ezracb.files.wordpress.com · Web viewBatuan Beku Gang Membeku di dalam gang – gang dekat dengan...

14
LITOSFER Dari kata lithos (batuan) dan sphere (lapisan) Litosfer adalah lapisan batuan Litosfer terbagi menjadi dua lapisan yaitu sial dan sima Jenis – jenis batuan pembentuk Litosfer : 1. Batuan beku Berasal dari pembekuan magma yang bersuhu tinggi akibat adanya lingkungan bersuhu rendah di sekitarnya. JENIS JENIS BATUAN BEKU : i. Batuan Beku Dalam Terbentuk jauh di dalam kulit bumi. ii. Batuan Beku Gang Membeku di dalam gang – gang dekat dengan permukaan bumi Contoh : Diorit Porfir, Sienit Porfir, Granit, Kuarsa Porfir iii. Batuan Beku Luar Merupakan cairan magma yang membeku di luar kulit bumi. 2. Batuan Sedimen i. Berdasarkan Proses Pengendapannya Granit Diorit Sienit Batu Apung Andesit Basalt

Transcript of ezracb.files.wordpress.com · Web viewBatuan Beku Gang Membeku di dalam gang – gang dekat dengan...

LITOSFERDari kata lithos (batuan) dan sphere (lapisan)Litosfer adalah lapisan batuanLitosfer terbagi menjadi dua lapisan yaitu sial dan sima

Jenis – jenis batuan pembentuk Litosfer :

1. Batuan beku

Berasal dari pembekuan magma yang bersuhu tinggi akibat adanya lingkungan bersuhu rendah di sekitarnya.

Jenis – jenis batuan beku:

i. Batuan Beku Dalam

Terbentuk jauh di dalam kulit bumi.

Granit

Diorit

Sienit

ii. Batuan Beku Gang

Membeku di dalam gang – gang dekat dengan permukaan bumi

Contoh : Diorit Porfir, Sienit Porfir, Granit, Kuarsa Porfir

iii. Batuan Beku Luar

Merupakan cairan magma yang membeku di luar kulit bumi.

Batu Apung

Andesit

Basalt

2. Batuan Sedimen

i. Berdasarkan Proses Pengendapannya

Sedimen mekanis, berasal dari gumpalan batu yang dibawa air hujan dan diendapkan di daerah hilir dalam bentuk pasir

Sedimen kimiawi , terjadi di dalam gua kapur di mana batu kapur diresapi air hujan yang mengandung asam arang hingga terbentuk larutan air kapur.

Stalagtit

Stalagmit

ii. Berdasarkan Tempat Pengendapannya

Sedimen Teristis, tempat mengendap di darat.

Sedimen Fluvial mengendap di sungai.

Sedimen limnis, mengendap di rawa.

Contoh : Loss

Contoh : Pasir

Contoh : Tanah Gambut

Sedimen Marine, mengendap di dasar laut.

Sedimen Glasial, mengendap di Padang es

Contoh : Batu Kapur

Contoh : Morena

iii. Berdasarkan Tenaga Pembawanya

Sedimen Aquatis, pembawanya air.

Sedimen Aeolis , tenaga pembawanya angin.

Contoh : Pasir

Contoh : Tanah Loss

Sedimen glasial, tenaga pembawanya gletser

Sedimen Marine tenaga pembawanya air laut

Contoh : Morena

Contoh : Delta

3. Batuan Metamorf

Adalah batuan yang mengalami perubahan bentuk serta susunan karena pengaruh suhu atau tekanan tinggi dalam waktu yang lama

Jenis Batuan Metamorf

· Batuan Metamorf Kontak

Terjadi karena adanya kontak langsung dengan magma sehingga batuan berubah bentuk.

Contoh : Batu Pualam atau Batu Marmer

· Metamorf Dinamo

Terjadi karena pengaruh tekanan yang tinggi.

Contoh : Batu Tulis atau Batu Sabak

· Batu Metamorf kontak Pneumatolitik

Terjadi ketika ada zat lain yang meresap ke dalam batuan asal sehingga terjadi perubahan bentuk dan warna.

