wound healing

37
Kok ada bekas lukanya….? Tutor : drg. Beta Widya Oktaviani

description

about wound healing

Transcript of wound healing

Kok ada bekas lukanya.?Tutor : drg. Beta Widya Oktaviani1Kelompok 3NorliyantiI1D114221Siti Farida Rizki A I1D114223Eny FebriyantiI1D114225 Bayu Yordha SenggaraI1D114227Ariffani SetyawanI1D114229Nora Fitri HayaI1D114231Reysa RosdayantiI1D114233KhairiahI1D114235Aserina Julianti DI1D114237Niketa KhairinaI1D114240Monica Thiodora LI1D114271

2Skenario 3Kok Ada Bekas Lukanya?Seorang anak laki-laki umur 7 tahun bermain di halaman bersama teman-temannya.Tiba-tiba anak tersebut terjatuh sehingga bibir,gusi, dan lututnya terluka. Terlihat darah keluar dari bibir,gusi dan lututnya segera setelah terjatuh.Satu bulan kemudian,anak tersebut secara tidak sengaja melihat bekas luka pada lututnya , tepat di tempat luka bekas terjatuh sebelumnya.Bekas luka tersebut terlihat sedikit menonjol dibandingkan kulit sekitarnya.Selama ini ia tidak pernah memperhatikan bagaimana bisa terdapat bekas luka tersebut.Ia kemudian melihat pada bibir dan gusinya yang dulujuga terluka ketika terjatuh.Ternyata tidak melihat bekas luka pada daerah bibir dan gusi.3Identikasi dan Analisa Masalah1.Mengapa bekas luka menonjol disekitar kulit tersebut?Proses penyembuhan luka yang memerlukan kolagen, dan pada anak ada EMC yang berlebihan. Sehingga Tanda atau bekas luka yang masih tertinggal dikulit.2.Apakah umur menjadi salah satu faktor penyembuhan luka ?Iya, faktor umur dapat mempengaruhi penyembuhan luka karena dapat mempengaruhi pertumbuhan jaringan, usia muda metabolismenya lebih baik dari pada usia orang tua. 3.Bagaimana mekanisme penyembuhan luka ? (SB)4.Apakah ada zat yang berbeda yang ikut berperan dalam mekanisme penyembuhan pada lutut dan mukosa mulut ?Karena pada mukosa terkandung lebih banyak antibodi dibandingkan pada lutut sehingga waktu penyembuhan pada mulut lebih cepat dibandingkan pada lutut anak tersebut.

4Sasaran BelajarBagaimana mekanisme penyembuhan luka ? Penyembuhan luka adalah suatu bentuk proses usaha untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Pertumbuhan pembuluh darah adalah proses penting awal penyembuhan di tempat luka untuk meningkatkan aliran darah. Fibroblas jaringan ikat fibrous adalah sel yang bertanggung jawab untuk sintesa kolagen. Tubuh secara normal akan merespon atas terjadinya cedera dengan serangkaian proses yang disebut dengan respon peradangan, yang dikarakteristikkan dengan lima tanda utama, yaitu bengkak (swelling), kemerahan (redness), panas (heat), nyeri (pain) dan kerusakan fungsi (impaired function). 5ContinueProses penyembuhan luka merupakan proses biologis yang dinamis dengan tujuan akhir pemulihan fungsi dan integritas jaringan serta meliputi berbagai mekanisme yang kompleks yaitu, proses pembekuan darah, proses inflamasi, proliferasi sel, koagulasi, fibroplasia, epitelisasi, kontraksi, pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis), dan rekonstruksi matriks ekstrasel atau repair and remodeling. Interaksi faktor-faktor pertumbuhan dan sel epitel fibroblas dan sel endotel berperan penting dalam proses biologis penyembuhan luka. Penilaian proses penyembuhan luka dapat juga dilakukan dengan pengukuran luas permukaan, kedalaman, volume dan tampilan klinis seperti granulasi dan eksudat luka. Secara garis besar proses penyembuhan luka dibagi tiga fase: fase inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi (fase epithelisasi dan remodelling).6Problem tree LukaDefinisiJenis-jenis LukaMekanismeProses Penyembuhan LukaFaktor faktor Penyembuhan LukaKomplikasiFase-Fase Penyembuhan Luka7DEFINISI LUKA Luka didefinisikan suatu kerusakan integritas epithel dari kulit atau definisi yang lain terputusnya kesatuan struktur anatomi normal dari suatu jaringan akibat suatu trauma atau rusaknya sebagian jaringan tubuh.

