KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul AKREDITAS SEKOLAH ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Akreditasi
Sekolah yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa/i Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Kepada dosen pembimbing kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Yogyakarta 20 April 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ..............................................................................................i
Daftar Isi ........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................1
1.3 Tujuan Dan Manfaat ........................................................................2
BAB II ISI
2.1 Pengertian Akreditas .......................................................................3
2.2 Mekanisme Akreditasi Sekolah ........................................................9
2.3 Persiapan Sekolah dalam Akreditasi ...............................................11
2.4 Menetapkan hasil Akreditasi ............................................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................14
3.2 Saran ..............................................................................................14
Daftar Pustaka ............................................................................................ 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akreditasi ialah Suatu kegiatan penilaian kelayakan dan kinerja suatu sekolah
berdasarkan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh BAS (Badan
Akreditasi Sekolah) yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengkuan peringkat
kelayakan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
087/U/2002. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan menilai tingkat kelayakan
setiap sekolah.Membandingkan keadaan suatu sekolah menurut kenyataan dengan
kriteria (standar) yang telah ditetapkan. Jika menurut kenyataan lebih besar atau
sama dengan standar maka dinyatakan terakreditasi.Jika menurut kenyataan lebih
kecil daripada standar yang telah ditetapkan dinyatakan tidak terakreditasi. Sekolah
yang terakreditasi dapat diperingkatkan menjadi tiga klasifikasi yaitu amat baik, baik,
dan cukup. Akreditasi sangat berguna dalam penilaian mutu pendidikan di setiap
jenjang seperti Memberikan informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah
memenuhi standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan Membantu sekolah
melakukan evaluasi diri dan menentukan kebijakan sendiri dalam upaya peningkatan
mutu. Membimbing calon pesrta didik, orang tua dan masyarakat untuk
mengidentifikasi sekolah bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan individu
terhadap pendidikan termasuk mengidentifikasi sekolah yang memiliki prestasi dala
suatu bidang tertentu .
Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada BAB II pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akreditasi itu ?
2. Apa tujuan dan manfaat dari akreditas sekolah ?
3. Bagaimana Mekanisme akreditasi sekolah ?
1
4. Bagaimana persiapan sekolah dalam akreditasi ?
5. Apa saja ruang lingkup akreditasi ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah
1. Memahami pengertian dari akreditasi
2. Memahami tujuan dan manfaat dari adanya akreditasi sekolah
3. Mengetahui mekanisme akreditas sekolah
4. Mengetahui persiapan sekolah dalam akreditasi
5. Mengetahui ruang lingkup akreditasi
6. Memahami landasan hukum dalam akreditasi sekolah
2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian akreditasi
Akreditasi sekolah adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah
dan/atau lembaga mandiri yang berwenang. untuk menentukan kelayakan program
dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan., berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, sebagai
bentuk akuntabilitas publik yang dilakukan dilakukan secara obyektif, adil,
transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang
mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan.
Akreditasi sekolah secara sistematis dan komprehensif melalui kegiatan evaluasi diri
dan evaluasi eksternal (visitasi) untuk menentukan kelayakan dan kinerja sekolah.
Yang menjadi rasional atau alasan kebijakan akreditasi sekolah di Indonesia adalah
bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk
dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan/program
pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar yang dilakukan melalui
kegiatan akreditasi terhadap kelayakan setiap satuan/program pendidikan.
Untuk melaksanakan akreditasi sekolah/ madrasah Pemerintah membentuk Badan
Akreditasi Nasional-Sekolah /Madrasah (BAN S/M).
Dasar hukum akreditasi sekolah utama adalah :
a. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 60 yang berbunyi :
(1) Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.(2) Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.
3(3) Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
(4) Ketentuan mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
b. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 & 87 yang berbunyi :
Pasal 86:
(1)Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan / atau satuan pendidikan
(2)Kewenangan akreditasi sebagaimana yang dimaksud ayat (1) dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh pemerintah untuk melakukan akreditasi
(3)Akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dan (2) sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu pada standar Nasional Pendidikan
Pasal 87:
(1) Akreditasi oleh pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 86 ayat (1) dilaksanakan oleh:a. BAN-S/M terhadap program dan/atau satuan pendidikan pendidikan jalur
formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah;b. BAN-PT terhadap program dan/atau satuan pendidikan jenjang
pendidikan tinggi; danc. BAN-PNF terhadap program dan/atau satuan pendidikan jalur nonformal.