Contoh : Batu Turmalin

Siklus Batuan

Bentuk Muka Bumi

Relief daratan, meliputi :

1. Gunung : Merupakan massa daratan yang menjulang tinggi.

2. Pegunungan : Merupakan kumpulan dari beberapa gunung.

3. Dataran Tinggi : Bagian permukaan bumi yang relatif datar antara 200 – 700 dpl.

Contoh : Dataran Tinggi Gayo

4. Bukit

5. Dataran rendah

6. Lembah

7. Ngarai

Morfologi dasar laut

1. Paparan benua

2. Lereng benua

3. Punggung laut

4. Ambang laut

5. Gunung laut

6. Lubuk laut

7. Palung laut

Morfologi Dasar Laut

Tenaga Endogen : Tenaga yang berasal dari dalam bumi yang bersifat membentuk atau membangun.Contoh : Vulkanisme, Seisme dan TektonismeTenaga Eksogen : Tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi dan sifatnya merusak.Contoh : Pelapukan, Erosi dan PengendapanFaktor Terestrial : Faktor dari ruang angkasaContoh : Meteor JatuhTenaga Endogen

1. Vulkanisme

Merupakan gejala yang berhubungan dengan pergerakan magma serta perubahannya ke dalam bentuk batuan

Tempat di permukaan bumi yang mengeluarkan magma disebut gunung api

Ilmu yang mempelajari tentang magma dan gunung api disebut vulkanologi

a. Jenis – jenis dan aktivitas magma

Magma yang telah mencapai permukaan bumi disebut ekstrusi atau erupsi.

Intrusi magma adalah penyusupan magma yang terbentuk di dalam dapur magma karena penurunan suhu yang sangat lambat

Kekuatan letusan gunung berapi tergantung pada derajat kekentalan (viskositas) magma dan kekuatan tekanan gas (tergantung volume dan kedalaman dapur magma)

Contoh intrusi magma

a. Batolit : batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma karena penurunan suhu yang sangat lambat

b. Lakolit : magma yang menyusup di antara lapisan batuan sehingga menyerupai lensa cembung

c. Keping intrusi (sill) : lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan

d. Intrusi korok (gang) : batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng

e. Apofisa : semacam cabang dari intrusi gang, tetapi lebih kecil

f. Diatrema : batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dapur magma sampai ke permukaan bumi.

Ada 3 macam Erupsi Magma :

· Erupsi Linear, yaitu proses keluarnya magma melalui patahan atau pada suatu garis memanjang (linier), Contoh : Gunung Haki di Islandia

· Erupsi Sentral, jika keluarnya magma melalui satu titik pusat yaitu pipa letusan.

Berdasarkan jenis letusannya erupsi sentral dapat dibedakan :

1. Erupsi Efusif, jika keluarnya magma tanpa disertai dengan ledakan. Contoh : Gunung Maona Kea & Mauna Loa di Hawaii

2. Erupsi Eksplosif, jika keluarnya magma disertai dengan ledakan hebat. Contoh : Gunung Bromo

3. Erupsi Campuran, jika keluarnya magma berseling antara erupsi eksplosif dan erupsi efusi

· Ekstrusi Areal, jika keluarnya magma di banyak tempat pada wilayah yang luas. Contoh : Yellow Stone National Park (USA)

Tipe – Tipe Gunung Api :

1. Berdasarkan Sifat Erupsi

a) Gunung Api Perisai, terbentuk karena magma yang keluar sangat encer sehingga membentuk lereng yang landai dan lebar.

Contoh : Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii

b) Gunung Api Maar, terbentuk akibat adanya letusan eksplosif dengan material yang sedikit karena sumber magmanya sangat dangkal dan sempit. Di bekas kawahnya terdapat cekungan yang kadang – kadang terisi air sehingga menjadi danau

Contoh : Danau Klakah di Lamongan, Gunung Bromo

c) Gunung Api Strato, lerengnya berlapis – lapis karena terbentuk dari erupsi campuran antara eksplosif dan erosif yang bergantian secara terus – menerus

Contoh : Gunung Merapi, Gunung Kelud

2. Berdasarkan Letusan

a. Material Hasil Letusan

i. Material Padat (Eflata)

· Bom (Batu – Batu besar)

· Lapili (kerikil)

· Pasir

· Batu Apung

ii. Material Cair

· Lava, adalah magma yang keluar dan meleleh dari lubang kawah

· Lahar Panas, adalah campuran magma dan air yang mengalir sebagai lumpur panas

· Lahar Dingin, adalah material di puncak gunung yang terbawa aliran air saat hujan turun

iii. Material Gas

· Solfatar , berbentuk gas belerang atau H2S

· Fumarol berbentuk uap air atau H2O

· Mofet, berbentuk gas asam arang atau CO2

Gejala – Gejala Gunung Api akan Meletus

· Terdengar suara bergemuruh dari atas gunung

· Suhu di sekitar gunung meningkat

· Hewan – hewan di sekitar gunung banyak yang turun gunung

· Keluarnya awan panas

Gejala Pasca Vulkanik

· Munculnya ekshalasi atau sumber gas, Contoh : Dieng

· Keluarnya mata iar panas, Contoh : Cimelati, Jabar

· Ditemukan mata Air Mahdani yaitu mata air panas yang mengandung mineral yaitu mineral belerang. Contoh : Maribaya dan Ciater (jawa barat)

