Yang Bu Helina

download Yang Bu Helina

of 64

description

ppt

Transcript of Yang Bu Helina

Slide 1

ASUHAN PADA NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH

Disusun Oleh :

Isni YuliantiMery TarlinaRisma PertiwiKebutuhan ASIH (kebutuhan emosional/kasih sayang)Pada neonatus:Pemberian ASI ekslusifRawat gabungKontak mata (Eye to Eye Contact)SuaraAromaGaya bahasaInisiasi dini

Bayi :Bonding attachmentSuaraAroma HiburanKontak diniBalita :Berikan rangsangan positif kepada balita. Misalnya dengan belaian/ sentuhan /pijatanpijatan lembut, ucapan-ucapan lembut/bisikan-bisikan mesra, kecupan, dan suara-suara yang menenangkan bayi.Tanggap terhadap kebutuhan balita.Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya dengan main ciluk ba, menggelitikinya sesekali, memainkan boneka dengan suara-suara lucu atau menunjukkan wajah-wajah ganjil (memasang ekspresi lucu), membadut (bicara dengan cara yang dilebih-lebihkan), kemudian tertawalah bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa lebih dekat dengan seseorang yang tertawa bersama kita, demikian pula halnya dengan anak.

Sengaja meluangkan waktu bersama anak untuk dapat memberikan kualitas pengasuhan yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan hati juga.Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak sesuai dengan harapan kita. Sebab penolakan terhadap anak, menyebabkan hubungan orangtua-anak menjadi tegang dan menghalangi orangtua untuk memberikan kasih sayangnya.Jangan bersikap kasar, kesal dan menunjukkan kemarahan terhadap balita karena balita juga bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam ingatannya sehingga membuat orangtua menjadi jauh terhadap anak.

Anak prasekolah :Kasih sayang orang tuaRasa amanHarga diri Dukungan atau doronganMandiriRasa memiliki

ASUH ( FISIK-BIOLOGIS)NutrisiImunisasiPerawatan sehari-hari (memandikan, memberikan minum/ASI, menyendawakan)Stimulasi

ASAH (STIMULASI)Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral dan spiritual anak.

