WordPress.com · Web view2020/05/24  · 7. DOA SYAFAAT (Termasuk doa persembahan dan diakhiri...

7
LITURGI MINGGU PASKAH VII Minggu, 24 Mei 2020 I. PERSIAPAN 1 . Jemaat dapat memilih dan menentukan model kebaktian minggu Paskah VII yang hendak dilakukan: MODEL 1 : Liturgi dan khotbah melalui media you tube atau video melalui WA yang telah disiapkan oleh Majelis Jemaat. MODEL 2 : Menggunakan liturgi dan khotbah yang sudah dicetak. Salah satu anggota keluarga dapat berperan sebagai Pemimpin Liturgi (PL), satu anggota keluarga yang lain dapat berperan sebagai Pembaca Renungan (PR), dan satu yang lain dapat berperan sebagai Pembaca Alkitab (PA). Dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing keluarga. 2 . Bersaat teduh II. TATA LAKSANA KEBAKTIAN 1. PANGGILAN KEBAKTIAN PL : Sesudah bangkit, selama empat puluh hari, Ia secara berulang-ulang telah menampakkan diri dan berbicara dengan para murid tentang Kerajaan Allah (Kisah Para Rasul 1: 3). J : Terpujilah Tuhan! PL : Ia mengutus para murid-Nya untuk menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi dan akan memperlengkapi mereka dengan kuasa dari Roh Kudus J : Terpujilah Tuhan! PL : Kini Ia bertahta di sorga. J : Terpujilah Dia, Sang Firman yang pernah menjadi manusia dan tinggal di antara kita (Jemaat Berdiri) J : (menyanyikan KJ 224: 1,2 “MASHYURKAN RAJAMU”) 2. VOTUM DAN SALAM PR : Syalom.. Saudara yang dikasihi Tuhan, hari ini adalah Minggu Paskah ketujuh. Kita diajak untuk kembali

Transcript of WordPress.com · Web view2020/05/24  · 7. DOA SYAFAAT (Termasuk doa persembahan dan diakhiri...

LITURGI MINGGU PASKAH VII

Minggu, 24 Mei 2020

I. PERSIAPAN

1.

Jemaat dapat memilih dan menentukan model kebaktian minggu Paskah VII yang hendak dilakukan:

MODEL 1

:

Liturgi dan khotbah melalui media you tube atau video melalui WA yang telah disiapkan oleh Majelis Jemaat.

MODEL 2

:

Menggunakan liturgi dan khotbah yang sudah dicetak. Salah satu anggota keluarga dapat berperan sebagai Pemimpin Liturgi (PL), satu anggota keluarga yang lain dapat berperan sebagai Pembaca Renungan (PR), dan satu yang lain dapat berperan sebagai Pembaca Alkitab (PA). Dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing keluarga.

2.

Bersaat teduh

II. TATA LAKSANA KEBAKTIAN

1. PANGGILAN KEBAKTIAN

PL

:

Sesudah bangkit, selama empat puluh hari, Ia secara berulang-ulang telah menampakkan diri dan berbicara dengan para murid tentang Kerajaan Allah (Kisah Para Rasul 1: 3).

J

:

Terpujilah Tuhan!

PL

:

Ia mengutus para murid-Nya untuk menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi dan akan memperlengkapi mereka dengan kuasa dari Roh Kudus

J

:

Terpujilah Tuhan!

PL

:

Kini Ia bertahta di sorga.

J

:

Terpujilah Dia, Sang Firman yang pernah menjadi manusia dan tinggal di antara kita

(Jemaat Berdiri)

J

:

(menyanyikan KJ 224: 1,2 “MASHYURKAN RAJAMU”)

2. VOTUM DAN SALAM

PR

:

Syalom.. Saudara yang dikasihi Tuhan, hari ini adalah Minggu Paskah ketujuh. Kita diajak untuk kembali mengingat akan pentingnya doa dan semakin menghidupi doa. Dengan demikian, relasi kita semakin dekat dengan Dia Sang Penebus Dosa Manusia. Di situlah letak kekuatan hidup kita!

Marilah, kita datang dihadirat Tuhan dengan kerendahan hati dan pengakuan yang demikian:

“Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang tidak pernah meninggalkan pekerjaan tanganNya dan yang kekal kasih setiaNya. Anugerah dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Yesus Kristus senantiasa menyertai kita. Amin.”

