Download - (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Transcript
Page 1: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

ANATOMI danFISIOLOGISISTEMPERNAFASAN

1

PERNAFASAN

Oleh : Moh.Wildan, SST, MPd, MM.(Kes)

Page 2: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

FUNGSI RESPIRASI• UTAMA :

• Pertukaran gas

• O2 masuk

• CO2 keluar

• SEKUNDER• SEKUNDER

• Regulasi pH

• Pengendalian suhu

• Eliminasi air

• Fungsi bicara

17/10/20142 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 3: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Pernafasan :

• Respirasi External : Pertukaran gas antara udara pada paru dan darah

• Transport oksigen dan karbondioksida pada darahpada darah

• Respirasi Internal : Pertukaran gas antara darah dan jaringan

17/10/20143 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 4: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

ANATOMI SISTEM RESPIRASI/PERNAFASAN

4 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 5: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

ORGAN SISTEM RESPIRASI/PERNAFASAN

• Organ sistem repirasi bagian atas

Nose / Hidung

Faring

LaringLaring

Trakhea

• Organ sistem respirasi bagian bawah

Bronkus

Pulmo / Paru-paru

Alveoli

5 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 6: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Nose / Hidung

• Eksternal : menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago.

• Internal : rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum

6 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 7: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Nose / Hidung• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat

banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung.

• Lendir di sekresi secara terus-menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakangke nasofaring oleh gerakan silia.

• Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni pada bagian• Rongga hidung dimulai dari Vestibulum, yakni pada bagiananterior ke bagian posterior yang berbatasan dengannasofaring.

• Rongga hidung terbagi atas 2 bagian, yakni secara longitudinal oleh septum hidung dan secara transversal oleh konka superior, medialis, dan inferior.

7 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 8: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Fungsi Nose / Hidung

• Sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru.

• Jalan napas ini berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirupkan ke dalam paru-paru. dihirupkan ke dalam paru-paru.

• Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktori atau penghidu karena reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung.

• Fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia.

8 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 9: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

3 fungsi Rongga Hidung

1. Pernafasanudara yang diinspirasi melalui rongga hidung menjalani 3 proses : a. penyaringan (filtrasi) : oleh membran mukosa pada rongga

hidung yang sangat kaya akan pembuluh darah dan glandulaserosa yang mensekresikan mukus cair untuk membersihkanudara sebelum masuk ke Oropharynx.

b. penghangatan : oleh jaringan pembuluh darah yang sangat kayapada ephitel nasal dan menutupi area yang sangat luas daripada ephitel nasal dan menutupi area yang sangat luas darirongga hidung.

c. pelembaban : oleh concha, yaitu suatu area penonjolan tulangyang dilapisi oleh mukosa.

2. Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung memilikifungsi dalam penerimaan sensasi bau.

3. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suarafenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.

9 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 10: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Faring

• Faring merupakan saluranyang memiliki panjangkurang lebih 13 cm yang menghubungkan nasal danrongga mulut kepada larynx pada dasar tengkorak.pada dasar tengkorak.

• Terdiri dari :

1. Nasofaring

2. Orofaring

3. Laringofaring

10 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 11: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Nasofaring

• ada saluran penghubung antara nasopharinx dengan telinga bagian tengah, yaitu Tuba Eustachius dan Tuba Auditory

• ada Phariyngeal tonsil (adenoids), • ada Phariyngeal tonsil (adenoids), terletak pada bagian posterior nasopharinx, merupakan bagian dari jaringan Lymphatic pada permukaan posterior lidah

11 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 12: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Orofaring• Merupakan bagian tengah faring

antara palatum lunak dan tulanghyoid.

