World Federation of Science Journalists - wfsj. · PDF file10.14 Jawaban untuk Pertanyaan...

26
Pelajaran Online untuk Jurnalisme Sains Diciptakan oleh WFSJ and SciDev.Net Pelajaran 10 Media Sosial Oleh Lynne Smit World Federation of Science Journalists

Transcript of World Federation of Science Journalists - wfsj. · PDF file10.14 Jawaban untuk Pertanyaan...

Pelajaran Online untuk Jurnalisme SainsDiciptakan oleh WFSJ and SciDev.Net

Pelajaran 10

Media SosialOleh Lynne Smit

World Federation of Science Journalists

2 World Federation of Science Journalists

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10

World Federation of Science Journalists

10.1 Pendahuluan 3

10.2 Melibatkan diri dalam percakapan 4

10.3 Apa itu media sosial 5

10.4 Apakah media sosial relevan 6

10.5 Bagaimana dengan Konektivitas 7

10.6 “Pilih-pilih” media sosial 8

10.7 Twitter 9

10.7.1 Kenapa wartawan perlu ambil bagian di Twitter 10

10.7.2 Kenapa wartawan sains perlu ambil bagian di Twitter 11

10.7.3 Bergabung dan memelajari istilah yang ada di Twitter 12

10.7.4 Langkah selanjutnya 13

10.8 Facebook 14

10.8.1 Memanfaatkan Facebook 15

10.9 Menulis Blog (Blogging) 16

10.9 Menulis Blog (Blogging) (lanjutan) 17

10.9.1 Siapa Anda 18

10.9.2 Di mana melakukan posting 19

10.9.3 ‘Aturan’ penulisan blog 20

10.10 Crowdsourcing 21

10.11 Linkedin 22

10.12 Menyatukan semua hingga terpadu 23

10.13 Pertanyaan Swa-ajar (1-6) 24

10.14 Jawaban untuk Pertanyaan Swa-ajar (1-6) 25

10.15 Penugasan 26

World Federation of Science Journalists

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10

10.1 Pendahuluan

Kita semua telah mendengar tentang media sosial. Namun apakah itu media social dan seberapa pentingnya media sosial bagi kita sebagai wartawan sains? Apakah media sosial semata diperuntukkan agar Anda tetap up-to-date dengan kejadian seputar teman dan keluarga Anda, atau dapatkah media sosial berperan lebih?

Media tradisional vs Media Sosial

Terdapat beberapa perdebatan terkait apakah media sosial dapat dianggap sebagai bagian dari jurnalisme, dan kita akan mendiskusikan beberapa argumen ini nantinya di bab ini. Yang penting diingat yaitu bahwa media sosial bukanlah jurnalisme, sama seperti kita menganggap kertas bukanlah jurnalisme. Sama seperti kertas, atau gelombang siaran, media sosial adalah alat atau sarana yang semakin sering digunakan oleh wartawan untuk melatih keterampilan mereka.

Media sosial adalah bentuk jurnalisme yang terus berubah, dan kita perlu memastikan bahwa kita berada di puncak gelombang perubahan tersebut, dan bukan menggelepar di belakang sembari melihat gelombang perubahan melewati kita.

Seluruh media adalah tentang komunikasi. Media tradisional – seperti koran, majalah, televisi, radio, dan bahkan media online dasar – memungkinkan kita untuk menginformasikan kepada pembaca/khalayak tentang sesuatu yang sedang terjadi atau sesuatu yang perlu mereka ketahui.

Media soslal juga memiliki fungsi serupa, namun terdapat perbedaan yang sangat penting antara keduanya. Media sosial berupa percakapan. Media sosial mengubah peran Anda dari wartawan menjadi pengatur dan analis masyarakat.

Media tradisional terdiri atas proses dua tahap:

1. Wartawan mengajukan pertanyaan kepada narasumber 2. Wartawan menghubungkan berita tersebut kepada khalayak mereka (pembaca, pendengar, penonton)

Media sosial menambahkan beberapa tahapan baru ke dalam proses tersebut. Garis besar alurnya yaitu sebagai berikut:

1. Wartawan memperoleh informasi menggunakan sumber-sumber yang mencakup mulai ahli ke pengamat, blogger, orang-orang di tepi jalan, pihak-pihak yang menaruh minat, dan orang-orang lain yang memiliki opini. 2. Wartawan menginterpretasikan informasi yang telah mereka kumpulkan, memisahkan opini dari fakta, dan mengemasnya ke format yang sesuai dengan khalayak mereka. 3. Wartawan dan hasil karya mereka menjadi bagian dari percakapan yang kemudian berlanjut lama setelah stasiun siaran mengudarakannya atau koran sudah menjadi pembungkus makanan.

Bab ini akan menjelaskan apa itu media sosial dan bagaimana memanfaatkannya untuk meningkatkan kemampuan reportase Anda.

3

World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists4

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

10.2 Melibatkan diri dalam percakapanCobalah perhatikan surat ini (http://www.independent.co.uk/i/editor/letter-from-the-editor-join-the-conversation-2207387.html) dari editor harian The Independent di Inggris Raya. Gagasan utama surat ini adalah bahwa media selalu berusaha masuk ke dalam kepentingan khalayaknya dan topik-topik percakapan sehari-hari. Sebuah surat kabar melaksanakan tugasnya ketika ia mere�eksikan percakapan nasional. Hal-hal yang sesungguhnya terjadi, dan hal-hal yang menjadi kepedulian orang, kerap kali berbeda. Surat kabar selalu berupaya mere�eksikan kedua sisi, dan itu selalu dapat dilakukan dengan bantuan pembaca. Bagaima-na tanggapan Anda terhadap usahanya untuk bercakap-cakap dengan pembacanya?

Berikut artikel opini lain dalam sesi wawancara dengan George Kelly (http://www.mediabistro.com/10000words/navigating-journalism-online-an-interview-with-george-kelly_b3609), koordinator online Contra Costa Times di California. Dalam artikel tersebut, ia menyebutkan bahwa:

"Teknologi digital saat ini memberikan daya jangkau dan pengaruh lebih pada jurnalisme dan reportase. Kami memiliki database murah dan kuat yang memungkin kita untuk menyaring dan mengurutkan serta menampilkan informasi dengan cara-cara yang baik. Kami memiliki peralatan dan jasa untuk mengatur informasi secara real-time dari daerah manapun di planet ini. Sekarang kita perlu mengetahui kapan, dan di mana, serta bagaimana memanfaatkan alat-alat tersebut untuk memberikan informasi yang dibutuhkan orang-orang untuk membuat keputusan terkait kehidupan dan komunitas mereka”.

Artikel berikut (http://www.pbs.org/mediashift/2009/05/how-journalists-are-using-twitter-in-australia147.html) meninjau sebagian isu-isu dan opini-opini seputar penggunaan media sosial oleh wartawan. Berikut kutipannya:

Bagaimana wartawan menggunakan Twitter?Wartawan profesional menggunakan Twitter untuk meningkatkan cara reportase tradisional. Twitter merupakan alat yang mereka pakai dan banyak wartawan, seperti produser radio ABC Andrew Davies, tersambung ke Twitter sepanjang hari kerja mereka.

“Saya mencoba memulai hari dengan melihat apa yang dikatakan orang lain dan bicarakan di Twitter,” katanya, “Saya senang apabila saya dapat membaca semua tautan ke situs-situs menarik dan berita-berita yang dibuat oleh orang.”

