BUKU PANDUAN PRAKTIKUM MATA KULIAH KAPAL PERIKANAN
OLEH: TIM ASISTEN KAPAL PERIKANAN
Nama :
NIM :
Kelompok :
Kelas :
Asisten :
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG2019
TIM PENYUSUNBUKU PANDUAN KAPAL PERIKANAN
SEMESTER GENAP 2019
1. Daftar Nama Dosen
No Nama NIP
1 Ir Agus Tumulyadi, MP 19640830 198903 1 002
2 Dr. Ali Muntaha, APi., SPi, MT 19600408 198603 1 003
3 Sunardi, ST., MT 19800605 200604 1 004
No. Nama NIM No. HP
1 Dimas Trio Kurniawan 155080200111021 081555414396
2 Lia Dwi Utami 155080200111033 082337152668
3 M. Imron Riza Kurniawan 155080200111040 085878962397
4 Pramisti Sagita A.C 155080200111043 081336842770
5 Dinda Puspita Ningtyas 155080201111010 085749000093
6 Jesti Belasavitri Habeahan 155080201111067 085270446242
7 Nurina Ardya Garini 155080207111020 085330731660
8 Hazmi Taris Abiseka 155080207111029 081357759220
9 Mochamad Dendy Zulhilmi 165080201111054 082248970088
10 Yasmin Nadhilah 165080201111027 085536582674
11 Alfin Muhammad 165080207111013 081380928740
12 Januar Putri Ramadhani 165080207111001 082142753256
13 Arbi Nurhakim 165080200111046 087794175729
14 Firci Asmoro 165080201111010 083833819033
15 Sinta Angger Triska Larasati 165080200111017 085816214939
2. Daftar Nama Asisten
iBuku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Segala Limpahan rahmat dan karunia-Nya,sehingga buku pedoman praktikum
kapal perikanan ini dapat tersusun dengan baik yang akan disajikan dalam suatu
pedoman pelaksanaan praktikum pada dasaranya merupakan hasil rangkuman
dari berbagai referensi dalam memandu praktikum. Dilengkapi dengan metode-
metode praktis untuk memudahkan dalam pengambilan data di lapangan.
Demikian buku panduan ini dapat terselesaikan, tidak luput dari berbagai
kekurangan. Maka dari itu, berbagai kritik dan saran yang dapat membangun
dalam perbaikan buku panduan ini diharapkan dari berbagai pihak. Diucapkan
rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung telah membantu
dalam penyelesaian pedoman panduan praktikum ini.
Malang, 27 Februari 2019
Mengetahui,Dosen Materi Kapal Perikanan
I r. A G U S T U M U L Y A D I , M. P NIP. 196408301989031002
iiBuku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR v
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................2
1.3 Waktu dan Tempat..........................................................................................2
2. TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Definisi dan Karakteristik Kapal Perikanan.................................................3
2.1.1 Defenisi kapal.........................................................................................3
2.1.2 Karakteristik Kapal Perikanan................................................................3
2.2 Kontruksi dan Bagian kapal..........................................................................4
2.2.1 Kontruksi Kapal......................................................................................4
2.2.2 Bagian Kapal..........................................................................................4
2.2.3 Bangunan Dalam kapal........................................................................12
2.3 Ukuran Utama Kapal....................................................................................14
2.4 Perbandingan Ukuran Utama Kapal...........................................................15
2.5 Koefisien Bentuk..........................................................................................17
2.5.1 Koefisien Garis Air (Water Plan Area Coeficient, Cw)...........................17
2.5.2 Koefisien Gading Besar (Midship Coeficient, CM)................................18
2.5.3 Koefisien Blok (Block Coeficient, CB)...................................................18
2.5.4 Koefisien Perismatik Memanjang (Longitudinal Perismatic Coeficient,
Cρ).................................................................................................................19
2.5.5 Koefisien Perismatik Tegak (Vertical Perismatic Coeficient, Cρv).........19
2.4 Perawatan Kapal...........................................................................................20
iiiBuku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
2.5 Maxsurf............................................................................................................22
2.6 Hidromax.......................................................................................................23
3. MATERI PRAKTIKUM KAPAL PERIKANAN 24
3.1 Ukuran Utama kapal dan Koefisien Bentuk...............................................24
3.2 MaxsurfPro....................................................................................................24
3.2 HydromaxPro................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA 27
Lampiran 28
Aturan Simpson 1...............................................................................................28
Cara mencari nilai koefisien bentuk, prosentase luas tiap sections, LCB (Longitudinal Center of Bouyancy) menggunakan diagram NSP (Nederlandsch Scheepbouwkundig Proefstation)..........................................30
Cara mencari koefisien blok dan koefisien prismatic menggunakan bilangan
Froude (Fn)...........................................................................................................33
ivBuku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Kapal....................................................................................4
Gambar 2. Bagian Kapal........................................................................................4
Gambar 3. Bentuk-bentuk Lambung Kapal............................................................6
Gambar 4. Geladak Kapal......................................................................................7
Gambar 5. Dasar Berganda...................................................................................8
Gambar 6. Ruang Pemisah....................................................................................8
Gambar 7. Sekat Kedap Air....................................................................................9
Gambar 8 Ukuran Utama Kapal 2........................................................................14
Gambar 9. Koefisien Garis Air..............................................................................17
Gambar 10. Koefisien Gading Besar....................................................................18
Gambar 11. Koefisien Blok...................................................................................18
Gambar 12. Koefisien Perismatik.........................................................................19
Gambar 13. Koefisien Perismatik Tegak..............................................................20
vBuku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
fa p e ri k @u b . ac . id
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang
digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau
ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di
bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak
berpindah-pindah (Permen Perhubungan No. 29 Tahun 2014).
