Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di...

26
i PELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat S-1 pada Program Studi Ilmu Hukum Oleh : SITI RAHMATIN MARDIAH D1A115269 FAKULTAS HUKUM

Transcript of Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di...

Page 1: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

i

PELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK

( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram)

JURNAL ILMIAH

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Untuk mencapai derajat S-1 pada

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh :

SITI RAHMATIN MARDIAH

D1A115269

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2019

Page 2: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK

( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram)

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh:

SITI RAHMATIN MARDIAH

D1A115269

Menyetujui,

Pembimbing Pertama,

Abdul Hamid, SH., MH. NIP.195907311987031001

Page 3: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

iii

PELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK

(Studi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram)SITI RAHMATIN MARDIAH

D1A115269FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAMABSTRAK

“Pelaksanaan pembinaan pendidikan terhadap narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram merupakan upaya untuk membentuk dan mengembalikan perilaku anak yang menyimpang dari nilai dan norma dalam masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pelaksanaan pembinaan pendidikan serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan pendidikan.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian empiris. Pendekatan yang digunakan adalah perundang-undangan, konseptual, dan sosiologis. Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan, yaitu primer, sekunder, dan tersier. Teknik pengumpulan bahan dalam penelitian ini adalah studi lapangan dan studi dokumen kemudian di analisis secara kualitatif. Hasil penelitian yaitu pembinaan pendidikan yang di laksanakan oleh lembaga pembinaan khusus anak terhadap narapida anak terdapat dua jenis pembinaan yaitu pembinaan kemandirian dan pembinaan keterampilan namun belum efektif karena adanya kendala-kendala yaitu kurangnya anggaran dari pemerintah, sarana dan prasarana yang kurang memadai, kurangnya tenaga pendidik yang ahli dibidangnya dan kurangnya regulasi khusus dibidang pendidikan.

Kata kunci :Pembinaan Pendidikan , Lapas , Narapidana anak

IMPLEMENTATION OF EDUCATION GUIDANCE FOR CHILD INMATES(STUDY IN CORECTIONAL INSTITUTION FOR CHILDREN CLASS II MATARAM)

ABSTRACT

The implementation of education guidance for child inmate at the Correctional Institution for Children in Mataram is an effort to shape and restore children's behavior that deviates from the values and norms in society. This study aims to find out and analyze the implementation of education guidance as well as the obstacles faced in implementing education guidance. This type of research uses empirical research. The approach used is legislation, conceptual, and sociological. The types and sources of legal materials used are primary, secondary and tertiary. Material collection techniques applied in this research are field study and document study which are then analyzed qualitatively. The results of the study are educational coaching carried out by special fostering institutions for child prisoners. There are two types of fostering namely fostering independence and fostering skills but they have not been effective due to constraints such aslack of government budget, inadequate facilities and infrastructure, lack of teaching staff who are experts in their fields and lack of special regulations in the field of education sector.

Keywords :Education guidance; Corectional institution; Child inmates.

Page 4: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

i

I. PENDAHULUAN

Anak adalah generasi bangsa yang perlu dilindungi hak-haknya oleh

negara, anak memiliki hak untuk hidup dan merdeka, bebas dari perampasan

hak dan sudah jelas bebas dari tindak kejahatan baik anak sebagai pelaku

maupun anak sebagai korban, sebagaimana yang tertuang dalam Undang-

Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 B

ayat (2) yang berbunyi:

“Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”

Perlindungan terhadap anak harus semakin ditingkatkan mengingat makin

maraknya kejahatan terhadap anak, sebagaimana diketahui bahwa anak adalah

potensi dan cerminan nasib manusia dimasa yang akan datang, dengan ini

Negara berkewajiban melindungi dan memperhatikan perkembangan kejiwaan

anak, karena bagaimanapun, anak adalah anugerah yang diciptakan oleh

Tuhan yang Maha Kuasa yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat

sebagai manusia.1

Sejak tahun 1964 sistem pembinaan bagi narapidana anak telah berubah

secara mendasar yaitu dari sistem penjaraan menjadi sistem pemasyarakatan

berdasarkan Surat Instruksi Kepada Direktorat Kemasyarakatan Nomor:

J.H.G.8/506 tanggal 17 Juni 1964.2

1 Sudarsono, Kenakalan Anak, Prevensi, Rehabilitasi, Dan Resosiliasi, Rineka Cipta, Jakarta, 2012, Hlm 5

2 Endang Sumiarni, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Hukum Pidana, Universitas Atmajata Pers, Yogyakarta, 2015, Hlm 429

Page 5: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

ii

Anak yang berhadapan dengan hukum berhak memperoleh pembinaan

pendidikan baik secara formal maupun non formal di Lembaga Pembinaan

khusus Anak. Tujuan dari pembinaan di Lapas Anak adalah untuk

memperoleh pembimbingan, pengawasan, pendampingan, pelatihan,sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan.

Peran Lembaga Pembinaan khusus Anak (LPKA) menjadi sangat strategis

untuk membentuk dan mengembalikan perilaku anak yang menyimpang dari

nilai-nilai atau norma yang ada di dalam masyarakat.3

Tujuan di laksanakannya pembinaan pendidikan bagi anak adalah agar anak

kembali menjadi generasi yang bermoral, kembali kejalan yang benar,

sehingga karakter anak tersebut terbentuk berbudi pekerti yang mulia dan

luhur. Sehingga dapat menunjukkan sikap sopan santun, tertib, sesuai

dengan etika, norma dan adat yang ada dan memperlihatkan tingkah laku

atau perbuatan yang beradab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap

masyarakat, sertamenumbuhkan sikap dan kesadaran hukum pada anak

sehingga anak menyadari kesalahannya dan tidak akan mengulangi, sehingga

dapat membedakan mana perbuatan yang dianggap salah dan perbuatan yang

dianggap benar.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

dibahas adalah:1. Bagaimana pelaksanaan sistem pembinaan pendidikan

terhadap narapidana anak studi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II

Mataram? 2. Apa kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

3 Wigiati Soetedjo Dan Melani, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama, Bandung, 2013, Hlm 167

Page 6: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

iii

pembinaan pendidikan terhadap narapidana anak di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak Kelas II Mataram?

Adapun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini antara lain: 1. Untuk

mengetahui dan memahami pelaksanaan sistem pembinaan pendidikan

terhadap narapidana anak di lembaga pembinaan khusus anak kelas II

mataram. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis kendala-kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan sistem pembinaan pendidikan terhadap

narapidana anak di lembaga pembinaan khusus anak kelas II mataram.

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis

untuk memberikan konstribusi dan pemikiran yang lebih baik dalam

pengembangan ilmu hukum pidana, khususnya tentang pelaksanaan

pembinaan pendidikan terhadap narapidana anak. 2. Manfaat Praktis agar

hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan bagi petugas yang

bekerja di Lembaga Pemasyarakatan dalam melakukan pembinaan terhadap

narapida anak dan dapat menerima kembali para narapidana anak yang telah

menjalani pembinaan menjadi masyarakat yang baik.

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan antara lain: 1. Jenis

penelitian hukum empiris. 2. Metode Pendekatan yang digunakan yaitu

Pendekatan Perundang-Undangan (statue approach), Pendekatan Konseptual

(conceptual approach), Pendekatan Sosiologis (sociologicalapproach)3.

Sumber dan jenis bahan hukum dalam penelitian ini yaitu bahan hukum

primerdan bahan hukum sekunder. 4. Analisis bahan hukum yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu secara yuridis.

Page 7: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

iv

II. PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Sistem Pembinaan Pendidikan Terhadap Narapidana Anak

Pembinaan terhadap narapidana anak di Lembaga Pemasyarakatan harus dilaksanakan berdasarkan asas-asas pembinaan,sebagaimana yang diatur dalam Pasal 5 Undang-UndangNomor 12 Tahun 1995 Tentang Lembaga Pemasyarakatan yaitu :

1. Asas pengayoman, bahwa perlakuan terhadap warga binaan pemasyarakatan adalah dalam rangka melindungi masyarakat dari kemungkinan diulangnya tindak pidana oleh warga binaan pemasyarakatan dan juga memberikan bekal kehidupan kepada warga binaan agar menjadi warga negara yang beragama dalam masyarakat.

