7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
1/22
MAKALAH
Perangkat Masukan pada PLC
(Programmable Logic Controller)
Oleh
Dwi Novia Trisno (100534402755)Happy Sholihul Fathoni (100534402747)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
2/22
Februari 2011
PERANGKAT DAN MODUL MASUKAN
Perangkat masukan merupakan perangkat keras yang dapat digunakan untuk memberikan
sinyal kepada modul masukan. Sistem PLC dapat memiliki jumlah perangkat masukan sesuai
dengan sistem yang diinginkan. Fungsi dari perangkat masukan untuk memberikan perintah khusus
sesuai dengan kinerja perangkat masukan yang digunakan, misalnya menjalankan atau
menghentikan motor. Dalam hal tersebut seperti misalnya, perangkat masukan yang digunakan
adalah push button yang bekerja secara Normally Open (NO) ataupun Normally Close (NC). Ada
bermacam-macam perangkat masukan yang dapat digunakan dalam pembentukan suatu sistem
kendali seperti misalnya :
1. Push Button
2. Switch
3. Sensor
Gambar 1 memperlihatkan simbol-simbol perangkat masukan yang sering digunakan pada
sistem kendali.
Gambar 1 Simbol-Simbol Masukan Pada PLC
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing modul masukan tersebut.
1. PUSH BUTTON
4
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
3/22
Sesuai dengan namanya, push button adalah jenis masukan yang cara
mengoperasikannya adalah dengan menekan (push=tekan; button=tombol). Terdapat 2
jenis push button di pasaran. Yaitu push button NO dan push button NC.
1.1Push Button NO (PUSH ON)
Push ON adalah jenis push button yang akan terhubung apabila ditekan. Ciri- cirinya
tombol tersebut berwarna merah.
a
b
Gambar 2 a. Bentuk Fisik Push ONb. Simbol Push Button ON
Pada push button ini, biasanya ada keterangan batas maksimum tegangan AC dan
DC. Contoh:
120VDC/5A
250VAC/6A
Jika terdapat tulisan tersebut pada body push button, berarti saklar tersebut bekerja
pada maksimal tegangan DC sebesar 120VDC dengan arus maksimal 5A atau pada
tegangan maksimal AC 250VAC dengan arus maksimal sebesar 6A.
Contoh aplikasi penggunaannya
Push ON ini biasanya terdapat pada klakson sepeda motor, tetapi dalam bentuk yang
berbeda. Aplikasi lain adalah pada bel rumah. Sedangkan contoh penggunaannya pada
5
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
4/22
PLC biasanya digunakan sebagai tombol start pada praktikum dasar PLC untuk penyalaan
lampu, seperti gambar ladder berikut
Gambar 3 Contoh Ladder penyalaan lampu
1.2Push Button NC (PUSH OFF)
Push button ini berbanding terbalik dengan push on. Jika push on akan tersambung bila
ditekan, maka push off akan terputus bila saklarnya ditekan. Ciri-ciri umum dari push off
ini adalah saklarnya berwarna hitam.
a
b
Gambar 4 a. Bentuk Fisik Push OFF
b. Simbol Push Button OFF
Seperti push button NO, push button NC ini juga ada spesifikasinya. Contoh:
120VDC/5A
6
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
5/22
250VAC/6A
Jika terdapat tulisan tersebut pada body push button, berarti saklar tersebut bekerja
pada maksimal tegangan DC sebesar 120VDC dengan arus maksimal 5A atau pada
tegangan maksimal AC 250VAC dengan arus maksimal sebesar 6A.
