rydikadikdik.files.wordpress.com€¦ · Web viewDaun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan...
Transcript of rydikadikdik.files.wordpress.com€¦ · Web viewDaun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan...
LAPORAN PRAKTIKUM
BOTANI
ACARA 3 DAN 4
Disusun Oleh :
Ryandika Ikhsan
1404020029
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar TeoriDaun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap
tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini terdapat pada batang,
bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang
dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar. Kaya
akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai
alat untuk :
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan air (transpirasi)
4. Pernafasan (respirasi)
1. Bagian-bagian daun
1. Daun lengkap terdiri dari bagian-bagian:
Upih daun (vagina)
Helaian daun (lamina)
Tangkai daun (petiolus)
2. Macam-macam bentuk daun ( Circumscriptio )
1. Daun yang bagian terlebarnya berada di tengah helaian daun
a. Daun bulat
Teratai ( nymphaeaceae )
Daun teratai tergolong sebagai daun bulat
( orbicularis ) karena panjan dan lebar daun nya itu sama atau 1 : 1 .
b. Bangun Perisai ( peltatus )
Jarak (Ricinus communis)
Daun jarak digolongkan ke dalam daun bangun perisai karena tergolong daun
bulat dan tangkai daun tidak tertanam pada pangkal daun,tetapi tangkai
daunnya teletak pada bagian tengah helaian daun. Daun jarak berwarna hijau
tua pada permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah.
c. Jorong (ovalis atau elipticus )
Daun nangka ( Artocarpus heterophyllus )
Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit,
kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 × 5-
25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek
runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai
8 cm.
d. Memanjang ( oblongus )
Daun sirsak (Annona muricata L.)
e. Bangun lanset ( lanceolatus )
Daun temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Daun temulawak 2 – 9 helai dengan bentuk bundar memanjang sampai
bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap,
panjang daun 31 cm – 84 cm dan lebar 10 cm – 18 cm, panjang tangkai daun
termasuk helaian 43 cm – 80 cm, pada setiap helaian dihubungkan dengan
pelepah dan tangkai daun agak panjang.
Bagian yang terlebar terdapat di tengah bawah helaian daun
1. Pangkal daun nya tidak bertoreh
a. Bangun bulat telur ( ovatus )
Daun bunga raya (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan
ujung daun yang meruncing.
b. bangun segi tiga ( triangularis )
Bunga pukul empat ( Mirabilis jalapa L )
Daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang 2 cm - 11 cm, lebar 8
mm - 7 cm, pangkal daun membulat, ujung meruncing, tepi daun rata, letak
berhadapan, mempunyai tangkai daun yang panjangnya 6 mm - 6 cm.
c. Bangun delta ( deltoideus )
Daun air mata pengantin ( Antigonon leptopus hook )
Daun nya tergolong daun tunggal dan bertangkai. Daun nya kesat berbentuk
jantung dan pada tepinya berombak,daunnya tersebar dan pelepah daun nya
kerap sekali memeluk batang.
d. Bangun belah ketupat ( rhomboideus )
Daun bengkuang ( Pachyrrhizus erosus Urb )
Daun majemuk menyirip beranak daun 3; bertangkai 8,5-16 cm; anak daun
bundar telur melebar, dengan ujung runcing dan bergigi besar, berambut di
kedua belah sisinya; anak daun ujung paling besar, bentuk belah ketupat, 7-21
× 6-20 cm.[1]
2. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk
a. Bangun jantung ( Cordatus )
Daun waru ( Hibiscus tiliaceus L )
Daun bertangkai, bundar atau bundar telur bentuk jantung dengan tepi rata,
garis tengah hingga 19 cm; bertulang daun menjari, sebagian tulang daun
utama dengan kelenjar pada pangkalnya di sisi bawah daun; sisi bawah
berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bundar telur memanjang, 2,5 cm,
meninggalkan bekas berupa cincin di ujung ranting.
b. Bangun ginjal atu kerinjal ( Reniformis )
Daun kaki kuda ( Centella asiatica Urb )
Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal.
