Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 1/10
ULANGAN UMUM TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
LEMBAR SOAL
MATA DIKLAT : Produktif Otomotif TKR
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Hari/Tgl : 1 Maret 2012
Kelas / Tingkat : III (tiga) Waktu : 07.00 – 09.00
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. Blagungan RT-16 Donoyudan, Kalijambe, Sragen, Kode Pos 57275
Instruktur Otomotif, Assessor Otomotif lisensi BNSP
Phone : 081393 888 519 / 0271 207 3133
e-mail : hasanudin_dsp @yahoo.com
SELAMAT BEKERJA DAN SUKSES
PETUNJUK KHUSUS :
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b,
c, d, atau e di lembar jawaban yang disediakan! 1. Hasil pengukuran gambar alat ukur MIKROMETER di bawahini adalah :
a. 5,35 mm
b. 5,85 mm
c. 7,15 mm
d. 7,65 mm
e. 5,15 mm
2. Berdasarkan gambar alat ukur di bawah ini manakah pernyataan yang paling tepat :
1.
2.
3.
F/751-T/WKS1/3
0/09-09-2011
SOAL PAKET A
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 2/10
a. Nomor 1 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder
Nomor 2 : Mikrometer untuk mengukur ketebalan/diameter
Nomor 3 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman
b. Nomor 1 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman
Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder
Nomor 3 : Mikrometer untuk mengukur ketebalan/diameter
c. Nomor 1 : Mikrometer utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman
Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder
Nomor 3 : Vernier caliper untuk mengukur diameter silinder
d. Nomor 1 : Mikrometer untuk diameter silinder
Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder ketebalan/diameter
Nomor 3 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar dan dalam dan kedalaman
e. Nomor 1 : Mikrometer untuk mengukur ketebalan/diameter
Nomor 2 : Cylinder bore gauge untuk mengukur diameter silinder
Nomor 3 : Vernier caliper utk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman
3. Untuk mengetahui kebocoran system pendingin diperlukan alat radiator cap tester.
Kebocoran dapat diketahui dari bagian yang mengeluarkan air.
1. Pasang radiator cap taster pada radiator
2. Ganti / perbaiki bagian-bagian yang mengalami kebocoran.
3. Lepaskan tutup radiator
4. Periksa radiator, hose dan paking dari kebocoran.
5. Tekan pompa radiator cap taster sampai pada tekanan 1,2 kg/cm2
Urutan yang benar untuk melaksanakan pemeriksaan kebocoran Radiator adalah :
a. 1-2-3-4-5
b. 1-3-5-2-4
c. 3-1-5-4-2
d. 3-1-5-2-4
e. 3-5-1-4-2
4. Pada pemeriksaan tutup radiator, Radiator cap tester dipompa hingga jarum pada pressure
gauge menunjuk angka 1,2 kg/cm2. Pernyataan di bawah ini yang menunjukkan kerusakan
pada relief valve/pressure valve dimana tekanan pegas relief valve di bawah standar, adalah :
a. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 1 kg/cm2
b. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,9 kg/cm2
c. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,8 kg/cm2
d. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,7 kg/cm2
e. Jarum pada pressure gauge kembali dan berhenti pada angka 0,4 kg/cm2
5.
