Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over dan
Earning Per Share terhadap Dividend Per Share pada perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2012
Marlinda
100462201019
Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Debt
To Equity Ratio, Total Asset Turn Over dan Earning Per Share secara parsial
maupun simultan terhadap Dividen Per Share pada perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi alam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2012. Dalam penentuan sampel
menggunakan metode purposive sampling. Dari 132 perusahaan, didapatlah 18
perusahaan yang memenuhi criteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan
SPSS 21.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel Current
Ratio dan Debt To Equity Ratio berpengaruh negative dan signifikan terhadap
Dividen Per Share sedangkan variabel Total Asset Turn Over dan Earning Per
Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Per Share pada
perusahaan Manufaktur. Secara simultan Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
Total Asset Turn Over dan Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap
Dividen Per Share pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009 – 2012.
Kata kunci : Dividen Per Share, Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total
Asset Turn Over dan Earning Per Share
PENDAHULUAN
Berbagai jenis informasi sangat diperlukan oleh investor sebelum
melakukan investasi dalam hal untuk membeli saham suatu perusahaan guna
pengambilan keputusan yang tepat. Informasi tersebut agar dapat menilai prospek
suatu perusahaan yang dalam keadaan laba atau sebaliknya.
Jenis informasi yang merupakan sinyal penting untuk menilai prospek
perusahaan adalah laba dan dividen. Berdasarkan tujuan investasi tersebut,
investor perlu melakukan penelitian terhadap dividen sehingga investor
mengetahui perusahaan mana yang selalu membagikan dividen. Pada dasarnya,
tujuan pembagian dividen untuk memaksimalkan kemakmurkan para pemegang
saham serta menunjukkan bahwa perusahaan yang membagikan dividen adalah
perusahaan yang keadaan keuangannya dalam kondisi sehat.
Kebijakan dividen sangat diperlukan oleh perusahaan karna hal ini
menyangkut besar kecilnya dividen yang mampu dibayarkan dan menunjukkan
posisi keuangan perusahaan. Kebijakan pembayaran dividen akan memiliki dua
dampak yang berlawanan. Apabila semua keuntungan perusahaan digunakan
untuk membayar dividen maka perusahaan tidak memiliki dana cadangan dan
sebaliknya apabila semua keuntungan digunakan untuk dana cadangan maka
kepentingan para investor dalam pembayaran dividen akan terabaikan. Dalam hal
ini, para management perusahaan harus bisa mengambil kebijakan dividen yang
tepat guna menjaga kepentingan perusahaan dan kepentingan investor. Untuk
mengambil kebijakan yang tepat, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-
faktor yang akan mempengaruhi antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor
eksternal meliputi peraturan pemerintah dan inflasi dan faktor internal meliputi
likuiditas perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar utang, tingkat keuntungan
yang mampu diraih perusahaan dan perputaran asset perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dan menyajikan dalam suatu penelitian ilmiah dengan judul “Pengaruh
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over dan Earning Per
Share terhadap Dividend Per Share pada perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2012”.
Batasan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini terlalu luas jika diteliti secara
meyeluruh, maka dari itu agar pembahasan tidak terlalu meluas, peneliti merasa
perlu memberikan batasan masalah, adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah variabel bebas yang digunakan ada 4 yaitu Current Ratio, Debt To Equity
Ratio, Total Asset Turn Over dan Earning Per Share.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan dan
sehubungan dengan judul yang diangkat sebagai topik permasalahan, maka dalam
menentukan identifikasi masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Dividend Per Share pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI ?
2. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividend Per Share pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI?
3. Apakah Total Asset Turn Over berpengaruh terhadap Dividend Per Share pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI?
4. Apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap Dividend Per Share pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI ?
5. Apakah Current Ratio, Eebt to equity Ratio, Total Asset Turn Over dan
Earning Per Share berpengaruh secara simultan terhadap Dividen Per Share
pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI ?
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka
Dividen Per Share
Dividen adalah hak pemegang saham biasa (common stock) untuk
mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan
untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang saham biasa
mendapatkan haknya yang sama (Priyatama, 2012).
Menurut Tesdi Priyono dalam Priyatama (2012), kebijakan dividen perusahaan
tergambar pada Dividend Per Share-nya yaitu besar dividen yang diberikan
kepada para investor per lembar saham. Besar kecilnya Dividend Per Share yang
dibagikan akan mempengaruhi keputusan investasi para investor dan disisi lain
berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan.
Current Ratio
Menurut Kasmir (2013), rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan
atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhikewajiban yang sudah
jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perushaan maupun dalam
perusahaan. Salah satu rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio.
Current ratio / rasio lancar merupakan perbandingan aktiva lancar dengan hutang
lancar. Current ratio mempunyai pengaruh bagi kebijakan manajemen untuk
membagikan dividen, karena current ratio menyangkut dengan masalah
kewajiban jangka pendek perusahaan (Efni dan Restuti, 2009).
