5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
1/86
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
PADA USAHA KECIL MENENGAH PAKAIAN MUSLIM
(Studi Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat)
Oleh
PUTRI AGUNG LESTARI
H24066044
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
2/86
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
PADA USAHA KECIL MENENGAH PAKAIAN MUSLIM
(Studi Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan KhususDepartemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
PUTRI AGUNG LESTARI
H24066044
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
3/86
Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah
Pakaian Muslim (Studi Kasus Pada UKM Pakaian
Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat)
Nama : Putri Agung Lestari
NIM : H24066044
Menyetujui
Pembimbing
(Ir. Pramono D Fewidarto, MS)
NIP. 19580202 198403 1 003
Mengetahui
Ketua Departemen Manajemen
(Dr. Ir. Jono M Munandar, M.Sc)
NIP. 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
4/86
ABSTRAK
Putri Agung Lestari. H24066044.Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha KecilMenengah Pakaian Muslim (Studi Kasus Pada UKM Pakaian Muslim Galis
Design, Bogor, Jawa Barat). Di bawah bimbingan Pramono D Fewidarto.
Busana muslim sudah menjadi bagian dari gaya berbusana bagi penduduk
yang mayoritas agamanya muslim, yang berarti ada peluang untuk berbisnis
pakaian muslim. Dalam perkembangannya, industri baju muslim tidak didominasi
oleh perusahaan besar saja, namun usaha kecil dan menengah pun memberikan
andil dalam perkembangan perekonomian kota Bogor. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan industri pakaian muslim di kota Bogor yang memiliki kenaikan
setiap tahunnya. Galis Design merupakan salah satu UKM yang berlokasi di kotaBogor, yang telah berkembang sejak tahun 2004, Galis Design memproduksi
pakaian jadi yaitu pakaian muslim. Umumnya, perkembangan industri pakaian
jadi menunjukan adanya persaingan yang begitu ketat. Sebuah perusahaan mampu
untuk mempertahankan keunggulan kompetitif hanya untuk periode tertentu
karena ditiru pesaing dan melemahkan keunggulan tersebut.
Pemasaran memiliki peranan penting bagi suatu usaha untuk
mengkomunikasikan keberadaan produk dan perusahaan kepada konsumen. Maka
yang perlu diperhatikan adalah penyusunan strategi pemasaran yang efektif dan
handal untuk mencapai sasaran bisnis yang telah ditetapkan. Strategi pemasaran
merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran
suatu usaha dengan cara mengembangkan keunggulan bersaing yangberkesinambungan melalui pasar yang dimasuki. Berdasarkan latar belakang dan
permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mempelajari
strategi usaha dan pemasaran yang telah dijalankan oleh UKM Galis Design (2)
Mengidentifikasi elemen-elemen yang berpengaruh dan menjadi unsur
penyusunan strategi pemasaran UKM Galis Design (3) Menetapkan strategi
pemasaran yang efektif bagi usaha pakaian muslim Galis Design.
Informasi dan data yang dikumpulkan adalah data primer dan data
sekunder, dimana data primer dilakukan dengan mewawancarai pihak Galis
Design dan pihak terkait lainnya, serta dengan melakukan observasi langsung di
lapangan. Data sekunder berupa studi literatur dan data-data lain yang berkaitan
dengan topik ini diperoleh dari perpustakaan, data UKM Galis Design, buku, daninternet. Analisis menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA).
Strategi yang dilaksanakan Galis Design saat ini yaitu dengan sistem
keagenan yang saat ini terdapat sepuluh agen yang berasal dari berbagai daerah
seperti Jakarta, Surabaya dan Makasar. Sistem pemasaran yang dilakukan dengan
membuat iklan dimedia cetak seperti pembuatan brosur-brosur, pembuatan iklan
di majalah muslimah dan menggunakan fasilitas internet.Penelitian ini, teridentifikasi enam elemen yang berpengaruh pada
penyusunan strategi pemasaran Galis Design, yaitu elemen kemampuan finansial,
selera konsumen, tingkat persaingan, karakteristik pasar, kualitas produk, dan
saluran distribusi pemasaran. Elemen utama yang dipertimbangkan dalam
penyusunan strategi pemasaran Galis Design adalah kualitas produk dengan bobot
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
5/86
(0,248). Elemen kedua yang berpengaruh adalah saluran distribusi pemasaran
dengan bobot (0,222), selanjutnya selera konsumen menempati prioritas ketiga
dengan bobot (0,220), karakteristik persaingan prioritas keempat (0,115),
kemampuan finansial menempati prioritas kelima (0,103) dan tingkat persaingan
menempati prioritas terakhir dengan nilai bobot sebesar (0,092).Alternatif strategi pemasaran Galis Design yang diprioritaskan pertama-
tama adalah memperluas dan memperkuat kemitraan dengan agen dengan bobot
sebesar (0,360). Alternatif kedua yang dapat diprioritaskan perusahaan adalah
mengintensifkan dan mengefektifkan promosi dengan bobot (0,335). sementara
alternatif ketiga dan keempat dalam urutan prioritas alternatif yang dapat
dilakukan adalah meningkatkan penjualan langsung dan memantapkan posisi
dalam persaingan, masing-masing dengan bobot sebesar (0,230) dan (0,118).
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
6/86
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 26 Agustus 1985. Penulis
merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Teddi Gunawan dan Yunani
Sumiati.
Penulis memulai pendidikan dari TK Dewi Sartika pada tahun 1989, lalu
melanjutkan ke Sekolah Dasar Mardi Yuana 2 Sukabumi. Pada tahun 1996,
penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Mardi
Yuana 2 Sukabumi dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan
Muhammadiyah 1 Sukabumi dalam program jurusan Sekretaris pada Tahun 1999.
Pada Tahun 2002 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur UjianSeleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Program Studi Komunikasi
Pembangunan, Fakultas Peternakan. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan
pendidikan di Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus,
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor.
Selama kuliah penulis aktif di Extension of Manegement (EXOM) Club
FEM IPB 2006-2007 sebagai anggota pada Divisi Akademik. Selain itu, penulis
juga aktif pada beberapa kegiatan kepanitiaan.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
7/86
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas berkat, rahmat, dan karunia yang telah diberikan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Strategi
Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah Pakaian Muslim (Studi Kasus pada UKM
Pakaian Muslim Galis Design, Bogor, Jawa Barat).
Penulis tertarik untuk mengambil UKM ini sebagai objek dari penelitian
ini secara sengaja dengan melihat industri pakaian muslim yang kian berkembang
sehingga meningkatkan persaingan sehingga menarik untuk diteliti. Penelitian ini
mencoba untuk merumuskan strategi pemasaran perusahaan dengan penggunaan
metodeAnalytical Hierarcy Process.
Penelitian ini dilaksanakan sebagai upaya dari pengembangan strategi
pemasaran dengan memahami dan mempelajari strategi yang dijalankan serta
permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi tingkat
persaingannya, melalui penggunaan pendekatan analisis secara tepat. Hasil
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk pembaca maupun
bagi pihak UKM dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan.
Bogor, Mei 2010
Penulis
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
8/86
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah
Pakaian Muslim (Studi Kasus pada UKM Pakaian Muslim Galis Design, Bogor,
Jawa Barat)
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ir. Pramono D Fewidarto, MS selaku dosen pembimbing atas bimbingan,
arahan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini.
2. Pemilik Galis Design yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
3.
Dra. Siti Rahmawati, M.Pd. dan Ratih Maria Dewi, SP, MM. selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan terhadap penulisan skripsi ini.
4. Keluarga yang telah banyak memberikan motivasi dan doa yang tiada
hentinya di setiap langkah penulis untuk penyelesaian skripsi ini.
5.
Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati Program Sarjana Manajemen
Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, FEM IPB.
6.
Teman-teman satu bimbingan yang telah memberikan saran dan semangat
untuk menyelesaikan skripsi.
7. Chandra atas semangat dan kasih sayangnya.
8. Sahabatku (Devi, Nita, Rara, Tyaz, Amoy, Puspa, teh Dina, Pinthor, Imam)
atas dukungan dan perhatiannya serta teman-teman Ekstensi Manajemen
Angkatan I dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua.
