Download - (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Transcript
Page 1: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

BUDAYA ONNO W. PURBOKetika ceramah waktu JUBELIUM tahun 2000, Onno membagikan CD ARTIKEL INTERNET kepada yang bertanya. Isinya yang besar 700 MB adalah tulisan-tulisan Onno W. Purbo baik yang dipakai untuk ceramah maupun yang sudah dipublikasikan di surat kabar. Tidak ada copy right untuk tulisannya tsb. Bagaimana tahun-tahun berikutnya?

Pada hari Sabtu, tanggal 15 Maret 2003, Dr. Onno W. Purbo, pakar internet, memberikan ceramah di SMUK 7 BPK PENABUR Jakarta dalam rangka IT CAMP SMUK 7 yang berlangsung selama dua hari. Yang menarik selain mengizinkan copy file sebesar 5 GB dari hard disknya juga mau meluangkan waktu sampai sore diskusi masalah Wireless LAN dan VOIP dalam kelompok kecil.

Ketika ceramah di UKRIDA, 5 Mei 2004, Onno W. Purbo mengizinkan copy file dari harddisknya sebesar 10 GB. Akhir tahun 2004, telah menjadi 13+ GB.

Selama libur lebaran 2004, kumpulan tulisan tersebut dimanfaatkan. Hasilnya pada NEWS website ini, ada topik KUMPULAN PEDOMAN yang berisikan 12 pedoman dalam bidang internet, IT atau ICT. Sebagian besar tulisan Onno W. Purbo.

Kemudian ada masukan sbb: "Pak Bambang, Akan sulit sekali kalau staff dan siapa saja di lingkungan BPK PENABUR untuk membaca, mencerna, apalagi menerapkannya. Rasanya ini masih belum jadi budaya kita. Jadi yang terbaik, dari sekian banyak itu, perlu diambil yang penting-penting dan dijadikan pedoman kita. Tolong dibuatkan draftnya, nanti kita bicarakan dalam rapat-rapat bidang. Trims."

Onno W. Purbo juga memberikan sharingnya sbb: Kehidupan di dunia informasi, kita akan dibanjiri oleh banyak sekali informasi & pengetahuan. Banyak orang yang memang lebih suka hidup dapat traffic informasi yang rendah & summarized & terkontrol. Memang, nampaknya hidup lebih mudah di traffic yang rendah tersebut. Itu adalah pilihan hidup, saya tidak memaksa untuk mengubah pilihan hidup seseorang. Seni-nya adalah harus ada seseorang / sekelompok orang yang mensummarizedkan bagi kelompok yang ingin-nya low traffic ini .. Sialnya jika tidak ada seseorang / kelompok yang mau mensummarized kan bagi kelompok tsb pilihannya tinggal 2, yaitu: 1. harus mau mensummarized sendiri. 2. ya terpaksa di tinggal kereta api. Sekedar informasi saja, apa yang saya baca, lihat & amati jauh lebih banyak dari total perpustakaan saya yang 13+ Gbyte itu .. Belum lagi traffic e-mail saya yang 600 mail / hari, tidak banyak orang yang akan tahan dengan traffic tinggi ini. Itu adalah konsekuensi yang harus saya tanggung sebagai penulis buku, seorang produsen pengetahuan .. Yang tidak bekerja dimana-mana, betul-betul hidup secara sangat kompetitif sekali .. Yah itu pilihan hidup saya, saya terima dengan segala konsekuensi-nya ..

Page 2: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Pak Uripto Widjaja, sesepuh BPK PENABUR juga tidak mau ketinggalan. Sdr.Onno yang baik, Sejak Bambang berani mulai menghidupkan semangat IT di tengah BPK PENABUR dan UKRIDA beberapa tahun lalu, saya gembira bahwa perkembangannya cukup positip dan bermanfaat. Saya salah satu yang merasakan manfaatnya dengan usia saya yang 80. Melalui internet saya bisa bergaul/chating dengan yang lebih muda dan saya kira dengan bermain komputer membuat syaraf saya hidup, katanya "if you don't use it you will lose it", ini benar ya! Karena terus menerus aktif maka otak saya tidak sangat pelupa atau pikun, jika ada juga unsur pelupaan, dibanding kawan sekelas saya, rasanya saya masih lebih baik ! Terserah orang lain yang menilainya. Saya anjurkan sdr. Onno meningkatkan kerjasama dengan Bambang, membagi pengetahuan kalian kepada yang berminat memanfaatkan IT/ICT yang pasti sangat berguna dalam kehidupan masa kini. Tidak menonjolkan "yang penting itu adalah yang baik untuk saya" tetapi "yang penting itu adalah yang baik untuk orang banyak". Selamat berjuang dan GBU. Syalom, Uwidjaja.

Terima kasih untuk masukan-masukan di atas. Semoga budaya Onno W. Purbo bermanfaat bukan saja untuk BPK PENABUR juga untuk ORANG BANYAK.

Bambang Gunawan, 7 Desember 2004

KENANGAN MANIS PERTAMA SETELAH PENSIUN

Memasuki usia pensiun memang banyak faktor negatifnya kalau sebelumnya tidak dipersiapkan dengan matang. Sangat menarik membaca cerita Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa pada http://www1.bpkpenabur.or.id/singgih/pidato2.htm ternyata seorang profesor yang psikolog juga mengalami "saya sebenarnya dilanda oleh "inner conflict" yang dalam kenyataannya sangat "tensioning". Jadi secara tidak sadar kalau digali di bawah alam kesadaran saya, ada dorongan (drive) yang menolak dan tidak rela untuk pensiun."

Apakah saya juga mengalami hal di atas? Sebenarnya ada, tetapi sudah lebih rendah karena sudah banyak belajar dari Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa. Naskah pidato di atas aslinya dalam bentuk hardcopy, lalu saya minta izin untuk dipasang di website BPK PENABUR maka terpaksa saya harus menghubungi percetakan minta softcopynya. Selain diharapkan bisa bermanfaat untuk lebih banyak orang, kalau simpan dalam bentuk hardcopy lebih mudah hilang dan sulit cari lagi kalau dibutuhkan.

Dugaan semula, saya sudah harus pensiun ketika usia 55 tahun tetapi usia mencapai 60 tahun saya baru dipensiun. Tentu ini sudah satu faktor positif, tidak kaget lagi, karena 5 tahun yang lalu juga sudah siap untuk rela dipensiun.

Page 3: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Umur 58, saya juga sudah siap untuk dipaksa pensiun karena ceramah di IPEKA tanpa minta izin pengurus (baca http://bg.penabur.org/ipeka/ ). Tentu ini juga faktor positif yang lain yang mendukung kesiapan untuk rela dipensiun.

Baru beberapa bulan masuk masa pensiun, tiba-tiba ada kejutan dari UNTAR yang tidak terduga sama sekali, benar-benar surprise, sehingga tidak merasa sia-sia hidup ini. Baca http://bg.penabur.org/untar

Tidak heran kalau ada yang merasa "habis manis sepah dibuang" tetapi membaca e-mail dari Tasikmalaya ini, walaupun idenya mustahil tetapi menjadi angin segar sehingga menjadi kenangan manis dalam hidup saya karena merasa masih terus dibutuhkan. On Tuesday 02 November 2004 11:23, Thomas Agung wrote: "Betul, Pak Bambang G termasuk SDM "langka dan terbaik dalam bidang TI" yang BPK PENABUR miliki saat ini, mengapa ? Karena sampai sekarang BPK PENABUR masih kekurangan SDM yang paham sekali dengan Teknologi Informasi. Memang ada juga generasi baru seperti Pak Fajar yang juga siap dan tangguh dalam bidang TI, tapi masalahnya dari segi pengalaman masih jauh dibanding dengan Pak Bambang G. Kalau boleh usul kiranya : PH BPK PENABUR dengan segera memberi perpanjangan SK, dan dalam SK itu tidak ada lagi batasan waktu sampai kapannya ..... (sampai Pak Bambang G benar-benar .... bosan, dengan BPK PENABUR .... he...he...he). Yang lebih utama lagi, melalui Pak Bambang G, dapat dijelaskan kepada Pengurus-Pengurus BPK PENABUR mulai dari Pusat sampai daerah, apa sih sebenarnya TI itu ? dan apa keuntungannya kalau orang tahu Internet ? Saya berpendapat tidak semua pengurus tahu apa itu TI ? Jangan-jangan hanya berpikir sempit, kalau TI itu hanya perangkat komputer seperti Pentium 2 atau Pentium 4, itu saja..... ya ini pendapat pribadi. Bagi yang muda-muda dan yang mau betul-betul belajar TI dan seluk-beluknya, mari kita belajar lebih banyak dari Pak Bambang G. salam - thom's."

