titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau...

48
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laktasi 2.1.1 Pengertian Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi bertujuan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapat kekebalan tubuh secara alami (Ambarwati, 2010). 2.1.2 Fisiologi Laktasi Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan mekanik, saraf dan beberapa jenis hormon. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu : 1. Pembentukan kelenjar payudara a. Masa kehamilan 8

Transcript of titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau...

Page 1: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Laktasi

2.1.1 Pengertian

Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI

diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi

merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk

manusia. Masa laktasi bertujuan untuk meningkatkan pemberian ASI

eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun

secara baik dan benar serta anak mendapat kekebalan tubuh secara alami

(Ambarwati, 2010).

2.1.2 Fisiologi Laktasi

Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu

interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan mekanik, saraf dan

beberapa jenis hormon. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI

dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :

1. Pembentukan kelenjar payudara

a. Masa kehamilan

Pada permulaan kehamilan terjadi peningkatan yang jelas

dari duktus yang baru, percabangan dan lobulus, yang

dipengaruhi oleh hormon plasenta dan korpus luteum. Hormon

yang ikut membantu mempercepat pertumbuhan adalah prolaktin,

8

Page 2: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

9

laktogen plasenta, karionik gonadotropin, insulin, kortisol,

hormon tiroid, hormon paratoroid, hormon pertumbuhan.

b. Pada 3 bulan kehamilan

Prolaktin dari adenohipofise / hipofise anterior mulai

merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan air susu yang

disebut kolostrum. Pada masa ini pengeluaran kolostrum masih

dihambat oleh estrogen dan progesterone, tetapi jumlah prolaktin

meningkat hanya aktivitas dalam pembuatan kolostrum yang

ditekan.

c. Pada trimester kedua kehamilan

Laktogen plasenta mulai merangsang untuk pembuatan

kolostrum. Keaktifan dari rangsangan hormon terhadap

pengeluaran air susu telah didemontrasikan kebenaranya bahwa

seorang Ibu yang melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana

bayinya meninggal, tetap keluar kolostrum.

2. Produksi ASI

Pada proses laktasi tedapat 2 refleks yang berperan yaitu refleks

prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat perangsangan puting

karena isapan bayi.

a. Refleks prolaktin

Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk

membuat kolostrum terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin

dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca

persalinan, yaitu saat lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi

Page 3: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

10

korpus luteum maka estrogen dan progesteron menjadi

berkurang. isapan bayi akan merangsang puting susu dan kalang

payudara, karena ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai

reseptor mekanik. Isapan bayi akan merangsang puting susu dan

kalang payudara, karena ujung saraf sensoris yang berfungsi

sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke

hipotalamus malalui medulla spinalis hipotalamus dan akan

menekan pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan

sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi

prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang

hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini

merangsang sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.

Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan

setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat

tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan

bayi, namun pengeluaran ASI tetap berlangsung. Produksi

hormon prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti anastesi,

operasi, stress atau pengaruh psikis, hubungan seks, rangsangan

puting susu. Sedangkan keadaan yang menghambat pengeluaran

hormon prolaktin adalah gizi ibu yang jelek serta penggunaan

obat-obatan (KB).

b. Refleks aliran (let down refleks)

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise

anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke

Page 4: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

11

hipofise posterior yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui

aliran darah, hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan

kontraksi. Kontaraksi dari sel akan memeras air susu yang telah

terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus dan

selanjutnya mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut

bayi.

Faktor yang meningkatkan let down refleks adalah; melihat

bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk

menyusui bayi. Sedangkan faktor yang menghambat refleks let

down adalah keadaan bingung / pikiran kacau, takut dan cemas.

3. Pengeluaran ASI

Apabila bayi disusui maka gerakan menghisap yang berirama

akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat pada glandula

pituitaria posterior sehingga keluar hormon oksitosin. Hal ini

menyebabkan sel-sel miopitel disekitar alveoli akan berkontraksi dan

mendorong ASI masuk alam pembuluh ampula. Pengeluaran oksitosin

selain dipengarui oleh isapan bayi, juga oleh reseptor yang terletak

pada duktus. Bila duktus melebar, maka secara reflektoris oksitosin

dikeluarkan oleh hipofisis.

2.1.3 Mekanisme Menyusui

Proverawati (2009), mengemukakan bahwa bayi yang sehat

mempunyai 3 refleksi intrinsik, yang diperlukan untuk berhasilnya

menyusui seperti;

1. Refleks mencari (rooting refleks)

Page 5: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

12

Payudara ibu yang menempel pada pipi atau daerah sekeliling

mulut merupakan rangsangan yang menimbulkan refleks mencari

pada bayi. Ini menyebabkan kepala bayi berputar menuju puting susu

yang menempel dan diikuti dengan membuka mulut dan kemudian

puting susu ditarik masuk ke dalam mulut.