Bogor, Mei 2010
Putri Agung Lestari
H24066044
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
9/86
DAFTAR ISI
HalamanABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 11.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 52.1. Definisi UKM ................................................................................... 5
2.2. Pemasaran ......................................................................................... 5
2.3. Strategi Pemasaran ............................................................................ 6
2.4. Segmentasi, Targeting, Positioning ................................................... 7
2.5. Konsep Bauran Pemasaran ................................................................ 92.5.1 Produk .................................................................................... 10
2.5.2 Distribusi/Tempat .................................................................. 10
2.5.3 Harga ....................................................................................... 11
2.5.4 Promosi ................................................................................... 11
2.6. Proses Hirarki Analitik ..................................................................... 12
2.7. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 20
III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 23
3.1. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 23
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 23
3.3. Metode Penelitian ............................................................................... 263.4. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................ 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 27
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................ 27
4.1.1 Sejarah Singkat Galis Design ................................................... 27
4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Galis Design ........................................ 28
4.1.3 Struktur Organisasi Galis Design ............................................. 28
4.1.4 Segmentasi, Targeting dan Positioning Galis Design .............. 30
4.1.5 Bauran Pemasaran Galis Design .............................................. 31
4.2. Analisis Struktur Strategi Pemasaran Galis Design ........................... 36
4.2.1 Identifikasi Faktor-Faktor Penyusunan Strategi
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
10/86
Galis Design ............................................................................. 36
4.2.2 Aktor yang Berperan Dalam Penyusunan Strategi .................. 38
4.2.3 Tujuan Strategi Pemasaran ..................................................... 39
4.2.4 Alternatif Strategi Pemasaran Galis Design ........................... 39
4.3. Pemilihan Alternatif Strategi Pemasaran Galis Design .................... 404.3.1 Penilaian Pakar dan Pengolahan Data ...................................... 43
4.3.2 Hasil Pengolahan Penilaian Pakar ........................................... 44
4.4 . Implikasi Manajerial ......................................................................... 49
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ........................................................................................ 50
2. Saran .................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52
LAMPIRAN .................................................................................................... 53
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
11/86
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Daftar UKM pakaian jadi dan muslim di Kota BogorTahun 2005-2008 ..................................................................................... 1
2. Nilai skala banding berpasangan.............................................................. 16
3. Matriks Pendapat Individu(MPI) ............................................................. 17
4. Matriks Pendapat Gabungan (MPG) ........................................................ 17
5. Nilai indeks acak ...................................................................................... 19
6. Jenis produk pakaian wanita yang dipasarkan Galis Design ................... 31
7. Kisaran harga produk Galis Design ......................................................... 33
8. Nilai total penjualan langsung dan penjualan melalui agen periode
2004-2009 ............. ................................................................................... 34
9.
Daftar agen, asal, dan kontribusi nilai penjualan yang di hasilkan
dalam periode tahun 2005-2009 .............................................................. 3510.
Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusunan strategi pemasaran
Galis Design ............................................................................................ 44
11. Bobot dan prioritas aktor yang berperan dalam pemilihan strategi
pemasaran Galis Design ......................................................................... 46
12. Bobot dan prioritas tujuan strategi pemasaran Galis Design ................... 47
13. Bobot dan prioritas alternatif strategi pemasaran Galis Design .............. 48
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
12/86
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Bauran Pemasaran................................................................................ 9
2. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 24
3. Diagram Alir Penelitian ..................................................................... 25
4. Struktur Organisasi Galis Design ....................................................... 29
5. Struktur Hirarki Pemilihan Strategi Pemasaran ................................. 41
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
13/86
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Kuesioner pemilihan strategi pemasaran Galis Design ...................... 53
2. Matriks pendapat individu ................................................................. 64
3. Pengolahan pendapat individu .......................................................... 69
4. Pengolahan pendapat gabungan ......................................................... 70
5. Pengolahan vertikal ............................................................................ 71
6. Bobot dan struktur hirarki.................................................................... 72
7. Pedoman kaji pustaka .......................................................................... 73
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
14/86
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan,
karena Bogor merupakan kota yang strategis dan merupakan penghubung antara
ibukota dengan tempat tujuan wisata, yang berada di sekitar Bogor seperti
Puncak, Sukabumi dan Bandung. Selain itu, Bogor memiliki banyak tempat
pariwisata yang cukup terkenal sehingga menjadikan Bogor sebagai alternatif
liburan bagi keluarga. Kunjungan wisatawan yang datang ke Bogor dapat
mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha-usaha yang menunjang sektorpariwisata di Bogor. Usaha-usaha yang dapat menunjang pertumbuhan pariwisata
adalah perhotelan,factory outlet, pusat perbelanjaan, restoran dan lain-lain.
Busana muslim merupakan sesuatu yang wajib dikenakan oleh muslimah,
dan saat ini menjadi bagian dari gaya berbusana. Mayoritas penduduk yang
beragama muslim inilah yang merupakan salah satu peluang untuk berbisnis
pakaian muslim. Dalam perkembangannya, industri pakaian muslim tidak hanya
didominasi oleh perusahaan besar saja, namun usaha kecil dan menengah pun
memberikan andil dalam perkembangan perekonomian Kota Bogor. Oleh karena
itu diperlukan adanya pengembangan dan pembinaan yang berkesinambungan
guna meningkatkan kemajuan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pakaian
muslim agar mampu mandiri dan menjadi usaha yang tangguh.
Usaha Kecil Menengah, diharapkan juga memiliki keunggulan didalam
memberikan kepuasan konsumen serta dapat menciptakan peluang pasar yang
lebih besar. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan industri pakaian muslim di
Kota Bogor yang memiliki kenaikan setiap tahunnya.
Tabel 1. Jumlah UKM Pakaian Jadi dan Muslim di Kota Bogor Tahun 2005-2008
Tahun Jumlah (unit)
2005 333
2006 339
2007 347
2008 377
Sumber : Disperindagkop Kota Bogor (2008)
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
15/86
Pada Tabel 1 dapat dilihat jumlah UKM pakaian muslim di Kota Bogor
selalu meningkat dari tahun 2005-2008. Besarnya peran sektor UKM sebagai
elemen strategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat kecil
menuntut berbagai kalangan termasuk pemerintah daerah untuk ikut berperan
serta dalam memajukan UKM.
Bogor sangat berpotensi untuk mengembangkan perekonomiannya
disektor perdagangan melalui pengembangan UKM. Pemerintah Kota Bogor juga
mengembangkan perekonomian wilayahnya dengan menyediakan dan
memberikan ijin dalam pemanfaatan lahan untuk pembuatan pasar tradisional
seperti pasar Anyar, pasar Bogor, factory outlet dan swalayan-swalayan, serta
memberikan kesempatan pada pelaku UKM untuk mengikuti pameran-pameran
yang selalu diadakan pemerintah Kota Bogor setiap saat.
Galis Design merupakan salah satu UKM yang berlokasi di Bogor, Jawa
Barat yang telah berkembang sejak tahun 2004, Galis Design memproduksi
pakaian jadi yaitu pakaian muslim beserta aksesorisnya. Dengan jumlah karyawan
10 orang. Dalam menjalankan usahanya Galis Design mendapatkan pembinaan
serta pengembangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor dalam
bidang pemasaran.
Sejak mengawali bisnisnya Galis Design senantiasa dihadapkan dengan
berbagai macam rintangan dan hambatan, banyaknya perusahaan sejenis yang
muncul membuat Galis Design sulit untuk mempertahankan posisi produknya
karena persaingan industri yang semakin ketat. Dalam waktu enam tahun ini,
Galis Design hanya mampu memiliki sepuluh agen dari berbagai wilayah, Galis
Design hanya memprioritaskan pemesanan dari pelanggan yang sama.Kondisi persaingan yang ketat merupakan masalah yang dihadapi Galis
Design. Untuk itu Galis Design harus dapat merumuskan strategi pemasaran yang
tepat dan sesuai dengan kondisi perusahaan. Umumnya, perkembangan industri
pakaian jadi menunjukan adanya persaingan yang cukup ketat. Sebuah perusahaan
mampu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif hanya untuk periode
tertentu karena ditiru pesaing dan melemahkan keunggulan tersebut. Jadi tidaklah
cukup untuk memiliki keunggulan kompetitif. Perusahaan harus berusaha untuk
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
16/86
mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (sustained competitive
advantage) dengan secara terus menerus beradaptasi dengan tren dan kejadian
ekternal serta efektif. Oleh karena itu harus dapat merumuskan strategi yang tepat
dalam menghadi perubahan lingkungan dan kondisi kompetisi yang ketat.
1.2. Perumusan Masalah
Pemasaran memiliki peranan penting bagi suatu usaha untuk
mengkomunikasikan keberadaan produk dan perusahaan kepada konsumen. Yang
perlu diperhatikan adalah penyusunan strategi pemasaran pakaian muslim UKM
Galis Design, yang efektif dan handal untuk mencapai sasaran bisnis yang telah
ditetapkan. Strategi pemasaran merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
mencapai tujuan dan sasaran suatu usaha pakaian muslim dengan cara
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar
yang dimasuki, maka dapat disusun perumusan masalah yang akan diteliti yaitu
bagaimana strategi pemasaran Galis Design agar mampu menghadapi persaingan
yang ketat pada industri pakaian muslim.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mempelajari strategi usaha dan pemasaran yang telah dijalankan oleh Usaha
Kecil Menengah Galis Design.
2.
Mengidentifikasi elemen-elemen yang berpengaruh dan menjadi unsur
penyusunan strategi pemasaran UKM Galis Design.
3. Menetapkan strategi pemasaran yang dapat dilaksanakan bagi usaha pakaian
muslim Galis Design.
1.4. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan kepada
pihak UKM Galis Design yang menjadi objek penelitian, terutama dalam rangka
penetapan strategi pemasaran yang lebih tepat. Selain itu penelitian ini berguna
bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diterima salama
perkuliahan dan dapat mempelajari segala hal dimasyarakat terutama mengenai
UKM. Penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi tambahan informasi untuk
pembaca dan menjadi referensi untuk penelitian-penelitian lebih lanjut.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
17/86
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang Lingkup penelitian ini adalah :
1.
Penelitian ini hanya difokuskan pada kegiatan pemasaran UKM Galis Design
yang berlokasi di Jl. Baulevard Blok O III/6 Perumahan Taman Cimanggu
Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), dan tahapan
awal proses strategi pemasaran yaitu tahap perumusan strategi yang
menghasilkan rekomendasi penetapan strategi pemasaran yang efektif.