Debt To Equity Ratio
Menurut Sunyoto (2013), rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajiban perusahaan yang meliputi utang jangka pendek dan
utang jangka panjang, baik perusahaan masih berjalan maupun dalam keadaan
likuidasi (dibubarkan). Salah satu rasio solvabilitas yang digunakan adalah Debt
To Equity Ratio.Rasio utang merupakan perbandingan total hutang perusahaan
dengan modal sendiri.
Total Asset Turn Over
Menurut Kasmir (2013), rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur
tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rasi aktivitas
juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan
aktifitas sehari-hari. Dari hasil pengukuran rasio aktivitas akan terlihat apakah
perusahaan lebih efisien dan efektiv dalam mengelola asset yang dimilikinya atau
mungkin justru sebaliknya.
Earning Per Share
Earning Per Share / pendapatan per lembar saham merupakan tingkat
keuntungan bersih yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan
operasinya. Dividen akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan
setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban bunga dan pajak (Setiawati,
2012). Pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang
diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki
(Fahmi,2012)
Kerangka Konseptual
Gambar 2.I
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
H4 Y
H5
Pengembangan Hipotesis
Pengembangan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengaruh Current Ratio terhadap Dividen Per Share.
Setiawati (2012), mengungkapkan bahwa semakin tinggi current ratio maka
semakin tinggi perusahaan membagikan dividen per share kepada para pemegang
saham. Maka tingginya Current Ratio juga menunjukkan keyakinan investor
terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar dividen yang dijanjikan.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
H1 : Diduga Current Ratio berpengaruh terhadap Dividen Per Share.
2. Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap Dividen Per Share
Efni dan Restuti (2009), mengatakan jika hutang perusahaan sangat besar
maka akan mempengaruhi pembagian dividen, perusahaan tentu akan
mendahulukan kewajibannya dibanding mengambil kebijakan untuk membagikan
dividen kepada pemegang saham. Hal ini menyebabkan Debt To Equity Ratio
Current Ratio (X1)
Debt To Equity Ratio (X2)
Dividen Per Share
Total Aset Turn Over (X3)
Earning Per Share (X4)
berpengaruh terhadap Dividen Per Share. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat
diambil hipotesis sebagai berikut:
H2 : Diduga Debt To Equty Ratio berpengaruh terhadap Dividen Per Share.
3. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap Dividen Per Share
Martati (2010), mengatakan perputaran penjualan yang tinggi mencerminkan
kinerja perusahaan yang tinggi. Tingkat penjualan tinggi sedang total aktivanya
tetap berarti tingkat perputaran assetnya tinggi. Hal ini menunjukkan tingkat
keuntungan dari hasil operasi juga tinggi. Keuntungan yang tinggi dapat
digunakan untuk investasi atau dibagikan dalam bentuk dividen. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa Total Asset Turn Over berpengaruh terhadap Dividen
Per Share. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
H3 : Diduga Total Asset Turn Over berpengaruh terhadap Dividen Per Share.
4. Pengaruh Earning Per Share terhadap Dividen Per Share
Priyatama (2012), mengatakan dividen akan dibayarkan jika perusahaan
mampu mendapatkan keuntungan bersih, dengan begitu laba bersih per saham
(EPS) akan mempengaruhi dalam pembagian dividen. Hal ini menyebabkan
Earning Per Share berpengaruh terhadap Dividen Per Share. Berdasarkan
penjelasan diatas, dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
H4 : Diduga Earning Per Share berpengaruh terhadap Dividen Per Share.
METODE PENELITIAN
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang
ciri-cirinya akan diduga (Effendi dan Tukiran, 2012). Target populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2009-2012.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling,
yaitu metode pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap
relevan atau dapat mewakili objek yang akan diteliti (Effendi dan Tukiran, 2012).
Adapun kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel penelitian
adalah:
1. Selama periode penelitian, perusahaan membuat laporan keuangan berturut-
turut per 31 desember.
2. Sampel perusahaan dalam kondisi laba selama periode pengamatan.
3. Perusahaan yang membagikan dividen selama periode pengamatan.
4. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan dalam rupiah.
5. Laporan keuangan yang diterbitkan telah diaudit oleh auditor independent.
Jumlah sampel yang memenuhi ktiteria dalam penelitian ini adalah 18
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-
2012.
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
berupa laporan keuangan Perusahaan Manufaktur periode 2009-2012 untuk semua
variabel dependent dan independent. Variabel dependen yang digunakan adalah
Dividend Per Share dan variabel independen antara lain Current Ratio, Debt To
Equity Ratio, Total Asset Turn Over dan Earning Per Share.