Wartawan yang saya wawancara menggunakan platform ini untuk “menyebarluaskan” tautan ke berita yang diproduksi oleh mereka atau saluran berita mereka dalam usaha membangun khalayak baru. Beberapa di antaranya turut berkontribusi dalam atau ikut mengelola akun Twitter organisasi tempat mereka bekerja, mewakili kantor mereka. Beberapa orang menggunakannya sebagai media reportase siaran langsung dan beberapa menggu-nakan aplikasi untuk berbagi gambar, audio, dan tautan ke konten daring lainnya yang dianggap menarik. Banyak orang menggunakan metode Twitter untuk untuk meminta bantuan atau masukan (crowdsource) dari kontak-kontak mereka, sudut pandang berita, latar belakang berita, dan studi kasus. Faktanya, ketika saya mulai meneliti berita ini, langkah pertama saya yaitu men-tweet permintaan kepada wartawan-wartawan untuk merespons pertanyaan tentang mengapa mereka memiliki akun Twitter dan bagaimana mereka menggunakannya. Saya menerima umpan balik yang berguna dan menemukan sejumlah kontak baru melalui metode ini sebelum melakukan wawancara online lebih mendalam.

Wartawan ABC Michael Turtle menggunakan Twitter secara berkala untuk memantau perdebatan publik, yang kemudian diakuinya memengaruhi gaya penulisannya.

“Seringkali berguna untuk menggunakan Twitter untuk meningkatkan opini publik terhadap suatu isu” kata Turtle, “Anda tidak dapat menganggap pandangan-pandangan online representatif, atau mencoba menganggap sekumpulan tweet sebagai hasll polling yang akurat. Namun Twitter dapat mengarahkan Anda ke pandangan-pandangan tertentu, yang dapat membantu menjawab beberapa pertanyaan yang ingin Anda ajukan atau ingin Anda tinjau ulang.”

Sebagian besar wartawan yang saya wawancara memantau masukan sumber-sumber bidang liputan mereka sebagai tambahan di situs dan akun email mereka. Mereka memeriksa kompetitor mereka dan berusaha tetap update dengan isu-isu panas di industri. Bagi sebagian orang, Twitter menggantikan bahan atau masukan berita, dan bagi orang-orang lain Twitter merupakan cara membangun jejaring dengan teman dan mengem-bangkan mentor. Twitter merupakan gabungan dari acara Tanya jawab dan alat reportase.

Dengan semakin banyak orang yang mengambil peran sebagai ‘jurnalis warga’, menceritakan kisah-kisah mereka dengan cara yang paling sesuai dengan diri mereka, kita butuh untuk memelajari cara-cara baru dalam bekerja. Kita perlu belajar bagaimana memanfaatkan masyarakat sebagai sumber berita sekaligus khalayak berita.

Untuk melakukan hal itu, kita perlu keluar dari zona nyaman kita. Penentuan apa yang disebut berita dan bagaimana peliputannya tidak lagi ditentukan oleh wartawan. Penggunaan media sosial dapat diartikan sebagai orang-orang saling bercakap-cakap tentang apa yang mereka anggap layak diliput, apakah wartawan memilih untuk bergabung atau tidak.

Sebagai wartawan sains, kita memiliki tanggung jawab ekstra. Kita perlu melaporkan perkembangan ilmiah hari ini sekaligus memi-lah-milah di antara kehebohan dan misinformasi yang terlalu banyak terjadi. Dengan adanya layanan seperti Twitter, informasi dapat disebarkan dalam hitungan detik: adalah tanggung jawab kita untuk memastikan agar kita tetap

up-to-date dengan percakapan yang sedang dihadapi khalayak kita. Kita juga harus menghindari kemungkinan misinformasi yang berpotensi membahayakan melalui penyediaan informasi dari sumber ilmiah yang memiliki kredibilitas dan reputasi baik.

World Federation of Science Journalists 5

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

10.3 Apa itu media sosial

Brian Solis, seorang analis digital, sosiolog, dan futuris yang banyak dikenal sebagai salah satu pemikir besar di lingkungan media baru (new media), memu-tuskan untuk melakukan proses crowdsource dengan tujuan mencari de�nisi pokok dari media sosial.

Crowdsource adalah suatu proses di mana kita menanyakan bagaimana cara menyelesaikan masalah pada sekelompok orang yang tidak dikenal. Metode ini sering digunakan untuk mengetahui jawaban pertanyaan dari nara sumber yang berada di lingkup talenta yang luas. Metode ini juga digunakan untuk mencari tahu apa yang dipikirkan oleh orang-orang, apa yang diinginkan oleh orang-orang, dan apakah yang dianggap penting oleh khalayak Anda. Konsep ini akan dijelaskan secara lebih mendalam di bagian 10.9.

Berikut adalah hasil dari eskperimen Brian Solis:

Versi Singkat

Peralatan atau layanan apa saja yang menggunakan Internet untuk memfasilitasi percakapan.

Versi Panjang

Media sosial adalah demokratisasi informasi, mentransformasi peran orang-orang dari pembaca ke penerbit. Hal ini adalah pergeseran dari mekanisme penyiaran dari model satu-ke-banyak (one-to-many) menjadi model banyak-ke-banyak (many-to-many), berakar pada pembicaraan antara para pengarang, orang-orang, dan rekan-rekan sejawat.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists6

10.4 Apakah media sosial relevan

Media sesial telah berkembang dalam kegiatan protes di dunia Arab tahun 2011. Seperti yang dilaporkan Philip N Howard dalam situs jurnalisme Miller-McCune(http://www.miller-mccune.com/politics/the-cascading-e�ects-of-the-arab-spring-28575)]. Selama hari-hari unjuk rasa yang sengit di Kairo, salah satu aktivis men-tweet tentang mengapa media digital sangatlah penting.dalam mengorganisir pergolakan politik. “Kami menggunakan Facebook untuk menjadwalkan kegiatan unjuk rasa, Twitter untuk koordinasi, dan Youtube untuk memberitahukannya pada dunia” katanya.

Contoh yang bagus tentang bagaimana media sosial dan media digital digunakan saat revolusi Kairo dapat ditemukan di (http://blog.ted.com/2011/03/04/inside-the-egyptian-revolution-wael-ghonim-on-ted-com).Dalam video tersebut, aktivis Internet dan pejabat Google bernama Wael Ghonim menceritakan pengalamannya selama revolusi. Halaman Facebook-nya “We are all Khaled Saeed” (“Kita semua Khaled Saeed”) dipandang kalangan luas sebagai salah satu dari sumber utama revolusi. Wael Ghonim dipenjara oleh polisi Mesir selama 11 hari sebagai hukuman atas hasil kerjanya.

Jelas bahwa Facebook memiliki fungsi yang lebih luas dari sekadar bertu-kar foto liburan dan bayi

Setelah gempa dan tsunami yang melanda Jepang tanggal 11 Maret 2011, kita melihat penggunaan Twitter pertama yang terus memberikan update kepada dunia tentang potensi musibah nuklir. Tokyo Electric Power company (TEPCO) membuat akun Twitter untuk terus memberikan informasi kepada penduduk Jepang dan seluruh dunia tentang apa yang sedang terjadi di pusat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. Akun ini dengan cepat berkembang dan diikuti oleh hampir 300.000 orang.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists 7

10.5 Bagaimana dengan Konektivitas

Hingga tahun 2012, menurut Yanuar Nugroho dan So�e Shinta Syarief (dalam laporan Beyond Click-Activism? New media and Political Processes in Comtemporary Indonesia yang diterbitkan Friedrich Ebert Stiftung), Indonesia adalah Negara dengan jumlah pengguna Facebook terbanyak keempat di dunia, sesudah Amerika Serikat, Brazil dan India. Sempat menjadi peringkat kedua. Para penggu-na Internet mulai menggunakan Facebook mulai 2006, dan Facebook menjadi populer tahun 2008. Dengan kurang dari satu juta pengguna pada Januari 2009, hingga akhir Mei 2012 di Indonesia tercatat ada 42.586.260 pengguna Facebook (17,53 persen penduduk dan 141,95 persen populasi online). Dilaporkan bahwa 91 persen pengguna Facebook Indonesia berusia di bawah 35 tahun, dengan mayoritas dalam kelompok usia 18-24 tahun (41 persen). Pertembuhan tertinggi sejak Februari-Mei 2012 muncul dari kelompok usia 13-15 tahun.

