http://mataramkota.bps.go.id
STATISTIK DAERAH KOTA MATARAM
2016
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah
Kota Mataram
2016
ISBN: 978-602-70789-2-5
No. Publikasi/Publication Number: 52710.1608
Katalog/Catalog: 1101002.5271
Ukuran Buku/Book Size: 14,8 cm x 21 cm
Jumlah Halaman/Number of Pages: iv + 54 halaman /pages
Naskah/Manuscript:
Badan Pusat Statistik Kota Mataram
BPS-Statistics of Mataram Municipality
Gambar Kover oleh/Cover Designed by:
Seksi IPDS BPS Kota Mataram
IPDS Section of BPS-Statistics of Mataram Municipality
Ilustrasi Kover/Cover Illustration:
Pantai Gading/ Gading Beach
Diterbitkan oleh/Published by:
© BPS Kota Mataram/BPS-Statistics of Mataram Municipality
Dicetak oleh/Printed by:
CV. Maharani
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau
seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
Prohibited to announce, distribute, communicate, and/or copy part or all of this book for commercial purpose
without permission from BPS-Statistics Indonesiaa
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 iii
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa kami panjatkan, karena
atas ridho-Nya publikasi Statistik Daerah Kota Mataram 2016 ini dapat
diterbitkan. Dalam publikasi ini dimuat berbagai data dan informasi terpilih
seputar Kota Mataram yang dianalisis secara sederhana untuk membantu
pengguna data dalam memahami perkembangan pembangunan serta
potensi yang ada di Kota Mataram.
Publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Mataram ini
berbeda dengan publikasi-publikasi sebelumnya, karena lebih menekankan pada aspek analisis,
dan bertujuan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap
tahun.
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kota Mataram 2016 berupa berbagai
informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kota Mataram
dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kegiatan pembangunan.
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan
mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh
instansi/dinas daerah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Mataram, September 2016
Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Mataram
Ir, LALU PUTRADI
NIP. 196510151992 1 001
http://mataramkota.bps.go.id
iv Statistik Daerah Kota Mataram 2016
DAFTAR ISI
1. Geografi dan Iklim
2. Pemerintah
3. Penduduk
4. Ketenagakerjaan
5. Pendidikan
6. Kesehatan
7. Keluarga Berencana
8. Perumahan
9. Pembangunan Manusia
10. Pertanian
11. Perikanan
1
4
7
10
12
15
17
18
20
22
23
12. Industri Pengolahan
13. Listrik dan Air
14. Hotel dan Pariwisata
15. Transportasi dan
Komunikasi
16. Perbankan
17. Harga-harga
18. Pengeluaran Penduduk
19. Perdagangan
20. Pendapatan Regional
21. Perbandingan Regional
Lampiran
24
26
27
29
31
32
33
34
35
37
39
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 1
Kota Mataram terletak diantara 116 04’ –
116 10’ Bujur Timur dan 08 33’ – 08 38’
Lintang Selatan dengan luas 61,3 km2 .
Sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara
Barat, Kota Mataram memiliki nilai strategis
terhadap kabupaten di sekitarnya. Wilayah
Kota Mataram berbatasan langsung dengan
Selat Lombok di sebelah barat, sedangkan
untuk sebelah utara, timur dan selatan
berbatasan dengan Kabupaten Lombok
Barat.
Ketinggian daratan Kota mataram
berkisar antara 0 m sampai dengan 75 m di
atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah
Kota Mataram sekitar 60,56 persen memiliki
ketinggian 0 m sampai 10 m dari permukaan
laut, kemudian 22,60 persen berketinggian 10
m sampai 50 m dan sisanya lebih dari 50 m.
Peta Kota Mataram
Tabel 1.1. Kondisi Geografi Kota Mataram Tahun 2015
Sumber : BMKG Kota Mataram
Uraian Satuan 2015
Luas Km2 61,3
Tinggi Tanah Dari Permukaan Laut
0-10 M Persen 60,56
10-50 M Persen 22,60
50 M Lebih Persen 16,84
Letak geografis
Bujur Timur 116 04’-116 10’
Lintang Selatan 08 33’-08 38’
Luas Wilayah Kota Mataram hanya 0,30 persen dari Luas Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat
GEOGRAFI DAN IKLIM Luas Wilayah 61,3 Km2
Kota Mataram memiliki wilayah seluas 61,3 km2 dengan sebagian besar adalah dataran rendah
1
http://mataramkota.bps.go.id
2 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Tabel.1.2. Keadaan Cuaca di Kota Mataram
Sumber : BMKG Kota Mataram
Grafik 1.1 Penyinaran Matahari Tahun 2015 (Persen)
Sumber : BMKG Kota Mataram
Kota Mataram sebagaimana kota-kota
lain di Indonesia memiliki iklim tropis. Secara
umum tidak ada perbedaan iklim yang terjadi
selama tahun 2015 dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2015
Kota Mataram bersuhu rata-rata maksimum
31,95ºC dan minimum 22,25ºC, dengan
kelembaban udara rata-rata 82,83 persen dan
penyinaran matahari rata-rata 77 persen.
Kecepatan angin Tahun 2015 yang
berhembus antara 6 knots sampai 12 knots
kondisi ini sedikit berbeda dengan tahun
sebelumnya yakni kecepatan angin antara 3
knots sampai 10 knots di tahun 2014.
Kecepatan angin yang relatif tinggi tersebut
berkaitan dengan Kota Mataram yang
memiliki letak geografis berbatasan dengan
pantai. Sedangkan tekanan udara tahun 2015
sebesar 1.007,2 sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu
sebesar 1.010,6 pada tahun 2014.
Penyinaran matahari di Kota Mataram
sepanjang tahun 2015 rata-rata 77 persen.
Penyinaran yang paling rendah terjadi di
bulan April yaitu sebesar 59 persen. Kondisi
ini berbeda dengan 2014 dimana penyinaran
terendah justru Bulan Desember sebesar 49
persen. Hal ini merupakan dampak cuaca
ekstrim sehingga terjadi perubahan pola
cuaca.
0 50 100
Jan
Peb
Maret
April
M e i
J u n i
J u l i
Agust
Sept
Okt
Nov
Des
Uraian Satuan 2013 2014 2015
Kecepatan Angin
Maks Knots 22 10 12
Min Knots 4 3 6
Tekanan udara 1 010,7 1 010,6 1 007,2
Penyinaran matahari % 66 73 77
Kelembaban % 82,75 83 82,83
Temperatur Rata-rata
Maks ℃ 26,62 31,6 31,95
Min ℃ 21,03 22,5 22,25
GEOGRAFI DAN IKLIM Rata-rata Penyinaran Matahari Selama Tahun 2015 sebesar 77 Persen.
