Warta Bea Cukai Edisi 380

97
JULI 2006 TAHUN XXXVIII EDISI 380 PROFIL POSMAN POHAN SIAHAAN SEKECIL APAPUN, KITA HARUS PUNYA RASA OPTIMIS TIDAK MUDAH MERUBAH CULTURE MANUAL MENJADI ELEKTRONIK WAWANCARA JODY KOESMENDRO SATU JENDELA SATU TUJUAN NASIONAL National Single Window

Transcript of Warta Bea Cukai Edisi 380

Page 1: Warta Bea Cukai Edisi 380

JULI 2006TAHUN XXXVIII EDISI 380

MENUNGGU IMPLEMENTASIPROFILPOSMAN POHAN SIAHAANSEKECIL APAPUN, KITA HARUS PUNYARASA OPTIMIS

TIDAK MUDAH MERUBAH CULTUREMANUAL MENJADI ELEKTRONIK

WAWANCARAJODY KOESMENDRO

SATU JENDELA SATU TUJUAN NASIONALNational Single Window

Page 2: Warta Bea Cukai Edisi 380

1WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNGDirektur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Drs. Anwar Suprijadi, MSc

PENASEHATDirektur Penerimaan & PeraturanKepabeanan dan Cukai:Drs. M. Wahyu Purnomo, MScDirektur Teknis KepabeananDrs. Teguh Indrayana, MADirektur Fasilitas KepabeananDrs. Ibrahim A. KarimDirektur CukaiDrs. Frans RupangDirektur Pencegahan & PenyidikanDrs. Endang TataDirektur Verifikasi & AuditDrs. Thomas Sugijata, Ak. MMDirektur Kepabeanan InternasionalDrs. Kamil Sjoeib, M.A.Direktur Informasi Kepabeanan & CukaiDrs. Jody KoesmendroKepala Pusat Pendidikan danPelatihan Bea dan CukaiDrs. Sofyan PermanaInspektur Bea dan CukaiDrs. Bambang Heryanto, Ak

KETUA DEWAN PENGARAHSekretaris Direktorat JenderalBea dan Cukai:Drs. Sjahrir Djamaluddin

WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB

Kepala Bagian Umum:Soedirman A. Gani, S.E.

DEWAN PENGARAHDrs. Nofrial, M.A., Drs. Hanafi Usman,Drs. Patarai Pabottinggi,Drs. Bachtiar, M.Si., Dra. Cantyastuti Rahayu,Drs. Nasar Salim, M. Si.,Drs. Nirwala Dwi Heryanto,Ir. Agung Kuswandono, M.A.,Ir. Agus Sudarmadi, M. Sc.,Drs. Ahmad Dimyati

PEMIMPIN REDAKSILucky R. Tangkulung

REDAKTURAris Suryantini, Supriyadi Widjaya,Ifah Margaretta Siahaan,Zulfril Adha Putra

FOTOGRAFERAndy Tria Saputra

KORESPONDEN DAERAHDonny Eriyanto (Balikpapan),Bendito Menezes (Denpasar),Bambang Wicaksono (Surabaya)

KOORDINATOR PRACETAKAsbial Nurdin

SEKRETARIS REDAKSIKitty Hutabarat

PIMPINAN USAHA/IKLANPiter Pasaribu

TATA USAHANiko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto

IKLANWirda Renata Pardede

SIRKULASIH. Hasyim, Amung Suryana

BAGIAN UMUMRony Wijaya

PERCETAKANPT. BDL Jakarta

ALAMAT REDAKSI/TATA USAHAKantor Pusat Direktorat JenderalBea dan Cukai,Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta TimurTelp. (021) 47865608, 47860504,4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353E-Mail : - [email protected]

- [email protected] GIRO WARTA BEA CUKAI

BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTANomor Rekening : 8910841

Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968MISI:MISI:MISI:MISI:MISI:

DARI REDAKSI

Membimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertakesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendeeeeeral Bea danral Bea danral Bea danral Bea danral Bea danCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat JendeeeeeralralralralralBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakat

DUKA BERSAMAencana gempa yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakartadan sekitarnya di wilayah Jawa Tengah pada akhir Mei lalukembali menghadirkan wajah duka bangsa ini. Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai serta keluarga besar Warta Bea Cukai menyampaikanbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban, semoga TuhanYang Maha Kuasa memberikan kekuatan dan ketabahan.

Jumlah korban jiwa yang mencapai angka lebih dari 4000 orangserta tingkat kerusakan bangunan yang cukup parah membuat banyakpihak terkejut. Pertanyaan yang mungkin terlintas saat itu adalah,bagaimana nasib rekan-rekan yang bertugas di KPBC Yogyakarta? Patutkita bersyukur oleh karena kemurahan Tuhan seluruh rekan-rekanbeserta keluarga berada dalam keadaan selamat.

Untuk mengetahui dan melihat lebih dekat kondisi KPBC Yogyakarta,WBC mengirimkan seorang redaktur yang berangkat empat hari setelahkejadian gempa. Tidak hanya di Yogya, perjalanan juga diarahkan keKPBC Surakarta yang ketika itu ikut membantu melayani proseskepabeanan terhadap barang bantuan yang datang dari luar negeri.Liputan selengkapnya bisa Anda baca mulai halaman 37.

Selain Yogyakarta, pada akhir Mei lalu WBC juga melakukanperjalanan ke wilayah Kalimantan Barat. Kami selalu tertantangmanakala ada kesempatan untuk berkunjung ke kantor-kantorpelayanan ataupun kantor bantu bea cukai yang terletak di daerahagak terpencil, termasuk di wilayah Kalbar. Dan pada kunjungan kali ini,selain Kanwil IX dan KPBC Pontianak yang lokasinya ada di tengahkota, WBC berkesempatan datang ke KPBC Sintete (liputannya ada diedisi ini) serta KPBC Entikong (liputannya di edisi mendatang) yangjarak tempuh kedua kantor ini dari kota Pontianak memakan waktuhingga 5 jam lewat darat. Terima kasih kami sampaikan kepada KanwilIX Pontianak dan rekan-rekan di kantor pelayanan yang telah membantuWBC selama liputan dan perjalanan hingga kembali ke Jakarta denganselamat.

Setelah plane zoeking di edisi lalu, edisi ini WBC kembalimenurunkan artikel tentang proses dan prosedur pemeriksaan saranapengangkut berupa kapal kargo yang dikenal dengan istilah boatzoeking (hal. 58). Secara pribadi, ini adalah kali pertama saya naik kapalkargo. Menarik tentunya, disamping melihat proses boat zoeking olehtim KPBC Tg. Priok II berlangsung. Namun ada hal lain yang jugamenarik perhatian saya.

Anda tentu tahu ISPS Code (Laporan Utama WBC edisi 358,September 2004) yang telah diterapkan di pelabuhan Tg. Priok sejak 1Juli 2004. Ketentuan ini jelas-jelas melarang unauthorized person masukke daerah-daerah terlarang seperti di kapal atau pelabuhan yangmelayani pelayaran internasional. Kenyataannya, ketika naik ke kapalkargo berbendera Panama yang akan diperiksa, saya melihat adapenjual kacamata dan DVD menawarkan dagangannya!

Tulisan lainnya di edisi ini semoga bisa menambah pengetahuan.Misalnya, tahukah Anda siapa penemu www (world wide web) yangbiasa kita ketikan untuk masuk ke alamat situs tertentu di jaringaninternet, atau tahukah Anda pulau terluar di wilayah barat Indonesia?Yang pasti Pulau Sabang bukanlah jawabannya, kecuali kalau diukurdari pulau yang didiami penduduk. Silahkan membuka hal. 66 dan 72untuk mengetahui jawabannya.

Selamat membaca, sampai jumpa di edisi kemerdekaan.

Lucky R. Tangkulung

1WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

B

Page 3: Warta Bea Cukai Edisi 380

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

Laporan Utama5

Wawancara19

Daerah ke Daerah24

Pengawasan58

DAFTAR ISI

Untuk edisi Juli ini, WBC akan menu-runkan keberhasilan yang telah diraihDJBC, diantaranya ditegahnya 25koper handphone ilegal dari Malaysiaoleh KPBC Surakarta, penandatanganMoU antara DJBC dengan DitjenPerhubungan Udara, Ditjen Karantina,Ditjen Imigrasi, dan Kalakhar BNN, ter-kait dengan pengunaan sistem analisapenumpang. Tak ketinggalan ceritamengenai kegiatan Boat Zoeking yangWBC ikuti di pelabuhan Tanjung Priok.

Indonesia dalam waktu yangtidak lama lagi akanmenerapkan National SingleWindow (NSW), sebagai upayauntuk meniadakan hambatandalam fasilitasi perdagangan.Walau banyak yang masihmeragukan, namun kebijakan inicepat atau lambat pasti akanterwujud juga.

Prinsip hidupnyabisa di bilangunik, baginya hidupini penuh tandatanya karena tidakbisa diprediksi.Ia berusaha untukselalu optimiskarena tidak inginlayu sebelumberkembang.

76Profil

Selak72Kekayaan dan keindahanprovinsi Nangroe AcehDarusallam (NAD) memangsangat menjanjinkan bagibangsa ini. Di rubrik SelakWBC akan menceritakanpetualangan di pulau Rondoyang merupakan salah satupulau yang istimewa diprovinsi NAD.

Kali ini WBCmewawancarai JodyKoesmendro, DirekturIKC seputarketerkaitan DJBCdengan NationalSingle Window. SimakLaporan lengkapnyadalam rubrikwawancara.

Daerah Ke Daerah kali ini, akandiceritakan mengenai penangananbantuan pasca gempa dari KPBCYogyakarta dan Surakarta, selainitu juga ada berita dari daerah lain,seperti KWBC IX Pontianak, KPBCPontianak, KPBC Sintete yangmerupakan hasil perjalanan WBC.Juga berita dari KWBC X Balikpa-pan yang baru saja menggelar aca-ra patkor kastima borneo denganKastam Diraja Malaysia.

Page 4: Warta Bea Cukai Edisi 380

3WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

1 DARI REDAKSI

3 SURAT PEMBACA

4 KARIKATUR

22 HUBUNGAN

INTERNASIONAL

Mekanisme Kerjasama

Internasional Melalui WCO.

42 SEPUTAR BEACUKAI

44 SIAPA MENGAPA

- Syamsuri

- Waris Munadhi

- Suwandi

45 KONSULTASI

KEPABEANAN DAN CUKAI

Registrasi Importir

46 RUANG INTERAKSI

Konflik, Biarkan Atau Hadapi ?

48 INFO PEGAWAI

- Mereka Berharap...?

- Pegawai Pensiun per 1 Juli

2006

51 INFO PERATURAN

52 OPINI

- Fungsi Materai

54 KOLOM

- Bahagia Setelah Pensiun

56 RENUNGAN ROHANI

Syarat Mencapai Kesalehan

66 INFORMASI KEPABEANAN

DAN CUKAI

Tim Berners Lee, Penemu World

Wide Web (WWW)

68 RUANG KESEHATAN

Kebiasaan Anak mengompol

69 PANCARONA

Nyaris

80 APA KATA MEREKA

- Shanty

- Andi Rif

Surat PembacaKirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamatsurat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapidengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.

SERAGAM HARIANKami CPNS Bea Cukai 2006 mohon ketentuan tentang seragam harian. Terhitung

sejak Pebruari 2006 kami telah diangkat sebagai CPNS. Adapun yang ingin kamitanyakan adalah tentang ketentuan seragam harian. Selama ini kami menggunakanpakaian putih hitam. Lalu bulan Mei ini kami menerima SK pengangkatan CPNS.Apakah dengan SK tersebut kami diperbolehkan mengenakan seragam pakaiandinas harian (PDH) ? Mengingat sebagian teman CPNS sudah terlanjur menjahitkanseragam dan sudah jadi.

Mohon diteruskan kepada yang berwenang agar mendapat petunjuk pelaksanaanyang lebih detil. Terima kasih atas perhatiannya.

Hormat kami,

Milyan Risydan ANIP 060111959

Jawaban :

Sehubungan dengan surat pertanyaan pegawai, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :1. Ketentuan Seragam Dinas Seragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diatur

dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : KEP-67/BC/1999tentang Pembagian dan Pemakaian Pakaian Dinas Seragam Direktorat JenderalBea dan Cukai.

2. Pegawai yang berhak menerima pakaian dinas seragam Direktorat Jenderal Beadan Cukai adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil/Calon Pegawai Negeri Sipil yangbertugas di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (pasal 2).

3. Pegawai dalam menjalankan tugasnya diwajibkan memakai pakaian dinasseragam Direktorat Jenderal Bea dan Cukai beserta kelengkapannya (pasal 5).

4. Berdasarkan poin 1 s.d. 3 di atas, dibenarkan kepada CPNS untuk memakaipakaian dinas seragam sejak yang bersangkutan diangkat menjadi CalonPegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang dinyatakan dalamSurat Keputusan Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil DJBC.

Demikian kami sampaikan untuk dimaklumi.

Kepala Bagian Kepegawaianu.b.Kepala Subbagian Umum Kepegawaian

MUHAMAD LUKMANNIP 060079029

JAWABAN KONSULTASISehubungan dengan jawaban atas pertanyaan Sdr Feri, pegawai pada Kantor

Wilayah DJBC yang termuat di rubrik Konsultasi Kepabeanan dan Cukai Warta BeaCukai Edisi 379 Juni 2006, yang mana pertanyaannya adalah sebagai berikut :

“Dokumen apakah yang melindungi pengangkutan barang apabila importirmendapat persetujuan barang di gudang importir ?”

Perlu kami jelaskan bahwa berdasarkan pengalaman kami di lapangan dokumenyang melindungi pengangkutan barang yang dimaksud saudara Feri adalah dokumenBCF 2.6 A sesuai Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : 07/BC/2003tanggal 31 Januari 2003 Lampiran VIII butir F 2.c

Cara pengawasan dalam pengangkutan barang tersebut yaitu denganpengawalan dan penyegelan oleh petugas dari Seksi Pencegahan dan Penyidikan.

Demikianlah tanggapan kami, dan kami mohon maaf yang sebesar-besarnyaapabila tanggapan ini keliru karena tujuan kami hanya ingin meluruskan antarapertanyaan dengan jawaban.

Hormat saya,

JULIAN TEDJAKepala Seksi Kepabeanan dan Cukai IIKPBC Tipe A Khusus Tg. Priok III

Page 5: Warta Bea Cukai Edisi 380

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 20064 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

KARIKATUR

Page 6: Warta Bea Cukai Edisi 380

5WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

umbangnya Orde Barumenyisakan pemandangan nyata,rapuhnya perekonomian Indone-

sia. Hutang luar negeri yang bertumpukdengan bunga yang tinggi, naiknya kursrupiah (pernah mencapai Rp 15.000/US$ 1 dan kini berada dikisaran Rp8.000 – Rp 9.000/US$ 1), hargakebutuhan pokok makin mencekik,swasembada pangan yang duludiagung-agungkan ternyata kini hanyaisapan jempol belaka, penyelundupankerap terjadi, birokrasi yang berbelit,praktek pungli marakdimana-mana,kemampuan dayasaing industri dalamnegeri makinmelemah, banjirnyabarang impor dansebagainya,menyebabkan kondisiekonomi Indonesiadilanda krisis.

Salah satu upayauntuk menekanekonomi biaya tinggiadalahmenghilangkanhambatan-hambatanyang terjadi padaproses kelancaranarus barang ekspordan impor, mulai dariproduksi hinggatransaksi. Denganpenangananpelayanan yang

umumnya masih dilakukan secaramanual, masih banyaknya jumlahdokumen, kurangnya transparansisehinga menyebabkan terjadinyapenyalahgunaan wewenang, sertamasih kurangnya informasi kebijakanekspor dan impor serta kepabenan,menyebabkan sulitnya menghilangkanhambatan pada proses kelancaran arusbarang.

Padahal, tahun 2020 Aseanberencana ingin berintegrasi secaraekonomi (malah kabarnya akan

dipercepat menjadi tahun 2015-red).Untuk meniadakan hambatan danmempercepat proses integrasi tersebutdiperlukan fasilitasi perdagangan.Fasilitasi perdagangan itu antara lainkemudahan pengurusan dokumen dibidang kepelabuhan dan kepabeanan.

Oleh karena itu pada 7 Oktober2003, Kepala-kepala Negara Aseanmengadakan pertemuan di Bali. DalamDeklarasi Asean Concord II (BaliConcord II), tercapai kesepakatan untukmembuat suatu sistem yang

terintegrasi dalamupaya menanganikegiatan ekspor/impor.

Dilanjutkan pada 9Desember 2005 diKuala Lumpur,Malaysia, paraMenteri EkonomiAsean mencapai katasepakat untukmenghasilkanAgreement toestablish and imple-ment the AseanSingle Window.Dalam mendukungAsean Single Windowtersebut, negaraanggota Asean harusmembentuk terlebihdahulu NationalSingle Window(NSW) di masing-masing negera.

NATIONALSINGLEWINDOW

Belakangan ini beberapa media massa marak membicarakan seputar National Single Window(NSW). Apalagi setelah terbentuknya Tim Persiapan NSW yang diketuai Menteri Keuangan pada27 Maret 2006. Setelah pada edisi Oktober 2005 lalu, WBC mengulas Asean Single Window(ASW) maka pada edisi ini WBC kembali mengangkat laporan utama mengenai National SingleWindow (NSW).

Banyak pihak yang meragukan kemampuan pemerintah mewujudkan NSW tapi banyak pulayang optimis dan mendambakan agar NSW ini segera terwujud demi kelancaran arus barang.

