1
AKURASI HASIL TERJEMAH BAHASA ARAB KE DALAM
BAHASA INDONESIA DENGAN APLIKASI
“GOOGLE TRANSLATE”
Asmaul Fauziyah
Irhamni
Ali Ma’sum
Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang,
Jl. Semarang 5 Malang
E-mail: [email protected]
Abstrak: Terjemahan yang baik adalah terjemahan yang dapat
menyampaikan pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan
padanan yang tepat, wajar dan alamiah. Salah satu faktor yang perlu
diperhatikan untuk penerjemahan adalah perangkat yang digunakan dalam
penerjemahan, diantaranya adalah aplikasi “google translate”. Aplikasi ini
merupakan aplikasi yang praktis dan mudah, namun keakuratannya masih
perlu diteliti. Secara umum penelitan ini bertujuan untuk mendeskripsikan
akurasi makna “google translate” dalam kitab “Fathul Qarib” dan buku “La
Tahzan”. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah mendeskripsikan
akurasi makna isim, fi’il dan harf yang dihasilkan “google translate” dalam
kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan” . Metode yang digunakan
adalah metode kualitatif , deskrptif komparatif. Hasil penelitian yang
didapat yaitu makna isim, fi’il, dan harf yang dihasilkan “google translate”
dalam kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan” paling banyak tidak
sesuai dengan makna standard.
Kata kunci: akurasi, hasil terjemah, google translate.
Abstract: The good translation is a translation that can extend message of
source language to target language by correct and natural parables. One of
factor is attended in translation is the translation tool, for example “google
translate” application. This application is easy and practical tool, but it‟s
accuration still must be researched. So the general purpose of this research is
to describe accuration meaning of “google translate” in “Fathul Qarib” and
“La Tahzan” book. Not only the general purpose but also the spesific
purpose is to describe the accuration meaning of “isim, fi’il, and harf” in
“Fathul Qarib” and “La Tahzan” book. The method‟s research is qualitative,
describtive, comparative. The result of this research is the most meaning of
isim, fi’il, and harf in “Fathul Qarib” and “La Tahzan” resulted by google
translate doesn‟t correct to standard meaning.
Keywords: accuration, result of translation, google translate.
2
“google translate”
“google translate”
translate”
google translate
Bahasa merupakan sarana yang digunakan dalam komunikasi, baik
komunikasi lisan maupun tertulis. Di setiap negara menggunakan berbagai macam
bahasa yang berbeda antara satu dengan yang lain, maka dari itu untuk dapat
memahami pesan yang terkandung dalam sebuah bahasa dibutuhkan sebuah
kegiatan pengalihan bahasa yang disebut juga dengan penerjemahan. Dalam
penerjemahan tidak hanya mengalihan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran,
tetapi juga harus menemukan padanan-padanan yang sesuai dalam bahasa sasaran.
Moelono (1989: 195) dalam Syihabuddin, 2005 berpandangan bahwa pada
hakikatnya penerjemahan itu merupakan kegiatan memproduksi amanat atau
pesan bahasa sumber dengan padanan yang paling dekat dan wajar dalam bahasa
penerima, baik dilihat dari segi arti maupun gaya. Penerjemahan yang baik adalah
penerjemahan yang memberikan informasi secara benar dan sesuai dengan pesan
yang dimaksudkan oleh bahasa sumber.
Nida (1982: 24) dalam Syihabuddin, 2005, menilik penerjemahan sebagai
reproduksi padanan pesan yang paling wajar dan dan alamiah dari bahasa sumber
ke dalam bahasa si penerima dengan mementingkan aspek makna, kemudian
gaya. Padanan makna ini diistilahkan dengan ekuivalensi dinamis, yaitu kualitas
terjemahan yang mengandung amanat nas sumber yang telah dialihkan sedemi-
3
kian rupa ke dalam bahasa sasaran, sehingga tanggapan dari reseptor sama terha-
dap amanat nas sumber.