2. Refleks mengisap (sucking refleks)

Refleks ini timbul apabila bagian kanker limfomamaligna (kanker

kelenjar).

Komponen gizi ASI paling lengkap termasuk protein, lemak,

karbohidrat, mineral, vitamin dan zat penting lain yang belum

terungkap sehingga kecukupan gizi bayi tercapai. ASI adalah cairan

hidup yang mampu diserap dan digunakan tubuh bayi secara cepat,

sehingga pertumbuhan dan perkembangan bayi akan berlangsung

normal, sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan. Manfaat ini

tetap diperoleh meski status gizi ibu kurang. Pemberian ASI

membantu perkembangan rahang dan pertumbuhan gigi karena

gerakan menghisap mulut bayi pada payudara atas (palatum) mulut

bayi tersentuh oleh puting. Agar puting mencapai palatum maka

sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi. Dengan demikian

sinus laktiferus yang berada di bawah areola tertekan antara gusi,

lidah dan palatum sehingga ASI keluar.

3. Refleks menelan (swallowing refleks)

Refleks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI, maka akan

timbul mekanisme menelan masuk ke lambung.

Page 6: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

13

2.1.4 Manfaat Pemberian ASI / Menyusui

Menurut Ambarwati (2010), pemberian ASI tidak hanya bermanfaat

untuk bayi saja tetapi juga untuk ibu, keluarga dan negara.

1. Manfaat pemberian ASI untuk bayi

a. Kesehatan

Kandungan antibody yang terdapat dalam ASI tetap ampuh di

segala zaman. Karenanya bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih

sehat dan lebih kuat dibanding yang tidak mendapat ASI. ASI

juga mampu mencegah terjadinya

Manfaat ASI untuk kesehatan lainnya adalah bayi terhindar

dari alergi, mengurangi kejadian karies dentist dan kejadian

malokulasi yang disebabkan oleh pemberian susu formula.

b. Kecerdasan

Dalam ASI terkandung docosahexaenoic acid (DHA) terbaik,

selain laktosa yang berfungsi untuk mielinisasi otak yaitu proses

pematangan otak agar dapat berfungsi optimal. Selain itu pada

saat dilakukan pemberian ASI terjadi proses stimulasi yang

merangsang terjalinnya jaringan saraf dengan lebih banyak.

c. Emosi

Saat menyusui, bayi berada dalam dekapan ibu. Ini akan

merangsang terbentuknya EI (Emotional Intelegence). Selain itu

ASI merupakan wujud curahan kasih sayang ibu pada bayi.

2. Manfaat pemberian ASI untuk ibu

a. Aspek kesehatan ibu

Page 7: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

14

Isapan bayi pada payudara akan merangsang pembentukan

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi

uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.

Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan

mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian

karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah

daripada ibu ynag tidak menyusui. Mencegah kanker hanya dapat

diperoleh ibu yang memberikan ASI secara eksklusif.

b. Aspek kontrasepsi

Isapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung saraf

sensorik sehingga post anterisor hipofise mengeluarkan prolaktin.

Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen

akibatnya tidak ada ovulasi. Menjarangkan kehamilan, pemberian

ASI memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6

bulan pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI saja

(eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali.

c. Aspek penurunan berat badan

Ibu yang menyusui secara eksklusif tenyata lebih mudah dan

lebih cepat kembali ke berat badan semula seperti sebelum hamil.

Pada saat hamil, badan bertambah berat, selain karena ada janin

juga karena penimbunan lemak pada tubuh. Cadangan lemak ini

sebetulnya memang disiapakan sebagai sumber tenaga dalam

produksi ASI. Pada saat menyusui tubuh akan menghasilkan ASI

lebih banyak sehingga timbunan lemak yang berfungsi sebagai

Page 8: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

15

cadangan tenaga akan terpakai. Logikanya, jika timbunan lemak

menyusut, berat badan ibu akan segera kamebali seperti sebelum

hamil.

d. Aspek psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,

tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan,

rasa yang dibutuhkan oleh sesama manusia.

3. Manfaat pemberian ASI untuk keluarga

a. Aspek ekonomi

ASI tidak perlu dibeli sehingga uang yang seharusnya

digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk

keperluan lain. Selain itu, penghematan juga disebabkan karena

bayi yang mendapat ASI lebh jarang sakit sehingga mengurang

biaya berobat.

b. Aspek psikologi

Kebahagiaan keluarga bertambah karena kelahiran lebih

jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat

mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.

c. Aspek kemudahan

Menyusui sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja

dan kapan saja. Keluarga tidak perlu menyiapkan air, botol, susu

formula dan sebagainya.

