Zam Kti 6juli
Transcript of Zam Kti 6juli
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
1/48
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elektrokardiografi merupakan salah satu dari alat kesehatan yang berfungsi
membantu dalam menegakkan diagnosis atau kelainan, khususnya penyakit
jantung. Beberapa kelainan pada jantung dapat dideteksi secara umum dan dapat
terbaca dari hasil perekaman menggunakan EKG TYPE HEART SCREEN
80GL.
Alat EKG Type Heart Screen 80GL merupakan alat EKG yang hanya
menggunakan baterai sebagai catu dayanya. melakukan perekaman secara terus
menerus pada alat EKG type Heart Screen 80GL , tegangan akan mengalami
penurunan tegangan yang akan mempengaruhi banyaknya jumlah perekaman
yang dilakukan.
Pada umumnya untuk penggunaan baterai sebagai catu daya pada EKG
Type Heart Screen 80GL, bila pemakainannya dilakukan secara terus menerus
akan mengalami penurunan catu daya tegangan yang berpengaruh pada jumlah
perekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL, Sehingga dari latar belakang
tersebut diatas, maka perlu dilakukan penelitian berapa besar tegangan baterai
yang dapat mengoperasikan alat EKG Type Heart Screen 80GL sesuai dengan
catu daya baterai yang diharapkan serta berapa besar penurunan tegangan baterai
sehingga alat EKG type Heart Screen 80GL tidak dapat melakukan perekaman .
Dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis akan
membuat tugas akhir dengan judul
PENGARUH CATU DAYA BATERAI TERHADAP JUMLAH
PEREKAMAN PADA ALAT EKG TYPE HEART SCREEN 80GL
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
2/48
2
1.2 Rumusan Masalah
Dalam melakukan perekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL yangmenggunakan catu daya baterai perekaman dilakukan secara terus menerus akan
mengalami penurunan tegangan baterai, sehingga dapat diketahui besar tegangan
yang dibutuhkan pada alat EKG Type Heart Screen 80GL untuk dapat melakukan
perekaman dan besar tegangan hingga tidak dapat melakukan perekaman. Dan
catu daya baterai akan mempengaruhi jumlah perekaman yang dapat dilakukan
pada alat EKG Type Heart Screen 80GL.
1.3 Batasan Masalah
Pada tugas akhir ini Penulis melakukan pembatasan masalah hanya pada
catu daya awal alat EKG Type Heart Screen 80GL sebesar 10 11volt, dengan
tegangan drop sampai dengan 8 9 volt . yang menggunakan catu daya baterai
jenis Ni MH. Dengan pengambilan jumlah perekaman setiap satu jam, setiap
empat jam, dan setiap sepuluh jam.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh catu daya
baterai terhadap jumlah perekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL.
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui berapa besar tegangan awal baterai sabagai catudaya pada alat EKG Type Heart Screen 80GL sehingga alat dapat
melakukan perekaman.
2. Untuk mengetahui berapa besar drop tegangan pada baterai sebagaicatu daya pada alat EKG Type Heart Screen 80GL sehingga alat
tidak dapat melakukan perekaman.
3. Untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan dalam melakukanperekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
3/48
3
4. Untuk mengetahui berapa banyak jumlah perekaman yang dapatdilakukan pada alat EKG Type Heart Screen 80GL dengan catu daya
baterai dari tegangan awal sampai drop tegangan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Manfaat penelitian yang dilakukan bagi Penulis yaitu dapat mendalami
pengetahuan dan keilmuan penulis tentang catu daya baterai pada alat
EKG Type Heart Screen 80GL yang hanya menggunakan baterai sebagai
catu dayanya.
2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan yaitu hasil penelitian ini dapat menjadi
sumber informasi dan bahan bacaan bagi mahasiswa Teknik
Elektromedik
I.6 Sistematika Penulisan
Untuk melakukan percobaan dilapangan dan untuk memudahkan dalam
memahami tulisan ini, maka penulis menguraikan tulisan ini dengan membagi
dalam lima bab yang disusun dalam sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Yang menjelaskan tentang latar belakang, rumusan permasalahan,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Menjelaskan tentang landasan teori EKG secara umum dan EKG Type
Heart Screen 80GL serta teori baterai
BAB III KEGIATAN PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan penelitian tentang catu daya baterai
pada alat EKG type Heart Screen 80GL dalam pemakaian secara terus menerus
akan mengalami penurunan tegangan pada waktu perekaman setiap satu jam,
setiap empat jam, dan setiap sepuluh jam.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
4/48
4
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Bab ini memuat hasil pelaksanaan penelitian dan menganalisa data,
serta mengolah hasil data proses perekaman yang mengalami penurunan tegangan
baterai sebagai catu daya pada alat EKG type Heart Screen 80GL, yang
ditampilkan dalam bentuk tabel
BAB V KESIMPULAN
Menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian pengaruh catu daya baterai
terhadap jumlah perekaman pada alat EKG type Heart Screen 80GL, dari
tegangan awal baterai sampai pada tegangan baterai drop serta waktu yang
dibutuhkan dalam perekaman.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
5/48
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Gambaran Umum Alat EKG1
Elektrocardiograph adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi sinyal
biolistrik jantung dan menghasilkan rekaman berupa grafik pada kertas perekam.
ada perekaman dapat didiagnosa variasi ketidaknornalan jantung.
Prinsip dasar kerja ECG, merupakan suatu penguat ( amplifier ) yang
berfungsi untuk memperkuatkan potensial listrik jantung dengan tergambar pada
minitor atau terekam pada kertas grafik.
Potensial listrik yang berasal dari pulsa jantung dideteksi dipermukaan tubuh
melalui elektroda dan kabel pasien. Sebelum masuk ke rangkaian penguat,
potensial listrik akan memulai rangkaian proteksi ( patien fuse 5 mA / rangkaian
isolasi dengan menggunakan metode photo coupler, electrodemagnetic coupler,
dll ) hal ini dimaksud untuk mencegah kemungkinan adanya kebocoran arus
listrik dari alat ke tubuh pasien.
Lead selektor berfungsi untuk memilih lead sesuai kebutuhan, sehingga hanya
konfigurasi yang ditentukan oleh lead selector inilah yang diperkuat oleh penguatawal ( pre amplifier ). Kalibrasi 1mV diperlukan untuk standart perbandingan
antara besarnya sinyal input dengan besarnya penguatan amplifier sesuai dengan
kepekaan ( sensitivity ) yang dipilih.
Sinyal dari pre amplifier kemudian diperkuat oleh drive amplifier. Yang
dilengkapi dengan filter untuk mencegah sinyal lain agar tidak ikut diperkuat.
Sinyal output dari drive amplifier ini sudah cukup kuat untuk menggerakkan
stylus ( jarum ). Gerakan stylus inilah yang akan menggambarkan pulsa listrik
jantung yang sebenarnya pada kertas grafik.
1M od ul Pelatihan Teknisi Elketr om edis Jil id 1, Pusat sarpras dan Peralatan Kesehatan, 3 2
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
6/48
6
Dalam pemakaian alat elektrochardiograp ( EKG ) ada beberapa hal yang harus
diperhatikan diantaranya kepastian output, output keluaran EKG dipengaruhi oleh
hal hal yaitu :
1. Pemanfaatan Catu Daya PLN2. Pemanfaatan Catu Daya Baterai
Disini Penulis melakukan penelitian pada alat EKG yang menggunakan sumber
Catu Daya hanya menggunakan satu sumber catu daya baterai yaitu pada alat
EKG Type Heart Screen 80GL.
