Week9 pertumbuhan populasi

47
PERTUMBUHAN POPULASI KOMPETISI INTRA- & INTERSPESIES KULIAH MINGGU KE-9 & -10

Transcript of Week9 pertumbuhan populasi

Page 1: Week9 pertumbuhan populasi

PERTUMBUHAN POPULASI

KOMPETISI INTRA- & INTERSPESIES

KULIAH MINGGU KE-9 & -10

Page 2: Week9 pertumbuhan populasi

POPULASI DALAM EKOSISTEM

Individu

Populasi

Komunitas

Ekosistem

Page 3: Week9 pertumbuhan populasi

POPULASI

Populasi

Kumpulan individu dari spesies yang sama yang menempati area tertentu.

Besarnya populasi tergantung dari definisi skala

Dinamika populasi

Perubahan kelimpahan populasi dalam waktu dan ruang

Naktual = Nterdahulu + B – D + I – E

Naktual = populasi yang ada, Nterdahulu = populasi sebelumnya, B (birth) = kelahiran (natalitas), D (dead) = kematian, I = imigrasi, dan E = emigrasi

Page 4: Week9 pertumbuhan populasi

4

NatalitasMortalitas

Pemencaran (dispersal)

Kelimpahanpopulasi

Ahli perlindungan tanaman mencari cara agar Nmendatang tanaman tinggi dengan Nmendatang hama yang rendah

Page 5: Week9 pertumbuhan populasi

5

• Natalitas potensial: banyaknya individu baru yang dihasilkan oleh suatu populasi per satuan waktu pada keadaan lingkungan optimum (bersifat konstan)

• Natalitas nyata: banyaknya individu baru yang dihasilkan oleh suatu populasi per satuan waktu pada keadaan lingkungan tertentu (berubah-ubah)

NATALITAS

Page 6: Week9 pertumbuhan populasi

6

Faktor instinsik yang memperngaruhi natalitas:• Keperidian (fecundity)

• Fertilitas• Nisbah kelamin

Faktor Ektrinsik (lingkungan) yang mempengaruhi natalitas:• Suhu • Kelembaban • Makanan • Habitat tempat perkawinan• Habitat tempat perkembangbiakan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NATALITAS

Page 7: Week9 pertumbuhan populasi

MORTALITASMortalitas

Banyaknya individu yang mati dalam populasi per satuan waktu

Faktor instrinsik yang memperngaruhi mortalitas:• Usia• Vitalitas rendah

Faktor Ektrinsik (lingkungan) yang mempengaruhi mortalitas:• “Kecelakaan” (fisiologis dan ekologis) • Cuaca • Musuh alami • Kelangkaan sumberdaya makanan• Kelangkaan tempat berlindung

Page 8: Week9 pertumbuhan populasi

8

Dalam studi dinamika populasi, mortalitas sering ditampilkan dalam bentuk kurva kesintasan (survivorship curve) dan neraca kehidupan (life table)

KURVA KESINTASAN

Page 9: Week9 pertumbuhan populasi

9

MakananMusuh alami

CuacaHabitat

NatalitasMortalitas

PemencaranKelimpahan

populasi

Faktor sekunder Faktor primer

FAKTOR PRIMER DAN SEKUNDER

Page 10: Week9 pertumbuhan populasi

• Untuk memperlajari natalitas, mortalitas dan pertumbuhan perlu dilakukan perhitungan kuantitatif

• Menghitung individu yang lahir dan mati bukan hal yang mudah bagi sebagian besar organisme:

• Zygote mungkin mati sebelum dilahirkan

• Individu yang mati terdekompos sebelum dihitung

• Ahli ekologi mengembangkan metode untuk memperkirakan jumlah daripada menghitung keadaan sebenarnya melalui:

• pengambilan sample dari areal tertentu, random/acak atau representatif. Data estimasi dikonversi menjadi ukuran populasi dengan memperhitungkan luasan total ukuran absolut

• Indeks kelimpahan ukuran relatif, misal dengan perangkap

Menghitung Individu, Natalitas & Mortalitas

Page 11: Week9 pertumbuhan populasi

Menghitung Individu, Natalitas & Mortalitas

Metode Capture-Recapture. (a) serangga hasil tangkapan dari lapangan; (b) penandaan dan kemudian dilepas; (c) hasil tangkapan berikutnya.