Dalam resensi Willie Koen dalam Widyamartaya ( 1994:14) dalam
Muyassaro, 2005: 26 disebutkan bahwa menurut Nida dan Taber proses penerje-
mahan dapat diringkas sebagai berikut: analysis – transfer–restucturing. Analysis
digunakan untuk mengetahui pesan yang ingin diterjemahkan, dan membuat ana-
lisis gramatikal, analisis semantik (baik arti referensial maupun arti konotatif).
Transfer mempersoalkan bagaimana hasil analisis tersebut di atas dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran dengan sedikit pemincangan arti dan konotasi tetapi
dengan kesamaan reaksi seperti pada orang aslinya. Sedangkan restructuring ada-
lah membicarakan macam-macam bahasa atau gaya bahasa, teknik yang dapat di-
pakai untuk membuat gaya yang diinginkan. Selain pemapaparan mengenai
konsep terjemahan, disini juga dipaparkan konsep tentang bahasa Arab di bawah
ini.
Menurut Adib (2009:36) bahwa ahli bahasa Arab membagi periodesasi
sejarah perkembangan bahasa Arab atas enam periode yaitu periode jahiliyah
yangmana beberapa kegiatan dilakukan untuk mengembangkan bahasa
Arab,yakni di Suq (pasar) Ukaz, Zu al-Majaz, dan Majannah. Pada periode
permulaan Islam mulai terjadi asimilasi dan pembauran yang memperkuat
kedudukan bahasa Arab. Periode bani umayyah, ditandai dengan intensifikasi per-
campuran orang Arab Islam dengan penduduk asli untuk melakukan arabisasi da-
lam berbagai bidang kehidupan. Periode abbasiyah, ditandai dengan peran bahasa
Arab fusha (fasih) yang menjadi bahasa tulisan bagi keperluan administrasi,
kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Periode sesudah abad ke-5 h, bahasa Arab
tidak lagi menjadi bahasa politik dan administrasi pemerintahan, melainkan hanya
menjadi bahasa agama semata. Dan periode bahasa arab di zaman baru
merupakan periode kebangkitan bahasa Arab dengan adanya upaya- upaya pen-
gembangan dari golongan intelektual Eropa yang datang bersama serbuan Napo-
leo.
Dari setiap periodesasi sejarah bahasa Arab di atas, diketahui bahwa
perkembangan bahasa Arab mengalami pasang surut. Namun pada periode
terakhir bahasa Arab mulai bangkit dan berkembang. Agar perkembangan bahasa
4
Arab semakin pesat lagi, maka pemahaman serta wawasan mengenai bahasa Arab
harus lebih ditingkatkan dengan cara mempelajari semua hal tentang bahasa Arab.
Salah satu hal yang penting untuk dipelajari adalah pembagian kalimah (kata)
dalam bahasa Arab ada tiga macam, yaitu isim, fi’il dan harf . Isim adalah kali-
mah yang menunjukkan arti benda atau apapun yang dalam bahasa Arab dikatego-
rikan sebagai isim ( Sukamto, Munawari, 2000:1). Fi’il adalah yang menunjukkan
arti pekerjaan pada suatu masa atau waktu tertentu ( Sukamto, Munawari,
2000:23). Harf yaitu kalimah yang tidak mempunyai fungsi dan arti yang
sempurna kecuali setelah berhubungan dengan kalimah lain ( Sukamto,
Munawari, 2000: 36).
Isim, fi’il serta harf merupakan unsur bahasa yang bisa dituangkan dalam
teks-teks Arab, baik teks Arab klasik maupun modern. Dalam hal ini, teks Arab
klasik yang digunakan adalah kitab “Fathul Qarib”, dan teks Arab modern yaitu
buku “La Tahzan”.Kitab “Fathul Qarib” ditulis pada tahun 1870-an atau sekitar
abad 14 H/19 M oleh Syaikh Nawawi Al Bantany dan merupakan karangan
klasik. Dan buku “La Tahzan” ditulis oleh Dr. „Aidh Al-Qarni yang dicetak per-
tama pada September 2003 di Indonesia dan merupakan karangan modern. Kedua
macam karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda sehingga untuk
hasil terjemahan keduanyapun juga bisa berbeda. Hasil terjemahan kitab “Fathul
Qarib” dan buku “La Tahzan” yang standard akan dibandingkan dengan hasil
terjemahan Google Translate.
