· Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ”...

42
1. Riza Nofyanti (115100300111010) 2. Alynka Prayfadhilla J.R. (115100300111031) 3. Saundra Rosallina TUGAS BESAR PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT MUDA KARYA” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP NAMA KELOMPOK 1 : KELAS I JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN 4. Hananingsih Widya R. (11510030011104 5) 5. Refa Hero Prakoso

Transcript of  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ”...

Page 1:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

1. Riza Nofyanti

(115100300111010)

2. Alynka Prayfadhilla J.R.

(115100300111031)

3. Saundra Rosallina L.

(115100300111043)

TUGAS BESAR

PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC)

“PT MUDA KARYA”

DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP

NAMA KELOMPOK 1 :

KELAS IJURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2013

4. Hananingsih Widya R.

(115100300111045)

5. Refa Hero Prakoso

(115100300111050)

6. Devian Festi Khalangi

(115100300111071)

Page 2:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

BAB IPROFIL PERUSAHAAN

1. Deskripsi PerusahaanNama Perusahaan : PT. MUDA KARYATanggal Berdiri : 10 November 2010Lokasi Perusahaan : Jl. Kyai Tamin, Desa Mojosari kota Mojokerto No. 24 Pabrik Muda Karya merupakan perusahaan swasta dibidang industri yang memproduksi produk berupa Binder sekaligus dapat dijadikan sebagai tas.

1.1. Struktur OrganisasiAdalah mekanisme formal dengan nama organisasi dapat menunjukkan

kerangka dan susunan perwujudan pola tetap terhubung di antara fungsi – fungsi, bagian – bagian atau posisi, maupun orang – orang dalam menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda – beda dalam suatu organisasi.

Deskripsi Struktur Organisasi

1. General Manager (GM) Wewenang

Menetapkan kebijakan strategis perusahaan sebagaimana dituangkan dalam rencana jangka panjang, rencana kerja, anggaran perusahaan, dan rencana operasional lainnya.

Tugas a) Merencanakan, membina, dan mengembangkan efektivitas dan efisiensi

organisasi perusahaan sesuai dengan kebutuhanya.b) Memelihara dan mengelolah kekayaan perusahaan berdasarkan prinsip,

peraturan, dan ketentuan yang berlaku.

Page 3:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

2. Secretary (sekretaris)

Wewenang Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengaturan agenda kerja general manager.

Tugas Mencatat dan menyampaikan data-data perusahaan kepada general manager, baik yang berhubungan dengan administrasi maupun surat-surat penting perusahaan.

3. Technical Operation Manager (TOM) Wewenang

Membimbing dan mengawasi para kepala bagian yang menjadi bawahannya. Tugas

a) Bertanggung jawab atas kegiatan produksi secara keseluruhan.b) Mengatur keseimbangan antara investasi dan produksi.c) Melaksanakan instruksi general manager.

4. Human Resources Manager (HRM) Wewenang

Bertanggung jawab atas barang-barang (investaris) perusahaan. Tugas

a) Bertanggung jawab tentang penyediaan tenaga kerja, pengembangan karir, dan kesejahteraan karyawan.

b) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya tertib administrasi yang menyangkut surat-surat atau dokumentasi perusahaan.

5. Finance Manager (FM) Wewenang

Bertanggung jawab dan mengawasi atas penggunaan dana perusahaan. Tugas

a) Mengkoordinasi tugas-tugas karyawan.b) Melaksananya tertib administrasi yang berhubungan dengan system dan

prosedur akuntansi.6. General Sales Manager (GSM)

Wewenang Mengkooardinir serta bertanggung jab atas seluruh kegiatan pemasaran,

promosi, pengelolahan pasar (baik ke pengecer maupun ke konsumen) dan warehouse yang ada.

Tugas Merumuskan serta menetapkan kebijakan strategis dan opersi bagian

pemasaran sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 7. Information System Manager (ISM) Wewenang

Page 4:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Memastikan setiap informasi yang dibutuhkan perusahaan. Tugas Menyediakan informasi kepada semua unit kerja.

8. Public Relation Manager (PRM) Wewenang Membela produk yang menghadapi masalah public. Tugas

a) Membantu peluncuran produk baru.b) Membangun minat terhadap suatu katagori produk.c) Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.

1.2 Lokasi PerusahaanMelalui hasil analisa dan perhitungan location planning didapatkan bahwa

perusahaan ini sangat cocok berdiri pada daerah Mojokerto, karena dari hasil analisa daerah ini memiliki BEP yang paling minimal. Letak pastinya di Jl. Kyai Tamin, Desa Mojosari kota Mojokerto No. 24

1.3. Visi dan Misi PT MUDA KARYAA. Visi

“Menjadi industri Binder tas yang inovatif, kuat dalam persaingan global, dan berwawasan lingkungan dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, dan menjungjung tinggi kepercayaan para pemegang saham serta mitra kerja perusahaan.”B. Misi– Mendapatkan keuntungan tetapi tetap mengutamakan kepuasan pelanggan– Memberikan sumbangan perkembangan ekonomi.– Sebagai perintis kegiatan usaha.– Memberikan bimbingan kepada industri kecil dan koperasi.–Memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggungjawaban kepada pemegang saham.1.4. Tata Letak (Lay Out) Pabrik PT. Muda Karya menempati areal tanah sekitar 500 m2yang terbagi atas 2 komplek, yaitu : a. Kompleks Pabrik Kompleks pabrik PT. Muda Karya terdiri dari beberapa unit mesin terpadu, yaitu : 1) 2 unit mesin pemotong mika 2) 1 unit mesin pemotong kertas kover 3) 3 unit mesin laminasi 4) 4 unit mesin pembentuk stainless steel (penspiral) 3 unit mesin perekat b. Kompleks Perkantoran

Kompleks perkantoran digunakan untuk departemen-departemen yang ada di dalam perusahaan.

