i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN UNTUK BERWIRAUSAHA
MAHASISWA EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
KHILYA ZAKIA
NIM 7111412087
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Believe you can and you’re halfway there (Theodore
Roosevelt)
Saya belajar bahwa keberanian tidak akan pernah absen
dari ketakutan. Tetapi mereka berhasil menang atas itu.
Orang berani bukan mereka yang tidak pernah merasa
takut, tapi mereka yang bisa menaklukkan rasa takut
itu. (Nelson Mandela)
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua Orang Tua saya
2. Almamaterku Universitas Negeri Semarang
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa
Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang”.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Saya
menyampaikan rasa terima kasih atas segala bentuk bantuan dan dukungan yang
telah diberikan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di
Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Heri Yanto M.BA., Ph.D, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang dengan kebijaksanaanya memberikan kesempatan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan studi di Fakultas Ekonomi.
3. Fafurida, S.E., M.Sc, selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk menyusun skripsi dan memberikan bimbingan, arahan,
motivasi serta saran kepada penulis selama menyusun skripsi.
4. Deky Aji Suseno, S.E., M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk menyusun skripsi dan memberikan
bimbingan, arahan, serta saran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
vii
viii
SARI
Khilya Zakia. 2019. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
untuk Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri
Semarang” Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Eknomi.
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing, Deky Aji Suseno, S.E., M.Si.
Kata kunci: Keputusan untuk Berwirausaha, Motivasi Berwirausaha,
Lingkungan Keluarga, Pendidikan Kewirausahaan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, dari
265.015.300 jiwa penduduk Indonesia, angka pengangguran di Indonesia
mencapai 5,5% yang artinya masih ada 14.403.999 jiwa penduduk Indonesia yang
masih menganggur atau membutuhkan pekerjaan, oleh karena itu berwirausaha
merupakan solusi yang tepat untuk mengurangi angka pengangguran.Mahasiswa
jurusan ekonomi pembangunan universitas negeri semarang diharapkan dapat
menjadi mahasiswa yang berwawasan kewirausahaan yang nantinya dapat terjun
dalam dunia wirausaha sehingga lulusannya tidak hanya sebagai pencari kerja
namun juga dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
motivasi, lingkungan keluarga, dan pendidikan kewirausahaan terhadap keputusan
untuk berwirausaha mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas
Negeri Semarang.Penelitian ini merupakan penilitian kuantitatif dengan
menggunakan data primer dengan metode kuisioner. Sumber data didapat dari
mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang.
Hasil dari penelitian ini adalah nilai signifikansi untuk variabel motivasi
berwirausaha adalah 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Keputusan untuk Berwirausaha secara signifikan
dipengaruhi oleh variabel Motivasi Berwirausaha. Nilai Signifikansi variabel
Lingkungan Keluarga diperoleh nilai 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05.
Dapat disimpulkan bahwa variabel Keputusan untuk Berwirausaha secara
signifikan dipengaruhi oleh variabel Lingkungan Keluarga. Nilai Signifikansi
variabel Pendidikan Kewirausahaan diperoleh nilai 0,001 yang berarti lebih kecil
dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa variabel Keputusan untuk Berwirausaha
secara signifikan dipengaruhi oleh variabel Pendidikan Kewirausahaan.
Saran dalam penelitian ini yaitu diharapkan akan banyak muncul riset-riset
mengenai kewirausahaan. Diharapkan banyak mahasiswa yang tertarik
berwirausaha.
ix
ABSTRACT
Zakia Khilya. 2019. " Analysis of Factors that Affecting the Decision for
Entrepreneurship of Students in Development Economics, Semarang State
University ". Essay. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor
Deky Aji Suseno, S.E., M.Sc.
Keywords: Decision for Entrepreneurship, Entrepreneur Motivation ,
Family Environment, Entrepreneur Education.
Based on data from the Central Statistics Agency (BPS) in 2018, from
265,015,300 inhabitants of Indonesia, the unemployment rate in Indonesia
reached 5.5%, which means that there are still 14,403,999 people of Indonesia
who are still unemployed or in need of work, therefore entrepreneurship is the
right solution to reduce unemployment. Students majoring in economics at the
construction of Semarang state universities are expected to become
entrepreneurial students who can later enter the entrepreneurial world so that
graduates are not only job seekers but also can create their own jobs.
The purpose of this study was to determine and analyze the influence of
motivation, family environment, and entrepreneurship education on decision for
Entrepreneurship of Students majoring in Development Economics, Semarang
State University.This research is a quantitative research using primary data with
questionnaire method. Sources of data obtained from students majoring in
Development Economics Semarang State University.
The results of this study are the significance value for the entrepreneurship
motivation variable is 0.001, which means less than 0.05. So it can be concluded
that the variable Decision for Entrepreneurship is significantly influenced by the
variable Entrepreneur Motivation. The Significance Value of the Family
Environment variable obtained a value of 0.001, which means it is smaller than
0.05. It can be concluded that the Decision for Entrepreneurial variable is
significantly influenced by the Family Environment variable. The Significance
Value of the Entrepreneurship Education variable obtained a value of 0.001 which
means it is smaller than 0.05, it can be concluded that the Decision for
Entrepreneurship variable is significantly influenced by the variable
Entrepreneurship Education.
Suggestions in this research are expected to be a lot of emerging
researches about entrepreneurship. That is expected that many students are
interested in entrepreneurship.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................. viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 11
2.1 Pengertian Wirausaha ............................................................................. 11
2.2 Keputusan Berwirausaha ........................................................................ 14
2.3 Motivasi Berwirausaha ........................................................................... 18
2.3.1 Pengertian Motivasi....................................................................... 18
2.3.2 Motivasi Berwirausaha .................................................................. 19
2.4 Lingkungan Keluarga ............................................................................. 23
2.5 Pendidikan Kewirausahaan ..................................................................... 27
2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 29
2.7 Kerangka Berpikir .................................................................................. 33
2.7.1 Pengaruh Motivasi Berwirausaha terhadap Keputusan untuk
Berwirausaha .............................................................................. 33
xi
2.7.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Keputusan untuk
Berwirausaha .............................................................................. 34
2.7.3 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Keputusan untuk
Berwirausaha .............................................................................. 34
2.8 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 36
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 38
3.1 Jenis dan Desain Penelitian .................................................................... 38
3.2 Populasi .................................................................................................. 38
3.3 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............................................. 39
3.4 Variabel Penelitian dan definisi Operasional ......................................... 40
3.5 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ........................................ 42
3.5.1 Sumber Data ............................................................................... 42
3.5.2 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 43
3.6 Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 44
3.6.1 Uji validitas .................................................................................. 44
3.6.2 Uji reliabelitas ............................................................................... 45
3.7 Metode Analisis data .................................................................................. 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 52
4.1 Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 52
4.2 Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 54
4.2.1 Uji Validitas .................................................................................. 54
4.2.2 Uji Reliabelitas .............................................................................. 55
4.3 Persentase Hasil Jawaban Responden .................................................... 56
4.4 Hasil Penelitian ....................................................................................... 92
4.4.1 Analisis deskriptif Statistik ........................................................... 92
4.4.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 94
4.4.2.1 Uji Normalitas ................................................................... 94
4.4.2.2 Uji Multikolonieritas ......................................................... 96
4.4.2.3 Uji heterokedastisitas ........................................................ 97
4.4.2.4 Uji Linieritas ...................................................................... 98
4.4.3 Uji Hipotesis .................................................................................. 100
xii
4.4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 100
4.4.3.2 Uji Statistik F ..................................................................... 101
4.4.3.3 Uji Statistik T .................................................................... 102
4.4.3.4 Uji Korelasi ....................................................................... 103
4.4.4 Pembahasan .................................................................................. 105
4.4.4.1 Pengaruh Motivasi Berwirausaha terhadap Keputusan
Berwirausaha Mahasiswa .................................................. 105
4.4.4.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Keputusan
untuk Berwirausaha Mahasiswa ........................................ 107
4.4.4.3 Pengaruh Pendidikan Berwirausaha terhadap Keputusan
untuk Berwirausaha Mahasiswa ........................................ 109
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 111
5.1 Simpulan ................................................................................................. 111
