1. Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian
yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan
kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro
yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga
merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Di dalam
lingkungan rumah semua memiliki arsitektur. Lingkungan rumah
memiliki arsitektur bali, yang bertampilan seni, menarik, dan keindahan
dipandang oleh mata. Arsitektur itu adalah bangunan. Namun kita harus
tahu bahwa tidak semua bangunan adalah arsitektur dan dalam arsitektur
tidak hanya menyangkut masalah bangunan. Kebanyakan orang asli bali
memakai arsitektur bali,makanya di lingkungan rumah semua memakai
arsitektur bali. Dari tampak depan lingkungan memakai arsitektur bali.
Inilah keadaan lingkungan rumah tampak depan.
Biasanya orang bali bilangnya itu “kori”. Inilah keadaan di lingkungan
rumah, memakai arsitektur bali yaitu ukiran. Arsitektur ini sangat unik,
citra, keindahan, dan nilai seni yang dapat dibanggakan dan ditunjukkan
serta dinikmati sendiri oleh penghuninya. Atau yang disebutkan oleh
Fetrufius: utilitas (fungsi), firmitas (kekokohan), dan venustas (keindahan).
Bahwa arsitektur adalah wujud karya manusia yang ditujukan untuk
memenuhi suatu fungsi tertentu, yang dalam hal ini adalah mewadahi
manusia dan aktifitasnya dengan segala tuntutannya, memiliki kekokohan
yang memberikan rasa aman, nyaman dan memberikan bentukan tegar dan
menaungi, serta memiliki keindahan atau estetika yang menjadi tuntutan
manusia untuk menunjukkan kelebihannya. Kita juga dapat menyebut
arsitektur adalah bangunan yang mempunyai nilai lebih. Nilai lebih ini
adalah jiwa, keindahan atau seni, dan mempunyai kreatifitas serta keaslian
sehingga arsitektur dapat di apresiasikan. Lingkungan sekitar rumah juga
memakai tradisi bali yaitu adanya ( bale daja, bale dangin, bale dauh, dan
umumnya adanya merajan atau disebut dengan sanggah).
Bale Daja merupakan simbol Bathara Sri Sedhana, simbol
kewibawaan, tempat penyimpanan harta benda, sehingga sering juga
disebut dengan istilah Gedong, atau Bale penangkilan (tempat tamu
menunggu). Biasanya bale gedong ini dipakai untuk tempat penangkilan,
dan tempat untuk menyimpan harta benda bagi keluarga. Inilah foto bale
daja di lingkungan rumah.
Bale Daja di lingkungan rumah juga memiliki keindahan tersendiri bagi
penghuninya yaitu memiliki arsitektur bali yaitu ukiran. Memiliki posisi
menurut orang bali yaitu posisi madyaing utama adalah tempat "Bale Daje
atau gedong.
Bale Dangin, merupakan simbol Bathara Guru, dimana setiap
upacara adat selalu diselenggarakan di bale ini, sehingga bale ini sering
juga disebut bale bali (bali = wali = upacara). Biasanya bale dangin di
lingkungan rumah ini di pakai untuk istirahat pada siang hari karena
udaranya sejuk, berkumpul bersama keluarga menikmati indahnya
pemandangan diluar. Inilah foto bale dangin di lingkungan rumah.
Bale Dangin di lingkungan rumah memiliki nilai tersendiri yaitu memiliki
keindahan, unik, dan imajinasi pembuat yang kreatif. Banyaknya nilai –
nilai seni yang terkandung didalam bale dangin ini. Memiliki posisi
menurut orang bali yaitu posisi madyaning utama adalah tempat "Bale
Dangin".
Bale Dauh, merupakan simbol Dewa Mahadewa, balai sosial
tempat beristirahat. Bale dauh ini biasanya di gunakan untuk tempat
beristirahat di malam hari oleh lingkungan rumah, di sini juga biasanya
dipakai untuk mandi, tempat tidur, dan menerima tamu. Inilah foto bale
dauh di lingkungan rumah.
Bale Dauh memiliki sifat seni, bentuk, fungsi, dan keindahan. Bale dauh
ini juga memiliki kekokohan yang memberikan rasa aman, nyaman dan
memberikan bentukan tegar dan menaungi, serta memiliki keindahan atau
estetika yang menjadi tuntutan manusia untuk menunjukkan kelebihannya.
posisi nistaning Madya adalah tempat "bale dauh, tempat tidur".