Page 5:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

BAB II

JADWAL INDUK PRODUKSI

2.1 Jadwal induk produksi Merupakan pernyataan tentang produk akhir (end item/ output) dari suatu

perusahaan industri manufaktur yang akan diproduksi berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. Dengan kata lain jadwal induk produksi merupakan ringkasan skedul produksi untuk periode mendatang yang dirancang berdasarkan ramalan permintaan. Tujuan dari pembuatan Jadwal Induk Produksi bagi perusahaan kami adalah agar pembuatan “Bitaz” selesai tepat waktu sesuai dengan yang dijanjikan pada konsumen. Selain itu juga untuk efisiensi terhadap pemanfaatan kapasitas produksi sehingga diharapkan biaya produksi rendah. Dengan mereview kembali jumlah permintaan diharapkan terjadi keseimbangan antara beban kerja dengan kapasitas yang tersedia.

Bagi perusahaan kami manfaat dari jadwal induk produksi ini yaitu dapat memberikan input utama kepada sistem perencanaan kebutuhan material dan kapasitas, selain itu dapat juga dijadikan sebagai landasan untuk menentukan kebutuhan sumberdaya dan kapasitas. Dengan adanya jadwal induk produksi ini diharapkan dapat dijadikan dasar untuk menentukan janji kepada konsumen sehingga harapan konsumen untuk mendapatkan produk dengan tepat waktu dapat terpenuhi.2.2 Jadwal Induk Produksi

PT. MUDA KARYA

Tabel Data Penjualan Selama 3 tahun

t Data Penjualan1 202 303 454 565 766 657 888 499 87

10 5911 6712 8913 7814 8015 98

Page 6:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

16 5417 6218 6919 9220 7321 4822 7623 4924 6425 8826 7827 9528 6529 7230 4731 8132 6933 7234 6335 8936 77

Berdasarkan data tersebut diperoleh data peramalan untuk 12 periode mendatang adalah sebagai berikut:

t 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Dt (unit) 82 84 86 88 90 93 95 97 100 102 104 107

PT. Muda Karya memproduksi 2 jenis “BITAZ”, yaitu BITAZ dengan pola corak netral dan bermotif. PT. Muda Karya mempunyai persediaan awal sebanyak 176 BITAZ dan lot size produksi sebesar 100 unit. Berikut merupakan JIP dari PT. Muda Karya:

Periode 1 2 3 4Deman 82 84 86 88

MPS produk

Minggu1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Netral 15 15 15 15 15 15 15 15Motif 6 20 6 20 7 20 7 20 7 21 7 22 7 22 7 22

Page 7:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Produk Jam Tenaga Kerja Per Unit (Jam)Netral 2,25

Bermotif 3,15

MPS Produk Minggu1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Netral 15 15 15 15 15 15Motif 6 2

06 20 7 20 7 2

09 20 9 20

Total Jam Tenaga Kerja (jam)

52.65 63

52.65 63 55.8 63 55.8 63

62.1 63 62.1 63

Rough-cut capacity planning (RCCP)

Perusahaan beroperasi 5 hari dalam seminggu Setiap hari terbagi menjadi 2 shift, masing-masing selama 6,5 jam Sehingga setiap harinya dioperasikan jam tenaga kerja selama 13 jam Selama 5 hari, total jam tenaga kerja yang digunakan adalah 65 jam.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12303540455055606570

52.65

63

52.65

63

55.8

63

55.8

63 62.1 63 62.1 63

RCCP PT. MUDA KARYA

Dari RCCP yang telah dibuat dapat diketahui bahwa Jadwal Induk Produksi layak digunakan sebagai perencanaan produksi untuk periode yang akan datang karena total jam tenaga kerja beroperasi tidak ada yang melebihi batas sehingga tiap harinya tenaga kerja beroperasi dengan efisien.

Weekly capacity limit

Page 8:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

BAB IIIMANAJEMEN PERSEDIAAN

Persediaan bahan baku dalam pembuatan BITAZ sangat dibutuhkan karena proses produksi pembuatan bitaz dilakukan secara kontinyu. Selain itu, bahan yang dibutuhkan tidak berasal dari perusahaan sendiri melainkan perusahaan melakukan kerja sama dengan supplier yang berasal dari daerah yang berbeda. Manajemen persediaan bahan baku dalam pembuatan Bitaz sangat dibutuhkan karena persediaan bahan baku dari dikendalikan agar tidak terlalu sedikit maupun tidak terlalu banyak. Apabila persediaan bahan baku terlalu sedikit, ketika terjadi pemesanan dari pelanggan yang melebihi kapasitas produksi maka perusahaan harus menanggung biaya kekurangan persediaan. Tetapi apabila persediaan bahan baku terlalu banyak maka akan menyebabkan biaya penyimpanan menjadi membengkak. Persediaan yang harus dikendalikan oleh perusahaan kami adalah persediaan atas bahan baku mentah yaitu bijih plastik yang dibutuhkan untuk membuat cover binder, bijih stainless untuk pembuatan spiral binder. Selain itu, persediaan harus dilakukan pada bahan setengah jadi yang dibutukan oleh perusahaan kami yaitu kain yang digunakan sebagai motif dari bitaz sendiri dan resleting. Persediaan juga dilakukan pada produk jadi, dimana persediaan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kekurangan persediaan.