Ada 4 sektor perkembangan 1. Perkembangan Motorik Halus1. Perkembangan Motorik Halus1. Perkembangan Motorik Halus8. Kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP)KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan tersebut berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh orang tuaatau pengasuh yang mengetahui keadaan perkembangan anak.Pertanyaan dalam kpsp dikelompokan sesuai usia anak saat dilakukan pemeriksaan, mulai kelompok usia 3 bulan, 3-6 bulan, dst sampai kelompok 5-6 tahun. Untuk usia ditetapkan menurut tahun dan bulan dengan kelebihan 16 hri dibulatkan menjadi 1 bulan.Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab dengan ya atau tidak oleh orang tua. Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP dinilai.Apabila jawaban ya kurang dari 9, maka perlu diteliti lebih lanjut mengenai;Apakah cara menghitung usia dan kelompok pertanyaannya sudah sesuai. Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan. Apabila ada kesalahan, maka pemeriksaan harus diulang. Apabila setelah diteliti jawaban ya berjumlah 7-8, berarti hasilnya meragukan dan perlu diperiksa ulang1 minggu kemudian. Apabila jawaban ya berjumlah 6 atau kurang, berarti hasilnya kurang atau positif untuk perlu dirujuk guna pemeriksaan lebih lanjut.Apabila jawaban ya berjumlah 9-10, berarti anak tersebut normal (perkembangan baik)2. Perkembangan Motorik KasarMasa Neonatus (0-28 hari)Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh dan mulai mengangkat kepala.Masa Bayi (28 hari-1 tahun)Usia 1-4 bulanPerkembangan motorik kasar pada usia ini dimulai dengan kemampuan mengangkat kepala saat tegkurap, mencoba duduk sebentar dengan ditopang, mampu duduk dengan kepala tegak, jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong pada posisi berdiri, kontrol kepala sempurna, mengangkat kepala sambil berbaring terlentang, berguling dari terlentang ke miring, kesisi lengan dan tungkai kurang fleksi, dan berusaha untuk merangkak.Usia 4-8 bulanUsia perkembangan motorik kasar awal bulan ini dapat dilihat pada pertumbuhan dalam aktivitas, seperti posisi telungkup pada alas dan sudah mulai mengangkat kepala dengan melakukan gerakan menekan kedua tangannya. Pada bulan ke empat sudah mampu memalingkan kepala ke kanan dan kiri, duduk dengan kepala tegak, membalikan badan, bangkit dengan kepala tegak, menumpu beban pada kaki dengan lengan berayun kedepan dan kebelakang, berguling dari terlentang dan tengkurap, serta duduk dengan bantuan dalam waktu yang singkat.Usia 8-12 bulanPerkembangan motorik kasar dapat diawali dengan duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit lalu berdiri, berdiri 2 detik dan berdiri sendiri.Masa Anak (1-2 tahun)Dalam perkembangan masa anak terjadi perkembangan motorik kasar secara signifikan. Pada masa ini anak sudah mampu melangkah dan berjalan dengan tegak. Sekitar usia 18 bulan anak mampu menaiki tangga dengan cara 1 tangan dipegang. Pada akhir tahun kedua sudah mampu berlari-lari kecil, menendang bola, dan mulai mencoba melompat.Masa PrasekolahPerkembangan motorik kasar masa prasekolah ini dapat diawali dengan kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama satu sampai lima detik, melompat dengan satu kaki, berjalan dengan tumit ke jari kaki, menjelajah, membuat posisi merangkak, dan berjalan dengan bantuan (wong, 2000).Perkembangan BahasaMasa neonatus (0-28 hari)Perkembangan bahasa masa neonatus ini dapat ditunjukan dengan adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara atau bel.Masa bayi (28 hari- 1 tahun)Usia 1-4 bulanPerkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan adanya kemampuan bersuara dan tersenyum, mengucapkan huruf hidup, berceloteh, mengucapkan kata oh/ah, tertawa dan berteriak, mengoceh spontan, serta bereaksi dengan mengoceh.Usia 4-8 bulanPerkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat menirukan bunyi atau kata-kata, menoleh ke arah suara atau sumber bunyi, tertawa, menjerit, menggunakan vokalisasi semakin banyak, serta menggunakan kata yang terdiri atas dua suku kata dan dapat membuat dua bunyi vokal yang bersamaan seperi ba-ba.Usia 8-12 bulanPerkembangan bahasa pada usia ini adalah mampu mengucapkan kata papa dan mama yang belom spesifik, mengoceh hingga mengatakannya secara spesifik, serta dapat mengucapkan satu samapai dua kata.Masa anak (1-2 tahun)Perkembangan bahasa masa anak ini adalah dicapainya kemampuan bahasa pada anak yang mulai ditandai dengan anak mampu memiliki sepuluh perbendaharaan kata; tingginya kemampuan meniru, mengenal, dan responsip terhadap orang lain; mampu menujukan dua gambar; mampu mengkombinasikan kata-kata; seta mulai mampu menunjukan lambaian anggota badan.Masa prasekolahPerkembangan bahasa diawali dengan adanya kemampuan menyebutkan hingga empat gambar; menyebutkan satu hingga dua warna; menyebutkan kegunaan benda; mengitung; mengartikan dua kata; mengerti empat kata depan; mengerti beberapa kata sifat dan jenis kata lainnya; menggunakan bunyi untuk mengidentifikasi objek, orang, dan aktivitas; menirukan berbagaibuny kata; memahami arti larangan; serta merespons panggilan orang dan anggota keluarga dekat.