(Ama Fuad, Achmad Arifin, Djoko Legowo,2010)

81. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi) 2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak. 3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. 4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil. MEKANISME95. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. 6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar. 7. Luka Bakar (Combustio) * Decubitus/luka tekan : karena proses tertekan yang lama di area tertentu bagian tubuh. Tekanan tersebut menyebakan gangguan sirkulasi, memperberat nekrosis, timbulnya lecet kemerahan. Luka stasis vena = biasanya di ekstremitas bawah. Merupakan respon local hipoksia yang dialami oleh bagian tubuh tertentu .Luka diabetik + pasien dg dekubitus10Jenis LukaBerdasarkan penyebab : Vulnus ekskoriasi atau luka lecetVulnus scisum atau luka sayatVulnus laseratum atau luka robekVulnus punctum atau luka tusukVulnus morsum atau luka karena gigitan binatangVulnus combotio atau luka bakar

11Continue.Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka a. Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit. b. Stadium II : Luka Partial Thickness : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal. 12Continue.c. Stadium III : Luka Full Thickness : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya. d. Stadium IV : Luka Full Thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.13Continue.Jenis luka berdasarkan kontaminasiLuka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi kemungkinan terjadi infeksi 1% - 5%Luka bersih terkontaminasi yaitu seperti luka pembedahan proses penyembuhan akan lebih lama namun tidak menunjukkan infeksi kemungkinan terjadi infeksi 3-11%Luka terkontaminasi yaitu luka yang berpotensi terkontaminasi , infeksi dapat ditemukan pada luka yang terbuka dikarenakan trauma atau kecelakaan , kemungkinan terjadi infeksi 10-17%Luks kotor yaitu luka lama, luka kecelakaan yang mengandung jaringan mati dan tanda infeksi karena inflamasi

14ContinueBerdasarkan kehilangan jaringan :Superfisial, luka terbatas pada epidermisParsial (Partial-thickness), luka meliputi epidermis dan dermisPenuh (Full-thickness), luka meliputi epidermis, dermis, dan subkutan juga dapat melibatkan otot, tendon, dan tulang

15ContinueLuka diklasifikasikandalam 2 bagian :Luka akut :merupakan luka trauma yang biasanya segera mendapat penanganan dan biasanya dapat sembuh dengan baik bila tidak terjadi komplikasi. Kriteria luka akut adalah lukabaru, mendadak dan penyembuhannya sesuaicdengan waktu yang diperkirakan .Contoh : Luka sayat, lukabakar, lukatusuk, crush injury. Luka operasidapatdianggapsebagailukaakut yang dibuatolehahlibedah. Contoh:lukajahit, skin grafting.

16ContinueLuka kronik :luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali (rekuren) dimana terjadi gangguan pada proses penyembuhan yang biasanya disebabkan oleh masalah multifaktor dari penderita. Pada luka kronik luka gagal sembuh pada waktu yang diperkirakan, tidak berespon baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul kembali.Contoh :Ulkusdekubitus, ulkusdiabetik, ulkus venous, luka bakardll.

17FASE PROSES PENYEMBUHAN LUKAFase Penyembuhan Luka:1. Fase awal (Hemostasis dan Inflamasi )2. Fase Intermediate (Proliferatif) 3. Fase Akhir (Maturasi/ Remodeling)

18Fase Penyembuhan Luka Fase awal ( Hemostatis dan Inflamasi ) :Ketika pembuluh darah pecah, koagulasi dimulai dari rangsangan kolagen terhadap plateletAgregasi platelet bersama eritrosit menutup kapiler untuk hemostasis (fibrinogen menjadi fibrin)Fibrin menjadi rangka untuk sel endotel, sel inflamasi, dan fibroblast

19Continue.Vasokontriksi lokal dimediasi oleh epinephrin, PG, norepinephrin oleh sel yang cedera, setelah 115 menit vasodilatasi dimediasi oleh serotonin, histamin, kinin, PG, leukotriene, dan produk endotel. PMN (Neutrofil) bergerak ke arah area yang terjadi luka Sel radang (Makrofag) keluar dari pembuluh darah secara diapedesis dan menuju daerah luka secara kemotaksis , menggantikan peran PMN pada hari ke2 setelah terjadi luka

20

Fase intermediate (proliferasi):Tanda radang berkurangFibroplasia (fibroblast bermigrasi ke daerah luka dan mulai berproliferasi)Angiogenesis distimulasi oleh TNF-, heparin, VEGF, FGF-1, FGF-2Epiteliasasi (pembentukan kembali lapisan kulit yang rusak)

21Fase akhir (maturasi):Tanda radang sudah tidak terlihatFase ini dimulai jika ada keseimbangan antara sintesis kolagen dan degradasi kolagen