Dalam manajemen persediaan yang harus diperhatikan oleh perusahaan kami adalah biaya yang harus ditanggung dalam pengadaan bahan baku. Biaya yang harus ditanggung dalam pengadaan bahan baku adalah biaya pembeliaan yaitu biaya yang harus ditanggung perusahaan pada saat membeli bahan baku pada supplier. Selain itu, biaya yang harus ditanggung perusahaan adalah biaya pemesanan yaitu semua biaya yang timbul akibat mendatangkan barang dari luar yang termasuk biaya pengangkutan bahan pembuatan bitaz. Biaya lainnya yang harus ditanggung perusahaan adalah biaya penyimpanan bahan yaitu biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan penyimpanan bahan agar siap dipakai dalam kegiatan produksi. Selain itu, ada juga biaya kekurang persediaan yaitu biaya yang harus ditanggung perusahaan ketika perusahaan mengalami kekurangan persediaan. Biaya ini harus dicegah agar perusahaan tidak mengalami kerugiaan akibat kekurangan persediaan. Dalam mencegah terjadinya kekurangan persediaan perusahaan kami melakukan persediaan dengan model Economic Order Quantity (EOQ)yang merupakan model persediaan yang bersifat deterministic(tetap) dan model persediaan lainnya yang kami gunakan adalah model persediaan probabilistic, model ini akan dijelaskan pada bab berikutnya.

Model persediaan Economic Order Quantity adalah perusahaan menentukan jumlah ekonomis pemesanan bahan yang harus dilakukan perusahaan dengan meminimasi biaya pengadaan bahan, biaya pembelian, dan biaya penyimpanan. Model persediaan ini dapat digunakan apabila jumlah permintaan telah diketahui dan konstan, waktu tunggu konstan, Penerimaanpersediaanbersifatinstandanselesaiseluruhnya. Dalam menentukan

Page 9:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

besar jumlah optimal per persanan yang dilakukan oleh perusahaan kami terhadap bahan baku pembuatan bitaz adalah sebagai berikut.

Bijih plastik

Dalam satu tahun perusahaan memiliki permintaan terhadap bijih plastik sebesar 5 ton. Besar biaya pemesanan dalam sekali pesanan adalah Rp 100.000 dengan penyimpanan Rp 5000 per kilogram per tahunnya. Maka untuk mementukan jumlah optimal bijih plastik dalam sekali pesanannya adalah sebagai berikut.

Diketahui : D = 5 ton = 5000 kg

S = Rp 100.000 per pesanan H = Rp 3000 per kg per tahun

Jawab

EOQ (Q*) = √ 2DSH = √ 2.×5000×1000005000

= √200000

= 447,2 kg = 447 kg

Jadi jumlah optimal bijih plastik tiap kali pesanan adalah 447 kg.

Bijih StainlessDalam pembuatan spiral binder pada bitaz perusahaan membutuhkan bijih steinless 3000 kg pertahunnya. Biaya penyimpanan bijih steinless sama dengan besar biaya penyimpanan pada bijih plastik yaitu Rp 5000 per kg per tahunnya dengan biaya pemesanan sebesar Rp 200.000 perpesanan. Besar jumlah optimal perpesanan adalah sebagai berikut.Diketahui : D = 3000 kg S = Rp 200.000 per pesanan

H = Rp 5000 per kg per tahunJawab

EOQ (Q*) = √ 2DSH = √ 2×3000×2000005000 = √240000 = 489,89 kg = 490 kg

Jadi jumlah optimal bijih steinless yang harus dipesan tiap kali pesanan adalah 490 kg.

Page 10:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Kertas Untuk isi bitaz perusahaan telah memesan kertas pada supplier sebanyak 500 rim per tahunnya. Biaya pemesanan yang dibutuhkan untuk satu kali pesan adalah Rp 100.000 dengan biaya penyimpanan sebesar Rp 5.000 per rim per tahun. Maka besar jumlah optimal kertas yang di butuhkan dalam satu kali pesan adalah.Diketahui : D = 1000 rim S = Rp 100.000 per pesanan

H = Rp 2.000 per rim per tahun Jawab

EOQ (Q*) = √ 2DSH = √ 2×500×1000005000

=√20000

= 141,42 rim = 141 rim kertas

Jadi jumlah optimal kertas yang harus dipesan oleh perusahaan dalam satu kali pesan asala 141 rim kertas.

Resleting Dalam pembuatan Bitaz, perusahaan membutuhkan 1500 unit resleting per tahunnya. Biaya pemesanan dalam satu kali pesan adalah Rp 100.000 dengan biaya penyimpanannya sebesar Rp 5000 per unit per tahun. Maka besar jumlah optimal resleting yang dibutuhkan dalam satu kali pesan adalah.Diketahui : D = 1500 unit S = Rp 100.000

H = Rp 5000 per unit per tahunJawab

EOQ (Q*) = √ 2DSH = √ 2×1500×1000005000 = √60000 = 244,94 unit = 245 unit

Jadi jumlah optimal resleting yang harus dipesan oleh perusahaan dalam satu kali pesanan adalah 245 unit resleting.

Kain Kain sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam pembuatan Bitaz yang digunakan sebagai motif dari bitaz itu sendiri. Perusahaan melakukan pemesanan kain dengan ukuran 2x2 m sebanyak 750 unit kain. Biaya pemesanan dalam satu kali pesan adalah Rp 100.000 dengan biaya penyimpanannya sebesar Rp 5000 per unit per

Page 11:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

tahun. Maka besar jumlah optimal kain yang dibutuhkan dalam satu kali pesan adalah.Diketahui : D = 750 unit S = Rp 100.000

H = Rp 5000 per unit per tahunJawab

EOQ (Q*) = √ 2DSH = √ 2×750×1000005000 = √30000 = 173,2 unit = 173 unit

Jadi jumlah optimal kain yang harus dipesan oleh perusahaan dalam satu kali pesanan adalah 173 unit kain dengan ukuran 2x2 m.