Contoh aplikasi penggunaannya
Aplikasi dari push off ini salah satunya terdapat pada lampu lemari es yang akan
menyala jika pintu dibuka dan akan mati jika pintu ditutup (saklar tertekan). Sedangkancontoh penggunaannya pada PLC biasanya digunakan sebagai tombol emergency stop
pada praktikum dasar PLC untuk mengoffkan lampu, seperti gambar ladder berikut
Gambar 3 Contoh Ladder emergency stop lampu
2 SWITCH (SAKLAR)
Seperti halnya push button, saklar juga terdiri dari banyak jenis diantaranya adalah:
2.1 SPST
SPST adalah kependekan dari Single Pole Single Throw, yaitu hanya terdapat 1
masukan dan 1 keluaran. Symbol dari saklar SPST ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4 Simbol SPST
Jenis-Jenis saklar SPST
Berikut adalah bentuk-bentuk dari saklar SPST:
2.1.1 SPST rocker switch
7
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
6/22
Saklar sederhana dan paling umum digunakan, untuk mengubah status dari padam (off)
ke nyala (on), dimana bila ditekan ke satu arah, saklar memutus sambungan sehingga
sirkuit membuka, dan bila ditekan ke arah sebaliknya, saklar mengubungkan sambungan
sehingga sirkuit menutup.Banyak digunakan pada berbagai perangkat listrik dan
elektronik, terutama sebagai saklar daya (power switch) atau saklar nyala | padam utama
(main on | off switch).
Gambar 5 SPST rocker switch
2.1.2 SPST rocker switch
Saklar ini hadir dalam berbagai bentuk. Berfungsi untuk melakukan pengamanan
terbatas (limited security).
Gambar 6 SPST key switch
2.1.3 SPST toggle switch
Saklar SPST sederhana dan juga umum digunakan, untuk mengubah status dari padam
(off) ke nyala (on), dimana bila ditekan ke satu arah, saklar memutus sambungan sehingga
sirkuit membuka, dan bila ditekan ke arah sebaliknya, saklar mengubungkan sambungan
sehingga sirkuit menutup. Kelebihan saklar ini adalah pengoperasiannya menggunakan
tungkai (lever), shg bisa diperpanjang atau diperjauh jarak jamahnya.
8
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
7/22
Gambar 7 SPST toggle switch
2.1.4 SPST DIP (dual in-line package) switchSaklar ini umumnya digunakan pada PCB (printed circuit board) | papan rangkaian
tercetak elektronik, untuk meilih berbagai konfigurasi operasi.
Gambar 8 SPST DIP (dual in-line package) switch
Contoh aplikasi penggunaan saklar SPST
Aplikasi dari SPST yang banyak macamnya, diantaranya seperti aplikasi berikut:
Contoh penggunaan SPST rocker switch adalah seperti yang digunakan sebagai
saklar catu daya (power supply) komputer, dan juga tipe saklar yang digunakan di
dinding rumah.
Contoh penggunaan SPST key switch adalah seperti yang digunakan sebagai saklar
kunci kontak sepedamotor dan mobil.
Contoh penggunaan SPST DIP (dual in-line package) switch adalah seperti yang
digunakan pada PCB komputer.
Contoh lain digunakan pada saklar rumah untuk menyalakkan lampu kamar seperti
gambar pengawatan berikut:
9
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
8/22
Gambar 9 Aplikasi SPST
2.2 SPDT
SPDT adalah kependekan dari Single Pole Double Throw, yaitu hanya terdapat 1
masukan dan 2 keluaran. Symbol dari saklar SPDT ini adalah sebagai berikut:
Gambar 10 Simbol SPDT
Jenis-Jenis saklar SPDT
Berikut adalah bentuk-bentuk dari saklar SPDT:
2.2.1 SPDT rocker switch
Saklar dua arah yang memiliki satu kontak COM, satu kontak NO (normal open) dan
satu kontak NC (normal close) yang penggunaannya bergantian, dimana bila ditekan ke
arah atas maka sisi atas akan menjadi NC dan sisi bawah akan menjai NO, dan begitu pula
jika ditekan ke arah sebaliknya. Berikut gambar saklar rocker switch.