Perkembangan Prilaku atau Adaptasi SosialMasa neonatus (0-28 hari)Perkembangan adaptasi sosial atau prilaku masa neonatus ini dapat ditunjukan dengan adanyab tanda-tanda tersenyum dan mulai menatap muka untuk menegnali seseorang.Masa bayi (28 hari-1 tahun)Usia 1-4 bulanPerkembangan adaptasi sosial pada usia ini dapat diawali dengan kemampuan mengamati tangannya: tersenyum spontan dan membalas senyum bila di ajak tersenyum; mengenali ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak; tersenyum pda wajah manusia; waktu tidur dalam sehari lebih sedikit dari pada waktu terjaga; membentuk siklus tidur bangun; menangis bila terjadi sesuatu yang aneh; membedakan wajah-wajah yang dikenal dan tidak dikenal; senang menatap wajah-wajah yang dikenalnya; serta terdiam bila ada orang yang tak dikenal (asing).

Usia 4-8 bulanPerkembangan adaptasi sosial pada usia ini antara lain anak merasa takut dan terganggu dengan keberadaan orang asing, mulai bermain dengan mainan, mudah frustasi, serta memukul-mukul lengan dan kaki jika sedang kesal.Usia 8-12 bulanPerkembangan adaptasi sosial pada usia ini dimulai dengan kemampuan bertepuk tangan, menyatakan keinginan, sudah mulai minum dengan cangkir, menirukan kegiatan orang, bermain bola atau lainnya dengan orang lain.

Masa anak (1-2 tahun)Perkembangan adaptasi sosial masa anak dapat ditunjukan dengan adanya kemampuan membantu kegiatan dirumah, menyuapi boneka, mulai menggosok gigi serta mencoba mengenakan baju sendiri.Masa prasekolahPerkembangan adaptasi sosial pada masa prasekolah adalah adanya kemampuan bermain dengan permainan sederhana, menangis jika dimarahi, membuat permintaan sederhana dengan gaya tubuh, menunjukan peningkatan kecemasan terhadap perpisahan, serta mengenali anggota keluarga (wong, 2000).StimulasiMenurut (dr. Kusnandi rusmi,sp.A(k) MM, 2010), stimulasi adalah upaya orang tua atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang. Aktifitas bermain dan suasana cinta ini pentig guna merangsang seluruh sistem indera, melatih kemampuan motorikhalus dan kasar, kemampuan berkomunkasi serta perasaan pikiran si anak. Stimulasi adalahadalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan bayi dan anak-anak. Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak.Adapun prinsip dari stimulasi adalah sebagai berikut :Tahap-Tahap Stimulasi Tahap-Tahap Stimulasi Tahap-Tahap Stimulasi Tahap-Tahap Stimulasi ASUHAN PADA BAYI UMUR 2-6 HARISangat penting menentukan asuhan yang komprehensif pada bayi usia 2-6 hari, setelah melakukan penanganan yang intensif dan segera pada bayi dalam 24 jam pertama. Asuhan pada bayi usia 2-6 hari diawali dengan pemeriksaan fisik byi kemudian perencanaa asuhan yang komprehensif.

Pengkajian fisik pada bayi baru lahir

Pemeriksaan fisik bayi baru lahir juga mempunyai tujuan untuk :Menilai adaptasi neonatus dari kehidupan intra uterine ke kehidupan ekstra uterineMencari kelainan kongenitalMenentukan prognosis kongenitalMenentukan perawatan neonatus selanjutnya

Yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan bayi baru lahir :Mempelajari catatan antenatal dan persalinanPemeriksaan bayi harus dilakukan dalam keadaan telanjang, di bawah lampu terang yang berfungsi sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas tubuh bayi

Menjaga kebersihan tangan dan alat yang digunakan pada pemeriksaan untuk mencegah infeksiJika dijumpai kelainan bawaan, cari kelainan yang lain, karena kelainan itu biasanya tidak berdiri sendiri

Sebelum melakukan pemeriksaan neonatus, melalui anamnesa dengan keluarga perlu diketahui :Latar belakang ibuB. Riwayat kehamilan sekarangC. Riwayat persalinan sekarangD. Keadaan bayi baru lahir saat persalinanE. Keadaan bayi baru lahir pasca persalinan

