Yuti 2009

16
RESENSI FILM SLEEPING WITH THE ENEMY YUTI PURNAMASARI 030.09.282 KETERAMPILAN KLINIK DASAR ILMU PENYAKIT JIWA

description

kkd

Transcript of Yuti 2009

RESENSI FILM SLEEPING WITH THE ENEMYYUTI PURNAMASARI030.09.282

KETERAMPILAN KLINIK DASARILMU PENYAKIT JIWA

I. INFORMASI FILM- Judul: Sleeping with the Enemy- Produser : Leonard Goldberg- Sutradara : Joseph Ruben- Penulis Cerita: Nancy Price- Durasi: 1 Jam 38 Menit- Tahun Release: 1991

II. AKTRIS/AKTOR PEMERAN FILM- Julia Roberts : Laura Burney/ Sara Waters- Patrick Bergin : Martin Burney- Kevin Anderson : Ben Woodward- Elizabeth Lawrence : Chloe Williams

III. KARAKTER PEMAIN- Laura Burney : Seorang wanita muda dan cantik yang sangat menyayangi IbunyaChloeWilliams. Ia memiliki suami bernama Martin Burney. Laura sangat penurut kepada suaminya yang menuntut keteraturan. Suaminya kerap kalimemperlakukannya secara kasar apabila kehendak dari suaminya tidak dituruti. Ia akhirnya melawan rasa takutnya untuk berenang, agar dapatkabur dari suaminya dan memulai hidupnya sebagai Sara Waters.- Martin Burney : Seorang pengusaha sukses yang merupakan suami dari Laura Burney. Iamemiliki kebiasaan yang menuntut keteraturan dan kerapian contohnya pada susunan handuk di kamar mandi dan makanan kaleng di dalamlemari. Hal tersebut mengarah pada gangguan obsesif kompulsif. Ia jugamemiliki kepribadian paranoid yang terlihat dari sifat curiganya terhadap istrinya, cemburu, meragukan loyalitas istrinya serta sering berprilaku kasar terhadap istrinya.- Ben Woodward : Pria yang menemani dan membantu Laura pada saat ia kabur darisuaminya ke Iowa. Rumahnya berdekatan dengan tempat tinggal baru Laura, ia bekerja sebagai guru. Ben memiliki karakter menyenangkan danhal ini membuat Laura nyaman dengannya.- Chloe Williams: Ibu dari Laura Burney yang tinggal di panti jompo dan mengalamikebutaan. Ia memiliki karakter penyayang dan ingin melindungi puterinya.

Isi film :Laura Burney (Julia Roberts) tinggal di sebuah rumah yang indah di pantai di Cape Cod dengan suaminya, Martin (Patrick Bergin), penasihat investasi tampan dan menawan yang juga kayaposesif, kasar, dan mengendalikan. Martin memiliki sifat yang sangat suka terhadap hal-hal yang rapi, dan Laura pun agar tidak membuat suaminya marah, ia selalu merapikan barang-barangyang ada dirumahnya baik itu susunan handuk toilet, makanan kaleng dilemari dapur dan hal-hal lainnya. Dan pada suatu saat Laura menyadari bahwa suaminya telah menderita OCPD (obsesif-kompulsif gangguan kepribadian), dan juga mengetahui bahwa suaminya selalu ingin memenuhi nafsu seksualnya. Dan dimana sementara itu, Laura yang tidak tahan lagi dengan tingkah suaminya selalu mencoba untuk memenuhi kebutuhan suaminya, dan ia tampaknya menderita dibawah tekanan. Suatu malam, dimana Martin dan Laura mendapat undangan acara, Laura yang tadinya memakai gaun putih dipaksa oleh suaminya untuk memakai gaun hitam dengan tanpa alasan, dan dengan terpaksa dan hanya untuk membuat suaminya tidak marah, Laura pun mengganti gaunnya dengan yang diminta oleh suaminya. Keesokan harinya, Laura melihat tetangganya yang berada di luar dari jendela, namun ternyata Martin yang memiliki sifat yang sangat pencuriga, langsung menanyakan hal tersebut kepada tetangganya yang saat itu berada di dermaga. Setelah berbincang-bincang dengan tetangganya, Martin kembali kerumah, sesampainya dirumah Martin mencari istrinya yang saat itu sedang merangkai bunga, dan dengan sedikit pembicaran dan tidak menunggu penjelasan sang istri, Martin langsung menampar istrinya sebagai hukuman oleh karena ia berkeyakinan bahwa Laura telah berselingkuh dengan tetangganya. Namun sesaat itu juga Martin langsung membelai istrinya tanpa merasa bersalah. Pada keesokan harinya Martin mengajak istrinya untuk pergiberlayar, tapi Laura menolak dengan alasan bahwa ibunya, Chloe Williams (Elizabeth Lawrence) meninggal, dan berpura-pura untuk menghadiri pemakaman, dimana sebelumnya Laura telah diam-diam memindahkan ibunya ke sebuah panti jompo di Iowa. Pada saat mereka berlayarterjadilah hujan badai, tanpa direncanakan Laura kabur dengan berpura-pura tenggelam dan akhirnya Laura berenang menggapai mendekati tiang lampu di tengah laut itu, untuk berpegang mencari keselamatan. Dan pada malam itu juga saat Martin mencari istrinya, Laura mengambil kesempatan dengan diam-diam pulang ke rumah, mengambil beberapa pakaian, uang tunai dan meninggalkan rumah setelah membuang cincin kawinnya ke toilet dan menyiramnya. Dalampencarian, Martin juga tidak menemukan sang istri, dan pada akhirnya Martin menyimpulkanbahwa istrinya telah meninggal, karena sepengetahuannya Laura tidak dapat berenang dan takut air. Namun, tanpa diketahui Martin, ternyata sebelumnya Laura telah mengambil pelajaranberenang di YWCA. Setelah kejadian ini, Laura pindah ke Cedar Falls, Iowa lalu menyewa sebuah rumah sederhana dan mengadopsi nama Sarah Waters. Di Cedar Falls, ia bertemu Ben Woodward (KevinAnderson), yang mengajar drama di sebuah perguruan tinggi lokal.