2. Asas persamaan perlakuan dan pelayanan, bahwa warga binaan pemasyarakatan mendapat perlakuan dan pelayanan yang sama di dalam Lembaga Pemasyarakatan tanpa membedakan orangnya.

3. Asas pendidikan, bahwa didalam Lembaga pemasyarakatan mendapat pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pancasila, antara lain dengan menanamkan jiwa kekeluargaan, keterampilan, pendidikan, kerohanian, dan kesempatan menunaikan ibadah sesuai agamanya masing-masing.

4. Asas Pembinaan, bahwa warga binaan pemasyarakatan di lembaga pemasyarakatan juga mendapat pembinaan yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dengan menanamkan jiwa kekeluargaan, keterampilan, pendidikan, dan kerohanian.

5. Asas Penghormatan Harkat dan Martabat Manusia, bahwa warga binaan pemasyarakatan tetap di perlakukan sebagai manusia dengan menghormati harkat dan martabatnya.

6. Asas kehilangan Kemerdekaan Satu-satunya Penderitaan, bahwa warga binaan pemasyarakatan harus berada didalam lembaga Pemasyarakatan untuk jangka waktu tertentu sesuai keputusan atau penetapan hakim. Maksudnya penempatan itu adalah untuk memberikan kesempatan kepada Negara guna memperbaikinya, melalui pendidikan dan pembinaan. Selama dalam Lembaga Pemasyarakatan warga binaan tetap memperoleh hak-haknya yang lain layaknya manusia, atau dengan kata lain hak-hak perdatanya tetap dilindungi seperti hak memperoleh perawatan kesehatan, makan, minum, pakaian, tempat tidur, latihan keterampilan, olahraga, atau rekreasi. Warga binaan tidak boleh diperlakukan di luar ketentuan Undang-Undang seperti dianiaya, disiksa, dan sebagainya.Akan tetapi penderitaan satu-satunya dikenakan kepadanya hanyalah kehilangan kemerdekaan.

7. Asas berhubungan dengan keluarga atau orang-orang tertentu, bahwa warga binaan pemasyarakatan harus tetap didekatkan dan dikenalkan dengan masyarakat serta tidak boleh diasingkan dari masyarakat. Untuk itu, warga binaan harus tetap berhubungan dengan masyarakat dalam bentuk kunjungan, hiburan ke dalam lembaga pemasyarakatan dari

Page 8: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

v

anggota masyarakat yang bebas dan kesempatan berkumpul bersama sahabat dan keluarga seperti program cuti mengunjungi keluarga.

Asas-asas tersebut di atas merupakan pedoman dalam melakukan

pembinaan terhadap narapidana. Berdasarkan hasil wawancara penulis

dengan Kepada Subseksi pendidikan dan bimbingan kemasyarakatan Dedy

Hardi Putra, penulis memperoleh keterangan mengenai pelaksanaan

pembinaan pendidikan terhadap narapidana anak di LPKA Kelas II

Mataram terdiri dari dua jenis pembinaan yaitu: 4

a. Pembinaan Kepribadian

Dalam pembinaan kepribadian narapidana anak, LPKA menerapkan

beberapa cara dalam mengembangkan kepribadian anak dengan tujuan

supaya kelak ketika anak sudah kambalike orang tua ada perubahan

yang baik dan taat hukum.Pembinaan Kepribadian tersebut ada

beberapa jenis pembinaan pendidikan yang dilaksanakan antara lain:

1) Pembinaan budi pekerti

Pendidikan ini menitikberatkan pada pendidikan moral dengan

tujuan agar dapat mengembalikan anak ke arah yang lebih baik

dengan memberikan siraman rohani.

2) Pembinaan kesadaran beragama

Pendidikan ini menitikberatkan pada iman agar narapidana

menyadari akibat dari pada perbuatannya, dengan cara melakukan

sholat berjamaah 5 waktu di musholla.