Tepinya bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm tersusun
dalam roset yang terdiri atas 2 - 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut.
c. Bangun anak panah ( Sagittatus )
Daun enceng ( Sagittaria sagittifolia L )
Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing,
pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan
berwarna hijau.
d. Bangun tombak ( Hastatus )
Daun wewehan ( Monochoria hastata solms )
e. Bertelinga ( Auriculatus )
Daun tempuyung ( Sonchus asper Vill )
3. Bagian terlebar di atas tengah helaian daun
a. Bangun bulat telur sungsang ( Obovatus )
Daun sawo ( Manilkara kauki Dub )
Daun sawo kecik mengelompok pada bagian ujung batang. Di permukaan
bawah daun sawo kecik berwarna keputihan dan halus seperti beludru dengan
tangkai daun tidak menebal,panjang kelopak daun 7 mm.
b. Bangun jantung sunsang ( obcordatus )
Daun calincing ( Oxalis corniculata )
Daun : berdaun majemuk, terdiri dari 3 anak daun yang berbentuk bulat telur
( trifolia) dengan panjang ± 2-3cm dan lebar ± 1-2cm, tulang daun menyirip,
tangkai daun panjang , tepi daunnya rata .
c. Bangun segitiga terbalik ( Cuneatus )
Anak daun semanggi ( Marsilea crenata Pres )
Daun-daunnya yang mengapung di air, bertumbuh dari rhizoma. Daun-daun
ini terdiri dari 4 helai, seperti semanggi berdaun empat. Apabila Anda
mengambil rhizoma-nya dari dalam air pada musim gugur, sejumlah benda
kecil akan tampak (mirip biji kacang buncis kecil). Itu adalah tubuh spora
yang di dalamnya terdapat spora – dari sanalah muncul kesimpulan bahwa
tangkai tumbuh-tumbuhan ini berasal dari paku-pakuan. Semanggi Berdaun
Empat tumbuh dalam air yang tenang, kaya bahan nutrisi.
d. Bangun sudip ( Spathulatus)
Daun lobak ( Raphanus sativa )
3. Susunan tulang daun (nervatio atauven ation)
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk member
kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan
zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga
macam, yaitu: ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus
lateratis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang daun
cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam
susunan tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan
menjadi empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip
(pennanervis), daun-daun yang tertulang menjari (palminervis), daun-daun
yang bertulang melengkung (cervinervis), dan daun- daun yang bertulang
sejajar atau bertulang lurus (rectivernis
4. Ujung daun (Apex felli) dan pangkal daun (Basis folli)
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beranekar
upa. Ada tujuh bentuk daun yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus)
,
meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (roduntatus), rompi
ng (truncatus), terbelah (retusus), dan berduri (mocrunatus).
C. TujuanAdapun tujuan diadakanya praktikum ini yaitu :1. Mengetahui rasio daun2. Mempelajari bagian – bagian daun ( tangkai( petiolus ), pelepah ( vagina ),
helaia ( lamina ), lidah –lidah ( ligula )).3. Mempelajari macam –macam bentuk daun ( lanset, bulat telur, bulat telur
terbalik, perisai, garis, pita, dsb )
BAB II
1. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Bahandaun amatan :
Daun teratai Daun nangka Daun talas Daun waru Daun sawokecik Daun eceng Daun pepaya Daun semanggi
Daun jagung Daun nanas Daun srikaya Daun pukul 4 Daun air mata
pengantin Rumput pinus
Kembang sepatu
B. Alat
Kertas kerja Pensil Penggaris
2. PROSEDUR KERJA Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum mengamati menggambar hasil pengamatanya Mengidentifikasi macam-macam ujung daun
(runcing,meruncing, tumpil, membulat, romping,rata, berbelah, berduri).
Mengidentifikasi macam-macam tulang daun (menyirip, menjari, melengkung,sejajar).
BAB III
1. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATAa. Tabel pengamatan 1.1
Nama Daun Morfologi Daun Rasio Daun
1. Daun Nangka Bentuk daun: jorong (elliptic)
Ujung daun : meruncing
Tulang Daun : menyirip
Bagian daun : tangkai (petilus), helaian (lamina).
P : L
10,5 : 7,5
1,4 : 1
Rasio = 1:1,4
2. Daun Talas Bentuk daun : perisai
Ujung Daun : runcing
Tulang daun : menyirip
Bagian daun: pelepah
( vagina), tangkai ( petilus ), helaian ( lamina ).