Ilmu Bangunan Kapal merupakan salah satu bagian dari ilmu Kecakapan
Pelaut (seamenship), yang akhir-akhir ini makin berkembang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Perkembangan kemajuan teknologi khususnya yang
menyangkut teknologi perkapalan dan konstruksi kapal-kapal yang dibangun
menurut jenis dan sifat muatan yang diangkut, bentuk pengapalan muatan,
trayek-trayek yang akan dilalui.
Dalam hal perancangan dan pengoperasian kapal ikan, selain alat
tangkap yang mempunyai peranan penting kita juga harus memperhatikan
karakteristik kapal yang disesuaikan dengan misi dan beban operasi kapal itu,
seperti hambatan, stabilitas, dan olah gerak kapal karena hal itu akan menjadi
faktor penunjang keberhasilan penangkapan ikan. Berdasarkan
karakteristiknya kapal didefinisikan berdasarkan ukuran utamanya. Melalui
penentuan ukuran utama diharapkan kapal dapat memenuhi kebutuhan
pengguna dengan memiliki kinerja teknik dan ekonomi yang optimal. Nelayan
secara umum mengetahui teknik menangkap ikan dan dia juga mengetahui
kebutuhan dana yang digunakan untuk beroperasi (Jatmiko et al.,2012).
Perawatan kapal dilakukan untuk mencegah kegagalan sistem maupun
untuk mengembalikan fungsi sistem jika kegagalan telah terjadi. Jadi tujuan
Utama dari perawatan adalah untuk menjaga dan memperbaiki keandalan dari
sistem dan kelancaran produksi atau operasi. Kebijaksanaan dalam perawatan
pada dasarnya sangat tergantung pada pihak manajemen, rekomendasi dari
pihak decision maker, pengalaman, kualitas dan kondisi operasi, ketersediaan
dana dan tenaga serta jadwal operasi kapal (Yanif et al., 2005).
1Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kapal perikanan yaitu
1. Mahasiswa dapat memahami teori yang didapatkan di bangku
perkuliahan untuk kemudian diaplikasikan di kehidupan nyata.
2. Mahasiswa mampu mengamati dan mengukur ukuran utama kapal.
3. Mahasiswa mampu mengetahui koefisien bentuk pada kapal.
4. Mahasiswa mampu mengetahui luas midship kapal dan volume displacemen
pada kapal.
5. Mahasiswa mampu mendesain kapal menggunakan aplikasi Maxsurf.
7. Mahasiswa mampu menganalisis stabilitas pada kapal dengan aplikasi yang
digunakan dalam praktikum Hidromax
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Kapal Perikanan terdiri dari dua kali praktikum. Praktikum kelas
dilaksanakan pada tanggal 22 Maret - 25 April 2019 di Gedung D.1.1 dan C.3.1
setiap hari rabu dan kamis Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya.
2Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
fa p e ri k @u b . ac . id
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan Karakteristik Kapal Perikanan2.1.1 Defenisi kapal
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang di laut, pada semua
daerahyang mempunyai perairan tertentu. Kapal perikanan yaitu kapal, perahu,
atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan,
mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan
ikan dan pengolahan ikan.
Kapal perikanan terdiri dari kapal penangkap ikan dan kapal bukan
penangkap ikan, dengan tipe dan jenis, meliputi:
Kapal penangkap ikan: kapal pukat hela, kapal pukat cincin, kapal jaring
insang, kapal jaring angkat, kapal pancing, dan lain – lain.
Kapal bukan penangkap ikan: kapal induk perikanan, kapal pengangkut
perikanan, kapal riset perikanan, kapal latih perikanan.
2.1.2 Karakteristik Kapal Perikanan
Secara umum, jenis-jenis kapal perikanan sendiri tergantung dengan alat
tangkap yang digunakan. Alat tangkap yang biasa digunakanseperti purse
seine, trawl, long line dan lain-lain. Jenis-jenis alat tangkap ini selain
mempengaruhi terhadap jenis-jenis kapal perikanan juga mempengaruhi
bentuk- bentuk kapal.
Dengan kata lain, lain alat tangkap lain pula bentuk kapalnya. Hal itu
disebabkan karena instrumen yang digunakan untuk mendukung ketika
melakukan penangkapan ikan akan berbeda pada setiap jenis alat tangkap.
3Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
2.2 Kontruksi dan Bagian kapal
2.2.1 Kontruksi Kapal
Gambar 1. Kerangka Kapal
Keterangan:
1. Geladak,
2. Linggi Buritan,
3. Gading,
4. Linggi Haluan
5. Kemudi
6. Lunas,
2.2.2 Bagian Kapal
Gambar 2. Bagian Kapal
Keterangan:1. Linggi haluan
2. Dinding kedap air muka
3. Dinding kedap air muka kamar mesin
4Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
4. Dinding kedap air belakang
5. Dinding kedap air belakang kamar mesin
6. Linggi buritan
7. Linggi baling baling
8. Poros baling baling
9. Baling baling
10. Kemudi
11. Tangki pik depan
12. Ruang muat
13. Kamar mesin
14. Ruang must belakang
15. Tangki pit belakang
16. Dasar gandaa
17. Tembusan
18. Bak
19. Anjungan
20. Cerobong
21. Rumah rumah
22. Geladak utama
23. Kepala palkah
Istilah-istilah penting dalam Bangunan Kapal:
a. Lambung KapalBadan kapal biasanya panjang dan simetris terhadap bidang tengah
memanjang kapal. Kapal pada umumnya di bagian tengah berbentuk persegi
panjang dengan kedua sudut dibawahnya dibulatkan. Dihaluan dan buritan
bentuknya mendekati huruf v (fi). Bagian depan disebut haluan, bagian
belakang disebut buritan, bagian bawah disebut alas, dan kedua dinding
disamping disebut sisi atau lambung. Alas bersama lambung kiri dan kanan
disebut kulit luar. Kulit luar yang berada di atas permukaan air atau jarak vertikal
seluruh lambung kapal yang diukur dari tepi deck ke garis muat disebut lambung
bebas (free board). Kulit kapal baja masing-masing pelatnya dapat dihubungkan
dengan cara las atau cara keling. Cara las adalah menghubungkan pelat setelah
terlebih dahulu bagian pelat yang akan disambung dicairkan, dan cara keling
adalah menyambung pelat menggunakan paku keeling.
5Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Bentuk Lambung kapal perikanan pada bagian haluan berbentuk ”V
Bottom, sedangkan pada bagian tengah hingga buritan terdapat lima variasi
bentuk kasko kapal perikanan, yaitu:
1. Round bottom, yaitu tipe lambung kapal dengan bentuk bulat hampir
setengah lingkaran;
2. Round flat bottom, yaitu tipe lambung kapal dengan bentuk bulat yang rata
pada bagian bawahnya;
3. ”U” bottom, yaitu tipe lambung kapal yang memiliki bentuk seperti huruf ”U”,
4. Akatsuki bottom, yaitu tipe lambung kapal yang berbentuk hampir
menyerupai huruf ”U”, tetapi setiap lekukannya membentuk suatu sudut dan
rata pada bagian bawahnya; dan
5. Hard chin bottom, yaitu tipe lambung kapal yang berbentuk hampir sama
dengan Akatsuki bottom, tetapi pertemuan antara lambung kiri dan kanan
kapal pada bagian lunas membentuk suatu sudut seperti dagu.
Gambar 3. Bentuk-bentuk Lambung Kapal
Keterangan:a. Tipe ‘’V’’ bottom
b. Tipe round bottom
c. Tipe round flat bottom
d. Tipe ‘’U’’ bottom
6Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
e. Tipe akatsuki bottom
f. Tipe hard chin bottom
b. Geladak
Lapisan yang menghubungkan bagian atas kapal disebut deck atau
geladak. Geladak ditopang oleh balok geladak. Geladak dibuat tidak datar, akan
tetapi melengkung ke arah melintang yang disebut cembung geladak dan
mendukung ke arah memanjang disebut lengkung geladak atau gaing. Geladak
paling atas yang menerus sepanjang kapal disebut geladak utama dan geladak
yang terletak di atas ruang timbul disebut geladak kimbul, di atas ruang akil
disebut geladak akil, di atas anjungan disebut geladak jembatan dangeladak
untuk menempatkan sekoci disebut geladak sekoci.
c. KimbulKimbul adalah bangunan yang berdinding tipis selebar kapal di atas
geladak utama yang berada di bagian buritan, di bagian tengah adalah
anjungan dan di depan adalah akil. Pada geladak utama dibuat lubang palka
untuk lewat barang muatan kapal ke dan dari dalam palka. Lubang palka diberi
penutup palka.
Gambar 4. Geladak Kapal
d. Dasar BergandaDasar Berganda (Double Bottom) adalah dasar yang rangkap dua. Sebelah
luar alas kapal dan sebelah dalam alas dalam (Top Tank) digunakan untuk:
1. Mempertinggi keselamatan kapal di dalam pelayaran bila terjadi kerusakan
pada dasar kapal.
2. Sebagai tempat “air ballast” bila kapal berlayar tanpa muatan.
3. Sebagai tempat penyimpanan bahan bakar, minyak pelumas dan air tawar.
7Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
4. Dengan diisinya ruang dasar berganda dengan muatan cair dapat
memperbaiki stabilitas.
Gambar 5. Dasar Berganda
e. Ruang Pemisah (Cofferdam)
Ruangan yang terdapat pada dasar berganda untuk memisahkan tangki-
tangki yang diisi dengan cairan yang berbeda jenis.
f. Sekat Kedap Air (Bulk Head)Ada 2 (dua) macam sekat kedap air yaitu:
1. Sekat Kedap Air Melintang (Transversal Bulk Head)
2. Sekat Kedap Air Memanjang (Longitudinal Bulk Head)
Sekat kedap air berguna untuk:
Membagi kapal atas beberapa bagian (Kompertment) yang kedap air.
Menambah kekuatan melintang kapal
Mencegah atau membatasi menjalarnya api apabila terjadi kebakaran dan air
apabila terjadi kebocoran pada salah satu ruangan.
Banyaknya sekat kedap air melintang yang harus dipasang menurut
ketentuan SOLAS adalah:
2.1 Satu buah sekat pelanggaran (Collision Bulk Head)
2.2 Satu buah sekat kedap air kamar mesin bagian depan
Gambar 6. Ruang Pemisah
8Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
Gambar 7. Sekat Kedap Air
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
2.3 Satu buah sekat kedap air kamar mesin bagian belakang
2.4 Satu buah sekat kedap air belakang (After Peak Bulk Head)
g. Tangki Ceruk (Peak Tank)
Tangki Ceruk ada 2 macam antara lain:
1. Ceruk Haluan (Fore Peak Tank), yaitu tangki yang dibatasi bagian depan
oleh linggi haluan dan di belakang oleh sekat pelanggaran. Ceruk haluan
dipergunakan untuk tangki ballas atau bak rantai jangkar.
2. Ceruk Buritan (After Peak Tank) yaitu, tangki yang dibatasi oleh linggi
buritan dan dinding sekat kedap air belakang. Ceruk buritan berguna untuk
air ballast.
