BAB 2
STUDI PUSTAKA
2.1 Teori Umum
Adapun teori-teori umum yang digunakan oleh penulis di antaranya :
2.1.1 Public Relation
Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom yang dikutip oleh
Kustadi Suhandang mendefinisikan Public relations adalah fungsi
manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik
dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (2012: 45)
Sedangkan menurut Dr. Rex Harlow yang dikutip oleh Kadar Nurjaman
(2012:108), public relation adalah fungsi manajemen khas yang
mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi
dan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja
sama, melibatkan manajemen untuk memahami dan tanggapan opini
publik. Dalam pengertian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa Public relations adalah fungsi manajemen yang memiliki tujuan
untuk membangun hubungan saling pengertian antara organisasi dan
publik.
Public Relations adalah “fungsi management yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan
publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan
kerja sama; melibatkan management dalam menghadapi permasalahan,
9
membantu manajemen untuk menanggapi opini publik; mendukung
manajemen dalam meliputi dan memanfaatkan perubahan secara efektif;
bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi
kecendrungan penggunaan penelitian serta teknik komunkasi yang sehat
dan etis sebagai sarana utama”. ( Ruslan, 2010 :16)
Menurut Grunig and Hunt yang dikutip oleh Ehsan Khodarahmi dari
Journal Emeraldinsight. (1984, p. 6)
“management of communication between an organisation and its publics”Manajemen komunikasi berada diantara organisasi dan publiknya.
Dari pengertian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa public
relations adalah fungsi manajemen perusahaan yang menjembatani
antara perusahaan dengan masyarakat luar. Keterkaitannya adalah orang
yang bertanggung jawab dalam meningkatkan citra melalui event ini
adalah public relations.
2.1.2 Strategi Public Relations
Strategi public relations menurut Ahmad S. Adnanputra, presiden Institut
Bisnis dan Manajemen Jayakarta, seperti dikutip oleh Rosady Ruslan
mengatakan pengertian strategi public relations adalah alternatif yang
optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public
relations dalam kerangka suatu rencana public relations. (2010 : 134)
Kesimpulan dari strategi public relations adalah langkah-langkah yang
dilakukan public relations pada program yang bertujuan untuk kemajuan
perusahaan. Karena kemajuan perusahaan adalah tujuan dari setiap
perusahaan.
10
Strategi Public Relation atau yang lebih dikenal dengan bauran Public
Relation, adalah sebagai berikut (Rosady Ruslan, 2008: 13)
1) Publications, setiap fungsi dan tugas public relation adalah
menyelengarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui
berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau
organisasi yang pantas untuk diketahui oleh public. Dalam hal ini,
tugas public relation adalah menciptakan berita untuk mencari
publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers/wartawan dengan
tujuan menguntukan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya.
2) Event, Merancang sebuah event yang bertujuan untuk
memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri
ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengharui opini publik.
Berikut beberapa jenis event;
Calander event, meliputi kegiatan rutin yang diselenggarakan
pada waktu tertentu, seperti menyambut hari raya Idul Fitri, Natal
dan Tahun baru serta hari ulang tahun dan sebagainya.
Spesial events, event atau acara ajang yang sifatnya khusus dana
dilaksanakan pada moment tertentu diluar acara rutin dari
program kerja PR, seperti peluncuran produk baru, pembukaan
kantor, pabrik baru, jalan baru, gedung baru, dan sebagainya.
Momment event: event atau acara yang bersifat momentum atau
lebih khusus lagi, misalnya menyambut pesta perak, pesta emas,
pesta berlian, hingga menghadapi millennium.
1) News (menciptakan berita), berupaya menciptkan berita melalui press
release, news letter, bulletin dan lain-lain. Untuk itulah seorang PR
11
harus mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas.
2) Community involvement (kepedulian pada komunitas), kerterlibatan
tugas sehari-hari seorang PR adalah mengadakan kontak siosial
dengan kelompok masyaraka tertentu guna menjaga hubungan baik
dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
3) Inform or image (memberitahukan atau meraih citra), ada dua fungsi
utama dari PR, yaitu memberikan informasi kepada public atau
menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan
berupa citra positif.
