Laporan KeberlanjutanSustainability Report2016
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
2016Accelerating Sustainable D
evelopment
PT Angkasa Pura II (Persero)
Building 600Soekarno-Hatta International AirportPO BOX 1001/BUSHJakarta 19120 IndonesiaTelp: +6221 550 5079, +6221 550 5074, +6221 500 138Fax: +6221 550 2141E-mail: [email protected]
Accelerating Sustainable
Development
Laporan KeberLanjutansustainabiLity report
2016
2016
Peningkatan kesejahteraan masyarakat, memberikan pengaruh
positif terhadap kesadaran akan kebutuhan sarana transportasi
yang lebih efektif dan efiien. Hal ini, sejalan dengan adanya
peningkatan penggunaan sarana transportasi udara sebagai
salah satu moda transportasi yang sesuai dengan kondisi
geografi kepulauan Indonesia.
Dengan Potensi dan peluang usaha tersebut, PT Angkasa Pura
II (Persero) atau “Angkasa Pura II/ Perseroan” bergerak cepat
membenahi diri, menyeimbangkan kompetensi dan kinerja,
merancang strategi usaha, sehingga dapat mewujudkan
keunggulan dalam pencapaian kinerja keberlanjutan
(sustainability performance), yaitu keunggulan usaha yang
dilandaskan pada keseimbangan kinerja di bidang ekonomi,
sosial, dan lingkungan.
Angkasa Pura II berkomitmen untuk terus mewujudkan
pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan peran
dalam merealisasikan tanggung jawab sosial melalui pendekatan
triple bottom line (People, Planet, Profi). Strategi Perseroan
menghadirkan bandar udara dengan konsep “eco airport dan
Airport Garden (Green Airport)” dan pengembangan fasilitas
beserta pelayanan bandara bertaraf “world class airport”.
Meningkatkan peran dalam mewujudkan kemandirian
ekonomi dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik melalui
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Menciptakan
sumber daya manusia yang handal dan profesional dengan
kompetensi sesuai dengan kualifiasi dalam mengelola usaha
jasa kebandarudaraan.
Pada gilirannya, strategi dan upaya tersebut dapat
memantapkan Angkasa Pura II sebagai bandar udara kelas
dunia dan mendukung peningkatan laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
Improvement of the community’s welfare provides positive
impact to the awareness of the need of a more effective and
efficient transportation. This is in line with the increase in the
use of air transport as a mode of transportation which is in
accordance with Indonesia’s geographical condition.
With such business opportunity and potential, PT Angkasa Pura
II (Persero) or “Angkasa Pura II/the Company” moves quickly
to improve itself, develop the competence and performance,
and design business strategy, thus realizing excellence in
sustainability performance, namely business excellence which
is based on performance balance in economy, social, and
environment.
Angkasa Pura II is committed to continuously realize sustainable
development by improving the role in realizing social
responsibility through triple bottom line approach (People,
Planet, Profile). Strategy of the Company is presenting airports
with Eco Airport and Airport Garden (Green Airport) concept
and developing world-class airport facilities and services.
The Company also improves its role in realizing independent
economy and a better quality life of the community through
Partnership and Community Development Program (PKBL)
and generates reliable and professional human resources with
competencies which are in accordance with qualification in
managing airport business.
In turn, the efforts and strategies will confirm Angkasa Pura
II as a world-class airport and support the development of
economy in Indonesia.
Accelerating Sustainable Developmnet
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 1
Perolehan nilai ekonomiPendapatan Usaha
Perolehan nilai ekonomi dari pendapatan Usaha tahun 2015
mencapai Rp5,64 triliun, meningkat terhadap pendapatan
usaha tahun 2014 sebesar Rp4,87 triliun.
Distribusi nilai ekonomiPembayaran karyawan
Distribusi nilai ekonomi terhadap pembayaran kepada
karyawan tahun 2015 mencapai Rp1,16 triliun, meningkat
dibandingkan pembayaran kepada karyawan tahun 2014
sebesar Rp1,01 triliun.
kontribusi kepada negara
Distribusi nilai ekonomi terhadap pembayaran pajak kepada
negara tahun 2015 mencapai Rp585,70 miliar, lebih rendah
dibandingkan pembayaran pajak tahun 2014 sebesar
Rp624,43 miliar.
Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lainDistribusi nilai ekonomi melalui pembayaran kepada pemasok,
kontraktor dan pihak ketiga lain tahun 2015 mencapai
Rp1,94 triliun, meningkat dibandingkan kepada pemasok,
kontraktor dan pihak ketiga lain tahun 2014 sebesar
Rp748,30 miliar.
economic Value acquisitionOperating Revenues
Economic value acquisition from operating revenues in 2015
amounted to Rp5.64 trillion, increased compared to operating
revenues in 2014 which was Rp4.87 trillion.
Distribution of economic ValuePayment to employees
Distribution of economic value to payment to employees in
2015 amounted to Rp1.16 trillion, increased compared to
payment to employees in 2014 which was Rp1.01 trillion.
contribution to the nation
Distribution of economic value to tax payment to the nation in
2015 amounted to Rp585.70 billion, lower compared to tax
payment in 2014 which was Rp624.43 billion.
Payment to suPPliers & other thirD PartiesDistribution of economic value through payment to suppliers,
contractors, and other third parties in 2015 amounted to
Rp1.94 trillion, increased compared to payment to suppliers,
contractors, and other third parties in 2014 which amounted
to Rp748.30 billion.
HighlightKinerja BerkelanjutanSuStAinAbLe PeRfoRmAnce HigHLigHtS
Ikhtisar Kinerja EkonomiEconomic performance highlights
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)2
Program-Program:
1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport
Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura
II telah menggunakan konsep airport garden dengan
memberikan ruang/daerah resapan air dan tata ruang
bandara bernuansa taman.
2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan
Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah
lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara
antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan
Bandar Udara Soekarno-Hatta.
3. Pengelolaan Limbah/Sampah Air (Cair)
Sistem water treatment sehingga air dapat dikembalikan
ke alam dengan aman sebagai penyiraman tanaman dan
taman bandara.
4. Pengelolaan Limbah/Sampah Padat
Pengelolaan Limbah padat melalui proses pembakaran
untuk menghilangkan endemi penyakit dari daerah lain,
khususnya dari luar negeri.
Programs:1. Airport Garden and Eco Airport Concept
Development of airports owned by Angkasa Pura II
has adopted the airport garden concept by providing
water infiltration room/area and airport with garden
atmospheres.
2. Environmentally Friendly Building Design
Environmentally friendly airport building design has been
adopted in several airports among others the Kualanamu
Airport and the development of Soekarno-Hatta Airport.
3. Water (Liquid) Waste/Trash Management
Water treatment system so that the water can be safely
returned to nature as watering of plants or airport
gardens.
4. Solid Waste/Trash Management
Solid waste management through a combustion process
to eliminate epidemic disease from other regions,
escpecially from outside the country.
Dana Program bina lingkungan / Funds for Community Development Program
Ikhtisar Kinerja LingkunganEnvironmental Performance Highlights
Rp 33,26 miliar / billion
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 3
PemberDayaan ekonomi masyarakatPemberdayaan ekonomi masyarakat melalui “Program
Kemitraan” dengan realisasi pelaksanaan program dana
mencapai Rp53,00 miliar.
Penyaluran dana pinjaman terhadap 875 mitra binaan
mencakup sektor usaha antara lain: industri, perdagangan,
Jasa, perkebunan, peternakan, pertanian, perikanan, dan
sektor usaha lainnya.
emPowerment of community’s economyEmpowerment of community’s economiy through “Partnership
Program” with realization of program implementation fund
amounted to Rp53.00 billion.
Distribution of loan fund to 1.104 partnership of business
sectors comprosing industry, trading, services, plantation,
livestock, agriculture, fishery, and other business sectors.
sektor usaha lainnya.
bina lingkungan & Pengentasan kemiskinanPada 2016, Perseroan berkontribusi terhadap peningkatan
kualitas hidup masyarakat melalui program bina lingkungan
dan pengentasan lingkungan berupa pemberian bantuan
bencana alam, bantuan pendidikan/pelatihan, bantuan
peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana
dan sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan
pelestarian alam, bantuan pengentasan kemiskinan, dan
bantuan pendidikan/pelatihan dan promosi Mitra Binaan
di seluruh cabang Angkasa Pura II dengan dana mencapai
Rp4,18miliar.
community DeVeloPment & PoVerty alleViationIn 2016, the Company contributed to the improvement of
the community’s life quality through community development
and poverty alleviation program in the form of provision
of donation to natural disaster victims, education/training
donation, health improvement donation, development
of public facilities and infrastructures, religious facilities
assistance, natural conservation assistance, poverty alleviation
assistance, and education/training assistance and promotion
for Assisted Partners in all branches of Angkasa Pura II with
total funds amounting to Rp4.18 billion.
Dana Program kemitraan / Funds for Partnership Program
Dana bina lingkungan & Pengentasan kemiskinan /
Funds for Community Development & Poverty Alleviation
Ikhtisar Kinerja SosialSocial Performance Highlights
Rp 53,00 miliar / billion
Rp 4,18 miliar / billion
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)4
Daftar Isi
Highlight Kinerja BerkelanjutanSustainable Performance Highlights
1 Ikhtisar Kinerja Ekonomi / Economic
performance highlights
2 Ikhtisar Kinerja Lingkungan /
Environmental Performance Highlights
4 Ikhtisar Kinerja Sosial / Social
Performance Highlights
4 daftar isi / Table of Content6 Ikhtisar Kinerja
Keberlanjutan 2016 / 2016 Sustainability Performance Highlights
8 sambutan komisaris utama Remarks from the board of
commissioners12 sambutan direktur utama Remarks from President Director
Tentang Laporan iniAbout this Report
20 Periode Laporan / Reporting Period
20 Penggunaan Pedoman GRI-G4 Sebagai
Rujukan / The Use of GRI-G4 Guideline
as Reference
21 Batas (Boundary) Laporan
Report Boundary
21 Prinsip dan Proses Penetapan Konten
Laporan / Principle and Process of
Determination of Content of Report
23 Menentukan Aspek-Aspek Material dan
Boundary / Determining Material Aspects
and Boundary
23 Assurance / Assurance
24 Alamat Kontak / Contact Address
25 Laporan Penerapan GRI G4 Core
GRI G4 Core Implementation Report
Tentang Angkasa Pura IIAbout Angkasa Pura ii
26 Sekilas Tentang Angkasa Pura II
Angkasa Pura II at a Glance
30 Wilayah Operasi / Operating Area
29 Kepemilikan Saham Angkasa Pura II
Share Ownership of Angkasa Pura II
31 Perubahan Signifikan
Significant Changes
31 Skala Organisasi Angkasa Pura II
Organization Scale of Angkasa Pura II
32 Struktur Organisasi / Organizational
Structure
36 Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan
Vision, Mission, and Corporate Values
tata kelola keberlanjutanSustainability governance
36 Tata Kelola Keberlanjutan / Sustainability
Governance
37 Kebijakan dan Struktur Tata Kelola
Governance Structure and Policy
39 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders (GMS)
40 Dewan Komisaris / The Board of
Commissioners
43 Direksi / The Board of Directors
48 Kode Etik dan Budaya Perseroan
Code of Conduct and Corporate Culture
49 Pencegahan Praktik Korupsi / Preventing
Corruption
50 Whistleblowing System
Whistleblowing System
52 Perlindungan Terhadap Pelapor
Protection to the Whistleblower
52 Manajemen Risiko / Risk Management
55 manajemen pemangku kepentingan
Stakeholder management
56 Hubungan dengan pemangku
kepentingan / relationship with
stakeholders
58 Pemasok / Suppliers
Fokus Pertumbuhan Ekonomifocus on economic growth
59 Fokus Pertumbuhan Ekonomi
The focus of economic growth
60 Strategi Pengembangan
development strategy
64 Distribusi Nilai ekonomi
Economic value distribution
67 Kontribusi Pada Negara
Contribution to the state
Table of Content
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 5
Berbagi Kepada MasyarakatSharing to the community
68 Berbagi kepada Masyarakat
Sharing to the Community
69 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Community Economic Empowerment
69 Penyaluran Program Kemitraan Dengan
Sesama BUMN / Disbursement of
partnership programs with SOEs
70 Mitra Binaan / Total Development
Partners
72 Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
Improvement of people’s quality of life
74 Pendidikan dan Pelatihan
Education / Training
74 Promosi / Promotion
Menjaga Kelestarian Lingkunganmaintaining environmentalSustainability
77 Menjaga Kelestarian Lingkungan
Maintaining Environmental Sustainability
78 Komitmen Menjaga Lingkungan
Commitment to Maintaining the
Environment
79 Penggunaan Energi Ramah Lingkungan
Use of Environmentally Friendly Energy
80 Pemanfaatan Air / water use
81 Pengelolaan Limbah Cair dan Padat
solid and liquid waste management
84 Skema Pengelolaan Limbah/Sampah
Proyek Pengembangan Bandar Udara
Waste/Trash Management Scheme of
Airport Development Project
85 Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Greenhouse Gas Emissions Reduction
85 Sertifikasi di Bidang Lingkungan Hidup
Certifications in the Environmental Field
Memenuhi Harapan Pelangganmeet customer expectations
86 Memenuhi Harapan Pelanggan
Meet customer expectations
86 Tanggung Jawab Keamanan dan
Keselamatan Bandara / Airport security
& health responsibility
88 Satuan Pengamanan Bandara
Airport Security Unit
89 Pelayanan PKP_PK / PKP-PK service
90 Pelayanan Penanggulangan Gawat
Darurat / Emergency Services
90 Sistem Mnajemen Keselamatan
Safety management system
93 Fasilitas Keselamatan Penerbangan
Flight safety facility
94 Akses informasi layanan dan
penyelesaian keluhan / Information
Access for Customer Service and
Complaints
96 Jumlah Pengaduan Pelanggan Tahun
2016 / Total Customer Complaints in
2016
106 Tindak Lanjut Penanganan/Eskalasi
Komplain / Follow Up of Handling/
Escalation of the complaint
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resource Development
99 pengembangan sumber daya manusia
Human Resource Development
100 Profil Sumber Daya Manusia
Profile of human resources
104 Kesetaraan Gender dan Kesempatan
Kerja / Gender equality and work
opportunities
104 Kebebasan Berserikat
Freedom of association
105 Pelatihan dan Pengembangan SDM \
training & development of hr
109 Implementasi Knowledge Management
(KM) / Knowledge Management
Implementation
110 Airport Learning Academy (ALA)
Airport Learning Academy (ALA)
112 Program Pensiun /Pension Program
113 Bonus / Bonus
113 Program Santunan Hari Tua dan
Penghargaan Masa Kerja /
Pension Benefit Program and Working
Period
113 Cuti Tahunan, Cuti Panjang dan
Tunjangan / Annual leave, long leave
and allowances
113 Pemeliharaan Kesehatan
Health Maintenance Program
113 Program Asuransi Jiwa dan Jaminan
Ketenagakerjaan / Life Insurance and
Employment Insurance Program
114 kesehatan dan keselamatan kerja
occupational health and safety
116 Referensi Silang dengan Indikator GRI - G4
gRi - g4 checklist indicator
126 Lembar Umpan Balik feedback Sheet
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)6
kinerja neraca (dalam miliar rupiah) / Balance Sheet Performance (in billion
Rupiah)
2015 2016
Aset / Assets 20.270,76 27.991,21
Liabilitas / Liabilities 4.034,99 8.063,60
Ekuitas / Equity 16.235,77 19.927,41
kinerja keuangan (Dalam miliar ruPiah) / financial Performance (in billion ruPiah)
Pendapatan Usaha / Operating Revenues 5.644,15 6.645,80
Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax 2.266,19 2.129,41
Laba (Rugi) Bersih / Net Profit (Loss) 1.687,32 1.940,25
Laba Komprehensif Tahunan Berjalan / Comprehensive Profit for the Year 1.634,68 1.898,34
kinerja operasional / operational Performance
Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute) / Aircraft Movement (in Route) 632.418 723.799
Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax) / Passenger Movement (in thousand Pax) 84.292 95.175
Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg) / Cargo Movement (in thousand Kg) 739.689 743.336
Distribusi nilai ekonomi (Dalam miliar ruPiah) / economic Value Distribution (in billion ruPiah)
Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lain / Payment to Suppliers & Other Third
Parties
(1.210,44) (1.763,12)
Pembayaran Karyawan / Payment to Employees 1.158,35 1.303,44
Pembayaran Lainnya (Operasional) / Other Payment (Operational) (21,96) (11,68)
Pembayaran dividen / Dividend Payment 219,61 337,46
Pembayaran Pajak / Tax Payment (622,01) (642,85)
kinerja sosial (dalam miliar rupiah) / social Performance (in billion rupiah)
Penyaluran Dana Program Kemitraan / Partnership Program Fund Distribution 51,43 53,00
Mitra Binaan / Assisted Partners 1104 875
Penyaluran Dana Bina Lingkungan dan Pengentasan Kemiskinan / Community
Development and Poverty Alleviation Fund Distribution
11,89 39,05
kinerja lingkungan (Dalam juta ruPiah) / enVironmental Performance (in million ruPiah)
Realisasi Dana Pelestarian Lingkungan / Realization of Environmental Preservation
Fund
41,5 62,3
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 20162016 Sustainability Performance Highlights
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 7
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)8
rhenalD kasalikomisaris utamaPresident Commissioner
Sambutan Dewan KomisarisRemarks from the Board of Commissioners
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 9
Para Pemangku Kepentingan yang
Terhormat,
Dewan Komisaris Angkasa Pura II
memahami bahwa perkembangan
bisnis dewasa ini tidak hanya menuntut
Perseroan untuk mengejar keuntungan
semata. Maraknya isu perubahan iklim
dan praktik bad governance yang
mengancam kelestarian lingkungan
beserta timbulnya kesadaran untuk
berperan aktif dalam pengembangan
masyarakat turut mengubah paradigma
dalam pengelolaan Perseoan untuk
turut serta menghadapi isu lingkungan
dan mengembangkan kehidupan
masyarakat.
Dewan Komisaris bersama Direksi
Angkasa Pura II memahami bahwa
kunci sukses Perseroan dalam
meningkatkan pertumbuhan bisnis
yang berkelanjutan tak lepas dari
komitmen yang teguh dan tetap
konsisten dalam menerapkan konsep
Triple Bottom Line di lingkungan
bisnis Perseroan. Untuk itu kami
telah menerapkan keseimbangan
antara profit–people–planet dalam
strategi kami yang tertuang dalam
Rencana Jangka Panjang Perseroan
(RJPP) maupun Rencana Kegiatan dan
Anggaran Tahunan (RKAT).
Dear Valued Stakeholders,
The Board of Commissioners of
Angkasa Pura II understands that the
current business development does
not only require the Company to
chase merely advantages. The rising
issues of climate change and bad
governance practice which threat the
environmental preservation and the
awareness to actively participate in
the development of community take
part in changing the paradigm in the
Company’s management to participate
in tackling environmental issues and
developing the community’s life.
The Board of Commissioners and the
Board of Directors of Angkasa Pura II
understands that the Company’s key
to success in increasing the sustainable
business growth is inseparable
from the strong commitment and
consistency in implementing the Triple
Bottom Line concept in the Company’s
business environment. To that end,
we have balanced the profit-people-
planet in our strategy as stated in the
Company Long Term Plan (RJPP) and
Annual Budget and Plan (RKAT).
Pada aspek kinerja ekonomi, angkasa Pura ii berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar rp6,64 triliun dengan laba tahun berjalan sebesar rp1,94 triliun dan pendapatan komprehensif tahun berjalan sebesar rp1,90 triliun.
In the aspect of economic performance, Angkasa Pura II managed to record revenues of Rp6,64 trillion with profit for the year amounted to Rp1.94 trillion and comprehensive income for the year amounted to Rp1,90 trillion.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)10
Laporan ini juga merupakan bagian integral dari fungsi
pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris atas
jalannya pengelolaan Perseroan. Laporan Keberlanjutan ini
secara terintegrasi memaparkan kinerja ekonomi, sosial dan
lingkungan yang dijalankan berdasarkan tata kelola Perseroan
yang baik (Good Corporate Governance) untuk mencapai
target – targetnya selaku entitas bisnis, sekaligus menjalankan
fungsi sosial bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. [G4-1]
[G4-2]
Bagi Angkasa Pura II, penyusunan Laporan Keberlanjutan
ini merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai tambah
bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan.
Perseroan menyusun laporan ini sebagai bukti konkrit
pengimplementasian Triple Bottom Lines (People, Planet,
Profit) yang menjadi tolak ukur keberlanjutan suatu Perseroan.
Dewan Komisaris berharap bahwa dengan adanya evaluasi
melalui laporan ini, dapat menjadikan Angkasa Pura II terus
meningkatkan perhatian terhadap keberlanjutan bisnisnya.
Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas pencapaian
kinerja keberlanjutan Perseroan tahun 2016 yang melanjutkan
tren pertumbuhan positif setiap tahunnya. Pada aspek kinerja
ekonomi, Angkasa Pura II berhasil mencatatkan pendapatan
usaha sebesar Rp6,64 triliun dengan laba tahun berjalan sebesar
Rp1,94 triliun dan pendapatan komprehensif tahun berjalan
sebesar Rp1,90 triliun. Pada aspek ketenagakerjaan, Direksi
telah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan
kompetensi SDM melalui berbagai pendidikan dan pelatihan
yang terkait dengan keberlanjutan bisnis. Dewan Komisaris
mencatat hampir seluruh karyawan ikut serta dalam program
pengembangan kompetensi.
Pada aspek sosial kemasyarakatan, Angkasa Pura II secara
kontinu dan simultan memberdayakan komunitas dengan
kegiatan operasional Perseroan dalam mencapai target
Millenium Development Goals (MDG’s) melalui program
kemitraan dan program bina lingkungan (PKBL). Sedangkan
pada aspek lingkungan, Perseroan telah mengambil peran
untuk berkontribusi dalam menjaga dan memelihara lingkungan
hidup melalui pengembangan bandara dengan konsep Airport
Garden dan Eco Airport, desain bandara ramah lingkungan
dan pengembangan sistem pengolahan limbah—baik limbah
This report also serves as the integral part of the supervisory
function implemented by the Board of Commissioners on the
Company’s management. This Sustainability Report delivers
the performance of the integrated economic, social and
environmental performance which is implemented based on
good corporate governance (GCG) to achieve its targets as a
business entity, and also to implement social functions for the
surrounding society and environment. [G4-1] [G4-2]
For Angkasa Pura II, the preparation of this Sustainability
Report is part of our efforts in improving the added values for
the Shareholders and Stakeholders. The Company prepared
this report as the realization of the Company’s concern on
Triple Bottom Lines (People, Planet, Profit) that became
a sustainability benchmark for a company. The Board of
Commissioners expected that with the evalution undertakeh
through this report, Angkasa Pura II will be able to improve its
concern towards its business sustainability.
The Board of Commissioners would like to extend appreciation
for the achievement of the Company’s sustainability
performance in 2016 that has shown proud achievement. In
the aspect of economic performance, Angkasa Pura II managed
to record revenues of Rp6,64 trillion with profit for the year
amounted to Rp1.94 trillion and comprehensive income for the
year amounted to Rp1,90 trillion. In employment aspect, the
Board of Directors has shown its commitment in developing
human resources competence through various trainings and
education concerning with business sustainability. The Board
of Commissioners noted almost all employees participated in
the competence development program.
In social community aspect, Angkasa Pura II continuously and
simultaneously empowers the community with the Company’s
operational activity in achieving the Millenium Development
Goals (MDG’s) target through partnership program and
environmental development program (PKBL). Meanwhile
in the environmental aspect, the Company has playes roles
to contribute in maintaing and preserving the environment
through airport development with the concept of Airport
Garden and Eco Airport, environmental friendly airporat
design and waste management system development for solid
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 11
padat maupun limbah cair. Pada aspek pelanggan/Pelanggan,
Perseroan terus melakukan berbagai upaya perbaikan pada
fasilitas dan sarana bandara serta peningkatan kualitas
layanan kebandarudaran yang dapat memenuhi kebutuhan
pengguna jasa bandara. Keberlangsungan bisnis Angkasa Pura
II tidak lepas dari partisipasi pemangku kepentingan dalam
memanfaatkan layanan yang disediakan oleh Perseroan. [G4-2]
Dewan Komisaris mendukung upaya jajaran manajemen
Angkasa Pura II untuk meningkatkan pengimplementasian
program tanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dan
sosial melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Hal ini sebagai wujud kepedulian Perseroan sekaligus apresiasi
kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan
dukungan atas proses bisnis Perseroan. Dewan Komisaris
berharap pelaksanaan tanggung jawab atas pengelolaan
ekonomi, lingkungan dan sosial, mampu meningkatkan
keuntungan bagi stakeholders dan memperkuat kepercayaan
masyarakat terhadap Angkasa Pura II untuk keberlanjutan bisnis
Perseroan yang lebih baik. Oleh karena itu, Dewan Komisaris
memberikan apresiasi dan dukungan atas upaya manajemen
terkait penyusunan Laporan Keberlanjutan tahun 2016 ini.
Akhir kata, Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah
memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Angkasa
Pura II dalam mencapai prestasi yang membanggakan ini.
Melalui Laporan Keberlanjutan ini, semoga harmonisasi dan
komunikasi antara Perseroan dengan seluruh pemangku
kepentingan senantiasa terjaga serta memberi timbal balik
positif dalam keberlanjutan bisnis.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia-Nya
kepada kita semua.
and liquid. In the customers aspect, the Company continously
conducted various improvemen on the airport facilities and
infrastructure as well as airport services quality improvement
that may fulfill the needs of airport users. The sustainability
of Angkasa Pura II business can not be separated from the
stakeholders participation in utilizing the services provided by
the Company. [G4-2]
The Board of Commissioners supported all efforts of the
management board of Angkasa Pura II in implementing their
responsibilities on the environmental and social management
through Partnership and Environmental Development
Program (PKBL). This is part of the Company’s concern and
appreciation to the society who has given trust and support on
the Company’s busines process. The Board of Commissioners
expected the responsibility implementation on the economic,
environment, and social management enabled the Company
to improve the values for stakeholders and strengthen the trust
of society to Angkasa Pura II for better business sustainability.
Therefore, the Board of Commissioner has given appreciation
and support on the management efforts concerning with the
preparation of this 2016 Sustainability Report.
Finally, we would like to express our greatest gratitude to all
stakeholders who have given their trust and support to Angkasa
Pura II in achieving this proud achievement. Through this
Sustainability Report, the harmonization and communication
between the Company and all stakeholders are expected to
be well maintained and provide positive return in the business
sustainability.
May the Almighty God bless us all.
rhenalD kasalikomisaris utama
President Commissioner
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)12
Sambutan Direktur UtamaRemarks from President Director
muhammaD awaluDDinDirektur utamaPresident Director
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 13
Para Pemangku Kepentingan Yang
Terhormat,
Merupakan sebuah kehormatan bagi
kami untuk kembali hadir dalam
menyampaikan laporan keberlanjutan
PT Angkasa Pura II (Persero) 2016.
Tahun ini menjadi tahun ketiga bagi
Perseroan dalam menyampaikan
laporan keberlanjutan yang disajikan
secara komprehensif kepada seluruh
pemegang saham dan pemangku
kepentingan. Kami berharap, aspek
keberlanjutan yang menjadi visi
pengelolaan Perseroan selama ini
dapat terus berjalan secara baik dan
berkesinambungan. Seluruh insan
Angkasa Pura II tanpa terkecuali
telah berkomitmen untuk berupaya
sekuat tanaga dan berdedikasi tinggi
mendukung target-target dalam
Rencana Kerja Anggaran Perseroan
(RKAT) dan Rencana Jangka Panjang
Perseroan (RJPP) yang mengacu pada
visi dan misi Perseroan.
PT Angkasa Pura II, sebagai Perseroan
pengelola usaha jasa Bandar
udara berkelas dunia, senantiasa
memperhatikan keseimbangan antara
kinerja ekonomi (profit), dukungan
karyawan dan lingkungan sosial
(people), serta dukungan lingkungan
Dear Stakeholders,
It is an honor for us to be able to
deliver the 2016 Sustainability Report
of PT Angkasa Pura II (Persero). This
year is the third year for the Company
in delivering the sustainability report
which is comprehensively presented
to all shareholders and stakeholders.
We hope that the sustainability
aspect which becomes the vision of
the Company’s management all this
time will be able to run properly and
sustainably. All people of Angkasa
Pura II have been committed to
exert all efforts and dedication in
supporting the realization of targets
in the Company’s Budget and Work
Plan and the Company’s Long Term
Plan which refer to vision and mission
of the Company.
PT Angkasa Pura II as a world-class
airport operator company always
pays attention to balance between
economic performance (profit),
support from social environment and
employees (people), and support from
the surrounding environment (planet)
kinerja ekonomi tahun 2016, angkasa Pura ii membukukan pendapatan usaha sebesar rp 6,64 triliun, meningkat rp 1.001,65 miliar atau sebesar 17,75% dari perolehan pendapatan usaha tahun 2015 sebesar rp 5,64 triliun.
Kinerja ekonomi tahun 2016, Angkasa Pura II membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 6,64 triliun, meningkat Rp 1.001,65 miliar atau sebesar 17,75% dari perolehan pendapatan usaha tahun 2015 sebesar Rp 5,64 triliun.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)14
alam sekitar (planet) atau yang dikenal dengan konsep Triple
Bottom Line (3P). Perseroan memandang bahwa konsep
3P ini bukan hanya konsep yang perlu dipahami, tapi juga
diimplementasikan dalam strategi dan proses bisnis keseharian.
Perseroan terus berkomitmen mengembangkan usaha dengan
menunjukkan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap
kelestarian lingkungan, berkontribusi meningkatkan kualitas
hidup masyarakat dan melakukan kegiatan operasional
Perseroan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja
ekonomi.
Pada kesempatan ini, Direksi (kami) menyampaikan pencapaian
kinerja keberlanjutan tahun 2016 meliputi aspek ekonomi,
aspek lingkungan dan aspek sosial. Laporan Keberlanjutan ini
merupakan Laporan tahun ketiga yang disusun sesuai standar
internasional Global Reporting Initiatives (GRI) dan laporan
tahun kedua menggunakan GRI versi G4 Core.
komitmen terhaDaP keberlanjutanPT Angkasa Pura II memahami bahwa pengimplementasian
triple bottom lines (3P) secara menyeluruh dan berkelanjutan
akan memberikan dampak yang positif tidak hanya bagi
Perseroan, tapi juga bagi masyarakat dan lingkungan, terutama
yang berada di sekitar Perseroan. Lebih lanjut, pelaksanaan
3P ini merupakan upaya Perseroan dalam pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development), yaitu kegiatan
pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi
mendatang. [G4-1]
Melalui Laporan Berkelanjutan ini, Perseroan berkomitmen
untuk terus berbenah dan meningkatkan kinerja operasional
Perseroan setiap tahunnya. Berbekal standarisasi pelaporan
keberlanjutan Global Reporting Initiatives (GRI) G4 Core,
Angkasa Pura II telah mengevaluasi beberapa hal untuk
kemajuan berkesinambungan ke depan.
or also known as Triple Bottom Line (3P). The Company observes
that the 3P concept is not merely a concept that needs to be
understood, but it must be implemented in everyday business
processes and strategies. The Company is committed to
continuously develop its business by demonstrating high social
responsibility to environmental preservation, contributing to
improve the life quality of the community, and conducting
effective and efficient operational activities to increase the
Company’s economic performance.
On this occasion, the Board of Directors (we) would like to
deliver the achievement of sustainability performance in 2016,
comprising economic aspect, environmental aspect, and social
aspect. This Sustainability Report is the third report which is
prepared in accordance with Global Reporting Initiatives (GRI)
international standard and the second report used GRI version
G4 Core.
commitment to sustainabilityPT Angkasa Pura II understands that the comprehensive and
sustainable implementation of triple bottom lines (3P) will
provide positive impact not only for the Company, but also
for the community and the environment, particularly those
around the Company. Furthermore, the implementation of 3P
is the Company’s effort in sustainable development, namely
a development which is conducted to fulfill the needs of the
current generation without sacrificing the interest of the future
generation. [G4-1]
Through this Sustainability Report, the Company is committed to
continuously improve and increase the Company’s operational
performance every year. With sustainability reporting standard
Global Reporting Initiatives (GRI) G4 Core, Angkasa Pura II has
evaluated several matters for the sustainability growth in the
future.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 15
PencaPaian kinerja ekonomi [g4-2]
Kinerja ekonomi tahun 2016, Angkasa Pura II membukukan
pendapatan usaha sebesar Rp 6,64 triliun, meningkat
Rp 1.001,65 miliar atau sebesar 17,75% dari perolehan
pendapatan usaha tahun 2015 sebesar Rp 5,64 triliun. Kinerja
semua segmen usaha pada tahun ini mengalami peningkatan
pendapatan dimana peningkatan terbesar adalah dari
pendapatan aeronautika yang meningkat sebesar 21,71%
menjadi Rp 4.028,88 miliar dibandingkan tahun 2015 sebsar
Rp Rp 3.310,23. Sedangkan pendapatan dari sektor non
aeronautika pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar
12,13% atau sebesar Rp 2.616,93 miliar dibandingkan tahun
2015 sebesar Rp 2.333,91 miliar dan pendapatan dari jasa
kargo meningkat sebesar 18,17% menjadi Rp 175,88 miliar
dibanding tahun 2015 sebesar Rp 148,83 miliar.
Pada posisi laba, Angkasa Pura II berhasil membukukan laba
bersih sebesar Rp1,94 triliun. Laba bersih tersebut meningkat
sebesar Rp252,93 miliar atau 14,99% dibandingkan tahun
2015 yang tercatat sebesar Rp1,69 triliun. Peningkatan pada
laba bersih didorong adanya peningkatan pendapatan usaha
dan penurunan jumlah beban pajak.
Di samping itu, peningkatan penghasilan komprehensif memberi
dampak pada meningkatnya penghasilan komprehensif yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Penghasilan
komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk tahun 2016 sebesar Rp1,90 triliun, meningkat
Rp293,66 miliar miliar atau 16,13% dibandingkan penghasilan
komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk tahun 2015 sebesar Rp1,634 triliun. Sedangkan
penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada
kepentingan non pengendali meningkat sebesar 155,88%,
dari tahun 2015.
kinerja sosial masyarakat [g4-2] Angkasa Pura II menyadari keberlangsungan bisnis Perseroan
tidak lepas dari partisipasi masyarakat. Peran serta dan
dukungan masyarakat terhadap pencapaian kinerja Perseroan
menuntut Angkasa Pura II untuk memberi timbal balik manfaat
economic Performance achieVement [g4-2]Economic performance in 2016, Angkasa Pura II recorded
operating revenues of Rp6.64 trillion, increased by Rp1,001.65
billion or 17.75% from operating revenues in 2015 which was
Rp5.64 trillion. Performance of all business segments in this year
increased where the largest increase is aeronautical revenues
which increased by 21.71% to Rp4,028.88 billion compared
to 2015 which was Rp3,310.23. Meanwhile, non-aeronautical
revenues in 2016 increased by 12.13% or Rp2,616.93 billion
compared to 2015 which was Rp2,616.93 billion and revenues
from cargo services increased by 18.17% to Rp175.88 billion
compared to 2015 which was Rp148.83 billion.
On profit, Angkasa Pura II managed to record net profit of
Rp1.94 trillion, increased by Rp252.93 billion or 14.99%
compared to that of 2015 which was recorded at Rp1.69
trillion. Increase in net profit was driven by increase in operating
revenues and decrease in total tax expenses.
In addition, increase in the comprehensive income has an
impact on the increase the comprehensive income attributable
to the owners of the parent entity. The comprehensive income
attributable to the owners of the parent entity amounted
to Rp1,90 trillion in 2016, increased by Rp293.66 billion or
16.13% compared to the comprehensive income attributable
to the owners of the parent entity in 2015 amounted to
Rp1.634 trillion. While the comprehensive income attributable
to the non-controlling interests increased by 155.88% of the
2015.
social community Performance [g4-2]Angkasa Pura II is aware that the continuity of the Company’s
business is inseparable from the community’s participation.
Participation and support from the community to the Company’s
performance achievement require Angkasa Pura II to provide
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)16
kepada masyarakat sebagai bentuk apresiasi dan tanggung
jawab sosial. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, implementasi
tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan melalui Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Program PKBL merupakan program pengembangan
kemasyarakatan sekitar daerah operasional Perseroan, dengan
tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mengangkat perekonomian bangsa. Melalui program PKBL,
Angkasa Pura II tidak hanya memberikan bantuan finansial
semata, melainkan juga melakukan pemberdayaan masyarakat
serta melestarikan lingkungan hidup.
Selama tahun 2016, Angkasa Pura II telah melaksanakan
program kemitraan dalam rangka pemberdayaan ekonomi
masyarakat dengan total alokasi dana yang terdistribusikan
sebanyak Rp 53,00 miliar. Dana ini meningkat dibandingkan
penyaluran dana program kemitraan tahun 2015 sebesar
Rp 51,43 miliar. Adapun jumlah penerima dana Program
Kemitraan tahun 2016 mencapai 875 mitra binaan.
Selain program kemitraan, Angkasa Pura II juga memiliki
program bina lingkungan (BL) yang merupakan program
pemberdayaan dalam lingkup sosial berupa bantuan yang
ditunjukan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi
Perseroan. Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan
Angkasa Pura II berdasarkan PER-09/ MBU/07/2015 meliputi
pemberian bantuan untuk: bantuan korban bencana alam,
bantuan sarana ibadah, bantuan sarana pendidikan, bantuan
sarana kesehatan, bantuan sarana umum, bantuan untuk
pelestarian alam (penghijauan), bantuan sosial kemasyarakatan
dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Pelaksanaan Program Bina Lingkungan dilakukan melalui
pemberian bantuan pendidikan, pemberian bantuan
bencana alam, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan
pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan sarana
ibadah dan bantuan pengentasan kemiskinan serta pendidikan
dan pelatihan baik berupa sarana pendidikan, pelatihan
maupun beasiswa di seluruh cabang Angkasa Pura II. Selama
mutual benefits to the community as a form of appreciation
and social responsibility. As a State Owned Enterprise,
implementation of the Company’s social responsibility is
realized through Partnership and Community Development
Program (PKBL).
PKBL program is a program to develop the community around
the Company’s operational area with final aim to improve the
community’s welfare and the nation’s economy. Through PKBL
program, Angkasa Pura II does not only provide merely financial
assistance, but also empower the community and preserve the
environment.
Throughout 2016, Angkasa Pura II has implemented
partnership program to empower the community’s economy
with total distributed fund amounted to Rp53.00 billion. This
figure increased compared to the distribution of partnership
program in 2015 which was Rp51.43 billion. Total receivers of
Partnership Program fund in 2016 were 875 assisted partners.
In addition to partnership program, Angkasa Pura II also has
community development program which is an empowerment
program in social scope in the form of assistance for community
in the Company’s surrounding operational area. The scope
of the Community Development Program of Angkasa Pura
II pursuant to PER-09/MBU/07/2015 includes provision of
assistance for: natural disaster victims, religious facilities
assistance, educational facilities assistance, health facilities
assistance, public facilities assistance, natural preservation
assistance (greening), and social community assistance to
alleviate poverty.
The implementation of Community Development Program
is conducted through provision of educational assistance,
natural disaster assistance, health improvement assistance,
public facilities and infrastructures development assistance,
religious facilities assistance, and poverty alleviation assistance
and education and training in the form of education, training,
and scholarship in all branches of Angkasa Pura II. In 2016,
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 17
Angkasa Pura II has distributed Rp33.26 billion for community
development program.
enVironmental Performance [g4-2]Angkasa Pura II is committed to carry out social responsibility
to environment to reduce environmental impact due to the
Company’s activities. Through the Company’s Corporate Social
Responsibility program which is integrated with good corporate
governance principles, the Company continuously maintains
and pays attention to environmental preservation (the earth) to
make it a better place.
Throughout 2016, contribution from Angkasa Pura II in
maintaining the environmental preservation was implemented
in the form of provision of trash can, motorcycle for transporting
garbage, plant cultivation, and business capital assistance for
waste company by distributing fund amounted to Rp62.35
million.
Commitment of Angkasa Pura II in maintaining the environmental
preservation was proven by the use of environmentally friendly
energy in the form of application of Airport Garden and Eco
Airport Concept, environmentally friendly airport design, water
waste management with water treatment system, and solid
waste management through combustion system. In addition,
the Company also actively participated in reducing emission
from the Company’s operational activities by saving energy and
reducing the emission naturally.
Every airport managed by Angkasa Pura II is equipped with
document of environment (AMDAL) as guideline in managing
the environment related to the development and operation of
airports. This is the form of sincerity of the Company in taking
into account the environmental preservation and ecosystem
balance in the middle of the rampant environmental issues
which are increasingly worrying.
tahun 2016, Angkasa Pura II telah menyalurkan dana sebesar
Rp 33,26 miliar untuk program bina lingkungan.
kinerja lingkungan [g4-2] Angkasa Pura II berkomitmen untuk menjalankan tanggung
jawab sosial Perseroan terhadap lingkungan hidup agar dapat
mengurangi dampak lingkungan akibat kegiatan Perseroan.
Melalui program tanggung jawab sosial Perseroan (Corporate
Social Responsibility/CSR) yang terintegrasi dengan prinsip-
prinsip tata kelola Perseroan yang baik, Perseroan secara
berkesinambungan menjaga dan memperhatikan kelestarian
lingkungan (bumi) demi menjadi tempat hidup yang lebih baik.
Selama tahun 2016, kontribusi Angkasa Pura II dalam menjaga
kelestarian lingkungan dilaksanakan dalam bentuk bantuan
tempat sampah, motor sampah, budidaya tanaman dan
bantuan modal usaha Perseroan sampah dengan penyaluran
dana sebesar Rp 62,35 juta.
Bentuk komitmen Angkasa Pura II dalam menjaga kelestarian
lingkungan dibuktikan dengan penggunaan energi ramah
lingkungan berupa pengaplikasian Konsep Airport Garden dan
Eco Airport, desain bangunan bandara yang ramah lingkungan,
pengelolaan limbah/sampah air dengan sistem water
treatment, dan pengelolaan limbah/sampah padat melalui
proses pembakaran. Selain itu Perseroan juga turut aktif dalam
pengurangan emisi gas rumah kaca dengan pengurangan emisi
dari kegiatan operasi dengan cara melakukan penghematan
energi dan pengurangan emisi secara alami.
Setiap Bandar udara yang dikelola oleh Angkasa Pura II
dilengkapi dengan dokumen lingkungan hidup (Amdal)
sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan hidup
terkait dengan pengembangan dan operasional bandar
udara. Hal ini merupakan bentuk kesungguhan Perseroan
dalam memperhatikan kelestarian alam dan keseimbangan
ekosistem di tengah maraknya isu lingkungan yang semakin
mengkhawatirkan.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)18
Peningkatan kualitas layanan [g4-2]Angkasa Pura II memprioritaskan kepuasan pelanggan sebagai
pencapaian tertinggi pada jasa pelayanan yang Perseroan
berikan. Sebagai komitmen Perseroan dalam menempatkan
kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama, Angkasa Pura
II menerapkan tanggung jawab sosial terhadap pelanggan
melalui strategi layanan terdepan, yakni memberikan jaminan
keamanan dan keselamatan pelanggan, meningkatan kualitas
layanan yang diberikan kepada pelanggan, meningkatkan
kemudahaan akses informasi dan layanan kebandarudaraan,
serta menyediakan pusat pengaduan pelanggan.
Pengembangan sDm [g4-2]Angkasa Pura II memiliki kekuatan SDM sebanyak 5.546
karyawan tetap yang merupakan aset paling berharga
Perseroan. Sebagai Perseroan pengelola bandara berkelas
dunia, Angkasa Pura II berkomitmen mengembangkan
kompetensi karyawan dengan mempertimbangkan
perkembangan industri kebandarudaraan. Peningkatan
kompetensi karyawan bagi Perseroan berguna untuk
menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dalam
mengikuti perkembangan industri yang sedang berjalan. Selain
itu, peningkatan kemampuan karyawan juga dibutuhkan
dalam rangka regenerasi kepemimpinan di tubuh Perseroan
di masa depan. Sedangkan dari sisi karyawan, adanya
peningkatan kapasitas dan kapabilitas kemampuan berguna
untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam diri masing-
masing individu serta sarana pelepasan motivasi psikologis
terhadap tantangantantangan yang ada di dalam diri masing-
masing individu seperti rasa percaya diri dan kepuasan dalam
bekerja.