Petersen MethodAsumsi:• Populasi tertutup sehingga tingkat populasi yang

diduga konstan• Semua hewan mempunyai peluang yang sama

untuk ditangkap pada pemerangkapan pertama• Penandaan individu tidak mempengaruhi

kemampuan untuk ditangkap kembali• Tanda pada hewan tidak boleh hilang selama

proses pemerangkapan (antara I dan II)• Tanda harus tetap tampak pada pemerangkapan

kedua

Formula Proporsi:

N/M = C/R

N = ukuran populasiM = hewan yang ditangkap (penangkapan I)C = hewan yang ditangkap (penangkapan II)R = hewan yang tertangkap kembali (penangkapan II)

Populasi yang diduga:Ň = CM/R

Rumus ini bias, cenderung overestimate dari populasi sebenarnya

Page 12: Week9 pertumbuhan populasi

Contoh:

• Sejumlah individu, contoh 100, ditandai dan kemudian dilepas di lapangan

• Setelah beberapa waktu dilakukan pengambilan contoh

• Jika misalnya yang tertangkap adalah 100 dan ½ binatang yang sudah ditandai,

Jawab

• M = 100

• C = 100

• R = 50Ň = CM/R Ň = 100 x 100 / 50 = 10000/50 = 200

• Populasi terduga 200.

Page 13: Week9 pertumbuhan populasi

Dua terminologi digunakan untuk kasus perpindahan:

• Dispersal: pemencaran individu satu sama lain dari induknya atau kerabatnya (sibling)

• Migrasi: pergerakan yang dilakukan oleh sejumlah individu secara bersamaan dari spesies yang sama (mass movement) dengan arah tertentu dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Perpindahan: Dispersal dan Migrasi

Acak Reguler Aggregasi

Pola distribusi organisme dalam ruang

Page 14: Week9 pertumbuhan populasi

FEMA FAHUTAN

FMIPA

Page 15: Week9 pertumbuhan populasi
Page 16: Week9 pertumbuhan populasi

POLA DAN FAKTOR TERJADINYA DISPERSAL• Pola penyebaran informasi dalam ruang dipengaruhi oleh interaksi antar

individu

•Acak : interaksi antar individu bebas, tidak saling tergantung

•Reguler: menunjukkan efek penolakan satu sama lain

•Aggregasi: menunjukkan adanya saling ketergantungan satu individu dengan lainnya

• Pola penyebaran di alam sangat tergantung dari skala ruang yang di amati

Page 17: Week9 pertumbuhan populasi

JENIS DISPERSAL

• Faktor terjadinya dispersal

• Escape (lari) karena kepadatan dan lingkungan sudah kurang memadai

• Discovery (penemuan) untuk suatu tantangan baru

• Jenis dispersal

• Aktif: oleh organisme yang aktif bergerak

• Pasif: untuk organisme yang sedenter atau immobile. Dapat melalui air, angin, agen hidup

Page 18: Week9 pertumbuhan populasi

INDIVIDU YANG MELAKUKAN DISPERSAL• Kemampuan dispersal dari jantan dan betina berbeda, tergantung

jenis organismenya.• Burung, umumnya oleh betina• Mamalia oleh jantan

Perbedaan disebabkan oleh• Sistem perkawinan, pada mamalia ditentukan oleh kompetisi

memperoleh pasangan dari teritorial• Mamalia umumnya polygamous, burung monogamous• Mamalia jantan sedikit perannya dalam mengurus keturunan

• Pada serangga tergantung spesies, umumnya betina, beberapa oleh jantan, misal ngengat Operophtera brumata

• Pemencaran, tidak hanya dari ruang, tapi juga waktu dormansi dipandang sebagai pemencaran dari segi waktu

Page 19: Week9 pertumbuhan populasi

19

Perpindahan individu-individu dalam suatu populasi ke dalam (imigrasi) atau ke luar (emigrasi) wilayah kerumunannya