4) Lobbying and negotiation, keterampilan untuk melobi melalui
pendekatan pribadi dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan
bagi seorang PR. Tujuan lobi adalah untuk mencapai kesepakatan atau
memperoleh dukungan dari indibidu dan lembaga yang berpengaruh
terhadapan kelangsuangan bisnis perusahaan.
5) Social Responsibility, memiliki tanggung jawab social dalam aktifitas
PR menunjukan bahwa perusahaan memiliki keperdulian terhdap
masyarakat. Hal ini akan meningkatkan citra perusahaan di mata
publik. Saat ini banyak perusahaan menjadikan kegiatan social
sebagai aktifitas yang harus dilakukan. Bentukanya beragam seperti
peduli banjir, memberikan beasiswa, santunan anak yatim, pengobatan
gratis, dan masih banyak kegiatan lainnya.
Dari sekian banyak strategi Public Relation maka penulis akan fokus
terhadap tiga strategi Public Relation yaitu Publications, Event, dan News
karena ke tiga strategi tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis.
12
2.1.2.1 Empat Tahapan Proses Strategi Public Relations
Empat proses pokok public relations menurut Scoot M. Cutlip &Allen
H.Center menyatakan bahwa proses perencanan program kerja public
relations yang menjadi landasan atau acuan untuk melakukan
pelaksanaan. (Rosady Ruslan, 2010: 148-149)
1. Defining the problem Langkah pertama ini melibatkan pengkajian
dan pemantauan pengetahuan, opini, sikap, dan perilaku yang terkait
dengan tindakan dan kebijakan organisasi. Langkah ini menentukan
“Apa yang sedang terjadi sekarang?”
2. Planning and programming Informasi yang terkumpul pada langkah
pertama digunakan untuk membuat keputusan mengenai publik,
sasaran, tindakan dan strategi komunikasi, taktik dan tujuan program.
Langkah kedua dalam proses public relations ini menjawab, “Kita
telah mempelajari situasi ini berdasarkan apa, apa yang harus diubah,
dilakukan, atau dikatakan.
3. Taking action and communicating Langkah ketiga melibatkan
implementasi program dari tindakan dan komunikasi yang telah
didesain untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap publik untuk
mencapai sasaran program. Pertanyaan pada langkah ini adalah
“Siapa yang akan melakukan dan memberitahukan program ini, serta
kapan, dimana, dan bagaimana.
4. Evaluating the program Langkah terakhir dalam proses ini
melibatkan kesiapan penilaian,implementasi, dan hasil dari program
tersebut. Penyesuaian telah dibuat sejak program terimplemetasi,
berdasarkan umpan balik evaluasi mengenai bagaimana program
13
tersebut berhasil atau tidak. Program dapat dilanjutkan atau
dihentikan berdasarkan pertanyaan “Bagaimana yang sedang kita
kerjakan atau bagaimana yang telah kita kerjakan.”
Kesimpulan dari pembahasan teori ini, strategi public relations adalah
strategi yang dilakukan oleh public relations dengan menganalisa,
mengindentifikasi permasalahan yang muncul, dan melakukan
tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut serta melakukan
evaluasi dari hasil tindakan, apakah sudah tercapai sesuai tujuan yang
diharapkan atau belum.
2.1.3. Fungsi Public Relations
Divisi Public Relations suatu organisasi atau perusahaan bisa dikatakan
sudah mempunyai peran dan fungsi, telah menunjukan suatu kegiatan
yang jelas dan dapat dibedakan dengan kegiatannya.
Menurut Ruslan (2010:26) di dalam bukunya “Manajemen Public
Relations dan Media Komunikasi”, menyebutkan bahwa peranan dari
Public Relations adalah:
a) Communicator Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara
langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan
lisan (spoken person) atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu
juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuador.
b) Relationship Kemampuan peran Public Relations atau Humas
membangun hubunga yang positif antara lembaga yang diwakilinya
dengan publik internal dan eksternal. Juga, berupaya menciptakan
saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi
14
antara kedua belah pihak publiknya.
c) Back up manajemen Melaksanakan dukungan manajemen atau
menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran,
operasional, personalia, dan sebagainya untuk mencapai tujuan
bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.
d) Good image maker Menciptakan citra atau publikasi yang positif
merupakan prestasi, reputasi, dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi
aktivitas dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun
citra atau nama baik lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya.