1
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 3
Secara umum, daerah yang memiliki iklim
tropis akan mengalami dua musim, yaitu
musim kemarau dan musim hujan. Musim
kemarau akan terjadi pada Bulan April-
Oktober sedangkan musim hujan akan
berlangsung pada Bulan Nopember-Maret.
Sepanjang tahun 2015 jumlah hari hujan di
wilayah Kota Mataram yaitu 137 hari,
sementara rata – rata hari hujan per bulan 11
hari.
Selama tahun 2015 intensitas hujan yang
terjadi mengalami peningkatan dibandingkan
tahun 2014, baik dari jumlah hari hujan
maupun curah hujan. Jika pada tahun 2014
hujan tidak turun pada Bulan Agustus dan
September, sedangkan pada tahun 2015
hujan terjadi setiap bulan sepanjang tahun
walaupun dengan intensitas yang berbeda
setiap bulannya.
Curah hujan di Kota Mataram juga
meningkat seiring dengan banyaknya hari
hujan, dengan rata-rata curah hujan per bulan
171,55 mm. Curah hujan tertinggi terjadi di
bulan Maret dengan tinggi curah hujan 338
mm .
.
Tabel.1.3 Jumlah Hari Hujan dan Rata-Rata Curah
Hujan 2015
Bulan Hari Hujan
(hari)
Curah Hujan
(mm)
Januari 21 144
Pebruari 21 292
Maret 21 338
April 16 187
Mei 11 243
Juni 4 4
Juli 4 4
Agustus 2 3
September 1 -
Oktober 4 34
November 13 315
Desember 19 323
Rata – rata 11 171,55
Sumber : BMKG Mataram
Grafik 1.2 Curah Hujan Tahun 2014-2015 (mm)
Sumber : BMKG Mataram
0
50
100
150
200
250
300
350
400
2014 2015
GEOGRAFI DAN IKLIM Hujan Terjadi Sepanjang Tahun 2015
Setiap bulan terjadi hujan selama tahun 2015 dengan curah hujan tertinggi terjadi pada Bulan Maret
1
http://mataramkota.bps.go.id
4 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Tabel 2.1
Jumlah Kecamatan, Kelurahan , Lingkungan dan RT di Kota Mataram
Wilayah Administrasi
2012 2013 2014 2015
Kecamatan 6 6 6 6
Kelurahan 50 50 50 50
Lingkungan 317 321 321 321
Sumber: BPM Kota Mataram
Tabel. 2.2. Daftar Anggota Dewan Kota Mataram
2015
Asal Partai Jumlah Anggota Dewan
GOLKAR 9
PDI-P 5
PPP 5
PAN 1
DEMOKRAT 4
PKS 3
HANURA 2
GERINDRA 6
NASDEM 2
PKPI 2
PKB 1 Sumber: DPRD Kota Mataram
Kota Mataram terdiri atas enam
Kecamatan, yaitu Kecamatan Ampenan,
Sekarbela, Mataram, Selaparang,
Cakranegara dan Sandubaya.
Sejak tahun 2009 hingga sekarang ini di
Kota Mataram tidak terjadi pemekaran
wilayah, baik tingkat Kecamatan ataupun
tingkat kelurahan, sedangkan pemekaran
jumlah lingkungan terakhir mengalami
pemekaran pada tahun 2013 seiring dengan
semakin pesatnya pertambahan pemukiman-
pemukiman di Kota Mataram
Pada tahun 2014, di seluruh wilayah
Indonesia melaksanakan Pemilihan Umum,
baik Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan
Presiden. Pemilihan anggota Legislatif di Kota
Mataram telah menghasilkan 40 anggota
DPRD yang berasal dari 11 partai.
Komposisi anggota DPRD Kota Mataram
terdiri dari 35 orang laki-laki dan 5 orang
perempuan. Jumlah anggota DPRD Kota
Mataram mengalami penambahan sebanyak
5 orang jika dibandingkan dengan periode
2009-2014 yang hanya berjumlah 35 orang.
PEMERINTAHAN Jumlah Lingkungan Sebanyak 321
Pada tahun 2015 tidak terjadi pemekaran wilayah administrasi di Kota Mataram baik tingkat kecamatan, kelurahan maupun lingkungan 2
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 5
Untuk membiayai pembangunan,
pemerintah Kota Mataram pada tahun 2015
menghabiskan anggaran lebih 1,188 triliun
rupiah, mengalami peningkatan dibandingkan
dengan realisasi belanja pada tahun 2014
yang mencapai 1,044 triliun rupiah. Dari total
realisasi anggaran tersebut dibiayai oleh
berberapa sumber penerimaan, yaitu
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi
Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus
(DAK).
Pendapatan asli daerah merupakan
salah satu sumber pembiayaan daerah,
Pemerintah Kota Mataram senantiasa
berupaya melalui program-programnya untuk
meningkatkan Penerimaan Asli Daerah untuk
membiayai pembangunanannya. Walaupun
belum mampu membiayai keseluruhan
pembangunan yang ada di Kota Mataram,
namun setiap tahun PAD Kota Mataram terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2015
PAD Kota Mataram, sebesar 225 miliar rupiah
atau sekitar 18 persen dari total penerimaan
daerah, mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya
sebesar 202 miliar rupiah. Hal ini
menunjukkan bahwa Pemerintah Kota
Mataram terus berupaya menerapkan
kebijakan–kebijakan yang mampu mendorong
peningkatan PAD secara signifikan.
Tabel 2.3. Realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kota Mataram Tahun 2014-2015 (juta Rp)
URAIAN 2014 2015
PENDAPATAN DAERAH 1 083 105 1.188.895
PAD 202 589 225.076
Dana Perimbangan 677 648 757.190
Pendapatan Lain-lain 202 867 206.629
BELANJA DAERAH 1 044 356 1.188.649
Belanja Tidak Langsung 543 564 589.493
Belanja Langsung 500 792 599.156
PEMBIAYAAN DAERAH 62 539 83.714
Penerimaan Pembiayaan
Daerah 79 869 101.214
Pengeluaran Pembiayaaan
Daerah 17 330 17.500
SISA LEBIH/KURANG
ANGGARAN 101 288 83.961
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram
PEMERINTAHAN Realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2015 meningkat
PAD Kota Mataram pada tahun 2015 mencapai 215 miliar rupiah, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014 sebesa 11,10 persen 2
http://mataramkota.bps.go.id
6 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Grafik 2.1. Jumlah PNS dan Guru Pemkot Mataram
Tahun 2011-2015
Sumber :Badan Kepegawaian Daerah Kota mataram
Grafik. 2.2. Tingkat Pendidikan PNS dan Guru Kota
Mataram 2015 (%)
Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram
Pada tahun 2015 jumlah PNS di lingkup
Pemerintah Daerah Kota Mataram sebanyak
6.214 orang yang mencakup Sekretariat
Daerah, Sekretariat Dewan, Dinas-Dinas
maupun Guru. Jumlah PNS di Kota Mataram
berkurang dibandingkan dengan tahun 2014,
penurunan ini dikarenakan berkurangnya
jumlah guru yang ada di Kota Mataram,
sedangkan jumlah PNS non guru justru
mengalami peningkatan.