Menyusul Facebook, Twitter juga menjadi amat populer di Indonesia, tercatat 19,5 juta akun Twitter, membuat Indonesia terbanyak nomor lima di dunia pada tahun 2012, walaupun turun dua peringkat dibanding tahun 2011. Sedang jumlah blog di Indonesia hingga 2012 tercatat 5,3 juta, sementara tahun 2009 jumlahnya masih kurang dari satu juta. Jumlah blogger mencapai 2,7 juta dan lebih dari 25 komunitas blogger serta paling sedikit lima konferensi nasiona;l blogger. Kendati demikian, yang meng-update blog mereka dalam tiga bulan terakhir hanya 32,67 persen.

Sebagai pembanding, ada baiknya membaca makalah Merlyna Lim, Many Clicks but Little Sticks: Social Media Activism in Indonesia yang terbit di Journal of Contemporary Asia, 2013 (situs web Lim adalah http://www.merlyna.org ). Dikatakan, walaupun layanan Internet di Indonesia hanya menjangkau 55 juta dari 240 juta populasi pada tahun 2012, pertumbuhan media sosial di Indonesia amat luar biasa, dengan 90 persen kegiatan online dikhususkan untuk browsing situs-situs jejaring sosial. Mengutip SocialBakers (2012), Lim menyebut bahwa Indonesia adalah peringkat ketiga pengguna Facebook terbanyak di dunia dengan 43 pengguna. Sedang untuk Twitter, peringkat kelima (sama dengan laporan Nugroho dan Syarief di atas) dengan jumlah akun Twitter sebanyak 29,4 juta. Jumlah blogger dari hanya 15.000 pada 2007 melonjak menjadi 5 juta pada tahun 2011.

Afrika dapat jadi terbelakang bila dibandingkan dengan belahan dunia yang lain dalam segi konektivitas Internet yang cepat dan terjangkau, namun hal ini dengan cepat berubah. Sebagai wartawan sains, adalah masuk akal untuk tidak semata melaporkan tentang tantangan dan perubahan, tapi juga mencari cara agar dapat mendahului yang lain dalam hal memanfaatkan teknologi termuta- khir dalam karya kita.

Karel Pienaar, direktur MTN Afrika Selatan, telah mengatakan bahwa ia percaya harga smartphone akan dalam waktu dekat jatuh hingga sekitar 20 dollar AS atau 30 dollar AS. Di Afrika Selatan, sekitar 60 persen telepon seluler yang dijual MTN berupa smartphone.

Menurut Institut Global McKinsey, terdapat 340 juta pengguna telepon seluler yang terdaftar di Afrika sejak tahun 2000. Pada tahun 2009, jumlah pengguna telepon seluler di Afrika sudah melebihi jumlah pengguna telepon seluler di Amerika Serikat. Seiring dengan semakin murahnya harga dan semakin mudah diaksesnya telepon pintar (smart phone), makin banyak orang yang menggunakan telepon seluler mereka sebagai pintu akses primer mereka terhadap Internet. Aplikasi-aplikasi seperti Twitter dan Facebook telah menjadi alat komunikasi dan sumber berita yang tak tergantikan.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists8

10.6 “Pilih-pilih” media sosial

Terdapat ratusan platform media sosial berbeda yang tersedia. Kesemuanya berkisar mulai dari forum yang hanya dapat diakses oleh anggota dan didirikan oleh kelompok berkepentingan tertentu hingga komunitas dengan ratusan ribu anggota. Untuk pelatihan ini, kita akan lebih konsentrasi pada beberapa platform media sosial terpopuler: Twitter, Facebook, blog, dan Linkedin.

World Federation of Science Journalists 9

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

Twitter (http://www.twitter.com) adalah layanan jejaring sosial dan microblogging yang memungkinkan penggunanya untuk men-girimkan pesan singkat – tweet – hingga 140 karakter. Twitter didirikan tahun 2006, dan sejak itu telah berkembang menjadi salah satu situs jejaring sosial terbesar dan terpopuler di dunia. Pada bulan Juni 2010, perusahaan ini telah mengklaim bahwa terdapat 750 tweet yang dikirimkan setiap detik. Itu berarti 65 juta tweet per hari.

10.7 Twitter

Pada tanggal 14 Maret 2011, tepat saat Twitter merayakan ulang tahunnya yang kelima, angka-angka ini telah meningkat menjadi rata-rata 2.000 tweet per detik. Dibutuhkan lebih dari 38 bulan untuk mencapai 1 milyar tweet. Namun Twitter telah berkembang menjadi 1 triliun tweet per minggu, dan terdapat 4 juta akun pengguna baru yang dibuat setiap minggunya.

Menurut Nugroho dan Syarief (2012), pengguna Twitter di Indonesia tercatat 19,5 juta akun, membuat Indonesia terbanyak nomor lima di dunia pada tahun 2012, walaupun turun dua peringkat dibanding tahun 2011. Sedang menurut Lim (2013) orang indonesia doyan “berkicau” di Twitter, dan jumlah akun Twitter telah membengkak menjadi 29,4 juta, walaupun tetap di peringkat kelima dunia

Anda dapat melihat data statistik pertumbuhan Twritter di dunia di(http://blog.tweetsmarter.com/twitter-stats/total-tweets-2010-2011)

Dengan kata lain, Twitter sangatlah besar, dan Anda tidak dapat tidak harus ambil bagian di dalamnya.

Akan lebih baik bila Anda menghubungkan beberapa platform media sosial sehingga Anda dapat memasang status di beberapa media sosial secara seren-tak. Sangatlah mudah untuk menghubungkan Facebook dan Twitter (http://apps.facebook.com/twitter). Dengan demikian Anda dapat dipastikan bisa menjangkau lebih banyak khalayak. Adalah baik untuk tidak berasumsi tentang apa yang dibaca oleh khalayak Anda. Di Belanda, sebagai contoh, kalangan muda menggunakan Facebook lebih sering daripada Twitter. Di Afrika Selatan, perkembangan terbesar dalam penggunaan Facebook yaitu pada orang-orang berusia 44 tahun ke atas.

Sulit untuk mencari data akurat dan terbaru tentang penggunaan Twitter di Afrika, tapi tampaknya cukup jelas bahwa kebanyakan pengguna Twitter berada di Afrika Selatan, diikuti oleh Mesir. Afrika Selatan tercatat menduduki peringkat kesepuluh dalam penggunaan Twitter sedunia. Akan tetapi Twitter hingga saat ini masih terus digunakan di seluruh penghujung benua tersebut dan adopsinya terus berkembang per harinya.

Diukur melalui jumlah penggunaan unik, penggunaan Twitter termasuk lebih tinggi di Afrika Selatan dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia (pada umumnya di negara manapun, lebih banyak orang yang mengakses Twitter untuk membaca status daripada untuk menuliskan tweet). Di awal Juli 2010, Twitter menduduki peringkat keenam situs yang paling sering diakses di Afrika Selatan. (sumber: Alexa http://www.alexa.com/topsites/countries/ZA).

Pada tahun 2008, penghubung antara Twitter dan SMS (layanan pesan singkat) dimatikan di Afrika dikarenakan adanya kesulitan antara pihak perusahaan dan operator telepon seluler untuk mencapai kesepakatan. Semenjak itu, hal ini sudah berbalik, dan sudah dimungkinkan bagi pengguna telepon seluler (bukan smartphone) untuk mengirimkan tweet dari banyak negara. Anda dapat menjumpai daftarnya di (http://support.twitter.com/entries/14226-how-to-�nd-your-twitter-short-long-code)

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists10

10.7.1 Mengapa wartawan perlu ambil bagian di Twitter

Alan Rusbridger, pimpinan redaksi the Guardian, mengatakan bahwa “Mengang-gap Twitter tidak berhubungan sama sekali dengan bisnis pemberitaan adalah sesuatu yang sangat menyesatkan”. Ringkasan tentang pendapatnya terkait 15 alasan mengapa Twitter teramat penting dapat dibaca di (http://www.guardian.co.uk/media/2010/nov/19/alan-rusbridger-twitter?cat=media&type=article)

Rusbridger menutup pernyataannya dengan kesimpulan sebagai berikut: “… kita dapat yakin bahwa motivasi yang melatarbelakangi pembentukan media terbuka tidak akan hilang dan apabila kita buta terhadap apa yang dapat dilakukan media terbuka tersebut, maka kita akan membuat kesalahan sangat besar, baik dari sudut pandang jurnalisme kita maupun dari sudut pandang ekonomi bisnis.”