Gambar 8. Tangki Ceruk
h. LinggiBadan kapal dilengkapi oleh bagian depan dengan linggi haluan (Stem)
dan bagian belakang dengan linggi buritan (Stern Post) yang merupakan ujung-
ujung yang kokoh untuk suatu kapal.
1. Linggi Haluan (Stem)
Ada beberapa bentuk linggi haluan yang kita ketahui yaitu:
9Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Gambar 9. Macam-Macam Bentuk Linggi Haluan
Keterangan:
a.1. Linggi tegak (Vertical Stem)
a.2. Linggi condong (Racked Stem)
a.3. Linggi bulba (Bulb Stem)
a.4. Linggi Maier (Maier Stem)
a.5. Linggi Gunting (Clipper Stem)
a.6. Linggi Pemecah Es (Ice Breaker Stem)
2. Linggi Buritan (Stern Post)
Ada beberapa bentuk linggi buritan antara lain:
Gambar 10. Macam-Macam Bentuk Linggi Buritan
Keterangan :
b.1. Bentuk Eliptik.
b.2. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudi imbang.
b.3. Bentuk Jelajah (Cruiser) dengan kemudigantung.
b.4. Bentuk Balok Lintang (Transom)
10Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
i. Kemudi
Kemudi berfungsi untuk mengolah gerak kapal. Untuk menggerakkan
daun kemudi yang berada di bawah permukaan air, dipergunakan mesin kemudi
yang dihubungkan dengan poros kemudi pada ruang mesin kemudi. Mesin
kemudi dapat dioperasikan dari ruang nahkoda yang berada di anjungan.
Ada bermacam-macam bentuk dan jenis daun kemudi antara lain :
Gambar 11. Bentuk Kemudi
j. Kamar MesinMesin kapal mempunyai ruangan tersendiri yang disebut kamar mesin.
Dalam kamar mesin ini diletakkan Mesin Induk (Main Engine), mesin Bantu
(Auxilary Engine), pompa-pompa, kompresor dan sebagainya. Lebar kamar
mesin selebar kapal sedangkan panjangnya kurang lebih 15
% dari panjang kapal. Adapun letak kamar mesin ini ada di belakang atau
ditengah-tengah kapal. Pada kapal ikan, umumnya ditempatkan di tengah, hal
ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada anak buah kapal agar
dapat bekerja di bagian belakang pada kapal ikan.
11Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Gambar 12. Kamar Mesin
k. Palka IkanRuang palka (ruang muat) adalah ruangan dibawah geladak gunanya
untuk tempat menyimpan muatan kapal. Barang muatan harus dapat tersimpan
dengan baik, tidak rusak dan tidak busuk. Karena itu ruangan palka harus dapat
memenuhi beberapa persyaratan tertentu diantara ialah:
Ruang palkah harus kedap air, artinya barang yang ada di dalam ruang
palka tersebut harus dapat dijamin tidak kemasukan air.
Ruang palka harus tidak mudah terpengaruh panas dari luar sehingga es
yang di dalam palka tidak mudah mencair atau suhu yang rendah di dalam
palka tidak mudah berubah naik.
Gambar 13. Palka Ikan
2.2.3 Bangunan Dalam kapal
Bangunan dalam kapal adalah bangunan atau ruangan-ruangan
yang dibuatdi bawah geladak utama. Bangunan dalam kapal terdiri dari: ceruk
depan (fore peak tank) dan ceruk belakang (after peak tank), ruang palkah,
ruang mesin, dasar berganda, ruang tempat menyimpan makanan, gudang, dan
lain sebagainya.
Untuk tujuan memperkokoh konstruksi kapal dan membentuk bangunan dalam
kapal, pada umumnya bangunan dalam kapal dilengkapi dengan bagian- bagian
kapal yang dikenal dengan kerangka kapal. Bagian-bagian itu adalah terdiridari:
lunas, linggi, gading, kulit, dan geladak. Bagian-bagian kapal inilah yang
12Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
fa p e ri k @u b . ac . id
membentuk sebuah kerangka bangunan dalam kapal yang akhirnya
membentuk sebuah lambung kapal.
Lunas berfungsi sebagai tempat bertumpunya linggi dan gading
serta memperkokoh konstruksi melintang kapal;
Linggi berfungsi sebagai :tumpuan tempat menempelnya kulit,sebagai
dasar membentuk bentuk haluan dan buritan, di samping itu tentu saja
berfungsi untuk memperkokoh-konstruksi kapal secara keseluruhan
(vertikal dan melintang).
linggi belakang berfungsi sebagai tempat kedudukan poros baling-
baling
Kulit berfungsi untuk menutupi seluruh kerangka kapal, sehingga
kapal menjadikedap air dan mempunyai daya apung,
Geladak berfungsi untuk menutupi seluruh bangunan dalam kapal
(lambung), sehingga barang atau orang yang berada di dalamnya
terlepas dari berbagai macam bahaya atau ancaman. Misalnya : hujan,
panas, angin dan lain sebagainya. Olehkarenanya dikenal dengan
geladak pelindung,
Gading berfungsi sebagai tempatnya bertumpunya kulit, membentuk
bangunan bangunan dalam kapal, dan memperkokoh konstruksi
melintang kapal,
Bangunan atas kapal adalah bangunan kapal yang dibuat di atas
geladak utama (main deck), sedangkan bangunan dalam kapal adalah
bangunan kapal yang dibuat di bawah geladak utama. Ada ornamen
pendukung yang melengkapi bangunan atas dan dalam kapal, dan
sangat variatif untuk masing-masing jenis kapal perikanan.
13Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
Gambar 14. Ukuran Utama Kapal 1
Gambar 8 Ukuran Utama Kapal 2
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
fa p e ri k @u b . ac . id
2.3 Ukuran Utama Kapal
Penjelasan dimensi Panjang Kapal
LOA (length over all) adalah panjang keseluruhan dari kapal yang
diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan.
LBP ( length between perpendicular) adalah jarak antara garis
tegak buritan dan garis tegak haluan yang diukur pada garis air muat
LWL (length on the waterline) adalah jarak garis muat, yang diukur dari
titik potong dengan linggi haluan sampai titik potong dengan linggi
buritan diukur pada bagian luar linggi haluan dan linggi buritan
14Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
fa p e ri k @u b . ac . id
BWL (breadth at the waterline) adalah lebar terbesar kapal yang diukur
pada garis air muat.
B (breadth) adalah jarak mendatar gading tengah kapal yang diukur
pada bagian luar gading
H adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak yang terendah
T (draught) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai pada garis air
muat.
2.4 Perbandingan Ukuran Utama Kapal
Perbandingan ukuran utama kapal adalah L/B, L/H, B/T dan H/T.
Panjang kapal (L) mempunyai pengaruh pada kecepatan kapal dan pada
kekuatan memanjang kapal. Penambahan panjang L pada umumnya akan
mengurangi tahanan kapal pada displacemen tetap, dan akan mengurangi
kekuatan memanjang kapal. Penambahan panjang dapat pula mengurangi
kemampuan olah gerak kapal (maneuver), mengurangi penggunaan fasilitas dok,
galangan dan terusan. Sedangkan pengurangan panjang L pada displasemen
tetap dapat mengakibatkan ruang badan yang besar.
Pada harga L/B yang besar terutama sesuai untuk kapal-kapal dengan
kecepatan yang tinggi dan mempunyai perbandingan ruangan yang baik, akan
mengurangi kemampuan olah gerak kapal dan stabilitas kapal. Pada harga L/B
yang kecil memberikan kemampuan stabilitas yang baik, tetapi akan
menyebabkan penambahan tahanan kapal.
Perbandingan L/H terutama mempunyai pengaruh terhadap kekuatan
memanjang kapal. Pada harga L/H yang besar akan mempunyai pengaruh
terhadap kekuatan memanjang kapal, sebaliknya untuk harga L/H yang kecil
akan menambah kekuatan memanjang kapal.
Oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) 2006, memberikan persyaratan L/H sebagai
berikut:
L/H = 14 disyaratkan untuk daerah pelayaran samudra L/H = 15 disyaratkan
untuk daerah pelayaran pantai
L/H = 17 diisyaratkan untuk daerah pelayaran lokal
L/H = 18 diisyaratkan untuk daerah pelayaran terbatas
15Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Menurut BKI 1996 Pelayaran pantai adalah pelayaran sepanjang pantai, bila
jarak ke pelabuhan terdekat dan jarak dari pantai tidak melebihi 200 mil.
Pelayaran lokal adalah pelayaran menyusur pantai, bila jarak pelabuhan terdekat
dan jarak dari pantai tidak melebihi 50 mil.
Pelayaran terbatas (tenang) adalah perairan dangkal, teluk atau perairan serupa
di mana kondisi lautnya tidak ganas. Sedangkan pelayaran samudera adalah
pelayaran yang melintasi antara samudera. Dari ketentuan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa daerah yang mempunyai gelombang besar atau pengaruh-
pengaruh luar lainnya yang lebih besar sebuah kapal mempunyai persyaratan
harga perbandingan L/H yang lebih kecil. Namun mungkin saja terjadi
penyimpangan dari ketentuan tersebut, oleh karena itu diperlukan perhitungan
kekuatan konstruksi yang dapat dipertanggungjawabkan serta menjamin
keamanan
Lebar kapal B, terutama mempunyai pengaruh terhadap tinggi metacenter.
Penambahan lebar B, pada displacement, panjang dan sarat kapal tetap akan
menyebabkan kenaikan tinggi metacenter MG. Penambahan lebar pada
umumnya digunakan untuk mendapatkan penambahan ruangan kapal. Akan
tetapi kerugiannya adalah mengurangi fasilitas penggunaan dok, galangan dan
terusan.
Perbandingan B/T mempunyai pengaruh terhadap stabilitas kapal. Harga B/T
yang rendah akan mengurangi stabilitas dan perbandingan B/T yang besar akan
memiliki stabilitas yang baik
Tinggi dek H, akan mempunyai pengaruh pada titik berat kapal (centre of
gravity) KG, dan juga pada penambahan kekuatan kapal dan penambahan
ruangan dalam kapal. Penambahan tinggi dek H akan menyebakan kenaikan KG,
sehingga tinggi metacenter MG berkurang. Pada umumnya kapal barang
mempunyai harga KG sebesar 0,6 H.
Sarat air T,mempunyai pengaruh terhadap tinggi center of buoyancy (KB).
Penambahan sarat T pada displacement, panjang dan lebar kapal yang tetap
akan menyebabkan kenaikan KB. Sarat T yang besar selalu dihindarkan karena
dapat menyebabkan kapal kandas , mengurangi jumlah pelabuhan yang dapat
16Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
disingggahi, sehingga daerah pelayaran menjadi terbatas serta penggunaan
fasilitas dok, galangan dan terusan menjadi berkurang pula.
Perbandingan H/T mempunyai pengaruhdengan reserve displacement atau
daya apung cadangan. Harga H/T yang besar dapat dijumpai pada kapal
penumpang. Bila H – T maka disebut lambuing timbul (free board) dimana secara
sederhana bahwa lambung timbul adalah tinggi tepi dek dari permukaan air.
