Wisata Cilacap
-
Upload
harey-clalu-ingend-dinanti -
Category
Documents
-
view
413 -
download
5
Transcript of Wisata Cilacap
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Penyusun memilih judul “Tempat Wisata Di Kota Cilacap” dalam
penyusunan karya tulis ini karena alasan sebagai berikut :
1. Dari pihak sekolah mengadakan Study Tour ke Sleko, Baturraden, Pantai
Ayah di Cilacap.
2. Mengetahui berbagai tempat wisata yang ada di Kota Cilacap.
3. Melihat keindahan Kota Cilacap secara langsung.
B. Tujuan Peninjauan
Tujuan penulisan dalam menyusun karya tulis ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester I.
2. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas bagi penulis
sendiri dan para pembaca umumnya.
3. Agar kita dapat mengetahui sejarah bangsa kita dan kita lebih berfikir
untuk menjaganya.
C. Metode Pengumpulan data
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan metode atau
dengan cara sebagai berikut :
1. Observasi (peninjauan atau pengamatan secara langsung).
2. Mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh para pemandu di setiap
obyek.
3. Mencatat tulisan-tulisan yang tertera disetiap bangunan atau barang-barang
tertentu.
4. Mengumpulkan referensi (buku sumber) yang telah disediakan oleh orang-
orang tertentu.
5. Memotret disetiap bagian-bagian ruang obyek.
1
D. Sistematika Penulisan
Dalam karya tulis ini terbagi dalam beberapa bagian/sistematika.
Adapun sistematika dalam karya tulis ini dimulai dari :
Bab I Pendahuluan
A. Alasan Pemilihan Judul
B. Tujuan Peninjauan
C. Metode Pengumpulan Data
Bab II Pembahasan
A. Sleko
B. Baturraden
C. Pantai Ayah
Bab III Kesan dan Pesan
Bab IV Penutup
Daftar Pustaka
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sleko
Wisata Bahari menyusuri sekitar pulau Nusakambangan, ternyata
memiliki daya tarik yang cukup signifikan dari para wisatawan
nusantara/wisnu. Dari H+2 hingga H+4 lebaran, animo masyarakat untuk
menikmati keindahan perairan Cilacap dan pesona Nusakambangan mampu
menyedot sejumlah 1.200 lebih wisatawan.
Wisata bahari yang dilayani oleh kapal mentari melalui dermaga Sleko,
ternyata dimusim libur lebaran ini, dibanjiri pengunjung yang setiap harinya
mencapai 200 orang lebih. Mereka tidak hanya warga masyarakat Cilacap
perantauan yang sedang pulang kampung, tetapi banyak juga para wisatawan
yang berasal dari Bandung, Bogor dan Jakarta.
Menurut Harsono, petugas dari Dinas Perhubungan dan Kominfo
Kabupaten Cilacap, tarif yang dipatok untuk bisa menyusuri sekitar pulau
Nusakambangan dengan lama berlayar sekitar 1 hingga 1,5 jam, untuk dewasa
tiket seharga Rp. 12.000,- dan anak-anak Rp. 10.000,-. Dan setiap harinya
kapal mentari, mampu melayani para wisatawan hingga 4 trip.
Kapal mentari berlayar dengan route dermaga Sleko menuju ke areal
70. Dan sepanjang route tersebut, para wisatawan disuguhi pemandangan dan
keindahan alam sekitar pulau Nusakambangan. Dari pelayaran tersebut,
wisatawan juga bisa menikmati dari dekat pulau Nusakambangan dengan
penjara-penjara yang ada didalamnya.
3
B. Baturraden
Baturraden terletak di sebelah utara kota Purwokerto tepat di lereng
sebelah selatan Gunung Slamet. Baturraden karena letaknya di lereng gunung
menjadikan kawasan ini memiliki hawa yang sejuk dan cenderung sangat
dingin terutama di malam hari. Baturraden juga merupakan daerah wisata
yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal, terutama pada hari minggu dan
hari libur nasional. Kondisi tersebut menyebabkan banyak hotel dan vila
didirikan di sini.
Baturraden dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi
maupun umum. Jarak dari kota Purwokerto sekitar 15 km dan dapat ditempuh
dalam waktu 15 menit dengan lalu lintas yang tidak terlalu padat. Apabila
ingin menggunakan kendaraan umum wisatawan dapat naik angkutan kota
dari terminal di Purwokerto dan turun di terminal lokawisata Baturraden. Jika
ingin lebih praktis wisatawan dapat menggunakan taksi. Jika memutuskan
untuk menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya hati-hati karena jalan yang
menanjak dengan kemiringan sekitar 30 derajat.
