€¦ · Web viewResume Checklist and Resource…………………………………………………… ………....Page 4. Careers and Majors
craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewRESUME...
Transcript of craniumfkunej.comcraniumfkunej.com/./assets/document/praktikum/Praktikum... · Web viewRESUME...
RESUME PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI SISTEM RESPIRASI
TUTOR F
Preparat yang tersedia :
1. Lobar Pneumonia2. Lymfadentitis TB3. Edema Paru4. Papillary CA Thyroid5. CA Paru6. Polip Nasi
1. LOBAR PNEUMONIA
Penebalan septum intraalveolar
Infiltrasi PMN
Clear Zone
Lobar Pneumoni- Termasuk inflamasi akut- Patogenesis : sebagian atau seluruh lobus dari rongga udara atau ruang interstitial secara
homogen terisi eksudat . Daerah yang tidak terisi eksudat dinamakan Clear Zone- Ciri Makroskopis :
a. Warna lebih pucat seperti hati b. Terdapat cairan fibrinous
- Ciri Mikroskopis:a. Septum edema berisi leukosit sehingga warnanya merah dan ungu
2. Limfadentitis TB
Adhesi pada kulit yang berdekatan dengan limfe node menyebabkan kulit berubah warna menjadi
keunguan. Nekrosis perkejuan disebabkan karena aktivitas M.tuberculosis yang melubangi paru-paru.
M.tuberculosis adalah bakteri aerob sehingga membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya.
Pembengkakan limfe node terjadi karena meningkatnya aktivitas limfosit dan makrofag sebagai respon
terhadap antigen dan infiltrasi sel-selinflamasi pada infeksi (MohapatradanJanmeja, 2009).
Jones dan Campbell mengklasifikasikan limfadenitis tuberkulosis menjadi 5 tahap, yaitu:
1. Tahap pertama adalah hiperplasia reaktif non-spesifik yang ditandai dengan
limfenode yang membesar, tegas, dan mobil.
2. Tahap kedua adalah limfenode melekat pada jaringan disekitarnya.
3. Tahap ketiga adalah pelunakan pusat limfenode akibat pembentukan abses.
4. Tahap keempat adalah pembentukan collar-studabscess.
5. Tahap kelima adalah pembentukan saluran sinus.
(MohapatradanJanmeja, 2009).
3. Edema Paru
Edema paru akan mempengaruhi kemampuan mekanik dan pertukaran gas di paru dengan berbagai mekanisme. Produksi lapisan surfaktan terganggu karena alveoli terendam cairan, serta adanya protein dan sel debris. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan tegangan permukaan pada alveoli, sehingga memudahkan terjadi kolaps (atelektasis). Adanya penumpukan cairan berlebihan di ruang intestisial juga mengurangi kelenturan paru dan mempermudah kolaps alveoli dan saluran respiratorik kecil. Resistensi jalan napas juga meningkat akibat kompresi saluran respiratorik kecil oleh cairan dan penumpukan cairan di interstisial peribronkial. Efek ini bersama-sama akan mengurangi komplians paru dan meningkatkan resistensi jalan napas yang secara langsung meningkatkan kerja pernapasan, akhirnya terjadi kelelahan otot respiratorik, dan terjadi gagal napas. Pada edema paru, terjadi gangguan pertukaran gas. Pada edema interstisial, pertukaran gas hanya sedikit terganggu karena membran kapiler mencegah penumpukan cairan, tetapi pada edema alveoli pertukaran gas sangat terganggu secara bermakna. Terjadi ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (V/Q) karena terdapat unit paru yang tidak mengembang akibat terendam cairan, atau karena obstruksi saluran respiratorik, sehingga aliran darah ke unit paru yang tidak mengembang akan berkurang karena vasokonstriksi akibat hipoksia.
Infiltrasi serous
Infiltrasi MN
4. PAPILARI CARCINOMA THYROID
5. CA PARU (preparat : karsinoma sel squamosa)Jenis Ca paru ada 3, diantaranya :- karsinoma sel squamosa, - adenokarsinoma; dan- small-cell karsinoma.
Gambaran mikroskopis :- Parenkim paru membentuk pulau-pulau sel ganas; mengumpul-ngumpul.- Tampak sel-sel yang alami anaplasia.
Patogenesis : Parenkim paru memiliki epitel kolumnar bersilia sering terpapar zat iritan akibatnya = 1) Terjadi metaplasia menjadi sel epitel squamosa.2) Mutasi gen terjadi anaplasia terjadi Ca.
Ciri sel anaplasi :1) Rasio nukleus& sitoplasma jadi besar, yaitu 1 : 1 (bulat besar)
Normalnya, nukleus berukuran lebih kecil dibanding sitoplasma.2) Nukleus hiperkromatin atau tampak lebih gelap
Terjadi akibat aktivitas pembelahan oleh nukleus yang ↑ (hiperaktif nukleus).3) Tampak sel yang mengalami mitosis
Gambaran dimana dalam 1 sel, tampak ada 2 nukleus atau ada sekat yangmenandakan 2 nukleus siap membelah.
4) Nukleolus (anak inti) prominen/terlihat Normalnya, nukleolus tidak tampak.
Pulau Keganasan
Keratin Pearl
6. POLIP NASI
POLIP NASI
EDEMA LAMINA PROPRIA
POLIP NASI
INFILTRASI LEUKOSIT
(EOSINOFIL)
POLIP NASI
PENEBALAN MEMBRAN
BASALIS
POLIP NASI
METAPLASIA SQUAMOSA
Secara mikroskopik didapatkan perubahan struktur epitel1. Hiperplasia sel goblet,2. Metaplasia skuamosa3. InfIltrasi sel-sel radang seperti eosinofIl, limfosit dan sel plasma. 4. Edema hebat lamina propria disertai dengan akumulasi matriks protein5. Penebalan membran basal.