Terima kasih kepada Thomas "yang" Agung di Tasikmalaya.

Juga harus diucapkan terima kasih kepada Tikky dari Sukabumi untuk komentarnya: "Wah Pak Bambang pasti senang sekali karena sekarang setiap penabur setempat sudah bisa saling sharing melalui email dan milis ini. Sebenarnya tugas kita belum selesai, saya sendiri juga baru bangun dari tidur panjang dalam hal komunikasi internet seperti ini. Masih banyak tantangan yang belum selesai digarap, antara lain masih banyak teman-teman yang belum dapat memanfaatkan fasilitas internet di sekolah ataupun di kantor sekretariat karena cara pandang yang berbeda pengurus-pengurus di setiap daerah. Kasihan mereka yang potensial tapi tidak bisa menggunakan fasilitas internet di sekolah atau kantor karena fasilitas itu tidak boleh digunakan dengan alasan pembengkakan biaya pulsa telepon."

Semoga semua hal di atas selain menjadi kenangan manis untuk hidup saya, dapat juga bermanfaat untuk orang lain.

Bambang Gunawan, 7 November 2004

Page 4: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

TAWARAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNTAR

Pada hari Sabtu, tanggal 21 Agustus 2004, Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa mengundang untuk datang pada Dies ke-10 Fakultas Psikologi UNTAR. Ketika ketemu Ibu Henny Wirawan, Pudek 1 FPsi UNTAR, ditawarkan untuk membantu mengajar di FPsi UNTAR karena saya sudah pensiun. Tentu saja kaget, tahu dari mana Ibu Henny bahwa saya sudah pensiun. Ketika ditanyakan, apakah masih bisa? Lalu dijawab: "Kenapa tidak?". Pk. 14:00 acara selesai, ketika pamitan kepada Ibu Henny, masih ditegaskan: "Jadi ya bantu FPsi UNTAR!.

Esok hari segera kirim e-mail ke Ibu Henny sbb: "Terima kasih untuk tawaran mengajar di Fak. Psikologi UNTAR. Memang saya sudah pensiun dan diperpanjang sampai Desember 2004. Kalau tidak diperpanjang lagi berarti saya sudah bebas. Terima kasih untuk buku 10 Th Psikologi Tarumanagara. Begitu dapat buku tsb komentar pertama saya kepada Alvina ialah kaget koq ada domain www.psikologi-untar.com Tadi saya sudah masuk di website tsb dan lebih kaget lagi ada PERKULIAHAN ONLINE. Wah, suatu kemajuan yang besar nih. Lebih kagum lagi karena pakai program PHP berarti servernya pasti pakai LINUX seperti yang digunakan oleh server BPK PENABUR. Boleh tahu siapa yang jadi webmaster dari www.psikologi-untar.com tsb? Apakah semua dosen dan mahasiswa sudah diberikan e-mail dengan domain tsb? Website tsb pasang di server mana? Punya server sendiri sebagai web server dan mail server? Kalau ngajar di UNTAR, saya hanya bisa ngajar PSIKOLOGI INTERNET, mau?"

Pertanyaan di atas diteruskan ke Pak Fidelis, Pudek 3 FPsi UNTAR dan inilah jawabannya: "Mengenai server, mula-mula saya ingin berserver dengan menggunakan layanan server di yahoo.com; tapi server di sana cukup mahal. Hanya pasti kita puas dalam akses data. Jadinya saya mendaftarkan di server MWN yang servernya ada di Amerika sehingga akses ke luar negeri bisa juga dilakukan dengan lebih cepat. Jadi server kita saat ini ada di Amerika. Tentu backup data-nya ada di komputer saya, sebagai side servernya. Sebenarnya saya sedang membuat seluruh program dengan menggunakan php; tapi karena banyak tugas yang lain sampai saat ini masih tersendat. Pada halaman depan saya menggunakan perpaduan php dengan html tapi gambar terus bertukar, itu menggunakan program php yang dilink ke database server. Pengelolaan server dan sekaligus website dilakukan sambil lalu saja Pak, jadi belum cukup memuaskan. Apalagi kalau ada banyak kegiatan, pasti tidak dapat maksimal."

Sedangkan Ibu Henny menjawab sbb: "Kalau psikologi internet, sepertinya belum ada, pak.. Saya akan coba memasukkan mata kuliah itu ke dalam daftar perkulihan kami, mungkin baru tahun depan bapak bisa mengajar psikologi internet tersebut."

Kemudian Pak Fidelis menambahkan sbb: "Terimakasih atas komentar dan sekaligus informasi. Website ini baru dikelola secara amatir dan demi melayani kebutuhan mahasiswa akan informasi; Mata kuliah psikologi internet adalah cetusan

Page 5: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

baru yang menurut hemat saya perlu mendapat pertimbangan; dan kiranya bidang ini akan terbuka untuk dikaji juga dari sudut pandang psikologi di masa yang akan datang. Saya sendiri terkejut waktu mengikuti kongres psikologi Intenasional di Wiena tahun yang lalu, di situ untuk pertama kalinya saya mendengar ada cabang psikologi disaster; karena memang justru pada waktu bencana inilah layanan psikologi sangat dibutuhkan oleh para korban bencana. Dengan demikian apa yang Bapak baru cetuskan ini, mungkin dalam beberapa waktu ke depan sudah menjadi sebuah mata kuliah psikologi juga."

Ketika ditanyakan rencana Digital Campus di UNTAR, Pak Fidelis menjawab sbb: "Pendapat Bapak yang terakhir itu adalah impian saya dan Pak Monty (Dekan), yakni menjadikan UNTAR (umumnya) dan fakultas psikologi khususnya menjadi universitas yang DIGITAL CAMPUS dan ada hot spot di beberapa tempat".

Ibu Henny rupanya perayu ulung: "Makanya, pak Bambang, datanglah ke Untar, untuk membantu.. di sini belum ada yang pensiun, sangat sibuk semuanyaaa... :)".

Pembicaraan menjadi beralih kepada cita-cita Digital Campus dan Pak Fidelis memberikan komentar sbb: "Jadi mungkin Bapak bisa bergabung dengan kita dan posisinya untuk membawa kita pada DIGITAL CAMPUS; jadi agar skalanya lebih luas mungkin sebaiknya pada tingkat universitas... tapi mungkin bisa dibicarakan dengan Ibu Henny apa yang dapat dilakukan pada tingkat fakultas... tentu kalau Bapak punya waktu dan fakultas punya posisi yang sesuai."

Ketika cita-cita di atas disampai ke Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa yang menjadi Ketua Yayasan UNTAR, pada hari Rabu, 2004-08-25 at 18:55, Singgih D. Gunarsa menulis: "Beng, kalau kamu bisa bergabung dengan UNTAR, saya termasuk orang yang sangat senang. Jadi ingat. betul sekali dari dulu selalu membantu saya, termasuk komputer. Mudah2-an Pimpinan Fakultas, dapat mencarikan posisi untuk Bambang. Salam, Pak Singgih"

Minat bergabung dengan UNTAR memang cukup besar karenanya Ibu Henny menulis sbb: "Saya mendukung minat Bapak.. :) Jadi, selain Psikologi Internet, mata kuliah apa yang bapak bisa bagi kepada mahasiswa nih??? Pak Singgih juga sudah sangat amat senang sekali dengan kemungkinan bapak mengajar di UNTAR (mengisi hari-hari di masa pensiun, pak..)"

Rupanya Pak Uripto Widjaja tidak tinggal diam, segera menulis sbb: "Bang, BPK PENABUR dan UKRIDA saya kira belum begitu gila melepaskan kamu ke UNTAR, sebelum ada orang yang menggantikan dengan sedikitnya sama kemampuannya. Uwidjaja".