Baturraden adalah keindahan yang memancar dari lereng Gunung
Slamet. Lokasi wisata yang berjarak hanya sekitar 15 km dari kota
Purwokerto, Jawa Tengah ini, tak hanya menyimpan panorama alam yang
molek, tetapi juga cerita rakyat tentang Raden Kamandaka, atau Lutung
Kasarung yang cukup akrab di masyarakat Indonesia.
4
Selain akses yang mudah, area wisata ini juga menyediakan hotel dan
aneka penginapan yang memadai. Di samping, bagi pecinta alam terbuka
disediakan camping ground yang nyaman dan aman. Dan tanpa perlu khawatir
akan kesulitan memperoleh makanan, karena di area ini cukup banyak
pedagang yang menjajakan sate kelinci.
Gunung Slamet dengan lereng-lerengnya yang landai, menawarkan panorama
alam yang indah, dan udara yang segar
Selain itu, objek wisata ini memiliki beragam pesona wisata, sebutlah
dari air terjun, pemandian air panas, kolam renang dengan papan luncurnya
yang berliku-liku, arena mainan anak, hingga kebun/taman binatang yang
berisi binatang-binatang aneh/langka. Terdapat beberapa air terjun pada objek
wisata ini, dimana air yang mengalir cukup deras diantara bebatuan cadas
sungai yang membelah kawasan ini. Salah satunya merupakan tempat favorit
bagai pengunjung karena berada dilokasi terbuka dengan genangan/tampungan
air yang tidak begitu dalam, sangat cocok untuk untuk bermain air bagi tua
dan muda.
Pemandian air panas yang ada juga terbagi menjadi dua bagian, yakni
pemandian yang terletak dalam ruangan tertutup dan berada lebih dekat
dengan pintu gerbang, atau pemandian air panas yang terletak +/- 500 meter
dari pintu gerbang yang berupa sebuah kolam pemandian terbuka dengan tiga
buah pancuran air panas sehingga dikenal dengan sebutan pancuran telu (jawa,
telu=tiga). Untuk mencapai pemandian pancuran telu ini, pengunjung mesti
berjalan dulu kebagian dalam atau sisi lain dari bukit/lembah yang ada pada
lokasi ini. Meskipun pemandian air panas pancuran telu ini berada ditempat
terbuka, pengunjung mesti membayar uang lagi untuk masuk ke lokasi
tersebut.
5
Didalamnya, terdapat pula petilasan mbah tapa angin yang konon
dipercayai sebagai penemu pertama kawasan ini. Petilasan Mbah Tapa Angin
ini berupa sebuah ceruk kecil mirip gua dengan bagian dalamnya sudah
dilapisi dengan keramik putih. Bau dupa dan wangi bunga sesaji mendominasi
ruangan ini, menghadirkan nuansa mistik yang tidak semua orang
menyukainya. Nampaknya petilasan ini masih sering digunakan oleh
penduduk sekitar atau pengunjung, untuk bersemedi atau "ngelap berkah".
Seperti layaknya pemandian air panas lainnya, air pancuran telu
dipercaya mengandung mineral-mineral yang mampu menyembuhkan
berbagai macam penyakit kulit atau rematik. Warna batu yang coklat
kemerah-merahan menunjukkan setidaknya air yang ada, kaya akan unsur
belerang. Sebuah papan peringatan disalah satu sudut lokasi ini, berisi tulisan
peringatan demi kesehatan, agartidak berendam lebih dari 15 menit. Bila
pengunjung sudah selesai berendam air panas, bisa beralih mandi dibawah
pancuran air dingin yang juga tidak jauh dari lokasi perendaman.
Secara keseluruhan, kawasan wisata baturaden memang cocok untuk
sarana rekreasi keluarga, maupun terapi penyakit melalui air panas. Jalan
menuju kelokasi wisata ini dari kota purwokerto berupa aspal mulus, sehingga
bisa ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan. Jadi bila anda berkunjung ke
Purwokerto, tidak adanya untuk singgah sejenak untuk berwisata di baturaden.
Sejarah Baturraden
Legenda tentang Baturaden. Pada jaman dahulu, di sebuah Kadipaten
hiduplah seorang pembantu yang bernama Suta. Pekerjaan atau tugas sehari-
hari Suta adalah merawat kuda milik sang Adipati. Setelah selesai
mengerjakan tugas, biasanya Suta berjalan-jalan di sekitar Kadipaten.