• Refleks menelan berawal dariorofaring menimbulkan duaperubahan, makanan terdorongperubahan, makanan terdorongmasuk ke saluran pencernaan(oesephagus) dan secara simultankatup menutup laring untukmencegah makanan masuk kedalam saluran pernapasan

• Fungsi faring adalah untukmenyediakan saluran pada traktusrespiratorius dan digestif12 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 13: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Laringofaring

• Merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian bawahnya, sistem respirasi menjadi terpisah dari sistem digestil. Makanan masuk ke bagian belakang, masuk ke bagian belakang, oesephagus dan udara masuk ke arah depan masuk ke laring.

13 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 14: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Laring• Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6

Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar ).

• Terbesar adalah Cartilago thyroid yang berbentuk seperti kapal, bagiandepannya mengalami penonjolanmembentuk “adam’s apple”, dan dimembentuk “adam’s apple”, dan didalam cartilago ini ada pita suara.

• Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat cartilago cricoid.

• Laring menghubungkan Laringopharynxdengan trachea, terletak pada garistengah anterior dari leher padavertebrata cervical 4 sampai 6.

14 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 15: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Fungsi Laring

Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laringjuga melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkanbatuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:

a. Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selamamenelan

b. Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

c. Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago inic. Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago inimembentuk jakun ( Adam’s Apple )

d. Kartilago Krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring ( terletak di bawah kartilago thyroid )

e. Kartilago Aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilagothyroid

f. Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyisuara; pita suara melekat pada lumen laring.

15 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 16: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Pita Suara

16 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 17: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Pita Suara

Ada 2 fungsi lebih penting selain sebagai produksi suara, yaitu :

a. Laring sebagai katup, menutup selama menelan untuk mencegah aspirasi cairan atau benda padat masuk ke mencegah aspirasi cairan atau benda padat masuk ke dalam tracheobroncial

b. Laring sebagai katup selama batuk

17 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 18: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Trakea

• Trakea merupakan suatu saluran rigid yang memeiliki panjang 11-12 cm dengan diametel sekitar 2,5 cm.

• Terdapat pada bagian • Terdapat pada bagian oesephagus yang terentang mulai dari cartilago cricoid masuk ke dalam rongga thorax.

18 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 19: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Trakea

• Tersusun dari 16 – 20 cincin tulang rawan berbentuk huruf “C” yang terbuka pada bagian belakangnya.

• Didalamnya mengandung pseudostratified ciliated columnarpseudostratified ciliated columnarepithelium yang memiliki sel goblet yang mensekresikan mukus.

• Terdapat juga cilia yang memicu terjadinya refleks batuk/bersin.

• Trakea mengalami percabangan pada carina membentuk bronchus kiri dan kanan.19 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 20: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Organ respirasi bagian bawah

• Bronkus

• Alveoli

• Paru-paru• Paru-paru

20 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 21: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

BRONKUS Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri

Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)

Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi10 bronkus segmental dan bronkus10 bronkus segmental dan bronkuslobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkussegmental

Bronkus segmentalis ini kemudianterbagi lagi menjadi bronkussubsegmental yang dikelilingi olehjaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf

21 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 22: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

BRONKUS1. Bronkus Primer(Utama) kanan

berukuran lebih pendek, lebihtebal, dan lebih lurusdibandingkan bronkus primer kirikarena arkus aorta membelokkantrakea bawah ke kanan. Objekasing yang masuk ke dalam trakeakemungkina di tempatkan dalambronkus kanan.kemungkina di tempatkan dalambronkus kanan.

2. Setiap bronkus primer bercabangsenbilan ampai dua belas kali untuk membentuk bronki sekunderdan tertier dengan diameter yang semakin kecil. Saat tuba semakinmenyempit, batang atau lempengkartilago mengganti cincinkartilago.

22 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 23: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

BRONKUS Struktur mendasar dari

kedua paru-paru adalah percabangan brongkial yang selanjutnya: bronki, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorik, duktus alveolar, dan alveoli. Tidak ada kartilago dalam bronkiolus; silia tetap ada sampai bronkiolus respiratorik terkecil.

