:
1.Neraca berjalana.Neraca perdagangan (barang)b.Neraca jasac.Neraca non balas jasa
5/27/2018 Arus Dana International
5/21
2.Neraca modal3.Neraca penyeimbang4.Selisih perhitungan
2. Pengertian Neraca berjalan, neraca barang, neraca jasa, dan non jasa Neraca Berjalan adalah Ukuran perdagangan barang dan jasa internasional
suatu negara. Dimana Komponen utama Nya adalah neraca perdagangan.
Neraca perdagangan (Balance of trade) yaitu selisih antara export dan import.
a.Export >import = surplusb.Export
5/27/2018 Arus Dana International
6/21
meliputi jasa pengangkutan, asuransi, perantara perdagangan, perbankan, dan
pariwisata.
Neraca nonbalas jasa atau transfer payment,Neraca ini digunakan untuk
mencatat transaksi yang bukan merupakan balas jasa. Misalnya Indonesia
memberikan atau menerima hibah maka akan dicatat dalam neraca nonbalas
jasa.
Contoh : seorang turis indonesia, di london akan mengurangi neraca berjalan.
Sebaliknya seorang turis inggris di bali, akan menambah neraca berjalan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca berjalan serta dampak yangditimbulkannya
a.Faktor-faktor yang mempengaruhi1.Laju inflasi2.Pendapatan nasional3.
Restriksi pemerintah
4.Nilai tukar (kurs) valutab.Dampak yang ditimbulkan
1.Dampak inflasi , Jika laju inflasi sebuah negara meningkat relatifterhadap inflasi negara-negara mitra dagangnya, maka neraca
perdaganganya akan menurun. Import akan tinggi dianding export.
2.Dampak Pendapatan nasional , Jika tingkat pendapatan nasionalsebuah negara meningkat lebih dari negara lain maka neraca berjalannya
akan menurun, cateris varibus
Pendapatan riil meningkat,maka konsumsi akan meningkat sehinggaimpoert meningkat.
5/27/2018 Arus Dana International
7/21
Amerika sering meminta negara-negara lain untuk merangsangpertumbuhan ekonominya sehingga demand terhadap produk
amerika meningkat.
3.Dampak Restriksi PemerintahTarif : pajak yang dikenakan oleh pemerintah atas produk-produk
import.
Jika pemerintah mengenakan tarif maka harga dari produk tersebutakan meningkat.
Peningkatan tarif akan meningkatkan saldo neraca berjalan. Kecualinegara lain melakukan balasan.
Kuota : jumlah maksimum yang dikenakan oleh pemerintah atasbarang-barang yang dibolehkan untuk diimport ke sebuah negara.
Dumping : penjualan produk di luar negeri dengan harga yang rendah(akibat subsidi pemerinta)
4.Dampak nilai tukarJika nilai valuta sebuah negara naik relatif terhadap valuta negara lain,
cateris varibus, maka saldo neraca bejalannya akan menurun.Produk exportnya akan menjadi mahal bagi negara pengimport.Contoh : raket tenis buatan AS harganya $100Bila 1 us $ = 2 DM, maka harganya 200 DMBila 1 US $ = 3 DM maka harga jadi 300 DMMemperbaiki deficit neraca berjalan
Mempertimbangkan kembali kebijakanMembuat harga export menarikKurs mengambang
4. Pengertian Neraca modal, neraca penyeimbang, dan selisih perhitungana. Neraca modal
5/27/2018 Arus Dana International
8/21
Neraca modal merupakan neraca yang digunakan untuk mencatat semua
penerimaan dan pembayaran, seperti bunga, dividen, upah tenaga kerja
asing, serta hadiah (grants).
Neraca modal atau capital account mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan asset jangka pendek dan jangka panjang
suatu negara.
Contoh : investor jepang membeli 25% perdagangan saham yangtejadi di NYSE
Arus modal dipengaruhi oleh : regulasi, uni eropa re unifikasi (contoh jerman barat dan timur) GATT /WTO Kerja sama regional (ASEAN)
Dan dalam pengertian lain neraca pembayaran adalah catatan yang sistematik tentang
transaksi ekonomi internasional antara penduduk Negara itu dengan penduduk
Negara lain (Nopirin, 1996). Menurut Balance of Payment Manual (BPM) yangditerbitkan IMF (1993) definisi neraca pembayaran internasional (Balance of
Payment) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh
transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan baran jasa, transfer keuangan dan
moneter antarapenduduk (resident) suatu Negara dan penduduk luar negeri (rest of
the world) untuk suatu periode tertentu,biasanya satu tahun (Hady, 2001).
