AK.MN-012A
MENGELOLA KARTU
PERSEDIAAN BAHAN BAKU
SMK NEGERI 1 PURBALINGGA2008
1
PETA KEDUDUKAN MODUL
A1 A2 A3
B1
B2
C1
C2
C3.2
D3 D7 D9 D11 D13 D14
D2 D4 D8 D10 D12
D5
D6
D15
D16
D17
D18
E1
2
D1
KATA PENGANTAR
Tantangan kebutuhan dunia kerja pada era globalisasi ini mendorong terjadinya perubahan pada palaksanaan pendidikan disekolah menengah kejuruan .dengan adanya perubahan pradikma akan kebutuhan tenaga kerja;1.dari supply driven ke demond market deviden, 2.dari academic orianted ke job (accupation), 3.dari school program ke dual based program.Ciri utama kurikulum smk tahun 2004 adalah penggunaan pendekatan “competensi based training “ yang diikuti dengan “broad based” dan production based Training pada empelementasinya.
Untuk mendukung panerapan kurikulum KTSP dalam ,membekali tamatan dengan kompetensi – kompetensi yang sesuai dengan tugas-tugas pekerjaan yang ada dilapangan kerja,yang tertuang dalam standar kompetensi bidang keahlian akuntansi,serta penyajian yang menitik beratkan pada output untuk itu diperlukan penyusunan modul belajar yang memadai dan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah digariskan dan modul tersebut sekaligus sebagai acuan bagi pasilitator dalam hal ini guru mata diklat yntuk memberikan bimbingan kepada anak didik .
Dengan keterbatasan waktu dan bahan penunjang modul yang berjudul”PENGELOLAAN KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU”dapat penyusan selesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.semoga modul ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran disekolah.
Selain itu apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam modul ini ,penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersipat membangun demi kesempurnaan modul ini.atas perhatian dan kerjasama semua pihak kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPULHALAMAN PRANCIS…………………………………………………….KATA PENGANTAR ……………………………………………………… iDAFTAR ISI ………………………………………………………………… iiPETA KEDUDUKAN MODUL ……………………………………………. iiiGLOSARIUM………………………………………………………………..BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………..
A. Deskripsi ………………………………………………………… B. Prasarat …………………………………………………………. C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………………….
1. Penjelasan bagi Peserta Didik2. Penjelasan bagi Fasilisator/guru
D. Tujuan Akhir ……………………………………………………. E. Kompetensi …………………………………………………….. F. Cek Kemampuan ……………………………………………….
BAB II. PEMELAJARAN ………………. ………………………………… A. Rencana Belajar Siswa ….……………………………………..
1. Kegiatan Belajar 1 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 ………………. b. Uraian Materi 1 ………………………………….. c. Rangkuman 1 ……………………………………. d. Tugas 1 …………………………………………… e. Tes Formatif 1 …………………………………… f. Kunci Jawaban Formatif 1 ……………………… g. Lembar Penilaian ……………………………….
2. Kegiatan Belajar II……………………………………….
III. EVALUASI
1.Kasus soal 1 ……………………………………………..2.Kasus soal 2……………………………………………..3.kunci jawaban……………………………………………
IV.PENUTUP.
Daftar pustaka…………………………………………………………….
4
1. Raw Material : Bahan Baku 2. Purchase Return : Pengembalian pembelian 3. Card Stock : Kartu Stock4. Perpectual : Sistim pencatatan secara terus menerus5. Internal auditor : Pimpinan satuan pengawas intern atau manager
akuntansi.
5
BAB IPENDAHULUAN
A. DeskripsiModul ini merupakan bahan ajar yang akan digunakan peserta didik pada progran
keahlian akuntansi pada sekolah menengah kejuruan,dengan harapaan dapat mempermudah bagi siswa dalam memahami pengetahuan keterampilan dan kompetensi yang talah digariskan dalam SKKNI.Ruang lingkup pembahasan modul ini terdiri dari bahasan mengelola kartu persediaan bahan baku yang diterapkan pada perusahaan manufaktur ,dengan lingkup belajar tentang penyiapan pengelolan kartu persediaan bahan baku, mengidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku, membukukan data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku, membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku dan melakukan dan melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku secara periodik.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta diidik mampu mengaplikasikan dalam dunia kerja cara mengelola kartu persediaan bahan baku dan menangani pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan di perusahaan.
Modul ini berkaitan dengan modul berikutnya yaitu mengelola kartu biaya produksi. Selanjutnya proses pengelolaan persediaan bahan baku yang dibahas dalam modul ini merupakan prasyatat bagi modul berikutnya
B.PRASYARAT.Agar dapat mendapai tujuan di atas,peserta diklat hendaknya memahami:
1.Standard operating prosedur [sop] untuk pengelolaan kartu persediaan bahan baku2. Pengoperasian peralatan manual atau komputer.3.Memahami lembar-lembar formulir pada persediaan bahan baku4.Modul ini digunakan bagi peserta diklat yang telah memahami prosedur pembelian, dan
gudang.
C.PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.
1.Modul ini terdiri dari 5 sub kompetensi kegiatan belajar selama 24 jam pemelajaran.2.Pahami tujuan yang hendak dicapai.3.Pahami informasi yang terdapat pada modul4.Kerjakan tugas dan test formatif yang disediakan cocokkan dengan jawaban yang tersedia. D.TUJUAN AKHIR.