Google Translate adalah layanan penerjemahan gratis nan instan, yang
mencakup 57 bahasa. Google Translate dapat menerjemahkan kata, kalimat, dan
laman web untuk kombinasi bahasa apa pun. Hasil Google Translate didapat dari
pencarian dan pencocokan berbagai pola di ratusan juta dokumen yang digunakan
untuk memutuskan terjemahan mana yang terbaik. Dengan mendeteksi pola dalam
berbagai dokumen yang telah diterjemahkan oleh penerjemah manusia.
(http//googletranslate//wikimedia.com, diakses tanggal 10 september 2011).
Beberapa kelebihan Google Translate yaitu cepat dan mudah, mampu
menterjemahkan berbagai bahasa (lebih dari 50 bahasa), mampu menterjemahkan
kata, kalimat hingga satu artikel, mampu menterjemahkan 1 halaman situs dan
bisa diakses via handphone/ponsel. Sebaliknya kelemahan aplikasi ini antara lain
5
struktur atau susunan kata tiap-tiap bahasa berbeda, sehingga bila kata/kalimat
yang diterjemahkan tidak baku, maka kalimat yang diterjemahkan mungkin tidak
sesuai dengan maksud sebenarnya dan dibutuhkan sedikit pengetahuan tentang
grammar atau susunan kata untuk mengantisipasi perubahan makna kalimat.
(http//googletranslate//wikimedia.com, diakses tanggal 10 september 2011).
Menurut Machaly (2000: 11) dalam penerjemahan terdapat dua jenis pe-
rangkat yang digunakan, yaitu perangkat intelektual dan perangkat praktis.
Penelitian ini mencoba untuk meneliti keakuratan hasil terjemahan dengan
menggunakan perangkat praktis yaitu aplikasi google translate. Aplikasi google
translate ini merupakan aplikasi yang populer dan mudah digunakan, selain itu
aplikasi ini juga praktis, sehingga banyak orang memanfaatkannya dalam proses
penerjemahan. Dalam hal ini, peneliti ingin menguji keakuratan hasil terjemahan
kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan” yang menggunakan aplikasi google
translate, apakah aplikasi google translate sudah dapat mencapai ekuivalensi da-
lam penerjemahan.
Tujuan dalam penelitian ini meliputi tujuan umum dan khusus. Tujuan
umum yaitu (a) untuk mendeskripsikan akurasi makna kitab “Fathul Qarib”
dengan menggunakan aplikasi google translate dan, (b) untuk mendeskripsikan
akurasi makna buku “La Tahzan” dengan menggunakan aplikasi google translate.
Tujuan khusus yaitu (a) untuk mendeskripsikan akurasi makna isim, fi’il, dan
harf dalam kitab “Fathul Qarib” dengan menggunakan aplikasi google translate,
dan (b) untuk mendeskripsikan akurasi makna isim, fi’il, dan harf dalam buku
“La Tahzan” dengan menggunakan aplikasi google translate.
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian kualitatif,
deskriptif, komparatif. Penelitian kualitatif berguna untuk memahami fenomena-
fenomena yang terdapat dalam hasil terjemah google. Data yang diolah berupa
kata-kata sehingga disebut penelitian deskriptif. Sedangkan disebut komparatif
karena menggunakan teknik analisis komparatif.
Instrumen kunci penelitian ini adalah human instrument yaitu penelitilah
yang mengumpulkan data, menyajikan data, mereduksi data, mengorganisasi data
6
dan mengklasifikasikan data, memaknai data dan menyimpulkan hasil
penelitian.Dalam penelitian ini juga menggunakan instrumen bantu berupa tabel
pengklasifikasian isim, fi’il, dan harf.