Maksudnya, ia ingin lebih mengenal tempatnya bekerja
Suatu sore, seperti biasanya Suta sedang berjalan-jalan di sekitar
tempat pemandian atau disebut Taman Sari. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara
jeritan wanita. Suta segera mencari arah jeritan tadi.
Akhirnya ia tiba di dekat sebuah pohon besar. Dilihatnya putri adipati
menjerit di bawah pohon. Didekatnya ada seekor ular yang sangat besar
sedang bergantung, mulutnya menganga siap untuk menelan putri yang sedang
ketakutan. Suta sendiri sebenarnya sangat takut melihat ular tersebut.
6
Namun melihat keadaan putri adipati yang pucat ketakutan itu, timbul
keberaniannya untuk membunuh ular tersebut. Diambilnya bambu yang cukup
besar, dipukulnya kepala ular tersebut berkali-kali. Ular itu menggeliat
kesakitan dan tidak lama kemudian, ular tersebut diam tidak bergerak
Sejak peristiwa itu, putri adipati semakin akrab dengan Suta. Bahkan
keduanya kini telah merasa saling jatuh hati dan berencana meningkatkan
hubungan mereka ke tali pernikahan.
Hubungan kedua insan yang saling mencintai itu, akhirnya diketahui
sang adipati, maka adipati menjadi murka. "Dia hanya seorang batur!
Sedangkan dirimu adalah seorang raden, putri seorang adipati. Kau tak boleh
menikah dengannya anakku!" kata sang adipati.
Mendengar kata-kata ayahnya, sang putri sangat sedih hatinya. Apalagi
ketika mendengar kabar bahwa Suta dimasukkan penjara bawah tanah oleh
sang adipati. Kesalahan Suta ialah karena berani melmar putri seorang adipati,
yang berbeda derajat dan martabatnya di antara mereka.
Di dalam Penjara, Suta tidak diberi makan dan minum, bahkan ruang
penjaranya digenangi air setinggi pinggang. Akibatnya Suta terserang penyakit
demam. Mendengar kabar keadaan Suta, sang putri bertekad untuk
membebaskan kekasihnya itu.
"Emban, aku harus bisa membebaskan Kang Suta. Kasihan dia, dahulu
ia menolong saya. Saya telah berhutang nyawa kepadanya. Bantulah aku,
Emban." kata sang putri kepada pengasuhnya.
Pengasuh tersebut mengetahui perasaan sang putri. Dia juga merasa iba
mendengar keadaan Suta yang sedang sakit di penjara. Maka pengasuh
tersebut diam-diam menyelinap di penjara bawah tanah. Akhirnya ia berhasil
membebaskan pemuda malang itu dan dibawanya ke suatu tempat. Di sana
sang putri telah menunggu dengan seekor kuda.
Kemudian dengan menunggang dengan seekor kuda, mereka
berboncengan pergi meninggalkan Kadipaten. Dalam perjalanan keduanya
menyamar sebagai orang desa, sehingga tidak dikenali orang.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, sampailah keduanya di
tepi sebuah sungai. Mereka beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Sang
putri merawat Suta yang masih sakit. Berkat kesabaran dan ketelatenan sang
7
putri merawat Suta dan beberapa hari kemudian pemuda itu akhirnya sembuh
seperti sediakala.
Karena tempat mereka berhenti dirasa cocok bagi mereka. Maka
keduanya memutuskan untuk menetap disana. Tempat tersebut kemudian
dikenal dengan nama Baturaden, yang berarti Batur dan Raden.
Di samping obyek wisata yang cukup banyak, kawasan Batu Raden ini juga
diwarnai dengan fasilitas seni dan budaya, yaitu :
1. Grebeg Syura atau Sedekah Bumi . Upacara ini dilakukan pada tanggal 9
Bulan Syura. Tujuannya adalah sebagai tolak bala, yaitu dengan
melakukan kegiatan-kegiatan berupa ruwat bumi dan selamatan di makam-
makam leluhur.
2. Kenthongan , merupakan kesenian musik khas Banyumas. Alat utama
kesenian ini adalah kenthong yang berupa potongan bambu yang diberi
lubang di sisinya secara memanjang. Untuk memainkannya perlu
dikentong.