Dari definisi di atas, dapat dilemukakan bahwa BOP merupakan suatu catatan
sistematis yang disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yang dikenal
sebagai double-entry book-keepingsehingga setiap transaksi intrnasional yang terjadi
akan tercatan dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan debit.
Berdasarkan konvensi yang biasanya digunakan dlam sistem double-entry book-
keeping, transakasi yang tercatat dalam BOP terdiri atas hal-hal berikut : (Hady,
2001:60 )
5/27/2018 Arus Dana International
9/21
Transaksi kredit
a. Ekspor barang dan jasa.
b. Penerimaan dari hasil investasi.
c. Offset to real or financial resources received (Transfer).
d. Increase in liabilities.
e. Decrease in financial assets.
Transaksi debit
a. Impor barang dan jasa.
b. Pembayaran atas hasil investasi.
c. Offset to real or financial resources provide (Transfer).
d. Decrease in liabilities.
e. Increase in financial assers.
2.1.2 Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran
1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu Negara.
Peranan sektor eksternal tercermin antara lain dari besarnya jumlah permintaan
produk domestik oleh bukan penduduk, atau sebaliknya. Semakin besar permintaanterhadap produk domestik oleh bukan penduduk, yang tercermin dari nilai ekspor
Negara bersangkutan, semakin besar pula peranan sektor eksternal dalam
pembentukan produk domestik.
2. Mengetahui aliran sumber daya antar Negara.
Berdasarkan Neraca Pembayaran dapat diketahui seberapa besar aliran sumber daya
antara suatu Negara dengan Negara-negara lainnya sehingga terlihat apakah Negara
tersebut merupakan pengekspor barang dan atau modal, atau sebaliknya sebagai
pengimpor barang atau modal
3. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu Negara
Dengan mengamati perkembangan Neraca Pembayaran, dapat diketahui pola umum
kegiatan perekonomian suatu Negara dalam berinteraksi dengan Negara lain, seperti
5/27/2018 Arus Dana International
10/21
ketergantungan sumber pendapatan nasional dari hasil ekspor produk petanian dan
ketergantungan sumber pembiayaan investasi dari Negara lain.
4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu Negara
Berdasarkan catatan transaksi modal dan keuangan di Neraca Pembayaran, dapat
diketahui seberapa jauh suatu Negara dapat memenuhi kewajibannya terhadap Negara
lain.
5. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu Negara.
Bertambah atau berkurangnya posisi cadangan devisa terkait dengan surplus atau
defisit Neraca Pembayaran. Apabila terjadi surplus Neraca Pembayaran maka posisi
cadangan devisa akan bertambah sebesar surplus tersebut. Dan sebaliknya.
6. Dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran
devisa (foreign exchange budget).
Dengan memperhatikan surplus atau defisit Neraca Pembayaran pada tahun tertentu,
dapat diperlukan besarnya kebutuhan devisa untuk anggaran tahun berikutnya,
sekaligus dapat ditentukan besarnya pinjaman yang diperlukan.
7. Dipergunakan sebagai sumber data penyusunan statistik pendapatan nasional
(national account).Statistic Neraca Pembayaran diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional
mengingat salah satu variabel pendapatan nasional adalah nilai ekspor-impor barang
dan jasa yang tercatat dalam Neraca Pembayaran.
2.1.3 Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu; transaksi
berjalan (current account), neraca modal (capital account), dan cadangan devisa
negara (official reserves account),
1. Transaksi berjalan (current account).
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka
pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :
5/27/2018 Arus Dana International
11/21
a. ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yang
diperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali
sebagai debit.
b. net investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa
karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal.
c. net transfer (transfer unilateral), meliputi bantuan luar negeri, pemberian-
pemberian dan pembayaran lain antar pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer
bukan merupakan perdagangan barang dan jasa. Atau dengan kata lain transaksi
berjalan merangkum aliran dana antara satu Negara tertentu dengan seluruh negara
lain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas aset
finansial, atau transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan antar pemerintah dan
antar pihak swasta).
Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional yang luas.
Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar suatu negara lebih besar
dari dana-dana yang diterimanya. Komponen transaksi berjalan meliputi neraca
perdagangan dan neraca barang dan jasa.
Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan. NeracaPerdagangan secara sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor.
Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca
perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah
surplus. Sedangkan Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah
pembayaran bunga kepada para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari
investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan
pariwisata dan transaksitransaksi ekonomi lainnya.
2. Neraca Modal (Capital Account)
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-
perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham,
obligasi dan real estate) suatu negara, Yang meliputi :
5/27/2018 Arus Dana International
12/21
a. Arus modal masuk tercatat sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset
berharga kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.
b. Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset
berharga dari pihak asing (luar negeri).
c. Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio,
langsung atau jangka pendek.
Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan demikian arus
modal neto menggambarkan demand terhadap valuta asing. Nilai valuta asing
ditentukan oleh demand valas untuk membeli barang-barang dan jasa
dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca Modal adalah ukuran
investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu negara, termasuk investasi
langsung luar negeri dan investasi dalam sekuritas.
3. Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)
Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh
otoritas keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-
transaksi ekonomi neraca berjalan dan meraca modal suatu negara yang dihasilkan
dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari cadangan aset dan cadangan hutang.Cadangan devisa terdiri dari :
Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat
diperdagangkan.
Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit
Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit
2.1.4 Pengertian Modal Asing
Pengertian Penanaman Modal Asing dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1967
ditegaskan bahwa Pengertian penanaman modal asing di dalam Undang-undang ini
hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut
atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini dan yang digunakan untuk
menjalankan perusahaan di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara
langsung menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.
5/27/2018 Arus Dana International
13/21
Pengertian modal asing dalam Undang-undang ini menurut pasal 2 adalah :
Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan di Indonesia.
Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing
dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar ke dalam wilayah Indonesia, selama
alat-alat terse-but tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia.
Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-undang ini diperkenankan
ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahaan di Indonesia. Adapun
modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk valuta asing, tetapi
meliputi pula alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan untuk menjalankan
perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik orang/badan asing yang
dipergunakan dalam perusahaan di Indonesia dan keuntungan yang boleh ditransfer
ke luar negeri tetapi dipergunakan kembali di Indonesia.
Sehubungan dengan arus modal, dapat kiranya dipahami bahwa untuk melakukan
transaksi perdagangan barang internasional di satu pihak tertentu diperlukan modal
internasional dan di lain pihak transaksi tersebut menghasilkan keuntungan yangakhirnya akan terakumulasi menjadi modal baru yang akan di investasikan lagi untuk
meningkatkan keuntungan.
Secara umum arus modal asing dapat bersifat hal berikut : (Hady, 2001:92-93)
1. Portofolio Investment, yaitu arus modal internasional dalam bentuk investasi
aset-aset finansial, seperti saham (stock), obligasi (bond), dan commercial papers.
Arus portofolio inilah yang saat ini paling banyak dan cepat mengalir ke seluruh
penjuru dunia melalui pasar uang dan pasar modal di pusat-pusat keuangan
internasional, seperti New York, London, Paris, Frankfurt, Tokyo, Hongkong,
Singapura.
2. Direct Investment, yaitu investasi riil dalam bentuk pendirian perusahaan,
pembangunan pabrik, pembelian barang modal, tanah, bahan baku, dan persediaan di
mana investor terlibat langsung dalam manajemen perusahaan dan mengontrol
5/27/2018 Arus Dana International
14/21
penanaman modal tersebut. Direct investment ini biasanya dimulai dengan pendirian
subsidiary atau pembelian saham mayoritas dari suatu perusahaan. Dalam konteks
internasional, bentuk investasi ini biasanya dilakukan oleh perusahaan multinasional
(MNC) dengan operasi di bidang manufaktur, industri pengolahan, ekstraksi sumber
alam, industri jasa, dan sebagainya.
2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aliran Modal Asing
Pada umumnya faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya aliran modal, skill
dan teknologi dari negara maju ke negara berkembang, pada dasarnya dipengaruhi
oleh lima (5) Faktor-faktor utama. Adapun Faktor-faktor yang dimaksud, yaitu
meliputi :
Adanya iklim penanaman modal dinegara-negara penerima modal itu sendiri yang
mendukung keamanan berusaha (risk country), yang ditunjukkan oleh stabilitas
politik serta tingkat perkembangan ekonomi dinegara penerima modal.
Prospek perkembangan usaha di negara penerima modal.
Tersedianya prasarana dan sarana yang diperlukan.