Data yang akan diolah berupa isim, fi’il dan harf beserta makna standard
dan makna google-nya. Makna standard Isim, fi’il, dan harf bersumber dari
terjemahan teks Arab klasik kitab kuning “Fathul Qarib” yaitu buku yang
berjudul “Fiqih Praktis Madzab Syafi’i” diterjemahkan oleh D.A Pakihsati dan
diterbitkan oleh Media Zikir, Solo pada tahun 2011 dengan hanya membatasi
pada bab shalat, serta terjemahan teks Arab modern yaitu buku “La Tahzan”
dengan teks yang berjudul “ dan ”. Yang diterjemahkan
oleh Samson Rahman dan diteritkan oleh Qisthi Press tahun 2005. Sedangkan
makna google isim, fi’il, harf adalah makna-makna yang dihasilkan oleh aplikasi
“google translate”.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
memahami, kemudian mengklasifikasikan unsur-unsur bahasa yang diteliti yaitu
mengelompokkan isim, fi’il dan harf beserta kedua macam maknanya.
Pengkasifikasian tersebut disajikan dalam bentuk tabel klasifikasi.Setelah data-
data yang dibutuhkan telah dikelompokkan sesuai macam katanya, langkah
selanjutnya yaitu peneliti melakukan analisis komparatif dengan melakukan
pembandingan antara makna standard dan makna google dari isim, fi’il dan harf
tersebut.
Setelah melakukan analisis data, maka peneliti melakukan validasi. Ada
beberapa teknik keabsahan data yang diadaptasi dari Fanani (2008: 75) adalah
sebagai berikut: (1) observasi terus menerus atau membaca dan mengkaji secara
ajeg,cermat dan komprehensif terhadap sumber data, (2) memanfaatkan sumber
lain yang dianalisis untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan kamus “Al-Munawir”
sebagai pembanding, serta mempermudah pemuatan klasifikasi makna google, (3)
peneliti melakukan tanya jawa serta diskusi dengan teman sejawat, yang
merupakan teman satu jurusan yaitu Fathul Lailatul Khoiriyah dan Lailatul
Fitriyah, dan (4) memeriksa kembali data dan catatan yang ada.
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Akurasi Makna Google dalam Kitab “Fathul Qarib”
Akurasi Makna Isim
Makna isim yang dihasilkan google dalam kitab “Fathul Qarib”
dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak sesuai . Makna
google yang sesuai makna standard sebanyak 38 dan sesuai makna kamus
sebanyak 20. Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna standard.
Isim “ ” dalam kalimat “ ” Makna
standardnya: “Sucinya anggota tubuh dari hadast dan najis”.Makna google:
“Anggota kemurnian acara dan yang najis”
Isim “ ”bermakna “najis” dilihat secara satuan kata.
Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah kata
“ ”dalam kalimat
”makna standardnya yaitu “Sunnah Haiat dalam mengerjakan
shalat ada lima belas, yaitu: Mengeraskan bacaan ketika shalat jahr dan
memelankan bacaan ketika shalat sirr, membaca Amin ” dan makna google-nya
“Deskripsi lima belas kunci: dan mewujudkannya di tempat dan diam-diam di
tempat, asuransi,”. Makna google kata tidak sesuai makna standard dan
merupakan makna kamus. Kata asuransi merupakan istilah dalam bidang sosial,
dan bukan istilah keagamaan (fiqih).
Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna
standard sebanyak 61 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya
tidak ditemukan. Contoh isim yang makna google-nya tidak sesuai makna
standard adalah kata dalam kalimat
yang makna standardnya adalah “Ketentuan mengenai perkara yang
tertinggal dalam shalat ada 3, yaitu:Fardhu, sunnah, dan hai‟at” dan makna
google-nya adalah “Dan vakum doa tiga hal: memaksakan, dan tahun, dan tubuh”.
8
Kata diterjemahkan dengan “tahun” oleh google, dan makna standardnya
adalah “sunnah”. Makna google tersebut berbeda dengan makna standard, hal ini
disebabkan kata “ ” dibaca google “ ” sehingga bermakna “tahun”. Google
tidak memperhatikan ejaan dan tanda baca dari kata tersebut, sehingga makna
yang dihasilkan tidak tepat. untuk makna google yang tidak sesuai makna kamus,
datanya tidak ditemukan.