2.1.4. Kegiatan Public Relation
Menurut jurnal karya Eka Putra Tarsih yang berjudul Public Relations
Strategi dan Taktik , kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang
ditujukan untuk publiknya, berdasarkan jenis publiknya kegiatan Public
Relations terbagi menjadi dua yaitu :
1. Eksternal Public Relations Hubungan dengan publik diluar perusahaan
merupakan keharusan yang mutlak, karena perusahaan tidak mungkin
berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Salah
satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik eksternal secara
informative dan persuasif, informasi yang disampaikan hendaknya
jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Masalah
yang perlu dipecahkan dalam dalam kegiatan eksternal Public
Relations meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produksinya,
memperkenalkan produksinya kepada masyarakat, mendapatkan
penghargaan dan penerimaan dari publik maupun masyarakat,
memelihara hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan
15
pendapat publik.
Tindakan-tindakan eksternal Public Relations yaitu :
Menganalisis dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi
kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakan
pegawainya.
Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaa,
terutama kegiatan yang mendapat sorotan dari publik.
Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang
jujur dan objektif.
Mengadakan penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selere
publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.
Melalui kegiatan eksternal ini, dengan begitu maka akan tercipta
hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan
publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik dimata
publiknya.
2. Internal Public Relations Kegiatan internal Public Relations
merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal perusahaan.
Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara
langsung dalam keberhasilan perusahaan. Kegiatan hubungan internal
yang dilakukan oleh Public Relations:
Dapat berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara
formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran
mereka.
Harus mampu membina hubungan baik dengan pemegang saham,
serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam
16
organisasi perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka
harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar
dapat meningkatkan kepercayaan mereka. ( 2009: 88-93)
Dalam kegiatan Publik Relation penulis lebih fokus meneliti kegiatan
eksternal yang dilakukan oleh Publik Relation Manager Hotel
Grandkemang Jakarta.
Bidang utama pekerjaan PR perusahaan menurut Elvinaro Ardianto
dalam bukunya Public Relations Praktis (2008) di antaranya adalah:
a) Reputasi-proteksi dan peningkatan, Meliputi usaha membina
tanggapan dengan menggunakan variasi komunikasi untuk
membangun, mempertahankan dan meningkatkan citra atau
identitas positif perusahaan.
b) Layanan informasi, Memberikan informasi kepada masyarakat
melalui media merupakan peran PR dan oleh sebab itu diperlukan
kemampuan untuk membangun hubungan media yang baik, seperti
pengiriman pernyataan pers kepada media, melakukan konferensi
pers dengan mengundang media untuk hadir.
c) Publisitas produk Dalam hal ini, praktisi Public Relations
melakukan perannya bekerja sama dengan departemen pemasaran
untuk mengembangkan publisitas produk agar dapat diterima oleh
masyarakat.
d) Hubungan investor PR memberikan informasi kepada para
pemegang saham atau pihak yang mempunyai minat khusus
terhadap perusahaan. Praktisi PR mengawasi dan meyakinkan para
pemegang saham agar tetap menanamkan sahamnya kepada
17
perusahaan atau malah sebaliknya sesuai dengan kepentingan dan
kebutuhan perusahaan.
e) Hubungan keuangan PR memberikan informasi yang luas kepada
komunitas keuangan seperti menganalisa dan membuat penilaian
prospek keuangan perusahaan untuk menjadi bahan masukan atau
rekomendasi bagi perusahaan pialang dan investor.
f) Hubungan komunitas Peran aktif perusahaan dalam mendukung
organisasi masyarakat, mendorong karyawan untuk melakukan
pekerjaan sukarela, memberikan sumbangan bagi konser musik
lokal, meminjamkan tenaga kerja untuk menunjang program
pemerintah, yang pada dasarnya untuk membina hubungan baik
dengan masyarakat sekitar.
g) Hubungan karyawan Menyediakan dan menyebarkan informasi
dari manajemen kepada karyawan, dan sebaliknya. Untuk
melakukan kegiatan ini, PR berkoordinasi dengan departemen
personalia.
h) Penyelenggaraan acara istimewa Peran ini mengharuskan staf PR
yang dapat melihat detail, organisasi, logistik, dan peluang
publisitas untuk dapat menyelenggarakan sebuah acara istimewa
(Special Event).
i) Urusan pemerintah Berupaya untuk mempengaruhi pihak legislatif
melalui kontak dengan legislator dan instansi pemerintah dan
memiliki kemampuan melobi mewakili pihak perusahaan terkait
dengan hubungan dan kepentingan perusahaan dengan kebijakan
yang ada.