3) Pendidikan formal dan non formal

4Hasil Wawancara, Dedi Hardi Putra, Kasubsi Pendidikan dan Bimbingan Kemasyarakatan, Senin, tanggal 20 Mei 2019, LPKA Kelas II Mataram, diolah.

Page 9: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

vi

Pendidikan non formal yang menitikberakan pada kegiatan-

kegiatan positif, sedangkan pendidikan formal antara lain:

a) Meneruskan pendidikan anak dengan sistem paket A setara

dengan SD paket B setara dengan SMP, paket C setara dengan

SMA.

b) Penyelenggaraan kursus keterampilan

c) Taman bacaan masyarakat (literasi)

4) Pendidikan kesadaran berbangsa dan bernegara

Bentuk pendidikan dengan memberikan kegiatan latihan di

lapangan beris berbaris, dan melatih narapidana berperan aktif

dalam pembangunan.

5) Pembinaan kemandirian

Bentuk pendidikan kemandirian bertujuan untuk memberikan

keterampilan pada narapidana anak. Bentuk-bentuk pembinaan

kemandirian antara lain:

a) Pembuatan siluet dari bahan triplek, cendramata figuran,

tempat tissue, tempat hendphone.

b) Pembuatan kloset dari beton

c) Pelatihan cukur rambut

d) Pelatihan sablon

e) Keterampilan dibidang pertanian dengan mengolah tanaman.5

Menurut pendapat penulis sehubungan dengan hasil penelitian

yang dilakukan di LPKA Kelas II Mataram, menunjukaan bahwa 5Ibid

Page 10: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

vii

pelaksanaan pembinaan pendidikan terhadap narapidana anak yang

berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram

telah di upayakan sebaik mungkin oleh pihak-pihak terkait, sesuai

yang di tentukan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995

Tentang Pemasyarakatan.

B. Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Pembinaan

Pendidikan Terhadap Narapidana Anak

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Riva Dilyanti, selaku Kepala

Seksi Pembinaan LPKA Kelas II Mataram, ada beberapa kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan pendidikan terhadap narapidana

anak diuraikan sebagai berikut:6

1. Kurangnya anggaran

Anggaran merupakan salah satu factor penunjang dalam proses

pelaksanaan pembinaan pendidikan anak,dalam lembaga Pembinaan

Khusus Anak Kelas II Mataram, terdapat keterkaitan yang erat antara

anggaran dengan pemenuhan kebutuhan lainnya guna kelancaran

proses pendidikan. Anggaran pendidikan di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak Kelas II Mataram masih sangatlah kurang sehingga

masih minim untuk melakukan pembinaan secara mandiri.

2. Sarana dan prasarana yang kurang memadai

6Hasil Wawancara, Riva Dilyanti, Kepala Seksi Pembinaan, Senin, Tanggal 20 Mei 2019, LPKA Kelas II Mataram, diolah

Page 11: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

viii

Sarana dan prasarana yang kurang memadai merupakan salah satu

factor kendala dalam proses pendidikan di Lembaga Pembinaan

Khusus Anak Kelas II Mataram, sehingga pelaksanaan pembinaan

pendidikan terkadang tidak efektif. Sarana dan prasarana juga

merupakan factor penunjang dalam kegiatan-kegiatan pembinaan yang

di lakukan. Menurut penulis kurangnya sarana dan prasarana terhadap

pelaksanaan pembinaan pendidikan terhadap narapidana anak di

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram dapat menjadai

kendala yang signifikan dalam pelaksanaan pendidikan, sebab tanpa

adanya fasilitas yang mendukung pembinaan anak akan meyulitkan

petugas dalam melakukan tugas dan fungsinya selaku tenaga pendidik

dalam pelaksanaan pembinaan pendidikan.

3. Kurangnya Tenaga Pendidik yang ahli di bidangnya (SDM)

Dalam proses pelaksanaan program pendidikan yang berorientasi pada

pembinaan harus ada tenaga ahli dibidangnya sangatlah dibutuhkan

mengingat bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting

terhadap anak, belum adanya tenaga pendidik yang ahli dibidangnya

karena memang rekrutmen petugas lapas hanya untuk tenaga

pengaman saja dan pembinaannya tidak khusus dalam pendidikan saja

atau masih bersifat umum seperti pembinaan mental, rohani, fisik,

disamping itu Kementerian Hukum dan Ham rekrutmen pegawai yang

di cari dari sarjana hukum, sosial, psikologi, sehingga tenaga pendidik

Page 12: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

ix

yang khusus dalam dunia pendidikan, belum ada di Lembaga

Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram.