· Terjadinya Geyser, yaitu sumber mata air panas yang memancar secara berkala. Contoh : Yellow Stone Park

Dampak Positif Vulkanisme

· Menyuburkan tanah

· Menghasilkan bahan galian seperti belerang, pasir, batu bangunan dll

· Sebagai obyek wisata

· Merupakan daerah tangkapan air hujan

Dampak Negatif Vulkanisme

· Pada saat terjadi letusan, bahan semburan yang berupa bom, lapili dan awan panas bisa merusak bangunan

· Gas beracun yang keluar pada saat gunung meletus bisa membunuh makhluk hidup

· Material yang menumpuk di puncak dan lereng – lereng gunung akan menjadi lahar dingin pada saat turun hujan dan dapat merusak daerah yang dilaluinya.

2. SEISME (GEMPA BUMI)

Merupakan getaran pada kerak bumi yang ditimbulkan oleh aktivitas vulkanisme, tektonisme maupun aktivitas manusia

Ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dinamakan seismologi

Pusat gempa di dalam bumi dinamakan hiposentrum

Gempa di permukaan bumi dinamakan episentrum

Jenis – jenis gempa

i. Berdasarkan Faktor Penyebab

a) Gempa Vulkanik, disebabkan aktivitas gunung api.

b) Gempa Tektonik, disebabkan aktivitas tektonik dan biasanya diikuti dengan retakan atau patahan pada kerak bumi

c) Gempa Runtuhan, disebabkan runtuhnya sebagian kerak bumi

ii. Menurut Bentuk Episentrum

a) Gempa Sentral: Bila Episentrumnya berupa titik

Contoh : Gunung Api atau Runtuhan

b) Gempa Linear: Bila Episentrumnya berbentuk garis

Contoh : Gempa Tektonik

iii. Menurut Kedalaman Hiposentrumnya

a) Gempa Dalam: Bila Hiposentrumnya berada pada kedalaman ± 300 – 700 km

b) Gempa Menengah: Bila Hiposentrumnya berada pada kedalaman ± 100 – 300 km

c) Gempa Dangkal: Hiposentrumnya pada kedalaman < 100 km

iv. Menurut Letak Gempa

a) Gempa Laut: Jika pusat gempa berada di laut

b) Gempa Daratan: Jika pusat gempa berada di daratan

Penentuan pusat gempa· Gelombang Primer (longitudinal)Gelombang yang pertama kali tercatat oleh seismograf. Kecepatannya ±7 – 14 km/detik· Gelombang SekunderGelombang yang datang setelah gelombang primer. Kecepatannya ± 4-7 km/ detik· Gelombang PanjangGelombang gempa dari episentrum yang getarannya menyebar ke segala arah melalui permukaan bumi.

Kecepatannya ±3,5 – 3,9 km / detik

Menentukan pusat episentrum

J = {(s-p) – 1’} x 1 megameter

J : jarak episentrum

S : waktu gelombang sekunder

P : waktu gelombang primer

1’ : satu menit

1 megameter = 1000 km

Istilah – istilah dalam gempa bumi

· Homoseista: Garis yang menghubungkan tempat – tempat yang mengalami getaran gempa dalam waktu yang sama

· Isoseista: Garis yang menghubungkan tempat – tempat dengan intensitas gempa yang sama

· Pleistoseista: Garis yang melingkari daerah dengan kerusakan terparah

· Makroseista: Wilayah yang mengalami kerusakan terbesar

3. TEKTONISME (DIATROPISME)

Tektonisme merupakan perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertikal

Ada 2 Gerakan Tektonisme

· Gerak Epirogenetik

· Gerak Orogenetik

Merupakan gerakan lapisan kulit bumi yang relatif lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama

Ada 2 macam Gerakan Epirogenesa :

· Epirogenesa positif

Merupakan gerak turunnya daratan sehingga seakan – akan air laut naik.