Yang menarik Pudek 3 FPsi UNTAR, Pak Fidelis yang baru kenal hari Sabtu, 21 Agustus 2004, berani nulis sbb: "Dear Pak Bambang, Ide-ide Bapak sangat maju dan dinamis menanggapi tantangan ke depan. Bapak mempunyai visi masa depan yang begitu jelas. Bapak bisa melihat bahwa di masa depan, kertas, pulpen, whiteboard dan tatap muka di kelas bukan satu-satunya sarana untuk perkuliahan. Sarana yang lebih baik adalah sarana yang membantu mengakses ilmu dan informasi secara efektif dan

Page 6: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

efisien. Buku-buku manual diganti dengan CDRom materi pembelajaran, yang langsung dihubungkan dengan website on line untuk memberikan informasi up to date yang terkini. Perguruan tinggi berkoneksi satu sama lain dan sama seperti di negara maju, perpustakaan dengan artikel jurnal ilmiah bisa diakses on line oleh member (yang membayar tentunya) seperti dibuat oleh APA dan perguruan tinggi lainnya di Amerika dan Eropa. Jadi visi seperti ini, mungkin hanya dilihat oleh mereka yang punya VISI KE DEPAN SANGAT JELAS dan bukan hanya melihat masa kini... Dengan pendapat Bapak saya sangat setuju semuanya; dan mungkin tugas saya adalah memberikan in put (saran, masukan) kepada pimpinan yang sekarang. Tapi kadang seperti yang Bapak sendiri alami, e-mailnya saja tidak balas... akhirnya Bapak juga menyerah. Hal yang sama akan terjadi kalau ide-ide itu malah dianggap sebagai ide teoretis dan ditertawakan... kembali lagi kita butuh orang yang punya visi yang jelas... Tapi kita tetap optimis. Saya setuju dengan Bapak jangan menunggu terlalu lama. Minimal di lingkungan yang di bawah pengaruh saya, akan saya upayakan... salam kasih, Fidelis".

Menarik juga komentar Adji, mantan murid Fotografi yang kini menjadi staf di BPK PENABUR: "1. Saya sepakat dengan Pak Fidelis: Pak Bambang seorang inovator. Kepemimpinan Pak Bambang adalah kepemimpinan visioner. Itu bukan pujian, tapi deskripsi mengenai tipe kepribadian atau tipe kepemimpinan tertentu yang dimiliki Pak Bambang. 2. Hehehe, saya jadi ragu apakah Pak Bambang bisa jadi guru/dosen. Seorang inovator yang visioner biasanya engga betah jadi guru. Cocoknya Pak Bambang di bagian Risbang, atau kalau di PH BPK PENABUR di bagian Pusat Kajian dan Pengembangan. 3. Seorang inovator visioner: a. Biasanya tidak betah sama tetek-bengek administrasi dan birokrasi. Padahal sebagian pekerjaan guru/dosen itu administratif birokratis. Bahkan di dunia maya pun kedua hal ini tetap ada walaupun formatnya berbeda. Sebab dunia maya adalah cerminan dunia nyata. b. Jadi, seorang inovator visioner perlu didukung oleh tim atau staf manajerial yang akan mengurus manajemen implementasi ide-idenya. Jika tidak didukung, Pak Bambang jadi "lone ranger" atau terpaksa jadi "one man band" :)) Salam, Adji."

Terima kasih kepada Ibu Henny yang punya inisiatif di atas, terima kasih kepada Pak Fidelis yang baru kenal tetapi sudah langsung akrab, terima kasih kepada Pak Singgih, Pak Adji dan Pak Uripto Widjaja untuk perhatiannya. Semua di atas merupakan kenangan manis dalam hidup saya.

Bambang Gunawan

BELAJAR DARI SMAK KANAAN

Page 7: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Pada hari Senin, tanggal 3 Mei 2004, Ir. Robert Robianto, Ketua Umum BPK PENABUR, memberikan ceramah pada Temu Wicara "Pengembangan Penyelenggaraan Pengelola Pendidikan Kristen di Indonesia" bertempat di GPIB Sion, Jalan Pangeran Jayakarta No. 1, Jakarta Pusat. Klik: MAKALAH dan POWERPOINT.

Pak Gatot Paracu (kiri depan), Kepala SMAK KANAAN, dengan serius mendengarkan ceramah Pak Robert Robianto. Hasilnya, Bulan Juli 2004 SMAK KANAAN tandatangan MOU dengan TELKOM kerjasama penggunaan internet kecepatan tinggi ADSL.

Naskah MOU antara SMAK KANAAN dan TELKOM. Klik image agar terlihat lebih besar.

Page 8: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Pada hari Jumat, 03 September 2004 09:22, Gatot Paracu menulis sbb: "Hallo Pak Bambang. Semoga damai Kristus menyelimuti keluarga Bapak. Bagaimana perkembangan Sistem TI PENABUR, semoga semakin canggih dan bisa bermanfaat membawa perkembangan PENABUR semakin dinamis dan maju. Internet di sekolah masih sering masalah gak Pak? (BG: Pak Gatot adalah mantan Wakasek SMAK 2 BPK PENABUR Jakarta, kebetulan ketika datang ke SMAK 2 internetnya sedang tidak berfungsi). Kalau masih sering, apa tidak pakai ISP dari telkom yang unlimit sehingga download cepat, murah lagi pulsanya, atau kalau tidak pakai satelite yang nir kabel aja, pakai fren atau kerjasama dengan Indosat dsb. Kalau ini sudah dilaksanakan yach syukur, namun kalau belum yach ada baiknya dicoba. Sekolah saya pakai telkom unlimit, hasilnya bagus dan murah padahal PC tidak sebagus PENABUR. Sekian dulu yach Pak nanti disambung lagi, maaf ngerepotin."

Karena penasaran segera ke SMAK KANAAN pada hari Selasa, 07 September 2004 14:45. Sambil coba akses internetnya lalu kirim e-mail sbb:

Dear all, Saat ini saya ada di kantor Kepala SMAK Kanaan di Jalan Kran No. 7, Kemayoran, lagi coba akses internetnya pakai ADSL unlimited tiap bulan 3 juta untuk satu kompleks dari jenjang TKK, SD, SMP & SMA, melayani k.l. 140 komputer.

Pak Wayan dan Pak Gatot, dari Kanaan, datang waktu Pak Robert ceramah di Gereja Pniel untuk MPK dan ini hasilnya dari ceramah tsb. yaitu adanya pengembangan akses internet di kompleks Kanaan.

Pak Gatot selalu bilang bahwa kondisi PC di Kanaan lebih rendah dari pada di BPK PENABUR, memang benar ketika saya ngetik ini keyboardnya tidak mulus karena ada yang macet.

Kita bersyukur akan kemajuan dari Kanaan ini, kalau ingin lihat websitenya ada pada alamat: http://www.sekolah-kanaan.org tetapi ini hanya khusus untuk kompleks Kemayoran saja. Sedang sekolah Kanaan selain ada di Jakarta juga ada di Cianjur, Semarang, Banjarmasin, Taman Surya, Tanggerang.

Rasanya BPK PENABUR juga perlu belajar dari Kanaan ini, khusus untuk pengembangan akses internet.

Page 9: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Pak Hosea Tanutama, menjawab e-mail di atas sbb: "Pak Bambang. Dalam proposal jangka panjang Anda bisa dimasukkan usulan-usulan yang Anda anggap sangat baik buat kita. Trims."

Terlepas dari setuju atau tidak untuk "jangka panjang", menarik sekali e-mail dari Ibu Anne yang dikirimkan dari Belanda.

From: "Anne Ranti" Date: Sat, 11 Sep 2004 10:36:38 +0200

Hebat juga sekolah Kanaan, dan saya kira banyak sekolah lainnya juga sudah menyusun "kekuatan" mereka dengan baik. Unsur bersaing menyebabkan kegigihan dalam berjuang.

Soal PENABUR (sekolah) ketinggalan dalam hal berinternet tidak heran. Sulit menyusun suatu program yang mantap dan berjangka jauh sehingga tidak ketinggalan jaman (dan dari sekolah lainnya). Ini memerlukan kesungguhan, komitmen dan tentu biaya cukup kuat. Rasanya model pemerataan sudah lama ditinggalkan, kenapa tidak berani dengan sistem per komplek sekolah, mencoba beberapa alternatif yang menguntungkan siswa dan sekolah.

Yayasan harus jeli melihat perkembangan pasar (provider dll), nasional (diknas, dikmenjur, sekolah ranking) dan internasional (ramalan masa depan). Mungkin dari segi "deal" dengan pihak pengusaha PENABUR akan kurang "untung" tapi jangka panjang akan menjaga agar tetap "leading". Tentu merepotkan, kalau tidak mau repot yah serahkan orang lain yang mengurus.

Saya tidak bayangkan kalau "penggelitik"macam kamu tidak ada lagi di sana, dan kurangnya wawasan & goodwill dari yayasan - dari sisi ini sekolah bisa ketinggalan terus. Hati-hati dengan darah tinggi - masa tua harus bisa dinikmati. Salam, Anne.

