repository.bsi.ac.id · Web viewSedangkan menurut Jogiyanto dalam (Darmawan & Fauzi, 2013:4-5)...
Transcript of repository.bsi.ac.id · Web viewSedangkan menurut Jogiyanto dalam (Darmawan & Fauzi, 2013:4-5)...
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah
sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai
karakteristik sistem dan daur hidup sistem. Sebuah sistem terdiri atas komponen-
komponen yang terpadu untuk suatu tujuan tertentu.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut (Darmawan & Fauzi, 2013:4) Kita bisa mendefinisikan sistem sebagai kumpulan/grup dari bagian/komponen apa pun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan. Ini berarti kalau tidak ada tujuan, tidak ada sistem atau dapat juga dikatakan sistem diperlukan sebagai pedoman bagi organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Mc Leod dalam (Darmawan & Fauzi, 2013:4) “sistem adalah
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk
mencapai tujuan”.
Sedangkan menurut Jogiyanto dalam (Darmawan & Fauzi, 2013:4-5)
“terdapat dua kelompok pendekatan sistem di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
pendekatan pada prosedur dan pendekatan pada komponen-komponen, serta
elemen-elemen”.
6
7
2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu
(Mustakini, 2014:3-5), yaitu mempunyai komponen-komponen (components),
batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung
(interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran
(objectives) atau tujuan (goal).
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu
kelangsungan hidup dari sistem.
8
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)
untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk
didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data
adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk
sistem komputer panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan
merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
9
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi pengeluaran berupa
barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-
laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil
bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Yakub (Pengantar Sistem Informasi) dalam (Darmawan & Fauzi,
2013:6), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi
tersebut diantaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu,
sistem tertutup, dan sistem terbuka.
1. Sistem abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia
dengan Tuhan.
2. Sistem fisik, adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem
komputerisasi, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pendidikan, sistem
sekolah, dan lain sebagainya.
10
3. Sistem tertentu, adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat
diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluarannya dapat diramalkan.
4. Sistem tak tentu, adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
5. Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi,
atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak
dipengaruhi oleh lingkugan.
6. Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.
2.1.4. Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi
Menurut (Darmawan & Fauzi, 2013:2) Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.
Dari uraian tentang informasi ini ada 3 hal penting yang harus
diperhatikan di sini, yaitu:
1. Informasi merupakan hasil pengolahan data
2. Memberikan makna atau arti
3. Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian.
11
Sedangkan menurut Mc Leod dalam (Darmawan & Fauzi, 2013:2),
mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri:
1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian
tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.
2. Tepat waktu, artinya informasi ini harus tersedia atau ada pada saat informasi
tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka
informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai
tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
4. Lengkap, artinya informasi harus diberikan secara lengkap.
2.1.5. Konsep Dasar Sistem Informasi
Berikut beragam definisi sistem informasi:
1. Turban, McLean, dan Wetherbe dalam (Darmawan & Fauzi, 2013:26)
Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi untuk tujuan yang spesifik.
2. Bodnar dan HopWood dalam (Darmawan & Fauzi, 2013:27)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang
untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.
12
3. Alter dalam (Darmawan & Fauzi, 2013:27)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang,
dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah perusahaan.
2.1.6. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski dalam (Mustakini, 2014:12-14)
mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang
disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan
(input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok
teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali
(controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing
saling berinteraksi satu dengan yang lain-nya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya.
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
13
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3
bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang
yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi
adalah operator komputer, pemrogram, operator pengolah kata, spesialis
telekomunikasi, analis sistem, penyimpan data dan lain sebagainya.
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan
DBMS (Database Management Systems).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya
bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-
kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan
lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
14
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.7. Sistem Informasi Manajemen
Menurut Donald W. Kroeber dalam (Darmawan & Fauzi, 2013:7) bahwa
“Sistem Informasi Manajemen mendukung terhadap aktivitas pengelolaan data
informasi terutama berkaitan dengan sumber informasi, ketepatan informasi, arus
informasi dan perluasan dalam proses pengumpulan informasi”.
2.1.8. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi yang berbasis pada komputer sekarang dikenal dengan
istilah sistem informasi akuntansi atau SIA (accounting information system atau
AIS). Sistem informasi akuntansi (SIA) didefinisikan oleh Stephen A. Moscove
dan Mark G. Simkin dalam (Mustakini, 2014:17) sebagai berikut ini.
SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak keluar dan pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen).
2.1.9. Sistem Penggajian
Menurut (Hery, 2013:306) “Istilah gaji (salaries) biasanya digunakan
untuk pembayaran atas pemakaian jasa karyawan bagian manajerial dan
administrasi. Besarnya gaji yang diterima oleh karyawan dihitung berdasarkan
tarif bulanan, bukan jam-an ataupun harian”.