Pemerintah Kota Mataram terus berupaya
untuk meningkatkan kualitas Pegawai Negeri
Sipil malalui program Tugas Belajar dan
mempebesar formasi pengangkatan pegawai
dengan pendidikan minimal setara Sarjana.
Hal ini bisa terlihat dari kompisisi pegawai
Negeri Sipil berdasarkan jenjang
pendidikannya.
Tahun 2015 dari 6.214 PNS dengan
pendidikan setara S-1 dan pasca sarjana
sebanyak 69 persen, meningkat dibandingkan
dengan tahun 2014 yang hanya 63 persen.
Kualitas SDM PNS harus selalu ditingkatkan
karena tuntutan agar lmampu melayani
kebutuhan masyarakat sesuai dengan
kemajuan teknologi.
2015 2014 2013 2012 2011
3.2793.266
3.225 3.370 3.436
2.935 3.056 3.202 2.957 3.059
PNS Guru
1% 1%
19%
10%
64%
5%
SD SMP SLTA Diploma S1 S2/S3
PEMERINTAHAN Sebagian besar PNS di Kota Mataram berpendidikan Sarjana
69 Persen Pegawai Negeri Sipil di Kota Mataram berpendidikan minimal Sarjana
2
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 7
Penduduk merupakan subyek sekaligus
obyek dari pembangunan. Kota Mataram
yang memiliki luas wilayah sebesar 61,30
km2, pada tahun 2015 mempunyai penduduk
mencapai 450.226 jiwa, dengan tingkat
kepadatan penduduk mencapai 7.345
jiwa/km2 dan pertumbuhan penduduk sebesar
2,08 persen.
Jumlah, komposisi dan distribusi
penduduk merupakan sebagian dari masalah
kependudukan yang perlu mendapat
perhatian dalam proses pembangunan.
Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi
potensi dan dapat juga menjadi beban dalam
proses pembangunan jika berkualitas rendah.
Bertambahnya jumlah penduduk Kota
Mataram ini disebabkan beberapa faktor,
salah satunya yaitu mobilitas penduduk di
Kota ini tinggi, perpindahan penduduk dari
tahun ke tahun meningkat.
Secara umum kota Mataram jumlah
penduduk perempuan lebih banyak
dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Hal
ini dapat dilihat dari angka sex ratio sebesar
98 (kurang dari 100) yang berarti pada tahun
2015, dari setiap 100 penduduk perempuan
terdapat 98 penduduk laki-laki.
Tabel 3.1. Indikator Kependudukan Kota Mataram
Uraian 2014 2015
Jumlah penduduk 441 064 450 226
Jumlah Rumah Tangga 120 629 123 134
Luas Wilayah 6,13 6,13
Kepadatan pddk (jiwa/km2) 7 195 7 345
Sex ratio 98 98
Pertumbuhan Penduduk (%) 2,13 2,08
Sumber : BPS Kota Mataram
Grafik.3.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Kota MataramTahun 2015
Sumber : BPS Kota Mataram (Proyeksi)
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
Laki-Laki Perempuan
PENDUDUK Penduduk Perempuan Lebih Banyak dari Penduduk Laki-laki
Jumlah penduduk Kota Mataram tahun 2015 berjumlah 450 226 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 7 345 jiwa/ km2.
3
http://mataramkota.bps.go.id
8 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Grafik 3.2
Piramida Penduduk Kota Mataram 2015
Sumber: BPS Kota Mataram (Proyeksi)
Tabel.3.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok
Umur Dan Dependency Ratio Kota Mataram
Uraian 2013 2014 2015
0 – 14 113 337 117 374 119 040
15- 64 289 878 306 201 313 044
65 + 16 426 17 489 18 142
Dependency Ratio
44,76 44,04 43,82
Sumber: BPS Kota Mataram (Susenas)
Komposisi penduduk Kota Mataram
didominasi oleh penduduk usia muda atau
penduduk yang masih produktif. Hal ini
tergambar dalam piramida penduduk, dimana
jumlah penduduk kelompok 20-24 tahun lebih
besar dibandingkan dengan kelompok umur
lainnya. Selain itu kelompo usia 15-19 tahun
juga cukup besar dalam komposisi penduduk
Kota Mataram. Pada kelompok usia 15-19
tahun merupakan usia sekolah, Hal ini
memerlukan perhatian khusus dari
Pemerintah Kota Mataram terkait pemenuhan
fasilitas pendidikan.
Rasio beban tanggungan atau
Dependency Ratio Kota Mataram pada tahun
2015 adalah 43,82 yang berarti setiap 100
orang penduduk usia produktif (usia 15 – 64
tahun) akan menanggung penduduk non
produktif sebanyak 43 orang ( usia 0 – 14
dan 64 tahun ketas ). Rasio beban
tanggungan tahun 2015 mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun
2014, artinya beban yang ditanggung
penduduk usia produktif ( usia 15-64 tahun)
terhadap penduduk tidak produktif ( usia 0-14
tahun dan 64 tahun ke atas semakin
berkurang
-40.000 -20.000 0 20.000 40.000
0 - 4 4 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75 +
Perempuan
PENDUDUK Penduduk Usia 20-24 Mendominasi Komposisi penduduk Kota Mataram di dominasi oleh usia muda yaitu usia antara 20 tahun sampai dengan 25 tahun.
3
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 9
Menurut Undang-Undang Perkawinan,
batas usia menikah bagi perempuan adalah
16 tahun. Perempuan yang menikah dibawah
umur 16 tahun rentan terhadap kesehatan
reproduksi, yaitu meningkatkan resiko
kematian ibu karena persalinan.
Mayoritas perempuan di Kota Mataram
kawin pada usia 20-24 tahun yaitu sebanyak
58 persen. Sementara perempuan yang
kawin pada usia 25 tahun keatas sebanyak
16 persen.