Fajar, Kabag Sistek BPK PENABUR Jakarta, karena lebih muda jadi lebih dinamis, inilah komentarnya: "Halo Pak Bambang, Tidak perlu jangka panjang kok. Dalam prosata sekolah SMA kita dan Sistek tahun ini sudah jelas-jelas tertulis: Peningkatan akses internet. Budgetnyapun sudah kita sediakan dalam prosata Sistek, tinggal menunggu pembahasan dan persetujuan (yang sampai sekarang belum kesampaian). Jadi sebenarnya tinggal kita mau melaksanakan atau tidak. Ada wise words yang ingin saya kutip pada kesempatan ini, judulnya: Dare to Soar "Our ATTITUDE almost always determines our ALTITUDE in life". Dari segi kemampuan (budget, personel, prasarana) sudah jelas Penabur di atas kebanyakan sekolah-sekolah lainnya. Sekarang tinggal di kemauan kita, apakah kita berani terbang tinggi sampai ke awan, atau cukup terbang sampai di atas genteng saja. Terima kasih, Fajar."

Pada hari Rabu, 08 September 2004 07:58, Pak Gatot, Kepala SMAK KANAAN memberikan kesaksian sbb: "Yach syukurlah, karena kalau tidak mengikuti perkembangan jaman, nanti susah untuk guru-gurunya apalagi dalam mengajar bisa

Page 10: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

ketinggalan karena sekarang murid banyak lebih tahu informasi uptodate dari pada gurunya, saya mengalami ini di Kanaan maka sekarang guru-guru saya training seminggu 2 kali untuk belajar TI, dari introduction, sampai teknologinya, office, web. ternyata mereka sangat antusias sekali sehingga 100% guru dan karyawan ikut, memang pada mulanya ditanggapi negatif, namun saya pancing dg beberapa guru saya training yg memang asyik kmd guru tsb saya suruh nyebarluasin keasyikannya akhirnya mereka mau. Bahkan guru olah raga yg tadinya sangat antipati dg internet sekarang dia malah yg paling sering menjelajah dunia maya. bahkan banyak kerjaan anak murid di ambil dari internet, guru sangat aktif sekali dan murid juga tentunya Kalau Kanaan disuruh mengejar mengenai prestasi akademik SMAK 1 ATAU 3 PENABUR YACH GAK BISA CEPET, makanya saya aktifkan aja di bidang TI. ok salam dalam TUHAN YESUS UNTUK SEMUA KERABAT PENABUR".

Selamat kepada SMAK KANAAN dan terima kasih kepada Pak Gatot untuk kesaksiannya.

Dari Tasikmalaya juga tidak ketinggalan, berikut komentar dari Pak Thomas Agung, Kasek SMPK BPK PENABUR Tasikmalaya: "Melihat perkembangan SMAK Kanaan, saya tidak kaget. Kenapa? Karena kita tidak menyadari bahwa sekolah pesaing kita sedang melaju dengan cepat sementara kita masih berjalan di tempat atau kasarnya tertidur. Kita masih bermimpi menjadi sekolah unggul dan membanggakan prestasi masa lalu, sementara pesaing kita bekerja keras siang malam, untuk membuat kejutan dan meninggalkan BPK PENABUR. Hal ini terjadi juga di Tasik, kita sangat jauh tertinggal dengan Yayasan Al-Mutaqin yang baru berumur 5 tahun, sudah lebih dulu on-line dan mencanangkan menjadi sekolah Standart Internasional. SDM kita tidak kalah, cuma perlu disegarkan kembali nih. Contohnya dari 42 SMP Negeri/Swasta di Tasik, yang Kepseknya berinovasi dan sudah magister ada 16 org, belum lagi yang sedang kuliah. Gimana BPK PENABUR ? Kita-kita selalu menunggu kebijakan yang sifatnya Top-Down, sementara Pengurusnya sibuk dengan masalah intern, dan kurang memperhatikan perkembangan sekolah. Maaf kalau ada kata yang tidak berkenan."

Membaca komentar-komentar di atas, memang harus berjiwa besar, tetapi demi kemajuan BPK PENABUR kenapa tidak?

Bambang Gunawan

THE ON-LINE TOP FIGUREAnne L. Ranti pada tanggal 10 Agustus 2004, menulis sbb: "Menurut saya, seharusnya Anda dapat tanda jasa sebagai "the on-line top figure" dari BPK PENABUR karena jasa yang telah diberikan".

Terlepas dari percaya atau tidak, setuju atau tidak akan pernyataan Ibu Anne di atas, cerita di bawah ini sayang untuk dibuang.

Page 11: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Pada tanggal 11 Agustus 2004, masuk e-mail sbb: "Kepada Bapak Bambang yg terhormat. Nama saya Basuki Purnomo, alumni tahun 74, kalau boleh minta tolong saya ingin tahu alamat email or phone # dari Anthony Hardy yang tinggal di Vancouver, Canada. Saya sendiri tinggal di Vancouver, jadi mungkin saya bisa berhubungan dengan saudara Anthony. Terima kasih sebelumnya. Best regards, Basuki Purnomo".

Menarik sekali, sesama penduduk Vancouver, Canada, harus tanya ke Jakarta, Indonesia, yang jauhnya ribuan kilometer. Kebetulan keduanya kenal baik dengan Ibu Naomi Tumilisar, yang dipanggil oleh Bapa Di Surga pada tanggal 8 Agustus 2004.

E-mail dari Perancis, tanggal 12 Agustus 2004, juga menarik: "Saya adalah keponakan dari tante Naomi, saya sangat terharu melihat foto-foto tante Naomi via internet ( http://www1.bpkpenabur.or.id/tiada/naomi/ ), sudah 10 tahun saya tidak pergi ke Indonesia, dan saya sangat menjesal sekali tidak dapat mengucapkan selamat jalan pada tante Naomi. Terima kasih banyak dan bravo pada Bapak Bambang, yang membuat site web tentang tante Naomi. Riana".

Siang Hok, alumni SMAK 1 Pintu Air tahun 1969 dan sejak tahun 1970 pindah ke Swedia, menulis pada tanggal 13 Agustus 2004 sbb: "Hi Bambang ! Terima kasih atas informationnya mengenai Pak Wahab. Saya sampai terharu melihat foto Pak Wahab ( http://www1.bpkpenabur.or.id/tiada/wahab/ ). Saya dekat sekali dengan Pak Wahab dan sering main ke rumahnja (dekat Roxi). Pak Wahab mengajar saya matematika (trigoniometri, ilmu ukur sudut) dan saya kadang-kadang mengingat-ingat guru-guru kita yang dulu. Saya ada dengar keadaan Pak Wahab dari keluarga Tadjoedin di Jakarta (saudara kami) yang mana mereka juga keluaran Kanisius. OK ! Bambang, sorry yah saya terlambat membalasnja. Biasa kalau weekdays agak sibuk. Sian Tin mengucapkan terima kasih karena gara-gara Bambang, saja dan Sian Tien bisa connecting lagi, setelah 30 tahun. Saja juga mengucapkan terima kasih. Salam Siang Hok".

Darmawan Budirahayu, tinggal di Jerman, pada tanggal 12 Agustus 2004 menulis tentang, Guruku yang sangat Bijaksana sbb: "Pak Bambang yang terhormat. Saya mau menceritakan riwayat saya sekolah di SDK Gunsa lulusan tahun 1968. Waktu saya kelas 2 atau kelas 3 (saya lupa tepat nya) saya diajar oleh guru yang waktu itu masih baru yaitu Ibu Tjoan (kami waktu itu memanggil nya Encie Tjoan). Saya lupa bagaimana awal terjadinya. Yang saya masih ingat saat itu saya tidak mau masuk sekolah (mogok sekolah) entah berapa lama saya sudah tidak masuk sekolah. Untung saya waktu itu mempunyai guru yang sangat bijaksana, karena tanpa Beliau mungkin saya sudah putus sekolah dan tidak bisa mendapatkan apa yang sekarang saya dapatkan. Saya masih ingat di kepala saya, suatu saat di siang hari (setelah selesai sekolah) guru saya yang sangat bijaksana itu datang ke rumah saya di Gg Keranjang (Kali Baru Timur Dalam) bersama temannya yang guru juga di SDK 3 (Encie Lena, sekarang beliau tinggal di Belanda) untuk menyuruh saya untuk kembali ke sekolah. Encie Tjoan berhasil membujuk saya untuk sekolah lagi (karena sebelumnya orang tua saya, om, tante sudah memberi nasihat kepada saya agar saya kembali ke sekolah,

Page 12: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

tapi saya tetap tidak mau ke sekolah lagi). Atas usaha Encie Tjoan dan Encie Lena saja, akhir nya saya kembali meneruskan sekolah saya. Maka dari itu melalui homepage ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada Encie Tjoan yang saat itu dan menjadi guru saya, saya tidak akan melupakan kebijaksanakan Beliau, semoga Encie Tjoan dan keluarga nya selalu diberi Kekuatan Oleh Tuhan. Sampai saat ini Encie Tjoan masih berbakti di BPK PENABUR sebagai pengajar di SMPK 1 Pintu air (Ibu Santi Tirtahadi). Tolong sampaikan terima kasih dan salam saya kepada Ibu Santi. Terima kasih sebelumnya. Salam dalam Kristus. Darmawan Budirahayu (Yap San Bie)

Grafenberger Allee 135 40237 Duesseldorf, Jerman Tel. +49 211 662773 Bekerja di Kantor Pemerintah Jerman (Balai Kota) di bidang IT

Entahlah, apakah benar pernyataan Ibu Anne di atas?Bambang Gunawan

PERBANDINGAN PRESTASI BPK PENABUR DI OLIMPIADE

TAHUN FISIKA MATEMATIKA

KOMPUTER

KIMIA BIOLOGI

PADUAN SUARA

20041 PERAK (Edbert Jarvis Sie)

Ignatius Ivan Janatra & Wahyu Perdana Yudistiawan

2 PERAK (PCC)

2003 1 MEDALI PERUNGGU (Septian Hartono) & 1 HONORABLE MENTION

Page 13: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

(Wahyu Perdana)

2002

1 PERUNGGU (Evelyn Mintarno)

Felix Halim

2001 Elsiawaty & Hendrata Dharmawan

Johan Mustika Kartiwa

2000

1 PERUNGGU (Halim Kusumaatmaja)

Hendrata Dharmawan

Johan Mustika Kartiwa

Arief A.