Setelah mempelajari modul ini dan mengikuti seluruh kegiatan belajar maka kinerja yang diharapkan dapat dikuasai;1.Menyediakan data transaksi mengelola kartu persediaan bahan baku.2.Mengidentifikasikan data mutasi persediaan bahan baku.3.Membukukan mutasi persediaan brahan baku ke kartu persediaan.4.Membuat laporan ikhtisar persediaan barhan baku.5.Melakukan perhitungan fisik persediaan bahan baku sacara periodik.
6
E. Kompetensi
Mata Diklat : Mengelola Kartu Persediaan Bahan bakuKode : D.15Durasi Pembelajaran : 24 JamSub
KompetensiKriteria Kinerja
Lingkup Belajar
Materi Pokok PembelajaranSikap Pengetahuan Keteramapilan
1.Mempersiapkan Pengelolaan Kartu Persediaan barang dagangan
Peralatan yangd dibutuhkan untuk pengelolaan
F. CEK KEMAMPUAN
Berikan tanda cek {v] apabila peserta balajar telah menguasai beberapasub kompetensi berikut ini.
NO SUB KOMPETENSI YA TIDAK
1. Dapatkah anda mempersiapkan pengelolaan kartu persediaan bahan baku.
2 Dapatkah anda mengidentifikasikan data mutasi persediaan bahan baku.
3 Dapatkah anda membukukan mutasi persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku.
4. Dapatkah anda membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku.
5. Dapatkah anda melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku secara periodic.
7
BAB IIPEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Didik
Dalam upaya untuk mempermudah peserta didik menguasai Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan Bahan Baku, maka diperlukan perencanaan pengalaman belajar yang diorganisir dalam satu satuan aktivitas belajar yang tertuang dalam Rencana Kegiatan Belajar berikut ini:
Kompetensi Sub Kompetensi Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar
Alasan Peruba
hanPengelolalaan Kartu Persediaan Bahan Baku
1.Mempersiapkan Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku
- Diskusi Kelompok- Penugasan Soal 4 Jam -Disekolah
2.Mengidentifikasi data-data mutasi persediaan bahan baku
- Diskuis Kelompok- Penugasan Soal 4 Jam -Disekolah
3.Membukukan data Persediaan bahan baku ke dalam kartu persediaan bahan baku
- Diskuis Kelompok- Penugasan Soal
6 Jam Disekolah
4.Membuat Laporan ikhtisar Persediaan bahan baku - Diskuis Kelompok
- Penugasan Soal4 Jam Disekolah
5.Melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku secara periodic
- Diskuis Kelompok- Penugasan Soal
6 Jam Disekolah
Fasilitator,
……………………………..
B. Kegiatan Belajar
Pengelolaan Kartu Persediaan bahan baku pada suatu perusahaan industri merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan suatu ketelitian dalam pelaksanaannya. Untuk itu dalam pelaksanaannya peserta didik harus memiliki kemampuan yang komplek dalam penanganan pengelolaan persediaan bahan baku.
Kegiatan Belajar 1Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta didik diharapkan mampu memahami dan menjelaskan penyiapan kartu persediaan bahan baku dan identifikasi data mutasi persediaan bahan baku pada perusahaan indiustria. Tujuan kegiatan pemelajaran 1
Peserta diklat mampu :- menjelaskan prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku- menjelaskan peralatan untuk pengelolaan persediaan bahan baku - menjelaskan dokumen penerimaan bahan baku - menjelaskan dokumen retur pembelian- menjelaskan dokumen pengeluaran bahan baku.
b.Uraian Materi
Pendahuluan
Pengelolaan Kartu Pesediaan Bahan Baku perlu dan penting untuk memberikan pelayanan sebai mungkin kepada pelanggan, dalam memproduksi dengan efisien. Agar
8
berhasil secara efektif dalam mengelola persediaan bahan baku perlu dikembangkan suatu sistim yang terpadu dan terkoordinasi dengan baik.
Untuk mencapai hasil yang efektif dalam pengelolaan persediaan bahan baku, perlu adanya prosedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku, peralatan yang digunakan, dokumen sumber serta pengelompokan persediaan bahan baku yang sesuai dengan identitas masing-masingjenis.
Prosedur Pengelolaan Kartu Persediaan ahan BakuProsedur pengelolaan kartu persediaan bahan baku pada umumnya merupakan suau
kegiatan yang dilakukan secara rutin di perusahaan manufaktur dalam rangka mengelola persediaan bahan baku secara efektif dan efisien. Adapun proses pengelolaan kartu persediaan bahan baku seperti berikut ini:
(1) Bahan baku yang dibeli, selain dicatat di akun persediaan bahan baku, juga dicatat pada akun pembantu “Kartu Persediaan Bahan Baku” Dokumen sumber yang digunakan dalam proses pengellolaan ini adalah (a) Order Pembelian (lihat gambar no:01); (b) Faktur dari Pemasok.(lihat gambar no: 02) ; (c) Laporan Penerimaan Barang (lihat gambar no: 03) ;
(2) Bahan baku yang dikembalikan karena tidak sesuai/rusak, perlu dicatat di kartu persediaan bahan baku, sebagai pengurang persediaan bahan baku. Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat transaksi ini adalah (a) Laporan pengiriman barang (lihat gambar no: 04); (b) Memo Debit (lihat gambar no: 05).
(3) Pengeluaran/Pemakaian Bahan Baku, juga selain dicatat pada akun persediaan bahan baku, perlu dicatat pada akun pembantu kartu persediaan bahan baku, sebagai pengurang persediaan bahan baku.. Dokumen sumber yang digunakan adalah: “Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Bukti ini digunakan oleh bagian Kartu Persediaan untuk mencatat berkurangnya kuantitas dan harga pokok persediaan bahan baku karena pemakaian intern.