5.2 Saran ................................................................................................. 112
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 114
LAMPIRAN ..................................................................................................... 117
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Jumlah Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tamatan Universitas di
Indonesia Tahun 2014-2018 .................................................................... 2
1.2 Jenis Pekerjaan Alumni Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang .................................................................. 4
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 29
4.1 Karakteristik Responden ......................................................................... 52
4.2 Hasil Uji Validitas ................................................................................... 54
4.3 Hasil Uji Reliabelitas .............................................................................. 56
4.4 Hasil Statistik Deskriptif ......................................................................... 93
4.5 Uji Normalitas ......................................................................................... 95
4.6 Uji Multikolonieritas ............................................................................... 96
4.7 Hasil Uji Linieritas X1 terhadap Y ......................................................... 98
4.8 Hasil Uji Linieritas X2 terhadap Y ......................................................... 99
4.9 Hasil Uji Linieritas X3 terhadap Y ......................................................... 99
4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 100
4.11 Hasil Uji Statistik F ................................................................................. 101
4.12 Hasil Uji Statistik t .................................................................................. 102
4.1 Hasil Uji Korelasi .................................................................................... 103
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................ 38
4.1 Diagram Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ................... 53
4.2 Diagram Karakteristik Responden Menurut Usia ................................... 53
4.3 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q1) ............................................... 57
4.4 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q2) ............................................... 58
4.5 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q3) ............................................... 59
4.6 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q4) ............................................... 60
4.7 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q5) ............................................... 60
4.8 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q6) ............................................... 61
4.9 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q7) ............................................... 62
4.10 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q8) ............................................... 63
4.11 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q9) ............................................... 64
4.12 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q10) ............................................. 65
4.13 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q11) ............................................. 66
4.14 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q12) ............................................. 67
4.15 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q13) ............................................. 68
4.16 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q14) ............................................. 69
4.17 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q15) ............................................. 70
4.18 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q16) ............................................. 71
4.19 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q17) ............................................. 72
4.20 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q18) ............................................. 73
4.21 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q19) ............................................. 74
4.22 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q20) ............................................. 75
4.23 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q21) ............................................. 76
4.24 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q22) ............................................. 77
4.25 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q23) ............................................. 78
4.26 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q24) ............................................. 79
4.27 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q25) ............................................. 80
4.28 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q26) ............................................. 81
xv
4.29 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q27) ............................................. 82
4.30 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q28) ............................................. 83
4.31 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q29) ............................................. 84
4.32 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q30) ............................................. 85
4.33 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q31) ............................................. 86
4.34 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q32) ............................................. 87
4.35 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q33) ............................................. 88
4.36 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q34) ............................................. 88
4.37 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q35) ............................................. 89
4.38 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q36) ............................................. 90
4.39 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q37) ............................................. 91
4.40 Diagram Hasil Jawaban Responden (Q38) ............................................. 92
4.41 Gambar Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 97
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi
sudah tentu mempunyai harapan untuk dapat mengamalkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang telah ia dapatkan selama studi sebagai salah satu
pilihannya untuk berkarir atau berprofesi. Ada tiga pilihan profesi yang
kemungkinan akan dialami oleh lulusan perguruan timggi setelah
menyelesaikan studinya. Pilihan yang pertama adalah menjadi pegawai atau
karyawan, baik pegawai negeri, pegawai badan usaha milik negara ataupun
menjadi pegawai perusahaan swasta. Kemudian pilihan yang kedua adalah
menjadi pengangguran intelektual dikarenakan sulitnya mencari pekerjaan
karena sengitnya persaimgan dan semakin berkurangnya lapangan pekerjaan
yang sesuai dengan latar belakang studi seseorang. Pilihan yang terakhir
adalah menjadi wirausaha dengan membuka usaha sendiri.
Bagi para lulusan perguruan tinggi, pilihan membuka usaha sendiri
atau berwirausaha merupakan pilihan yang paling memungkinkan dan
terbuka untuk mereka. Hal ini dikarenakan pilihan pertama untuk menjadi
pegawai negeri ataupun swasta peluangnya semakin kecil dan sulit
dikarenakan semakin banyaknya saingan dan sempitnya lapangan pekerjaan
yang ada. Apalagi untuk pilihan kedua yaitu menjadi pengangguran
intelektual, pastinya tidak akan dipilih oleh para lulusan perguruan tinggi.
2
Oleh karena itu pilihan ketiga yaitu menjadi wirausaha merupakan pilihan
yang sangat tepat karena peluangnya sangat terbuka dan peluang berhasilpun
lebih besar. Selain itu dengan menjadi wirausaha maka dapat membuka
lapangan pekerjaan baru bagi orang lain yang membutuhkan pekerajaan atau
yang sedang mencari pekerjaan, juga sesuai dengan program pemerintah
dalam percepatan penciptaan pengusaha kecil dan menengah yang kuat dan
bertumbu pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, dari
265.015.300 jiwa penduduk Indonesia, angka pengangguran di Indonesia
mencapai 5,5% yang artinya masih ada 14.403.999 jiwa penduduk Indonesia
yang masih menganggur atau membutuhkan pekerjaan, oleh karena itu
berwirausaha merupakan solusi yang tepat untuk mengurangi angka
pengangguran.
Tabel 1.1 jumlah pengangguran terbuka berdasarkan tamatan
universitas di Indonesia tahun 2014-2018
Tahun Jumlah
pengangguran
terbuka
Jumlah pengangguran
terbuka berdasarkan
tamatan universitas
Presentase
2014 7.147.069 398.298 5,6%
2015 7.454.767 565.402 7,6%
2016 7.024.172 695.304 9,9%
2017 7.005.262 606.939 8,7%
2018 6.871.264 789.113 11,4%
Sumber : Badan Pusat Statistik 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pada tahun presentase jumlah
pengangguran terbuka berdasarkan tamatan universitas pada tahun 2014
sebesar 5,6%, lalu pada tahun 2015 presentase jumlah pengangguran terbuka
berdasarkan tamatan universitas kembali meningkat menjadi 7,6%,
3
selanjutnya pada tahun 2016 presentase jumlah pengangguran terbuka
berdasarkan tamatan universitas juga meningkat menjadi 9,9%, kemudian
pada tahun 2017 presentase jumlah pengangguran terbuka berdasarkan
tamatan universitas menurun menjadi 8,7% , dan yang terakhir pada tahun
2018 presentase jumlah pengangguran terbuka berdasarkan tamatan
universitas kembali meningkat 11,4%. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa dari tahun ke tahun presentase jumlah pengangguran terbuka di
Indonesia berdasarkan tamatan universitas terus meningkat, hanya pada tahun
2017 saja mengalami penurunan akan tetapi kemudian meningkat lagi pada
tahun 2018. Penanggulangan permasalahan pengangguran tersebut dapat
diatasi dengan cara membuka usaha sendiri atau berwirausaha, namun tamatan
universitas masih kurang mempunyai minat untuk mengambil keputusan
berwirausaha.
Dalam hubungannya dengan alasan diatas, mahasiswa sebagai salah
satu golongan masyarakat yang diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin
bangsa masa depan, sudah sepantasnya menjadi pelopor dalam
mengembangkan semangat kewirausahaan. Dengan bekal pendidikan tinggi
yang diperoleh di bangku kuliah dan idealisme yang terbentuk, lulusan
perguruan tinggi diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi seorang
wirausahawan dan bukan sebaliknya lulusan perguruan tinggi hanya bisa
menunggu lowongan kerja bukan menjadi pengangguran yang pada
hakekatnya merupakan beban pembangunan (Indarti dan Rostianti,2008)
4
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Jurusan Ekonomi
Pembangunan Universitas Negeri Semarang pada tahun 2019 yang ditujukan
kepada para alumni mengenai tracer study, ditemukan data mengenai
pekerjaan atau profesi mereka saat ini. Dari keseluruhan alumni hanya 74
alumni yang mengisi survey tersebut. Berikut data mengeni jenis pekerjaan
para alumni tersebut.