Tabel 3 memberikan data permbandingan ukuran utama kapal pada berbagai
jenis kapal.
2.5 Koefisien Bentuk
Koefisien bentuk adalah koefisien yang menggambarkan karakteristik kapal
(besar, kecil, langsing atau gemuk, cepat atau lambat) dengan membandingkan
bentuk badan kapal dan suatu persegi panjang atau pun kotak. Koefisien bentuk
terdiri dari koefisien garis air (water plan area coefficient, CW), koefisien gading
besar (midship coefficient, CM) koefisien blok (block coefficient,CB) koefisien
prismatik memanjang, CP) ,koefisien prismatik tegak (Vertical Prismatik
Coefficient, CPV)
2.5.1 Koefisien Garis Air (Water Plan Area Coeficient, Cw)
CW adalah perbandingan antara luas garis air muat (AWL) dengan dengan
luas penampang ABCD.
Gambar 9. Koefisien Garis Air
Luas persegi panjang ABCD adalah LWL x B. Sehingga dapat ditulis bahwa
Harga CW kapal yang berbentuk runcing pada umumnya 0,70 – 0,90.
17Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
2.5.2 Koefisien Gading Besar (Midship Coeficient, CM)
CM adalah perbandingan antara luas penampang gading besar AM yang terendam
air dengan luas penampang yang lebarnya B dan tingginya T (sarat).
Gambar 10. Koefisien Gading Besar
Dapat dirumuskan:
2.5.3 Koefisien Blok (Block Coeficient, CB)
Koefisien blok adalah perbandingan volume karena kapal dengan volume balok
yang terendam ke dalam air.
Gambar 11. Koefisien Blok
Dapat dirumuskan:
Dari harga CB dapat dilihat apakah bentuk badan kapal mempunyai bentuk yang
ramping atau gemuk. Pada umumnya kapal cepat mempunyai harga CB yang
18Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
rendah dan sebaliknya kapal-kapal lambat mempunyai harga CB yang besar.
Pada umumunya harga CB berada antara 0,20 – 0.84, di mana batas terendah
dijumpai pada kapal-kapal layar, sedangkan batas terbesar dijumpai pada kapal-
kapal tanker dan kapal-kapal sungai.
2.5.4 Koefisien Perismatik Memanjang (Longitudinal Perismatic Coeficient, Cρ)
Koefisien prismatic memanjang adalah perbandingan antara volume badan
kapal yang berada di bawah permukaan air (volume karena) dengan volume
prisma yang memiliki luas penampang midship AM dan panjang LWL
Gambar 12. Koefisien Perismatik
Dapat dirumuskan:
Harga CP biasanya menunjukkan kelangsingan bentuk dari kapal. Harga CP pada
umumnya antara 0,50 – 0,92.
2.5.5 Koefisien Perismatik Tegak (Vertical Perismatic Coeficient, Cρv)
Koefisien prismatic tegak adalah perbandingan antara volume badan kapal
yang berada di bawah permukaan air (volume karena) dengan volume prisma
yang memiliki luas penampang garis air (WPA) dan tinggi sarat (T)
19Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Gambar 13. Koefisien Perismatik Tegak
Dapat dirumuskan:
Jadi koefisien prismatik tegak sama dengan koefisien blok dibagi dengan
koefisien garis air. Perlu diingat bahwa nilai Cp selalu sedikit lebih besar dari nilai
Cb di setiap garis air (waterline). Cp digunakan terutama oleh para peneliti pada
tangki percobaan untuk melakukan pengujian hambatan pada berbagai prototipe
bentuk lambung kapal tertentu. Nilai Cb dan Cw berubah saat saart air (draft)
bergerak dari sarat muatan penuh ke ballast kosong (light ballast) hingga ke sarat
kosong (dikenal dengan istilah light ship condition). Besar Cw, Cb, Cm dan Cp
berguna untuk mengetahui ukuran desain bentuk kapal yang sesuai pada
berbagai jenis kapal.
2.4 Perawatan Kapal
Perawatan kapal adalah pemeliharaan kapal agar selalu dalam keadaan
yang siap operasional dan dapat memenuhi jadwal pelayaran kapal yang telah
ditentukan tepat pada waktunya,. Dapat di katakan juga bahwa perawatan
adalah gabungan dari suatu kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga
atau mengembalikan suatu peralatan menjadi seperti sediakala pada kondisi
yang baik, untuk dapat dipergunakan kembali. Perawatan kapal terdiri dari
berbagai macam, yaitu pengecetan, scrub dan cuci kapal, pemakalan dan
20Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
pendempulan, laminating atau fiberglass body kapal, dan lain sebagainya
(Situmorang 2000 dalam Subawa et al., 2015).
Perawatan kapal dilakukan untuk mencegah kegagalan sistem maupun
untuk mengembalikan fungsi sistem jika kegagalan telah terjadi. Jadi tujuan
utama dari perawatan adalah untuk menjaga dan memperbaiki keandalan dari
sistem dan kelancaran produksi atau operasi. Kebijaksanaan dalam perawatan
pada dasarnya sangat tergantung pada pihak manajemen (sebagai hal
utama), rekomendasi dari pihak decision maker, pengalaman, kualitas dan
kondisi operasi, ketersediaan dana, tenaga serta jadwal operasi kapal (Yanif et
al., 2005).
Kegiatan yang dilakukan di galangan kapal adalah kegiatan perawatan
dan pemeliharaan kapal beserta mesinnya, yang bertujuan untuk menjaga agar
kondisi kapal tetap baik. Kondisi kapal yang baik sangat diperlukan untuk
menjamin keselamatan awak kapal selama pengoperasian. Kegiatan perawatan
dan pemeliharaan dilakukan dengan pemeriksaan atau pengecekan secara
teratur dan terencana, sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan yang
fatal. Selain itu, dengan perawatan dan pemeliharaan kapal dan mesinnya, akan
dapat menambah umur pakai kapal dan mesin itu sendiri (Natapraja, 2010).