23 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 24: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

BRONCHEOLUS

BronkiolusBronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolusBronkiolus mengadung kelenjarsubmukosa yang memproduksi lendiryang membentuk selimut tidakterputus untuk melapisi bagiandalam jalan napas.

Bronkiolus TerminalisBronkiolus membentuk percabanganmenjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dansilia)

Bronkiolus respiratoriBronkiolus terminalis kemudianmenjadi bronkiolus respiratori

Dinding bronkiolus mengandung ototpolos & dipersarafi oleh sistem sarafotonom, peka terhadap hormontertentu dan zat kimia tertentu

Reaksi alergi histaminbronchocontriction.

Sympatik action bronchodilatation

menjadi bronkiolus respiratoriBronkiolus respiratori dianggapsebagai saluran transisional antarajalan napas konduksi dan jalanudara pertukaran gas

Duktus alveolar dan Sakus alveolarBronkiolus respiratori kemudianmengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolarDan kemudian menjadi alveoli

24 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 25: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

ALVEOLI• Pertukaran O2dan CO2

terjadi di alveoli

• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar membentuk satu lembar akan seluas 70 m2

25 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 26: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Respiratory Zone

26 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 27: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Alveoli dan kapiler polmuner

• Arteri polmuner membawa O2 dari jantung ke paru-paru.

• Melalui vena polmuner darah • Melalui vena polmuner darah kembali ke jantung

27 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 28: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Terdiri atas 3 tipe :- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoliyang membentuk dinding alveoli- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan

28 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 29: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Struktur membran respirasi ( dinding alveoli )

• O2 dan CO2 berdifusi melalui membran respirasi

29 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 30: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

PARU-PARU

30 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 31: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

PARU-PARU

31 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 32: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

• Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior,medius dan inferior

• sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobussuperior dan inferior.

• Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang• Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yangmengandung pembuluh limfe, arteriola, venula,bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar danalveoli.

• Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan yangcukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.

17/10/201432 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 33: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Topografi paru-paru

17/10/201433 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 34: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

• Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dankanan. Paru-paru memilki :

1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam

leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula2. permukaan costo vertebra, menempel2. permukaan costo vertebra, menempel

pada bagian dalam dinding dada3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.

4. dan basis. Terletak pada diafragma

17/10/201434 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 35: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

17/10/201435 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 36: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Topografi paru-paru

17/10/201436 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 37: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

PLEURA

37 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 38: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Pleura Viseral dan Parietal

38 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 39: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Pleura Viseral dan Parietal

• Pleura viseral adalah yang menyelubingisetiap paru-paru

• Pleura parietal adalah yang melapisirongga toraks(kerangka iga, diafragma, mediastinum).

• Rongga Pleura(ruang intrapleural) adalahruang potensial antara pleura parietal danvisceral yang mengandung lapisan tipuis

Pleura parietal visceral yang mengandung lapisan tipuiscairan pelumas. Cairan ini disekresi oleh sel-sel pleural sehingga paru-paru dapatmengembang tanpa melakukan friksi. Tekanan cairan(tekanan intrapleural) agaknegative dibandingkan tekanan atmosfer.

• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendahdari tekanan atmosfir, hal ini untukmencegah kolap paru-paru

39 17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 40: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

FISIOLOGISISTEM PERNAFASANSISTEM PERNAFASAN

Page 41: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

• Fungsi utama sistem respirasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen jaringan memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuh dan membuang karbondioksida sebagai sisa metabolisme serta berperan dalam menjaga keseimbangan asam dan basa.