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan November sampai dengan
Desember 2009.
2.Metode Penelitian yang dipakai adalah metode PHA (Proses Hirarki
Analitik).
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
18/86
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah (UKM)
Pengertian Usaha Kecil menurut Undang-undang No 9 tahun 1995 adalah
usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling
banyak 200 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
memiliki hasil penjualan paling banyak satu milyar rupiah per tahun, serta dapat
menerima kredit dari bank maksimal di atas 50 juta rupiah sampai dengan 500
juta rupiah. Menurut Keputusan Presiden RI No.99 tahun 1998, pengertian Usaha
Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha
yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil yang perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Usaha Mikro menurut Keputusan Menteri Keuangan N0.
40/KMK.06/2003 yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga
Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak 100 juta rupiah per
tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak 50 juta
rupiah. Sedangkan pengertian Usaha Kecil dan Menengah menurut Inpres No. 10
tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan
usaha bersih lebih besar dari 200 juta rupiah sampai dengan paling banyak sebesar
10 milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat
menerima kedit dari bank sebesar 500 juta rupiah sampai dengan 5 milyar rupiah.
2.2. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Asosiasi Pemasaran Amerika
mendefinisikan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan
organisasi. Menurut definisi ini, pemasaran bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui suatu proses pertukaran, di mana
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
19/86
pertukaran tersebut dapat berupa uang dan semua bentuk kombinasi lainnya dari
pertukaran.
Menurut Assauri (2007) pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan
usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai
ke konsumen. Pengertian pemasaran menurut Saladin (2003) adalah suatu sistem
total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pengertian
pemasaran mengandung beberapa konsep pokok, diantaranya:
Kebutuhan, adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang
dirasakan akan disadari.
Keinginan, adalah hasrat untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu untuk
kebutuhan yang lebih mendalam.
Permintaan, adalah keinginan terhadap produk atau jasa tertentu yang
didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk.
Produk, adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada seseorang untuk
memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan baik berwujud maupun tidak
berwujud.
Pertukaran, adalah penentuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan seseorang dengan cara tertentu.
2.3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri,
2007). Menurut David (2006) strategi pemasaran adalah seni dan ilmu untuk
memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi
yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Proses manajemen
strategis terdiri atas tiga tahap : formulasi strategi, implementasi strategi, dan
evaluasi strategi.
Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
20/86
merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan
dilaksanakan. Implementasi strategi sering kali disebut tahap pelaksanaan dalam
manajemen strategis. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi karyawan dan
manager untuk menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi
tindakan.
Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Manajer
sangat ingin mengetahui kapan srategi atau tidak dapat berjalan seperti yang
diharapkan, evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini.
Menurut McCarthy dalamKotler (2005) strategi pemasaran adalah strategi yang
disatukan, luas, terintegrasi, dan komperhensif yang dirancang untuk
menghasilkan bahwa tujuan dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
pemasaran yang tepat oleh organisasi.
2.4. Segmentation, Targeting, Positi oning
Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai sekaligus penyerahan
nilai. Kotler (2005) menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai
kepada konsumen dalam bentuk yang disebut STP, yaitu Segmentation, Targeting
dan Positioning. Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
ketepatan pemasaran perusahaan. Sebuah perusahaan tidak dapat melayani seluruh
pelanggan di pasar yang sangat luas, dan jika pelanggan terlalu banyak tuntutan
pembelian mereka banyak dan berbeda-beda. Perusahaan perlu mengidentifikasi
segmen pasar yang dapat dilayaninya secara paling efektif.
Menurut Kasali (2001) segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi
untuk memahami struktur pasar. Sedangkan targetingadalah persoalan bagaimana
memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Menyeleksi pasar sangat ditentukan
oleh bagaimana pemasar melihat pasar itu sendiri. Dengan demikian pasar yang
dilihat oleh dua orang yang berbeda, yang didekati oleh metode segmentasi yang
berbeda dan menghasilkan peta yang berbeda pula. Segmentasi adalah proses
mengkotak-kotakan pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompokpotential
costumer yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya.
Apabila segmentasi telah dilakukan, maka perusahaan melakukan pemilihan satu
atau beberapa segmen yang akan dimasuki.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
21/86
Segmentasi pasar yaitu usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok
pembeli menurut jenis produk tertentu dan dengan bauran pemasaran tertentu
(Saladin, 2003). Dasar-dasar utama pengelompokan pasar, yaitu pertama variabel
geografi diantaranya wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, kepadatan iklim.
Kedua variabel demografi diantaranya umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan dan lain-lain. Ketiga adalah variabel psikologis diantaranya kelas
sosial gaya hidup, kepribadian. Keempat adalah variabel prilaku pembeli,
diantaranya manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status
kesetiaan, siap pada produk.
Targetingmerupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu
dari segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Menurut Kotler
(2005), bahwa perusahaan dapat memilih segmen mana yang dijadikan sasaran,
perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada satu segmen,
beberapa segmen produk yang spesifik, pasar yang spesifik, atau seluruh pasar.
Menurut Saladin (2003), targetingadalah kegiatan menilai dan memilih satu arah
atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.
Setelah pasar sasaran dipilih, maka proses selanjutnya adalah melakukan
positioning. Menurut Kasali (2001) positioning pada dasarnya adalah suatu
strategi untuk memasuki jendela otak konsumen. Positioning biasanya tidak
menjadi masalah dan tidak dianggap penting selama barang-barang yang tersedia
dalam suatu masyarakat tidak begitu banyak, dan persaingan belum menjadi
sesuatu yang penting. Positioning menurut Saladin (2003) adalah kegiatan
merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran
pemasaran yang terinci.
Menurut Wind dalamSaladin (2003), memberikan enam alternatif strategidasar penempatan produk (positioning), yaitu :
1.
Berdasarkan penampilan produk
2. Berdasarkan manfaat, pemecahan masalah, atau kebutuhan
3. Berdasarkan kategori pemakai
4.
Berdasarkan kesempatan khusus
5. Melawan produk lain
6. Pemisahan diri dari kelas produk
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
22/86
2.5. Konsep Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran (marketing mix) adalah sebagai
seperangkat alat pemasaran digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari apa saja
yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.
Mc Carthy dalam Kotler (2005), mengemukakan bahwa bauran pemasaran
dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas dikenal dengan empat
P, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Dari masing-masing unsur empat P tersebut terdapat elemen-elemen di dalamnya,
masing-masing unsur P ditunjukan pada Gambar 1.
Keempat komponen pemasaran tersebut dirasakan efektif untuk membantu
menetapkan strategi pemasaran perusahaan yang apabila digunakan secara tepat
agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Perusahaan
mempersiapkan sebuah bauran pemasaran dimulai dari produk, pelayanan, dan
harga serta memanfaatkan bauran promosi yang tediri dari promosi penjualan,
iklan, tenaga penjualan, hubungan masyarakat, surat menyurat secara langsung,
dan telemarketing untuk mencapai saluran distribusi dan pelanggan sasaran.
Produk (product)Nama Merek,
Keragaman , Produk,
Kemasan, Kualitas,
Desain, Ciri, Ukuran,
Pelayanan, Garansi,
Imbalan
Tempat/ Distribusi
(Place)Cakupan Pasar, Saluran
Pemasaran, Pengelompokan,
Transportasi, Lokasi,
Harga (price)Daftar Harga, Rabat,
Potongan Harga, Syarat
Kredit, Waktu
Promosi (promotion)Promosi Penjualan, Iklan, Tenaga
Penjualan, Hubungan
Masyarakat, Pemasaran
Bauran
Pemasaran
Pasar
Sasaran
Gambar 1. Bauran Pemasaran (Kotler, 2005)
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
23/86
2.5.1 Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar (baik
berwujud atau tidak berwujud) untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Unsur-unsur yang termasuk dalam bauran produk antara lain adalah
keragaman produk, kualitas design, ciri, nama merk, kemasan, ukuran,
pelayanan, garansi dan imbalan.
Kotler (2005), menyebutkan bahwa produk dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya, yaitu :
1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang
berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan.
2. Barang tahan lama (durable goods) adalah barang berwujud yang
biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan beberapa kali. Produk
tahan lama pada umumnya memerlukan penjualan dan pelayanan yang
lebih pribadi, mengenakan marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan
lebih banyak dari penjual.
3. Jasa (services) adalah produk yang tidak berwujud, tidak dapat
dipisahkan, dan mudah habis. Produk jenis ini, memerlukan pengendalian
mutu, kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih
tinggi. Pada perusahaan yang menghasilkan jasa khususnya pariwisata,
produk-produk yang ditawarkan meliputi kualitas atraksi wisata,
pelayanan dari objek wisata tersebut, kuantitas atau keragaman atraksi
wisata, kemasan wisata yang ditampilkan, dan merek atraksi wisata.
Produk-produk jasa oleh perusahaan haruslah disesuaikan dengan tujuan
dari perusahaan, sehingga produk jasa yang ditawarkan dapat memuaskankonsumen.
2.5.2 Distribusi/Tempat
Menurut Kotler (2005), saluran pemasaran adalah rangkaian organisasi
yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu
produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Saluran pemasaran
dapat didefinisikan sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang
mengambil alih hak, atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
24/86
jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke
konsumen.