Tersedianya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah serta potensi pasar dalam
negara penerima modal.Aliran modal pada umumnya cenderung mengalir kepada negara-negara yang tingkat
pendapatan nasionalnya per kapita relatif tinggi
Secara umum dapat dikatakan terdapat hubungan ketidakseimbangan antara negara
maju sebagai pembawa modal dengan negara berkembang sebagai penerima modal.
Hubungan tidak seimbang tersebut disebabkan oleh beberapa hal utama (Streeten,
1980 : 251), yaitu :
Pemodal asing selalu mencari keuntungan (profit oriented), sedangkan negara
penerima modal mengharapkan bahwa modal asing tersebut dapat membantu tujuan
pembangunan ekonomi nasional atau sebagai pelengkap dana pembangunan.
Pemodal asing memiliki posisi yang lebih kuat, sehingga mereka mempunyai
kemampuan berusaha dan kemampuan berunding yang lebih baik.
5/27/2018 Arus Dana International
15/21
Pemodal asing biasanya memiliki jaringan usaha yang kuat dan luas, yaitu dalam
bentuk Multinasional Corporation. Perusahaan ini pada dasarnya lebih
mengutamakan melayani kepentingan negara dan pemilik saham di negara asal
daripada kepentingan negara penerima modal.
Tentunya ketidakseimbangan tersebut menjadi tantangan bagi negara-negara
penerima modal asing termasuk Indonesia, yaitu bagaimana mengatasi
ketidakseimbangan yang dimaksud dalam rangka usaha menarik investor asing.
Dalam menghadapi tantangan yang dimaksud negara penerima modal asing pada
umumnya dan Indonesia khususnya harus dapat mengupayakan melalui hal-hal
sebagai berikut :
Dapat mengakomodasi motif profit oriented dari pemodal asing dengan sebaik-
baiknya, sehingga filosofi sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang PMA yang
mengatakan bahwa masuknya modal asing hanyalah bersifat pelengkap dana
pembangunan tidak menjadi suatu kendala yang menghambat arus masuknya
investasi modal asing tersebut.
Mengupayakan agar hubungan antara pemodal asing dengan penerima modal tetap
diarahkan pada kemitraan yang dapat saling membangun, sehingga sumber luarnegeri dari pinjaman luar negeri tetap dapat dimanfaatkan bagi pembangunan
ekonomi secara optimal.
Negara penerima modal harus dapat mengembangkan potensi ekonominya secara
akurat, serta mampu menjaring informasi mengenai kegiatan usaha penanaman modal
dalam rangka peningkatan kemampuan dan posisi bargaining-nya dalam menghadapi
pemilik modal asing.
2.1.6 Motif Arus Modal Internasional (Hady, 2001:93-94)
1. Portofolio Investment
a. High Return
5/27/2018 Arus Dana International
16/21
Motif dasar dari International Portofolio Investment adalah untuk mencari tingkat
hasil yang tinggi. Sesuai dengan model Heckser-Ohlin, maka penduduk suatu negara
akan membeli saham ataupun obligasi dari perusahaan yang berada di negara lain bila
memberikan return yang lebih tinggi.
b. Risk Diversification
Motif lain International Portofolio Investment adalah untuk diversivikasi risiko. Hal
ini dilakukan oleh para investor sesuai dengan portofolio theory yang mengatakan
bahwa investasi di berbagai surat berharga dapat menghsilkan return tertentu dengan
resiko yang lebih kecil atau return yang lebih tinggi dapat dihasilkan dengan resiko
tertentu. Dalam hal ini, return dari investasi dalam surat berharga asing (foreign
securities) akan bergantung terutama pada perbedaan kondisi ekonomi di luar negeri.
Kebanyakan akan berhubungan terbalik dengan return dari investasi dalam surat
berharga dalam negeri (domestic securities). Sehubungan dengan itu, tindakan
investor untuk melakukan diversifikasi investasi, baik
dalam foreign maupun domestic securities, akan menghasilkan returnyang rata-rata
lebih tinggi dan/atau resiko yang lebih rendah daripada hanya melakukan investasi di
dalam negeri (domestic securities).