Selama tahun 2016, Divisi SDM mengadakan pelatihan dan
pengembangan dengan mengacu pada program strategis
Perseroan yakni Approval Diklat AVSEC 2016 yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas Diklat AVSEC di lingkungan PT
Angkasa Pura II (Persero), pembentukan training center dengan
fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
untuk menjawab kebutuhan serta untuk menjawab tantangan
imProVement of serVice quality [g4-2]Angkasa Pura II prioritizes customer satisfaction as the highest
achievement in service provided by the Company. As the
Company’s commitment in placing customer satisfaction as the
top priority, Angkasa Pura II implements social responsibility to
customers through the most advance service strategy, namely
providing guarantee of customer safety and security, improving
the service quality provided to customers, improving easiness
of access to information and airport service, and providing
customer complaint center.
hr DeVeloPment [g4-2]HR of Angkasa Pura II was recorded at 5,546 permanent
employees which are the most valuable assets of the
Company. As a world-class airport manager, Angkasa Pura
II is committed to develop employee’s competence by taking
into account the development of airport industry. Increase of
employee competence is useful to prepare employees who
have competence in monitoring the ongoing development of
industry. In addition, improvement of employee competence
is also needed for leadership regeneration in the Company in
the future. Meanwhile, from employee aspect, improvement
of capacity and capability is useful to maximize the potential
of each individual and as the facility to release psychological
motivation to challenges in each individual, such as confidence
and satisfaction in working.
In 2016, HR Division held training and development by
referring to the Company’s strategic program, namely
Approval Diklat AVSEC 2016 which was aimed to improve
the quality of Diklat AVSEC in PT Angkasa Pura II (Persero),
establishment of training center with learning facility which
is in accordance with the need and to fulfill the need and to
face the cost efficiency challenge, and integrated knowledge
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 19
efisiensi biaya, dan pelatihan knowledge management
yang terintegrasi bertujuan mencegah hilangnya Critical
Knowledge sehingga meningkatkan kecepatan belajar SDM
dalam meningkatkan kapasitas dan kemampuan beradaptasi
dalam perubahan di Perseroan. Total biaya pelatihan dan
pengembangan SDM yang telah dikeluarkan Perseroan pada
2016 mencapai Rp46.944.998.000.
PenutuPAkhir kata, atas nama PT Angkasa Pura II (Persero), kami
mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi
tingginya kepada semua karyawanAngkasa Pura II, Pemegang
Saham, Pemerintah dan masyarakat sekitar, pelanggan serta
para mitra kerja dan stakeholders lainnya atas kerja sama dan
dukungannya bagi pengembangan bisnis Perseroan yang
berkelanjutan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia-Nya
kepada kita semua.
management training which aimed to prevent the loss of
Critical Knowledge, therefore accelerating the HR’s learning in
increasing the capacity and capability of adaptation to changes
in the Company. Total funds for HR training and development
in 2016 amounted to Rp46,944,998,000.
closingLast but not least, on behalf of PT Angkasa Pura II (Persero), we
would like to extend our genuine gratitude and appreciation
to all employees of Angkasa Pura II, Shareholders, the
Government, and the surrounding community, customers and
business partners, and other stakeholders for the cooperation
and support for the sustainable development of the Company’s
business.
May the Almighty God bless us all.
muhammaD awaluDDinDirektur utamaPresident Director
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)20
Laporan Berkelanjutan 2016 PT Angkasa Pura II (Persero) Tbk,
merupakan laporan tahun ke-4 dengan menggunakan nama
Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2013. Penerbitan laporan
keberlanjutan ini kami maksudkan sebagai upaya memberikan
nilai tambah kepada para stakeholders dengan melaporkan
berbagai program dan partisipasi yang dilakukan Perseroan
dalam upaya menjaga keberlanjutan bisnis kebandarudaraan
dan keberlanjutan bumi beserta seluruh isinya.
Penerbitan laporan juga kami maksudkan untuk memenuhi
ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, yang mewajibkan Perseroan Terbatas
menyampaikan laporan kegiatan tanggung jawab sosial dan
lingkungan (TJSL) dalam Laporan Tahunan.
PerioDe laPoran [G4-28, G4-30, G4-32]Laporan keberlanjutan PT Angkasa Pura II (Persero) tahun
2016 ini memuat informasi keberlanjutan untuk periode
pelaporan 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016. Laporan
Keberlanjutan mencakup kinerja Angkasa Pura II dalam bidang
ekonomi, lingkungan, dan sosial. Laporan ini ditujukan untuk
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya meliputi
kreditor, serikat karyawan, pemasok, pelanggan, pemerintah
dan pihak- pihak lainnya yang berkepentingan sebagai dasar
bagi mereka dalam pengambilan keputusan. Melalui laporan
ini mereka juga dapat menilai sejauh mana Angkasa Pura II
telah menunaikan kewajiban tanggung jawab sosial dan
lingkungan seperti yang diamanatkan peraturan perundangan
yang berlaku. Untuk itu, Angkasa Pura II berkomitmen untuk
menyusun Laporan Keberlanjutan secara berkala setiap tahun.
Penggunaan PeDoman gri-g4 sebagai rujukan [G4-32]Global Reporting Initiative (GRI) telah menerbitkan Pedoman
Pelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines)
Generasi ke-4, yang dikenal dengan GRI G4. Merujuk pada
pedoman tersebut, maka Laporan ini merupakan laporan
Keberlanjutan tahun ketiga menggunakan GRI G4.
Sesuai dengan GRI G4, terdapat dua opsi format laporan
keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive. Opsi “Core”
The 2016 Sustainability Report of Angkasa Pura II (Persero), is
the third report that used the name of Sustainability Report
since 2013. The issuance of this sustainability report was made
as our effort in delivering added values for the stakeholders
by reporting various programs and participation undertaken by
the Company in maintaing the airport business sustainability
and the sustainability of the earth and everything within
The issuance of this report was made to fulfill the provisions of
Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company,
that required Limited Liability Company to deliver corporate
social and environmental responsibility activities report in
Annual Report.
rePorting PerioD [G4-28, G4-30. G4-32]This 2016 Sustainability Report of PT Angkasa Pura II (Persero)
comprised of sustainability information for reporting period
from January 1 to December 31, 2016. The report comprised of
the performances of Angkasa Pura II in economy, environment,
and social. As in the previous year, this report was issued for
the shareholders and other stakeholders including creditors,
employees association, suppliers, customers, government and
other stakeholders as the reference for them to make decisions.
With this report, they can access to what extent Angkasa Pura II
has delivered corporate social and environmental responsibilities
as mandated by the prevailing rules and regulations. Therefore,
Angkasa Pura II is committed to prepare Sustainability Report
regularly every year.
the use of gri-g4 guiDeline as reference [G4-32]Global Reporting Initiative (GRI) has issued the 4th Sustainability
Reporting Guidelines known as GRI G4. Referring to the
guideline, this report is the third sustainability report which
uses the GRI G4.
In accordance with GRI G4, there are two options of
sustainability report format, Core and Comprehensive. The
Tentang Laporan iniAbout this Report
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 21
memuat informasi keberlanjutan yang mendasar dan
penting untuk diketahui oleh pemangku kepentingan. Opsi
“Comprehensive” merupakan perluasan dari Opsi “Core”,
dimana substansi dan data pendukung yang dilaporkan serta
ditampilkan menjadi jauh lebih lengkap.
Laporan keberlanjutan PT Angkasa Pura II (Persero) tahun 2016
ini memenuhi persyaratan “Core” sesuai dengan panduan GRI
G4.0. Untuk menunjukan pemenuhan indikator sesuai dengan
pedoman GRI G-4 “Core” kami memberikan tanda khusus
pada setiap halaman yang relevan, agar para pembaca dapat
dengan mudah menemukan informasi terkait untuk setiap
indikator. Selain itu kami melengkapi laporan ini dengan daftar
indeks G4-Core. [G4-32]
batas (bounDary) laPoran [G4-17]Data-data keuangan yang disajikan dalam laporan ini merujuk
pada data Laporan Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero)
tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir
ada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen.
Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Hertanto, Sidik dan Rekan (Independent Member Firm of IGAF
Polaris Worlwide, Ltd.) dan mendapat opini wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan konsolidasian dan entitas
anak, hasil usaha konsolidasian, serta arus kas konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015.
Sedangkan data dan Informasi terkait dengan kinerja
lingkungan dan sosial bersumber dari data implementasi CSR
baik oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang Angkasa Pura
II.
PrinsiP Dan Proses PenetaPan konten laPoran [G4-18]Dalam menyusun Laporan Keberlanjutan 2016, Angkasa Pura
II menerapkan 4 (empat) prinsip yang mengacu pada GRI
G4 yakni: Stakeholders inclusiveness (Pelibatan Pemangku
Kepentingan); Materiality (Materialitas) dan Sustainability
context (Konteks Keberlanjutan) dan Completeness (Lengkap).
“Core” option comprises basic and material sustainability
information to be acknowledged by the Stakeholders. The
“Comprehensive” option is the expansion of “Core” option,
in which the substance and supporting data reported and
presented are more complete.
2016 Sustainability Report of PT Angkasa Pura II (Persero)
meets the requirement of “Core” in accordance with GRI G4
guideline. To show the fulfillment of indicators in accordance
with GRI G4 “Core” Guideline, we provided special mark on
every relevant page, so that the readers will be able to find
the related information for every indicator. In addition, we
complete this report with G4-Core index. [G4-32]
rePort bounDary [G4-17]Financial data presented in this report referred to the Financial
Statement data of PT Angkasa Pura II (Persero) as of December
31, 2016 and for the year ended on that date with the
independent auditor report. The financial statement has been
audited by Public Accounting Firm Hertanto, Sidik, and Partners
(Independent Member Firm of IGAF Polaris Worldwide, Ltd.)
and earned fair opinion, in all material respects, consolidated
financial position and subsidiaries, consolidated business result,
and consolidated cash flow for the year ended December 31,
2016 and 2015.
Meanwhile the data and information concerning with
the environmental and social performance from the CSR
implementation data conducted by Head Office or Angkasa
Pura II branch offices.
PrinciPle anD Process of Determination of content of rePort [G4-18]In preparing the 2016 Sustainability Report, Angkasa Pura II
determines 4 (four) principles which refer to GRI G4, namely:
Stakeholders inclusiveness, Materiality, Sustainability Context,
and Completeness.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)22
Angkasa Pura II mempertimbangkan ekspektasi pemangku
kepentingan, termasuk memperhatikan masukan/ tanggapan
yang diterima atas laporan tahun yang lalu dalam menentukan
konten laporan (Stakeholders inclusiveness). Sesuai asas
materiality, laporan ini menekankan pada penyajian isu-isu
atau aspek yang dianggap penting dan dibutuhkan pemangku
kepentingan dalam membuat keputusan. Selain itu, laporan
telah mempertimbangkan isu-isu keberlanjutan yang relevan
bagi pembuat laporan (sustainability context) serta berupaya
menampilkan data kuantitatif dan kualitatif yang lengkap
sesuai konteks lingkup pelaporan berbasiskan GRI G-4 “Core”.
Langkah dalam menetapkan konten laporan dapat
digambarkan dalam Bagan Alir Proses Penetapan Konten
Laporan sebagai berikut:
langkah 1Step 1
identifikasiIdentification
langkah 2Step 2
PrioritasPriority
langkah 4Step 4
reviewReview
langkah 3Step 3
ValidasiValidation
konteks keberlanjutanSustainability Context
konteks keberlanjutanSustainability Context
materialistisMateriality
Perlibatan Pemangku kepentinganStakeholders Inclusivity
lengkapCompleteness
Perlibatan Pemangku kepentingan
Stakeholders Inclusivity
laporan keberlanjutan
Sustainability Report2015
Angkasa Pura II considered the expectation of stakeholders,
including considering the input/feedback received on the last
year’s report in determining the report content (Stakeholders
inclusiveness). Based on materiality principle, this report
emphasized on the presentation of material issues or aspects
and needed by the stakeholders in making decision. In addition,
the report has considered the relevant sustainability issues
for the reporter (sustainability context) and tried to present
complete quantitative and qualitative data in accordance with
the report scope based on GRI G-4 “Core”.
Steps in determining report content can be described in the
Chart of Determination Process of Report Content as follows:
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 23
menentukan asPek-asPek material Dan bounDary [G4-19,G4-20, G4-21]Penetapan aspek material dan boundary didasarkan pada
isu-isu yang berpengaruh signifian bagi Angkasa Pura II
dan pemangku kepentingan lainnya. Proses penetapan ini
melibatkan karyawan Angkasa Pura II melalui forum diskusi.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan aspek-aspek material dan
boundary atas konten Laporan Keberlanjutan 2016, dengan
hasil sebagai berikut:
aspek material / Material Aspects
boundary Di luar Perseroan
Outside the
Company angkasa Pura iianak Perseroan
/ Subsidiary
Kinerja Ekonomi / Economic Performance X X
Dampak Ekonomi / Economic Impact X
Penghematan Energi / Energy Saving X
Kelestarian alam / Environmental Preservation X
Ketenagakerjaan / Employment X
Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Occupational Health and
SafetyX
Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education X
Kesetaraan Peluang / Equal Opportunity X
Anti Korupsi / Anti Corruption X
Pemberian Label Produk dan Jasa / Product and Service
LabellingX
Pelanggan / Customer X
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat / Community Economy
EmpowermentX
Pemasok / Supplier X
assurance [G4-33]Angkasa Pura II terus berupaya meningkatkan kualitas laporan
yang disajikan. Atas laporan tahun 2016 ini, Perseroan belum
menugaskan eksternal asesor independen untuk melakukan
jasa assurance atas laporan keberlanjutan. Namun demikian,
Perseroan terus berkomitmen untuk melaporkan kinerja
keberlanjutan dan meningkatkan kualitas pelaporan sesuai
indeks Global Reporting Initiative (GRI) melalui laporan
keberlanjutan Angkasa Pura II.
Determining material asPects anD bounDary [G4-19, G4-20, G4-21]Determination of material aspects and boundary is based
on the issues that have significant impact to Angkasa Pura II
and other stakeholders. This determination process involved
employees of Angkasa Pura II through forum discussion. From
the discussion, the material aspects and boundary on the
content of Sustainability Report 2016 can be summarized as
follows:
assurance [G4-33]Angkasa Pura II continues to improve the quality of the report
presented. For this 2016 report, the Company has not assigned
the independent external assuror to provide assurance service
of this sustainability report. For the future reporting period,
we are planning to assign the independent external assuror
to provide assurance service on the Sustainability Report of
Angkasa Pura II.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)24
alamat kontak (G4-31)Angkasa Pura II mengharapkan saran dan umpan balik
dari para pembaca untuk perbaikan Laporan Keberlanjutan
periode mendatang. Penyampaian saran maupun umpan balik
mengenai laporan ini dapat ditujukan kepada Angkasa Pura II
dengan informasi kontak sebagai berikut.
kontak Perseroan
Corporate Secretary & Legal
PT Angkasa Pura II (Persero)
kantor Pusat
Soekarno – Hatta International Airport
Building 600, PO BOX 1001/ BUSH
Jakarta 19120 Indonesia
Website: www.angkasapura2.co.id
Call Center: 1500 138
contact aDDress [G4-31]Angkasa Pura II expected suggestion and feedbacks from
readers for the future Sustainability Report improvement.
The submission of feedback concerning this report can be
designated to Angkasa Pura II with the contact information as
follows.
corporate contact
Corporate Secretary & Legal
PT Angkasa Pura II (Persero)
head office
Soekarno – Hatta International Airport
Building 600, PO BOX 1001/ BUSH
Jakarta 19120 Indonesia
Website: www.angkasapura2.co.id
Call Center: 1500 138
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 25
laPoran PeneraPan gri g4 core [G4-32]
laporan Penerapan
Global Reporting Initiative (GRI) G4 Core
PT Kharisma Integrasi Manajemen (K.I.M Consult) telah
melakukan pengecekan kesesuaian standar Global Reporting
Initiative (GRI) G4 Core atas Laporan Keberlanjutan PT Angkasa
Pura II (Persero) 2016 (“Laporan”). Pengecekan dilakukan
untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana kriteria
GRI G4 Corediterapkan dalam Laporan tersebut. Pengecekan
ini bukan merupakan opini atas kinerja keberlanjutan maupun
kualitas informasi yang dimuat dalam Laporan tersebut.
Kami menyimpulkan bahwa Laporan ini telah menyajikan
pengungkapan informasi-informasi keberlanjutan, baik
sepenuhnya maupun sebagian, sesuai dengan kriteria GRI G4
Core.
PT Kharisma Integrasi Manajemen
(K.I.M. Consult)
(Tanda Tangan)
Ismaya Aji, S.E, M.Ec, CSRA.
Direktur
gri g4 core imPlementation rePort [G4-32]
application reports of
Global Reporting Initiative (GRI) G4 Core
PT Kharisma Integrasi Management (K.I.M. Consult) have
checked the conformity of standard of Global Reporting
Initiative (GRI) Sustainability G4 Core for Sustainability Report
of PT Angkasa Pura II (Persero) 2016 (the “Report”). The
checking carried out to give an overview of the extent to
which the GRI G4 Core criteria have been applied in the
report. The checking is not an opinion on the sustainability
performance and quality of information contained in the
report.
We conclude that this report has presented the disclosure
of sustainability information, either wholly or in part, in
accordance with the criteria of GRI G4 Core.
PT Kharisma Integrasi Manajemen
(K.I.M. Consult)
(Signature)
Ismaya Aji, S.E., M.Ec, CSRA.
Director
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)26
Tentang Angkasa Pura IIAbout Angkasa Pura II
sekilas tentang angkasa Pura iiPT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan
yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa
kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di
wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan
kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk
mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan
Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi
Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta Bandara Halim
Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perseroan Umum
dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984,
kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa
Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perseroan
Perseroan (Persero).
angkasa Pura ii at a glancePT Angkasa Pura II (Persero) is one of the State-Owned
Enterprises in the Ministry of Transportation, engaged in the
business of airport services and airport related services in
Western part of Indonesia. Angkasa Pura II has earned the trust
of the Government of the Republic of Indonesia to manage and
develop the business of the Airport of Jakarta Cengkareng that
has changed its name to Soekarno-Hatta International Airport
and Halim Perdanakusuma Airport since August 13, 1984.
Angkasa Pura II owes its origin from a public company under the
name of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng through
Government Regulation No. 20/1984, subsequently on May
19, 1986 through Government Regulation No. 26/1986 was
amended to Perum Angkasa Pura II. Thereafter, on March 17,
1992 through Government Regulation No.14/1992, it became
a limited liability state-owned company or Persero.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 27
Seiring perjalanan Perseroan, pada 18 November 2008 sesuai
dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor
38. Perubahan tersebut telah disahkan pula oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan nomor AHU- 98879.AH.01.02, tanggal
18 Nopember 2008 dan diumumkan dalam lembaran Berita
Negara Republik Indonesia nomor 10, tanggal 3 Februari 2009
sehingga resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
[G4-3]
PT Angkasa Pura II (Persero), didirikan berdasarkan Akta nomor
3, tanggal 2 Januari 1993 oleh Muhani Salim S.H., Notaris di
Jakarta dan diubah dengan Akta nomor 96, tanggal 19 Maret
1993 oleh notaris yang sama. Anggaran Dasar Perseroan
dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan
nomor C2-2471.HT.01.01.Th.93, tanggal 24 April 1993 serta
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 63,
tanggal 8 Agustus 1995. Anggaran Dasar Perseroan mengalami
perubahan kembali dengan Akta nomor 19, tanggal 21 Juli
1998 oleh H. Harjono Moekiran S.H., Notaris di Jakarta dan
diperbaiki dengan Akta nomor 27, tanggal 26 November 1998
oleh notaris yang sama dalam rangka penyesuaian anggaran
dasar dengan Undang-undang Perseroan Terbatas nomor
1 tahun 1995. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Nomor C-1008.
HT.01.04.TH.99, tanggal 12 Januari 1999 dandiumumkan
dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 19,
tanggal 5 Maret 1999.
Selanjutnya Perseroan mendapatkan izin usaha dari Perseroan
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Perseroan
Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999
sebagai Perseroan umum berdasarkan prinsip dan mulai
beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai denganAkta
Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No.
38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat di hadapan Lia Muliani, S.H.,
pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan
melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.
C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87
tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589. [G4-4, G4-7]
In line with its evolution, on November 18, 2008 pursuant to
the Notarial Deed of Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Number 38,
the Company officially became PT Angkasa Pura II (Persero).
The Company’s Articles of Association in 2008 has been
amended again with the Notarial Decree Number 38, dated
November 18, 2008 by Notary Silvia Abbas Sudrajat, S.H. That
amendment has been approved by the Minister of Justice and
Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree
Letter number AHU-98879.AH.01.02, dated November 18,
2008 and was published in the State Gazette of the Republic
of Indonesia number 10, dated February 3, 2009 and the
Company officially became PT Angkasa Pura II.
PT Angkasa Pura II (Persero), was established based on Notarial
Decree number 3, dated January 2, 1993, by Muhani Salim
S.H., Notary in Jakarta and was amended by Notarial Decree
number 96, dated March 19, 1993, by the same Notary. The
Company’s Articles of Association and its amendments has
been approved by the Minister of Justice of the Republic of
Indonesia as in the Decree Letter number C2-2471.HT.01.01.
Th.93, dated April 24, 1993, and was published in State
Gazette of the Republic of Indonesia number 63, dated August
8, 1995. The Company’s Articles of Association amended again
with the Notarial Decree number 19, dated July 21, 1998 by
H. Harjono Moekiran S.H., Notary in Jakarta and and was
amended with Notarial Decree number 27, dated Novembe 26,
1998 by the same Notary to comply the articles of association
with the Law of Limited Liability Company number 1 year 1995.
The amendment of Company’s Articles of Association has been
approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia
based on the Decree Letter Number C-1008.HT.01.04.TH.99,
dated January 12, 1999 and was published in the State Gazette
of the Republic of Indonesia number 19, dated March 5, 1999.
The Company then earned business permit from the Perusahaan
Indonesia based on the Decree of Perusahaan Indonesia
Governor No. 1/24/KEP.GBI/1999 dated October 25, 1999 as a
general Company based on the principle and started operating
since November 1, 1999. In accordance with the Deed of
Meeting Resolution on Amendment of Articles of Association
No. 38 dated March 10, 2000, drawn up in the presence
of Lia Muliani, S.H., who replaced Sutjipto, S.H., Notary in
Jakarta, the Company amended the total shares that have
been approved by the Minister of Justice and Human Rights
of Republic of Indonesia based on the Decree No. C-11545.
HT.01.04.TH.2000 dated June 6, 2000, and was published in
the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated
October 31, 2000, Additional No. 6589. [G4-4, G4-7]
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)28
Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara
Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten. Perseroan hingga
saat ini mempunyai 13 (tiga belas) kantor cabang yang masing-
masing berkedudukan di bandar udara (bandara) yang dikelola
Perseroan, sebagai berikut : [G4-5, G4-8]
1) Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta, Tangerang.
2) Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
3) Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.
4) Bandar Udara Supadio, Pontianak.
5) Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang.
6) Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
7) Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
8) Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung.
9) Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda
Aceh.
10) Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang.
11) Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi.
12) Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang.
13) Bandar Udara Silangit, Siborong-Borong, Tapanuli Utara.
Angkasa Pura II sebagai Perseroan untuk melaksanakan
dan menunjang kebijaksanaan dan Program Pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan, serta untuk memupuk
keuntungan bagi Perseroan dengan menyelenggarakan usaha
jasa kebandaraan dalam arti seluas-luasnya dan usahausaha
lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut
sesuai dengan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. [G4-4]
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir
dan penyimpanan pesawat udara;
b) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
terminal untuk pengangkutan penumpang;
c) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas
elektronika, listrik, air dan instalasi limbah buangan;
d) Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan kawasan
industri serta gedung/bangunan yang berhubungan
dengan kelancaran angkutan udara;
e) Penyediaan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan
yang berkaitan dengan kebandarudaraan;
f) Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung
menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi
penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan
pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara,
The Company is located in Soekarno Hatta Airport, Tangerang,
Banten (Head Office). The Company currently has 13 (thirteen)
branc offices that each is located in the airport managed by the
Company, as follows: [G4-5, G4-8]
1) Soekarno – Hatta International Airport,Tangerang.
2) Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta.
3) Kualanamu International Airport, Deli Serdang.
4) Supadio Airport, Pontianak.
5) Minangkabau International Airport, Padang.
6) Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang.
7) Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru.
8) Husein Sastranegara International Airport, Bandung.
9) Sultan Iskandar Muda International Airport, Banda Aceh.
10) Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang.
11) Sultan Thaha Airport, Jambi.
12) Depati Amir Airport, Pangkal Pinang.
13) Silangit Airport, Siborong-Borong, North Tapanuli.
Angkasa Pura II as company to implement and support the
Government policies and programs in the fields of economics
and developement, as well as to generate profit with airport
services business in its widest term and other businesses related
with their business in accordance with the business principles
of Limited Liability Company. [G4-4]
To achieve the purposes and objectives, the Company is
engaged in the following activities:
a) Provision of facilities for the exploitation and development
of service activities landing, taking off, parking and storage
of aircraft;
b) Provision exploitation and development of terminal facilities
for cargo and passenger transport;
c) Provision of facilities operation and development of
electronics, navigation, power, water and waste disposal
installations;
d) Provision of land for field and indistrial buildings, as well
as buildings, buildings relating to smoothing air transport
services;
e) Providing education and training consultating services
related to airport affairs;
f) The provision of services that directly support the flight
includes supplying aircraft hangars for aircraft, aircraft
overhaul, warehousing, aircraft catering services, aircraft
ramp services, passenger and baggage services, cargo
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 29
jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi, jasa
penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa load control,
komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan jasa
pengamatan, pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan
pesawat udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian
bahan bakar pesawat udara;
g) Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau tidak
langsung menunjang kegiatan bandar udara yang meliputi
jasa penyediaan penginapan/hotel, penyediaan restoran
dan cafe, jasa penempatan kendaraan bermotor/ parkir,
jasa perawatan pada umumnya (kegiatan yang melayani
pembersihan dan pemeliharaan gedung dan kantor di
bandar udara, jasa pelayanan otomatisasi pelaporan
keberangkatan penerbangan;
h) Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi
penjualan bahan bakar dan pelumas kendaraan bermotor
di bandar udara, jasa pelayanan pengangkutan barang,
penumpang di terminal kedatangan dan pemberangkatan,
jasa pelayanan pos, jasa pelayanan telekomunikasi, jasa
tempat bermain dan rekreasi, jasa aluan wisata, agen
perjalanan, bank untuk pelayanan jasa perbankan di
bandar udara, penukaran uang, jasa pelayanan angkutan
darat, penitipan barang, jasa advertensi, fist class lounge,
business class lounge dan VIP room, wellness and beauty
salon, agrobusiness service, nursery, asuransi, jasa
penyediaan ruangan, vending machine, jasa pengolahan
limbah buang, jasa pelayanan kesehatan, jasa penyediaan
kawasan industri, jasa lainnya yang secara langsung atau
tidak langsung menunjang kegiatan usaha bandar udara.
kePemilikan saham angkasa Pura ii [G4-7] Komposisi Kepemilikan Saham Angkasa Pura II 100% dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia.
Tabel Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% Atau Lebih Per
31 Desember 2016
nama / Name status Pemilik / Shareholder Status Persentase / Percentage %
Negara Republik Indonesia /
The Republic of Indonesia
Negara Republik Indonesia /
The Republic of Indonesia
100%
and mail handling services, load control services, flight
communications and operations, observation services,
aircraft maintenance and repair services, and aircraft fuel
distribution and supply;
g) The provision of services that directly or indirectly
support the airport which includes the provision of inn/
hotel services, restaurants and cafes, vehicle placement/
parking services, general maintenance services (building
maintenance services at the airport), and automated fligh
departure reporting services.
h) Services supporting the activities of other airports,
including the sale of fuel and lubricants in the airports,
goods transport services, passengers in the arrival and
departure terminals, postal services, telecommunication
services, playground and recreation, travel agents, airport
banking services, money changers, land transport services,
goods storage, advertisement, first class lounge, business
class lounge and VIP room, wellness and beauty salon,
agrobusiness service, nursery, insurance, room provision
services, vending machine, waste treatment services, health
services, provision of industrial areas, and other services
that directly or indirectly support business activities at the
airports.
share ownershiP of angkasa Pura ii [G4-7]Composition of Share Ownership of Angkasa Pura II is 100%
owned by the Republic of Indonesia.
Table of Share Ownership of 5% or more as of December 31,
2016
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)30
CABAnG / BRAnCH OFFICE
soekarno-hatta international airPortKantor Cabang Utama Gedung 601PO BOX 1245 Jakarta 19110Tel : (62-21) 550 7300Fax : (62-21) 550 6823-550 7300
halim PerDanakusuma airPortJl. Protokol Halim Perdana KusumaJakarta 13610Tel : (62-21) 809 1108Fax : (62-21) 809 3351
husein sastranegara airPortJl. Pajajaran No.156Kec. Cicendo - Bandung 40174Tel : (62-22) 603 3889Fax : (62-22) 603 3971
sultan iskanDar muDa airPortJl. Bandar Udara Sultan Iskandar MudaKec. Belang Bintang, Kabupaten Aceh Besar,Banda Aceh 23372Tel : (62-651) 213 41Fax : (62-651) 635 34240
sultan mahmuD baDaruDDin ii airPortJl. Letjen Harun SoharPalembang - Sumatera Selatan 30761Tel : (62-711) 385 002 Ext.2053Fax : (62-711) 385 015
suPaDio airPortJl. Adisucipto Km.17,Pontianak, Kalimantam Barat 78381Tel : (62-561) 721 560Fax : (62-561) 721 212
sultan thaha airPortJl. Soekarno-Hatta Jambi 36139Tel : (62-741) 572 444Fax : (62-741) 572 444
silangit airPortJl. Raya Muara No.01, Siborong-borongKabupaten Tapanuli UtaraSumatera Utara 22747Tel : (62-633) 41920Fax : (62-633) 41920
sultan syarif kasim ii airPortJl. PerhubunganPekanbaru-Riau 28284Tel : (62-761) 674 694 Ext.7009Fax : (62-761) 674 694
raja haji fisabillah airPortJl. Adi Sucipto Km.12Kel. Pinang Kencana, Kec. Tanjung Pinang TimurKepulauan Riau 29125Tel : (62-771) 442 434Fax : (62-771) 410 34
minangkabau airPortJl. Mr.M. Rasyid Kec. Batang AnaiPadang PariamanSumatera Barat 25585Tel : (62-751) 819 123Fax : (62-751) 819 040
DePati amir airPortJl. Soekarno-HattaPangkal Pinang - Bangka 33171Tel : (62-717) 426 1238
Wilayah Operasi [G4-6, G4-8]Operating Area [G4-6, G4-8]
Soekarno-Hatta International Airport
Building 600, PO BOX 1001/BUSH / Jakarta 19120 / Tel : 1500 138
Fax : (62-21) 550 2141 / www.angkasapura2.co.id
kantor Pusat / heaD office
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 31
Perubahan signifikan [G4-13]Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha MBU/2014
tanggal 3 Februari 2014 tentang Persetujuan Pengalihan Aset
Tetap Kenavigasian PT. Angkasa Pura II (Persero) kepada Perum
LPPNPI, berdampak pada:
1) Pengalihan aset kenavigasian PT. Angkasa Pura II
(Persero) kepada Perum LPPNPI dengan nilai buku sebesar
Rp.337.629.801.103,23.
2) Pengurangan Penyertaan Modal Negara (PMN) Republik
Indonesia pada PT. Angkasa Pura II (Persero) senilai
Rp.337.629.801.103,23 ekuivalen dengan jumlah saham
tertentu berdasarkan nilai wajar.
3) Pengurangan PMN, efektif sejak ditetapkannya Peraturan
Pemerintah mengenai pengurang PMN.
4) Pada tanggal 1 Juli 2016, Perseroan secara resmi
menerbitkan Obligasi I Angkasa Pura II senilai Rp2 triliun
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Persentase nilai kupon dalam
obligasi tersebut sebesar 8,6% dengan tenor 5 (lima)
tahun, 8,8% dengan tenor 7 (tujuh) tahun, dan 8,9%
dengan tenor 10 (sepuluh) tahun.
skala organisasi angkasa Pura ii [G4-9]
Berikut adalah skala organisasi Angkasa Pura II dilihat dari
aspek Keuangan, sumber daya manusia dan operasional.
uraian / Description 2015 2016
kinerja keuangan (Dalam miliar ruPiah) / financial Performance (in billion ruPiah)
Aset / Assets 20.270,76 27.991,22
Liabilitas / Assets 4.034,99 8.063,60
Ekuitas / Equity 16.235,77 19.927,62
Pendapatan Usaha / Operating Revenues 5.644,15 6.645.80
Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax 2.266,19 2.129.41
Laba (Rugi) Bersih / Net Profit (Loss) 1.687,32 1.940.25
Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Comprehensive Income for the Year 1.634,68 1.898.34
kinerja non keuangan / non financial Performance
Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute) / Aircraft Movement (in Route) 632.418 723.799
Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax) / Passenger Movement (in Pax) 84.292 95.175
Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg) / Cargo Movement (in thousand Kg) 739.689 743.336
Jaringan Kantor Cabang (Bandara) / Branch Office Network (Airport) 13 13
Karyawan (Orang) / Employee (People) 8322 9316
significant changes [G4-13]Based on the letter from Minister of State Owned Enterprise
MBU/2014 dated February 3, 2014 concerning the approval
on Aeronautical Fixed Assets Transfer of PT Angkasa Pura II
(Persero) to Perum LPPNPI, has impacted on:
1) Transfer of aeronautical assets of PT AngkasaPura II
(Persero) to Perum LPPNPI with book value amounted to
Rp337,629,801,103.23.
2) Reduction on State Capital Investment (PMN) of Republic
of Indonesia to PT Angkasa Pura II (Persero) amounted to
Rp337,629,801,103.23 equivalent with certain total shares
based on fair value.
3) Reduction of PMN, effectively since the enactment of
Government Regulation concerning the reduction of PMN.
40 On July 1, 2016, the Company officially issued I Bonds
II Angkasa Pura II worth Rp2 trillion in Indonesia Stock
Exchange (IDX). The coupon rate in the bonds was 8.6%
with 5 (five) years, 8.8% tenors with 7 (seven) years, and
8.9% tenors of ten (10) years.
organization scale of angkasa Pura ii [G4-9]The following is organization scale of Angkasa Pura II as seen
from financial, human resources, and operational aspects.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)32
Struktur OrganisasiOrganizational Structure
Dewan komisaris
PresiDent DirectorMuhammad Awaluddin
Director of oPerations &
engineringDjoko Murjatmodjo
airPort oPerationRuchyana
airPort serVicesEka Maria Karmawaty
ciVil engineringAgus Wialdi
serVices assurance
Tommy Ariesdianto
airPort safetyAchmad Rifai
electronical & mechanical engineering
Muhammad Putra Pariadi
infrastructure & facility
maintenanceMarzuki Batung
kantor cabang
Director of airPort serVices
& facilityItuk Herarindri
komite auDit
internal auDitZulfahmi
corPorate secretary & legal
Agus Haryadi
corPorate strategic Planing
& Performance managementArif Darmawan
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 33
DIREKSI
aeronautical business
Muhamad Wasid
accounting buDgetingYaya Surya Sukirman
human caPitalMauludin Budi
Sungkowo
non aeronautical business
Deni Krisnowibowo
treasuryAhmad Tavid
training & DeVeloPment
Kristamadji Meiputra
cargo businessSiswanto
corPorate social
resPosibilityWandi Anhar
information technologyDidi Kristianto
marketing & business
DeVeloPmentGautsil Madani
assets management &
inVentorySupriadi
general affairs & aDministration
Rini Indrawati
Director of financeAndra Y.
Agussalam
Director of commercial & business
DeVeloPmentDaan Achmad
Director of human caPital, general affairs
& itTina T. Kemala Intan
komite manajemen risiko & sDm
ProcurementAgus Herlambang
risk management & comPlianceJoko Nugroho Edi
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)34
Angkasa Pura II merumuskan Visi dan Misi Perseroan dalam
rangka mendukung pencapaian tujuan Perseroan. Penguatan
Misi Perseroan dilakukan dengan cara menyesuaikan rumusan
misi yang ada sebelumnya dengan kondisi saat ini.
Perseoan telah menetapkan dan menyosialisasikan Visi, Misi,
dan Nilai-nilai Perseroan kepada seluruh Jajaran Angkasa Pura II.
Dalam lima tahun ke depan, Angkasa Pura II bercita-cita untuk
mewujudkan visi perusahaan, yaitu: “Bandara Terbaik Dengan
Teknologi Yang Pintar Dan Terkoneksi di Kawasan”
Untuk mendukung pencapaian terhadap visi perusahaan,
Angkasa Pura II telah menyusun misi yang mencakup seluruh
komponen, yaitu:
• Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas
utama
• Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk
mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui
konektivitas antar daerah maupun negara
• Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya,
konsisten, dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan
dengan teknologi modern
• Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi
kemampuan dan memperluas penawaran Perseroan
• Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari
setiap karyawan Perseroan
• Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial Perseroan
Visi, Misi, dan Tata nilai Perseroan [G4-56]Vision, Mission, and Corporate Values [G4-56]
VISI VISIOn
MISI MISSIOn
2012 2012 2012 2012 2012
Aligning Growing Leading Excelling World Class
Angkasa Pura II formulated the Company’s vision and mission
to support the aims achievement of the Company. The mission
statement of the Company was undertaken by adjusting to the
prior mission with the curent condition.
The Company has determined and disseminated the Vision,
Mission, and Corporate Values to all management of Angkasa
Pura II.
In the next five years, Angkasa Pura II aims to realize the
vision of the Company, namely “The Best Airport with Smart
Technology and Connected in Areas”
To support the achievement of the Company’s vision, Angkasa
Pura II has prepared missions which include all components,
namely:
• Ensuringthesafetyandsecurityasthetoppriority.
• Providing world-class services and infrastructures to
support the development of Indonesia’s economy through
connectivity inter-area and international.
• Providing trusted, consistent, and exciting traveling
experience to customers with modern technology.
• Developingpartnershiptocomplementthecapabilityand
expand the Company’s offer.
• TobecomethepreferredSOEandmaximizingpotentialof
each employee of the Company.
• Upholdingcorporatesocialresponsibility.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 35
Untuk memastikan berjalannya operasi Perseroan dan operasi
bandar udara secara berkesinambungan, selain terus melakukan
upaya pendekatan aspek formal melalui ketersediaan SOP,
petunjuk teknis, pelatihan dan sebagainya, Angkasa Pura II
juga memiliki nilai-nilai atau budaya Perseroan yang akan terus
ditumbuhkembangkan dalam setiap insan Angkasa Pura II.
Nilai atau budaya Perseroan adalah PERFORM
nilai Dasar / Basic Value Perilaku yang Diinginkan / Desired Behavior
P (Pride of Indonesia)
Kami mendukung pembangunan negara kami dengan menawarkan pengalaman terbaik Indonesia kepada dunia / We support the development of our nation by offering the best experience from Indonesia to the world
e(Enterpreneurial)
Sedikit bicara dan bank bekerja kami mengimplemen tasikan gagasan baru dengan cepat / Less talking and more working, we implement new ideas quickly
r (Responsible)
Kami berkomitmen penuh untuk mencapai hasil yang terbaik / We are fully committed to achieve the best results
f (Focused)
Kami fokus dengan tindakan-tindakan kami untuk hal yang penting / We focus on our actions for important matters
o (Outstanding Service)
Kami selalu melihat dari sudut pandang konsumen dalam segala tindakan kami / We always see from consumer’s point of view in each of our action
r (Respectful)
Kami memper lakukan setiap individu dengan hormat / We treat every individual respectfully
m (Meritocratic)
Kami mengakui dan menghargai prestasi / We recognize and appreciate achievement
PERFORM merupakan pengembangan dari nilai-nilai dasar
yang telah tertanam dengan kokoh di Angkasa Pura II (Persero),
yakni THE BEST, PEDULI, 3 As, Zero Tolerance to Errors, Zero
Complaints, dan K5HLT.
TATA nILAI-nILAIPERSEROAn
CORPORATE VAluES
Untuk keperluan komunikasi dan publikasi dapat
mempergunakan pernyataan misi sebagai berikut:
“Kami mendorong seluruh karyawan dan mitra untuk
memberikan pengalaman bepergian yang aman dan nyaman
bagi pelanggan.”
For communication and publication purposes, we use the
statements of mission as follows:
“We encourage all employees and business partners to provide
safe and secure travelling experience to customers.”
To ensure a continuous operation of the Company and airports,
in addition to conducting approach of formal aspect through
provision of SOP, technical guideline, training, etc., Angkasa
Pura II also has corporate values which will be continuously
developed in every employee of Angkasa Pura II. The corporate
values of Angkasa Pura II are PERFORM.
PERFORM IS THE DEVELOPMENT OF BASIC VALUES THAT HAVE
BEEN FIRMLY EMBEDDED IN ANGKASA PURA II (PERSERO),
NAMELY THE BEST, PEDULI, 3 AS, ZERO TOLERANCE TO ERRORS,
ZERO COMPLAINTS, AND K5HLT.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)36
tata kelola keberlanjutanAngkasa Pura II menyadari bahwa prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) menjadi
komponen yang penting dalam mengarahkan Perseroan
untuk mewujudkan cita-cita menjadi Perseroan yang kredibel,
terpercaya, dan profesional. Penerapan prinsip-prinsip GCG
secara berkelanjutan akan memberikan timbal balik positif
bagi Perseroan, berupa peningkatan kualitas kinerja serta
peningkatan citra Perseroan sebagai Perseroan yang baik
(Good Corporate Image). Oleh sebab itu, Perseroan senantiasa
berkomitmen untuk melaksanakan penerapan GCG secara
optimal di tiap tahun buku. Komitmen Angkasa Pura II
terhadap penerapan GCG yang optimal mencerminkan upaya
Perseroan untuk secara konsisten memenuhi kewajibannya
kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang
saham, pelanggan, karyawan, rekanan, serta masyarakat.
Angkasa Pura II mengimplementasikan GCG dengan mengacu
pada peraturan yang berlaku baik peraturan internal maupun
eksternal. Selain itu Perseroan senantiasa mengavaluasi
implementasi GCG guna meningkatkan kinerja operasional
secara berkelanjutan dengan mengacu pada Peraturan Menteri
Negara Badan Usaha No. PER 01/MBU/2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perseroan Yang Baik (Good Corporate Governance)
pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan
Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012
tanggal 06 Juli 2012. Penerapan GCG mengacu pada 5 prinsip
dasar TARIF yakni keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility),
independen (independency), dan kewajaran (Fairness).
Angkasa Pura II menerapkan prinsip-prinsip GCG terhadap
semua organ dan jenjang keorganisasian secara terencana,
terarah, dan terukur. Hal ini bertujuan agar penerapan GCG
berlangsung konsisten sesuai praktik-praktik terbaik penerapan
GCG. Bukti kesungguhan penerapan GCG ialah dengan
ditandatanganinnya pernyataan Pakta Integritas oleh seluruh
Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II.
sustainability goVernanceAngkasa Pura II is aware that the principle of Good Corporate
Governance becomes essential component in directing the
Company to realize its vision to become a credible, trusted, and
professional company. The sustainable implementation of GCG
principles will provide positive feedback for the Company, such
as the improvement of performance quality and improvement
of the Company’s Good Corporate Image. Therefore, the
Company is continuously committed to implement GCG
optimally in every fiscal year. Commitment of Angkasa Pura II to
the optimum implementation of GCG reflects the Company’s
effort to consistently fulfills its obligations to all stakeholders,
including shareholders, customers, employees, partners, and
community.
Angkasa Pura II implements GCG by referring to the prevailing
regulations, both internal and external regulations. Moreover,
the Company always evaluates the implementation of GCG to
improve its operational performance sustainably by referring to
Regulation of the State Minister of State Owned Enterprises No.
PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate
Governance of State Owned Enterprises and the amendment on
Regulation of Minister of State Owned Enterprises No.PER-09/
MBU/2012 dated July 06, 2012. The implementation of GCG
refers to 5 basic principles of TARIF, namely Transparency,
Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness.