Tabel 1.2 jenis pekerjaan alumni ekonomi pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Jenis pekerjaan Jumlah Presentase
Pegawai swasta 46 62%
Pegawai pemerintahan 19 26%
Pegawai BUMN/BUMD 5 7%
Wirausaha 4 5%
Jumlah 74 100%
Sumber : survey tracer study oleh jurusan ekonomi
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa alumni Jurusan Ekonomi
Pembangunan Universitas Negeri Semarang paling banyak berkeja sebagai
pegawai swasta dengan presentase sebesar 46%, kedua sebagai pegawai
pegawai pemerintahan sebanyak 26%, pegawai BUMN/BUMD sebesar 7%
dan yang terakhir sebagai wirausaha hanya sebanyak 4%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa minat berwirausaha para alumni masih tergolong rendah.
Untuk itulah menumbuhkan minat berwirausaha kepada mahasiswa yang
masih menempuh studinya dirasa sangat penting.
Mahasiswa jurusan ekonomi pembangunan universitas negeri
semarang diharapkan dapat menjadi mahasiswa yang berwawasan
kewirausahaan yang nantinya dapat terjun dalam dunia wirausaha sehingga
5
lulusannya tidak hanya sebagai pencari kerja namun juga dapat menciptakan
lapangan kerja sendiri.
Zimmerer (2002), menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong
pertumbuhan kewirausahaan di suatu negara terletak pada peranan universitas
melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pihak universitas
bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan wirausaha
kepada para lulusannya dan memberikan motivasi untuk berani memilih
berwirausaha sebagai karir mereka.
Jiwa kewirausahaan perlu ditumbuhkan kepada para mahasiswa karena
dengan adanya jiwa kewirausahaan diharapkan akan tumbuh sikap dan
kemauan mandiri demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik tanpa harus
brgantung kepada orang lain. Adapun langkan untuk menumbuhkan jiwa
kewirausahaan adalah dengan menanamkan minat berwirausaha. Minat
berwirausaha inilah yang nantinya akan menimbulkan keputusan untuk
berwirausaha.
Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan
untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang
akan terjadi, serta berkemauan untuk belajar dari kegagalan (Fu’adi, dkk.,
2009:92). Minat wirausaha tidak dibawa sejak lahir akan tetapi tumbuh dan
berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Menurut Edy Dwi Kurniati (2015: 71-72) yang mempengaruhi minat
berwirausaha secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua faktor,
6
yaitu: pertama faktor intrinsic dan faktor ekstrinsik. Faktor Intrinsik adalah
faktor-faktor yang timbul karena pengaruh rangsangan dari dalam individu itu
sendiri yaitu pendapatan, harga diri, perasaan senang. Faktor ekstrinsik adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari
luar yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang dan
pendidikan. Sedangkan menurut Nurchotim (2012:25), faktor-faktor yang
mempengaruhi minat berwirausaha yaitu, 1) faktor intrinsik yang meliputi
adanya kebutuhan akan pendapatan, motif, harga diri, perasaan senang dan
perhatian. 2) faktor ekstrinsik yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat, peluang, dan pendidikan.
Motivasi berwirausaha merupakan suatu hal yang mendorong
seseorang untuk membuka usaha sendiri atau menjadi seorang wirausaha.
Motivasi berwirausaha yang ada pada diri seseorang sangat mempengaruhi
minat berwirausaha, ketika seseorang sudah mempunyai motivasi yang tinggi
untuk berwirausaha maka tentunya akan timbul minat berwirausaha yang
diikuti dengan tindakan yang maksimal. Minat berwirausaha disini berarti
kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya,
kesediaan untuk menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan
tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru,
kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan belajar dari kegagalan yang dialami.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan terdekat dan utama bagi
seseorang. Lingkungan keluarga meliputi ayah, ibu, kakak, adik serta anggota
keluarga dekat lainnya. Dalam keluarga orang tua sangat berperan dalam
7
mempengaruhi seorang anak untuk memlilih pekerjaan atau profesi yang
ditekuninya dimasa mendatang. Menurut Hendro (2011:62) keluarga sangat
berperan penting dalam menumbuhkan serta mempercepat seseorang untuk
mengambil keputusan berkarier sebagai entreprenuer, karena orang tua
berfungsi sebagai konsultan pribadi, coach, dan mentornya. Kemudian
Soemanto (1984:95) menuturkan bahwa peranan orang tua dan keluarga
didalam mempersiapkan manusia wiraswasta, orang tua adalah peletak dasar
bagi perkembangan pribadi anak dan dimasa-masa selanjutnya.
Jurusan ekonomi pembangunan Universitas Negeri Semarang dalam
kurikulumnya telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan dalam kegiatan
perkuliahan dengan memberikan teori-teori kewirausahaan serta praktek
kewirausahaan. Selain kegiatan perkuliahan, pihak jurusan ekonomi
pembangunan juga sering mendelegasikan para mahasiswanya untuk
mengikuti program kreatif mahasiswa (PKM). Selain itu di Fakultas Ekonomi
juga telah didirikan Badan Semi Otonom (BSO) Kewirausahaan yang
merupakan organisasi yang bertujuan untuk melatih dan memberikan
pengetahuan tentang berwirausaha. Seminar - seminar kewirausahaanpun
sering diadakan di lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang.
Tujuannya adalah agar mahasiswa memiliki mental berwirausaha serta
mendorong untuk menjadi wirausaha yang sesungguhnya agar setelah mereka
lulus jumlah wirausaha dapat bertambah dan mengurangi pengangguran.
Berdasarkan paparan diatas, perlu dilakukan penelitian faktor-faktor
yang mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa, agar ketika mereka lulus
8
nanti mereka memiliki minat berwirausaha sehingga mereka dapat membuka
usaha sendiri yang dapat mengurangi masalah pengangguran di Indonesia.
Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa
Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Semarang”
1.2 Rumusan Masalah
Lulusan perguruan tinggi dengan bekal pendidikan tinggi yang
diperoleh di bangku kuliah serta idealisme yang terbentuk diharapkan mampu
mengembangkan diri menjadi seorang wirausaha sehingga dapat mengurangi
jumlah pengangguran yang ada. Akan tetapi minat berwirausaha lulusan
perguruan tinggi masih rendah, mereka lebih banyak memilih bekerja sebagai
pegawai.
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh motivasi berwirausaha terhadap keputusan
untuk berwirausaha mahasiswa ekonomi pembangunan Universitas
Negeri Semarang?
2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap keputusan untuk
berwirausaha mahasiswa ekonomi pembangunan Universitas Negeri
Semarang?
3. Apakah terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap keputusan
untuk berwirausaha mahasiswa ekonomi pembangunan Universitas
Negeri Semarang?
9
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini dilakukan
guna mencapai tujuan :
1) Untuk menganalisis pengaruh motivasi berwirausaha terhadap
keputusan untuk berwirausaha mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Universitas Negeri Semarang
2) Untuk menganalisis pengaruh lingkungan keluarga terhadap
keputusan untuk berwirausaha mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Universitas Negeri Semarang
3) Untuk menganalisis pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap
keputusan untuk berwirausaha mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Universitas Negeri Semarang
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian lebih lanjut
dalam penelitian tentang kewirausahaan dengan topik serupa di masa
mendatang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Fakultas, sebagai salah satu bahan preferensi, sumbangan
pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dimasa yang akan datang
dalam meningkatkan kualitas mahasiswa mengenai faktor pendorong
untuk mengambil keputusan untuk berwirausaha yang dilihat dari segi
10
motivasi berwirausaha, lingkungan keluarga dan pendidikan
kewirausahaan.
b. Bagi Penulis, diharapkan dapat meningkatkan wawasan, motivasi
serta pengetahuan tentang faktor pendorong untuk membuat
keputusan untuk berwirausaha yang dilihat dari segi motivasai
berwirausaha, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan
c. Bagi pihak lain yang berkepentingan, sebagai sumbangan pikiran dan
informasi terutama bagi rekan rekan mahasiswa yang akan
mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor pendorong untuk
mengambil keputusan untuk berwirausaha yang dilihat dari segi
motivasai berwirausaha, lingkungan keluarga dan pendidikan
kewirausahaan.
