Welly Fentanyl

9
Oleh: Welly Husain Suwono Pembimbing : dr. Andri Suhartono, Sp.An

description

makalah

Transcript of Welly Fentanyl

Page 1: Welly Fentanyl

Oleh:

Welly Husain Suwono

Pembimbing :

dr. Andri Suhartono, Sp.An

Page 2: Welly Fentanyl

Fentanyl adalah opioid sintetik turunan fenilpiperidine yang secara struktur mirip dengan meperidine. Sebagai analgesik, fentanyl lebih kuat 75-125 kali morfin.

Page 3: Welly Fentanyl

Dosis tunggal fentanyl secara IV memiliki onset yang lebih cepat dan durasi yang lebih pendek daripada morfin. Onset fentanyl yang cepat menunjukkan kelarutan lemak yang lebih tinggi dan durasi yang pendek menunjukkan distribusi yang cepat ke jaringan yang tidak aktif dibandingkan dengan morfin.

Onset : IV : 30 detik, IM : < 8 menit, Epidural/spinal : 4-10 menit

Efek puncak : IV : 5-15 menit, IM : < 15 menit, Epidural/spinal : < 30 menit

Durasi : IV : 30-60 menit, IM : 1-2 jam, Epidural/spinal : 1-2 jam

Page 4: Welly Fentanyl

Fentanyl dimetabolisme oleh N-demethylation menjadi norfentanyl, hydroxyproprionil-fentanyl dan hidroxyproprionyl-fentanyl. Norfentanyl mirip dengan normeperidine dan merupakan metabolit utama pada tubuh. Metabolit ini diekskresikan melaui ginjal dan dapat dideteksi dalam urin hingga 72 jam pemberian. Aktivitas farmakologis metabolit fentanyl sangat minimal.

Page 5: Welly Fentanyl

Walaupun secara klinis fentanyl memiliki durasi yang pendek, namun waktu paruhnya lebih panjang dibandingkan morfin. Hal ini disebabkan volume distribusi fentanyl lebih besar daripada morfin. Setelah pemberian IV, fentanyl tersebar secara cepat ke jaringan. Lebih dari 80% obat akan hilang dari plasma dalam waktu <5 menit. Namun waktu paruh yang panjang terjadi karena adanya pengambilan kembali fentanyl yang telah ada di jaringan. Pemanjangan waktu paruh juga terjadi pada orang tua karena aktivitas metabolisme di hati menjadi lambat.

Page 6: Welly Fentanyl

Dosis penggunaan klinis fentanil cukup lebar. Dosis fentanil, 1-2 µg/kg IV menyebabkan analgesia, dosis 2-20 µg/kg IV sebagai tambahan anestesi inhalasi. Penggunaan fentanil sebagai analgesik sebelum operasi membantu pengurangan dosis opioid yang digunakan sebagai anlgesik post operasi. Penggunaan fentanil dosis 1,5-3 µg/kg IV 5 menit sebelum induksi akan mengurangi dosis isoflurane atau desflurane dengan hanya 60% N2O yang dibutuhkan untuk memblok respon saraf simpatis. Dosis besar fentanil, 50-150 µg/kg IV dapat digunakan sebagai obat tunggal anestesi.

Page 7: Welly Fentanyl

Keuntungan penggunaan fentanil sebagai obat tunggal yaitu, (a) kurangnya efek depresi miokard, (b) tidak terjadinya pelepasan histamin, (c) tidak ada stress terhadap pembedahan. Kerugian yang didapat yaitu, (a) tidak dapat mencegah respon simpatis terhadap nyeri, (b) kemungkinan pasien sadar, (c) depresi napas post operasi.

Fentanyl juga diberikan secara transmukosal dengan dosis 5-20 µg/kg. Tujuannya untuk mengurangi kecemasan preoperasi dan membantu induksi anestesi teutama pada anak-anak. Sebagai premedikasi, fentanyl juga dapat diberikan secara transdermal sebelum operasi dan dibiarkan hingga 24 jam post operasi untuk mengurangi dosis opioid yang digunakan sebagai analgesia. Pemberian secara transdermal dengan dosis 75-100 µg/jam akan mencapai konsentrasi puncak setelah 18 jam.

Page 8: Welly Fentanyl

Kardiovaskuler Fentanyl dalam dosis besar tidak mendorong terjadinya pelepasan histamin sehingga tidak menimbulkan terjadinya hipotensi. Namun efek bradikardi lebih tinggi dibanding morfin yang dapat menurunkan cardiac output dan mengganggu tekanan darah.

Kejang Kejang dapat timbul pada pemberian cepat IV fentanil, sufentanil dan alfentanil. Walaupun dalam pemeriksaan EEG tidak ditemukan adanya aktivitas kejang.

Tekanan Intracranial Pemberian fentanil dan sufentanil pada pasien cedera kepala akan menaikkan sedikit ICP (6-9 mmHg) dan juga diikuti penurunan tekanan arteri rata-rata dan tekanan perfusi otak.

Page 9: Welly Fentanyl

Konsentrasi analgesik fentanil akan mempotensiasi efek midazolam dan menurunkan dosis propofol yang dibutuhkan.

Kombinasi opioid-benzodiazepine menunjukkan sinergi antara hypnosis dan depresi napas. Namun keuntungan kombinasi ini lebih besar dibandingkan kerugian yang didapat.