Page 12:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

BAB IVABC INVENTORY CLASSIFICATION

Fungsi ABC Analisis untuk PT Muda Karya, adalah:

1. Membantu permasalahan manajemen PT Muda Karya menentukan tingkat persediaan yang efisien2. Memberikan perhatian pada jenis persediaan utama 3. Dapat memanfaatkan modal kerja sehingga dapat memacu pertumbuhan perusahaan4. Dapat mempermudah perusahaan untuk menentukan item yang memliki kelangkaan

bahan pembuat produk serta jangka waktu pemesanan

peralatan annual spend

stainless 65000000Plastik 50000000Resleting 15000000Kertas 14000000Benang 2000000

Bahan-Bahan Pembuat Binder Tas

Klasifikasi ABC

Dari analisa tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan analisis ABC yang telah dilakukan oleh PT Muda Karya dengan bahan produknya dapat digunakan untuk menunjukkan beberapa produk tersebut memiliki keuntungan yang lebih besar dari segi biaya dan produk akhirnya. Untuk segmen kelas B dan C bukan berarti tidak penting, tetapi segmen kelas tersebut hanya saja memiliki keuntungan penjualan yang lebih rendah daripada kelas A dengan pemperhatikan persentase nilai volume dolar dari yang tertinggi sampai ke rendah.

peralatan Annual Spend

Kumulatif Persentase Segements

stainless 65000000 65000000 45% APlastik 50000000 11500000

034% A

Resleting 15000000 130000000

10% B

Kertas 14000000 127000000

10% B

Benang 2000000 129000000

1% C

Total 146000000

Page 13:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111
Page 14:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

BAB VDISKON KUANTITAS

Diskon kuantitas merupakan potongan harga yang ditawarkan oleh penjual untuk mendorong konsumen agar bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual tersebut sehingga mampu meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Misalnya seorang pembeli membeli produk paling sedikit 10 unit, maka diberi potongan 5% dan kalau pembeliannya kurang dari 10 unit tidak mendapat potongan.

Diskon Kuantitas Stainless

Permintaan Tahunan: 3.000Biaya Penyimpanan : Rp. 5.000Biaya Pemesanan : Rp. 200.000Ongkos Membawa Persediaan : 0,3

Angka Diskon

Kuantitas Diskon Diskon(%) Harga Diskon (P)

1 0 sampai 999 Tidak ada diskon 22000

2 1000 sampai 1999 3 180003 2000-selebihnya 5 14000

Dengan melihat tabel, dapat dilihat bahwa kuantitas pesanan 2000 untuk stainless akan meminimalkan biaya total.

Q*1=45Q*2=52Q*3=63

AngkaDisko

n

HargaSatua

n

Kuantitas

Pesanan

Biaya Produk

Tahunan

Biaya Pemesana

nTahunan

Biaya Penyimpana

nTahunan

Total

1 22000 45 66000000

13400000 112500 79512500

2 18000 1000 54000000

600000 2500000 57100000

3 14000 2000 42000000

300000 5000000 47300000

Page 15:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Angka Diskon Kuantitas Diskon Diskon(%) Harga Diskon (P)1 0 sampai 999 Tidak ada diskon 100002 1000 sampai 1999 2 94003 2000-selebihnya 4 8500

Dengan melihat tabel, dapat dilihat bahwa kuantitas pesanan 2000 untuk plastik akan meminimalkan biaya total.

Diskon Kuantitas Plastik

Permintaan Tahunan: 5000

Biaya Penyimpanan: 5000

Biaya Pemesanan : 100000Ongkos membawa Persediaan: 0,2Q*1 =707Q*2 = 730Q*3 = 767

Angka Diskon

Harga Satuan

Kuantitas

Pesanan

Biaya Produk

Tahunan

Biaya Pemesanan Tahunan

Biaya Penyimpanan Tahunan

Total

1 10000 707 50000000 708000 1767500 524755002 9400 1000 47000000 500000 2500000 500000003 8500 2000 42500000 250000 5000000 47750000

Page 16:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

BAB VIPERSEDIAAN PROBABILISTIK

6.1 Model Persediaan ProbabilistikModel – model persediaan probabilistik ditandai oleh perilaku permintaan D (j) dan

lead time (L) yang tidak dapat diketahui sebelumnya secara pasti sehingga perlu didekati dengan distribusi probabilitas. Jika salah satu bersifat probabilistik, maka asumsi pesanan datang ada saat persediaan habis mungkin tidak terpenuhi. Oleh karena itu, sebuah model harus diturunkan (Siswanto, 2007). Masalah kehabisan persediaanKetika salah satu demand (permintaan) atau lead time (saat tenggang pesanan) tidak bisa diketahui secara pasti sebelumnya, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi.

Persediaan habis ketika pesanan belum tiba Persediaan habis tepat pada saat pesanan tiba Persediaan belum habis saat pesanan tiba

Tiga kemungkinan itu dapat dilihat pada peraga 14.48 dengan penjelasan (Siswanto, 2007):Pada Y1, persediaan sebesar Q diperkirakan akan habis pada t2, sehingga pesanan

datang tepat pada saat itu. Kondisi ini hanya bisa terjadi jika permintaan dan saat pesanan tiba tidak berdeviasi, artinya secara pasti bisa ditentukan sebelumnya (predetermined).

Namun, karena tingkat pemakaian yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, maka pada Y2, persediaan Q sudah habis pada t3 padahal persediaan baru tiba pada t4 sehingga terjadi kehabisan persediaan selama t3 – t4.

Pada Y3 pemakaian persediaan sesuai dengan yang direncankan yaitu habis di t5. Namun, karena pesanan tiba pada t6 maka terjadi kehabisan persediaan selama t5-t6.