2.2. Macam Macam Lead ( Sadapan ) EKG2
Dalam EKG 12 lead / sadapan ( I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5,
V6), namun kadang memerlukan beberapa lead tambahan untuk merekam bagian
jantung kanan ( V2R , V3R, V4R ) dan bagian jantung belakang ( V7, V8, V9 )
Untuk Lead / sadapan I, II, III dinamakan sadapan bipolar
Gambar 1. Sadapan Einthoven
Dimana untuk sadapan terdiri atas tiga sadapan yaitu :
1. Lead I letak elektroda positifnya ada di tangan kiri2. Lead II letak elektroda positifnya ada di kaki kiri3. Lead III letak elektroda positifnya ada di kaki kiri2
Cara prakt is dan sistem atis belajar m em baca EKG, Abu Nazmah, 24
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
7/48
7
Untuk lead / sadapan aVR, aVL, aVF dinamakan sadapan unipolar ekstremitas.
Gambar 2. Sadapan Goldberger augmented
Dimana untuk sadapan terdiri atas tiga sadapan yaitu :
1. Lead aVR letak elektroda positifnya ada di tangan kanan2. Lead aVL letak elektroda positifnya ada di tangan kiri3. Lead aVF letak elektroda positifnya ada di kaki kiriUntuk lead / sadapan V1, V2, V3, V4, V5, V6 dinamakan sadapan unipolar
precordial.
Gambar 3. Sadapan dada precordial
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
8/48
8
Untuk lead / sadapan precordial adalah semua leadnya merupakan elektroda
positif. Sadapan precordial (sadapan dada), terdiri atas enam sadapan yaitu V1,
V2, V3, V4, V5, dan V6 .
Dimana untuk posisi standar lead yaitu :
V1 Ruang interkostal keempat, disebelah kanan batas sternum.
V2 Ruang antara yang sama, disebelah kiri batas sternum
V3 Pertengahan antara posisi 2 dan 4
V4 Pada batas luar puncak daerah detak ( beat )
V5 Level yang sama seperti 4, di garis axillary anterior
V6 Level yang sama seperti 4 dan 5, di garis medaxillary
2.3. Sumber Pacemaker Jantung3
Fungsi kerja jantung dipengaruhi oleh tiga unsur utama yang sangat
berpengaruh dalam kenerja fungsi jantung secara optimal. Dimana ketiga unsur
tersebut yaitu:
a. Sel sel pacemakerb. Sel sel konduksic. Sel sel otot jantungJika salah satu dari ketiga unsur tersebut mengalami gangguan maka
secara otomatis akan menurunkan kinerja atau fungsi jantung sehingga bekerja
tidak optimal. Sel sel pacemaker merupakan sumber bioelektrik jantung, dimana
yang sangat berperan penting disini adalah elektrolit.Jadi apabila terjadi gangguan
keseimbangan elektrolit ( Na, K, Ca, Mg ) akan mengakibatkan terganggunya
aktivitas bioelektrik di jantung.
3Cara Praktis Dan Sisitem Belajar M em baca EKG, Abu Nazm ah,18
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
9/48
9
Ada tiga sumber utama pacemaker, yaitu :
1. SA Node2. AV Node3. Furkinje Fiber / otot ventrikel
2.4. Sistem Konduksi Jantung4
Ketiga sumber pacemaker tersebut dihubungkan oleh jaringan penghubung
khusus atau yang disebut dengan sistem konduksi jantung.
SA Node secara spontan mengeluarkan impuls kemudian impuls tersebut
disebarkan melalui jaringan penghantar ke seluruh atrium sehingga otot atrium
akan mengadakan depolarisasi ( perubahan menjadi bermuatan positif ) yang
menyebabkan atrium berkontraksi.
Setelah seluruh otot atrium selesai terdepolarisasi, kemudian impuls diteruskan ke
AV node, bundle his, kedua cabang bundle his yaitu cabang bundle his kanan (
RBB / right bundle branch ) & cabang bundle his kiri ( LBB / left bundle branch )
dan yang terakhir ke fiber furkinje sampai seluruh otot kedua ventrikel
terdepolarisasi sehingga akan menghasilkan kontraksi dari otot ventrikel.
2.5 Elektrofisiologi Jantung5
Elektrolit yang sangat besar perannya dalam elektrofisiologijantung adalah
Na, K, Ca, Mg. Setiap sel ( sel sel pacemaker dan sel sel otot jantung ) dilapisi
oleh sebuah selaput atau membrane sel.Dalam keadaan istirahat, muatan di dalam
sel negatif dan di luar sel bermuatan positif. Keadaaan ini dinamakan Polarisasi
Apabila dalam single sel mengalami perubahan muatan mendadak, yang mana
didalam sel yang sebelumnya bermuatan negatif berubah muatan menjadi
bermuatan positif, maka proses ini dinamakan aksi potensial. Apabila aksi
potensial terjadi tidak hanya terjadi dalam single sel, tapi terjadi pada semua sel
4Cara Praktir Dan Sist em Belajar M emb aca EKG, Abu Nazm ah,20
5Cara Praktis Dan Sistemat is Belajar M em baca EKG, Abu Nazm ah, 26
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
10/48
10
baik sel sel pacemaker maupun sel sel otot jantung sehingga akan tampak
perubahan muatan di dalam sel sel dari yang tadinya negatif menjadi positif.
Prsoses ini dinamakan dengan Depolarisasi. Setelah sel sel komplet melakukan
depolarisasi, maka muatan akan kembali berubah seperti pada awalnya atau dalam
keadaan istirahat. Proses ini dinamakan Repolarisas
Gambar 4. aktifitas Kelistrikan Otot jantung
2.6. Morfologi Gelombang EKG6
Satu siklus jantung ( = 1 detak jantung ) digambarkan dengan grafik EKG
berupa one beat atau gelombang EKG P, Q, R, S, T. Setiap terjadi perubahan pada
kelima gelombang tersebut akan mempunyai nilai diagnosis sendiri.
Gelombang P
1. Gelombang P adalah gelombang pada EKG yang menggambarkan adanyaaktivitas listrik yang terjadi di atrium di mana otot atrium ( kanan & kiri )
mengadakan depolarisasi sehingga kedua otot atrium melakukan kontraksi.
6Cara Praktis dan Sistem atis M em baca EKG, Abu Nazma h, 33
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
11/48
11
Oleh sebab itu, gelombang P merupakan depolarisasi kedua otot atrium atau
kontraksi dari kedua otot atrium.
2. Untuk mengidentifikasi gelombang P, memprioritaskan dengan melihatnya dilead IIpanjang dan sebagai pembandingnya gunakan lead precordial V1.
3. Gelombang P adalah gelombang positif pertama yang muncul dalam rekamanEKG.
4. Gelombang P yang normal adalah gelombang P yang berasal dari SA node.Gelombang Q
1. Gelombang Q adalah gelombang pada EKG yang menggambarkan adanyaaktivitas listrik jantung yang sedang terjadi di septal ventrikel, dimana
depolarisasi otot ventrikel diawali dengan depolarisasi pada bagian septal
ventrikel.
2. Gelombang Q merupakan gelombnag yang berdefleksi negatif pertama setelahgelombang P.
Gelombang R
1.Gelombang R adalah gelombang positif pertama setelah gelombang Q2.Gelombang R merupakan bagian gambaran gelombang EKG yang terjadi pada
saat otot ventrikel mengalami depolarisasi.