Akurasi Makna Fi’il
Makna fi’il dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak
sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 9, yang sesuai
makna kamus sebanyak 12. Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna
standard adalah sebagai berikut kata “ ” dalam kalimat “
” yang makna standardnya adalah “Setelah shalat subuh, sampai
matahari terbit” dan makna google-nya “setelah sholat subuh sampai terbit
matahari”. Makna standard dan makna google kata “ ” adalah “terbit”
(munculnya matahari). Kedua makna tersebut sama, namun secara satuan kalimat
untuk tata letak kata “terbit (P)” diletakkan sebelum “matahari (S)” tidak lazim
dalam BSa.
Contoh Isim yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah kata
dalam kalimat “
” yang makna standardnya adalah “Menggenggam jari- jari tangan kanan,
kecuali jari telunjuk dalam tasyahhud, dan mengembangkan jari- jari tangan kiri”
dan makna google kalimat itu adalah “menyederhanakan tangan kiri, tangan kanan
dan menangkapnya hanya menunjukkan Michhada Rosario”. Kata “ ”
diterjemahkan google dengan kata “menyederhanakan” (menjadi sederhana/
9
sedikit/ atau lebih kecil), berbeda dengan makna standardnya yang diartikan
“mengembangkan”(sedikit merenganggangkan jemari tangan kiri). kedua hasil
terjemahan tersebut berbeda, namun “menyederhanakan” merupakan salah satu
makna dalam kamus Al-Munawir.
Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna
standard sebanyak 25 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya
tidak ditemukan. Contoh fi’il yang makna google-nya tidak sesuai makna standard
adalah kata dalam kalimat “
” yang makna standardnya adalah
“Imam memerintahkan orang-orang agar bertaubat, bersedekah, meninggalkan
segala bentuk kedzaliman, berdamai dengan para musuh, dan berpuasa selama 3
hari” dan makna google kalimat itu adalah “perintah mereka kepada Imam:
pertobatan, dan amal dan Kheruch keluhan dan musuh rekonsiliasi, dan cepat
selama tiga hari”. Kata “ ” diterjemahkan google dengan “perintah
(menunjukkan kata benda astrak)” sedangkan makna standardnya adalah
“memerintahkan (menunjukkan kata kerja aktif)” kedua hasil terjemahan tersebut
berbeda. Secara morfologi Arab kata “ ” bermakna kata kerja yang
berimbuhan me- dan bukan kata benda. Dalam hal ini google tidak
memperhatikan morfologi kata, sehingga makna yang dihasilkan tidak tepat.
Akurasi Makna Harf
Makna harf dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak
sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 8, yang sesuai
makna kamus sebanyak 3 . Contoh harf yang makna google-nya sesuai makna
standard adalah harf “ ” dalam kalimat “ ” yang makna
standardnya adalah “Membaca tasbih dalam ruku‟ dan sujud” dan makna google
kalimat tersebut adalah “dan pujian saat ruku dan sujud”. Harf “ ” diterjemahkan
10
“dan” dalam makna standard maupun makna google. Kedua makna tersebut sama
dan berfungsi menghubungkan kata sujud dan ruku‟ dalam kalimat itu.
Contoh harf yang makna google –nya sesuai makna kamus adalah harf
“ ” dalam kalimat “
” yang makna standardnya adalah “Isya‟, awal waktunya
adalah apabila mega merah hilang, sedangkan akhirnya- berdasarkan waktu
terpilih-sampai sepertiga pertama malam” dan makna google kalimat tersebut
adalah “Dan makan malam: dan yang pertama waktu dan jika Anda melewatkan
senja merah, dan sebagainya dalam pemilihan untuk sepertiga malam”. Harf “ ”
diterjemahkan “berdasarkan” dalam makna standard dan makna google-nya
“dalam” merupakan makna kamus. Kedua makna tersebut berbeda, secara satuan
kata maupun dalam kalimat.
Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna
standard sebanyak 16 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya
tidak ditemukan. Contoh harf yang makna google-nya tidak sesuai makna
standard adalah harf “ ” dalam kalimat ” yang makna
standardnya adalah “Menutup aurat dengan pakaian yang suci” dan makna google
kalimat tersebut adalah “menutupi tubuh dan pakaian bersih”. Makna standard
harf “ ” dalam kalimat itu adalah “dengan”, dan makna google-nya adalah
“dan”. Pada umumnya kedua makna tersebut dapat dikatakan sama, namun jika
melihat konteks kalimat yang ada harf “ ” dalam hal ini dimaksudkan sebagai
kata bantu untuk menunjukkan keterangan penggunaan sesuatu (pakaian) , bukan
suatu penghubung dua hal/lebih.
Akurasi Makna Google dalam Buku “La Tahzan”
Akurasi Makna Isim
Makna isim dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak
sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 30, dan yang sesuai
11
makna kamus sebanyak 25. Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna
standard adalah kata yang terdapat dalam kalimat “ ”
yang makna standard kalimat itu adalah “matahari ke tempatnya terbit” dan
makna google-nya yaitu “dan matahari ke garis pembukaan” . Untuk kata
“ ” baik makna standard maupun makna google-nya adalah “matahari”.
Meskipun makna isim sama dengan makna standardnya, namun jika
membaca makna google kalimat di atas, maka akan terjadi kebingungan.
Contoh isim yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah kata
“ ” dalam kalimat “ ” yang makna
standardnya adalah “Mengingat dan mengenang masa lalu” dan makna google
kalimat itu adalah “Ingat masa lalu dan berinteraksi dengan dia dan Asthoudarh”.
Untuk kata “ ” makna standardnya adalah “mengenang” dan makna google-
nya adalah “berinteraksi”, makna kamusnya juga adalah “interaksi”, sehingga
makna kamus dan makna google-nya sama yaitu “interaksi”, sedangkan makna
standardnya berbeda.
Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna
standard sebanyak 41 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya
tidak ditemukan. Contoh isim yang makna google-nya tidak sesuai makna
standard adalah kata “ ” dalam kalimat “
” yang makna standardnya adalah
“Dan pada hari inilah, Anda harus bertekadmempersembahkan kualitas shalat
yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh
hati” dan makna google kalimat itu adalah “hanya satu hari Luangkan fokus Anda
dan minat Anda dan kreativitas Anda CDC dan kakek, maka hari ini harus
menawarkan doa merendahkan dan pembacaan merefleksikan dan refleksi
informasi, dan kehadiran laki-laki”. Kata “ ” bermakna “zikir” dalam makna
12
standard, namun makna google-nya adalah “laki-laki”. Makna google tersebut
berbeda dengan makna standard karena dalam kalimat tersebut, google tidak dapat
menganalisa tanda baca yang digunakan dalam kata “ ”, dan hanya
menganalisa tulisan kata tersebut kemudian memberikan makna yang dirasa sudah
tepat menurut google.
Akurasi Makna Fi’il
Makna fi’il dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak
sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 23 , yang sesuai
makna kamus sebanyak 22 . Contoh fi’il yang makna google-nya sesuai makna
standard adalah kata “ ” dalam kalimat “ ” yang makna
standardnya “Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis” dan
makna google-nya “karena telah pergi, selesai”. Kata “ ” makna standardnya
adalah “habis”, makna google-nya adalah “selesai”. Kedua makna tersebut sama-
sama menunjukkan sesuatu yang berakhir/usai hanya ungkapannya yang berbeda.
Namun dalam terjemahan google dhamir “ ” tidak diterjemahkan, sehingga
terjemahannya tidak jelas.
Contoh fi’il yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah kata
“ ” dalam kalimat “ ” yang makna standardnya adalah
“Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu!” dan makna google-nya adalah
“menyelamatkan diri dari bayang-bayang masa lalu”. Kata “ ” bermakna
“selamatkan” dalam makna standard, dan makna google-nya “menyelamatkan”,
makna google tersebut juga merupakan salah satu makna yang disuguhkan dalam
kamus. Antara makna standard “selamatkan” (menunjukkan suatu perintah), se-
dangkan makna google-nya “menyelamatkan” (menunjukkan kata kerja aktif).