2. Foreign Direct Investment
Motif utama dari foreign direct investment ini pada dasarnya sama dengan portofolio
investment, yaitu untuk mendapatkan return yang lebih tinggi melalui :
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi
2. Perpajakan yang lebih menguntungkan
3. Infrastruktur yang lebih baik
b. Untuk melakukan divesifikasi risiko (risk diversification)
c. Untuk tetap memiliki comprtitive advantage melaui direct control dengan
melakukan hal-hal berikut :
1. Horizontal Integration
5/27/2018 Arus Dana International
17/21
Hal ini banyak dilakukan oleh perusahaan besar atau multinational
coorporatin (MNC) yang biasanya berada dalam
posisi monopolistic atau oligipolistic dengan tujuan untuk melakukan direct control,
khususnya yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan managerial skilltertentu sehingga tetap memiliki competitive advantage atau
keunggulan bersaing di setiap pasar luar negeri yang dimasuki.
2. Vetical Integration
Competitve advantage melalui direct control juga dapat dilakukan
dengan vertical integration, baik secara backward maupun forward integration.
Backward integration dilakukan dengan jalan foregm direct investment di bidang
pertambangan dan pertanian/perkebunan untuk memperoleh jaminan supply bahan
baku tertentu dengan harga semurah mungkin, sedangkanforward
integration dilakukan dengan jalan membangun jaringan distribusi, misalnya untuk
produk otomotif dan elektronik.
Dewasa ini hampir di semua negara, khususnya negara berkembang membutuhkan
modal asing. Modal asing itu merupakan suatu hal yang semakin penting bagi
pembangunan suatu negara. Sehingga kehadiran investor asing nampaknya tidakmungkin dihindari. Yang menjadi permasalahan bahwa kehadiran investor asing ini
sangat dipengaruhi oleh kondisi internal suatu negara, seperti stabilitas ekonomi,
politik negara, penegakan hukum.
Penanaman modal memberikan keuntungan kepada semua pihak, tidak hanya bagi
investor saja, tetapi juga bagi perekonomian negara tempat modal itu ditanamkan
serta bagi negara asal para investor. Pemerintah menetapkan bidang-bidang usaha
yang memerlukan penanaman modal dengan berbagai peraturan. Selain itu,
pemerintah juga menentukan besarnya modal dan perbandingan antara modal
nasional dan modal asing. Hal ini dilakukan agar penanaman modal tersebut dapat
diarahkan pada suatu tujuan yang hendak dicapai. Bukan hanya itu seringkali suatu
negara tidak dapat menentukan politik ekonominya secara bebas, karena adanya
pengaruh serta campur tangan dari pemerintah asing.
5/27/2018 Arus Dana International
18/21
Pada umumya aliran modal ini akan diikuti dengan mobilitas faktor produksi lainnya,
seperti tenaga kerja, teknologi, dan manajemen yang secara keseluruhan akan
memberikan efek positif bagi kedua negara berupa kenaikan output total dan
pendapatan nasional. Namun, mobilitas beberapa faktor produksi secara internasional
ini juga mempunyai dilema yang dapat merugikan dan menimbulkan kontroversi
politik. Hal ini dapat dikatakan demikian karena dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, mobilitas faktor-faktor produksi ini dapat mempunyai efek positif maupun
negatif antara lain di bidang hal-hal berikut :
Redistribusi income.
Keseimbangan balance of payment.
Penerimaan pajak.
Term of trade.
Transfer teknologi dan lain-lain.
Aliran modal asing ini dapat memberikan dampak positif berupa kenaikan produksi
nasional di masing-masing negara. Di samping itu, khususnya bagi negara sedang
berkembang yang memerlukan dana untuk pembangunan ekonominya seperti
Indonesia, jelaslah bahwa foreign direct investment mempunyai beberapa dampakpositif dan negatif sebagai berikut : (Hady, 2001:97)
1. Dampak positif
a. Sebagai sumber pembiayaan jangka panjang dan pembentukan modal.
b. Dalam foreign direct investment melekat transfer teknologi dan know-how di
bidang manajemen dan pemasaran.
c. foreign direct investment tidak akan memberatkan balance of payment karena
tidak ada kewajiban pembayaran utang dan bunga, sedangkan transfer keuntungan
didasarkan kepada keberhasilan foreign direct investment yang dilakukan oleh
perusahaan asing tersebut.
d. Meningkatkan pembangunan regional dan sektoral.
e. Meningkatkan persaingan dalam negeri yang sehat dan kewirausahaan.
f. Meningkatkan lapangan kerja.
5/27/2018 Arus Dana International
19/21
2. Dampak negatif
a. Munculnya dominasi industrial.
b. Ketergantungan teknologi.
c. Dapat terjadi perubahan budaya.
d. Dapat menimbulkan gangguan pada perencanaan ekonomi.
e. Dapat terjadi intervensi oleh home government dari MNC.