4. Manfaat pemberian ASI untuk negara

a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

Page 9: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

16

Adanya faktor protektif dan nutrien dalam ASI menjamin

status gizi bayi baik sehingga kesakitan dan kematian anak

menurun.

b. Menghemat devisa negara

ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua

ibu menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp

8,6 miliar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula.

c. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit

Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung

akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi

komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi

biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang

mendapat ASI lebih jarang sakit dibanding anak yang mendapat

susu formula.

d. Peningkatan kualitas penerus bangsa

Anak yang mendapat ASI akan bertumbuh dan berkembang

optimal sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.

2.1.5 Teknik Pemberian ASI

Pengertian teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI

kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi yang benar (Dewi,

2011).

1. Posisi dan perlekatan menyusui

Hal terpenting dalam posisi menyusui adalah ibu merasa nyaman

dan rileks. Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui

Page 10: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

17

yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri, atau

berbaring.

Gambar 2.1 Posisi Menyusui Sambil Berdiri Gambar 2.2 Posisi Menyusui Sambil

Duduk

(Dewi, 2011) ` (Dewi, 2011)

Gambar 2.3 Posisi Menyusui Sambil Rebahan

(Dewi, 2011)

Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti

ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakan disamping kepala ibu dengan

posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara

Page 11: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

18

seperti memegang bola bila disusui bersamaan, di payudara kiri dan

kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada

ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak

tersedak.

Gambar 2.4

Posisi Menyusui Bayi Pada Kondisi

Normal(Proverawati,2009).

Gambar 2.5

Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir Yang Benar

di RuangPerawatan(Proverawati,2009).

Gambar 2.6. Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir Yang Benar di Rumah(Proverawati,2009).

Gambar 2.7

Posisi Menyusui Bayi Bila ASI Penuh

(Proverawati ,2009).

Gambar 2.8

Posisi Menyusui Bayi Kembar Secara

Bersamaan (Proverawati,2009).

Page 12: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

19

2. Langkah menyusui

Menurut Dewi (2011), beberapa langkah menyusui yang benar

adalah sebagai berikut :

a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan

oleskan disekitar puting, duduk atau berbaring dengan santai.

b. Ibu harus mencari posisi nyaman, biasanya duduk tegak ditempat

tidur/kursi. Ibu harus merasa rileks.

c. Lengan ibu menopang kepala, dan seluruh badan bayi (kepala dan

tubuh berada dalam garis lurus), muka bayi menghadap ke

payudara ibu, hidung bayi di depan puting susu ibu. Posisi bayi

harus sedemikian rupa sehingga perut bayi menghadap perut ibu.

Bayi seharusnya berbaring miring dengan seluruh tubuhnya

menghadap ibu. Kepalanya harus sejajar dengan tubuhnya, tidak

melengkung ke belakang/menyamping, telinga, bahu, dan

panggul bayi berada dalam satu garis lurus.

Gambar 2.9. Cara Meletakan Bayi (Proverawati,2009).

d. Ibu mendekatkan bayi ke tubuhnya (muka bayi ke payudara ibu)

dan mengamati bayi yang siap menyusu; membuka mulut,

bergerak mencari dan menoleh. Bayi harus berada dekat dengan

payudara ibu. Ibu tidak harus mencondongkan badan dan bayi

tidak merenggangkan lehernya untuk mencapai puting susu.

Page 13: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

20

e. Ibu menyentuhkan bibir bayi ke puting susunya menunggu

sampai mulut bayi terbuka lebar kemudian mengarahkan mulut

bayi ke puting susu ibu hingga bibir bayi dapat menangkap puting

susu tersebut. Ibu memegang payudara dengan satu tangan

dengan cara meletakan empat jari di bawah payudara dan ibu jari

di atas payudara. Ibu jari dan telunjuk harus membentuk huruf C.

Semua jari ibu tidak boleh terlalu dekat dengan areola.

Gambar 2.10 Gambar 2.11

Cara Memegang Payudara Cara Merangsang mulut bayi

(Proverawati,2009) (Proverawati,2009).

f. Pastikan bahwa sebagian besar areola masuk ke dalam mulut

bayi. Dagu rapat ke payudara ibu dan hidungnya menyentuh

bagian atas payudara. Bibir bawah bayi melengkung keluar.

Gambar 2.12 Perlekatan Bayi Pada Puting Susu (Proverawati,2009)

Page 14: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

21

g. Jika bayi sudah selesai menyusu, ibu mengeluarkan puting dari

mulut bayi dengan cara memasukan jari kelingking ibu diantara

mulut dan payudara.

h. Menyendawakan bayi dengan menyandarkan bayi di pundak atau

menelungkupkan bayi melintang kemudian menepuk punggung

bayi.

3. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

Proverawati (2009), mengemukakan bahwa menyusui dengan

teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi

lecet dan ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi

produksi ASI selanjutnya bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah

menyusu dengan benar maka akan memperlihatkan tanda sebagai

berikut :

a. Bayi tampak tenang

b. Badan bayi menempel pada perut ibu

c. Mulut bayi terbuka lebar

d. Dagu bayi menempel pada payudara ibu

e. Sebagian areola masuk ke dalam mulut bayi, areola bawah lebih

banyak yang masuk

f. Hidung bayi mendekati dan seringkali menyentuh payudara ibu

g. Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin areola (tidak hanya

puting susu saja) lingkar areola atas terlihat lebih banyak bila

dibandingkan dengan lingkar areola bawah

h. Lidah bayi menopang puting dan areola bagian bawah

Page 15: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

22

i. Bibir bayi melengkung keluar

j. Bayi tempak menghisap kuat dengan irama perlahan

k. Puting susu tidak terasa nyeri

l. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

m. Kepala bayi agak menengadah

n. Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang

disertai dengan berhenti sesaat

4. Lama dan frekuensi menyusui

Menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan

menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila

bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing,

kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah

merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan

satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan

kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola

yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu

setelah 1 – 2 minggu kemudian (Soetjiningsih, 2002).

Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena

isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI

selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi

akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja

dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering

Page 16: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

23

disusukan akan memicu produksi ASI sebagai hasil dari efek prolaktin

(Soetjiningsih, 2002).

Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka

sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara.

Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa

kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui,

dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan.

2.1.6 Faktor yang mempengaruhi pemberian ASI

1. Perubahan sosial budaya

a. Ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya

b. Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang memberikan

susu botol

c. Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya

2. Faktor psikologis

a. Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita

b. Tekanan batin

3. Faktor fisik Ibu

Ibu sakit, misalnya mastitis, panas dan sebagainya

4. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang

mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI

5. Meningkatnya promosi susu formula sebagai pengganti ASI

6. Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri

yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu formula.

(Soetjiningsih,2002)

Page 17: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

24

2.1.7 Tanda Bayi Cukup ASI

Menurut Dewi (2011), bayi usia 0-6 bulan, dapat dinilai mandapat

kecukupan ASI bila mencapai keadaan sebagai berikut :

1. Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapat

ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama.

2. Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering dan warna menjadi

lebih mudah pada hari ke 5 setelah lahir.

3. Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali sehari

4. Ibu dapat mendengarkan pada saat bayi menelan ASI

5. Payudara terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis

6. Warna bayi merah, dan kulit terasa kenyal

7. Pertumbuhan berat badan dan tinggi badan bayi sesuai dengan grafik

pertumbuhan

8. Perkembangan motorik baik (bayi aktif dan motoriknya sesuai dengan

rentang usianya)

9. Bayi kelihatan puas, sewaktu saat lapar akan bangun dan tidur dengan

cukup

10. Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tertidur

pulas.

2.1.8 Petunjuk Untuk Mengetahui Produksi ASI

Menurut Inung (2009), untuk mengetahui produksi ASI, kriteria yang

dipakai sebagai patokan untuk mengetahui jumlah ASI cukup atau tidak

yaitu :

1. ASI keluar sejak hari pertama pasca persalinan

Page 18: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

25

2. ASI keluar memancar saat hari pertama pasca persalinan

3. Tetesan susu dari payudara sebelum bayi mulai memperoleh susu dari

payudara ibu dan susu memeres dari payudara lain yang sedang tidak

diisap bayi.

4. ASI yang banyak dapat merembes melalui puting susu

5. Bayi menghisap dan menelan pada payudara secara terus menerus

6. Sebelum disusukan payudara terasa tegang dan setelah disusukan

payudara terasa lunak.

2.1.9 Faktor yang mempengaruhi produksi ASI

Menurut Dewi (2011), ibu yang normal akan menghasilkan ASI kira-

kira 550-1000 ml setiap hari, jumlah ASI tersebut dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor sebagai berikut :

1. Makanan

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan

ibu, apabila makanan ibu secara teratur dan cukup mengandung gizi

yang diperlukan akan mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar

pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan

yang cukup. Untuk membentuk produksi ASI yang baik makanan ibu

harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak, dan vitamin serta

mineral, yang cukup selain itu ibu dianjurkan minum lebih banyak

kurang lebih 8-12 gelas per hari.

Bahan makanan yang dibatasai untuk ibu menyusui :

a. Yang merangsang seperti cabe, merica, jahe, kopi, alkohol.

Page 19: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

26

b. Yang membuat kembung seperti ubi, singkong, kool sawi dan

daun bawang

c. Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak.

2. Ketenangan jiwa dan pikiran

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, ibu yang

selalu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai

bentuk ketegangan emosional akan menurunkan volume ASI bahkan

tidak akan terjadi produksi ASI. Untuk memproduksi ASI yang baik

harus dalam keadaan tenang.

3. Penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi khususnya yang mengandung

estrogen dan progesteron berkaitan dengan penurunan volume dan

durasi ASI, sebaliknya bila pil hanya mengandung progestin maka

tidak ada dampak terhadap produksi ASI.

4. Perawatan payudara

Perawatan payudara yang dimulai dari kehamilan bulan ke 7-8

memegang peranan penting dalam menyusui bayi. Payudara yang

terawat akan memproduksi ASI yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan bayi dan dengan perawatan payudara yang baik, maka

puting susu tidak akan lecet sewaktu dihisap bayi.

5. Faktor aktivitas/istirahat

Kondisi kelelahan akibat aktivitas serta kondisi kurang istirahat

akan memberikan efek kelemahan pada sistem yang terkait dalam

Page 20: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

27

proses laktasi dengan demikian pembentukan dan pengeluaran ASI

berkurang.

6. Faktor isapan anak

Isapan mulut bayi akan menstimulus hipotalamus pada bagian

hipofisis anterior dan posterior. Hipofisis anterior menghasilkan

rangsangan (rangsangan prolaktin) untuk meningkatkan sekresi

prolaktin. Prolaktin bekerja pada kelanjar susu (alveoli) untuk

memproduksi ASI. Isapan bayi tidak sempurna, frekuensi menyusui

yang jarang serta puting susu ibu yang sangat kecil akan membuat

produksi hormon oksitosin dan hormon prolaktin akan terus menurun

dan produksi ASI terganggu.

7. Berat lahir bayi dan usia kehamilan saat persalinan

Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi produksi ASI.

Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang

dari 36 minggu), dan dengan berat badan yang kurang, sangat lemah

dan tidak mampu menghisap secara efektif sehingga produksi ASI

lebih rendah dari pada bayi yang lahir tidak prematur atau yang lahir

dengan berat badan normal (>2.500 gr). Lemahnya kemampuan

menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang

rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.

8. Konsumsi alkohol dan rokok

Merokok dan konsumsi alkohol dapat mengurangi produksi ASI

karena akan mengganggu hormon prolaktin dan oksitosin untuk

Page 21: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

28

produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin

dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.

2.1.10 Masalah Menyusui

1. Puting susu nyeri

Umumnya ibu akan merasa nyeri pada waktu awal menyusui.

Perasaan sakit ini akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi

mulut bayi dan putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera

hilang.

Cara menanganinya:

1) Pastikan posisi menyusui sudah benar.

2) Mulailah menyusui pada puting susu yang tidak sakit, guna

membantu mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.

3) Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan di puting

susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai

puting susu kering.

2. Puting susu lecet

Puting susu terasa nyeri bila tidak ditangani dengan benar akan

menjadi lecet. Umumnya menyusui akan menyakitkan dan kadang-

kadang mengeluarkan darah. Puting susu lecet ini sering terjadi saat

minggu pertama setelah bayi lahir, hal ini biasanya disebabkan karena:

1) Kesalahan dalam teknik menyusui, yaitu bayi hanya menyusu

pada putting susu saja tidak sampai ke aerola

2) Adanya monilisir pada mulut bayi yang menular pada puting susu

ibu

Page 22: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

29

3) Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim atau zat iritan lainnya

untuk mencuci puting susu

4) Bayi dengan tali lidah (frenulum lingue) yang pendek,

menyebabkan bayi hanya dapat mengisap sampai puting susu ibu

saja

5) Ibu menghentikan menyusu kurang hati-hati.

Cara menanganinya:

1. Cari penyebab puting susu lecet.

2. Obati penyebab puting susu lecet terutama perhatikan posisi

menyusui.

3. Kerjakan semua cara-cara menangani susu nyeri diatas tadi.

4. Ibu dapat terus memberikan ASInya pada keadaan luka tidak

begitu sakit.

5. Olesi puting susu dengan ASI akhir (hind milk), jangan sekali-

kali memberikan obat lain, seperti krim, salep dan lain-lain.

6. Puting susu yang sakit dapat diistirahatkan untuk sementara

waktu kurang lebih 1 x 24 jam, dan biasanya akan sembuh sendiri

dalam waktu sekitar 2 x 24 jam.

7. Selama puting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap

dikeluarkan dengan tangan, dan tidak dianjurkan dengan alat

pompa karena nyeri.

8. Cuci payudara sekali saja sehari dan tidak dibenarkan untuk

menggunakan dengan sabun.

Page 23: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

30

9. Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui pada payudara yang

sakit untuk sementara untuk memberi kesempatan lukanya

menyembuh.

10. Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan (jangan

dengan pompa ASI) untuk tetap mempertahankan kelancaran

pembentukan ASI.

11. Berikan ASI perah dengan sendok atau gelas

Jangan menggunakan dot.

12. Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula-mula

dengan waktu yang lebih singkat.