IV. PENJABARAN SIFAT KARAKTER - Laura Burney/ Sara WatersLaura adalah isteri dari Martin yang selalu patuh terhadap suaminya hingga padasuatu hari, ia bertekad untuk melarikan diri. Tokoh ini pada awalnya takut untuk berenang,karena pernah hampir tenggelam ketika berenang pada saat masa kecilnya. Setelah itu, iadapat mengatasi ketakutannya dengan belajar berenang, dan melarikan diri, serta menggantiidentitasnya menjadi Sara Waters.- Martin BurneySeorang pengusaha sukses yang yang selalu tampak rapih, begitu juga dengankeadaan rumahnya, ia selalu ingin agar rumahnya dalam keadaan rapih dan bersih. Olehkarena itu, Laura harus selalu menyusun peralatan di rumah dengan rapih dan simetris. Halini tampak pada saat ia meminta Laura untuk membenarkan posisi handuk yang ada di kamar mandi menjadi sama panjang, serta Laura juga harus menempatkan posisi makanan di lemaridapur dengan teratur. Martin juga bersifat abusif terhadap istrinya, ia tak ragu untuk bersikapkasar pada Laura apabila Laura tidak menuruti kehendaknya. Selain itu, Martin memilikikepribadian paranoid karena berpikiran dan yakin bahwa isterinya menyukai tetanggamereka, meskipun Laura tidak pernah menemui lelaki tersebut.

V. DIAGNOSIS GANGGUANDari gejala-gejala yang terdapat pada Martin Burney mengarah pada diagnosisGangguan Obsesif-Kompulsif dan Gangguan Kepribadian Paranoid .a.Gangguan Obsesif KompulsifKriteria diagnostik berdasarkan DSM-IV TR A. Salah satu obsesi atau kompulsifObsesi seperti yang didefinisikan oleh (1), (2), (3), dan (4) :1.Pikiran, impuls, atau bayangan yang berulang-ulang dan menetap yangdialami, pada suatu saat selama gangguan, dirasakan mengganggu dantidak sesuai, dan menyebabkan kecemasan dan penderitaan yang jelas.2.Pikiran, impuls, atau bayangan tidak hanya kekhawatiran berlebihantentang masalah kehidupan yang nyata3.Orang berusaha untuk mengabaikan atau menekan pikiran, impuls, atau bayangan tersebut untuk menetralkannya dengan pikiran atau tindakanlain.4.Orang menyadari bahwa pikiran, impuls, atau bayangan obsesionaladalah hasil dari pikirannya sendiri (tidak disebabkan dari luar seperti penyisipan pikiran)

Kompulsif seperti yang dijelaskan dalam (1) dan (2)1.Perilaku berulang (misalnya, mencuci tangan, mengurutkan, memeriksa)atau tindakan mental (misalnya berdoa, menghitung, mengulangi kata-katadalam hati) yang dirasakannya mendorong untuk melakukan sebagairespon terhadap suatu obsesi, atau menurut dengan aturan yang harusdipenuhi secara kaku.2.Perilaku atau tindakan mental ditujukan untuk mencegah atau mengurangi penderitaan atau mencegah suatu kejadian atau situasi yang menakutkan, akan tetapi, perilaku atau tindakan mental tersebut tidak dihubungkandengan cara yang realistik dengan apa yang mereka maksudkan untuk menetralkan atau mencegah, atau secara jelas berlebihan.B.Pada suatu titik selama perjalanan gangguan, penderita menyadari bahwaobsesif atau kompulsif mereka berlebihan atau tidak beralasan (hal initidak berlaku pada anak)C.Obsesif atau kompulsif dapat menyebabkan distress nyata, memakanwaktu (lebih dari 1 jam per hari) atau menggangu aktivitas normal, fungsi pekerjaan atau akademik atau aktivitas maupun hubungan sosial secarasignifikan.D.Jika terdapat gangguan aksis 1 lain, isi obsesif kompulsif tidak terbatas pada hal tersebut (preokupasi memiliki penyakit berat dengan adanyahipokondriasis)E.Gangguan ini tidak disebabkan efek fisiologik langsung suatu zat ataukondisi medis umum