(2) Dalam melaksanakan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), BAN-S/M dibantu oleh badan akreditasi provinsi yang dibentuk oleh Gubernur.
(3) Badan akreditasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri.
(5) Ketentuan mengenai badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri.
c. Surat Keputusan Mendiknas No. 87/U/2002.
4
A. Adapun Lingkup Akreditasi sekolah mencakup:
1. Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA).
2. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI).
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs).
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA).
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
6. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa
(TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar
Biasa (SLTPLB), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).
Pelaksana akreditasi sekolah terdiri dari :
(a) Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M),
(b) Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M), dan
(c) Unit Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota .
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) merupakan: badan non
struktural yang secara teknis bersifat independen dan profesional yang terdiri atas
unsur-unsur masyarakat, organisasi penyelenggara pendidikan, perguruan tinggi,
dan organisasi yang relevan..yang memiliki kewenangan untuk menetapkan
kebijakan, standar, sistem,dan perangkat akreditasi secara nasional. Badan
Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M) berkewenangan untuk
melaksanakan kegiatan akreditasi SMP, SMA, SMK dan SLB. Sedangkan, Unit
Pelaksana Akreditasi (UPA) Kabupaten/Kota berkewenangan melaksanakan
akreditasi untuk TK dan SD.
Selama mengikuti pelatihan Asesor Akreditasi SMP-MTs tahun 2009, saya telah
memperoleh sejumlah pemahaman baru terutama tentang hal-hal yang berkaitan
dengan teknis pelaksanaan Akreditasi SMP-MTs. tahun 2009.
Berikut ini beberapa catatan penting saya dari seluruh materi yang disajikan dalam
pelatihan.
1. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan Akreditasi SMP-MTs tahun 2009
sangat berbeda dengan instrumen yang digunakan pada kegiatan akreditasi
SMP-MTs sebelumnya. Instrumen akreditasi SMP-MTs tahun 2009 ini terdiri
dari 8 komponen dan butir-butir pernyatan (item) dikembangkan dengan
merujuk pada Standar Nasional Pendidikan (Peraturan Pemerintah No. 19
tahun 2005). Sedangkan instrumen akreditasi SMP-MTs sebelumnya terdiri
dari 9 komponen dan butir-butir pernyatan (item) dikembangkan dengan
mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM).
2. Instrumen Akreditasi SMP-MTs Tahun 2009 dirancang dalam bentuk skala,
terdiri dari 169 item dengan 5 (lima) opsi jawaban (A=4, B=3, C=2, D=1 dan
E=0). Instrumen Akreditasi SMP-MTs sebelumnya menggunakan opsi
jawaban dikhotomi (YA=1 dan TIDAK=0). Meski dirancang dalam bentuk
skala, tetapi instrumen ini tidak sepenuhnya menggunakan pendekatan
kuantitatif (objektif). Beberapa butir pernyataan tertentu tampaknya lebih
cenderung bersifat kualitatif (subyektif), sehingga menuntut pemahaman dan
kecermatan yang mendalam dari pihak sekolah maupun asesor dalam
menentukan pilihan jawabannya.
3. Dalam beberapa item tertentu, untuk memperoleh skor maksimum (A atau 4)
tampaknya akan menjadi kesulitan tersendiri bagi sekolah, mengingat rambu-
rambunya sudah ditentukan secara jelas, dengan ekspektasi mutu dan
standar yang tinggi.
4. Terakhir dan yang paling penting menurut hemat saya, bahwa dalam kegiatan
Akreditasi SMP-MTs Tahun 2009 ini tercerminkan semangat untuk
meningkatkan kelayakan dan mutu pendidikan di Indonesia.
Kriteria Status Akreditasi
Sekolah/madrasah dinyatakan terakreditasi jika memenuhi seluruh kriteria berikut:
1. Memperoleh nilai akhir akreditasi sekurang-kurangnya 56.
2. Tidak lebih dari dua nilai komponen akreditasi skala ratusan kurang dari 56.
3. Tidak ada nilai komponen akreditasi skala ratusan kutang dari 40.
Sekolah/Madrasah dinyatakan tidak terakreditasi jika sekolah/madrasah tidak
memenuhi kriteria di atas.
