Download - Artikel Diabetes

Transcript
Page 1: Artikel Diabetes

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, perhatian dunia tercurah pada tingginya angka penyakit tidak menular dan penyakit karena HIV AIDS. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menyita banyak perhatian adalah diabetes mellitus. Di Indonesia, diabetes merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi nasional.Demikian disampaikan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan  (P2PL) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Tjandra Yoga Aditama pada acara sosialisasi kemitraan dalam pengendalian diabetes mellitus di Indonesia, di Jakarta, Rabu (19/8/2012). 

Tjandra mengatakan, diabetes adalah satu dari empat PTM tertinggi yang berakibat pada kematian. Tiga penyakit lainnya adalah penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker dan penyakit paru-paru kronik. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 menunjukkan, diabetes merupakan penyebab kematian nomor 6 dari seluruh kematian pada semua kelompok umur.Prevalensi diabetes di Indonesia untuk daerah perkotaan adalah 5,7 persen  73,7 persen pasien diabetes tidak terdiagnosa dan tidak mengonsumsi obat. Prevalensi toleransi glukosa terganggu adalah 10,2 persen. "Badan kesehatan dunia, WHO, memperkirakan pada tahun 2030 nanti, penyandang diabetes di Indonesia sebanyak 21,3 juta jiwa. Kondisi ini membuat peringkat Indonesia menduduki peringkat empat setelah Amerika Serikat, China, dan India," ujarnya.Untuk itu, lanjut Tjandra, Kementerian Kesehatan berusaha mengendalikan peningkatan penyakit diabetes mulai dari hulu sampai hilir. Juga melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektor kemitraan dengan swasta. Dalam kesempatan tersebut, Kemenkes menjalin kemitraan dengan PT. Sanofi, Perkeni, PT. Askes dan American Diabetes Association (ADA).Kerjasama ini dilaksanakan dalam program bertajuk Train the Trainer bagi 500 dokter spesialis penyakit dalam dan 5.000 dokter umum. Para dokter ini akan mengikuti program yang berjalan selama dari 2012 2016. Para dokter ini akan dilatih sebagai upaya penekanan tingkat pertumbuhan jumlah pasien diabetes di Indonesia.

Indonesia, Peringkat Keempat Jumlah Penderita Diabetes Melitus Terbanyak di Dunia

04-11-2010 diposkan oleh melindacare

      Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia, diperkirakan

mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000

menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang. Tingginya angka tersebut menjadikan

Indonesia peringkat keempat jumlah penderita diabetes melitus terbanyak di dunia setelah

Amerika Serikat, India, dan Cina. Meningkatnya penderita diabetes melitus disebabkan oleh

peningkatan obesitas, kurang aktivitas fisik, kurang mengkonsumsi makanan yang berserat,

merokok, dan tingginya lemak.

      Berdasarkan hasil survei tahun 2003, prevelansi diabetes melitus di perkotaan mencapai 14,7

persen dan di pedesaan hanya 7,2 persen. Diabetes melitus kini menjadi ancaman yang serius bagi

manusia dan telah menjadi penyebab kematian urutan ketujuh di dunia.

      Diabetes melitus atau kencing manis adalah penyakit turunan, bukan menular. Penyakit ini

ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini timbul perlahan-lahan dan

biasanya tidak disadari oleh si penderita.

KASUS DIABETES TERUS MENINGKAT

Page 2: Artikel Diabetes

JAKARTA, RABU - Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan mengalami

peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030

mendatang.

Kepala Instalasi Pelayanan Pelanggan dan Humas RSUP Persahabatan, Any Reputrawati, di Jakarta,

Rabu (19/11) mengatakan, tingginya angka tersebut menjadikan Indonesia peringkat keempat

jumlah penderita diabetes melitus terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan Cina.

"Meningkatnya penderita diabetes melitus disebabkan oleh peningkatan obesitas, kurang aktivitas

fisik, kurang mengkonsumsi makanan yang berserat, merokok, dan tingginya lemak," katanya.

Berdasarkan hasil survei tahun 2003, prevelansi diabetes melitus di perkotaan mencapai 14,7

persen dan di pedesaan hanya 7,2 persen.

"Jadi kalau jumlah warga DKI Jakarta 9 juta, berarti sekitar 1,25 juta jiwa di antaranya, termasuk

anak-anak dan remaja," katanya.

Penyakit diabetes melitus saat ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, remaja, dewasa

dan orang tua. Kurang berolahraga dan sering menkonsumsi makanan tak sehat seperti makanan

cepat saji (fast food) bisa memicu penyakit diabetes melitus.

Diabetes melitus kini menjadi ancaman yang serius bagi manusia dan telah menjadi penyebab

kematian urutan ketujuh di dunia. Diabetes melitus atau kencing manis adalah penyakit yang

ditandai tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini timbul perlahan-lahan dan biasanya tidak

disadari oleh si penderita.

"Ada tujuh gejala penyakit diabetes melitus, yaitu sering buang air kecil, cepat lelah dan

mengantuk, berat badan menurun drastis, selalu merasa lapar dan haus, gatal-gatal disekitar

kemaluan, glukosa darah lebih dari 200, dan glukosa darah saat puasa, minimal 8 jam lebih dari

126," katanya.

Penyakit ini dapat menyerang semua organ tubuh. Para penderita usia lanjut bisa mengalami

stroke, kelainan jantung, komplikasi ginjal dan saluran kemih, komplikasi pada anggota gerak

seperti jari-jari tangan dan kaki, serta kelainan pembuluh darah dan syaraf kaki.

"Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit turunan bukan menular," katanya.

Page 3: Artikel Diabetes

Ia menyarankan kepada masyarakat, jika merasa memiliki gejala-gejala diabetes melitus segera

memeriksa kadar gula darah di puskesmas atau di rumah sakit dan konsultasi ke dokter, tuturnya.