Berdasarkan keterangan tersebut di atas, maka data transaksi yang menyangkut perubahan (penambahan dan pengurangan) persediaan bahan baku yang dicatat pada kartu persediaan bahan baku meliputi :
No. Transaksi Dokumen sumber Mutasi persediaan bahan baku
1 Transaksi pembelian -Faktur dari pemasok (+)-Order pembelian-Laporan penerimaan bahan
2 Transaksi retur pembelian -Memo debit (-)-Laporan penerimaan bahan
3. Transaksi pengeluaran / pemakaian
-Bukti permintaan dan pengeluaran bahan dari gudang
(-)
Contoh formulir dokumen sumber :1. Gambar 01 berikut ini adalah formulir surat order pembelian
PT. ATOK
Jl. Padang Kerinci No.123456789
Kupang
SURAT ORDER PEMBELIAN Nomor ini harus dicantum kan dalam faktur, slipKepada Yth : pembungkus, dan korespodensi
Tanggal :
Syarat :
Kirim Ke : Tanggal
diperlukan :
No. Urut Nama Bahan Spesifikasi Satuan Kuantitas Harga Jumlah
9
Bahan Satuan Harga
Jumlah Penting : Penerimaan bahan ditutup jam 16.00 kecuali dengan janji khusus ……………………….. Maneger Bagian Pembelian
2. Gambar 2 : Faktur Penjualan
PT. ATOK Jl. Padang Kerinci Kupang
FAKTUR PENJUALAN Nomor 45321 Tanggal Nomor order pelanggan Tanggal WiraniagaFaktur Dijual Kepada Dikirim Kepada Syarat FOB Rute pengiriman yang diminta Tanggal : pengiriman No. Keterangan Bahan
Satuan KuantitasHarga Total Harga
Urut Satuan
Jumlah
*1. Telah diorder kembali Kepala Departemen Keuangan 2. Persediaan habis
3. Gambar 3 : Laporan Penerimaan Bahan
10
PT. ATOKJl. Padang KerinciKupang
Laporan Penerimaan BarangBarang diterima melalui…………………………………………..tgl……………tgl…………………Jika melalui truk kita, tulis nama pengemudi………………………………………………………..Nama perusahaan pengirim …………………………………………………………………………….Alamat …………………………………………………………………………………………………...
No Mobil No. segel dan kondisi segel
No. surat order pembelian
No. Surat order pengiriman
Jumlah JBungkus atau Biji
Macam Pembungkus
Ukuran Penjelasan lengkap ttg bahan, merk, mutu, dsb
Tanda pada pembungkus
Kuantitas Kondisi pada saat diterima
Diperiksa Oleh : Diterima Oleh :
4. Gambar 4 : Memo Debit
PT. ATOKJl. Padang KerinciKupang
MEMO DEBIT
Kepada Yth : Nomor : 45678Tanggal :
Rekening utang kami pada saudara telah kami debit dengan adanya pengembalian kepada saudara, karena adanya ketidak sesuaian antara bahan yang kami terima dengan bahan yang dipesan menurut order pembelian kami.
Referensi saudara Referensi kami
Surat order pengiriman Surat order Pembelian
Nomor Tanggal Nomor TanggalNo. Nama Satuan Kuantitas Harga Jumlah
11
Urut Bahan Satuan Harga
Jumlah
Bagian Pembelian
5. Gambar 5 : Laporan Pengiriman Bahan
PT. ATOKJl. Padang KerinciKupang
LAPORAN PENGIRMAN BAHANNomorLPB
12657 Tanggal No.surat Order Pembelian Tanggal SOP
Kepada Yth :
Dikirim Ke :
No.Urut
Nama Bahan Spesifikasi bahn Satuan Kuantitas
Surat Order Pengiriman Saudara
Nomor Tanggal
Bagian Pengiriman
12
RangkumanProses pengelolaan kartu persediaan bahan baku yang diuraikan pada bagian pertama dirancang untuk perusahan Industri sebagai modal. Oleh karena itu hal hal yang diperhatikan dalam proses pengelolaan kartu persediaan bahan baku terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut :1. prosedur pencatatan pembelian persediaan bahan baku2. proses pencatatan pengembalian persediaan bahan baku ke pemasok3. proses pencatatan persediaan bahan baku yang dikeluarkan/dipakai dalam proses
produksi Dalam proses pembalian bahan baku selain dicatat pada akun persediaanbahan baku juga dicatat diakun pembantu persediaan yang disebut kartu persediaan bahan baku berdasarkan dokumen sumber ; order pembelian, faktur dari pemasok, dan laporan penerimaan bahan. Bahan baku yang dibeli setelah diteliti, ternyata ada yang tidak sesuai/ rusak akan dikembalikan ke pemasok/ penjual. Proses pengembalian bahan ini harus dicatat oleh bahagian kartu persediaan bahan baku berdasarkan dokumen sumber ; Laporan pengiriman bahan dan memo debit yang akan mengurangi persediaan bahan baku
Tugas I:1. Melakukan observasi ke salah satu perusahaan untuk mengidentifikasi, apakah
perusahaan tersebut melakukan proses pencatatan kartu persediaan bahan baku, sebagaimana diuraikan dimuka!
2. Bukti/dokumen yang digunakan untuk proses pencatatan kartu persediaan bahan baku.
3. Apabila terdapat perbedaan dalam proses pengelolaan/pencatatan kartu persediaan bahan, dapat didiskusikan bersama teman, penyebab terjadinya perbedaan tersebut.