Pemeringkatan Hasil akreditasi
Pemeringkatan akreditasi dilakukan jika hasil akreditasi memenuhi kriteria status
akreditasi. Sekolah/Madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut :
1. Peringkat akreditasi A (sangat baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi (NA) sebesar 86 sampai dengan 100 (86 < NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai akhir
akreditasi sebesar 71 sampai dengan 85 (71 < NA < 85).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 56 sampai dengan 70 (56 < NA < 70).
Dari contoh diatas, diperoleh bahwa nilai akhir akreditasi sama dengan 84 dan
seluruh nilai komponen akreditasi skala ratusan pada masing-masing komponen
lebih besar dari 56 maka sekolah/madrasah tersebut dinyatakan terakreditasi
dengan peringkat akreditasi B (baik). Rekapitulasi nilai komponen akreditasi skala
ratusan.
B. Tujuan Akreditasi Sekolah
1. Memberikan informasi tentang kelayakan Sekolah/Madrasah atau program yang
dilaksanakannya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
5
2. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan.
3. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada program
dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait.
4. Memberikan informasi bahwa sebuah sekolah atau program telah memenuhi
standar kelayakan dan kinerja yang telah ditentukan
5. Membimbing calon pesrta didik, orang tua dan masyarakat untuk mengidentifikasi
sekolah bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan individu terhadap pendidikan
termasuk mengidentifikasi sekolah yang memiliki prestasi dala suatu bidang tertentu
6. Memperoleh gambaran tentang kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai
alat penbinaan, pengembangan dan peningkatan mutu.
7. Menentukan tingkat kelayakan dan kinerja suatu sekolah dalam penyelenggaraan
pelayanan Pendidikan.
C. Manfaat Akreditasi Sekolah
1. Dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya peningkatan mutu
Sekolah/Madrasah dan rencana pengembangan Sekolah/Madrasah.
2. Dapat dijadikan sebagai motivator agar Sekolah/Madrasah terus meningkatkan
mutu pendidikan secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan internasional.
3. Dapat dijadikan umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan
kinerja warga Sekolah/Madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, dan program Sekolah/Madrasah.
4. Membantu mengidentifikasi Sekolah/Madrasah dan program dalam rangka
pemberian bantuan pemerintah, investasi dana swasta dan donatur atau bentuk
bantuan lainnya.
6
5. Bahan informasi bagi Sekolah/Madrasah sebagai masyarakat belajar untuk
meningkatkan dukungan dari pemerintah, masy, maupun sektor swasta dalam hal
profesionalisme, moral, tenaga, dan dana.
6. Membantu Sekolah/Madrasah dalam menentukan dan mempermudah
kepindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah lain, pertukaran guru, dan
kerjasama yang saling menguntungkan.
D. Prinsip yang Perlu Dipegang dalam Kegiatan Akreditasi Sekolah
1. Objektif; akreditasi Sekolah/Madrasah pada hakikatnya merupakan kegiatan
penilaian tentang kelayakan penyelenggaraan pendidikan yang ditunjukkan oleh
suatu Sekolah/Madrasah. Dalam pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang
terkait dengan kelayakan itu diperiksa dengan jelas dan benar untuk memperoleh
informasi tentang kebera-daannya. Agar hasil penilaian itu dapat menggambarkan
kondisi yang sebenarnya untuk dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan maka
dalam prosesnya digunakan indikator-indikator terkait dengan kriteria-kriteria yang
ditetapkan.
2. Komprehensif; dalam pelaksanaan akreditasi Sekolah/Madrasah, fokus penilaian
tidak hanya terbatas pada aspek-aspek tertentu saja tetapi juga meliputi berbagai
komponen pendidikan yang bersifat menyeluruh. Dengan demikian hasil yang
diperoleh dapat menggambarkan secara utuh kondisi kelayakan Sekolah/Madrasah
tersebut.
3. Adil; dalam melaksanakan akreditasi, semua Sekolah/Madrasah harus
diperlakukan sama dengan tidak membedakan S/M atas dasar kultur, keyakinan,
sosial budaya, dan tidak memandang status Sekolah/Madrasah baik negeri ataupun
swasta. Sekolah/Madrasah harus dilayani sesuai dengan kriteria dan mekanisme
kerja secara adil dan/atau tidak diskriminatif.