A. Air bleeder
B. Economizer jet
C. Pelampung
D. Main Nozzle1
E. Ruang pelampung
F. Solenoid valve
G. Primary Main Jet
H. Slow jet
I. Idle Mixture Adjusting
Screw (IMAS)
J. Throttle Valve
K. Idle Port
L. Slow Port
M. Air bleeder
N. Venturi
Dari gambar di atas pasangan
angka dan huruf berikut yang
paling tepat adalah :
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 3/10
a. A1-B4-C6-D15-E7-F2-G8-H5-I9-J11-K10-L12-M3-N13
b. A1-B4-C6-D15-E7-F2-G8-H5-I11-J9-K10-L12-M3-N13
c. A1-B4-C7-D15-E6-F2-G8-H5-I9-J11-K10-L12-M3-N13
d. A1-B2-C3-D4-E5-F6-G7-H8-I9-J10-K11-L12-M13-N14
e. A14-B13-C12-D11-E10-F9-G8-H7-I6-J5-K4-L3-M2-N1
6. Berdasarkan gambar pada nomor 5, urutan mengalirnya bahan bakar ketika kecepatan idle
adalah :
a. 8 – 5 – 4 – 10
b. 8 – 5 – 4 – 12
c. 8 – 5 – 4 – 14
d. 7 – 8 – 9 – 10
e. 7 – 8 – 9 – 14
7. Perhatikan gambar di bawah ini. Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar
mengalir melalui lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery
chamber) di atas plunyer. Gerakan pluyer ke atas menyebabkan bahan bakar yang tertinggal
dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir
ke lubang masuk menuju ruang isap, yang menentukan panjang langkah plunyer adalah :
1= Plunyer
2= Silinder (barrel)
3= Alur pengontrol
4= Lubang masuk elemen
5= Katup penyalur
6= Sleeve pengontrol plunyer
7= Pinion pengontrol plunyer
8= Plunger driving face
9= Batang pengatur (control
rack)
10=Cam shaft
a. Cam shaft (poros nok)
b. Batang Pengatur (control rack)
c. Besarnya putaran mesin
d. Jumlah bahan-bakar
e. Sleeve pengontrol plunyer
8. Berikut adalah pekerjaan tune up engine – bensin konvensional : 1. Pemeriksaan minyak pelumas mesin 8. Pemeriksaan Dwell Angle
2. Pemeriksaan sistem pendingin mesin 9. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
3. Pemeriksaan tali kipas 10. Pemeriksaan saat Pengapian
4. Pemeriksaan saringan bensin 11. Pemeriksaan Celah Katup
5. Pemeriksaan saringan udara 12. Pemeriksaan kerja Karburator
6. Pemeriksaan baterai 13. Pemeriksaan/penyetelan putaran idle
7. Sistem pengapian 14. Pemeriksaan Kompresi
Berdasarkan SOP, pekerjaan yang dilakukan berdasarkan kondisi mesin yang benar adalah :
a. 1-7 : mesin dingin, 8-10 : mesin panas, 11-14 : mesin hidup
b. 1-7 : mesin dingin, 8-10 : mesin hidup, 11-14 : mesin panas
c. 1-7 : mesin hidup, 8-10 : mesin panas, 11-14 : mesin dingin
d. 1-7 : mesin hidup, 8-10 : mesin dingin, 11-14 : mesin panas
e. 1-7 : mesin panas, 8-10 : mesin hidup, 11-14 : mesin dingin
9. Penyetelan katup mesin bensin konvensional FO : 1 – 3 – 4 – 2 1. Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully – rotor distributor menghadap kabel
busi no. 1)
2. Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin
3. Ukur/stel celah katup ; buang – hisap silinder 4 – hisap silinder 3 – buang silinder 2, dengan
ukuran celah Exhaust 0.30 mm dan Intake 0.20 mm
4. Ukur/stel katup; buang – hisap silinder 1 – hisap silinder 2 – buang silinder 3, dengan ukuran
celah Exhaust 0.30 mm dan Intake 0.20 mm
5. Putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TMA
Urutan penyetelan katup yang benar sesuai dengan SOP adalah :