P : L
24,5 : 22
1,1:1
Rasio = 1:1,1
3. Daun Sawo Kecik
Bentuk Daun : bulat telur terbalik (obovate)
Ujung Daun : membulat
Tulang Daun : menyirip
Bagian Daun : Helaian ( lamina ), tangkai ( petilus ).
P : L
7,5 : 5
1,5 : 1
Rasio = 1:1,5
4. Daun Teratai Bentuk Daun : bulat
Ujung Daun : berbelah
Tulang Daun : menyirip
Bagian Daun : helaian (lamina),
P : L
7 : 8
1 : 1,1
Rasio = 1 : 1,1
tangkai (petilus).
b. Tabel Pengamatan 1.2
Nama Daun Morfologi Daun
1. Daun Waru Bentuk Daun : jantung
Ujung Daun : runcing
Tulang Daun : menjari
Bagian Daun : helaian (lamina), tangkai daun (petiolus).
2. Daun Eceng Gondok Bentuk Daun : anak panah
Ujunga Daun : membulat
Tulang Daun : melengkung
Bagian Daun : helaian (lamina), tangkai (ptiolus).
3. Daun Kembang Sepatu Bentuk Daun : bulat telur(bagian terlebar daun dibawah dan tidak bertoreh)
Ujunga Daun : meruncing
Tulang Daun : menyirip
Bagian Daun : helaian (lamina),tangkai (ptiolus).
4. Daun Bunga Pukul 4 Bentuk Daun : segitiga (bagian daun terlebar dibawah tidak bertoreh)
Ujunga Daun : runcing
Tulang Daun : menyirip
Bagian Daun : helaian (lamina), tangkai (ptiolus).
5. Daun Semanggi Bentuk Daun : jantung terbalik
Ujunga Daun : berbelah
Tulang Daun : melengkung
Bagian Daun : helaian (lamina), tangkai (petiolus).
6. Daun Air Mata Pengantin Bentuk Daun : delta
Ujunga Daun : runcing
Tulang Daun : menyirip
Bagian Daun : helaian (lamina), tangkai (petiolus).
7. Daun Kamboja Bentuk Daun : lanset
Ujunga Daun : runcing
Tulang Daun : menyirip
Bagian Daun : helaian (lamina), tangkai (petiolus).
8. Daun Rumputan Bentuk Daun : garis
Ujunga Daun : meruncing
Tulang Daun : sejajar
Bagian Daun : helaian (lamina), pelepah (vagina), tangkai (petiolus).
9. Daun Jagung Bentuk Daun : bangun pita
Ujunga Daun : runcing
Tulang Daun : sejajar
Bagian Daun : helaian (lamina), pelepah (vagina), tangkai (petiolus).
10. Daun Srikaya Bentuk Daun : memanjang
Ujunga Daun : merucing
Tulang Daun : menyirip
Bagian Daun : helaian (lamina), tangkai (petiolus).
11. Daun Nanas Bentuk Daun : bangun pedang
Ujunga Daun : meruncing
Bagian Daun : helaian (lamina), pelepah (vagina).
12. Daun Lada Bentuk Daun : bulat telur
Ujunga Daun : runcing
Tulang Daun : sejajar
Bagian Daun : helaian (lamina), tangkai (petilous).
13. Daun Pepaya Bentuk Daun : bulat
Ujunga Daun : meruncing
Tulang Daun : menjari
Bagian Daun : helaian (lamina), pelepah (vagina), tangkai (petilous).
14. Daun Pinus Bentuk Daun : bangun jarum
Ujunga Daun : runcing
Tulang Daun : sisir
Bagian Daun :helaian (lamina), tangkai (petiolus).
Jenis daun : majemuk.
15. Daun Sirsak Bentuk Daun : lanset terbalik
Ujunga Daun : meruncing
Tulang Daun : menyirip
Bagian Daun : helaian (lamina), tangkai (petilous).