17/10/201441 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 42: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

RESPIRASI

FUNGSI :

1.SUPLAI O2

2.EKSKRESI CO22.EKSKRESI CO2

RESPIRASI 2 TAHAP :

1.R. EKSTERNA

2.R. INTERNA17/10/201442 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 43: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Proses Inspirasi dan Ekspirasi

17/10/201443 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 44: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

INSPIRASIOtot utama:

- Diafragma

- m. Intercotalis externus

Otot tambahan:

- m. Sternocleido mastoideus

- m. Scalenus

17/10/2014 44D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 45: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

EKSPIRASI

• Diafragma relaksasi

• Otot-otot di abdomen : a.l m rectus abdominis menarik ke arah bawah pd costa bag bawah menarik ke arah bawah pd costa bag bawah

• M. Intercostalis internus

17/10/201445 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 46: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Sistem respirasi bekerja melalui 3 tahapan

1. Ventilasi Paru

2. Difusi O2 & CO2

3. Transportasi O2 & CO23. Transportasi O2 & CO2

4. Regulasi respirasi

17/10/201446 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 47: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

1. Ventilasi

• Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli.

• Proses ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru). paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru).

• Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal,

• Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru karena selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot-otot.

17/10/201447 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 48: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

ventilasi

17/10/201448 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 49: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Ventilasi dipengaruhi oleh :

• Kadar oksigen pada atmosfer

• Kebersihan jalan nafas

• Daya recoil & complience (kembang • Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru

• Pusat pernafasan

17/10/201449 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 50: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

VENTILASI

• Paru dapat kembang kempis :

1. Gerakan naik turun diafragma

2. Elevasi dan depresi costa

• Otot pernafasan :

1. Otot inspirasi

2. Otot ekspirasi

17/10/201450 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 51: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

VENTILASI-diafragma

• DIAFRAGMA : bangunan yang membatasi rongga dada & rongga perut

• Relaksasi diafragma cembung ke dada rongga dada menyempit : ekspirasi

• Kontraksi diafragma cembung ke perut rongga dada • Kontraksi diafragma cembung ke perut rongga dada membesar : inspirasi

Pernafasan dengan diafragma ini disebut pernafasan perut

back17/10/201451 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 52: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

VENTILASI-elevasi

• Elevasi dan depresi costa untuk meningkatkan dan menurunkan diameter anterior dan posterior rongga dada

• Elevasi costa rongga dada membesar : inspirasi• Elevasi costa rongga dada membesar : inspirasi

• Depresi costa rongga dada mengecil : ekspirasi

• Pernafasan ini disebut pernafasan thoracal

back17/10/201452 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 53: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

OTOT INSPIRASI1. m. sternocleidomastoideus

2. m. serratus anterior

3. m. skalenus

4. m. interkostalis eksternus4. m. interkostalis eksternus

5. Diafragma

1,2,3,4 pernafasan thoracal

5 pernafasan abdominal backVENTILASI

17/10/201453 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 54: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

2. Difusi• Stadium ke dua proses respirasi mencakup proses difusi

gas-gas melintasi membran antara alveolus-kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0.5 um). Kekuatan pendorong untuk pernindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. antara darah dan fase gas.

• Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.

17/10/201454 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 55: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Proses diffusi dalam alveolus

17/10/201455 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 56: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

3. Transportasi

• Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa pengangkutan karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru.

17/10/201456 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 57: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Proses transportasi gas

17/10/201457 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 58: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

PROSES DIFFUSI DAN TRANSPORTASI GAS

17/10/201458 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 59: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

• Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan.

• Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel.

• Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.

17/10/201459 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 60: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Perubahan Tekanan Parsial gas

17/10/201460 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 61: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

4. REGULASI

• Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas.

• Saat aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat.

17/10/201461 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 62: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh :

1. Korteks serebri yang dapat mempengaruhi pola respirasi.

2. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat 2. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat kemoresptor yang sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2, CO2 dan H+ di aorta, arkus aorta dan arteri karotis.

17/10/201462 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 63: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh :

3. Gerakan : perubahan gerakan diterimaoleh proprioseptor.

4. Refleks Heuring Breur : menjagapengembangan dan pengempisan paru agar pengembangan dan pengempisan paru agar optimal.

5. Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu, nyeri, aktivitas spinkter ani dan iritasisaluran nafas

17/10/201463 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 64: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Proses Pengaturan respirasi

17/10/201464 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 65: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

1. Medulla Oblongata2. Pons

Secara garis besar bahwa Paru-paru memilikifungsi sebagai berikut:1. Terdapat permukaan gas-gas yaitu

mengalirkan Oksigen dari udara atmosfermengalirkan Oksigen dari udara atmosferkedarah vena dan mengeluarkan gas carbondioksida dari alveoli keudaraatmosfer.