Dalam hal ini, google tidak memperhatikan masalah morfologi suatu kata, sehing-
ga hasil terjemahannya tidak tepat.
13
Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna
standard sebanyak 25 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya
tidak ditemukan. Contoh fi’il yang makna google-nya tidak sesuai makna standard
adalah kata dalam kalimat “ ” yang
makna standardnya adalah “dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung
sedetik pun untuk mengingatmu” dan makna google-nya adalah “Anda tidak akan
melihat saya menangis, Anda tidak akan berdiri sebentar Otzkirk”. Makna
standard kata “ ” dalam kalimat tersebut adalah “mengingatmu” dan makna
google-nya adalah “Otzkirk” . Makna google kata tidak sesuai makna
standard dan bukan merupakan makna kamus, dan hanya merupakan bentuk latin
dari kata Arabnya, sehingga pesan kalimat tersebut tidak tersampaikan.
Akurasi Makna Harf
Makna harf dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai dan tidak
sesuai. Makna google yang sesuai makna standard sebanyak 16, yang sesuai
makna kamus sebanyak 6. Contoh harf yang makna google-nya sesuai makna
standard adalah harf “ ” yang terdapat dalam kalimat “
” yang makna standardnya “Mengingat dan
mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya
merupakan tindakan bodoh dan gila” dan makna google-nya adalah “Ingat masa
lalu dan berinteraksi dengan dia dan Asthoudarh, dan kesedihan untuk Masset
kebodohan dan kegilaan”. Harf “ ” diterjemahkan “dan” pada makna standard
dan makna google-nya, sehingga dapat dikatakan kedua makna tersebut sama-
sama sebagai penghubung kata/kalimat. Dalam makna google kalimat tersebut
terdapat beberapa kata yang tidak dapat dipahami maknanya, sehingga meskipun
harf “ ” sebagai penghubung, tetap saja kalimat tersebut tidak bisa dimengerti.
14
Contoh harf yang makna google-nya sesuai makna kamus adalah harf “ ”
dalam kalimat “ ”
yang makna standardnya adalah “Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian
bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan
gila.” dan makna google-nya adalah “Ingat masa lalu dan berinteraksi dengan dia
dan Asthoudarh, dan kesedihan untuk Masset kebodohan dan kegilaan”. Harf “ ”
makna standardnya adalah “atas” dalam kalimat tersebut menunjukkan suatu
faktor penyebab dan makna google-nya adalah “untuk” tidak dapat dipahami
maknanya, karena tidak ada kesinambungan antar kata.
Makna yang tidak sesuai meliputi makna google yang tidak sesuai makna
standard sebanyak 12 dan makna google yang tidak sesuai makna kamus, datanya
tidak ditemukan. Contoh harf yang makna google-nya tidak sesuai makna
standard adalah harf “ ” dalam kalimat “
” yang makna standardnya adalah “maka apakah nasi basi
yang telah Anda makan kemarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu
ada) itu akan merugikan Anda?” dan makna google-nya adalah “dapat menyakiti
kamu roti yang buruk kemarin kering, atau roti besok diharapkan tidak ada”. Harf
“ ” makna standardnya adalah “apakah (kata tanya)” dan makna google-nya
adalah “dapat (merupakan kata biasa, tidak menunjukkan fungsi tertentu)”. Kedua
makna tersebut berlainan.
Dari hasil serta pemahasan dari beberapa isim, fi’il serta harf yang terdapat
dalam kitab “Fathul Qarib” dan buku “La Tahzan” di atas, dapat diketahui bahwa
makna google dikelompokkan menjadi makna google yang sesuai makna standard
dan makna kamus, serta makna google yang tidak sesuai makna standard dan
kamus. Dalam tataran kalimat makna isim, fi’il serta harf tidak bermakna atau
tidak bisa dipahami maknanya karena beberapa hal, meliputi ketidak sesuaian
padanan makna kata, hubungan antar kata dalam satu kalimat yang tidak
berkesinambungan, serta urutan tata kalimat yang tidak tepat dll.