4. Konfirmasikan hasil diskusi dengan guru prodiklat. Kegiatan Belajar 2:
Membukukan data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku, membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku, dan melakukan pencocokan fisik dengan kartu persediaan bahan baku secara periodic
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2
Peserta diklat mampu ;- menjelaskan prosedur pencatatan mutasi bahan baku- membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku- melakukan perhitungan fisik persediaan
a. Uraian Materi 2:Prosedur permintaan dan pengeluaran bahan baku Bagian produksi yang membutuhkan bahan, mengisii bukti permintaan bahan sebanyak 3 lembar. Setelah bukti permintaan bahan tersebut diotorisasi oleh yang berwenang, 3 lembar bukti permintaan bahan tersebut dibawah kebagian gudang.Bagian gudang menyiapkan bahan baku sesuai dengan yang tercantum dalam bukti permintaan bahan dan menyerahkannya pada bagian produksi yang membutuhkannya. Bagian gudang mengisi jumlah bahan baku yang diserahkan pada kolom “diserahkan” dalam bukti permintaan bahan dan setelah diotorisasi oleh kepala bagian gudang, 3 lembar bukti permintaan bahan tersebut oleh bagian gudang dibagikan sebagai berikut :Lembar 1 bagian akuntansi persediaan Lembar 2 arsip bagian gudangLembar 3 diserahkan kembali kepada bagian produksi yang meminta bahan baku bersamaan dengan penyerahan bahan baku.Bagian gudang mencatat pemakaian bahan baku ini di dalam kartu gudang pada kolom “dipakai” dan mencatatnya pula pada kartu bahan. Bagian akuntansi pesediaan menerima bukti permintaan bahan lembar 1 dari bagian gudang, kemudiaan mengisi informasi harga satuan dan menghitung serta mencantumkan jumlah harga pokok bahan baku yang dpakai dalam bukti permintaan bahan tersebut. Informasi mengenai harga satuan diperoleh dari kartu harga pokok persediaan bahan baku yang bersangkutan.
13
Metode pencatatan biaya bahan bakuAda 2 macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yaitu:1. metode mutasi persediaan (Perfectual Inventory Methode)2. metode persediaan fisik (Physical Inventory Methode)Dalam metode mutasi persediaan setiap mutasi bahan baku dicatat dalam kartu persediaan bahan baku. Dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persedian bahan baku dari pembelian saja yang dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya bahan baku karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan. Untuk mengetahui berapa biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi, harus dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan bahan baku yang masih ada digudang pada akhir periode akuntansi. Harga pokok persediaan ditambah dengan harga pokok bahan baku yang dibeli selama periode dikurangi dengan harga pokok persediaan bahan baku pada akhir periode merupakan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi selama periode yang bersangkutan. Macam-macam metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi diantaranya adalah :
a. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama ( MPKP )Metode MPKP menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok persatuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang digunakan untuk menetukan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai.
b. Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama ( MTKP )Metode MTKP menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dengan anggapan bahwa harga pokok persatuan bahan baku ang terakhir masuk dalam persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi
c. Metode rata-rata bergerak ( Average Methode )Dalam metode ini persediaan bahan baku yang ada digudang dihitung harga pokok rata-ratanya dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya. Setiap kali terjadi pembelian yang harga pokok persatuannya berbeda dengan harga pokok rata-rata persediaan yang ada digudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata persatuan yang baru. Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung harga pokoknya dengan mengalikan jumlah satuan bahan baku yang dipakai dengan harga pokok rata-rata persatuan bahan baku yang ada digudang. Metode ini disebut pula dengan metode rata-rata tertimbang, karena dalam menghitung rata-rata harga pokok persediaan bahan baku metode ini menggunakan kuantitas bahan baku sebagai angka penimbangnya.