Gelombang S
1.Gelombang S adalah gelombang negatif kedua setelah gelombang R2.Gelombang S merupakan bagian dari gambaran gelombang EKG yang terjadi
pada saat otot ventrikel mengalami depolarisasi.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
12/48
12
Gelombang T
1. Gelombang T adalah gambaran gelombang EKG yang terjadi pada saat ototventrikel mengalami repolarisasi
2. Gelombang T adalah gelombang positif setelah gelombang S
Gambar 5. Gelombang Jantung
2.7Alat EKG Type Heart Screen 80GLAlat EKG Type Heart Screen 80GL adalah alat EKG yang hanya
menggunakan sumber listrik pada catu daya baterai.
Gambar 6. EKG Heart Screen 80GL
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
13/48
13
2.8Blok Diagram Pesawat Elektrocardiograph7
Gambar 7. Blok Diagram Pesawat Elektrocardiograp
Keterangan gambar :
1. Switch On/Off. Berfungsi untuk menghidupkan sistim jaringan kelistrikan pada
rangkaian diagram pesawat EKG type HS 80GL, komponen tersebut tidak saja
hanya dapat menghidupkan sistem, tapi juga dapat mematikan sisitem. ( S1)
2. Keyboard Berfungsi untuk memasukan data yang diinginkan untuk
pemeriksaan dan pemilihan lead yang akan digunakan serta hasil pemeriksaan
yang akan digunakan untuk mendiagnose penyakit. ( S17 )
3. Keyboard Interface sebagai pengantar tatap muka antara keyboard dengan main
board HS 80 GL ( J4 )
7Service manu al Heart screen 80GL,Innom ed M edical,16
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
14/48
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
15/48
15
2.9 Anatomi Dan Fisiologi Jantung8
Jantung merupakan salah satu dari organ tubuh yang sangat vital yang
bertugas memompakan darah keseluruh jaringan tubuh.
2.9.1 Jantung
Gambar 8 Anatomi jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada, tepatnya berada diantara kedua buah
dada kiri dan kanan dengan besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan. Dan
jantung posisinya lebih berada pada bagian buah dada sebelah kiri yaitu 1/3 dari
besar jantung berada disebelah kanan pertengahan kedua buah dada dan 2/3
berada disebelah kiri dari buah dada.
2.9.2 Ruang Ruang Jantung9
Jantung dibagi menjadi 4 ruang, yaitu 2 ruang jantung kecil kiri dan kanan
yang dinamakan atrium / atrial ( serambi ). Dan 2 ruang jantung lainnya yang
memiliki ruang besar, yaitu kanan dan kiri yang dinamakan ventrikel ( bilik ).
8Cara prakt is dan sistem atis belajar m em baca EKG, Abu Nazmah, 12
9Cara prakt is dan sistem atis belajar m em baca EKG, Abu Nazmah, 13
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
16/48
16
Antara ke dua atrium / atrial dibatasi oleh pembatas yang dinamakan dengan
septal atrium. Dan antara kedua ventrikel dibatasi oleh pembatas yang dinamakan
septal ventrikel. Serta diantara atrium dan ventrikel ditandai dengan adanya
lekukan yang dinamakan antrioventrikuler.
2.9.3 Cara Kerja Jantung10
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengender dan terisi darah (
disebut diastol ). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar
dari ruang jantung ( disebut sistol ). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (
darah kotor ) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar ( vena kava )
menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan
mendorong darah ke dalam atrium ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis menuju ke paru paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh
yang sangat kecil ( pembuluh kapiler ) yang mengelilingi kantong udara di paru
paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkankembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju
ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup
bikuspidalis / mitra, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati
10Jantung, Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
17/48
17
katup aorta masuk ke dalam aorta ( arteri terbesar dalam tubuh ). Darah kaya
oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru paru, dan sebagainya.
2.10. B A T E R A I11
Gambar 9. Kontruksi Baterai
2.10.1 Pengertian Baterai
Baterai merupakan sebuah kaleng berisi penuh bahan-bahan kimia yang
dapat memproduksi electron. Reaksi kimia yang dapat menghasilkan electron
disebut dengan Reaksi Elektrokimia. Jika kita memperhatikan, kita bisa lihat
bahwa betrai memiliki dua terminal. Terminal pertama bertanda Positif (+) danterminal Kedua bertanda negatif (-).
Elektron-elektron di kumpulkan pada kutub negatif. Jika kita
menghubungkan kabel antara kutub negatif dan kutub positif, maka elektron akan
mengalir dari kutub negatif ke kutub positif dengan cepatnya.
Di dalam beterai sendiri, terjadi sebuah reaksi kimia yang menghasilkan
elektron. Kecepatan dari proses ini (elektron, sebagai hasil dari elektrokimia)
mengontrol seberapa banyak elektron dapat mengalir diantara kedua kutub.
Elektron mengalir dari baterai ke kabel dan tentunya bergerak dari kutun negatif
ke lutub positif tempat dimana reaksi kimia tersebutr sedang berlangsung. Dan
11Pow ered by W ordpr ess.com
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
18/48
18
inilah alsan mengapa baterai bisa bertahan selama satu tahun dan masih memiliki
sedikit power, selama tidak terjadi reaksi kimia atau selama kita tidak
menghubungkannya dengan kabel atau sejenis Load lain. Seketika kita
menghubungkannya dengan kabel maka reaksi kimia pun dimulai.
Secara harfiah berarti baterai. Yang berfungsi sebagai media penyimpan
dan penyedia energi listrik. Sumber listrik yang digunakan sebagai pembangkit
power dalam bentuk arus searah (DC). Alat ini digunakan elektronika termasuk
diantaranya komputer. Baterai merupakan sekumpulan sel-sel kimia yang masing-
masing berisi dua electron logem yang dicelupkan dalam larutan penghntar yang
disebut elektrolit.Akibat reaksi-reaksi kimia antara konduktor-konduktor dan
elektrolit satu elektroda anoda bermuatan positif dan lainnya, katoda ,menjadi
bermuatan negatif.Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan
mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Baterai terdiri dari tiga komponen penting,
yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai
katoda (kutub negatif baterai) pasta sebagai elektrolit (penghantar).
2.10.2 Prinsip Kerja Baterai12Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu
dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi energi
listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi Oksidasi). Batere terdiri
dari beberapa sel listrik, sel listrik tersebut menjadi penyimpan energi listrik
dalam bentuk energi kimia. Sel batere tersebut elektroda elektroda. Elektroda
negatif disebut katoda, yang berfungsi sebagai pemberi elektron. Elektroda positif
disebut anoda yang berfungsi sebagai penerima elektron. Antara anoda dan katoda
akan mengalir arus yaitu dari kutub positif (anoda) ke kutub negatif (katoda).
Sedangkan electron akan mengalir dari ktoda menuju anoda.
12Powered by WordPress.com
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
19/48
19
Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai
1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.
2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik
2.10.3 Jenis Baterai
Baterai dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Baterai Primer yaitu baterai yang hanya digunakan satu kali, dan setelah habis
isi (Recharge).
2. Baterai Sakunder yaitu baterai yang biasa digunakan berkali kali dengan
mengisi kembali muatannya, apabila telah habis energinya setelah dipakai
2.10.4 Cara Kerja Baterai13
Gambar 10. Baterai Ni-MH
Baterai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat
pengisian/cas/charge energi listrik diubah menjadi kimia dan saat
pengeluaran/discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik. Baterai (dalam
13Powered by wordPress.com
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
20/48
20
hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel
memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki
tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 V = 6 x 2 V)
sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang secara
seri (6 V = 3 x 2 V).