13. Bila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke puskesmas.

3. Payudara bengkak

Pada hari-hari pertama (sekitar 2 - 4 jam) payudara sering terasa

penuh dan nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara

bersamaan dengan ASI mulai diproduksi dalam jumlah banyak.

Penyebab bengkak :

a. Posisi mulut bayi dan putting susu ibu salah.

b. Produksi ASI berlebihan.

c. Terlambat menyusui.

d. Pengeluaran ASI yang jarang.

e. Waktu menyusui yang terbatas.

Perbedaan payudara penuh dan payudara bengkak adalah :

a. Payudara penuh : rasa berat pada payudara, panas dank eras. Bila

diperiksa ASI keluar dan tidak ada demam.

Page 24: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

31

b. Payudara bengkak : payudara oedema, sakit, putting susu

kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan bila diperiksa/

diisap ASI tidak keluar. Badan biasa demam setelah 24 jam.

Untuk mengetahui maka diperlukan : menyusui dini, perlekatan yang

baik, menyusui “on demand”. Bayi harus lebih sering disusui. Apabila

terlalu tegang, atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI

dikeluarkan dahulu, agar ketegangan menurun.

Untuk merangsang reflex oksitosin maka dilakukan:

a. Kompres panas untuk mengurangi rasa sakit.

b. Ibu harus rileks.

c. Pijat leher dan punggung belakang (sejajar daerah payudara).

d. Pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat pelan-pelan

kearah tengah).

e. Stimulasi payudara dan putting.

f. Kompres dingin pasca menyusui, untuk mengurangi oedema.

g. Pakailah BH yang sesuai.

h. Bila terlalu sakit dapat diberikan obat analgetik.

Cara mengatasinya :

a. Susui bayi semaunya dia sesering mungkin tanpa jadwal dan

tanpa batas waktu.

b. Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan

atau pompa ASI yang efektif.

Page 25: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

32

c. Sebelum menyusui untuk merangsang reflek oksitosin dapat

dilakukan : kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit, massage

payudara, massage leher dan punggung.

d. Setelah menyusui, kompres air dingin untuk mengurangi oedema.

4. Mastitis atau abses payudara

Mastitis adalah peradangan pada payudara. Payudara menjadi

merah, bengkak kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh

meningkat. Di dalam terasa ada masa padat (lump), dan diluarnya

kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu

setelah persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang

berlanjut. Keadaan ini disebabkan kurangnya ASI diisap/dikeluarkan

atau pengisapan yang tak efektif. Dapat juga karena kebiasaan

menekan payudara dengan jari atau karena tekanan baju/BH.

Tindakan yang dapat dilakukan:

a. Kompres hangat/panas dengan pemijatan.

b. Rangsangan oksitosin, dimulai pada payudara yang tidak sakit

yaitu stimulasi puting susu, pijat leher punggung, dll.

c. Pemberian antibiotik : Flucloxacilin atau erythromycin selama 7-

10 hari.

d. Bila perlu bisa diberikan istirahat total dan obat untuk pengilang

rasa nyeri.

e. Kalau terjadi abses sebaiknya tidak disusukan karena mungkin

perlu tindakan bedah

(Maryunani, 2009).

Page 26: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

33

2.2. Air Susu Ibu (ASI)

2.3.1 Pengertian

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur

kebutuhan bayi fisik, psikologisosial maupun spiritual. ASI mengandung

nutrisi, hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti

inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan

(Hubertin, 2003).

ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi

kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan

serangan penyakit. Keseimbangan zat gizi dalam air susu ibu berada pada

tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh

bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan

sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel otak dan perkembangan

sistem saraf (Yahya, 2007).

2.3.2 Komposisi ASI

1. Mengandung zat gizi (nutrien)

Menurut Dewi (2011), ASI mengandung zat yang sangat

dibutuhkan bayi, yang terdiri dari:

a. Lemak

Lemak merupakan sumber kalori (energi) utama dalam ASI

dengan kadar yang cukup tinggi, yaitu sebesar 50%. Lemak ASI

juga merupakan komponen zat gizi yang sangat bervariasi, tetapi

mudah diserap oleh bayi karena sudah berbentuk emulsi. Lemak

ASI terdiri dan trigliserida (98- 99%). Enzim lipase yang terdapat

Page 27: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

34

dalam sistem pencernaan bayi dan ASI akan mengurangi

trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak. Salah satu

keunggulan lemak ASI adalah kandungan asam lemak esensial,

yaitu docosahexaenoic acid (DHA) dan arachidnoic acid (AA).