Mutasi persediaan bahan baku yang terjadi akibat pembelian dan pemakaian dicatat dalam buku jurnal sebagai berikut :1. Pembelian bahan baku
a. Metode Perpektual Persediaan Bahan baku Rp. XX
Kas/hutang dagang Rp. XXb. Metode Fisik
Pembelian bahan baku Rp. XXKas/Hutang dagang Rp. XX
2. Pemakaian Bahan Bakua. Metode Perpektual
Barang dalam proses biaya bahan baku Rp. XXPersediaan bahan baku Rp. XX
b. Metode fisikTidak dijurnal, karena pemakaian bahan baku dapat diketahui apabila persediaan akhir bahan baku sudah diketahui pada akhir periode
Contoh :PT. Lembayung merupakan perusahan industri yang bergerak dalam bidang pembuatan tempe yang mempunyai data persediaan bahan baku berupa :Kacang kedele kualitas A pada tanggal 1 Agustus 2005 terdiri dari :- 5000 Kg. @Rp.2.000,- = Rp.10.000.000,-
14
- 7000 Kg. @Rp. 2.050,- = Rp.14.350.000,-Transaksi pembelian dan pemakaian bahan baku selama bulan agustus 2005 adalah sebagai berikut :Agustus 5, Pembelian 10.000 Kg @Rp.2.100 7, Pemakaian 6.000 Kg 12, Pemakaian 9.000 Kg
19, Pembelian 12.000 Kg @Rp.2.000,- 20, Pemakaian 7.500 Kg
Berdasarkan contoh soal diatas, dapat dikerjakan dengan metode :1. Metode Perpektual
KARTU PERSEDIAAN
Metode : MPKP
TglPembelian Pemakaian Saldo
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga JumlahAgst, 1 5.000 2.000 10.000.000 7.000 2.050 14.350.000 5 10.000 2.100 21.000.000 5.000 2.000 10.000.000
7.000 2.050 14.350.000 10.000 2.100 21.000.000 7 5.000 2.000 10.000.000 6.000 2.050 12.300.000
1.000 2.050 2.050.000 10.000 2.100 21.000.000 12 6.000 2.050 12.300.000 7.000 2.100 14.700.000
3.000
2.100
6.300.000
19 12.000 2.060 24.720.000 7.000 2.100 14.700.00012.000 2.060 24.720.000
20 7.000
2.100
14.700.000 11.500 2.060 23.690.000
500 2.060 1.030.00045.720.000 46.390.000
Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp.46.390.000,-
KARTU PERSEDIAAN
Metode : MTKP
TglPembelian Pemakaian Saldo
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga JumlahAgst, 1 5.000 2.000 10.000.000 7.000 2.050 14.350.000 5 10.000 2.100 21.000.000 5.000 2.000 10.000.000
7.000 2.050 14.350.000 10.000 2.100 21.000.000 7 6.000 2.100 12.600.000 5.000 2.000 10.000.000
7.000 2.050 14.350.000 4.000 2.100 8.400.000 12 4.0
00 2.1
00 8.400.000 5.000 2.000 10.000.000
5.000 2.050 10.250.000 2.000 2.050 4.100.00019 12.000 2.060 24.720.000 5.000 2.000 10.000.000
2.000 2.050 4.100.000 12.000 2.060 24.720.000
20 7.500 2.060 15.450.000 5.000 2.000 10.000.000 2.000 2.050 4.100.000
4.500 2.060 9.270.00045.720.000 46.700.000
Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp.46.700.000,-
15
KARTU PERSEDIAAN
Metode : Rata-Rata Bergerak
TglPembelian Pemakaian Saldo
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga JumlahAgst, 1 12.0
002.029,17 24.350.000
5 10.000 2.100 21.000.000 22.000 2.061,36 45.350.000 7 6.000 2.061,36 12.368.160 16.00
02.061,36 32.981.840
12 9.000 2.061,36 18.552.240 7.000 2.061,36 14.429.60019 12.000 2.060 24.720.000 19.000 2.060,50 39.149.600
20 7.500 2.060,50 15.453.750 11.500 2.060,50 23.695.850
45.720.000 46.374.150
Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi sebesar Rp.46.374.150,-
2. Metode Fisika. Metode MPKP
Perhitungan harga pokok persediaan akhir bahan baku :- 11.500 Kg @Rp.2.060 =Rp.23.690.000,-Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi dihitung sebagai berikut :Persediaan awal :-5.000 Kg @Rp.2.000,- =Rp.10.000.000,--7.000 Kg @Rp.2.050,- =Rp.14.350.000,- Rp.24.350.000,-Pembelian :- 5 Agustus 10.000 Kg @Rp.2.100,- =Rp.21.000.000,-
- 19Agustus 12.000 Kg @Rp.2.060,- =Rp.24.720.000,-
Rp.45.720.000,- Bahan baku siap diproduksi Rp.70.070.000,- Persediaan akhir Bahan baku
(Rp.23.690.000,-)Harga pokok bahan baku yang diproduksi
Rp.46.380.000,- =============b. Metode MTKP
Perhitungan harga pokok persediaan akhir bahan baku :-5.000 Kg @Rp.2.000,- =Rp.10.000.000,--6.500 Kg @Rp 2.050,- =Rp 13.325.000,-
Rp 23.325.000,-Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi dihitung sebagai berikut:Persediaan awal bahan baku Rp 24.350.000,-Pembelian total Rp 45.720.000,-
Bahan baku siap diproduksi Rp 70.070.000,-Persedian akhir bahan baku (Rp 23.350.000,-)
Harga pokok bahan baku yang diproduksi Rp 46.645.000,-
=============c. Metode Rata-Rata BergerakPerhitungan harga pokok persediaan akhir bahan baku :Perhitungan harga pokok rata-rata:
Persediaan awal 5.000 Kg @Rp 2.000,- = Rp 10.000.000,-
16
7.000 Kg @Rp 2.050,- = Rp 14.350.000,-Pembelian 5 Agustus 10.000 [email protected],- = Rp.21.000.000,-
19Agustus 12.000Kg @Rp.2.060,- = Rp.24.720.000,-34.000.Kg Rp.70.070.000,-
======== =============
Harga pokok rata-rata per kg =Rp.70.070.000,- : 34 Kg =Rp.2.060,88/kgJadi harga pokok persediaan akhir bahan baku sebesar :11.500 Kg @Rp.2.060,88 =Rp.23.700.120,-Jadi harga pokok bahan baku yang dipakai untuk proses produksi adalah sebagai berikut :
Persediaan awal bahan baku Rp 24.350.000,-Pembelian total Rp 45.720.000,-
Bahan baku siap diproduksi Rp 70.070.000,-Persedian akhir bahan baku (Rp 23.700.120,-)
Harga pokok bahan baku yang diproduksi Rp 46.369.880,-
=============
Laporan Ikhtisar persediaan bahan baku
Laporan Ikhtisar persediaan bahan baku adalah laporan yg menyajikan sisa atau saldo persediaan akhir bahan baku dari kartu persediaan untuk masing- masing bahan pada suatu periodi tertentu.