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang
terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena
itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar
sel tidak boleh ada yang bocor / merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan
pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh
kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa
pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah
coklat (PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (Pb) berpori
(seperti bunga karang). Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu
asam sulfat (H2SO4).
Baterai NiCd ( Nickel Cadmium ) merupakan jenis baterai yang cocok
untuk beban yang memerlukan arus sedang ( 2 3 Ampere ). Baterai ini relatif
lebih murah dibandingkan dengan baterai lainnya serta dapat di recharged secara
cepat. Namun proses recharge dari baterai ini memiliki kekurangan yang biasa
disebut memory effect. Memory effect menyebabkan pengurangan kepasitas
baterai apabila di recharge dalam keadaan masih terisi muatan. Hal ini yang
menyebabkan baterai NiCd harus benar benar dikosongkan bila akan diisi ulang.
2.10.4.1 Saat Baterai digunakan14
a. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabungdengan hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya
bergabung / berubah
14Powered by WordPress.com
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
21/48
21
b. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positifmaupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan
berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge.
Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat
pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah
dan hampir melulu hanyaterdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun
menjadi sekitar 1,1 kg/dm3
dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3.
Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285
kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa
diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat
hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel
aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat bateraidalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana
air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat- pelat menjadi rusak.
2.10.4.2Saat Baterai dicharge15Ba ter a i y ang m ene r im a arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas
alias sedang diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai
dihubungkan dengan arus listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus
listrik negatif. Tegangan yang dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang
dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri
tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara seri dialiri
tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah
jumlah dari masing-maing tegangan baterai : Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal).
Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang
duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus
(ampere) yang harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai
tersebut.
15Powered by WordPress.com
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
22/48
22
2.10.5 PenyulfatanBaterai, digunakan ataupun tidak, akan mengeluarkan isinya (maksudnya
tenaga baterai keluar / berkurang bukan cairan elektrolit). Bila sedang tidak
digunakan maka pengeluaran tersebut terjadi secara perlahan yang biasa disebut
pengeluaran isi sendiri (self discharge). Cepat atau lambatnya pengeluaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu elektrolit. Sebuah baterai
tak terpakai yang berisi penuh akan habis isinya dalam jangka waktu 3 bulan jika
elektrolit memiliki suhu 40 derajat Celcius, sedangkan makin dingin suhunya maka
makin lambat isi berkurang, contoh, elektrolit yang bersuhu 20 derajat Celcius
isinya hanya akan hilang setengah bagian (50%) dalam 3 bulan, dan yang bersuhu 15
derajat Celcius isinya hanya akan berkurang sebesar 7-8% dalam 3 bulan.
Baterai yang sedang mengeluarkan isinya sendiri secara perlahan akan
menyulfat. Maksud penyulfatan adalah sulfat timah (PbSO4) yang terbentuk selama
pengeluaran membuat bahan aktif menjadi keras dan mati. Penyulfatan kadang-
kadang bisa dihilangkan dengan pengisian lambat (slow charge) sehingga bagian-
bagian dari timah sulfat (PbSO4) mencapai harga yang normal. Penyulfatan yang
sudah terlalu banyak pada satu baterai tidak mungkin dihilangkan, baterai ini
harus diganti. Penggantian cairan elektrolit (biasa dikenal dengan pengurasan)
tidak akan membantu atau tidakakan banyak membantu karena yang sudah rusak disin
adalah pelat-pelatnya, kalaupun berhasil memiliki kapasitas setelah dikuras, dalam
waktu yang sangat singkat (tergantung pada tingkat kerusakan pelat-pelatnya) baterai
akan lemah (drop) kembali.
2.10.6 Mengatasi penyulfatan16
1.Baterai yang tak terpakai disimpan pada ruangan yang bersuhu rendah (suhu
yang lebih dingin).
16Powered by WordPress.com
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
23/48
23
2. Baterai yang tak terpakai diisi dengan arus pengisian yang sangat rendah yaitu
dengan pengisian perawatan (maintenance charge) sampai penuh atau baterai diisi
secara teratur tiap bulan.
Pengisian perawatan (maintenance charge), artinya kita harus memiliki alat
pengisi (charger) (lebih baik lagi kalau kuat arus dari alat tersebut bisa kita atur kuat
lemahnya) yang secara otomatis menghentikan proses pengisian jika baterai sudah
terisi penuh dan kembali menghidupkan proses pengisian jika isi baterai mulai
berkurang (memiliki fitur deteksi). Jika tidak ada fitur otomatisasi maka terpaksa
yang kita lakukan adalah mengisi baterai secara penuh menggunakan pengisian
lambat (slow charge) tiap bulan. Terpaksa disini disebabkan karena baterai yang
sudah terisi penuh tidak akan bertambah lagi isinya walaupun tetap terus diisi,
selain itu baterai yang terisi penuh akan kian bertambah panas bila terus diisi /
disetrum (overcharging) sehingga beresiko merusaknya, ditambah lagi dengan
terjadinya penguapan gas, dan terutama bahaya kemungkinan meledak yang pada
akhirnya merusak baterai secara total (sama sekali tidak bisa dipergunakan) dan
bahkan berbahaya bagi orang yang ada disekelilingnya jika cairan asam dari baterai
muncrat dan mengenai orang tersebut! Ingat, cairan asam bisa mengorosi/merusak
plat besi, apalagi daging manusia! Termasuk juga cairan accu zur (cairan yang
diisikan pada baterai baru yaitu saat pertama kali diisi)
2.10.7 Kapasitas Baterai17
Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah = kuat arus/Ampere x
waktu/hour), artinya baterai dapat memberikan / menyuplai sejumlah isinya secara
rata-rata sebelum tiap selnya menyentuh tegangan / voltase turun (drop voltage)
yaitu sebesar 1,75 V ( tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V; jika dipakai maka
tegangan akan terus turun dan kapasitas efektif dikatakan sudah terpakai
semuanya bila tegangan sel telah menyentuh 1,75 V). Misal, baterai 11 V 2,1 Ah.
Baterai ini bisa memberikan kuat arus sebesar 2,1 Ampere dalam satu jam artinya
17Powered by WordPress.com
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
24/48
24
memberikan daya rata-rata sebesar 3,85 Watt (Watt = V x I = Voltase x Ampere =
11 V x 2,1 A). Secara hitungan kasar dapat menyuplai alat berdaya 3,85 Watt
selama satu jam atau alat berdaya 0,385 Watt selama 1 jam. walaupun pada
kenyataannya tidak seperti itu (dijelaskan di bawah ini). Kembali ke kapasitas
baterai, pada kendaraan bermotor kapasitas ini bisa dianalogikan sebagai volume
maksimal tangki bahan bakar namun yang membuat berbeda adalah kapasitas
pada baterai bisa berubah-ubah dari nilai patokannya, jadi mirip tangki bahan
bakar mobil yang bahannya terbuat dari karet. Sebagai ilustrasi saya beri contoh
balon karet, isinya bisa besar jika terus dimasukkan udara atau bisa juga kecil jika
udara yang ditiup sedikit saja. Nah, kapasitas baterai juga tidak tetap, mirip
contoh balon karet tadi.