Kriteria diagnosis untuk Gangguan Obsesif-Kompulsif menurut PPDGJ-III, harusmencakup hal-hal sebagai berikut :Untuk menegakkan diagnosis pasti, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif,atau kedua-duanya, harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua mingguberturut-turut .Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktivitas penderita.Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut ini :1.Harus disadari sebagai pikiran atau implus dari diri sendiri.2.Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan,meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.3.Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut di atas bukan merupakan hal yangmemberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari keteganganatau anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas).4.Gagasan, bayangan pikiran, atau implus tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive).Ada kaitan erat antara gejala obsesif, terutama pikiran obsesif, dengan depresi.Penderita gangguan obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan gejaladepresif, dan sebaliknya penderita gangguan depresi berulang (F33.-) dapatmenunjukkan pikiran-pikiran obsesif selama episode depresifnya.Dalam berbagai situasi dari kedua hal tersebut, meningkat atau menurunnya gejaladepresif umumnya dibarengi secara parallel dengan perubahan gejala obsesif.Bila terjadi episode akut dari gangguan tersebut, maka diagnosis diutamakan darigejala-gejala yang timbul lebih dulu.Diagnosis gangguan obsesif kompulsif ditegakan hanya bila tidak ada gangguandepresi pada saat gejala obsesif kompulsif tersebut timbul.Bila dari keduanya tidak ada yang menonjol, maka lebih baik menganggap depresisebagai diagnosis yang pirmer.Pada gangguan menahun, maka prioritas diberikan pada gejala yang paling bertahan saat gejala yang lain menghilang.Gejala obsesif sekunder yang terjadi pada gangguan skizofrenia, sindromTourette, atau gangguan mental organic, harus dianggap sebagai bagian darikondisi tersebut.

b.Gangguan Kepribadian ParanoidKriteria diagnostik berdasarkan PPDGJ-III :Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :(a)Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan;(b)Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil;(c)Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan pengalaman dengan menyalah artikan tindakan orang lain yang netral atau penghinaan;(d)Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhatikansituasi yang ada (actual situation);(e)Kecurigaan berulang, tanpa dasar (justification), tentang kesetiaan seksual dari pasangannya;(f)Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, yang bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri (self-referentialattitude);(g)Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak subtantif dari suatu peristiwa, baik yang menyangkut diri pasien sendirimaupun dunia pada umumnya.Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit dari diatas.

Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Paranoid Dalam DSM-IV :A.Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehinggamotif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awaldan tampak dalam konteks, seperti yang ditunjukkan empat (atau lebih) berikut:1)Curiga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan,membahayakan atau mengkhianati dirinya.2)Preokupasi dengan keraguan yang tanpa alasan tentang loyalitas atau kejujuranteman atau rekan kerja.3)enggan untuk menceritakan rahasia pada orang lain karena merasa ketakutanyang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawandirinya.4)membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapanatau kejadian yang biasa.5)secara menetap menyimpan dendam yaitu tidak memaafkan penghinaan,kerugian, atau sikap yang meremehkan.6)merasa serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak nyata bagiorang lain dan dengan cepat bereaksi dengan kemarahan atau menyerang balik7)memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa dasar kebenaran, mengenaikesetiaan pasangan atau mitra seksual.B. Tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mooddengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu kondisi medis umum.

Catatan:jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia, tambahkan pramorbid,misalnya gangguan kepribadian paranoid (pramorbid).