Laporan ini disusun atas dasar jenis dan jumlah bahan yg tercantum dalam kartu persediaan bahan baku. Kartu persediaan bahan baku merupakan buku pembantu yg berisi informasi baik mengenai kuantitas maupun harga pokok persediaan bahan baku . Kartu persediaan ini digunakan utk mencatat mutasi persediaan dan saldo tiap jenis persediaan baik kuantitas maupun harga pokoknya.
Contoh Formulir Kartu Persediaan adalah sbb :
KARTU PERSEDIAAN
Nama Barang :
SpesifikasiKode
BarangSatuan
Titik Pemesanan
EOQ GudangNo.
LantaiNo
LokasiNo Rak
Minimum Maximum
Pembelian Penerimaan Pemakaian Saldo
T
g
l
N
S
O
P
Jml
Dipe
san
Jml
Diter
ima
Sis
a
Pe
sa
na
n
T
g
l
No
LP
B
Ku
ant
ita
s
Ha
rg
a
Sa
tua
n
Jm
l
Ha
rg
a
T
g
l
No
BP
PB
Ku
ant
ita
s
Ha
rg
a
Sa
tua
n
Jm
l
ha
rg
a
Ku
ant
ita
s
Harg
a
Satu
an
Jml
Harga
17
Dari catatan saldo kartu persediaan, kemudian dibuat Laporan Persediaan Bahan Baku. Adapun contoh format Laporan Persediaan Bahan baku adalah sebagai berikut :
PT………… :
Bulan :
No. Urut Kode Bahan Nama Bahan J u m l a h
Prosedur perhitungan fisik persediaan
Dalam mengelola kartu persediaan bahan baku dibutuhkan perhitungan fisik persediaan bahan baku secara periodik dengan membuat berita acara hasil perhitungan fisik persediaan bahan baku.Formulir perhitungan bisa dibuat satu jenis saja yang dapat digunakan untuk mencatat hasil perhitungan kuantitas maupun untuk mencatat harga. Namun demikian formulir juga bisa dibuat beberapa jenis, yaitu untuk mencatat hasil perhitungan fisik, untuk mencatat akumulasi informasi yang tercantum pada formulir hasil perhitungan fisik dan untuk mencatat harga dan ikhtisar total persediaan.Prosedur dalam melakukan perhitungan fisik sediaan bahan baku adalah sebagai berikut :
a. Menentukan Panitia atau Petugas PerhitunganPihak yanga bertugas melakukan perhtungan fisik bahan baku adalah mereka yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan bahan baku, tetapi juga disertai petugas pengelola bahan baku.
b. Melakukan Perhitungan Fisik Sediaan Bahan bakuDalam melakukan proses ini semua bahan baku yang ada baik, yang terdapat pada gudang maupun yang masih berada pada bagian-bagian yang memakainya harus dihitung. Hasil perhitungannya akan dicatat dalam kartu perhitungan fisik.
c. Menentukan Harga PerolehanLangkah ini dilakukan oleh bagian kartu sediaan, yaitu dengan mengisi harga perolehan per satuan untuk setiap jenis bahan baku dalam daftar perhitungan fisik sediaan bahan baku.
Dokumen Perhitungan Fisik Sediaan bahan baku :a. Kartu Perhitungan Fisikb. Daftar Hasil Perhitungan fisikc. Bukti Memorial
Untuk memudahkan hasil perhitungan dan memperkuat pengendaliann intern , perhitungan persediaan dilakukan dengan menggunakan alat Bantu formulir perhitungan yang disesuaikan dengan cara kerja.Formulir terdiri dari tiga bagian yaitu :
1. Bagian pertama memuat data hasil perhitungan yang dilakukan kelompok pertama.2. Bagian kedua memuat data hasil perhitungan kelompok kedua.
18
3. Bagian ketiga, apabila perhitungan telah selesai akan ditinggal pada barang dan akan berfungsi sebagai tanda bahwa bahan bersangkutan telah selesai dihitungdan tertulis atasnya rata-rata selesai dihitung.
Selanjutnya kelompok pertama melakukan perhitungan pertama dan mengisi data antara lain :1. Nomor persediaan2. Uraian bahan3. Hasil perhitungan jumlah bahan
Data pertama, kedua dan ketiga dicatat pada formulir bagian kedua, sedangkan data keempat ditulis pada formulir bagian pertama .
Contoh formulir perhitungan fisik persediaan :
Nomor : 1309 Selesai dihitung ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Nomor : 1309 Hasil perhitungan keduaNomor kode bahan ------------------------------------------------------------------------------------------------Uraian bahan ------------------------------------------------------------------------------------------------Lokasi ---------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah kuantitas bahan------------------------------------------------------------------------------------------- Satuan ---------------------------------------------------------------------------------------Dihitung oleh Nomor 1309------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Hasil Perhitungan Pertama Jumlah Bahan Kuantitas................................................................................ Satuan ...........................................................................................................
Dihitung oleh
Setelah melakukan perhitungan persediaan selanjutnya petugas perhitungan persediaan membuat berita acara pemeriksaan seperti di bawah ini. :
BERITA ACARA PERHITUNGANFISIK BAHAN BAKU
Pada hari …………………Tanggal…………………Tahun………………Pukul…………..Telah dilakukan pemeriksaan bahan baku di gudang dengan kondisi sebagai berikut :
No.