Banyak wartawan juga memanfaatkan Twitter sebagai layanan berita, menggunakan fungsi pencariannya untuk memantau apa yang sedang terjadi dan untuk mencari tahu apa yang sedang dibicarakan oleh komunitas tempat mereka bekerja. Dewasa ini, jumlah organisasi dan individu yang menggu-nakan media sosial untuk menyampaikan berita terus meningkat.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists 11

10.7.2 Mengapa wartawan sains perlu ambil bagian di Twitter

Di satu sisi, banyak dari sumber Anda sudah ada di sana. Terdapat beberapa daftar ilmuwan di Twitter yang tersedia di Internet. Berikut adalah daftar yang bagus: (http://www.accreditedonlinecolleges.com/blog/2010/100-amazing-scientists-you-should-follow-on-twitter) dan berikut daftar lainnya: (http://sciencepond.com)

Seringkali lebih mudah untuk mendapatkan respons lebih cepat dari ilmuwan dengan mengirimkan mereka pesan Twitter (direct message) daripada email. Twitter merupakan tempat yang bagus untuk memperkenalkan diri Anda, dan memberitahukan pada mereka apakah Anda tertarik dengan hasil karya mereka. Twitter juga membantu Anda untuk tetap update dengan penelitian yang sedang dilakukan dalam area minat Anda.

Gunakan situs gratis seperti www.tweetdeck.com atau www.hootsuite.com mengelola tweet dan follower Anda.

10.7.3 Bergabung dan memelajari istilah yang ada di Twitter

Kunjungilah (http://www.twitter.com) dan daftarkan akun Anda. Bila memungk-inkan, gunakan nama Anda sendiri agar khalayak media tradisional dapat lebih mudah menemukan dan mengikuti (follow) Anda.

Ketika Anda mengirimkan pesan atau melakukan fungsi re-tweet, ingatlah bahwa identitas Twitter dari orang-orang yang Anda kutip harus menjadi bagian dari batasan 140 karakter. Jadi apabila Anda ingin di-retweet, jangan namai diri Anda sendiri @sangwartawansainsterhebatsedunia karena Anda akan mengha-biskan 34 dari karakter yang tersedia.

Panduan penggunaan Twitter sangat komprehensif dan dapat diakses di:(http://support.twitter.com/groups/31-twitter-basics)

Berikut yaitu beberapa jalan pintas dan aturan sederhana ketika men-tweet:

▪ Komunitas Twitter selalu menyatakan sumbernya. Jadi apabila Anda membaca sesuatu yang ingin Anda sebarkan, Anda sebaiknya me-retweet. Hal ini menunjukkan sumber asal tweet tersebut. Apabila Anda mendapatkan informasi ini dari pengguna Twitter lain dan Anda ingin mengubahnya, Anda juga dapat menggunakan fungsi “/via @namatweeter” di akhir tweet. ▪ Gunakan @ untuk menyebutkan (mention) pengguna lain, sebagai contoh @Wheatlands. Twitter akan menghubungkan huruf-huruf yang tertera setelah simbol “@” ke akun orang yang dituju. (http://twitter.com/wheatlands) ▪ Penggunaan “#” (tanda pagar/tagar) di depan sebuah kata menciptakan sebuah tautan terhadap seluruh tweet dengan kata yang sama. Simbol hashtag ini mengelompokkan tweet yang memiliki kesamaan. Sebagai contoh #onkologi akan mendata semua tweet tentang topik ini, dengan menyaring tweet yang telah dikategorisasikan demikian oleh para pengguna.

Saran

Cobalah membuat tweet Anda tidak melewati 120 karakter. Hal ini akan menyisakan ruangan bagi orang lain untuk me-retweet pendapat Anda. Selain itu penyingkat URL seperti http://bit.ly atau http://goo.gl/ dapat membantu menyingkat alamat situs yang panjang.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists12

Buatlah Twitter list (http://support.twitter.com/en-

tries/76460-how-to-use-twitter-lists) untuk mengategorisasikan orang-orang yang Anda follow. List seperti ini memungkinkan Anda untuk mengorganisir orang-orang ke dalam beberapa kelompok. Anda juga dapat memilih untuk mem-follow list milik orang lain, yang dapat jadi berisi orang-orang yang tidak Anda follow.

13

10.7.4 Langkah selanjutnya

Setelah Anda mendaftar, Anda perlu untuk masuk ke percakapan. Banyak orang di Twitter hanya mengambil peran sebagai pengamat. Namun sebagai wartawan, Anda disarankan untuk memimpin dan mengambil bagian dari percakapan.

Anda dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan berita-berita Anda dan isu-isu yang sedang Anda liput dengan men-tweet dari konferensi pers, media brie�ng, dan setelah wawancara. Anda dapat menggunakan Twitter untuk mengembangkan minat atas hasil kerja Anda dan untuk mengarahkan khalayak Anda ke berita Anda begitu dimuat atau ditayangkan.

Adalah baik bila Anda memberitahu pembicara atau penyelenggara konferensi yang Anda hadiri bila Anda akan men-tweet tentang acara konferensi tersebut. Hal ini dilaku-kan untuk menghindari kesalahpahaman dari pembicara yang mungkin berpikir Anda sedang mengirimkan pesan singkat pada teman Anda, atau Anda sedang tidak memper-hatikan presentasi yang sedang diberikan.

Selain itu, jangan men-tweet setiap hal yang dikatakan pembicara, kecuali bila yang dikatakan pembicara merupakan pengumuman semenggemparkan penggulingan pemerintahan. Di satu sisi, akibatnya Anda tidak memiliki apapun yang dapat Anda masukkan dalam berita Anda. Di sisi lain, Anda dapat kehilangan follower dengan mengesalkan mereka melalui rentetan tweet yang tidak berhenti.

Langkah pertama yang perlu Anda perhatikan yaitu mulailah mem-follow orang-orang yang relevan dengan pekerjaan Anda. Anda dapat mengakses http://search.twitter.com/ dan mencari rekan sesama wartawan, ilmuwan, dan pemimpin komunitas lalu mulai mem-follow mereka. Ketika Anda mem-follow seseorang, seringkali berguna untuk melihat siapa yang mereka follow dan untuk ikut mem-follow mereka pula.

Saling mem-follow (follow back) orang-orang yang mem-follow Anda dapat dianggap sebagai bentuk kesopanan, namun bersikap agak pemilih juga diperkenankan. Tweet dari orang-orang yang Anda follow akan muncul di Twitter timeline Anda, dan apabila Anda mem-follow terlalu banyak orang, hal ini mungkin akan menyulitkan Anda ketika harus melacak sesuatu.

Setelah Anda bergabung di Twitter, alangkah baiknya bila Anda menginformasikan ke beberapa ilmuwan bahwa Anda berada di Twitter. Disarankan agar Anda men-tweet ke beberapa ilmuwan dan memperkenalkan diri Anda. Sebagai contoh, ‘Halo @ilmuwanA, saya wartawan sains dan tertarik dengan penelitian Anda.”