Tiga faktor yang menentukan besar kecilnya kapasitas baterai yaitu :18
1. Jumlah bahan aktifMakin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka
makin besar kapasitasnya; makin banyak pelat yang bersentuhan dengan cairan
elektrolit maka makin besar kapasitasnya. Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang
besar luas pelat dan banyaknya pelat haruslah ditingkatkan, dengan catatan bahwa
pelat haruslah terendam oleh cairan elektrolit. Dari sini kita kembali bisa
menyadari betapa pentingnya bagi pelat-pelat agar terendam oleh cairan elektrolit
karena bagian dari pelat yang tidak terendam sama sekali tidak akan berfungsi
bagi peningkatan kapasitas!
2. TemperaturMakin rendah temperatur (makin dingin) maka makin kecil kapasitas baterai
saat digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak
peduli apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai
biasanya diukur pada suhu tertentu, biasanya 25 derajat Celcius.
18Powered by WordPress.com
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
25/48
25
3. Waktu dan arus pengeluaranPengeluaran lambat (berupa pengeluaran arus yang rendah) mengakibatkan
waktu pengeluaran juga diperpanjang alias kapasitas lebih tinggi. Kapasitas yang
dinyatakan untuk baterai yang umum pemakaiannya pada pengeluaran tertentu,
biasanya 20 jam. Contoh: Baterai 11 V 2,1 Ah bisa dipakai selama 20 jam jika
kuat arus rata-rata yang digunakan dalam 1 jam adalah 0,105 Ampere (2,1 Ah / 20
h), sedangkan bila digunakan sebesar 0,105 Ampere maka waktu pemakaian
bukannya 15 jam (2,1 Ah / 0,14 A) tapi lebih kecil yaitu 14 jam, sedangkan pada
penggunaan Ampere yang jauh lebih besar, yaitu 21 Ampere maka waktu
pemakaian bukan 10 jam (21 A / 2,1 A) tapi hanya 7 jam!
Hal ini bisa menjadi jawaban bagi mereka yang menggunakan UPS, misal 500
VA atau 500 Watt.hour, yang mana baterai UPS hanya bertahan lebih kurang 5
15 menit untuk komputer yang memerlukan daya 250 Watt, padahal kalau
berdasarkan hitungan kasar seharusnya bisa bertahan selama 2 jam ( 500 Watt.hou
r / 250 Watt ). Sebagai contoh nyata, sebuah aki kering 12 V dan 18 Ah
mencantumkan nilai spesifikasi sebagai berikut :
20 hr @ 0,9 A = 18 A
5 hr @ 3,06 A = 15,3 A
1 hr @ 10,8 A = 10,8 A
1/2 hr @ 18 A = 9 A
Jika dilihat dari spesifikasi maka aki ini memiliki kapasitas efektif sebesar 18 Ah
namun suplai dari aki sebenarnya hanya bisa dilakukan selama :
* 20 jam jika kuat arus yang dipakai hanya sebesar 0,9 A untuk tiap jam artinya
hanya memakai daya sebesar 10,8 Watt/jam (12 V x 0,9 A) > Kapasitas = 18 Ah
(0,9 A x 20 hour)
* 5 jam jika kuat arus yang dipakai 3,06 A atau berdaya 36,72 Watt/jam (12 V x
3,06 A) > Kapasitas = 15,3 Ah (3,06 A x 5 hour)
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
26/48
26
* 1 jam jika kuat arus yang dipakai 10,8 A atau berdaya 129,6 Watt/jam (12 V x
10,8 A) > Kapasitas = 10,8 Ah (10,8 A x 1 hour)
*1/2jam jika kuat arus yang dipaka i sama dengan kapasitas efektifnya yang 18
Ah atau berdaya 216 Watt/jam (12 V x 18 A) > Kapasitas = 9 Ah (18 A x 0,5
hour).
Dari sini Anda sudah bisa menyimpulkan bahwa makin rendah arus yang
dikeluarkan/ dipergunakan maka baterai mampu menyuplai dalam waktu yang
lebih panjang artinya kapasitas baterai bisa sama persis dengan kapasitas efektif
sebesar 18 Ah bila menggunakan kuat arus seperduapuluh dari kapasitas
efektifnya (1/20 x 18 A) dan sebaliknya semakin besar pemakaian arus makin kecil
pula kapasitas baterai yang bahkan bisa cuma mencapai 9 Ah.
Saya pribadi tidak tahu persis apa rumus yang bisa menghitung hubungan
flukutasi arus dengan kapasitas yang dihasilkannya tapi secara kasar -berdasarkan
data diatas- pemakain arus sebesar 60% dari kapasitas efektifnya akan bertahan
selama 1 jam. Jadi untuk mendapatkan kapasitas baterai yang bisa menyalakan
peralatan berdaya 300 Watt selama satu jam digunakan perhitungan berikut :
- Dapatkan ukuran Ampere, yaitu 25 A (Ampere (I) = Daya / Voltase = P / V =
300 / 12 = 25)
- Kapasitas efektif dari baterai yang dicari adalah 41,67 Ah (Ampere /60% = 25 x 100 /
60).
2.10.8 Metode Pengisian baterai/Cas aki/Accu charging19
Pengisian arus dialirkan berlawanan dengan waktu pengeluaran isi yang
berarti juga bahwa beban aktif dan elektrolit diubah supaya energi kimia bateari
mencapai maksimum.
19Powered by WordPress.com
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
27/48
27
Ada tiga metode pengisian bateari :
1. Pengisian perawatan (maintenance charging) digunakan untuk mengimbangikehilangan isi (self discharge), dilakukan dengan arus rendah sebesar
1/1000 dari
kapasitas baterai. Ini biasa dilakukan pada baterai tak terpakai untuk melawan
proses penyulfatan. Bila baterai memiliki kapasitas 45 Ah maka besarnya arus
pengisian perawatan adalah 45 mA (miliAmpere).
2. Pengisian lambat (slow charging) adalah suatu pengisian yang lebih normal.
Arus pengisian harus sebesar1/10 dari kapasitas baterai. Bila baterai memiliki
kapasitas 45 Ah maka besarnya arus pengisian lambat adalah 4,5 A. Waktu
pengisian ini bergantung pada kapasitas baterai, keadaan baterai pada permulaan
pengisian, dan besarnya arus pengisian. Pengisian harus sampai gasnya mulai
menguap dan berat jenis elektrolit tidak bertambah walaupun pengisian terus
dilakukan sampai 2 3 jam kemudian.
3.Pengisian cepat(fast charging) dilakukan pada arus yang besar yaitu mencapai
60 100 A pada waktu yang singkat kira-kira 1 jam dimana baterai akan terisi
sebesar tiga per empatnya. Fungsi pengisian cepat adalah memberikan baterai
suatu pengisian yang memungkinkannya dapat menstarter motor yang selajutnya
generator memberikan pengisian ke baterai.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
28/48
28
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis akan menguraikan hasil pengujian dan pendataan
yang dilakukan pada alat EKG type Heart Screen 80GL yang menggunakan catu
daya baterai.
Hasil percobaan dan pendataan ini dimaksudkan untuk memperoleh sampel
yang diperlukan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel, diharapkan
mampu mewakili hasil percobaan secara keseluruhan.
3.2 Kerangka konsep
Pada penelitian ini akan membahas penurunan tegangan yang terjadi pada
baterai sebagai catu daya pada alat EKG type Heart Screen 80GL yang akan
mempengaruhi banyaknya perekaman pada alat EKG type Heart Screen 80GL
tersebut.