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder berupa
laporan keuangan Perusahaan Manufaktur yang diperoleh dari website Bursa Efek
Indonesia www.idx.co.id.
Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Skala
Pengukuran
Pengukuran
1 CR Rasio antara
current assets
terhadap current
liability
Rasio Current Asset
Current Liabilities
2 DER Rasio antara total
liabilities terhadap
total modal
Rasio
Total liabilities
Total Stakeholders’
Equity
3 TATO Rasio antara sales
terhadap total asset Rasio
Sales
Total Asset
METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan adalah terdiri dari pengujian asumsi
klasik dan pengujian hipotesis dengan bantuan komputer yang menggunakan
software SPSS versi 21. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan dalam bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan
dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil analisis data dan pembahasan
dari hasil pengolahan tersebut. Adapun urutan pembahasan secara sistematis
adalah sebagai berikut: Data Deskriptif, Pengujian Asumsi Klasik yang terdiri dari
Pengujian Normalitas, Pengujian Multikolonieritas, Pengujian Autokorelasi dan
Pengujian Heteroskedastisidas, analisis data yang berupa hasil Analisis Regresi,
Pengujian variabel secara parsial dan simultan, dan pembahasan tentang pengaruh
variabel independent terhadap variabel dependent.
Statistik Deskriptif
Statiktik deskriptif digunakan untuk mendeskripsi suatu nilai yang dilihat
dari nuilai maksimum, minimum, mean dan standar deviasi yang berguna untuk
mempermudah dalam memahami variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian. Berikut ini akan dijelaskan analisis deskriptif yang menjelaskan
deskripsi data dari seluruh variabel ( Dividen Per Share, Current Ratio, Debt To
Equity Ratio, dan Earning Per Share ) yang akan dimasukkan dalam model
penelitian.
1. Dividen Per Share dengan nilai mean sebesar 1669.23056, standar deviasi
4391.973334, nilai minimum 5.000 dan nilai maksimum sebesar 24074.000.
2. Current Ratio dengan nilai mean sebesar 291.78185, standar deviasi
220.470439, nilai minimum 58.050 dan nilai maksimum sebesar 291.78185.
3. Debt To Equity Ratio dengan nilai mean sebesar 91.95146, standar deviasi
108,614543, nilai minimum 10,412 dan nilai maksimum sebesar 844.134.
4. Total Asset Turn Over dengan nilai mean sebesar 133,49671, standar deviasi
48,361632, nilai minimum 72,577 dan nilai maksimum sebesar 272,790.
5. Earning Per Share dengan nilai mean sebesar 2351,51300, standar deviasi
5063,968477, nilai minimum 34,146 dan nilai maksimum sebesar 24073,944.
Pengujian Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov dengan menilai nilai signifikan untuk semua variabel.
Model regresi yang berdistribusi normal dengan nilai signifikan diatas 0.05.
Berdasarkan hasil uji normalitas data sebelum ditransform yang terlampir
dapat dilihat bahwa hanya satu variabel yang berdistribusi normal yaitu Total
Asset Turn Over dengan nilai signifikan 0.087>0.05 sedangkan variabel lain
dengan nilai signifikan dibawah 0.05. Regresi yang baik adalah model regresi
yang berdistribusi normal untuk semua variabel. Data yang tidak berdistribusi
secara normal dapat ditrasformasi dengan tujuan untuk meniadakan atau
meminimalkan adanya pelanggaran asumsi normalitas. Berdasarkan hasil
output terlampir, dapat dilihat bahwa setelah dilakukan trasformasi data
dengan Logaritma Natural untuk semua variabel, semua variabel yang tidak
berdistribusi normal menjadi normal dan nilai signifikannya untuk semua
variabel > 0,05. Semua variabel ditrasform dengan tujuan agar semua variabel
diberlakukan dengan cara yang sama.
2. Uji Multikolinearitas
Untuk mengatahui suatu model regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu
mempunyai nilai VIF (Varian Inflation Factor) kurang dari 10 dan mempunyai
angka tolerance lebih dari 0,1. Berdasarkan hasil uji terlampir dapat
disimpulkan bahawa dalam model regresi ini tidak terjadi multikolinearitas
dengan nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10.
3. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi tujuannya untuk menguji apakah dalam model regresi ada
autokorelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu atau
tempat. Untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak peneliti
menggunakan ketentuan menurut Santoso (2014), sebagai berikut:
a. angka DW dibawah -2, autokorelasi positif
b. angka DW diantara -2 sampai +2, tidak ada autokorelasi
c. angka DW diatas +2, autokorelasi negative
Berdasarkan hasil uji autokorelasi terlampir dapat dilihat bahwa pada model
regresi ini tidak terjadi autokorelasi dengan Durbin Watson 1.481 yang berada
diantara -2 sampai + 2 jadi dinyatakan tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisidas dugunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Dasar pengambilan keputusan yaitu:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titk-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedatisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil uji output terlampir dapat dilihat pada model regresi
tidak terjadi heteroskedastisitas dengan grafik scaterplot dimana titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over dan Earning Per
Share terhadap Dividen Per Share, dalam pengolahan data menggunakan regresi
linier berganda. Dalam penelitian ini persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
DPS = 2,382 - 0,949 - 0,947 + 1,072 + 1,076
a. Konstanta ( Koefisien a )
Nilai konstanta (a) adalah 2,382: artinya, jika Current Ratio, Debt To Equity
Ratio, Total Asset Turn Over dan Earning Per Share bernilai 0, maka Dividen
Per Share terjadi sebesar (2,382).
b. Koefisien Current Ratio
Current Ratio mempunyai hubungan negative terhadap Dividen Per Share
dengan koefisien regresi sebesar -0,949. Artinya tanda negative pada keofisien
regresi menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan yang terjadi pada
variabel Current Ratio, maka akan terjadi penurunan pada variabel Dividen
Per Share, begitu pula dengan variabel Current Ratio semakin menurun maka
Dividen Per Share akan meningkat.
c. Koefisien Debt To Equity Ratio
Debt To Equity Ratio mempunyai hubungan negative terhadap Dividen Per
Share dengan koefisien regresi sebesar -0,947. Artinya tanda negative pada
koefisien regresi menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan yang terjadi
pada variabel Debt To Equity Ratio, maka akan terjadi penurunan pada
variabel Dividen Per Share, begitu pula dengan variabel Debt To Equiy Ratio
semakin menurun maka Dividen Per Share akan meningkat.
d. Koefisien Total Asset Turn Over
Total Asset Turn Over mempunyai hubungan positif terhadap Dividen Per
Share dengan koefisien regresi sebesar 1,072. Artinya tanda positif pada
koefisien regresi menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan yang terjadi
pada variabel Total Asset Turn Over akan mengakibatkan peningkatan pada
variabel Dividen Per Share, begitu pula sebaliknya jika variabel Total Asset
Turn Over yang semakin menurun maka Dividen Per Share akan menurun.
e. Koefisien Earning Per Share
Earning Per Share mempunyai hubungan positif terhadap Dividen Per Share
dengan koefisien regresi sebesar 1,076. Artinya tanda positif pada koefisien
regresi menunjukkan bahwa setiap adanya peningkatan yang terjadi pada
variabel Earning Per Share akan mengakibatkan peningkatan pada variabel
Dividen Per Share, begitu pula sebaliknya jika variabel Earning Per Share
yang semakin menurun maka Dividen Per Share akan menurun.
Uji T
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji-t) terlampir, dapat ditarik
kesimpulan:
1. Variabel X1, Current Ratio berpengaruh negative dan signifikan terhadap
Dividen Per Share. Hal ini disebabkan karena Current Ratio memiliki t-hitung
sebesar -3,290 sedangkan t-tabel sebesar -1,668 sehingga t-hitung > t-tabel
dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari taraf signifikan
0,05. Maka H1 diterima sehingga dapat disimpulkan Current Ratio
berpengaruh negative dan signifikan terhadap Dividen Per Share.
2. Variabel X2, Debt To Equity Ratio berpengaruh negative dan signifikan
terhadap Dividen Per Share. Hal ini disebabkan karena Debt To Equity Ratio
memiliki nilai t-hitung -4,443 sedangkan t-tabel sebesar -1,668 sehingga
thitung > t-tabel dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari
taraf signifikan 0,05. Maka H2 diterima sehingga dapat disimpulkan Debt To
Equity Ratio berpengaruh negative dan signifikan terhadap Dividen Per Share.
3. Variabel X3, Total Asset Turn Over berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Dividen Per Share. Hal ini disebabkan karena Total Asset Turn Over
memiliki nilai t-hitung sebesar 3,726 sedangkan t-tabel sebesar 1,668 sehingga
t-hitung > t-tabel dengan probabilitas signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari
taraf signifikan 0,05. Maka H3 diterima sehingga dapat disimpulkan Total
Asset Turn Over berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Per
Share.
4. Variabel X4, Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Dividen Per Share. Hal ini disebabkan karena Earning Per Share memiliki
nilai t-hitung sebesar 18,576 sedangkan t-tabel 1,668 sehingga t-hitung > t-
tabel dengan probabilitas signifikan 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan
0,05. Maka H4 diterima sehingga dapat disimpulkan Earning Per Share
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividen Per Share.