Berikut ini urutan pengkajian secara sistematis dari kepala sampai kaki :Keadaan umumKesadaranStatus gizi/ nutrisiTanda- tanda vitalAntropometrikHead to toePemeriksaan neurologis

Melakukan perencanaan pada bayi baru lahir usia 2-6 hari

Prinsip umum dalam menyusui secara dini dan ekslusif sebagai berikut:Bayi harus disusui sesegera mungkin setelah lahir (terutama dalam 1 jam pertama) dan melanjutkan selama 6 bulan pertama kehidupanKolostrum harus diberikan, tidak boleh dibuang

Bayi harus diberi ASI secara ekslusif selama 6 bulan pertama. Bayi harus disusui kapan saja ia mau, siang atau malam (on demand) yang akan merangsang payudara memperoduksi ASI secara adekuat.

Kebutuhan BAK/BAB bayi

Air seni dikeluarkan dengan cara mengosongkan kandung kemih secara refleks. Bayi miksi sebanyak minimal 6x sehari. Semakin banyak cairan yang masuk maka semakin sering bayi miksi. Defekasi pertama berwarna hijau kehitam-hitaman. Pada hari ke 3-5 kotoran berubah warna menjadi kuning kecokelatan.

Asuhan yang perlu diberikan pada bayi dalam hal ini adalah :Memonitor BAK/BAB bayi dalam 24 jam, seberapa sering bayi BAK/BAB, bagaimana warna kotoran bayiMengamati adanya kelainan/gangguan yang muncul. Pengamatan tahap-tahap perubahan kotoran membantu mengenali kelainan saluran usus lambung.

Menjelaskan pada ibu bahwa kotoran bayi yang kuning dan agak berbiji-biji merupakan hal yang normal.Bab dapat menyebabkan infeksi, jadi segera bersihkan dan buang kotoran ke dalam toilet atau dikubur. Daerah genital, bokong bayi harus dicuci dan dikeringkan dengan hati-hati setiap habis BAK/BAB.

ASUHAN PRIMER PADA BAYI USIA 6 MINGGU PERTAMA

Asuhan pada 6 minggu pertama merupakan kelanjutan dari asuhan bayi baru lahir. Ibu serta keluarga masih memerlukan pendampingan untuk melakukan perawatan bayi, terutama pada keluhan-keluhan fisiologis yang sering muncul pada bayi. Asuhan selama 6 minggu pertama diharapkan dapat membantu memecahkan atau memberikan nasehat yang berhubungan dengan keluhan yang muncul pada bayiKunjungan ulang pada neonatus dapat dilakukan pada hari ke-3 samapai hari ke-5, jika bayi baru lahir dipulangkan atau hanya rawat inap 6-12 jam. Jika bayi baru lahir rawat inap selama 48 jam, kunjungan ulang dapat dilakukan ketika bayi berusia 10 hari hingga 14 hari.Pada kunjungan rumah pertama yang perlu di perhatikan secara khusus pada orang tua yang belum mengerti atau adanya mitos-mitos yang berhubungan dengan pengalaman persalinan, postpartum, serta perawatan bayiKunjungan bayi kedua dilakukan pada bayi berusia 6-8 minggu. Pada kunjungan ini dapat diberikan pendidikan kesehatan tentang imunisasi. Kemudian pemeriksaan fisik yang mencakup berat badan, panjang badan, kesadaran, detak jantung, pola nutria dll.