T

MANUAL. Penanganan pelayanan dokumen umumnya masih dilakukan secara manual.

DOK. WBC

LAPORAN UTAMA

Page 7: Warta Bea Cukai Edisi 380

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

NSW merupakan sistem yangmemungkinkan single submission daridata dan informasi, single and synchro-nous processing dari data daninformasi, serta a single decisionmaking untuk pemeriksaan danpengeluaran barang.

Tujuan NSW adalah untuk

mempercepat dan menyederhanakanalur informasi antara pemerintah danpihak swasta serta membawakeuntungan bagi semua pihak yangterlibat dalam perdaganganinternasional. NSW juga bertujuanuntuk menetapkan, menyederhanakan,standardisasi dan menciptakan

lingkungan yangterintegrasi dalampemeriksaan muatan(cargo clearance)yang sejalan denganpraktek perdaganganinternasional yangterbaik. Serta, untukmengurangi waktu dansumber daya yangdiperlukan untukpemeriksaan muatan(cargo clearance).

Dengan demikian,keuntungan yang bisadiperoleh pemerintahselain terciptanya riskmanagement yanglebih baik adalahmeningkatnya tingkatkeamanan,pendapatan dancomplianceperdagangan sertakinerja danakuntabilitas. Bagikomunitasperdagangan, NSWmenciptakantransparansi terhadapaplikasi danpenafsiran aturan,

penyebaran yang merata untuk humanresources dan financial resources,menghasilkan keuntungan yang dapatdinilai dari produktivitas dan dayasaing, mengurangi biaya danmempercepat clearance dan release.Dengan begitu akan tercipta lingkungansistem pelayanan yang baru dan aman

dengan penekananpada kehandalaninformasi dan analisisrisiko.

Interoperabilitysystem single windowitu sendiri terdiri daritrade net yangdidalamnya terdapatcustoms clearancesystem dan OGA(Other GovernmentAgencies) internaland licensing system.Kemudian port netyang didalamnyaterdapat port opera-tion system. Selain ituterdapat pula bank-ing/financial system,transport industrysystem, logisticsystem, certificationauthority system,application serviceprovider system danother business/privatesystem.

NSW merupakanvirtual office. Dalambahasa sederhana,proses perijinan

LAPORAN UTAMA

Page 8: Warta Bea Cukai Edisi 380

7WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

ekspor impor dilakukan secara fullelektronik dimana sebelumnyapengusaha menggunakan paper(manual) atau disket/USB (semielektronik) untuk mengurus dokumen.Dengan adanya NSW, proses perijinandilakukan dengan cepat, menghematwaktu dan biaya karena tidak perludatang ke kantor pelayanan sehinggatidak terjadi contact person denganpejabat. Barang pun bisa tiba dengancepat sampai ditujuan, biaya produksidan transaksi menjadi rendah sehinggamampu menekan high cost economy.

TIM PERSIAPAN NSWUntuk mendukung NSW, Presiden

mengeluarkan Inpres RI No.3 Tahun2006 tentang Paket KebijakanPerbaikan Iklim Investasi, dimanadalam inpres tersebut telah ditetapkanperlunya dibentuk Tim Persiapan NSW.Lalu, pada 27 Maret 2006, keluarlahKeputusan Menteri Koordinator BidangPerekonomian No. KEP-22/M.EKON/03/2006 tentang Tim PersiapanNational Single Window.

Tim tersebut diketuai MenteriKuangan yang didampingi denganWakil Ketua I: Menteri Perdagangan,Wakil Ketua II: Menteri Perhubungan,Sekretaris: Deputi Bidang KoordinasiIndustri Perdagangan KementrianKoordinator Bidang Perekonomian,serta para anggota yang terdiri dari 29instansi yang dipimpin oleh eselon I(diantaranya Direktur Jenderal Bea danCukai-red).

TIM PERSIAPAN NSW

Ketua :Menteri KeuanganWakil Ketua I :Menteri PerdaganganWakil Ketua II :Menteri PerhubunganSekretaris :Deputi Bidang Koordinasi Industridan Perdagangan KementrianKoordinator Bidang PerekonomianAnggota :29 instansi yang dipimpin eselon I(DJBC salah satu diantaranya)

Salah satu tugas Tim PersiapanNSW hingga akhir tahun 2006 iniadalah sudah membuat suatu pilotingproject NSW yang didalamnyaterdapat proses trade net dan portnet. Masalahnya, untuk membangunsistem single window yang nantinyaakan connect dengan 5 negaraAsean pada 2008 (Malaysia, Thai-land, Singapura, Filipina dan BrunaiDarussalam) dibutuhkan beberapahal seperti disain IT (InformasiTeknologi) serta penyamaan sistemdan prosedur dokumen (informationrequirement). Untuk itu diperlukan

penyesuaian-penyesuaian antarinstansi. Oleh karena itu dalam TimPersiapan NSW dibentuk 5 SatuanTugas (Satgas).

Satgas tersebut terdiri dari:1. Satgas Bidang Perencanaan dan

Kerjasama Internasional, yangdiketuai Asisten Deputi UrusanPerdagangan Luar Negeri,Kementrian Koordinator BidangPerekonomian.

2. Satgas Bidang KeterpaduanKetentuan dan Prosedur Ekspordan Impor, yang diketuai DirekturFasilitasi Ekspor dan Impor, DitjenPerdagangan Luar Negeri,Departemen Perdagangan.

3. Satgas Bidang TeknologiInformasi yang diketuai DirekturInformasi Kepabeanan danCukai, Direktorat Jenderal Beadan Cukai.

4. Satgas Bidang Kepelabuhananyang diketuai Direktur Lalu LintasAngkutan Laut, DitjenPerhubungan Laut, DepartemenPerhubungan.

5. Serta Satgas BidangKebandarudaraan yang diketuaiDirektur Lalu Lintas AngkutanUdara, Ditjen PerhubunganUdara, DepartemenPerhubungan.

Setelah Tim Satgas terbentuk,muncul persoalan yang cukupkrusial. Para Ketua Tim Satgas mulaibertanya-tanya. Pasalnya, hinggaberita ini diturunkan (20/6), MenteriKeuangan selaku Ketua TimPersiapan NSW belum menetapkan

atau menandatangani skep anggota-anggota yang akan duduk dalammasing-masing Tim Satgas. Padahal,anggota Tim Satgas sudah bekerjabahkan sebelum Tim Persiapan NSWterbentuk. Namun demikian, ditengahkegalauan tersebut, anggota TimSatgas (calon-red) tetap terusbekerja sambil berharap MenteriKeuangan segera meluangkansedikit waktunya untuk menetapkankeanggotaan mereka dalam TimSatgas.

Dari keadaan tersebut timbulberbagai spekulasi. Beberapa pihakmenuding pemerintah tidak seriusdalam menghadapi ASW yangditargetkan berjalan pada 2008.Waktu yang tersisa kurang dari tigatahun untuk menuju tahun 2008, tapijangankan berbicara mengenai ASW,penentuan pola pengadaan danpembiayaan infrastruktur teknologikomunikasi dan informasi (ICT) atauprovider sebagai syarat utamapembangunan single window jugabelum dilakukan, apakah akandibiayai sendiri oleh pemerintahdengan dana APBN ataudioutsourcing. Jika pada 2012Indonesia tidak siap dengan NSWmaka Indonesia akan terisolasi dariperdagangan internasional.

Saat ini, negara-negara yang telahmenerapkan Single Window secara fullatau partial adalah Australia, RepublikCzech, Finlandia, Jepang, Mauritius,Belanda, Norwegia, Swedia, Singapura,Thailand dan Amerika. Sebagian besarnegara tersebut menggunakan systemjoint development concept.

DEPARTEMEN KEUANGAN RI

ifa

DOK. WBC

Page 9: Warta Bea Cukai Edisi 380

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

aat ditemui WBC di kantornya,Harmen Sembiring, DirekturFasilitas Ekspor dan Impor,

Direktorat Perdagangan Luar Negeri,Departemen Perdagangan (Depdag)sekaligus sebagai Ketua SatuanTugas Bidang KeterpaduanKetentuan dan Prosedur Eskpor danImpor (Satgas 2) mengatakan, selainfaktor lingkungan seperti tekanandari luar, single window merupakan

kesempatan bagi Indonesia untukmenurunkan high cost economy.

Dari Satgas yang dipimpinnya,Harmen mengaku sejak awal tahun(sebelum terbentuknya TimPersiapan NSW-red) telah berinisiatifuntuk melakukan persiapan singlewindow. Diantaranya denganmenyosialisasikan single window keseluruh depatemen yang terlibat atauOGA (Other Government Agencies),

termasuk pada pengusaha di daerah-daerah.

Sosialisasi yang dilakukantersebut bertujuan agar OGA maupunpara pengusaha mengenal apa yangdimaksud dengan NSW, mulai daridefinisi, fungsi, serta manfaatnya,sebab banyak pihak yang belum tahutapi sudah menolak. Hingga saat ini,yang telah dicapai Satgas 2 adalahyang pertama, OGA yang terlibat

SIMPLIFIKASI PERIJINAN

EksporImpor

Untuk mendukung piloting National Single Window (NSW) di Batam , diharapkanseluruh dokumen dari instansi-instansi penting yang terkait langsung dengan kelancaranarus barang sudah selesai dipetakan pada Juli 2006.

PELABUHAN TANJUNG PRIOK. Dengan adanya National Single Window, pelabuhan Tanjung Priok menjadi sepi.

S

LAPORAN UTAMAW

BC

/KY

Page 10: Warta Bea Cukai Edisi 380

9WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

dalam perijinan ekspor dan impordan para pengusaha (termasuk yangdi daerah seperti di Surabaya,Makassar, Medan, Manado, Jakarta,Bandung, Bali, Batam-red) telahmemahami single window.

Kedua, mengumpulkan bisnisproses yakni mengumpulkanprosedur ekspor impor (eksim) dariseluruh instansi yang terkait dengankegiatan eksim. “Misalnya, apa yangdibutuhkan Badan POM agar barangyang diimpor pengusaha bisa masukke Indonesia, dokumen apa sajayang dibutuhkan,” kata Harmen.

Olvy Andrianita, Kasi Imbal Belidan Barter, Depdag yang jugaSekretaris Satgas 2 menjelaskan,setelah dilakukan pengumpulanprosedur ekspor impor maka dilakukanpemetaan atau simplifikasi terhadapjenis perijinan eksim. “Sebab, jenisperijinan itu banyak sekali. Selain itu,lampiran dokumen untuk prosesperijinan hampir sama, sama-sama adaNPWP, SIUP, akta perusahaan, namapemilik, alamat dan sebagainya,” kataOlvy. Setelah dipetakan data tersebutkemudian diproses menjadi elektronikoleh Satgas IT (dalam hal ini BeaCukai-red).

Namun demikian, setelahberkonsultasi dengan Satgas IT,pihaknya menyarankan agardokumen yang bentuknya sepertisurat rekomendasi atau suratpemberitahuan, tidak dimasukankedalam sistem elektronik untukmenghindari kemacetan pada sistemsingle window. “Ini yang akan kitaminta pada pimpinan setelah kitalakukan pemetaan,” lanjut Olvy.

Harmen mengaku, hingga kinipihaknya sulit untuk menghitungberapa persen dokumen yang sudahdipetakan oleh Satgas 2, sebabinstansi yang sudah memberikanbisnis prosesnya baru sebagian,yakni Bea dan Cukai, DepartemenPerdagangan, POM, Karantina,Departemen Pertanian (baru Dit.Peternakan-red). Namun demikian,untuk mendukung pilot project diBatam, ia berharap pemetaanterhadap semua dokumen dariinstansi-instansi yang terkaitlangsung dengan kelancaran arusbarang selesai pada Juli 2006.

Harmen menambahkan, jikapiloting di Batam berhasil maka akanmenjadi prototype dari sistem NSWsecara nasional. “Jadi, kalau proto-type-nya sudah ada, sistemelektronik ini kan tinggal mengulang,itu yang membuat saya optimisbahwa kita bisa,” ujar Harmen.Namun ia menambahkan, harus adaback up yang kuat dari parapimpinan dalam arti ada political willyang kuat bahwa sistem ini harusberhasil. Sebab jika Indonesia tidaksiap dengan NSW maka Indonesia

akan menjadi backyardnya Singapuradan Malaysia.

Untuk itu Harmen berharap agarpemerintah segera mengeluarkankeputusan mengenai pengadaanprovider IT, apakah hendakdioutsourcing atau dibiayaipemerintah dengan dana APBN.Kerjasama antar tim satgas sendirisudah baik, tanpa ada ego sektoral.Untuk itu ia berharap agar pimpinansegera membuat grand strategy ataugrand design NSW Indonesia. “Saat

ini eranya otonomi daerah, jangansampai nanti ada propinsi NSW,seperti Jakarta NSW, Batam NSWdan sebagainya,” kata Harmen.

Ahmad Syafri, Kasubdit ImbalDagang, Depdag yang juga WakilSatgas 2 menambahkan, diharapkanpula pada tahun ini SKA (SuratKeterangan Asal) online sistem yangditerbitkan oleh dinas perdagangandi daerah dapat terwujud. Pasalnya,sejak adanya otonomi daerah, SKAsudah dilimpahkan ke masing-masing daerah. Selain itu Depdagjuga akan melakukan pembenahanwebsite milik Depdag. Tujuannyaselain untuk NSW, juga publikasi danmelakukan pelayanan perijinansecara internet.

OPTIMIS BERHASILHarmen mengaku optimis bahwa

Indonesia akan berhasil terintegrasidengan Asean Single Window (ASW)pada 2008 nanti dengan 5 negaraAsean yakni Malaysia, Singapura,Thailand, Philipina dan BrunaiDarussalam. “Pada 2008 Indonesiatidak harus langsung menerapkansistem NSW diseluruh pelabuhanyang ada, di beberapa pelabuhanutama saja sudah cukup, sebab 4negara Asean lainnya sepertiMyanmar, Laos, Kamboja danVietnam baru berintegrasi denganASW pada 2012,” ucap Harmen.

Ia melanjutkan, untuk tingkatdunia, single window masih dalamtahap pembahasan. “Saya baru sajamenghadiri sidang WTO di Jenewa,salah satunya kita membahas single

HARMEN SEMBIRING. Untuk mengingatkan parasatgas apakah sudah berjalan di jalan yang tepat,pemerintah sebaiknya menyewa konsultan yangmengerti single window.

BALAI KARANTINA TUMBUHAN TANJUNG PRIOK

WBC/ATS

WBC/ATS

Page 11: Warta Bea Cukai Edisi 380

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

window untuk tingkat dunia tapi be-lum ditable tahun berapa singlewindow ini jadi wajib di dunia. Sebab,perjanjian di WTO sifatnya mengikat,sehingga kalau sudah mengatakansetuju maka harus dilaksanakan,”imbuh Harmen. Iamenambahkan, padasidang itu Aseanmengajukan paper untukmemberitahu parapeserta sidang bahwapada 2008 Asean sudahmemiliki ASW.

TIDAK PERLU KHAWATIRPEKERJAAN AKAN HILANG

Ketika ditanya apakahadanya NSW memung-kinkan terjadinyapengurangan pegawai?Harmen menjawab, padaawalnya instansi yangterkait berpikir bahwapekerjaannya akanhilang dengan adanyaNSW. “Padahal itu tidakbenar sebab yang ber-ubah hanya prosesnya,dari manual menjadielektronik. Para pegawai-lah nanti yang mengerja-kan sistem tersebut dantetap menandatangani-nya,” tambah Harmen.Untuk itu, bagi yang be-lum memahami NSW, iasiap datang dan memberipenjelasan jika diminta.

Setelah tugas mem-persiapkan bisnis prosesini selesai, Satgas 2akan melihat apa yangdiperlukan untuk menye-lesaikan NSW, misalnya

melakukan training. “Seperti bebera-pa waktu lalu kami mengirim teman-teman dari satgas lain maupun dariinstansi lainnya ke Manila, Bangkok,Singapura, untuk melakukan studibanding single window. Sebab sema-kin banyak yang mengerti makasemakin mudah bekerjanya,” kataHarmen.

Selanjutnya, setelah NSW berja-lan ada tiga pola yang akan berjalansekaligus, yakni manual, semielektronik dan elektronik. Sistemmanual masih dilakukan pasalnya,untuk melaksanakan elektronik base,dibutuhkan peralatan elektronik dantidak semua perusahaanmemilikinya. Dengan begitu prosesperdagangan tidak stuck.

Kedua, semi elektronik. Tanpapaper, pengusaha tetap datang kekantor pelayanan untuk mengurusdokumen yang disimpan didalamdisket atau USB. Pengusaha yangsemi elektronik inilah yangdiharapkan menjadi elektronik karenadengan elektronik tidak perlu lagidatang ke kantor pelayanan.Sehingga dapat menghemat waktu,transport, tidak perlu bertemupejabat dan tidak mengalami traffic.“Jadi pelabuhan akan sepi seperti diSingapura, karena mesin yang

bekerja, pelabuhan disana sepi, ber-beda dengan Priok,” lanjut Harmen.

Harmen berharap denganterbentuknya Satgas persiapan NSW,Satgas dapat melakukan tugasnyadengan baik sesuai dengan actionplannya masing-masing. Denganadanya action plan tersebut, timsatgas dapat bekerja sesuai denganjadwal yang sudah dibuat. Sehinggaseluruh tim satgas dapat berkoordi-nasi sesuai dengan action planmasing-masing dan membuatnyamenjadi satu model.