(Jemaat Duduk)

3. PENYERAHAN DIRI

PL

:

Doa adalah nafas hidup orang beriman. Tetapi dalam kehidupan ini, kita sering kurang menghidupi doa. Kita lebih sibuk dengan pekerjaan, dunia maya di medsos, bahkan hobi kita. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, marilah, kita mengaku dosa di hadapan Tuhan:

Tuhan, ampunilah kami jika kesibukan keseharian membuat kami lelah sehingga kami mengabaikan membangun persekutuan denganMu didalam doa

J

:

Tuhan, ampunilah dosa dan kesalahan kami.

PL

:

Tuhan, ampunilah kami jika kami seringkali memaksakan keinginan dan kehendak hati kami. Kami menjadi pribadi yang tidak sabaran menanti jawaban Tuhan.

J

:

Tuhan, ampunilah dosa dan kesalahan kami.

PL

:

Tuhan, tolonglah kami agar kami dapat terus mengobarkan semangat untuk mendekat dan berdialog denganMu.

J

:

Kuatkan dan teguhkanlah kami, ya Tuhan.

PL

:

Tolonglah kami untuk menghidupi spiritualitas kristiani, agar hidup kami berbuah bagi kemuliaan namaMu. Amin.

4. BERITA ANUGERAH

PL

:

Firman Tuhan di dalam Injil Matius 11: 28-30 berbunyi, “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang enak dan beban-Ku pun ringan.“

Demikianlah berita anugerah dari Tuhan.

J

:

(Menyanyi PKJ 239:1,2 “Perubahan Besar”)

(Jemaat Duduk)

5. PEMBERITAAN FIRMAN

a. Doa untuk pembacaan Alkitab (oleh PR)

b. Pembacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 1 : 6 – 14 (oleh PA)

PR

:

“Yang berbahagia adalah setiap kita yang membaca firman Tuhan, menyimpan dan merenungkan dalam hati dan melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin.

c. Jemaat menyanyi KJ 50a:1,6 “SabdaMu Abadi”

d. Khotbah (oleh PR)

d. Saat Teduh

e. Pengakuan Iman Rasuli

(Jemaat Berdiri)

PL

:

Bersama umat Tuhan di sepanjang abad dan tempat, marilah kita bersama-sama bangkit berdiri dan mengucapkan pengakuan iman rasuli.

(Jemaat Duduk)

6. PERSEMBAHAN

PL

:

Marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan melalui persembahan yang akan kita kumpulkan saat ini. Firman Tuhan yang mendasari persembahan kita diambil dari 1 Tawarikh 29: 13-14 yang berbunyi demikian, „Sekarang ya Allah kami, kami bersyukur kepadaMu dan memuji namaMu yang agung itu. Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari padaMulah segala-galanya dan dari tanganMu sendirilah persembahan yang kami berikan kepadaMu.“

Marilah kita haturkan persembahan kita dengan kita iringi nyanyian pujian dari PKJ 147: 1,3 “Di Sini Aku Bawa”.

7. DOA SYAFAAT (Termasuk doa persembahan dan diakhiri dengan doa Bapa kami dinyanyikan)

8. PENGUTUSAN

PR

:

Saudara, dunia ini penuh dengan tantangan dan godaan. Oleh karena itu teruslah hidup dekat dengan Tuhan didalam doa.

J

:

Kami mau terus hidup bersama Tuhan.

J

:

PKJ 131:1,3 “’Ku Yakin Tuhan Tuntun Langkahku”

9. BERKAT

PR

:

Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Yesus Kristus, Sang Putra, dan persekutuan Roh Kudus senantiasa memberkati kita. Amin.

Jemaat menyanyikan Bapa Trima Kasih

BAHAN RENUNGAN KEBAKTIAN MINGGU

MINGGU, 24 MEI 2020

Bacaan : Kisah Para Rasul 1 : 6 – 14

Judul : Nafas Hidup

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, apa yang disyukuri pertama kali ketika kita masih bisa bangun dari tidur dan hendak memulai aktivitas? (diberi waktu untuk menjawab). Mungkin, kita ada yang menjawab nafas. Kita perlu mengingat bahwa tubuh manusia yang dari debu tanah ini bisa hidup karena hembusan nafas hidup dari Tuhan. Ketika nafas hidup itu diambil kembali oleh Sang Pemilik Kehidupan, maka yang tertinggal hanyalah raga yang terbujur kaku tak bernyawa. Sehingga kita memang perlu bersyukur atas nafas yang diberikan Tuhan bagi hidup kita. Sebab apa jadinya jika nafas kita terganggu atau tidak berfungsi sebagaimana seharusnya? Tidak nyaman, pasti. Aktivitas juga akan terganggu, kitapun bisa merasa tubuh ini hanya bisa terbaring lemah, tidak dapat berbuat apa-apa. Apalagi jika, kesulitan dalam bernafas ini harus dibantu dengan tabung oksigen, tentu harganya terbilang mahal dan entah harus butuh beberapa tabung untuk bernafas dalam setiap harinya. Sebegitu pentingnya, nafas hidup bagi kelangsungan hidup manusia sehingga membuat kita dapat bekerja, bersekolah, beraktivitas.