Angkasa Pura II implements GCG principles to all instruments
and organizational ranks in a planned, directed, and measured
manner. The aim is to implement the GCG consistently in
accordance with the best practices of GCG implementation.
Prove of the sincerity of the GCG implementation is the sign
of Integrity Pact by all Board of Commissioners and Board of
Directors of Angkasa Pura II.
Tata Kelola KeberlanjutanSustainability Governance
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 37
kebijakan Dan struktur tata kelola(g4-34)Angkasa Pura II senantiasa melakukan evaluasi dan
pemutakhiran dari pengimplementasian GCG agar dapat
mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT),
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), maupun visi dan
misi Perseroan. Secara konkret, Angkasa Pura II terus meninjau
tata laksana GCG agar tetap selaras kepada best practices dan
juga sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi pengelola
bandara berkelas dunia.
Komitmen tersebut tertuang dalam kebijakan-kebijakan/
pedoman internal terkait penerapan GCG baik melalui Surat
Keputusan Bersama maupun Surat Keputusan/Surat Edaran
Direksi, antara lain:
1. Pedoman GCG sesuai SK Bersama Dewan Komisaris dan
Direksi Nomor: DKOM.390.1/HK.201/Angkasa Pura II-2014
dan KEP.02.03.01/08/2014.3 dimutakhirkan tanggal 5
Agustus 2014.
2. Perilaku sesuai SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi
Nomor: DKOM.036.1/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan
KEP.02.03.01/01/2014.1 yang dimutakhirkan tanggal 22
Januari 2014.
3. Board Manual melalui SK Bersama Dewan Komisaris dan
Direksi Nomor: DKOM.390.2/HK.201/Angkasa Pura II-2014
dan KEP.01.02.01/08/2014.1 yang dimutakhirkan tanggal
5 Agustus 2014.
4. Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian Gratifiasi di
Lingkungan Angkasa Pura II melalui SK Bersama Dewan
Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.2/HK.201/
Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014 tanggal
22 Januari 2014.
5. Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing
System) di Lingkungan Angkasa Pura II melalui SK Bersama
Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.3/HK.201/
Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014.2 tanggal
22 Januari 2014.
Perseroan berupaya semaksimal mungkin mengoptimalkan
penerapan GCG melalui penguatan infrastruktur untuk
mencapai praktik terbaik, pengujian keandalan, dan
goVernance structure anD Policy [g4-34]Angkasa Pura II consistently evaluates and updates the
implementation of GCG to reach the Annual Work Plan and
Budget, Company Long-Term Plan, and vision and mission of
the Company. Concretely, Angkasa Pura II continues to review
the implementation of GCG to be always in line with the best
practices and also in accordance with the Company’s vision to
become a world-class airport manager company.
The commitment was stated in the policies/internal guideline
concerning GCG implementation through Joint Decree and the
Board of Directors’ Decree/Circulation Letter, as follows:
1. Code of GCG as stated in Joint Decree of the Board
of Commissioners and Board of Directors Number:
DKOM.390.1/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and
KEP.02.03.01/08/2014.3 updated on August 5, 2014.
2. Behavior as stated in Joint Decree of the Board of
Commissioners and Board of Directors Number:
DKOM.036.1/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and
KEP.02.03.01/01/2014.1 updated on January 22, 2014.
3. Board Manual as stated in Joint Decree of the Board
of Commissioners and Board of Directors Number:
DKOM.390.2/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and
KEP.01.02.01/08/2014.1 updated on August 5, 2014.
4. Gratification Management and Control Guideline in Angkasa
Pura II through Joint Decree of the Board of Commissioners
and Board of Directors Number: DKOM.036.2/ HK.201/
Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014 dated
January 22, 2014.
5. Whistleblowing System Guideline in Angkasa Pura II
through Joint Decree of the Board of Commissioners and
Board of Directors Number: DKOM.036.3/HK.201/Angkasa
Pura II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014 dated January 22,
2014.
The Company strives to optimize the GCG implementation
by strengthening the infrastructures to achieve the best
practice, reliable test, and procedure and system adjustment
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)38
penyesuaian sistem maupun prosedur sesuai dengan
perkembangan bisnis dan regulasi kebandarudaraan untuk
mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
Sebagai salah satu Perseroan yang bergerak dalam bidang
kebandarudaraan, selain mematuhi Undang-undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang Undang No.
19 tahun 2003 tentang BUMN (Pasal 5 ayat 3) dan Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha No. PER-01/ MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perseroan Yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan
perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.
Melalui peraturan perundangan tersebut, maka struktur tata
kelola Perseroan secara garis besar tergambarkan pada organ
utama Perseroan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
Dewan Komisaris, dan Direksi serta organ pendukung yang
meliputi Komite-Komite dibawah Komisaris. Sehingga struktur
tata kelola Angkasa Pura II terdiri dari:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan organ
tertinggi dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang
tidak diberikan kepada Dewan Komisaris, atau Direksi
dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Dewan Komisaris, bertindak sebagai organ Perseroan
yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta
memastikan bahwa Angkasa Pura II mematuhi seluruh
peraturan, menjalankan keputusan RUPS sesuai kaidah
GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
3. Direksi adalah organ Perseroan yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengelolaan Perseroan sesuai peraturan yang berlaku,
menjalankan keputusan RUPS serta melaksanakan praktek
terbaik GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Dengan pembagian tersebut, bagan struktur tata kelola
Angkasa Pura II adalah sebagai berikut. [G4-34]
in accordance with the development in airport regulation and
business to support a more effective GCG implementation.
As one of the companies in airport sector, apart to comply with
Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company,
Law No. 19 year 2003 concerning SOEs (Article 5 point 3)
and Regulation of Ministry of State Owned Enterprises No.
PER-01/MBU/2011 concerning Good Corporate Governance
Implementation in SOEs and its amendment of Minsitry of
State Owned Enterprises No. No. PER-09/MBU/2012 dated July
6, 2012.
With those laws and regulations, then the governance structure
of Angkasa Pura II involved the interaction of main Corporate
organ comprising of General Meeting of Shareholders (GMS),
he Board of Commissioners, and Directors and supporting organ
comprising of Committees under the Board of Commissioner.
So the governance structure of Angkasa Pura II consists of:
1. General Meeting of Shareholders, is the highest organ in
the Company, that has the authority not granted to Board
of Commissioners or Directors within specific limits in
accordance with the prevailing Articles of Association and
laws and regulations.
2. Board of Commissioners is in charge as corporate organ
that is collectively responsible for overseeing and advising
the Board of Directors and ensuring Angkasa Pura II
complied with all rules, implemented the GMS resolutions
in accordance with GCG principles in all levels of the
organization.
3. Board of Directors is in charge as corporate organ that
is collectively responsible to manage the Company in
accordance with the prevailing rules, implement the GMS
resolutions and GCG best practices in all levels of the
organization.
With that division, the chart of Angkasa Pura II’s governance
structure is as follows. [G4-34]
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 39
raPat umum Pemegang saham (ruPs)RUPS merupakan organ tertinggi dalam struktur struktur tata
kelola Angkasa Pura II yang memiliki tugas dan wewenang
dalam menghasilkan berbagai keputusan mengenai berbagai
aksi korporasi. Wewenang RUPS meliputi pengangkatan
dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, menyetujui dan
mengesahkan Laporan Tahunan Perusahaan, serta menetapkan
remunerasi seperti gaji/honorarium, serta tunjangan dan
fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Berdasarkan waktu penyelenggaraan, RUPS terdiri dari dua
jenis, yakni:
1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang
diselenggarakan tiap tahun buku selambat – lambatnya
enam bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.
2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yaitu
Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu
waktu berdasarkan kebutuhan.
Melalui RUPST dan RUPSLB, para pemegang saham dapat
bertindak dan mengambil keputusan penting berkaitan
dengan investasi yang ditanamkan ke Perseroan dengan
kedudukan yang setara. Lebih lanjut, para pemegang saham
rapat umumPemegang sahan (ruPs)
General Meetingof Shareholders (GMS)
Dewan komisaisBoard of Commisioners
komite auditAudit Commite
komite manajemen risiko & sDm
Risk Management & HR Committe
Audit Commite
sekretaris Perusahaan & hukum
Corporate Security& Legal
satuan Pengawas internal
Internal Auditor Unit
unit kerja sekitarnaAudit
Commite
DireksiBoard of Directors
general meeting of shareholDers (gms)GMS is the highest instrument in governance structure of
Angkasa Pura II which has duties and authorities in making
decisions on corporate action. Authorities of GMS includes
appointing and dismissing the members of the Board of
Commissioners and Board of Directors, evaluating the
performance of the Board of Commissioners and Board of
Directors, approving the change in the Company’s Articles of
Association, approving and validating Annual Report of the
Company, and determining remuneration, for instance salary/
honorarium, allowances and facilities for members of the Board
of Commissioners and Board of Directors.
Pursuant to the time of event, GMS consists of two types,
namely:
1. Annual General Meeting of Shareholders (AGM) which is
held annually at least six months after the fiscal year ended.
2. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM),
namely a General Meeting of Shareholders which is held at
any time if deemed necessary.
Through AGM and EGM, shareholders are able to act and
make important decisions concerning investment in the
Company with equal position. Furthermore, Shareholders
can use their rights and provie opinion and voting to make
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)40
dapat menggunakan haknya dan memberikan pendapat serta
suaranya untuk mengambil keputusan berkaitan dengan hasil
operasional, rencana pengembangan usaha ke depan dan
bahkan pergantian pengurus Perseroan dengan kedudukan
setara. RUPS juga merupakan forum pemegang saham untuk
melakukan evaluasi kinerja pengurus Perseroan, baik kinerja di
bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, yang menjadi dasar
bagi kelanjutan masa tugas dan besaran remunerasi serta
insentif bagi para pengurus.
Pada tahun 2016, Angkasa Pura II menyelenggarakan 2 kali
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa (apabila diperlukan).
Dewan komisarisDewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta
memastikan bahwa Angkasa Pura II melaksanakan GCG pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris
diangkat dan diberhentikan melalui mekanisme RUPS,
memiliki tanggung jawab masing-masing secara kolektif dan
kolegial (fiduciary responsibility) yang harus dipertanggung-
jawabkan melalui RUPS. Kedudukan masing-masing anggota
Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.
Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah
mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung
jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing
sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan
Komisaris juga telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja
yang dievaluasi dan dilakukan pemutakhiran secara berkala.
Board Manual telah dimutakhirkan berdasarkan SKB Dewan
Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.390.1/HK.201/Angkasa
Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/08/2014.3 dimutakhirkan
tanggal 5 Agustus 2014. Pedoman dan Tata Terbit Kerja
tersebut mengatur mengenai tugas pokok, struktur organisasi,
etika kerja, waktu kerja, dan penyelenggaraan rapat Dewan
Komisaris.
Seluruh Dewan Komisaris Perseroan memiliki kompetensi dan
keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan
decision concerning the matters related with the operations
result, business development plan in the future and even the
Company’s management changes with the same position. GMS
is also a forum for the Shareholders to evaluate the Company’s
committees performance, including the performance in
economic, social and environment, that become the reference
for term of office continuity and number of remuneration and
incentive for the management.
In 2016, Angkasa Pura II held 2 Annual GMS and Extraordinary
GMS (if necessary).
the boarD of commissionersThe Board of Commissioners is the Company’s instrument
which is responsible collectively to oversee and advise the
Board of Directors and ensure that Angkasa Pura II has
implemented GCG in all organizational levels or ranks. The
Board of Commissioners is appointed and dismissed through
GMS mechanisms, has fiduciary responsibility which should be
reported through GMS. he position of each member of the
Board of Commissioners including President Commissioner
is the same. The Duty of President Commissioner as primus
inter pares is to coordinate the activities of the Board of
Commissioners.
The Board of Commissioners has clear authority and
responsibility in accordance with each function as mandated in
the Articles of Association and prevailing laws and regulations.
The Board of Commissioners also has guideline and work
manual that is evaliated and updated regularly. Board Manual
has been updated based on the joint decree letter (SKB) of the
Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.390.1/
HK.201/Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/08/2014.3
updated on August 5, 2014. The Board Manual set the main
duties, organization structure, work ethics, work time, and
meeting of the Board of Commissioners.
The Board of Commissioners of the Company has competencies
and skills which are required in carrying out each function
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 41
tugasnya masing-masing sesuai dengan persyaratan, sehingga
dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan
usaha Perseroan, membuat keputusan secara independen,
mendorong peningkatan kinerja Perseroan, serta dapat secara
efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan
konstruktif terhadap kinerja Direksi.
Komposisi anggota Dewan Komisaris per 31 Desember 2016
sebagai berikut:
nama / Nama jabatan / Jabatan Dasar Pengangkatan/PemberhentianDasar Pengangkatan/Pemberhentian
Rhenald Kasali Komisaris Utama / Komisaris Utama SK-86/MBU/06/2015
Iswan Elmi Komisaris / Komisaris SK-25/MBU/S/11/2014
M.Harpin Ondeh Komisaris / Komisaris SK-86/MBU/06/2015
Hadi Tjahjanto Komisaris / Komisaris SK-139/MBU/07/2016
Imam Bustomi Komisaris / Komisaris SK-139/MBU/07/2016
Maryati Karma Komisaris / Komisaris SK-139/MBU/07/2016
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh
komite yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris. Komite tersebut adalah:
1. Komite Audit
Komite Audit mempunyai Piagam Komite Audit (Audit
Committee Charter) yang menjadi pedoman komite ini
dalam menjalan tugas dan fungsinya. Seperti tertuang
dalam Piagam Komite Audit, Komite Audit mempunyai
peran dan tanggung jawab untuk memberikan pendapat
dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi
tanggung jawabnya termasuk pengawasan terhadap
sistem dan proses Pelaporan Keuangan, proses audit atas
laporan Keuangan Perseroan, evaluasi atas pelaksanaan
pengawasan internal (internal control) Perseroan, evaluasi
atas kinerja Internal Auditor Perseroan, dan pengawasan
kinerja teknis dan operasional serta pemenuhan ketentuan
dan peratuan perundang undangan lainnya.
Komite Audit diangkat dan diberhentikan berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan
selama 2 (dua) tahun). Anggota komite Angkasa Pura II telah
memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di
bidang akuntansi atau keuangan, dan memahami industri/
and duty in accordance with requirements, thus they can
solve any problems in the Company’s business activity, make
independent decisions, encourage the improvement of the
Company’s performance, and can effectively review and
provide constructive suggestions to the performance of the
Board of Directors.
Composition of members of the Board of Commissioners as of
December 31, 2016 is as follows:
In implementing its duties, the Board of Commissioners is
assisted by committees which are established and responsible
to the Board of Commissioners. The committees are:
1. Audit Committee
Audit Committee has Audit Committee Charter which
serves as guideline for the committee in carrying out its
duties and functions. As stated in the Audit Committee
Charter, roles and responsibilities of Audit Committee are to
provide opinion and support to the Board of Commissioners
in fulfilling its responsibilities, including overseeing the
system and process of Financial Reporting, audit process on
the Company’s financial statements, evaluation on internal
control of the Company, evaluation on performance of the
Company’s Internal Auditor, and supervision of operational
and technical performance as well as fulfillment of
provisions and other laws and regulations.
Audit Committee is appointed and dimissed based on the
Decree of the Board of Commissioners with term of office
of 2 (two) years. Members of Angkasa Pura II’s Committees
have education backgrounds and skills in the field of
accounting or finance, and understand the company’s
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)42
bisnis Perseroan.Komposisi Komite Audit Angkasa Pura II
terdiri dari seorang Ketua yang merupakan anggota Dewan
Komisaris Angkasa Pura II, seorang wakil ketua dan 2 (dua)
orang anggota komite yang berasal pihak profesional yang
independen.
Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II
ditetapkan berdasarkan:
• Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012
• Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.343/
KP.1013.3/APII-2015 tanggal 15 Juni 2015 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan ketua dan Wakil
Ketua Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero).
• Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.420/
KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 Surat Keputusan
Dewan Komisaris Nomor KEP.193/KP.1013.3/APII 2015
tanggal 30 April 2015 tentang Penunjukan Ketua,
Wakil Ketua dan Pengangkatan Anggota Komite Audit
PT Angkasa Pura II (Persero).
2. Komite Manajemen Risiko & SDM
Komite Manajemen Risiko & SDM merupakan komite yang
dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris memenuhi
tanggung jawabnya dalam melaksanakan kewajiban Dewan
Komisaris melakukan pemantauan, pengawasan dan
penilaian atas efektifias manajemen risiko. Dalam menjalan
tugas dan tanggung jawabnya, Komite Manajemen Risiko
& SDM telah dilengkapi dengan pedoman dan tata tertib
kerja sebagaimana tercantum dalam Charter Komite
Manajemen Risiko & SDM. Komite Manajemen Risiko
& SDM diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat
Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan selama
2 (dua) tahun. Susunan keanggotaan Komite Manajemen
Risiko & SDM Angkasa Pura II berjumlah 4 (empat) orang,
terdiri dari seorang Ketua yang juga adalah anggota Dewan
Komisaris, seorang wakil ketua yang berasal dari anggota
Dewan Komisaris dan 2 (dua) orang anggota komite yang
berasal pihak profesional yang independen. Anggota
Komite Manajemen Risiko & SDM memiliki keahlian dalam
bidang manajemen risiko dan kebandarudaraan. Adapun
industry/business. Composition of Angkasa Pura II’s Audit
Committees consists of one Chairman who is a member
of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II, a Vice
Chairman and 2 (two) committee members who are from
independent professional.
Membership composition of Angkasa Pura II’s Audit
Committee is determined based on:
• Regulation of Minister of SOEs Number: PER-12/
MBU/2012 dated August 24, 2012
• Board of Commissioners’ Decree Number: KEP.343/
KP.1013.3/APII-2015 dated June 15, 2015 concerning
Dismissal and Appointment of Chairman and Vice
Chairman of PT Angkasa Pura II (Persero)’s Audit
Committee.
• Board of Commissioners’ Decree Number: KEP.420/
KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 Board of
Commissioners’ Decree Number: KEP.193/KP.1013.3/
APII-2015 dated April 30, 2015 concerning the
Appointment of Chairman, Vice Chairman, and the
Appointment of Members of PT Angkasa Pura II
(Persero)’s Audit Committee.
2. Risk Management & HR Committee
Risk Management & HR Committee is a committee which
was established to assist the Board of Commissioners in
fulfilling its responsibilities in implementing obligations of
the Board of Commissioners in monitoring, supervising,
and assessing the effectiveness of risk management. In
conducting its duties and responsibilities, Risk Management
& HR Committee has been equipped with guideline
and manual as stated in Charter of Risk Management
& HR Committee. Risk Management & HR Committee
is appointed and dismissed pursuant to Decree of the
Board of Commissioners with tenure of 2 (two) years. The
composition of Risk Management and Human Resources
Committee members of Angkasa Pura II is 4 (four) people,
that consist of one Chairman who is also a member of
the Board of Commissioners, a vice chairman who is
from the member of the Board of Commissioners and 2
(two) members of committee who are from independent
professional. The Risk Management Committee members
have the skills in risk management and airport. The duties
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 43
tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko &
SDM secara umum, antara lain:
a) Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan
Manajemen Risiko yang berkaitan dengan
pengendalian risiko di bidang pengelolaan asset dan
liability, fiancial, investasi, teknik dan operasional
Perseroan, pengelolaan sumber daya manusia.
b) Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan
validitas data yang digunakan untuk mengukur
risiko.
c) Melakukan evaluasi terhadap usulan calon pejabat
1 (satu) tingkat di bawah Direksi sesuai permintaan
Dewan Komisaris.
d) Melakukan pemantauan dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan pengembangan SDM sesuai
permintaan Dewan Komisaris.
e) Melakukan monitoring dan mengevaluasi konsep
struktur organisasi sesuai permintaan Dewan
Komisaris.
f) Melakukan pemantauan dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan remunerasi sesuai
permintaan Dewan Komisaris.
g) Melakukan diskusi/koordinasi dengan unit terkait.
h) Memberikan masukan terhadap pelaksanaan tugas
pada rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat
gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi.
DireksiDireksi merupakan Organ Perusahaan yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengelolaan Angkasa Pura II dengan memberdayakan seluruh
sumber daya yang dimiliki Perseroan secara optimal serta
melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Pemegang
Saham melalui mekanisme RUPS. Sebelum melakukan proses
pemilihan dan pengangkatan Direksi, Perseroan melalui RUPS
akan melakukan proses fit and proper test termasuk penilaian
atas kinerja periode sebelumnya, untuk anggota Direksi yang
telah bertugas pada periode sebelumnya. Direksi bertugas dan
bertanggungjawab secara kolegial kepada RUPS, sekalipun
dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai pembagian
tugas dan wewenangnya, termasuk dalam aspek ekonomi,
lingkungan dan sosial.
and responsibilities of Risk Management and Human
Resources Committee generally are as follows:
a) Provide input to the Board of Commissioners in
developing and improving risk management policies
related to risk management in the areas of asset
management, liability, financial, investment, company
technical and operational, and human resources
development.
b) Evaluate the accuracy of the model and data validity
that are used to measure the risk.
c) Evaluate proposed candidate by 1 (one) level below
the Board of Directors as requested by the Board of
Commissioners.
d) Monitor and evaluate the implementation of human
resource development as requested by the Board of
Commissioners.
e) Monitor and evaluate the concept of organizational
structure as requested by the Board of Commissioners.
f) Monitor and evaluate the implementation of the
remuneration policy as requested by the Board of
Commissioners
g) Perform discussion/coordination with the related units.
h) Provide input on the execution of the tasks at the
internal meetings BoC and the joint meetings between
the Board of Commissioners and the Board of Directors.
the boarD of DirectorsThe Board of Directors is assigned and responsible collectively
to manage Angkasa Pura II by empowering all resources owned
by the Company optimally and implement GCG in all levels or
ranks of the organization. The Board of Directors is appointed
and dismissed by Shareholders through the mechanism of
GMS. The appointment and dismissal of the Board of Directors
will be started by fit and proper test including assessment of
the previous performance, for the members of the Board of
Directors who have assigned on the previous period. The Board
of Directors is in charge and collegially responsible to GMS,
even though can act and make decision based on the division
of duties and authorities, including in the aspect of economy,
environment, and social.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)44
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
(Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata
laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi sertamenjelaskan
tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah
dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat
menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam
melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan
Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar
kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Board
Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi,
ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham
serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate
Governance.
Perseroan mewajibkan setiap Direktur untuk membuat Daftar
Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham setiap
Direktur dan/atau keluarganya pada Angkasa Pura II maupun
Perseroan lain, guna meminimalisir terjadinya benturan
kepentingan. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan
oleh Sekretaris Perseroan dan Hukum.
Komposisi Direksi Angkasa Pura II per 31 Desember 2016
sebagai berikut:
nama / Nama jabatan / JabatanDasar PengengkatanDasar Pengengkatan
Muhammad Awaluddin President Director SK-227/MBU/09/2016
Djoko Murjatmodjo Director of Operations & Engineering SK-227/MBU/09/2016
Daan Achmad Director of Commercial & Business Development SK-227/MBU/09/2016
Andra Y Agussalam Director of Finance SK-227/MBU/09/2016
Ituk Herarindri Director of Airport Service & Facility SK-227/MBU/09/2016
muhammad awaluddin*Director of Human Capital, General Affairs, & Information Technology
SK-227/MBU/09/2016
*) Pada periode ini posisi Direktur SDM, Umum dan Teknologi
Informasi belum terisi, dan sesuai dengan SK Komisaris PT
AP II nomor: KEP.01.03/00/09/2016/0531, Pelaksana Harian
(PH) Direktur SDM, Umum dan TI ditugaskan kepada Sdr.
Muhammad Awaluddin.
In carrying out its duties and responsibilities, the Board of
Directors refers to the Board Manual. The Board Manual
consists of work guidelines of the Baord of Commissioners and
Directors and explains the activities in structure, systematic, and
easy to understand and can be implemented consistently, can
be the reference for the Board of Commissioners and Directors
in implementing each duties to achieve the Company’s Vision
and Mission, so that it is expected can achieve the highest work
standard with GCG principles. Board Manual is prepared based
on the principles of corporation law, provisions of Articles of
Association, regulations and prevailing rules and laws, the
direction of Shareholders and Good Corporate Governance
best practices
The Company requires each Director to make Special List
consists of share ownership description for each Director and/
or his or her families in Angkasa Pura II and other companies to
minimize the occurrence of conflict of interest. The Special List
is kept and documented by the Corporate Secretary & Legal.
Composition of the Board of Directors of Angkasa Pura II as of
December 31, 2016 is as follows:
*) In this period, Director of Human Capital, General Affairs,
and Information Technology was not occupied yet, and in
accordance with Decree of the Board of Commissioners of PT
AP II no: KEP.01.03/00/09/2016/1531, the Acting Director of
Human Capital, General Affairs, and IT was assigned to Mr.
Muhammad Awaluddin.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 45
Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan
Angkasa Pura II, Direksi telah mengeluarkan Keputusan
Direksi KEP.01.01/11/2012.2 tanggal 28 November 2012 yang
berisi pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi adalah sebagai berikut:
nama / name jabatan / Position asal
Muhammad Awaluddin President Director 1. Memberikan arahan strategis dan mengendalikan Kebijakan, Visi, Misi, dan Strategi Perseroan untuk kepentingan Perseroan; / Providing strategic direction and controlling policies, vision, mission, and strategies of the Company for the company’s interests;
2. Memimpin para anggota Board of Directordalam melaksanakan keputusan Board of Director; / Leading the members of the Board of Directors to implement the decision of the Board of Directors
3. Memberikan arahan strategis dan mengendalikan kinerja seluruh cabang; / Providing strategic direction and controlling the performance of all branches;
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Non-Direktorat (Internal Auditor, CorporateSecretary & Legal, Corporate Strategic Planning & Performance Management, RiskManagement & Compliance, Procurement, dan seluruh kantor cabang;) / Coordinating the execution of Non-Directorate tasks (Internal Auditor, Corporate Secretary & Legal, Corporate Strategic Planning & Performance Management, Risk Management & Compliance, Procurement, and all branches;
5. Mengangkat dan memberhentikan karyawan kunci berdasarkan aturan internal Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; / Appointing and dismissing the key employees based on the internal company rules and the prevailing laws and regulations;
6. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving the accountability and any information about the state and the management of the company in the form of other reports if requested by the GMS;
7. Melaksankan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.
Djoko Murjatmodjo Director of Operations & Engineering
1. Melakukan pembinaan/pemberdayaan baik secara individu maupun kelompok (unit kerja) di kantor pusat dan di seluruh kantor cabang terkait dengan bidang operasi dan teknik secara professional sehingga mampu mewujudkan tujuan Perseroan; / Conduct training / empowerment both individually and collectively (work unit) at the headquarters and in all branches associated with the field of operations and engineering in a professional manner so as to realize the Company’s goals;
2. Memberikan masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target kinerja Direktorat Operations & Engineering; / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination of performance targets of the Directorate of Operations & Techniques;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan kegiatan operasi dan teknik sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the management of operations and techniques in accordance with the corporate’s strategic planning;
4. Memberi masukan terhadap semua pekerjaan yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan kegiatan operasi dan teknik; / Providing input to all the jobs that are within the authority in the scope of the management of operations and techniques;
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subdirektorat Airport Operation, Civil Engineering, Electronical & Mechanical Engineering dan Airport Safety; / Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Airport Operations, Civil Engineering, Electrical & Mechanical Engineering and Airport Safety;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam pengelolaan kegiatan operasi dan teknik lainnya; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors in the management of operations and other techniques;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan operasi dan teknik dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving accountability and any information about the state and the activities of the management of operations and techniques in the form of other reports if requested by the GMS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.
As a part of GCG implementation in every activity of Angkasa
Pura II, the Board of Directors has issued Decree of the Board
of Directors KEP.01.01/11/2012.2 dated November 28, 2012
which contains distribution of duties and responsibilities of
each member of the Board of Directors as follows:
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)46
nama / name jabatan / Position asal
Daan Achmad Director of Commercial & Business Development
1. Membina dan mengoptimalkan bisnis aeronautika, non-aeronautika dan kargo untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian kinerja tujuan korporasi; / Maintaining and optimizing the aeronautical, non-aeronautical, and cargo business to support the implementation of the strategies and the achievement of corporate performance goals;
2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target bisnis aeronautika, non-aeronautika dan kargo; / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the target of the aeronautical, non-aeronautical, and cargo business;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan komersial dan pengembangan usaha sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the the activities of commercial and business development in accordance with the corporate’s strategic planning;
4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandar udara yang berada dalam kewenangannya dalam lingkup kegiatan komersial kebandarudaraan dan pengembangan usaha; / Providing input to all airport development projects that are in the authority within the scope of airport commercial activities and business development;
5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Subdirektorat Aeronautical Business, NonAeronaurtical Business, Marketing & Business Development dan Cargo Business; / Coordinating the implementation of the tasks of Sub Aeronautical Business, Non-Aeronautical Business, Marketing & Business Development and Cargo Business;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam kegiatan komersial kebandarudaraan dan pengembangan usaha; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors on airport commercial activities and business development;
7. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan komersial kebandarudaraan, kargo, dan pengembangan usaha dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Providing the accountability and any information about the circumstances and the progress of the commercial activities on airport, cargo, and business development in the form of other reports if requested by the GMS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS
Andra Y Agussalam Director of Finance 1. Membina kegiatan pengelolaan keuangan secara optimal untuk menunjang kegiatan unit-unit dalam implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi serta mengoptimalkan profiabilitas untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan; / Fostering financial management activities optimally to support the activities of the units in implementing the strategy and achieving the corporate’s objectives and optimizing profitability to improve the company’s financial performance;
2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target profitabilitas perseroan / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination of the company’s profitability targets;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan keuangan dan CSR (CorporateSocial Responsibility) sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the the activities of the financial management and CSR (Corporate Social Responsibility) in accordance with the corporate’s strategic planning;
4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara yang beradadalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan keuangan; / Providing input to all the jobs that are within the authority in the scope of the financial management activities;
5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Subdirektorat Accounting & Budgeting, Treasury, Assets Management & Inventory dan CSR; / Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Accounting & Budgeting, Treasury, Assets Management & Inventory and CSR;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam pengelolaan keuangan; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors in financial management;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan keuangan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving accountability and any information about the state and the activities of the financial management in the form of other reports if requested by the GMS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 47
nama / name jabatan / Position asal
Ituk Herarindri Director of Airport Service & Facility
1. Membina kegiatan pelayanan dan kesiapan fasilitas kebandarudaraan serta menentukan standar kualitas karyawan maupun fasilitas untuk menunjang kegiatan pelayanan kebandarudaraan; / Fostering the services and the readiness on airport facilities as well as determining quality standards of employees and facilities to support the airport services;
2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target kinerja Direktorat Airport Services & Facility; / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination of performance targets of Directorate of Airport Services & Facility
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan pelayanan kebandarudaraan dan kesiapan fasilitas sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the management of airport services and the readiness facilities in accordance with the corporate’s strategic planning;
4. Memberi masukan terhadap semua fungsi di Perseroan untuk mendukung kegiatan pelayanan kebandarudaraan; / Providing input to all functions in the company to support the activities on airport services;
5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Subdirektorat Airport Services, Service Assurance dan Infrastructure & Facility Maintenance; / Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Airport Services, Service Assurance and Infrastructure & Facility Maintenance;
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam pengelolaan kegiatan pelayanan kebandarudaraan dan kesiapan fasilitas; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors in the management activities of airport services and the readiness of the facilities;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan pelayanan kebandarudaraan dan kesiapan fasilitas dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving accountability and any information about the state and the progress of the management of airport services and the readiness of the facilities in the form of other reports if requested by the GMS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar danketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.
Muhammad Awaluddin Director of Human Capital, General Affairs, & Information Technology
1. Membina kegiatan Human Capital, General Affirs & Information Technology serta mengoptimalkan standar kualitas karyawan untuk menunjang kegiatan unit-unit dalam implementasi strategi dan pencapaian kinerja korporasi; / Fostering the activities of Human Capital, General Affairs and Information Technology as well as optimizing the quality standards of employees to support the activities of the units in implementing the strategy and achieving corporate performance;
2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target kinerja Human Capital, General Affirs & Information Technology; / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination of performance targets of the Human Capital, General Affairs, and Information & Technology;
3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan Human Capital, General Affirs & Information Technology sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the management activities related with the Human Capital, General Affairs & Information Technology in accordance with the corporate’s strategic planning;
4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan sumber daya manusia & umum serta teknologi informasi; / Providing input to all airport development projects that are within the authority in the scope of general and human resource and information & tecnology management activities
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subdirektorat Human Capital, Training & Development, General Affirs & Administration dan Information Technology; / Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Human Capital, Training & Development, General Affairs and Administration and Information Technology
6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam pengelolaan kegiatan Human Capital, General Affirs & Information Technology; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors in managing the Human Capital, General Affairs & Information Technology;
7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan Human Capital, General Affirs & Information Technology dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving accountability and any information about the state and the progress of the management activities of Human Capital, General Affairs and Information Technology in the form of other reports if requested by the GMS;
8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)48
koDe etik Dan buDaya Perseroan Angkasa Pura II memahami bahwa menjaga standar etika sangat
penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam
membuat keputusan-keputusan dan dalam memecahkan
persoalan yang dihadapi Perseroan. Hal ini disebabkan semua
keputusan Perseroan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh stakeholder yang berkepentingan dan berpengaruh pada
keputusan keputusan Perseroan.
Angkasa Pura II menyusun Pedoman Etika dan Tata Perilaku
(Code of Conduct) yang merupakan pedoman perilaku bagi
insan Angkasa Pura II yakni Dewan Komisaris, Direksi, seluruh
Karyawan dan seluruh stakeholders atau mitra kerja yang
melakukan transaksi bisnis dengan Angkasa Pura II yang
terintegrasi dengan prinsip GCG.
Angkasa Pura II memiliki Budaya Perseroan yang disebut
dengan PERFORM, dengan penjabaran sebagai berikut:
P e r f o r mPride of indonesiaKami mendukung pembangunan negara kami den-gan menawarkan pengalaman terbaik Indonesia kepada duniaWe support our country’s develop-ment and offer the best Indonesia experience to the world
responsibleKami berkomit-men penuh untuk mencapai hasil yang terbaikWe commit personally on delivering results
enterpreneurialSedikit bicara dan bank bekerja kami mengimplemen-tasikan gagasan baru dengan cepatWe talk less and do more, we implement new die as last
outstanding serviceKami selalu melihat dari sudut pandang kon-sumen dalam segala tindakan kamiWe always take the perspective of our costumers in everything we do
respectfulKami memper-lakukan setiap individu den-gan hormatWe … at everyone with respect
meritocraticKami mengakui dan menghargai prestasiWe recognize and reward achivements
focusedKami fokus dengan tindakan-tindakan kami untuk hal yang pentingWe focus our efforts on what matters the most
“Performing worlD-class serVices”CORE VALUEDue Value
coDe of conDuct anD corPorate cultureAngkasa Pura II understands that maintaining the ethical
standards is important to maintain the loyalty of stakeholders
in making decisions and in solving problems face by the
Company. This is due to all of the Company’s decisions affect
and is affected by the interests of stakeholders and affects the
Company’s decisions.
Angkasa Pura II prepares the Code of Conduct which is the
behavior guideline for people of Angkasa Pura II, namely the
Board of Commissioners, Board of Directors, all employees,
and all stakeholders or business partners who conduct business
transaction with Angkasa Pura II which is integrated to the
GCG principles.
Angkasa Pura II has Corporate Culture called PERFORM with
explanation as follows:
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 49
Pride of indonesia
• Kami mendukung pembangunan negara kami dengan
menawarkan pengalaman terbaik Indonesia kepada dunia
enterpreneurial
• Sedikit bicara dan banyak bekerja kami
mengimplementasikan gagasan baru dengan cepat
responsible
• Kami berkomitmen penuh untuk mencapai hasil yang
terbaik
focused
• Kami fokus dengan tindakan-tindakan kami untuk hal yang
penting
outstanding service
• Kami selalu melihat dari sudut pandang konsumen dalam
segala tindakan kami
respectful
• Kami memperlakukan setiap individu dengan hormat
meritocratic
• Kami mengakui dan menghargai prestasi
Visi dan Misi serta Kode etik Angkasa Pura II bersifat dinamis
dan akan dikaji secara berkala dan berkelanjutan sesuai dengan
dinamika bisnis yang terjadi. Namun demikian, perubahan
yang terjadi dalam kode etik nantinya tetap mengobarkan
semangat nilai-nilai etika bisnis serta profit jangka panjang bagi
Perseroan.
Selain itu, setiap insan Angksa Pura II dituntut untuk bersikap
profesional, disiplin, serta berkomitmen untuk menginternalisasi
nilai-nilai etika dan budaya Perseroan dalam menjalankan roda
operasional agar dapat memberikan manfaat multiplier effect
terhadap kinerja dan perkembangan bisnis Perseroan.
Pencegahan Praktik koruPsi [g4-58, so3. so4]Dalam sudut pandang birokrasi dan bisnis, praktik korupsi
memiliki kecendrungan untuk merusak tatanan dan standar
etika bisnis yang berlaku serta menciptakan kerugian baik
materiil dan non materiil. Guna mencegah terjadinya
tindakan fraud dan korupsi dari kegiatan pengelolaan jasa
kebandarudaraan, Angkasa Pura II telah memperkuat sistem
pengendalian internal dan mengembangkan kebijakan
pencegahaan korupsi yaitu dengan mengacu pada Peraturan
Pride of indonesia
• Wesupportthedevelopmentofournationbyofferingthe
best experience from Indonesia to the world
entrepreneurial
• Lesstalkingandmoreworking,we implementnewideas
quickly
responsible
• Wearefullycommittedtoachievethebestresult
focused
• Wefocusonouractionsforimportantmatters
outstanding service
• We always see from consumer’s point of view in every
action
respectful
• Wetreateveryindividualrespectfully
meritocratic
• Weacknowledgeandappreciateachievement
Vision, mission, and code of conduct of Angkasa Pura II are
dynamic and will be reviewed regularly and sustainably in
accordance with the occurred dynamic in business. However,
change in the code of conduct will remain inspire the values of
business ethics and long-term profit for the Company.
In addition, every individual of Angkasa Pura II is required to act
professionally, discipline, and committed to internalize ethical
values and corporate culture in carrying out the operational
maneuver to be able to provide multiplier effect benefit to
performance and development of the Company’s business.
PreVenting corruPtion [g4-58, so3, so4]
In business and bureaucracy point of view, corruption has the
tendency to damage the prevailing business ethics standards
and order as well as causes loss, both materially and non-
materially. To prevent the fraud and corruption in airport
management activity, Angkasa Pura II has strengthened the
internal control system and developed the policy on corruption
prevention, namely by referring to the Regulation of the
Minister of State Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)50
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/
MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perseroan Yang
Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik
Negara Pasal 26. [G4-DMA]
Angkasa Pura II telah membentuk Satuan Tugas yang menyusun
aturan PPG dan menunjuk Risk Management & Compliance
sebagai fungsi/unit kerja yang bertugas mengelola PPG sesuai
Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.02.01/00/04/2013/155
tanggal 8 April 2013 tentang Penerapan Risk Management &
Compliance sebagai Unit Pengelola dan Pengendalian Gratifiasi
sebagai bentuk komitmen Perseroan dalam pencegahan
tindakan korupsi.
Untuk penguatan perangkat telah disahkan Pedoman
Pengelolaan dan Pengendalian Gratifiasi di Lingkungan Angkasa
Pura II melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan
Direksi Nomor DKOM.036.2/HK.201/AP II-2014 tanggal 22
Januari 2014. KEP.02.03.01/01/2014. Implementasi Pedoman
Pengelolaan dan Pengendalian Gratifiasi dilaksanakan oleh
seluruh Insan Angkasa Pura II. Untuk itu, Angkasa Pura II
melaksanakan sosialisasi dan internalisasi untuk memastikan
pedoman tersebut diketahui dan dijalankan oleh seluruh Insan
Perseroan. Sosialisasi juga dilakukan kepada para pemangku
kepentingan di seluruh Kantor Cabang dengan memfokuskan
materi sosialisasi kepada Program Pengendalian Gratifiasi.
Setiap Insan Angkasa Pura II wajib mentaati Pedoman
Pengelolaan dan Pengendalian Gratifiasi dengan melakukan
penandatanganan Pernyataan Komitmen Kepatuhan Terhadap
Penghindaran Gratifiasi, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),
yang diperbaharui setiap tahun.
whistleblowing system [g4-14]Angkasa Pura II memiliki kebijakan whistleblowing system
yang merupakan upaya Perseroan untuk mencegah praktik
penyimpangan dan kecurangan bersama program pengendalian
gratifiasi/anti korupsi. Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran
(Whistleblowing System) di Lingkungan Angkasa Pura II
ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris
dan Direksi Nomor: DKOM.036.3/HK.201/ Angkasa Pura II-
on Implementation of Good Corporate Governance in State
Owned Enterprises Article 26. [G4-DMA]
Angkasa Pura II has established a Task Force which
prepares PPG regulation and appointed Risk Management
& Compliance as work unit/function which functions to
manage PPG in accordance with Decree of the Board of
Directors No. KEP.02.01/00/04/2013/155 dated April 8, 2013
on Implementation of Risk Management & Compliance as
Gratification Control and Management Unit as a form of
commitment of the Company on preventing corruption.
To strengthen the tool, Guidelines for the Gratification
Management and Control in the Environment of Angkasa
Pura II was approved by the Decree of the Joint Board of
Commissioners and Board of Directors Number DKOM.036.2
/ HK.201 / AP II-2014 dated January 22, 2014. KEP.02.03.01
/ 01 / 2014. The Implementation of the Guidelines for the
Management and Control Gratification is implemented by
all Individuals of Angkasa Pura II. Therefore, Angkasa Pura
II performed socialization and internalization to ensure
that these guidelines are known and exercised by all the
Company Individuals. Socialization was also performed to the
stakeholders in all Branches by focusing socialization material
on Gratification Control Program.
Each individual of Angkasa Pura II shall comply with Guidelines
of Gratification Control and Management by signing the
Statement of Compliance Commitment with Avoiding
Gratification, Corruption, Collusion, and Nepotism which is
renewed every year.
whistleblowing system [g4-14]Angkasa Pura II has Whistleblowing system which is the
Company’s effort to prevent fraud and violation practices
and gratification/anti corruption control program. The
whistleblowing system in Angkasa Pura II was set through
the joint decree of the Board of Commissioners and Directors
Number: DKOM.036.3/HK.201/ Angkasa Pura II-2014 and
KEP.02.03.01/01/2014.2 which was updated on January 22,
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 51
2014 dan KEP.02.03.01/01/2014.2 yang telah diperbaharui
tanggal 22 Januari 2014. Sistem ini merupakan sistem
pelaporan yang memungkinkan setiap pihak untuk terlibat
dalam upaya pencegahan dan pendeteksian dini tindakan
penyimpangan di Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II telah memiliki Aplikasi Whistleblowing System
yang secara resmi telah diluncurkan dan efektif berlaku sejak
bulan April 2015 yang merupakan bagian dari implementasi
Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi
Nomor: DKOM.036.3/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan
KEP.02.03.01/01/2014.2 dengan tujuan untuk memperoleh
informasi dan laporan atas tindakan pelanggaran/fraud dari
seluruh Insan Angkasa Pura II.
Ruang lingkup kebijakan tersebut mencakup kebijakan
Perseroan terkait penyimpangan dari peraturan dan
perundangan yang berlaku, penyalahgunaan jabatan untuk
kepentingan lain di luar Perseroan, pemerasan, perbuatan
curang, benturan kepentingan dan gratifiasi. Setiap laporan
yang masuk akan dipelajari, diklasifiasikan dan ditindaklanjuti
melalui penyelidikan mendalam berdasarkan fakta-fakta yang
diperoleh. Pengaduan terhadap dugaan pelanggaran dapat
disampaikan melalui berbagai sarana pelaporan yang tersedia,
antara lain:
• telepon (021-5505042);
• faksimili (021-5501536);
• website (www.angkasapura2.co.id);
• email ([email protected]).