2.5.3 Harga
Harga adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan, sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga
adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan dan
membutuhkan waktu yang relatif singkat, sedangkan ciri-ciri produk,
saluran distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga
juga memposisikan nilai yang dimaksudkan perusahaan kepada pasar
tentang produk dan mereknya (Kotler, 2005).
Strategi harga dapat dijadikan perusahaan untuk bersaing dengan
pesaingnya dengan memposisikan produk atau jasanya dari segi mutu
(kualitas) dan harga. Unsur-unsur yang termasuk dalam bauran harga adalah
daftar harga, diskon, potongan harga khusus, periode dan cara pembayaran,
dan syarat kredit.
2.5.4 Promosi
Definisi promosi menurut Kotler (2005) adalah berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh produsen untuk mengkomunikasikan manfaat dari
produknya, membujuk dan mengingatkan para konsumen sasaran agar
membeli produk tersebut. Tujuan utama promosi menurut Tjiptono (1997)
adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta
mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Menginformasikan, dapat berupa:Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru
Memperkenalkan cara pemakaian yang baru suatu produk
Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan
Meluruskan kesan yang keliru
Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli
Membangun citra perusahaan
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
25/86
2. Membujuk pelanggan sasaran untuk:
Membentuk pilihan merek
Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
Mengubah persepsi pelanggan tersebut atribut produk
Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
3. Mengingatkan, dapat terdiri dari:
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan
dibutuhkan dalam waktu dekat
Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk
perusahaan
Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan,
menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk
perusahaan.
2.6. Proses Hirarki Analitik
Proses Hirarki Analitik (PHA) atau yang biasa dikenal Analitycal
Hierarchy Process (AHP) merupakan teknik yang dikembangkan oleh Dr.
Thomas L. Saaty, pada awal tahun 1970-an. PHA telah banyak digunakan oleh
para pengambil keputusan untuk membantu memecahkan masalah yang kompleks
dan telah teruji efektif dalam mengidentifikasi dan menentukan prioritas dalam
suatu pengambilan keputusan. Metode PHA ditujukan untuk memodelkan
problema-problema tidak terstruktur, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun
sains manajemen.
Menurut Saaty (1991), secara khusus metode PHA dapat digunakan untuk
persoalan keputusan seperti :
1)
Menetapkan prioritas
2)
Menghasilkan seperangkat alternatif
3)Memilih alternatif kebijakan yang terbaik
4)Menetapkan berbagai persyaratan
5)Mengalokasikan sumber daya
6)Meramalkan hasil dan menaksir resiko
7)
Mengukur prestasi
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
26/86
8)Merancang sistem
9)
Menjamin kemantapan sistem
10)
Mengoptimumkan
11)
Merencanakan
12)Memecahkan konflik
Metode Proses Hirarki Analitik yang digunakan dalam penelitian ini,
mencoba menstrukturkan permasalahan yang kompleks dan menunjukan prioritas
untuk suatu kriteria dan alternatif yang diturunkan dari hasil komparasi
berpasangan dengan cara menentukan dan menginterpretasikan konsistensi dari
penilaian pendapat kualitatif ke kuantitatif. Kerangka ini akan mempermudah
dalam menstratifikasikan permasalahan dan informasi yang tersedia.
Tiga prinsip dasar Proses Hirarki Analitik (Saaty, 1991) adalah :
1. Menggambarkan dan menguraikan secara hirarki, yang disebut menyusun
secara hirarki, yaitu memecah-mecah persoalan menjadi unsur-unsur terpisah.
2.
Perbedaan prioritas dan sintesis, yang kita sebut penetapan prioritas, yaitu
menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatif pentingnya.
3. Konsistensi silogis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokkan
secara logis dan konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
Terdapat empat kelebihan menggunakan metode PHA, antara lain sebagai
berikut :
1.
Struktur yang hirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih sampai
kepada sub-sub kriteria yang paling dalam.
2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi konsistensi
berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
3.
Memperhitungkan validitas dan menganalisis sensitifitas dalam pengambilankeputusan.
4.
Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi objektif dan
multi kriteria yang berdasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap
elemen hirarki.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
27/86
Kelemahan dari penggunaan metode PHA ini yaitu :
1.
Jika Rasio Indeks (RI) lebih besar dari 0,1, maka mutu informasi harus
diperbaiki dengan revisi penggunaan pertanyaan maupun melakukan
pengisian ulang kuesioner. Jika tindakan ini gagal memperbaiki konsistensi,
ada kemungkinan persoalan ini tidak terstruktur secara tepat.
2. Responden adalah orang-orang yang harus mengetahui, menguasai, dan
mempengaruhi pengambilan kebijakan atau mengetahui informasi yang
dibutuhkan.
Menurut Saaty (1991), keuntungan penggunaan metode PHA antara lain
adalah :
1.
Memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk aneka
ragam persoalan tak terstruktur
2. Memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam
memecahkan persoalan kompleks
3.
Dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem
dan tak memaksakan pemikiran linier
4. Mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-
elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan
unsur yang serupa dalam setiap tingkat berlainan dan mengelompokan unsur
yang serupa dalam setiap tingkat
5.
Memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan wujud suatu metode untuk
menetapkan prioritas
6. Melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang digunakan
dalam menetapkan berbagai prioritas
7.
Menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif8.
Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan
memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan
mereka
9. Tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif
dari berbagai penilaian yang berbeda-beda
10. Memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan
memperbaiki pertimbangan melalui pengulangan
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
28/86
Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah dengan metode PHA
menurut Saaty (1991), antara lain :
1.
Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan persoalan yang diinginkan.
Pada langkah ini diperlukan penguasaan masalah secara mendalam, perhatian
ditujukan pada pemilihan tujuan, kriteria, dan elemen-elemen yang menyusun
struktur hirarki. Tidak terdapat prosedur pasti dalam mengidentifikasikan
komponen-komponen sistem (tujuan, kriteria, aktifitas) yang akan dilibatkan
dalam sistem hirarki. Komponen sistem dapat diidentifikasikan berdasarkan
kemampuan pada analisis untuk menentukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan
dalam suatu sistem. Identifikasi sistem dapat dilakukan dengan mempelajari
literatur, berdiskusi dengan para pakar, untuk memperkaya ide dan konsep
yang relevan dengan masalah.
2.Membuat struktur hirarki dari sudut pandang Stakeholders secara menyeluruh.
Struktur hirarki ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari
sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi
sub-sub sistem tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang memberikan dorongan,
tujuan-tujuan pelaku dan akhirnya ke alternatif strategi, pilihan, atau skenario.
Pada tingkat puncak hirarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut dengan
fokus, yaitu sasaran keseluruhan yang bersifat luas. Tingkat di bawahnya dapat
terdiri dari beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok homogen, agar dapat
dibandingkan dengan elemen-elemen yang berada pada tingkat sebelumnya.
3.Menyusun matriks banding berpasangan
Matriks banding berpasangan untuk kontribusi atau pengaruh setiap elemen
yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh dan berada setingkat di
atasnya. Matriks banding berpasangan dimulai dari puncak hirarki untuk fokusG, yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan antar elemen yang
terkait dan ada dibawahnya. Perbandingan berpasangan pertama dilakukan
pada elemen tingkat kedua (F1,F2,F3,....,Fn) terhadap fokus G yang ada di
puncak hirarki. Menurut perjanjian, suatu elemen yang ada di sebelah kiri
diperiksa perihal dominasi atas suatu elemen di puncak matriks.
4.Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk pengembangan
perangkat matriks di langkah 3.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
29/86
Setelah matriks perbandingan berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan
perbandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap
elemen baris ke-j. Pembandingan antar elemen dapat dilakukan dengan
pertanyaan seberapa kuat elemen baris ke-i didominasi atau dipengaruhi oleh
fokus Goal, dibandingkan dengan elemen kolom ke-j. Untuk mengisi matriks
berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 3. Angka
tersebut menunjukkan relatif pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan
elemen lainnya sehubungan dengan sifat atau kriteria tertentu. Pengisian
matriks harus dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal dan di bawah garis
diagonal.
5.
Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal
utama, penentuan prioritas dan pengujian konsistensi
Angka 1 sampai 9 digunakan bila Fi lebih mendominasi atau mempengaruhi
sifat fokus puncak hirarki (G) dibandingkan Fj. Sedangkan bila Fi kurang
mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat G dibanding Fj, maka digunakan
angka kebalikannya.
Tabel. 2 Nilai skala banding berpasangan
TingkatKepentingan
Definisi Penjelasan
1Kedua elemen sama
pentingnya
Dua elemen menyumbangkan sama
besar pada sifat itu
3Elemen yang satu sedikit
penting daripada yang
lainnya
Pengalaman dan pertimbangan
sedikit menyokong satu elemen atas
yang lainnya
5Elemen yang satu sangat
penting daripada yang
lainnya
Pengalaman dan pertimbangan kuat
menyokong satu elemen atas yang
lainnya
7
Satu elemen jelas lebih
penting dibanding yanglainnya
Satu elemen dengan kuat disokong
dan dominannya telah terlibat dalampraktek
9Satu elemen mutlak lebih
penting disbanding yang lain
Bukti yang menyokong elemen yang
satu atas yang lainnya memiliki
tingkat penegasan yang kuat
2,4,6,8 Nilai diantara dua penilaian
yang berdekatan
Kompromi diperlukan diantara dua
pertimbangan
KebalikanJika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan
aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan
dengan i
Sumber : Saaty, 1991
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
30/86
6.Melaksanakan langkah 3, 4, dan 5 untuk semua elemen pada setiap tingkat
keputusan yang terdapat pada hirarki, berdasarkan kriteria elemen diatas.