• Mekanisme pemencaran• Aktif• Fasif

• Terbawa angin (ballooning)• Foresi

• Peran / konsekuensi dari pemencaran• Mendukung keberlanjutan keberadaan organisme

• Kolonisasi habitat baru• Eksploitasi sumber makanan baru• Penemuan pasangan

• Mengurangi keberlanjutan keberadaan organisme• Terdampar• Bertemu musuh alami

PEMENCARAN

Page 20: Week9 pertumbuhan populasi

MIGRASI

Migrasi: pergerakan massal dari individu dalam populasi yang berpindah dari suatu tempat ke tempat lain bisa dekat sampai sangat jauh:

• Sekali jalan: kupu-kupu

• Bolak-balik: salmon, capung

• Berulang-ulang: Burung, Menjangan dll

Page 21: Week9 pertumbuhan populasi

CONTOH JALUR MIGRASI BERULANG

Pola Migrasi Burung Calidris spp.

Page 22: Week9 pertumbuhan populasi

Fase Kehidupan dalam Siklus Hidup

• Untuk memahami kelimpahan, fase terpenting dalam kehidupan harus diketahui mempelajari siklus hidup merupakan hal yang penting

• Secara umum fase kehidupan adalah seperti terlihat pada gambar

Page 23: Week9 pertumbuhan populasi

Fase Kehidupan dalam Siklus Hidup• Keturunan:

• banyak (misal serangga) vs sedikit

• Satu generasi dalam satu tahun (annual) vs beberapa tahun (perennials) vs dua tahunan (biennials)

• Pertumbuhan dan reproduksi membutuhkan sumber daya keduanya saling bertentangan

• Dari frekuensi pembuahan:

• Iteroparous (pembuahan lebih dari satu kali)

• Semelparaous (pembuahan satu kali)

Page 24: Week9 pertumbuhan populasi

Fase kehidupan dalam Siklus Hidup

Fase kehidupan yang dilalui organisme yang hidup lebih dari satu tahun. (a). Spesies iteroparous yang melakukan perkawinan setahun sekali; (b). Spesies iteroparous yang melakukan perkawinan sepanjang tahun; (c). Spesies semelparous yang melewati sebagian besar waktunya dalam fase nir-reproduksi yang kemudian diikuti oleh fase reproduksi yang mematikan.

Page 25: Week9 pertumbuhan populasi

Demografi• Awalnya merupakan studi populasi manusia

• Arti sebenarnya description of people (deskripsi manusia)

• Berasal dari Bahasa Yunani, “demos” = manusia

• Demografi klasik berkaitan dengan 4 aspek populasi

• Size (ukuran) = jumlah unit (organisma) dalam populasi

• Distribution (distribusi) = susunan populasi dalam ruang pada waktu tertentu

• Structure (struktur) = distribusi populasi diantara kelompok sex dan umur

• Change (perubahan) = pertambahan atau pengurangan dari populasi total atau satu dari struktur unit

Page 26: Week9 pertumbuhan populasi

26

• Neraca kehidupan (life table) digunakan untuk memantau konsekuensi dari natalitas dan mortalitas terhadap perkembangan populasi• Neraca kehidupan

diagarmatik• Neraca kehidupan

konvensional

Neraca Kehidupan

Nt+1 = Nt – Nt(1-p) + Nt x F x g x e

Page 27: Week9 pertumbuhan populasi

27

Neraca Kehidupan Diagramatik

belalang Burung

Page 28: Week9 pertumbuhan populasi

28

Dua jenis neraca kehidupan konventional yang umum digunakan

• Cohort, pemantauan keberlangsungan hidup dari individu-individu yang dilahirkan bersamaan pada periode pendek

• Statik, pemantauan keberlangsungan hidup dari individu-individu yang berbeda umur dalam populasi dalam satu waktu yang sama

Neraca Kehidupan Konvensional

• Setiap garis jalur hidup individu

• Kematian = titik

• Kelahiran: sebelum t0 = 3, t0 = 4, t1 = 3

• Cohort memantau yang lahir di t0

• 4 lahir, 2 mencapai t1 , 1 mencapai t2, 0 mencapai t3 4, 2, 1, 0

• Statik memantau t1:

• 7 individu: 3 dari t1, 2 dari t0, 2 dari sebelum t0,

Page 29: Week9 pertumbuhan populasi

29

Neraca Kehidupan Cohort

Stadia (x)

Jumlah yang diamati pada awal stadia (ax)

Proporsi cohort yang hidup pada awal stadia (lx)

Proporsi cohort yang mati pada stadia (dx)

Tingkat kematian

(qx) Log10 ax Log10 lx

Log10 ax -Log10 ax +

1 (kx)

Telur yang dihasilkan pada setiap stadia (Fx)

Telur yang dihasilkan per individu yang bertahan hidup (mx)

Telur yang dihasilkan per individu awal pada setiap stadia (lxmx)

Telur (0) 44000 1.000 0.920 0.92 4.64 0.00 1.09 - - -

Instar I (1) 3513 0.080 0.022 0.28 3.55 -1.09 0.15 - - -

Instar II (2) 2529 0.058 0.014 0.24 3.40 -1.24 0.12 - - -

Instar III (3) 1922 0.044 0.011 0.25 3.28 -1.36 0.12 - - -

Instar IV (4) 1461 0.033 0.003 0.11 3.16 -1.48 0.05 - - -

Imago (5) 1300 0.030 - - 3.11 -1.53 - 22617 17 0.51

Fx

R0 = lxmx = ------------- = 0.51

A0

• Kolom 1 (x) = stadia• Kolom 2 (ax) = hasil pengamatan

• Kolom 3 (lx) = standarisasi semua nilai dibagi nilai pada stadia telur

• Kolom 4 (dx) = proporsi kematian (lx) - (lx+1) dapat dijumlahkan untuk kematian total

• Kolom 5 (qx) = kematian spesifik umur (dx)/ (lx) peluang kematian, cocok untuk melihat intensitas kematian

• Kolom 6, 7 & 8 (kx) = killing power

• Kolom 9 (fx) = telur yang dihasilkan

• Kolom 10 (mx) = telur rata-rata (fx)/ (ax)

• R0 = reproduksi dasar, peningkatan x populasi

Page 30: Week9 pertumbuhan populasi

30

• Diumpamakan 1 menyumbang 2 individu, jika populasi awal 10, maka pertumbuhan populasi berikutnya 20, 40, 80, 160 dan seterusnya

• Faktor yang membuat populasi berlipat ganda pada generasi berikutnya disebut laju reproduksi dan dapat disimbolkan dengan R. Jadi untuk kasus di atas R = 2 (laju pertumbuhan neto atau laju reproduksi neto)

POLA PERTUMBUHAN POPULASI

Page 31: Week9 pertumbuhan populasi

POLA PERTUMBUHAN POPULASI DISKRET• Model matematika

peningkatan populasi dengan waktu untuk populasi yang diskrit; peningkatan exponensial (kiri) dan sigmoid (kanan).

• K = kapasitas penyangga

• Ukuran populasi < K populasi meningkat

• Ukuran populasi > K populasi akan menurun

• Ukuran populasi = K populasi tetap

• K = posisi kesetimbangan tetap untuk populasi

• Model menunjukkan pengaturan karakteristik yang klasik dari kompetisi intraspesies.

Page 32: Week9 pertumbuhan populasi

PERTUMBUHAN POPULASI KONTINYU: PERSAMAAN LOGISTIK

• Pertumbuhan neto dari populasi yang pertumbuhannya kontinyu dicatat dengan dN/dt, yaitu “kecepatan” pertumbuhan populasi (N) dengan bertambahnya waktu (t)

• Pertumbuhan dalam ukuran dari populasi merupakan kumulasi dari kontribusi berbagai individu dalam populasi tersebut

• Rataan laju pertumbuhan per individu atau laju pertumbuhan per kapita adalah dN/dt (1/N)

• Pada populasi tanpa kompetisi intraspesies, ini didefinisikan sebagai laju pertumbuhan alami intrinsik, disimbolkan dengan r

dN 1

--- -- = r dan

dt N

dN

--- = r N

dt

Page 33: Week9 pertumbuhan populasi

PERSAMAAN LOGISTIK• Populasi akan meningkat secara eksponensial pada r

> 0

• r = log R , merupakan “kelahiran + keberlangsungan hidup” atau “kelahiran – kematian”