Walaupun sebagian besar perempuan di
Kota Mataram menikah pada usia di atas 20
tahun, namun masih terdapat perempuan
yang menikah di bawah usia 20 tahun.
Persentase perempuan yang menikah antara
umur 15-19 tahun sebanyak 22 persen,
sedangkan yang berumur kurang dari 15
tahun sebesar 4 persen
Grafik 3.3
Umur Perkawinan Pertama Penduduk Perempuan 2015 (persen)
Sumber: BPS Kota Mataram (Susenas)
<=15
4%15-19
22%
20-24
58%
25+
16%
PENDUDUK Banyak Perempuan Kawin Muda
Perempuan yang kawin pada usia 20 tahun kebawah sebanyak 26 persen 3
Modus umur perkawinan pertama perempuan di Kota Mataram berada pada rentang umur 20-24 tahun
http://mataramkota.bps.go.id
10 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Tabel 4.1
Statistik Ketenagakerjaan Kota Mataram 2013 - 2015
Sumber :BPS Kota Mataram (Sakernas)
Grafik 4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Kota Mataram 2013-2015
Sumber :BPS Kota Mataram (Sakernas)
Ketersediaan tenaga kerja merupakan
salah satu modal dasar pembangunan.
Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah
berperan besar terhadap peningkatan
produktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
Disamping itu bekerja merupakan salah satu
sumber penghasilan bagi penduduk untuk
meningkatkan kualitas hidupnya.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) tahun 2015 sebesar 63,31 persen,
lebih tinggi dibandingkan dengan TPAK tahun
2014 sebesar 61,2 persen.
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) Kota
Mataram meningkat dari tahun 2012-2014.
Namun pada tahun 2015 Tingkat Kesempatan
Kerja justru mengalami penurunan menjadi
92,50 persen. Tingkat Kesempatan Kerja ini
menggambarkan peluang angkatan kerja
untuk bisa terserap dalam pasar kerja atau
dapat bekerja.
52
54
56
58
60
62
64
2013 2014 2015
56,15
61,2
63,31
TPAK
Uraian 2013 2014 2015
TPAK (%) 56,15 61,2 63,31
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK %)
94.52 95.21 92,50
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT %)
5,48 4,79 7,50
KETENAGAKERJAAN Tingkat Pengangguran Terbuka Meningkat Jumlah angka penganguran terbuka meningkat pada tahun 2015 TPT sebesar 7,50 persen meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
4
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 11
Indikator yang mencerminkan
produktivitas tenaga kerja dapat dilihat dari
jumlah jam kerja. Pekerja yang jam kerjanya
kurang dari 35 jam biasanya disebut pekerja
tak penuh, pekerja dengan jam kerja normal
biasanya mempunyai jam kerja diatas 35 jam
per minggunya. Terlihat adanya penurunan
jumlah jam kerja antara tahun 2014 sampai
2015. Tahun 2014 sebanyak 87,73 persen
bekerja diatas 35 jam per minggunya,
menurun menjadi 83,91 persen pada tahun
2015. Sedangkan pada tahun 2015 pekerja
yang jam kerjanya kurang dari 35 jam
meningkat menjadi 16,09 persen.
Upah kerja merupakan daya tarik bagi
para pencari kerja baik dari daerah tersebut
maupun pencari kerja dari luar daerah. Pada
umumnya upah kerja di daerah perkotaan
lebih tinggi dibandingkan dengan daerah
pedesaan. Sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa
Tenggara Barat, Kota Mataram menjadi
tempat tujuan sebagian besar para pencari
kerja. Setiap tahun upah minimum di Kota
Mataram selalu mengalami peningkatan
seiing dengan kenaikan biaya kebutuhan
hidup. Pada tahun 2015, Upah Minimum Kota
Mataram adalah sebesar Rp. 1.405..000,-.
Upah minimum di Kota Mataram lebih tinggi
dibandingkan Upah Minimum Provinsi NTB.
Grafik 4.2 Jumlah Jam Kerja (per minggu) Penduduk yang
Bekerja di Kota Mataram
Sumber: BPS Kota Mataram (Sakernas)
Grafik 4.3 Upah Minimum Kota Mataram 2013-2015
Sumber: Dinsosnakertrans Kota Mataram
Kurang 35 jam 35 jam keatas
23,35
76,65
21,57
78,4337,89
62,11
12,27
87,73
16,09
83,91
2011 2012 2013 2014 2015
2013 2014 2015
1.120.000
1.260.000
1.405.000
Rp
KETENAGAKERJAAN Upah Minimum Kota Mataram Tahun 2015 Sebesar Rp 1.405.000,-
Upah Minimum Kota Mataram Tahun 2015 Lebih Tinggi dibandingkan Upah Minimum Provinsi NTB 4
http://mataramkota.bps.go.id
12 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Tabel 5.1 Indikator Pendidikan Kota Mataram
Tahun 2015
Uraian SD& MI SMP& MTs
SMA&SMK& MA
Sekolah 184 59 57
Guru 2 452 1 681 2 143
Murid 47 674 24 071 23 741
Sumber: Dikpora Kota Mataram
Grafik 5.1 Tingkat Kelulusan Pendidikan Di Kota Mataram (persen) 2015
Sumber: Dikpora Kota mataram
Program pendidikan gratis yang
dilaksanakan secara nasional untuk tingkat
SD dan SMP sangat membantu masyarakat
kurang mampu untuk melanjutkan sekolah
termasuk Kota Mataram. Dengan
dilaksanakan program pendidikan gratis
diharapkan kualitas pendidikan di Kota
Mataram meningkat.
Kebijakan pemerintah yang semakin
memperhatikan pendidikan maka fasilitas
pendidikan di Kota Mataram juga semakin
meningkat. Tahun 2015 Di Kota Mataram
terdapat 184 SD sederajat (2014:184), 59
SMP sederajat (2014:58) dan 57 SMA
sederajat (2014:56) yang tersebar di enam
kecamatan. Tenaga pengajar masing –
masing 2.452 guru SD, 1.681 guru SMP dan
2.143 guru SMA.
Sementara tingkat kelulusan pada tahun
2015 tingkat SD sebesar 100 persen, tingkat
SMP kelulusan sebesar 94,90 persen dan
tingkat SMA kelulusan sebesar 82,31 persen.
Untuk kelulusan MI, MTs, dan MA masing –
masing 100 persen; 94,33 persen, dan 67,91
persen. Dengan semakin baiknya
ketersediaan sarana dan prasarana sekolah,
serta kualitas tenaga pendidik maka akan
meningkatkan kualitas pendidikan di Kota
Mataram.