Metode pembandingan dalam metode PHA dibedakan menjadi dua, yaitu
Matriks pendapat Individu (MPI) dan Matriks Pendapat gabungan (MPG). MPI
adalah matriks hasil perbandingan yang dilakukan individu. MPI mempunyai
elemen yang disimbolkan dengan aij yaitu elemen matriks pada baris ke-i dan
kolom ke-j. Matriks Pendapat Individu dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.Matriks Pendapat Individu (MPI)
G A1 A2 A3 ... An
A1 a11 a12 a13 ... a1n
A2 a21 a22 a23 ... a2nA3 a31 a32 a33 ... a3n
... ... ... ... ... ...
An an1 an2 an3 ... ann
MPG adalah susunan matriks baru yang elemen (g ij) berasal dari rata-rata
geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecil
atau sama dengan 10 persen, dan setiap elemen pada baris dan kolom yang
sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik. MPG
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4.Matriks Pendapat Gabungan (MPG)
G G1 G2 G3 ... Gn
G1 g11 g12 g13 ... g1n
G2 g21 g22 g23 ... g2n
G3 g31 g32 g33 ... g3n
... ... ... ... ... ...
Gn gn1 gn2 gn3 ... gnn
Rumus yang digunakan untuk memperoleh rata-rata geometrik adalah :
......................................................................................... (1)
Dimana : Gij = Elemen MPG baris ke-i, kolom ke-j
(aij) = Elemen Baris ke-i dan MPI ke-
m = Jumlah MPI yang memenuhi persyaratan
m
1k
kij )(ajGi
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
31/86
m
k 1
m
n
n
k
ijaZi
1
n
i
n
n
k
ij
n
n
k
ij
a
aVpi
1 1
1
= perkalian dari elemen ke =1 sampai k =m
= akar pangkat dari m
7.
Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor prioritas
menggunakan komposisi secara hirarki untuk membobotkan vektor-vektor
prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai
prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah
berikutnya dan seterusnya. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap,
yaitu : (1) pengolahan horizontal dan (2) pengolahan vertikal. Kedua jenis
pengolahan tersebut dapat dilakukan untuk MPI dan MPG. Pengolahan vertikal
dilakukan setelah MPI dan MPG diolah secara horizontal, dimana MPI dan
MPG harus memenuhi Rasio Inkonsistensi
a. Pengolahan horizontal bertujuan untuk melihat prioritas suatu elemen
terhadap tingkat yang berada satu tingkat di atas elemen tersebut, yang
terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan vektor prioritas (Rasio Vektor
Eigen), uji konsistensi, dan revisi MPI dan MPG yang memiliki rasio
inkonsistensi tinggi
Tahapan perhitungan yang dilakukan pada pengolahan horizontal ini adalah:
- Perkalian baris (Z) atau Vektor Eigen (VE) dengan rumus :
(i,j = 1,2,...., n) ......................................................... (2)
- Perhitungan Vektor Prioritas (VP) atau Rasio Vektor Eigen adalah :
..................................................................... (3)
VP = (VPi), untuk i = 1,2,...,n
- Perhitungan nilai Eigen Maks ( maks), dengan rumus :
VA = (aij) x VA dengan VA = (Vai) ............................................. (4)
VB = dengan VB = (Vbi) ................................................. (5)
iVPVA
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
32/86
maks= untuk I = 1,2,3,...,n ...................................... (6)
-
Perhitungan Indeks Inkonsistensi (CI) dengan rumus :
........................................................................ (7)
- Untuk mengetahui apakah CI dengan besaran tertentu cukup baik atau
tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila Consistency
Ratio(CR) 0.1.
... (8)
RI = indeks acak (random indeks) yang dikeluarkan oleh Oak Ridge
Laboratory (Saaty, 1991) dari matriks berorde 1 s/d 15 yang menggunakan
sample berukuran 100.
Nilai rasio inkonsistensi (CR) yang lebih kecil atau sama dengan
10 persen merupakan nilai yang mempunyai tingkat konsistensi yang baik
dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini dikarenakan CR merupakan
tolak ukur bagi konsistensi atau tidaknya suatu hasil perbandingan
berpasangan dalam suatu matriks pendapat.
Tabel 5.Nilai Indeks Acak
Orde (n) Indeks Acak (RI) Orde (n)Indeks Acak
(RI)
1 0,00 8 1,41
2 0,00 9 1,45
3 0,58 10 1,494 0,90 11 1,51
5 1,12 12 1,48
6 1,24 13 1,56
7 1,32 14 1,57
Sumber : Saaty, 1991
Rumus CR adalah :
n
iivb
n1
1
1n
nC maks
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
33/86
b. Pengolahan vertikal, yaitu menyusun prioritas pengaruh setiap elemen
pada tingkat hirarki keputusan tertentu terhadap sasaran utama atau fokus.
Apabila Cvij didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-j
pada tingkat ke-i terhadap sasaran utama, maka :
NPpq= NPHpq(t ,q-1) x NPTt (q -1) ............................................. (9)
Untuk : p = 1, 2, 3,...,n
t = 1, 2, 3,...,n
dengan : NPpq = nilai prioritas pengaruh elemen ke-p pada tingkat ke q
terhadap sasaran utama
NPHpq = nilai prioritas pengaruh elemen ke-p pada tingkat ke q
NPTt = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat q-1
8.Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki
Langkah ini dilakukan dengan mengalihkan setiap indeks konsistensi dengan
prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini
dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks acak, yang sesuai
dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cara yang sama, setiap indeks
acak dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang bersangkutan dan hasilnya
dijumlahkan. Rasio inkonsistensi ini harus bernilai 10 persen atau kurang. Jika
tidak, mutu informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan
memperbaiki cara menggunakan pertanyaan pada saat pengisian ulang
kuisioner dan dengan lebih mengarahkan responden pada perbandingan
berpasangan.
2.7.Penelitian Terdahulu
Marsudi (2003) melakukan analisis pengambilan keputusan strategi bauran
pemasaran minyak goreng sawit merk Cap Sendok pada PT. Astra Agro Lestari,
Tbk. Berdasarkan hasil analisis dengan AHP dapat diketahui bahwa sasaran
meningkatkan pangsa pasar sebagai prioritas utama. Prioritas berikutnya adalah
sasaran meningkatkan daya saing. Adapun strategi operasional untuk bauran
pemasaran adalah penetapan harga di bawah market leader (untuk strategi
harga), kualitas (untuk strategi produk) kontinuitas (untuk strategi distribusi) dan
advertising(untuk strategi promosi).
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
34/86
Morina (2004) melakukan analisis strategi pemasaran kecap Cap
Banteng pada PD Putra Banten. Analisa dengan AHP menghasilkan strategi
pemasaran yang paling penting untuk dilakukan oleh PD Putra Banten adalah
strategi harga, yaitu dengan strategi operasional memberikan potongan
kuantitas. Prioritas berikutnya adalah mempertahankan mutu dan kualitas kecap
(bauran produk), distribusi melalui pedagang grosir (bauran distribusi) dan
promosi dengan tenaga penjual (bauran promosi).
Praharsa (2005) melakukan penelitian analisis pengambilan keputusan
strategi bauran pemasaran CV. Aquantic Indonesia. Penelitian tersebut
dilakukan dengan metode PHA. Hasil penelitian tersebut menunjukan elemen
strategi promosi menempati prioritas pertama dalam bauran strategi pemasaran
perusahaan, prioritas kedua dalam bauran strategi pemasaran masing-masing
ditempati oleh strategi harga, prioritas ketiga dan keempat dalam strategi bauran
pemasaran adalah strategi produk dan distribusi. Keempat strategi bauran
pemasaran tersebut kemudian dijabarkan menjadi strategi operasional yang
setelah dilakukan analisis dengan metode PHA dapat diprioritaskan menurut
masing-masing strategi. Prioritas-prioritas utama strategi operasional untuk
masing-masing strategi adalah stratregi pemasaran langsung dengan bobot 0,238
untuk strategi promosi, penetapan harga di bawah pesaing dengan bobot 0,158
untuk strategi harga. Kualitas dengan bobot 0,123 untuk strategi produk dan
distribusi langsung dengan bobot 0,112 untuk strategi distribusi.
Simatupang (2007) melakukan penelitian analisis strategi pemasaran
dengan metode AHP pada RS BMC. Penelitian tersebut membahas kegiatan
pemasaran yang telah dilakukan oleh RS BMC dan merancang formulasi
strategi pemasaran yang memungkinkan untuk dijalankan oleh RS BMC untukmencapai tujuannya. Metode yang digunakan adalah PHA (Proses Hirarki
Analitik). Dari hasil penelitian tersebut didapatkan prioritas utama adalah
meningkatkan penjualan, dan bauran pemasaran pada prioritas kedua, produk
strategi operasional yang menjadi prioritas pada masing-masing bauran
pemasaran untuk mencapai tujuan meningkatkan penjualan adalah strategi mutu
(0,465), strategi struktur diskon (0,408), strategi hubungan masyarakat/publikasi
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
35/86
(0,376), strategi lokasi (0,733), strategi pelatihan SDM (0,533), strategi
pelayanan (0,799), strategi realibilitas (0,501) dan strategi brosur (0,593).