a. 1 – 3 – 5 – 4 – 2 c. 2 – 1 – 4 – 5 – 3 e. 2 – 4 – 5 – 3 – 1
b. 1 – 4 – 5 – 3 – 2 d. 2 – 1 – 3 – 5 – 4
10
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 4/10
10. Berdasarkan gambar berikut urut-urutan yang benar untuk : Blok silinder – Crank shaft –
Conncting rod – Cam shaft – Cylinder head cover – Cylinder head – Oil pan – Valve –
Piston, adalah :
a. 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9
b. 1 – 2 – 5 – 6 – 8 – 9 – 7 – 3 – 4
c. 5 – 6 – 8 – 9 – 3 – 4 – 1 – 2 – 7
d. 5 – 6 – 8 – 9 – 1 – 2 – 7 – 4 – 3
e. 5 – 6 – 8 – 9 – 1 – 2 – 7 – 3 – 4
11. Pada saat pedal kopling
diinjak timbul suara
abnormal (ngerik), tetapi suara tersebut hilang saat pedal dilepaskan, kemungkinan
penyebabnya adalah :
a. Kampas kopling aus
b. Permukaan pressure plate tidak rata
c. Pegas diafragma lemah
d. Pegas release fork rusak
e. Release bearing rusak
12. Pernyataan pemeriksaan kopling secara berurutan 1-2-3-4 yang paling tepat adalah
pemeriksaan :
1 2 3 4
a. Release fork – diafragma spring secara visual – keausan pegas – kedalaman rivet
b. Release fork – diafragma spring secara visual – kedalaman rivet – keausan pegas
c. Release bearing – diafragma spring secara visual – kedalaman rivet – keausan pegas
d. Release bearing – diafragma spring secara visual – keausan pegas – kedalaman rivet
e. Release bearing – release fork– keausan pegas – kedalaman rivet
13. Berdasarkan gambar dibawah ini diketahui jumlah gear A = 16, jumlah gear B = 20,
jumlah gear C = 16 dan jumlah gear D = 24. Jika putaran pada input shaft 2400 rpm,
berapa jumlah putaran outputnya?
a. 128 rpm
b. 1280 rpm
c. 120 rpm
d. 1200 rpm
e. 100 rpm
14. Ketika kendaraan melaju tiba-tiba gigi transmisi kembali dengan sendirinya (nglepeh),
kemungkinan kerusakan yang terjadi pada system transmisi adalah :
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 5/10
a. Gerak bebas pedal kopling berlebihan
b. Spring synchronizer lemah
c. Synchronizer ring rusak/aus
d. Plat kopling rusak
e. Pressure plate pada kopling rusak
15. Berikut yang BUKAN merupakan pemeriksaan unit final drive / garden sesuai dengan
gambar di bawah ini adalah :
a. Preload drive pinnion
b. Run out ring gear
c. Run out differensial case assembly
d. Perkaitan gigi antara roda gigi ring dan pinion penggerak
e. Run out companion flange
16. Dari final drive/gardan keluar suara abnormal (mendesing/gemuruh), kemungkinan
penyebab dan cara perbaikannya adalah adalah :
a. Kontak gigi tidak baik/backlash antara gigi cronwheel dan pinion, perbaikan : stel
kontak gigi pinion dan cronwheel
b. Bearing pada level pinion aus/rusak, perbaikan : ganti bearing level pinnion
c. Bearing pada poros roda aus/rusak, perbaikan : ganti bearing axle
d. Oil seal level pinion rusak, perbaikan : ganti oil seal level pinion
e. Oil seal poros axle rusak, perbaikan : ganti oil seal poros axle
17. Jenis poros penggerak roda belakang dimana ¾ beban kendaraan tidak ditumpu oleh poros
(poros hanya menyangga ¼ beban). Pada tipe ini hanya dipasangkan sebuah bantalan di
antara axle housing dan wheel hub. Roda dipasangkan langsung pada poros roda. Hampir