Selain dari beberapa sarana pelaporan pengaduan diatas,
Angkasa Pura II juga memberikan sarana penyampaian
pelaporan melalui surat dengan amplop tertutup serta
memberikan kode WBS pada bagian kanan atas amplop
tersebut dan ditujukan kepada President Director (Direktur
Utama) atau kepada Kepala SPI dengan alamat:
PT Angkasa Pura II (Persero)
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Gedung 600
Kotak Pos 1001 – JKT 19120
Tangerang
2014. This system is a reporting sytem that enable any party
to be involved in the prevention and early detection of any
violation in Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II already has a Whistleblowing System
Application which has been officially launched and effective
since April 2015, which is part of the implementation of the
Joint Decree of the Board of Commissioners and Board of
Directors No.: DKOM.036.3 / HK.201 / Angkasa Pura II-2014
and PEM. 02:03:01 / 01 / 2014.2 in order to obtain information
and report on violations / fraud of the entire personnel of
Angkasa Pura II
Scope of policies comprising the Company’s policy concerning
the violation of the prevailing rules and regulation, misuse of
the position for other interest outside the Company, extortion,
cheating, conflict of interest and gratification. Every report
will be explored, classified and responded through in depth
investigation based on the facts gained. The report on the
violation allegation can be submitted through various means
of available reporting as follows:
• Telephone(021-5505042);
• Facsimile(021-5501536);
• Website(www.angkasapura2.co.id);
• E-mail([email protected])
Apart from some reporting media stated above, Angkasa Pura
II also provides reporting by mail with a sealed envelope and
WBS code on the top right of the envelope and addressed to
President Director or on Head of Internal Audit at the address:
PT Angkasa Pura II (Persero)
Soekarno-Hatta International Airport, Building 600
PO Box 1001 – JKT 19120
Tangerang
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)52
Seluruh Pelaporan Pengaduan ditujukan kepada Pengelola
Whistleblowing Sistem. Seluruh pengaduan yang diterima
melalui sarana pelaporan akan didokumentasikan dan
ditindaklanjuti oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI)
PerlinDungan terhaDaP PelaPorAngkasa Pura II berkomitmen untuk memberikan perlindungan
secara maksimal kepada pelapor pelanggaran (whistleblower).
Terkait dengan hal tersebut, Angkasa Pura II memberikan
jaminan untuk:
1. Identitias Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh Perseroan
2. Perseroan menjamin perlindungan terhadap Pelapor dari
segala bentuk ancaman, intiimadasi ataupun tindakan
tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor
menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan kepada
pihak manapun.
3. Perlindungan terhadap Pelapor juga berlaku bagi para
pihak yang melaksanakan Investigasi maupun pihak-pihak
yang memberikan informasi terkait dengan Pengaduan/
Penyingkapan tersebut.
Selain perlindungan diatas, Perseroan juga akan menyediakan
perlindungan hukum. Diharapkan, dengan adanya jaminan
perlindungan ini, akan mendorong setiap Insan Perseroan dan
Pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran dan
menjamin keamanan Pelapor dan keluarganya.
manajemen risiko [g4-14]Angkasa Pura II memahami bahwa sifat usaha pengelolaan
bisnis kebandarudaraan memiliko risiko yang tinggi dan
karenanya diperlukan mekanisme dalam mengantisipasi
risiko-risiko yang berpotensi melekat pada bisnis Perseroan
(Inherent Risk). Berbagai macam risiko tersebut secara
umum dapat timbul akibat dipengaruhi oleh manusia, aset,
alam, pendanaan, lingkungan, dan reputasi. Sedangkan
secara khusus, risiko yang dihadapi sesuai karakteristiknya
dapat berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan,
kegagalan operasi bandara, kegiatan layanan, kegagalan
memberikan keselamatan dan keamanan stakeholders serta
ketidakpatuhan pada regulasi terkait. Perseroan menangani
The complain reporting to Whistleblowing System admin.
All received complaints through reporting media will be
documented and followed up by the Internal Auditor.
Protection to the whistleblowerAngkasa Pura II is committed to provide maximum protection
to the whistleblower. Concerning such matter, Angkasa Pura II
provides guarantee to:
1. Whistleblower indentity is kept confidentially by the
Company
2. The Company guarantees the protection for whistleblower
from any type of treats, initimidation and any unpleased
action from any party as long as the whistleblower kept
secret the report to any party.
3. Protection to whistleblower is also applied to investigators
or any parties who deliver related information with the
violation.
Apart from the above protection, the Company will also
provide law protection. It is expected that with the protection
guarantee, will encourage every individuals in the Company
and other Whistleblowers to have courage in reporting any
violation and guarantee the safety of whistleblowers and their
families.
risk management [g4-14]Angkasa Pura II is aware that the nature of airport business
management has high risk and therefore it requires
mechanisms in anticipating inherent risk of the Company.
These risks generally can be affected by human factor, assets,
nature, funding, environment, and reputation. Meanwhile
specifically, the risks faced based on the characteristics may
be in the form of failure of flight operations, failure of airport
operations, failure of service, and non-compliance with the
regulations. These various risks are handled through the effort
of existing control, risk mitigation, or risk transfer. Evaluation is
always conducted periodically in accordance with the change
of condition due to the dynamic nature of risks.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 53
risiko-risiko tersebut melalui upaya existing control, mitigasi
risiko, ataupun pengalihan risiko. Setelah itu, dilakukan
evaluasi secara berkala dengan memperhatikan perubahan
kondisi mengingat risiko itu bersifat dinamis.
Angkasa Pura II secara berkelanjutan terus mengembangkan
manajemen risiko yang dapat mengidentifiasi dan memitigasi
seluruh risiko potensial yang dapat menyebabkan dampak
substansial terhadap kegiatan usaha. Selain itu, Perseroan juga
meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur
pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif,
yang bertujuan untuk melindungi Perusahaan dari risiko
yang berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan dan
mengeksplorasi peluang untuk meningkatkan benefit.
Angkasa Pura II mengelola kebijakan manajemen risiko dengan
mengacu pada ISO 31000:2009 Risk Management–Principles
and Guidelines, yang telah diadopsi menjadi standar nasional
SNI ISO 31000:2011 sebagai bukti kesungguhan Perseroan
dalam mengimplementasikan manajemen risiko. Sistem
Manajemen Risiko terdiri dari 3 komponen saling terkait yaitu:
1) Prinsip-prinsip manajemen risiko;
2) Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan
3) Proses pengelolaan risiko. [G4-15]
Untuk memastikan pengelolaan risiko yang berkualitas,
menerapkan pendekatan Enterprise Risk Management (ERM).
Kebijakan Manajemen Risiko Angkasa Pura II mengacu pada ISO
31000:2009 Risk Management–Principles and Guidelines, yang
telah diadopsi menjadi standar nasional SNI ISO 31000:2011.
Sistem Manajemen Risiko terdiri dari 3 komponen saling terkait
yaitu:
1) Prinsip-prinsip manajemen risiko;
2) Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan
3) Proses pengelolaan risiko. [G4-15]
Angkasa Pura II continuously develops risk management which
is able to identify and mitigate all potential risks which may
cause substantial impact to business activities. In addition, the
Company also improves the framework of risk management
system and integrated and comprehensive internal control
structure, which aims to protect the Company from risks which
negatively impact the achievement of objectives and explore
opportunity to increase benefit.
Angkasa Pura II manages risk management policy by referring
to ISO 31000:2009 Risk Management-Principles and Guidelines
that has been adopted and become the national standard SNI
ISO 31000:2011 as the prove of sincerity of the Company in
implementing risk management. Risk Management System
consists of 3 related components, namely:
1) Risk management principles;
2) Framework in managing risks; and
3) Risk management process. [G4-15]
To ensure a quality risk management, the Company
implements Enterprise Risk Management (ERM) approach. Risk
Management Policy of Angkasa Pura II refers to ISO 31000:2009
Risk Management-Principles and Guidelines, which has been
adopted and become national standard SNI ISO 31000:2011.
Risk Management System consists of 3 related components,
namely:
1) Risk management principles;
2) Framework in risk management; and
3) Risk management process. [G4-15]
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)54
Ketiga komponen manajemen risiko digambarkan dalam
ilustrasi sebagai berikut:
Gambar Hubungan 3 Komponen Sistem Manajemen Risiko
ï Nilai tambah / Nilai tambahï Bagian terpadu dari proses organisasi /
Bagian terpadu dari proses organisasiï Bagian dari pengambilan keputusan /
Bagian dari pengambilan keputusanï Secara khusus menangani ketidakpastian
/ Secara khusus menangani ketidakpastian
ï Sistmatis, terstruktur dan tepat waktu / Sistmatis, terstruktur dan tepat waktu
ï Berdasarkan informasi terbaik yang ada / Berdasarkan informasi terbaik yang ada
ï Tailored / Tailoredï Mempertimbangkan faktor manusia dan
budaya / Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya
ï Trabparan dan inklusif / Trabparan dan inklusif
ï Dinamis, berulang, dan responsif terhadap perubahan / Dinamis, berulang, dan responsif terhadap perubahan
ï Memfasilitasi perbikan sinambung dan peningkatan organisasi / Memfasilitasi perbikan sinambung dan peningkatan organisasi
Prinsip untuk mengelola risikoPrinsip untuk mengelola risiko
Kerangka kerja untuk mengelola risikoKerangka kerja untuk mengelola risiko
Proses untuk mengelola risikoProses untuk mengelola risiko
Prinsip untuk mengelola resiko / Prinsip untuk
mengelola resiko
Perbaikan sinambung
kerangka kerja / Perbaikan sinambung
kerangka kerja
Memantau dan review kerangka kerja / Memantau dan review kerangka kerja
Desain kerangka kerja unit mengelola resiko / Desain
kerangka kerja unitmengelola resiko
Penerapan manajemen risiko
/ Penerapan manajemen risiko
Komunikasi & konsultasi / Komunikasi &
konsultasi
Menentukan konteks / Menentukan konteks
Perlakuan risiko /Perlakuan risiko
Komunikasi & konsultasi / Komunikasi &
konsultasi
Identifikasirisiko /
Identifikasirisiko
Evaluasi risiko / Evaluasi risiko
Analisa risiko / Analisa risiko
RISK ASSESSMENT
Angkasa Pura II telah menyusun profil risiko korporasi, untuk
fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis
Perseroan antara lain: Safety, Security, Services through
Compliance (3S+1C) yang merupakan compulsory dalam
pengelolaan risiko, serta di lingkungan administrasi, keuangan
dan komersial yang mengarah pada risiko tinggi, sebagai upaya
pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan standar
bandara berkelas dunia.
Melalui sistem manajemen risiko tersebut, Direksi menetapkan
Kebijakan Manajemen Risiko sebagai acuan dalam mencapai
sasaran jangka panjang Perseroan. Direksi juga telah
menetapkan Manual Proses Manajemen Risiko sebagai
pedoman untuk menerapkan manajemen risiko di seluruh
lini organisasi secara menyeluruh. Pedoman tersebut juga
digunakan untuk mengintegrasikan proses manajemen risiko
ke dalam proses bisnis Perseroan secara sistematis dan terukur
sesuai persyaratan internasional. Untuk mendukung efektivitas
The three components of risk management are described in
the following illustration:
Picture of Connection between 3 Risk Management System
Angkasa Pura II has prepared profile of corporate risk for
Technical and Operational functions which focus on the
Company’s business process, among others: Safety, Security,
Services through Compliance (3S+1C) which is compulsory
in risk management, as well as in the area of administration,
financial, and commercial which directs to high risk, as an
effort in developing risk management which is in accordance
with world-class airport standards.
With this risk management system, the Board of Directors has
established Risk Managemenr Policy as reference in achieving
Company’s long term target. The Board of Directors has set
Risk Management Process Manual as a guideline to implement
risk management in all organization lines. The guideline is
also used to integrate the risk management process in the
Company’s business process in systematic and measurable in
accordance with the international requirements. To support
the effectiveness the qualified implementation, Angkasa Pura
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 55
pelaksanaan yang berkualitas, Angkasa Pura II telah melengkapi
pelaksanaan manajemen risiko dengan seluruh prosedur yang
dibutuhkan.
5W + 1H
Identifikasi Risiko
ï Konteks Eksternalï Konteks Internal
ï Konteks Proses manajemen risiko
ï Konteks Risiko
Penetapan Konteks
ï Uji dengan kriteria risikoï Pilih opsi perlakuan risiko
ï Buat prioritas
Penetapan Konteks
ï Seleksi metode perlakuanï Buat dan laksanakan Rencana Perlakuan
Penetapan Konteks
Efektifitas existing control
Analisis Risiko
Potensial Dampak
Nilai Risiko
Komunikasi& Konsultasi
Pantau &Kaji Ulang
RisikoAnalisis
Skema Proses Manajemen Risiko /Risk Management Process Schemes
manajemen Pemangku kePentingan [g4-24, g4-25, g4-26, g4-27]Angkasa Pura II memahami bahwa keberhasilan usaha dalam
jangka panjang sangat erat kaitannya dengan kemampuan
Perseroan dalam berinteraksi dan menyelenggarakan
hubungan positif yang memberi mutual benefit dengan para
pemangku kepentingan, karena bidang jasa yang dijalankan
Perseroan berhubungan dengan kepentingan publik. Oleh
karena itu, Perseroan senantiasa membangun hubungan
interaksi yang positif kepada para pemangku kepentingan
dengan memberikan pelayanan optimal dan meningkatkan
kinerja sumber daya manusia.
II has completed the risk management implementation with all
needed procedures.
stakeholDer management [g4-24, g4-25, g4-26, g4-27]Angkasa Pura II understands that the long-term success of the
business is closely linked to the Company’s ability to interact
and maintain positive relationship that provide mutual benefits
to stakeholders, as business activities run by the Company
relate to the public interest. Therefore, the Company always
builds positive interaction with stakeholders by providing
optimal services and improving human resource performance.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)56
Pemangku kepentingan yang dimaksud adalah individu atau
kelompok yang dapat mempengaruhi atau terpengaruh oleh
aktivitas dan layanan jasa kebandarudaraan serta kinerja
Perseroan. Kelompok pemangku kepentingan Angkasa Pura II
meliputi Pemegang Saham, Kreditur, Pemerintah, baik Pusat
maupun Daerah, termasuk instansi yang ada didalamnya,
Karyawan, Pelanggan, Pesaing, Mitra Usaha/Pemasok/
Kontraktor, Komunitas Masyarakat/Masyarakat Sekitar dan
lembaganya, serta Media massa. [G4-14]
Angkasa Pura II telah menyusun kerangka hubungan dan
pelibatan terbatas para pemangku kepentingan dalam
kegiatan pengelolaan Perseroan dengan mengacu pada sifat
dan dominasi serta dampaknya terhadap aktivitas dan kinerja
Perseroan. Berdasarkan kepentingan timbal balik dengan para
pemangku kepentingan tersebut, Angkasa Pura II menetapkan
empat jenis kegiatan pelibatan terbatas, yakni: pemberdayaan,
kerjasama, konsultasi dan komunikasi.
hubungan Dengan Pemangku kePentingan [g4-24, g4-25, g4-26, g4-27]
Pemangku kepentingan / Stakeholders
basis identifikasi / Identification Basis
Pendekatan hubungan / Relationship Approach topik utama / Main Topic
Pemegang Saham / Shareholders
Tanggung Jawab, Pengaruh / Responsibility, Influence
RUPST / AGMRUPSLB / EGMRUPS Sirkuler / Circular GMS
1. Memastikan keberlangsungan bisnis Perseroan dalam jangka panjang.
2. Mempertahankan dan meningkatkan nilai usaha sesuai harapan pemegang saham.
3. Menghormati hak-hak dan tanggung jawab pemegang saham sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
1. Ensure the sustainability of the Company’s business in the long term.
2. Maintain and enhance the value of the business according to shareholder expectations.
3. Respect the rights and responsibilities of shareholders in accordance with laws and other applicable regulations.
Pelanggan (Penumpang,Maskapai penerbangan, Tenant Bandara, Perseroan Ekspedisi) / Customer (Passenger, Airlines, Airport Tenant, Expedition Company)
Ketergantungan / Dependency
1. Survey customer satisfaction index2. Layanan Call Centre3. Coffe morning4. Forum Group Discussion
1. Customer satisfaction index survey2. Call Center Service3. Coffee morning4. Group Discussion Forum
1. Memberikan layanan dengan kualitas yang melebihi harapan pelanggan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan.
2. Akses informasi
1. Provide services with quality that exceeds customer expectations and increase value for customers.
2. Information access
The stakeholders concerned are individuals or groups who
may influence or be affected by airport services and services
and performance of the Company. The stakeholder group of
Angkasa Pura II include Shareholders, Creditor, Government,
both Central and Regional, including its existing agencies,
Employees, Customers, Competitors, BusinessPartners/
Suppliers/Contractors, Community, and Institutions, and Mass
Media. [G4-14]
Angkasa Pura II has established a limited relationship framework
and involvement of stakeholders in the Company’s management
activities by referring to the nature and dominance as well as
its impact on the Company’s activities and performance. Based
on mutual interests with these stakeholders, Angkasa Pura II
determines four types of limited engagement activities, namely:
empowerment, cooperation, consultation and communication.
relationshiP with stakeholDers [g4-24, g4-25, g4-26, g4-27]
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 57
Pemangku kepentingan / Stakeholders
basis identifikasi / Identification Basis
Pendekatan hubungan / Relationship Approach topik utama / Main Topic
Karyawan / Employee Ketergantungan / Dependency
1. Remunerasi2. Reward & Punishment3. Family Gathering4. Employee Gathering5. Working Group
1. Remuneration2. Reward & Punishment3. Family Gathering4. Employee Gathering5. Working Group
1. Kesetaraan dan perlakuan yang adil.2. Tidak berlaku diskriminasi.3. Menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja.4. Memberikan hak-hak sesuai ketentuan yang berlaku
1. Equality and fair treatment.2. Discrimination does not apply.3. Ensure security, occupational health and safety.4. Provide rights in accordance with applicable provisions
Pemerintah dan PembuatKebijakan / Government and Policy Creator
Pengaruh / Influence
1. Komunikasi dan pelaporan rutin2. Kerjasama event promosi bersama
1. Routine Communication and reporting
2. Cooperation of joint promotional event
1. Menjaga hubungan yang harmonis dengan regulator.2. Seluruh insan Angkasa Pura II tunduk dan mematuhi hukum
dan perundang undangan, dan peraturan bisnis terkait yang berlaku.
3. Angkasa Pura II melaporkan secara rutin kepada pemerintah sebagai regulator.
1. Maintain a harmonious relationship with the regulator.2. All insiders of Angkasa Pura II shall comply with and
applicable laws and regulations and applicable business rules.
3. Angkasa Pura II reports regularly to the government as a regulator.
Mitra kerja (local supplier) / Business partner (local supplier)
Ketergantungan / Dependency
1. Kontrak pengadaan2. Penilaian mitra kerja secara
transparan3. Penandatanganan pakta integritas
1. Procurement contract2. Assessment of partners in a
transparent manner3. Signing of integrity pact
1. Mekanisme pengadaan secara adil dan transparan.2. Sistem seleksi dan evaluasi secara obyektif dalam pemilihan
mitra3. Tidak ada pungutan biaya apapun dalam proses pengadaan
1. Procurement mechanism in a fair and transparent manner.2. Objective selection and evaluation system in selecting
partners3. No charge whatsoever in the procurement process
Industri Sejenis (Penyedia jasa kebandarudaraan) / Similar Industries (Airport Service Providers)
Pengaruh / Influence
Pertemuan di organisasi/asosiasi yang menaungi industri jasa kebandarudaraan / Meetings in organizations/associations that oversee the airport service industry
1. Terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat.2. Kerjasama di antara sesama industri jasa kebandarudaraan3. Pertemuan rutin di antara sesama pelaku bisnis.
1. The creation of a healthy business competition climate.2. Cooperation among airport service industries3. Regular meetings among businesspeople.
Masyarakat / PublicPengaruh, Tanggung Jawab / Influence, Responsibility
1. Program kemitraan2. Program bina lingkungan
1. Partnership program2. Community Development Program
1. Menjalin hubungan yang serasi dan harmonis dengan masyarakat sekitar wilayah operasi.
2. Pemberdayaan potensi masyarakat dengan memberi sustainable value.
1. Establish harmonious relationships with communities around the operational area.
2. Empower the potential of the community by providing sustainable value.
Lingkungan / Environment Tanggung Jawab / Responsibility
1. Penanaman pohon (penghijauan)2. Pembinaan pelestarian lingkungan3. Konservasi Satwa
1. Tree planting (green activity)2. Conservation of the environment3. Animal Conservation
1. Berperan aktif dalam mengurangi dampak operasional Perseroan terhadap kerusakan lingkungan.
2. Berperan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan.
1. Take an active role in reducing the Company’s operational impact on environmental damage.
2. Take an active role in environmental conservation activities.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)58
Pemasok [g4-12]Angkasa Pura II memandang pemasok sebagai mitra kerja yang
mendukung Perseroan dalam menyediakan rantai pasokan
untuk keberlanjutan kegiatan usaha. Pengelolaan rantai
pasokan merupakan sesuatu yang penting bagi Perseroan,
mengingat adanya hubungan yang signifian antara citra dan
reputasi Perseroan dengan kinerja pemasok tertentu. Oleh
karena itu, Angkasa Pura II melakukan seleksi terkait aspek
lingkungan, hak asasi manusia dan kepatuhan terhadap
regulasi ketenagakerjaan.
Angkasa Pura II hanya mencari pemasok terbaik yang memenuhi
seleksi ketat dengan menggunakan kriteria ketenagakerjaan
dan hak asasi manusia, selain kelengkapan dokumen legalitas
Perseroan antara lain: petugas jasa kebersihan, office boy,
dan pengemudi. Seleksi tersebut perlu dilakukan untuk
menjaga citra dan reputasi Perseroan karena praktik yang
mereka lakukan berdampak langsung dan erat terhadap citra
Perseroan.
Angkasa Pura II secara rutin melakukan asesmen/penilaian
berkala atas kinerja para pemasok dalam aspek penghormatan
terhadap hak asasi manusia, kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. Perseroan
berpegang teguh pada prinsip keadilan dan transparasi dalam
melakukan penilaian. (G4-12)
Angkasa Pura II memiliki komitmen untuk melayani pelanggan
dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli
dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian. Lebih
lanjut, dalam rangka membangun sinergi dan mengokohkan
posisi Angkasa Pura II sebagai entitas organisasi yang memiliki
peran penting dalam pembangunan masyarakat, Perseroan
turut berperan aktif dalam asosiasi industri penyedia jasa
kebandarudaraan antara lain: Airport Council International
(ACI) dan International Civil Aviation Organization (ICAO). (G4-
16)
suPPliers [g4-12]Angkasa Pura II views supplier as a partner that supports
the Company in providing the supply chain for business
sustainability. Supply chain management is important to
the Company, given the significant relationship between
the Company’s image and reputation and the performance
of certain suppliers. Therefore, Angkasa Pura II conducts
selection related to environmental aspects, human rights, and
compliance with labor regulations.
Angkasa Pura II seeks for the best suppliers that meet rigorous
selection using employment and human rights criteria, in
addition to the completeness of the Company’s legality
documents, such as sanitary officers, office boys, and drivers.
Such selection shall be undertaken to maintain the image and
reputation of the Company as their practices have a direct and
close impact on the Company’s image.
Angkasa Pura II routinely conducts periodic assessments of the
performance of suppliers in respect of human rights, compliance
with labor laws and regulations. The Company adheres to the
principles of fairness and transparency in making assessment.
(G4-12)
Angkasa Pura II is committed to serving its customers and other
stakeholders with careful and proactive acts while maintaining
prudence. Furthermore, in order to build synergy and strengthen
the position of Angkasa Pura II as an organizational entity
that has an important role in community development, the
Company also actively participates in airport service provider
associations such as Airport Council International (ACI) and
International Civil Aviation Organization (ICAO). (G4-16)
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 59
fokus Pertumbuhan ekonomiDi tengah situasi perekonomian global yang mengalami
perlambatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan
tren yang cukup positif yaitu sebesar 5,02%. Angka
pertumbuhan tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan
4,8% di tahun 2015 dan 5,01% di tahun 2014. Kinerja ekonomi
yang baik tersebut merupakan hasil dari upaya pemerintah
Indonesia dalam menjalankan program-program pembangunan
ekonomi yang telah dijalankan sejak tahun 2015.
Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan terjaga
sementara momentum pertumbuhan ekonomi mulai bergulir.
Terjaganya stabilitas makroekonomi tercermin pada inflasi
yang kembali pada kisaran sasarannya 3,02%, defisit transaksi
berjalan yang menurun ke sekitar 0,8% dari PDB, dan
penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
(AS) sebesar 2,32% yang disebabkan oleh sentimen positif
pelaku pasar global terhadap perekonomian domestik yang
menghasilkan peningkatan aliran dana yang masuk ke dalam
negeri.
Pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik pada
tahun 2016 memberikan dampak yang positif terhadap industri
penerbangan Indonesia. Kinerja pemerintah yang inisiatif dan
tanggap dengan
permintaan pelaku industri penerbangan telah membuahkan
hasil yang baik terhadap peningkatan figur penumpang
penerbangan nasional di tahun 2016.
Menurut data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik,
sepanjang tahun 2016 jumlah penumpang penerbangan
mencapai 95,2 juta penumpang yang terdiri dari 80,4 juta
penumpang domestik dan 14,87 juta penumpang internasional.
Jumlah penumpang domestik naik sebesar 16,97% dari tahun
sebelumnya, sedangkan jumlah penumpang internasional naik
sebesar 8,16% dibanding periode yang sama di tahun 2015.
Pemerintah telah mengerahkan beberapa inisiatif strategis
dalam meningkatkan kinerja industri penerbangan nasional.
Salah satu upaya tersebut adalah pembukaan rute-rute
penerbangan baru yang mencapai pelosok-pelosok daerah.
Selain itu, kombinasi rute yang lebih variatif juga ditawarkan
the focus of economic growthIn the midst of the global economic slowdown, Indonesia’s
economic growth recorded a fair positive trend of 5.02%. The
growth rate is higher compared to 4.8% in 2015 and 5.01%
in 2014. The good economic performance is the result of the
Indonesian government’s efforts in implementing the economic
development programs that have been implemented since 2015.
Macroeconomic stability and financial system are maintained as
economic growth momentum begins to go on. The stability of
macroeconomics is reflected on inflation that returned to the
target range of 3.02%, current account deficit declining to about
0.8% of GDP, and the strengthening of the rupiah against the
dollar United States (US) of 2.32% caused by positive sentiment
of global market players to the domestic economy that resulted
in increased flow of funds into the country.
Improved national economic growth in 2016 has a positive
impact on the Indonesian aviation industry. The government’s
performance that is initiative and responsive with the demand
of the aviation industry actors have yielded good results on
improving the number of national flight passengers by 2016.
According to data compiled by the Statistics Indonesia, during
2016, the number of passenger flights reached 95.2 million
passengers consisting of 80.4 million domestic passengers and
14.87 million international passengers. The number of domestic
passengers increased by 16.97% from the previous year, while
the number of international passengers increased by 8.16%
compared to the same period in 2015.
The government has mobilized several strategic initiatives to
improve the performance of the national aviation industry. One
of the efforts is the opening of new aviation routes that reaches
remote areas. In addition, more varied route combinations
are also offered by many airlines. All of these measurable
Fokus Pertumbuhan EkonomiFocus on Economic Growth
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)60
oleh banyak maskapai penerbangan. Seluruh penerapan
terukur tersebut berikut dengan penerbitan Undang Undang
Nomor 1 tahun 2009 memberi dampak yang sangat positif
terhadap penerbangan nasional. Posisi geografis Indonesia
sebagai Negara Kepulauan memiliki potensi unik terhadap
industri penerbangan nasional yang dapat menawarkan fasilitas
transportasi yang efektif dan efisiensi waktu. Dengan semakin
berkembangnya perekonomian nasional dan bertambahnya
jumlah penduduk di Indonesia, industri penerbangan nasional
memiliki prospek yang sangat cerah.
Selama tahun 2016, pergerakan pesawat tercatat sebesar
723,799 rute atau mengalami peningkatan yang cukup
signifikan sebesar 14,45% bila dibandingkan pergerakan
pesawat pada tahun 2015 sebesar 632.418 rute. Jumlah
pergerakan penumpang yang menggunakan jasa penerbangan
di bandara-bandara Angkasa Pura II mencapai sebanyak
95.175.588 pax, meningkat sebesar 12,91% bila dibandingkan
dengan 84.291.588 pax di tahun 2015. Peningkatan juga
terjadi pada pergerakan kargo di tahun 2016 yang tercatat
sebesar 743.336.817 kg, naik sebesar 0,49% dari pergerakan
kargo di tahun 2015 yang tercatat sebesar 739.688.624
kg. Secara keseluruhan pada tahun 2016 Perseroan berhasil
meningkatkan pergerakan pesawat, penumpang dan kargo.uraian / Description 2012 2013 2014 2015 2016
Pergerakan Pesawat / Aircraft Movement (dalam satuan rute / in route unit)
612.850 648.561 630.584 632.418 723.799
Pergerakan Penumpang / Passenger Movement (dalam ribuan Pax / in thousand Pax)
82.021 86.354 85.131 84.292 95.175
Pergerakan Kargo / Cargo Movement (dalam ribuan Kg / in thousand Kg)
746.835 771.049 763.507 739.689 743.336
strategi Pengembangan [G4-DMA]Angkasa Pura II senantiasa meningkatkan kinerja roda
operasional setiap tahunnya sebagai bentuk komitmen
Perseroan dalam menjawab tantangan bisnis kebandarudaraan
yang semakin kompetitif dan mewujudkan visi menjadi World
Class Company. Perseroan telah merumuskan kebijakan
winning strategis yakni AP2WAY yang bertujuan untuk
memudahkan pemahaman terhadap strategi Perseroan
sehingga implementasi strategi dapat berjalan secara efektif.
implementations together with the issuance of Law No. 1 of
2009 have had a very positive impact on national aviation. The
geographic position of Indonesia as an archipelago has a unique
potential for the national aviation industry that can offer effective
transport facilities and time efficiency. With the growing national
economy and increasing population in Indonesia, the national
aviation industry has a very bright prospect.
During 2016, the movement of aircraft was recorded at 723,799
routes or a significant increase of 14.45% compared to the
movement of aircraft in 2015 of 632,418 routes. The number
of passengers traveling on flights at Angkasa Pura II airports
reached 95,175,588 pax, an increase of 12.91% compared
to 84,291,588 pax in 2015. The increase also occurred in the
movement of cargo in 2016 which was recorded at 743,336,817
kg, increased by 0.49% from cargo movement in 2015 which
was recorded at 739,688,624 kg. Overall in 2016, the Company
succeeded in increasing the movement of aircraft, passengers
and cargo.
DeVeloPment strategy [g4-Dma]Angkasa Pura II constantly improves the performance of the
operationals every year as a form of the Company’s commitment
in responding to the increasingly competitive airport business
challenges and realizing the vision of becoming a World Class
Company. The Company has formulated a strategic winning
policy that AP2WAY aims to facilitate an understanding of the
Company’s strategy so that the implementation of the strategy
can work effectively. AP2WAY’s strategy includes the following
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 61
Strategi AP2WAY mencakup 6 elemen penting sebagai berikut
Airport Best Practices, People, Process, World Class System,
Asset, dan Yield.
Perkembangan industri angkutan udara yang menunjukkan
pertumbuhan positif setiap tahunnya dan juga perubahan
dinamika lingkungan industri ini menuntut Perseroan untuk
merancang rencana strategis guna mencapai target dalam
Rencana Kerja dan anggaran Perseroan (RKAPP) maupun
Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP). Kualitas layanan
dan pengembangan fasilitas kebandarudaraan menjadi
prioritas yang penting bagi Perseroan untuk ditingkatkan guna
memenuhi harapan dan tuntutan kebutuhan pelanggan.
Hal ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus terhadap
kegiatan pengembangan jasa non-aeronautika. Strategi
pengembangan usaha difokuskan pada pengembangan usaha
eksisting dan pengembangan usaha baru.
a) Strategi Pengembangan Usaha Eksisting
Strategi pengembangan usaha eksisting dapat digambarkan
bahwa secara umum sumber-sumber pendapatan Angkasa
Pura II diperoleh dari beberapa kegiatan pelayanan bandara
seperti bagan berikut:
tbs konsumen / Consumer kompetisi / Competition Profitabilitas / Profitability Proses operasi / Operational Process
Aeronautika non ATS • KonsumenlangsungAirlines / Airlines direct consumers
• Konsumentidaklangsung Penumpang / Indirect consumer Passenger
• Sifatkompetisi:Monopolistik / The nature of competition: Monopolistic
• Pesaing:Bandarudaralaindi wilayah Indonesia dan sekitarnya / Competitors: Other airports in Indonesia and surrounding areas
• Tarifdibatasiregulasi/Tariffs are constrained by regulation
• Peningkatanprofitdapatdiupayakan melalui peningkatan volume tetapi sangat dipengaruhi oleh kapasitas bandar udara / Increased profit can be pursued through increased volume but strongly influenced by the capacity of the airport
• Mengutamakanprosesoperasiyang efektif dan cepat tanpa mengurangi kenyamanan penumpang / Prioritize effective and fast operations without reducing passenger comfort
NonCargo
Airport • KonsumenLangsung/Direct consumers
• Konsumentidaklangsung: Pengunjung Bandar udara / Indirect consumer : Airport Passenger
• Sifatkompetisi:Monopolisik / The nature of competition: Monopolistic
• Pesaing:Relatiftidakadapesaing / Competitor : Relatively no competitor
• Profiabilitasrelatiftinggikarena tarif ditentukan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero), namun pengembangan dibatasi oleh luas area komersil / Profitability is relatively high because the tariff is determined by PT. Angkasa Pura I (Persero), but the development is limited by the width of commercial area
• Mengutamakanpelayananprima dalam menciptakan kenyamanan pengguna bandar udara / Prioritize the delivery of services in creating the convenience of airport users
6 essential elements: Airport Best Practices, People, Process,
World Class System, Assets, and Yields.
The development of the air transportation industry that shows
positive growth every year as well as changes in the dynamics
of the industrial environment requires the Company to design
a strategic plan to achieve the targets in the Company’s Work
Plan and Budget (RKAPP) as well as the Company’s Long Term
Plan (RJPP). The quality of service and the development of the
airport facilities becomes an important priority for the Company
to be improved to meet the expectations and demands of the
customers’ needs.
This encourages the Company to focus more on non-
aeronautical service development activities. The business
development strategy is focused on developing existing business
and developing new business.
a) Existing Business Development Strategy
Existing business development strategy can be described
that in general the sources of incomeof Angkasa Pura II were
obtained from some airport service activities as described in
the following chart:
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)62
tbs konsumen / Consumer kompetisi / Competition Profitabilitas / Profitability Proses operasi / Operational Process
Properti / Property
• Konsumenlangsung:Mitra usaha / Direct consumers: Business partners
• Konsumentidaklangsung: Pengguna jasa properti / Indirect consumers: Users of property services
• Sifatkompetisi:Bebas/The nature of the competition: Free
• Pesaing:Pengusahaproperty sejenis di sekitar Bandar udara / Competitors: Similar property entrepreneurs around the airport
• Tarifditentukanolehhargapasar / Tariff is determined by market price
• Peningkatanvolumetidakterbatas pada kapasitas bandar udara / Increased volume is not limited to the airport capacity
• Mengutamakankelengkapanfasilitas yang sesuai kebutuhan pengguna jasa serta kerjasama yang optimal dengan pihak terkait / Prioritize the completeness of facilities that suit the needs of service users as well as optimum cooperation with related parties
Cargo • Konsumenlangsung:Cargo operator / Direct Consumer: Cargo operator
• Konsumentidaklangsung: Pengguna jasa kargo / Indirect Consumer: Cargo service user
• Sifatkompetisi:Monopolistik / The nature of competition: Monopolistic
• Pesaing:Relatiftidakadapesaing / Competitor : Relatively no competitor
• Profiabilitasrelatiftinggikarenapenentuan tarif dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) / Profitability is relatively high because the tariff is determined by PT. Angkasa Pura I (Persero)
• Peningkatanvolumetidakterbatas pada kapasitas bandar udara / Increased volume is not limited to the airport capacity
• Mengutamakanprosesyangcepat, akurat,penanganan kargo yang handal / Prioritize fast, accurate, reliable cargo management
strategi bisnis tbs
strategic element aero non ats non aero airport non aero Property cargo
Service
Pelayanan yang mengutamakan kecepatan dan keamanan tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna jasa / Services that prioritize speed and safety without reducing the comfort of services users
Jenis pelayanan yang bervariasi menjangkau semua pengguna bandar udara untuk menciptakan kenyamanan pengguna jasa / Multiple type of services that reach all segments of airport users to create comfort for services users.
Pelayanan yang mengutamakan kenyamanan pengguna jasa didukung kelengkapan fasilitas / Services that prioritize services users comfort supported with completeness of facilities.
Pelayanan yang mengutamakan kecepatan, akurasi dan tingkat/realibilist yang tinggi / Services that prioritize speed, accuracy and high level of reliability
People
Kapasitas SDM yang sesuai dengan bidang aeronautika (contoh: sertifikasi yang sesuai, dll) / HR capabilities in accordance with aeronautical field (example: appropriate certification, etc.)
Kapasitas SDM yang mengutamakan hospitality / HR capabilities that prioritize hospitality
Kapabilitas SDM yang mengutamakan kemampuan manajemen dan business judgement yang baik / HR capabilities that prioritize management skill and good business judgement
Kapabilitas SDM yang sesuai dengan industri kargo / HR capabilities in accordance with cargo industry
Process
Proses bisnis yang efisien, sederhana, tidak berbelit-belit serta cepat / Business process that is efficient, simple, and straightforward and fast.
Proses bisnis yang mengutamakan kenyamanan pengguna jasa / Business process that prioritizes the comfort for services users.
Proses bisnis yang transparan dalam menjalin kerjasama dengan pihak lain / Transparent business process in establishing cooperation with other parties.
Proses bisnis yang mengutamakan operation excellence / Business process that prioritizes operational excellence
System
Penekanan pada sistem keamanan dalam kegiatan operasional / Emphasis on security system in operational activities
Sistem yang efektif dan efisien ditunjang oleh IT untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa / Effective and efficient system supported by IT to improve comfort for services users
Penekanan pada sistem kerjasama yang optimal dan saling menguntungkan / Emphasize on optimum and mutual cooperation system
Penekanan pada optimalisasi IT untuk meningkatkan kecepatan proses operasi serta sistem monitoring yang efektif / Emphasize on IT optimization to increase the speed of operational process and effective monitoring system
tbs business strategy
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 63
strategic element aero non ats non aero airport non aero Property cargo
Aset
Fasilitas dan infrastruktur yang sesuai dengan standar keamanan nasional / Facilities and infrastructure that meet the international security standards
Fasilitas dan infrastruktur yang lengkap sesuai dengan standar kelas dunia untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa / Comprehensive facilities and infrastructure with world class standards to improve the comfort for services users.
Fasilitas dan infrastruktur yang lengkap sesuai dengan standar kelas dunia yntuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa / Comprehensive facilities and infrastructure with world class standards to improve the comfort for services users
Fasilitas dan infrastruktur yang mendukung proses operasional yang efektif dan handal / Facilities and infrastructure that support effective and reliable operational process.
b) Strategi Pengembangan Usaha Baru
Angkasa Pura II terus mengembangkan strategi
pertumbuhan keberlanjutan bisnis secara bertahap dengan
fokus yang jelas pada setiap tahapan demi menggapai visi
Perseroan menjadi World Class Company dan mewujudkan
pelayanan berdasarkan standar World Class Airport.
Perseroan menetapkan strategi pertumbuhan usaha
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1) Market Penetration;
2) Market Development;
3) Service Development;
4) Diversifiation.
inisiatif Pertumbuhan usaha
new market
market Development Diversification
- Penambahan airline dan freighter baru (nasional dan internasional) / Addition of ner airlines and freighters – national/international
- Penambahan tenant dan partner strategis lainnya / Addition of other strategic tenants and partners
- Pengelolaan bandar undara yang belum dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) (Bandar Udara Lampung, Batam, dll) / Management of airports that have not been managed by PT Angkasa Pura II (Persero) (Lampung Airport, Batam, etc.)
- Pengembangan airport centre / Development of airport centre- Pengembangan aerospace park (logistic) / Development of
aerospace park (logistic)- Pengembangan fasilitas olahraga (golf, futsal, dll) /
Development of sports facility (golf, indoor soccer, etc.)- Pengembangan bisnis property/real estate pada aset-aset
tanah di luar kawasan bandar udara / Development of property/real estate business in land assets outside the airport areas
- Pengembangan pusat perbelanjaan dan rekreasi / Development of shopping centre & recreation
- Pengembangan airport, convention centre (meeting, convention, wedding, dll) / Development of airport convention centre (meting, convention, exhibition, wedding, etc.)
b. New Business Development Strategy
To achieve the vision of becoming a World Class Company
and realize services based on the World Class Airport
standards, Angkasa Pura II will gradually conduct growth
strategy with a clear focus at each stage. The Company sets
the business growth strategy carried out in stages as follows:
1. Market Penetration;
2. Market Development;
3. Service Development
4. Diversification
business growth initiatives
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)64
current market
market Penetration service Development
- Peningkatan kapasitas terminal penumpang, apron dan runway / Improvement of passenger terminal capacity, apron, and runway
- Optimalisasi proses operasional/frekuensi penerbangan / Optimization of operational process/flight frequency
- Revenue assurance management (otomatisasi, perbaikan metode collection dan proses pelayanan penumpang) – termasuk bagi penumpang transit, PSC, dll / Revenue assurance management (automation, improvement of collection method, and passenger services process) – including for transit passengers, PSC, etc.
- Optimalisasi pelayan garbarata (contoh: kerjasama dengan ground handling/airline) / Optimization of jet bridge services (example: cooperation with ground handling/airline)
- Penataan dan modernisasi area komersial bandar udara (tenant mixing, digital media, parking, hotel, dll) / Restructuring & modernization of the airport commercial areas (tenant mixing, digital media, parking, hotel, etc.)
- Penataan dan modernisasi pergudangan kargo / Restructuring & modernization of cargo warehousing
- Penambahan area komersial di setiap bandar udara / Addition of commercial areas in every airport
- Optimalisasi strategi pola kerja sama (contoh: revenue sharing, profit sharing, dll) / Optimization of cooperation pattern strategy (example: revenue sharing, profit sharing, etc.)
- Pengembangan terminal kargo modern (bonded zone) / Development of modern cargo terminal (bonded zone)
- Pengembangan integrated offices building / Development of integrated offices building
- Pengembangan Check-in Lounge/CIP Lounge dan pengembangan e-kiosk / Development of Check-in Lounge/CIP Lounge & development of e-kiosk
- Komersialisasi ICT/Information Communication Technology (airport backbone, jaringan data, single antenna, common use check-in, Flight Information System, call centre, dll) / Commercialization of ICT/Information Communication Technology (airport backbone, data network, single antenna, common use check-in, Flight Information System, call centre, etc.)
- Pengembangan e-payment dan e-commerce / Development of e-payment and e-commerce
- Pengembangan HUB airport (Soekarno-Hatta dan Kualanamu) (atas masukan dari airline) / HUB airport development (Soekarno-Hatta and Kualanamu) (according to airline suggestion)
Distribusi nilai ekonomi [g4-ec1]Angkasa Pura II memahami bahwa pelaksanaan tanggung
jawab sosial merupakan bagian dari kesungguhan Perseroan
dalam memenuhi hak-hak stakeholders. Melalui program
CSR, Perseroan berupaya menjaga kelestarian lingkungan,
pemerataan kesempatan dalam pengembangan kompetensi
sumber daya manusia serta upaya menjaga dan melestarikan
nilai-nilai kearifan di masyarakat.
Pada tahun 2016, Perseroan telah melakukan perbaikan,
peremajaan, perawatan dan penambahan fasilitas-fasilitas
pengelolaan kebandarudaraan dalam upaya meningkatkan
dampak positif terhadap peningkatan pendapatan Perseroan.
Pada akhirnya, berbagai kegiatan di atas akan meningkatkan
kemampuan Perseroan untuk meningkatkan kemampuan
Perseroan untuk memberikan kontribusi kepada pemangku
kepentingan. Pada saat yang sama, Angkasa Pura II juga
mampu meningkatkan kontribusi Perseroan dalam kegiatan
Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Secara umum kondisi
ini juga akan meningkatkan nilai ekonomi yang dapat dinikmati
oleh pemangku kepentingan.
economic Value Distribution [g4-ec1]Angkasa Pura II understands that the implementation of social
responsibility is part of the Company’s commitment in fulfilling
the rights of stakeholders. Through the CSR program, the
Company strives to preserve the environment, provide equal
opportunity in human resource competence development and
efforts to maintain and preserve the values of wisdom in the
community.