10
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
9/22
Gambar 11 SPDT rocker switch
2.2.2 SPDT toogle switchPrinsipnya sama seperti saklar rocker switch yaitu memiliki satu kontak COM, satu
kontak NO (normal open) dan satu kontak NC (normal close) yang penggunaannya
bergantian, dimana bila ditekan ke arah atas maka sisi atas akan menjadi NC dan sisi
bawah akan menjai NO, dan begitu pula jika ditekan ke arah sebaliknya. Berikut gambar
saklar rocker switch.
Dan memiliki kelebihan dalam pengoperasiannya menggunakan tungkai (lever),
sehingga bisa diperpanjang atau diperjauh jarak jamahnya.
Gambar 12 SPDT toggle switch
2.2.3 SPDT Slide switch
Prinsipnya juga sama seperti saklar rocker switch yaitu memiliki satu kontak COM,
satu kontak NO (normal open) dan satu kontak NC (normal close) yang penggunaannya
bergantian, namun perbedaannya dalam pengoperasiannya dengan menggeser mekaniksaklar kearah kanan atau kiri untuk memilih kontak yang akan digunakan.
11
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
10/22
Gambar 13 SPDT slide switch
2.2.4 SPDT Micro switchSaklar mikro bisa sangat kecil. Biasanya dipasang pada suatu lengan yang ketika
tertekan karena dipegang membuat klik saklar sehingga sirkuit menutup. Saklar ini meski
sangat kecil tapi sangat berguna dalam berbagai perangkat listrik dan elektronik, antara
lain sebagai saklar keselamatan (safety switch) yang menghindarkan dan mencegah
peguna dari sengatan listrik yang tak perlu terjadi dan menahan arus listrik terus-menerus
mengalir ketika tak diperlukan. Ketika saklar mikro membuka dengan sendirinya sirkuit
listrik pun terputus. Saklar ini juga biasanya disebut limith switch, dapat juga digunakan
sebagai sensor batas.
Gambar 14 SPDT micro switch
Contoh aplikasi penggunaan saklar SPDT
Aplikasi dari SPDT yang banyak macamnya, diantaranya seperti aplikasi berikut:
1. Aplikasi dari SPDT switch yang banyak dipakai adalah sebagai saklar ganda pada
rumah-rumah tangga.
2. Aplikasi lain saklar toogle digunakan pada saklar lampu sein sepedah motor maiupun
mobil
3. Aplikasi saklar slide switch juga biasanya digunakan pada sepedah motor untuk
menyalakan lampu jarak dekat maupun jarak jauh.
4. Aplikasi lain juga banyak digunakan pada peralatan elektronik maupun saklar penyala
lampu rumah seperti gambar pengawatan berikut.
12
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
11/22
Gambar 15 Aplikasi SPDT
2.3 DPST
DPST adalah kependekan dariDouble Pole Single Throw, yang berarti ada 2 masukan
dan 2 keluaran. Berikut adalah symbol dari saklar DPST.
Gambar 16 Simbol DPST
Berikut adalah bentuk dari saklar DPST
Gambar 17 Contoh Saklar DPST
Contoh aplikasi penggunaan saklar SPDT
Pada aplikasinya, saklar DPST banyak digunakan sebagai saklar pada motor-motor
listrik yang mengalirkan arus besar. Atau aplikasi untuk mengendalikan beban listrik
seperti pemanas pada gambar di samping ini menggunakan saklar kutub ganda. Saklar
13
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
12/22
kutub ganda terdiri dari 4 terminal. Dan beban pemanas listrik terdiri dari 3 terminal. Pada
saklar 2 terminal masuk masingmasing mendapatkan saluran fasa (L) dan saluran netral
(N). Sedangkan 2 terminal lainnya masingmasing disambungkan ke 2 terminal beban
pemanas. Satu terminal lainnya pada bodi beban, disambungkan secara langsung ke
saluran arde.