seluruh beban ditumpu oleh housing. Gaya lateral (lateral force) baru akan bekerja pada
poros/ axle bila kendaraan membelok. Poros penggerak roda belakang tersebut, sesuai
dengan gambar di bawah ini termasuk jenis :
a. Full Floating type
b. Semi floating type
c. Half folating type
d. Three quarter floating type
e. Total Floating type
18. Berikut adalah gambar trans axle dengan komponen-komponen 1 sampai 9. Dibawah ini
pasangan nomor komponen dengan kode huruf, yang paling tepat adalah :
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 6/10
A. Axle shaft
B. Differential pinion carrier
C. Pinion shaft
D. Side gear – Right
E. Bevel Ring gear
F. Side gear – Left
G. Bevel pinion
H. Stud
I. Differential cage
a. A1 – B2 – C3 – D4 – E5 – F6 – G7 – H8 – I9
b. A1 – B3 – C5 – D7 – E9 – F2 – G4 – H6 – I8
c. A1 – B3 – C5 – D7 – E9 – F8 – G6 – H4 – I2
d. A9 – B7 – C5 – D3 – E1 – F2 – G4 – H6 – I8
e. A9 – B8 – C7 – D6 – E5 – F4 – G3 – H2 – I1
19. 6.45 S 14 40R
(1) (2) (3) (4)
Ban mempunyai kode/penomoran sebagaimana ditunjukkan di atas. Di bawah ini yang
BUKAN merupakan arti dari kode di atas adalah :
a. Kode R menunjukkan Ban Radial
b. Lebar ban 6,45 inchi
c. Kecepatan maksimum yang diizinkan 180 km/jam
d. Diameter pelek 14 inchi
e. Kapasitas maksimum membawa beban 40 Ply Rating
20. Kendaraan menikung dengan kecepatan terlalu tinggi, kelonggaran berlebihan pada
suspensi (shock arbsorber rusak) dan chamber tidak tepat, menyebabkan keausan ban :
a. Ban aus di bahu (shouldier) atau di tengah
b. Ban aus di bagian dalam atau bagian luar
c. Ban aus berbulu
d. Keausan spot (membentuk lekukan seperti mangkok pada bagian tread road)
e. Keausan membentuk pola gelombang
21. Berikut yang BUKAN merupakan jenis dan tipe rem adalah :
a. Jenis tromol tipe leading ang trailing
b. Jenis tromol tipe uni servo
c. Jenis tromol tipe diafragma spring
d. Jenis cakram tipe fix caliper
e. Jenis cakram tipe floating
22. Pengukuran dan penyetelan diameter break shoe pada jenis rem tromol sebagaimana
gambar di bawah ini, dilakukan untuk :
a. Menentukan gerak bebas pedal rem
b. Menentukan luasan permukaan pengereman
c. Menentukan spesifikasi ukuran break shoe
d. Menentukan celah antara break shoe dan tromol
e. Menentukan kerja pegas penarik break shoe
23. Berdasarkan gambar di bawah ini, pernyataan berikut tipe sterring gear yang paling
TIDAK TEPAT adalah :
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 7/10
1
2
3
a. 1-recirculating ball, 2-rack and pinnion
b. 1-recirculating ball, 3-warm gear
c. 2-rack and pinion, 3-warm gear
d. 3-cocok untuk kendaraan niaga (sedang)
e. 2-cocok untuk kendaraan besar (muatan berat)
24. Ketika kemudi diputar, kemudi tidak segera kembali ke posisi lurus, perbaikan yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut, KECUALI :
a. Memeriksa dan menyetel wheel alignment roda depan (toe dan chamber)
b. Menambahkan tekanan ban sesuai dengan tekanan normal.
c. Roda gigi kemudi aus / longgar, perlu di stel, perbaiki atau ganti
d. Memeriksa dan memperbaiki penyetelan roda gigi kemudi dan penyetelannya
e. Memeriksa kolom roda kemudi dari bengkok atau rusak, perbaiki/ganti.