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-
sama terhadap varibel tergantung. Hasil perhitungan uji F terlampir , diketahui
nilai Fhitung sebesar 109,328, sedangkan nilai Ftabel pada tingkat signifikan 0,05
dengan df 1 = 4 ; df = 72-4-1 = 67 (lihat tabel F statistic) maka dihasilkan Ftabel
sebesar 2,509. Jadi nilai Fhitung 109,328 > Ftabel 2.509 dan signifikansi < 0,05
(0,000 < 0,05 ), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Ini menunjukkan bahwa
Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turn Over dan Earning Per
Share secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Dividen Per
Share pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2012.
Uji Koefesien Determinasi
Adjust R Square menunjukkan koefisiensi determinasi yang merupakan
persentase sumbangan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen.
Hal ini menunjukkan berapa persen sumbangan pengaruh kelima variabel
independen terhadap Dividen Per Share. Hasil perhitungan dari tabel terlampir
diperoleh koefisien determinasi (R²) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 sebesar 0,859 atau 85,9%. Artinya
persentase sumbangan pengaruh variabel Current Ratio, Debt To Equity Ratio,
Total Asset Turn Over dan Earning Per Share sebesar 85,9%, sedangkan sisanya
sebesar 14,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam
penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut:
1. Current ratio secara parsial berpengaruh negative dan signifikan terhadap
Dividen Per Share.
2. Debt To Equity Ratio secara parsial berpengaruh negative dan signifikan
terhadap Dividen Per Share.
3. Total Asset Turn Over secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Dividen Per Share.
4. Earning Per Share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Dividen Per Share.
5. Secara simultan semua variabel independent berpengaruh signifikan terhadap
Dividen Per Share dengan Adjust R Square sebesar 85,9 % .
Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilaksanakan diatas, peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Investasi, hendaknya memilih pertimbangan sendiri jangan hanya berdasarkan
pada dividen saja.
2. Perusahaan harus mempertahankan keberadaan investor dengan cara
mempertahankan besaran dividen yang dibagikan. Hal ini dapat menimbulkan
kepercayaan dari investor untuk tetap bertahan pada perusahaan yang
bersangkutan dibandingkan perusahaan yang menurunkan dividen, dapat
menimbulkan kecurigaan atau ketidak percayaan investor / pasar terhadap
perusahaan tersebut dalam menanamkan sahamnya.
3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar acuan untuk penelitit selanjutnya
dengan menambahkan variabel independent dan menambah jumlah
perusahaan yang diteliti atau sektor yang diteliti dan tahun penelititan agar
dalam penelititan selanjutnya lebih mampu menjelaskan variabel-variabel
yang dapat mempengaruhi Dividen Per Share.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, S., Tukiran. (2012). Metode Penelitian Survey Edisi Revisi.
Jakarta: LP3ES.
Efni, Y., Resturi, S. (2009). Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To
Equity Ratio (DER), Rentabilitas Ekonomi (RE), dan Return On
Equity (ROE) Terhadap Dividen Per Share pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Ekonomi Volume 17, Nomor 2 Agustus 2019 , 65.
Darminto, (2007). Factor Influencing Dividen Policy. Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol 1 No. 2. Desember 2007
Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: ALFABET.
______. (2013). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: ALFABET.
Hanafi, A. (2012). Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividen Per Share. Fakultas Ekonomi Univer sitas Gunadarma .
Horne, J. c., dan Wachowicz, J. M. (2010). Fundamentals of Financial
Management. Jakarta: Salemba Empat.
-------------------------------------------(2005). Fundamentals of Financial
Management. Jakarta: Salemba Empat.
Kamaludin, dan Indriani, R. (2012). Manajemen Keuangan " Konsep
Dasar dan Penerapannya " Edisi Revisi. Bandung: CV.
Mandar Maju.
kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kurniawan, A. (2009). Belajar Mudah SPSS Untuk Pemula. Yogyakarta:
Mediakom.
Martati, I. (2010). Faktor Penentu Dividen Per Share Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Eksis Volume 6 Nomor 2, Agustus 2010
Misworo, Y. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cash
Dividen Pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2008- 2011. Jurusan Akuntansi,
Universitas Brawijaya .
Moeljadi. (2006). Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan
Kualitatif. Jawa Timur: Bayumedia.
Palino, N. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Tunai pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Hasanudin
Priyatama, R. S. (2012). The Influence Analize of Debt Ratio, Dividen
Yield, Asseth Groth, Earning Per Share, and Change In Earnings
On Dividend Per Share. Jurnal Studi Manajemen Indonesia
Volume 1 Nomor 2 Tahun 2012
Priyatno, D. (2011). Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS . Yogyakarta:
PT.BUKU SERU.
__________(2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengn SPSS 20.
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Sadalia, I., dan Khalijah. (2011). Analisi Faktor yang Mempengaruhi
Dividen Per Share Pada Industri Barang Konsumsi di Bursa
Efek Indonesia. Staf Pengajar FE USU .