Gambar 18 Contoh Aplikasi Saklar DPST
2.4 DPDT
DPDT merupakan kependekan dari Double Pole Double Throw. Jadi saklar ini
mempunyai 2 masukan, dan tiap masukan mempunyai 2 cabang output. Berikut adalah
simbolnya:
Gambar 19 Simbol DPDT
14
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
13/22
Jenis saklar DPDT
2.4.1 DPDT slide switch
Saklar geser kutub-ganda lemparan-ganda.
Gambar 20 DPDT slide switch
2.4.1 Relay 2 kutub
Saklar DPDT dipakai pada relay 8 kaki yang secara umum terdapat dua kontak relay
yaitu NO (normally open) dan NC (normally close). Kontak NO yaitu kontak yang dalam
keadaan normal pada posisi membuka artinya saat kumparan tidak dilewati arus listrik titik
kontak terbuka. Sebaliknya, kontak NC yaitu kontak yang dalam keadaan normal pada
posisi tertutup artinya saat
kumparan tidak dilewati arus listrik titik kontak tertutup Berikut adalah gambarnya:
Gambar 21 Relay
Contoh aplikasi penggunaan saklar DPDT
Contoh saklar geser DPDT adalah seperti yang digunakan sebagai saklar pemilih
lampu belok (turn lampu, sign lamp) sepedamotor.
15
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
14/22
2.5 TPST
TPST adalah kependekan dari Three Pole Single Throw. Yang berarti ada 3 pasanginput dan 3 pasang ouput. Berikut adalah simbolnya:
Gambar 22 Simbol TPST
Jenis saklar TPST
Saklar kutub-tiga lemparan-tunggal. Digunakan untuk memutus atau menghubungkan
sambung tiga jalur kelistrikan sekaligus.
Gambar 23 Saklar kutub-tiga lemparan-tunggal
Contoh aplikasi penggunaan saklar TPST
Aplikasi yang menggunakan aplikasi TPST adalah MCB 3 fasa. Saklar kutub tiga
terdiri dari 3 terminal masuk dan 3 terminal keluar. Saklar ini digunakan sebagai kendalibeban tiga fasa. Terminal masuk dihubungkan ke jaringan tiga fasa L1, L2 dan L3,
sedangkan saluran keluar disambung-kan ke beban tiga fasa misalnya motor tiga fasa daya
kecil. Pada saklar ini terdapat 3 tuas / kontak yang dikopel, dengan dua posisi yaitu posisi
lepas dan sambung. Beban motor tiga fasa yang dikendalikan sebelumnya sudah
tersambung hubung Y dan ???? (dalam gambar disamping dihubung Y), sehingga 3 ujung
belitan lainnya disambungkan ke terminal saklar kutub tiga. Bodi dari motor dihubungkan
ke arde, sebagai pengaman / proteksi arus bocor.
16
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
15/22
Gambar 23 Aplikasi TPST sebagai kendali beban tiga fasa
2.6 MPST
MPST adalah kependekan dari Multiple Pole Single Throw. Saklar jenis ini terdiri
dari banyak masukan dan keluaran. Berikut adalah salah satu saklar yang menggunakan
system MPST tersebut:
Gambar 13 Saklar MPST
3 SENSOR
Terdapat banyak macam sensor di dunia sekarang ini, mulai dari sensor cahaya,
sensor suhu, sensor kelembaban, sensor gerak dan lain sebagainya. Sensor-sensor tersebut
dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pengguna. Masing-masing
sensor yang telah disebutkan di atas mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Akan
tetapi secara garis besar ada 2 perbedaan pada masing-masing sensor yaitu perubahan
resistansi dan perubahan tegangan. Sensor-sensor yang karakteristiknya berupa perubahan
17
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
16/22
resistansi diantaranya adalah sensor cahaya (LDR, Photodioda) dan sebagian sensor suhu
(PTC, NTC). Sedangkan sensor yang karakteristiknya berupa perubahan tegangan
diantaranya adalah sensor suara, sensor gerak dan sebagian lain sensor suhu.