Kode Bahan Jenis Bahan Data bahan sebelum pemeriksaan
Data Setelah diperiksa
Selisih Keterangan
Bagian Persediaan Bagian Perhitungan Fisik
19
Petugas I Petuas II Petugas III
---------------------- -------------------------- -----------------------
C. Rangkuman.
Metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi meliputi meode mutasi persedian dan metode persediaan fisik. Untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi digunakan beberapa metode yaitu, metode MPKP, MTKP dan rata-rat bergerak . Pada akhir periode disusun laporan ikhtisar persediaan bahan baku. Laporan persediaan bahan baku dapat digunakan pada semua metode pencatatan, baik secara fisik atau perpectual. Laporan ini disusun atas catatan saldo kartu Persediaan bahan baku berdasarkan jenis dan kuantitas barang pada suatu periode tertentu
D. Tugas1. PT. Muda memiliki data persediaan bahan baku selama periode bulan Agustus 2005 sbb :
Agustus 1 Persediaan awal 5.000 Kg @Rp.10.000,- 2 Pemakaian 2.500 Kg 3 Pembelian 7.000 Kg @Rp.10.100,- 8 Pemakaian 5.000 Kg
11 Pemakaian 2.000 Kg 16 Pembelian 8.000 Kg @Rp.10.200,- 20 Pemakaian 3.000 Kg 25 Pembelian 5.000 Kg @Rp.10.150,-
Berdasarkan soal diatas diminta mencatat kedalam kartu persediaan bahan baku dengan metode MTKP Perpetual
2. PT. Atok memakai bahan baku jenis A1. Data mengenai persediaan bahan jenis A1 selama bulan Agustus 2005 sebagai berikut :
2 Agst 2005 Persediaan 80 unit @ Rp. 24.000 Rp. 19200005 Agst 2005 Pembelian 120 unit @Rp 25.000 Rp 300000010 Agst 2005 Pemakaian 140 unit 16 Agst 2005 Pembelian 160 unit @Rp 26000 Rp 416000020 Agst 2005 Pemakaian 120 unit26 Agst 2005 Pembelian 140 unit @Rp 27000 Rp 3780000
Berdasarkan perhitungan fisik di gudang jumlah bahan yang tersisa sebesar 180 unit dan Buatlah kartu persediaan dengan metode masuk pertama keluar pertama.
20
Jawaban :
PT.MUDA KARTU PERSEDIAAN Bahan : JAKARTA Satuan |: Kg Metode :MTKP
Tgl Dibeli Dipakai SaldoUnit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga
Agst 1 - - - - - - 5.000 10.000 2 2.500 10.000 25.000.000 2.500 10.000 5 7.000 10.100 70.700.000 2.500 10.000 - 7.000 10.100 8 5.000 10.100 50.500.000 2.500 10.000
- - - 2.000 10.10011 2.000 10.100 20.200.000 2.500 10.00016 8.000 10.200 81.600.000 2.500 10.000
8.000 10.20020 3.000 10.200 30.600.000 2.500 10.000
5.000 10.20025 5.000 10.150 50.750.000 2.500 10.000
5.000 10.2005.000 10.150
203.050.000 126.300.000
21
PT. ATOK KARTU PERSEDIAAN Bahan : A1JAKARTA Satuan : Unit Metode :MPKP
Tgl Diterima Dipakai SaldoUnit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Agst. 2 - 80 24000 1920000
5
120 25000 3000000 - - - 80 24000 1920000
120 25000 300000010 - - - 80 24000 -
60 25000 60 25000 150000016 160 26000 4160000 - - - 60 25000 1500000
160 26000 416000020 60 25000
100 26000 60 26000 156000026 140 27000 3780000 60 26000 1560000
140 27000 3780000
30 420 78000 10940000 300 100000 - 200 - 5340000
22
23
BAB IIIEVALUASI
Data Persediaan bahan baku PT. RAME Sawangan pada tanggal 1 Januari 2005 adalah sebanyak 500 Kg @ Rp 1.000,-.
A. Transaksi yang berhubungan dengan bahan baku selama selama bulan januari 2005 adalah sebagai berikut :
Tanggal Uraian Quantity Harga / Kg
2 Januari Pemakaian bahan bahku 400 Kg 5 Januari Pembelian bahan baku 1.200 Kg Rp 1.100,- 7 Januari Pembelian bahan baku 900 Kg Rp 1.200,- 8 Januari Pemakaian bahan baku 1.000 Kg
15 Januari Retur Pemb. Tgl 5 Januari 100 Kg20 Januari Pemakaian bahan baku 600 Kg25 Januari Pembelian bahan baku 500 Kg Rp 1.300,-30 Januari Pemakaian bahan baku 700 Kg
B. Hasil perhitungan phisik terhadap persediaan bahan baku di gudang pada tanggal 31 Januari 2005 menunjukkan data sbb. :
. 100 Kg @ Rp 1.000,- = Rp 100.000,-
. 200 Kg @ Rp 1.200,- = Rp 240.000,-
Dari data diatas, diminta :
01. Mencatat mutasi persediaan dalam kartu persediaan bahan baku dengan metode FIFO.02. Menghitung selisih perhitungan phisik bahan baku dengan hasil pencatatan bahan baku
dengan metode FIFO.03. Mencatat mutasi persediaan dalam kartu persediaan bahan baku dengan metode LIFO.04. Menghitung selisih perhitungan phisik bahan baku dengan hasil pencatatan bahan baku
dengan metode LIFO.05. Mencatat mutasi persediaan dalam kartu persediaan bahan baku dengan metode RATA