Santoso, S. (2014). Statistik Parametik Edisi Revisi. Jakarta: PT
Elexmedia Computindo.
Setiawan, dan Kusrini, D. E. (2010). Ekonometrika. Yogyakarta: ANDI.
Setiawati. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen
Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2006- 2010. Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIVERSITAS HASANUDIN
Stice, E. K., Stice, J. D., & Skousen, K. F. (2009). Akuntansi Keuangan .
Jakarta: Salemba Empat.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
SAMPEL PENELITIAN
No Kode Nama Perusahaan
1 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk
2 ARNA PT Arwana Citra Mulia Tbk
3 ASII PT Astra Internasional Tbk
4 AUTO PT Astra Auto Park Tbk
5 DLTA PT Delta Djakarta
6 DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk
7 GGRM PT Gudang Garam Tbk
8 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk
19 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
10 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
11 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
12 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
13 KLBF PT Kalbe Farma Tbk
14 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
15 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing and
Commerce Tbk
16 SMGR PT Semen Gresik Tbk
17 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk
18 TCID PT Mandom Indonesia Tbk
LAMPIRAN II
OLAH DATA
DATA SAMPEL PENELITIAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
2009 – 2012
No Kode Tahun CR DER TATO EPS DPS
1 AMFG
2009 334.443 28.973 96.987 155.053 40.000
2010 393.953 28.744 102.254 762.611 80.000
2011 442.295 25.423 96.494 776.486 80.000
2012 423.488 25.959 91.715 607.461 80.000
2 ARNA
2009 79.238 79.238 86.796 34.810 7.000
2010 97.160 97.160 95.079 43.065 15.000
2011 101.578 101.578 110.965 51.616 20.000
2012 116.623 116.623 118.809 85.249 40.000
3 ASII 2009 136.880 100.281 110.781 2,480.019 1,120.000
2010 126.180 109.852 115.182 3,548.602 1,600.000
2011 136.400 128.510 105.890 4,393.142 198.000
2012 139.907 129.858 103.171 479.726 216.000
4 AUTO
2009 217.388 39.339 113.366 996.249 598.000
2010 175.735 38.404 111.981 1,479.827 592.000
2011 135.483 50.668 105.735 262.147 105.000
2012 116.494 66.182 93.198 258.765 87.000
5 DLTA
2009 470.362 27.245 166.335 7,899.996 9,500.000
2010 633.081 19.947 170.126 8,715.751 10,500.000
2011 600.904 22.219 200.261 9,060.343 11,000.000
2012 526.464 25.061 230.753 12,996.847 11,500.000
6
DVLA 2009 305.023 41.212 110.918 129.058 45.000
2010 371.675 33.329 108.791 99.000 30.000
2011 483.038 27.527 104.741 107.960 31.500
2012 431.021 27.704 101.181 132.955 34.500
7
2009 245.997 48.348 121.087 1,796.021 650.000
GGRM 2010 270.083 44.447 122.609 2,154.934 880.000
2011 224.479 59.586 107.152 2,543.572 1,000.000
2012 217.022 56.294 118.115 2,086.057 800.000
8
2009 185.693 232.395 89.403 259.794 15.000
GJTL 2010 176.087 194.096 95.009 238.356 12.000
2011 174.928 160.767 102.486 196.175 10.000
2012 171.987 134.920 97.737 324.910 27.000
9
2009 188.063 69.306 219.977 1,160.698 1,525.000
HMSP 2010 161.250 100.932 211.359 1,465.076 1,640.000
2011 174.931 89.931 272.790 1,836.883 1,750.000
2012 177.579 97.225 253.838 2,237.148 2,269.000
10
2009 116.313 245.057 92.607 236.419 93.000
INDF 2010 203.649 133.593 81.232 336.300 133.000
2011 190.953 113.296 84.597 350.459 175.000
2012 200.320 118.732 84.383 371.414 185.000
11
2009 300.191 24.084 79.663 746.124 225.000
INTP 2010 555.374 17.264 72.577 876.050 263.000
2011 698.537 15.391 76.512 978.345 293.000
2012 602.763 17.209 75.984 1,293.966 450.000