Anda juga dapat mengikuti percakapan yang sudah ada dengan menggunakan hashtag. Sebagai contoh, tweet pertama Anda: “Halo saya wartawan sains di Jakarta dan tertarik untuk mengetahui tentang penelitian #scio11”

Akseslah #scio11(http://twitter.com/#!/search?q=%23scio11). #Scio11 merupakan komunitas ilmuwan sedunia. Masih terdapat banyak komunitas yang lain, tergantung dari sejauh mana Anda mengeksplorasi semesta Twitter (Twietterverse) dan mencari (serta membagi), atau bahkan memulai komunitas yang paling cocok dengan Anda.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists14

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

10.8 Facebook

Menurut Nugroho dan Syarief (2012), Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna Facebook terbanyak keempat di dunia, sesudah Amerika Serikat, Brazil dan India. Sempat menjadi peringkat kedua. Penggunaan Facebook di Indonesia mulai mulai 2006.. Dengan kurang dari satu juta pengguna pada Januari 2009, hingga akhir Mei 2012 di Indonesia tercatat ada 42.586.260 pengguna Facebook. Mengutip SocialBakers (2012), Lim (2013) menyebut bahwa Indonesia adalah peringkat ketiga pengguna Facebook terbanyak di dunia dengan 43 pengguna.

Di tahun 2009, Facebook memiliki 500.000 pengguna di Kenya. Facebook merupakan situs terpopuler di Afrika Selatan (mengalahkan Google) dan terus bertumbuh dengan peningkatan hingga 20.000 per bulan di Nigeria dan Ghana – tiga kali jumlah pertumbuhan di Amerika Serikat. Dan seiring dengan pertum-buhannya, Facebook memicu permintaan terhadap konektivitas Internet dan smartphone yang lebih murah.

Data yang dirilis oleh portal analisis statistik SocialBakers.com pada bulan Februari 2011 menunjukkan bahwa jumlah pengguna Facebook di Afrika telah bertumbuh hingga melebihi 50 persen dalam enam bulan terakhir. Benua Afrika sekarang memiliki 25 juta pengguna Facebook. 8,3 juta pengguna baru terpusat di Mesir, Nigeria, dan Afrika Selatan. Jumlah pengguna di Nigeria telah berkembang hingga 83 persen, diikuti oleh Mesir dengan 43 persen peningkatan dan Afrika Selatan dengan angka 25 persen.

Apakah Facebook dapat digunakan oleh kita selaku wartawan sains, ataukah Facebook hanya untuk memamerkan gambar-gambar pembelian terakhir kita dan kehidupan cinta kita.

Facebook merupakan alat yang berguna bagi ilmuwan, wartawan sains, dan komunikasi ilmiah. Terdapat banyak contoh bagus bagaimana organisasi sains dan ilmuwan menggunakan Facebook untuk memajang hasil kerja mereka. Anda dapat mengaksesnya di http://www.facebook.com/pages/The-Naked-Scientists/38242550838. Asosiasi Wartawan Sains Afrika Selatan (http://www.facebook.com/home.php?sk=group_141046635943574) adalah satu dari banyak organisasi yang memanfaatkan Facebook sebagai salah satu cara untuk tetap meng-update para anggotanya.

Contoh:

Goodluck Jonathan pertama mengumumkan keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Nigeria di halaman Facebook-nya (http://www.facebook.com/jonathangoodluck). Ia meng-update halaman Facebook-nya hampir setiap hari dan ketika bab ini ditulis, halaman Facebook-nya memiliki 500.000 penggemar.

Apabila Facebook adalah sebuah negara, maka Facebook akan menjadi negara peringkat ketiga yang memiliki populasi terbanyak, setelah China dan India. Facebook memiliki lebih dari 637 juta pengguna dan terus berkembang per harinya.

World Federation of Science Journalists 15

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

10.8.1 Memanfaatkan Facebook

Wartawan di Research Africa menggunakan Facebook untuk memveri�kasi ilmuwan yang berusaha mereka kontak melalui Twitter. Facebook menampilkan data yang lebih komprehensif tentang kehidupan seseorang. Oleh karenanya, mudah untuk mencari satu dari beberapa orang dengan nama serupa yang sesungguhnya Anda cari.

Anda dapat memilih untuk menggunakan pro�l personal Facebook Anda untuk terhubung dengan sumber berita dan koneksi Anda, atau Anda dapat memilih untuk membiarkan kehidupan personal dan profesional Anda tetap terpisah.Apabila Anda memutuskan untuk memisahkan keduanya, terdapat tiga alternatif yang dapat digunakan untuk mengelola kehadiran Anda.

Alternatif pertama yaitu dengan membuat akun terpisah, dengan nama professional. Alternatif kedua yaitu membuat fan page (http://www.facebook.com/pages/create.php), dan alternatif ketiga yaitu menciptakan grup (http://www.facebook.com/help/?page=414). Anda perlu memutuskan apa yang Anda inginkan sebelum Anda mengambil tindakan, mengingat grup tidak dapat dikonversi ke page.

Facebook menjelaskan perbedaan ketiga alternatif tersebut disini (http://www.facebook.com/help/?faq=13622).

Secara umum, grup diperuntukkan bagi kelompok-kelompok kecil orang yang Anda kenal secara personal, dan memiliki fungsi lebih terbatas ketika jumlah anggota grup mencapai angka tertentu. Apabila Anda ingin membagi ide Anda dengan orang lain yang tertarik dengan topik-topik seperti sumber energi alternatif di kawasan sub-Sahara di Afrika, Anda dapat membuat grup untuk tujuan tersebut. Fan page ditujukan bagi organisasi, bisnis, selebriti, atau kelompok band untuk berinteraksi dengan pengguna yang menyukai (“Like”) mereka. Apabila Anda ingin agar organisasi berita Anda muncul di Facebook sehingga Anda dapat berinteraksi dengan pembaca Anda, maka Anda dapat membuat fan page atas nama organisasi Anda.

Alternatif lain bagi wartawan di Facebook yaitu Facebook poll atau pertanyaan (http://www.facebook.com/questions). Anda dapat mengajukan beberapa pertanyaan kepada koneksi Anda dan dengan mudah memperoleh jawaban dari mereka. Sebagai contoh, Anda dapat mencari contoh berita dengan mengajukan pertanyaan seperti “Apakah tenda nyamuk efektif dalam menangkal malaria?”

Sebuah polling bisa jadi lebih spesi�k, dan Anda dapat membuat daftar jawaban-jawaban yang dapat dipilih oleh koneksi Anda. Keuntungan tambahan di sini yaitu koneksi Anda dapat menyebarkan polling Anda atau pertanyaan Anda kepada teman-teman mereka, sehingga Anda dapat dengan cepat memperoleh sampel opini dengan jumlah yang baik untuk menjawab hal yang ingin Anda teliti.

Untuk tip tentang bagaimana memanfaatkan Facebook sebagai wartawan, bacalah artikel ini dari Mashable(http://mashable.com/2011/05/09/facebook-media-companies), atau situs tutorial ini (http://multimedia.journalism.berkeley.edu/tutorials/facebook-journalists).

Meskipun terdapat banyak ilmuwan dan organisasi ilmiah di Facebook, Facebook lebih dianggap sebagai platform jejaring sosial, dan kurang sebagai sumber berita dibanding Twitter.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists16

10.9 Menulis Blog (Blogging)

Menurut Wikipedia, blog mengalami peningkatan popularitas sejak 2002 sebagai situs yang mengeluarkan dan membentuk berita. Di tahun 2004, blog telah kian menjadi arus utama dan kini dianggap sebagai tambahan umum bagi saluran media tradisional yang ada.

Menurut Nugroho dan Syarief (2012), jumlah blog di Indonesia hingga 2012 tercatat 5,3 juta, padahal tahun 2009 jumlahnya masih kurang dari satu juta. Jumlah blogger mencapai 2,7 juta, namun yang meng-update blog mereka dalam tiga bulan terakhir hanya 32,67 persen. Sedang menurut Lim (2013) jumlah blogger di Indonesia dari hanya 15.000 pada 2007 melonjak menjadi 5 juta pada tahun 2011.

Bagi wartawan sains, sebuah blog memiliki beberapa fungsi.

Blog dapat Anda gunakan untuk memublikasikan beberapa informasi menarik yang Anda kumpulkan untuk berita Anda dengan cara berbeda. Blog dapat menjadi ajang penyaluran yang lebih sederhana atau berbeda dari publikasi resmi Anda. Di blog, Anda dapat menulis dengan sudut pandang orang pertama dan mengekspresikan opini-opini Anda sendiri. Anda tidak perlu seobyektif seperti saat Anda meliput berita pada umumnya.