Menurut (Septiowibowo, 2017) Setiap karyawan yang bekerja akan mendapatkan gaji dari perusahaan. Untuk mengatur penggajian karyawan tersebut diperlukan sistem penggajian. Sistem penggajian merupakan fungsi penting yang menjadi tanggung jawab manajemen sumber daya manusia, dan gaji merupakan pemberian finansial yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka terhadap perusahaan.
15
Menurut Mulyadi dalam (Septiowibowo, 2017) “Sistem penggajian dapat
diartikan sebagai metode yang dipakai dalam menentukan upah yang didapat oleh
pegawai”.
2.1.10. Jurnal
Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan
kebuku besar, harus dicatat dahulu ke dalam jurnal. Bagian terpenting dari sistem
penggajian adalah menentukan jumlah yang harus dibayar kepada pegawai pada
kala tertentu. Jumlah yang diterima secara berkala oleh pegawai terdiri dari gaji
atau upah pokok yang ditambah dengan tunjangan-tunjangan yang diberikan
dalam bentuk uang.
Menurut (Ismail, 2015:3) Jurnal merupakan aktivitas pertama yang dilakukan dalam mencatat setiap transaksi keuangan. Atas dasar dokumen, maka dibuat jurnal (input data sesuai dengan dokumen ke dalam komputer) sesuai dengan nomor akun atau nomor sub-akun. Informasi yang diperoleh dari penyusunan jurnal adalah berupa jurnal umum dan jurnal khusus.
Adapun jurnal penggajian yang merupakan catatan beban gaji yang telah
dikeluarkan perusahaan. Jurnal untuk pencatatan penggajian tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Pencatatan jurnal sebelum gaji dibayarkan:
Biaya Gaji xxx
Hutang Gaji xxx
2. Pencatatan jurnal gaji yang sudah dibayarkan:
Biaya Gaji xxx
Kas xxx
16
2.1.11. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2013:28) “Model SDLC air terjun
(waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur
hidup klasik (classic life cycle)”.
Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak
secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian,
dan tahap pendukung (support).
Berikut adalah gambar model air terjun:
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2013:29-30)
Gambar II.1.
Ilustrasi model waterfall
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
17
2. Desain
desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini
mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
4. Pengujian
pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau
pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis
18
spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk
membuat perangkat lunak baru.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Adapun peralatan pendukung yang dimaksud untuk merancang model
sistem yang baru pada penulisan Tugas Akhir ini adalah:
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2013:133) “UML (Unified Modeling
Language) adalah salah standart bahasa yang banyak digunakan di dunia industri
untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.
Pada UML 2.3 yang terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan
dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat
dilihat pada gambar di bawah.
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2013:140-141)
Gambar II.2.
Diagram UML
19
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.
1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada
sebuah sistem.
3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar
subsistem pada suatu sistem.
2.2.2. Use Case Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2013:155) “Use case atau diagram use
case merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior) sistem informasi yang
akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.
2.2.3. Activity Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2013:161) Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
2.2.4. Sequence Diagram
Menurut (Gata & Gata, 2013:7) “Sequence diagram menggambarkan
kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan
pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek”.
20
2.2.5. Deployment Diagram
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2013:154) “Diagram deployment atau
deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi
aplikasi”.
2.2.6. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2013:50) “ERD dikembangkan
berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk
pemodelan basis data relasional”.
ERD biasanya memiliki hubungan yang binary (satu relasi menghubungkan dua
buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi
ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi
menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang
tidak mengizinkan hubungan ternary atau N-ary. Berikut adalah contoh bentuk
hubungan relasi dalam ERD:
Tabel II.1.
Bentuk hubungan relasi dalam ERD
Nama Gambar
Binary
Ternary
21
N-ary
Sumber: (Sukamto & Shalahuddin, 2013:51-52)
2.2.7. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Ladjamudin dalam (Septiowibowo, 2017) “Logical Record
Structure (LRS) merupakan hasil transformasi ERD ke LRS yang melalui proses
kardinalitas dan menghasilkan atribut-atribut yang saling berelasi”.
Aturan pokok dalam melakukan transformasi E-R Diagram ke logical
record structure sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi perhatian utama
pada langkah transformasi dengan proses kardinalitas, yang terdiri dari tiga
kardinalitas yaitu sebagai berikut Ladjamudin dalam (Septiowibowo, 2017):
1. One to One
Yaitu proses kardinalitas yang panahnya lebih diarahkan di entity dengan
jumlah atribut yang lebih sedikit.
2. One to many
Relasi harus digabungkan dengan entity pada pihak many, dan tidak perlu
melihat banyak sedikitnya pada entity tersebut.
3. Many to many
Yaitu proses kardinalitas pada relationship berubah status menjadi file
konektor, sehingga baik entity maupun relasi akan menjadi struktur record
sendiri.
22
2.2.8. Basis Data
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2013:43) “Sistem basis data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah
diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.
Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat
diakses dengan mudah dan cepat.