12
2009 220.605 176.069 236.243 393.126 5.000
JPFA 2010 262.950 113.617 199.947 462.975 365.000
2011 159.107 135.056 189.115 297.844 75.000
2012 182.455 142.530 162.685 326.289 20.000
13
2009 298.696 46.202 140.184 91.473 25.000
KLBF 2010 439.365 23.454 145.422 126.657 70.000
2011 365.274 28.297 132.839 145.947 95.000
2012 340.540 29.009 144.792 34.146 19.000
14
2009 65.887 844.134 162.690 16,162.696 3,650.000
MLBI 2010 94.496 141.274 157.435 21,021.168 21,279.000
2011 99.419 130.264 152.255 24,073.944 24,074.000
2012 58.050 249.318 136.017 21,516.042 6,950.000
15
2009 120.294 178.013 144.816 89.828 30.000
SCCO 2010 126.465 173.343 189.908 295.567 90.000
2011 129.096 181.850 231.086 532.974 170.000
2012 146.206 128.247 238.270 824.328 250.000
16
2009 357.630 25.822 111.092 560.815 308.450
SMGR 2010 291.700 28.512 92.169 612.528 306.260
2011 264.651 34.889 83.293 661.794 330.890
2012 170.590 48.505 76.618 817.202 368.000
17
2009 158.697 79.827 145.983 92.278 90.000
SMSM 2010 217.411 96.005 146.358 104.482 95.000
2010 271.577 76.956 159.025 139.522 100.000
2012 194.424 96.223 150.141 161.988 105.000
18
2009 726.311 12.923 139.624 619.754 320.000
TCID 2010 1068.449 10.412 140.077 653.739 340.000
2011 1174.282 10.824 146.319 696.480 370.000
2012 772.654 15.021 146.734 747.881 370.000
LAMPIRAN III
TRANSFORM DATA
DATA TRANSFOR LOG NATURAL
No Kode Tahun LN-CR LN-DER LN-TATO LN- EPS LN- DPS
1 AMFG
2009 5.812 3.366 4.575 5.044 3.689
2010 5.976 3.358 4.627 6.637 4.382
2011 6.092 3.236 4.569 6.655 4.382
2012 6.049 3.257 4.519 6.409 4.382
2 ARNA
2009 4.372 4.372 4.464 3.550 1.946
2010 4.576 4.576 4.555 3.763 2.708
2011 4.621 4.621 4.709 3.944 2.996
2012 4.759 4.759 4.778 4.446 3.689
3 ASII
2009 4.919 4.608 4.708 7.816 7.021
2010 4.838 4.699 4.747 8.174 7.378
2011 4.916 4.856 4.662 8.388 5.288
2012 4.941 4.866 4.636 6.173 5.375
4 AUTO
2009 5.382 3.672 4.731 6.904 6.394
2010 5.169 3.648 4.718 7.300 6.384
2011 4.909 3.925 4.661 5.569 4.654
2012 4.758 4.192 4.535 5.556 4.466
5 DLTA
2009 6.154 3.305 5.114 8.975 9.159
2010 6.451 2.993 5.137 9.073 9.259
2011 6.398 3.101 5.300 9.112 9.306
2012 6.266 3.221 5.441 9.472 9.350
6 DVLA 2009 5.720 3.719 4.709 4.860 3.807
2010 5.918 3.506 4.689 4.595 3.401
2011 6.180 3.315 4.651 4.682 3.450
2012 6.066 3.322 4.617 4.890 3.541
7
2009 5.505 3.878 4.797 7.493 6.477
GGRM 2010 5.599 3.794 4.809 7.676 6.780
2011 5.414 4.087 4.674 7.841 6.908
2012 5.380 4.031 4.772 7.643 6.685
8
2009 5.224 5.448 4.493 5.560 2.708
GJTL 2010 5.171 5.268 4.554 5.474 2.485
2011 5.164 5.080 4.630 5.279 2.303
2012 5.147 4.905 4.582 5.784 3.296
9
2009 5.237 4.239 5.394 7.057 7.330
HMSP 2010 5.083 4.614 5.354 7.290 7.402
2011 5.164 4.499 5.609 7.516 7.467
2012 5.179 4.577 5.537 7.713 7.727
10
2009 4.756 5.501 4.528 5.466 4.533
INDF 2010 5.316 4.895 4.397 5.818 4.890
2011 5.252 4.730 4.438 5.859 5.165
2012 5.300 4.777 4.435 5.917 5.220
11
2009 5.704 3.182 4.378 6.615 5.416
INTP 2010 6.320 2.849 4.285 6.775 5.572
2011 6.549 2.734 4.337 6.886 5.680
2012 6.402 2.845 4.331 7.165 6.109
12
2009 5.396 5.171 5.465 5.974 1.609
JPFA 2010 5.572 4.733 5.298 6.138 5.900
2011 5.070 4.906 5.242 5.697 4.317
2012 5.207 4.960 5.092 5.788 2.996
13
2009 5.699 3.833 4.943 4.516 3.219
KLBF 2010 6.085 3.155 4.980 4.841 4.248
2011 5.901 3.343 4.889 4.983 4.554
2012 5.831 3.368 4.975 3.531 2.944
14
2009 4.188 6.738 5.092 9.690 8.202
MLBI 2010 4.549 4.951 5.059 9.953 9.965
2011 4.599 4.870 5.026 10.089 10.089
2012 4.061 5.519 4.913 9.977 8.846
15
2009 4.790 5.182 4.975 4.498 3.401
SCCO 2010 4.840 5.155 5.247 5.689 4.500