3. Calung dan lengger . Calung merupakan alat musik yang juga terbuat dari
potongan bambu, diletakkan secara melintang, dan dimainkan dengan cara
dipukul. Sedangkan lengger adalah tarian yang dimainkan dua orang
perempuan atau lebih dan diiringi dengan calung.
4. Pakaian adat Banyumas . Pakaian adat Banyumas ada dua macam, yaitu
pakaian untuk kalangan wong cilik (seperti pakaian ancingan, bebed wala,
pinjungan, iketan, dan nempean) dan pakaian untuk kalangan bangsawan
(beskap untuk pria dan nyamping untuk perempuan).
5. Ebeg (kuda lumping) . Ebeg merupakan tarian tradisional Banyumas
dengan ciri khasnya menggunakan kuda kepang. Dalam pertunjukan
biasanya diiringi dengan gamelan yang bernama bendhe.
6. Pameran tanaman hias , seperti havana, daun dewa, dan palem paris.
7. Sadranan . Ritual ini berupa bersih-bersih makam yang dilanjutkan dengan
acara kenduren. Tujuannya adalah untuk mengenang arwah para leluhur.
Ada banyak akomodasi dan fasilitas yang tersedia di obyek wisata Baturraden
ini, yaitu :
8
1. Di pusat wisata Baturraden terdapata banyak villa, wisma Baturraden dan
hotel.
2. Di sebelah timur kawasan wisata Baturraden juga terdapat banyak villa
dan hotel.
3. Di sebelah Barat kawasan wisata Baturraden terdapat:
Banyak hotel.
Biro perjalanan wisata. Baturraden tidak mempunyai biro perjalanan
wisata sendiri. Mereka melakukan kerja sama dengan Pemerintah
Kabupaten Banyumas dengan memfasilitasi sejumlah biro atau agen
perjalanan wisata.
Sejumlah restoran.
Gedung Kertiwana, yang terletak di sebelah kawasan Bumi
Perkemahan Baturraden. Gedung yang didesain secara khusus menyatu
dengan alam ini mampu menampung 500 orang.
Palawi SPA Baturraden, sebagai fasilitas untuk SPA dan
Aromateraphy.
Rumah penginapan (homestay) yang terdapat di desa wisata Ketenger
dan disediakan untuk umum.
Beberapa bungalo atau rumah yang disewakan sebagai tempat
peristirahatan.
Beberapa jasa pramuwisata, yang lebih dikhususkan untuk wisatawan
mancanegara.
Kelab malam.
Panti pijat dan mandi lulur belerang. Fasilitas ini merupakan wisata
kesehatan dengan memanfaatkan sumber air panas yang mengandung
kadar belerang yang cukup tinggi.
Terminal Baturraden. Terminal ini berfungsi sebagai tempat
kedatangan dan pemberangkatan kendaraan ke Taman Wisata
Baturraden, seperti bis umum, bis pariwisata, dan kendaraan pribadi.
Kios-kios cinderamata, yang menjajakan sejumlah barang, seperti
pakaian, sepatu, sandal, jaket, mainan anak-anak, dan asesoris-asesoris
lainnya.
Tempat parkir yang cukup memadai.
C. Pantai Ayah
9
Pantai Ayah, atau juga dikenal dengan sebutan Pantai Logending,
adalah salah satu obyek wisata pantai yang berada di Kabupaten Kebumen,
Jawa Tengah. Obyek wisata ini cukup terkenal karena memadukan antara
wisata hutan dengan wisata bahari, yaitu Hutan Wisata Logending dan Pantai
Ayah. Hutan Wisata Logending merupakan kawasan hutan jati milik Perum
Perhutani Kedu Selatan yang berada di dekat pantai tersebut.
Pantai Ayah terletak 8 km selatan Gua Jatijajar, atau 53 km dari kota
Kabupaten Kebumen, tepatnya di Desa/Kecamatan Ayah, merupakan obyek
wisata pantai yang memiliki keindahan alam sangat menawan. Dari
kondisinya, yang berada di antara laut selatan dengan kawasan hutan jati milik
Perum Perhutani KPH kedu selatan ini, merupakan kombinasi atau perpaduan
antara pantai dan hutan, seperti itu jarang kita jumpai. Untuk di jawa Tengah
mungkin hanya ada di kota yang berslogan "BERIMAN" ini.
Pantai wisatanya cukup luas, apalagi saat ini sudah bebas pandangan,
dengan dilarangnya mendirikan warung-warung di sentral pandangan.