18
j) Manajemen Isu Menentukan bagaimana berbagai isu publik akan
mempengaruhi perusahaan dengan melakukan proses identifikasi
isu, analisis isu, memastikan pilihan terbuka bagi perusahaan,
memulai rencana tindakan, dan mengevaluasi hasil.
Dari semua bidang Public Relation yang ada, peneliti akan fokus
terhadap dua bidang Public Relation yaitu reputasi-proteksi dan
layanan informasi, peneliti memilih dua bidang ini karena dinilai
sangat relevan di dalam penelitian yang akan diteliti.
2.2 TEORI KHUSUS
Adapun teori-teori khusus yang digunakan oleh penulis di antaranya
2.2.1 Eksternal Public Relation
Eksternal Public Relations menurut Kustadi Sudahang dalam buku nya
Studi dan Penerapan Public Relations adalah: bagi suatu perusahaan,
hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang
mutlak, karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja
sama dengan perusahaan yang lain. Hubungan atau komunikasi itu harus
berkembang dalam masyarakat demokratis. Informasi hendaknya diberikan
secara jujur, teliti, sempurna, dan berdasarkan fakta yang sebenarnya.
Dalam hal ini public mempunyai hak untuk mengetahui keadaan sesuatu
hal yang berhubungan dengan kepentinganya. (2012: 79)
Adapun masalah atau problem yang perlu dipecahkan dalam kegiatan
eksternal Public Relation itu antara lain meliputi;
Bagaimana memperluas pasar bagi produksinya;
Bagaimana memperkenalkan produksinya kepada masyarakat;
19
Bagaimana cara mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari
publik maupun masyarakat;
Bagaimana memelihara hubungan baik dengan para pejabat
pemerintahan atau negara;
Bagaimana cara mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap
perusahaan;
Bagaimana memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion-
leader;
Bagaimana memelihara hubungan baik dengan para pemasok dan
publik-publik lainya yang berhubungan dengan operasional
perusahaan;
Problem lainya yang menyangkut persoalan antara perusahaan dengan
masyarakat yang ada di luar perusahaan, untuk mencapai rasa
simpatik dan kepercayaan dari publik-publik yang ada di dalam
masyarakat itu. (Suhandang, 2012: 80-81)
Tindakan-tindakan eksternal Public Relations yaitu:
Menganalisis dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi
kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakan pegawainya.
Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaa, terutama
kegiatan yang mendapat sorotan dari publik.
Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur
dan objektif.
Mengadakan penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selere
publik akan barang0barang yang dihasilkan perusahaan.(Suhandang,
2012: 81)
20
2.2.2 Event
Pengertian event, menurut Jim Macnamara yang dikutip Rosady Ruslan
dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi:
Konsep dan Aplikasi, adalah “sebuah kegiatan yang biasanya dilaksanakan
untuk mendapatkan perhatian dari media, klien, perusahaan, atau produk.
Ajang tersebut dapat didesain untuk menunjukkan fakta bahwa perusahaan
adalah tempat yang tepat untuk bekerja dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan social.” (2010: 232-233)
Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggrakan untuk
memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara
individu maupun kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi, dan
agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan
lingkungan masyarakat yang diselenggrakan pada waktu tertentu. (Noor,
2009: 7)
Definisi event menurut ahli di antaranya Shone dan Parry, seperti yang
dikutip oleh Any Noor dalam bukunya Management Event, mengatakan:
Special events are that phenomenon arising from those non-routine
occasion which have leisure, cultural, personal or organizational
objectives set apart thenormal activity of daily life, whose purpose is to
enlighten, celebrate, entertain or challenge the exprerience of a group of
people. (Noor, 2009: 7)
Dari definisi di atas yang dipaparkan oleh para ahli maka penulis
menyimpulkan bahwa definisi event adalah suatu kegiatan yang
diselenggarakan untuk memperingati atau merayakan suatu hal yang
penting dan memiliki tujuan tertentu untuk dicapai sesuai keinginan.