Yang terakhir dan umumnya harus memakai arsitektur bali yang
sering di sembahyangkan oleh manusia khususnya umat hindu yaitu
Merajan atau Sanggah. Sanggah ini memiliki arsitektur yang melihatkan
keindahan di waktu kita melakukan persembahyangan kehadapan Tuhan
Yang Maha Esa. Sanggah Pemerajan merupakan Sorga, tempat berstana
dan berkumpulnya istadewata / dewata nawa sanga, atau merupakan
simbol Pura Dalem. Lingkungan rumah setiap harinya melakukan
persembahyangan di sini. Inilih foto Sanggah atau Merajan di lingkungan
rumah tampak depan.
Sanggah atau Merajan memiliki memancarkan sifat keindahan bagi orang
melihatnya. Bentuk, fungsi dan bangunannya pun harus sepengetahuan
seorang pelinggih. Seni seseorang yang membuatnya memiliki kreatif
tersendiri. Posisi utamaning utama adalah tempat "Sanggah Pemerajan".
2. Elemen – elemen dalam pembentukan dunia Arsitektur:
Dalam arsitektur susunan elemen-elemen yang mempunyai bentuk,
fungsi, dan keindahan. Ia adalah hasil seni bangunan yang memiliki
aturan-aturan dan kaidah-kaidah yang kemudian disebut kaidah
arsitektural. Arsitektur itu adalah bangunan. Arsitektur memiliki dua
ruangan yaitu ruang dalam (interior) dan ruang luar. Ruang dalam
memiliki tiga elemen pembentukan ruang yaitu: lantai, dinding, dan
atap/langit – langit. Ruang luar mempunyai elemen – elemen seperti:
tekstur, warna, dimensi dan perbedaan tinggi lantai, dinding dan bahkan
ada kalanya perlu penggunaan elemen atap. Selain elemen – elemen dalam
pembentukan ruang dalam dan ruang luar, ada beberapa elemen – elemen
penting yang menentukan kualitas suatu ruangan yaitu: dimensi elemen
pembentuk ruang, jarak antar elemen pembentuk ruang, kombinasi,
perbandingan serta komposisi antara elemen pembentuk ruang serta
menyangkut perbandingan antara dimensi dan jarak pembetukan ruang
yang menciptakan kualitas ruang.
3. Hubungan penghuni ( manusia ) dengan arsitektur:
Arsitektur merupakan sesuatu yang di bangun manusia untuk
kepentingan badannya (melindungi diri dari gangguan) dan kepentingan
jiwanya (kenyamanan, ketenangan). Arsitektur di buat oleh manusia untuk
manusia, sehingga karya yang dihasilkan sangat di pengaruhi oleh maksud
dan kebutuhan manusia. Arsitektur merupakan salah satu kekuatan
terbesar dari gagasar manusia. Pada karya sebuah arsitektur terjadi pula
proses dimana manusia menyampaikan suatu maksud melalui hasil
karyanya, dan manusia yang lain berusaha menangkap maksud yang
tersirat dari hasil karya tersebut.
4. Persyaratan sebuah desain sehingga terbentuk arsitektur:
Syarat – syarat ada dua yaitu syarat fisik dan syarat psikis. Syarat
fisik yaitu tinggi dan luas ruang untuk memenuhi suatu kegiatan tertentu,
luas gerak perorangan maupun kelompok, standar minimum statis gerak,
syarat luas untuk perlengkapan kelompok kebutuhan lain, hubungan dan
pemisahan antar bagian dalam ruang itu sendiri atau dengan luasnya, pola
hubungan antar ruang (organisasi), kemudahan, pemiliharaan dan
perlengkapan mekanis ( Jika perlu).
Syarat psikis yaitu suasana, atau kesan lingkungan yang yang harus
diciptakan menuruh kebutuhan fungsinya. Sifat psikis lebih abstrak,
meliputi masalah penerangan, ventilasi, akustik, pemandangan keluar.
Bentuk bagian – bagiannya, bentuk garis dan warna.
5. Manusia membutuhkan arsitektur karena manusia yang bernaluri mencari
keamanan dan kenyaman diri demi kesejahteraan jiwa dan raganya, serta
untuk memenuhi kepuasan diri mencipta suatu keindahan. Arsitektur seni
yang praktis dan langsung digunakan oleh manusia dalam kehidupan
sehari – hari dalam bentuk rumah yang dihuninya serta dalam bentuk
bangunan dan lingkungannya yang dibutuhkan untuk hidup
bermasyarakat.
Top Related