25. Gerak bebas kemudi yang berlebihan kemungkinan disebabkan oleh kondisi sebagai
berikut, KECUALI :
a. Bantalan roda depan aus
b. Yoke poros utama atau poros intermediate aus
c. Tekanan ban tidak sesuai dengan tekanan normal.
d. Ball joint lengan suspensi bawah aus dan Joint sistem kemudi aus
e. Roda gigi kemudi salah penyetelan/aus
26. Berikut adalah gambar suspensi independen dengan komponen-komponen 1 sampai 9.
Dibawah ini pasangan nomor komponen dengan kode huruf, yang paling tepat adalah :
A. Bumper
B. Strut bar
C. Upper ball joint
D. Lower arm
E. Upper arm
F. Coil spring
G. Shock arbsorber
H. Steering knucle
I. Stabilizer bar
a. A1 – B2 – C3 – D4 – E5 – F6 – G7 – H8 – I9
b. A1 – B3 – C5 – D7 – E9 – F2 – G4 – H6 – I8
c. A1 – B3 – C5 – D7 – E9 – F8 – G6 – H4 – I2
d. A9 – B7 – C5 – D3 – E1 – F2 – G4 – H6 – I8
e. A9 – B8 – C7 – D6 – E5 – F4 – G3 – H2 – I1
27. Kendaraan tampak lebih pendek dan terasa tidak nyaman ketika dikendarai. Setelah
dilakukan pengukuran tinggi kendaraan ternyata memang tinggi kendaraan di bawah
standar, kemungkinan penyebabnya adalah :
a. Pegas berkerut atau patah
b. Ball joint aus
c. Lengan suspense retak
d. Bushing karet sobek/ kehilangan sifat elastisnya
e. Stabilizer bar bengkok
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 8/10
28. Lampu tanda belok (turn signal) berkedip lebih cepat dari standar. Pemeriksaan dan
perbaikan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut, KECUALI :
a. Periksa bolam kemungkinan watt di bawah standar, jika ada ganti dengan yang sesuai
b. Periksa bolam apakah ada yang terbakar, jika ada ganti dengan yang baru.
c. Periksa voltase kemungkinan voltase baterai di bawah standar, recharge baterai
d. Periksa flasher apakah ada kerusakan, jika rusak ganti dengan yang baru
e. Periksa sirkuit terbuka atau adanya hambatan yang tinggi antara saklar kombinasi
(turning signal/ saklar hazard) dan pada bagian lampu, perbaiki atau ganti
29. Dari gambar berikut rangkaian di bawah ini benar KECUALI :
a. 56a-3(85)-3(87)-high
b. 8-3(30)-3(86)-low
c. 56b-4(85)-4(87)-low
d. 8-4(30)-4(86)-ground
e. 8-3(30)-3(86)-ground
30. Identifikasi kerusakan pada wiper dan washer adalah dengan memeriksa motor wiper dan
pompa washer apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Motor wiper dan pompa
washer masih baik jika :
a. Putaran low 20-30 rpm, putaran high 30-40 rpm, pompa washer ± 1 liter per menit
b. Putaran low 30-40 rpm, putaran high 20-30 rpm, pompa washer ± 1 liter per menit
c. Putaran low 64-78 rpm, putaran high 44-52 rpm, pompa washer ± 1 liter per menit
d. Putaran low 44-52 rpm, putaran high 64-78 rpm, pompa washer ± 0,25 liter per menit
e. Putaran low 44-52 rpm, putaran high 64-78 rpm, pompa washer ± 1 liter per menit
31. Komponen system pngisian dan system starter berikut yang ditunjukkan oleh : A3 – A4 –
A5 – B1 – B2 – B3 – B4 – B5 – B6, adalah :
A
B
a. Alternator – Regulator – Charging indicator lamp – Field coil – Armatur coil – Brush
– Solenoid Switch – Over running clutch dan Pinion gear
b. Alternator – Regulator – Field coil – Charging indicator lamp– Armatur coil – Brush –
Solenoid Switch – Over running clutch dan Pinion gear
c. Charging indicator lamp – Alternator – Regulator –Field coil – Armatur coil – Brush –