Di indonesia untuk penapisan pada bayi dan balita, pemerintah mempunyai program untuk pemantau tersebut yaitu pos pelayanan terpadu. Keluarga yang mempunyai bayi dan balita dianjurkan untuk melakukan kunjungan ke posyandu. Ada 3 tujuan pada kunjungan ini adalah :1. Mengidentifikasi gejala penyakit2. Merekomendasikan tindakan penapisan3. Memberikan pendidikan dan pemberian support pada orang tua

Dalam membuat rencana asuhan primer bayi usia 6 minggu pertama, hendaknya rencana yang dibuat harus berdasarkan hasil pengkajian sehingga perencanaan disesuaikan dengan kebutuhan bayi.1. Mengidentifkasi gejala penyakit Dalam mengidentifikasi penyakit harus berdasarkan :A. Gejala gejala yang diinterpretasikan oleh orang tuaB. Pemeriksaan fisik neonatal terutama PB dan BB yang sangat penting dilakukan untuk melihat status gizi dari kecukupan nutrisinya, selain itu dalam pemeriksaan fisik pada kunjungan ulang di titik beratkan pada keluhan yang dikemukakan oleh orang tua.

C. Hasil laboratorium (pemeriksaan penunjang) pemeriksaan laboratorium dilakukan jika ada indikasi, hasil dari laboratorium digunakan sebagai dasar merujuk bayi jika memang dibutuhkan.D. Pemeriksaan penunjang lain Pemeriksaan penunjang lainnya dilakukan jika ada indikasi mengarah kegawatdaruratan misalkan pemeriksaan rontgenTemuan- temuan Normal pada neonatus 6 minggu setelah Kelahirana. Aktifitas Tidur Pada bulan pertama 60 % waktu bayi digunakan untuk tidur, sedang periode jaga ( bengun ) pada mulanya berhubungan dg rasa lapar, tetapi dlm beberapa minggu periode jaga lebih lama dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan interaksi sosial.b. Integritas Ego Mengenali wajah, terutama wajah orangtua, bertujuan : dapat mendemonstrasikan senyuman ramah Berespon pada rangsang lingkungan: obyek terang ( yang paling baik terlihat 8-12 inchi dari wajah), bunyi, dan sentuhanc. Eliminasi Urine pucat dan kekuningan ( 6-10 x/hari) Pola eliminasi usus terbentuk, tergantung pada tipe makanan

D. Makanan dan cairanMembuat bunyi-bunyi nyaman selama makan, atau dapat membuat bunyi tenggorok kecil Penambahan tinggi badan 2,5 cm ( 1 inchi ) setiap bulan selama 6 bulan pertama penambahan BB 3,5 ons/minggu selama 6 bulan pertamaE. NeurosensoriBayi berespon dengan tangisan jika merasakan nyeri, ketidaknyamanan dan lapar. Kelenjar air mata mulai berfungsi pada usia minggu kedua sampai keempat, reflek mata boneka dan reflek menari mulai menghilang, pada minggu 4-5 bayi dapat mengangkat kepala sebentar dari tempat tidur jika ditelungkupkan, reflek menggenggam kuat jika telapak tangan kontak dengan benda

2. Melakukan skreeningPada awal masa pertumbuhan, skreening perkembangan yang tersedia hanya denver II / DDST (lihat bab pemantauan tumbang ) yang dianggap paling akurat. Tetapi pemerintah indonesia yaitu kementerian kesehatan mempunyai program untuk deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan melalui stimulasi deteksi, intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) yang dilakukan di puskesmas.

3. Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada ortua. Memberikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi bayib. Meninjau ulang informasi ibu menyusui sesuai kebutuhan.c. Menentukan berapa lama ibu merencanakan menyusui, memastikan ibu menyusui ASI secara penuh selama 4-6 bulan pertamad. Mendiskusikan rencana ibu terhadap kemungkinan kembali kerjaMempertahankan menyusui, dan mempertahankan suplai ASI, atauMemberikan makanan tambahan lain selain ASI ( praktik perawatan dan pemberian ) termasuk resiko adanya tanda tanda sensitivitasStimulasi tktil hangat Memegang, menggendong, memeluk sehingga bayi merasa nyaman dan aman.Stimulasi Kinetik Mendirikan bayi di kursi atau ayunan dan menggunakangendongan.

h. Menjelaskan pentingnya bounding attacment terhadap pertumbungan dan perkembangan bayi. Bounding Attacment merupakan suatu proses dimana hasil dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai, memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. 4. Imunisasi lanjutanImunisasi lanjutan sebaiknya di informasikan ke orang tua, jadwal pemberian imunisasi dasar selanjutnya sampai bayi umur 9 bulan adalah BCG, polio 1, DPT combo 1, polio 2, DPT combo 2, polio 3, DPT combo 3, polio 4, campak.