In 2016, the Company has made improvements, rejuvenation,
maintenance and addition of airport facilities management
in an effort to increase the positive impact on the Company’s
revenue increase. Ultimately, the above activities will enhance
the Company’s ability to enhance the Company’s ability to
contribute to the stakeholders. At the same time, Angkasa Pura II
is also able to increase the Company’s contribution in Corporate
Social Responsibility (CSR) activities through Partnership and
Community Development Program (PKBL). In general, this
condition will also increase the economic value that can be
enjoyed by stakeholders.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 65
Selama tahun 2016, Angkasa Pura II berhasil mencatatkan
pertumbuhan kinerja keuangan yang membanggakan. Hal ini
terlihat dari adanya peningkatan kinerja baik dari sisi laporan
posisi keuangan maupun laporan laba rugi Perseroan. Dari sisi
laporan keuangan, Perseroan mencatatkan total aset sebesar
Rp 27.991,22 miliar, naik Rp 7.720,46 miliar atau 38,09%
dibandingkan total aset tahun 2015 sebesar Rp20.270,76
miliar. Total ekuitas Perseroan mencapai Rp 19.927,62 miliar,
naik Rp3.691,85 miliar atau 22,74% bila dibandingkan tahun
2015 sebesar Rp16.235,77 miliar.
Tahun 2015, Kinerja keuangan Angkasa Pura II telah
menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini terlihat dari adanya
peningkatan kinerja baik dari sisi laporan posisi keuangan
maupun laporan laba rugi Perseroan. Dari sisi laporan posisi
keuangan, aset Perseroan meningkat sebesar 27,23% menjadi
Rp20.270,76 miliar, sedangkan ekuitas Perseroan meningkat
sebesar 27,25% menjadi Rp16.235,77 miliar.
Angkasa Pura II berhasil meningkatkan perolehan pendapatan
usaha di tahun 2016 yang mencapai Rp6.645,80 miliar, naik
17,75% dari pendapatan pada tahun 2015 sebesar Rp5.644,15
miliar. Selain itu, Perseroan juga mencatatkan pendapatan
komprehensif tahun berjalan sebesar Rp1.898,34 miliar atau
mengalami peningkatan sebesar Rp 263,66 miliar dibanding
tahun lalu sebesar Rp 1.634,68 miliar.
Berikut secara ringkas, kinerja keuangan Perseroan yang
menggambarkan pencapaian perolehan nilai ekonomi
Perseroan pada tahun 2016.
Ikhtisar Keuangan dan Operasional Perseroan
kinerja neraca (dalam miliar rupiah) / Balance Performance (in billion Rupiah) 2015 2016
Aset / Asset 20.270,76 27.991,21
Liabilitas / Liabilities 4.034,99 8.063,60
Ekuitas / Equity 16.235,77 19.927,41
kinerja laba rugi / income Performance
Pendapatan Usaha / Revenues 5.644,15 6.645,80
Laba Sebelum Pajak / Income Before Tax 2.266,19 2.129,41
During the year 2016, Angkasa Pura II successfully recorded an
encouraging financial performance growth. This is evidenced
from the improved performance in terms of both the Company’s
financial position and income statement. In terms of financial
statements, the Company recorded total assets of Rp 27,991.22
billion, increased by Rp 7,720.46 billion or 38.09% compared to
total assets of 2015 of Rp20,270.76 billion. Total equity of the
Company reached Rp 19,927.62 billion, increased by Rp3,691.85
billion or 22.74% compared to 2015 of Rp16,235.77 billion.
In 2015, Angkasa Pura II’s financial performance has shown
good achievement. This is evidenced from the performance
improvement in terms of both the Company’s financial position
and income statement. In terms of the financial position report,
the Company’s assets increased by 27.23% to Rp20,270.76
billion, while the Company’s equity increased by 27.25% to
Rp16,235.77 billion.
Angkasa Pura II succeeded in increasing its revenues in 2016,
reaching Rp6,645.80 billion, increased by 17.75 percent from
Rp5,644.15 billion in 2015. In addition, the Company also
recorded a comprehensive income of Rp1,898.34 billion or an
increase of Rp 263.66 billion compared to Rp 1,634.68 billion
last year.
Below is a summary of the Company’s financial performance
which represents the achievement of the Company’s economic
value in 2016.
Financial and Operational Highlights of the Company
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)66
kinerja neraca (dalam miliar rupiah) / Balance Performance (in billion Rupiah) 2015 2016
Laba (Rugi) Bersih / Net Profit (Loss) 1.687,32 1.940,25
Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan / Comprehensive Income for the Year 1.634,68 1.898,34
kinerja operasional / operational Performance
Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute) / Aircraft Movement (in Route unit) 632.418 723.799
Pergerakan Penumpang(dalam satuan Pax) / Passenger movement (in Pax unit) 84.292 95.175
Pergerakan Kargo (dalam satuan Kg) / Cargo movement (in Kg unit) 739.689 743.336
Dengan pertumbuhan pendapatan sebagai perolehan
nilai ekonomi Perseroan, Angkasa Pura II mempunyai
kesempatan dalam mendistribusikan nilai-nilai ekonomi
kepada para pemangku kepentingan. Perseroan berupaya
untuk mendistribusikan nilai ekonomis yang diperoleh selama
setahun periode operasional dalam bentuk manfaat, sebagai
bentuk komitmen Perseroan terhadap kepentingan para
pemangku kepentingan. .Dari tabel berikut disajikan jumlah
nilai-nilai ekonomi yang didistribusikan kepada para pemangku
kepentingan, yang meliputi mitra kerja, karyawan, pemegang
saham, kreditor, pemerintah, dan masyarakat.
nilai ekonomi yang Dihasilkan (dalam miliar rupiah) /Economic Value Generated (in billion Rupiah)
2015 2016
Penerimaan dari Pelanggan / Receipt from Customer 5.396,92 6.272,52
Penerimaan Lainnya / Other income 336,45 68,73
Penerimaan penghasilan bunga / Receipt of interest income 62,44 164,94
Jumlah Nilai Ekonomi yang Dihasilkan / Total Economic Value Distributed 5.795,81 6.506,19
Distribusi nilai ekonomi (Dalam miliar ruPiah) / economic Value Distribution (in billion ruPiah)
Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lain / Payment to Suppliers & other Third Parties (1.210,44) (1.763,12)
Pembayaran Karyawan / Payment to Employees (1.158,35) (1.303,44)
Pembayaran Lainnya / Other Payments (21,96) (11,68)
Pembayaran Beban Bunga / Interest Expense Payment (1,38) (14,98)
Pembayaran Dividen / Dividend Payment (219,61) (337,46)
Pembayaran Pajak / Tax Payment (622,01) (642,85)
Jumlah Distribusi Nilai Ekonomi / Total Distribution of Economic Values (4.030,98) (4073,53)
With revenue growth as the acquisition of the economic value of
the Company, Angkasa Pura II has an opportunity to distribute
economic values to its stakeholders. The Company seeks to
distribute the economic value gained during the operational year
in the form of benefits, as a form of the Company’s commitment
to the interests of stakeholders. The following table presents the
amount of economic values distributed to stakeholders, including
partners, employees, shareholders, creditors, government and
the public.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 67
kontribusi PaDa negaraAngkasa Pura II sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam
bidang usaha pengelolaan jasa kebandarudaraan senantiasa
memberikan sumbangsih kepada negara dalam berbagai
bentuk, mencakup Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB) dan
berbagai jenis pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pada tahun 2016, Perseroan telah membayar pajak
sebagai kontribusi kepada negara sebesar Rp 642,85 miliar,
sedangkan untuk tahun 2015 sebesar Rp 622,01 miliar.
Selain membayar pajak, Perseroan juga membayar deviden
kepada Pemerintah Indonesia selaku pemegang saham
utama dengan komposisi kepemilikan sebesar 100%, sebagai
bentuk kontribusi lainnya di bidang keuangan. Sesuai dengan
keputusan RUPS terhadap penggunaan laba tahun buku
2016 dan 2015, secara berurutan pembagian dividen sebesar
Rp337,46 miliar dan Rp219,61 miliar.
Selama tahun 2016, Angkaa Pura II telah berkotribusi kepada
negara sebesar Rp980,31 miliar dengan perhitungan jumlah
pembayaran pajak dan pembagian dividen yang Perseroan
lakukan di tahun ini, meningkat 16% dibandingkan tahun
2015 sebesar Rp841,62 miliar. Dalam merealisasikan seluruh
kegiatan operasional sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,
Perseroan tidak menerima bantuan langsung dari negara. [G4-
EC4]
contribution to the stateAngkasa Pura II as one of the state-owned enterprises engaged
in airport service management business continuously contributes
to the state in various forms, including Non-Tax State Revenues
(PNPB) and various types of taxes in accordance with the
provisions of laws and regulations. In 2016, the Company
has paid taxes as a contribution to the state at the amount of
Rp 642.85 billion, while for the year 2015 it amounted to Rp
622.01 billion.
In addition to paying taxes, the Company also pays dividends
to the Government of Indonesia as the main shareholder with
100% ownership composition, as another form of financial
contribution. In accordance with the AGM’s decision on the use
of profit for fiscal year 2016 and 2015, the dividend distribution
amounted to Rp337.46 billion and Rp219.61 billion respectively.
During 2016, Angkasa Pura II has contributed Rp980.31 billion
to the state by calculating the amount of taxes paid and dividend
payments that the Company made this year, an increase of 16%
compared to 2015 of Rp841.62 billion. In realizing all operational
activities as in previous years, the Company did not receive direct
aid from the state. [G4-EC4]
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)68
Angkasa Pura II memahami bahwa segala pencapaian positif
dalam perkembangan bisnis Perseroan tidak lepas dari peran
masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan menjalankan berbagai
program tanggung jawab sosial kemasyarakatan sebagai
bentuk imbal balik Perseroan kepada masyarakat. Sebagai
Badan Usaha Milik Negara, implementasi tanggung jawab
sosial Perseroan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL).
Perseroan senantiasa mengevaluasi dan mengembangkan
program tanggung jawab sosial kemasyarakatan dengan
mempertimbangkan dampak positif bagi seluruh pemangku
kepentingan dan berlanjutnya manfaat pelaksanaan program
bagi tumbuh dan berkembangnya kemandirian komunitas
sekitar. Hal ini dilakukan tidak saja untuk tujuan strategis
Perseroan, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian Perseroan
untuk mengembangkan berbagai potensi masyarakat. Melalui
pendekatan triple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi
(economic indicators), kinerja lingkungan (environmental
indicators), dan kinerja sosial (social indicators), diharapkan
keberadaan Angkasa Pura II tidak hanya bermanfaat bagi
para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada
pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu
pelanggan/konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Dengan
kata lain, Angkasa Pura II berusaha untuk memaksimalkan laba
Perseroan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan
kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people),
dan lingkungan (planet). [G4-DMA]
Angkasa Pura II menyakini implementasi CSR akan memberikan
banyak manfaat bagi Perseroan. Keberhasilan implementasi CSR
dalam jangka panjang diyakini berpengaruh, terutama pada
aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan
meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi
pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran
kestabilan dan pertumbuhan usaha Perseroan.
Berbagai Kepada MasyarakatSharing to the community
Angkasa Pura II understands that all positive achievements in the
business development of the Company are inseparable from the
role of the community. Therefore, the Company runs various
social responsibility programs as a form of corporate return to the
public. As a State-Owned Enterprise, the implementation of the
Company’s social responsibility is realized through Partnership
and Community Development Program (PKBL).
The Company continuously evaluates and develops its social
responsibility program by considering the positive impacts
for all stakeholders and the continued benefits of program
implementation for the growth and development of community’s
independency. This is done not only for the strategic objectives of
the Company but also as a form of awareness of the Company
to develop various potential of the Community. Through the
triple bottom lines approach which includes economic indicators,
environmental indicators and social indicators, it is expected that
the existence of Angkasa Pura II will not only benefit shareholders,
but also to general stakeholders, such as customer/consumer,
community, and environment. In other words, Angkasa Pura II
seeks to maximize the profit of the Company (profit) in harmony
with the aim to give the utmost benefit to the people (people),
and the (planet) environment. [G4-DMA]
Angkasa Pura II believes the implementation of CSR will provide
many benefits to the Company. The successful implementation
of CSR in the long term is believed to have an effect, especially
on the aspect of growing trust, creating harmony and enhancing
reputation which in turn has implications for the creation of
added value that encourages the smooth stability and growth of
the Company’s business.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 69
PemberDayaan ekonomi masyarakatSalah satu sasaran konsep CSR dalam Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah kesejahteraan (Economic
Empowerment). Perseroan mengimplementasikan konsep ini
dalam bentuk
Program Kemitraan melalui pembinaan dan pengembangan
ekonomi masyarakat dengan pemberian bantuan modal,
peningkatan kompetensi, dan membangkitkan jiwa wirausaha.
Angkasa Pura II memandang bahwa bentuk kontribusi ini akan
membantu meningkatkan dan memberdayakan masyarakat
menjadi komunitas yang mandiri secara ekonomi. Hal ini
sejalan dengan tujuan dasar implementasi CSR Angkasa Pura
II yang berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat yang berbentuk
program kemitraan. Untuk membina hubungan yang kondusif
dengan masyarakat sekitar wilayah operasionalnya, Angkasa
Pura II merealisasikan berbagai kegiatan pengembangan potensi
ekonomi masyarakat dengan satu tujuan, meningkatkan
kemampuan unit-unit usaha kecil dan menengah (UKM) agar
mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh
dan mandiri. Untuk merealisasikan program pengembangan,
Angkasa Pura II telah membentuk unit khusus yang menangani
Pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL).
Penggunaan dana pada Program Kemitraan diperuntukan
untuk penyaluran kepada mitra binaan, hibah dan biaya
operasional. Adapun realisasi dana tersedia untuk Program
Kemitraan pada tahun 2016 sebesar Rp55.544.526.201,27
atau 5,19 % diatas Rencana Anggaran Kerja Anggaran (RKA)
Angkasa Pura II. Dari jumlah dana yang tersedia tersebut telah
disalurkan kepada para mitra binaan yang berada di sekitar
wilayah kerja Perseroan sebesar Rp53.004.500.000,00. [G4-
EC8]
Penyaluran Program kemitraan Dengan sesama bumnSejak tahun 2009, Angkasa Pura telah bekerja sama dalam
penyaluran program kemitraan dengan beberapa Perseroan
Modal Ventura Daerah (PMVD) yang merupakan anak Perseroan
PT. Bahana Artha Ventura (BAV) sebagai BUMN Penyalur.
community economic emPowermentOne of the targets of the CSR concept in the Partnership and
Community Development Program (PKBL) is welfare (Economic
Empowerment). The Company implements this concept in
Partnership Program by fostering and developing the people’s
economy by providing capital assistance, increasing competence,
and generating entrepreneurial spirit.
Angkasa Pura II considers that this form of contribution will help
to enhance and empower communities to become economically
independent communities. This is in line with the basic objective
of CSR implementation of Angkasa Pura II which is committed
to contributing to sustainable economic development for
the community in the form of partnership program. To foster
conducive relationships with the communities surrounding its
operational areas, Angkasa Pura II realizes various activities of
developing the economic potential of the community with one
goal, increasing the ability of small and medium enterprises
(SMEs) to grow and develop into a tough and independent
business. To realize the development program, Angkasa Pura II
has established a special unit that handles Fund Management of
Partnership and Community Development Program (PKBL).
The use of funds in the Partnership Program is intended for
distribution to the development partners, grants and operational
costs. The realization of funds available for the Partnership
Program in 2016 amounted to Rp55,544,526,201.27 or 5.19%
above the Budget Work Budget Plan (RKA) of Angkasa Pura II.
From the amount of funding available, it has been channeled
to the partners built around the working area of the Company
amounting to Rp53,004,500,000.00. [G4-EC8]
Disbursement of PartnershiP Programs with soesSince 2009, Angkasa Pura has cooperated in disbursing
partnership program with several Regional Venture Capital
Companies (PMVD) which is a subsidiary of PT. Bahana Artha
Ventura (BAV) as a Distributor SOE. For 2016, partnership
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)70
Untuk tahun 2016, kerjasama penyaluran program kemitraan
telah dilaksanakan dengan PT. Bahana Artha Ventura dengan
total penyaluran dana sebesar Rp32.000.000.000,00 terdiri
dari:
Penyelenggara / organizer biaya / fee
PT. Sarana Bengkulu Ventura Rp. 3.000.000.000,00
PT. Sarana Kalsel Ventura Rp. 3.000.000.000,00
PT. Sarana NTB Ventura Rp. 1.000.000.000,00
PT. Sarana Surakarta Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Bali Ventura Rp. 3.000.000.000,00
PT. Sarana Jatim Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Yogya Ventura Rp. 1.000.000.000,00
PT. Sarana Jateng Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Aceh Ventura Rp. 1.000.000.000,00
PT. Sarana Sumut Ventura Rp. 2.000.000.000,00
PT. Sarana Riau Ventura Rp. 2.000.000.000,00
PT. Sarana NTT Ventura Rp. 1.000.000.000,00
PT. Sarana Sulsel Ventura Rp. 1.500.000.000,00
PT. Sarana Kalbar Ventura Rp. 2.000.000.000,00
PT. Sarana Jambi Ventura Rp. 1.000.000.000,00
PT. Sarana Lampung Ventura Rp. 2.000.000.000,00
PT. Sarana Sumbar Ventura Rp. 3.000.000.000,00
PT. Sarana Jabar Ventura Rp. 1.000.000.000,00
Total Biaya Rp 32.000.000.000,00
mitra binaanJumlah mitra binaan Angkasa Pura II yang mendapat penyaluran
dana Program Kemitraan pada tahun 2016 adalah 875 mitra
binaan. Secara rinci penyaluran yang telah dilakukan dari tahun
2015 dan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
program disbursement has been implemented with PT. Bahana
Artha Ventura with total disbursement of Rp32,000,000,000.00
that consists of:
total DeVeloPment PartnersTotal Development Partners of Angkasa Pura II which received
Partnership Program funds distribution in 2016 were 875
partners. In detail, disbursement that has been conducted from
2015 and 2016 can be seen in the following table:
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 71
Jumlah Mitra Binaan dan Jumlah Penyaluran Dana Pada Tahun
2016 Berdasarkan Sektor Usaha
wilayah / Region
2015sd. Desember 2016 / Until December 2016
jumlah / Total
jumlah unit mitra
binaan / Total Development Partner Unit
rP
jumlah unit mitra binaan
/ Total Development Partner Unit
rp
jumlah unit mitra binaan
/ Total Development Partner Unit
rp
Sektor Usaha Industri / Industry Business Sector 110 2,715,000,000 91 2,698,000,000 201 5,413,000,000
Sektor UsahaPerdagangan / Trading Business Sector
446 9,385,500,000 453 10,083,500,000 899 19,469,000,000
Sektor Usaha Pertanian / Agricultural Business Sector 7 77,500,000 10 285,000,000 17 362,500,000
Sektor Usaha Peternakan / Farming Business Sector 13 305,000,000 7 195,000,000 20 500,000,000
Sektor Usaha Perkebunan / Plantation Business Sector 1 20,000,000 1 20,000,000
Sektor Usaha Perikanan / Fishery Business Sector 10 136,000,000 7 165,000,000 17 301,000,000
Sektor Usaha Jasa / Service Business Sector 126 3,586,000,000 106 2,818,000,000 232 6,404,000,000
Sektor Usaha Lainnya / Other Business Sectors 391 29,015,000,000 201 36,760,000,000 592 65,775,000,000
total / total 1,104 45,240,000,000 875 53,004,500,000 1,979 98,244,500,000
Sehingga seluruh jumlah mitra binaan yang tersebar di wilayah
kerja Angkasa Pura II dari tahun 1991 sampai 2016 adalah
sebanyak 28.609 mitra binaan.
wilayah / Region
2015sd. Desember 2016 / Until December 2016
jumlah / Total
jumlah unit mitra
binaan / Total Development Partner Unit
rP
jumlah unit mitra
binaan / Total Development Partner Unit
rp
jumlah unit mitra
binaan / Total Development Partner Unit
rp
Aceh 51 1,360,000,000 43 1,435,000,000 94 2,795,000,000
Sumatera Utara / North Sumatera
35 755,000,000 47 1,600,000,000 82 2,355,000,000
Sumatra Barat / West Sumatra
59 1,125,000,000 52 1,000,000,000 111 2,125,000,000
Riau 86 1,598,000,000 76 1,745,000,000 162 3,343,000,000
Total Development Parnters and Total Fund Disbursement in
2016 Based on Business Sector are as follows
Therefore, the total number of development partners spread in
the work area of Angkasa Pura II from 1991 to 2016 was 28,609
partners.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)72
wilayah / Region
2015sd. Desember 2016 / Until December 2016
jumlah / Total
jumlah unit mitra
binaan / Total Development Partner Unit
rP
jumlah unit mitra
binaan / Total Development Partner Unit
rp
jumlah unit mitra
binaan / Total Development Partner Unit
rp
Kepulauan Riau/Kepri / Riau Island/Kepri
45 960,000,000 44 1,025,000,000 89 1,985,000,000
Jambi 61 1,175,000,000 51 1,102,500,000 112 2,277,500,000
Sumatra Selatan / South Sumatera
67 1,836,000,000 53 1,995,000,000 120 3,831,000,000
Kepulauan Bangka Belitung / Bangka Belitung Island
38 751,000,000 54 848,000,000 92 1,599,000,000
DKI Jakarta 435 29,957,000,000 228 35,980,000,000 663 65,937,000,000
Jawa Barat / West Java 41 1,330,000,000 40 1,390,000,000 81 2,720,000,000
Banten 109 2,930,000,000 108 2,952,000,000 217 5,882,000,000
Kalimantan Barat / West Kalimantan
77 1,463,000,000 79 1,932,000,000 156 3,395,000,000
Total 1.104 45,240,000,000 875 53,004,500,000 1979 98,244,500,000
Peningkatan kualitas hiDuP masyarakat [g4-ec7]Angkasa Pura II memahami bahwa keberlangsungan bisnis
Perseroan tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam
menggunakan jasa kebandarudaraan dan dan moda
transportasi udara. Partisipasi dan dukungan masyarakat
terhadap pencapain kinerja Perseroan menuntut Angkasa Pura
II untuk memberikan imbal balik manfaat kepada masyarakat
sebagai bentuk tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
Perseroan menganggarkan dana pada Program Bina Lingkungan
untuk penyaluran program bantuan Bina Lingkungan, program
BUMN Peduli dan biaya operasional. Pada tahun 2016, realisasi
dana untuk penyaluran Program Bina Lingkungan pada
tahun sebesar Rp33,262,551,392 atau 84% diatas Rencana
Anggaran Kerja Anggaran (RKA) Angkasa Pura II.
imProVement of PeoPle’s quality of life [g4-ec7]Angkasa Pura II understands that the business continuity of
the Company is inseparable from the participation of the
community in using airport services and air transportation
modes. Participation and public support for the achievement of
the Company’s performance requires Angkasa Pura II to provide
return to the community as a form of social responsibility.
The Company allocates funds to the Community Development
Program for the disbursement of Environmental Development
assistance program, BUMN Peduli program and operational cost.
In 2016, the realization of funds for the distribution of Community
Development Program in 2016 was Rp33,262,551,392 or 84%
above the Budget Work Plan Budget (RKA) of Angkasa Pura II.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 73
Penyaluran bantuan secara rinci sebagai berikut:
jenis bantuan / Types of Aid
tahun / Year
jumlah / Total2015 sd. Desember 2016 /
Until December 2016
Bantuan Korban Bencana Alam / Natural Disaster Victim Aid 177,073,500 610,944,300 788,017,800
Bantuan Pendidikan/Pelatihan / Education/Training Aid 3,102,424,140 11,984,984,947 15,087,409,087
Bantuan Peningkatan Kesehatan / Health Improvement Aid 1,194,677,500 7,331,205,444 8,525,882,944
Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum / Public Facilities and Infrastructure Development Aid
5,339,075,374 4,373,535,970 9,712,611,344
Bantuan Sarana Ibadah / Places for Worship Aid 1,977,977,881 3,413,325,300 5,391,303,181
Bantuan Pelestarian Alam / Natural Conservation Aid 41,500,000 62,351,000 103,851,000
Bantuan Pengentasan Kemiskinan / Poverty Alleviation Aid 2,250,000 4,181,896,000 4,184,146,000
Bantuan Pendidikan/Pelatihan dan Promosi Mitra / Education/Training and Partner Promotion Aid 96,093,950 1,304,308,431 1,400,402,381
total 11,931,072,345 33,262,551,392 45,193,623,737
no wilayah / Region
tahun / Year
jumlah / Total2015
sd. Desember 2016 / Until December 2016
1 Aceh 812,812,000 3,848,572,300 4,661,384,300
2 Sumatera Utara / North Sumatera 1,243,317,500 3,375,251,434 4,618,568,934
3 Sumatera Barat / West Sumatera 440,993,000 1,138,283,100 1,579,276,100
4 Riau 503,565,000 1,095,079,000 1,598,644,000
5 Kepulauan Riau / Riau Island 795,180,520 1,286,629,100 2,081,809,620
6 Jambi 856,929,500 1,565,815,000 2,422,744,500
7 Sumatera Selatan / South Sumatera 982,344,950 744,936,628 1,727,281,578
8 Kepulauan Bangka Belitung / Bangka Belitung Island 376,990,000 963,798,000 1,340,788,000
9 DKI Jakarta 3,520,573,912 15,660,789,838 19,181,363,750
10 Jawa Barat / West Java 388,672,220 1,200,700,707 1,589,372,927
11 Banten 1,366,425,743 1,445,184,000 2,811,609,743
12 Kalimantan Barat / West Kalimantan 643,268,000 937,512,285 1,580,780,285
Total 11,931,072,345 33,262,551,392 45,193,623,737
Distribution of aid in detail is as follows:
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)74
PenDiDikan / PelatihanAngkasa Pura II mempunyai program pendidikan dan pelatihan
untuk mitra binaan supaya menjadi ahli, tangguh dan mandiri.
Pelaksanaan Program Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan
kepada Mitra Binaan dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan dalam berusaha, sehingga mereka
dapat lebih meningkatkan produktivias.
Hingga bulan Desember 2016, total dana pendidikan dan
pelatihan yang disalurkan sebesar Rp1.304.308.431,00 atau
terserap 33 % dari anggaran sebesar Rp4.000.000.000,00
sedangkan pada tahun 2015 dana Pendidikan dan Pelatihan
yang telah disalurkan sebesar Rp418.526.603,00 atau terserap
9% dari anggaran sebesar Rp4.600.000.000,00.
Pelaksanaan Pendidikan/Pelatihan yang telah dilaksanakan
dengan melibatkan Mitra Binaan adalah sebagai berikut:
• Pelatihan Mitra Binaan dan Calon Mitra Binaan dengan
tema “Training Meds (Motivation and Enterpreneur
Development Spiritual) atau Peningkatan Motivasi dan Jiwa
Kewirausahaan” dengan peserta 40 orang mitra binaan
Cabang Sultan Syarif Kasim II tanggal 28-29 April 2016 di
Hotel Dyan Graha Jl. Gatot Subroto, Pekanbaru.
• Pelatihan bagi mitra binaan berupa mengikutsertakan 20
mitra binaan dalam Pelatihan Gebyar UMKM Indonesia
2016 pada tanggal 20 Oktober 2016.
PromosiSelain memiliki program pendidikan dan pelatihan, Perseroan
juga mempunyai program promosi kepada mitra binaan
dengan sasaran para mitra binaan yang dapat meningkatkan
kapasitas produksi sehingga menjadi tangguh dan mandiri.
Seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya program
Promosi diberikan kepada mitra binaan dalam bentuk mengikut
sertakan dalam acara-acara pameran yang diselenggarakan di
dalam negeri maupun di luar negeri.
eDucation / trainingAngkasa Pura II has an education and training program for partners
in order to become an expert that is strong and independent.
Implementation of Education and Training Programs provided to
Development Partners is to increase knowledge and insight so
that they can further enhance productivity.
As of December 2016, the total amount of education and
training fund was distributed at Rp1,304,308,431.00 or 33%
of the budget amounting to Rp4,000,000,000.00 while in
2015, the Education and Training funds disbursed amounted to
Rp418,526,603,00 or 9% of budget at Rp4,600,000,000,00.
Implementation of Education/Training which has been
implemented by involving the Development Partners is as
follows:
• DevelopmentPartnersandProspectiveDevelopmentPartners
Training with the theme “Training Meds (Motivation and
Entrepreneurial Spiritual Development) or Enhancement of
Motivation and Entrepreneurship Soul” with the participants
of 40 partners of Sultan Syarif Kasim II Branch on April 28-
29, 2016 at Hotel Dyan Graha, Jl. Gatot Subroto, Pekanbaru.
• Trainingfordevelopmentpartnersbyinvolving20partners
in the Gebyar UMKM Indonesia 2016 Training on October
20, 2016.
PromotionIn addition to having educational and training programs, the
Company also has promotional programs to development
partners with the objective to increase the development partners’
production capacity to become resilient and independent.
Similar to previous years, the Promotion program was given to
the development partners by involving exhibition events held
both domestically and abroad.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 75
Pelaksanaan Promosi telah dilaksanakan dengan melibatkan
Mitra Binaan pada event-event yaitu:
• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut
serta dalam Pameran Adirwastra Nusantara dengan peserta
2 orang mitra binaan Cabang Halim Perdanakusuma
tanggal 23-27 April 2016 di Jakarta Convention Center.
• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut
serta dalam Pameran INACRAFT dengan peserta 10 orang
mitra binaan Cabang Sultan Mahmud Badaruddin II, Cabang
Husein Sastranegara, Cabang Halim Perdanakusuma dan
Cabang Minangkabau tanggal 20-24 April 2016 di Jakarta
Convention Center.
• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut
serta dalam Pameran Jambi Islamic Fair dengan peserta
3 orang mitra binaan Cabang Sultan Thaha tanggal 5-8
Mei 2016 di Masjid Agung Alfalah Jl. Sultan Thaha No. 60
Legok, Telanapura, Kota Jambi, Jambi.
• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut
serta dalam Pameran Nusantara Expo Tahun 2016 dengan
peserta 2 orang mitra binaan Cabang Supadio tanggal 29
April-3 Mei 2016 di Pontianak Covention Center.
• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut
serta dalam Pameran Jabar Intrade Expo 2016 dengan
peserta 2 orang mitra binaan Cabang Husein Sastranegara
tanggal 12-15 Mei 2016 di Trans Studio Mall Bandung.
• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut
serta dalam Pameran JKPI Banda Aceh Expo 2016 dengan
peserta 1 orang mitra binaan Cabang Sultan Iskandar
Muda tanggal 7-11 Mei 2016 di Alun-alun Banda Aceh.
• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut
serta dalam Pameran Indonesia Creative Week 2016 di
Osaka, Jepang yang diselenggarakan pada tanggal 23-30
Agustus 2016 dengan peserta dari 1 mitra binaan Cabang
Husein Sasteranegara dan 1 mitra dari Cabang Halim
Perdanakusuma.
• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut
serta dalam Pameran Gebyar PON Jabar XIX 2016 di Stadion
Jalak Harupat, Soerang Bandung yang diselenggarakan
pada tanggal 17-29 september 2016 dengan peserta 2
orang mitra binaan dari Cabang Husein Sastranegara.
Implementation of the Promotion has been implemented by
involving Partners in the following events:
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating
in Adirwastra Nusantara Exhibition, involving 2 assisted
partners from Halim Perdanakusuma Branch on April 23-27,
2016 at Jakarta Convention Center.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating
in INACRAFT Exhibition, involving 10 assisted partners from
Sultan Mahmud Badaruddin II Branch, Husein Sastranegara
Branch, Halim Perdanakusuma Branch, and Minangkabau
Branch on April 20-24, 2016 at Jakarta Convention Center.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating
in Jambi Islamic Fair, involving 3 assisted partners from Sultan
Thaha Branch on May 5-8, 2016 in Alfalah Great Mosque
at Jl. Sultan Thaha No.60, Legok, Telanapuram Jambi City,
Jambi.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating
in Nusantara Expo Exhibition in 2016, involving 2 assisted
partners from Supadio Branch on April 29-May 3, 2016 at
Pontianak Convention Center.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating
in Jabar Intrade Expo 2016 Exhibition, involving 2 assisted
partners from Husein Sastranegara Branch on May 12-15,
2016 at Trans Studio Mall, Bandung.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating
in JKPI Banda Aceh Expo 2016 Exhibition, involving 1 assisted
partner from Sultan Iskandar Muda on May 7-11, 2016 at
Alun-alun Banda Aceh.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating
in Indonesia Creative Week 2016 Exhibition at Osaka, Japan,
on August 23-30, 2016 involving 1 assisted partner of
Husein Sastranegara Branch and 1 assisted partner of Halim
Perdanakusuma Branch.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating
in Gebyar PON Jabar XIX 2016 Exhibition at Jalak Harupat
Stadium held on September 17-29, 2016 involving 2 assisted
partners of Husein Sastranegara Branch.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)76
• Bantuan sektor promosi untuk mita binaan berupa ikut
serta dalam Pameran Indonesia Fashion& Craft 2016 di
JCC, Jakarta pada tanggal 21-25 September 2016 dengan
peserta 3 orang mitra binaan Cabang Husein Sastranegara.
• Bantuan sektor promosi bagi mitra binaan berupa
mengikutsertakan 1 orang mitra binaan Kantor Cabang
Supadio dalam Pameran Sail Karimata Expo 2016 di
Sukadana Kab. Kayong Utara pada tanggal 12-15 Oktober
2016.
• Bantuan sektor promosi bagi mitra binaan berupa
mengikutsertakan 4 orang mitra binaan Kantor Cabang
Soekarno Hatta, Halim Perdanakusuma, SMB II, dan
Husein dalam Pameran Gelar Produk Koperasi dan UMKM
Indonesia 2016 di Batam Mall center pada tanggal 11-14
November 2016.
• Bantuan sektor sarana promosi bagi mitra binaan berupa
mengikutsertakan 2 mitra cab Soekarno Hatta dalam
Pameran Banten Expo tanggal 13-17 November 2016 di
Alun-alun Barat Kota Serang Banten.
Perseroan mengalihkan dana hibah ke pengeluaran dana
program bina lingkungan sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri BUMN Nomor : PER-09/MBU/07/2015 Tanggal 03
Juli 2015 tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha
Kecil dan Program Bina Lingkungan yang menyatakan bahwa
hibah (pelatihan dan promosi) menjadi bantuan Program
bina lingkungan sektor Bantuan pendidikan, pelatihan,
pemagangan, pemasaran, promosi, dam bentuk bantuan lain
yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan
Program Kemitraan.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating
in Indonesia Fashion & Craft 2016 Exhibition at JCC, Jakarta
on September 21-25, 2016 involving 3 assisted partners of
Husein Sastranegara Branch.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyengaging1
assisted partner of Supadio Branch Office in Sail Karimata
Expo 2016 Exhibition in Sukadana, Kab. Kayong Utara on
October 12-15, 2016.
• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyengaging4
assisted partners of Soekarno Hatta Branch Office, Halim
Perdanakusuma, SMB II, and Husein in Gelar Produk Koperasi
dan UMKM Indonesia 2016 Exhibition at Batam Mall center
on November 11-14, 2016.
• Promotional facilities assistance for assisted partners by
engaging 2 partners of Soekarno Hatta branch in Banten
Expo Exhibition on November 13-17, 2016 at the Western
Square of Serang Banten.
The Company transferred the grant to the environmental
development program fund in accordance with the Decree of
the Minister of SOE Number PER-09/MBU/07/2015 dated July 3,
2015 on Partnership Program of BUMN with Small Business and
Community Development Program stating that the grant (training
and promotion) becomes aid for the Partnership Development
Program of education assistance, training, apprenticeship,
marketing, promotion, and other forms of assistance related to
capacity building of Partnership Program Partners.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 77
Maraknya isu kelestarian lingkungan yang mengancam
kehidupan manusia di bumi pada beberapa tahun ini turut
menjadi perhatian para pelaku bisnis sehingga beberapa
Perseroan turut menjadikan program pelestarian lingkungan
dalam program CSR mereka. Perkembangan kehidupan
manusia membawa tingginya laju perubahan peran dan fungsi
lingkungan. Akibat hal tersebut, terjadi perubahan yang
berdampak negatif sehingga dapat mengganggu keberlanjutan
kelangsungan kehidupan anak cucu umat manusia di masa
yang akan datang. Ancaman kerusakan lingkungan yang saat
ini menjadi kekhawatiran secara global adalah perubahan iklim
(Climate Change) berdampak jangka panjang dan signifikan
terhadap keberlangsungan kehidupan umat manusia, seperti
kekeringan, sulitnya perolehan energi (energy security) untuk
mendukung kehidupan, hadirnya penyakit-penyakit aneh
serta ancaman terhadap ketersedian pangan (food security).
Maka dengan itu Angkasa Pura II memiliki komitmen untuk
turut serta dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan.
Secara garis besar, kegiatan operasional Perseroan tidak
memberikan dampak signifikan secara langsung terhadap
lingkungan hidup. Meskipun begitu, Angkasa Pura II memiliki
komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait
dengan lingkungan hidup dan kepedulian terhadap kelestarian
alam. Komitmen dan kepedulian tersebut diwujudkan dalam
pelaksanaan program bina lingkungan. Selama tahun 2016,
kegiatan bina lingkungan terkait pelestarian alam yang telah
dilakukan oleh Perseroan antara lain: penggunaan energi
ramah lingkungan, sistem pengelolaan limbah, pengurangan
emisi gas rumah kaca, sertifikasi pengelolaan lingkungan
hidup.
The growing environmental sustainability issues that threaten
human life on earth in recent years have become the concern
of businesspeople so that some companies have contributed
to environmental conservation program in their CSR program.
The development of human life leads to high rate of change
of role and function of the environment. As a result, there are
changes that have a negative impact so that it can disrupt the
continuity of life of the children of grandchildren of mankind
in the future. The threat of environmental damage that is
now a global concern is climate change, which has a long-
term and significant impact on the sustainability of human life,
such as drought, the difficulty of energy security to support
life, the presence of strange diseases and threats against food
supply (food security). Thus, Angkasa Pura II is committed
to participating in efforts to reduce negative impacts on the
environment.
Broadly speaking, the operational activities of the Company
do not have a direct significant impact on the environment.
However, Angkasa Pura II has a high commitment to the
implementation of CSR related to the environment and concern
for the sustainability of nature. Commitment and awareness is
realized in the implementation of environmental development
program. During 2016, environmental conservation activities
that have been undertaken by the Company include: the use of
environmentally friendly energy, waste management systems,
reduction of greenhouse gas emissions, environmental
management certification.
MenjagaKelestarian ingkunganMaintaining Environmental Sustainability
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)78
komitmen menjaga lingkungan
PT Angkasa Pura II (Persero) melaksanakan tanggung jawab
sosial Perseroan terhadap lingkungan sebagai tindak lanjut
atas Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, yakni Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan (TJSL) adalah komitmen Perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat,
maupun pada masyarakat pada umumnya dan Surat Keputusan
Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/ MBU/2007 tanggal 27
April 2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL).
Bukti kesungguhan Perseroan dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan telah dituangkan dalam Peraturan Perseroan
Nomor 38 Tentang Master Plan Eco-Airport PT Angkasa Pura
II (Persero) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor:
KEP.02.04/10/2012. Tujuan dan inisiatif dari Master Plan Eco
Airport adalah untuk melindungi lingkungan dari pengaruh
dampak penting pengoperasian serta pengembangan Bandar
udara yang didasarkan pada kerangka pengelolaan lingkungan
di bandar udara dan sekitarnya.
Lebih lanjut, Angkasa Pura II telah melakukan upaya untuk
mengembangkan konsep bandar udara yang mendukung
pelestarian alam dan ramah lingkungan, antara lain:
1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport
Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura
II telah menggunakan konsep airport garden dengan
memberikan ruang/daerah resapan air dan tataruang
bandara bernuansa taman.
2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan
Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah
lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara
antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan
Bandar Udara Soekarno-Hatta. Spesifiasi yang diterapkan
antara lain:
� Atap bangunan bergaya modern minimalis dengan
penggunaan kaca transparan sebagai optimaliasasi
pemanfaatan sinar dari luar untuk penerangan siang
hari, sehingga dapat menghemat energi listrik.
commitment to maintaining the enVironmentPT Angkasa Pura II (Persero) performs the Company’s social
responsibility towards the environment as a follow-up to Law
No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Companies,
namely the Company’s Corporate Social and Environmental
Responsibility (TJSL), which is a commitment of the Company
to participate in sustainable economic development in order
to improve the quality of life and the environment that is
beneficial for the Company itself, local communities, as well as
the general public and Decree of the Minister of State Owned
Enterprises Number: PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007
regarding Partnership and Community Development Program
(PKBL).
The evidence of the Company’s seriousness in safeguarding
and preserving the environment has been set forth in Company
Regulation Number 38 regarding Eco-Airport Master Plan PT
Angkasa Pura II (Persero) stipulated in Decree of the Board
of Directors Number: KEP.02.04/10/2012. The objectives and
initiatives of the Master Plan Eco Airport are to protect the
environment from the significant impacts of airport operations
and development based on the environmental management
framework at the airport and the surrounding.
Furthermore, Angkasa Pura II has made efforts to develop the
concept of airport that supports the conservation of nature and
is environmentally friendly, among others:
1. Airport Garden and Eco Airport Concept
The development of airport owned by Angkasa Pura II
has been using the concept of airport garden by giving
space/water catchment area and the layout of the airport
nuances.
2. Green Building Design
The design of airport buildings with environmentally
friendly themes has been implemented in several airports,
among others, Kualanamu Airport and the development of
Soekarno-Hatta Airport. Specifications applied include:
• odern minimalist-style building roof with the use of
transparent glass as the optimization of external light
utilization for daylight lighting, so it can save electrical
energy.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 79
� Dinding kaca bangunan yang transparan sehingga
memungkinkan cahaya masuk kedalam bangunan.
3. Pengelolaan Limbah/Sampah Air (Cair)
Sistem water treatment sehingga air dapat dikembalikan
ke alam dengan aman sebagai penyiraman tanaman dan
taman bandara.
4. Pengelolaan Limbah/Sampah Padat
Pengelolaan limbah padat melalui proses pembakaran
untuk menghilangkan endemi penyakit dari daerah lain,
khususnya dari luar negeri.
Penggunaan energi ramah lingkungan (butuh Data 2016)Dalam menjalankan roda operasional jasa kebandarudaraan,
Angkasa Pura II tidak menggunakan material dan energi
langsung, namun menggunakan energi tidak langsung
berupa energi listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero). Hal
ini merupakan wujud kepedulian Perseroan terhadap energi
ramah lingkungan melalui upaya penghematan energi yaitu
pemasangan taxiway light di Bandara Soekarno-Hatta yang
sudah menggunakan lampu jenis LED yang lebih hemat energi.
[G4-EN2, G4-EN6]
Selama tahun 2016, Angkasa Pura II telah menggunakan
energi listrik sebesar 224.578.291.771 KWH yang merupakan
total penggunaan energi listrik untuk 13 bandara, sedangkan
penggunaan energi listrik tahun 2015 sebesar 288.687.466
KWH.
no bandara / AirportPasokan Daya
Pln / PLN Power Supply
Pemakaian listrik / Use of Electricity
2015 2016
1 Bandara Soekarno Hatta-Tangerang / Soekarno Hatta-Tangerang Airport
35 MVA 198.994.240 224.339.520.
2 Bandara Halim Perdanakusuma – Jakarta / Halim Perdanakusuma – Jakarta Airport
3,8 MVA 9.796.396 9.705.480
3 Bandara Husein Sastranegara – Bandung / Husein Sastranegara – Bandung Airport
555 KVA 1.984.583 2.254.194
4 Bandara Kualanamu – Medan / Kualanamu – Medan Airport 23 MVA 41.831.983 38.046.507
5 Bandara Sultan Iskandar Muda – Aceh / Sultan Iskandar Muda – Aceh Airport
2160 MVA 2.733.120 18.573
6 Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang / Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang Airport
2720 MVA 9.524.180 8.675.200
7 Bandara Supadio – Pontianak / Supadio – Pontianak Airport 555 KVA 4.479.403 133.056.000
• Thetransparentglasswallsofthebuildingallowlightto
travel into the building.