Selain itu juga mengandung kadar kolesterol yang tinggi.

b. Karbohidrat

Karbohidrat utama (kadarnya paling tinggi) dalam ASI

adalah lactose yang mempertinggi penyerapan kalsium yang

dibutuhkan bayi.

c. Protein

Keistimewaan protein dalam ASI dapat dilihat dari rasio

protein whey = 60:40. Selain itu, protein ASI mempunyai

kandungan alfa-laktabumin, asam amino esensial taurin yang

tinggi, serta kadar poliamin dan nukleotid yang penting untuk

sintesis protein pada ASI yang tinggi.

d. Mineral

ASI mengandung mineral lengkap. Total mineral selama

laktasi adalah konstan. Fa dan Ca paling stabil, tidak terpengaruh

diet ibu. Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama

kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan fosfat. Bayi

yang diberi ASI tidak akan menerima pemasukan suatu muatan

garam yang berlebihan sehingga tidak memerlukan air tambahan

di bawah kondisi umum.

e. Air

Page 28: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

35

Sekitar 88% ASI terdiri atas ASI yang berguna melarutkan

sat-sat yang terdapat didalamnya sekaligus juga dapat meredakan

rangsangan haus dari bayi.

f. Vitamin

Kandungan vitamin dalam ASI adalah lengkap, vitamin A, D

dan C cukup. Sementara itu, golongan vitamin B kecuali

riboflafin dan asam penthpthenik lebih kurang.

1) Vitamin A; air susu manusia yang sudah masak (dewasa)

mengandung 280 IU, vitamin A dan kolostrum mengandung

2 kali itu.

2) Vitamin D; vitamin D larut dalam air dan lemak terdapat

dalam ASI

3) Vitamin E; kolostrum manusia kaya akan vitamin E,

fungsinya adalah untuk mencegah hemolitik anemia, akan

tetapi juga membantu melindungi paru-paru dan retina dari

cedera akibat oxide.

4) Vitamin K; diperlukan untuk sintesis faktor pembekuan

darah.

5) Vitamin B kompleks; semua vitamin B pada tingkat yang

diyakini memberikan kebutuhan harian yang diperlukan.

6) Vitamin C; vitamin C sangat penting dalam sintesis kolagen,

ASI mengandung 43 mg/ml vitamin C.

2. Mengandung zat protektif

Page 29: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

36

Perinasia (2009), mengemukakan bahwa ASI mengandung zat

protektif untuk mencegah infeksi yang terdiri dari :

a. Laktobasilus bifidus

Laktobasilus bifidus berfungsi mengubah laktosa menjadi

asam laktat dan asam asetat. Kedua asam ini menjadikan saluran

pencernaan bersifat asam segingga menghambat pertumbuhan

mikroorganisme seperti bakteri E.Coli yang sering menyebabkan

diare. Laktobasilus mudah tumbuh cepat dalam usus bayi yang

mendapat ASI, karena ASI mengandung polisakarida yang

berikatan dengan nitrogen yang diperlukan untuk pertumbuhan

laktobasilus bifidus.

b. Laktoferin

Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi.

Konsentrasinya dalam ASI sebesar 100mg/100ml tertinggi

diantara semua cairan biologis. Dengan mengikat zat besi, maka

laktoferin bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan kuman

tertentu, yaitu stafilokokus dan E coli yang juga mengeluarkan zat

besi untuk pertumbuhannya. Selain menghambat bakteri tersebut,

laktoferin dapat pula menghambat pertumbuhan jamur kandida.

c. Lisozim

Lisozim adalah enzim yang dapat memecah dinding bakteri

dan antiinflamantori, bekerja sama dengan peroksida dan

askorbat untuk menyerang E Coli dan salmonela. Konsentarsinya

dalam ASI sangat banyak dan merupakan komponen terbesar

Page 30: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

37

dalam fraksi whey ASI. Keunikan lisozim lainnya adalah bila

faktor protektif lain menurun kadarnya sesuai tahap lanjut ASI,

maka lisozim justru meningkat pada 6 bulan pertama setelah

kelahiran. Hal ini merupakan keuntungan karena setelah 6 bulan

bayi mulai mendapatkan makanan padat dan lisozim merupakan

faktor protektif terhadap kemungkinan serangan bakteri patogen

dan penyakit diare pada periode ini.

d. Komplemen C3 dan C4

Kedua komplemen ini walaupun kadarnya dalam ASI rendah,

mempunyai daya opsonik, anafilaktosis, dan kemotaktik yang

bekerja bila diaktifkan oleh IgA dan IgE yang juga terdapat dalam

ASI.

e. Faktor antistreptokokus

Dalam ASI terdapat faktor antistreptokokus yang melindungi

bayi terhadap infeksi kuman tersebut.

f. Antibodi

Secara elektroforetik, kromatografik dan radio imunoassay

terbukti bahwa ASI terutama kolostrum mengandung

imunoglobulin yaitu secretori IgA, IgE, IgM, dan IgG. Dari

semua imunoglobulin tersebut yang terbanyak adalah IgA.