2. PEMBAHASANPada praktikum kali ini melakukan pengamatan pada 19 macam daun,
antara lain daun daun nangka (Artocarpus heterophyllus), daun sawo kecik
(Manilkara kauki Dub), daun talas ( colocasia esculenta ), daun teratai
(nymphaeaceae) , daun waru (Hibiscus tiliaceus L ), daun eceng gondok
( Sagittaria sagittifolia L. ), daun kembang sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis
L.), daun bunga pukul 4 ( Mirabilis jalapa L ), daun semanggi (Marsilea
crenata Pres ), daun air mata pengantin ( Antigonon Leptopus Hook. Et
Arn ), daun kamboja ( Plumiera acuminata ), daun rumputan, daun jagung
( Zea mays L. ), daun srikaya ( Annona squamosa L. ), daun nanas, daun lada,
daun papaya ( Carica papaya L ), daun pinus ( Pinus merkusil jungh & De Vr.
), dan daun sirsak (Annona muricata L.).
Pada langkah pertama dilakukan pengamatan morfologi daun dan rasio
daun yang dilakukan pada daun nangka, daun talas, daun sawo kecik, dan
daun teratai. Daun nangka ( Artocarpus heterophyllus ) memiliki bentuk daun
jorong ( bagian daun terlebar ditengah ), ujung daun runcing, tulang daun
menyirip, dan terdiri dari bagian helaian daun (lamina), tangkai daun
( petilous ) dengan rasio L : P yaitu 1 : 1,4. Daun talas ( colocasia esculenta )
memiliki bentuk daun yang perisai, ujung daunya runcing, tulang daunya
menyirip dan terdiri dari bagian- bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ),
pelepah daun ( vagina ), dan tangkai daun ( petiolus ) dengan rasio L : P yaitu
1 : 1,1. Daun talas ini tergolong kedaun yang lengkap karena memiliki ketiga
bagian daun yaitu helaian, tangkai, dan pelepah. Daun sawokecik (Manilkara
kauki Dub ) berbentuk bulat telur terbalik,karena memiliki bagian daun
terlebar di bagian atas,antara tengah daun –ujung daun. Ujung daunya tumpul,
tulang daunya menyirip, dan terdiri dari bagian –bagian daun yaitu helaian
daun ( lamina ), tangkai daun ( petiolus ) dengan rasio L : P yaitu 1 : 1,5. Dan
daun teratai (nymphaeaceae) mempunyai bentuk daun yang bulat. Ujung daun
berbelah, tulang daun terlihat menyirip, dan terdiri dari bagian – bagian daun
yaitu helaian daun ( lamina ), dan tangkai daun ( petiolus ) dengan rasio P : L
yaitu 1 : 1,1
Pada langkah kedua mengamati bentuk daun, tulang daun, dan ujung
daun serta bagiaan –bagianya pada daun waru, daun eceng gondok,daun
kembang sepatu, daun bunga pukul 4, daun semanggi, daun air mata
pengantin, daun kamboja, daun rumputan,daun jagung, daun srikaya, daun
nanas, daun lada, daun papaya,daun pinus ,dan daun sirsak.
Pada daun waru (Hibiscus tiliaceus L ) yang diamati terlihat sebagai
berikut, bentuk daun jantung karena bagian daun terlebar bagian bawah,
pangkal daun bertoreh. Ujung daunya terlihat meruncing, tulang daunya
menjari, dan terdiri dari bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ), dan tangkai
daun ( petiolus ). Pada daun eceng gondok ( Sagittaria sagittifolia L. ) terlihat
bentuk daunya anak panah.hal ini karena daun terlebar dibagian bawah dan
bertoreh, ujung daun terlihat membulat, tulang daunya melengkung, dan
terdiri dari bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ), dan tangkai daun
( petiolus ). Pada daun kembang sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis L.) terlihat
bentuk daun bulat telur. karena daun terlebar dibawah dan tidak bertoreh.
ujung daun terlihat meruncing, tulang daunya menyirip, dan terdiri dari bagian
daun yaitu helaian daun ( lamina ), dan tangkai daun ( petiolus ). Pada daun
bunga pukul 4 ( Mirabilis jalapa L ) terlihat bentuk daun segitiga. karena daun
terlebar dibawah dan tidak bertoreh. . ujung daun terlihat meruncing, tulang
daunya menyirip, dan terdiri dari bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ),
dan tangkai daun ( petiolus ). Pada daun semanggi (Marsilea crenata Pres )
terlihat bentuk daun jantung terbalik . karena bagian daun terlebarnya di
bagian atas. ujung daun terlihat berbelah, tulang daunya melengkung, dan
terdiri dari bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ), dan tangkai daun
( petiolus ). Pada daun air mata pengantin ( Antigonon Leptopus Hook. Et
Arn ) terlihat bentuk daun delta. Karena bagian daun terlebar di bawah,
pangkal daun tidak bertoreh. ujung daun terlihat runcing, tulang daunya
menyirip, dan terdiri dari bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ), dan
tangkai daun ( petiolus ). Pada daun kamboja ( Plumiera acuminata ) terlihat
bentuk daun lanset. Karena bagian daun terlebar berada di tengah – tengah
helaian daun. ujung daun terlihat runcing, tulang daunya menyirip, dan terdiri
dari bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ), dan tangkai daun ( petiolus ).