.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Wirausaha
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan wirausaha sebagai
orang yang pandai atau berbakat mengenali produk, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, serta
mengatur permodalan operasinya. Menurut Buchari Alma (2013: 24)
wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang atau jasa baru, dengan menciptakan organisasi
baru atau mengolah bahan baku baru.
Dalam Teori Kirzerian Entrepreneur menyoroti tentang kinerja
manusia, keuletannya, keseriusannya, dan kesungguhannya dalam
berusaha. Sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya
dan keuletan sang pelaku usaha. Dari berbagai disiplin ilmu, lahirhah teori
kewirausahaan yang dipandang dari beberapa sudut pandang :
a. Sudut pandang ekonomi, bahwa lahirnya wirausaha disebabkan oleh
adanya pelajaran atau pengalaman dari peluang dan ketidakpastian
masa depan yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal
ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi,
menata organisasi, dan melahirkan berbagai inovasi.
b. Sudut pandang sosiologi, bahwa wirausaha dilahirkan dari asal-usul
budaya dan nilai-nilai sosial di suatu masyarakat, dan lingkungan
12
keluarga yang akan berdampak pada kemampuannya dan diwariskan
secara turun-temurun.
c. Sudut pandang psikologi, bahwa wirausaha lebih menekankan pada
motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha.
Sedangkan menurut Geoffrey G. Meredith et. al. dalam Siswadi
(2013:4) mengatakan bahwa para wirausaha adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna
memastikan sukses.
Bygrave (1994:2) berpendapat bahwa wirausaha merupakan orang
yang melihat peluang kemudian memanfaatkan peluang tersebut. Peluang
didapat oleh orang yang kreatif dan inovatif sehingga dapat mewujudkan
kesejahteraan lingkungan. Pendapat Lupiyodi (2007:4) memperkuat hal
tersebut yaitu bahwa wirausaha adalah orang orang yang kreatif dan
inovatif serta mampu mewujudkan untuk peningkatan kesejahteraan diri,
masyarakat dan lingkungannya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha merupakan
seseorang yang memiliki kemampuan dalam menangkap peluang untuk
kemudian dijadikan usaha atau bisnis dengan tujuan mendapatkan
keuntungan untuk kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya.
13
Menurut Gede Prama dalam Sari (2014:6) ada beberapa sifat dasar
dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang enterpreneur (wirausaha)
dalam berwirausaha diantaranya adalah:
1. Entrepreneur adalah pencipta perubahan (the change creator), disini
dituntut tidak hanya mengelola perubahan, tapi mampu menciptakan
perubahan.
2. Enterpreneur selalu melihat perbedaan baik antar orang atau antar
fenomena kehidupan sebagai peluang dibanding sebagai kesulitan.
3. Enterpreneur cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan
hidup untuk kemudian bereksperimen dengan perubahan yang terjadi.
4. Enterpreneur melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat
untuk memacu kreatifitas.
5. Enterpreneur adalah pakar tentang dirinya sendiri.
Ciputra dan Rochayati (2013:156) mengidentifikasi tujuh prasyarat
menjadi wirausaha berhasil, yaitu:
1. Passionate atau memiliki keinginan besar dan semangat serta percaya
diri.
2. Kreatif dan dapat melihat peluang.
3. Inovatif menghasilkan produk dan jasa yang memliki nilai tambah.
4. Yakin memiliki kapasitas memenangkan persaingan secara efektif.
5. Mengetahui cara menghasilkan barang dan jasa dengan cara paling
efisien.
14
6. Mengetahui cara memanfaatkan sumber dana dengan perhitungan
paling murah dengan resiko paling rendah namun tetap menghasilkan
barang dan jasa yang paling baik.
2.2.Keputusan Berwirausaha
Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu
hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari
beberapa alternatif. Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama
dari seorang wirausahawan dalam mengelola bisnisnya. Kegiatan
pengambilan keputusan ini sering menjadi kegelisahan tersendiri bagi
seorang wirausaha, hal ini disebabkan keputusan yang dibuat akan
mengikat seluruh komponen dalam perusahaan untuk melaksanakan hasil
keputusan tersebut.
Terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai teori
pengambilan keputusan, yaitu:
a. George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan dua alternatif atau lebih
untuk dicari keputusan yang lebih baik
b. Sondang P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap
hakikat suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data-data,
penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan
tindakan yang menurut perhitungan merupakan suatu tindakan yang
paling tepat.
15
c. Azhar Kasim
Pengambilan keputusan adalah kegiatan-kegiatan yang meliputi
perumusan masalah, penambahan/pembahasan alternatif dan penilaian
kegiatan serta pemilihan sebagai penyelesaian masalah.
d. Menurut H.A. Simon, keputusan yang dibuat oleh manajer dalam
mengambil berbagai keputusan dihadapkan pada dua tipe pada situasi
yang berbeda, yaitu:
a. Keputusan yang terprogram
Dibuat untuk mengatasi hal-hal yang bersifat rutin yang terjadi
berulang-ulang pada pekerjaan yang sama, digunakan untuk
mengatasi masalah yang mempunyai sebab-akibat secara jelas dalam
suatu organisasi
b. Keputusan yang tidak terprogram
Tidak akan diprogramkan jika sifatnya baru dan tidak berstruktur,
unik dan kompleks. Oleh karena itu tidak ada prosedur tertentu
secara pasti yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah
yang timbul, karena masalah tersebut tidak muncul dengan cara yang
sama dengan sebelumnya
Jadi dapat disimpulkan bahwa membuat keputusan adalah suatu
proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Tiga
alasan yang menjadi dasar mengapa perlu mempelajari pengambilan
keputusan, yaitu:
16
a. Karier pembuat atau pengambil keputusan meningkat
Seseorang yang telah lama bekerja dalam pekerjaan yang sama
cenderung untuk melakukan pekerjaan secara cepat dan benar. Besar
kemungkinan ia akan dipromosikan untuk menduduki jabatan yang
lebih tinggi dalam organisasi tesebut.
b. Efisiensi kerja manajer meningkat
Seiring berjalannya waktu, manajer akan terus berusaha
meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat keputusan secara
efisien, karena biasanya penentuan keputusan memerlukan banyak
waktu dan cukup menyita aktivitas
c. Produktivitas perusahaan meningkat
Hasil sebuah keputusan sering kali membuahkan kerja yang semakin
baik.
Menurut Zimmerer, Scarbough dan Wilson (2008: 11) menjadi
wirausaha akan memiliki kebebasan dalam menentukan nasibnya sendiri dan
berpeluang untuk berperan dalam masyarakat. Dengan memiliki usaha sendiri,
seseorang dapat menentukan nasibnya sendiri dan tidak tergantung pada orang
lain. Berwirausaha dapat mengembangkan diri sesuai dengan minat dan
kemampuannya, sehingga membuat dirinya berarti bagi masyarakat. Menjadi
wirausaha juga dapat berperan dalam masyarakat karena dengan berwirausaha
maka dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat sekitar.
17
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk berwirausaha
menurut Alma (2013:9) yaitu:
1. Personal, menyangkut aspek aspek kepribadian seseorang diantaranya
sebagai berikut:
a. Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarng,
b. Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak ada pekerjaan
lain,
c. Dorongan karena faktor usia,
d. Keberanian menanggung resiko,
e. Dan komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis.
2. Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan diantaranya
sebagai berikut:
a. Adanya prsaingan dalam dunia kehidupan,
b. Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya
memiliki tabungan, modal, warisan, memiliki bangunan yang
lokasinya strategis dan sebagainya,
c. Mengikuti latihan-latihan atau incubator bisnis,
d. Kebijaksanaan pemerintah, misalnya adanya kemudahan dalam
lokasi usaha ataupun fasilitas kredit dan bimbingan usaha yang
dilakukan Depnaker.
3. Sociological, menyangkut masalah dengan keluarga dan sebagainya,
diantaranya sebagai berikut:
a. Adanya hubungan atau relasi dengan orang lain
18
b. Adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berwirausaha
c. Adanya dorongan dari orang tua untuk membuka usaha
d. Adanya bantuan keluarga dalam berbagai kemudahan
e. Adanya pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya.