Menurut Subawa et al, (2015) perawatan kapal adalah gabungan dari
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menjaga atau mengembalikan suatu
peralatan kapal menjadi seperti sediakala pada kondisi yang baik untuk dapat
dipergunakan kembali. Perawatan kapal terdiri dari bebagai macam kegiatan,
diantaranya:
1. Pengecetan
2. Skrap dan cuci kapal
3. Pemakalan dan pendempulan
4. Ganti pokhout
5. Perbaikan/penggantian daun kemudi
6. Penggantian lambung dan dek kapal
7. Center/ganti as
8. Laminating/fiberglass bodi kapal
9. Melapisi lunas dengan plat baja
10. Perbaikan/penggantian propeller
11. Overhoul mesin
21Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Macam-macam perawatan kapal yaitu ada 3 :
1. Perawatan Rutin
Perawatan rutin adalah perawatan kontruksi kapal yang dilakukan setiap
hari secara teratur yang meliputi kontruksi kapal yang berada diatas permukaan
air laut. Pekerjaan yang termasuk di dalam kegiatan perawatan rutin yaitu
Pembersihan dan pengecatan kontruksi kapal; Pendempulan dan
pemakalan kampuh kapal yang rusak; dan Perbaikan bagian kontruksi yang
rusak.
2. Perawatan Periodik
Perawatan periodik adalah perawatan kontruksi kapal khususnya kapal
kayu dilakukan setiap periode waktu enam bulan yang meliputi kontruksi kapal
yang berada dibawah permukaan air laut. Untuk perwatan periodik kapal kayu
harus dilakukan docking kapal ada dua cara pengedokan kapal yaitu
Pengedokan kapal secara mekanis dan Pengedokan kapal secara tradisonal.
Pengedokan kapal dengan cara tradisional ditentukan oleh tinggi
rendahnya pasang surut didaerah sekitar galangan kapal. Apabila perbedaan
pasang surut cukup tinggi maka kapal cukup dikandaskan pada daratan dan
selanjutnya dipasang balok penyangga pada lambung kanan-kiri kapal agar
kapal tetap dalam posisi tegak harus diperhatikan dalam pengedokan dilakukan
secara tradisonal yaitu dasar perairan harus berupa pasir atau lumpur.
3. Docking Besar
Docking besar adalah merupakan perawatan kapal penangkap ikan yang
dikerjakan diatas kapal dan di darat khususnya galangan kapal rakyat
yang mencakup seluruh kapal, antara lain:
Kasko kapal
Mesin kapal
Mesin bantu kapal
Alat keselamatan
Alat navigasi
Lampu Penerangan
As dan baling – baling
Daun dan as kemudi
2.5 Maxsurf
22Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Maxsurf adalah sistem desain marine hull yang dimaksudkan untuk
pembuatan kapal, perahu dan kapal pesiar, dimana desainer membutuhkan
akan rautan bentuk permukaan yang sangat akurat. Real-time, rendering kurva
dan permukaan NURBS inteaktif pertama kali diterapkan pada Silicon Graphics
workstations tahun 1989. Saat ini hampir seluruh aplikasi komputer grafis
professional sudah dilengkapi teknologi NURBS, yang seringkali diwujudkan
dengan mengintegrasikan mesin NURBS dari perusahaan tertentu (Adham et
al, 2015).
Bentuk kapal existing (hullform) dimodelkan menggunakan Maxsurf
dengan membagi kapal menjadi beberapa station, waterline, dan buttocks
lines. Karena kapal nelayan tidak terlalu besar, maka alat yang digunakan untuk
menentukan titik-titik koordinat stasion adalah alat ukur seperti mistar.
Pemilihan model sampel untuk desain kapal dilakukan secara accidental
sampling. Teknik ini dipilih karena sampel desain dengan sengaja dipilih secara
accidental (kebetulan) pada tempat, waktu dan cara yang sudah ditentukan
untuk memperoleh data. Titik- titik koordinat pada sampel diubah menjadi titik-
titik longitudinal, offset dan height pada pemodelan di Maxsurf (Rengi dan
Roland, 2013).
Maxsurf merupakan aplikasi yang digunakan untuk mendesain bentuk
kapal. Aplikasi ini sangat mudah digunakan dengan konten yang sangat lengkap
mulai dari mendesain bagian depan, belakang, samping dan atas kapal. Selain
itu juga sangat mudah dalam membuat bentuk kapal yang sesuai dengan
keinginan.
2.6 HidromaxPenentuan stabilitas kapal dilakukan setelah penggambaran lambung kapal
selesai dirancang didalam program maxsurf. Dari hasil perancangan tersebut
nantinya akan di running di dalam aplikasi program hidromax untuk menentukan
seberapa besar tingkat stabilitas kapal yang telah dirancang tersebut (Afrianto et
al., 2014).
Hidromax merupakan aplikasi yang memudahkan kita dalam mengetahui
stabilitas dari kapal yang dibuat. Bahan yang digunakan adalah menggunakan
hasil rancangan kapal sebelumnya yang dilakukan menggunakan
maxsurf.Penggunaannya dengan memasukkan data-data atau bahan-bahan
yang diinginkan untuk diletakkan pada kapal.
23Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
3. MATERI PRAKTIKUM KAPAL PERIKANAN
3.1 Ukuran Utama kapal dan Koefisien Bentuk
3.2 MaxsurfPro
24Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
persiapan
Praktikum
Siapkan alat dan bahan
yang digunakan pada
paraktikum kelas
Buat desain lambung
kapal dengan aplikasi
Maxsurpro
Berikan section, buttock,
dan waterline sesuai
kebutuhan pada kapal
Hasil
Lihat bentuk desain
lambung kapal yang
sudah didesain secara
keseluruhan pada
jendela perspective.
Lihat spesifikasi kapal
pada calculate
hidrostatic
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
3.2 HydromaxPro
25Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
persiapan
Praktikum
Siapkan alat dan bahan
yang digunakan pada
paraktikum kelas
Berikan desain lambung
kapal berbagai pemuatan
berat. Muai dari mesin,
alat tangkap, hasil
tangkapan dll yang akan
dibawa menuju pelayaran
Analisis berat, jarak
longitudinal; tranversal; dan
vertikal muatan kapal dalam
pelayaran dengan 3 kondisi,
yaitu menju fishing ground,
pencarian fishing ground
kedua, dan kembali lagi ke
fishing base dengan
aplikasi HidromaxPro
Hasil
Lihat hasil analisi stabilitas
dari kapal di pelayaran
dalam 3 kondisi menuju
fishing ground, mencari
fishing ground kedua, dan
kembali lagi ke fishing base
pada jendela report
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
26Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
persiapan
Praktikum
Siapkan alat dan bahan
yang digunakan pada
paraktikum kelas
Analisis kodisi kapal
yang telah didesain
pada aplikasi
MaxsurfPro dengan
berbagai kodisi
gelombang selama
pelayaran dengan
aplikasi seakeeper
Hasil
Lihat hasil gerakan kapal
pada jendela perspektif
untuk mengetahui
gerakan kapal akibat
kondisi gelombang yang
terjadi
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
DAFTAR PUSTAKA
Suharjito, Gaguk. 2006. Merencana Garis. www.its.ac.id/personal/gagukesha
Ronald, M H. Syaifuddin. Zain, Jonny. 2014. BUKU AJAR RANCANG BANGUN
KAPAL PERIKANAN. Jurusan Pemanfaatan sumberdaya Perairan.
Fakultas
Saputra, Hendra. 2018. Desain Rencana Garis (Lines Plan). https://youtu.be/ytSdtjm1BK4
27Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Lampiran
Aturan Simpson 1
Aturan Simpson 1 digunakan untuk ordinat ganjil. Minimal 3 ordinat yang
diperlukan. Aturan Simpson 1 paling banyak digunakan untuk menyelesaikan
perhitungan luas atau pun volume suatu luasan dan bentuk lengkungan karena
paling mendekati kebenaran. Semakin banyak jumlah ordinat maka hasil yang
diperoleh juga semakin benar. Penambahan ordinat dilakukan pada bentuk
kurva yang mengalami perubahan yang ekstrim. Hal ini dilakukan agar
ketelitian semakin tepat. Untuk mendapatkan rumus perhitungan Simpson 1
digunakan dengan bantuan kurva yang ditunjukkan pada Gambar.
Misalkan kurva y a0 x a1x a2 dibatasi dengan 3 ordinat y0, y1 dan y2
serta terpisah sepanjang interval h.
Luas kurva dimisalkan
Luas ini disederhanakan dengan tujuan mendapatkan luas tanpa mengetahui
bentuk persamaan kurva, cukup dengan mengetahui harga ordinat–ordinatnya
saja.
Persamaan seperti ini selalu dijumpai pada bentuk kurva yang ada di
dalam kapal seperti WPA, stasion, dan buttock line. Untuk mencari nilai A,
B dan C dilakukan perhitungan luas dengan integral biasa, yaitu
28Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
Kurva Perhitungan Simpson 1.
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
29Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Dengan memasukkan nilai B dan C ke persamaan 6 maka diperoleh nilai A = h/3 . Setelah nilai A, B dan C diperoleh maka luas kurva dengan aturan Simpson 1 adalah
Rumus ini digunakan untuk 3 ordinat, sedangkan untuk n ordinat ganjil
digunakan adalah :
Cara mencari nilai koefisien bentuk, prosentase luas tiap sections, LCB (Longitudinal Center of Bouyancy) menggunakan diagram NSP (Nederlandsch Scheepbouwkundig Proefstation).
1. Menentukan LWL
LWL = LBP + 4% LBP2. L Displacement = 0.5 (LWL + LBP) (Untuk kapal dengan baling-baling tunggal)
L Displacement = LWL (Untuk kapal dengan baling-baling ganda)
3.
4. Diagram NSP
30Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
31Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
5. Mencari luas midship (Am)
6. Mencari volume displacemen (n)
32Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Kampus Universitas Brawijaya
Jl. Veteran, telp (0341) 553512, fax (0341) 557837
Cara mencari koefisien blok dan koefisien prismatic menggunakan bilangan Froude (Fn).
a. Harus mengetahui speed kostan dan LBP
b. Rumus Froude Number
Nilai koefisien blok bisa dilihat dari hasil bilangan Froude dan nilai
koefisien perismatik dan koefisien midship bisa dicari juga
c. Mencari koefisien dari tabel Linblad (1961) dan Tod (1945)
slow speed cargo Cargo linerFruitship destroyer
Fn 0.15-0.18 0.21 0.24 >0.45CB 0.8 0.7 0.65 0.46-0.54CP 0.809-0.805 0.715 0.664 0.56-0.64
d. Mencari koefisien midship (Cm) dan koefisien waterplan (Cwp)
e. Mencari A.midship (Luas Gading terbesar Kapal), Awl, dan
Volume
dsplacemen
33Buku Panduan Praktikum Kapal Perikanan | 2019
Top Related