SD SMP SMA SMK MI MTs MA
100,00094,900
82,310
93,730
100
094
068
PENDIDIKAN Tingkat Kelulusan Sangat Tinggi Tingkat kelulusan tingkat SD dan SLTP mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 sedangkan tingkat kelulusan tingkat kelulusan SMA justru mengalami penurunan
5
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 13
Di era sekarang ini pendidikan formal
sangat penting. Dalam pasar tenaga kerja,
permintaan tenaga kerja hampir semua
dilihat dari persyaratan pendidikan formal.
Sehingga orang berlomba – lomba untuk
berprestasi di pendidikan yang tinggi untuk
menjamin masa depan mereka.
Persentase penduduk yang masih
sekolah menurut kelompok usia sekolah
(Angka Partisipasi Sekolah) yaitu 7-12 tahun
(usia SD) untuk laki-laki lebih besar
dibandingkan dengan APS perempuan.
Sedangkan untuk kelompok umur 13-15
tahun (usia SMP) dan 16-18 tahun (usia
SMA) justru APS perempuan lebih tinggi
daripada laki-laki.
Selain APS, indikator pendidikan
yang sering digunakan adalah Angka
Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM). Kedua indikator ini
digunakan untuk mengukur daya serap
penduduk usia sekolah di masing-masing
jenjang pendidikan.
Tabel 5.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kota
Mataram Tahun 2015
Usia Sekolah 7-12 13-15 16-18
(1) (2) (3) (4)
Laki-laki 99,54 98,37 80,74
Perempuan 98,13 98,80 80.97
Total 98,87 98,59 80,86
Sumber: BPS Kota Mataram (Susenas)
Grafik 5.2
APK dan APM Kota Mataram Tahun 2015
Sumber: BPS Kota Mataram (Susenas)
0
20
40
60
80
100
120
SD SLTP SLTA
96,75
75,81
59,96
106,440
90,50085,480
APM
APK
PENDIDIKAN
APS Perempuan Lebih Tinggi Daripada Laki-laki Angka Partisipasi Sekolah untuk usia 16-18 tahun masih dibawah 90 persen 5
http://mataramkota.bps.go.id
14 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Grafik 5.3
Rata – rata Lama Sekolah (RLS) Kota Mataram Tahun 2012 – 2015 (tahun)
Sumber: BPS Kota Mataram (Susenas)
Tabel 5.3 Penduduk 15 tahun keatas Berdasarkan
Kemampuan Baca Tulis Tahun 2013-2015
Melek huruf Buta Huruf
2013 93,44 6,56
2014 93,59 6,41
2015 96,69 3,31
Sumber: BPS Kota Mataram (Susenas)
Rata-rata lama sekolah penduduk Kota
Mataram dari tahun ke tahun semakin
meningkat, hal ini menunjukkan kesadaran
masyarakat akan arti penting pendidikan juga
semakin tinggi. Pada tahun 2012 rata-rata
lama sekolah selama 8,61 tahun meningkat
menjadi 9,04 tahun 2013. Pada tahun 2015
rata – rata lama sekolah penduduk Kota
Mataram mencapai 9,05, Artinya rata-rata
penduduk Kota Mataram bersekolah setingkat
dengan kelas 1 SMA. Dengan demikian wajib
belajar 9 tahun di Kota Mataram telah
dilaksanakan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan di
masyarakat maka akan semakin tinggi pula
angka melek huruf masyarakat. Penduduk
usia 15 tahun keatas dari hasil Susenas
menunjukkan, pencapaian angka melek huruf
(AMH) di Kota Mataram tahun 2015 telah
mencapai di atas 96,69 persen. Sedangkan
penduduk yang masih buta huruf sebesar
3,31 persen. Sebagian besar penduduk yang
masih buta huruf merupakan penduduk
penduduk usia lanjut. Pemerintah Kota
Mataram melalui berbagai program berusaha
untuk menurunkan angka buta huruf baik
melalui pendidikan formal maupun program-
program nonformal.
8,3
8,4
8,5
8,6
8,7
8,8
8,9
9
9,1
2012 2013 2014 2015
8,61
9,04 9,04 9,05
Tahun
PENDIDIKAN 96 Persen Penduduk Sudah Melek Huruf Penduduk yang sudah dapat membaca dan menulis sebanyak 96,69 persen dan yang masih buta huruf sebanyak 3,31 persen.
5
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 15
Pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan
dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
Keberhasilan pelayanan kesehatan
masyarakat tidak saja meningkatkan usia
harapan hidup seseorang namun dapat tetap
aktif sampai usia lanjut (active ageing). Active
ageing ditandai dengan masih terus
beraktivitasnya penduduk usia lanjut (60
tahun ke atas) dalam kegiatan sosial maupun
ekonomi.
Usia harapan hidup di Kota Mataram
terus meningkat setiap tahun hingga pada
tahun 2015 mencapai 70,43 tahun.
Peningkatan usia harapan hidup
menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat
untuk hidup sehat semakin tinggi.
Jumlah fasilitas kesehatan pada tahun
2015 tidak terlalu banyak mengalami
perubahan. Namun demikian yang lebih
penting adalah meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas-
fasilitas kesehatan tersebut.
Tabel 6.1
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kota Mataram
Uraian 2013 2014 2015
RS Umum 9 9 9
RS Jiwa 1 1 1
RS Bersalin 7 7 7
Puskesmas 11 11 11
Apotik 104 102 108
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Mataram
Grafik 6.1
Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Mataram
Sumber: BPS Kota Mataram
68,5
69
69,5
70
70,5
71
2010 2011 2012 2013 2014 2015
tahun
KESEHATAN Kualitas Kesehatan Masyarakat Meningkat
Angka Harapan Hidup Penduduk Kota Mataram tahun 2015 mencapai 70,43 tahun, meningkat dibandingkan dengan tahun 2014
6
http://mataramkota.bps.go.id
16 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Grafik 6.2
Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dan
Penggunaan Jaminan Kesehatan Di Kota
Mataram Tahun 2015
Sumber: BPS Kota Mataram (Susenas)
Grafik. 6.3
Kasus Kematian Ibu Melahirkan dan jumlah Posyandu Di Kota Mataram
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Mataram
Ketersediaan fasilitas dan jaminan
kesehatan yang seiring dengan kesadaran
masyarakat untuk memanfaatkannya
merupakan faktor pendorong kualitas
kesehatan penduduk di suatu wilayah.
Selama tahun 2015, persentase penduduk
yang berobat jalan dengan menggunakan
jaminan kesehatan sebesar 58,97 persen, hal
ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat
tentang pentingnya kesehatan cukup tinggi,
yang ditunjukkan dengan pemanfaatan fasilitas
dan jaminan kesehatan.