Apabila Anda seorang wartawan siaran, blog pribadi Anda dapat menjadi cara untuk menyuarakan pendapat Anda di media lain, dan untuk melatih kemam-puan menulis Anda. Mengingat Anda merangkap sebagai editor Anda sendiri, Anda dapat menulis apapun yang Anda inginkan, dan mengambil tanggung jawab penuh terhadap apa yang Anda katakan.

Sebuah blog dapat menjadi cara Anda untuk membangun komunitas di seputar pekerjaan Anda atau isu-isu yang menarik minat Anda. Blog juga dapat meningkatkan reputasi Anda sebagai wartawan ilmiah dan membangun minat publik terhadap kerja ‘sehari-hari’ Anda. Dengan mengungkapkan cerita-cerita yang sedang Anda kerjakan pada pembaca, dan memberikan infomasi ekstra, Anda akan dapat meningkatkan kinerja Anda di media tradisional. Blog Anda juga dapat membantu meningkatkan penjualan publikasi Anda atau meningkat-kan jumlah penonton siaran Anda, terutama jika Anda memberitahukan kepada orang-orang bahwa Anda menyediakan informasi ekstra secara online.

Blog adalah sejenis situs yang biasanya dipelihara oleh satu orang yang mem-posting entri secara berkala. Entri ini dapat meliputi artikel, opini, foto, dan video. Blog merupakan bagian dari percakapan media sosial karena blog memungkinkan adanya komentar-komentar interaktif dari pembaca.

World Federation of Science Journalists 17

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

10.9 Menulis Blog (Blogging) (lanjutan)

Sebuah blog dapat menjadi sebuah upaya bagi Anda untuk menyuarakan pendapat orang-orang yang Anda wawancara. Anda dapat meminta mereka untuk menuliskan posting tamu untuk Anda, atau menambahkan segmen video tentang apa yang ingin mereka sampaikan dengan durasi lebih lama dari yang biasanya Anda gunakan. Kesemuanya berakar pada niat untuk menambah nilai dan memperluas lingkup berita Anda.

Seiring dengan popularitas blog dan platform yang disediakannya bagi siapapun yang berkeinginan menjadi seorang jurnalis warga, semakin penting pula bagi Anda untuk mengingat bahwa blog tidak memiliki pemeriksaan fakta dan kontekstualisasi setajam berita tradisional.

CONTOH:

Berikut adalah contoh menarik (http://www.plainenglishnuclear.net/2011/03/yet-another-japan-reactor-post) dari postingan blog yang akan berguna bagi orang-orang yang menulis tentang bahaya nuklir setelah gempa bumi Jepang Maret 2011.

Contoh yang baik seorang penulis kesehatan yang menggunakan blog yaitu Nancy Schute. Anda dapat membaca blog pengasuhan anaknya di http://health.usnews.com/health-news/blogs/on-parenting.

Ada pula beberapa blog ilmiah di http://scienceblogs.com/, http://blogs.discovermagazine.com, http://blogs.plos.org/ dan blog-blog ini terorganisir dengan baik ke dalam beberapa kategori. Blog-blog di http://www.wired.com/wiredscience/ juga merupakan contoh bagaimana sains dapat dituliskan dengan menarik dan mudah diakses. Selain itu, blog-blog tersebut juga memiliki ilustrasi yang menarik.

Beberapa blogger sains perempuan terbaik dapat ditemukan di sini :http://www.onlineuniversities.com/blog/2010/04/50-best-female-science-bloggers/

Daftar berguna lainnya dapat Anda jumpai di sini: http://www.wikio.com/blogs/top/sciences

Blog yang sangat efekif dan memiliki banyak berita sains yaitu blog yang dikelola oleh Rose Odengo dari Kenya. Blog ini dapat diakses di: http://ladyenews.wordpress.com/

Blog orang lain dapat menjadi sumber informasi yang menarik, dan dapat menyediakan sumber-sumber sangat penting bagi berita-berita yang sedang Anda tulis.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists18

10.9.1 Siapa Anda

Salah satu keputusan besar yang harus Anda ambil ketika Anda memulai menulis blog adalah apakah Anda akan menulis dalam kapasitas pribadi atau dalam kapasitas organisasi tempat Anda bekerja.

Keputusan Anda akan dipengaruhi berbagai faktor. Langkah pertama yang harus Anda lakukan yaitu meminta persetujuan atasan Anda – apakah organisasi tempat Anda bekerja memiliki peraturan tentang blog staf? Apakah konsekuen-sinya apabila Anda tidak ambil bagian dalam blog perusahaan? Apakah terdapat peraturan perusahaan yang melarang Anda memublikasikan apapun dalam kapasitas personal?

Hal lain yang perlu dipertimbangkan yaitu apakah Anda ingin menggunakan blog Anda untuk menghubungkan khalayak Anda dengan penerbitan atau khalayak reguler Anda.

World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists18

Blog dapat menjadi tolak ukur yang berguna terha-dap apa yang khalayak Anda pikirkan. Anda dapat memanfaatkannya untuk memulai sebuah topik dan masuk ke sebuah percakapan dengan pembaca Anda. Banyak wartawan yang menulis blog menemukan bahwa blog dapat memicu ide-ide baru dan seringkali menjadi titik permulaan sebuah berita, bukan sebaliknya.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists19

10.9.2 Di mana melakukan posting

Apabila organisasi tempat Anda bekerja memiliki blog korporat, dan Anda memilih untuk tetap menulis di situ maka keputusannya mudah. Namun bagaimana bila Anda ingin memulai blog independen milik Anda sendiri? Platform apa yang sebaiknya Anda pilih?

Langkah pertama yang perlu dibuat yaitu menentukan apakah Anda ingin platform yang gratis dan di-host oleh pihak luar, atau apakah Anda ingin memiliki domain sendiri. Memiliki domain sendiri dapat memberikan fungsionalitas ekstra, namun hal ini akan melibatkan biaya dan Anda membutuhkan keahlian teknis.

Platform host terpopuler yaitu Blogger (http://www.blogger.com), Posterous (https://posterous.com) dan Wordpress (http://wordpress.com). Semua platform ini memiliki kekuatan masing-masing, dan keputusannya bergantung kepada apa yang bekerja terbaik bagi Anda.

Wordpress adalah blog yang paling terperinci namun sedikit lebih teknis, dan mungkin kurang ideal apabila Anda agak gagap teknologi. Tutorial komprehensif untuk memulai dan menggunakan Wordpress dapat ditemukan di sini (http://multimedia.journalism.berkeley.edu/tutorials/cat/wordpress). Blogger relatif mudah digunakan. Posterous ideal bagi Anda yang ingin mem-posting ke blog melalui e-mail.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists 20