3. Waste Management/Waste Water (Liquid)
Water treatment system so that water can be returned to
nature safely as watering plants and airport parks.
4. Waste Management/Solid Waste
The management of solid waste through the combustion
process to eliminate endemic diseases from other regions,
especially from abroad.
use of enVironmentally frienDly energy
Angkasa Pura II in running its airport services business operations
does not use direct material and energy, but using indirect
energy in the form of electrical energy supplied by PT PLN
(Persero). One manifestation of concern for environmentally
friendly energy through energy saving measures is the
installation of taxiway light at Soekarno-Hatta Airport that is
already using LED type lights that are more energy efficient.
[G4-EN2, G4-EN6]
During the year 2016, Angkasa Pura II has used electricity
energy as much as 224,578,291.771 KWH which is the total
use of electricity energy for 13 airports, while the use of
electricity energy in 2015 amounted to 288,687,466 KWH.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)80
no bandara / AirportPasokan Daya
Pln / PLN Power Supply
Pemakaian listrik / Use of Electricity
2015 2016
8 Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru / Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru Airport
5195 KVA 7.645.140 16.633.800
9 Bandara Minangkabau – Padang / Minangkabau – Padang Airport
3115 KVA 7.100.000 7.276.973
10 Bandara Raja Haji Fisabilillah – Tanjungpinang / Raja Haji Fisabilillah – Tanjungpinang Airport
1300 KVA 1.622.720 1.801.098
11 Bandara Sultan Thaha – Jambi / Sultan Thaha – Jambi Airport 690 KVA 1.594.172 20.540.000
12 Bandara Depati Amir – Pangkalpinang / Depati Amir – Pangkalpinang Airport
555 KVA 1.320.000 649.082
13 Bandara Silangit - Sumatera Utara / Silangit – North Sumatera Airport
61.509 114.864
total 288.687.466 393.084.015.948
Pemanfaatan airDalam proses bisnis Angkasa Pura II, penggunaan air tidak
terkait langsung dengan bisnis utama karena Perseroan
bergerak pada bidang pelayanan jasa kebandarudaraan.
Perseroan menggunakan air di kawasan bandara dalam rangka
penyediaan layanan dan kenyamanan kepada pelanggan atau
pengguna jasa bandarudara. Penggunaan air oleh bandara-
bandara yang dikelola Angkasa Pura II bersumber dari Perseroan
Daerah Air Minum (PDAM) dan pengelolaan air sendiri melalui
WTP/ sumur bor.
Total pemakaian air untuk 13 bandara yang dimiliki oleh
Angkasa Pura II tahun 2016 sebanyak 5.362.634 m3,
sedangkan pemakaian air tahun 2015 sebanyak 6.660.185 m3.
Tabel Pemakaian Air di 13 Bandara
no bandara / AirportPemakaian air / Water Usage (m3)
keterangan / Description2015 2016
1 Bandara Soekarno Hatta-Tangerang / Soekarno Hatta-Tangerang Airport 3.364.078 2.95.57.600 PDAM
2 Bandara Halim Perdanakusuma – Jakarta / Halim Perdanakusuma – Jakarta Airport 382.776 495.454 PDAM
3 Bandara Husein Sastranegara – Bandung / Husein Sastranegara – Bandung Airport 369.051 1.524 WTP/Sumur Bor /
WTP/drilling well
water useIn the business process of Angkasa Pura II, the use of water is
not directly related to the main business, because the Company
is engaged in airport service. The Company uses water in the
airport area in order to provide services and convenience to
customers or users of airport services. Water use by airports
managed by Angkasa Pura II is sourced from the Regional
Water Supply Company (PDAM) and self water management
through WTP/drilling well.
The total water usage for 13 airports owned by Angkasa Pura II
in 2016 was as much as 5,362,634 m3, while the water usage
in 2015 was 6,660,185 m3.
Table of Water Usage at 13 Airports
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 81
no bandara / AirportPemakaian air / Water Usage (m3)
keterangan / Description2015 2016
4 Bandara Kualanamu – Medan / Kualanamu – Medan Airport 551.900 368.194
5 Bandara Sultan Iskandar Muda – Aceh / Sultan Iskandar Muda – Aceh Airport 69.120 69.160 WTP/Sumur Bor /
WTP/drilling well
6Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang / Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang Airport
145.600 146.000 WTP/Sumur Bor / WTP/drilling well
7 Bandara Supadio – Pontianak / Supadio – Pontianak Airport 126.000 126.000 WTP/Sumur Bor /
WTP/drilling well
8 Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru / Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru Airport 1.080.000 1.080.000 WTP/Sumur Bor /
WTP/drilling well
9 Bandara Minangkabau – Padang / Minangkabau – Padang Airport 31.575 100.791 PDAM
10 Bandara Raja Haji Fisabilillah – Tanjungpinang / Raja Haji Fisabilillah – Tanjungpinang Airport 9516 9.526 WTP/Sumur Bor /
WTP/drilling well
11 Bandara Sultan Thaha – Jambi / Sultan Thaha – Jambi Airport 505.989 25.379 WTP/Sumur Bor /
WTP/drilling well
12 Bandara Depati Amir – Pangkalpinang / Depati Amir – Pangkalpinang Airport 20.160 29.880 WTP/Sumur Bor /
WTP/drilling well
13 Bandara Silangit - Sumatera Utara / Silangit – North Sumatera Airport 4.320 4.320
Total 6.660.185 5.362.634
Dalam memanfaatkan air saat menjalankan roda operasional,
Angkasa Pura II senantiasa melakukan upaya-upaya
penghematan baik pemakaian air melalui penyadaran kepada
karyawan kantor pusat dan cabang/bandara serta pelanggan
tentang pentingnya penghematan air. Lebih lanjut, Perseroan
telah melakukan proses pengolahan limbah air (recycle) dari
penggunaan air di bandara melalui sistem daur ulang water
treatment. Sistem water treatment bertujuan agar air dapat
dikembalikan ke alam dengan aman dan selanjutnya digunakan
sebagai penyiraman tanaman dan taman bandara. [G4-EN2]
Pengelolaan limbah cair Dan PaDatAngkasa Pura II memandang bahwa untuk mewujudkan bandar
udara yang bersih dan sehat, diperlukan suatu pengelolaan
limbah padat/sampah serta limbah B3 secara terpadu dan
terintegrasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak
negatif seperti bau, penyakit,kotor, dan dampak lainnya.
In utilizing water while running the operational activity,
Angkasa Pura II always strives to save both water consumption
through raising awareness to head office and branches/airport
and employees and customers about the importance of water
conservation. Furthermore, the Company has undertaken the
process of recycling water from the use of water at the airport
through a water treatment recycling system. Water treatment
system aims for water to be safely restored to the nature and
subsequently used as watering plants and airport parks. [G4-
EN2]
soliD anD liquiD waste managementAngkasa Pura II views that to realize a clean and healthy
airport, it is necessary to manage solid waste/waste and B3
waste in an integrated and well-integrated manner so as
not to cause negative impacts such as odors, diseases, dirty
and other impacts. Pursuant to Company Regulation No. 38
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)82
Melalui Peraturan Perseroan Nomor 38 Tentang Master Plan
Eco Airport PT Angkasa Pura II (Persero) yang ditetapkan dalam
Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.04/10/2012, Perseroan
berkomitmen untuk melestarikan lingkungan yang dipertegas
dengan keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor:
KEP.14.11/04/2014 tentang Pengelolaan Limbah Padat/
Sampah serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di
Bandar Udara PT Angkasa Pura II (Persero).
Salah satu komponen lingkungan yang menjadi perhatian
dalam mewujudkan eco airport adalah pengelolaan limbah
padat termasuk di dalamnya limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (limbah B3). Limbah padat/sampah merupakan salah
satu dampak pengoperasian bandar udara. Sampah yang
dihasilkan bandar udara dikategorikan sebagai sampah sejenis
rumah tangga dalam kawasan khusus.
Tahapan Pengelolaan Limbah Bandar Udara
1. Tahap 1 – Pemilahan
Melakukan pemilahan paling sedikit terhadap 5 (lima) jenis
sampah antara lain: sampah mengandung B3 serta limbah
B3, sampah mudah terurai, sampah yang dapat digunakan
kembali, sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah
lainnya.
2. Tahap 2 – Pengumpulan
Menyediakan TPS, TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan
menyediakan alat pengumpul untuk sampah terpilah.
3. Tahap 3 – Pengangkutan
Pengangkutan sampah dari TPS atau TPS 3R ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA).
4. Tahap 4 – Pengolahan
Pengolahan berupa: pemadatan sampah, pengomposan
sampah, pendaurulangan materi sampah, mengubah
sampah menjadi energi.
5. Tahap 5 – Hasil Akhir
Limbah/Sampah Bandar Udara dikelompokkan dalam 4
(empat) kategori antara lain:
1. Limbah/Sampah Landside (Terminal, Kargo,
Perkantoran, Landscape, Parkir)
on Eco Airport Master Plan of PT Angkasa Pura II (Persero)
stipulated in the Decree of the Board of Directors Number:
KEP.02.04/10/2012, the Company is committed to preserving
the environment as stated in the decision of Board of Directors
of PT Angkasa Pura II (Persero) Number : KEP.14.11/04/2014
on Solid Waste/Waste Management as well as Hazardous and
Toxic Waste (B3) at PT Angkasa Pura II Airport (Persero).
One of the environmental components of concern in realizing
eco airport is the management of solid waste including
hazardous and toxic waste (B3 waste). Solid waste/trash is
one of the impacts of airport operations. Waste generated by
airports is categorized as a kind of household garbage in the
special zones.
Following is Airport Waste Management
1. Stage 1 – Sorting
Perform sorting at least to 5 (five) type of trashes, among
others: trash containing B3 and B3 waste, biodegradable
trash, reusable trash, recycleable trash, and other type of
trash.
2. Stage 2 – Collection
Provide Trash Bin (TPS - Tempat Pembuangan Sampah), 3R
TPS (Reduce, Reuse, Recycle), and provide trash collection
tools for sorted trash.
3. Stage 3 – Delivery
Trash delivery from TPS or 3R TPS to the Final Processing
Point (TPA - Tempat Pemrosesan Akhir).
4. Stage 4 – Processing
The processing shall be in the form of: trash compacting,
composing trash, recycling trash materials, converting trash
into energy.
5. Stage 5 – End Result
Airport Waste/Trash is grouped into 4 (four) categories,
among others:
1. Landside Waste/Trash (Terminal, Cargo, Office,
Landscape, Parking)
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 83
2. Airport Development Project Waste/Trash
3. Airside Waste/Trash (Airplane, Landscape)
4. B3 Waste/Trash (Airside Waste, Landside Waste,
Vehicles, Power Generator)
Airport Landslide Waste Management Scheme
Airport Airside Waste Management Scheme
2. Limbah/Sampah Airside (Pesawat, Landscape)
3. Limbah/Sampah B3(Limbah Airside, Limbah Landside,
Kendaraan, Genset)
4. Limbah/SampahProyek Pengembangan Bandar udara
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Landside Bandar Udara’
Tahap 3 / Stage 3
Menggunakan bak tertutup dengan pemisahan jenis sampah
using covered bin with trash type sorting
Tahap 5 / Stage 5
Bekerjasama dengan pihak ketiga/diangkut ke TPAcooperating with third
party/ transported to final processing point
Tahap 1 / Stage 1
Pemisahan wadah sesuai jenis sampah (5 jenis sampah)storage split according to
type of trash (5 type of trash)
Tahap 4 / Stage 4
Pemanfaatan 3R (reuse, Reduce, Recycle)
3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Tahap 2 / Stage 2
Dikumpulkan pada masing-masing zona sesuai dengan
jenis sampah (5 jenis sampah)collected in each zone
according to the type (5 type of trash)
Limbah/Sampah LandsideLimbah Sampah/Landside
(Terminal, Kargo, Perkantoran, Landscape, Parkir
(Terminal, Cargo, Offices, Landscape, Parking)
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Airside Bandar Udara
Tahap 3 / Stage 3
Dibawa ke incineratortransported to the incinerator
Tahap 5 / Stage 5
Studge- Limbah B3studge 1 dangerous and toxic
waste
Tahap 1 / Stage 1
Pemisahan wadah sesuai jenis sampah (5 jenis sampah)storage split according to
type of trash (5 type of trash)
Tahap 4 / Stage 4
Insinerasi/ pembakarandi incineratorincinerator
Tahap 3 / Stage 2
Dikumpulkan sesuai dengan jenis sampah(5 jenis sampah)
collected according to the type (5 typr of trash)
Limbah/ Sampah LandsideAirside waste/trash
(Pesawat, Lanscape)(airport, landscape)
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)84
=Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Bahan Berbaya dan
Beracun (B3) Bandar Udara
Limbah/Sampah B3dangerous and toxic waste
(limbah Airside, Limbah Lanside, Kendaraan, Gensetwaste/trash (airside waste,
lanside waste, vehicles, power generator
Tahap 4&5 / Stage 4&5
Bekerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki izin sesuai dengan peraturan yang berlaku dilengkapi
dengan manifest limbah B3Cooperating with party with permit based on applicable regulation completed with dangerous and toxic waste
manifest
Tahap 2 / Stage 2
Ditampung di tempat penyimpanan sementara/TPS limbah B3 (Berizin Walikota/
Bupati/BLH) dan dicatat (Log Book Harian & Neraca
Bulanan)stored in temporary storage/TPS of dangerous and toxic waste (permitted by Mayor/Bupati/BLH) and recorded (Daily Log Book & Monthly
Balance)
Tahap 1 / Stage 1
Pemilahan spesifik limbah B3dangerous and toxic waste
specific sorting
Tahap 3 / Stage 3
Menggunakan bak tertutup dengan pemisahan jenis sampah
using coverd with trash type sorting
skema Pengelolaan limbah/samPah Proyek Pengembangan banDar uDaraSkema pengelolaan limbah/sampah proyek pengembangan
bandar udara sama dan sesuai dengan skema pengelolaan
limbah/sampah lanside bandar udara.
Airport Hazardouse and Toxic Waste Management Scheme
waste/trash management scheme of airPort DeVeloPment ProjectWaste/trash management scheme of airport development
project similar and align with the waste management scheme
of airport landside.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 85
Pengurangan emisi gas rumah kacaAngkasa Pura II terus mendukung upaya Pemerintah dalam
program mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Upaya dan
inisitif pengurangan energi yang dilaksanakan oleh Angkasa
Pura II, yakni melalui pengurangan emisi dari kegiatan operasi
dengan melakukan penghematan energi dan pengurangan
emisi secara alami dengan merealisasikan program penanaman
pohon di dalam maupun di luar daerah operasi Perseroan
dengan tanaman yang mampu menyerap CO2.
sertifiasi Di biDang lingkungan hiDuP
Bandar udara yang berada di lingkungan Angkasa Pura II
dilengkapi dengan Dokumen Lingkungan Hidup (Amdal)
sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan hidup terkait
dengan pengembangan dan operasional bandar udara.
Pemantauan hasil pengelolaan lingkungan di setiap bandar
udara dilaporkan dalam bentuk laporan RKL/RPL kepada badan
lingkungan hidup setempat, Kementerian Lingkungan Hidup,
dan Kementerian Perhubungan.
greenhouse gas emissions reDuctionAngkasa Pura II continues to support the Government’s efforts
in the mitigation program of Greenhouse Gas emissions. Energy
reduction efforts and initiatives undertaken by Angkasa Pura
II, namely through the reduction of emissions from operating
activities by conducting energy saving and reducing emissions
naturally by the realization of tree planting program inside and
outside the Company’s operating areas with plants that could
absorb CO2.
certifications in the enVironmental fielDAirport which is located in the environment of Angkasa Pura
II is equipped with Environmental Documents as guideline
in managing the environment related to the development
and operations of airport. Monitoring of environmental
management results at each airport is reported in the form of
RKL/RPL Report to local environmental agency, the Ministry of
Environment, and the Ministry of Transportation.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)86
MemenuhiHarapan PelangganMeet customer expectations
PT Angkasa Pura II (Persero) memandang bahwa pelanggan
atau pengguna jasa bandar udara merupakan stakeholders
utama yang menjadi penopang keberlangsungan bisnis
Perseroan. Untuk itu, Perseroan senantiasa mengoptimalkan
kinerja dan kualitas pelayanan serta memudahkan akses
informasi kebandarudaraan demi memenuhi ekspektasi
pelanggan. Perseroan memprioritaskan penyediaan segala
kebutuhan layanan dan fasilitas kebandarudaraan demi
memudahkan pelanggan dalam menggunakan segala jenis
jasa milik Perseroan.
Untuk menunjukan pelaksanaan komitmen dan menempatkan
pemenuhan harapan para pelanggan sebagai prioritas
utama, Angkasa Pura II menerapkan langkah layanan
strategis, yakni: memberikan jaminan keamanan pengguna
jasa kebandarudaraan, meningkatan kualitas layanan yang
diberikan kepada pelanggan, meningkatkan kemudahaan akses
informasi dan layanan kebandarudaraan, dan menyediakan
pusat pengaduan Pelanggan. [G4-DMA]
tanggung jawab keamanan & keselamatan banDaraAngkasa Pura berupaya meningkatkan kualitas pelayanan
terutama dari aspek keamanan dan keselamatan demi
memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pelanggan
selama berada di bandara. Hal ini telah diatur dalam Undang-
Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pasal 219 ayat
(1) menyebutkan bahwa: “setiap badan usaha bandar udara
atau unit penyelenggara bandar udara wajib menyediakan
fasilitas bandar udara yang memenuhi persyaratan keselamatan
dan keamanan penerbangan, serta pelayanan jasa bandar
udara sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan”.
Perseroan telah melakukan analisa kebutuhan dengan
mempertimbangkan efektifitas peralatan, klasifikasi bandar
udara dan tingkat ancaman atau gangguan yang ada demi
meningkatkan kualitas keamanan dan keselamatan pelanggan
PT Angkasa Pura II (Persero) believes that the customers or users
of the airport service are the main stakeholders who support the
business continuity of the Company. Therefore, the Company
constantly optimizes the performance and quality of service
and facilitates access to airport information in order to meet
customer expectations. The Company prioritizes the provision
of all airport services and facilities to enable customers in easily
using all types of services provided by the Company.
To demonstrate the implementation of the commitment and
place the fulfillment of customer expectations as a top priority,
Angkasa Pura II implements strategic service measures, namely:
providing airport users with security services, improving the
quality of services provided to customers, improving accessibility
of information and airport services and providing Customer
complaints centers. [G4-DMA]
airPort security & health resPonsibility
Angkasa Pura seeks to improve the quality of services, especially
in the security and safety aspects in order to provide a sense of
security and comfort to the customers during their stay at the
airport. Based on Law No. 1 Year 2009 on Aviation article 219
paragraph (1) states that: “Every business entity or organizer
of airports is obliged to provide airport facilities that meet the
requirements of aviation safety and security, as well as airport
services in accordance with the stipulated service standards”.
The Company has performed a needs analysis by taking into
account the effectiveness of the equipment, the classification
of the airport and the level of threats or disturbances that exist
in order to improve the quality of customer’ security and safety.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 87
Untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh
pengguna jasa di bandar udara, maka penerapan sistem
keamanan yang baik di bandar udara menjadi kewajiban yang
mutlak dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun
sistem keamanan di bandar udara adalah:
1. Screening (Pemeriksaan Orang, Barang dan Kendaraan)
2. Access control/perimeter protection
3. Surveillance (Pengawasan dan Patroli)
4. Protection against infiltration (melalui koordinasi dan
informasi dari pihak eksternal yaitu Kepolisian dan BIN)
5. Staff participating (Partisipasi petugas dalam bentuk
security awareness melibatkan komunitas bandar udara)
6. Quality Control dan Quality Assurance
Mengacu kepada Peraturam Menteri Perhubungan Nomor:
PM 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan
Nasional bahwa untuk kepentingan keamanan penerbangan,
unit penyelenggara bandar udara dan badan usaha bandar
udara harus mengidentifiasi daerah-daerah yang digunakan
untuk kegiatan operasional penerbangan yang meliputi:
1. Daerah Keaman Terbatas (DKT)
Daerah ini meliputi Pagar pembatas, pemeriksaan keamanan
dan perizinan. Dalam daerah ini petugas keamanan
penerbangan melakukan kegiatan perlindungan terhadap
daerah keamanan terbatas, melakukan pengendalian jalan
masuk orang, serta melakukan pemeriksaan terhadap orang
dan barang yang diangkut pesawat udara untuk mencegah
masuknya orang, kendaraan, kargo dan pos, dan hewan
yang tidak berkepentingan yang dapat membahayakan
keamanan dan keselamatan penerbangan. Selain itu, DKT
harus dipisahkan dengan daerah publik dengan batas fiik
dan untuk masuk DKT harus dikendalikan dengan sistem
perizinan yang ditetapkan.
2. Daerah Steril: Dalam DKT, pemeriksaan keamanan,
perizinan, daerah fi dan imajiner. Ketentuan yang berlaku
di dalam daerah ini antara lain:
• Tidak ada senjata (Weapons)
• Tidak ada peralatan berbahaya (Dangerous Articles)
• Tidak ada bahan peledak (Explosives)
• Tidak ada bahan Barang berbahaya (Dangerous
Subtances)
To provide security guarantees to all airport services users,
implementation of good security systems at the airports
became an absolute obligation performed by Angkasa Pura II.
The airport security systems are:
1. Screening (Inspection of People, Goods and Vehicles)
2. Access control/perimeter protection
3. Surveillance (Surveillance and Patrol)
4. Protection against infiltration (through coordination and
information from external parties: Police & BIN)
5. Staff participating (Participation of officials in the form of
security awareness involving the airport community)
6. Quality Control & Quality Assurance
Referring to the Regulation of the Minister of Transportation
Number: PM 31 of 2013 on the National Aviation Security
Program, that for the purposes of aviation security, the airport
and airport operators unit should identify areas used for flight
operations, including:
1. Restricted Safety Area (DKT)
These areas include guard rails, security checks and permits.
In this area, aviation security personnel undertake protective
activities against restricted security areas, controlling access
roads, and inspection of people and goods transported by
aircraft to prevent unauthorized persons, vehicles, cargo
and mail, and unauthorized animals that could endanger
the security and safety of flight. In addition, the FGD should
be separated with public areas with physical boundaries
and entry to DKT should be controlled by the system with
specified permissions.
2. Sterile Area: In FGD, security checks, permits, fi and
imaginary areas. The provisions applicable within this area
include:
• Noweapons(Weapons)
• Nodangerousequipment(DangerousArticles)
• Noexplosives
• NomaterialDangerousgoods(DangerousSubtances)
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)88
Seluruh petugas keamanan penerbangan PT Angkasa
Pura II (Persero) secara konsisten melakukan pemeriksaan
terhadap penumpang dan barang bawaannya pada
security screening point (SCP) yang telah ditentukan demi
memastikan bahwa larangan di atas dapat dikendalikan.
Flow Chart Pemeriksaan Barang Bawaan di SC
FUPS memintapenumpang melepaskan barang meta/logam dan
peralatan elektronik yang masih meleka di
tubuh penumpang. dan meletakkannya pada box
pemeriksanan
Kategori Barang yang Tidak Berbahaya
Tidak BermasalahTempelkan Label
(Sucurity Checked)
Barang dapat dibawa dalam penerbangan
FUPS memasukkan tas penumpang, dan
pemeriksaan satu demi satu ke mesin x-ray untuk diperiksa oleh operator
x-ray
Kategori Barang Mungkin Berbahaya
Lakukan pemeriksaan
langsung (physical direst)
Bermasalah
Analisis pemeriksaan barang oleh operator x-ray
Kategori batang jelas bermasalah
Lakukan pemeriksaan
langsung (physical direct)
3
2
1 a
b
c
a
b
c
a a
3. Daerah Terbatas: persyaratan tertentu
4. Daerah Publik
satuan Pengamanan banDaraAngkasa Pura II terus melakukan berbagai langkah strategis
demi meningkatkan keamanan kepada seluruh pengguna jasa
bandara, salah satunya dengan meningkatkan kompetensi
personil keamanan bandara. Dengan terpenuhinya standar
baik dari sisi SDM, fasilitas dan prosedur maka diharapkan
akan semakin meningkatkan pelayanan keamanan di seluruh
wilayah kerja yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero)
yang secara tidak langsung juga akan menjaga nama baik
Indonesia sebagai daerah tujuan yang aman bagi pengunjung
dari negara lain. Beberapa jenis training yang dilakukan selama
kurun waktu 2016 adalah:
All aviation security officers of PT Angkasa Pura II (Persero)
consistently conduct checks on passengers and luggage at
a designated security screening point (SCP) to ensure that
the above restrictions can be controlled.
Flow Chart of Inspection of Default Goods in SCP
3. Limited Areas specific requirement
4. Public Area
airPort security unit Angkasa Pura II continues to take various strategic steps to
improve security for all airport service users, one of them by
increasing the competence of airport security personnel.
With the fulfillment of the standard both in terms of human
resources, facilities and procedures. Thus, it is expected to
further improve the security services in all working areas
managed by PT Angkasa Pura II (Persero) which indirectly also
will maintain the reputation of Indonesia as a safe destination
country for visitors from abroad. Some types of training
conducted during 2016 are:
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 89
1. Senior Avsec
2. Avsec Junior
3. Quality Control
4. Security Awareness and Suspicious Activities
5. Bimbingan Teknis Internal Quality Control
Selanjutnya untuk menjaga tingkat kemampuan personil tetap
dalam kondisi yang standar sesuai dengan aturan regulator
maka dilakukan perpanjangan license dan rating petugas
keamanan di 10 (sepuluh) bandara kantor cabang yaitu: CGK,
MES, PDG, PKU, BTJ, PLM, BDO, DJB, PGK dan PNK dengan
total jumlah personil yang mengikuti adalah 737 orang.
Pelayanan PkP-PkDalam mempertahankan standar kinerja unit PKP-PK, dilakukan
peningkatan kinerja baik yang terkait dengan personil, fasilitas
maupun prosedur, diantaranya:
1. Pelaksanaan recurrent license dan rating personil PKPPK.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga tingkat
kehandalan seluruh personil PKPPK dapat terjaga dengan
baik sesuai standar serta dilengkapi dengan legalitas yang
disahkan oleh regulator;
2. Untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan personil
PKPPK diselenggarakan berbagai jenis pendidikan pelatihan
seperti: Diklat Junior PKPPK, Senior PKPPK, Salvage dan
Aircraft Familiarization melalui kerja sama dengan berbagai
unit diklat yang berpengalaman dan seperti: PPSDM Curug,
Balai Diklat Palembang dan Aviation Training Centre.
3. Sesuai dengan standar yang tertuang dalam Keputusan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP284/X/1999 tentang Standar Kinerja Operasional
Bandar Udara Yang Terkait dengan Tingkat Pelayanan
(Level of Service) di Bandar Udara Sebagai Dasar Kebijakan
Pentarifan Jasa Kebandarudaraan disebutkan bahwa
standar pelayanan unit PKPPK diukur melalui pencapaian
response time unit PKPPK dalam pelaksanaan pertolongan
terhadap kecelakaan penerbangan dengan standar waktu
< 3 menit. Unit PKPPK di seluruh kantor cabang melakukan
uji response time setiap bulannya dan melaporkan hasilnya
kepada unit pembina di kantor pusat
1. Senior Avsec
2. Avsec Junior
3. Quality Control
4. Security Awareness and Suspicious Activities
5. Internal Quality Control Technical Guidance
Furthermore, to maintain the level of the capability of
permanent personnel under standard conditions in accordance
with the rules of the regulator, the extension of license and
security officer rating in 10 (ten) airports of the branch office
are: CGK, MES, PDG, PKU, BTJ, PLM, BDO, DJB, PGK And PNK
with the total number of attending personnel of 737 people.
PkP-Pk serViceIn maintaining the performance standards of PKP-PK units,
performance improvements related to personnel, facilities and
procedures are required, among others:
1. Implementation of recurrent license and rating of PKPPK
personnel.
This activity is intended to maintain the reliability level of
all PKPPK personnel can be maintained well in accordance
with the standards and equipped with legality passed by
the regulator;
2. To improve the competence and skills of PKPPK personnel,
there are various types of training education such as:
Junior PKPPK Training, Senior PKPPK, Salvage and
Aircraft Familiarization through cooperation with various
experienced training units and such as: PPSDM Curug,
Palembang Training Center and Aviation Training Center.
3. In accordance with the standards set forth in the Decision
of the Director General of Air Transportation Number:
SKEP284/X/1999 on Airport Operational Performance
Standards Relating to the Level of Service at the Airport as
a Basic Policy on Airport Service Policies, PKPPK is measured
through the achievement of PKPPK response time unit in
the implementation of relief against aviation accident with
standard time of <3 minutes. The PKPPK unit at all branch
offices conducts monthly response time tests and reports
the results to the advisory unit at the head office.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)90
4. Upaya pemenuhan fasilitas baik utama maupun pendukung
operasi terus dilakukan dalam rangka pemenuhan standar
sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
nomor: KP 420 Tahun 2011.
Pelayanan Penanggulangan gawat DaruratUpaya penanggulangan gawat darurat di bandar udara akan
sangat saling terkait dengan peran dan fungsi dari berbagai
unit yang ada baik internal maupun eksternal. Sehingga
untuk menentukan efektivitas sistem komunikasi, koordinasi
dan komando dalam upaya penanggulangan gawat darurat
di bandar udara digelar Latihan Penanggulangan Keadaan
Darurat (PKD) di bandar udara yang frekuensi latihannya
adalah sekali dalam 2 tahun.
sistem manajemen keselamatanPT Angkasa Pura II (Persero) senantiasa mengevaluasi dan
menyempurnakan sistem manajemen keselamatan demi
memberikan rasa aman kepada pelanggan sesuai amanat yang
tertuang dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan menyebutkan bahwa “setiap penyedia jasa
penerbangan wajib membuat, melaksanakan, mengevaluasi,
dan menyempurnakan secara berkelanjutan sistem manajemen
keselamatan (safety management system) dengan berpedoman
pada program keselamatan penerbangan nasional”.
safety Policy and objectivies
Safety Risk Management
Safety Risk Assurance
SafetyPromotion
• SafetyPerformanceMonitoring• SafetyPerformanceIndicator• AuditsandCheck• ContinousImprovement
• Reporting/Investigation• HazardIdentification• RiskManagement• ChargeManagement
• TrainingandSkill• SafetyCampaigns• SafetyCommunication
4. The initiative to fulfill the facilities of primary and operational
support shall continue to be carried out in the framework
of compliance with the standards in accordance with the
Regulation of the Director General of Air Transportation
Number: KP 420 Year 2011.
emergency serVices
The emergency response programs at the airport will be
closely related to the roles and functions of various existing
units both internally and externally. In order to determine
the effectiveness of communication system, coordination
and command to overcome the emergency at the airport,
Emergency Management Exercise (PKD) is held in the airport
whose frequency of training is once in 2 years.
safety management systemPT Angkasa Pura II (Persero) continuously evaluates and
improves the safety management system in order to provide
a sense of security to its customers as mandated in Law No.1
Year 2009 on Aviation which states that “every aviation
service provider is obliged to create, implement, evaluate and
continuously improve the safety management system based on
the national aviation safety program”.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 91
Perseroan sebagai salah satu operator bandar udara di Indonesia
juga telah mengimplementasikan safety management system
(SMS) dalam penyelenggaraan operasional bandara di seluruh
bandar udara yang dikelola, sesuai dengan kerangka kerja SMS
yaitu:
1. Kebijakan dan Sasaran Keselamatan;
PT Angkasa Pura II (Persero) telah mengeluarkan kebijakan
keselamatan yang secara garis besar menggambarkan
komitmen manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) dalam
mengembangkan standar keselamatan, menyusun sistem
pelaporan yang non-punitive, mengimplementasikan SMS
secara konsisten dan berkelanjutan, menyediakan sumber
daya untuk keselamatan, melakukan promosi keselamatan
serta mengembangkan SMS secara berkesinambungan.
2. Manajemen Risiko;
Guna mengetahui setiap potensi risiko yang muncul dari
kegiatan operasional bandar udara terutama pada lingkup
operasi dan teknik, maka perlu dilakukan pengelolaan
risiko yang meliputi identifiasi hazard, mencari sebab sebab
risiko, menilai dampak risiko dan persiapan kendali yang
akan ditetapkan.
3. Jaminan Keselamatan;
Untuk menjamin bahwa kendali risiko keselamatan
dikembangkan sebagai konsekuensi dari identifiasi hazard
dan aktifias manajemen risiko dapat berjalan sesuai dengan
yang telah direncanakan maka PT Angkasa Pura II (Persero)
juga telah membuat dan mempertahankan proses jaminan
keselamatan.
Dalam proses jaminan keselamatan ini, PT Angkasa Pura
II (Persero) melakukan pengawasan dan pengukuran
pelaksanaan keselamatan melalui kegiatan pelaporan
keselamatan, inspeksi, investigasi keselamatan internal dan
audit keselamatan.
4. Promosi Keselamatan
Untuk mencapai tujuan keselamatan operasional
penerbangan secara menyeluruh maka diperlukan suatu
upaya untuk menjalin komunikasi antar stakeholder.
Kegiatan ini juga akan mempromosikan sikap yang baik
dan budaya keselamatan guna menunjang operasional
bandar udara serta keselamatan di tempat kerja.
As one of the airport operators in Indonesia, the Company
has also implemented a safety management system (SMS) in
the operation of airports throughout the managed airports, in
accordance with the SMS framework, namely:
1. Safety Policy and Objectives;
PT Angkasa Pura II (Persero) has issued a safety policy that
outlines the management commitment of PT Angkasa
Pura II (Persero) in developing safety standards, prepares
non-punitive reporting systems, implements consistent
and ongoing SMS, provides resources for safety, promotes
safety and develops SMS on an ongoing basis.
2. Risk Management;
In order to acknowledge any potential risks arising from
airport operational activities, especially in the scope of
operations and techniques, it is necessary to manage risk
including hazard identification, find the cause of risk,
assess the impact of risk and preparation of controls to be
determined.
3. Safety Assurance;
To ensure that safety risk controls are developed as a
consequence of hazard identification and risk management
activities may proceed as planned, PT Angkasa Pura II
(Persero) has also established and maintained the safety
assurance process.
In this safety assurance process, PT Angkasa Pura II
(Persero) conducts supervision and measurement of safety
implementation through safety reporting, inspection,
internal safety investigation and safety audit.
4. Safety Promotion
To achieve the overall safety objectives of aviation
operations, an effort is needed to establish communication
among stakeholders. This activity will also promote good
attitude and safety culture to support airport operations
and safety at workplace.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)92
Dalam menjalin komunikasi keselamatan ini, telah dilakukan
beberapa kegiatan baik di tingkat pusat maupun cabang, yaitu:
• Mengintensifkan fungsi Runway Safety Team (RST) di
masing-masing kantor cabang. Runway Safety Team
merupakan tim di masing-masing kantor cabang
yang terdiri dari seluruh instansi baik internal maupun
eksternal terkait operasional bandar udara terutama yang
terkait dengan keselamatan di runway. Salah satu dasar
pembentukan RST ini adalah Surat Edaran Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor: SE 013 Tahun 2012 tanggal
11 Juni 2012 tentang Pelaksanaan Runway Safety Program
dan Pembentukan Runway Safety Team, dimana disebutkan
bahwa operator bandar udara harus membentuk RST
dan menindak lanjuti edaran tersebut PT Angkasa Pura II
(Persero) telah membentuk RST di 12 (dua belas) kantor
cabang dengan rincian:
nocabang /
Branchsurat keputusan / Decision Letter
1 BTJ Keputusan GM nomor 12.01.07/09/03/2013/008 / Decision of GM number 12.01.07/09/03/2013/008Tanggal: 13 Maret 2013 / Dated: March 13, 2013
2 KNO Keputusan GM nomor 12.03/05/06/2002/012 / Decision of GM number 12.03/05/06/2002/012Tanggal: 28 Juni 2012 / Dated: June 28, 2012
3 PKU Keputusan GM nomor 12.03/07/06/2002/21 / Decision of GM number 12.03/07/06/2002/21 Tanggal: 26 Juni 2012 / Dated: June 16, 2012
4 PDG Keputusan GM nomor 12.03.02/06/06/2012/011 / Decision of GM number 12.03.02/06/06/2012/011Tanggal: 28 Juni 2012 / Dated: June 28, 2012
5 DJB Keputusan GM nomor 12.03/12/12/2012/012 / Decision of GM number 12.03/12/12/2012/012Tanggal: 27 Desember 2012 / Dated: December 27, 2012
6 PGK Keputusan GM nomor 13.02.02/11/06/2013/008 / Decision of GM number 13.02.02/11/06/2013/008Tanggal: 27 Juni 2013 / Dated: June 27, 2013
7 TNJ Keputusan GM nomor 12.03.02/06/06/2012/0934 / Decision of GM number 12.03.02/06/06/2012/0934Tanggal: 28 Juni 2012 / Dated: June 28, 2012
8 PLM Keputusan GM nomor 12.01.07/03/06/2013/006 / Decision of GM number 12.01.07/03/06/2013/006Tanggal: 19 Juni 2013 / Dated: June 19, 2013
9 HLP Keputusan GM nomor 12.01.07/02/12/2013/957 / Decision of GM number 12.01.07/02/12/2013/957Tanggal: 01 Desember 2013 / Dated: December 01, 2013
10 CGK Keputusan GM nomor 12.01.07/03/11/2012/951 / Decision of GM number 12.01.07/03/11/2012/951Tanggal: 14 November 2012 / Dated: November 14, 2012
11 BDO Keputusan GM nomor 12.03/06/07/2013/01.30 / Decision of GM number 12.03/06/07/2013/01.30Tanggal:24 Desember 2012 / Dated: December 24, 2012
12 PGK Keputusan GM nomor 12.03.02/04/2013/962 / Decision of GM number 12.03.02/04/2013/962Tanggal:01 Februari 2013 / Dated:February 01, 2013
In establishing this safety communication, several activities
have been undertaken both at the head office and branchs
levels, namely:
• Intensify the function of Runway Safety Team (RST) in
each branch office. Runway Safety Team is a team in each
branch office consisting of all agencies both internal and
external related to airport operations, especially related
to safety at runway. One of the basic formations of the
RST is the Circular Letter of the Director General of Air
Transportation No. SE013 Year 2012 dated June 11, 2012
on the Implementation of the Runway Safety Program and
the Establishment of the Runway Safety Team, which states
that the airport operator must establish RST and follow up
the circulation PT Angkasa Pura II (Persero) has established
RST in 12 (twelve) branches with the following details:
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 93
• Menggelar Ramp Safety Campaign yang melibatkan seluruh
stakeholder yang terlibat dalam operasional terutama di
sisi udara, sehingga diharapkan tingkat kecelakaan yang
terjadi di sisi udara menurun seiring dengan meningkatnya
kesadaran semua pihak untuk mengutamakan keselamatan
dalam operasional sehari harinya.
• Menyelenggarakan Runway Safety Workshop yang dihadiri
oleh perwakilan kantor cabang dengan menghadirkan
pembicara dari berbagai instansi yang berkompeten di
bidangnya antara lain: KNKT, Garuda Indonesia, Angkasa
Pura 1, Indonesia Slot Coordinator dan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara sebagai regulator.
fasilitas keselamatan PenerbanganAngkasa Pura II selalu berupaya meningkatkan kesiagaaan
seluruh fasilitas keselamatan penerbangan bandara melalui
Unit Manajemen Keselamatan. Unit tersebut berfungsi untuk
mengelola, mengendalikan dan membina kegiatan:
1 Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan;
2 Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik elektronika;
3 Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik listrik,
mekanikal dan peralatan;
4 Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik bandara.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjamin kesiagaan
fasilitas keselamatan penerbangan bandara antara lain:
a) Teknik Elektronika;
Unit Teknik Elektronika merupakan unit yang melakukan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan
standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
elektronika bandara (PAS, FIS, Flight Communication
System, Integrated Ground Communication System, Fire
Alarm System, Master Clock), peralatan security equipment
dan peralatan navigasi, komunikasi, automasi dan
surveillance di seluruh kantor cabang bandara PT Angkasa
Pura II (Persero).
• HoldingaRampSafetyCampaigninvolvingallstakeholders
involved in operations, especially on the air side, so it is
expected that the level of accidents that occur on the air
side decreases with the increasing awareness of all parties
to prioritize safety in day-to-day operations.
• Organizing Runway Safety Workshop attended by
representatives of branch offices by presenting speakers
from various competent agencies in their fields, including:
KNKT, Garuda Indonesia, Angkasa Pura 1, Indonesia Slot
Coordinator and Directorate General of Air Transportation
as regulator.
flight safety facilityAngkasa Pura II always strives to improve the availability of all
airport flight safety facilities through the Safety Management
Unit. The unit serves to manage, control and develop the
following activities:
1. Implementation of Safety Management System;
2. Standardization, calibration and maintenance of electronic
engineering;
3. Standardization, calibration and maintenance of electrical,
mechanical and equipment engineering;
4. Standardization, calibration and maintenance of airport
engineering.
Activities performed in order to ensure the readiness of
airport filght safety facilities, among others:
a) Electronic Engineering
Electronic Engineering Unit is a unit that performs planning,
implementation and evaluation towards the activities of
standardization, calibration and maintenance of airport
electronic equipments (PAS, FIS, Flight Communication
System, Integrated Ground Communication System, Fire
Alarm System, Master Clock), security equipment tools
and navigation tools, communication, automation and
surveillance at all airport branch offices of Angkasa Pura II.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)94
b) Teknik Listrik Mekanikal & Peralatan;
Unit Teknik Listrik, Mekanikal & Peralatan merupakan unit
yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan
fasilitas listrik, fasilitas PKPPK dan alat-alat besar dan
fasilitas operasi pada sisi udara di seluruh kantor cabang
bandara PT Angkasa Pura II (Persero).
c) Teknik Bandara
Unit Teknik Bandara merupakan unit yang melakukan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan
standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan dan perbaikan
fasilitas operasi pada sisi udara (meliputi: apron, runway,
taxiway, bangunan terminal) dan fasilitas operasi pada sisi
darat (meliputi: gedung non terminal, lapangan, parkir,
pertamanan, jalan akses) di seluruh kantor cabang bandara
PT Angkasa Pura II (Persero).
akses informasi layanan Dan Penyelesaian keluhanAngkasa Pura II berkomitmen untuk memberikan pelayanan
optimal demi kepuasan konsumen, salah satu upaya yang
dilakukan dengan menyediakan fasilitas pusat/informasi
bagi para penumpang di setiap terminal bandara. Selain hal
tersebut, Perseroan telah membentuk pusat pengaduan
pelanggan. Pusat informasi/pengaduan pelanggan ini dapat
diakses melalui beberapa saluran antara lain:
• Contact Center dengan hotline 1500 138
• Website Perseroan: www.angkasapura2.co.id
• via “Kontak Kami”
• Email Perseroan: [email protected]
• Twitter: @contactap2
• Facebook: AP II Contact Center
Perseroan berupaya merespon secara cepat dan taktis segala
keluhan dari stakeholder khususnya pengguna jasa bandar
udara , sebagai bentuk komitmen dalam memberikan
pelayanan yang terbaik. Upaya penyelesaian terhadap setiap
keluhan pelanggan telah diatur secara khusus dalam kebijakan
standar mutu pelayanan. Standar pengelolaan pengaduan
tersebut, sebagai berikut: [G4-DMA]
a) Standar dalam merespon atas pengaduan pelanggan 1 x
24 Jam.
b) Electrical, Mechanical & Equipment Engineering Electrical,
Mechanical & Equipment Engineering Unit is a unit
that performs planning, implementation and evaluation
towards the activities of standardization, calibration and
maintenance of electrical facilities, PKPPK facilities and
large equipments and operating facilities at the air side at
all airport branch offices of Angkasa Pura II.
c) Airport Engineering
Airport Engineering Unit is a unit at performs planning,
implementation and evaluation towards the activities of
standardization, calibration and maintenance as well as
improvement of operating facilities on the air side (include:
apron, runway, taxiway, terminal buildings) and operating
facilities on the land side (include: non terminal buildings,
field, parking, landscaping, access roads) in all airport
branch offices of Angkasa Pura II.
information access for customer serVice anD comPlaintsIn order to support customer satisfaction guarantee, Angkasa
Pura II provides information center facilities and services for
passengers at each airport terminal. Besides this, Angkasa Pura
II has established customer complaint center. The information
center for customer service and complaints can be accessed
through multiple channels, among others:
• ContactCenterwithhotline1500138
• Website:www.angkasapura2.co.id
• via“ContactUs”
• Email:[email protected]
• Twitter:@contactap2
• Facebook:APIIContactCenter
The Company seeks to respond quickly and tactically to all
complaints from stakeholders, especially airport users, as a
form of commitment in providing the best service. The solution
to each customer’s complaint has been particularly regulated
in the service standard policy. The complaints management
standards are as follows: [G4-DMA]
a. Standards in responding to customer complaints 1x24
Hours.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 95
b) Pengaduan yang masuk melalui hotline, website atau
email Perseroan akan segera ditindaklanjuti oleh unit kerja
Sekretaris Perseroan dan unit kerja Pelayanan Bandara.
c) Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan
oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung berkomunikasi
kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.