22Tipe penyembuhan luka

1. Penyembuhan primer 2. Penyembuhan sekunder3. Penyembuhan tersier

231. Penyembuhan Primer Tipe Penyembuhan Luka

Apabila kedua bagian tepi luka yang terpisah dipertautkan kembali dengam jahitan sehingga luka tertutup dengan baik dan selain itu substansi jaringan tidak banyak hilang, eksudat, dan debris minimal sehingga perbaikan terjadi dengan baik (Istiati S, 2013)242. Penyembuhan Sekunder

Apabila terjadi kehilangan jaringan yang cukup luas sehingga kedua bagian tepi luka tidak dapat melindungi jaringan (di bawahnya). Jaringan yang hilang cukup signifikan, selain jumlah eksudat dan debris tidak dapat dipertimbangkan untuk dibuang maka perbaikan akan berjalan lambat(Istiati S, 2013)253. Penyembuhan Tersier

Apabila luka sudah melewati fase penyembuhan primer dan sekunder ternyata mengalami komplikasi sehingga proses penyembuhan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi26Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan LukaUsiaNutrisi Infeksi Menurunnya Sirkulasi (hipovolemia) dan OksigenasiHematomaBenda asingIskemia

DMKeadaan lukaObatMerokokSistem hormonPergerakan (David S, 2007)27ContinueZat-zat yang ikut berperan pada proses penyembuhan diantaranya ialah :Protein Diperlukan untuk proses inflamasi, imun,perkembangan jaringan granulasi.Karbohidrat.Segala aktifitas seluler dipengaruhi oleh ATP yang diperoleh dari glukosa (karbohidrat), penyediaan energi untuk respons inflamasi dapat berlangsung.

28Continue.LemakPenting dalam struktur dan fungsi membran sel. VitaminVitamin B kompleks Kofaktor sejumlah fungsi metabolik termasuk penyembuhan luka. Vitamin KVitamin K merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu protein berupa asam glutamat (glu) menjadi gamma-karboksiglutamat (gla).

29Continue.MineralMineral yang bermanfaat untuk penyembuhan luka besi dan seng. Besi berfungsi sebagai kofaktor pada sintesis kolagen, sehingga defisiensi besi membuat penyembuhan luka tertunda. Seng juga berperan dalam penyembuhan luka. Sistem HormonHormon yang mempercepat Penyembuhan luka:Growth Hormon

30Komplikasi yang mungkin bisa terjadi pada luka:HematomaNekrosis jaringan lunakDehiscenceEvicerasiKeloids Formasi hipertropik scar Infeksi lukaKomplikasi31Komplikasi penyembuhan luka dpt timbul akibat Abnormalitas komponen dasar pada proses perbaikan 3 grup kelainan/komplikasi: 1. Pembentukan jar granulasi dan parut yang inadekuat wound dehiscence, eviceration & ulceration 2. Pembentukan komponen proses perbaikan yg berlebihan hypertrophic scars & keloid 3. Kontraktur Hilangnya atau kurang penuhnya lingkup gerak sendi secara pasif maupun aktif karena keterbatasan sendi, fibrosis jaringan penyokong, otot dan kulit

32KOMPLIKASI DINI1. InfeksiInvasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan atau setelah pembedahan. 2. PerdarahanPerdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku pada garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (seperti drain). 3. Dehiscence dan EviscerasiDehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius. Dehiscence Terbukanya lapisan luka partial atau total. Eviscerasi Keluarnya pembuluh darah melalui daerah irisan.

33KOMPLIKASI LANJUTKeloid dan jaringan parut hipertrofik (scars)Timbul karena reaksi serat kolagen yang berlebihan dalam proses penyembuhan luka. KeloidJaringan ikat yang tumbuh berlebihan melampaui batas luka, sebelumnya menimbulkan gatal dan cenderung kambuh bila dilakukan intervensi bedah.Parut hipertrofik (scars)Berupa parut luka yang menonjol, nodular, dan kemerahan, yang menimbulkan rasa gatal dan kadang kadang nyeri. Parut hipertrofik akan menyusut pada fase akhir penyembuhan luka setelah sekitar satu tahun, sedangkan keloid tidak.

34Continue.Keloid dapat ditemukan di seluruh permukaan tubuh. Tempat predileksi kulit, toraks terutama di muka sternum, pinggang, daerah rahang bawah, leher, wajah, telinga, dan dahi. Keloid agak jarang dilihat di bagian sentral wajah pada mata, cuping hidung, atau mulut.

35Daftar PustakaHidayat, azil alimul.KeterampilanDasarPraktikKlinikuntukkebidanan .Jakarta :SalembaMedika. 2008.Moya J. Morison. Manajemen Luka . Jakarta: EGC 2003Ama Fuad, Achmad Arifin, Djoko Legowo.2010. STUDI PENGARUH STIMULASI ELEKTRIK (ES) PADA PROSES PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA KULIT MARMUT (Cavia Cobaya) .Jurusan Teknik Elektro ITS

36Terima Kasih37