Masalah kesehatan masyarakat yang
sensitif yaitu Kematian Ibu saat Melahirkan.
Jumlah kasus Kematian Ibu ketika melahirkan
di Kota Mataram dari tahun ke tahun semakin
berkurang. Pada tahun 2014, terdapat 9 kasus
kematian ibu melahirkan, jumlah ini mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya
Posyandu berfungsi untuk memantau
perkembangan balita dan ibu hamil agar
tumbuh dengan normal dan sehat. Jumlah
posyandu di Kota Mataram pada tahun 2014
mencapai 346 unit. Peningkatan jumlah
posyandu diharapkan mampu mempermudah
masyarakat untuk mengakses sarana
kesehatan.
Jaminan
Kesehata
n; 58,97
Tidak ;
41,03
0
50
100
150
200
250
300
350
Kematian Ibu
Melahirkan
Posyandu
12
340
14
343
9
346
2012 2013 2014
KESEHATAN Kualitas Kesehatan Meningkat Persentase penduduk yang berobat jalan dengan menggunakan jaminan kesehatan lebih
dari 58 persen
6
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 17
Pertumbuhan penduduk yang terkendali
dan baik merupakan salah satu modal uktuk
melaksanakan pembangunan. Dengan slogan
“dua anak lebih baik” pemerintah
melaksanakan program KB agar dapat
diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Jumlah peserta KB baru pada tahun 2015
lebih kecil dibanding tahun sebelumnya.
Jumlah peserta KB baru pada tahun 2015
sebesar 10.893 sedangkan tahun 2014
sebesar 12.638.
Ketersediaan tempat pelayanan ber KB
sangat penting dalam mensukseskan
program KB. Semakin mudah masyarakat
mengakses tempat pelayanan ber KB maka
program KB akan berjalan efektif.
Metode suntik merupakan alat
kontrasepsi “favorit” bagi masyarakat Kota
Mataram. Sebanyak 56 persen akseptor KB
menggunakan suntik sebagai jenis
kontrasepsi. Selain suntik, alat kontrasepsi
yang banyak digunakan adalah spiral sebesar
23 persen. Faktor biaya, kemudahan dan
resiko merupakan pertimbangan para
akseptor KB dalam menentukan alat
kontrasepsi yang digunakan.
Grafik 7.1 Jumlah Peserta KB Aktif dan Peserta
KB Baru di Kota Mataram
Sumber: BPPKB Kota Mataram
Grafik 7.2
Metode KB Yang Digunakan Akseptor KB Di Kota Mataram Tahun 2015
Sumber: BPPKB Kota Mataram
0
20000
40000
60000
2012 2013 2014 2015
Peserta KB Aktif Peserta KB Baru
MOW/MO
P
2%Spiral/IUD
23%
Suntik
56%
Susuk KB
8%
Pil KB
10%
Lainnya
1%
7 KELUARGA BERENCANA Kesadaran Masyarakat Mengikuti Program KB Meningkat
Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan program KB ditunjukkkan oleh jumlah peserta KB aktif yang selalu meningkat setiap tahun
http://mataramkota.bps.go.id
18 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Tabel 8.1 Kondisi Rumah di Kota Mataram (persen)
Uraian 2015
Dinding Terluas
Tembok 98,25
Bukan Tembok 1,75
Permukaan Lantai
Marmer/keramik 63,15
Tegel , Semen dan Kayu 35,92
Tanah 0,93
Atap Terluas
Beton & Genteng 61,03
Selain Beton & Genteng 38,97
Sumber : BPS Kota Mataram (Susenas)
Grafik 8.1 Pengunaan Fasilitas Penerangan Rumah di
Kota Mataram (%) Tahun 2015
Sumber : BPS Kota Mataram (Susenas)
Rumah merupakan salah satu
kebutuhan mendasar atau kebutuhan primer
bagi manusia di samping makanan dan
pakaian. Kondisi rumah yang layak dapat
dijadikan sebagai cerminan kualitas hidup
manusia. Layak atau tidaknya suatu rumah
dapat dilihat dari berbagai indikator
diantaranya luas dan jenis lantai, kondisi atap
dan dinding derta akses terhadap air bersih.
Pada tahun 2015, sebanyak 98,25
persen rumah di Kota Mataram memiliki
dinding tembok, 63,15 persen rumah memiliki
lantai marmer/keramik dan 61,03 persen
rumah memiliki atap terluas beton dan
genteng. Berbagai indikator tersebut
menggambarkan bahwa lebih dari 50 persen
rumah di Kota Mataram dalam kondisi layak.
Penerangan merupakan kebutuhan
utama sebagai fasilitas penunjang
perumahan. Hampir seluruh rumahtangga di
Kota Mataram menggunakan listrik sebagai
penerangan, baik Listrik PLN maupun Non
PLN. Fasilitas penerangan yang digunakan
pada rumah di Kota Mataram mengunakan
Listrik PLN yaitu sebanyak 99,83 persen,
hanya 0,2 persen rumahtangga yang tidak
menggunakan listrik.
,000
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
Persen
99,830
,000 ,170
PLN
Non PLN
Bukan Listrik
PERUMAHAN Listrik adalah sumber penerangan rumah yang utama Hampir 100 persen Rumahtangga di Kota Mataram menggunakan listrik PLN sebagai penerangan, hanya 0,2 persen rumahtangga yang tidak menggunakan listrik
8
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 19
Kualitas air minum menentukan tingkat
kualitas kesehatan selain menunjukkan
kualitas kesejahteraan suatu rumahtangga.
Sumur atau mata air tak terlindung bisa
dikatakan sumber air yang kurang berkualitas
karena air yang dihasilkan kurang memenuhi
syarat air sehat dikarenakan airnya mudah
terkena limbah dari luar.
Dari segi penggunaan air minum, pada
tahun 2015 sebanyak 45,92 persen
rumahtangga di Kota Mataram telah
menggunakan air kemasan dan air isi ulang
sebagai sumber air minum. Hal ini
menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat
akan pentingnya penggunaan sumber air
minum bersih cukup tinggi.
Fasilitas buang air besar merupakan
fasilitas yang harus tersedia agar suatu
perumahan bisa nyaman dan sehat. Selama
tahun 2015, jumlah rumahtangga yang
memiliki fasilitas buang air besar milik sendiri
sebesar 68,83 persen, penggunaan fasilitas
secara bersama/komunal/umum sebesar
26,20 persen. Sedangkan rumahtangga yang
tidak memiliki fasilitas buang air besar pada
tahun 2015 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2014. Hal ini tentu saja
sangat mendukung kualitas kesehatan
masyarakat Kota Mataram.