Solenoid Switch – Over running clutch dan Pinion gear
d. Alternator – Regulator – Charging indicator lamp – Field coil – Armatur coil – Brush
– Over running clutch – Solenoid Switch dan Pinion gear
e. Alternator – Regulator – Charging indicator lamp – Field coil – Armatur coil – Brush
– Solenoid Switch – Pinion gear dan Over running clutch
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 9/10
32. Ketika switch starter dihidupkan, motor starter bekerja normal dan berputar tetapi tidak
dapat memutarkan crankshaft. Kemungkinan kerusakan terjadi pada :
a. Armatur coil lemah
b. Field coil lemah
c. Over running clutch rusak
d. Pull in coil lemah
e. Hold in coil lemah
33. Pada system pengisian manual, jika lampu indicator mati tetapi kemagnetan di alternator
tidak ada, menandakan bahwa sitem pengisian…
a. Alternator tidak berputar
b. Baterai dalam kondisi penuh
c. Alternator pulley longgar
d. Regulator tidak bekerja
e. Alternator magnetnya habis
34. Dalam system AC, ada alat untuk merubah gas Freon dari gas suhu panas menjadi dingin
dan cair, komponen tersebut adalah :
a. Kondensor
b. Filter (receiver/drier)
c. Kopling magnet
d. Kompresor
e. Katup ekspansi
35. Pada system AC, ketika mesin dimatikan kipas pada kondensor tetap menyala,
kemungkinan yang terjadi adalah :
a. Kondensor terlalu panas
b. Evaporator tidak berfungsi
c. Kopling magnet rusak
d. Relay kipas rusak
e. Switch AC rusak
36. Susunan/rangkaian dan aliran arus listrik pada system pengapian setelah dari baterai
kemudian yang paling tepat berdasarkan gambar berikut adalah setelah dari :
a. 1-2-3-4-5-6-7-8
b. 1-2-7-6-8-3-4-5
c. 1-7-2-6-8-3-4-5
d. 1-6-2-7-8-3-4-5
e. 1-7-6-2-8-3-4-5
37. Ketika kendaraan distrart dapat hidup dengan mudah dan berputar stasioner dengan baik.
Tetapi pada saat diinjak pedal gas, tenaga menjadi turun/mlempem. Kemungkinan
kerusakan pada :
a. Kondensor rusak
b. Governoor advancer macet
c. Celah platina terlalu sempit
d. Celah platina terlalu besar
e. Kapasitas baterai di bawah standar
Hasanudin Dwi Sabdo Putro, S,.Pd., M.Pd. TKR - SMK NEGERI 1 KALIJAMBE
SOAL TRY OUT UJIAN TEORI KEJURUAN-TKR 2011/2012 – PAKET A 10/10
38. Di bawah ini adalah pemeriksaan baterai dan jump strat sesuai dengan SOP KECUALI :
No Pemeriksaan Baterai Jump Start
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
1 Jumlah tutup baterai Jump start dengan tegangan
baterai yang lebih besar
2 Ketinggian elektrolit
antara upper dan lower
Jump start dengan charging
booster
3 Berat jenis elektrolit Jump start dengan mobil
lain
4 Kondisi fisik baterai dari
keretakan atau cacat
Tegangan baterai harus
sama
5 Mengukur tegangan
baterai
Jump start dengan baterai
lain
39. Sebuah bateari memiliki kode NS40, artinya adalah :
a. Kapasitas 40 AH posisi terminal normal
b. Kapasitas 40 AH posisi terminal terbalik
c. Kapasitas 32 AH posisi terminal normal
d. Kapasitas 32 AH posisi terminal terbalik
e. Kapasitas 35 AH posisi terminal normal
40. Mobil bensin konvensional 4 tak 4 silinder dengan FO 1-3-4-2, pada saat silinder 3
melakukan langkah usaha maka yang terjadi pada silnder 1 adalah :
a. Langkah Hisap
b. Langkak kompresi
c. Langkah usaha
d. Langkah buang
e. Langkah bilas
Top Related