2011 4.861 5.203 5.443 6.278 5.136
2012 4.985 4.854 5.473 6.715 5.521
16
2009 5.879 3.251 4.710 6.329 5.732
SMGR 2010 5.676 3.350 4.524 6.418 5.724
2011 5.578 3.552 4.422 6.495 5.802
2012 5.139 3.882 4.339 6.706 5.908
17
2009 5.067 4.380 4.983 4.525 4.500
SMSM 2010 5.382 4.564 4.986 4.649 4.554
2010 5.604 4.343 5.069 4.938 4.605
2012 5.270 4.567 5.012 5.088 4.654
18
2009 6.588 2.559 4.939 6.429 5.768
TCID 2010 6.974 2.343 4.942 6.483 5.829
2011 7.068 2.382 4.986 6.546 5.914
2012 6.650 2.709 4.989 6.617 5.914
LAMPIRAN IV
DESCRIPTIVE
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
current ratio 72 58.050 1174.282 291.78185 220.470439
debt to equity ratio 72 10.412 844.134 91.95146 108.614543
total asset turn over 72 72.577 272.790 133.49671 48.361632
earning per share 72 34.146 24073.944 2351.51300 5063.968477
dividen per share 72 5.000 24074.000 1669.23056 4391.973334
Valid N (listwise) 72
LAMPIRAN V
UJI ASUMSI KLASIK
A. UJI NORMALITAS DATA (sebelum data ditransform)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
current ratio debt to equity
ratio
total asset
turn over
earning per
share
dividen per
share
N 72 72 72 72 72
Normal
Parametersa,b
Mean 291.78185 91.95146 133.49671 2351.51300 1669.23056
Std.
Deviation
220.470439 108.614543 48.361632 5063.968477 4391.973334
Most Extreme
Differences
Absolute .189 .226 .148 .346 .369
Positive .189 .182 .148 .346 .369
Negative -.145 -.226 -.104 -.324 -.352
Kolmogorov-Smirnov Z 1.607 1.921 1.252 2.936 3.133
Asymp. Sig. (2-tailed) .011 .001 .087 .000 .000
B. HISTOGRAM
C. UJI NORMALITAS (sesudah data ditrnsform)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LN-DPS LN-CR LN-DER LN-TATO LN-EPS
N 72 72 72 72 72
Normal Parametersa,b
Mean 5.3738 5.4530 4.1146 4.8361 6.3943
Std.
Deviation
1.98380 .65490 .90316 .33567 1.58592
Most Extreme Differences
Absolute .101 .093 .121 .109 .087
Positive .101 .093 .115 .109 .087
Negative -.057 -.046 -.121 -.055 -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .858 .792 1.029 .928 .735
Asymp. Sig. (2-tailed) .453 .557 .240 .355 .652
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
D. HISTOGRAM
E. UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.382 2.394 .995 .323
LN-CR -.949 .289 -.313 -3.290 .002 .219 4.575
LN-DER -.947 .213 -.431 -4.443 .000 .211 4.748
LN-TATO 1.072 .288 .181 3.726 .000 .837 1.195
LN-EPS 1.076 .058 .860 18.576 .000 .925 1.081
F. UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .931a .867 .859 .74435 1.481
a. Predictors: (Constant), LN-EPS, LN-CR, LN-TATO, LN-DER
b. Dependent Variable: LN-DPS
G. UJI HETEROSKEDASTISITAS
\
LAMPIRAN VI
HASIL ANALISIS REGRESI BERGANDA
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 2.382 2.394 .995 .323
LN-CR -.949 .289 -.313 -3.290 .002 .219 4.575
LN-DER -.947 .213 -.431 -4.443 .000 .211 4.748
LN-TATO 1.072 .288 .181 3.726 .000 .837 1.195
LN-EPS 1.076 .058 .860 18.576 .000 .925 1.081
a. Dependent Variable: LN-DPS
LAMPIRAN VII
HASIL UJI HIPOTESIS
A. HASIL UJI F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 242.296 4 60.574 109.328 .000b
Residual 37.122 67 .554
Total 279.418 71
HASIL UJI DETERMINASI
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .931a .867 .859 .74435
a. Predictors: (Constant), LN-EPS, LN-CR, LN-TATO, LN-DER
B. HASIL UJI T
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant) 2.382 2.394 .995 .323
LN-CR -.949 .289 -.313 -3.290 .002 .219 4.575
LN-DER -.947 .213 -.431 -4.443 .000 .211 4.748
LN-TATO 1.072 .288 .181 3.726 .000 .837 1.195
LN-EPS 1.076 .058 .860 18.576 .000 .925 1.081
Top Related