Grafik 8.2
Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Minum (%) Tahun 2015
Sumber : BPS Kota Mataram (susenas)
Grafik 8.3 Rumah Tangga Berdasarkan Penggunaan
Fasilitas Buang Air Besar (%) Tahun 2014-2015
Sumber : BPS Kota Mataram (susenas)
45,920
34,420
19,660
air kemasan air isi ulang
Ledeng
sumur dan mata air terlindung, sungai dll
71,25
22,2
6,55
68,83
26,2
4,97
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2014 2015
PERUMAHAN Air Kemasan dan Air Isi Ulang Sumber Utama Air Minum
Sebagian besar rumah tangga di Kota Mataram menggunakan air kemasan dan air isi ulang sebagai sumber air minum
8
http://mataramkota.bps.go.id
20 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Grafik 9.1 Indeks Pembangunan Manusia
Kota Mataram 2010 - 2015
Sumber : BPS Kota Mataram
Tabel 9.1 Komponen Indeks Pembangunan Manusia Kota
Mataram
Uraian Satuan 2014 2015
(1) (2) (3) (4)
IPM % 75,93 76,37
Angka Harapan
Hidup (AHH) Tahun 70,18 70,43
Harapan Lama
Sekolah (HLS) Tahun 15,27 15,28
Rata-rata Lama
Sekolah (RLS) Tahun 9,04 9,05
Pengeluaran
Per Kapita
000
Rp/thn 13 021 13 399
Sumber : BPS Kota Mataram
Pembangunan harus dipandang
sebagai suatu proses multidimensional yang
mencakup berbagai perubahan mendasar
atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat,
dan istitusi-institusi nasional. Pembangunan
manusia didefinisikan sebagai proses
perluasan pilihan bagi penduduk (a
process of enlarging the choices of
people).
Indeks Pembangunan Manusia
merupakan indikator penting untuk mengukur
keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia
(masyarakat/penduduk). IPM dibentuk oleh
tiga dimensi dasar, yaitu, umur panjang dan
hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup
layak.
IPM Kota Mataram selama periode
2010-2015 selalu mengalami peningkatan,
Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan yang
telah dilakukan oleh Pemerintah Kota
Mataram mampu meningkatkan kualitas
hidup penduduk Kota Mataram.
Capaian Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Kota Mataram pada tahun
2015 termasuk kategori tinggi dengan angka
76,37.
72,47
73,5
74,22
75,22
75,93
76,37
72
72,5
73
73,5
74
74,5
75
75,5
76
76,5
77
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
PEMBANGUNAN MANUSIA Indeks Pembangunan Manusia Kota Mataram Meningkat Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2015 sebesar 76,37 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014
9
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 21
Kemiskinan adalah masalah sosial
yang penanganannya harus menyeluruh,
dengan melibatkan berbaga unsur. Pada
akhir – akhir ini isu kemiskinan sering sekali
menjadi gejolak di masyarakat, terutamanya
pada saat pemerintah mengadakan program
yang sasarannya rumah tangga miskin.
Pada saat pemerintah meluncurkan
program Bantuan seperti PKH, BLSM, BSM
terjadi polemik yaitu berapa jumlah
masyarakat miskin dan siapakah yang layak
menerima program tersebut.
Berdasarkan sumber BPS angka
kemiskinan di Kota Mataram mencapai
10,53 persen dengan nilai garis kemiskinan
sebesar Rp. 376.178. Jika dibandingkan
dengan tahun 2009 yang mencapai 15,41
persen dengan garis kemiskinan sebesar
Rp.242.224, tahun ini bisa dikatakan
mengalami kemajuan. Penurunan angka
kemiskinan setiap tahun menunjukkan
keberhasilan Pemerintah dalam usaha
pengentasan kemiskinan. Semakin
banyaknya program pengentasan
kemiskinan baik yang dilaksanakan level
Nasional maupun daerah diharpkan dapat
menekan angka kemiskinan secara
bertahap dan berkelanjutan.
Tabel 9.2 Statistik Kemiskinan Kota Mataram
Komponen 2010 2011 2012 2013 2014
Garis Kemiskinan
(000) 279 308 341 359 376
Jumlah Pddk miskin (000
jiwa) 58,27 53,73 49,63 46,67 46,67
Sumber : BPS Kota Mataram
Grafik 9.2 Persentase Penduduk Miskin
Tahun 2009 - 2014
Sumber : BPS Kota Mataram
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2009 2010 2011 2012 2013 2014
PEMBANGUNAN MANUSIA Kemiskinan Di Kota Mataram Menurun
Persentase penduduk miskin di Kota Mataram Tahun 2014 sebesar 10,53 persen mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013
9
http://mataramkota.bps.go.id
22 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Tabel 10.1
Statistik Tanaman Pangan Kota Mataram
Uraian 2013 2014 2015
Padi
Luas Panen (ha) 5 489 5 355 5 028
Produksi (ton) 30 873 30 960 32 258
Kedelai
Luas Panen (ha) 485 362 428
Produksi (ton) 452 370 832
Jagung
Luas Panen (ha) 9 - 2
Produksi (ton) 46 - 13 Sumber Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan
Grafik 10.1
Produktivitas Padi di Kota Mataram Tahun 2012-2015 (Kw/Ha)
Sumber Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan
Kontribusi sektor pertanian terhadap
perekonomian Kota Mataram tidak terlalu
besar dan setiap tahun terus mengalami
penurunan. Sebagai Ibukota Provinsi, tidak
dapat dihindari alih fungsi lahan pertanian
menjadi wilayah pemukiman, pusat
perdagangan dan lahan bukan pertanian
lainnya.
Produksi tanaman padi di Kota Denpasar
tahun 2015 mencapai 32.258 ton. Hasil ini
meningkat dibandingkan dengan tahun 2014
yang hanya sebesar 30.960 ton. Selain padi,
tanaman kedelai juga banyak diusahakan di
wilayah Kota Mataram. Produksi kedelai pada
tahun 2013 sebesar 425 ton, kemudian turun
menjadi 370 ton pada tahun 2014 dan
meningkat pada tahun 2015 menjadi 832 ton.
Alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan
bukan pertanian secara umum akan
berdampak pada penurunan produksi
tanaman pertanian. Namun keterbatasan
lahan bisa menjadi pendorong untuk
mengembangkan pertanian, sehingga
melahirkan inovasi serta teknologi yang
mampu meningkatkan produktivitas pertanian
di Kota Mataram.