Menurut Nurchotim (2012: 25), faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan berwirausaha yaitu:
1) Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik adalah faktor-faktor yang timbul karena pengaruh
rangsangan dari dalam individu itu sendiri. Faktor-faktor intrinsik
sebagai pendorong keputusan untuk berwirausaha antara lain karena
adanya kebutuhan akan pendapatan, motif, harga diri, perasaan senang
dan perhatian.
2) Faktor Ekstrinsik
Faktor Entrinsik adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu
karena pengaruh rangsangan dari luar. Faktor-faktor entrinsik yang
mempengaruhi keputusan untuk berwirausaha antara lain lingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat, peluang dan pendidikan.
2.3. Motivasi Berwirausaha
2.3.1. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan salah satu hal yang melatar belakangi
seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2011: 73) bahwa motivasi berasal
19
dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam
dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan.
T. Hani Handoko (2003: 252) juga mendefinisikan, motivasi adalah
keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan
2.3.2. Motivasi Berwirausaha
Motivasi berwirausaha merupakan suatu keadaan yang timbul
dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi timbulnya minat
seseorang untuk mengambil tindakan atau mencapai tujuan dalam bidang
kewirausahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Djaali (2007: 101) bahwa
motivasi adalah kondisi dimana fisiologis dan psikologis mendorong
manusia untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan hidup atau
kebutuhan hidup manusia. Kegiatan yang dimaksud disini yaitu kegiatan
kewirausahaan.
Leonardus Saiman (2009: 26) mengemukakan empat motivasi
seseorang untuk berwirausaha, yaitu sebagai berikut:
20
a. Laba
Dapat menentukan berapa laba yang dikehendaki, keuntungan yang
diterima, dan berapa yang akan dibayarkan kepada pihak lain atau
pegawainya
b. Kebebasan
Bebas mengatur waktu, bebas dari supervise, bebas aturan main
yang menekan/intervensi, dan bebas dari aturan budaya
organisasi/perusahaan.
c. Impian personal
Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas
kerja yang membosankan, karena harus mengikuti visi, misi, impian
orang lain. Imbalan untuk menentukan nasib/visi, misi, dan impiannya
sendiri.
d. Kemandirian
Memiliki rasa bangga, karena dapat mandiri dalam segala hal,
seperti permodalan, mandiri dalam pengelolaan/manajemen, mandiri
dalam pengawasan, serta menjadi manajer terhadap dirinya sendiri.
Berdasarkan empat motivasi seseorang untuk berwirausaha yang
dikemukakan oleh Leonardus Saiman tersebut dapat disimpulkan bahwa
dengan berwirausaha seseorang akan termotivasi untuk mendapatkan
banyak hal. Hal-hal yang akan didapatkan seseorang tersebut diantaranya
yaitu memperoleh imbalan minimal yang berbentuk laba, kebebasan,
impian personal, kemandirian. Seseorang akan termotivasi untuk
21
berwirausaha, selain karena memiliki peluang-peluang pengembangan
usaha, Ia juga memiliki peluang untuk mengendalikan nasibnya sendiri.
Ada banyak teori untuk memahami motivasi berwirausaha, diantaranya
yaitu:
1) Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
a. Memuaskan kebutuhan fisiologis/dasar (Basic Need). Memperoleh
uang secara mandiri untuk kebutuhan fisik yaitu makanan,
minuman, perumahan, seks, dan istirahat.
b. Memuaskan kebutuhan rasa aman (Safety Need). Memperoleh rasa
aman dalam berkehidupan berkeluarga dan bermasyarakat dengan
terpenuhinya aspek-aspek perlindungan melalui keberhasilan
usaha.
c. Memuaskan kebutuhan sosial (Social Need). Memperoleh
keleluasaan dan peluang yang lebih besar untuk melakukan kontak
sosial dalam membangun persahabatan dan relasi bisnis.
d. Memuaskan kebutuhan penghargaan (Self Esteem Need).
Memperoleh rasa hormat dari lingkungan sesuai dengan
kedudukan sebagai pemimpin/pemilik dalam bisnis pribadi.
e. Memuaskan kebutuhan pengakuan diri (Self Actualization).
Memperoleh pengakuan masyarakat atas hasil karyanya yang
bermanfaat bagi kepentingan banyak orang. (Yuyus Suryan &
Kartib Bayu, 2011: 100)
22
2) Teori Prestasi dari David Mc. Clelland
David Mc.Clelland sebagaimana dikutip Yuyus Suryana dan Kartib
Bayu (2010: 101), mengatakan bahwa “teori prestasi dapat
mempengaruhi minat seseorang untuk berminat dalam kegiatan
kewirausahaan”. Jika seseorang memiliki keinginan berprestasi dalam
bidang kewirausahaan maka akan berpengaruh terhadap minat
berwirausaha seseorang. Teori prestasi dari David Mc. Clelland
(Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010: 101) yaitu :
a) Kebutuhan akan persahabatan (Need for Affiliation)
Keinginan kuat untuk bersahabat
Keinginan berkumpul
Khawatir putusnya persahabatan
b) Kebutuhan akan kekuasaan
Keinginan kuat untuk memerintah
Menyukai hubungan vertikal
Bangga atas posisi dan reputasi
c) Kebutuhan akan prestasi
Memikul tanggung jawab
Pengambilan resiko
Kreatif dan inovatif
Wirausahawan yang berhasil ialah mereka yang mempunyai motif
berprestasi tinggi. Sifat khas motif berprestasi tinggi yaitu:
a) Mempunyai komitmen dan tanggung jawab terhadap pekerjaan
23
b) Cenderung memilih tantangan
c) Selalu jeli melihat dan memanfaatkan peluang
d) Objektif dalam setiap penilaian
e) Selalu memerlukan umpan balik
f) Selalu optimis dalam siuasi kurang menguntungkan
g) Berorientasi laba
h) Mempunyai kemampuan mengelola secara proaktif
Berdasarkan teori prestasi yang dikemukakan oleh David Mc.
Clelland dapat disimpulkan bahwa seorang wirausahawan yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi akan lebih memiliki sifat khas
Hasil Uji Linieritas X1 terhadap Y Hasil Uji Linieritas X1 terhadap Y
muncul dalam diri seseorang apabila orang tersebut memiliki motivasi
berprestasi. Motivasi berprestasi dalam berwirausaha akan
berpengaruh terhadap minat berwirausaha seseorang sehingga orang
tersebut akan masuk atau memulai melakukan kegiatan kewirausahaan.
2.4. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan kelompok terkecil di masyarakat
yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keuarga lainnya. Menurut Cony
Semiawan (2010:1) lingkungan keluarga adalah media pertama dan utama
yang berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak. Lingkungan
keluarga terutama orang tua berperan penting dalam perkembangan dan
pertumbuhan anak. Selain itu orang tua juga berperan sebagai pengarah bagi
masa depan sang anak, artinya secara tidak langsung orang tua jugadapat
24
mempengaruhi minat anaknya dalam memilih pekerjaan termasuk dalam hal
menjadi wirausaha. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disapaikan oleh
Westy Soemanto (2008:38) bahwa orang tua atau keluarga merupakan peletak
dasar bagi persiapan anak-anak agar dimasa yang akan datang dapat menjadi
pekerja yang efektif.
Menurut Soerjono Soekamto (2004), keluarga merupakan tempat
aktivitas utama kehidupan seorang individu berlangsung, sehingga keuarga
menjadi institusi pertama dan utama dalam pembangunan sumber daya
manusia. Dalam keluarga akan terjadi interaksi sosial dimana seorang anak
pertama-tama belajar memperhatikan keinginan orang lain, belajar
bekerjasama, saling membantu, belajar memegang pernana sebagai makhluk
sosial yang mempunyai norma dan kecakapan-kecakapan tertentu dalam
pergaulannya dengan orang lain (Syamsu Yusuf, 2012:23). Buchari Alma
(2013:8) mengungkapkan bahwa ada pengaruh dari orang tua yang bekerja
sendiri, dan memiliki usaha sendiri memiliki kecenderungan anaknya akan
menjadi pengusaha pula. Keadaan ini seringkali memberi inspirasi kepada
anak. Anak yang memiliki orang tua seorang pengusaha atau hidup dalam
lingkungan keluarga wirausahawan akan menerima pengetahuan pada masa-
masa awal sehingga membentuk sikap dan persepsi mengenai kepercayaan
akan kemampuan berwirausaha.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa lingkungan keluarga adalah lingkungan terkecil dalam masyarakat dan
lingkungan pertama dari seorang anak yang dapat mempengaruhi pola pikir
25
dan perkembangan anak. Di dalam lingkungan keluarga seorang anak
mendapatkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, keteladanan dan dorongan
orang tua untuk dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki demi
perkembangan di masa mendatang. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh
yang cukup besar terhadap perkembangan dan pemilihan pekerjaan seorang
anak. Adapun pengaruh orang tua didiapat melalui interaksi dan model orang
tua dalam memberikan bimbingan.