21
2.2.3 JENIS EVENT
Jenis event berdasarkan ukuran dan skala event Acara atau event dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa kategori. Menurut Any Noor dalam
bukunya yang berjudul “Manajemen Event”, event dikategorikan
berdasarkan ukuran dan skala yaitu Megaevent, medium event, dan mini
event.
1. Mega event merujuk pada kriteria diikuti pengunjun internasional,
regional setidaknya lima negara, pengunjung dalam jumlah total
keseluruhan berdasarkan total durasi (lama) kegiatan lebih dari satu
juta orang pengunjung, investasi yang lebih besar, keuntungan lebih
besar, berdampak besar pada ekonomi masyarakat dan diliput oleh
media secara luas.Event yang masuk dalam kategori sangat besar ini
seperti Olimpiade, Piala Dunia, MTQ internasional.
2. Medium Event merujuk pada kegiatan event menengah yang
dikunjungi antara seratus ribu orang sampai dengansatu juta orang
pengunjung, berdampak secara nasional.
3. Mini Event merujuk pada kegiatan yang diikuti oleh kurang dari
seratus ribu orang pengunjung dan bersifat lokal. (2009: 47-48).
Dari beberapa jenis event yang ada, maka mini event dipilih peneliti
dalam penelitian ini.
2.2.4 Elemen-elemen Event
Philip Lesly, seperti dikutip oleh Any Noor menyebut elemen-elemen
Ajang Khusus sebagai news question, yang terdiri dari 5W 1H, yaitu
what, why, when, where, who, dan how.
22
a) What: berhubungan dengan bentuk acara, format acara, dan
kesanyang ingin ditampilkan.
b) Why: meliputi tujuan dan maksud penyelenggaraan event.
c) When: meliputi hal-hal yang berhubungan dengan waktu
penyelenggaraan, pemilihan waktu, serta alasannya.
d) Where: berhubungan dengan lokasi penyelenggaraan ajang khusu
serta fasilitas pendukung.
e) Who: berhubungan dengan khalayak sasaran, pengisi acara, serta
siapa saja yang terlibat dan bertanggung jawab.
f) How: berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan acara. (2010:
15)
Jadi, berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa event merupakan kegiatan yang bukan semata – mata
untuk mempromosikan produk atau perusahaan agar lebih dikenal
melainkan ada banyak tujuan – tujuan yang lebih dalam yang ingin
dicapai perusahaan. Dalam merancang suatu event pun, banyak tahap
yang perlu dilalui mulai dari perencanaan hingga evaluasi agar event
berlangsung maksimal serta penjabaran 5W 1H untuk menganalisa publik
dan alasan mengapa event ini perlu diadakan.
2.2.5 Tujuan dan Fungsi Event
Tujuan utama diadakannya event adalah tidak semata-mata
mempromosikan produk atau perusahaan agar lebih dikenal khalayak
sasaran, tetapi juga mempunyai tujuan lain yang ingin dicapai.(Rosady
Ruslan,2010: 233).
23
Menurut Rosadi Ruslan, tujuan dari diadakannya suatu event adalah:
1. Awareness, meningkatkan pengetahuan khalayak terhadap
perusahaan atau produk yang ditampilkan.
2. Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbale balik.
3. Menunjukkan niat baik dari perusahaan atau produk yang diwakilinya
dan sekaligus memberikan citra positif pada masyarakat sebagai
public sasarannya.
4. Mempertahankan penerimaan masyarakat.
5. Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang secara
menarik dan kreatif. ( 2010:231)
Suatu event diadakan karena ada beberapa fungsi yang dapat
dimanfaatkan perusahaan. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan
mendapatkan timbal balik yang positif dari publiknya.
b. Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi
sehingga pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan
memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengertian mendalam.