Alur Penanganan Layanan Contact Center Angkasa Pura IIPengguna jasa cc aP ii
CC AP II Service User
Pengguna jasa cc aP iiCC AP II Service User
Permintaan InformasiRequest of Informastion
Penyampaian keluhanDelivering complaint
Kasus terselesaikanCase resolved
KebijakanPolicy Operasional
Operational
Kasus terselesaikanCase resolved
Kasus terselesaikanCase resolved
Jika / if
AdaAvailable
Kebijakan
Policy
Operasional
Operational
Tidak / Not Available
1. Menaggapi, menggali, dan menginput
2. Mengecek data base
1. Menaggapi, menggali, dan menginput
2. Mengecek data base
Menanggapi, menggali, dan menginput keluhan ke data base
Respond probe and input complaint to database
Menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jasa CC AP II
Apologize to cc AP II
Menyampaikan informasi yang ditanyakan kepada pengguna jasa CC AP II
Provide information to CC AP II service user
3. Agen menerima & menginput informai ke dalam data base
4. Agen menyampaikan informasi tersebut kepada pengguna CC APII
1. Agent receiver and input the information to data base
2. Agen dilever the related information to CC AP II
5. Menerima informasi6. Mengemas informasi7. Manyajikan informasi8. Mengimformasikan kepada
agen
1. Receiver information2. Prepare information3. Present information4. Inform agent
1. Menerima eskalasi permintaan informasi
2. Memastikan permintaan informasi sudah jelas
1. Menerima eskalasi permintaan informasi
2. Memastikan permintaan informasi sudah jelas
3. Menerima eskalasi keluhan4. Memastikan informasi
keluhan sudah jelas agar mempermudah penanganan
1. Receive escalation of complaint
2. Ensure that the complaint information are already clear for easier handling
5. Menerim keluhan6. Merespon keluhan kepada7. Menindaklanjuti keluhan8. Mereport penanganan9. Memastikan penanganan
keluhan dengan SLG
1. Receive complaint2. Respod the complaint to
mediator3. Follow-up complaint4. Report the complaint
handling5. Ensure that the complaint
handling are align witdh SLG
6. Menerim keluhan7. Merespon keluhan kepada8. Menindaklanjuti keluhan9. Mereport penanganan10. Memastikan penanganan
keluhan dengan SLG
1. Receive complaint2. Respod the complaint to
mediator3. Follow-up complaint4. Report the complaint
handling5. Ensure that the complaint
handling are align witdh SLG
6. Menerima report pertama7. Menerima report
penanganan
1. receive firts report2. receive complaint handling
report3. Inform the agent
Menggali informasi ke unit terkaitProbe information to related unit
4. Menerima & memproses permintaan informasi
5. Memberikan jawaban
1. Receiver & process the request of information
2. Provide answer
6. Menerima & memproses permintaan informasi
7. Memberikan jawaban
1. Receiver & process the request of information
2. Provide answer
Menggali informasi ke unit terkait / probe information to related unit
agen cc aP iiCC AP II Agent
agen cc aP iiCC AP II Agent
mediator cc aP iiCC AP II Mediator
mediator cc aP iiCC AP II Mediator
kantor cabangBranch Office
kantor cabangBranch Office
kantor PusatHead Office
kantor PusatHead Office
b. Complaints received through contact center, website,
email, twitter, or facebook of the Company will soon be
followed up by the Corporate Secretary work unit and the
Airport Services work unit.
c. Futhermore, customer complaints are processed and settled
by the relevant units. The relevant units can communicate
directly to customers in the completion process of the
complaints.
Flow of Contact Center Complaints Handling of Angkasa Pura
II
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)96
jumlah PengaDuan Pelanggan tahun 2016 [g4-Pr8]Selama tahun 2016, Angkasa Pura II berkomitmen untuk
menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan. Berdasarkan Data
Call yang menghubungi Angkasa Pura II, terdapat 23.408 Call
yang menghubungi.
Tabel Pengaduan Pelanggan Tahun 2016
no Data call / Call Data total
1 Total Call Yang Menghubungi (COF) / Total Calls Who Contacted (COF) 23408
2 Total Call Yang Berhasil Terangkat (ACD) / Total Successfully Picked Up Calls (ACD) 23052
3 Total Call Berhasil Terangkat dengan waktu tunggu maksimal 20 detik (ACD 20sec) / Total Successfully Picked Up Calls with a maximum waiting time of 20 seconds (ACD 20secs)
23052
4 Abandon Call 356
Dari total call yang menghubungi dari bulan Januari hingga
Desember 2016 sebanyak 23.408 call, yang berhasil terangkat
dengan waktu tunggu maksimal 20 detik sebanyak 23.052
call, sementara yang abandon call hanya berkisar 356 call.
Tabel Top Ten Komplain Melalui 1500138 Tahun 2016
no kategori / Category total
1 Komplain Penumpukan Penumpang / Passenger Cumulation Complaint 2079
2 Komplain Kemacetan Luar Kawasan / Outside Airport Area Complaint 1616
3 Komplain Maskapai / Airline Complaint 1180
4 Komplain Kemacetan Dalam Kawasan / Inside Airport Area Complaint 1061
5 Komplain Antrian / Passenger Queue Complaint 1012
6 Komplain Proses Pengambilan Bagasi / Baggage Claim Process Complaint 989
7 Komplain Taxi / Taxi Complaint 973
8 Komplain AC Ruangan / Room Air Conditioning Complaint 673
9 Komplain Parkir / Parking Complaint 450
10 Komplain Petugas / Nature Complaint 398
total customer comPlaints in 2016 [g4-Pr8]During 2016, Angkasa Pura II is committed to follow up on
any customer complaints. Based on Call Data who contacted
Angkasa Pura II, there were 23.408 calls who contacted.
Table of Customer Complaints in 2016
The number of calls from January to December 2016 amounted
to 23.408 calls with total calls that were successfully picked
up with a maximum waiting time of 20 seconds amounted to
23.052 calls, while the total abandon calls only about 356
calls.
Table of Top Ten Complaints via 1500138 in 2016
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 97
Sepanjang tahun 2016, komplain tertinggi yang diterima
melalui 1500138 yaitu mengenai penumpukan penumpang
dengan total keluhan sebanyak 2079, yang disusul keluhan
mengenai kemacetan di luar kawasan sebanyak 1616, serta
komplain mengenai maskapai sebanyak 1180.
Tabel Top Ten Komplain Tahun 2015 melalui @ Contactap2
no kategori / Category total
1 Komplain Maskapai / Airline Complaint 129
2 Komplain Proses Pengambilan Bagasi / Baggage Claim Process Complaint 122
3 Komplain Fasilitas Lain-lain / Other Facilities Complaint 109
4 Komplain Petugas / Officer Complaint 108
5 Komplain Terminal / Terminal Complaint 103
6 Komplain Kemacetan dalam Kawasan / Inside Airport Areas Complaint 72
7 Komplain Parkir / Parking Complaint 66
8 Komplain Antrian / Passenger Queue Complaint 61
9 Komplain Interior / Interior Complaint 53
10 Komplain Moda Transportasi / Mode of Transportation Complaint 52
Keluhan tertinggi melalui twitter @Contactap2 sepanjang
bulan Januari hingga Desember 2016 yaitu mengenai komplain
maskapai dengan total keluhan sebanyak 129.
Tabel Top Ten Komplain Tahun 2016 melalui TwitterSpy
no kategori total
1 Komplain Penumpukan Penumpang / Passenger Cumulation Complaint 2067
2 Komplain KemacetanLuar Kawasan / Outside Airport Area Complaint 1598
3 Komplain Maskapai / Airline Complaint 1054
4 Komplain Kemacetan Dalam Kawasan / Inside Airport Area Complaint 996
5 Komplain Antrian / Passenger Queue Complaint 965
6 Komplain Proses Pengambilan Bagasi / Baggage Claim Process Complaint 949
7 Komplain AC Ruangan / Room Air Conditioning Complaint 612
8 Komplain Taxi / Taxi Complaint 427
9 Komplain Parkir / Parking Complaint 365
10 Komplain Alam / Nature Complaint 269
The highest complaint through 1500138 throughout 2016 is
about passenger cumulation with total complaints of 2079
calls, followed by congestion oustide the area at 1616, and
complaint on the airline at 1180.
Table of Top Ten Complaint in 2015 @ Contactap2
The highest complaint through twitter @ Contactap2
throughout January to December 2016 is about airline
complaints with a total of 129 complaints.
Table of Ten Ten Complaint Year 2016 through TwitterSpy
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)98
Komplain tertinggi melalui media sosial TwitterSpy yaitu
mengenai penumpukan penumpang, yang mencapai 2067
keluhan, disusul dengan komplain dari kemacetan di luar
kawasan bandara sebanyak 1598.
tinDak lanjut Penanganan/eskalasi komPlain Total keseluruhan penanganan atas eskalasi keluhan hingga
Desember 2016 yaitu sebanyak 1.975. Adapun keluhan dengan
status closed sebanyak 1.822 (78,98%) dan yang masih open
sebanyak 153 (21,02%).
Tabel Tindak Lanjut Penanganan/Eskalasi Komplain
no bandara / AirportPenanganan / Handling total eskalasi /
Total Escalationclosed open
1 Soekarno-Hatta 1424 152 1576
2 Husein Sastranegara 122 0 122
3 Halim Perdanakusuma 95 1 96
4 Kualanamu 65 0 65
5 Sultan Mahmud Badaruddin II 25 0 25
6 Sultan Syarif Kasim II 22 0 22
7 Minangkabau 16 0 16
8 Supadio 18 0 18
9 Depati Amir 7 0 7
10 Sultan Thaha 11 0 11
11 Sultan Iskandar Muda 10 0 10
12 Raja Haji Fisabillah 6 0 6
13 Silangit 1 0 1
jumlah 1822 153 1975
The highest complaint through social media TwitterSpy is
about the accumulation of passengers, which reached 2067
complaints, followed by a congestion outside the airport area
complaint at 1598.
follow uP of hanDling/escalation of the comPlaintThe total handling of complaints escalation until December
2016 is 1,975. As for complaints with closed status was 1,822
(78.98%) and which is still open at 153 (21.02%).
Table of Follow Up of Handling/Escalation of the complaint
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 99
Angkasa Pura II memandang bahwa sumber daya manusia
(SDM) atau Insan Angkasa Pura II merupakan komponen paling
penting dalam pencapaian visi dan misi. Sebab itu, diperlukan
sistem maupun standar pengelolaan SDM yang matang serta
mampu mengakomodasi segala kebutuhan Perseroan di bidang
Human Capital Management System demi mewujudkan visi
Angkasa Pura II sebagai world class airport. Guna mendukung
tercapainya visi dan misi Perseroan serta menindaklanjuti
transformasi Perseroan yang dicanangkan pada tahun 2015,
Angkasa Pura II pada tahun 2016 menindaklanjuti transformasi
organisasi dan pengelolaan SDM melalui pengembangan
Sistem SDM yang terintegrasi dengan tujuan meningkatnya
efisiensi dan produktivitas karyawan serta tersedianya SDM
bertalenta di masa depan. [G4-DMA]
Sumber daya manusia menjadi subjek/pelaku sebagai mitra
dalam upaya meningkatkan kinerja Perseroan (partner in
profit), mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner
in responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas
(partner in production). Dengan demikian, pengelolaan SDM
disesuaikan dengan kerangka dan posisi strategis Angkasa
Pura II dalam merealisasikan tujuan jangka panjang.
Angkasa Pura II berupaya memenuhi kebutuhan dan harapan
SDM sebagai bagian dari perencanaan Perseroan dengan
berpegang pada hasil komunikasi yang terjalin serta perubahan
pola dan program pengembangan SDM yang berkembang
setiap tahun. Perseroan memahami bahwa harapan utama
SDM sebagai pemangku kepentingan meliputi: suasana kerja
yang kondusif, jenjang karir dan penilaian kinerja yang jelas,
remunerasi yang sesuai kinerja dan terjaminnya kesejahteraan,
kesehatan dan keselamatan kerja. [G4-DMA
Angkasa Pura II considers that human resources (HR) or
People of Angkasa Pura II are the most important component
to achieve the Company’s vision and mission. Therefore, we
need a well-established human resource management system
and standard that is able to accommodate all the needs of the
Company in the field of Human Capital Management System
for the sake of realizing the vision of Angkasa Pura II as a
world class airport. To support the achievement of the vision
and mission of the Company and follow up the transformation
of the Company proclaimed in 2015, Angkasa Pura II in 2016
followed up the transformation of organization and human
resource management through the development of integrated
HR System with the aim of increasing efficiency and Employee
productivity and the availability of talented human resources in
the future. [G4-DMA]
Human resources become the subjects/actors as partners in an
effort to improve the performance of the Company (partner in
profit), partners in carrying out the task of partners (partners in
responsibility) and partners in increasing productivity (partner
in production). Thus, HR management is tailored to the
framework and Angkasa Pura II’s strategic position in realizing
its long-term goals.
Angkasa Pura II seeks to meet the needs and expectations
of human resources as part of the Company’s planning by
adhering to the communication outcomes and the changing
patterns and human resource development programs that are
developing every year. The Company recognizes that the main
HR expectations as a stakeholder include: conducive working
environment, career path and clear performance assessment,
appropriate remuneration of performance and assurance of
welfare, occupational health and safety. [G4-DMA]
PengembanganSumber Daya ManusiaHuman Resource Development
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)100
Profil sumber Daya manusiaJumlah karyawan Angkasa Pura II hingga akhir tahun 2016
tercatat sejumlah 5327 orang, jumlah tersebut menurun 4%
dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak 5546 orang.
jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan lokasi
kerja
Pada tahun 2016, jumlah karyawan terbanyak berada di
Bandara Internasional Soekarno Hatta, Hal ini dikarenakan
Bandara tersebut merupakan Bandara terbesar yang dikelola
oleh PT Angkasa Pura II dan adanya proses pengembangan
Terminal 3 Ultimate.
no lokasi kerja (bandara) / Work Location (Airport) jumlah karyawan / Number of Employees
2014 2015 2016
1 PST 571 694 658
2 CGK 1923 2185 2080
3 HLP 162 222 214
4 PLM 196 227 218
5 PNK 166 209 205
6 KNO 405 768 740
7 PKU 223 257 249
8 PDG 198 216 211
9 BDO 123 147 147
10 BIJ 169 176 165
11 TNJ 91 116 113
12 DJB 120 158 159
13 PGK 99 134 130
14 SQT 11 120 38
total 4457 5546 5327
jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan jenis
kelamin
Angkasa Pura II memandang para pegawai dengan setara
tanpa membedakan gender, suku, agama, ras, dan golongan,
dalam hal manajemen sumber daya manusia. Hal ini berlaku
dari proses rekrutmen dan pengembangan hingga berakhirnya
masa jabatan seseorang. Meski demikian, jumlah karyawan
laki-laki di Angkasa Pura II jauh lebih besar dari jumlah
Profile of human resourcesThe number of employees of Angkasa Pura II until the end of
2016 was 5327 people, the number decreased 4% compared
to the year 2015 that was as many as 5546 people.
number and composition of employees by work location
In 2016, the largest number of employees are at Soekarno Hatta
International Airport. This is because the Airport is the largest
airport managed by PT Angkasa Pura II and the development
of Terminal 3 Ultimate.
number and composition of employees by gender
Angkasa Pura II views employees equally regardless of gender,
ethnicity, religion, race, and class in terms of human resource
management. This applies to the recruitment and development
process until the termination of employee’s tenure. However,
the number of male employees in Angkasa Pura II is much larger
than the number of female employees. In 2016, the number of
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 101
karyawan perempuan. Pada tahun 2016, jumlah karyawan
Perseroan mencapai 5327 dengan rincian karyawan laki-laki
sebanyak 4324 orang dan karyawan perempuan sebanyak
1003. Dengan jumlah tersebut, maka komposisi karyawan
perempuan tahun 2016 sebesar19% dari total karyawan.
no jenis kelamin / Gender jumlah karyawan / Number of Employees
2014 2015 2016
1 Laki-laki / Male 3635 4483 4324
2 Perempuan / Female 822 1063 1003
total 4457 5546 5327
jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan status
kepegawaian
Jumlah karyawan tetap pada tahun 2016 mencapai 5.327
orang, jumlah tersebut turun 4% dari tahun 2015 yang
mencapai 5.546 orang, Sedangkan jumlah karyawan tidak
tetap pada tahun 2016 mencapai 3.989 orang. Jumlah tersebut
meningkat 44% dari tahun 2015 yang mencapai 2776 orang.
no status kepegawaian / Employment Status jumlah karyawan / Number of Employees
2014 2015 2016
1 Tetap / Permanent 4457 5546 5327
2 Tidak Tetap / Contract 3877 2776 3989
total 8334 8322 9316
jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan jenjang
Pendidikan
Dibandingkan dengan periode 2014-2016, kualitas karyawan
Angkasa Pura II pada tahun ini ‘lebih baik’, karena proporsi
karyawan dengan tingkat pendidikan sarjana semakin
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Angkasa Pura II terus
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan.
no Pendidikan / Education jumlah karyawan / Number of Employees
2014 2015 2016
1SD, SLTP, SLTA / Primary School, Junior High School, Senior High School
2486 3034 2819
2 Diploma 1337 1738 1526
3 Sarjana / Bachelor’s Degree 590 729 937
employees of the Company reached 5327 with details of male
employees as many as 4324 people and female employees as
many as 1003. With that amount, the composition of female
employees in 2016 amounted to 19% of total employees.
number and composition of employees by employment
status
The number of permanent employees in 2016 reached 5,327
people, the number declined by 4% from 2015 which reached
5,546 people, while the number of permanent employees in
2016 reached 3,989 people. That number increased 44% from
the year 2015 that reached 2776 people.
number and composition of employees by level of
education
Compared to the period 2014-2016, the quality of Angkasa
Pura II employees this year is ‘improve”, as the proportion of
employees with undergraduate education level is increasing.
This indicates that Angkasa Pura II is continuously committed
to improving the work quality of its employees.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)102
no Pendidikan / Education jumlah karyawan / Number of Employees
2014 2015 2016
4 Pasca Sarjana / Master’s Degree 44 45 45
5 Doktor / Doctoral Degree - - -
total 4457 5546 5327
jumlah karyawan berdasarkan usia
Berdasarkan penggolongan usia, pada tahun 2016 komposisi
jumlah tertinggi adalah karyawan dengan usia dibawah 30
tahun, sejumlah 3.160 orang atau 59%. Sedangkan komposisi
jumlah terendah adalah karyawan pada golongan usia diatas
55 tahun yaitu sebanyak 35 orang atau 0.6%.
no usia (tahun) / Age (years old) jumlah karyawan / Number of Employees
2014 2015 2016
1 ≤30 2023 3183 3160
2 31-40 697 908 934
3 41-50 784 653 635
4 51-54 702 568 563
5 ≥55 251 234 35
total 4457 5546 5327
jumlah karyawan berdasarkan kelompok jabatan
Pada tahun 2016, komposisi karyawan pada jabatan manajerial
sebanyak 851 orang atau 16%, pada jabatan operasional 3.589
orang atau 67 %, dan pada jabatan administrasi sebanyak 887
orang atau 17%.
no jabatan / Position jumlah karyawan / Number of Employees
2014 2015 2016
1 Manajerial / Managerial 649 627 851
2 Operasional / Operational 2794 3882 3589
3 Administrasi / Administration 1014 1037 887
total 4457 5546 5327
number of employees by age
By age group, in 2016 the highest number of compositions
is employees under the age of 30 years at the amount of
3,160 or 59%. While the composition of the lowest number
is employees in the age group of above 55 years of 35 people
or 0.6%.
number of employees by Position group
In 2016, the composition of employees in managerial positions
was as many as 851 people or 16%, the operational position at
3,589 people or 67%, and the administrative positionwas as
many as 887 people or 17%.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 103
jumlah karyawan berdasarkan kelas jabatan
Pada tahun 2015, terdapat perubahan Kelas Jabatan
nokelas jabatan / Position
Class
jumlah karyawan / Number of Employees jumlah karyawan / Number of Employees
2014 kelas jabatan 2015 2016
1 Kelas 1 2 Kelas 21 3 5
2 Kelas 2 6 Kelas 20 6 5
3 Kelas 3 43 Kelas 19 40 37
4 Kelas 4 19 Kelas 18 21 25
5 Kelas 5 1 Kelas 17 14 9
6 Kelas 6 236 Kelas 16 196 207
7 Kelas 7 9 Kelas 15 37 26
8 Kelas 8 13 Kelas 14 342 481
9 Kelas 9 8 Kelas 13 3 57
10 Kelas 10 186 Kelas 12 241 270
11 Kelas 11 518 Kelas 11 778 715
12 Kelas 12 1041 Kelas 10 1325 1134
13 Kelas 13 820 Kelas 09 859 885
14 Kelas 14 1032 Kelas 08 1021 816
15 Kelas 15 158 Kelas 07 646 648
16 Kelas 16 8 Kelas 06 14 7
Jumlah 4457 Jumlah 5546 5327
turnover karyawan
Ada berbagai sebab terkait dengan tingkat perpindahan
karyawan yang keluar dari Perseroan antara lain: pensiun
normal, pensiun sakit, pensiun meninggal dunia, dan pensiun
mengundurkan diri/atas permintaan sendiri. Jumlah karyawan
keluar (pensiun) selama tahun 2016 sebanyak 226 orang, pada
tahun 2015 adalah sebanyak 284 orang.
Tabel Turnover Karyawan 2016
uraian / Description jumlah karyawan / Number of
Employees
Penambahan Karyawan / Employee Addition
Rekrut PKWT ke Karyawan Perseroan / Recruit PKWT to Employee of the Company 43
Pengurangan Karyawan / Employee Decrease
number of employees by Position class
In 2015, there was a change of Position Class
employee turnover
There are various reasons related to the level of employee
turnover resigning from the Company, among others:
normal pension, sick pension, death pension, and retirement/
resignation at own request. The number of resigning employees
(retired) during 2016 was as many as 226 people, in 2015 it
was as many as 284 people.
Table of Employee Turnover in 2016
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)104
uraian / Description jumlah karyawan / Number of
Employees
Pensiun / Pension 226
Pengunduran diri / Retirement 22
Diberhentikan karena Pelanggaran Disiplin / Terminated due to Disciplinary Violation 3
Diberhentikan karena Meninggal Dunia / Dismissed due to Passing Away 8
Turnover Karyawan / Employee Turnover 259
kesetaraan genDer Dan kesemPatan kerjaAngkasa Pura II tidak memiliki kebijakan internal terkait
ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya
berdasarkan gender. Perseroan menetapkan kebijakan dan
peraturan yang berlaku secara konsisten dan setara kepada
seluruh karyawan tanpa membedakan gender. Demikian
pula dengan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi
seluruh karyawan.
kebebasan berserikatAngkasa Pura II senantiasa menjaga harmoni dan hubungan
baik dengan serikat pegawai, salah satunya dengan menjalin
komunikasi secara berkesinambungan baik formal maupun
informal serta melakukan upaya pemecahan masalah
terkait kebutuhan karyawan sesuai dengan undang-undang
ketenagakerjaan. Hubungan antara karyawan dengan
manajemen telah terbina dengan baik dengan adanya jaminan
kebebasan berserikat. Selama periode pelaporan tidak ada
pelanggaran terhadap hak kebebasan berserikat dalam
lingkungan Perseroan. [G4-DMA] [G4-HR4]
Perseroan memberikan kebebasan berorganisasi dan
menyediakan wadah bagi pengawai dalam pengembangan
potensi dan penyelenggaraan kegiatan komunitas karyawan.
Perseroan memiliki Serikat Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura
II) atau disingkat SEKARPURA yang beranggotakan sekitar
82% karyawan.
SEKARPURA merupakan organisasi yang berhak mewakili
karyawan dalam berhubungan dengan manajemen dan telah
terlibat secara aktif dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) dengan manajemen. Saat ini PKB yang berlaku adalah
genDer equality anD work oPPortunities
Angkasa Pura II does not have an employment-related internal
policy that distinguishes its application by gender. The Company
adopts policies and regulations that apply consistently and
equally to all employees regardless of gender. Similarly, there
are also employment opportunities offered to all employees.
freeDom of associationAngkasa Pura II always maintains harmony and good relationship
with labor union, one of them is by establishing communication
continuously both formal and informal and make efforts to
solve problems related to the needs of employees in accordance
with the law of manpower. Relationships between employees
and management have been well built with the assurance of
freedom of association. During the reporting period, there was
no violation of the right to freedom of association within the
Company. [G4-DMA] [G4-HR4]
The Company provides freedom of association and provides a
platform for employees for the development of potential and
organizing community activities of employees. The Company
owns Angkasa Pura II (Sekarpura II) or SEKARPURA which
consists of approximately 82% of employees.
SEKARPURA is an organization entitled to represent employees
in dealing with management and has been actively involved
in collective bargaining with the management. Currently, the
applicable CLA is PKB of Period 2012-2013 with Number:
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 105
PKB Periode 2012-2013 dengan Nomor: KEP.03.15/01/2013
dan 001/PKS.DPP-SP II/I/2013.
Pelatihan & Pengembangan sDmGuna mendukung visi Perseroan menjadi pengelola bandara
berkelas dunia, Angkasa Pura II senantiasa meningkatkan
kompetensi SDM dengan melakukan pelatihan dan
pengembangan yang mengacu pada perkembangan
industri kebandarudaraan serta strategi bisnis Perseroan.
Pelatihan untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk
menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna
mendukung portofolio bisnis Angkasa Pura II serta untuk
regenerasi kepemimpinan di tubuh Perseroan di masa depan.
Selain itu, Angkasa Pura II juga menyelenggarakan berbagai
program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi
karyawannya yang saat ini dikelola melalui Unit Pendidikan dan
Pelatihan. Kegiatan Pengembangan SDM di Angkasa Pura II
dilaksanakan dalam bentuk sejumlah kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat). Adapun Kegiatan Diklat pada Tahun 2016
yaitu: [G4-DMA, G4-LA9]
1. Diklat Pengembangan
Diklat pengembangan diselenggarakan dalam rangka
peningkatan pengetahuan/ketrampilan sesuai prasyarat
jabatan, penyegaran dan/atau untuk persiapan kaderisasi.
Adapun Diklat Pengembangan terbagi menjadi beberapa
jenis Diklat sebagai berikut:
Diklat Teknis dilaksanakan untuk mengembangkan
kompetensi softskill dan hardskill, serta terbagi menjadi
2 kelompok yaitu Mandatory dan Non-Mandatory. Diklat
teknis Mandatory diberikan khusus untuk karyawan
pada jalur profesi yang mensyaratkan surat tanda
kecakapan personil (STKP), sesuai tingkatan STKP yang
diperlukan. Sedangkan, Diklat Teknis Non-Mandatory
diberikan bagi karyawan yang memerlukan kompetensi
dasar atau pengembangan kompetensi yang sudah
ada untuk menjalankan fungsi dan tugas pekerjaannya.
Pada tahun 2016 Diklat Teknis telah menyerap biaya
sebesar Rp26.124.678.000 dari alokasi biaya yang sudah
dianggarkan perusahaan sebesar Rp 40.130.054.000.
KEP.03.15/01/2013 and 001/PKS.DPP-SP II/I/2013.
training & DeVeloPment of hrIn order to support the Company’s vision of becoming a
world-class airport manager, Angkasa Pura II is continuously
improving its human resource skills by conducting training and
development that refers to the development of the airport
industry as well as the business strategy of the Company.
Training for competency development aims to prepare
employees with certain competencies to support the Angkasa
Pura II business portfolio and for future leadership regeneration
in the Company.
In addition, Angkasa Pura II also organizes various competency
improvement and training programs for its employees that is
currently being managed by the Education and Training Unit.
Human Resource Development activities in Angkasa Pura II are
conducted in the form of a number of Education and Training
activities. The Training Activities in 2016 are: [G4-DMA, G4LA9]
1. Training and Education of Development
Development training is held in order to increase knowledge/
skills according to prerequisite position, refreshment and/
or for preparation of cadre. The Training Development
is divided into several types of Training and Education as
follows:
Technical training and education was conducted to develop
the competence of softskills and hardskills, and divided
into 2 groups, namely Mandatory and NonMandatory.
Mandatory technical training and education are provided
exclusively for employees on profession paths requiring
personnel competency letter (STKP), as required STKP
levels. Meanwhile, Non-Mandatory Technical Training and
education are provided for employees who need basic
competence or development of existing competencies
to perform their functions and job. In 2016, fee incurred
for Technical Training and education amounted to
Rp26,124,678,000 from Company’s budget allocation that
amounted to Rp 40,130,054,000.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)106
2. Diklat Manajerial
Diklat Manajerial bertujuan menciptakan pemimpin
yang memiliki komitmen, jiwa kepemimpinan, service
excellence, dan untuk memberikan prioritas kepada
kepentingan organisasi dalam rangka untuk memimpin
jajarannya secara efektif demi tercapainya sasaran strategis
perusahaan. Diklat manajerial diikuti oleh karyawan yang
menduduki jabatan pada jalur karir manajerial.
Diklat manajerial tahun 2016 telah dilaksanakan sebanyak
144 peserta untuk Diklat Manajer Muda (Jerda)/Airport
Officer Leadership Program (AOLP) dan sebanyak 45 peserta
untuk Airport Manager Leadership Program (AMLP). Pada
Tahun 2016 Diklat Manajerial telah menyerap biaya
sebesar Rp 7.282.833.000 dari alokasi biaya yang sudah
dianggarkan perusahaan sebesar Rp 6.196.750.000.
Adapaun rincian realisasi peserta diklat manajerial pada
tahun 2016 sebagai berikut:
uraian / Description kP bsh kno hlP btj bDo Djb Pnk
Pemberkalan Manajerial / Managerial intensive learning
40 30 9 7 5 3 9 8
Manajemen Bandara / Airport management
22 5 5 - 1 2 - 2
3. Diklat Substantif
Diklat substantif diselenggarakan dalam waktu singkat
baik secara internal maupun eksternal, di dalam maupun
di luar negeri berupa seminar, lokakarya, pelatihan kerja/
workshop, ataupun kursus-kursus lain. Tujuan Diklat
Substantif adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan
kompetensi karyawan sesuai dengan fungsi kerja dan
jabatan, kebutuhan unit kerja serta kebutuhan dan lingkup
bisnis perusahaan. Pada tahun 2016 Diklat Substantif
telah menyerap biaya sebesar Rp4.967.566.000 dari
alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar
Rp4.500.000.000.
2. Managerial Training and Education
Managerial training and education aims to create leaders
who are committed, have leadership quality, service
excellence, and to give priority to the interests of the
organization in order to lead its ranks effectively in order to
achieve the strategic objectives of the company. Managerial
training and education are participated by employees who
occupy positions on managerial career paths.
Managerial training and education in 2016 were attended
by 144 participants for the Training and Education of
Senior Manager (Jerda)/Airport Officer Leadership Program
(AOLP) and as many as 45 participants attended the
Airport Manager Leadership Program (AMLP). In 2016,
fee incurred for the Managerial Training and education
was Rp 7,282,833,000 from the budget allocation that
has been budgeted by the company that amounted to Rp
6,196,750,000.
The details of realization of managerial training and
education participants in 2016 is as follows:
3. Substantial Training and Education
The substantial training and education were held in a short
time both internally and externally, inside and outside the
country in the form of seminars, workshops, job training/
workshops, or other courses. The purpose of Substantial
Training and education was to improve the knowledge
and competence of employees in accordance with work
function and position, the needs of work units and
scope of the company’s business. In 2016, fee incurred
for the Substantial Training and education reached Rp
4,967,566,000 from the budget allocation that has been
budgeted by the company at Rp4,500,000,000.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 107
4. Diklat Pre-service (Reorientasi)
Diklat Re-orientasi diselenggarakan dalam rangka
memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan dan
pengetahuan lainnya yang diperlukan untuk menghadapi
masa persiapan pensiun. Materi yang diberikan berupa
persiapan dari aspek psikologis, kesehatan, perencanaan
kegiatan serta kegiatan outing. Diklat tersebut juga menjadi
salah satu apresiasi perusahaan terhadap karyawan yang
akan memasuki masa purna bakti. Adapun pelaksanaan
diklat Re-Orientasi sebagai berikut:
i Bali
Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Pusat, Kantor
Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta,
Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta dan Bandara
Husein Sastranegara, Bandung.
i Bandung
Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Cabang dari
bandara di daerah Deli Serdang, Palembang, Tanjung
Pinang, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Banda
Aceh, Jambi, dan Pontianak.
Pada Tahun 2016 Diklat Re-orientasi telah menyerap biaya
sebesar Rp4.879.295.000 dari alokasi biaya yang sudah
dianggarkan perusahaan sebesar Rp5.000.000.000.
Peserta diklat Re-Orientasi 2016
kP bsh kno Pku Plm PDg Pgk tnj btj bDo Djb Pnk hlP
24 81 24 10 12 6 7 3 6 5 3 7 7
5. Program Strategis Tahun 2016
a. Provider Training & Development Center:
approval Diklat aVsec
Approval Diklat AVSEC bertujuan untuk meningkatkan
kualitas Diklat AVSEC di lingkungan PT Angkasa Pura
II (Persero). Manfaat program tersebut adalah agar PT
AP II dapat melaksanakan Diklat AVSEC secara mandiri
serta optimalisasi personil pengajar, fasilitas dan
peralatan Diklat. Hasil akhir dari Approval Diklat AVSEC
adalah Penerbitan Sertifikasi Approval Diklat AVSEC
dari DJU.
4. Pre-service Training and Education (Reorientation)
Reorientation training and education is organized in order
to provide knowledge of entrepreneurship and other
knowledge needed to face the retirement preparation
period. The material provided in the form of preparation
of psychological aspects, health, activity planning and
outing activities. The training and education was also one
of the company’s appreciation of employees who will enter
the service period. The implementation of Re-Orientation
training and education is as follows:
• Bali
For Employees from Head Office, Main Branch Office
of Soekarno Hatta International Airport, Halim Perdana
Kusuma Airport, Jakarta and Husein Sastranegara
Airport, Bandung.
• Bandung
For employees coming from Branch Offices from
airports in Deli Serdang, Palembang, Tanjung Pinang,
Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Banda Aceh,
Jambi, and Pontianak.
In 2016, the fee incurred for Reorientation Training and
education amounted to Rp 4,879,295,000 from the budget
allocation of the company at Rp 5,000,000,000.
5. Strategic Program of 2016
a. Provider of Training & Development Center:
approval of aVsec training and education
AVSEC Approval Training and education aims to improve
the quality of AVSEC Training in PT Angkasa Pura II
(Persero) environment. Benefits of the program is that
PT AP II can implement AVSEC Training independently
as well as optimize its teaching personnel, facilities
and training tools. The final result of Approval of
AVSEC Training is the issuance of AVSEC Training and
Education Approval Certification from DJU.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)108
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Approval
Diklat AVSEC yaitu:
1) Penyusunan Tim Perumus Diklat.
2) Penyusunan Training Prosedur Manual dan Quality
Control.
3) Penyusunan Kurikulum dan Silabus Diklat AVSEC.
4) Penyusunan Modul Diklat.
5) General Instructor Course.
b. Existing Training & Development Center
Pembentukan training center
Tersedia fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan serta untuk menjawab kebutuhan serta
untuk menjawab tantangan efisiensi biaya.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka
pembentukan Training Centre yaitu:
1) Pembuatan Design Kelas (4 kelas) dengan unit
General Affairs;
2) Penyiapan smart classroom (technology based);
3) Pembangunan Ruang Kelas.
c. Knowledge Management (Sharing Session)
Knowledge Management yang terintegrasi bertujuan
mencegah hilangnya Critical Knowledge sehingga
meningkatkan kecepatan belajar SDM dalam
meningkatkan kapasitas dan kemampuan beradaptasi
dalam perubahan di Perusahaan.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Knowledge
Management yaitu:
1) Pembuatan Dokumen Knowledge Sharing yang
tertuang dalam Peraturan Direksi Tentang Diklat
Teknis dan Diklat Substantif Dalam dan Luar Negeri
nomor : PD.10.01/12/2015/0058;
2) Pelaksanaan Knowledge Sharing oleh masing-
masing karyawan setelah mengikuti Diklat yang
dimonitor dalam portal AP II (IT based).
Activities that have been carried out in the framework
of Approval of AVSEC Training and education are:
1) Preparation of Training Formulating Team.
2) Preparation of Training of Manual Procedures and
Quality Control.
3) Preparation of Curriculum and Syllabus of AVSEC
Training and Education.
4) Preparation of Training Module.
5) General Instructor Course.
b. Existing Training & Development Center
training center establishment
Available learning facilities in accordance with the
needs as well as to answer the needs and challenges of
cost efficiency.
Activities that have been carried out for the purpose of
the establishment of Training Center are:
1) Making Class Design (4 classes) with General Affairs
unit;
2) Smart classroom (technology based) setup;
3) Classroom Building.
c. Knowledge Management (Sharing Session)
Integrated Knowledge Management aims to prevent
the loss of Critical Knowledge so as to Increase the
speed of learning of human resources in improving
the capacity and adaptability in case of changes in the
Company.
Activities that have been conducted for the purpose of
Knowledge Management are:
1) Creation of Knowledge Sharing Documents
stipulated in the Regulations of the Board of
Directors on Technical Training and Education and
Substantial Training and Education of Domestic and
Foreign Affairs number: PD.10.01/12/2015/0058;
2) Implementation of Knowledge Sharing by each
employee after attending the Training and education
which is monitored in AP II (IT based) portal.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 109
imPlementasi knowleDge management (km)Salah satu kunci keberhasilan Perseroan dalam menerapkan
Knowledge Management (KM) adalah dengan memperbanyak
knowedge sharing baik antar karyawan maupun dengan
karyawan lain di luar Perseroan guna mendapatkan knowledge
yang dibutuhkan. Aktivitas knowledge sharing yang digulirkan
banyak dipicu oleh suatu komunitas tertentu, komunitas
tersebut dinamakan Community of Practice (CoP).
Community of Practice (CoP) merupakan suatu komunitas yang
dibangun untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan secara
tacit (pengetahuan individu) ke eksplisit. Dengan melalui CoP
ini, maka setiap kelompok yang mempunyai pengetahuan dan
minat pada bidang yang sama, dapat berkumpul, berdiskusi,
belajar, saling berbagi pengetahuan/knowledge sharing dan
pengalaman untuk memecahkan masalah atau melakukan
inovasi untuk mencapai kinerja Perseroan yang lebih baik serta
merupakan salah satu cara yang dilakukan organisasi untuk
menciptakan lingkungan kondusif bagi terciptanya suasana
belajar sebagai Knowledge Driven Company.
Aktivitas yang sudah dilakukan tahun 2016 setelah peserta
melakukan diklat peserta di wajibkan melakukan knowledge
sharing di unitnya masing dan membuat laporan diklat yg di
upload di portal AP2.
i Peningkatan kompentensi KM melalui Training KM
Masterclass bagi KM Champion sebanyak 12 karyawan
i Penunjukan tenaga PKWT Ahli KM jangka waktu kontrak
3 bulan sebanyak 3 orang
i Keikutsertaan di KM Asia Conference di Singapura
sebanyak 2 karyawan
i Penyusunan Panduan Community of Practice (CoP)
i Desain sistem pendukung KM berbasis ERP
i Pilot Project: Inisiasi CoP di Bagian KBS meliputi (bagian
SDM, Adm. Umum, dan Learning & Development) (1 event
per bulan)
i Pelaksanaan CoP di unit SDM dan Umum dengan topic
“Talent Management System”
i KM Awareness untuk perwakilan KM Agent/KM Tim
knowleDge management imPlementation One of the keys to the Company’s success in implementing
Knowledge Management (KM) is by intensifying knowledge
sharing among employees and other employees outside the
Company to obtain the required knowledge. The knowledge
sharing activities are mostly triggered by a certain community,
which is called the Community of Practice (CoP).
Community of Practice (CoP) is a community built to facilitate
knowledge sharing in a tacit manner (individual knowledge)
explicitly. With this CoP, each group having knowledge and
interest in the same field can gather, discuss, learn, share
knowledge and experience to solve problems or make
innovations to achieve the Company’s improved performance
and is one of the ways conducted by the organization to create
a conducive environment to improve learning atmosphere as a
Knowledge Driven Company.
Activities that have been conducted in 2016 after the
participants participated in education and training, which is
obliged to conduct knowledge sharing in each unit and prepare
education and training report uploaded to AP2 portal.
• Improvement of competency of KM through KM Masterclass
Training for KM Champion, participated by 12 employees
• Appointment of KM Expert PKWT for term of contract of 3
months, participated by 3 people
• Participation in KM Asia Conference in Singapore,
participated by 2 employees
• Preparation of Community of Practice Guideline
• ERP-based KM support system design
• Pilot Project: Initiation of CoP in KBS Field, covering (HR,
General Administrative, and Learning & Development) (1
event per month)
• Implementation of CoP in HR and General unit with the
topic of “Talent Management System”
• KM Awareness for KM representative/agent/team
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)110
airPort learning acaDemy (ala)Airport Learning Academy (ALA) merupakan bagian atau
staging dari pembentukan Corporate University (CorpU) yang
diharapkan dapat menciptakan suatu sistem yang dapat
melahirkan leader dan SDM yang unggul. Latar belakang
pembentukan ALA berangkat dari upaya Perseroan untuk
melakukan transformasi dalam pengelolaan human capital
berupa transformasi SDM, culture, dan organisasi yang di
dalamnya terdapat program Building Great Leader & Great
People.
builD great leaDer & PeoPle
PeoPle
Managing Talent
Accelerate Building Digital HC
Capabilities
builD great culture & system
culture
Embrace & Strengthen the AP2’s Value
(PERFORM)
Culture Activation (PERFORM)
builD great organization
organization
Enhance Organization Based on Product and
Portfolio
Organize Workforce & Competency Alignment to Support AP2’s New
Portfolio
Invest in people. Investasi pada SDM menjadi salah satu tugas
leader. Leader harus selalu berupaya untuk memberdayakan
seoptimal mungkin SDM-nya serta memberikan berbagai
sumber daya yang tepat dan memadai sehingga SDM tersebut
mampu memenuhi tanggung jawabnya. Termasuk alokasi
waktu yang memadai.
Dengan kata lain, seorang leader harus mampu
mengembangkan SDM-nya sehingga akan memudahkannya
dalam menuntaskan berbagai pekerjaan. Kemampuan
mengembangkan SDM itulah yang membuat seorang leader
menjadi luar biasa dan hebat.
Melalui ALA, Angkasa Pura II berharap dapat menciptakan
Great Leaders, Great People & Human Capital with Global
Standard, yang berujung untuk mendukung pencapaian
kinerja bisnis dan budaya serta nilai organisasi “ PERFORM”.
Adapun fungsi utama ALA sebagai Center of Excellence ada
3 (tiga) yaitu:
airPort learning acaDemy (ala)Airport Learning Academy (ALA) is part or stagging from the
establishment of Corporate University (CorpU) espected to
create a system that is able to generate excellent leader and
HR. The background of ALA establishment comes from the
Company’s efforts to conduct transformation in the human
capital management in the form of HR transformation, culture,
organization that develops the program of Building Great
Leader & Great People.
Invest in people. Investment in HR is one of the tasks of a
leader. Leader must always strives to empower optimally its
HR and provide various appropriate resources that is proper
to enable the human resources to fulfill their responsibility.
Including proper time allocation.
On the other words, a leader must have to be able to develop
their HR to faciliate them in completing any job. The capacity
of developing HR is what makeas a leader extraordinary and
great.