1999 Ondolan Saut P.S.

Johan Mustika Kartiwa

Farmansyah Padang

1998 Johan Mustika Kartiwa

1997Jimmy Hutasoit & Ali Gootali

Ali Gootali & Jimmy Hutasoit

1996 Savitri Sihombing & Jimmy Hutasoit

Michael Permana & Ferdinand Fadil

19951 PERAK (Teguh Budimulia)

1 PERUNGGU (Lukito Muliadi)

1994

Conny Riani Gunadi (peringkat ketiga dari antara peserta wanita) & Catherine Dewi Wijaya

1993

1 HONORABLE MENTION (Jemmy Widjaja) & Yanto Suryono

Page 14: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

1992 Tony Kusnadi

Menarik sekali membaca daftar di atas. Pada tahun 1995 ada siswa BPK PENABUR yaitu Teguh Budimulia memperoleh 1 Medali PERAK. Ternyata butuh waktu 9 tahun yaitu tahun 2004 agar siswa BPK PENABUR memperoleh kembali 1 Medali PERAK pada Olimpiade Fisika.

Pada Olimpiade Matematika, Komputer dan Kimia belum pernah ada siswa BPK PENABUR yang memperoleh Medali PERAK.

Memang luar biasa pada Olimpiade Paduan Suara, baru pertama kali ikut, langsung dapat 2 Medali PERAK.

Kalau pada Olimpiade Fisika, Matematika, Komputer dan Kimia sifatnya individual sehingga ada "joke" bahwa yang pintar memang anaknya. Berbeda dengan Olimpiade Paduan Suara dengan peserta sebanyak 75 siswa/siswi, kerja kolektif, kerja kelompok, sehingga membutuhkan "team work" yang kuat dan harmonis.

Walaupun demikian perlu diucapkan terima kasih kepada nama-nama yang telah tercantum di atas karena telah turut meningkatkan CITRA BPK PENABUR.

Uang unik adalah Johan Mustika Kartiwa, pada tahun 1998, 1999, 2000 dan 2001, berarti 4 (empat) tahun berturut-turut terus mewakili Indonesia pada Olimpiade Komputer. Suatu hal yang langka. Tetapi sayang belum memperoleh medali apapun. Memang tidak mudah memperoleh medali di olimpiade.

Bambang Gunawan

Page 15: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

SEJARAH WEBSITE DAN SERVER BPK PENABUR

Home page atau website BPK PENABUR Jakarta mulai dibuat pada bulan April 1996. Yang berjasa sebagai desainer ialah Mark P. Eliasaputra. Tempat disediakan gratis oleh seorang alumnus SMUK I yaitu Jeffrey Rufinus yang ketika itu sedang menyelesaikan studinya di Universitas Wisconsin Amerika Serikat. Berkat mereka berdualah, BPK PENABUR dapat diakses secara online melalui internet.

Pada majalah PENABUR No. 3 Thn. XXIII Maret 1997, ada tulisan "Nasib Home Page BPK PENABUR Jakarta" yang memprihatinkan kelangsungannya. Alamat lama yang sifatnya sementara sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Tidak lama lagi J. Rufinus akan selesai studynya. Untuk pindah tempat ternyata butuh biaya yang cukup tinggi. Rupanya Tuhan berkehendak lain, tiba-tiba Pak Fofo Sariaatmadja (Tua-tua dari GKI Kayu Putih) dan Pak Fo Loeng Wahidin (Direktur PT. Bitnet Komunikasindo) turun tangan menyediakan tempat secara cuma-cuma di server BITNET bahkan juga membuatkan domain name 'bpkpenabur.or.id'.

Pada bulan Januari 2000 Ir. Hidajat Lesmana, Ketua BPK PENABUR Jakarta dan Ir. Gunawan Zuardi dari Bitnet telah menandatangi naskah kerja sama (MOU) mengenai penempatan server sebagai colocation di ISP Bitnet.

Pada tanggal 8 Januari 2000, Irwan Hadi, alumni SMUK 3 yang baru dua tahun lulus, memberikan usulan untuk server baru ini kepada Pak Adi dari Sistek, pencetus ide pemasangan server online di internet. Demikianlah usulannya.

Page 16: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Untuk memudahkan Pak Adi dalam mengset server bpkpenabur, sehingga jelas apa-apa yang perlu dipersiapkan baik untuk saat ini, maupun untuk pengembangannya di masa yang akan datang, dan agar persiapan server BPK PENABUR menjadi lebih terarah, maka saya ingin coba mendiskusikannya dulu.

Konsep yang saya sajikan terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian I adalah untuk web development, bagian ke II adalah untuk mail sistem, dan ke III adalah service-service lain.

Diharapkan agar ada diskusi lebih lanjut mengenai konsep ini, karena diharapkan dengan adanya konsep ini, BPK PENABUR secara keseluruhan bisa menjadi beda (baik web, mail, dsb), dibanding dengan sekarang yang masih di host di bitnet, karena tampaknya setelah BPK PENABUR punya server sendiripun jika tidak ada konsep dalam mendevelop server tadi, maka pembelian server itu akan menjadi sia sia, karena toh hasilnya sama saja, tidak ada perbedaannya dengan kita host di server sendiri dengan di bit net, yang tentunya lebih murah kalau kita host di bit net saja, karena kita tidak perlu mengeluarkan uang sedikitpun. Setiap konsep yang diberikan akan terbagi 2 yaitu bagian non teknis dan teknis.

Konsep yang diberikan oleh Irwan Hadi lengkap sekali, kalau diprint membutuhkan 23 halaman.

Bulan Desember 1999 dan Januari 2000 banyak hari libur maka diputuskan untuk menempatkan server baru tsb di Bitnet pada tanggal 1 Februari 2000 berhubung biaya sewa colocation sejuta rupiah sebulan. Sampai dengan pertengahan Maret 2000 belum ada tanda-tanda bahwa server baru ini sudah berfungsi. Ternyata memang tidak mudah melakukan setup server apalagi harus menggunakan sistem operasi Linux yang walaupun murah tetapi cukup rumit.

Terpaksa Irwan Hadi yang kebetulan telah punya konsep yang jelas dan terarah dipanggil untuk dimintakan bantuannya. Sejak tanggal 23 Maret 2000, Irwan Hadi setiap hari membantu setup server baru ini. Tanggal 7 April 2000 program e-mail sudah dapat difungsikan, selanjutnya program lain menyusul.

Mulai tanggal 1 Desember 2002 kalau klik: http://www.bpkpenabur.or.id telah tampil desain yang baru. Kelebihan dari web yang baru ini staf admin yang bertugas untuk update atau upgrade isi (content) dari Web BPK PENABUR tidak perlu menguasai bahasa HTML dan belajar program FTP untuk upload file ke server BPK PENABUR. Asal punya akses internet, bahkan dari warnet di mana saja, bisa dilaksanakan. Tentu saja tidak bisa dilupakan yang berjasa yaitu Sam, Sastra dan Fajar. Semoga Web BPK PENABUR yang baru ini bisa terus meningkatkan CITRA BPK PENABUR.

Juni 2004, server baru pengganti server lama telah dapat digunakan. Terima kasih harus diucapkan kepada Fajar sebagai Kabag Sistek untuk pengorbanannya mensetup server baru ini. Mari terus meningkatkan kerjasama demi keharuman nama BPK PENABUR.