Minat seorang anak menjadi wirausaha terbentuk apabila keluarga
memberikan dukungan yang positif terhadap minat tersebut. Orang tua yang
memiki profesi sebagai wirausaha dapat memberikan dorongan kepada anak
untuk menjadi seorang wirausaha. Mislanya orang tua sukses dalam
menjalankan suatau usaha tertentu maka anak cenderung mengikuti jejak
orang tua untuk mengikuti jejak orang tua untuk menjajaki usaha yang sama.
Adapun menurut Syamsu Yusuf (2009: 42) terdapat tiga hal pokok
yang mempengaruhi perkembangan seseorang dalam hidupnya. Ketiga hal
pokok tersebut adalah sebagai berikut:
1) Keberfungsian keluarga
Seiring perjalanan hidupnya yang diwarnai faktor internal (kondisi
fisik, psikis, dan moralitas anggota keluarga) dan faktor eksternal
(perubahan sosial budaya), maka setiap keluarga mengalami perubahan
yang beragam. Keluarga yang fungsional (normal) yaitu keluraga yang
telah mampu melaksanakan fungsinya. Empat prinsip dari peranan
kelaurga yaitu sebagai modelling, mentoring, organizing, dan teaching.
26
Dalam hal ini fungsi keluarga terdiri dari fungsi pendidikan dan fungsi
sosialisasi. Fungsi pendidikan menyangkut peranan, pembimbingan, dan
keterampilan-keterampilan terkait berwirausaha yang bermanfaat bagi
anak, sedangkan fungsi sosialisasi menyangkut fungsi keluarga sebagai
faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang akan
datang termasuk dalam hal pekerjaan yang dipilih oleh anak yang dalam
hal ini adalah wirausaha.
2) Sikap dan Perlakuan Orang Tua terhadap Anak
Terdapat beberapa pola sikap atau perlakuan orang tua terhadap anak
yang masing-masing mempunyai pengaruh tersendiri terhadap
kepribadian anak. Sikap dan perilaku orang tua terhadap anak pada
dasarnya akan menjadi panutan bagi anak dalam menjalani proses
kehidupannya yang kan mempengaruhi perkembangannya, termasuk
dalam hal minat berwirausaha yang dijalankan oleh anak.
3) Status Ekonomi
Status ekonomi dianggap merupakan faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang dan kepribadian remaja. Orang tua yag memiliki status
ekonomi rendah cenderung lebih menekankan kepatuhan pada figur-figur
yang mempunyai otoritas, sedangkan status ekonomi kelas atas dan
menengah cenderung menekankan kepada pengembangan inisiatif,
keingintahuan, dan kreativitas anak. Hal ini akan mempengaruhi
bagaimana proses dari minat berwirausaha yang akan dijalankan oleh
anak.
27
Dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan indikator lingkungan
keluarga meliputi keberfungsian keluarga, sikap dan perlakuan orang tua
terhadap anak dan status ekonomi.
2.5.Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan diperlukan untuk menunjang kesuksesan
dalam suatu usaha. Menurut Redja Mudyaharjo (2012:11), pendidkan
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai
lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang. Pendidikan yang
dimiliki seseorang memiliki pengaruh terhadap pengetahuan dan keahlian
seseorang. Adapun menurut Sugihartonodkk. (2007:3), pendidikan adalah
suatu usaha baik secara individu maupun kelompok untuk mengubah tingkah
laku manusia dilakukan secara sadar untuk mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan terhadap segala perbuatannya.
Menurut Retno dan Trisnadi (2012), pendidikan kewirausahaan adalah
proses pembelajaran untuk megubah sikap dan pola pikir mahasiswa terhadap
pemilihan karir berwirausaha. Mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah
kewirausahaan akan memliki nilai-nilai hakiki dan karakteristik
kewirausahaan sehingga akan meningkatkan minat serta kecintaan mereka
terhadap dunia kewirausahaan.
28
Menurut Buchori (2011:6) pendidikan dan pelatihan kewirausahaan
bertumbuh pesat di Eropa dan Amerika Serikat baik ditingkat kursus-kursus
ataupun di Universitas. Mata kuliah kewirausahaan diberikan dalam bentuk
kuluah umum, ataupun dalam bentuk konsentrasi program studi. Beberapa
mata kuliah yang diberikan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
a) Mengerti apa peran perusahaan dalam sistem perekonomian
b) Keuntungan dan kelemahan berbagai bentuk perusahaan
c) Mengetahui karakteristik dan proses kewirausahaan
d) Mengerti perencanaan produk dan proses pengembangan produk
e) Mampu mengidentifikasi peluang bisnis dan menciptakan kreativitas serta
membentuk organisasi kerjasama
f) Mampu mengidentifikasi dan mencari sember-sumber
g) Mengerti dasar-dasar marketing, finansial, organisasi, produksi
h) Mampu memimpin bisnis dan menghadapi tantangan masa depan.
Zimmerer, Scarbough dan Wilson (2008:20), menyatakan bahwa salah
satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak
pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan
baik dalam kegiatan perkuliahan maupun kegiatan seminar dan praktik
kewirausahaan. Pihak universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan
memberikan kemampuan wirausaha kepada para lulusannya dan memberikan
motivasi berani memilih berwirausaha sebagai karir mereka.
29
2.6.Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Komponen Keterangan
1 Judul Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa STIE MDP, STMIK MDP, dan
STIE MUSI
Penulis Retno Budi Lestari, Trisnadi Wijaya
Analisis Data Analisis Regresi
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan
Kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap
Minat Berwirausaha dengan nilai F hitung = 33,168 > nilai
F tabel = 2,650 dan nilai Sig. sebesar 0,000 yang masih di
bawah 0,05.
2 Judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha
Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Tarumanegara
Penulis Hazirah Amalia Ayuningtias, Sanny Ekawati
Analisis Data Analisis Regresi
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa dengan nilai signifikansi lebih kecil dari (0,05)
yaitu sebesar 0,001. Lingkungan Kampus berpengaruh
terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa dengan nilai
signifikansi lebih kecil dari (0,05) yaitu sebesar 0,002.
Selain itu, Kepribadian juga berpengaruh terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa dengan nilai signfikansi lebih
kecil dari (0,05) yaitu sebesar 0,003. Kemudian Motivasi
Berwirausaha juga memiliki pengaruh terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa dengan nilai signifikansi (0,05)
yaitu sebesar 0,000.
3 Judul Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal Terhadap
Minat Berwirausaha
Penulis Komsi Koranti
Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Faktor eksternal dalam hal ini adalah lingkungan keluarga
dan lingkungan sekitar mahasiswa terbukti berpengaruh
signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa, baik
secara parsial maupun simultan.
Faktor internal dalam hal ini adalah kepribadian dan
motivasi mahasiswa juga terbukti berpengaruh signifikan
terhadap minat berwirausaha mahasiswa baik secara parsial
maupun simultan.
4 Judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Wirausaha di Kalangan Mahasiswa
30
Studi Kasus: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Penulis Aflit Nuryulia Praswati
Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Hasil dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat
wirausaha adalah variabel keinginan menjadi bos,
kepemimpinan, keuangan dan lingkungan. Variabel harga
diri mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap
minat wirausaha. Dan variabel tantangan pribadi dan
fleksibilitas mempunyai pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap minat wirausaha.