Sehingga para wisatawan bisa lebih asyik menikmati pemandangan yang ada
tanpa terganggu pandangan yang kurang sedap. Selain pantainya yang cukup
lapang, para wisatawan juga bisa menikmati indahnya muara sungai Bodo,
dengan perahu-perahu pesiar yang disediakan para nelayan setempat. Dengan
perahu-perahu tradisional, maupun perahu tempel, kita bisa menelusuri muara
sungan Bodo yang merupakan pemisah antara wilayah Kabupaten Kebumen
dengan Kabupaten Cilacap. Selain air sungai Bodo yang tenang, rimbunnya
pohon-pohon playau di tepian sungai, serta lebatnya hutan jati milik perhutani,
menambah indahnya pemandangan.
Wisata Alam dan Bumi Perkemahan
10
Kondisi pantai Logending sangat menawan, meskipun sampai saat ini
bisa dikatakan belum dikelola secara intensif, serta belum adanya pihak luar
yang ikut campur tangan menanganinya, namun sudah mengundang banyak
wisatawan termasuk wisatawan mancanegara. Para wisatawan tidak bakal
dibuat kecewa, dengan kondisi obyek wisata Logending yang sudah dikenal
sejak lama. Apalagi bagi para remaja yang suka dengan petualang dan
kemping. Di lokasi dan sekitar obyek wisata ini memang sangat tepat
dijadikan medan penelusuran wisata alam dan spyolologi bahkan banyak pula
para remaja yang tergabung dalam kelompok pecinta alam, seperti pramuka
saka wanabhakti yang melakukan kegiatan jumping (panjat tebing) dan
melakukan kegiatan giri wana relly di lokasi hutan setempat
Biasanya, bagi pencinta alam maupun wisatawan yang baru melakukan
kegiatan giri wana rely, ataupun kegiatan penelitian seputar kawasan obyek
wisata dan hutan setempat, selanjutnya mereka tetap berada di pantai
Logending dengan mendirikan tenda-tenda perekemahan pada malam harinya.
Karena di lokasi obyek wisata Logending ini, oleh Perum Perhutani
disediakan lokasi untuk perkemahan. Dari sisi lain yang menarik obyek wisata
dan bumi perkemahan Pantai Logending ini, dan saat ini belum diketahui
secara luas adalah, terdapat tanaman yang tergolong langka. Tanaman langka
yang jarang ditemui di Jawa maupun di luar Jawa, saat ini tumbuh sangat
subur dan sudah besar-besar. Tepatnya berada di lokasi wana wisata setempat,
yaitu pohon Mahoni Afrika. Dari sangat langkanya di daerah lain, Logending
ini sering dijadikan obyek penelitian oleh berbagai pakar dan mahasiswa yang
berkait erat dengan tumbuh-tumbuhan, khususnya di lingkungan Perum
Perhutani. Saat ini, di tempat itu pula dijadikan lokasi pembitian Mahoni
Afrika yang selanjutnya akan dikembangkan di berbagai wilayah Jawa ini
Sarana dan Fasilitas
Obyek wisata pantai Logending, lokasinya sangat strategis, karena
berada pada jalur lalulintas umum yang menghubungkan masyarakat di atas
pegunungan, seperti, Argopeni, Karangduwur dan sebagainya dengan
masyarakat di bawah pegunungan.
Sarana jalan, dari Gombong hingga wilayah pegunungan yang melewati obyek
wisata Logending, sangatlah mudah. Jalan beraspal hotmik, dengan bahu
11
badan lebar, sangat memungkinkan untuk dilalui bus-bus besar. Di lokasi
obyek wisata, tersedia perparkiran yang cukup luas, bisa menampung lebih
dari 50 bus. Tersedianya fasilitas MSK yang lengkap dengan tempat beribadah
dan penginapan (Wisma). Juga fasilitas permainan anak-anak, perahu-perahu
nelayan yang difungsikan sebagai perahu pesiar, dan hampir setahun sekali
obyek wisata ini diadakan lomba perahu tradisional.
Ketenangan
Bagi pengunjung obyek wisata Pantai Logending Ayah, pihak
pengelola selalu siap siaga membantu memberikan perlindungan. Selain setiap
pengunjung diasuransikan melalui Jasa Raharja yang pembayaran preminya
diserahkan dalam karcis masuk, para petugas sebelumnya selalu memberikan
penyuluhan kepada pengunjung, berkait dengan kondisi obyek wisata yang
ada, tanpa mengurangi kebebasan mereka menikmati keindahan obyek wisata.