Page 17: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Bambang Gunawan

BREAKTHROUGH TO BREMENFrom: "Uripto Widjaja" Date: Tue, 24 Feb 2004 20:50:56 +0700

Pada permainan sepak bola ada through passes, pemain belakang kepada pemain depan sering menciptakan gol-gol yang cantik dan menarik.

BPK PENABUR pada masa lalu mencapai banyak kemajuan-kemajuan sehingga menjadi sekolah favorit karena berani melakukan beberapa BREAKTHROUGH. Kita berani mengambil resiko dimaki orang dengan mulai memungut sumbangan (sebelumnya tidak ada) untuk memperbaiki gaji guru dan perbaikan gedung sekolah yang sudah usang, kita berani mendirikan INSPEKTORAT SEKOLAH yang kemudian menjadi P4 yang sangat besar perannya di dalam usaha menjalankan pendidikan yang up to date dan bermutu bukan hanya di sekolah-sekolah kita sendiri tetapi juga sampai di luar pagar BPK PENABUR.

Sdr. Bambang Gunawan berani mengambil resiko dipecat untuk berangkat ke Jerman dan kini kita bisa melihat sekolah-sekolah kita menggunakan alat-alat audio-visual dan komputerisasi di sekolah BPK PENABUR dengan baik yang diprakarsai si BG yang mampu dan berani mengambil tindakan BREAKTHROUGH. ( BG: Baca laporannya pada alamat: http://bg.penabur.org/eropa/ )

Hari ini kita memiliki seorang lain yang bernama Rizal A Tandrio dengan BREAKTHROUGH yang saya anggap sangat berani, membawa nama BPK PENABUR go global untuk ambil bagian di suatu event internasional di Olympic Paduan Suara di Bremen, Jerman. ( BG: Baca http://www.choirolympics.com/ )

Ia pasti mengetahui membawa 80 anak-anak untuk bertanding di arena internasional ini sangat besar resikonya, persiapannya sudah tentu bukan easy job. Pendekatan kepada atasannya, para pengurus, para orang tua, meyakinkan mereka untuk menyetujui gagasannya. Tentu Rizal tidak menjanjikan keberhasilan menjadi juara, tetapi ia memastikan akan mempersiapkan anak-anak asuhannya sebaik-baiknya supaya dapat tampil terbaik.

Mari kita doakan supaya si pemberani yang bernama RizaL A Tandrio ini diberikan Tuhan kesanggupan dan pimpinan serta berkat dalam melakukan BREAKTHROUH membawa BPK PENABUR ke hari depan yang cerah.

Kepada yang setuju saya menyeruhkan MARI KITA BERIKAN DUKUNGAN sepenuhnya!!!

Kepada yang tidak setuju saya mohon BERIKANLAH IA KESEMPATAN!!!

Page 18: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Dunia maupun negara yang kita cintai Indonesia ini begitu juga BPK PENABUR dan Ukrida membutuhkan pahlawan-pahlawan BREAKTHROUGH untuk mencapai hari depan yang lebih baik dan lebih cemerlang! Siapa menyusul ?

Syalom, Uwidjaja

From: "Andre Matondang" Date: Wed, 25 Feb 2004 18:04:03 +0700 Boro-boro bawa 80 anak murid, bawa 2 orang ke Eropa saja sudah sulit. Tetapi ini harus kita hadapi, makanya kesatuan dan persatuan di antara penghantar, team inti dan supporter itu perlu. Penonton yang sekarang "lihat angin", coba deh dukung dalam moriel. Jangan sekarang mengumpat, kalau berhasil malahan nomor satu menyanjung. Marilah segala potensi yang ada kita kerahkan untuk memberikan dukungan kepada mereka, paling tidak dalam dukungan moriel. Menurut oom Uripto, berilah ia kesempatan; janganlah mengupat kalau kurang setuju dengan keberangkatan mereka. Berhasil atau pun tidak, kita sudah mulai mencoba menembus acara internasional dan nama kita ada dalam deretan internasional. Selamat berjuang!!!! Andre T.S.M. Matondang

Date: Thu, 26 Feb 2004 15:12:37 +0700 From: atina osmara Thanks untuk info ini Pak Bambang. Saya terkesan akan semangat Pak Uripto. Bukan main ya! salam, tina

From: Sumaikuy@.......... Date: Thu, 26 Feb 2004 16:23:27 EST Untuk Pak Rizal Tandrio Dari Yohan Sumaiku Saya salut atas keberanian anda melakukan tindakan BREAKTHROUGH. Saya akan tetap dukung didalam doa semoga berhasil didalam medan kompetisi internasional. Motto BPK PENABUR yaitu ORA ET LABORA, jadi disamping berdoa kita juga bekerja keras sekali, dan usaha keras dari Pak Tandrio sudah pasti akan ada hasilnya. Saya percaya itu. Ada ilmuwan yang mengatakan (saya lupa nama ilmuwan tsb.) Inspiration 1% and perspiration 99%. Jadi, kerja keras itu harus dilakukan supaya membawa hasil. Kalau seandainya kita gagal, kita tidak usah merasa kecewa atau malu, sebab kita sudah usaha kerja keras, dilain waktu kita akan coba lagi sampai berhasil. Thomas Alva Edison mengatakan "I have not failed, I have just found 10000 ways that will not work!" Jadi, yang kita perlukan ialah semangat Pantang Mundur, Pantang Menyerah. Maju terus BPK PENABUR! salam sejahtera dari Golden, Yohan Sumaiku

Page 19: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

From: "Anne Lies Ranti" Date: Thu, 26 Feb 2004 09:50:16 +0100 Salam, Terus terang saya juga salut dengan keberanian Rizal - dan mendukung kegiatannya. Setiap masa memiliki seorang pemberani untuk mengeluarkan dan menjalankan gagasannya. Tanggung jawabnya sangat berat, semoga ada yang bisa menjadi 'feed-back' dan 'sparing' person yang positif dalam karya ini. Namun yang amat diperlukan adalah 'tulang punggung' yang kuat. Dari jauh saya kurang tahu persoalan yang ada, dan menyesal kurang bisa membantu secara operasional karena baru disini dan keterbatasan lainnya. Kalau temannya Rizal di Eindhoven - saya belum kenal, memerlukan, sebisanya saya akan membantunya. Tuhan melindungi dan memberkati anakNya. Anne.

Date: Thu, 26 Feb 2004 04:00:52 -0800 (PST) From: Ryan Gunawan Well, terlepas dari kontroversi. Good on ya' BPK PENABUR ! That's certainly a one step forward ! Cheers ! Ryan

From: Hilda Pelawi Date: Fri, 27 Feb 2004 10:34:17 +0700 Sebuah surat himbauan yang sangat bernas. Saya pikir ini sebuah dukungan yang memberi jiwa dalam sebuah keberanian seorang pembaharu yang berani melakukan breakthrough. Semoga BPK PENABUR membawa panji kesaksian dan pelayanannya terus menapaki sejarah jaman. dari Hilda Pelawi

Setelah diucapkan terima kasih, Ibu Hilda Pelawi menjawab lagi: From: Hilda Pelawi Date: Mon, 1 Mar 2004 11:05:51 +0700 Sekali-kali bisa tergugah juga untuk nimbrung di email heee, heee, heee. Selamat bekerja dan melayani Pa.

DARI URIPTO WIDJAJA

From Uripto Widjaja Sat Feb 28 12:58:39 2004 Dear Bambang, Terima kasih kepada teman-teman yang mendukung secara materiil maupun doa kepada Rizal si pemberani itu, biar kecil tapi cabe rawit dia itu! Dunia kita tidak akan seperti sekarang majunya, tidak akan senyaman ini jika tidak ada mareka yang berani mempertaruhkan diri, berani mencoba untuk menciptakan

Page 20: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

ide baru dan barang baru, engga ada listrik, engga ada kereta api, engga ada komputer, engga ada radio, engga ada televisi, engga ada BPK PENABUR, engga ada UKRIDA, engga ada Republik Indonesia! Saya dengar Rizal mau jual rumahnya untuk ongkos PCC ke Bremen, terharu sungguh aku! Syalom, Uwidjaja.

DARI RIZAL A. TANDRIO

From: "Rizal A. Tandrio" Date: Sat, 28 Feb 2004 22:13:56 +0700 Saya jadi terharu untuk semua dukungan yang diberikan, saya tidak menjadi besar kepala, justru saya semakin khawatir akan lebih banyak orang yang tidak senang kepada saya, makanya saya tulis di email dibawah ini kalo saya takut akan menjadi rame. Saya sih mengerti strateginya Pak Bambang memasukkan tulisan opa di milis, tapi ya sudahlah seperti pesan Ibu Nita, bahwa segala sesuatunya pasti ada pro dan kontra. Ya sekali lagi banyak terima kasih untuk dukungan semuanya, GOD BLESS YOU!