Berbeda dengan kondisi Y4, meskipun tidak terjadi kelebihan persediaan namun karena kedatangan pesanan di t7 yang lebih cepat dari yang direncanakan, yaitu t8, maka terjadi kelebihan persediaan.

Page 17:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

6.2 Persediaan pengaman (safety stock) 6.2.1 Definisi Persediaan pengaman (safety stock)

Persediaan pengaman adalah persediaan yang sering dikaitkan dengan besarnya permintaan yang berubah-ubah dan ketidak teraturan waktu tunggu (lead time). Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, perusahaan perlu menyiapkan persediaan pengaman (safety stock). Persediaan pengaman adalah tambahan persediaan dari jumlah biasanya sebesar rata-rata kondisi persediaan dan lamanya waktu tungu. Peranan peramalan sangat penting untuk menentukan besarnya persediaan pengaman, jika peramalan dilakukan dengan tepat maka perusahaan boleh tidak mempunyai persediaan pengaman (Siagian, 2008).

Adapun fungsi dari persediaan pengaman adalah mencegah terhadap ketidakteraturan (uncertainties) persediaan. Artinya, sebelum persediaan habis kita harus mempersiapkan sejumlah persediaan, jika di suatu saat ternyata persediaan habis sedang pemesanan kembali tidak bisa tersedia seketika itu. Karena ketika ada permintaan dari pelanggan sedangkan persediaan habis maka akan timbul stock out cost yang mungkin tidak kecil, yaitu biaya pengganti atau biaya karena kehabisan barang (Aminudin, 2005).

6.2. Peran Persediaan pengaman (safety stock) Bagi Perusahaan Persediaan pengaman berfungsi untuk melindungi atau menjaga

kemungkinan terjadinya kekurangan barang, misalnya karena penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan. Persediaan pengaman disebut juga dengan istilah persediaan penyangga (buffer stock) atau persediaan besi (iron stock). Bagi perusahaan dagang, persediaan pengaman juga dimaksudkan untuk menjamin pelayanan kepada pelanggan terhadap ketidakpastian dalam pengadaan barang (Herjanto, 2007).

Bagi perusahaan kami, persediaan pengaman sangatlah diperlukan dan sangat penting. Hal ini karena ketidakpastian dalam permintaan binder tas. Konsumen yang membeli juga belum diketahui secara pasti jumlah yang akan membeli tiap harinya. Terkadang banyak, terkadang juga sedikit. Apabila pembeli sedikit, maka bukanlah masalah yang berarti. Namun apabila pembelinya dalam jumlah banyak namun persediaan kami terbatas, akan menyebabkan ketidakteraturan di mana konsumen akan kecewa dan beralih ke produk lain. Kekecewaan konsumen yang menyebabkan perusahaan tidak dipercaya lagi sehingga harus dihindari oleh perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan fungsi dari persediaan pengaman atau safety stock bagi perusahaan kai adalah menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang, misalnya karena banyaknya permintaan maupun keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan. Selain itu untuk menjamin kepuasan konsumen terhadap ketidakpastian dalam pengadaan barang.

Page 18:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

6.3 Perhitungan Persediaan ProbabilistikUntuk mengetahui pemesanan kembali (ROP) dan jumlah persediaan

pengaman (ss) pada PT. ‘Bitaz’, telah mengalami distribusi probabilitas untuk permintaan persediaan selama periode pemesanan ulang.

Permintaan Variabel, Waktu Tunggu Konstan Permintaan harian rata-rata untuk Binder Tas di sebuah toko di kota Malang

adalah 10 sehingga apabila setiap binder berisi 10 kertas maka dibutuhkan 100 lembar kertas, dengan standar deviasi 4 unit. Waktu tunggunya konstan, yaitu 3 hari. Tentukan ROP jika manajemen ingin tingkat pelayanannya mencapai 90% (resiko kehabisan persediaan hanya 10% sepanjang waktu). Maka persediaan pengaman yang diperlukan sebesar:Diketahui :Item : kertasPermintaan harian rata-rata = 100 unitWaktu tunggu dalam hari (konstan) = 3 hariStandar deviasi dari permintaan harian = σd = 50Tingkat pelayanan = 90%Solusi :Dari tabel normal, nilai Z untuk 90% adalah 1,28Persamaan :

= 50 √ 3Sehingga, ROP = (100 unit x 3 hari ) + 1,28 ( 50 ) ( √3 )= 300 + 110,85= 410,85 atau 411 unit kertasJadi, persediaan pengamannya sekitar 111 unit kertas.

Waktu Tunggu Variabel, Permintaan Konstan Toko Mercusuar menjual sekitar 10 Binder Tas per hari sehingga resleting

yang dibutuhkan 10 buah (kuantitas yang hampir konstan). Waktu tunggu untuk pengantaran resleting terdistribusi normal dengan waktu rerata 7 hari dan standar deviasi 4 hari. Ditentukan tingkat pelayanannya 95%. Diketahui :Item: Resleting Permintaan Harian = 10 unitWaktu tunggu rata-rata = 7 hariStandar deviasi dari waktu tunggu= σLT = 4 hari

Page 19:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Tingkat pelayanan = 95%, jadi Z adalah 1,65Persamaan :

Sehingga,ROP = (10 unit x 7 hari) + 1,65 (10 unit) (4) = 70 + 66 = 136Jadi, persediaan pengamannya sekitar 66 unit resleting.