Through ALA, Angkasa Pura II expects to create Great Leaders,
Great People & Human Capital with Global Standard, which
may lead to the achievement of business performance and
culture as well as organization value of “PERFORM”. The main
function of ALA as a Center of Excellence is 3 (three), namely:
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 111
1) Center of Chiefship (creating great leader);
2) Center of Competence (creating great people);
3) Center of Certification (creating global standard).
outcome
ProDuctoutPut
mega result(spirit of giving)
micro result(mind)
macro result(heart)
great leader
attitude, knowledge, skillinternational standard
com
pete
nce
chiefship
certification
Pada tanggal 25 November 2016, Angkasa Pura II mengadakan
launching Airport Learning Academy yang diresmikan langsung
oleh Direktur Utama dan dihadiri Dewan Direksi dan pejabat
SGM/GM, Head & VP setingkat. ALA bertempat di gedung
PMU Bandara Soekarno-Hatta. Gedung ALA terdiri dari 4 kelas
dengan didukung dengan fasilitas yang baik. Melalui ALA,
Angkasa Pura II berharap dapat mencetak orang-orang hebat
di Indonesia dan meningkatkan unique resources Perseroan
sebagai comparative advantage yang dapat membawa
Angkasa Pura II menjadi Perseroan yang disegani, baik di dalam
negeri maupun di tingkat internasional.
kesejahteraan karyawan
Angkasa Pura II memahami bahwa terdapat hubungan timbal
balik antara tingkat kepuasan pegawai sehubungan dengan
perlakuan Perseroan dengan loyalitas pegawai. Oleh karena
itu, Perseroan terus berkomitmen dalam meningkatkan
kesejahteraan karyawan guna meningkatkan motivasi kinerja
dan loyalitas karyawan serta mempertahankan individu terbaik
1) Center of Chiefship (creating great leader);
2) Center of Competence (creating great people);
3) Center of Certification (creating global standard).
On November 25, 2016, an ALA launch was officially launched
by the President Director and attended by the Board of
Directors and SGM/GM, Head & VP officials of Angkasa Pura
II. ALA is located at Soekarno-Hatta Airport PMU building. The
ALA building consists of 4 classes with the support of good
facilities. With the establishment of ALA, it is expected that
great people in Indonesia can be created. It is also expected
that it can sharpen and increase our unique resources as a
comparative advantage of the company that can bring Angkasa
Pura II to become a respected company, both domestically and
internationally.
employee welfare
Angkasa Pura II understands that there are mutually beneficial
relationship from employee satisfaction level in connection with
the Company’s treatment to the employee’s loyalty. Therefore,
the Company continues to be committed to improving
employee welfare to improve performance motivation and
employee loyalty and maintain the best individual in the
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)112
yang berada di lingkungan Perseroan. Berikut uraian berbagai
paket kesejahteraan yang kini berlaku adalah sebagai berikut.
remunerasi karyawan (g4-la2)
Angkasa Pura II senantiasa berupaya meningkatkan
kesejahteraan karyawan berdasarkan pencapaian kinerja.
Program remunerasi yang telah dilakukan Perseroan pada 2016
adalah dengan melakukan penyesuaian gaji pokok karyawan
yang dilakukan dengan model peningkatan umum (general
increase) yang dikaitkan dengan inflasi & peningkatan prestasi
(merit increase) yang dikaitkan performa karyawan.
Angkasa Pura II berupaya memberikan paket remunerasi yang
kompetitif bagi karyawan yang terdiri dari gaji dasar, insentif
prestasi, berbagai tunjangan dan fasilitas antara lain :
iTake Home Pay
Gaji dasar pensiun, penunjang gaji dasar, tunjangan
struktural/fungsional atau tunjangan staf/pelaksana,
tunjangan hari raya (THR), uang makan.
iTunjangan dan benefit lainnya
Tunjangan cuti, tunjangan kesejahteraan, insentif
produksi, tunjangan mobilitas, pelayanan kesehatan/BPJS
kesehatan, manfaat pensiun, dan lain-lain.
Untuk karyawan tidak tetap, Angkasa Pura II memastikan bahwa
hak-hak normatifnya senantiasa berada di atas ketentuan yang
berlaku, meskipun tanggung jawab pembinaan berada di
tangan Perseroan penyedia tenaga kerja.
Program Pensiun [g4-ec3, g4-la2]Angkasa Pura II menyelenggarakan program pensiun bagi
seluruh karyawan tetapnya yang bertujuan agar karyawan
dapat melanjutkan kehidupan dengan tingkat kesejahteraan
yang terjamin pada saat memasuki usia pensiun, dengan batas
usia 56 tahun. Adapun program dana pensiun tersebut dikelola
oleh 2 (dua) lembaga yaitu DAPENDA dan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia Tbk
(BNI). Program ini dilaksanakan melalui Dana Pensiun Angkasa
Pura II (DAPENDA) dengan Surat Keputusan Direksi Angkasa
Pura II No.KEP.549/KP.308/Angkasa Pura II-98 tanggal 06
Oktober 1998 serta telah diperbaharui dengan SK No.KEP.695/
KP.308/ Angkasa Pura II-2003 tanggal 31 Desember 2003.
Company’s environment. The following is description of various
welfare packages that currently apply.
employee remuneration (g4-la2)
Angkasa Pura II continues to improve employee welfare based
on performance achievement. The remuneration program
conducted by the Company in 2016 is by making basic salary
adjustment done by general increase model associated with
the inflation & achievement increase (merit increase) related to
employee performance.
Angkasa Pura II strives to give competitive remuneration
package for employees, consisting of basic salary, achievement
incentives, various allowances and facilities, among others:
• Take Home Pay
Pension basic salary, supporting basic salary, structural/
functional allowance or staff/acting official allowance,
religious holiday allowance, meal allowance.
• Allowance and other benefits
Leave allowance, welfare allowance, production incentives,
mobility allowance, health/BPJS health service, pension
benefit, and others.
For contract employees, Angkasa Pura II ensures that its
normative rights continues to conform to the applicable
provisions even though development responsibility falls under
the manpower provision company.
Pension Program [g4-ec3, g4-la2]Angkasa Pura II organizes pension program for all permanent
employees so that the employees can continue to live a life with
secure welfare level at the time of entering pension age with
age limit of 56 years old. Pension fund program is managed by
2 (two) institutions, namely DAPENDA and Financial Institution
Pension Fund (DPLK) of PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
This program is conducted through Pension Fund of Angkasa
Pura II (DAPENDA) by virtue of Decision Letter of Board of
Directors of Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/Angkasa
Pura II-98 dated Oktober 06, 1998, which is renewed by SK
No.KEP.695/KP.308/Angkasa Pura II-2003 dated December 31,
2003.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 113
bonusBonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen Perseroan
dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang saham (“RUPS”),
dibukukan sebagai beban (expense) tahun berjalan.
Program santunan hari tua Dan Penghargaan masa kerja [g4-la2]Angkasa Pura II mengadakan kesepakatan bersama dengan
Serikat Pekerja Angkasa Pura II untuk menyelenggarakan
Santunan Hari Tua (“SHT”) dan Penghargaan Masa Kerja
(“PMK”) dimana penghargaan terhadap karyawan dinyatakan
dalam bentuk uang maupun benda.
cuti tahunan, cuti Panjang Dan tunjanganPerseroan memberikan kesempatan cuti tahunan (selama 12
hari per tahun) dan cuti panjang (diberikan selama 90 hari per
enam tahun). untuk melengkapi pelaksanaan cuti tersebut,
Perseroan memberikan tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti
panjang dan tunjangan rekreasi.
Pemeliharaan kesehatanPerseroan memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan, baik
itu rawat jalan atau rawat inap, Untuk jaminan kesehatan
tersebut perusahaan memiliki ketetapan dan kebijakan untuk
karyawan dan keluarganya yang meliputi suami/istri dan dua
anak dengan usia maksimum 21 tahun dan dapat diperpanjang
sampai dengan 25 tahun sepanjang belum menikah dan masih
dalam pendidikan formal.
Program asuransi jiwa Dan jaminan ketenagakerjaanAngkasa Pura II membiayai program asuransi jiwa bagi karyawan
yang bekerja sama dengan dengan beberapa Perusahaan
asuransi untuk mendukung program tersebut. Perusahaan
juga mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program
jaminan ketenagakerjaan di BPJS Ketenagakerjaan.
bonusBonus is determined based on the Company’s management
estimate and ratified by the General Meeting of Shareholders
(“GMS”), recorded as expense for the year.
Pension benefit Program anD working PerioD [g4-la2]Angkasa Pura II entered into a joint agreement with the Angkasa
Pura II Workers’ Union to organize Pension Benefit (“SHT”)
and Working Awards (“PMK”) in which the appreciation of
employees is given in cash or in kind.
annual leaVe, long leaVe anD allowancesThe Company provides annual leave (for 12 days per year)
and long leave (given 90 days per six years). To complete the
implementation of the leave, the Company provides annual
vacation allowances, long leave allowances and recreational
allowances.
health maintenance ProgramThe Company provides health care insurance both outpatient
and inpatient. For health insurance, the company has
provisions and policies for the employees and their families,
which includes spouses and two children with maximum age of
21 years and can be extended up to 25 years of age as long as
they are unmarried and still take formal education.
life insurance anD emPloyment insurance ProgramAngkasa Pura II finances a life insurance program for employees
who work with several insurance companies to support the
program. The Company also involves all its employees in the
employment insurance program in BPJS Employment.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)114
kesehatan Dan keselamatan kerjaAngkasa Pura II memandang bahwa kesehatan dan keselamatan
kerja pegawai merupakan aspek yang sangat penting karena
berkaitan dengan keberlangsungan jalannya roda operasional
Perseroan. Tingkat kesehatan dan keselamatan karyawan
memiliki dampak yang signifikan terhadap performa dan hasil
kerja, serta hubungan dengan sesama karyawan lainnya.
Angkasa Pura II menyediakan fasilitas layanan kesehatan
yang dikelola secara swakelola oleh unit yang membidangi
yaitu Medical Service Management dan diikutsertakan pada
program BPJS Kesehatan. Besarnya fasilitas kesehatan yang
diterima oleh karyawan tergantung pada jabatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2016, jumlah
karyawan beserta keluarga inti yang menjadi peserta layanan
kesehatan Angkasa Pura II mencapai 16.012 orang. Jumlah
tersebut meningkat 16,47% dari tahun 2015 yang mencapai
13.747 orang. [G4-DMA, G4-LA8]
Angkasa Pura II berkomitmen untuk melakukan pengelolaan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang difokuskan
untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam kebijakan Perseroan
terkait K3 yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/
KP.204/APII-2002. Pengelolaan K3 yang dilakukan Angkasa
Pura II didasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan
K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai
setiap tahun.
Sedangkan untuk meminimalisir risiko dan mencegah terjadinya
insiden kecelakaan kerja, Angkasa Pura II mengupayakan
lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi karyawan
dengan memastikan seluruh unit operasi memiliki sarana dan
prasarana terkait aspek keamanan dan keselamatan kerja.
Angkasa Pura II juga terus melakukan sosialisasi dan tindakan
tegas dalam rangka membudayakan sikap patuh karyawan
terhadap peraturan perundangan tentang keselamatan kerja.
occuPational health anD safetyAngkasa Pura II considers employee health and safety as a
very important aspect as it relates to the sustainability of the
Company’s operational activities. Employee health and safety
levels have a significant impact on performance and work
results, as well as relationships with other employees.
Angkasa Pura II provides health care facilities managed
independently by a unit in charge of Medical Service
Management where its employees are included in BPJS
Health program. The amount of health facility received by the
employees depends on the position in accordance with the
applicable regulations. During 2016, the number of employees
and the core family who participated in Angkasa Pura II’s
health services reached 13,747 people. The number increased
16.47% of the year 2015 that reached 13,747 people. [G4-
DMA, G4-LA8]
Angkasa Pura II is committed to health and safety management
(K3) which is focused on achieving zero accident level. The
commitment is realized in the Company’s policy regarding
K3 which is regulated in the Decree of the Board of Directors
No.KEP.088/KP.204/APII-2002.K3 management conducted
by Angkasa Pura II, which is based on the local manpower
regulations and Occupational Health and Safety Rules and
evaluated and assessed every year.
Meanwhile, to minimize the risks and prevent the occurrence
of work accident incidents, Angkasa Pura II seeks a comfortable
and safe working environment for employees by ensuring all
operating units have facilities and infrastructure related to work
security and safety aspects. Angkasa Pura II also continues to
socialize and take firm action to develop compliance culture
with laws and regulations on work safety among employees.
referensi silang dengan indikator gri - g4GRI - G4 Checklist Indicator
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)116
indikator hal Deskripsi
strategi Dan analisis
G4-1 a. Laporan pengambil keputusan tertinggi di Perusahaan
G4-2 a. Uraian mengenai dampak, risiko, dan peluang
Profil Perusahaan
G4-3 a. Nama perusahaan.
G4-4 a. Merk, produk, dan jasa.
G4-5 a. Lokasi kantor pusat perusahaan.
G4-6 a. Jumlah negara tempat perusahaan beroperasi dan nama negara tempat kegiatan usaha utama perusahaan berlangsung, serta
nama negara yang secara khusus dibahas dalam laporan keberlanjutan pada topik tertentu.
G4-7 a. Bentuk kepemilikan dan badan hukum.
G4-8 a. Pasar yang dilayani (termasuk wilayah, sektor, dan tipe pelanggan dan penerima jasa).
G4-9 a. Skala organisasi, termasuk:
• Jumlah pegawai
• Jumlah kegiatan usaha
• Penjualan bersih (untuk perusahaan swasta) atau pendapatan bersih (untuk perusahaan publik)
• Jumlah modal yang dirinci dalam hutang dan ekuitas (untuk perusahaan swasta)
• Jumlah produk dan jasa yang dimiliki
G4-10 a. Jumlah pegawai berdasarkan kontrak kerja dan jenis kelamin;
b. Jumlah pegawai tetap berdasarkan jenis pekerjaan dan jenis kelamin;
c. Jumlah tenaga kerja berdasarkan status kepegawaian, dan tenaga kerja yang dibawahi berdasarkan jenis kelamin;
d. Jumlah pegawai keseluruhan berdasarkan wilayah dan jenis kelamin;
e. Laporan mengenai persentase pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja yang secara resmi dipekerjakan sendiri oleh perusahaan
atau oleh individu selain dari pegawai atau pekerja yang dibawahi, termasuk pegawai dan pekerja yang dibawahi oleh agensi/
perusahaan lain yang terikat kerja sama kepada perusahaan.
f. Laporan mengenai perbedaan penting atas jumlah pekerjaan (seperti pekerjaan musiman yang bermacam-macam pada sektor
industri dan pertanian)
G4-11 a. Persentasi jumlah pegawai dibawah perjanjian negosiasi bersama.
G4-12 a. Uraian mengenai rantai pasokan perusahaan.
G4-13 a. Perubahan penting selama periode pelaporan mengenai ukuran, struktur, kepemilikan atau rantai pasokan, termasuk:
• Perubahan pada lokasi atau perubahan pada operasi, termasuk pembukaan fasilitas baru, penutupan dan ekspansi
• Perubahan pada struktur modal saham dan pembentukan modal lainnya, pemeliharaan dan perubahan operasi (untuk
perusahaan swasta)
• Perubahaan lokasi pemasok, struktur rantai pasokan, atau dalam hubungannya dengan pemasok, termasuk pemilihan dan
pemutusan kerja dengan pemasok.
G4-14 a. Laporan mengenai pendekatan/prinsip kehati-hatian dilakukan oleh perusahaan dan implementasi dari prinsip tersebut.
G4-15 a. Daftar pedoman, prinsip, atau langkah-langkah lain yang dikembangkan secara eksternal mengenai ekonomi, lingkungan, dan
sosial yang dijalankan atau didukung oleh perusahaan.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 117
indikator Page Deskripsi
strategy anD analisys
G4-1 a. Statement from the organization’s most senior decision-maker
G4-2 a. Description of key impacts, risks, and opportunities.
organizational Profile
G4-3 a. Name of the organization.
G4-4 a. Primary brands, products, and services.
G4-5 a. Location of the organization’s headquarters.
G4-6 a. Number of countries where the organization operates, and names of countries where either the organization has operations
that
are significant or specifically relevant to the sustainability topics
covered in the report.
G4-7 a. Nature of ownership and legal form.
G4-8 a. Markets served (including geographic breakdown, sectors served,
and types of customers and beneficiaries).
G4-9 a. Scale of the organization, including:
• Total number of employees
• Total number of operations
• Net sales (for private sector organizations) or net revenues (for public sector organizations
• Total capitalization broken down in terms of debt and equity (for private sector organizations
• Quantity of products or services provided
G4-10 a. Total number of employees by employment contract and gender;
b. Total number of permanent employees by employment type and gender;
c. Total workforce by employees and supervised workers by gender;
d. Total workforce by region and gender;
e. Report whether a substantial portion of the organization’s work is performed by workers who are legally recognized as self-
employed, or by individuals other than employees or supervised workers, including employees and supervised employees of
contractors;
f. Report any significant variations in employment numbers (such as seasonal variations in employment in the tourism or
agricultural industries)."
G4-11 a. Percentage of total employees covered by collective bargaining agreements.
G4-12 a. Describe the organization’s supply chain.
G4-13 a. Any significant changes during the reporting period regarding size, structure, ownership, or supply chain including:
• Changes in the location of, or changes in operations, including facility openings, closings, and expansions
• Changes in the share capital structure and other capital formation, maintenance, and alteration operations (for private
sector organizations)
• Changes in the location of suppliers, the structure of the supply chain, or in relationships with suppliers, including selection
and termination"
G4-14 a. Report whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization.
G4-15 a. List externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization
subscribes or which it endorses.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)118
indikator hal Deskripsi
G4-16 a. Keanggotaan asosiasi (seperti asosiasi industri) dan organisasi advokasi nasional dan internasional di mana perusahaan:
1. menjabat pada struktur organisasi
2. berpartisipasi dalam proyek atau kepanitiaan
3. menyediakan dana di luar iuran wajib anggota
4. menganggap strategis keanggotaan
ruang lingkuP Dan asPek material
G4-17 a. Daftar entitas yang dikonsolidasikan kedalam laporan keuangan perusahaan atau dokumen sejenis lainnya.
b. Laporan apakah terdapat entitas lain yang dikonsolidasikan dalam laporan keuangan perusahaan atau dokumen sejenis lainnya
yang tidak disebutkan.
G4-18 a. Penjelasan mengenai proses penyusunan materi dan ruang lingkup laporan;
b. Penjelasan mengenai bagaimana perusahaan mengimplementasikan prinsip-prinsip pelaporan dalam menyusun materi laporan.
G4-19 a. Daftar aspek-asek material yang diidentifikasi selama proses penyusunan materi laporan.
G4-20 a. Laporan ruang lingkup dalam perusahaan untuk setiap aspek material, antara lain:
• Laporan apakah aspek tersebut termasuk aspek material dalam perusahaan;
• Jika aspek tersebut tidak material bagi seluruh entitas dalam perusahaan (sebagaimana dijelaskan dalam poin G4-17), pilih
salah satu dari dua pendekatan berikut:
i. Daftar entitas atau grup entitas yang termasuk dalam G4-17 yang mana aspek tidak material; atau
ii. Daftar entitas atau grup entitas yang termasuk dalam G4-17 yang mana aspek tersebut material.
• Laporan batasan khusus mengenai ruang lingkup dalam perusahaan.
G4-21 a. Laporan ruang lingkup dalam perusahaan untuk setiap aspek material, sebagai berikut:
• Laporan apakah aspek tersebut termasuk material di luar perusahaan;
• Jika aspek tersebut material di luar perusahaan, sebutkan entitas, grup entitas, atau elemen yang mana aspek tersebut
adalah material tersebut. Tambahkan, penjelasan lokasi geografis di mana tempat tersebut material untuk entitas tersebut;
• Laporan adanya batasan mengenai ruang lingkup aspek di luar perusahaan.
G4-22 a. Laporan pengaruh dari pengulangan infromasi yang disediakan di laporan sebelumnya dan alasan-alasan terkait pengulangan
tersebut.
G4-23 a. Perubahan penting dari pelaporan pada periode sebelumnya mengenai cakupan dan batas-batas aspek
keterlibatan Para Pemangku kePentingan
G4-24 a. Daftar grup para pemangku kepentingan yang terlibat dalam perusahaan.
G4-25 a. Dasar penetapan dan pemilihan pemangku kepentingan yang akan dilibatkan dalam perusahaan.
G4-26 a. Pendekatan perusahaan dalam melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk frekuensi dan keterlibatan berdasarkan tipe
dan grup pemangku kepentingan, dan apakah terdapat adanya keterlibatan yang secara khusus dilakukan sebagai bagian dari
proses penyusunan laporan.
G4-27 a. Topik dan permasalahan utama yang diangkat melalui keterlibatan pemangku kepentingan dan bagaimana perusahaan
menghadapi topik dan permasalahan tersebut, termasuk melalui pelaporan. Laporan grup pemangku kepentingan yang
mengangkat masing-masing topik dan permasalahan tersebut.
Profil laPoran
G4-28 a. Periode pelaporan (contoh tahuan buku) untuk informasi yang disediakan.
G4-29 a. Tanggal laporan terkini (jika ada)
G4-30 a. Siklus pelaporan (tahunan, satu tahun sekali)
G4-31 a. Informasi kontak jika ada pertanyaan mengenai isi laporan.
G4-32 a. Laporan mengenai kriteria untuk diaplikasi yang dipilih perusahaan.
b. Laporan Indeks GRI sesuai versi yang telah dipilih.
c. Laporan referensi kepada Penjamin Laporan Eksternal, dalam hal laporan tersebut menggunakan penjamin eksternal. GRI
merekomendasikan jasa penjamin eksternal meskipun bukan syarat kesesuaian dengan petunjuk/pedoman.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 119
indikator Page Deskripsi
G4-16 a. Memberships of associations (such as industry associations) and national or international advocacy organizations in which the
organization:
1. holds a position on the governance body
2. participates in projects or committees
3. provides substantive funding beyond routine membership dues or
4. views membership as strategic."
iDentifieD material asPects an bounDaries
G4-17 a. List all entities included in the organization’s consolidated financial statement or equivalent documents.
b. Report whether any entity included in the organization’s consolidated financial statements or equivalent documents is not
covered by the report.
G4-18 a. Explain the process for defining report content and the Aspect boundaries;
b. Explain how the organization has implemented the reporting principles for defining report content"
G4-19 a. List all the material Aspects identified in the process for defining reporting content."
G4-20 a. For each material Aspect, report the Aspect boundary within the organization, as follows:
• Report whether the Aspect is material within the organization;
• If the Aspect is not material for all entities within the organization (as described in G4-17), select one of the following two
approaches and report either:
i. The list of entities or groups of entities in G4-17 for which the Aspect is not material or;
ii. The list of entities or groups of entities included in G4-17 for which the Aspect is material;
• Report any specific limitation regarding the Aspect Boundary within the organization.
G4-21 a. For each material Aspect, report the Aspect boundary outside the organization, as follows:
• Report whether the Aspect is material outside the organization;
• If the Aspect is material outside the organization, identify the entities, groups of entities or elements for which the Aspect is
material, In addition, describe the geographical location where the Aspect is material for the entities identified;
• Report any specific limitation regarding the Aspect boundary outside the organization.
G4-22 a. Effect of any restatements of information provided in previous reports, and the reasons for such restatements.
G4-23 a. Significant changes from previous reporting periods in the scope and Aspect boundaries.
stakeholDer engagement
G4-24 a. List of stakeholder groups engaged by the organization.
G4-25 a. Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage.
G4-26 a. Organization’s approach to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group,
and an indication of whether any of the engagement was undertaken specifically as part of the report preparation process
G4-27 a. Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded
to those key topics and concerns, including through its reporting. Report the stakeholder groups that raised each of the key
topics and concerns.
rePort Profile
G4-28 a. Reporting period (e.g. fiscal/calendar year) for information provided.
G4-29 a. Date of most recent previous report (if any).
G4-30 a. Reporting cycle (annual, biennial).
G4-31 a. Contact point for questions regarding the report or its contents.
G4-32 a. Report the ‘in accordance’ option the organization has chosen.
b. Report the GRI Content Index for the chosen option.
c. Report the reference to the External Assurance Report, if the report has been externally assured. GRI recommends the use of
external assurance but it is not a requirement to be ‘in accordance’ with the Guidelines."
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)120
indikator hal Deskripsi
G4-33 a. Kebijakan dan praktik yang dilakukan perusahaan berkenaan dengan penjaminan eksternal pada laporan.
b. Jika tidak termasuk di dalam laporan penjamin yang disertakan dalam laporan keberlanjutan, laporan dasar dan ruang lingkup
penjamin eksternal yang dugunakan.
c. Hubungan antara perusahaan dengan penyedia jasa penjamin.
d. Laporan apakah pejabat tertinggi atau pejabat senior dalam perusahaan terlibat untuk mengupayakan penjaminan laporan
keberlanjutan perusahaan.
tata kelola
G4-34 a. Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite tertinggi dalam manajemen. Identifikasi komite yang bertanggung jawab untuk
mengambil keputusan atas dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.
G4-35 a. Proses pendelegasian wewenang atas topik ekonomi, lingkungan, dan sosial dari pejabat tertinggi dalam manajemen kepada
pejabat senior dan para karyawan lain.
G4-36 a. Laporan apakah perusahaan menunjuk pejabat atau direktorat eksekutif untuk bertanggung jawab terhadap topik ekonomi,
sosial dan lingkungan dan apakah pejabat atau direktorat tersebut melakukan pelaporan langsung kepada tingkat tertinggi
dalam manajemen.
G4-37 a. Proses konsultasi antara pemangku kepentingan dan tingkat tertinggi dalam manajemen terkait topik ekonomi, lingkungan,
dan sosial. Penjelasan tentang pihak yang didelegasikan serta proses umpan balik diberikan kepada tingkat tertinggi dalam
manajemen dalam hal konsultasi tersebut didelegasikan.
G4-38 a. Komposisi pejabat tertinggi beserta komitenya berdasarkan:
• Eksekutif atau non-ekesekutif
• Independen
• Masa jabatan
• Jumlah posisi penting dan tanggung jawab serta bentuk tanggung jawabnya.
• keanggotaan dalam grup sosial
• Kompetensi yang berkaitan dengan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.
• Representasi pemangku kepentingan
G4-39 a. Apakah pimpinan dari pemegang pejabat tertinggi dalam manajemen menjabat sebagai pejabat eksekutif (jika iya, sebutkan
fungsi dalam perusahaan beserta alasan penempatannya).
G4-40 a. proses nominasi dan seleksi untuk pejabat tertinggi dalam manajemen dan komitenya beserta kriteria nominasi dan seleksi yang
digunakan untuk memilih anggota pejabat tertinggi, termasuk:
• Pertimbangan atas keberagaman
• Pertimbangan atas independensi
• Pertimbangan atas keahlian dan pengalaman mengenai topik ekonomi, lingkungan, dan sosial yang dilakukan
• Pertimbangan atas keterlibatan pemangku kepentingan (termasuk pemegang saham).
G4-41 a. Proses pada pejabat tertinggi menjamin bahwa benturan kepentingan dapat dikelola dan dihindari. Laporan bahwa apakah
benturan kepentingan telah diungkapkan kepada pemangku kepentingan, memuat setidaknya
• Lintas keanggotaan manajemen
• Lintas kepemilikan saham antara pemasok dan pemangku kepentingan lain.
• Keberadaan pemegang saham pengendali.
• Pengungkapan pihak-pihak terkait.
G4-42 a. Peran pejabat tertinggi dan pejabat eksekutif dalam pengembangan, persetujuan, dan pembaruan tujuan, nilai-nilai atau misi,
strategi, kebijakan, dan visi yang berkaitan dengan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.
G4-43 Ukuran yang diambil untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan kolektif pejabat tentang topik ekonomi, lingkungan,
dan sosial.
G4-44 a. Proses evaluasi kinerja pejabat tertinggi dengan memperhatikan tata kelola ekonomi, lingkungan, dan sosial. Apakah evaluasi
tersebut dilakukan secara independen, secara berkala, dan apakah dilakukan secara self-assessment.
b. Tindakan yang diambil berdasarkan evaluasi kinerja pejabat tertinggi berkenaan dengan topik ekonomi, lingkungan, dan sosial,
termasuk, setidak-tidaknya termasuk, perubahan keanggotaan dan praktek perusahaan.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 121
indikator Page Deskripsi
G4-33 a. The organization’s policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report.
b. If not included in the assurance report accompanying the sustainability report, report the scope and basis of any external
assurance provided.
c. The relationship between the organization and the assurance providers.
d. Report whether the highest governance body or senior executives are involved in seeking assurance for the organization’s
sustainability report."
goVernance
G4 – 34 a. Governance structure of the organization, including committees of the highest governance body. Identify any committees
responsible for decision-making on economic, environmental and social impacts.
G4-35 a. Process for delegating authority for economic, environmental, and social topics from the highest governance body to senior
executives and other employees.
G4 – 36 a. Report whether the organization has appointed an executive-level person or persons with responsibility for economic,
environmental, and social matters, and whether post holders report directly to the highest governance body.
G4-37 a. Consultation processes between stakeholders and the highest governance body on economic, environmental, and social topics.
If consultation is delegated, describe to whom and any feedback processes to the highest governance body.
G4-38 a. Composition of the highest governance body and its committees by:
• Executive or non-executive
• Independence
• Tenure on the governance body
• Number of each individual’s other significant positions and commitments, and the nature of the commitments
• Gender
• Membership of under-represented social groups
• Competences relating to economic, environmental and social impactsStakeholder representation"
G4-39 a. The Chair of the highest governance body is also an executive officer (and, if so, his or her function within the organization’s
management and the reasons for this arrangement).
G4-40 a. Nomination and selection processes for the highest governance body and its committees, and the criteria used for nominating
and selecting highest governance body members, including:
• Whether and how diversity is considered
• Whether and how independence is considered
• Whether and how expertise and experience relating to economic,environmental and social topics are considered
• Whether and how stakeholders (including shareholders) are involved
G4-41 a. Processes for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided and managed. Report whether conflicts
of interest are disclosed to stakeholders, including, as a minimum:
• Cross-board membership;
• Cross-shareholding with suppliers and other stakeholders;
• Existence of controlling shareholders;
• Related party disclosures.
G4-42 a. Highest governance body’s and senior executives’ roles in the development, approval, and updating of the organization’s
purpose, value or mission statements, strategies, policies, and goals related to economic, environmental and social impacts.
G4-43 a. Measures taken to develop and enhance the highest governance body’s collective knowledge of economic, environmental,
and social topics.
G4-44 a. Processes for evaluation of the highest governance body’s performance with respect to governance of economic, environmental
and social topics. Report whether such evaluation is independent or not, and its frequency. Report whether such evaluation is a
self-assessment.
b. Report actions taken in response to evaluation of the highest governance body’s performance with respect to economic,
environmental and social topics, including, as a minimum, changes in membership and organizational practice."
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)122
indikator hal Deskripsi
G4-45 a. Peran pejabat tertinggi dalam mengidentifikasi dan mengelola dampak, risiko dan peluang ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Termasuk peran pejabat tertinggi dalam mengiplementasikan proses due diligence.
b. Apakah konsultasi pemaku kepentingan digunakan oleh pejabat tertinggi untuk mendukung identifikasi dan pengelolaan
dampak, risiko dan peluang atas ekonomi, lingkungan dan sosial.
G4-46 a. Peran pejabat tertinggi dalam mereview efektifitas proses pengelolaan risiko perusahaan untuk topik-topi ekonomi, lingkungan
dan sosial.
G4-47 a. Frekuensi review pejabat tertinggi atas dampak, resiko dan kesempatan ekonomi, lingkungan, dan sosial.
G4-48 a. Laporan komite tertinggi atau posisi yang biasanya mereview dan menyetujui laporan keberlanjutan perusahaan dan menjamin
seluruh aspek material telah tercakup.
G4-49 a. Penjelasan proses penyampaian informasi penting kepada pejabat tertinggi
G4-50 a. Laporan jumlah informasi penting yang disampaikan kepada pejabat tertinggi dan mekanisme yang digunakan untuk mengatasi
dan menyelesaikan informasi tersebut.
G4-51 a. Kebijakan remunerasi untuk pejabat tertinggi dan pejabat eksekutif untuk jenis-jenis remunerasi sebagai berikut:
• Pendapatan tetap dan tidak tetap: i. pendapatan berbasis kinerja; ii. Pendapatan berbasis kepemilikan; iii. Bonus; iv. Saham
ditangguhkan atau pribadi;
• Sign-on bonus atau Pendapatan insentif rekruitmen
• Pendapatan pensiun
• Clawback
• Manfaat pensiun, termasuk perbedaan antara skema manfaat dan tingkat kontribusi pejabat tertinggi, pejabat eksekutif dan
pegawai lainnya.
b. Bagaimana kriteria kinerja dalam kebijakan remunerasi dihubungkan dengan tujuan ekonomi, lingkungan dan sosial pejabat
tertinggi dan pejabat eksekutif senior perusahaan.
G4-52 a. Proses penentuan remunerasi. Apakah terdapat keterlibatan konsultan dalam menentukan besarnya remunerasi dan apakah
konsultan tersebut independen dari manajemen. Apakah terdapat hubungan lainnya antara konsultan dengan perusahaan.
G4-53 a. Bagaimana pandangan pemangku kepentingan dipertimbangkan dalam menentukan remunerasi, termasuk hasil voting dalam
kebijakan remunerasi dan proposal, jika ada.
G4-54 a. Rasio jumlah kompensasi tahunan antara gaji individu tertinggi di tiap negara dengan operasi signifikan dengan rata-rata jumlah
kompensasi tahunan seluruh pegawai (tidak termasuk gaji individu tertinggi) di negara yang sama.
G4-55 a. Rasio persentasi peningkatan antara gaji individu tertinggi di tiap negara dengan operasi signifikan dengan rata-rata jumlah
kompensasi tahunan seluruh pegawai (tidak termasuk gaji individu tertinggi) di negara yang sama.
G4-56 a. Gambaran nilai, prinsip, standar dan norma perilaku perusahaan seperti kode etik dan pedoman perusahaan.
G4-57 a. Mekanisme internal dan eksternal berkaitan dengan konsultasi atas kesesuaian perilaku terhadap etika dan hukum, dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan integritas perusahaan, seperti jalur pelaporan dan jalur konsultasi.
G4-58 a. Mekanisme internal dan eksternal untuk pelaporan berkenaan dengan perilaku tidak etis dan pelanggaran hukum serta hal-hal
lain yang berhubungan dengan integritas perusahaan, seperti eskalasi melalui jalur manajemen, sistem pelaporan pelanggaran
atau jalur khusus.
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 123
indikator Page Deskripsi
G4-45 a. Highest governance body’s role in the identification and management of economic, environmental, and social impacts, risks,
and opportunities. Include the highest governance body’s role in the implementation of due diligence processes.
b. Report whether stakeholder consultation is used to support the highest governance body’s identification and management of
economic, environmental, and social risks and opportunities.
G4-46 a. Highest governance body’s role in reviewing the effectiveness of the organization’s risk management processes for economic,
environmental, and social topics.
G4-47 a. Frequency of the highest governance body’s review of economic, environmental, and social impacts, risks, and opportunities.
G4-48 a. Highest committee or position that formally reviews and approves the organization’s sustainability report and ensures that all
material Aspects are covered.
G4-49 a. Describe the process for communicating critical concerns to the highest governance body.
G4-50 a. Nature and total number of critical concerns that were communicated to the highest governance body and the mechanism(s)
used to address and resolve them.
G4-51 a. Remuneration policies for the highest governance body and senior executives for the following types of remuneration:
• Fixed pay and variable pay: i. Performance-based pay; ii. Equity- based pay; iii. Bonuses; iv. Deferred or vested shares;
• Sign-on bonuses or recruitment incentive payments
• Termination payments
• Clawbacks
• Retirement benefits, including the difference between benefit schemes and contribution rates for the highest governance
body, senior executives, and all other employees.
b. Report how performance criteria in the remuneration policy relate to the highest governance body’s and senior executives’
economic, environmental and social objectives."
G4-52 a. Process to determine remuneration. Report whether remuneration consultants are involved in determining remuneration and
whether they are independent of management. Report any other relationships that the remuneration consultants have with the
organization.
G4-53 a. Report how stakeholders’ views are sought and taken into
account regarding remuneration, including the results of votes on remuneration policies and proposals, if applicable."
G4-54 a. Ratio of the annual total compensation for the organization’s highest-paid individual in each country of significant operations to
the median annual total compensation for all employees (excluding the highest-paid individual) in the same country.
G4-55 a. Ratio of percentage increase in annual total compensation for the organization’s highest-paid individual in each country of
significant operations to the median percentage increase in annual total compensation for all employees (excluding the
highest-paid individual) in the same country.
G4-56 a. Organization’s values, principles, standards and norms of behavior such as codes of conduct and codes of ethics.
G4-57 a. Internal and external mechanisms for seeking advice on ethical and lawful behavior, and matters relating to organizational
integrity, such as help lines or advice lines.
G4-58 a. Internal and external mechanisms for reporting concerns about unlawful or unethical behavior, and matters relating to
organizational integrity, such as escalation through line management, whistle blowing mechanisms or hotlines.
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)124
indikator hal Deskripsi
kinerja ekonomi
G4-EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan
G4-EC7 Perkembangan dan pengaruh atas dukungan pelayanan dan investasi infrastruktur
G4-EC8 Signifikasi pengaruh ekonomi tidak langsung, termasuk penyebaran atas pengaruh tersebut
kinerja lingkungan
G4-EN3 Konsumsi energi dalam perusahaan
G4-EN5 Intensitas energi
G4-EN6 Pengurangan konsumsi energi
G4-EN8 Jumlah air yang digunakan
kinerja sosial
Praktik dan etika kerja
G4-LA1 Perputaran karyawan
G4-LA6 Tingkat kecelakaan kerja, dan tingkat ketidak-hadiran bekerja karena sakit, atau bolos.
G4-LA8 Klausul Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam PKB. (Perjanjian Kerja Bersama)
G4-LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan
G4-LA10 Program untuk pengelolaan kemampuan dan pembelajaran yang mendukung kemampuan kerja dan membantu pegawai dalam
meniti karir
G4-LA11 Persentase pegawai yang menerima review kinerja dan pengembangan karir, berdasarkan jenis kelamin dan kategori pegawai
G4-LA12 Komposisi struktur tata kelola dan penjabaran kategori per pegawai sesuai dengan jenis kelamin, umur, keanggotaan minoritas, dan
indikator keberagaman lain
hak asasi manusia
G4-HR2 Jumlah waktu dari pelatihan tentang kebijakan atau prosedur hak asasi manusia terkait aspek-aspek hak asasi manusia yang ber-
hubungan dengan kegiatan usaha, termasuk persentase pegawai yang dilatih
G4-HR4 kegiatan operasional dan pemasok yang teridentifikasi memiliki hak untuk melaksanakan kebebasan berserikat dan perjanjian ber-
sama yang memiliki kemungkinan melanggar atau berisiko tinggi, dan ukuran yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.
society
G4-SO1 Persentase operasional yang mengimplementasikan engagement komunitas, pengaruh assesmen dan program pengembangan
G4-SO3 Asesmen resiko terkait korupsi
G4-SO4 Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan anti korupsi dan prosedur
G4-SO5 insiden yang tercatat dan langkah yang diambil
G4-PR8 Keluhan Pelanggan
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 125
indikator Page Deskripsi
economonic Performance
G4-EC1 Direct economic value generated and distributed
G4-EC7 Development and impact of infrastructure investments and services supported
G4-EC8 Significant indirect economic impacts, including the extent of impacts
enVirontment Performance
G4-EN3 Energy consumption within the organization
G4-EN5 Energy intensity
G4-EN6 Reduction of energy consumption
G4-EN8 Total water withdrawal by source
social Performance
labor Practice and Decent work
G4-LA1 Employee turnover
G4-LA6 Type of Injury and rates of injury, occupational disease, lost days, and absenteeism
G4-LA8 Health and safety topics covered in informal agreement with trade unions.
G4-LA9 Average hours of training per employee
G4-LA10 Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability and assist them in managing career
endings
G4-LA11 Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews, by gender and by employee category
G4-LA12 Composition of governance bodies and breakdown of employees per employee category according to gender, age group, minority
group membership, and other indicators of diversity
human right
G4-HR2 Total hours of employee training on human rights policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to
operations, including the percentage of employees train
G4-HR4 Operations and suppliers identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be violated or
at significant risk, and measures taken to support these rights
society
G4-SO1 Percentage of operations with implemented local community engagement, impact assessments, and development programs
G4-SO3 Risks Assessment of Corruption
G4-SO4 Communication and training on anti-corruption policies and procedures
G4-SO5 Confirmed incidents of corruption and actions taken
G4-PR8 Customer Complaints
Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)126
Lembar Umpan BalikFeedback Sheet
Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan PT
Angkasa Pura II (Persero) 2016. Untuk meningkatkan kinerja
keberlanjutan PT Angkasa Pura II (Persero) kami mohon
kesediaan para pemangku kepentingan untuk memberikan
umpan balik setelah membaca Laporan Keberlanjutan ini
dengan mengirimkan email atau formulir ini melalui fax/pos.
Data Diri
Nama (bila berkenan) :
Institusi/Perusahaan :
Telp/HP :
golongan Pemangku kepentingan
o Pemerintah
o Masyarakat
o LSM
o Media
o Perusahaan
o Akademik
o Lain-lain, mohon sebutkan
mohon pilih jawaban yang paling sesuai
1. Laporan ini bermanfaat untuk Anda
o Sangat tidak setuju
o Tidak setuju
o Netral
o Setuju
o Sangat Setuju
2. Laporan ini menggambarkan kinerja Perusahaan dalam
pembangunan berkelanjutan
o Sangat tidak setuju
o Tidak setuju
o Netral
o Setuju
o Sangat Setuju
3. Laporan ini mudah dimengerti
o Sangat tidak setuju
o Tidak setuju
o Netral
o Setuju
o Sangat Setuju
Thank you for reading PT Angkasa Pura II (Persero) Sustainability
Report 2016. To improve the sustainable performance of PT
Angkasa Pura II (Persero), we ask the willingness of stakeholders
to provide feedback after reading this Sustainability Report by
sending an email or sending this form via fax / mail.
Personal Data
Name (optional) :
Institution/ Company :
Tel./ Mobile phone :
stakeholder category
o Government
o Society
o LSM
o Media
o Company
o Academic
o Other, please write
Please choose th most appropriate answer
1. This report is useful for you
o Strongly disagree
o Disagree
o Neutral
o Agree
o Strongly disagree
2. This report describes the Company’s performance in
sustainable development
o Strongly disagree
o Disagree
o Neutral
o Agree
o Strongly agree
3. This report is easy to understand
o Strongly disagree
o Disagree
o Neutral
o Agree
o Strongly agree
Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 127
4. Laporan ini menarik
o Sangat tidak setuju
o Tidak setuju
o Netral
o Setuju
o Sangat Setuju
5. Laporan ini meningkatkan kepercayaan Anda terhadap
keberlanjutan Perusahaan
o Sangat tidak setuju
o Tidak setuju
o Netral
o Setuju
o Sangat Setuju
Mohon untuk memberikan saran/ usul/komentar Anda atas
laporan ini:
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
.........................................................................................
terima kasih atas PartisiPasi anDa.
Mohon agar formulir ini dikirimkan kembali kepada:
Corporate Secretary & Legal
PT Angkasa Pura II (Persero)
Kantor Pusat - Building 600,
Soekarno-Hatta International Airport
PO BOX 1001/ BUSH, Jakarta 19120 Indonesia
Website: www.angkasapura2.co.id |
Contact Center: 1500 138
4. This report is interesting
o Strongly disagree
o Disagree
o Neutral
o Agree
o Strongly agree
5. This report develop your trust toward the Company’s
sustainabiliy
o Strongly disagree
o Disagree
o Neutral
o Agree
o Strongly agree
Please provide your advice/ suggestions/ comments for this
report:
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................
.........................................................................................
thank you for your ParticiPation.
We kindly request to send back this form to:
Corporate Secretary & Legal
PT Angkasa Pura II (Persero)
Kantor Pusat - Building 600,
Soekarno-Hatta International Airport
PO BOX 1001/ BUSH, Jakarta 19120 Indonesia
Website: www.angkasapura2.co.id |
Contact Center: 1500 138
Top Related