7
4. Transparan; data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi
S/M seperti kriteria, mekanisme kerja, jadwal serta sistem penilaian akreditasi dan
lainnya harus disampaikan secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang
memerlukannya.
5. Akuntabel; pelaksanaan akreditasi S/M harus dapat dipertanggungjawabkan baik
dari sisi penilaian maupun keputusannya sesuai aturan dan prosedur yang telah
ditetapkan.
6. Memandirikan; sekolah dapat berupaya meningkatkan mutu dengan bercermin
pada evaluasi diri, dan
7. Keharusan (mandatori); akreditasi dilakukan untuk setiap sekolah sesuai dengan
kesiapan sekolah.
E. Komponen Penilaian Akreditasi Sekolah
Mencakup penilaian terhadap sembilan komponen sekolah, yaitu:
(a) kurikulum dan proses belajar mengajar; [Permendiknas No. 41/2007].
(b) administrasi dan manajemen sekolah;
(c) organisasi dan kelembagaan sekolah;
(d) sarana prasarana [Permendiknas 24/2007]
(e) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, [Permendiknas No. 13/2007
tentang Kepala Sekolah, Permendiknas No. 16/2007 tentang Guru, Permendiknas
No. 24/2008 tentang Tenaga Administrasi].
(f) pembiayaan; [Peraturan Pemerintah. 48/2008]
(g) peserta didik;
(h) peranserta masyarakat; dan
8
(i) lingkungan dan kultur sekolah. Masing-masing kompoenen dijabarkan ke dalam
beberapa aspek. Dari masing-aspek dijabarkan lagi kedalam indikator. Berdasarkan
indikator dibuat item-item yang tersusun dalam Instrumen Evaluasi Diri dan
Instrumen Visitasi.
2.2 Mekanisme Akreditasi Sekolah
Mekanisme Akreditasi Sekolah meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Penyusunan Rencana Jumlah dan Alokasi Sekolah/Madrasah
BAP-S/M menyusun perencanaan jumlah dan alokasi Sekolah/Madrasah yang akan
diakreditasi dengan koordinasi Disdik Provinsi dan Kanwil Depag untuk tiap provinsi
pada setiap tahunnya dan jabaran alokasi untuk setiap kabupaten/kota
2. Pengumuman Secara Terbuka kepada Sekolah/Madrasah
BAP-S/M mengumumkan secara terbuka kepada Sekolah/Madrasah pada
provinsinya masing-masing untuk menyampaikan usul akreditasi melalui Disdik
Kabupaten/Kota, Kandepag, UPA, dan media lainnya.
3. Pengusulan Daftar Sekolah/Madrasah
Disdik Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kanwil Depag, dan Kandepag mengusulkan
daftar nama dan alamat Sekolah/Madrasah yang akan diakreditasi mengacu pada
alokasi yang telah ditetapkan pada butir a.
4. Pengiriman Perangkat Akreditasi ke Sekolah/Madrasah
BAP-S/M mengirimkan Perangkat Akreditasi ke Sekolah/Madrasah yang akan
diakreditasi.
5. Pengisian Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung
Sebelum mengajukan permohonan akreditasi, Sekolah/Madrasah harus melakukan
evaluasi diri terlebih dahulu. Evaluasi diri ini dilakukan melalui pengisian Instrumen
Akreditasi dan Instrumen Pendukung yang telah dikirimkan oleh BAP-S/M.
6. Pengiriman Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung
Sekolah/Madrasah mengirimkan Instrumen Akreditasi dan Instrumen Pendukung
dan mengajukan permohonan untuk diakreditasi kepada BAP-S/M melalui UPA-S/M
9
Kab/Kota, atau langsung ke BAP-S/M bagi Kab/Kota yang tidak memiliki UPA-S/M,
dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Kandepag. Pengajuan
akreditasi oleh Sekolah/Madrasah harus dilengkapi dengan surat pernyataan Kepala
Sekolah/Madrasah tentang Keabsahan Data dalam Instrumen Akreditasi dan
Instrumen Pendukung.