053056 058
064
000
010
020
030
040
050
060
070
2012 2013 2014 2015
PERTANIAN Lahan Pertanian Semakin Berkurang Tiap Tahun Produktivitas padi terus mengalami peningkatan, sehingga produksi padi
tetap mengalami peningkatan walaupun luas panennya berkurang. 10
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 23
Produksi perikanan darat di Kota
Mataram dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Semakin luasnya pangsa pasar
untuk komoditi perikanan darat seperti ikan
nila mendorong produksi sektor ini melalui
budidaya perikanan air tawar. Produksi
perikanan darat tahun 2015 sebesar 365,32
ton, jumlah ini mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2014 yang hanya
mencapai 284,18 ton.
Berbeda dengan perikanan darat,
produksi perikanan laut di Kota Mataram
selama kurun waktu 2011-2015 mengalami
fluktuasi. Pada tahun 2011-2013 mengalami
penurunan, kemudian pada periode 2013-
2015 mengalami kenaikan. Bahkan kenaikan
produksi perikanan laut tahun 2015 mencapai
1.686 ton dan merupakan produksi tertinggi
selama periode 2011-2015. Fluktuasi
produksi perikanan laut dipengaruhi beberapa
faktor salah satunya pengaruh cuaca yang
kurang bersahabat, yaitu angin kencang dan
gelombang laut yang tinggi sehingga nelayan
cenderung mencari pekerjaan lain.
Grafik 11.1
Produksi Perikanan Laut Di Kota Mataram
Sumber : Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan
Grafik 11.2 Produksi Perikanan Darat Di Kota Mataram
Sumber : Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan
2011 2012 2013 2014 2015
1.157 1.133
776
1.008
1.686
ton
2011 2012 2013 2014 2015
244,63 249,45272,45 284,18
365,32
ton
PERIKANAN Produksi Perikanan Meningkat
Hasil produksi perikanan tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014
11
Ikan Nila adalah jenis ikan yang paling banyak dibudiyakan Kota Mataram
http://mataramkota.bps.go.id
24 Statistik Daerah Kota Mataram 2016
Grafik 12.1 Nilai Produksi Sektor Industri
Kota Mataram (milyar Rp)
Sumber : Diskoperindag Kota Mataram
Tabel 12.1 Statistik Industri Di Kota Mataram
Uraian 2013 2014 2015
Usaha 3 517 3 691 3 790
Industri Formal 1 867 1 984 2 083
Industri Nonformal 1 650 1 707 1 707
Jumlah Tenaga Kerja 18 869 19 384 19 778
Industri Formal 13 870 14 210 14 584
Industri Nonformal 4 999 5 174 5 194
Nilai Investasi (milyar Rp)
116,71 124,49 139,056
Industri Formal 95,71 103,01 118,007
Industri Nonformal 21,00 21,48 21,49
Sumber : Diskoperindag Kota Mataram
Sektor industri pengolahan mempunyai
peranan yang cukup penting dalam
pembentukan perekonomian Kota Mataram.
Dalam pembentukan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), sumbangan sektor
industri mencapai 9 persen.
Selama kurun waktu 2010 - 2015
produksi sektor industri mengalami kenaikan
dari tahun ke tahun. Tahun 2010 nilai
produksi mencapai 929 milyar rupiah
meningkat menjadi 978 milyar rupiah tahun
2011, dan pada tahun 2015 nilai produksinya
mencapai 1,11 triliun rupiah. Industri
nonformal menghasilkan produksi 561 milyar
rupiah, lebih besar dibandingkan industri
formal yang hanya mampu menghasilkan nilai
produksi sebesar 550 milyar rupiah.
Data dari Dinas Koperindag Kota
Mataram menyebutkan bahwa jumlah usaha
sektor industri yang ada di Kota Mataram
mengalami peningkatan. Tahun 2015 jumlah
usaha industri di Kota Mataram mencapai
3.790 usaha, mengalami peningkatan
dibandingkan jumlah usaha tahun 2014
Peningkatan jumlah usaha pada sektor pada
sektor ini juga diikuti oleh peningkatan jumlah
tenaga kerja yang terserap serta nilai
investasi yang diciptakan.
0
200
400
600
800
1000
1200
2015 2014 2013 2012 2011 2010
550 526 513 486 458 400
561 559 543 529 529529
Formal Non Formal
INDUSTRI PENGOLAHAN Sektor Industri mengalami peningkatan daya serap tenaga kerja Jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor industri baik formal maupun nonformal meningkat dibandingkan tahun 2014
12
http://mataramkota.bps.go.id
Statistik Daerah Kota Mataram 2016 25
Pertumbuhan sektor industri baik dari
jumlahnya maupun nilai produksi tentu
membutuhkan investasi yang besar pula.
Bertambahnya jumlah industri yang ada di
Kota Mataram baik formal maupun nonformal
didukung oleh nilai investasi yang terus
bertambah setiap tahunnya.
Selama kurun waktu 2010-2015 nilai
investasi untuk industri baik di sektor formal
maupun nonformal menunjukkan
peningkatan. Pada tahun 2010 nilai investasi
sektor industri sebesar 93,32 milyar rupiah
dan meningkat sampai mencapai 139,05
milyar rupiah tahun 2015.
Produksi yang tinggi tercapai karena
adanya faktor produksi yang berkualitas.
Salah satu faktor produksi pada industri yang
harus tersedia adalah Bahan Baku. Nilai
bahan baku yang digunakan pada produksi
sektor industri tiap tahunnya selalu
meningkat. Pada tahun 2010 nilai bahan baku
yang digunakan sebesar 540 milyar rupiah
dan tahun 2015 ini mencapai 622 milyar
rupiah. Meningkatnya nilai bahan baku
tersebut mendorong peningkatan nilai
produksi karena bahan baku merupakan
variable cost dimana setiap peningkatan
biaya bahan baku akan selalu meningkatkan
nilai produksi.
Grafik 12.2 Nilai Investasi Sektor Industri
Kota Mataram (milyar Rp)
Sumber : Diskoperindag Kota Mataram
Grafik 12.3 Nilai Bahan Baku Sektor Industri
Kota Mataram (milyar Rp)
Sumber : Diskoperindag Kota Mataram
093 093
105
117124
139
000
020
040
060
080
100
120
140
160
2010 2011 2012 2013 2014 2014
480
500
520
540
560
580
600
620
640
2010 2011 2012 2013 2014 2015
540
560
579
595
618622
INDUSTRI PENGOLAHAN Industri Pengolahan Semakin Berkembang
Industri pengolahan mampu membukukan nilai investasi sebesar 139,05 milyar rupiah pada tahun 2015
12
http://mataramkota.bps.go.id
Top Related