RATA BERGERAK06. Menghitung selisih perhitungan phisik bahan baku dengan hasil pencatatan bahan baku
dengan metode RATA RATA BERGERAK
24
KUNCI JAWABAN:NO. 01
PT. RAME SAWANGANKARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU
METODE : FIFOTGL MASUK KELUAR SISA
QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh
Jan 01 - - - - - - 500 1.000 100.000
02 - - - 400 1.000 400.000 100 1.000 100.000
05 1.200 1.100 1.080.000 - - - 1001.200
1.0001.100
100.0001.320.000
07 900 1.200 1.080.000 - - - 1001.200
900
1.0001.1001.200
100.0001.320.0001.080.000
08 - - - 100900
1.0001.100
100.000990.000
300900
1.1001.200
330.0001.080.00
15 - - - 100 1.100 110.000 200900
1.1001.200
220.0001.080.000
20 - - - 200400
1.1001.200
220.000480.000
500 1.200 600.000
25 500 1.300 650.000 - - - 500500
1.2001.300
600.000650.000
30 - - - 500200
1.2001.300
600.000260.000
300 1.300 360.000
KUNCI JAWABAN:NO. 02
Hasil perhitungan phisik per 31 Januari 2005 adalah :. 100 Kg @ Rp 1.000,- = Rp 100.000,-. 200 Kg @ Rp 1.200,- = Rp 240.000,- +
= Rp 340.000,-Hasil catatan metode FIFO adalah :300 Kg @ Rp 1.300 = Rp 360.000,- -
Selisih Perhitungan bahan baku = Rp 20.000,-
25
KUNCI JAWABAN:NO. 03 PT. RAME SAWANGAN
KARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU
METODE : LIFOTGL MASUK KELUAR SISA
QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh
Jan 01 - - - - - - 500 1.000 100.000
02 - - - 400 1.000 400.000 100 1.000 100.000
05 1.200 1.100 1.080.000 - - - 1001.200
1.0001.100
100.0001.320.000
07 900 1.200 1.080.000 - - - 1001.200
900
1.0001.1001.200
100.0001.320.0001.080.000
08 - - - 900100
1.2001.100
1.080.000110.000
1001.100
1.0001.100
100.0001.210.00
15 - - - 100 1.100 110.000 1001.000
1.0001.100
100.0001.100.000
20 - - - 600 1.100 660.000 100400
1.0001.100
100.000440.000
25 500 1.300 650.000 - - - 100400500
1.0001.1001.300
100.000440.000650.000
30 - - - 500200
1.3001.100
650.000220.000
100200
10001.100
100.000220.000
KUNCI JAWABAN:NO. 04 Hasil perhitungan phisik per 31 Januari 2005 adalah :
. 100 Kg @ Rp 1.000,- = Rp 100.000,-
. 200 Kg @ Rp 1.200,- = Rp 240.000,- += Rp 340.000,-
Hasil catatan metode LIFO adalah :100 Kg @ Rp 1.000 = Rp 100.000200 Kg @ Rp 1.100 = Rp 220.000,- + = Rp 320.000,- -
Selisih Perhitungan bahan baku = Rp 20.000,-KUNCI JAWABAN:NO. 05
26
PT. RAME SAWANGANKARTU PERSEDIAAN BAHAN BAKU
METODE : RATA RATA BERGERAKTGL MASUK KELUAR SISA
QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh QT H/Un Jlh
Jan 01 - - - - - - 500 1.000 100.000
02 - - - 400 1.000 400.000 100 1.000 100.000
05 1.200 1.100 1.080.000 - - - 1.300 1.092 1.420.000
07 900 1.200 1.080.000 - - - 2.200 1.136 2.500.000
08 - - - 1.000 1.136 1.136.000 1.200 1.136 1.363.000
15 - - - 100 1.136 113.600 1.100 1.136 1.249.600
20 - - - 600 1.136 681.600 500 1.136 568.000
25 500 1.300 650.000 - - - 1.000 1.218 1.218.000
30 - - - 700 1.218 852.600 300 1218 365.400
KUNCI JAWABAN:NO. 06
Hasil perhitungan phisik per 31 Januari 2005 adalah :. 100 Kg @ Rp 1.000,- = Rp 100.000,-. 200 Kg @ Rp 1.200,- = Rp 240.000,- +
= Rp 340.000,-Hasil catatan metode RATA RATA adalah :300 Kg @ Rp 1.218 = Rp 365.000,- -
Selisih Perhitungan bahan baku = Rp 25.000,-BAB IV
PENUTUP
27
Setelah mempelajari Modul Pengelolaan Kartu Persediaan Bahan Baku (D 15) secara tuntas, maka peserta Diklat mampu melakukan kegiatan :
Menyiapkan kartu pengelolaan persediaan bahan baku MEngidentifikasi data mutasi persediaan bahan baku Membukukan data persediaan bahan baku ke kartu persediaan bahan baku Membuat laporan ikhtisar persediaan bahan baku Melakukan pencocokan phisik dengan kartu persediaan bahan secara periodic
Apabila peserta Diklat telah mampu mencapai sub-sub kompetensi ini secara tuntas, telah memenuhi syarat untuk mengajukan dan melakukan Uji Kompetensi dan Sertifikasi. Selanjutnya peserta Diklat dapat melanjutkan ke modul berikutnya yaitu mengelola kartu biaya produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta
28
Soemita,Ak (1980) Cost Accounting Planning and Control, Akademi Akuntansi Bandung. Bandung
Anonim, (1991) Akuntansi Biaya, Proyek Pengembangan Pendidikan Akuntansi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Anonim, (2004) Standar Kompetensi Kerja Nasonal Indonesia Bidang Akuntansi
29
30
Top Related