Ia juga menyarankan agar peme-rintah menyewa konsultan yangmengerti single window. Konsultantersebut tugasnya untuk mengingat-kan para satgas apakah sudahberjalan di jalan yang tepat. “Singlewindow ini hal yang baru buat kita,jangan sampai sudah jalan jauh tapiharus balik lagi karena salah,” sahutHarmen. Saat ini tawaran sebagaikonsultan sudah datang dari berba-gai pihak seperti Amerika, Jepangdan Singapura.

MEMANGKAS JALUR BIROKRASISementara itu, saat ditemui WBC,

Suwanda, Kepala Balai Besar Kara-ntina Tumbuhan Tanjung Priok me-ngatakan, pihaknya sudah siap dan

sangat senang denganadanya NSW. Sebab,pekerjaan yang dilakukanbisa lebih cepat dan me-mangkas jalur birokrasi.“Saat ini kami sudahmengarah ke pertukarandata secara elektronik,”tambah Suwanda.

Pada bulan Juni lalupihaknya juga sudahmelakukan uji coba PDEdengan 32 perusahaantetapi hanya 8 perusaha-an (importir buah) sajayang mengikuti. Ketikaditanya apakah denganadanya NSW ini ada ke-mungkinan restrukturisasiorganisasi. Suwandamenjawab, “Saya kiratidak, jadi badan saja(Karantina Tumbuh-an-red) baru beberapatahun. Yang pasti kitadisini masih terusmelakukan membenahanSDM,” lanjut Suwanda.

Untuk itu ia berharapdengan NSW pekerjaanyang dilakukan lebih efektifdan efisien. Pihaknya punsudah menyiapkaninfrastruktur, jaringan danmelakukan berbagaipelatihan SDM. Walaupundokumen sudah paperless,Karantina tetap melakukanpemeriksaan fisik.

SUWANDA. Balai Karantina Tumbuhan sudah siapmendukung National Single Window.

DEPARTEMEN PERDAGANGAN

LAPORAN UTAMA

ifa

WBC/ATS

WBC/ATS

Page 12: Warta Bea Cukai Edisi 380

11WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

Apa tugas anda sebagaiSekretaris Tim PersiapanNSW?

Tugasnya harus menyiapkananggaran untuk sekretariat,keanggotaan, mengkoordinasikanantar satgas, melakukan suatuharmonisasi kebijakan dalam artibukan merubah kebijakan tapimenyamakan kebijakan.

Kerjaan kita ini kan sampaitahun 2008 dimana saat ituIndonesia harus connect denganAsean Single Window. Untuk itusaya harus menyiapkan danmenyusun anggaran misalnyauntuk pengadaan komputer untuksekretariat di Pusat, untuksosialisasi, untuk pertemuan-pertemuan internasional, untukadjusment antar instansi, untukhonor mereka. Untuk tahunpertama ini jumlahnya sekitar 5milyar rupiah. Tahun keduaanggarannya mungkin lebih kecilkarena sudah tidak banyakmelakukan sosialisasi.

Untuk mendukung NSW, apaaction plan yang sedangdirencanakan saat ini?

Salah satunya kita inginmembentuk penguatan anggotaTim Satgas, kemudianmenentukan pengadaan provideruntuk IT, apakah akandioutsourcing atau pemerintahyang membiayai. Jujur sajalahpemerintah kan tidak punya uang,jadi sebaiknya outsourcing saja,sehingga melalui tender terbukakita bisa menentukan siapaprovidernya. Setelah itu kita pilihpiloting yang selama ini kita tujuadalah Batam.

Ada beberapa kalangan yangmeminta piloting dilakukan diPelabuhan Tanjung Priok,Jakarta sebagai the biggestport in Indonesia?

Betul, tapi kalau kita membuatsesuatu dari yang besar sebelum

yang kecil ada kekhawatiran. Begini,sistem single window ini harus zeroerror, tidak boleh ada kesalahan.Kalau kita mau uji coba langsung diPriok, bisa bayangkan kalau kitasalah atau mengalami stuck, bahkankalau stuck 5 menit saja, berapabanyak barang yang tidak bisa diclearance. Itu akan terjadikekacauan. Pertimbangan lain kitamemilih Batam karena hubunganinternasionalnya bagus, sepertidengan Singapura, Thailand, Malay-sia. Kalau Jakarta terlalu besar.Kalau tahun ini selesai piloting, kitamau integrasi coba ke Thailand,Singapura dan Malaysia, jadi Batamlebih ideal.

Sebelumnya piloting di Batamakan dilakukan bulan Juni, lalukenapa diundur jadi Desember2006?

Kita bicara Juni itu usaipertemuan Bali Concord II Oktober2003, tapi karena Inpres No.3 itumemerlukan waktu yang keluarnyabaru pada Maret 2006, maka kalaupiloting dilakukan Juni, kita cumapunya waktu 3 bulan sehinggapersiapannya tidak cukup. Makanyadiundur jadi Desember.

Rencana piloting di Batam adakendala?

Ada sedikit kendala karena Batamjuga memiliki proyek e-government.Dalam konsep e-government tersebutdidalamnya ada semacam tata ruangwebsite untuk mengatur government,commercial, trade, kemasyarakatandan sebagainya. Sedangkan singlewindow hanya membutuhkan ruang.Single window bisa jalan sendiri,tidak perlu diatur pemerintah secaradetail, jadi biarkanlah single windowberjalan sebagaimana bisnis biasa.

Kita sendiri tidak ada masalahdengan e-government tapimaksudnya kita ingin menggunakanoutsourcing, kita tidak melakukansuatu otoritas perijinan dalam satuatap. Ijin-ijin otoritas merupakan

kompetensi dari masing-masinginstansi. Kita hanya melakukan suatuproses, sehingga yang menurut JICAlead time kita 5,5 hari, kita harapkanprosesnya paling lama jadi 30 menit.Jadi bisa dibayangkan berapa waktuyang bisa dihemat, proses bongkarmuat bisa lebih cepat, itu yang kitainginkan.

Selain Batam, ada alternatif lain?Untuk daerah pelabuhan alternatif

yang dipilih kalau tidak Semarang yaMedan. Selain Batam kita memangharus memiliki alternatif lain, jadikalau ada hambatan kita bisa larikesana (alternatif-red). Atau pilihanlainnya adalah Bandara SoekarnoHatta, karena dari segi port net-nyaBandara Soekarno-Hatta sudah siap.Jadi, mungkin kalau di Batam kitamenghadapi hambatan, pilihan keduayang paling dekat yang mungkin kitapilih adalah Bandara SH. Jadi kitaharus ada plan B-nya.

Kalau begitu kenapa uji cobanyatidak di Bandara SH lebih dulu?

Kita inginnya di pelabuhan dulukarena pelabuhan itu paling banyaktransaksinya, paling besar, keruwetandi pelabuhan tidak hanya menyangkutmasalah kepabeanan dankepelabuhanan saja tapi juga tataruang kepelabuhanan. Banyak instansiyang terkait di pelabuhan. Tapi padadasarnya kalau kita sudah sama-samapaham semuanya akan mudah.

“Banyak Orang yang Kurang SukaDengan NSW...”

Simak wawancara WBC dengan Sekretaris Tim PersiapanSekretaris Tim PersiapanSekretaris Tim PersiapanSekretaris Tim PersiapanSekretaris Tim PersiapanNSW, Edy Putra IrawadyNSW, Edy Putra IrawadyNSW, Edy Putra IrawadyNSW, Edy Putra IrawadyNSW, Edy Putra Irawady yang juga menjabat sebagai DeputiDeputiDeputiDeputiDeputiBidang Koordinasi Industri dan Perdagangan, KementrianBidang Koordinasi Industri dan Perdagangan, KementrianBidang Koordinasi Industri dan Perdagangan, KementrianBidang Koordinasi Industri dan Perdagangan, KementrianBidang Koordinasi Industri dan Perdagangan, KementrianKoordinator Bidang PerekonomianKoordinator Bidang PerekonomianKoordinator Bidang PerekonomianKoordinator Bidang PerekonomianKoordinator Bidang Perekonomian berkaitan dengan NSW;

WBC/ATS

Page 13: Warta Bea Cukai Edisi 380

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

Pada 2008 Indonesia harus sudahbergabung dengan ASW. Apa yangterjadi kalau Indonesia tidakmampu?

Harus mampu. Kita lakukansecara bertahap makanya kita pilihpelabuhan-pelabuhan yang transaksipelabuhannya cukup banyak. Nah,sampai 2008 kita harapkan kalautidak mampu seluruh pelabuhan yapaling tidak sebagiannya sepertiMedan, Surabaya, Semarang,Palembang, Lampung, Jakarta,Sulawesi Selatan.

Beberapa statement di mediameminta agar Presiden yang jadiKetua Tim Persiapan NSWkarena Menkeu dianggap kurangmampu?

Soalnya mereka tidak melihatkedalam, bukan soal tidak mampu.Tim NSW itu sudah bekerja,sekarang pun masih terus bekerja.Mereka (Tim NSW-red) hanya tinggalmeminta announce resmi dariMenkeu untuk menetapkan anggotasatgas. Kalau urusan kerja kitasudah jalan, jauh banget…jadi tidakada yang dikatakan chaos. WalaupunTim NSW ini resmi dibentuk padaMaret 2006 tapi kita sudah bekerjajauh sebelum itu. Kita sudah ikutperjanjian kesepakatan Asean. Jadisecara teknis sudah confirm,sekarang tinggal kebijakanpenunjukan piloting. Kalau sudahsiap maka kita akan melakukantender untuk provider. Kalau IbuMenkeu bilang kita buka tender makakita langsung buka. Yang jelas kitasudah ready banget. Setelah itu kitabikin uji coba. Jadi kalau dikatakantidak mampu itu sangat berlebihan.

Sudah sejauh mana sosialisasiyang dilakukan?

Sosialisasi sudah jalan tapimemang kita masih gentayangan diPusat karena umumnya perijinan itudatangnya dari Pusat. Kalau masalahkompetensi di masing-masinginstansi kita tidak ikut campur. Tetapiuntuk dunia usaha kita sudahsosialisasi ke Manado, Surabaya,Batam, Medan, Makassar, responnyasangat besar sekali karena dengansingle window mereka tidak harusface to face, prosesnya cepat,transparan dan biayanya account-able. Ini yang ditunggu dunia usaha.

NSW ini juga akan mengurangipungli?

Iya. Jujur saja, kalau bicara jahil-jahilan, banyak orang yang kurangsuka dengan NSW. Sebab, yangtadinya pengurusan dokumen harusdatang jadi tidak perlu datang lagi.Padahal kalau saya lihat, NSW

menciptakan efisiensi di satu sektor,NSW akan menyejahterakan apayang hilang. Misalnya, saya biasanyamemberikan ijin dengan tarif Rp.2000 perdokumen. Dengan NSWuang tersebut sebenarnya tidakhilang tetapi akan return (kembali)dalam bentuk meningkatnya kegiatanekonomi nasional, yang otomatismeningkatkan honor, paling tidakharga barang akan murah. Sayasenang karena semua kawan-kawandi instansi sudah tidak ada egosektoral.

Untuk menset-up NSW ini berapabiayanya?

Tidak ada biaya. Semua instansipaling membeli komputer untukmembangun data basenya denganbiaya sendiri. Berapa sihmembangun data base di satuinstansi? Misalnya instansi itu punya1 - 2 komputer lalu membangun databasenya, misalnya angka pengenalimpor atau ekspor, SIUP dansebagainya, jadi terbentuk standarformnya. Yang perlu adalah biayasosialisasi, kemudian biaya untukmengadakan tender provider. Untukbiaya training SDM bukan hal yangbesar, contohnya kita tinggalmengumpulkan kepala-kepala dinasdidaerah lalu mengajari caramengirim atau mengambil data, inikan simple hanya one day training,jadi biaya apa?

Beberapa pihak pesimis bahwadalam jangka waktu kurang dari 3tahun Indonesia mampu komitdengan ASW pada 2008. Jepangsaja memakan waktu hingga 18tahun untuk single window?

Yang di Jepang itu bukan NSW.Maksudnya begini, Jepang itumembangun sistem elektronik secarakeseluruhan. Saya sudah pernahmelihat, hampir sebagian besarpelabuhan di Jepang, menyatukansistem pengawasan terhadapperdagangan barang-barangberbahaya, security goods,perdagangan bahan kimia,perdagangan senjata biologi dansebagainya. Hal itu karena duniamemberikan tanggungjawab padaJepang untuk kawasan Asia.

Jepang sendiri sangat protektif dibidang pertanian, ia bangun sistemsendiri sehingga untukmengintergrasikan semua itu tidakmudah. Makanya yang di Jepang itubukan NSW karena Jepangmembangun suatu sistem di masing-masing kebijakan. Untuk menyatukanmasing-masing sistem tersebutdibutuhkan waktu yang lama.

Kita juga jangan membandingkandengan Singapura yang bisa

membangun NSW dalam waktusekitar setengah tahun. Singapu-ra itu kota, kalau misalnya Jambiitu sebuah negara, cukup dalamwaktu satu minggu saya bisa bikinseperti Singapura. Jadi, patokankita untuk bersaing adalahMalaysia dan Thailand. Merekalevelnya terus terang saja darisegi kemajuan masih berada dibawah kita.

Maksudnya dalam halpersiapan NSW-nya?

Iya, mereka memang lebihmaju dalam hal IT sehinggamereka hanya sibuk berpikirtentang desain saja. Padahaluntuk menyatukan sistemdokumentasi itu tidak mudah,berdasarkan laporan Bank Dunia,untuk sistem dan prosedurIndonesia memakan waktu 7 hari,sementara mereka (negara Aseanlainnya-red) ada yang 9 bahkan12 hari.

Hanya saja, di kita itu jumlahdokumen masih banyak.Makanya, sebagai pemikirankedepan, jumlah dokumen harusdikurangi, data yang tidak perlu,tidak usah muncul lagi. Jadi,kalau dari segi kemajuan, com-pare to Thailand dan Malaysia,persiapan kita sudah lebih jauhdibanding mereka. Ketikadiadakan demo katanya merekasudah siap tapi ternyataaplikasinya belum. Filipina sajabelum siap sebagai negara yangbertanggung jawab atau koordina-tor di Asean terhadap ASW.

Berarti Indonesia termasukhebat dong?

Itu yang saya bilang, tapi kitadalam hal ini pemerintah tidakbisa membela diri. Kita diamsajalah, yang tidak perluditanggapi tidak usah ditanggapi.Yang penting kita bekerja dansebagian besar masyarakat mera-sakannya.

Harapan dengan NSW ini?Harapan saya, kita sama-

sama mendukung peningkatandaya saing. NSW merupakansalah satu upaya kita untukmengurangi hambatan birokrasi,juga mengurangi biaya transaksi.Jadi kalau semuanya paham, baikinstansi pemerintah dan duniausaha, arah kita kemana, kitasama-sama membangun sebabini untuk kepentingan kedepandan besar manfaatnya bagi kitasemua. Bagi yang belum paham,ayolah kita sama-samamemahaminya.

LAPORAN UTAMA

ifa

Page 14: Warta Bea Cukai Edisi 380

13WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

ingle window adalah sebuahsistem yang berfungsi sebagaigateway komunikasi dan

integrasi antara sistem-sistem yangsudah ada seperti sistempemerintahan, customs, perijinan,perbankan, logistik dan sebagainya.Untuk berkomunikasi, harus adajembatan yang dapat menghubungkanseluruh sistem tersebut. Jembataninilah yang dinamakan ApplicationService Provider (ASP). Dengandemikian, setiap badan/instansi yangmemiliki sistem komunikasiperdagangan internasional baik itukomunikasi perijinan, customs proses,port proses dan sebagainya, bisamelewati jembatan ini. Prosespengiriman, penerimaan data dilakukanmelalui ASP tersebut.

Single window juga memangkaspengulangan-pengulangan data yangada di berbagai instansi. Misalnya,

untuk mengeluarkan barang, pengu-saha harus dilengkapi dengan doku-men yang dikeluarkan DepartemenPerdagangan dan DJBC. Untukmemperoleh dokumen dari Depdag,pengusaha harus melampirkan data-data seperti nama perusahaan,NPWP, alamat perusahaan dansebagainya. Begitu pula untukmemperoleh dokumen dari DJBCpengusaha harus melampirkan data-data yang sama dengan yangdibutuhkan Depdag. Data-datatersebut yang nantinya disatukanuntuk mengurangi redudansi data.

Dengan single window, sistemyang lama juga dapat dipertahankantanpa perlu memaksakan diri untukmembuat sistem baru, sebab yangharus dibangun adalah sistem ASPyang berfungsi sebagai Messagingtransporter, communicator translator,integrator, security domain dan datawarehouse. Ini yang dinamakanComplete single window. Demikianpenjelasan Agus Sudarmadi,Kasubdit Otomasi Sistem danProsedur Kepabeanan dan Cukai,Dit. IKC.