15
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
akurasi makna google dalam kitab “Fathul Qarib” dari sisi isim, fi’il, serta harf
yang makna google-nya tidak sesuai makna standard merupakan jumlah yang
paling banyak. Untuk makna isim, fi’il serta harf yang sesuai makna standard
merupakan makna google yang sesuai, meskipun ungkapan maknanya bisa
berbeda, dan untuk makna google yang sesuai makna kamus merupakan makna
yang masih umum yang terdapat dalam kamus Al-Munawir dan bukan makna
khusus untuk istilah dalam bidang tertentu dalam hal ini yaitu bidang keagamaan.
Dan untuk makna isim, fi’il serta harf yang tidak sesuai makna standard
disimpulkan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan masalah keakuratan
unsur-unsur linguistik bahasa meliputi ejaan dan tanda baca, tata kalimat,
morfologi dan leksikon yang tidak diperhatikan google, sehingga makna yang
dihasilkan tidak tepat dan pesan yang terkandung di dalamnya tidak dapat
dipahami.
Akurasi makna google dalam buku “La Tahzan” dapat disimpulkan bahwa
adalah makna google yang paling banyak dari isim, fi’il, serta harf adalah makna
yang tidak sesuai dengan makna standard . Untuk makna isim, fi’il serta harf yang
sesuai merupakan makna yang sesuai dengan makna standard, meskipun
ungkapannya bisa berbeda serta makna google yang sesuai makna kamus. Dan
untuk makna isim, fi’il serta harf yang tidak sesuai makna standard ditemukan
beberapa masalah yang berkaitan dengan unsur linguistik bahasa yang meliputi
ejaan dan tanda baca, tata kalimat, morfologi dan leksikon yang tidak tepat.
Saran
Saran yang dapat disampaikan peneliti kepada pembaca khususnya pener-
jemah harus bisa memilih sarana yang tepat dalam penerjemahan, sehingga dapat
mencapai ekuivalensi penerjemahan. Selain itu juga diharapkan dapat meman-
faatkan segala fasilitas yang terdapat pada aplikasi “google translate” secara be-
nar serta meneliti kembali terjemahan yang dihasilkan oleh aplikasi “google trans-
late”. Begitu juga saran untuk penelitian lanjutan adalah agar melakukan
16
penelitian yang lebih luas mengenai terjemahan yang dihasilkan oleh google
translate. Jika penelitian ini telah meneliti tentang hasil terjemahan isim, fi’il, dan
harf dengan aplikasi google translate dalam sebuah teks, mungkin bagi penelitian
lanjutan dapat meneliti tarkib, bahkan bisa juga sampai tataran kalimat.
17
DAFTAR RUJUKAN
Adib, Khoirul. 2009. Bahasa Arab Dalam Khazanah Budaya Nusantara: Prespek-
tif Historis dan Kontribusinya dalam Rekayasa Budaya Nasional. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Fanani, Fachrudin. 2008. “Problematika dalam Proses Penerjemahan Buku
Mu’jizat Muhammadiyah dari Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia”.
Skripsi. PPs UM
Josef ,Franz Och. 2006. Google Translate. (http//googletranslate//wikimedia.com,
diakses tanggal 10 september 2011).
Machali, Rochayah. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Depok: Grasindo.
Muyassaro, Puspitarini. 2005. Padanan Makna Antologi Cerpen Lailah Az-Zifah
Dengan Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia. Skripsi. PPs UM.
Saukah, Ali & Rofi‟uddin, Ah & Susilo, Herawati & Mukhadis, A & Soetjipto,
Budi, Eko & Winarno & Waseso, Mulyadi Guntur & Margono &
Aminarti. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Sukamto Imaduddin & Munawari, Ahmad, 2007. Tata Bahasa Arab Sistematis(
Pendekatan Baru Mempelajari Tata Bahasa Arab). Yogyakarta: Nurma
Media Idea.
Syihabbuddin, 2005. Penerjemahan Arab Indonesia ( Teori Dan Praktek). Ban-
dung: Humaniora.
Top Related