Permintaan dan Waktu Tunggu Variabel Pada toko mercusuar, sekitar 10 unit binder tas terjual per hari sehigga

diperlukan 500 gram bijih plastik, mengikuti distribusi normal dengan standar deviasi 100 gram. Bijih plastik dipesan dari luar pulau jawa, waktu tunggunya terdistribusi normal dengan rata-rata 7 hari dan standar deviasi 2 hari. Untuk menjaga tingkat pelayanan 95%, berapakah ROP yang tepat? Item= Bijih Plastik

Permintaan harian rata-rata = 500 gramWaktu tunggu rata-rata = 7 hariStandar deviasi dari permintaan harian = σd = 100 gramStandar deviasi dari waktu tunggu= σLT = 2 hariTingkat pelayanan = 95%, jadi Z adalah 1,65Persamaan :

Sehingga,ROP = ( 500 x 7 hari ) + 1,65 ( √ (7 x 100 ²) + (5002 x2²) )= 3.500 + 1,65 ( √ (70.000) + (1.000.000) )= 3.500 + 1,65 ( √ 1.070.000 )= 3.500 + 1.706,77= 5.206,77 atau 5.207 Jadi, persediaan pengamannya sekitar 1.707 kg bijih plastik.

Page 20:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

BITAZ (A)

BINDER (C) SAMPUL (D)SELEMPANG(B)

PLASTIK (E) BIJIH STAINLESS (F)

KERTAS (G) BIJIH PLASTIK (H) RESLETING (I)

BAB VIIMATERIAL REQUIREMENT PLANNING

(MRP) merupakan suatu teknik atau prosedur logis untuk menterjemahkan Jadwal Produksi Induk (JPI) dari barang jadi atau end item menjadi kebutuhan bersih untuk beberapa komponen yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan JPI. MRP ini digunakan untuk menentukan jumlah dari kebutuhan material untuk mendukung Jadwal Produksi Induk dan kapan kebutuhan material tersebut dijadwalkan.

BILL OF MATERIAL

IDENTIFIKASI SEMUA TINGKATAN, INDUK DAN KOMPONENNYA

KOMPONEN LEVEL LEAD TIME (MINGGU)

PERSEDIAAN DI TANGAN

A 1 1 50B 1 2 50C 1 1 100D 1 3 150E 2 1 50F 2 2 50G 2 1 50H 2 3 100I 2 3 75

Page 21:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

STRUKTUR PRODUK BERFASE WAKTU

1 2 3 4 5 6 7 8

Rencana Kebutuhan BrutoMINGGU Lead

Time1 2 3 4 5 6 7 8A 50 1

50B 50 2

50C 100 1

100D 150 3

150E 50 1

50F 50 2

50G 50 1

50H 100 3

100I 75 2

75

A

B

C

D

F

GH

I

E

Page 22:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Ukuran Lot

Waktu Tunggu (minggu)