V. TATALAKSANAPada film ini, tidak ditunjukkan bahwa Martin mendapat penatalaksanaan untuk gangguan obsesif-kompulsif dan paranoidnya. Oleh karena itu, saya memberikan tatalaksanayang terdiri dari:-Psikofarmaka :Selective serotonin reuptake inhibitors(SSRIs) yang dapat mengubah level serotonindalam otak, jenis obat SSRIs ini adalah Fluoxetine (Prozac), setralin (Zoloft), paroxentine (Paxil). Fluoxetine tab 20 mg 1x/hari diberikan pada pagi hari. Dosis diatas 20 mg/hari sebaiknya diberikan 2 kali sehari (pagi dan siang) dan sebaiknya tidak melebihi dosis maksimum 80 mg/hari.Psikoterapi :Terapi relaksasi: dilakukan dengan menarik nafas sampai hitungan ketiga, keluarkanselama 3-4 detik dan tahan 3-4 detik. Hal ini dapat dilakukan dirumah, terutama saatgejala mulai timbul.Terapi perilaku: bisa rawat jalan atau inap. Prinsipnya adalah pencegahan respon,meliputi desensitisasi, menghentikan pikiran dll. Tindakan kompulsif responsiveterhadap terapi perilaku ini.Sedangkan untuk terapi fobia terhadap air yang dialami Laura, dapat diatasi dengan baik dengan cara berlatih untuk berenang. Terapi yang diberikan adalah terapi perilaku,dimana Laura didorong untuk tidak merasa cemas ketika harus berenang, dan terapi inidilakukan secara pertahap.VI. MANFAAT Dengan menonton film ini dapat membantu kita untuk mengenali gejala-gejalagangguan obsesif-kompulsif serta gangguan kepribadian paranoid. Yang mungkin kita mengetahui tentang gejalanya tetapi sulit untuk mengenali secara pasti dalam kehidupan kitasehari-hari.

VII. KESIMPULANFilm Sleeping with the enemy ini memberikan gambaran gejala-gejala (gangguan obsesif-kompulsif dan gangguan kepribadian paranoid) yang dapat dikenali dalam lingkungan sekitar kita, bahkan pada orang-orang terdekat kita. Film ini juga menunjukkan bagaimana reaksi seseorang yang akhirnya berusaha lari dari stressornya. Walaupun, film ini tidak menyoroti aspek medis secara khusus, baik dari penegakkan gangguan kejiwaan sampai ke pemberian terapi. Untuk itu kita perlu lebih mengenali lingkungan sekitar dan lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. Karena terkadang bisa saja orang terdekat kita sebenarnya merupakan musuh bagi kita.

VIII. SINOPSIS SLEEPING WITH THE ENEMY

Film ini menceritakan tentang Laura Burney yang merupakan istri dari seorang pengusaha yang memilikki rumah di pantai bernama Martin Burney (Patrick Bergin). MartinBurney memiliki kebiasaan menyusun semua peralatan yang ada dirumahnya dengan rapih,teratur, serta sesuai dengan ukuran dari alat-alat tersebut. Ia memiliki sifat obsesif, keras, dan paranoid dibalik penampilannya yang terlihat lembut dan rapi. Setelah kurang lebih tigatahun menikah, Laura ingin lari dari suaminya dan telah belajar untuk berenang secarasembunyi-sembunyi, sehingga ia dapat menjalankan rencana pelariannya dengan baik. Tetangga baru mereka mengajak Martin serta Laura untuk berlayar, awalnya Lauraterlihat seperti menolak, tetapi akhirnya mengikuti kehendak suaminya. Pada saat berlayar,hujan turun dengan deras, Laura menghilang disaat Martin mencoba mengurus kapal. Martin menduga bahwa Laura tenggelam dan tidak dapat ditemukan karena yang ditemukan oleh tim pencari hanyalah sebuah jaket pelampung. Pada saat Martin sibuk mencarinya, Laura berenang kembali kerumah untuk berganti baju, mengambil uang dan membuang cincinkawinnya ke kloset. Laura kemudian pergi ke suatu tempat dimana ia dapat mengunjungi ibunya denganlebih mudah di suatu panti jompo (setelah dengan sembunyi-sembunyi memindahkan ibunyake panti tersebut, dan memberitahu Martin bahwa Ibunya telah meninggal), dan mengubahnamanya menjadi Sara Waters. Dia memulai kehidupan barunya, dan bertemu dengan tetangganya yang bernama Ben (Kevin Anderson). Ben bekerja sebagai guru teater dan membantu Sara. Ben mengetahui masa lalu Sara dari pertemuan-pertemuannya dengan Sara. Martin menyadari bahwa Laura membohonginya dan belum meninggal setelah mendapat telefon dari tempat kursus berenang Laura, ia juga menemukan cincin perkawinan istrinya di kloset. Kemudian ia meminta bantuan dari pihak kepolisian untuk mencari ibunya, Chloe Williams (Elizabeth Lawrence). Setelah mengetahui keberadaan Chloe, Martin selanjutnya mengetahui bahwa Ben sedang dekat dengan Laura, ia lalu mengikuti Ben darisekolah tempat Ben mengajar dan menemukan rumah Laura. Selanjutnya, Martin memasuki rumah Laura dan hendak membunuh isterinya karena merasa telah dibohongi. Akan tetapi, dengan bantuan Ben, Laura berhasil selamat, setelah sebelumnya menembak Martin hingga meninggal dengan pistol milik Martin sendiri.