Dari kedua golongan karakteristik sensor tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada 2
jenis pengondisi sinyal yang diperlukan agar sensor tersebut dapat bekerja. Pengondisi
sinyal tersebut berupa pembagi tegangan (untuk sensor dengan karakteristik perubahan
resistansi) dan penguat (untuk sensor dengan karakteristik perubahan tegangan). Dua jenis
pengondisi sinyal tersebut juga dapat digabungkan dengan rangkaian pembanding
(komparator). Jadi pada modul ini akan dijelaskan 3 macam pengondisi sinyal agar sensor
tersebut dapat bekerja dan terkoneksi dengan PLC.Menurut jenis pengondisi sinyalnya, sensor dibagi menjadi 3 yaitu:
3.1 Pembagi Tegangan
Rangkaian pembagi tegangan sebenarnya sangat sederhana. Rangkaian ini
memanfaatkan hukum kirchoff. Berikut adalah gambar rangkaiannya:
Gambar 14 Rangkaian Pengondisi Sinyal Pembagi Tegangan
Rangkaian di atas hanya memanfaatkan perubahan tegangan yang dihasilkan dari
perubahan resistansi. Tegangan kemudian masuk ke basis transistor untuk menggerakkan
relay. Relay inilah yang nantinya dimanfaatkan untuk memberikan input ke PLC. Alasan
penggunaan relay ini adalah karena pada PLC, input yang dibutuhkan adalah sebesar 24
volt dari common.
Rumus rangkaian pembagi tegangan seperti gambar berikut:
18
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
17/22
1
2
Vout =
Jenis sensor yang menggunakan rangkaian pembagi tegangan diantaranya:
3.1.1 Sensor Photodioda
Fotodiode merupakan sambungan pn yang dirancang untuk beroperasi bila
dibiaskan dalam arah terbalik. Ketika energi cahaya dengan panjang gelombang yang
benar jatuh pada sambungan fotodiode, arus mengalir dalam sirkuit eksternal. Alat ini
kemudian bekerja sebagai generator arus, yang arusnya sebanding dengan intensitas
cahaya itu. Semakin besar intensitas cahaya infra yang diterima maka kemampuannyauntuk menghasilkan arus semakin besar sebaliknya kemampuan untuk menghasilkan arus
akan lemah apabila intensitas cahaya infra yang diterima semakin kecil.
Gambar 15 Bentuk photodiode
Fotodioda secara umum bekerja pada tegangan 0,7 volt (silikon) dan 0,3 volt
(germanium). Ada dua aliran arus pada dioda yaitu bias maju ( forward bias ) dan bias
terbalik ( reverse bias ). Fotodioda merupakan salah satu jenis dioda yang kerjanya
dipengaruhi oleh intensitas cahaya apabila tegangan ditahan kontan.
Tanpa cahaya resistansinya 100k-500k
Ada cahaya resistansinya 10k-1k
3.1.2 Sensor Fototransistor
19
1. Anoda
2. Katoda
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
18/22
Foto transistor adalah sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain
internal. Hal ini yang membuat foto transistor memiliki sensitivitas yang lebih tinggi
dibandingkan foto dioda, dalam ukuran yang sama. Alat ini (foto transistor) dapat
menghasilkan sinyal analog maupun sinyal digital.
Foto transistor memiliki karakteristik:
Pendeteksi jarak dekat Infra merah.
Bisa dikuatkan sampai 100 sampai 1500.
Respon waktu cukup cepat.
Bisa digunakan dalam jarak lebar.
Bisa dipasangkan dengan (hampir) semua penghasil cahaya atau cahaya yang dekat
dengan inframerah, seperti IRED (infrared led), Neon, Fluorescent, lampu bohlam,
cahaya laser dan api.
Mempunyai karakteristik seperti transistor, kecuali bagian basis digantikan oleh
besar cahaya yang diterima.