Saudara yang dikasihi Tuhan, nafas biologis memang penting bagi hidup kita. tetapi ada juga yang tidak kalah pentingnya. Tentu pernah mendengar bahwa doa adalah nafas hidup orang beriman. Artinya bahwa doa begitu pentingnya dalam pertumbuhan iman.

Saudara yang dikasihi Tuhan, banyak hal yang telah dialami oleh para murid, mulai dari menyaksikan derita dan kematian Tuhan Yesus di kayu salib, kebangkitan dan penampakanNya secara berulang-ulang selama empat puluh hari, juga peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga menjadi peristiwa yang begitu mengguncangkan pondasi keyakinan para murid, namun sekaligus menggetarkan iman mereka untuk semakin mengenal dan percaya kepada Yesus. Mereka justru dikuatkan melalui janji Tuhan Yesus bahwa mereka akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas mereka. Mereka bahkan diutus untuk menjadi saksi Tuhan di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Para murid Yesuspun menanti dengan taat. Ketaatan para murid pada perintah Tuhan Yesus ditunjukkan dengan kembali ke Yerusalem untuk menantikan janji Bapa terpenuhi. Setiba di Yerusalem, mereka menuju suatu rumah yang seringkali mereka pakai untuk pertemuan. Di tempat inilah mereka bertekun dengan sehati dalam doa.

Seperti yang dialami oleh para murid Yesus, demikian juga dalam kehidupan kita, ada begitu banyak hal yang terjadi bahkan juga kita bisa menghadapi situasi yang membuat hati kita tidak tenang, pikiran kita terasa berat, tidurpun memikirkan masalah itu, bahkan sampai tidak bisa tidur, makanpun tidak selera, dsb. Jika masalah datang dalam kehidupan kita bisa jadi membuat kita tidak ada semangat untuk melakukan apapun. Sebenarnya, dalam keadaan semua baik ataupun ada masalah. Kita jangan sampai melupakan Tuhan. Karena semua ada dalam kendali Tuhan.

Saudara yang dikasihi Tuhan, seperti halnya aktivitas keseharian yang selalu mendapat porsii perhatian yang besar dari waktu yang kita memiliki, kehidupan rohani seharusnya juga sama pentingnya dan juga perlu mendapatkan perhatian kita. Sebab hidup juga perlu selalu terhubung dengan Allah, Sang pemilik kehidupan. Jadi, betapapun hidup kita dipenuhi dengan kesibukan yang luar biasa (termasuk kesibukan di dunia maya) disertai tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup yang begitu kompleks dan berbagai macam pergumulan, namun marilah kita juga dapat tekun dalam berdoa.

Saudara yang dikasihi Tuhan, doa adalah kekuatan yang menopang kita untuk bisa menjalani hidup secara lebih bermakna. Doa merupakan oase (sumber air) yang tidak pernah kering, yang akan terus menyegarkan hidup kita. Meski ada banyak tantangan yang menjadikan kita kecewa, sakit hati, dan marah, namun doa menjadikan kita dipulihkan Tuhan. Hidup dan pelayanan kita pun akan senantiasa disegarkan oleh Tuhan melalui relasi kita yang intim dengan-Nya. Dan Kimball seorang penulis buku “The Emerging Church” menulis: “Berdoa itu seperti bernafas: hal vital untuk mendukung hidup kita dan membuat kita tumbuh dan sehat”.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, marilah di Minggu Paskah ke-7 ini, seperti murid yang sedang menantikan Roh Kudus, demikian juga ketika saat menantikan Roh Kudus, namun juga di sepanjang hidup kita, saat kita menantikan penggenapan janji atau jawaban Tuhan, kita bersama berkomitmen untuk sungguh-sungguh menjalani doa sebagai nafas hidup. Hidup yang sesungguhnya karena nafas hidup dari Tuhan yang ada di dalam diri kita selalu terhubung dengan Sang Pemberi nafas hidup itu. Amin.