2. Menyaring bahan beracun dari sirkulasi3. Reservoir darah4. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas-

gas 17/10/201465 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 66: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

VOLUME PARU

1. Volume Tidal

2. Volume Cadangan Inspirasi

3. Volume Cadangan Ekspirasi

4. Volume Residual17/10/201466 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 67: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

VOLUME TIDAL -VOLUME CADANGAN INSPIRASI

VOLUME TIDAL

Merupakan volume udara yang diinspirasi dan diekspirasi setiap pernafasan normal

Jumlah 500 mlJumlah 500 ml

VOLUME CAD INSPIRASI

Merupakan volume udara yang masih dapat diinspirasi stlh inspirasi biasa

Jumlah 3000 ml

VOLUME PARU17/10/201467 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 68: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

VOL CADANGAN EKSPIRASI – VOL RESIDUALVOLUME CADANGAN EKSPIRASI

• Merupakan vol tambahan udara yang masih dapatdikeluarkan dengan ekspirasi kuat setelah akhirsuatu ekspirasi biasa

• Jumlah 1100 ml• Jumlah 1100 ml

VOLUME RESIDUAL

• Merupakan vol udara yg msh tersisa di dlm parusetelah ekspirasi kuat

• Jumlah 1200 ml

17/10/201468 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 69: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

KAPASITAS PARU - PARU

1. Kapasitas Inspirasi

2. Kapasitas Residual Fungsional2. Kapasitas Residual Fungsional

3. Kapasitas Vital

4. Kapasitas Total paru – paru

17/10/201469 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 70: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

KAPASITAS INSPIRASI

• Merupakan jumlah udara yg dapat dihirup seseorang pd tkt inspirasi normal dan menembangkan paru-parunya sampai menembangkan paru-parunya sampai maksimal

• Yaitu jumlah volume tidal ditambah dgn vol cad inspirasi (3500 ml)

BACK

17/10/201470 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 71: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

KAPASITAS RESIDUAL FUNGSIONAL

• Merupakan jumlah udara yang tersisa dalam paru paru pada akhir ekspirasi dalam paru paru pada akhir ekspirasi normal

• Yaitu vol cadangan ekspirasi ditambah volume residual (2300 ml)

back

17/10/201471 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 72: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

KAPASITAS VITAL

• Merupakan jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru – paru seseorang setelah ia mengisinya sampai batas maksimum dan kemudian mengeluarkannya sebanyak –banyaknyabanyaknya

• Yaitu penjumlahan vol cad inspirasi, vol cadf ekspirasi dan volume tidal (4600 ml)

back

17/10/201472 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 73: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

KAPASITAS TOTAL PARU

• Merupakan volume maksimum pengembangan paru–paru dengan pengembangan paru–paru dengan usaha inspirasi yang sebesar-besarnya

• Yaitu penjumlahan ke 4 jenis volume paru

17/10/201473 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 74: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Kapasitas Total 5800

Kapasitas Vital 4600

Vol tidal

Vol Cad Insp

Vol Cad Eksp

Kap Insp

Kap Residual Fungsional

Vol Residual Fungsional 1200

CATATAN : Semua volume & kapasitas paru wanita kira-kira 20 – 25 % di bawah pria

17/10/201474 D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 75: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Efek Merokok

• Merokok mengurangiefisiensi respirasi• Deposit tar & kimia lainnya

• Pembengkakan dindingmukosa dan peningkatanmukosa dan peningkatanproduksi mukus

• Menghambat aliran udara

• Menghancurkan silia danmenghambat gerakannya

• Mengurangi pengelluaranmukus dan debris yang berlebihan

Smokers lungsBodies The exhibition March 2006

17/10/2014 75D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 76: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Hubungan sistemPernafasandenganPernafasandenganReproduksi