Antibodi dalam ASI dapat bertahan di dalam saluran pencernaan

bayi karena tahan terhadap asam dan enzim proteolitik saluran

pencernaan dan membuat lapisan pada mukosanya sehingga

Page 31: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

38

mencegah bakteri patogen dan enterovirus masuk ke dalam

mukosa usus.

2.3.3 Jenis ASI

Menurut Dewi (2011), ASI dibedakan dalam 3 stadium yaitu sebagai

berikut :

1. Kolostrum

Cairan pertama yang diperoleh bayi pada ibunya adalah

kolostrum, yang mengandung campuran kaya akan protein, mineral,

dan antibodi dari pada ASI yang telah matang. ASI mulai ada sekitar

hari ke 3 atau hari ke 4. Kolostrum berubah selanjutnya menjadi ASI

yang matang. ASI yang matang sekitar 15 hari sesudah bayi lahir. Bila

ibu menyusui sesudah bayi lahir dan bayi sering menyusui maka

proses adanya ASI akan meningkat. Kolostrum merupakan cairan

dengan viskositas kental, lengket dan berwarna kekuningan.

Kolostrum mengandung tinggi protein, mineral, garam, vitamin A,

nitrogen, sel darah putih, dan antibodi yang tinggi dari pada ASI

matur. Selain itu, kolostrum masih mengandung rendah lemak dan

laktosa. Protein utama pada kolostrum adalah imunoglobulin (IgG,

IgA, dan Igm), yang digunakan sebagi zat antibodi untuk menceah dan

menetralisir bakteri, virus, jamur, dan parasit. Meskipun kolostrum

yang keluar sedikir menurut, tetapi volume kolostrum yang ada dalam

payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari.

Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam. Kolostrum juga

Page 32: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

39

merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak

terpakai dari usus bayi.

2. ASI transisi atau peralihan

ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai

sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke 4 sampai hari ke 10. Selam 2

minggu, volume ASI bertambah banyak dan berubah warna, serta

komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun, sedangkan

lemak dan laktosa meningkat.

3. ASI matur

ASI matur disekresi pada hari ke 10 dan seterusnya. ASI matur

tampak berwarna putih, kandungannya ASI relatif konstan. ASI yang

mengalir pertama kali atau saat 5 menit pertama disebut foremilk.

Foremilk lebih encer, serta mempunyai kandungan rendah lemak,

tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air. Selanjunya ASI berbah

menjadi hindmilk yang kaya akan lemak dan nutrisi. Hindmilk

membuat bayi akan lebih cepat kenyang.

Tabel 2.2 Kandungan Kolostrum, ASI Transisi dan ASI Matur

No Kandungan Kolostrum ASI transisi ASI matur1. Energi (kgkal) 57,0 63,0 65,02. Laktosa (gr/100ml) 6,5 6,7 7,03. Lemak 2,9 3,6 3,84. Protein 1,195 0,965 1,3245. Mineral 0,3 0,3 0,3Imunoglobulin:1. IgA 335,9 - 119,62. IgG 5,9 - 2,93. IgM 17,1 - 2,94. Lisosin 14,2-16,4 - 24,3-27,55. Laktoferin 420-520 - 250-270

Sumber; Dewi (2011)

2.3.4 ASI eksklusif

Page 33: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

40

ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja selama 6 bulan,

tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air

putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu,

biskuit, bubur nasi, dan nasi tim (Ambarwati, 2010).

ASI eksklusif menurut WHO adalah pemberian ASI saja pada bayi

sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lainnya.

Setelah 6 bulan beru mulai diberikan makanan pendamping ASI (MP

ASI). Asi dapat diberikan sampai anak berusi 2 tahun atau lebih.

Menurut Ambarwati (2010), pengenalan makanan tambahan dimulai

pada usia 6 bulan, hal ini dikarenakan :

1. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah komposisi ASI masih cukup

untuk pertumbuhan, dan perkembangan bayi apabila ASI diberikan

secara tepat dan benar sampai bayi berumur 6 bulan. Namun pada

kenyataannya 60% bayi sudah diberikan susu formula sejak sebelum

usia 6 bulan.

2. Bayi pada saat berumur 6 bulan, sistem pencernaannya mulai matur.

Jaringan pada usus halus bayi pada umumnya seperti saringan pasir.

Porinya berongga sehinga memungkinkan bentuk protein ataupun

kuman akan langsung masuk dalam sistem peredaran darah dan dapat

menimbulkan alergi. Pori dalam usus bayi ini akan tertutup rapat

setelah bayi berumur 6 bulan. Dengan demikian usia bayi setelah 6

bulan mampu menolak faktor alergi ataupun kuman yang masuk.

Page 34: titinhormat.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi Laktasi. Menurut Dewi (2011), laktasi atau proses menyusui merupakan suatu interaksi yang sangat kompleks antara rangsangan

41