Agus menambahkan, national singlewindow (NSW) akan menjadi virtualoffice didalam pertukaran data daninformasi yang terkait denganperdagangan internasional. Apapunbahasa komunikasi (communicationprotocol) yang digunakan (misalnyaHTTPS, RNIF, XFP dan sebagainya)bisa dikomunikasikan/ditranslate olehNSW. Melalui NSW, data yangdikirimkan dengan menggunakanbahasa komunikasi apapun yangdigunakan oleh pihak yang terlibatdapat diterima dan dibaca oleh sistemyang ada di Bea Cukai/port net/OGA(other government agencies)/bank.Dengan demikian, NSW tidakmengenal ruang dan waktu karenasemua proses penggalian danpertukaran data dan informasi sertapengambilan keputusan dapatdilakukan secara virtual dan real time

TARGET 30 MENITSebelum 2008, Indonesia diharap-

kan sudah interconnectivity daninteroperability bersama dengan Asean.Direncanakan di tingkat Asean (kalausudah single window-red) target leadtime cargo clearance (waktu yangdiukur mulai dari kedatangan saranapengangkut sampai dengan ijin keluarbarang (SPPB)-red) Indonesia di Aseanadalah 30 menit. “Waktu tersebut diluarcargo yang terkena pemeriksaan fisik,”imbuh Agus.

Untuk itu, berdasarkan time planyang disusun, Desember 2006 peme-rintah mempunyai target melakukan ujicoba piloting single window di Batam.Agus memiliki keyakinan bahwapiloting tersebut akan berhasil kalauhanya melihat dari sisi ketersediaanteknologi komunikasi dan informasi(ICT availability) yang mendukungpelaksanaan NSW di pasaran. Hanyayang menjadi masalah adalah belumditunjuk/ditentukannya ASP atau pro-vider sebagai syarat utama pemba-ngunan single window. Hingga saat ini,pemerintah belum memutuskan apakahpenyediaan atau pengembangan ASPakan dibiayai sendiri oleh pemerintahatau menunjuk swasta.

Kalau pemerintah ingin membiayaisendiri, harus ada anggaran. Kalaumenunjuk swasta, harus ada revenuegeneratornya . Berdasarkan pengala-man praktek implementasi NSW dinegara lain dan dengan mempertim-bangkan domain pemerintah (bukansebagai pengembang atau penyediajasa IT melainkan pelayanan publik-red), maka pemerintah hanya sebagaiuser atau pemakai. Dengan demikianpenyediaan ASP di negara lain dioutsourcing kepada ahlinya.

Menurut Agus, ASP diibaratkansebagai awan sehingga kalau berbicaramengenai awan berarti sudah tidakberbicara mengenai lokasi lagi. Dengandemikian, piloting di Batam sangat kru-sial untuk menunjukan apakah Indone-sia mampu atau tidak menerapkan

“MASIH MENUNGGU TINDAK LANJUT

Action Plan”Hingga tulisan ini diturunkan, pemerintah belum memutuskan mekanisme pengadaan danpenunjukkan provider dan menandatangani surat keputusan penetapan anggota Tim SatgasPersiapan NSW. Padahal, kesungguhan pemerintah untuk segera membangun NSW sangatdibutuhkan mengingat waktu yang kian mendesak, tahun 2008 Indonesia harus sudahtergabung dengan Asean Single Window.

AGUS SUDARMADI. Komitmen dan dukunganpemerintah sangat dibutuhkan karena inipekerjaan yang sangat strategis dan berskalayang tidak saja nasional tetapi juga internasional,sekali gagal Indonesia akan tertinggal.

S

DOK. WBC

Page 15: Warta Bea Cukai Edisi 380

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

NSW. Dengan diumumkannya rencanapiloting NSW Batam secara informaldalam beberapa kali pertemuan taskforce ASEAN Single Window, Indone-sia mendapat tawaran kerjasamasesegera mungkin untuk melakukantest interoperability daninterconnectivity NSW-nya denganbeberapa negara lain, misalnyaSingapura dan Malaysia.

LAUNCHING SISTEM ELEKTRONIK DIKABIL, BATAM

Sejak 7 Juni 2006, PengusahaKawasan Berikat PT. Kabil IndonusaEstate dan Direktorat Jenderal Bea danCukai membuat suatu langkah inisiatifuntuk memberikan pelayanankepabeanan dan cukai berupa prosesimpor PIB (BC 2.0), impor ke TempatPenimbunan Berikat (BC 2.3) danekspor (BC 3.0) secara elektronikberbasis internet.

Langkah tersebut walaupun belumdapat dikatakan sebagai embrio NSWtetapi apa yang telah dikembangkanmerupakan suatu konsep nyata yangditawarkan kepada semua pihak yangakan terlibat dalam NSW walaupunmasing-masing dengan sistem yangberbeda dapat ber-interoperabilitydalam suatu portal yang dapat diaksesoleh berbagai pihak.

“Yang menarik, kerjasama tersebutdilakukan B to B. Jadi begini, parapengusaha Kabil di Batam kelihatannyageregetan dengan lambatnyaimplementasi pertukaran data elektronikdalam pelayanan kepabeanan diBatam, kenapa sampai tahun 2006belum direalisasikan juga, padahal di

tempat lain sudah. Sehingga merekapun berinvestasi, menyediakan ASPdan mengajak DJBC bekerjasama.Dalam hal ini, Bea Cukai hanya ‘bukapintu’ back end proses pelayanankepabeanan DJBC agar dapat diaksesoleh Kabil,” terang Agus.

Dengan demikian, keuntungan bagipemerintah atas kerjasama tersebut,selain tidak mengeluarkan biaya untukmembangun provider dan membayartraffic, pemerintah tetap memperolehPNBP (penerimaan negara bukanpajak). Agus menambahkan, pada

dasarnya pengusaha tidak terlalumempersoalkan biaya investasi yangdibutuhkan sepanjang Cost benefit danperuntukannya jelas.

Kepala KPBC Batam, Padmoyo TriWikanto menambahkan, apabila pene-rapan NSW telah diimplementasikansecara penuh maka hal tersebut berla-ku untuk seluruh pulau Batam. Secaralebih khusus manfaat penerapan NSWakan dirasakan oleh KPBC Batam danseluruh stakeholders. Hal itu dikarena-kan tipologi pelayanan di KPBC Batamyang cukup unik dimana jarak antaraKPBC Batam di Batu Ampar denganbeberapa pelabuhan/kawasan pabeantersebar di seluruh bagian pulau de-ngan jarak antara 1 – 60 km.

Ketika ditanya kemungkinankendala yang akan dihadapi oleh KPBCBatam dengan sistem single windowini, Tri menjawab, perubahan budayakerja dari proses manual menjadielektronik secara penuh, dari bertemudengan pengguna jasa menjadi tidakbertemu. “Hal tersebut memerlukanadaptasi cepat, sedangkan komposisiSDM pada KPBC Batam sangatbervariasi dalam hal latar belakangpendidikan, umur dan kepangkatan,”imbuh Tri.

Sejauh ini, KPBC Batam bekerjasa-ma dengan Kantor Wilayah II DJBCTanjung Balai Karimun, Kantor PusatDJBC, Departemen Perdagangan,Otorita Batam, melaksanakan programsosialisasi kepada market forces diBatam mengenai NSW berkaitandengan konsep, rencana kegiatan danjadwal waktu pelaksanaan.

KPBC Batam berupaya memberikandorongan kepada semua pihak yangterkait untuk dapat berpartisipasi secaraproaktif untuk melakukan kegiatanpertukaran data secara elektronik padaproses pelayanan kepabeanan dancukai dimulai dengan PT. KabilIndonusa Estate dan menyusul denganPT. Batamindo Industrial EstateCompany, TPS online dan padaakhirnya kepada semua pihak yangterlibat dalam proses impor dan ekspor.

“Secara umum mereka (pengusaha-red) menyambut baik program inikarena hal ini telah mereka rasakanmanfaatnya saat melakukan kegiatanekspor/impor di negara lain sepertiSingapura dan Malaysia. Sehinggapara pengusaha akan merasakanbahwa program NSW merupakankebutuhan bagi kelangsungan kegiatanusahanya,” kata Tri.

Apabila penerapan NSW dikaitkandengan proses penyelesaian pelayanankepabeanan dan cukai maka secaraumum dapat diinventarisir sebanyak 20– 30 instansi yang akan terlibat baikpemerintahan maupun swasta diBatam, antara lain Customs, Immigra-tion, Quarantine, Port Authority, BPS,Perdagangan, Perindustrian, Pertanian,Kepolisian, Pertahanan Keamanan,

PADMOYO TRI WIKANTO. KPBC Batam berupayamemberikan dorongan kepada semua pihak yangterkait untuk berpartisipasi secara proaktif mela-kukan kegiatan pertukaran data secara elektronikpada proses pelayanan kepabeanan dan cukai.

PELABUHAN CPO KABIL. dikarenakan tipologi pelayanan di KPBC Batam cukup unik dimana jarakantara KPBC Batam di Batu Ampar dengan beberapa pelabuhan/kawasan pabean tersebar diseluruh bagian pulau dengan jarak antara 1 - 60 km.

DOK. WBC

DOK. WBC

LAPORAN UTAMA

Page 16: Warta Bea Cukai Edisi 380

15WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

Kehutanan, Badan POM, Perbankan,Importir, Eksportir, Customs Brokers,Pengangkut, Asuransi, Stevedooring,Cargodooring, Pengusaha TPS, PKB,PDKB dan lain sebagainya

Lalu, hal mendesak apa yang harussegera dilakukan oleh KPBC Batamdalam mewujudkan program NSW? Trimengatakan, pembenahan dankonsolidasi internal berkaitan denganpenyempurnaan sistem dan prosedurserta peraturan perundang-undanganyang mengatur tentang transaksimenggunakan sistem NSW, perbaikansarana dan prasarana kantor sertapeningkatan profesionalisme pegawai.

Untuk itu Tri berharap agar programini dapat dilaksanakan sesuai denganjadwal yang telah ditetapkan. “Sayajuga berharap agar semua pihak yangterlibat dapat bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk mewujudkannyaagar kita dapat memenuhi standarpelayanan kepabeanan dan cukaiIndonesia sesuai dengan visi yangtelah kita canangkan,” imbuh Tri.

BEA DAN CUKAI SEBAGAI SATGAS ITBea dan Cukai memang sangat

concern dengan persiapan NSWtersebut. Pasalnya, berdasarkanKeputusan Menteri Koordinator bidangPerekonomian No: KEP-22/M.EKON/03/2006 tentang Tim PersiapanNational Single Window, Dirjen Bea danCukai merupakan salah satu anggotaTim Persiapan NSW yang diketuai olehMenteri Keuangan, Wakil Ketua IMenteri Perdagangan dan Wakil KetuaII Menteri Perhubungan.

Dalam keputusan MenkoPerekonomian tersebut juga disebutkanada 5 satgas (satuan tugas) yangmendukung trade net dan port net,yang keanggotaanya ditetapkan olehKetua Tim Persiapan NSW (Menkeu-red). Satgas tersebut antara lainSatgas bidang perencanaan dankerjasama internasional, Satgas bidangketerpaduan ketentuan dan prosedurekspor dan impor, Satgas bidangteknologi informasi, Satgas bidangkepelabuhan, Satgas bidangkebandarudaraan. Untuk Satgasinformasi teknologi (IT) diketuai olehDirektur Informasi Kepabeanan danCukai (IKC), DJBC.

Tim satgas itu sendiri sudahmelakukan studi dan mengikutiworkshop single window ke beberapanegara seperti Bangkok, Singapura,Filipina dan Swedia, untuk melihat danmempelajari single window di negara-negara tersebut. Tim satgas pun sudahmelakukan sosialisasi mengenai NSW,baik dengan pengusaha maupundengan instansi pemerintah lainnya.

Hanya saja, sosialisasi belum bisadilakukan secara terbuka. Hal itu diakuiAgus karena skep anggota tim satgashingga kini belum ditandatangani olehMenkeu. “Jadi, bagaimana kita mau

bekerja secara terbuka, kan tidak taatazas kalau belum ada penunjukansecara legal formal tapi sudahmengatasnamakan tim,” tandas Agus.

Lalu, apa yang akan dilakukan Beadan Cukai jika hingga saat yang diten-tukan Indonesia belum juga siap de-ngan NSW? Agus menjawab ada atautidaknya Tim NSW, pola single windowini sudah menjadi kebutuhan untukmeningkatkan kinerja fasilitasi perdaga-ngan. Untuk mengantisipasi hal terse-but, kemungkinan besar Bea dan Cukaiakan mengambil kebijakan untukmelakukan jalan pintas (short cut). BeaCukai menjadi backbone danmenyediakan fasilitas kepada instansilain untuk connect ke Bea Cukai sebabsecara ICT capability, Bea Cukai telahsiap.

Tapi kembali lagi, hal itu harusdidukung oleh political will pemerintah.“Makanya komitmen dan dukunganpemerintah sangat dibutuhkan karenaini pekerjaan yang sangat strategis danberskala yang tidak saja nasional tetapijuga internasional, sekali kita gagalIndonesia akan tertinggal,” tukas Agus.

Ketika ditanya WBC kemungkinanapa yang terjadi jika pada 2008Indonesia belum bisa melakukaninterconectivity dengan 5 negara Aseanlainnya, Agus menerangkan,kemungkinan terburuk adalah Indone-sia akan menjadi back door negaralain. Seluruh transaksi perdagangandari dan ke Indonesia akan melewatidan menggunakan fasilitas negarayang sudah siap dengan single window.Indonesia akan melakukan transaksidengan negara tersebut. “Apa kita maudibrokerin negara lain? Masa suatu

bangsa mau seperti itu?” tanya Agus.Sebagai Ketua Tim Satgas IT, DJBC

sudah merancang konsep dan rancangbangun NSW yang akandikembangkan. DJBC juga sudahmembuat TOR (term of reference)untuk ASP. Secara internal, untukmenghadapi NSW, DJBC telahmempersiapkan diri denganmerencanakan pengadaan proyekjasa konsultasi Bisnis Proses Re-enginering (BPR) sistem ICT internalDJBC dalam tahun anggaran 2006.Sehingga, lanjut Agus, pihak yangbelum mengerti teknologi komunikasidan informasi NSW, bisa berkonsultasidengan DJBC. Namun demikian DJBCtidak bisa berjalan sendiri, harusdidukung oleh instansi terkait lainnyakarena NSW tidak akan berjalandengan optimal kalau ICT gap antarpihak yang terkait sangat besar.

Sejauh ini sistem pelayanan yangdilakukan DJBC terhadap barang dansebagainya sudah on line dan sudahmengantisipasi penerapan NSW. Justrudengan sistem NSW ini pelayanan danpengawasan akan lebih mudah.Dengan adanya data base yang bisadishare maka seluruh kegiatanperdagangan internasional bisadimonitor. Kondisi ini tentunyamenyebabkan kegiatan perdaganganinternasional di Indonesia menjadilebih lebih transparan, lebih akuntabledan sebagai bagian dari perwujudangood governance. Pemeriksaan fisikpun tetap dapat dilakukan untuk yangterkena jalur merah, bahkan dengansingle window pengawasan akan lebihmudah dan dapat dipantau oleh seluruhpihak yang berkepentingan.

KPBC BATAM

DOK. WBC

ifa

Page 17: Warta Bea Cukai Edisi 380

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

etika ditanya pemahamannyamengenai National Single Window(NSW), Ketua Wilayah Gabungan

Forwarder dan Ekspedisi Indonesia(Gafeksi), H. Sjukri Siregarmengatakan, NSW merupakan suatukewajiban atas kesepakatan yang telahdituangkan pada Bali Concord II danpertemuan antar Menteri EkonomiAsean di Kuala Lumpur. Sehingga dieraglobalisasi ini, Indonesia tidak bisamenghindar dari kesepakatan itu.

Menurutnya, apa yang dikonsepkandalam NSW merupakan hal yangsangat bagus. Apalagi jika dikaitkandengan prosedur cargo clearance.Dengan demikian, single windowmerupakan simplifikasi dokumen yangsangat signifikan dimana banyakmanfaat yang bisa diperoleh. Misalnya,produktifitas dan daya saing meningkat,proses clearance lebih cepat, tidak adacontact person dengan pejabat, biayayang dikeluarkan lebih murah dan flowof goods bisa dengan cepat tiba ditujuan. Oleh karena itu single windowmampu mempercepat pertumbuhanekonomi.

Bagi Gafeksi sendiri, adanya NSWini menimbulkan dua hal. “Pertama,kalau dilihat dari demikiansederhananya prosedur clearancecargo yang akan tercipta denganadanya NSW, maka apa yangdikerjakan oleh PPJK tidak banyaklagi,” imbuh Sjukri. Begitu pula denganbiaya proses dokumen/perijinan yangsemakin murah akan menyebabkanmargin yang diperoleh PPJK semakinsedikit.

“Sehingga, apakah nanti PPJKmasih dibutuhkan atau tidak?” kataSjukri. Pasalnya, semakin lama pasarsemakin sempit. Lapanganpekerjaanpun tidak akan membutuhkanlebih banyak lagi manusia sehinggaakan terjadi pengurangan tenaga kerja.

Namun demikian, lanjut Sjukri,kondisi tersebut biasanya menciptakan

hal-hal yang bisa menyalurkan paratenaga kerja tersebut.

Misalnya saja, saat ini Gafeksisedang merancang Tally Independent,sebuah badan usaha yang bisamemberikan laporan akurat mengenaibarang-barang yang dimuat maupundibongkar dari kapal. Jadi, semuabarang yang keluar maupun masuk kekapal harus ditally, maksudnya dihitung,disortir, diperiksa, apakah barangtersebut lengkap atau tidak sesuaidengan yang terdapat pada dokumen.Tally Independent ini rencananya jugaberlaku di bandara dan akandimandatory.

“Saat ini di pelabuhan di Indonesiabelum ada Tally Independent,sementara di luar negeri semuapelabuhan memiliki Tally Independent,”ujar Sjukri yang menambahkan saat inipembahasan Tally Independenttersebut sudah sampai di tingkat Kadindan Departemen Perhubungan.