• Perbedaan R dan r hanya pada sistem nilai yang digunakan

• Kompetisi intraspesies dimasukan dalam perhitungan

• Garis lurus menggambarkan laju pertumbuhan individu yang menurun [dN/dt (1/N)] dengan bertambahnya kepadatan (N)

• Laju pertumbuhan individu neto tidak terpengaruh oleh kompetisi pada keadaan populasi rendah (mendekati 0), titik A sama dengan r. Bila N meningkat mencapai K, laju pertumbuhan individu neto mencapai 0 (titik B)

Page 34: Week9 pertumbuhan populasi

34

• Aktivitas organisme kondisi lingkungan• Organisme juga berinteraksi dengan organisme lainnya:

• (-) dan (-) Kompetisi• (+) dan (-) Predasi• (+) dan (+) Mutualisme• (+) dan (0) Penguaraian• (0) dan (-) Amensalisme• (0) dan (0) Tidak ada interaksi

• Kompetisi:• Intraspesies: kompetisi antar individu dari spesies yang sama• Interspesies: kompetisi antar individu dari spesies yang berbeda

INTERAKSI

Page 35: Week9 pertumbuhan populasi

35

KOMPETISI INTRASPESIESPersaingan antar individu dalam spesies yang sama dicirikan oleh 3 hal khusus dan 1 hal umum:

1. Pengaruh akhir kompetisi. Persaingan akan menurunkan kontribusi individu terhadap masa depannya

2. Persaingan terjadi antar individu jika sumber daya dalam keadaan terbatas, tidak hanya makanan, tapi juga ruang

3. Reciprocity yaitu semua individu dalam populasi memiliki posisi yang sama penting dalam kaitan untuk menjaga kelangsungan generasinya berbeda dengan predasi. Dalam kasus tertentu persaingan terjadi sepihak tergantung waktu kolonisasi

4. Hubungan erat antara kepadatan (bertaut –kepadatan) dengan intensitas persaingan. Semakin tinggi kepadatan, semakin intensif persaingan terjadi.

Page 36: Week9 pertumbuhan populasi

CONTOH BERTAUT-KEPADATAN• Dengan memperhatikan

tingkat kelahiran dan kematian, kesetimbangan akan terjadi pada suatu titik (Gambar a-c)

• Pada titik silang menunjukkan kepadatan populasi ada pada titik kesetimbangan

• Kepadatan itu disebut Carrying capacity (kapasitas penyangga) dilambangkan dengan K

• Dalam kenyataan tingkat kematian dan kelahiran tidak terletak pada satu titik, melainkan kisaran K = kisaran kepadatan (Gambar d)

Page 37: Week9 pertumbuhan populasi

37

Dua jenis kompetisi intraspesies

• Scramble, terjadi jika individu-individu dalam populasi memperoleh bagian sumber daya yang sama dan pada kondisi sumber daya yang kurang dari kebutuhan optimumnya seluruh individu tersebut mati

• Contest, terjadi bila individu-individu di dalam populasi terbagi menjadi dua:

• kelompok yang memperoleh sumberdaya berlebih dan mungkin terus tumbuh serta melakukan reproduksi

• Kelompok yang tidak kebagian sumberdaya dan mengalami kematian

JENIS KOMPETISI

Secara kuantitatif: Scramble populasi 0, Contest ada individu tumbuh

Secara kualitatif: Scramble = Contest, berbeda waktu pencapaian saja

Page 38: Week9 pertumbuhan populasi

• Bila kompetisi selalu terjadi untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas. Individu yang bisa bertahan hidup merupakan individu yang menggunakan sumber daya lingkungan secara bersama.

• Populasi umumnya mengumpul dan merupakan populasi yang telah berhasil mempertahankan eksistensinya melalui pertumbuhan yang lebih cepat atau kemampuan dalam menghadapai agresi yang lainnya.