4. Kurangnya regulasi khusus dibidang pendidikan

Pendidikan dalam dunia anak sangatlah penting mengingat anak

merupakan generasi penerus bangsa. sehingga perlu mendapatkan

sentuhan berbeda dari Lembaga Pemasyarakatan pada umumnya. Anak

yang berada di Lapas berasal dari keluarga yang sebagian besar

keluarga “broken home” sehingga anak-anak tersebut putus sekolah,

padahal pemerintah mewajibkan pendidikan bagi anak 12 tahun

sedangkan pada saat masuk ke Lapas usianya sudah 15 tahun, sehingga

pihak lapas harus mengadakan kerja sama dengan instansi terkait harus

melanjutkan sekolahnya ke jenjang pendidikan yang mana. Oleh

karena itu apabila mengikuti Peraturan pemerintah maka pendidikan

tidak dilanjutkan.7

Menurut Pendapat penulis kurangnya regulasi khususnya dalam dunia

pendidikan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram

menjadi pusat perhatian khusunya bagi petugas karena anak harus

mendapat pendidikan yang berbeda di bandingan narapidana pada

umumnya. Hal ini dapat di atasi dengan cara melakukan kerja sama

dengan dinas pendidikan dan pihak-pihak terkait lainnya yang

berhubungan dengan dunia pendidikan.8

7 Ibid 8Ibid

Page 13: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

x

Dari hasil wawancara tersebut, jika diamati dapat dikatakan bahwa

terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksaan pembinaan

pendidikan bagi Narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus

Anak kelas II Mataram, hal ini mengakibatkan perlunya keterlibatan

pihak-pihak tertentu, salah satunya seperti Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan dalam hal menyediakan tenaga pendidik agar

narapidana anak yang sedang menjalani pemidanaan tetap

mendapatkan pendidikan seperti yang bisa didapatkan di sekolah

formal, selain itu, dapat pula dilakukan berbagai cara untuk

meningkatkan kualitas petugas Lapas yang tentu saja mempunyai

pengaruh langsung dalam pelaksanaan pendidikan, karena petugas

Lapas merupakan motor penggerak terlaksananya pembinaan terhadap

narapidana. Petugas Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam

melaksanakan tugasnya mempunyai peranan penting sebagai orang

tua, guru, teman, kakak, dan sebagainya. Petugas dituntut memiliki

keterampilan yang dapat membantu pelaksanaan tugasnya, paling tidak

harus mengetahui dan mengerti benar tugas pokok yang di embannya

dan dituntut untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang

mungkin terjadi di dalam rutan sehingga dibutuhkan keterampilan

berkomunikasi yang baik dengan narapidana anak.

III. PENUTUP

Kesimpulan

Page 14: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

xi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan di atas yang menjadi

kesimpulan adalah :

1. Pelaksanaan pembinaan pendidikan terhadap narapidana anak di Lembaga

Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram terdiri dari beberapa jenis

pembinaan yaitu pembinaan kepribadian yang meliputi pembinaan budi

pekerti, pendidikan kesadaran beragama, pendidikan formal dan non

formal, kesadaran berbangsa dan bernegara. Pembinaan kemandirian yang

meliputi pembuatan siluet, pembuatan kloset dari beton, pelatihan

barbershop, sablon, dan pelatihan dibidang pertanian. Pembinaan

narapidana anak tersebut dalam rangka meningkatkan kualitas ketaqwaan

kepada Tuhan yang Maha Esa, Intelektual, sikap, perilaku, keterampilan,

serta kesehatan jasmani dan rohani. Pembinaan-pembinaan yang dilakukan

berdampak bagi masa depan mereka setelah keluar dari lapas sehingga

dapat di kembangkan dan diterima kembali menjadi warga masyarakat.