Gafeksi sendiri mendukung adanya

sistem NSW. Namun ia belum bisamemprediksi sebab sistem tersebuthingga saat ini masih berupa konsep.“Seperti saat ini, Bea Cukai sedangmengembangkan sistem PDE manifestdimana pada 1 Juli sudah harusdilaksanakan, tapi bagaimana nantiimplementasinya dilapangan? Itu kantahunya nanti,” katanya.

Ia menjelaskan, tidak ada suatukonsep yang baru bisa langsungberhasil. Namun demikian, mau tidakmau Indonesia memang harus siapdengan NSW. Ia pun optimis dalamjangka waktu kurang dari 3 tahun,Indonesia mampu mengaplikasikanNSW. Untuk menyukseskan NSW,yang paling penting untuk dibenahiadalah political will pemerintah.Pasalnya, Bea Cukai banyak sekalimenerima beban dari instansi di luarBea Cukai, misalnya ijin-ijin impor dariPerdagangan, Perindustrian,Kesehatan, BPOM, Mabes TNI, dll.

Dunia Usaha Siap

Dukung NSWWajah ekonomi Indonesia masih carut marut. Mulai dari birokrasi yang berbelit, banyaknya

dokumen yang dibutuhkan dari berbagai macam instansi, tingginya biaya produksi dan transaksidan sebagainya, menyebabkan high cost economy.

Single Window menjadi salah satu harapan untuk menekan high cost tersebut. Dengan singlewindow, budaya kertas/dokumen (paper culture) yang selama ini digunakan diganti denganbudaya elektronik (electronic culture).

K

H. SJUKRI SIREGAR. Untuk menyiasatipengurangan tenaga kerja akibat sistem NSW,Gafeksi merancang Tally Independent, sebuahbadan usaha yang bisa memberikan laporanakurat mengenai barang-barang yang dimuatmaupun dibongkar dari kapal.

TOTO DIRGANTORO. Pasal (4) ayat (3)Peraturan Menkeu No. 39/04/2006 tentang PDEmanifest harus diwaspadai karena rawanpenyelundupan dan penyalahgunaan ketentuansehingga harus diperbaiki.

DOK. WBC

DOK. WBC

LAPORAN UTAMA

Page 18: Warta Bea Cukai Edisi 380

17WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

Dengan adanya NSW, Semuaperijinan tersebut harus di sinkronisasi.Sehingga, kalau masing-masinginstansi masih memiliki ego sektoral,semuanya akan percuma, lanjut Sjukri.Selain itu, jika ditinjau dari aspek IT(Informasi Teknologi), instansi yangterkait dengan NSW harus memilikiperangkat dan online dengan singlewindow.

Sjukri mencontohkan, jika saat iniada 20 instansi yang terlibat dengansuatu barang impor dan diantara 20instansi tersebut ada satu atau duainstansi yang tidak online dengansistem NSW maka instansi tersebuttidak bisa mengimpor barang tersebut.”Jadi tidak mudah juga, kalaupemerintah bisa membenahi itu semua,saya kira bisa jalan,” jelas Sjukri.Gafeksi sendiri hingga kini tidak adamasalah dengan penyediaan perangkatIT yang dibutuhkan nanti.

Ketika ditanya mengenaisosialisasi NSW, Sjukri menjawab,pada Rapat Pimpinan Pusat Gafeksitanggal 24 Mei 2006 di Semarang,saat itulah Gafeksi untuk pertamakalinya mendapat sosialisasi

mengenai NSW dari Bea Cukai (padasaat itu DJBC diwakili oleh Dir. IKC,Jody Koesmendro dan KasubditManajemen Resiko, Susiwiyono).Dengan adanya sosialisasi tersebutdirinya mengaku lebih pahammengenai NSW. Namun demikian,karena rapat tersebut hanya dihadirioleh para pimpinan, ia berharap agaranggota-anggota Gafeksi yang belummengikuti sosialisasi akan diberisosialisasi yang lebih intensifsehingga tidak canggung dalammenghadapi NSW.

PDE MANIFEST HARUS DIBENAHISementara itu, ketika ditemui WBC,

Toto Dirgantoro, KetuaKepelabuhanan dan KepabeananDewan Pemakai Jasa Angkutan LautIndonesia (Depalindo) mengatakan,dengan adanya Asean Single Window(ASW), dokumen ekspor dari negaraasal akan menjadi dokumen impor dinegara tujuan, begitu juga sebaliknya.Namun demikian, karena banyaknyapelabuhan dan peraturan dari berbagaiinstitusi maka masing-masing negaraAsean terlebih dahulu harus membuat

National Single Window (NSW),termasuk Indonesia.

Dengan NSW, ratusan peraturandari berbagai instansi yang dititipkanpada Bea Cukai akandisinkronisasikan. Sehingga data yangada akan disimplifikasi, dengan begitutidak terjadi pengulangan data.Depalindo sendiri telah siap danterbiasa melakukan sistem elektronikuntuk pelabuhan yang sudah onlineseperti Jakarta dan Surabaya.Sementara untuk pelabuhan yang lainmasih menggunaan disket (manual).Oleh karena itu, Depalindo sangatmendukung adanya single windowyang dapat mempercepat prosespenyelesaian dokumen.

Walaupun demikian, sebelumNSW berjalan sebaiknya PDEManifest berjalan terlebih dahulu,demikian lanjut Toto. BerdasarkanPeraturan Menteri Keuangan No. 39/04/2006, PDE manifest berlaku mulai1 Juli 2006. “Sebenarnya sudah lamaPDE manifest dirancang. Mulai dariMurtiono, dilanjutkan Permana Agunghingga Eddy Abdurrachman. Padasaat Dirjen Bea Cukai dijabat Anwar

PUSAT PERDAGANGAN. Dengan adanya NSW, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia makin meningkat.

DOK. WBC

Page 19: Warta Bea Cukai Edisi 380

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

Suprijadi, PDE manifest dimandatory.Jadi pertanyaannya, apa Bea Cukaisudah siap PDE manifest pada 1juli?” tanya Toto.

Toto mencontohkan, dalam PDEmanifest seharusnya barang yangada diatas kapal (misalnya kontainernomor 1,2,3 dst), jelas pemiliknya.Tetapi yang terjadi saat ini, kontainertersebut tidak jelas siapa pemiliknya,yang ada hanya kepemilikan tunggalseperti perusahaan kargo SamuderaIndonesia, General Cargo dansebagainya. “Setelah diketahuipemilik kontainer-kontainer tersebutmisalnya adalah Samudra Indonesia,dari situ dipecah lagi sehingga baruketahuan siapa pemiliksesungguhnya yang ternyata bukanSamudra Indonesia,” terang Toto.

Oleh karena itu, lanjut Toto,manifest yang ada saat ini belumsesuai dengan UU No. 10 tentangKepabeanan dimana harus menye-butkan nama pemilik barang dan isimuatan. Kelemahan inilah yang bisadimanfaatkan oleh para importirnakal dan rawan penyelundupan.

Tak hanya itu, Toto juga melihatbahwa Pasal (4) ayat (3) PeraturanMenkeu tersebut harus diwaspadai.Ia menyebutkan bahwa pasaltersebut merupakan grey area. Padapasal tersebut disebutkan: dalam haldiperlukan perincian lebih lanjut ataspos manifes dari barang impor yangdikirim secara konsolidasi,

pengangkut atau pihak lain yangbertanggung jawab atas barangdapat mengajukan perbaikan manifeskedatangan sarana pengangkut(inward manifest) tanpa persetujuankepala kantor pabean.

Menurut Toto, pasal tersebutrawan penyelundupan ataupenyalahgunaan ketentuan yangberlaku sehingga harus diperbaiki.Sebab, pasal tersebut menyebutkanbahwa manifest bisa diubah tanpapemberitahuan terlebih dahulu padakepala kantor. Selain itu Totoberharap sebelum menjalankanNSW, Bea Cukai sudah siap denganbenar menerapkan PIB online danPDE ekspor sehingga tidak ada lagicontact person.

Berbicara mengenai penyediaanprovider pendukung NSW, Totomenyarankan agar Bea Cukaimembuka tender untuk penyediaanprovider pendukung NSW. Pasalnya,kalau dalam sistem NSW terjadikegagalan, yang terkena dampakadalah pemilik barang. Selama iniyang ia lihat adalah apa yang selaludipresentasikan atau pola yangdipakai Bea Cukai adalah apa yangdicreate oleh PT. EDI.

“Dalam hal ini Bea Cukai tidakperlu malu kalau memang PT. EDIyang dipilih untuk menyusun IT sis-tem NSW. Tinggal undang PT. EDI,suruh presentase, jadi tidak usahseolah-olah Bea Cukai yang sudah

menyusun semua padahal yang dibe-lakangnya adalah PT. EDI. Jadi Kitaberharap agar Pak Dirjen yang barutidak diberikan laporan yang seolah-olah semua sudah siap,” kata Toto.

PRESIDEN PIMPIN NSWBerkaitan dengan political will

pemerintah, Toto mengatakan saat inikoordinasi antar kabinet dipemerintahan masih kurang baguskarena masing-masing mengeluarkanego sektoralnya. Dengan demikian,Tim Persiapan NSW yang diketuaioleh Menteri Keuangan dianggapkurang mampu untukmengkoordinasikan instansi-instansiyang terkait dengan NSW.

“Kalau ini tidak ada komitmenkuat dari presiden dan kalaupresiden juga tidak ada komitmenkuat dari Menko, jadinya?….Makasaran saya, yang mengikuti rapat itujangan para Dirjen tapi langsungMenteri. Sebab selama ini rapat interdep yang seharusnya dihadiri eselonI malah diwakili eselon III dimanatidak bisa mengambil keputusan.Jadi kalau saya bilang seharusnyadipimpin langsung oleh presiden,kalau tidak masing-masing akanpunya ego sektoral,” terang Toto.

Ia mencontohkan ego sektoraljuga terjadi pada Angka PengenalImpor (API) yang dikeluarkan olehDinas Perdagangan di daerah, bukanoleh Departemen Perdagangan.“Kenapa ekspor kita kebobolan?Karena departemennya saja tidakbisa memonitor. Banyak barangimpor dari China yang berangkatkeluar tapi sertifikat originnya dariIndonesia karena sertifikat origindikeluarkan oleh masing-masingdinas di daerah karena sudahotonomi daerah,” tambah Toto.

Toto juga mempertanyakankenapa pilot project NSW dilakukandi Batam. Menurutnya, Kegiatanekspor impor di Batam sangat kecil.Ia menyarankan agar uji coba NSWdilakukan di Pelabuhan TanjungPriok. Pasalnya, sebagian besarkegiatan ekspor impor di Indonesiadilakukan di Pelabuhan tersebut.

Ia juga mengeluhkan sosialisasisistem NSW yang belum dilakukanBea Cukai hingga saat ini. Untuk ituia berharap agar Bea Cukaimengundang pihaknya untukdiberikan gambaran mengenai NSW.Dengan begitu, pihaknya bisamemberikan masukan. Ia punmengusulkan agar reorganisasi BeaCukai harus dibenahi dan dilakukansosialisasi kedalam (internal). “Jadi,sebelum sosialisasi keluar,internalnya harus paham duludengan NSW, sebab di lapanganseringkali terbentur karena yang dilapangan persepsinya berbeda-beda,” tukas Toto.

PPJK. Dengan adanya NSW, maka apa yang dikerjakan oleh PPJK tidak banyak lagi.

DOK. WBC

LAPORAN UTAMA

ifa

Page 20: Warta Bea Cukai Edisi 380

5WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

WAWANCARA

19WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

Dalam rangka pelaksanaankomitmen Indonesia dalamagreement to establish andimplement the ASEAN SingleWindow yang ditandatanganioleh para Menteri Ekonominegara-negara ASEAN pada 9Desember 2005 di KualaLumpur, Malaysia, perludibangun sistem NationalSingle Window yang efektif,efisien dan berkelanjutan.Pemerintah pun memandangperlu membentuk TimPersiapan NSW denganmengeluarkan SK No. Kep 22/M.Ekon/03/2006 yangditandatangani 27 Maret 2006.Dalam tim tersebut, Dirjen Beadan Cukai merupakan salahsatu anggota tim yang terdiridari 29 instansi. Dalampelaksanaan tugasnya, timpersiapan NSW membentuksatuan tugas (satgas) dimanasatuan tugas bidang TeknologiInformasi (IT) diketuai olehDirektur Informasi Kepabeanandan Cukai. Untuk mengetahuisejauhmana kegiatan Bea danCukai dalam mengaplikasikansistem NSW, redaktur WBC,Ifah Margaretta dan fotograp-her, Andy Tria Saputra, me-nyambangi Direktur InformasiKepabeanan dan Cukai,

JodyJodyJodyJodyJody KoesmendroKoesmendroKoesmendroKoesmendroKoesmendro diruang kerjanya. Berikut

petikan wawan-caranya;

JODY KOESMENDRO

Menjadi Tuntutan”“Bagi DJBC Program Otomasi

Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai

Page 21: Warta Bea Cukai Edisi 380

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

WAWANCARA

(komputer) internal untuk user setiapOGA. Untuk selanjutnya setiap OGAhanya menyiapkan dana bulananuntuk membayar ASP (AplicationService Provider) yang telah ditunjukberdasarkan kontrak yang telahdisepakati, bisa base one documentcycle dan sebagainya. Dan untukDJBC sumbernya dari PNPB yangdibayar oleh importir/eksportir. Jadiuang yang dibayar importir daneksportir melalui PNBP akankembali lagi menjadi insentifpelayanan secara elektronik yanglebih cepat dan efisien.

Dari segi SDM dan Infrastruktur,apakah DJBC sudah siapmendukung NSW?

DJBC sudah jauh lebih punyapengalaman dari mulai CFRS 15tahun yang lalu sampai dengan

sekarang, PIB & PEB Elektronikdengan online bank payment danPEB paperless. Jadi Bea dan Cukaitinggal deal saja dengan pihak/siapayang ditunjuk sebagai provider TradeNet dan Port Net. Sekarang ini DJBCjuga sedang mempersiapkan SingleAdministrative Document Pabeansebagai syarat untuk melangkah kepertukaran dokumen dalam AseanSingle Window nanti.

Bisa dibilang untuk IT, Bea danCukai pioneer dibanding instansilainnya?

Bisa jadi begitu. Yang benarbahwa untuk DJBC program otomasimemang menjadi tuntutan karenasifat pelayanan memerlukankecepatan, tekanan waktu pelayanantersebut, kalau masih manual danbanyak contact person potensial

menimbulkan ekses yang tidakdiinginkan dan berujung pada biayatinggi.

Jadi untuk PEB sudah paperlessdi seluruh KPBC?

Untuk PEB Mandatory elektronikdi 9 kantor mencakup sekitar 75persen jumlah dokumen PEB seluruhIndonesia, semua PEB yang dikirimsecara elektronik sudah tidak perlumenyerahkan hard copy lagi(paperless). Akan tetapi karenabelum adanya undang-undangtransaksi elektronik maka kitabuatkan “Trading Partner Agreement”untuk kepastian hukum apabilaterjadi permasalahan/dispute datayang dikirim tersebut.

Lalu hal yang mendesak apa yangkini harus dilakukan oleh TimSatgas IT?

Kebetulan Ketua Tim Satgas ITditunjuk DJBC dalam hal ini DirekturIKC, Kami sudah membuat actionplan dan juga Term Of Referenceuntuk persiapan piloting NSW diBatam.

Bapak optimis Piloting NSW akanselesai dilakukan di Batam padaDesember 2006?

Kalau bicara optimis, Jepang sajamemerlukan waktu sampai bertahun-tahun untuk berhasilmengintegrasikan seluruh sistem“OGA” dalam sistem mereka. Jadi diBatam akan kita lakukan secarabertahap, ada beberapa model NSW(3 model-red), yang disepakati diAsean adalah model “AutomaticInformation Transaction System”dimana semua OGA melakukantransaksi dengan clientnya/bersama-sama melalui satu portal. Secarabertahap di Batam bisa dilakukanshortcut. Dengan model a singleautomated system yaitumemanfaatkan sistem yang ada diDJBC baik Kantor Pusat maupunyang ada di KPBC Batam untukmendistribusi data perijinan/licensedari OGA di pusat ke sistem KPBCBatam. Secara bertahap prosesanalizing point di sistem Bea danCukai dapat dilakukan oleh sistem

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

Apa yang dimaksud denganNational Single Window (NSW)?

Definisi teknis NSW adalahSistem yang memungkinkan Singlesubmission dari data dan informasi,single and synchronous processingdari data dan informasi dan singledecission making untuk pemeriksaandan pengeluaran barang.

Indonesian Single Window terdiridari “Trade Net” dan “Port Net”,khusus untuk Trade Net, muaranyaatau Outputnya adalah “CustomsClearence” oleh karena itu bagi Beadan Cukai Single Window (Trade Net)adalah suatu tuntutan, karena denganpelayanan dokumen ekspor imporsecara elektronik saat ini, DJBCmenjadi tidak optimal karena masihperlunya penyerahan dokumensecara manual seperti ijin dari BadanKarantina, BPOM, Deperdag dansebagainya, dari data yang adajumlahnya masih cukup besar hampir50 persen dari seluruh transaksiimpor. Dengan NSW maka seluruh“Other Government Agencies” (OGA)penerbit ijin/license akan melakukantransaksi secara elektronik melalui“Portal Single Window” yangberfungsi untuk mengatur lalu lintasTransaksi elektronik dari beberapaPihak (importir, eksportir, Bank,DJBC, OGA & Lainnya).