• Spesies r umumnya menghasilkan keturunan yang banyak dan berukuran kecil, sementara spesies K menghasilkan keturunan yang sedikit dengan ukuran yang besar.

• Dalam kompetisi dapat terjadi tidak simetris

• satu individu lebih superior dari yang lainnya atau

• individu lebih dahulu dalam menguasai atau memanfaatkan kondisi ataupun sumber daya lingkungan.

• Pengaruh dari kompetisi yang tidak simetris akan mendorong munculnya penguasaan teritorial (wilayah) yang betujuan untuk mengamankan wilayah, untuk itu akan selalu terjadi kompetisi kontes.

• Organisme yang gagal mempertahankan teritori, akan sulit bertahan hidup

TIPE SELEKSI

Page 39: Week9 pertumbuhan populasi

Kompetisi interspesies = kompetisi yang terjadi antara satu spesies dengan spesies lainnya, baik dalam level individu, maupun populasi

Prinsip Gause atau prinsip eklusi dari kompetisi menjelaskan mengenai prinsip koeksistensi dari spesies yang terlibat dalam persaingan. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

• Jika dua spesies dapat hidup bersama (koeksisten) dalam lingkungan yang tetap, maka antaranya keduanya terdapat pebedaan niche (relung kehidupan)

• Jika antara keduanya tak ada perbedaan niche atau habitat, maka satu spesies akan mengeliminasi atau mengasingkan yang lainnya.

KOMPETISI INTERSPESIES

Page 40: Week9 pertumbuhan populasi

Lotka-Voltera menjelaskan prinsip di atas secara matematik dengan dasar model persamaan logistik

KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODELdN K - N--- = rN ----------- dt K

• Kepadatan spesies satu dilambangkan dengan N1 dan lainnya dengan N2.

• Kapasitas penyangga lingkungan, K1, K2

• Laju pertumbuhan alami intrinsik, r1 dan r2.

• Misalkan 10 individu spesies 2 yang memiliki efek penghambatan yang sama terhadap 1 individu dari spesies 1. Pengaruh total kompetisi terhadap spesies 1 (Kompetisi intra dan interspesies) akan setara dengan pengaruh (N1 + N2/10) individu spesies 1.

• Konstanta (1/10 pada kasus itu) adalah koefesien kompetisi yang dilambangkan dengan 12 (alpha satu-dua).

• Ini mengukur pengaruh kompetitif per kapita dari spesies 2 terhadap spesies 1. Dengan mengalikan N1 dengan 12 akan mengkonversi terhadap jumlah N1-ekivalen

Page 41: Week9 pertumbuhan populasi

• 12 < 1 berati individu dari spesies 2 memiliki pengaruh penghambatan yang kurang

terhadap individu dari spesies 1 daripada pengaruh individu spesies 1 terhadap spesiesnya sendiri kompetisi intraspesies > interspesies

• 12 > 1 berarti pengaruh penghambatan individu spesies 2 lebih besar terhadap

individu spesies 1 daripada individu spesies 1 terhadap spesiesnya sendiri kompetisi intraspesies < interspesies

dN1 [K1 – (N1 + 12N2)]

----- = r1N1 -------------------------- atau

dt K1

Untuk spesies 2

KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODEL

dN1 [K1 – N1 - 12N2]

----- = r1N1 --------------------------

dt K1

dN2 [K2 – N2 - 21N1]

----- = r2N2 --------------------------

dt K2

Page 42: Week9 pertumbuhan populasi

KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODEL• zero isocline untuk setiap spesies

= garis di mana populasi tidak meningkat atau menurun, dengan kombinasi yang mendorong peningkatan di satu sisi dan penurunan di sisi lainnya

• Untuk spesies 1, dN1/dt = 0,

• r1N1 [K1 – N1 - 12N2] = 0

• K1 – N1 - 12N2 = 0

• N1 = K1 - 12N2

• N1 = 0, K1 N2 = 0, N1 = K

N2 = ------- (Titik A, Gambar)

12

Di bawah dan ke arah kiri dari garis ini, jumlah kedua spesies rendah, spesies 1 pada kompetisi rendah meningkat (panah dari kiri ke kanan)