At 03:47 PM 2/26/2004 +0700, Rizal A. Tandrio wrote: Waduh Pak Bambang masukin tulisannya ke milis info bpkpenabur ya? gawat deh, nanti pada rame lagi nih, ntar disangka saya mau cari muka lagi.

KETERLIBATAN BAMBANG GUNAWAN

Semula tidak tertarik ikutan masalah Bremen karena butuh biaya besar alias mahal, beda dengan Montage dari British Council yang gratis. (Baca http://www1.bpkpenabur.or.id/montage/). Baik BREMEN maupun MONTAGE punya potensi mengangkat nama BPK PENABUR ke tingkat internasional, go global.

Pada tanggal 10 Februari 2004, ketika makan siang di restoran Samudra (baca http://www1.bpkpenabur.or.id/fenny/), Pak Uripto Widjaja meminta saya ikut ke Bremen.

Buat saya jadi serba salah. Kalau ikut minta gratis, tentu tidak etis karena dana belum terkumpul. Kalau saya harus bayar, tidak rela karena merasa tidak butuh dan tidak minat.

Selanjutnya Andre Matondang juga merayu agar saya ikutan ke Bremen.

Pada tanggal 16 Februari 2004, ketemu dengan Pak Agus Subagio, orang tua murid yang jadi Panitia Bremen. Karena sudah kenal waktu di Jerman tahun 1984, segera ditawarkan untuk baca laporan pada alamat: http://bg.penabur.org/eropa/

Page 21: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Akibatnya Pak Agus Subagio juga meminta saya ikut ke Bremen. Wah, jadi bingung nih.

Tiba-tiba timbul ide untuk mengusulkan putri saya yang kedua yaitu Sophia, yang baru lulus S1 Jurnalistik UPH, ikut ke Bremen dengan bayar penuh. Tugasnya sebagai seksi dokumentasi, jadi harus kirim e-mail dan foto ke Jakarta untuk dipasang di WEB PENABUR. Semoga solusi ini bisa diterima semua pihak.

(Puji Tuhan, tiba-tiba salah satu crew PCC mengundurkan diri dan Sophia diminta menggantikan, akibatnya tidak perlu bayar penuh.)

Yvonne (kiri) yang khusus datang dari Belanda dan Sophia (kanan), crew PCC, pada tanggal 9 Juli 2004 di Bremen

Mau tidak mau, kini saya terlibat dengan masalah Bremen ini. Kemudian masuk surat Pak Uripto Widjaja di atas. Saya sempat ragu-ragu untuk menyebarluaskan surat tersebut. Saya minta pendapat Ibu Kiki, mantan Kabag SDM BPK PENABUR Jakarta, yang kini membantu di Kantor Pusat BPK PENABUR. Jawabannya positif.

Demikianlah sekedar info keterlibatan saya.

Bambang Gunawan, 29 Februari 2004

F.A. SAMADI, AHLI URUT

Page 22: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Pada bulan Agustus 2000 saya dan Pak Samadi ikut rekreasi ke kawah Domas Tangkuban Perahu dalam rangka menerima Satya Karya 30 Tahun. Klik foto kiri agar terlihat lebih besar.

Malam hari ketika harus latihan untuk upacara penerimaan Satya Karya 30 Tahun saya tidak bisa jalan, kaki terasa sakit sekali. Terus terang nyesal juga kenapa ikutan ke kawah Domas, semangat masih muda tetapi badan rupanya sudah tua.

Pak Samadi langsung menawarkan jasa baik untuk urut. Nah, karena ada di Hotel Lembang dan tidak ada pilihan lain terpaksa nurut saja. Walaupun cukup sakit ketika diurut tetapi luar biasa besok pagi sembuh total, kaki sudah bisa jalan lagi seperti normal dan tidak ada masalah. Kekaguman mulai timbul kepada Pak Samadi.

Tanggal 19 Januari 2004 ketika menuju tempat parkir British Council mendadak salah langkah dan jatuh. Esok hari pinggang mulai sakit. Pak Teguh dan Ibu Kiki telah berjasa memberitahukan tukang urut di daerah Cikini, tetapi sayang ketika dihubungi tukang urutnya sedang ke Bandung dan hari Senin tanggal 26 Januari 2004 kembali ke Jakarta.

Selama satu minggu saya menderita sakit pinggang, tidur agak sulit, kalau pakai celana atau sepatu lebih sulit lagi karena terasa pinggang menjadi kaku. Pada hari Senin, tanggal 26 Januari 2004, tiba-tiba ingat dengan Pak Samadi, lalu minta tolong diurut lagi.

Ketika istirahat makan siang, selama setengah jam Pak Samadi mengurut saya mulai dari kaki, terus ke pinggang dan sampai ke pundak. Memang sakit bukan main. Tetapi luar biasa, malam harinya saya bisa tidur nyenyak dan pinggang juga tidak sakit serta pakai celana maupun pakai sepatu sudah normal kembali. Memang luar biasa Pak Samadi ini. Thanks God yang telah mengingatkan kepada Pak Samadi sehingga tidak perlu repot-repot keluar kantor untuk cari tukang urut.

Hari Rabu, tanggal 28 Januari 2004, ketika sedang membantu SMKK 2 (STMK) mempersiapkan program akreditasi, ada guru SMKK 2 mengusulkan untuk tulis di internet pengalaman urut dengan Pak Samadi karena dia juga pernah menerima jasa baik ini. Karena itulah tulisan ini dimuat sebagai tanda terima kasih kepada Pak Samadi.

Bambang Gunawan, 31 Januari 2004

Page 23: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

The 4th Montage Awareness Session

Dari kiri ke kanan: Ibu Rita (SDK 7), Ibu Elizabeth (SLTPK 5), Ibu Prima (SMKK 2),Ibu Ida (Diklat) , Ibu Evie (SMUK 3), Ibu Vindyana (SDK 6). Berdiri di belakang Montage Trainer: Ibu Linda Sjamsuddin dan Ibu Asih. (Klik foto agar terlihat lebih besar).

Pada hari Senin, tanggal 12 Januari 2003, bertempat di British Council, telah diadakan The 4th Montage Awareness Session khusus untuk BPK PENABUR. Bagi saya yang telah mengikuti AT&T VIRTUAL CLASSROOM CONTEST dan SEAMEO RSIP kelihatannya MONTAGE ini lebih menarik. Kalau pada AT&T VIRTUAL CLASSROOM CONTEST kesulitannya ialah harus mencari 3 (tiga) sekolah dari 3 (tiga) negara untuk kerjasama membuat suatu proyek, tentu saja ke tiga sekolah tersebut belum saling kenal. Pada SEAMEO RSIP sekolah yang ikutserta ditentukan oleh DEPDIKNAS dan BPK PENABUR karena terus menerus ikut serta sejak 1998 mulai dipertanyakan.

What is Montage? The best interactive education using schools computer and Internet technology. Jadi tidak terlalu banyak berbeda dengan AT&T VIRTUAL CLASSROOM CONTEST maupun SEAMEO RSIP karena semua menggunakan komputer dan akses internet. Tentu sekolah yang belum memilikinya sulit untuk ikut serta. Syukurlah sejak tahun 2003 semua sekolah BPK PENABUR Jakarta dari jenjang TKK s.d. SLTA telah memilikinya hanya tinggal memotivasi agar "bisa karena biasa".

What can schools get from Montage ?

1. is free 2. access to the best high quality of standards projects from around the globe 3. speedy, informative, and has excellent design. 4. effective international networking 5. strategic planning for technological development 6. maintenance and quality assurance

Page 24: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

7. increase school brand and quality

Tidak salah 7 (tujuh) keuntungan di atas karena setelah saya mencoba program MONTAGE tersebut, terkesan sangat interaktif dan telah dibuat dengan sangat profesional serta security yang cukup ketat. Guru atau siswa juga tidak perlu tahu bahasa atau program komputer yang biasa digunakan untuk membuat suatu WEB seperti HTML, FTP, PHP, MySQL dan sebagainya.

Untuk sekolah BPK PENABUR oleh British Council akan dibantu tanpa pamrih bahkan kalau perlu dibuatkan program khusus yang bernama MOTAGE IN BPK PENABUR lengkap dengan reward bagi sekolah BPK PENABUR yang berhasil. Mau tunggu apa lagi?

Bambang Gunawan

HERMANTO MURNIADI DAN CITA-CITANYA

Ir. Hermanto Murniadi (kanan), Country Manager PT Cisco Systems Indonesia, menerangkan mengenai Cisco Academy pada tahun 2001 di FTUI.