Dari event tersebut juga diharapkan akan tercipta citra positif
perusahaan atau produk yang diwakilinya.(Rosady Ruslan, 2010:
234)
2.2.6 Citra
Definisi citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan
prestasi yang hendak dicapai bagi dunia kehumasan atau public relations
yang bersifat abstrak atau tidak dapat diukur tetapi wujudnya bisa
24
dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. (Rosady Ruslan, 2010:75)
Citra merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang
perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut
pelayanan nya, kualitas produk, budaya perusahaan, prilaku perusahaan,
atau prilaku individu-individu dalam perusahaan dan lainnya. Pada
akhirnya persepsi akan mempengaruhi sikap publik, apakah mendukung,
netral atau memusuhi. (Kriyantono, 2008: 9-10)
Citra menurut Elvinaro Ardianto (2011: 62) adalah perasaan gambaran
diri publik terhadap perusahaan, organisasi, atau lembaga; kesan yang
dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi.
Dari definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa citra adalah penilaian,
anggapan, impresi dan gambaran yang timbul dan datang dari masyarakat
baik bersifat baik atau buruk akan suatu lembaga, organisasi, perusahaan,
dan produk suatu barang atau jasa.
2.2.7 Macam-macam Citra
Frank Jefkins, seperti dikutip oleh Rosady Ruslan, menyebutkan
beberapa jenis citra (image).
Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan, yakni:
1) Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam
atau anggota-anggota organisasi, biasanya adalah pemimpinnya
mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya.
2) Citra yang berlaku (current image). Adalah suatu citra atau pandangan
yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
3) Citra yang diharapkan (wish image). Adalah suatu citra yang
25
diinginkan oleh pihak manajemen.
4) Citra perusahaan (corporate image). Adalah citra dari suatu organisasi
secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan
pelayanannya.
5) Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai
(individu), cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau
organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama
dengan organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan.
(2010:77)
2.2.8 Terbentuknya Citra
Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan
pengertian sistem komunikasi Menurut John Nimpoeno pembentukan
citra dapat digambarkan sebagai berikut yang dikutip Ardianto
(2010:101)
(Gambar 2.2.8 )
Proses Terbentuknya Citra
Sumber gambar Ardianto (2010:101)
Stimulus : Rangsangan (kesan lebaga yang diterima dari luar untuk
membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi alat indra dalam
menerima informasi dari langganan).
Persepsi : Pembentukan makna pada stimulus indrawi sensor stimulus)
26
Kognisi : Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan
ide dan konsep.
Motivasi : Kecenderungan yang menetap untuk mungkin mencapai
tujuan-tujuan tertentu, dan sedapat mungkin menjadi kondisi
kepuasan maksimal bagi individu setiap saat.
Sikap : Hasil Evaluasi negative atau positif terhadap organism terhad
konsekensi-konsekuensi penggunan suatu objek.
Tindakan : Akibat atau respons individub sebagai organism terhadap
rangsangan-rangsangnnya yang berasal dari dalam dirinya
maupun lingkungan.
Respons : Tindakan – tindakan seseorang sebagai 4 reaksi terhadap
rangsagan atau stimulus.
Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang
diterima seseorang. (Soleh Soemirat&Ardianto Elvianaro, 2004: 114).
Kesimpulan menurut penulis, citra terbentuk dari informasi yang diterima
oleh individu tentang suatu hal, informasi dan pengetahuan itu menjadi
stimulus seseorang dalam membentuk citra akan suatu hal.
2.2.9 Manfaat Citra Untuk Perusahaan
Para pemilik perusahaan tidak menyadari bahwa dalam jangka panjang
citra baik membawa banyak mafaat. Manfaat itu sendiri dapat mereka
nikmati baik pada saat perusahaannya mengalami masa jaya maupun
pada saat menghadapi berbagai macam kritis. Menurut Seitel yang
dikutip olen soemirat dan Ardianto dalam bukunya dasar-dasar Public
Relation adalah Kebanyakan perusahaan juga meyakini bahwa citra
27
perusahan yang bernilai positif sukses yang berkelanjutan jangka panjang
(2012: 111)
Menurut katz Citra perusahaan adalah bagaimana pihak lain memandang
sebuah perusahaan, seseorang,suatu komite, atau suatu kegiatan, dan
setiap perusahaan masing masing memiliki citra sebanyak orang
memandangnya dan menilainnya. Citra perusahaan datang dari para
pelanggan, pesaing, distributor, dll yang mempunyai pandangan terhadap
citra perusahaan.