7. Penentuan Kelayakan Visitasi
BAP-S/M menentukan kelayakan visitasi berdasarkan hasil evaluasi diri. Apabila
pemeriksaan hasil evaluasi diri dinyatakan layak untuk divisitasi, maka BAP-S/M
menugaskan asesor untuk melaksanakan visitasi ke Sekolah/Madrasah. Namun
apabila hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan tidak layak, maka BAP-S/M membuat
surat kepada Sekolah/Madrasah yang berisi tentang penjelasan agar
Sekolah/Madrasah yang
8. Penugasan Tim Asesor
BAP-S/M menetapkan dan menugaskan tim asesor untuk melaksanakan visitasi ke
Sekolah/Madrasah.
9. Pelaksanaan Visitasi
Asesor melaksanakan visitasi dengan jalan melakukan klarifikasi, verifikasi, dan
validasi data evaluasi diri Sekolah/Madrasah sesuai dengan kondisi yang ada.
Setelah itu tim asesor melaporkan hasil visitasi tersebut kepada BAP-S/M.
10. Verifikasi Hasil Visitasi Asesor
BAP-S/M melakukan verifikasi terhadap hasil visitasi asesor terutama untuk butir-
butir esensial.
11. Penetapan Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah
BAP-S/M menetapkan hasil akreditasi Sekolah/Madrasah melalui rapat pleno. Rapat
pleno penetapan hasil akhir akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya lebih
dari 50% jumlah anggota BAP-S/M. Keputusan penetapan hasil akreditasi ditetapkan
melalui musyawarah untuk mufakat. Hasil rapat pleno BAP-S/M tentang penetapan
hasil akreditasi dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan BAP-S/M
12. Penerbitan Sertifikat
Berdasarkan hasil akreditasi yang ditetapkan melalui rapat pleno, BAP-S/M sesuai
dengan kewenangannya akan menerbitkan sertifikat akreditasi S/M sesuai dengan
format dan blanko yang dikeluarkan oleh BAN-S/M.
10
13. Pelaporan Hasil Akreditasi
Hasil akreditasi Sekolah/Madrasah tersebut akan dilaporkan ke berbagai pihak
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sebagai berikut.
• BAN-S/M melaporkan kegiatan akreditasi Sekolah/Madrasah kepada Mendiknas.
• BAP-S/M melaporkan kegiatan akreditasi Sekolah/Madrasah kepada Gubernur
dengan tembusan kepada BAN-S/M, Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag,
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kandepag, dan LPMP.
• Laporan hasil akreditasi Sekolah/Madrasah juga dapat diakses oleh berbagai pihak
yang terkait dan berkepentingan dengan peningkatan mutu pendidikan. Seluruh hasil
akreditasi secara nasional diumumkan melalui website BAN-S/M dengan alamat
situs di www.ban-sm.or.id
Depdiknas, Depag, Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag, Dinas Pendidikan
Kab/Kota, Kandepag, dan penyelenggara melakukan pembinaan terhadap
Sekolah/Madrasah berdasarkan hasil akreditasi sesuai dengan kewenangannya.
2.3 Persiapan Sekolah dalam Akreditasi
Dalam mempersiapkan akreditasi, sekolah melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
(a) Sekolah mengajukan permohonan akreditasi kepada Badan Akreditasi Propinsi
(BAP)-S/M untuk SLB, SMA, SMK dan SMP atau kepada Unit Pelaksana Akreditasi
(UPA) Kabupaten/Kota untuk TK dan SD Pengajuan akreditasi yang dilakukan oleh
sekolah harus mendapat persetujuan atau rekomendasi dari Dinas Pendidikan;
(b) Setelah menerima instrumen evaluasi diri, sekolah perlu memahami bagaimana
menggunakan instrumen dan melaksanakan evaluasi diri. Apabila belum
memahami, sekolah dapat melakukan konsultasi kepada BAN-SM mengenai
pelaksanaan dan penggunaan instrumen tersebut;
(c) Mengingat jumlah data dan informasi yang diperlukan dalam proses evaluasi diri
cukup banyak, maka sebelum pengisian instrumen evaluasi diri, perlu dilakukan
11
pengumpulan berbagai dokumen yang diperlukan sebagai sumber data dan
informasi.
a. Persyaratan Sekolah agar Dapat Mengikuti Akreditasi
Sekolah dapat diikutsertakan aktreditasi apabila :
(a) memiliki surat keputusan kelembagaan (UPT);
(b) memiliki siswa pada semua tingkatan;
(c) memiliki sarana dan prasarana pendidikan;
(d) memiliki tenaga kependidikan;
(e) melaksanakan kurikulum nasional; dan
(f) telah menamatkan siswa.
b. Apa Hasil dari Akreditasi ?