Octaviani (2008) melakukan penelitian analisis strategi pemasaran ekspor
tekstil pada PT X, Bandung, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah
PHA. Penelitian tersebut menunjukan bahwa alternatif strategi pemasaran
ekspor yang diprioritaskan adalah membentuk divisi riset pasar dan riset pesaing
agar lebih siap menghadapi persaingan dan mengetahui kondisi pasar, alternatif
kedua yang dapat diprioritaskan perusahaan adalah meningkatkan kualitas dan
mutu produk melalui kegiatan pengontrolan dan pengawasan yang ketat,
alternatif ketiga dan keempat dalam urutan prioritas alternatif strategi yang
dapat dilakukan adalah aktif memperkuat kemitraan dan kerjasama dengan agen
dan melakukan strategi penetapan harga fleksibel.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
36/86
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Galis Design adalah salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan
Disperindagkop Kota Bogor yang bergerak dalam industri pakaian muslim. Dalam
menghadapi persaingan dan pemasaran yang ketat, maka Galis Design perlu
merumuskan strategi pemasaran yang efektif agar dapat mencapai tujuan
pemasaran yang diinginkan. Perumusan strategi pemasaran tersebut harus
didasarkan pada visi dan misi, karena tanpa adanya visi dan misi akan kehilangan
arah tujuan yang ingin dicapai.
Identifikasi strategi pemasaran yang dilakukan Galis Design, yaitu dengan
menetapkan STP (Segmentation, Targeting dan Positioning), serta bauran
pemasaran yang terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi (place), dan
promosi (promotion). Setelah melakukan analisis terhadap STP dan bauran
pemasaran, kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan strategi pemasaran
yang tepat.
Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji strategi pemasaran yang tepat
dijalankan UKM Galis Design, menyusun alternatif strategi yang akan diberikan
untuk UKM Galis Design guna untuk meningkatkan kinerja pemasarannya
mengingat persaingan akan usaha sejenis meningkat. Selanjutnya upaya dalam
strategi pemasaran ini adalah untuk peningkatan pangsa pasar yang tinggi dan
dengan peningkatan daya saing yang tinggi pula. Berdasarkan uraian tersebut,
maka dibuat kerangka pemikiran yang melandasi penelitian ini (Gambar 2).
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di UKM Galis Design Jl. Baulevard Blok O
III/6 Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara
sengaja (purposive) dengan pertimbangan karena Galis Design adalah salah satu
UKM potensial yang menjalankan kegiatan produksi dan pemasaran pakaian
muslim dan merupakan UKM unggulan Disperindag Kota Bogor. Pengambilan
data dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2009.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
37/86
Diagram Alir Penelitian
Alir Penelitian (Gambar 3). diawali dengan tahap awal (mulai) yaitu
dengan mengkaji permasalahan yang dihadapi Galis Design dan menentukan
tujuan yang akan diteliti. Untuk mengkaji permasalahan dan tujuan dilakukan
dengan cara wawancara dengan pihak Galis Design. Penentuan teknik dan
pengolahan data, akan diolah dengan Metode PHA. Apabila telah mengetahui
permasalahan dan tujuan, maka dilanjutkan dengan pengumpulan data gambaran
umum perusahaan serta menyusun struktur awal berdasarkan kaji pustaka.
Apabila telah melakukan penyusunan struktur awal dengan baik, maka dilanjutkan
dengan pengolahan data, untuk menyusun struktur berdasarkan masukan dari
pakar.
Tahap penilaian struktur, dilakukan dengan menyusun kuesioner dari
struktur yang ditetapkan, dan dilanjutkan dengan penilaian kuesioner oleh pakar.
Visi dan Misi Galis Desi n
Identifikasi Strategi PemasaranYang Dilakukan Galis Design
Segmentasi, Targeting,
Positioning
Bauran Pemasaran
Produk Harga Distribusi Promosi
Strategi Pemasaran yang Tepat Galis Design
Peningkatan Daya Saing
Peningkatan Pangsa Pasar
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
38/86
Apabila dalam penilaian pakar belum cukup maka dilakukan penilaian ulang
terhadap pakar, tetapi apabila sudah cukup dilanjutkan dengan pengolahan hasil
terhadap penilaian struktur, diharapkan dapat menetapkan alternatif strategi
pemasaran yang sesuai dan akan mempunyai keunggulan tersendiri yang dapat
digunakan dalam usaha memenangkan persaingan industri yang semakin ketat.
NO
OK
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
Mengkaji Permasalahan dan Menentukan Tujuan
Analisa Pemilihan Alternatif Strategi
Strategi Pemasaran Paling efektif
Mengumpulkan Data :
1.Gambaran Umum Galis Design
2.Penyusunan Struktur awal
Penentuan Teknik dan Pen olahan Data
Melakukan Pengolahan Data :
Menyusun Struktur berdasarkan
Masukan Pakar
DataCukup
Penilaian Struktur1. Penyusunan Kuesioner
2. Penilaian Pakar
Selesai
Pengolahan Hasil Penilaian Struktur
Mulai
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
39/86
3.3. Metode Penelitian
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, dimana
data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan, wawancara
langsung dengan pihak Galis Design dan penilaian pakar terhadap struktur. Data
sekunder diperoleh dari hasil penelitian terdahulu dan berbagai literatur, baik dari
perpustakaan maupun internet yang berkaitan dengan topik penelitian yang
dilakukan.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, yaitu
membagikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan topik penelitian kepada
pihak UKM Galis Design dan pihak terkait lainnya seperti konsumen. Data
penunjang lainnya diperoleh dari instansi-instansi terkait, seperti Dinas
Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bogor.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian akan diolah dan dianalisis sehingga dapat
memberikan suatu strategi yang baik untuk dijalankan Galis Design. Metode
yang digunakan untuk pengambilan keputusannya adalah dengan metode PHA.
Dengan PHA akan dirumuskan strategi yang dapat dijadikan masukan bagi
perusahaan dalam merumuskan strategi pemasarannya.
Berdasarkan kerangka kerja PHA, penelitian ini diawali dengan
pengumpulan data dan informasi yang digunakan untuk menyusun struktur dan
kajian pustaka hirarki. Metode PHA didasarkan pada penilaian orang yang ahli
dibidang yang dipermasalahkan atau yang sedang dikaji untuk dicari
pemecahannya. Peralatan utama PHA adalah sebuah hirarki fungsional dengan
input utamanya persepsi manusia. Keahlian, pengalaman dan wawasan yang luas
sangat diperlukan untuk memberikan suatu penilaian yang tepat terhadap variabel
keputusan yang dijadikan kriteria pemilihan.
Data yang diutamakan pada analisis menggunakan PHA adalah kualitas
dari responden, bukan kuantitas respondennya. Kuesioner diberikan untuk
mengetahui pembobotan setiap elemen pada setiap tingkat. Data yang diperoleh
dari responden kemudian diproses dengan menggunakan program komputer
Microsoft Office Excel 2007, serta hasil pengolahannya kemudian dianalisis dan
disajikan dalam bentuk uraian, gambar atau tabel.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
40/86
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Galis Design
Galis Design merupakan salah satu UKM di Kota Bogor yang
memproduksi dan memasarkan pakaian muslim. Usaha ini didirikan pada
tahun 2001 oleh ibu Miftahul Jannah yang bermula di Jakarta, tahun 2004
usahanya pindah ke Kota Bogor yang berlokasi di Jl. Baulevard Blok O
III/6 Perumahan Taman Cimanggu Bogor. Awal berdirinya usaha ini yaitu
atas dasar hobi dan berdasarkan pendidikan yang dimiliki pemilik semasakuliah sehingga menjadikan inspirasi untuk membuat usaha pakaian
muslim, kemudian beliau memanfaatkan hobi dan kemampuannya menjadi
bisnis berskala rumah tangga.
Produk pertama Galis Design adalah memproduksi kerudung untuk
dewasa, dan pada tahun 2004 mulai dipasarkan. Satu tahun kemudian
setelah kerudung, Galis Design mulai memperbesar jenis industrinya
dengan menambah sasaran yaitu pakaian muslim setelan dewasa, anak-
anak dan pakaian muslim untuk pria. Seiring perkembangan akan
wawasan dan pengalaman yang dimiliki oleh pemilik, Galis Design resmi
menjadi salah satu UKM binaan Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional)
Kota Bogor. Dekranas merupakan salah satu wadah perkumpulan UKM
yang memproduksi beraneka ragam produk, baik makanan, minuman,
kerajinan tangan maupun tekstil dibawah binaan Ibu Wali Kota Bogor.
Pada pertengahan tahun 2004, Galis Design secara resmi menjadi
salah satu UKM binaan Disperindagkop Kota Bogor. Awal mula
bergabung dengan Disperindagkop Kota Bogor, Galis Design diberikan
penyuluhan mengenai beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk
mengembangkan suatu usahanya, yaitu berupa izin usaha dengan dinas
terkait. Berikut ini beberapa izin yang telah dimiliki oleh Galis Design :
1. SIUP (Surat Ijin Usaha Perorangan) : No. 517/52/PK/Disperindagkop
2. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) : No. 10,04,5,52,05788 dengan nama
perusahaan Omera Shazfa Senada
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
41/86
3. TDI (Tanda Daftar Industri) : No. 534/14.TDI.Disperindagkop
4.
HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) : No. D-002007027803
Disperindagkop Kota Bogor banyak berperan dalam perkembangan
usaha Galis Design, khususnya dalam bidang pemasaran melalui fasilitas
pameran yang diberikan, baik secara nasional maupun Internasional.
Beberapa pameran yang telah diikuti oleh Galis Design yaitu pameran di
Kota Bogor, Bandung, Jakarta, Batam bahkan telah menembus pasar
Internasional seperti Abudabhi.
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Galis Design
Visi dan misi dalam sebuah organisasi sangat penting untuk
mengarahkan tujuan organisasi serta langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Visi, misi dan tujuan harus
dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
menjalankan visi dan misi tersebut. Jika dirumuskan dan dijalankan
dengan baik, pernyataan visi, misi dan tujuan akan memiliki dampak yang
positif dalam pencapaian target dan tujuan organisasi.
Galis Design belum memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas
secara tertulis. Meskipun demikian, bukan berarti Galis Design tidak
memiliki tujuan yang jelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik
didapatkan bahwa visi Galis Design yaitu membangun dan mengobarkan
semangat berwirausaha dan misi Galis Design yaitu membuka lapangan
kerja seluas mungkin. Tujuan didirikan Galis Design adalah
mengembangkan hobi dan talenta yang dimiliki dan menjadikan suatu
bisnis, serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lingkungan
sekitar, sehingga mampu meningkatkan taraf hidup mereka.
4.1.3 Struktur Organisasi Galis Design
Organisasi dapat diartikan sebagai wadah, sistem atau kegiatan
kelompok orang yang saling bekerjasama untuk mencapai satu tujuan
tertentu yang memerlukan suatu struktur dalam pengaturan dan tanggung
jawab. Galis Design merupakan perusahaan kecil yang memiliki struktur
organisasi yang sangat sederhana. Struktur organisasi Galis Design terdiri
dari pimpinan perusahaan, bagian produksi dan bagian pemasaran.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
42/86
Masing-masing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda.
Struktur organisasi Galis Design dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Struktur Organisasi Galis Design
1.
Pimpinan PerusahaanPimpinan Galis Design adalah ibu Miftachul Jannah, yang juga
merupakan pemilik Galis Design, memiliki wewenang dalam
merencanakan strategi dan mengambil keputusan untuk kelangsungan
usaha. Pimpinan usaha memiliki tugas dalam menetapkan rencana
kerja, menentukan produk yang diproduksi, membeli bahan baku,
aksesoris serta peralatan. Selain itu pimpinan Galis Design bertanggung
jawab dalam proses produksi, menetapkan harga produk,
mengkoordinir penjualan, memegang keuangan dan mencatat keuangan
termasuk perhitungan profit laba rugi, memperluas jaringan kerja serta
menjaga hubungan baik dengan tenaga kerja maupun konsumen.
2.
Bagian Produksi
Bagian Produksi Galis Design memiliki tugas untuk melakukan
kegiatan produksi sesuai dengan instruksi pimpinan. Tugas bagian
produksi pada Galis Design diantaranya melakukan proses produksi
dari pembuatan pola, memproduksi pakaian, menyiapkan barang yang
telah dipesan konsumen, mengepak hasil produksi sampai selesai dan
siap dijual. Bagian Produksi juga wajib melapor apabila ada kerusakan
pada mesin dan memastikan mesin yang biasa digunakan dalam
keadaan baik.
Pimpinan Perusahaan
Bagian Produksi Bagian Pemasaran
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
43/86
Tenaga kerja pada Bagian Produksi merupakan tenaga kerja
harian yang biasanya upah dari hasil kerja karyawan diambil bulanan.
Penilaian untuk pemberian upah dilihat dari keterampilan dalam
bekerja, tingkat kesulitan pekerjaan dan lamanya bekerja. Ada juga
pembayaran sistem borongan apabila ada kegiatan tertentu seperti
misalnya Galis Design sedang mendapatkan order dari pihak lain untuk
membuat souvenir baik untuk acara pejabat-pejabat ataupun souvenir
haji.
3.
Bagian Pemasaran
Bagian Pemasaran Galis Design bertugas untuk menawarkan
produk kepada konsumen, mencatat pesanan, mengantarkan produk
sampai tempat konsumen dan memperluas pemasaran. Tenaga kerja
Bagian Pemasaran Galis Design merupakan tenaga kerja penyalur atau
distributor baik mereka yang memiliki outlet sendiri atau agen eceran
yang menjual pada perorangan. Tenaga kerja bagian pemasaran tidak
diberikan upah, namun memperoleh keuntungan dari selisih harga
antara produsen dan konsumen akhir.
4.1.4 Segmentati on, Targeting danPositi oningGalis Design
Galis Design membagi segmen pasarnya berdasarkan pada letak
geografis yaitu wilayah Jakarta, Surabaya dan Makasar. Agen pada setiap
segmen tersebut berperan sebagai tenaga penyalur yang membeli produk
dari Galis Design dalam jumlah yang besar, kemudian menyalurkan
kepada konsumen akhir.
Sasaran konsumen dari produk Galis Design adalah masyarakat
menengah ke atas, karena lingkungan disekitar usaha Galis Design
sebagian besar merupakan golongan menengah ke atas, dan mereka
mampu membayar produk Galis Design secara langsung. Pemilik Galis
Design memberikan produk yang dihasilkannya baik, dan para pelanggan
juga menyadari akan produk Galis Design berkualitas. Sehingga, produk-
produk yang dihasilkan Galis Design dapat berkembang dengan baik.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
44/86
Sumber : Galis Design, Februari
Target pasar Galis Design adalah pelanggan yang memiliki outlet
atau usaha tetap yang dapat menjual produk Galis Design secara kontinyu
di setiap segmen wilayah. Positioning Galis Design adalah pakaian
muslim yang memiliki khas produk yaitu sulam etnik dan bordir klasik,
dengan produk yang berkualitas tinggi. Sehingga produk Galis Design
dapat dibandingkan dengan produk sejenis lainnya yang lebih dikenal oleh
masyarakat, dan Galis Design mampu bersaing dengan produk tersebut.
4.1.5 Bauran Pemasaran Galis Design
Bauran pemasaran Galis Design meliputi Produk (Product), Harga
(Price), Saluran Distribusi (Place) dan Promosi (Promotion).
1. Produk
Produk-produk yang dipasarkan oleh Galis Design meliputi :
a.
Pakaian Muslim Wanita
Pakaian muslim wanita terdiri dari pakaian setelan untuk
anak-anak dan dewasa. Pada Tabel 6. dapat di lihat jenis produk
pakaian wanita yang dipasarkan oleh Galis Design.
Tabel 6. Jenis produk pakaian wanita yang dipasarkan Galis Design
Jenis Produk Bahan
Pakaian Muslim Wanita Dewasa :
- Setelan Tunik
-
Blouse
- Gamis
-
Rompi
- Pesta (Kebaya, dan Modern)
Cotton Conbed, spandex
Full Cotton
Full CottonbahanJourdan
Tule Jepang dan Spandex
Organdi, brokat, tule
Pakaian Muslim Anak-Anak :
- Setelan Tunik Cotton Conbed, spandex
Jenis bahan yang digunakan untuk produk Galis Design
dipilih secara teliti oleh pemilik, agar mendapatkan kesesuaian
yang pada akhirnya diharapkan kualitas produk menjadi baik. Dan,
dengan model yang elegantdapat menggugah pelanggan, sehingga
pelanggan tersebut ingin memiliki produk yang ditawarkan oleh
Galis Design.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
45/86
b. Pakaian Muslim Pria
Pakaian muslim pria hanya berupa baju koko yang menggunakan
bahan dari kaos, cotton conbed, full cottondan tenun.
c.
Aksesoris
Aksesoris hasil produk Galis Design meliputi kerudung yang
memiliki aneka ragam model, baik kerudung santai, kerudung
pesta dan masih banyak macam model lainnya. Bahan yang
digunakan adalah spandex, tule, organdi, dan cotton dengan
menggunakan aksesoris lain seperti tenun dan payet.
Produk lain yang dihasilkan Galis Design adalah mukena dengan
beraneka model dan menggunakan bahan seperti menggunakan bahan
full cotton, rayon, polyester dan abutai. Produk-produk yang
dihasilkan Galis Design merupakan produk industri yang memakai
bahan dari produk pilihan dan berkualitas. Model produk yang
dihasilkan Galis Design tidak hanya rancangan pemilik usaha ini saja,
tapi Galis Design juga menerima pesanan berdasarkan rancangan dari
pelanggan, karena kepuasan pelanggan sangat diutamakan oleh Galis
Design.
2. Harga
Harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk
memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga dikatakan penentuan
nilai suatu produk dibenak konsumen. Setiap perusahaan harus
menetapkan harganya secara tepat. Penetapan harga jual berfungsi
untuk mengetahui tingkat pendapatan yang akan diperoleh. Selain itu
harga juga mempengaruhi keinginan konsumen untuk menggunakanproduk yang dipasarkan.