5 Judul Pengaruh Self-Elficcacy, Lingkungan Keluarga, dan
Lingkungan Sekolah terhadap Minat Berwirausaha Siswa
SMK Jasa Boga
Penulis Chomzana Kinta Marini
Analisis Data Analisis Korelasi
Hasil Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan
signifikan Self-Efficacy terhadap Minat Berwirausaha,
dengan nilai koefisien korelasi (rx1y) adalah 0,440 dan
p<0,05. Kemudian terdapat pengaruh positif dan signifikan
Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha,
dengan nilai koefisien (rx1y) adalah 0,461 dan p>0,05.
Selain itu juga terdapat pengaruh positif dan signifikan
Lingkungan Sekolah terhadap Minat Berwirausaha dengan
nilai koefisien korelasi (rx3y) adalah 0,563 dan p < 0,05.
6 Judul Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Motivasi
Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Ekonomi UNY
Penulis Ari Widiyaningsih
Analisis Data Analisis Regresi
Hasil Hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh
pengaruh positif dan signifikan variabel Lingkungan
Keluarga terhadap Minat Berwirausaha mahasiswa dengan
koefisien rx1y sebesar 0,378 dan sebesar 0,143.
Kemudian juga terdapat pengaruh positif dan signifikan
variabel Motivasi Berwirausaha terhadap Minat
Berwirausaha mahasiswa dengan koefisien rx2y sebesar
0,313 dan sebesar 0,098. Selain itu juga terdapat
pengaruh positif dan signifikan variabel Lingkungan
Keluarga dan Motivasi Berwirausaha secara bersama-sama
terhadap Minat Berwirausaha mahasiswa dengan koefisien
r sebesar 0,415 dan sebesar 0,172.
7 Judul Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha Perguruan Tinggi
Swasta Di Kabupaten Jember
31
Penulis Retno Endah Supeni, Muhammad Efendi
Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel lingkungan
keluarga; pendidikan kewirausahaan; ekspektasi
pendapatan; penggunaan media sosial dan pembelajaran
soft skill memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat
mahasiswa terhadap kewirausahaan Fakultas Ekonomi
Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Jember.
8 Judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi Yang Mengikuti Mata Kuliah Praktikum
Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan)
Penulis Putri Kemala Dewi Lubis
Analisis Data Analisis Regresi Berganda
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kepribadian, dan
lingkungan keluarga secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap aktivitas berwirausaha mahasiswa
Universitas Negeri Medan (8,07%). Secara parsial
kepribadian tidak berpengaruh signifikan (2,24 %). Serta
lingkungan keluarga berpengaruh signifikan ( 1,58%).
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
bahwa kepribadian dan lingkungan keluarga secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
aktivitas berwirausaha mahasiswa. Secara parsial
kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap
aktivitas berwirausaha mahasiswa, sedangkan pendidikan
kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap aktivitas
berwirausaha mahasiswa.
9 Judul Pengaruh Sikap Mandiri, Motivasi, Pengetahuan
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Feb Uksw Konsentrasi
Kewirausahaan)
Penulis Josia Sanchaya Hendrawan, Hani Sirine
Analisis Data Analisis Regresi Berganda
Hasil Hasil peneltian menunjukkan sikap mandiri dan motivasi
yang dimiliki oleh mahasiswa FEB UKSW konsentrasi
kewirausahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
berwirausaha. Yang menjadi pengaruh utama dalam
membangun minat untuk berwirausaha mahasiswa adalah
pengetahuan tentang kewirausahaan yang dimiliki
mahasiswa tersebut.
10 Judul Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi
Entrepreneurship Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
untuk Berkarir menjadi Entrepreneur
32
Penulis Rina Erviana Septianingrum
Analisis Data Analisis Deskiptif Kuantitatif
Hasil Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa (1)
pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi entrepreneur
menunjukkan nilai t sebesar 2,324 dengan probabilitas
sebesar 0,021. Nilai signifikan tersebut lebih kecil dari
0,050. Hal ini berarti bahwa pendidikan kewirausahaan
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkari menjadi entrepreneur.
(2) pengaruh motivasi entrepreneurship terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi entrepreneur
menunjukkan nilai t sebesar 10,802 dengan probabilitas
sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari
0,050, hal ini berarti bahwa motivasi entrepreneurship
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk berkarir menjadi entrepreneur;
(3) pengaruh pendidikan kewirausahaan dan motivasi
entrepreneurship terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk berkarir menjadi entrepreneur menunjukkan nilai F
sebesar 112,338 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,050. Hal ini berarti
bahwa pendidikan kewirausahaan dan motivasi
entrepreneurship secara bersama-sama memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk berkarir menjadi entrepreneur
11 Judul Determining Entrepreneurial Motivation of Undergraduate
Students in Ethiophian Higher Learning Institution: A Case
of Haramaya University
Penulis Robson Mekonnin
Analisis Data Analisis Deskriptif Kuantitatif
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas keluarga
responden bekerja di berbagai perusahaan, akan tetapi tidak
seperti keluarganya mereka ingin menjadi wirausaha dan
membuka usaha setelah lulus nanti. Kebutuhan akan
kemandirian dan kedudukan sosial yang tinggi memotivasi
para responden untuk menjadi wirausaha.
12 Judul Entrepreneurship Intention Among Malaysian Business
Students
Penulis Zahariah Mohd Zain, Amalina Mohd Akram, Erlane K
Ghani
Analisis Data Analisis Deskriptif Kuantitatif
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah
responden memiliki minat untuk berwirausaha dan
keputusan mereka dipengaruhi oleh lingkungan keluarga,
pendidikan kewirausahaan dan keikutsertaan dalam kursus
33
berwirausaha. Diantara dua faktor yaitu kepribadian dan
lingkungan, kepribadian memerankan peran penting dalam
memperngaruhi keputusan responden untuk bewirausaha.
2.7.Kerangka Berfikir
2.7.1. Pengaruh Motivasi Berwirausaha terhadap Keputusan untuk
Berwirausaha
Motivasi berwirausaha merupakan faktor penting yang harus
dimiliki untuk menjadi wirausaha. Dorongan dan usaha melakukan
upaya kreatif, inovatif dan bermanfaat dengan mengembangkan ide dan
sumber daya untuk menemukan peluang untuk perbaikan hidup,
dengan terjun dalam persaingan usaha atau bisnis. Dengan motivasi
diharapkan mampu menumbuhkan minat berwirausaha dalam diri
mahasiswa.
Motivasi muncul karena adanya tujuan, yang di dasari akan adanya
motif yaitu dorongan yang terarah kepada pemenuhan kebutuhan psikis
atau rokhaniah seseorang. Selanjutnya dari motif inilah akan muncul
tindakan untuk masuk dalam suatu kegiatan tertentu. Keberhasilan usaha
dalam bidang wirausaha terletak pada sejauh mana motivasi berprestasi
dalam berwirausaha. Karena dengan motivasi berwirausaha yang tinggi
akan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan akan
mampu menciptakan jalan keluar dari kesulitan.
34
2.7.2. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Keputusan untuk
Berwirausaha
Keluarga memiliki peran penting dalam pemilihan karir atau
profesi seseorang. Keluarga merupakan tempat aktivitas utama kehidupan
seseorang berlangsung, sehingga keluarga menjadi penentu dalam
perkembangan kehidupan seseorang. Didalam lingkungan keluarga orang
tua cenderung untuk memberikan bimbingan untuk masa depan seorang
anak, karena itulah secara langsung ataupun tidak orang tua memberikan
pengaruh kepada anak untuk menentukan karir mereka di masa depan.
Menjadi wirausaha tidak lepas dari dukungan orang tua ataupun
keluarga. Selain itu pekerjaan orang tua juga dapat memicu seorang anak
untuk berwirausaha, misalnya ketika orang tua memiliki usaha tertentu
akan membuat sang anak mengikuti jejas orang tua untuk mendirikan
usaha sejenis.
2.7.3. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Keputusan untuk
Berwirausaha
Pendidikan merupakan usaha sadar seseorang untuk memberikan
pengetahuan, pemahaman, dan pelatihan kepada seseorang yang lainnya.