Ir. Hermanto Murniadi (kanan), Country Manager PT Cisco Systems Indonesia bersama Bambang Gunawan (kiri) dari BPK PENABUR Jakarta pada tahun 2001 di FTUI.

Kenal dengan Ir. Hermanto Murniadi hanya kebetulan saja. Ketika ketemu di FTUI pada tahun 2001, maksud semula hanya ingin memberitahukan bahwa salah seorang marketing manager PT Cisco Indonesia adalah alumni BPK PENABUR. Tetapi dengan bangga Pak Hermanto bilang bahwa saya juga alumni BPK PENABUR. Sejak itulah hubungan menjadi akrab. Hasilnya SMKK 2 (STMK) BPK PENABUR Jakarta menjadi Local Academy Cisco Pertama di Indonesia untuk tingkat Sekolah Kejuruan. (Bambang Gunawan, 2004)

From: "Hermanto" Date: Mon, 5 Jan 2004 09:36:53 +0700

Hallo kawan-2 semua: Selamat Tahun Baru 2004. Semoga kita semua diberi jalan yang mudah dan selalu ada dalam lindungan Tuhan kita.

Page 25: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Sungguh saya merasa amat terhormat dan berterimakasih boleh diikut sertakan dalam milis terbatas ini! Untuk itu, kepada Saudara-2 semua, terutama kepada Pak Bambang, saya sampaikan salam hormat saya. Kepada Onno, Michael, apa kabar? Irwan Hadi, the name is familiar I should have met with you before!

Selamat jumpa dengan yang lain-2.

Kalau saya diam-2 saja tanpa menulis apa-2, rasanya kurang pantas despite 'pancingan' dan 'desakan' Pak Bambang! (guyon ....)

Tetapi, kalau saya tulis-2, mohon diterima dengan besar hati, ya.

Bolehlah saya memperkenalkan diri dulu kali ini.

Nama saya Hermanto Murniadi, dari kota kecil Cirebon, alumni SMUK dr.Cipto BPK Cirebon. Salah seorang guru saya yang pindah dan mengajar di SMUK Jakarta ialah Ibu Naomi.

Saya rasa, banyak dari pengajar-2 (guru dan kepala sekolah BPK) dan pengurus BPK (terutama yang asalnya dari Cirebon) mengenal beliau. Nah, mestinya beliau ini bolehlah diminta menulis pengalamannya yang pasti se-abrek-2 banyaknya - dan, apakah beliau kebagian main 'click' internet atau tidak, ya?

Saya kuliah di ITB sejak belum ada jurusan Ilmu Komputer - tetapi, embryo-nya ada dan dimotori oleh Pak Muhamadi ketua jurusan Elektro (tahun 1970-an).

Sejak itu, saya berkecimpung bekerja dibidang-bidang yang sedikit banyak selalu bersinggungan dengan hi-technology, lebih specifik, komputer dan telecommunications.

Saya menyaksikan perkembangan hardware komputer, dari mulai jaman main-frame sampai networked computing dan parallel computing saat ini. Pasang surutnya Super Computer sampai Cray dibeli oleh Silicon Graphic, hilangnya DEC, NCR, Burroughs, Wang etc. Software juga tidak kalah pesat perkembangannya. Saya menyaksikan berkembangnya Internet dengan segala kemampuannya yang menakjubkan!

Saya beruntung telah bekerja dengan ber-macam-2 National maupun Multinational companies. Saya memperhatikan bahwa sebenarnya banyak sekali posisi yang pantas dan bisa ditempati orang Indonesia, yang toh masih di-isi orang-2 asing, yang bahkan pada beberapa atau banyak hal, sungguh amat kurang kompetensinya! Tentu yang cukup baik juga ada, tetapi saya yakin se-yakin-2 nya, tidak ada top class foreign professionals yang mau bekerja di Indonesia, 'kan? Mengapa orang kita tidak bisa 'bersaing' di-negeri sendiri? Kalau tidak disini, pertanyaan selanjutnya adalah mengapa kita tidak aggressive mencoba masuk pasar mereka? Yang jauh lebih luas dan terbuka serta tidak di anggap parah bahkan oleh kita-2 sendiri?

Page 26: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Apa yang diperlukan agar orang-2 kita bisa berkompetisi disana dalam level tidak sekedar sebagai pekerja/buruh kasar?

Nah, pemikiran ini yang memicu saya untuk menekuni bidang pendidikan.

Sepertinya too-much MASALAH DASAR yang 'tidak ada' pada lulusan sekolah-2 kita - bukan skill-nya, tetapi basic and fundamental factors seperti - kegigihan dan keuletan, sense of responsibility, sense of closure, resourcefulness, innovation, creativity .............................

Bukan karena tidak bisa, tetapi lebih pada attitude yang maunya serba 'gampangan' saja! Juga secara nyata, memang orang-2 kita kurang bisa di 'jual' karena memang kurang mampu terutama dalam bidang berkomunikasi dan menjual diri! Kurang PD bagi yang mampu dan sebagian terbesar memang tidak layak jual.

Saya pikir, dalam sisa-2 waktu saya, pantaslah kalau saya konsentrasikan daya dan karsa saya dalam bidang ini.

Ini juga yang membuat saya memilih Internationally Accredited Education serta Vendor Certification sebagai basis pengembangan sekolah yang saya bangun bersama kawan-2 di bidang IT agar lulusannya at least punya modal formal sama dengan lulusan/orang 'luar negeri'. Dan sepertinya ini perlu full-timer, at least di 2 ~ 3 tahun pertama!

Dengan catatan, agar sekolah ini bisa diikuti lebih banyak orang, dan membantu mengembangkan potential students menjadi mereka-2 yang akan mampu bersaing dalam kancah global sebagai professional yang competitive ataupun sebagai entrepreneur (kalau mau!) dalam bidang IT yang memang menjadi bidang yang saya geluti sejak 30 tahun yang lalu dan saya yakini manfaatnya untuk membuat kita bisa catch-up dan level dibandingkan bangsa lain!

Sampai disini dulu, ya. Salam, HM

From: "Anne Lies Ranti" Date: Mon, 5 Jan 2004 10:09:08 +0100

Salam saya dari jauh - tetapi tetap mengikuti perkembangan di Penabur Jakarta berkat komunikasi melalui internet ini. Hermanto, sebagai pensiunan pengajar, saya jadi terharu karena seorang siswa tetap mengingat gurunya. Sayang guru ini memang sudah sangat "sepuh", dan keadaan kesehatannya juga (setahu saya) sudah lama tidak menggembirakan. Terahir saya ketempat beliau, sudah dalam keadaan banyak lupa. Tapi kalau ditelateni, mungkin masih banyak yang beliau bisa ceritakan. Saya mendukung usulan baik untuk kita belajar dari pengalaman sesepuh-sesepuh kita. Mungkin bukan ilmu/pengetahuannya - tapi pandangan hidupnya dalam berperan sebagai guru dan caranya mendidik.

Page 27: (2004) PDF: TULISAN BG 2004

Dalam rangka forum pengembangan belajar Penabur Jakarta, saya sedang mendekati beberapa orang tua dan anaknya, untuk mendapatkan gambaran pengembangan pendidikan di Belanda. Juga saya bisa baca dari website-nya Diknas pemerintah Belanda, dan dari program belajar melalui internet yang digunakan sekolah-sekolah disini.

Cara lain adalah mengikuti website dari sekolah-sekolah disini, bisa dilihat tujuan, sasaran dan program mereka.. Hanya saya belum tahu, rancangan "nasional" Penabur Jakarta, daya yang dimiliki dan dapat digunakan, serta sudah seberapa jauh proses yang berjalan. Namun kacamata saya tentu dari orang yang awam dengan teknik komputer dllnya, lebih pada desain pembelajarannya.

Wah, sudah banyak cerita - semoga tidak bosan membacanya. Salam, Anne.

Date: Mon, 5 Jan 2004 21:06:18 +0700 (WIT) Subject: Re: Ibu Naomi From: [email protected]

BG: Pak Jos, masih suka ketemu Ibu Naomi? Kebetulan pada e-mail ini ada disebut-sebut Ibu Naomi.

Jos : Pa' Bambang, Waktu Natal lalu saya sempat ke rumah ibu Naomi, tapi saya tidak bisa bicara dengan beliau karena sedang tidur, Menurut keterangan dr. Diana ( putri ibu Naomi ), waktu tidurnya lama dan hanya bangun untuk makan & mandi saja. Setelah terkena serangan stroke terakhir pada awal th 2003 ( bulan? ) beliau sudah banyak lupa dan tidak kenal orang lagi. 27 Desember 2003 lalu beliau genap berumur 84 th.