3.1.3 Light Dependent Resistor (LDR)
Light Dependent Resistor (selanjutnya disebut LDR), terdiri dari sebuah cakram
semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya.
Gambar 16 Bentuk LDR
Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan
elektron bebas dengan jumlah yang relatif kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk
mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor
yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap
atau cahaya redup.
20
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Foto_dioda&action=edit&redlink=1http://elkaubisa.blogspot.com/2008/02/resistor.htmlhttp://elkaubisa.blogspot.com/2008/02/resistor.htmlhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Foto_dioda&action=edit&redlink=1http://elkaubisa.blogspot.com/2008/02/resistor.htmlhttp://elkaubisa.blogspot.com/2008/02/resistor.html7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
19/22
3.2 Rangkaian Penguat
Rangkaian penguat adalah jenis pengondisi sinyal yang dipakai sensor, biasanya
dibangun dari OP-AMP. Rangkaian penguat ini digunakan apabila tegangan keluaran dari
sensor masih sangat kecil. Contoh pada sensor suhu LM35, tegangan keluaran yang
dihasilkan masih kecil sehingga harus dikuatkan terlebih dahulu. Berikut adalah gambar
rangkaian penguat tegangan:
Gambar 17 Rangkaian Penguat Tegangan
Rangkaian pada gambar 15 merupakan rangkaian penguat tegangan non-inverting.
Rumus dari penguatan tegangannya sendiri adalah sebagai berikut:
Relay pada rangkaian pengondisi sinyal merupakan rangkaian driver. Fungsinya
adalah untuk memberi masukan kepada PLC dari common PLC dengan tegangan keluaran
dari pengondisi sinyal tersebut.
Jenis sensor yang menggunakan rangkaian penguat tegangan diantaranya:
3.2.1 SensorSuhu LM 35
Sensorsuhu(temperatur)LM35,dimanaoutputdariLM35inidapatmemberikan
output8-bitdatayangmenyatakankondisiperubahandari suhulingkungan.Setiapterjadi
perubahan suhu maka akan terjadi perubahan data output yang dihasilkan, dimana
21
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
20/22
perubahan tersebut berupa perbedaan tegangan yang dihasilkan. LM35 sebagai alat
deteksitemperaturmemilikikarakteristiksebagaiberikut:
1.Bekerjapadaratingtegangan4Vs/d30V.
2.Pembacaantemperaturberkisarantara -550Cs/d1500C.
3.Dengankenaikantemperatur1 derajat makateganganoutput akannaiksebesar10mV
4.Memilikiarusdrainkurangdari60uA.
Gambar 18 Bentuk sensor suhu
3.3 Rangkaian Pembanding
Rangkaian pembanding kadang-kadang digunakan bersama dengan rangkaian
pembagi tegangan atau penguat. Jadi sebelum masuk ke driver, tegangan output sensor
terkadang dibandingkan terlebih dahulu dengan tegangan referensi menggunakan
rangkaian komparator. Dengan begitu maka sensitifitas dari sensor dapat diatur dengan
baik. Berikut adalah gambar rangkaian komparator:
Gambar 19 Rangkaian Komparator
Pada rangkaian komparator dapat menggunakan rumus berikut:
+Vin Vin maka Vo = Vsat+
22
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
21/22
+Vin < Vin maka Vo = Vsat
Keterangan:
+Vin = Amplitudo sinyal input tak membalik (V)
Vin = Amplitudo sinyal input membalik (V)
Vsat+ = Tegangan saturasi + (V)
Vsat = Tegangan saturasi - (V)
Vo = Tegangan output (V)
Jenis sensor yang menggunakan rangkaian komparator diantaranya:
3.3.1 Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)
PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared.
Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan
fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya
Passive, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang
dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor
ini biasanya adalah tubuh manusia.
Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-
masing, yaituFresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.
Gambar 20 Bentuk PIR
Berikut adalah spesifikasi sensor PIR
23
7/29/2019 49486919 PLC Perangkat Input
22/22
24
Top Related