What Functional Nutrition May Be Used to Help Treating the Disease

6
(what functional nutrition may be used to help treating the disease?) Nutrisi Fungsional Untuk Membantu Dalam Pengobatan Definisi Pangan Fungsional Konsep pangan fungsional didefinisikan sebagai pangan yang mengandung komponen bioaktif secara fisiologis, dan digunakan untuk pencegahan atau penyembuhan sesuatu penyakit, atau untuk mencapai kesehatan tubuh yang optimal. Selanjutnya istilah pangan fungsional digunakan secara luas untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan makanan yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi proses fisiologis, sehingga meningkatkan potensi kesehatan dari makanan atau minuman tersebut. Makanan dikatakan mempunyai sifat fungsional bila mengandung komponen (zat gizi atau non zat gizi) yang mempengaruhi satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat positif, sehingga dapat memenuhi kriteria fungsional atau menyehatkan. Pangan fungsional adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi sebagai bagian dari pangan sehari-hari dan memunyai fungsi tertentu, pada waktu dicerna atau memberikan peran tertentu selama proses metabolisme di dalam tubuh karena mengandung komponen bioaktif (Muchtadi, 2002).

Transcript of What Functional Nutrition May Be Used to Help Treating the Disease

(what functional nutrition may be used to help treating the disease?)