Sasaran konsumen dari produk Galis Design adalah menengah
ke atas. Dimana mereka bersedia membayar lebih untuk produk yang
berkualitas. Harga produk Galis Design telah megalami kenaikan dari
awal produksi pertama kali, hal ini dikarenakan pihak perusahaan
harus menyesuaikan dengan bahan baku yang semakin meningkat dari
tiap tahun ketahun.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
46/86
Galis Design menetapkan harga jual produknya, berdasarkan
biaya bahan baku yang digunakan, pengurangan biaya maintenance,
dan pembayaran pajak 10%. Penetapan penjualan juga tergantung dari
variasi keadaan produk yaitu dari tingkat kesulitan, lama pembuatan
dan juga model yang ditetapkan.
Harga produk Galis Design tidak mengikuti trend kenaikan atau
potongan harga, ketika hari Idul Fitri, hari Idul Adha atau pun hari
besar lainnya, dan Galis Design juga tidak membedakan harga menurut
wilayahnya. Namun, terdapat perbedaan harga yang besarnya
ditentukan oleh banyaknya pemesanan.
Harga yang telah ditetapkan produk Galis Design sampai dengan
saat ini dapat dijelaskan pada Tabel 7.
Tabel 7. Kisaran Harga Produk Galis Design
NO Jenis Produk Harga (RP)
1 Kerudung Rp. 10.000Rp. 380.0002 Mukena Rp. 50.000Rp. 200.0003 Baju Koko - bahan kaos
-bahan Cotton
Rp. 40.000Rp. 70.000Rp. 50.000Rp. 90.000
4 Setelan Tunik Rp. 50.000Rp. 130.0005 Blouse Rp. 40.000Rp. 150.0006 Gamis Rp. 60.000Rp. 200.0007 Rompi Rp. 50.000Rp. 100.0008 Baju Pesta Rp. 150.000Rp. 750.000
Sumber : Galis Design (Februari, 2010)
Penjualan produk Galis Design yang paling tinggi adalah jenis
produk blouse, karena blousemerupakan produk yang paling banyak
diproduksi oleh Galis Design, serta beragamnya mode dan
rancangannya yang berbeda, sehingga banyak pilihan model dan
diminati oleh pelanggan. Produk kedua yang penjualannya tinggi
adalah kerudung, karena produk kerudung yang dihasilkan oleh Galis
Design memiliki rancangan yang unik dan berbeda dengan banyaknya
produk kerudung dipasaran, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
Harga penjualan produk Galis Design, tergantung dari jumlah
produk yang diinginkan pelanggan atau agen. Apabila terjadi
pembelian dalam jumlah banyak, maka pihak Galis Design akan
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
47/86
mengurangi harga produk. Pengurangan harga kepada agen, dapat
mencapai antara 30 sampai dengan 40 %.
3. Distribusi
Saluran distribusi merupakan salah satu faktor yang dapat
meningkatkan penjualan. Apabila saluran distribusi yang telah
dibangun bisa digunakan dengan baik, maka akan dapat membantu
perusahaan untuk memasarkan produknya agar sampai ke pihak
konsumen. Galis Design menggunakan dua jenis saluran distribusi
yaitu saluran distribusi langsung, yaitu dari produsen langsung
disampaikan ke tangan pembeli tanpa penyalur, dan saluran distribusi
tidak langsung yang menggunakan perantara agen.
Tabel 8. Nilai total penjualan langsung dan penjualan melalui agen
periode 2004-2009
TahunPenjualan Langsung Penjualan Melalui Agen
Total
Nilai Nilai
2004 Rp. 150.000.000,- Rp. 240.000.000,- Rp. 390.000.000,-
2005 Rp. 200.000.000,- Rp. 290.000.000,- Rp. 490.000.000,-
2006 Rp. 225.000.000,- Rp. 330.000.000,- Rp. 555.000.000,-
2007 Rp. 240.000.000,- Rp. 400.000.000,- Rp. 640.000.000,-
2008 Rp. 260.000.000,- Rp. 430.000.000,- Rp. 690.000.000,-
2009 Rp. 280.000.000,- Rp. 480.000.000,- Rp. 760.000.000,-
Sumber : Galis Design (Februari, 2010)
Pada Tabel 8. tampak bahwa pada periode 2004-2009 penjualan
langsung dan penjualan melalui agen yang dilakukan Galis Design
meningkat terus, yang disebabkan oleh volume penjualan yang
meningkat. Hal ini dapat di lihat pada Tabel 9. bahwa agen dari tahun
ke tahun selalu bertambah, tetapi dapat dilihat pula bahwa peningkatan
keuntungan yang di hasilkan oleh Galis Design tidak meningkat stabil
pendapatannya.
Berdasarkan informasi yang di peroleh dari Disperindag Kota
Bogor tahun 2008 terdapat 337 usaha sejenis yang memproduksi
pakaian jadi di Kota Bogor. Bahkan terdapat beberapa pesaing Galis
Design yang tidak masuk dalam daftar Disperindag. Sehingga usaha
tersebut tergolong pada usaha informal atau usaha sejenis yang muncul
pada musim tertentu saja. Selain itu pengusaha sejenis yang lebih
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
48/86
terkenal menjadi hambatan dan memberikan banyak pilihan bagi agen
dalam mengarahkan order dari pembeli. Dan, penjualan Galis Design
mengandalkan pemesanan ulang (re-buy) dari pembeli yang telah
berlangganan sebelumnya.
Tabel 9. Daftar agen, asal, dan kontribusi nilai penjualan yang
dihasilkan dalam periode tahun 2004-2009 (dalam juta, RP)
Agen Asal 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Toko
NovieJakarta 50,- 60,- 70,- 90,- 80,- 90,-
Toko
HijrahJakarta 40,- 50,- 60,- 60,- 90,- 80,-
TokoChaniago
Jakarta 60,- 80,- 90,- 90,- 80,- 100,
Toko
Almas Surabaya 40,- - - 50,- - -TokoEmey
Makasar 50,- 50,- 30,- 40,- 40,- 50,-
Toko
RimbiMakasar - 50,- 40,- 40,- 40,- 30,-
Toko
SilvieSurabaya - - 40,- 30,- 30,- 40,-
Toko
ErmaJakarta - - - - 40,- 30,-
Toko
EllyaJakarta - - - - 30,- 30,-
SitieColction
Surabaya - - - - - 30,-
Total 240,- 290,- 330,- 400,- 430,- 480,-Sumber : Galis Design (Februari, 2010)
Agen Galis Design adalah perorangan yang memiliki toko atau
outlet tersendiri. Sampai saat ini, Galis Design telah memiliki sepuluh
agen, yang berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Makasar. Untuk menjadi
agen Galis Design tidak ada syarat khusus untuk memulainya, tidak ada
kewajiban dan pembayaran untuk menjadi member. Bagi hasil yang di
terima agen adalah 30% sampai dengan 40% dari harga jual yangditetapkan pihak perusahaan.
Proses pengantaran produk khusus agen yang berada di Jakarta
didasarkan pada jumlah pembelian. Apabila pembelian di atas lima belas
juta rupiah akan diberikan fasilitas yaitu pengantaran produk sampai
tujuan. Namun, apabila pembelian di bawah lima belas juta dikenakan
biaya pengiriman. Untuk pengiriman ke Surabaya dan Makasar akan
dikenakan biaya pengiriman.
5/20/2018 analisa pengembangan bisnis
49/86
4. Promosi
Kegiatan promosi pada dasarnya adalah usaha komunikasi yang
diterapkan perusahan untuk memberitahu, mengenalkan dan
mempengaruhi konsumen mengenai produk yang ditawarkannya. Kegiatan
ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan pelbagai sarana kegiatan
promosi.
Galis Design memproduksi pakaian muslimah dengan memberikan
label dengan merek Galisdengan fontyang menarik diharapkan mampu
menggugah khalayak untuk lebih mengetahui produknya. Galis Design
menyadari akan pentingnya peranan dari kegiatan promosinya sebagai
upaya untuk mendukung kegiatan pemasarannya.
Kegiatan promosi yang ditetapkan saat ini yaitu dengan
pemasangan bannerdi depan outlet atau rumah produksi, membuat iklan
di majalah muslimah dan memperbanyak leaflet atau brosur-brosur yang
menarik. Pada awal berdirinya, UKM ini belummemanfaatkan kegiatan
promosi langsung dengan cara membangun web pada media internet.
Namun di era teknologi informasi sekarang ini, Galis Design sudah
memulai promosi melalui internet awal Januari 2010 ini.
4.2. Analisis Struktur Strategi Pemasaran Galis Design
4.2.1 Identifikasi Faktor-faktor Penyusun Strategi Pemasaran
Pernyataan suatu visi, misi dan tujuan pada perusahaan merupakan
dasar untuk menentukan prioritas, strategi dan rencana. Visi merupakan
cita-cita atau keinginan yang ingin dicapai oleh pendiri usaha. Sedangkan
misi merupakan suatu pernyataan yang menggambarkan arah suatu
organisasi dimasa depan dengan penjabaran secara tertulis mengenai visi,
misi, agar visi tersebut menjadi mudah dimengerti bagi seluruh bagian
perusahaan.
Proses identifikasi didasarkan pada segmentasi, targeting dan
positioning (STP)
Top Related