Di Tangan

Simpanan Aman Akuisisi

Kode Tingkat Rendah

IdentifikasiBarang

Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8

Lot Untuk Lot

1 20 - - 0 A Kebutuhan Bruto 50

Penerimaan terjadwal

Proyeksi persediaan di tangan (20) 20 20 20 20 20 20 20 20

Kebutuhan Netto 30

Penerimaan Pesanan Terencana 30

Pengiriman Pesanan

terencana 30 Rencana Kebutuhan Netto

Lot Untuk

Lot

2 15 - - 1 B Kebutuhan Bruto 50

Penerimaan terjadwal

Proyeksi persediaan di tangan (15) 15 15 15 15 15 15 15

Kebutuhan Netto 35

Penerimaan Pesanan Terencana 35

Pengiriman Pesanan terencana 35

Page 23:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Lot Untuk

Lot

1 35 - - 1 C Kebutuhan Bruto 100

Penerimaan terjadwal

Proyeksi persediaan di tangan (35) 35 35 35 35 35 35 35

Kebutuhan Netto 65

Penerimaan Pesanan Terencana 65

Pengiriman Pesanan terencana 65

Lot Untuk Lot

3 50 - - 1 D Kebutuhan Bruto 150

Penerimaan terjadwal

Proyeksi persediaan di tangan (50) 50 50 50 50 50 50 50

Kebutuhan Netto 100

Penerimaan Pesanan Terencana 100

Pengiriman Pesanan terencana 100

Page 24:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Lot Untuk Lot

1 10 - - 2 E Kebutuhan Bruto 50

Penerimaan terjadwal

Proyeksi persediaan di tangan (10) 10 10 10 10 10

Kebutuhan Netto 40

Penerimaan Pesanan Terencana 40

Pengiriman Pesanan terencana 40

Lot Untuk Lot

2 25 - - 2 F Kebutuhan Bruto 50

Penerimaan terjadwal

Proyeksi persediaan di tangan (25) 25 25 25 25 25 25

Kebutuhan Netto 25

Penerimaan Pesanan Terencana 25

Pengiriman Pesanan terencana

25

Page 25:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Lot Untuk Lot

1 15 - - 2 G Kebutuhan Bruto 50

Penerimaan terjadwal

Proyeksi persediaan di tangan (15) 15 15 15 15 15 15

Kebutuhan Netto 35

Penerimaan Pesanan Terencana 35

Pengiriman Pesanan terencana 35

3 45 - - 2 H Kebutuhan Bruto 100

Penerimaan terjadwal

Lot Untuk Lot

Proyeksi persediaan di tangan (15) 45 45 45 45

Kebutuhan Netto 55

Penerimaan Pesanan Terencana 55

Pengiriman Pesanan terencana 55

Page 26:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

Lot Untuk Lot

2 30 - - 2 I Kebutuhan Bruto 75

Penerimaan terjadwal

Proyeksi persediaan di tangan (30) 30 30 30 30

Kebutuhan Netto 45

Penerimaan Pesanan Terencana 45

Pengiriman Pesanan terencana

45

Page 27:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

BAB VIIIJUST IN TIME

8.1 JIT (Just In Time)

JUST IN TIME (JIT) merupakan pendekatan untuk meminimalkan total biaya penyimpanan dan persiapan yang sangat berbeda dari pendekatan tradisional. Pendekatan tradisional mengakui biaya persiapan dan kemudian menentukan kuantitas pesanan yang merupakan biaya yang tidak terhindarkan, sedangakan pada JIT tidak menuntut adanya biaya persiapan. Tetapi sebaliknya, JIT mencoba menekan biaya-biaya ini sampai nol. Jika biaya persiapan menjadi bukan proritas, makan biaya yang tersisa yang akan diminimalkan adalah biaya penyimpanan, yang dilakukan dengan mengurangi persediaan sampai ketingkat yang paling rendah. Pendekatan inilah yang mendorong untuk persediaan nol dalam sistem JIT. Kebanyakan penghentian produksi terjadi karena salah satu dari tiga alasan yaitu kegagalan mesin, kerusakan bahan, dan ketidaksediaan bahan baku, sehingga memiliki persediaan merupakan salah satu solusi tradisional atas semua masalah tersebut. Mereka yang mendukung pendekatan JIT berpendapat bahwa persediaan yang banyak tidak akan memecahkan masalah, tetapi hanya menyamarkan atau menutupi masalah. JIT dapat memecahkan ketiga masalah diatas dengan menekankan pada pemeliharaan total dan pengendalian mutu total serta membina hubungan baik dengan pemasok karena adanya hubungan dengan pemasok yang sedikt bahkan tunggal.

8.2 Persiapan perusahaan dalam pemanfaatan JIT

Perusahaan kami yang bernama PT. Muda Karya akan menerapkan sistem manajemen JIT (Just In Time) dikarenakan perusahaan yang akan memaksimalkan laba yang ada dan akan memproduksi produk jika ada pesanan yang datang dari konsumen atau dari gudang-gudang penyimpanan dari beberapa supplier produk yang ada di Indonesia. Dalam prakteknya, demi keberhasilan manajemen ini maka akan kami praktekkan faktor apa saja yang dibutuhkan dalam JIT ini. Perusahaan kami akan beralih manajemen, yang awalnya perusahaan yang mengandalkan inventory dalam memenuhi pesanan produk yang fluktuatif oleh konsumen dan supplier, kini beralih ke perusahaan yang mengandalkan penjadwalan permintaan. Sehingga dalam prakteknya kelak tidak akan ada pemesanan yang terlalu mendadak dan dengan deadline yang singkat pula.

1. SupplierPerusahaan PT. Muda Karya telah lama bekerjasama dengan beberapa supplier

yang berada di area industri di Jawa Timur. Dalam hal ini, kami telah bekerjasama dengan supplier bahan baku bijih plastik, bijih stainless steel, dan beberapa supplier belt untuk tali tas produk kami. Kami bekerjasama dengan beberapa supplier bahan baku yang telah disebutkan, seperti perusahaan kami sudah bekerjasama dengan 4 supplier bijih plastik, yang berlokasi di Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, dan Malang. Kemudian perusahaan kami

Page 28:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

juga telah bekerjasama dengan 3 bijih stainless steel dan 2 supplier belt. Untuk lokasi supplier sendiri ada di Semarang, Surabaya dan Sidoarjo dan lokasi supplier belt ada di Surabaya dan Solo. Dalam konsepnya, perusahaan kami akan menyeleksi para supplier yang terkait untuk menerapkan JIT. Kriteria yang akan kami canangkan untuk para supplier tersebut adalah memiliki lokasi yang dekat dengan tempat lokasi, memiliki ketersediaan dalam keterlibatan proses JIT, dan memiliki kualitas bahan baku yang sangat baik atau baik. Setelah menemukan supplier yang cocok, kemudian supplier dan perusahaan kami akan mendiskusikan jadwal pengiriman yang berkala yang disesuaikan dengan jadwal permintaan yang pernah masuk pada perusahaan kami pada masa lampau, dan meramalkan permintaan untuk masa depan.

2. Tata LetakMenurut konsep JIT, tata letak harus efisien dan tidak terlalu jauh dalam

perpindahan dalam proses produksi. Perusahaan kami yang akan menerapkan JIT, tentu saja akan merubah tata letak dasar alat, dan kami merencanakan akan membuat seluruh proses hanya dalam 1 lantai dari awal barang datang sampai distribusi. Tata letak ini juga berimbas pada karyawan yang akan dengan gampang untuk mengawasi seluruh proses meskipun dari bagian proses yang berbeda, dikarenakan masalah komunikasi sangat ditekankan dalam JIT sendiri. Kami berencana akan membuat proses yang berlanjut, dengan arti dari barang awal dimasukkan sampai barang dikemas siap distribusi tidak berpindah tempat dengan jarak yang jauh, karena itu kami berencana akan membuat proses produksi berbentuk seperti huruf “U” sehingga tidak memakan tempat yang terlalu banyak dan tempat sisa bisa untuk tempat bahan baku.

3. Persediaan Sekalipun JIT mengandalkan pasokan bahan baku dari supplier dalam penjadwalan

yang telah disepakati, namun tidak benar jika perusahaan yang menerapkan JIT benar-benar tidak mempunyai persediaan sama sekali. Memang dalam konsepnya disarankan persediaan mendekati nol, tetapi pasti akan masih mempunyai persediaan minimum untuk menghadapi kemungkinan adanya masalah atau variasi/ penyimpangan. Perusahaan kami akan menyiapkan tempat persediaan kecil yang akan digunakan untuk menyimpan bahan baku untuk persediaan minimum. Perusahaan kami telah memikirkan untuk meminimalkan persediaan ini kami akan berdiskusi dengan supplier dan anggota internal kami. Dengan supplier kami akan mengintensifkan jadwal pengiriman dan pada anggota internal kami akan memperbaiki mutu sehingga akan tercipta maksimal “zero defect”.