2. Kendala-kendala yang dihadapi Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas

II Mataram dalam melaksanakan pembinaan pendidikan terdiri dari

beberapa faktor yaitu kurangnya anggaran dari Pemerintah, sarana dan

prasarana yang kurang memadai, kurangnya tenaga pendidik yang ahli di

bidangnya, serta kurangnya regulasi khusus di bidang pendidikan.

Saran

Page 15: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

xii

1. Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram perlu meningkatkan

lagi kesadaran beragama dan budi pekerti karena merupakan pembinaan

yang menjadi faktor penunjang dalam pembinaan lainnya karena

pembinaan ini merupakan awal untuk memulai pembinaan yang lain

karena anak yang berstatus narapidana anak perlu mendapatkan

pendidikan moral dan agama terlebih dahulu mengingat dalam masa

sekarang banyaknya anak yang menjadi pelaku tindak pidana sehingga

setelah anak keluar dari lapas dapat mengembangkan dan menerapkan

ilmu yang telah didapatkan dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat

dan dapat diterima kembali oleh masyarakat.

2. Meningkatkan anggaran khususnya dalam dunia pendidikan,

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana agar lebih menunjang dalam

proses pembinaan narapidana anak dan meningkatkan kualitas Sumber

Daya Manusia yaitu petugas yang profesional dengan mengikutsertakan

petugas Lembaga Pemasyarakatan dalam kegiatan pelatihan-pelatihan dan

seminar yang berkaitan dengan pembinaan narapidana anak, mengingat

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram yang khusus

menangani narapidana anak, sehingga petugas harus banyak belajar

tentang pola pembinaan narapidana anak yang benar serta memberikan

pendidikan yang lebih khusus lagi terhadap narapidana anak.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

xiii

Buku, Makalah, Artikel

A, Munandar, Pembinaan dan Masalahnya, Gunung Agung, Jakarta, 1993.

Amiruddin, dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2012.

Chazawi, Adami, Pelajaran Hukum Pidana, Stelsel Pidana, Tindak Pidana, Teori-Teori Pemidanaan dan Batas Berlakunya Hukum Pidana Grasindo Persada, Jakarta 2002.

D, Soejono, Sosio Kriminologi, Ilmu-ilmu Sosial Dalam Studi Kejahatan, Sinar Baru,Bandung, 1984.

Efendi, Erdianto,Hukum Pidana Indonesia, Bandunng PT. Refika Aditama,2011.

Hamzah, Andi, Asas-Asas HukumPidana ,PT.RinekaCipta, Jakarta, 2008.

Masdi Amim Muhammad, Kitab Quwaid Fiqih.

Muladi, dan Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1992

Mulyatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2008.

Poernomo, Bambang, Asas-Asas Hukum Pidana, jakarta : Rajawali Pers, 2005

Poerwadinata, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta, 1976.

QosimSyarifAmin ,Kitab Usul Fiqih.

SoekantoSoejonodan Sri Muliadi, PenelitianHukumNormatif :SuatuTinjauanSingkat, Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2001.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2010.

SujatnoAdi, SistemPemasyarakatan Indonesia MembangunManusiaMandiri, DirektoratJendralPemasyarakatanDepartemenHukumdan HAM RI, Jakarta, 2004

SutedjoWagiato dan Melani, Hukum Pidana Anak (Edisi Revisi) Bandung, 2013

Page 17: Web FH Unram€¦ · Web viewPELAKSANAAN PEMBINAAN PENDIDIKAN TERHADAP NARAPIDANA ANAK ( Studi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Mataram) JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

xiv

Depertemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,1989).

Peraturan Perundang-Undangan

Indonesia, Undang-Undang Dasar Tahun 1945

Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak

Indonesia, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1955 Tentang Pemasyarakatan

Internet

https:/ferliannusgulo.wardpress.com, diakses pada tanggal 13 april 2019, jam

12.30 Wita.

Repositori.uin-alauddin.ac.id di akses pada hari selasa, 3april 2019, jam 12.33 WITA

http://keyword: Aris Irawan Blog, Permasalahan Anak dan Remaja