10.9.3 ‘Aturan’ penulisan blog

1. Aturan pertama penulisan blog haruslah dilakukan dengan perasaan senang (fun). Apabila Anda tidak menikmatinya, maka lebih baik jangan dilakukan. 2. Teraturlah! Anda perlu membuat posting setidaknya sekali seminggu untuk memastikan blog Anda aktif dan pembaca Anda senang. Disarankan agar Anda membuat jadwal posting, di mana Anda menyisihkan waktu spesi�k untuk menulis blog. 3. Ketahuilah apa yang ingin Anda ucapkan. Buatlah sesi brainstorming dan tuliskan setidaknya 25 ide blog sebelum Anda memulai. 4. Buatlah blog Anda singkat dan padat. Cobalah menjaga agar jumlah kata dalam posting Anda di sekitar 300 kata, dan hampir tidak melebihi 1.000 kata. 5. Buatlah agar blog Anda mudah diakses dan dibaca. Gunakan gambar dan daftar-daftar dan poin-poin untuk mengorganisir tulisan Anda. 6. Tautan sangatlah penting. Gunakan tautan untuk menjelaskan istilah-istilah kompleks atau untuk mengarahkan pembaca ke penelitian lain. Link (tautan) juga dapat digunakan untuk memperluas cakupan berita Anda dengan mengarahkan pembaca ke percakapan-percakapan lain terkait subyek yang sama. 7. Jagalah agar penulisan blog Anda seperti jalannya percakapan dan dengan bahasa lebih ringan dibandin bahasa yang biasa Anda pakai di publikasi normal. 8. Jagalah agar isi blog Anda sesuai topik dan relevan. Apabila blog Anda merupakan perpanjangan dari pekerjaan Anda sebagai wartawan sains, jangan masukkan detil-detil tentang acara kemah gereja Anda atau pasangan hidup Anda saat ini. 9. Buatlah tulisan lebih awal. Hal ini akan membantu ketika Anda buntu memikirkan topik tulisan atau saat Anda sedang berlibur atau ketika Anda terlalu sibuk. Sebagian besar situs blog mengizinkan Anda untuk menjadwalkan postingan Anda sebelumnya. 10. Janganlah malu. Beritahukan semua orang tentang blog Anda. Masukkan alamat blog Anda di tanda tangan e-mail Anda , di kartu nama Anda, dan apabila memungkinkan, sebutkan alamat blog Anda dalam berita Anda. 11. Tuliskan komentar di blog orang lain: orang akan melihat komentar Anda dan mengakses tautan tersebut untuk mencari tahu lebih banyak tentang Anda. 12. Sediakan tautan ke blog lain. Ketika blogger lain melihat Anda menyediakan tautan ke blog mereka, mereka akan mengakses blog Anda – dan mungkin menyediakan tautan blog Anda di dalam blog mereka. 13. Buatlah posting tamu, dan undang blogger lain untuk menulis di blog Anda. 14. Tuliskan hal yang menarik: tidak ada orang yang ingin membaca blog Anda apabila penulisannya buruk atau membosankan.

CONTOHIlmuwan sudah menggunakan metode crowdsourcing untuk mengumpulkan data. Beberapa contoh bagus dapat ditemukan di http://ataleoftenslugs.com/2010/ 10/16/crowdsourcing-science/. Berikut adalah contoh penggunaan crowdsourcing yang menarik: http://www.the-scientist.com /blog/display/54344/

World Federation of Science Journalists 21

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

10.10 Crowdsourcing

Istilah crowdsourcing pertama digunakan oleh penulis dan wartawan Je� Howe untuk menjelaskan proses bertanya kepada sekelompok orang bagaimana cara menyelesaikan sebuah masalah. Metode ini digunakan untuk masuk ke sekelompok besar orang untuk mencari jawaban dari sebuah pertanyaan, namun metode ini juga dapat digunakan untuk mencari tahu apa yang dipikirkan dan diinginkan orang lain, serta apa yang dinilai penting oleh khalayak Anda.

Metode crowdsourcing adalah menggunakan khalayak Anda (pembaca, pemirsa, pendengar) untuk membuat reportase berita. Bagaimana Anda menghubungi orang-orang ini? Salah satu cara terefektif yang digunakan di seluruh dunia dewasa ini dikembangkan oleh perusahaan Kenya. Ushaidi (yang berarti ‘kesak-sian’, http://www.ushahidi.com) mengembangkan piranti lunak gratis dan terbuka yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi, visualisasi, dan pemetaan interaktif. Piranti lunak ini pada awalnya dikembangkan untuk memetakan laporan kekerasan pasca-pemilihan umum tahun 2008 di Kenya.

Dapatkah Anda memikirkan cara memanfaatkan crowdsourcing di jurnalisme sains? Cobalah melihat crowdmap Uhsaidi http://www.ushahidi.com/products/crowdmap: dalam beberapa menit Anda akan dapat mengembangkan situs untuk memantau respons apapun terhadap isu yang sedang Anda sorot, seperti kemarau atau wabah penyakit menular. Crowdsourcing digunakan untuk masuk ke sumber laporan saksi mata yang sudah ada.

Contoh yang bagus dapat ditemukan di http://www.rdtn.org di mana orang-orang memasukkan tingkat radioaktivitas mereka di seluruh wilayah Jepang. Anda juga dapat menjumpai berita ini di Al Jazeera (http://english.aljazeera.net/news/asia/2011/04/201142317359479927.html)

Tantangan bagi Anda selaku wartawan sains yaitu untuk mengombinasikan laporan kesaksian mata dengan laporan analisis termasuk komentar dan analisis dari para ilmuwan.

Sebagai contoh, berita yang mengikutsertakan laporan kesaksian mata tentang musibah banjir, akan memiliki kekuatan lebih bila di dalamnya tercantum pula latar belakang banjir dan bagaimana peningkatan banjir di beberapa daerah tertentu yang kemungkinan berhubungan dengan perubahan iklim.

Dengan Linkedin Anda dapat menghubungkan blog Anda (http://www.linke-din.com/opensocialInstallation/pre-view?_ch_panel_id=1&_applicationId=1500 atau akun Twitter (http://learn.linkedin. com/twitter) ke dalam pro�l Linkedin Anda, sehingga kontak di jejaring Anda akan tetap ter-update tentang apa yang sedang Anda tweet atau tuliskan di blog.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists22

10.11 LinkedIn

LinkedIn adalah situs jejaring sosial dengan orientasi bisnis, yang memiliki lebih dari 100 juta pengguna. Pengguna Linkedin membuat jejaring kontak, membangun koneksi langsung sekaligus koneksi dari koneksi mereka. Seringkali Linkedin juga digunakan untuk mencari pekerjaan sekaligus untuk meneliti perusahan-perusahaan, dan oleh karenanya dapat bermanfaat bagi wartawan sains.

Anda dapat menggunakan Linkedin untuk terhubung dan melacak sumber-sumber terpenting Anda atau kontak industri Anda. Orang-orang ini kemungkinan menyumbangkan ide cerita atau informasi kepada Anda melalui Linkedin apabila tidak memungkinkan bagi Anda untuk bertemu muka dengan mereka. Linkedin juga dapat digunakan untuk melihat apakah kontak Anda sedang bepergian atau sedang rapat, yang kemungkinan menjelaskan kenapa mereka tidak mengangkat telepon Anda!

Karena banyak perusahaan ada di Linkedin, dan orang-orang yang menggu-nakan layanannya mendaftarkan perusahaan tempat mereka bekerja saat ini atau sebelumnya, banyak wartawan menggunakan Linkedin untuk mencari narasumber dalam perusahaan yang kemungkinan dapat menyediakan informa-si orang dalam untuk menunjang berita yang sedang mereka buat.

Ingatlah untuk mengikutsertakan alamat media sosial Anda ke dalam tanda tangan e-mail Anda: Anda ingin orang-orang utnuk mengetahui bahwa Anda memiliki akun di media tersebut, dan dapat mengakses Anda dan hasil karya Anda dalam berbagai cara.

World Federation of Science Journalists 23

10.12 Menyatukan semua hingga terpadu

Media sosial adalah tentang memasuki perbincangan dan menjadi bagian dari sesuatu yang terjadi di dunia sains. Namun cukup menakutkan bila mem-bayangkan Anda harus dapat mengelola akun media sosial sebanyak itu.

Alangkah baiknya bila Anda menciptakan strategi yang terintegrasi bagi diri Anda sendiri. Anda dapat menghubungkan Twitter dan Facebook jadi update status yang tunggal dan akan langsung terkirim di kedua platform (http://www.ajvaynerchuk.com/how-to-link-twitter-to-facebook-a-twitter-tutorial-3). Anda juga dapat menggunakan Twitter dan Facebook untuk memublikasikan posting Anda di blog dan Youtube.

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

10.13 Pertanyaan-pertanyaan Swa-ajar (1-6)

1. CBC News meliput tentang rangkuman tweet yang menampilkan bagaimana masyarakat pada umumnya dan wartawan bereaksi terhadap masalah nuklir. Anda dapat mengaksesnya di sini: http://www.cbc.ca/news/yourcommunity/2011/03/social-media-nuclear-worries-in-japan.html

Sekarang bacalah posting blog ini: http://www.plainenglishnuclear.net/2011/03/yet-another-japan-reactor-post/.