Pada daun rumputan terlihat bentuk daun garis. ujung daun terlihat
meruncing, tulang daunya sejajar, dan terdiri dari bagian daun yaitu helaian
daun ( lamina ), pelepah daun ( vagina ) dan tangkai daun ( petiolus ). Pada
daun jagung ( Zea mays L. ) terlihat bentuk daun bangun pita. ujung daun
terlihat meruncing, tulang daunya sejajar, dan terdiri dari bagian daun yaitu
helaian daun ( lamina ), dan tangkai daun ( petiolus ). Pada daun srikaya
( Annona squamosa L. ) terlihat bentuk daun memanjang. Karena bagian
daun terlebar berada di tengah – tengah helai daun. . ujung daun terlihat
meruncing, tulang daunya menyirip, dan terdiri dari bagian daun yaitu helaian
daun ( lamina ), dan tangkai daun ( petiolus ). Pada daun nanas terlihat bentuk
daun bangun pedang. . ujung daun terlihat meruncing, dan terdiri dari bagian
daun yaitu helaian daun ( lamina ), pelepah daun ( vagina ), dan tangkai daun (
petiolus ). Pada daun lada terlihat bentuk daun bulat telur. Karena bagian daun
terlebar di bagian bawah, pangkal daun tidak bertoreh. ujung daun terlihat
runcing, tulang daunya sejajar, dan terdiri dari bagian daun yaitu helaian daun
( lamina ), dan tangkai daun ( petiolus ). Pada daun pepaya ( Carica papaya L
) terlihat bentuk daun bulat. ujung daun terlihat meruncing, tulang daunya
menjari, dan terdiri dari bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ), pelepah
daun ( vagina ), dan tangkai daun ( petiolus ). Pada daun pinus ( Pinus
merkusil jungh & De Vr. ) terlihat bentuk daun bangun jarum, jenis daunnya
majemuk, ujung daun terlihat runcing, tulang daunya sisir, dan terdiri dari
bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ) , dan tangkai daun ( petiolus ). Pada
daun sirsak (Annona muricata L. ) terlihat bentuk daun lanset terbalik, ujung
daun terlihat runcing, tulang daunya menyirip, pangkal daun meruncing dan
terdiri dari bagian daun yaitu helaian daun ( lamina ) , dan tangkai daun
( petiolus ).
3. KESIMPULANDari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Bagian daun yang terlebar beraa di tengah – tengah helai daun : nangka (Artocarpus heterophyllus), srikaya ( Annona squamosa L. ), Daun talas ( colocasia esculenta ), daun teratai (nymphaeaceae) , daun papaya ( Carica papaya L ), daun sirsak (Annona muricata L. ), dan daun kamboja ( Plumiera acuminata ).
2. Bagian daun terlebar terletak di bagian bawah, antara tengah daun, pangkal daun : daun kembang sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis L.), daun bunga pukul 4 ( Mirabilis jalapa L ), daun waru (Hibiscus tiliaceus L ), daun lada , dan daun eceng gondok ( Sagittaria sagittifolia L. ).
3. Bagian daun terlebar terletak di bagian atas,antara tengah daun –ujung daun : daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub), daun semanggi (Marsilea crenata Pres ).
4. Bagian daun merata, tidak ada daun terlebar : daun jagung ( Zea mays L. ), daun rumputan , nanas, daun pinus ( Pinus merkusil jungh & De Vr. ).
DAFTAR PUSTAKA
1. Deden abdurahman.2008. Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama
2. Ismawati, desi. 2013. Biologi . Jakarta : PT. Gramedia.
LAMPIRAN