Gambar 11. Kerangka Konsep
Catu D aya
Baterai
Alat EKG
W a k t u
Perekaman
Banyaknya
Perekaman
Besar Cat u
Daya
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
29/48
29
3.3 Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
dengan mengamati penggunaan baterai sebagai catu daya alat EKG type Heart
Screen 80GL pada perekaman setiap satu jam, setiap empat jam dan setiap
sepuluh jam, dengan sampel Phantom EKG pada Amplitudo 0,5 dengan 60 BPM
dan kecepatan kertas 25 mm/s.
3.4 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan Juni Tahun 2012
bertempat di Ruang Laboratorium Elektronika Teknik Elektromedik Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jakarta II.
3.5 Populasi Dan Sampel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan phantom sebagai simulator
jantung dan alat EKG Type Heart Screen 80 GL dengan catu daya baterai yang
perekaman setiap jam, setiap empat jam, setiap sepuluh jam dengan masing
masing pengukuran.
3.6 Metode Pengukuran
Metode pengukuran pada penelitian ini penulis akan melakukan pengukuran
pada pemakaian baterai sebagai catu daya pada EKG Type Heart Screen 80GL
dengan menggunakan phantom EKG pada setiap jam, setiap empat jam, dan
setiap sepuluh jam.
3.7 Instrument penelitian
Untuk mendukung pengujian dan pendataan terlebih dahulu dipersiapkan
alat alat ( instrument ) penelitian yang akan digunakan untuk mengambil data
yang diperlukan. Adapun peralatan yang digunakan selama pendataan adalah
sebagai berikut :
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
30/48
30
3.7.1 EKG Type Heart Screen 80GL
Gambar 12. EKG Type Heart Screen 80GL
Prosedur Pengoperasian alat20
1. PengertianProsedur Tetap pengoperasiannya Elektrocardiograph adalah bentuk dari
standar yang berupa cara atau langkah langkah yang harus diikuti dalam
melaksanakan kegiatan pengoperasian Elektrocardiograph, yang berdasarkan
prasyarat dan urut kerja yang harus ditempuh. Prosedur ini disusun berdasarkan
pada petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait, berupa : prasyarat,
persiapan, pemanasan, pelaksanaan pengoprasian, pengemasan dan penyimpanan,
agar alat dapat difungsikan dengan baik untuk mendeteksi signal biolistrik jantung
dan menghasilkan rekaman berupa grafik untuk diagnosa variasi ketidaknormalan
jantung.
2. Tujuan1. Agar dapat melakukan pengoperasian alat secara benar2. Agar mendapat hasil pemeriksaan / diagnosa yang baik dan sempurna.3. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang timbulkan oleh
kesalahan pengoperasian
4. Agar usia teknis alat dapat tercapai20
M od ul Pelatihan Teknisi Elekt rom edis Jil id 1, Pusat Sarana Prasarana dan Peralat an Kesehat an,
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
31/48
31
3. Prasyaratan1. SDM tersertifikasi2. Catu daya sesuai kebutuhan alat3. Alat laik pakai dan bersih4. Aksesoris lengkap dan baik5. Bahan operasional tersedia
4. Prosedur1. Menempatkan alat pada ruang tindakan2. Melepaskan penutup debu alat3. Menyiapkan patient cable, strap elektroda, chest elektrode, kertas printer
dan jelly
4.Pasang Kertas printer pada wadahnya sebelah kiri display
5. Hubungkan DC power Charger Adaptor ke conector di belakang alat6. Hubungkan ECG cable patient dan kenakan semua Lead ke tubuh pasien.7. Hidupkan alat, tekan tombol Power switchdi panel depan sebelah kiri alat.8. Display menyala dan tampil Logo Innomedkemudian tampil curva ECG9. Isikan Identitas pasien / Patient ID 10. Memperhatikan protap pelayanan11. Memberitahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan12. Memilih Program ( Rec atau Manual )13. Melakukan Pemeriksaan14. Setelah pengoperasian selesai,mematikan alat dengan menekan tombol
ON/OFF
15. Melepaskan starp elektrode, chest elektrode patient cable16. Membersihkan Patient cable, strap elektrode, chest elektrode.17. Menyimpan patient cable, strap elektrode, chest elektrode. Dan
memastikan alat EKG dalam kondisi baik dan siap difungsikan pada
pemakaian berikutnya.
18. Memasang penutup debu
19. Menyimpan alat dan aksesoris ke tempat semula
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
32/48
32
3.7.2 Phantom EKG
Gambar 13. Phantom EKG
3.7.2.1 Prosedur pengoperasian phantom EKG adalah sebagai berikut :21
a. Memperhatikan kondisi fisik dan fungsi peralatanb.Memastikan EKG post dalam kondisi baik dan bersihc. Memasang kabel lead dari EKG recorder pada EKG post sesuai dengan
indikasi yang ada
d.Menghidupkan phantom EKG dengan menggesar saklar power swicthpada posisi ON.
e. Memilih bentuk gelombang yang diinginkan dengan menggeser saklarwaveform selector switch.
f. Mengatur tinggi gelombang dengan memilih / menggeser saklaramplitudo pada posisi 0,5 mV
g.Mematikan peralatan setelah selesai digunakan dengan menggeserkansaklar pada posisi OFF.
21M anual Book Phantom EKG,
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
33/48
33
3.8 Metode Pengumpulan Data
a. PersiapanSebelum pengukuran dan pengambilan data terlebih dahulu melakukan
beberapa persiapan bahan sebagai petunjuk pelaksanaan penelitian.Adapun persiapan yang dilakukan adalah :
1. Melakukan pendataan administrasi, meliputi : data alat, daftar alatyang digunakan, pelaksanaan pengukuran
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan fungsi alat yang digunakan3. Mencatat hasil pengukuran pada lembar kerja
b. Melakukan Perekaman untuk semua lead ( 12 lead )1. Memberikan sinyal masukan 60 BPM dari phantom EKG2. Mengatur kecepatan kertas 25mm/s3. Merekam seluruh lead EKG : Lead I, II, III, aVL, aVF, aVR, V1,
sampai dengan V6.
4. Merekam setiap jam, setiap empat jam, dan setiap sepuluh jam.c. Memperhatikan setiap hasil perekaman pada waktu yang diatur dan
mengukur tegangan pada setiap perekaman yang telah diatur waktunya
dan mencatat pada lembar kerja.
d. Melakukan pengukuran tegangan pada EKG Heart Screen 80GL sebagaiberikut :
1. Melakukan perekaman dengan alat EKG Heart Screen 80GL dengancatu daya baterai dengan menggunakan phantom EKG.
2. Merekam seluruh lead EKG : Lead I, II, III, aVL, aVF, aVR, V1sampai dengan V6.
e. Kebutuhan Komponen dalam melakukan penelitian berupa avometerdigital, watch/ jam, watt meter, phantom ekg, dan alat ekg HS80GL.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
34/48
34
Gambar 14. Komponen Penelitian
Dalam melakukan penelitian Penulis membutuhkan alat EKG Heart
Screen 80GL dengan catu daya baterai, Phantom EKG sebagai alat untuk simulasi
pasien, Avometer digital alat yang digunakan untuk mengukur terjadinya
perurunan tegangan pada catu daya baterai pada saat alat EKG Heart Screen 80
GL dilakukan perekaman secara terus - menerus, watch / Jam adalah alat yang
digunakan untuk menghitung waktu yang digunakan dalam melakukan perekaman
pada alat EKG Heart Screen 80 GL sehingga dari penurunan tegangan pada catu
daya baterai akan didapatkan banyaknya jumlah perekaman .