Nutrisi Fungsional Untuk Membantu Dalam PengobatanDefinisi Pangan FungsionalKonsep pangan fungsional didefinisikan sebagai pangan yang mengandung komponen bioaktif secara fisiologis, dan digunakan untuk pencegahan atau penyembuhan sesuatu penyakit, atau untuk mencapai kesehatan tubuh yang optimal. Selanjutnya istilah pangan fungsional digunakan secara luas untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan makanan yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi proses fisiologis, sehingga meningkatkan potensi kesehatan dari makanan atau minuman tersebut.Makanan dikatakan mempunyai sifat fungsional bila mengandung komponen (zat gizi atau non zat gizi) yang mempengaruhi satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat positif, sehingga dapat memenuhi kriteria fungsional atau menyehatkan. Pangan fungsional adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi sebagai bagian dari pangan sehari-hari dan memunyai fungsi tertentu, pada waktu dicerna atau memberikan peran tertentu selama proses metabolisme di dalam tubuh karena mengandung komponen bioaktif (Muchtadi, 2002).Konsep makanan fungsional sudah ada sejak lama. Hippocrates yang merupakan Bapak Ilmu Kedokteran Modern sekitar 2500 tahun yang lalu pernah berkata: let your food be your medicine and let your medicine be your food(gunakanlah makanan sebagai obatmu dan obatmu sebagai makanan) (Subroto, 2008).Dalam filosofi Hippocrates tersebut, pada konsentrasi tertentu, makanan bisa menjadi obat dan obat bisa menjadi makanan. Namun, pada konsentrasi tinggi (berlebih atau overdosis), makanan dan obat justru dapat menjadi racun bagi tubuh kita. Secara umum, makanan digunakan untuk tindakan pencegahan (prevebtion), sedangkan obat digunakan untuk tindakan pengobatan (treatment). Jadi konsep makanan fungsional lebih dititikberatkan pada tindakan pencegahan penyakit (Subroto, 2008).Makanan fungsional atau sering pula disebut sebagai makanan kesehatan dapat berupa makanan segar atau makanan olahan yang dianggap memiliki sifat-sifat peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit di luar fungsi nutrisinya. Contoh sederhana dari makanan fungsional adalah buah dan sayur tertentu (dalam bentuk segar tanpa pengolahan) serta makanan dan minuman yang telah mengalami fortifikasi (makanan dan minuman olahan) (Subroto, 2008).Faktor Pangan FungsionalTiga faktor yang ditekankan para ilmuwan Jepang yang harus dipenuhi oleh suatu produk agar dapat dikatagorikan sebagai pangan fungsional, yaitu :(1) produk tersebut haruslah suatu produk pangan (bukan kapsul, tablet atau serbuk) yang berasal dari bahan (ingredien) yang terdapat secara alami,(2) produk tersebut dapat dan selayaknya dikonsumsi sebagai bagian dari pangan sehari-hari, dan(3) produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada waktu dicerna, serta memberikan peran tertentu dalam proses metabolisme tubuh, misalnya memperkuat mekanisme pertahanan tubuh, mencegah timbulnya penyakit tertentu (seperti penyakitkanker, kardivaskuler dan jantung koroner, pencernaan, osteoporosis, dan berbagai gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu), membantu untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah terserang penyakit tertentu, menjaga kondisi fisik dan mental, dan memperlambat proses penuaan.Komponen Pangan FungsionalKomponen aktif dalam bahan pangan yang memberikan efek fisiologis atau menimbulkan adanya sifat fungsional telah mendapat perhatian yang cukup besar saat ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya laporan tentang manfaat suatu komponen yang dijumpai dalam suatu bahan pangan, baik yang berasal dari pangan nabati maupun hewani (Tomomatsu, 1994).Komponen aktif yang termasuk dalam golongan zat gizi antara lain kalsium, asam folat, vitamin E, dan iodium. Sedangkan komponen aktif non zat gizi diantaranya yaitu grup senyawa flavonoid, komponen sulfur, senyawa polifenol, senyawa terpenoid, senyawa isoflavon, serat makanan, mikroba dan komponen hasil metabolit lainnya, oligosakarida, hidrokoloid, dan lain sebagainya.Secara umum makanan fungsional memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai sumber zat gizi (nutrisi), sebagai pemberi cita rasa dan aroma, dan sebagai penyuplai senyawa aktif untuk mencegah atau mengobati penyakit (misalnya antioksidan untuk meredam radikal bebas yang berlebih) (Subroto, 2008).Jenis-Jenis Pangan FungsionalSecara umum, jenis-jenis makanan fungsional dibagi berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan sumber makanan dan cara pengolahan.(1) Berdasarkan Sumber MakananBerdasarkan sumbernya, makanan fungsional digolongkan menjadi dua, yaitu makanan fungsional nabati dan makanan fungsional hewani.a. Makanan fungsional nabati merupakan makanan fungsional yang bersumber dari bahan tumbuha. Contohnya kedelai, beras merah, tomat, bawang putih, brokoli, jeruk anggur, dan teh.b. Makanan fungsional hewani merupakan makanan fungsional yang bersumber dari bahan hewan. Contohnya ikan, daging sapi, serta susu dan produk-produk olahannya.(2) Berdasarkan cara pengolahannyaBerdasarkan cara pengolahannya, makanan fungsional digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu alami, tradisional, dan modern.a. Makanan fungsional alami merupakan makanan fungsional yang sudah tersedia dialam tanpa perlu pengolahan sama sekali. Contohnya buah-buahan dan sayur-sayuran segar yang bisa langsung dimakan.b. Makanan fungsional tradisional merupakan makanan fungsioanal yang diolah secara tradisional mengikuti cara pengolahan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Contohnya tempe, dadih, yogurt, beras merah, susu, dan teh.c. Makanan fungsional modern yaitu makanan fungsional yang dibuat khusus menggunakan resep-resep baru. Contohnya produk-produk makanan yang ditujukan khusus untuk diabetesi seperti Diabetasol dan Diabetamil. Makanan fungsional modern yang sengaja dibuat untuk tujuan khusus umumnya diproduksi melalui salah satu pendekatan berikut.(Subroto, 2008).

DAFTAR PUSTAKAMuchtadi, Deddy. 2002. Gizi untuk Bayi. Pustaka Sinar Harapan : Jakarta.Subroto, Dr. Ir. Muhammad Ahkam. 2008. Real Food True Health. AgroMedia Pustaka : Jakarta Selatan.Tomomatsu. 1994.Health Effects of Oligosaccharides Food Technology. PT Gramedia : Jakarta.http://tridewanti.lecture.ub.ac.id/2009/10/pangan-fungsional-pangan-atau-obat/http://irnady.blogspot.com/2012/12/makanan-fungsional.html