Apakah media dapat dibenarkan untuk men-tweet tentang kejadian- kejadian yang sedang terjadi? Bagaimana Anda memisahkan fakta dengan pendapat pribadi dengan menggunakan media sosial?

2. Apakah blogging dapat dianggap sebagai kegiatan jurnalisme? Hal ini merupakan topik perdebatan yang memicu amarah banyak orang dan memunculkan banyak artikel. Anda dapat membaca rangkuman isu ini dan opini yang ada di http://thenextweb.com/us/2010/08/18/blogging-vs-journalism-the-ongoing-debate/ Apa pendapat Anda sendiri? 3. Bacalah Laporan Nieman: http://www.nieman.harvard.edu/reportsitem.aspx?id=100696 Menurut Anda, bagaimana sebuah blog dapat memengaruhi hubungan Anda dengan khalayak? Apabila Anda sudah memiliki blog, apakah Anda sudah melihat adanya perubahan? 4. Buatlah daftar �tur yang ingin Anda miliki di blog Anda. Kemudian kunjungilah www.wordpress.com, www.blogger.com dan www.posterous.com. Situs mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda? 5. Perhatikan dua contoh berikut: http://wheatlands.blogspot.com/2009/03/i-have-one-of-those-widgets-on-my.html dan http://wheatlands.blogspot.com/2009/05/biofuels-and-food-chain.html. Bagaimana menurut Anda gaya menulis di kedua tautan tersebut jika dibandingkan dengan reportase surat kabar pada umumnya? 6. Perhatikan beberapa berita sains Anda yang terbaru. Apakah ada cara di mana Anda dapat melakukan crowdsource untuk memperoleh informasi yang kemungkinan dapat membuat sains lebih mudah diakses atau relevan di komunitas Anda?

World Federation of Science Journalists 24

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

World Federation of Science Journalists

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists

25

10.14 Jawaban untuk Pertanyan Swa-ajar (1-6)

1. CBC News meliput tentang rangkuman tweet yang menampilkan bagaimana masyarakat pada umumnya dan wartawan bereaksi terhadap masalah nuklir. Anda dapat mengaksesnya di sini: http://www.cbc.ca/news/yourcommunity/2011/03/social-media-nuclear-worries-in-japan.html

Sekarang bacalah posting blog ini: http://www.plainenglishnuclear.net/2011/03/yet-another-japan-reactor-post/.

Apakah media dapat dibenarkan untuk men-tweet tentang kejadian-kejadian yang sedang terjadi? Bagaimana Anda memisahkan fakta dengan pendapat pribadi dengan menggunakan media sosial?

JAWABAN: Kesegeraan men-tweet akan mengakibatkan beberapa ketidaktelitian. Hal terpenting yaitu memastikan bahwa Anda mengoreksinya secepat mungkin.

Ini merupakan argumen bagus untuk pendekatan yang terintegrasi, di mana men-tweet acara ini secara langsung didukung oleh cerita yang lebih mendalam di media cetak atau media siaran.

2. Apakah blogging dapat dianggap sebagai kegiatan jurnalistik? Hal ini merupakan topik perdebatan yang memicu amarah banyak orang dan memunculkan banyak artikel. Anda dapat membaca rangkuman isu ini dan opini yang ada di http://thenextweb.com/us/2010/08/18/blogging-vs-journalism-the-ongoing-debate/ Apa pendapat Anda sendiri?

JAWABAN: Pertanyaan ini tidak sepenuhnya untuk mencari opini Anda, dan oleh karenanya tidak ada jawaban yang salah. Namun ketika Anda memformulasikan jawaban Anda, Anda perlu melihat peran blogger amatir jika dibanding kan dengan blog yang ditulis oleh wartawan, yang seringkali merupakan perpanjangan dari hasil karya sehari-hari mereka. Selain itu, nuansa dan isi dari blog (amatir ataupun profesional) merupakan indikasi yang baik untuk menentu kan apakah blog tersebut jurnalisme atau tidak.

Selain itu, de�nisi Anda tentang apa yang membentuk jurnalisme dapat dijadikan petunjuk. Bacalah http://bit.ly/lBr6U5 untuk melihat beberapa saran.

3. Bacalah Laporan Nieman: http://www.nieman.harvard.edu/reportsitem.aspx?id=100696 Menurut Anda, bagaimana sebuah blog dapat memengaruhi hubungan Anda dengan pembaca? Apabila Anda sudah memiliki blog, apakah Anda sudah melihat adanya perubahan?

JAWABAN: Sekali lagi, pertanyaan ini tidak untuk mencari tahu opini dan pengalaman Anda, namun jawaban Anda perlu mengikutsertakan contoh-contoh praktis tentang bagaimana blog dapat memperdalam atau memperkuat ikatan Anda dengan pembaca, sekaligus memungkinkan Anda untuk mengeksplorasi subyek dengan cara yang tidak dibatasi oleh batasan kata atau pendapat editor tentang publikasi Anda.

4. Buatlah daftar �tur yang ingin Anda miliki di blog Anda. Kemudian kunjungilah www.wordpress.com, www.blogger.com dan www.posterous.com. Situs mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda?

JAWABAN: Fitur yang ada perlu mengikutsertakan cara untuk melacak pembaca Anda; cara yang mudah agar orang- orang dapat mengikuti blog Anda seperti dengan menggunakan RSS feed; uploader gambar dan video yang e�sien. Hal-hal seperti kemudahan kustomisasi ruang blog Anda dan warna-warna dan ukuran font sesuai dengan preferensi personal penulis.

5. Perhatikan dua contoh berikut: http://wheatlands.blogspot.com/2009/03/i-have-one-of-those-widgets-on-my.html dan http://wheatlands.blogspot.com/2009/05/biofuels-and-food-chain.html. Bagaimana menurut Anda gaya menulis di kedua tautan tersebut jika dibandingkan dengan reportase surat kabar pada umumnya?

JAWABAN: Kedua blog ini adalah contoh bagaimana berita sains dapat diatur ulang secara personal dan mudah. Dalam kedua berita di atas, keduanya juga dituliskan di media cetak, dengan gaya yang lebih tradisional.

6. Perhatikan beberapa berita sains Anda yang terbaru. Apakah ada cara di mana Anda dapat melakukan crowdsource untuk memperoleh informasi yang kemungkinan dapat membuat sains lebih mudah diakses atau relevan di komunitas Anda?

JAWABAN: Pertanyaan ini tidak hanya mencari jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’. Pertanyaan ini menuntut contoh-contoh yang konkrit. Apabila Anda telah meng-crowdsource informasi lebih banyak, apa yang akan Anda lakukan? Apakah yang akan Anda lakukan di keseharian kerja Anda untuk melakukan hal ini?

10.15 Penugasan

Penugasan 1

Lihatlah blog ini: http://nachiket.wordpress.com/2009/02/15/why-scientists-wont-use-twitter/

Bagaimana Anda memandang opini penulis? Apakah Anda setuju bahwa ilmuwan memiliki kecenderungan asosial dan bahwa media sosial tidak akan berguna bagi ilmuwan? Anda akan menemukan beberapa komentar menarik di bagian akhir artikel ini, namun untuk tugas ini, akan lebih baik untuk hanya membaca komentar-komentar tersebut setelah Anda memformulasikan jawaban Anda sendiri.

Penugasan 2

Anda ingin membuat blog Anda sendiri. Buatlah alasan dalam pemilihan platform Anda. Apa yang akan menjadi posting pertama untuk blog Anda dan seberapa sering Anda akan melakukan posting?

Penugasan 3

Cobalah mencari ‘ilmuwan’ (scientist) di Facebook. Anda akan menemukan beragam organisasi, beberapa dengan lebih dari 100.000 anggota. Carilah organisasi yang berguna bagi Anda dan follow atau like mereka.

World Federation of Science Journalists 26

Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 10World Federation of Science Journalists