Keamanan dan ketenangan pengunjung lebih terjamin, karena ditunjang
dengan keramah-tamahan penduduk sekitar obyek yang banyak melakukan
aktifitasnya di kawasan obyek itu sendiri.
Kenang-kenangan
Sebagai obyek wisata yang berada di sekitar hutan dan pantai yang di
huni oleh penduduk, dengan sebagian besar sebagai nelayan dan pengrajin
gula kelapa, dari kondisi alamnya itu sendiri, keindahannya tidak bakal bisa
dilupakan sepanjang zaman. Bagi pengunjung yang menginginkan souvenir,
baik itu makanan khas berupa grobi, gula kelapa, maupun ikan hasil tangkapan
para nelayan, juga tersedia aneka souvenir berupa kerajinan anyaman-
anyaman pandan, kerajinan kece dan sebagainya. Untuk mendapatkan
souvenir cukup mudah, karena toko-toko souvenir letaknya berada di lokasi
parkir, berjajar dengan rumah sederhana yang murah, meriah, namum penuh
gizi, karena banyak menyediakan ikan segar.
Riwayat Singkat
12
Sejak zaman pendudukan Belanda dan berkepentingan Jepang di
Indonesia, Pantai Logending sudah merupakan tempat pesiar (plesiran).
Seperti di tuturkan Sastro (60), juru kunci makan Selo Kabut yang diyakini
oleh penduduk setempat sebagai makan Ki Ajar Tonggo. Ki Ajar Tonggo
adalah seorang pintar yang mukim di Pantai Ayah, saat Ayah dikuasai dan
diperintah oleh Adipati Suronegoro dan Kartonegoro
Dan pada saat Jepang menduduki Indonesia, wilayah Ayah, rupanya
merupakan salah satu tempat strategis yang dijadikan tempat pengintaian dan
pos penjagaan, hal itu bisa dibuktikan dengan masih adanya peninggalan
bangunan semacam benteng, baik di tepi pantai, maupun di atas pengunungan
Gajah. Menurut penduduk setempat, bangunan-bangunan tadi merupakan
tempat pengintaian untuk mengetahui tentara-tentara musuh dari arah barat,
yaitu dari arah Cilacap dan Nusakambangan dengan mempergunakan perahu.
Begitu pula, saat terjadi pergolakan revolusi di tahun 48 - 50, kawasan hutan
setempat dijadikan tempat pelarian dan persembunyian tentara-tentara
pejuang. namun sampai saat ini belum ada data yang menunjukkan, bahwa di
kawasan itu dijadikan markas.
13
BAB III
KESAN DAN PESAN
A. Kesan
Setelah melaksanakan Karya Wisata ke Cilacap akhirnya kami dapat memberi
kesan :
1. Dengan diadakan study tour dapat menambah pengalaman dan wawasan
siswa.
2. Dapat mendorong siswa untuk berkarya dan berlatih mandiri.
3. Menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai Warga Negara Indonesia.
4. Dapat merasakan betapa besarnya kekuasaan Tuhan dan kekayaan alam
yang dilimpahkan kepada Bangsa Indonesia.
B. Pesan
1. Sebagai Warga Negara Indonesia kita harus dapat menjaga nama baik
bangsa.
2. Sebagai penerus bangsa kita harus menjaga dan melestarikan kekayaan
alam Indonesia.
3. Sebagai pelajar Indonesia harus mengerti dan mengembangkan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia.
4. Kita harus belajar dengan giat agar dapat mengolah kekayaan alam yang
melimpah.
14
BAB IV
PENUTUP
Atas berkat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang telah diberikan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan dan menyusun karya tulis ini
dengan baik tanpa ada suatu halangan apapun. Dan semoga para pembaca dapat
memahami arti, isi maupun sejarah tempat obyek wisata dalam karya tulis ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu guru pembimbing
yang mendukung dalam pembuatan karya tulis ini dan yang telah memberi doa restu
kepada kami dalam penyusunan karya tulis ini, sehingga kebutuhan dalam pembuatan
karya tulis ini dapat terpenuhi.
Dalam pembuatan karya tulis ini penulis selalu mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak yang bersifat membangun. Semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat dan juga menambah wawasan bagi para pembaca. Dan apabila ada
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
www.kangmail.wordpress.com
www.id.wikipedia.org
www.kaskus.us
http://navigasi.net
www.wisatabahariclp.blogspot.com
16
17
18
19
20
21
22
23