( Ardianto dan Soemirat 2012: 113 )
Kesimpulan dalam hal ini adalah citra perusahaan sangat berpengaruh
bukan hanya untuk jangka pendek namun juga untuk jangka panjang dan
juga berpengaruh pada beberapa aspek yang berkaitan dengan citra
tersebut, misalnya berpengaruh kepada pemasaran, dan aspek lainnya.
Dengan demikian maka citra tersebut harus dijaga agar selalu baik
sehingga dapat berdampak baik pada perusahaan. Citra sangat
berpengaruh dalam jangka panjang maupun pendek bagi perusahaan,
oleh sebab itu citra yang baik pada perusahaan akan meningkatkan
kepercayaan masyarakat sehingga tidak membawa dampak buruk pada
perusahaan.
2.2.10 Meningkatkan Citra
Ada enam hal yang perlu diperhatikan menurut (Macmanra, 2010: 245)
untuk meningkatkan citra suatu perusahaan yang dikemukakan oleh salah
satu pakar di bidang media dan komunikasi publik yaitu;
1. Memetakan Persepsi pada tahap ini yaitu diawali dengan mengadakan
audit tentang citra di masyarakat. Dari persepsi tersebut lalu dipetakan
28
dimana titik beratnya, dan titik tersebut disinkronisasikan dengan visi
manajemen dan meyakinkan manajemen menggunakan program
public relations yang akan dibuat.
2. Menyesuaikan dengan visi Manajemen Kesesuaian dengan aktifitas
manajemen paling atas (top management) merupakan hal yang mutlak
perlu. Meyakinkan manajemen akan pentingnya program pr yang
dibuat.
3. Pahami Audience Sebelum program dibuat harus mengetahui terlebih
dahulu audiensi yang akan menjadi target program secara tepat karena
program yang akan dibuat harus sesuai dengan kebutuhan audiensi.
4. Fokus Saat menyiapkan program masyarakat harus fokus pada titik
pengembangan tertentu. Fokus akan menentukan bagaimana public
relations mengkomunikasikan program tersebut. Dengan fokus akan
lebih mudah membuat nilai informasi sebuah program karena disitu
dapat diungkapkan kemajuan apa yang didapatkan dari program-
program yang sebelumnya diadakan oleh perusahaan.
5. Kreatifitas Jangan melupakan kreativitas karena komunikasi yang
baik membutuhkan kreatifitas dalam penyampaian nya.
6. Konsistensi dalam menjalankan program public relations adalah hal
yang mutlak perlu karena hal itu menyangkut sejauh mana
kemampuan public relations untuk mengubah citra perusahaan.
Kesimpulannya, strategi dalam meningkatkan citra adalah memetakan
persepsi, menyesuaikan visi manajemen, memahami audience, fokus,
kreatifitas, dan konsisten.
29
2.3 Kerangka Teori
2.3.1 Bagan Kerangka Teori
Berdasarkan pemaparan teori di atas, peneliti berusaha membuat rangkuman
teori yang dipergunakan dalam bagan kerangka teori berikut ini.
Teori Umum Teori Khusus
30
Public Relation dan Kegiatan Public relation
Strategi Public Relation
Internal Public Relation
Eksternal Public Relation
Event
- Definisi
- Jenis
- Element
- Fungsi dan Tujuan
Citra
- Definisi
- Macam-macam citra
- Terbentuknya citra
- Manfaat citra
- Meningkatkan citra
Fungsi Public Relation
(Gambar 2.3.1)
(Sumber Bagan: Hasil pemikiran penulis)
2.4 KERANGKA PEMIKIRAN2.4.1 Kerangka Pemikiran Penulis
31
(Gambar 2.4.1)
( Sumber: Hasil Kerangka pemikiran penulis)
Dari bagan di atas peneliti memaparkan Strategi Public Relation grandkemang dalam
meningkatkan citra dengan melalui sebuah event, yang ditujukan untuk mengetahui
citra Hotel grandkemang.
32
Top Related