4. PenjadwalanDalam penjadwalan JIT, ini adalah kunci dari semua faktor yang perlu disiapkan

dalam JIT. Penjadwalan ini akan menekan jumlah lot dan menekan timbulnya permintaan produk yang terlalu mendadak. Beberapa upaya penjadwalan dilakukan agar semua aspek yang terlibat dapat siap sesuai jadwal yang telah disepakati. Komunikasi dengan supplier dan dengan konsumen akan membuat penjadwalan menjadi mudah dan berjalan sesuai rencana. Penjadwalan juga memungkinkan hilangnya potensi proses yang tidak efektif atau pemborosan sehingga profit perusahaan dapat lebih maksimal. Penjadwalan akan

Page 29:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

memaksa konsumen untuk tidak memesan produk dengan deadline yang singkat, dan jarak waktu pesan akan diberlakukan untuk menghindari adanya ketergesaan sehingga dapat mempengaruhi kualitas produk yang akan diproduksi.

5. KualitasKualitas merupakan salah satu tujuan utama yang kami usung dalam JIT karena

dengan penjadwalan yang baik dan proses yang terintegritas memungkinkan perusahaan dapat memproduksi produk yang mempunyai kualitas yang sangat baik atau baik. Kontrol mutu yang kami lakukan adalah TQC dengan melihat seluruh aspek yang terlibat dalam pembuatan produk kami, terutama pemilihan bahan baku. Kami juga akan memberlakukan metode pengingat kesalahan dan sosialisasi kesalahan sehingga jika ada kesalahan tidak akan terjadi untuk kedua kalinya.

8.3 Penerapan JIT dalam bidang pembelian dan produksi :

1. Pembelian JITSistem penjadwalan yang dilakukan di JIT adalah berdasar jadwal yang

dirancang sedemikian rupa sehingga dalam prakteknya seluruh bahan baku langsung bersumber dari supplier bukan dari inventory perusahaan. Pembelian dengan sistem ini dapat mengurangi biaya yang ditimbulkan akibat adanya inventory. Terutama untuk supplier, perusahaan kami pasti akan menseleksi semua supplier yang bekerjasama dengan kita dan memilih yang terbaik dalam hal jarak dan mutu bahan baku yang di pasoknya. Dengan tetapnya mutu yang di miliki oleh supplier, maka biaya untuk pemeriksaan mutu menjadi berkurang. Dengan ini pula, supplier bisa terbantu karena perusahaan kami memiliki jadwal yang tetap dalam pengiriman bahan baku dari supplier ke perusahaan. Keuntungan lainnya adalah mengurangi biaya administrasi penyelenggaraan sistem akuntansi, dan ketelusuran langsung sejumlah biaya dapat ditingkatkan.2. Produksi JIT

Produksi JIT adalah sistem penjadwalan komponen produksi atau produk yang tepat waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi atau sesuai untuk memenuhi permintaan pelanggan. Beberapa langkah yang akan kami ambil dalam mengurangi waktu dan biaya seputar produksi adalah mengurangi waktu lead time, proses produksi yang berkesinambungan, pengurangan perpindahan bahan dalam proses, penyederhanaan pengolahan yang dapat meminimalkan aktivitas produksi yang tidak efektif dan efisien. Beberapa faktor yang dapat dikurangi dalam sistem produksi sehingga dapat meningkatkan profit adalah pengurangan waktu lead time dan waktu perpindahan karena memiliki tata letak alat yang terpusat di satu tempat, mengurangi jumlah lot sehingga biaya penyimpanan dapat dikurangi, memiliki tenaga kerja yang memiliki kemampuan interdisipliner, efisiensi ruangan karena tidak ada atau kecilnya ruangan untuk penyimpanan dan tata letak alat yang terpusat di satu tempat, masalah mutu bahan baku yang bisa terjamin dan pembelian bahan baku yang

Page 30:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

sudah terjadwal sehingga tidak takut kehabisan dan bahan baku selalu dalam keadaan baik.

8.4 Perbedaan Titik Impas

Titik impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan tidak mendapat laba maupun rugi. Jadi dapat dikatakan kondisi pendapatan perusahaan dalam keadaan seimbang.

1. BEP Sistem Konvensional

Keterangan :

X = Unit produk yang harus dijual untuk mencapai laba tertentu

I = Laba sebelum pajak penghasilan

F = Total biaya tetap

P = Harga jual per unit

V = Biaya variabel per unit

2. BEP Sistem JIT

Keterangan :

X1 = Unit produk yang harus dijual untuk mencapai laba tertentu

I = Laba sebelum pajak penghasilan

F1 = Total biaya tetap

X2 = Jumlah kuantitas per basis non unit

V2 = Biaya variabel per basis non unit

P = Harga jual per unit

V1 = Biaya variabel per unit

X = (I + F) / (P - V)

X1 = (I + F1 + X2V2 ) / (P - V1)

Page 31:  · Web viewTUGAS BESAR. PRODUCTION PLANNING AND INVENTORY CONTROL (PPIC) “PT . MUDA KARYA ” DOSEN PENGAMPU : Ika Atsari Dewi, STP, MP. NAMA KELOMPOK 1 : Hananingsih Widya R.(115100300111

DAFTAR PUSTAKA

Siswanto. 2007. Operation Research Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Siagian, Yolanda. 2008. Aplikasi Supplay Chain Management Dalam Dunia Bisnis. Jakarta:

Grasindo.

Aminudin. 2005. Prinsip-prinsip Riset Operasi. Jakarta : Erlangga.

Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.