Di atas dan ke arah kanan, populasi tinggi dan kompetisi sangat intensif dan spesies 1 menurun (panas dari kanan ke kiri)

Page 43: Week9 pertumbuhan populasi

KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODEL• 4 kemungkinan kompetisi yang terjadi

antara 2 spesies (lihat gambar)

K1 K2

• (a) ---- > K2 dan K1 > ------

12 21

• K1 > K212 dan K121 > K2

• Kompetisi intraspesies dalam spesies 1 > kompetisi interspesies 2 terhadap spesies 1. Sementara pada kasus 2 kedua (K121 > K2), kompetisi interspesies 1 terhadap spesies 2 > kompetisi intraspesies dalam spesies 2. Dengan demikian spesies 1 merupakan kompetitor yang kuat dalam interaksinya dengan spesies 2. Keadaan ini dapat menyebabkan spesies 2 terdesak dan menjadi langka

Page 44: Week9 pertumbuhan populasi

KOMPETISI INTERSPESIES DALAM MODEL

• Pada Gambar c, K1 > K212 dan K2 > K121

• Pada kasus ini, kedua spesies memiliki pengaruh kompetisi yang kurang terhadap spesies lainnya daripada terhadap kelompoknya sendiri. Hal ini bisa terjadi bila terdapat perbedaan niche. Interaksi semacam ini menghasilkan koeksisten yang stabil diantara dua kompetitor.

• Pada Gambar d, K212 > K1 dan K121 > K2

• Pada situasi seperti ini, kedua spesies berkompetisi secara kuat dan pengaruhnya lebih besar dari pada terhadap individu dari spesies yang sama. Sebagai konsekuensinya diperoleh dua titik alternatif yang stabil, yaitu spesies 1 mencapai kapasitas penyanggah dengan spesies punah dan spesies 2 mencapai kapasitas penyanggah dengan spesies 1 punah.

• Keadaan ditentukan oleh kepadatan awal, spesies yang lebih awal menguasai keadaan akan memiliki keuntungan untuk menekan spesies yang hadir belakangan. Keadaan yang menunjukkan bahwa kompetisi interspesies lebih besar pengaruhnya dibanding kompetisi intraspesies dinamakan antagonisme mutual

Page 45: Week9 pertumbuhan populasi

Kondisi LingkunganPresentasi Keunggulan

T. confusum T. castaneumPanas-lembab 0 100

Sedang-lembab 14 86

Dingin-lembab 71 29

Panas-kering 90 10

Sedang-kering 87 13

Dingin-kering 100 0

Kompetisi interspesies antara Tribolium confusum dan T. castaneum pada kondisi lingkungan yangberbeda

Page 46: Week9 pertumbuhan populasi

JENIS KOMPETISI INTERSPESIES

Tipe kompetisi interspesies: (a) Kompetisi dengan kontak langsung (interference competition), (b) Kompetisi untuk mengeksploitasi sumber daya yang sama (exploitation competition), (c) Apparent competition untuk “enemy-free space”, dan (d) Kombinasi interaksi langsung dan tidak langsung. C = konsumer, E = musuh alami, R = sumber daya, = pengaruh positif, o = pengaruh negatif, () = pengaruh langsung, dan (- - -) = pengaruh tidak lagsung

Page 47: Week9 pertumbuhan populasi

CATATAN DARI KOMPETISI INTERSPESIES

• Prinsip eklusi kompetitif dianggap relevan bila kompetisi antar dua spesies terjadi aktual atau dapat juga terjadi di masa lampau yang menyebabkan terjadinya perbedaan niche. Tentu saja akan sangat sulit untuk membuktikan apakah terjadinya perbedaan niche saat ini merupakan hasil dari kompetisi yang terjadi di masa lampau. Jika antar dua spesies tidak pernah terjadi kompetisi, maka prinsip di atas tidak berlaku.

• Dua spesies dapat berkompetisi dan koeksisten pada kondisi

• Habitat harus menunjang bahwa satu spesies dibatasi pada satu sumber daya tertentu, demikian juga lainnya

• Setiap spesies harus mengkomsumsi lebih pada sumber daya yang membatasi perumbuhannya.