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
35/48
35
f. Melakukan Pengukuran
Gambar 15. Kegiatan Pengukuran
Sebelum melakukan kegiatan pengukuran Penulis menyiapkan hal hal sebagai
berikut yaitu :
1. Siapkan alat yang akan diukur2. Siapkan alat ukur3. Lakukan uji fisik alat dan uji fungsi alat4. Siapkan lembar kerja5. Lakukan pencatatan setiap melakukan pengukuran6. Melakukan perekaman pada setiap lead7. Melakukan pengukuran tegangan baterai pada tiap perekaman
Pada kegiatan pengukuran penulis melakukan pengukuran tegangan baterai
sebagai catu daya pada alat EKG type Hear Screen 80GL dengan menggunakan
avometer digital setelah alat EKG Type Heart Screen 80GL melakukan
perekaman dengan waktu yang ditentukan.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
36/48
36
Untuk perekaman yang dilakukan setiap satu jam yaitu :
tegangan awal baterai sebesar 10,73Volt tegangan baterai satu jam berikutnya sebesar 10,18Volt tegangan baterai satu jam berikutnya sebesar 9,77 Volt tegangan baterai satu jam terakhir sebesar 8,32 VoltSelisih tegangan awal baterai ke tegangan baterai satu jam berikutnya sebesar
0,55volt, selisih tegangan baterai dari dua jam ketiga jam berikutnya sebesar
0,41volt, selisih tegangan baterai dari jam ketiga ke jam keempat berikutnya
sebesar 1,45volt. Jadi selisih total tegangan awal baterai sampat tegangan baterai
drop sebesar 2,41volt. Pada kondisi ini baterai tidak dapat menyuplai tegangan ke
alat dan alat tidak dapat melakukan perekaman.waktu yang dibutukan dari
tegangan awal baterai sampai tegangan baterai drop yaitu selama dua jam empatpuluh menit.
Untuk perekaman yang dilakukan setiap empat jam yaitu :
Tegangan awal baterai sebesar 10,68volt Tegangan empat jam kedua sebesar 9,86volt Tegangan empat jam ketiga sebesar 8,54voltSelisih tegangan awal baterai ke empat jam berikutnya sebesar 0,82volt
Selisih tegangan empat jam kedua ke empat jam ketiga sebesar 1,32volt
Selisih tegangan awal baterai sampai pada tegangan ke empat jam ketiga sebesar
2,14volt. Pada kondisi ini baterai tidak dapat memberikan suplai catu daya ke alat
dan tidak dapat dilakukan perekaman.
Waktu yang dibutuhkan dalam perekaman dari tegangan awal baterai sampai pada
tegangan baterai drop yaitu selama enam jam empat puluh lima menit.
Untuk perekaman yang dilakukan setiap sepuluh jam yaitu :
Tegangan awal baterai sebesar 10,95volt Tegangan baterai sepuluh jam pertama sebesar 9,81volt.Selisih tegangan awal baterai sampai sepuluh jam berikutnya sebesar 1,14volt.
Pada kondisi ini baterai tidak dapat memberikan suplai catu daya ke alat dan alat
tidak dapat melakukan perekaman.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
37/48
37
Waktu yang dibutuhkan dalam perekaman dari tegangan awal baterai sampai pada
tegangan baterai drop yaitu selama sepuluh jam.
g. Pengambilan Data
Gambar 16. Kegiatan Pengambilan data
Sebelum kegiatan pendataan dilakukan, penulis menyiapkan beberapa hal yang
dibutuhkan yaitu :
1. Siapkan alat yang akan digunakan dalam pengambilan data2. Lakukan Uji fisik alat dan uji fungsi alat yang akan digunakan3. Siapkan lembar kerja4. Lakukan pencatatan setiap melakukan pendataanDalam pengambilan data Penulis menggunakan alat EKG Type Heart Screen 80GL
dan dihubungkan dengan Phantom EKG yang telah dipasang kabel elektrode, dilakukan
perekaman. Setelah perekaman dilakukan dengan waktu yang ditentukan maka penulis
melakukann pengukuran tegangan pada baterai dengan menggunakan avometer digital.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
38/48
38
Dimana dalam pengambilan data pada pengukuran setiap satu jam penulis
mengukur tegangan baterai dengan menggunakan avometer digital besarnya tegangan
awal yang dibutuhkan oleh alat EKG Type Heart Screen 80GL yaitu sebesar 10,73Volt
sampai pada batas tegangan 8,32Volt alat EKG Type Heart Screen 80GL tidak dapat
melakukan perekaman atau tidak dapat diprint out. Dengan lamanya waktu yang
dibutuhkan dalam melakukan perekaman pada alat EKG Type Heart Screen 80GL selama
dua jam empat puluh menit.
Pengambilan data dengan mengukuran tegangan baterai dengan menggunakan
avometer digital yang pengukuran dilakukan pada setiap empat jam setelah perekaman
,maka tegangan awal pada baterai sebagai catu daya sebesar 10,68Volt sampai pada
tegangan 8,54Volt alat EKG Type Heart Screen 80GL tidak dapat melakukan perekaman
atau tidak dapat diprint out. Dan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan perekaman
dari tegangan awal sampai pada tegangan drop yaitu selama enam jam empat puluh lima
menit.
Pengambilan data dengan mengukuran tegangan baterai dengan menggunakan
avometer digital yang pengukuran dilakukan setiap sepuluh jam, tegangan awal pada
baterai sebagai catu daya sebesar 10,95Volt sampai pada tegangan baterai 9,81Volt alat
EKG Type Heart Screen 80GL tidak dapat melakukan perekaman atau tidak dapat diprint
out. Dan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan perekaman dari tegangan awal sampai
tegangan drop yaitu selama sepuluh jam.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
39/48
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
40/48
40
BAB IV
ANALISA DAN PENYAJIAN DATA
4.1 Hasil Data Penelitian
Adapun hasil data penelitian yang akan dibahas dapat dilihat pada tabel
tabel berikut ini
4.1.1Hasil Pengukuran Setiap Satu JamPada pengukuran tegangan baterai sebagai catu daya pada alat EKG type
Heart Screen 80GL yang dilakukan pengukuran dalam waktu setiap jam, dengan
tegangan awal pada baterai sebesar 10,73Volt tegangan pada baterai ini
mengalami penurunan pada waktu perekaman dilakukan sampai pada tegangan
8,32Volt yang menyebabkan alat EKG Type Heart Screen 80GL tidak dapat lagi
melakukan perekaman atau tidak dapat melakukan print out, Perekaman yang
dilakukan pada alat EKG Type Heart Screen 80GL ini dengan tegangan awal
sampai dengan tegangan drop membutuhkan waktu perekaman selama dua jam
empat puluh menit.