ASUHAN PADA BAYI (6 BULAN PERTAMA)ASUHAN PADA BAYI (6 BULAN KEDUA)ASUHAN PADA BALITAMembantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran.Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.Sewaktu pemeriksaan anc, bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba perutnya yang semakin membesarBidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi

Bidan juga mensupport ibu agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam merawat anak, agar saat sesudah kelahiran nanti ibu tidak merasa kecil hati karena tidak dapat merawat bayinya sendiri dan tidak memiliki waktu yang seperti ibu inginkanKetika dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah satu cara bonding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran, hendaknya bidan tidak benar-benar memisahkan ibu dan bayi melainkan bidan mampu untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayinya dan ingin segera memeluk bayinya.Asuhan pada anak prasekolah1)usia 3 tahunA) menyiapkan orang tua untuk meningkatkan minat anak terhadap hubungan yang luas.B) menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke taman kanak-kanak.C) menekankan pentignya batas-batas/tata cara/peraturan-peraturan.D) menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi tingkah laku yang berlebihan sehingga dapat menurunkan tension/ketegangan.E) menganjurkan orang tua untuk menawarkan kepada anaknya alternative-alternatif pilihan ketika anak dalam keadaan bimbang.F) memberikan gambaran mengenai perubahan pada usia 3.5 tahun katika anak berkurang koordinasi motorik dan emosiaonalnya, merasa tidak aman serta menunjukkan emosi dan perkembangan tingkah laku yang ekstrim seperti gagap.G) menyiapkan orang tua untuk mengekspetasi tuntutan-tuntutan akan perhatian ekstra dari anak, yang merupakan refleksi dari emosi tidak aman dan ketakutan akan kehilangan cinta.H) mengingatkan kepada orang tua bahwa keseimbangan pada usia 3 tahun akan berubah ke tingkah laku agresif di luar batas pada usia 4 tahun.I) mengantisipasi selera makan yang menjadi tetap dengan pemilihan makanan yang lebih luas.

2) usia 4 tahunA) menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang agresif, termasuk aktifitas motorik dan bahasa yang mengejutkanB) menyiapkan orang tua menghadapi perlawanan anak terhadap kekuasaan orang tua.C) kaji perasaan orang tua sehubungan dengan tingkah laku anak.D) menganjurkan beberapa macam istirahat dari pengasuh utama, seperti menempatkan anak pad ataman kanak-kanak selama setengah hari.E) menyiapkan orang tua untuk menghadapi meningkatnya rasa ingin tahu seksual pada anak.F) menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari tingkah laku.

G) mendiskusikan disiplinH) menyiapkan orang tua untuk meningkatkan imajinasi di usia 4 tahun, dimana anak mengikuti kata hatinya dalam ketinggian bicaranya (bedakan dengan kebohongan) dan kemahiran anak dalam permainan yang membutuhkan imajinasi.I) menyarankan pelajaran berenang.J) menjelaskan perasaan-perasaan oedipus dan reaksi-reaksinya. Anak laki-laki biasanya lebih dekat dengan ibunya dan anak perempuan dengan ayahnya. Oleh karena itu, anak perlu dibiasakan tidur terpisah dengan orang tuanya.K) menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk anak dan menganjurkan mereka agar tidak lupa untuk membangunkan anak dari mimpi yang menakutkan.

3)usia 5 tahunA) memberikan pengertian bahwa usia 5 tahun merupakan periode yang relative lebih tenang dibandingkan masa sebelumnyaB) menyiapkan dan membantu anak memasuki lingkungan sekolah. Mengingatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk sekolah.

TERIMAKASIH