Hasil akreditasi berupa :
(a) Sertifikat Akreditasi Sekolah, dan
(b) Profil Sekolah, kekuatan dan kelemahan, dan rekomendasi.
Sertifikat Akreditasi Sekolah adalah surat yang menyatakan pengakuan dan
penghargaan terhadap sekolah atas status dan kelayakan sekolah melalui proses
pengukuran dan penilaian kinerja sekolah terhadap komponen-komponen sekolah
berdasarkan standar yang ditetapkan BAN-SM untuk jenjang pendidikan tertentu.
2.4 Menetapkan Hasil Akreditasi
Laporan tim asesor yang memuat hasil visitasi, catatan verifikasi, dan rumusan
saran bersama dengan hasil evaluasi diri akan diolah oleh BAN-S/M untuk
12
menetapkan nilai akhir dan peringkat akreditasi sekolah sesuai dengan kondisi nyata
di sekolah. Penetapan nilai akhir dan peringkat akreditasi dilakukan melalui rapat
pleno BAN-SM sesuai dengan kewenangannya. Rapat pleno penetapan hasil akhir
akreditasi harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu
(50 % + 1) anggota BAN-SM Nilai akhir dan peringkat akreditasi juga dilengkapi
dengan penjelasan tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing komponen dan
aspek akreditasi, termasuk saran-saran tindak lanjut bagi sekolah, Dinas
Pendidikan, maupun Departemen Pendidikan Nasional dalam rangka peningkatan
kelayakan dan kinerja sekolah di masa mendatang. Penjelasan kualitatif dan saran-
saran harus merujuk pada hasil temuan dan bersifat spesifik agar mempermudah
pihak sekolah untuk melakukan pengembangan dan perbaikan internal dan pihak
terkait (pemerintah daerah dan dinas pendidikan) melakukan pemberdayaan dan
pembinaan lebih lanjut terhadap sekolah.
a. Masa Berlaku Akreditasi
Masa berlaku akreditasi selama 4 tahun. Permohonan Akreditasi Ulang 6 bulan
sebelum masa berlaku habis. Akreditasi Ulang untuk perbaikan diajukan sekurang-
kurangnya 2 tahun sejak ditetapkan.
b. Pengaduan atas Hasil Akreditasi
Ketidakpuasan terhadap hasil akreditasi dapat disampaikan kepada BAN-S/M
dengan tembusan BAP-S/M /UPA Kabupaten/Kota setempat dan BAN-S/M
melakukan verifikasi dan evaluasi, menyampaikan hasilnya kepada BAP-S/M/UPA
Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti
c. Tindak Lanjut Hasil Akreditasi
Hasil akreditasi ditindaklanjuti oleh Departemen Pendidikan Nasional, Dinas
Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Penyelenggara sekolah
guna kepentingan peningkatan mutu sekolah.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan adanya akreditasi sekolah akan memacu sekolah untuk terus melakukan
perbaikan terus menerus baik sekolah yang telah terakreditasi baik maupun yang
masih rendah, perbaikan tersebuat meliputi semua aspek antara lain kurikulum,
administrasi, pembiyayaan, sarana dan prasarana, hasil belajar peserta didik dan
lain- lain. Dengan demikian apa yang diharapkan olah sekolah dapat terwujud dan
dapat meningkatnya mutu pendidikan disekolah tersebut dan mencapai tujuan
pendidikan nasional indonesia.
3.2 SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan- kekurangan yang perlu diperbaiki dan diperlukan saran dan
kritiknya, agar makalah ini lebih sempurna dan sangat berguna bagi kita semua.
Saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Pelatihan Asesor Akreditasi SMP-MTs Tahun 2009
Usman, Husaini.2006. Manajemen Tori, Praktik, dan Riset Pendidikans . Jakarta.
Dwi Nugroho. 2007. Pemikiran Kependidikan dari Filsafat ke Ruang Kelas . www.unila.ac.id .
Akhmadsudrajat, 2008, Penilaian hasil belajar www.akhmadsudarjar.wordpress.com.
15
Top Related