Seseorang ketika menentukan suatu pilihan profesi atau karir pasti
dipengaruhi oleh pendidikan yang diterimanya. Pendidikan yang dimiliki
seseorang akan memberikan kemampuan atau keahlian dalam bidang
tertentu dan akan berpengaruh terhadap masa depannya.
35
Seseorang dalam berwirausaha tidak lepas dari pendidikan atau
pelatihan yang diterimanya. Pendidikan kewirausahaan akan membuat
seseorang untuk memiliki pemahaman berwirausaha dan menimbulkan
minat untuk berwirausaha. Pengetahuan kewirausahaan yang didapat
selama perkuliahan kewirausahaan dapat digunakan sebagai bekal untuk
berwirausaha. Dengan demikian pendidikan kewirausahaan dapat
mempengaruhi minat seseorang dalam berwirausaha. Dengan tingginya
minat berwirausaha tersebut maka akan lahir wirausaha-wirausaha muda
yang dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
36
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
2.8.Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori, penelitian relevan dan kerangka berpikir di atas
dapat ditarik beberapa hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian adalah
jawaban sementara terhadap rumusan permasalahan yang diangkat dalam
penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Universitas Negeri Semarang.
Motivasi berwirausaha
1. Laba
2. Kebebasan
3. Kemandirian
4. Kebutuhan sosial
Keputusan untuk
berwirausaha
1. Perasaan tertarik
2. Perasaan senang
3. keinginan
Lingkungan keluarga
1. Keberfungsian
keluarga
2. Sikap orang tua
terhadap anak
3. Pekerjaan orang tua
Pendidikan
kewirausahaan
1. Pendidikan
kewirausahaan yang
memadai
2. Mengikuti seminar
kewirausashaan
37
H2: Lingkungan Keluarga berpengaruh poistif dan signifikan terhadap
Keputusan untuk Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Universitas Negeri Semarang.
H3: Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signfikan terhadap
Keputusan untuk Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi Pembangunan
Universitas Negeri Semarang.
111
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Berwirausaha
terhadap Keputusan untuk Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi
Pembangunan Universitas Negeri Semarang dengan t hitung sebesar
3.694. dan nilai ttabel 1,672 jadi t hitung > t tabel .Nilai signifikansi untuk
variabel motivasi berwirausaha adalah 0,001 yang berarti lebih kecil
dari 0,05. Didukung dengan hasil uji korelasi antara motivasi
berwirausaha (X1) dengan keputusan untuk berwirausaha (Y) adalah
sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat korelasi yang signifikan
antara motivasi berwirausaha (X1) dengan keputusan untuk
berwirausaha (Y).
2) Terdapat pengaruh positif dan signfikan Lingkungan Keluarga
terhadap Keputusan untuk Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi
Pembangunan Universitas Negeri Semarang dengan t hitung sebesar
3.671 dan nilai t tabel 1.672 jadi t hitung > t tabel. Nilai signifikansi
variabel lingkungan keluarga adalah 0,001 yang berarti lebih kecil dari
0,05. Didukung dengan hasil uji korelasi antara motivasi berwirausaha
(X1) dengan keputusan untuk berwirausaha (Y) adalah sebesar 0,000
112
< 0,05, yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara
lingkungan keluarga (X2) dengan keputusan untuk berwirausaha (Y).
3) Terdapat pengaruh positif dan signfikan Lingkungan Keluarga
terhadap Keputusan untuk Berwirausaha Mahasiswa Ekonomi
Pembangunan Universitas Negeri Semarang dengan t hitung sebesar
3.409 dan nilai ttabel 1.672 jadi t hitung > t tabel .Nilai signifikansi variabel
lingkungan keluarga adalah 0,001 yang berarti lebih kecil dari 0,05.
Didukung dengan hasil uji korelasi antara pendidikan kewirausahaan
(X1) dengan keputusan untuk berwirausaha (Y) adalah sebesar 0,000
< 0,05, yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara
lingkungan keluarga (X2) dengan keputusan berwirausaha (Y).
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka dapat
disampaikan saran sebagai berikut:
1. Mahasiswa seharusnya setelah lulus tidak hanya berorientasi untuk
mencari kerja, namun juga berusaha untuk menciptakan lapangan
pekerjaan agar bisa membantu pemerintah dalam mengurangi angka
pengangguran.
2. Orangtua diharapkan senantiasa mendukung dan memotivasi anaknya
untuk berwirausaha. Hal ini dikarenakan orangtua memiliki peran
yang besar dalam menentukan minat anak dalam berwirausaha.
113
3. Perlu adanya peningkatan bagi pihak kampus dalam memberikan
pemahaman dan pelatihan kepada mahasiswa agar berminat
berwirausaha.
114
DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Buchori, Alma. 2011. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta
____________. 2013. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Bygrave, W. D. 1994. The Portable MBA in Entreprenenurship. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Conny Semiawan. 2010. Pendidikan Keluarga Dalam Era Global. Jakarta: PT.
Preenhalindo.
Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Fuadi., Iski Fadli. (2009). Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi
Praktik Kerja Industri Siswa kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1
Adiwerna Kabupaten Tegal. Jurnal PTM Volume 9 Desember 2009 hlm
92-98.
Gendro,Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS
17.0 & Smart PLS 2.0. Yogyakarta: Percetakan STIM YKPM.
Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
_____________. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM
SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ginting,.M, Yuliawan,.E, (2015), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Berwirausaha Mahasiswa (studi kasus pada STMIK Mikroskil
Medan), Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Volume 5, Nomor 01, April 2015
Gregory J. Feist. (2011). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Empat
Hani Handoko, T. 1998. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Liberty.
______________. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.
115
Indarti, N & Rostiani, R. 2008. “Intensi Kewirausahaan Mahasiswa : Studi
Perbandingan antara Indonesia, Jepang dan Norwegia”. Jurnal
Ekonomika dan Bisnis Indonesia, 23, 4, Oktober 2008
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Kuncoro Mudrajad, 2013. Metode Riset untuk Binsis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga
Kurnianti, Edy Dwi. 2015. Kewirausahaan Industri. Yogyakarta: Depublish
Leonardus Saiman. (2009). Kewirausahaan, Teori, Praktik, dan Kasus-kasus.
Jakarta: Salemba Empat
Lupiyoadi, R. (2007). Entreoreneurship From Mindset to Srategy. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Mustofa, Muchammad Arif. 2014. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self
Efficacy, dan Karakter Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha pada
Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman. Skripsi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Nurchotim Lukman Hidayatullah. (2012). “Minat Berwirausaha Program Studi S1
Pendidikan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektri Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Redja Mudyaharjo. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rajagarfindo
Persada.
Retno Budi Lestari dan Trisnandi Wijaya. (2012). Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP,
STMIK MDP, dan STIE MUSI. Jurnal Ilmiah STIE MDP, Volume 1,
Nomor 2, Maret 2012. Hlm. 112-119
Sardiman A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV
Rajawali
Sari,.M, (2013), Enterpreneur Terhadap Kinerja UKM di Kota Medan, Jurnal
Riset Akuntansi dan Bisnis Vol 14 No . 1 / Maret 2014
Siswadi,.Y, (2013), Analisis Faktor Internal, Faktor Eksternal Dan Pembelajaran
Kewirausahaan Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam
116
Berwirausaha, Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 13 No. 01 April 2013 Issn
1693-7619
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soemanto, wasty. (1984). Pendidikan Wiraswasta. Jakarta : Bumi Aksara.
Soerjono Soekanto. (2004). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugihartono dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
________. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
________. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
Syamsu Yusuf. (2008). Teori Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Westy Soemanto. (2008). Pendidikan Wirausaha. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wu, S. & Wu, L. 2008. The Impact of Higher Education on Entrepreneurial
Intentions of University Students in China. Journal of Small Business and
Enterprise Development, 15(4): 752–774.
Yohnson. 2003. Peranan Universitas dalam Memo-tivasi Sarjana Menjadi Young
Entrepreneurs. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 5(2): 97-111.
Zimmerer, W.T. 2002. Essentials of Entrepreneurship and Small Business
Management. Third Edition. New York: Prentice-Hall.
Top Related