Page 77: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Sistem pernafasan pada Kehamilan• Struktur dan ventilasi beradaptasi karena kebutuhan fetal

dan maternal. Kebutuhan O2 meningkat karena respon peningkatan metabolik rate, peningkatan masa payudara, uterus, kebutuhan janin dan untuk mengeluarkan CO2

• Difragma bergeser 4 cm ( pernafasan dada dan menggantikan pernafasan abdomen )

• Meningkatnya estrogen akan mengakibatkan Relaksasi • Meningkatnya estrogen akan mengakibatkan Relaksasi ligamen tulang rusuk sehingga peningkatan ekspansi dada

• Meningkatnya vaskularisasi di saluran nafas bagian atas : Kapiler membesar, edema dan hiperemi di bagian hidung, faring, laring, trakhea, dan bronkhi ( hidung tersumbat, mimisan, suara berubah, bisa infeksi )

• Gangguan membran timpani, tuba eustachius ( gangguan pendengaran )

17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan77

Page 78: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Fungsi paru pada Kehamilan

• Fungsi paru Bumil bernafas lebih dalam ( tidal volume meningkatan 30 – 40% Frekuensi pernafasan tidak berubah atau sedikit meningkat ( 2kali / menit )

• Kapasitas total paru agak menurun ( meningkatnya • Kapasitas total paru agak menurun ( meningkatnya diafragma perubahan dinding dada ) Estrogen dan progesteron akan meningkatnya sensitifitas pusat pernafasan terhadap CO2 ( hiperventilasi dan dispneu )

• Fungsi pernafasan tidak terganggu tetapi jika ada penyakit dapat menimbulkan keseriusan

17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan78

Page 79: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Basal Metabolis Rate : pada Kehamilan

• BMR Meningkat setelah 4 bulan usia kehamilan

• Meningkat 15 – 20 % pada aterm

• Normal kembali dalam 5-6 hari PP • Normal kembali dalam 5-6 hari PP Meningkatnya kebutuhan O2

17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan79

Page 80: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Keseimbangan asam basa pada Kehamilan

• Peningkatan ventilasi sehingga terjadi alkalosis respirasi karena penurunan pCO2 darah ( 27 – 32 mmHg)

• Plasma bikarbonat agak menurun ( 18-31 mEq /L) sehingga terjadi peningkatan pH

• Plasma bikarbonat agak menurun ( 18-31 mEq /L) sehingga terjadi peningkatan pH darah minimal / lebih basa ( 7.40 – 7.45 ) pO2 meningkat ( 104 – 108 mmHg)

17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan80

Page 81: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Penyakit TB paru pada masa kehamilan• Diagnosis kadang-kadang tidak mudah karena ibu

hamil tampak sehat, terutama dalam proses penyakit tenang.

• Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap cepatnya perjalanan penyakit TB Paru, banyak penderita tidak pernah mengeluh sama sekali

• Keluhan yang sering ditemukan : batuk-batuk yang banyak penderita tidak pernah mengeluh sama sekali

• Keluhan yang sering ditemukan : batuk-batuk yang lama, badan tersa lemah, nafsu makn berkurang, berat

• Badan menurun, kadang-kadang ada batuk menahun danberdarah, sakit didada, keringat dingin dimalam hari.

• Pada pemeriksaan fisik mungkin didapat adanya romkhi basal, dan kelainan bunyi.

17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan81

Page 82: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

Masalah anatomi pada hidung bayi

• Cleft palate

82

Li Chen.

17/10/2014D.III Kebidanan Stikes Dr Soebandi Jember, Oleh : Moh. Wildan

Page 83: (3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan

WASSALAMUALAIKUMWR WB

Mator Sekalangkong