Tabel 1. Pengukuran Tegangan Catu Daya Baterai Pada Alat EKG Type Heart
Screen 80GL Setiap Satu Jam
No Besar Tegangan Jam Hasil
1 10, 73 8
2 10,18 9
3 9,77 10
4 8,32 10.40 Drop tegangan tidak dapat diprint
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
41/48
41
4.1.2Hasil Pengukuran Setiap Empat JamPada pengukuran tegangan baterai sebagai catu daya pada alat EKG Type
Heart Screen 80GL yang dilakukan pengukuran dalam waktu setiap empat jam,
dengan tegangan awal catu daya baterai sebesar 10,68Volt tegangan catu daya
baterai ini mengalami penurunan tegangan pada waktu perekaman dilakukan
hingga mencapai 8,54Volt yang menyebabkan alat EKG Type Heart Screen 80GL
tidak dapat melakukan perekaman atau tidak dapat diprint out. Waktu perekaman
pada alat EKG Type Heart Screen 80GL ini dari tegangan awal sampai drop
tegangan yaitu selama enam jam empat puluh lima menit.
Tabel 2. Pengukuran Tegangan Catu Daya Baterai Pada Alat EKG Type HeartScreen 80GL Setiap Empat Jam
No Besar Tegangan Jam Hasil
1 10, 68 Volt 8
2 9, 86 Volt 12
3 8,54 Volt 2. 45 Drop tegangan tidak dapat diprint
4.1.3 Hasil Pengukuran Setiap Sepuluh Jam
Pada pengukuran tegangan baterai sabagai catu daya pada alat EKG Type
Heart Screen 80GL yang dilakukan pengukuran dalam waktu setiap sepuluh jam,
dengan tegangan awal catu daya baterai sebesar 10,95Volt tegangan catu daya
baterai ini mengalami penurunan tegangan pada waktu perekaman dilakukan
hingga mencapai 9,81Volt yang menyebabkan alat EKG Type Heart Screen 80GL
tidak dapat melakukan perekaman atau tidak dapat diprint out. Waktu perekaman
pada alat EKG Type Heart Screen 80GL dari tegangan awal sampai regangan
drop yaitu selama sepuluh jam.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
42/48
42
Tabel 3. Pengukuran Tegangan Catu Daya Baterai Pada Alat EKG Type Heart
Screen 80GL Setiap Sepuluh Jam.
No Besar Tegangan Jam Hasil
1 10, 95 V 3
2 9, 81 V 1 Drop tegangan tidak dapat diprint
4.1.4 Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen
80GL Setiap Satu Jam
Gambar 18. Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen
80GL Setiap Satu Jam
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
43/48
43
ANALISIS
Pada alat EKG type heart screen 80 GL dengan catu daya baterai akan mengalami
penurunan tegangan. Pada saat perekaman akan megalami penurunan tegangan
dari tegangan baterai pada saat melakukan perekaman seperti data pada tabel.
Perekaman dilakukan setiap jam dari baterai penuh 10,73Volt sampai tegangan
mengalami penurunan 8,32 Volt. Selisih drop tegangan yang didapat yaitu
2,41Volt dalam waktu 2 jam 40 menit dengan perekaman yang dapat dilakukan
sebanyak 345 kali.
4.1.5 Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen
80GL Setiap Empat Jam
Gambar 19. Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart
Screen 80GL Setiap Empat Jam
ANALISIS
Pada alat EKG type heart screen 80GL dengan catu daya baterai mengalami
penurunan tegangan dari tegangan 10,68V setiap empat jam perekaman
mengalami penurunan tegangan sampai pada tegangan drop 8,54volt. Sehingga
selisih yang didapatkan dari tegangan penuh sampai pada tegangan drop yaitu
2,14volt perekaman dapat dilakukan sebanyak 928 kali perekaman dalam waktu 6
jam 45 menit.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
44/48
44
4.1.6 Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen
80GL Setiap Sepuluh Jam
Gambar. 20. Hasil Pemantauan Perekaman Pada Alat EKG Type Heart Screen
80GL Setiap Sepuluh Jam
ANALISIS
Pada alat EKG type heart screen 80 GL dengan catu daya baterai dalam
perekaman akan mengalami penurunan tegangan dari baterai penuh 10,95Volt
sampai tegangan 9,81 Volt selama sepuluh jam. Selisih drop tegangan yang
didapat yaitu 1,14Volt, perekaman yang dapat dilakukan sebanyak 1440 kali
dalam waktu 10 jam.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
45/48
45
4.1.7 Hasil Akhir Penggunaan Baterai Pada Jumlah Perekaman
Gambar.21. Hasil Akhir Penggunaan Baterai Pada Jumlah Perekaman
1. Jumlah perekaman setiap satu jam dengan tegangan awal 10,73Voltsampai dengan drop tegangan 8,32Volt didapat 345 kali perekaman
( dapat merekam sebanyak 345 kali ).
2. Jumlah perekaman setiap empat jam dengan tegangan awal 10,68Voltsampai dengan drop tegangan 8,54Volt didapat 928kali perekaman
( dapat merekam sebanyak 928 kali )
3. Jumlah perekaman setiap sepuluh jam dengan tegangan awal10,95Volt sampai dengan drop teganagn 9,81Volt didapat 1440 kali
perekaman ( dapat merekam sebanyak 1440 kali ).
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
46/48
46
4.1.8 Hasil Pemantauan Pengukuran Tegangan Pada Perekaman
Gambar 22. Hasil Pemantauan Pengukuran Tegangan Pada Perekaman
1. Untuk besar tegangan pada tegangan baterai 10,73volt sampai padategangan baterai 8,32volt, selisih tegangan sebesar 2,41volt
banyaknya perekaman sebanyak 345 kali perekaman dengan besar
tegangan 6,9 mV per satu kali perekaman.2. Untuk besar tegangan pada tegangan baterai 10,68volt sampai pada
tegangan baterai 8,54volt, selisih tegangan sebesar 0,0023 volt
banyaknya perekaman sebanyak 928 kali perekaman dengan besar
tegangan 2,3mV per satu kali perekaman.
3. Untuk besar tegangan pada tegangan baterai 10,95volt sampai padategangan baterai 9,81volt, selisih tegangan sebesar 1,14volt
banyaknya perekaman sebanyak 1440 kali perekaman dengan
besar tegangan 0,79volt per satu kali perekaman.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
47/48
47
4.1.9 Variabel variabel yang diukur untuk mengetahui jumlah perekaman
Gambar 23. Variabel variabel yang diukur
1.Untuk pengukuran tegangan awal dalam tiga kali pengukurandidapatkan total tegangan sebesar 32,36volt.
2.Untuk pengkuran tegangan rata-rata dalam tiga kali pengukurandidapatkan total tegangan rata-rata sebesar 9,99mV.
3.Untuk pengukuran selisih tegangan dalam tiga kali pengukurandidapatkan total rata-rata selisih tegangan sebesar 1,1492volt.
4.Untuk perekaman dalam tiga kali pengukuran didapatkan total waktuperekaman sebesar 83,83 jam.
-
7/30/2019 Zam Kti 6juli
48/48
BAB V
K E S I M P U L A N
Hasil penelitian menggunakan EKG Merk Innomed Type Heart Screen
80GL yang menggunakan phantom EKG sebagai objek dengan sumber listrik
hanya menggunakan catu daya baterai. ternyata dalam menggunakan catu daya
baterai tegangan akan mengalami penurunan tegangan pada waktu melakukan
perekaman , sehingga akan mempengaruhi jumlah perekaman pada alat EKG
type Heart Screen 80GL sebagai berikut :
Total tegangan sebesar 32,36volt Total rata- rata tegangan sebesar 9,99mV Total rata - rata Selisih Tegangan Sebesar 1,1492volt Waktu perekaman yang dibutuhkan sebesar 83,83 jam Total jumlah perekaman sebanyak 2713 perekaman