Bagaimana dengan Pengawasanyang dilakukan DJBC terhadapSistem NSW ini?

Sistem dari fungsi pengawasantentunya harus segeramenyesuaikan. Percepatanpelayanan di “Front Line” harusdiimbangi dengan peningkatanpengawasan di “Back Office” sepertianalisa Intelejen dan post audit.Satu sisi NSW menjamin validitasdata/ dokumen yang dikirim melaluielektronik dari kemungkinanpemalsuan.

Apakah bisa dikatakan persiapanperangkat IT untuk NSWmembutuhkan dana yang besar?

Dengan system outsourcingpemerintah tidak perlu mengeluarkandana yang besar paling hanya untukmembangun jaringan dan hardware

PERCEPATANPELAYANAN DI“FRONT LINE” HARUSDIIMBANGI DENGANPENINGKATANPENGAWASAN DI“BACK OFFICE”

Page 22: Warta Bea Cukai Edisi 380

7WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

dan importir tidak perlu datang kekantor Bea dan Cukai untukmenyerahkan hardcopy dokumenperijinan instansi lain yangdiperlukan untuk pengeluaranbarang.

Setelah Batam rencananya mauuji coba dimana lagi?

Untuk mengimplementasikansistem memang harus di piloting disatu tempat, kalau adapermasalahan dapat dilokalisir.Tahapannya adalah paralel run danterakhir mandatory. Selanjutnya biladi Batam sudah di rasa stabil makaakan di terapkan di seluruh Indonesiasecepatnya jika semuanya sudahsiap.

Apakah NSW ini memungkinkanadanya restrukturisasi organisasidi DJBC?

Dengan program otomasi disebuah organisasi hal inimemungkinkan sekali. Untuk DJBCkarena sudah melakukan programotomasi ini sejak lama maka dengandiberlakukannya NSW tidak akanberpengaruh besar terhadaporganisasinya.

Bagaimana dengan perkembanganPDE Manifest saat ini, dimanapada I Juli 2006 manifest onlineharus mandatory. Apakah Bea danCukai sudah siap?

Sistem elektroniknya sudah siapsejak lama dan telah dilakukan ujicobanya oleh beberapa perusahaanpelayaran besar. Dengan adanyaPeraturan Menteri Keuangan RI No.39/KMK.04/2006 tentang TatalaksanaPenyerahan Pemberitahuan RencanaKedatangan Sarana Pengangkut,Manifes Kedatangan SaranaPengangkut dan ManifesKeberangkatan Sarana Pengangkutdan Peraturan Direktur Jenderal Beadan Cukai No. P-10/BC/2006 tentangTata Cara Penyerahan danPenatausahaan RKSP, ManifesKedatangan dan KeberangkatanSarana Pengangkut, maka secaramaraton tim yang dibentuk DirekturJenderal telah mensosialisasikankepada semua yang terkait termasuk

21WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

petugas-petugas Bea dan Cukai,menjelang mandatory PDE Manifestyang akan kita lakukan di KPBCTanjung Priok tanggal 1 Juli 2006.Doakan saja semoga sukses

Kalau mengenai inward manifestdan outward manifest bagaimana?

Pelayanan manifest terkaitdengan pelayanan dokumenpelayaran, inward untuk impor danoutward untuk ekspor. Inwardmanifest memang lebih dulu kitagarap penyelesaiannya untuk dimandatorykan PDE nya. Bertahapsetelah mandatory PDE inwardmanifest berjalan, baru outward

manifest menyusul di mandatorykanPDE nya

Bagaimana hubungan Bea danCukai dengan instansi lain yangterkait dengan NSW, apakah adakendala?

Dalam hal komunikasi kita sudahbaik sekali, seperti dengan KepalaBadan Karantina, Perdagangan,BPOM dan lainnya, mereka malahmenunggu apa yang bisa merekalakukan untuk mendukung NSW sebabmereka sudah paham bahwa inilahyang memang harus dilakukan. Semuasudah mengerti dengan apa yangmenyebabkan release time di Indone-sia memakan waktu 5.5 hari (StudyJICA-red), dimana penyelesaiannyaternyata adalah single window.

UNTUK SELANJUTNYASETIAP OGA HANYAMENYIAPKAN DANABULANAN UNTUKMEMBAYAR ASP(APLICATION SERVICEPROVIDER)... DANUNTUK DJBCSUMBERNYA DARIPNPB YANG DIBAYAROLEH IMPORTIR/EKSPORTIR…

Karena semua sudah sepakatmaka harus segera bergerak, untukitu harus dikoordinasikan, kalaudiperlukan konsultan maka kita akanhired konsultan, saya sampaikanpada instansi lain, anda beruntungbahwa anda tidak perlu belajar dariawal karena semua itu sudahdimulai oleh Bea dan Cukai. Jadisekarang mereka hanya tinggalmemilih model yang paling efisien.Hanya saja, prakteknya memangtidak mudah. Seperti misalnyamengumpulkan sekian banyakperijinan dan mengintegrasikanpelayanannya secara elektronik, itutidak mudah.

Lalu apa kendala lainnya?Kalau kendala lainnya banyak.

Untuk meyakinkan orang itu tidakmudah. Namun demikian, denganadanya instruksi presiden dankomitmen di Asean maka mau tidakmau, suka tidak suka, single windowharus berjalan. Sebetulnya singlewindow ini merupakan perubahanmendasar yang harus dilakukan yangpada akhirnya akan meningkatkandaya saing nasional.

Adanya keluhan biaya yang tinggidi pelabuhan karena kalau prosespengeluaran barang lambat, yaeksesnya biayanya tinggi. Nah, ituharus diubah, merubah itu kan tidakmudah, demikian pula merubahculture yang dulunya manual menjadielektronik. Bea dan Cukai beruntungdengan perjuangan para pendahulukita, kalau tidak akan berat sekali.

Yakin tahun 2008 kita siapbergabung dengan ASEAN SingleWindow?

Ya, kalau kita mau membangunsesuatu yang kita cita-citakan, kitaharus punya keyakinan dulu, kitaharus optimis. Tantangan memangbanyak.

Lalu, apa harapan Bapak terhadapNSW ini?

Saya sudah jalan 4 tahun menjadiDirektur IKC, mengikuti programNSW ini dari awal, rasanya jaditerobsesi ingin mengawal NSW inisampai tuntas. Insya Allah... ifa

Page 23: Warta Bea Cukai Edisi 380

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

alam perkembangannyakemudian, seperti kita ketahui,organisasi ini sekarang telah

menjadi organisasi dunia, dengananggota lebih dari 160 negara.Jumlah ini bertambah dari tahun ketahun, karena mereka menganggaporganisasi ini penting bagi merekauntuk membantu memperbaikimekanisme, sistem dan prosedurperdagangan dan investasi padaumumnya, dan prosedur kepabeananpada khususnya.

Perwakilan dari negara anggotadi WCO adalah Customs Officer dinegaranya masing-masing, jadi dapat

dikatakan bahwa organisasi inimerupakan organisasi profesi,dimana perwakilan negara anggotaberbicara atas dasar profesi untukkepentingan negaranya.

Walaupun berbicara atas dasarprofesi, pada kenyataannyakepentingan negara yang lebih luasdalam masalah perdaganganinternasional tercakup di dalamnya,sehingga kita tidak perlu terjebakkedalam pemikiran sektoral bahwakarena negara anggota diwakilioleh customs maka organisasi inihanya penting bagi customs adminis-tration. Sama sekali tidak. Hanya

karena kebetulan saja, bahwacustoms banyak terlibat dalamaplikasi kebijakan perdaganganinternasional di banyak negarasehingga peranan organisasi inimenjadi penting.

Memang tidak dapat dipungkiribahwa kepentingan negara majuakan lebih cepat terakomodir dalamsetiap kesepakatan internasionaldalam organisasi ini, seperti halnyadalam organisasi internasionallainnya, dalam arti, bahwa merekalebih siap untuk bekerja samadengan negara lain, karena merekatelah memiliki peraturan

MEKANISMEKERJA SAMA INTERNASIONAL

MELALUI WCO

HUBUNGAN INTERNASIONAL

World Customs Organisation (WCO) adalah organisasi pabean internasional yang telah berdirisejak tahun 1952, yang berawal dari kelompok duskusi di kalangan administrasi pabean Eropa,yang membahas tentang bagaimana dapat bekerjasama diantara mereka secara harmonis,dengan tetap memperhatikan pengawasan dan kedaulatan dari masing-masing negara anggota.

D

Page 24: Warta Bea Cukai Edisi 380

23WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

perundangan nasional dan infrastruk-tur yang lebih memadai. Tapi inipuntidak perlu disalah artikan bahwakerjasama itu hanya akanmenguntungkan negara maju danakan merugikan negara yang sedangberkembang. Usaha untuk terus me-nerus memperbaiki peraturan per-undangan nasional dan infrastruktur,sesuai dengan perkembangan yangterjadi toh memang harus terusdilakukan, baik karena keterikatankita dengan suatu perjanjian interna-sional maupun tidak.

ALAT UNTUK BEKERJASAMAUntuk dapat bekerja sama de-

ngan baik, harus ada visi yang samatentang isu yang diatur dalam kerja-sama tersebut. Untuk menyamakanvisi tersebut dibentuklah kesepakat-an bersama yang dalam kerangkakerja WCO berbentuk konvensi, yangbersifat tidak mengikat.

Dengan adanya kesepakatan itu,kalau kita bicara masalahekspor impor barang,maka cara menentukanorigin dan klasifikasipada penunjukan barangtertentu akan sama;kalau berbicara masalahpengawasan, tidakbertentangan denganperaturan perundangannasional negara anggota,atau melanggarkedaulatan dari masing-masing negara; kalauberbicara masalahprosedur, ada prosedurstandar yang berlaku dimasing-masing negaraanggota, dan seterusnya.

Karena banyaknya isuyang perlu disamakanvisinya, maka tidakcukup hanya satu ataudua konvensi yang harusdibentuk oleh organisasiini. Dalam masalahklasifikasi barang kitakenal ada Conventionon Harmonized Com-modity Classificationand Coding System; dalam masalahpengawasan ada Nairobi Conven-tion; dalam masalah prosedurpabean ada Kyoto Convention danbanyak lagi konvensi lainnya, yangsemuanya merupakan alat untukdapat bekerja sama dalam bidangperdagangan dengan baik dengannegara anggota lain, yang tidakhanya terdiri dari negara yang telahmaju, tapi juga negara yang relatifmasih terbelakang dibandingkandengan Indonesia sendiri.

Disamping konvensi-konvensitersebut ada juga kesepakatan yangberkaitan dengan ketentuan yangdiatur dalam Article V GATT tentang

transit; Article VII GATT tentang NilaiPabean; Article VIII GATT tentangbiaya berkaitan dengan kegiatanekspor impor dan Article X GATTtentang publikasi peraturanperundangan, yang semuanya padaprinsipnya bertujuan untukmemfasilitasi perdaganganinternasional dan investasi.

Konvensi-konvensi yang adasekarang ini, terbentuk setelahmelalui perdebatan yang panjangdan terkompilasi dari rekomendasi-rekomendasi yang pernahdikeluarkan oleh organisasi ini dalammengatasi masalah yang diajukanoleh negara anggota, yaitu dariadministrasi pabean sendiri. Artinyakesepakatan yang telah tertuangdalam bentuk konvensi itu memangsudah sewajarnya menjadi acuanbagi negara anggota dalam mengaturfungsi dan mekanisme kerja institusipemerintah yang berkaitan denganperdagangan internasional.

Dengan keterlibatan Indonesiadalam konvensi-konvensi ini, makapada akhirnya akan memudahkankita untuk mentaati kesepakataninternasional di bawah bendera WTOatau PBB, yang lebih bersifat mengi-kat dan mempunyai konsekuensihukum.

KONVENSI YANG BELUM DIAKSESIKonvensi internasional yang pen-

ting dalam kerangka kerja WCOyang belum diaksesi oleh Indonesiaantara lain adalah Kyoto Conventiontentang harmonisasi prosedur pabe-an, dan ATA Convention atau IstanbulConvention tentang impor sementara.

Kedua konvensi ini sebenarnyamerupakan alat yang penting dalammenjalin kerjasama ekonomi danmendorong investasi asing. Denganmenjadi Contracting Party keduakonvensi ini, paling tidak kita dapatmenunjukkan kepada negara lain,tentang komitmen kita untukmemfasilitasi perdaganganinternasional. Kalau dipandang perlumelakukan promosi tentang jenis-jenis fasilitas pabean tertentu yangdapat digunakan dalam rangkamendorong investasi danperdagangan, maka promosi itu akanlebih efektif apabila Indonesia sudahmenjadi Contracting Party.

KESIMPULANKeanggotaan Indonesia dalam

WCO tidak hanya bermanfaat bagicustoms administration, tapi jugabermanfaat bagi memajukanperdagangan internasional Indonesiadan mendorong investasi asing,

karena bekerja samadalam kerangka kerjaWCO mencakup hampirsemua aspekperdaganganinternasional. Bea Cukaidalam hal ini hanyasebagai pelaksanakebijakan perdagangandan investasi yangditetapkan olehdepartemen dan instansilain yang berkompeten.

Perwakilan Indonesiadalam keanggotaan diWCO dilaksanakan olehCustoms Administration,tapi pada hakikatnyahanya sebagai penyalurstatement dan posisi, tapitidak dapat menentukansendiri apa yang harusdan tidak boleh dilakukan.

Kerjasama interna-sional dalam kerangkakerja WCO akan lebihefektif apabila Indonesiadapat mengaksesi lebihbanyak konvensi dibawah bendera

organisasi ini, sepanjang peraturanperundangan nasional complaintdengan apa yang diatur dalamkonvensi-konvensi tersebut. Selainitu, sebagai anggota World TradeOrganisation( WTO), Indonesia juga akan lebihmudah melaksanakan kesepakatanperdagangan yang bersifat lebihmengikat di bawah benderea WTO,karena pada dasarnya konvensi da-lam kerangka kerja WCO juga meng-acu pada kesepakatan perdagangandalam kerangka kerja WTO.

Maryanto DanuraharjoAtase Keuangan/Bea dan Cukai pada Kedutaan

Besar RIBrussels Belgia

Page 25: Warta Bea Cukai Edisi 380

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

enempuh perjalanan dariPontianak ke Sintete, mema-kan waktu kurang lebih empat

jam menggunakan kendaraanpribadi, atau lima jam menggunakankendaraan bus umum. Jarak yangditempuh dari Pontianak untuk men-capai Sintete sejauh 198 kilometer.

Direktorat Jenderal Bea danCukai, memiliki Kantor PelayananBea dan Cukai (KPBC) di wilayah ini,bernama KPBC Tipe B Sintete. KPBCini berlokasi di Jalan PelabuhanSintete, Dusun Singaraja, KecamatanSemparuk, Kabupaten Sambas,Propinsi Kalimantan Barat.

KPBC Sintete memiliki wilayahkerja yang meliputi tiga kabupaten,yaitu Kabupaten Sambas, KabupatenBengkayang dan Pemerintahan KotaSingkawang. Sebagian wilayah kerjaKPBC Sintete merupakan daerahperbatasan yang berbatasanlangsung dengan negara tetanggaMalaysia, baik laut maupun darat.

Dalam menjalankan tugas danfungsinya, KPBC ini membawahi duabuah Kantor Bantu, yaitu : KantorBantu Sambas dan Kantor BantuJagoi Babang. Serta 10 buah posPengawasan Bea dan Cukai yaitu;Aruk, Sajingan, Saparan, Temajuk,Tebas, Singkawang, Teluk Suak,Sidding, Pemangkat dan Penjajab.

Untuk pengawasan di posperbatasan dilakukan di Kantor BantuJagoi Babang di KabupatenBengkayang yang berbatasandengan Sirikin, Serawak Malaysia,Pos Pengawasan Pabean Arukberbatasan dengan Biawak Serawak,dan Pos Pabean Temajuk berbatasandengan Teluk Melanau Serawak.

KPBC ini, titik pengawasannyamemang berada di perbatasandengan Malaysia. Dengan kondisidan luas wilayah yang berbatasandengan negara tetangga Malaysia,tentunya banyak tantangan dan

hambatan yang dihadapi. MenurutKepala KPBC Tipe B Sintete,Sunarto, di pos-pos lintas batassampai saat ini belum dibangun PosPengawasan Lintas Batas ( PPLB)seperti di PPLB Entikong.Karenanya, Bea dan Cukai belumbisa memberlakukan ketentuan nilaibarang 600 ringgit atau lebih

dikenakan bea masuk sesuai denganMoU antara Indonesia denganMalaysia.

“Selama ini untuk penduduksetempat kita batasi saja, belum bisaditerapkan aturan yang semestinya.Jika mencapai lebih dari 600 ringgitseharusnya bayar bea masuk.Namun untuk saat ini jika adakelebihan kita perintahkandikembalikan saja ke penjualnya diMalaysia,” ujar Sunarto.

Tentunya, keputusan untukmengembalikan kelebihan barang

bawaan pelintas bukanlah sesuatuyang menyenangkan bagi parapelintas batas. Ketika WBCmengkonfirmasikan hal itu, diakuiSunarto, memang sering dijumpaiadanya perlawanan dari pelintasbatas yang merasa tidak berkenanjika barang bawaannya dikembalikankarena kelebihan nilai yangditetapkan, maka tak heran adasedikit perlawanan para pelintasbatas yang kadang dihadapiaparatnya.