Di samping itu, secara sektoral mungkin aliran modal internasional ini akan ditentang
oleh kelompok pemilik faktor produksi tertentu karena terjadinya redistribusi income
dari pemilik faktor produksi lainnya (tenaga kerja, tanah/bangunan) ke pemilik
modal.
Pemerintah harus melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi, sosial, budaya maupun politik bangsanya. Kegiatan-kegiatan ini perlu
ditunjang oleh pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang pada gilirannya
pengeluaran pemerintah ini harus dibiayai oleh penerimaan pemerintah.
Sumber utama penerimaan pemerintah ini bersumber dari pajak, penjualan obligasi
pemerintah, pinjaman dan pencetakan uang. Untuk membangun infrastruktur dan
fasilitas umum bagi masyarakat serta mengelola sumber-sumber daya alam yangdimiliki Indonesia diperlukan modal yang sangat besar. Sumber penerimaan devisa
dari ekspor, pajak dan tabungan pemerintah tidak cukup untuk membiayai semua
pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu diperlukan tambahan sumber dana, baik dari
dalam negeri berupa pinjaman dari masyarakat maupun pinjaman dari luar negeri/utang
luar negeri (ULN). Tetapi yang penting bahwa peranan utang luar negeri itu sebagai
pelengkap dari dana dari dalam negeri guna mempercepat proses pembangunan ekonomi.
Utang luar negeri memainkan peranan yang sangat penting untuk mendorong peningkatan
laju pertumbuhan ekonomi, baik sebagai sumber dana pada saat terjadinya lajupertumbuhan ekonomi, baik sebagai sumber dana pada saat terjadinya pinjaman maupun
pada saat kita harus melunasi utang luar negeri tersebut. Hal ini tetutama dialami oleh
Negara-negara berkembang yang sedang membangun
5/27/2018 Arus Dana International
20/21
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian-uraian di atas, yaitu sebagai
berikut :
1.Neraca pembayaran merupakan catatan yang sistematik tentang transaksi ekonomiinternasional antara penduduk Negara itu dengan penduduk Negara lain yang
disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yang dikenal sebagai double-entry
book-keeping sehingga setiap transaksi intrnasional yang terjadi akan tercatan dua
kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan debit. Modal asing merupakan Alat
pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan
perusahaan di Indonesia. Utang luar negri merupakan Pinjaman bilateral dimana
setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa maupun dalam bentuk barang
atau jasa.
2.Iklim investsi di Indonesia sampai saat ini masih memprihatinkan, dan belumbersifat kondunsif. Minat modal asing masih belum termotivasi untuk mengalir
masuk ke Indonesia, dibandingan dengan beberapa negara lain kuhususnya
Negara-negara Asean.
3.Indonesia sampai saat ini dihadapkan pada tantangan yang cukup berat, baik yangbersumber dari dalam negeri dan maupun dari luar negeri. Diantaranya
keterbatasan permodalan, skill dan Knowledge, masalah keamanan dalam negeri
yang oleh dunia luar masih dianggap berisiko tinggi (risk country yang tinggi).
Tantangan lain yang dihadai dari luar, yaitu adanya perekonomian dunia yang
semakin bersifat global, kondisi pasar global yang hiperkompetitif, technical gap,
dan percepatan pelaksanaan kesepakatan kerja sama diantara Negara-negara Asia
dan ASEAN dibidang perdagangan dan investasi.
5/27/2018 Arus Dana International
21/21
3.2 Saran
Melakukan berbagai langkah deregulasi yang bertujuan untuk menciptakan iklimberusaha yang semakin kondunsif dalam usaha menarik minat investor untuk
melaksankan investasi di Indonesia.
Mau tidak mau Indonesia harus dapat menciptakan iklim politik yang stabil, dalam
rangka agar dapat tercipta terlaksanya pelaksanaan kepastian hukum dan keamanan
berusaha di Indonesia (sampai saat ini dunia luar masih menganggap tidak amannya
berusaha di Indonesia (high risk country).
Dengan tetap mengakomodasi profit oriented pemilik modal asing, kebijakan
investasi modal asing dan maupun modal dalam negeri harus diarahkan pada sektor-
sektor ekonomi yang memicu kegiatan ekonomi lainnya terutama sektor-sektor
dibidang usaha yang dapat membangun fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia
dalam jangka menengah dan jangka panjang.
Top Related