Contoh : Laut di pulau banda, turunya muara sungai Hudson dan lembah sungai Kongo

· Epirogenesa negatif

Gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut turun

Contoh : Naiknya pulau timor dan pulau buton, naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika

Gerak Orogenesa

Merupakan gerakan lapisan kulit bumi yang relatif cepat dan dalam waktu yang singkat

Mengakibatkan terjadinya Lipatan

1. Lipatan (Fold)

Merupakan gerakan yang dihasilkan tenaga endogen yang bergerak ke arah horizontal dengan kekuatan yang sama menuju ke satu arah

Puncak lipatan disebut antiklinal/ upfolds

Lembah lipatan disebut sinklinal/downfods

Jenis – jenis lipatan :

· Lipatan tegak

· Lipatan Miring

· Lipatan menggantung

· Lipatan rebah

· Lipatan isoklinal

· Lipatan sesar sungkup

2. Patahan / retakan/ Fault

Terjadi jika tenaga endogen bergerak lebih cepat sehingga kulit bumi yang kaku tidak membentuk lipatan tetapi patahan (fault)

Tanah yang turun disebut graben / slenk

Tanah yang naik disebut Horst

Tanah yang terangkat sebagian disebut Fleksur

Tenaga Eksogen

1. Pelapukan

Merupakan proses penghancuran batuan dari ukuran yang besar hingga kecil karena pengaruh cuaca

Ada 3 jenis pelapukan :

· Pelapukan Mekanik / Fisik

· Pelapukan Biologi / Organik

· Pelapukan Kimiawi

i. Pelapukan Mekanik / Fisik

Terjadi karena perbedaan suhu yang mencolok antara siang dan malam

Pembekuan yang berdampak memberi tekanan pada batuan

Proses pengkristalan air garam

ii. Pelapukan Biologi / Organik

Terjadi karena proses penghancuran batuan oleh makhluk hidup seperti :

Hancurnya batuan oleh tekanan akar tumbuhan

Lapuknya batuan oleh lumut atau bekicot

Hancurnya batuan karena aktivitas manusia

iii. Pelapukan Kimiawi

Merupakan proses penghancuran batuan melalui perubahan susunan kimiawi dari batuan asal.

Pelapukan kimiawi di daerah kapur menghasilkan gejala karst yaitu :

Ponor : lubang – lubang dalam seperti pipa akibat larutnya batuan kapur oleh air hujan

Doline : lubang – lubang yang berbentuk corong

Uvala : gabungan dari dua doline

Polje : uvala yang paling besar

Stagtit dan stalagmit

2. Pengikisan (Erosi)

Proses pengikisan / pengangkatan hasil pelapukan batuan oleh tenaga air angin ataupun gletser

4 Jenis Erosi :

· Erosi Aquatis (oleh air sungai)

· Erosi Air Laut (abrasi)

· Erosi Gletser (erosi glasial/eksharasi)

· Erosi oleh Angin (ablasi)

a) Erosi Air Sungai

Erosi air sungai dapat terjadi dari hulu hingga muara

Menghasilkan lembah sungai, ngarai ataupun meander

Faktor yang mempengaruhi kecepatan erosi adalah kecepatan dan volume air sungai

b) Erosi oleh air laut (abrasi)

Terjadi karena adanya terjangan ombak secara terus menerus

Bentukan yang dihasilkan berupa :

· Pantai terjal (Clift)

· Relung – relung pantai

· Gua laut (Sea Cave)

c) Erosi Gletser

Terjadi pengikisan karena pengikisan lapisan es

Menghasilkan danau glestser atau morena

d) Erosi angin (ablasi)

Erosi yang terjadi karena faktor angin

Contoh : Terjadinya batu jamur

3. Sedimentasi (Pengendapan)

Proses penumpukan bahan padat yang dibawa oleh tenaga pengangkut pada suatu tempat

Batuan sedimen dibedakan menjadi 3 yaitu:

· Berdasarkan proses pengendapan

· Berdasarkan tenaga pengangkut

· Berdasarkan tempat pengendapan

Bentukan alam hasil proses sedimentasi

Kipas – Kipas aluvial : bentuk alam menyerupai kipas atau kerucut rendah

Delta : bentuk endapan di muara sungai

Dataran Banjir (flood plain) : hasil pengendapan sedimen pada bekas aliran yang ditinggalkan pada daerah meander

Tombolo : endapan pasir atau kerikil yang menghubungkan antara pulau

Lidah pasir (nehrung) : endapan pasir yang berbentuk menyerupai lidah