Tetapi aturan tetap harusdijalankan, meski kenyataannya tidaksedikit pelintas batas melanggaraturan. Mereka berani melanggaraturan karena dimanfaatkan olehoknum tidak bertanggungjawab yanghanya mencari keuntungan pribadi.Dalam hal ini, Bea dan Cukai tidakbekerja sendiri sebab ada instansipengawas lainnya, seperti TNIdengan Pleton Lintas Batasnya danKepolisian. “Kondisi mereka samaseperti kita, kalau sudah menghadapimasyarakat setempat sering tidakberdaya,” kata Sunarto.

JAGOI BABANG DAN ARUKBERPOTENSI

Menghadapi pertumbuhan danperkembangan daerah danperekonomian masyarakat di tigakabupaten di wilayah kerja KPBCSintete yang berpotensi untukberkembang lebih baik pada masaakan datang, maka KPBC Sintetedituntut untuk berperan aktif sebagaifasilitator perdagangan, menghimpunpenerimaan negara dan pengawasanlalu lintas perdagangan lintas batasserta penegakan hukum di bidangkepabeanan dan cukai.

Mengenai peluang dan potensipenerimaan, khususnya di Pos LintasBatas Jagoibabang, sebenarnyasangat berpotensi untukmengumpulkan penerimaan dari

KPBC Tipe B Sintete

Status Jagoi Babang AkanDitingkatkan Menjadi PPLBUntuk saat ini tugas lebih difokuskan pada pengawasan. Target yang ditetapkanuntuk KPBC ini pun hanya sekitar kurang lebih Rp. 4 juta saja. Namun seiring perkembanganperekonomian dan didukung kebijakan tentang PPLB yang memadai, tidak tertutupkemungkinan berpotensi mengumpulkan penerimaan negara lebih besar lagi, disamping itujuga peningkatan pengawasan lintas batas.

M

KEPALA KPBC TIPE B SINTETE, SUNARTO.Sosialisasi pemberlakuan PPLB untuk JagoiBabang kepada masyarakat mulai dilakukanpada awal Juni.

FOTO : BW

DAERAH KE DAERAH

Page 26: Warta Bea Cukai Edisi 380

25WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

para pelintas batas yang keluarmasuk di perbatasan Indonesia-Malaysia melalui Jagoi Babang.Untuk itu harapan Sunarto,semestinya dan secepatnya, Pos

Lintas Batas Jagoi Babang dan Arukperlu ditingkatkan menjadi PPLBsehingga dapat memberlakukan 600ringgit bagi masyarakat diperbatasan. Bea Cukai pun akhirnya

bisa melayani ekspor impor bagimasyarakat di sekitar wilayahperbatasan.

“Selama ini kami bisa dikatakanmasih ragu-ragu untuk melakukanitu, meski di UU sudah jelas bahwakita mengawasi kegiatan ekspor-impor, tetapi bisa saja pemikiraninstansi lain di perbatasan bahwaekspor impor hanya dilakukan diEntikong. Dan itu nyata terjadi, barusaja KPBC ini melayani satuPemberitahuan Impor Barang (PIB)sudah mendapat sandungan dariinstansi kepolisian yangmempertanyakan kewenangan Beadan Cukai, sebab selama ini setahupihak kepolisian kegiatan eksporimpor hanya dilakukan di PPLBseperti di Entikong.

“Baru saja kita mau membinaimportir supaya mau melakukanimpor lewat Jagoi Babang sudahdapat sandungan, maka itu sayaberharap supaya tahun 2007 atauuntuk masa mendatang JagoiBabang dan Aruk dinaikkanstatusnya menjadi PPLB, namunsepertinya baru Jagoi Babang yangdisetujui,” demikian harapanSunarto.

Saat ini pihak KPBC telahmempersiapkan segala sesuatunya

PERSONIL KPBC TIPE C SINTETE. Perlu orang yang benar-benar mau bekerja.

DALAM MENJALANKAN TUGAS DAN FUNGSINYA, KPBC ini membawahi dua buah Kantor Bantu,dan 10 buah pos Pengawasan Bea dan Cukai.

FOTO : BW

FOTO : BW

Page 27: Warta Bea Cukai Edisi 380

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

berkaitan dengan rencanamenjadikan Jagoi Babang sebagaiPPLB. Dan Kepala Kanwil IX DJBCPontianak memerintahkan untuksegera melakukan sosialisasimengenai peraturan lintas batasterhadap barang penumpang ataubarang bawaan dan ekspor-imporyang dilakukan di perbatasan untukkemudian memberlakukan PPLB diJagoi Babang.

Berdasarkan surat perintahKepala Kanwil IX DJBC Pontianaktadi, lanjut Sunarto, pihaknya sudahmulai melakukan persiapan. Dalamhal ini persiapan yang dilakukanKPBC Sintete adalah telahmengirimkan beberapa orangpegawainya untuk melakukan studibanding ke Entikong. Persiapanlainnya, pihaknya telah melakukanperluasan kantor di perbatasan danmenambah personil.

Jagoi Babang merupakan wilayahberpotensi dalam pengembanganperekonomian masyarakat di sekitarperbatasan, namun tentunya perlumendapat dukungan dari pemerintahpusat, terutama instansi yangberwenang menyediakan fasilitasinfrastruktur yang menghubungkanIndonesia dengan Malaysia. Saat inikondisi Jagoi Babang masih berupajalan tanah, meski bisa dilewatikendaraan roda empat. Namun jikamusim hujan tiba kendaraan rodaempat standar tidak bisa melewati jalurini, kecuali mobil gardan ganda ataukendaraan berat seperti truk. Kalaupunroda dua adalah motor jenis trail.

Sebenarnya dalam rencanakunjungan tugas WBC ke wilayahPontianak, Jagoi Babang adalahsalah satu tujuan yang akan kamidatangi untuk melihat kondisiperbatasan dan personil pengawasperbatasan di sana. Namun denganpertimbangan dan masukan tentangkondisi jalan yang saat itu rusakparah dan tidak mungkin dilewatimobil biasa maka kami urung untukmelanjutkan perjalanan ke JagoiBabang.

“Dalam reorganisasi ini, kamimengusulkan agar Jagoi Babangbisa dinaikkan menjadi Kantor TipeB atau C. Sedangkan untuk Aruksebenarnya ingin diusulkan untukTipe C, tetapi yang disetujui baruuntuk setingkat kantor bantu dulu,karena infrastruktur seperti fasilitasjalan belum memadai, tetapi kalaukita melihat dari segi prospeknyajuga bagus seperti di Jagoi Babang,”ujar Sunarto kembali.

Mengenai sosialisasi terkaitkebijakan tersebut, lanjut Sunarto,akan dilakukan secepatnya, jikamemungkinkan awal Juni sudahmulai dilakukan sosialisasi.Sedangkan untuk pemberlakuannya,setiap perkembangan dari sosialisasiakan dilaporkan ke Kakanwil, jikadiperintahkan untuk langsungdilaksanakan akan segeradilaksanakan.

Lebih lanjut Sunartomengemukakan, rencana akandiberlakukannya PPLB untuk JagoiBabang sebenarnya, sudah didengar

oleh masyarakat sekitarbahkan masyarakatmenunggu langkah-langkah apa saja yangakan dijalankan olehBea dan Cukai. “Merekaberkeinginan agar adakejelasan untukmelakukan kegiatanperekonomian diperbatasan, karenamereka selama initahunya hanyaEntikong saja.”

Berbicara mengenaipengawasan, lanjutSunarto, dilakukan didarat dan perairan.Untuk perairan, meliputisungai dan laut. UntukSungai wilayahpengawasannya beradadi sekitar perairanSungai Sambas Besar,dan sepanjang PantaiDuri berbatasan denganwilayah pengawasanKPBC Pontianak.Pengawasan memangdilakukan di sepanjangpantai saja. Hal inidikarenakan sarana

operasi berupa kapal patroli hanyabisa menjangkau pantai tidak bisasampai ke tengah laut. Sedangkanke arah utara, pengawasan sampaike Gosong Niger, perbatasanIndonesia dengan Malaysia.Rencananya di wilayah ini akan dibangun Pelabuhan Bebas Nusantara.

Disampaikan Sunarto, untuksarana operasi kapal sebetulnyasudah cukup memadai, namun perluadanya kapal BKO, paling tidak untukpencegahan. Seperti pengalamanadanya tangkapan kayu saat adakapal BKO. Namun setelah itusampai saat ini belum ada.Sedangkan untuk pengawasan didarat, sarana operasionalnya sudahmemadai. Untuk melakukanpengawasan di darat, KPBC inidilengkapi kendaraan operasionalmotor trail. Di Jagoibabangdisediakan 3 unit motor trail karenamedannya memang berat,sedangkan di pos perbatasanTemajuk terdapat satu unit sepedamotor trail.

PERLU TAMBAHAN PEMERIKSATentunya untuk menjalankan

tugas dan fungsinya dengan baikdibutuhkan Sumber Daya Manusia(SDM) yang memadai, tangguh,profesional dan berintegritas tinggi.Menyinggung SDM di KPBC yangdipimpinnya, Sunarto menyatakanbahwa saat ini dari segi jumlahsudah cukup memadai. Saat ini diKPBC Sintete terdapat 35 personil.Namun untuk tenaga pemeriksa baru

UNTUK MENCAPAI PERBATASAN TEMAJUK, harus menggunakan motor trail atau mobil dobel gardan karenamemang medannya yang cukup berat.

DOK. KPBC SINTETE

DAERAH KE DAERAH

Page 28: Warta Bea Cukai Edisi 380

27WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

ada tiga, yang salah satunyaditempatkan sebagai Kepala PosBantu di Jagoi Babang.

“Sebaiknya untuk pemeriksa perluada penambahan khususnya bagiorang yang memang mau bekerjadan mau ditempatkan di mana saja.Idealnya untuk pemeriksa adadelapan orang, sedangkan saat inibaru ada tiga. Penambahan ini jugauntuk mengantisipasi, karena padaJuli nanti akan ada trayek baru dariluar negeri, yaitu Sintete-SematanSerawak, Malaysia dengan kapalmotor dan untuk penumpangnyaperlu dilakukan pemeriksaan. Untukitu di pelabuhan Sintete saja palingtidak perlu dua orang yang sekali lagisaya tegaskan bagi mereka yangmemang mau bekerja,” ujarnya.

Disamping menitikberatkan padasisi pengawasan, KPBC Sintete jugamelayani kegiatan ekspor dan impor.Saat ini dokumen ekspor setiapharinya ada antara 6-10 dokumenekspor (PEB) untuk komoditi rokokdan tidak lama lagi akan ada imporsementara untuk keperluan tambangbijih besi dan mesin untuk pabrikminyak kelapa sawit sekitar satu ataudua bulan lagi.

Namun semua itu perlu dukungandari kantor pusat, bahwa di KPBCSintete memang diperbolehkan untukmelakukan pelayanan ekspor imporkarena dukungan itu terutama untukmenghindari benturan denganinstansi lain di perbatasan.Kemudian Sunarto memberimasukan, bahwa dalam pengisianPEB/PIB salah satu kolom didokumen tersebut terdapat isianpelabuhan muat. Sesuai denganKep-97 ada kota-kota pelabuhan ataulokasi yang bisa melakukan ekspor

impor. Dalam hal ini untuk Aruk danJagoi Babang belum ada, sementarayang ada adalah Sintete, maka itusempat dipertanyakan olehKepolisian.

Untuk itu Sunarto memberimasukan agar kolom dalam dokumenPEB/PIB dilakukan revisi. Sebabyang ada di kolom PEB/PIB saat inihanya pelabuhan muat, padahalkegiatan ekspor impor tidakselamanya melalui pelabuhan lautatau udara, tetapi juga melalui darat.Seperti di perbatasan misalnya diJagoi Babang.

Memang, potensi di Jagoi Babangcukup menjanjikan terutama untukmemenuhi target yang dibebankankepada KPBC ini , namunditegaskan Sunarto, kemungkinandiawal pemberlakuan PPLBpenerimaan tidak terlalu besar,sebab biasanya muncul tantangandari masyarakat sekitar, maka ituperlu masa transisi.

Seperti diketahui targetpenerimaan tahun 2006 yang hanyaRp.4.390.000 ini sampai dengan Aprilterkumpul sebesar RP. 133 644, 688.Artinya baru 3 persen terkumpul.“Jika hanya mengandalkanpenerimaan pada PIB pasti kita akankesulitan memperoleh penerimaan,maka itu kita harapkan setelahsosialisasi ini mungkin adapenerimaan bea masuk daripenduduk di lintas batas ini. Tapiitupun belum bisa diharapkanbanyak. Begitu juga dengan targettahun 2005 yang sebesar Rp. 4.850.000, hanya mampu mencapaitarget Rp. 190.903 atau 3,9 daritarget yang ditetapkan selama kurunwaktu 12 bulan.

Penerimaan bea masuk di KPBC

Sintete yang tidak memenuhi target,ada beberapa alasan penyebabnya,yaitu:l Selama Tahun Anggaran 2005

impor melalui Pelabuhan Sintetetidak ada.

l Penerimaan bea masuk selamaini hanya terjadi satu kali berasaldari Pos Pengawasan Aruk/Sajingan dengan tarif bea masuk5 persen sedang untuk KantorBantu Jagoi Babang tidak tidakada penerimaan, ini dikarenakantidak bisa diawasi secara optimal,mengingat prasarana dan sumberdaya manusia yang kurangmemadai.

l Fasilitas yang dimanfaatkan olehmasyarakat pengguna jasakepabeanan diberikan pelayananuntuk impor 1 PIB dan 76 PEB,artinya kegiatan ekspor lebihbanyak dibandingkan impor.

“Jadi memang titik berat tugasKPBC Sintete adalah pengawasan.Untuk itu di bidang pengawasan usulsaya supaya di Sintete harus tetapada kapal patroli yang di BKO-kansebab tugas kita selain pengawasanadalah juga pencegahan, apalagiuntuk ke depannya dengan adanyarencana pembangunan pelabuhanbebas di Temajuk,” ujar Sunarto.

Untuk itu di bidang pengawasan,tambah Sunarto, KPBC Sintetetelah melakukan tiga kebijakandibidang pengawasan yaitu;menyempurnakan pola operasipengawasan/ intelijen,mendayagunakan analisis profilsarana pengangkut, danmeningkatkan kualitas informasi dandata intelijen untuk akurasi NotaIntelijen/ Nota Hasil Intelijen.

POS LINTAS BATAS JAGOI BABANG yang diusulkan untuk dijadikan PPLB.

DOK. KPBC SINTETE

ris

Page 29: Warta Bea Cukai Edisi 380

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

asal 14 Undang-undang Nomor 11Tahun 1995 tentang Cukaimenyebutkan bahwa salah satu

pengusaha Barang Kena Cukai (BKC)yang wajib memiliki ijin dari MenteriKeuangan adalah pengusaha TempatPenjualan Eceran BKC Tertentu. Yangdimaksud dengan BKC tertentu adalahEtil Alkohol (EA) dan MinumanMengandung Etil Alkohol (MMEA).

Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun1997 Tentang Pengawasan Barang KenaCukai menyebutkan bahwa ijin MenteriKeuangan diberikan dalam bentuk NomorPokok Pengusaha Barang Kena Cukai(NPPBKC). Selanjutnya KeputusanMenteri Keuangan nomor 641/KMK/1997menyebutkan bahwa pengusaha TempatPenjualan Eceran (TPE) MMEA yangwajib memiliki NPPBKC adalahpengusaha TPE MMEA dengan kadaralkohol lebih dari 7%. Lebih jauh lagi pasal14 Ayat 7 UU 11/1995 menyebutkan

bahwa “Barang siapa tanpa memiliki ijinmenjalankan usaha Tempat PenjualanEceran BKC tertentu dikenai sanksiadministrasi berupa denda paling banyakRp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Sesuai konsideran UU 11 tahun 1995,pada prinsipnya MMEA adalah kategoribarang yang konsumsinya harus dibatasi.Karakteristik MMEA sebagai objek cukaiyang memiliki dampak negatif bagi kese-hatan dan ketertiban umum mengharus-kan peredaran dan penjualannya menjadiobjek pengawasan. Dengan penerbitanNPPBKC, DJBC dapat melakukanpendataan sekaligus memperkuat dasarhukum pengawasannya terhadapperedaran objek cukai.

Ini sesuai dengan penjelasan PP No. 5Tahun 1997 yang menyebutkan tujuanNPPBKC. Pertama, untuk memberikanalasan yuridis kepada DJBC dalammelakukan pengawasan dalam rangkapengamanan hak-hak negara berupa

pungutan cukai. Kedua, untuk memberi-kan jaminan kepastian hukum dankepastian berusaha bagi pengusaha BKC.Lalu bagaimana amanat peraturanperundang-undangan ini dilaksanakandan apa saja kendalanya di lapangan?

TPE MMEA DI PONTIANAKBerikut ini pengalaman KPBC Tipe A

Pontianak. Baru di awal 2006 KPBC TipeA Pontianak memiliki pejabat Kepala SeksiCukai. Sebelumnya jabatan tersebutdirangkap oleh pejabat lain. Tidak adanyapotensi penerimaan negara dari cukai,mungkin menjadi salah satu alasannya.Karena itu dengan adanya pejabat KepalaSeksi Cukai definitif, perhatian padawilayah kerja cukai sudah sepantasnyamenjadi lebih intensif, salah satunya ada-lah pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang cukai tentangkewajiban NPPBKC untuk TPE MMEA.

Sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan

NPPBKC UNTUK TPE MMEAKPBC PONTIANAK melakukan sosialisasi pada tanggal 22 Maret 2006 dengan mengundang Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata dan para pengusahayang terkait dengan penjualan dan peredaran MMEA.

Tahukah Anda bahwa bar, cafe, diskotik atau tempat-tempat lain yang menjual minuman beralko-hol di atas 7% harus memiliki ijin dari Bea dan Cukai? Tahukah Anda berapa banyak tempatseperti itu yang memiliki ijin di kota Anda? Lalu berapa banyak yang belum memiliki ijin? Beberaparekan mengaku tidak menyadari hal tersebut. Beberapa lagi mengaku tidak memperhatikan. Danini mungkin saja ini mewakili sebagian dari kita, termasuk penulis sebelum bekerja di bidang cukai.

P

FOTO : KPBC PONTIANAK

DAERAH KE DAERAH

Page 30: Warta Bea Cukai Edisi 380

29WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

Barat, Pontianak juga memiliki tempat-tempat yang menjual minuman keras(MMEA). Setelah melalui prosespendataan, ditemukan setidaknya tujuhTPE MMEA yang masuk kategori wajibNPPBKC, yaitu menjual minuman kerasdengan kadar alkohol lebih dari 7 persen.Jenis usahanya beragam mulai dari hotel,restoran, kafe, karaoke sampai diskotik.

Yang menarik dan perlu mendapatkanperhatian adalah seluruh pengusaha ter-sebut mengaku tidak mengetahui adanyaperaturan yang mengharuskan merekauntuk memiliki perijinan dari Bea danCukai. Mereka meyakini bahwa ijin usahayang mereka miliki telah cukup untukmenjalankan usaha yang telah berjalanlama tanpa ada masalah. Sehingga dapatdimaklumi jika sambutan awal dari merekakurang baik saat informasi tentang kewa-jiban NPPBKC ini disampaikan. Ditambahlagi dengan prejudis bahwa perijinan barusama dengan biaya baru yang harusdikeluarkan. Walapun disampaikan bahwadalam proses penerbitan NPPBKC tidakada kewajiban pembayaran apapun.

Lebih jauh lagi, dalam upaya koordina-si, juga terungkap bahwa instansi-instansiterkait seperti Dinas Perdagangan, DinasPariwisata dan Kepolisian pun belummengetahui adanya kewajiban tersebut.Kendala kurangnya sosialisasi denganmasyarakat usaha dan lemahnyakoordinasi dengan instansi terkait inimerupakan tantangan tersendiri dalammenjalankan amanat undang-undang.

Memahami permasalahan tersebut,upaya koordinasi dan sosialisasi denganstake holders di bidang penjualanminuman keras adalah hal yang vital danharus menjadi prioritas utama. Dalampertemuan dengan instansi terkaitterungkap beberapa permasalahan.Keputusan Menteri Keuangan nomor 641/KMK/1997 mensyaratkan adanya SuratIjin Usaha Perdagangan MinumanBeralkohol (SIUP-MB) sebelum penerbitanNPPBKC. Sedangkan KeputusanWalikota Pontianak Nomor 29 Tahun 2004menyebutkan bahwa pengusahapenjualan langsung untuk diminum ditempat Minuman Beralkohol golongan Bdan C wajib memiliki Surat Ijin TempatUsaha Minuman Beralkohol (SITU-MB).

Namun demikian perbedaanpenyebutan perijinan yang mengacu padausaha yang sama disepakati untuk dapatditerima sepanjang memiliki fungsi dankekuatan hukum yang sama, sertaditerbitkan oleh instansi yang relevan danberwenang sesuai peraturan perundang-undangan. Yang menjadi masalah adalahbahwa ternyata tidak ada satu punpengusaha TPE MMEA di Pontianak yangmemiliki SIUP-MB atau SITU-MB.

Permasalahan menjadi lebih rumitketika ditemukan adanya inkonsistensiperijinan yang diterbitkan oleh instansiterkait. Seorang pengusaha menunjukkanSIUP (bukan SIUP-MB) yangmenyebutkan jenis usaha barang/jasaminuman beralkohol golongan A, B dan C.

Sementara pengusaha tersebut juga me-miliki ijin keramaian dari Polri yang mela-rang penyediaan minuman keras.

Hal ini setidaknya menunjukkan ke-cenderungan instansi untuk menerbitkanperizinan tanpa memerhatikan perijinandari instansi lain. Hasilnya adalah produkhukum yang saling berbenturan dankontradiktif. Kenyataan yang menunjukkanbahwa semua pengusaha tersebut belumada yang memiliki SIUP-MB atau punSITU-MB dan bahwa mereka harusmendapatkan ijin/rekomendasi Polri yangsesuai dengan fakta usahanyamenambah panjang daftar perijinan yangharus dipenuhi terlebih dahulu sebagaipersyaratan NPPBKC. Tak pelak keluhandatang ke pihak Bea Cukai yang dianggaptelah menepuk air yang tenang.

UPAYA SOSIALISASISelanjutnya agar kewajiban NPPBKC

untuk TPE MMEA dapat lebih dipahamioleh semua pihak terkait, KPBC Pontianakmelakukan sosialisasi pada tanggal 22Maret 2006 dengan mengundang DinasPerdagangan, Dinas Pariwisata dan para

pengusaha yang terkait dengan penjualandan peredaran MMEA. Melalui sosialisasi,permasalahan di atas tentang produkperijinan yang tidak konsisten dan jugaprejudis terhadap Bea Cukai diharapkandapat diperbaiki.

Pada kesempatan tersebut,ditekankan bahwa Bea Cukai belum akanmengenakan sanksi apa pun walaudimungkinkan oleh undang-undang. Halini dilakukan untuk menghindari gejolakmengingat praktek usaha ini telah berjalanselama bertahun-tahun tanpa NPPBKC.Sebaliknya, para pengusaha diminta agarberpartisipasi aktif untuk menghormatiperaturan perundang-undangan ini yangsesungguhnya telah ada sejak 1995.

Melalui pendekatan persuasif, hubunganantara pengusaha dan Bea Cukai sebagaiaparat penegak hukum menjadi lebih baik.Sehingga setelah tahap sosialisasidilakukan, perhatian dan dukunganmereka terhadap peraturan pun terlihatnyata. Hal ini dibuktikan denganmasuknya permohonan NPPBKC darihampir seluruh pengusaha terkait tidaklama setelah sosialisasi diberikan.

Selain memberikan presentasi tentangkewajiban NPPBKC untuk TPE MMEA,KPBC juga mengundang DinasPerdagangan untuk memberikanpresentasi tentang penerbitan Surat IjinUsaha Perdagangan Minuman Beralkohol(SIUP-MB). Seperti disebutkan di ataspersyaratan SIUP-MB untuk mendapatkanNPPBKC ternyata juga merupakan halbaru bagi para pengusaha walaupun telahada Peraturan Daerah yang mengaturnya.Sehingga penjelasan yang komprehensiflangsung dari instansi terkait diharapkanakan memperlancar proses penerbitanNPPBKC. Dengan demikian upayakoordinasi dan sosialisasi dapat berjalanbersamaan dan pelayanan perijinan pundapat lebih lancar diberikan.

Diskusi lain yang juga menarik untukdiperhatikan adalah tentang persyaratanbatas usia penjualan MMEA. SesuaiKeputusan Menteri Keuangan nomor 641/KMK/1997, pemohon NPPBKC harusmelampirkan surat pernyataan yangmenyebutkan bahwa pengusaha tidakakan menjual MMEA kepada orang yangberusia di bawah 21 tahun. Persyaratan inimemunculkan beberapa pertanyaan.Pertama, bukankah fungsi NPPBKC di sinilebih difokuskan pada pengawasanpungutan cukai atas MMEA.

Sementara jika fungsi DJBC sebagaicommunity protector yang menjadi alasan,bukankah fungsi tersebut telah cukup di-penuhi dengan pungutan cukai itu sendiri.Kedua, jika ditemukan melanggar pernya-taan tersebut, maka Bea Cukai dapatmencabut NPPBKC-nya. Konsekuensi lo-gisnya adalah Bea Cukai juga turut mela-kukan pengawasan langsung penjualanMMEA kepada konsumen. Mampukah kitamelaksanakannya? Sementara sumberdaya kita amat terbatas sedangkan pener-tiban NPPBKC TPE MMEA masih tertatih-tatih. Lagi pula, bukankah lebih tepat jikamasalah pembatasan usia penjualanMMEA menjadi ranah kerja instansi peng-awasan lainnya.

Walaupun pada akhirnya para pengu-saha dan instansi terkait mendukungkewajiban NPPBKC untuk TPE MMEA,amanat undang-undang ini masih menyi-sakan beberapa pertanyaan. Seberapapentingkah kewajiban ini? Jika nyatanyabanyak usaha terkait yang tetap bisa ber-jalan tanpa ijin. Seberapa besarkah komit-men dan kemampuan kita untuk melaksa-nakannya? Sementara undang-undangadalah amanat rakyat yang memiliki keku-atan hukum tinggi. Semoga bermanfaat.

Dicky Hadi PratamaKepala Seksi Cukai pada KPBC Tipe A Pontianak

SESUAI KONSIDERAN UU 11 TAHUN 1995, padaprinsipnya MMEA adalah kategori barang yangkonsumsinya harus dibatasi. KarakteristikMMEA sebagai objek cukai yang memilikidampak negatif bagi kesehatan dan ketertibanumum mengharuskan peredaran danpenjualannya menjadi objek pengawasan.

DOK. WBC

Page 31: Warta Bea Cukai Edisi 380

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

antor Wilayah IX DJBC Pontianakletaknya dekat dengan PelabuhanDwikora Pontianak, di tepi Sungai

Kapuas, sungai yang menjadi jalurutama transportasi air bagi masyarakatPontianak dan sekitarnya. GedungKanwil Pontianak, terletak di Jalan PakKasih No.3 Pontianak, KalimantanBarat.

Kantor-kantor pelayanan yangberada di bawah wilayah kerja KanwilIX sebanyak delapan KantorPelayanan Bea dan Cukai (KPBC),yaitu; KPBC Tipe A Pontianak, KPBCTipe B Entikong, KPBC Tipe BSintete, KPBC Tipe B Sampit, KPBCTipe C Ketapang, KPBC Tipe CPangkalan Bun, KPBC Tipe C Pulang

Pisau, dan KPBC Tipe C Teluk Air.Di wilayah Kanwil Pontianak

memiliki 16 titik perbatasan antaraPropinsi Kalimantan Barat Indonesiadengan Negeri Serawak Malaysia. Danberdasarkan kerjasama Sosial EkonomiMalaysia Indonesia (Sosek Malindo),ke-16 titik perbatasan yang telahdisepakati adalah Temajuk, Liku,Sajingan, Aruk, Saparan, Jagoi Babang,Sinding, Entikong, Bantan, Segumon,Jasa, Nanga Bayan, Semareh, MerakaiPanjang, Langau, Nanga Badau,Sematan, Biawak, Serikin, SimpangEmpat, Stass, Tebedu, Bunan Gega,Kranggas Gayu, Batu Lintang, LubokAntu.

Berdasarkan capaian target peneri-

maan Tahun Anggaran (TA) 2005 yangsebesar Rp. 41,4 miliar, maka padatahun TA 2006 Kanwil ini ditargetkanpenerimaan untuk bea masuk ke kasnegara sebesar Rp. 43,9 miliar. Untukcatur wulan I TA 2006, menurut KepalaKanwil IX DJBC Pontianak, Ismartono,target tersebut telah mecapai sebesar23,48 persen. Menurutnya, target yangdibebankan tersebut janganlahdianggap sebagai suatu beban,melainkan bentuk tanggung jawab dankepercayaan pimpinan kepada seluruhjajaran Kanwil IX DJBC Pontianak.

“Maka itu, diharapkan kepadasegenap pegawai yang berada di ling-kungan Kanwil Pontianak untuk bahumembahu dan mengerahkan segala

Kanwil IX DJBCPONTIANAK

SARANA DAN PRASARANAPENGAWASAN

PERLU PENINGKATAN

Selain mengumpulkan penerimaan dari pelayanan kepabeanan di wilayah kerja Kanwil IX DJBCPontianak, Kanwil ini juga berperan strategis, karena wilayah kerjanya meliputi perbatasan denganluar negeri, yaitu Malaysia, Singapura dan Brunei.

DI PERBATASAN

K

DAERAH KE DAERAH

Page 32: Warta Bea Cukai Edisi 380

31WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

daya dan upaya untuk mewujudkantanggung jawab dan kepercayaan ter-sebut, sehingga target yang dibeban-kan dapat tercapai,” ujar Ismartono.

RAKERWIL, EVALUASI PENGAWASANDAN PELAYANAN

Untuk mewujudkan tujuan itu, pada18-19 Mei 2006 lalu, Kepala Kanwil,Ismartono, mengundang para kepalaKPBC untuk melakukan evaluasipenerimaan pelayanan danpengawasan Kanwil IX DJBC Pontianakmelalui Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil).

Dari hasil evaluasi tersebut terlihat,bahwa lima KPBC telah memberikankontribusi di dalam pencapaian targetrealisasi penerimaan bea masuk dancukai pada Kanwil Pontianak selamatahun 2005, yaitu : KPBC Pontianak se-besar Rp. 34.408,838 juta. KPBC Sam-pit sebesar Rp. 3. 454,443 juta. KPBCPangkalan Bun sebesar Rp. 1.097,690juta. KPBC Entikong sebesar Rp.1.032,703 juta dan KPBC Pulang Pisausebesar Rp. 1.018,328 juta.

Dari hasil rakerwil tersebut, menurutIsmartono, ada sembilan upaya yangakan dilakukan dalam rangkapencapaian target tersebut :a. Melakukan pemeriksaan fisik

barang dengan benar, yaitumencatat seluruh informasi/ datayang ada meliputi kebenaran jumlahdan jenis barang, spesifikasi teknis(merk, tipe dan lain-lain) , kandung-an, bahan, ukuran, volume, daninformasi lainnya yangmemudahkan dalam penetapanklasifikasi, tarif dan nilai pabean.

b. Upaya selanjutnya, melakukan pe-netapan klasifikasi barang denganbenar, dengan memperhatikan jenis

barang, spesifikasi teknis (merk,tipe, dan lain-lain), bahan, KUMN,Catatan Bagian, Catatan Bab,Catatan Pos dan Catatan Sub posdan lain-lain.

c. Melakukan penetapan nilai pabeanberdasarkan mekanisme yangdiatur dalam Keputusan Dirjen Beadan Cukai No. KEP-81/BC/1999tentang petunjuk pelaksanaan pe-netapan nilai pabean untuk Penghi-tungan Bea Masuk sebagaimanatelah diubah terakhir dengan KEP-69/BC/2003 tanggal 31 Maret 2003.

d. Melakukan operasi untukpencegahan penyelundupan danperdagangan ilegal.

e. Melakukan operasi pasar untukmencegah peredaran Barang KenaCukai (BKC) dengan pita cukaipalsu atau dipalsukan dan BKCyang dibuat oleh pabrikan-pabrikantanpa ijin

f. Melakukan kegiatan verifikasi danaudit secara efektif.

g. Melakukan berbagai upaya untukmeningkatkan ketrampilan, penge-tahuan dan integritas pegawai.

h. Melakukan koordinasi dengan ins-tansi terkait dalam rangkapengawasan di bidang kepabeanandan cukai, termasuk pengawasankegiatan di perbatasan Negara

i. meningkatkan sarana dan prasara-na dalam rangka pelayanan danpengawasan di bidang kepabeanandan cukai.

KEGIATAN IMPOR-EKSPORKomoditi yang diimpor melalui

Kantor-kantor Pelayanan Bea danCukai di lingkungan Kanwil Pontianakpada umumnya berupa barang untukkeperluan operasional industri kayu

(plywood), keperluan operasional per-usahaan industri minyak sawit, barangkebutuhan pokok, terutama beras dangula. Dan tercatat selama tahun 2005lalu sebanyak 2.202 dokumenPemberitahuan Impor Barang (PIB/PIBT) untuk pemasukan barang imporyang dilayani dan diawasi oleh KPBC-KPBC di lingkungan Kanwil Pontianak.

Sementara itu, untuk komoditi eks-por yang dilayani dan diawasi pelaksa-naan ekspornya oleh KPBC-KPB dilingkungan Kanwil Pontianak antaralain; kayu olahan dan hasil industri per-kebunan seperti minyak sawit mentah(CPO) dan karet. Selama periode TA2005, pelayanan dan pengawasanekspor oleh kantor-kantor pelayanantercatat sebanyak 5 981 dokumenPemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Kalimantan Barat memangpenghasil karet dan kelapa sawit yangmenjadi komoditi ekspor terpentingbagi propinsi Kalilmantan Barat . Diwilayah ini hanya ada dua perusahaanKITE, yang merupakan importir produ-sen bahan baku plywood. Dari sekianbanyak industri di bidang perkayuan,hanya dua saja yang masih bertahandan memiliki Hak Pengelolaan Hutan(HPH). Sedangkan untuk cukai, dikare-nakan wilayah ini tidak ada pengusahaBKC maupun pabrik hasil tembakaumaka tidak dibebankan target cukai.

KEGIATAN LINTAS BATASBerdasarkan kesepakatan kerjasa-

ma Sosek Malindo, terdapat 16 titikperbatasan antara Propinsi KalimantanBarat Indonesia dengan Negeri Sara-wak Malaysia.Dari ke-16 titik perbatas-an tersebut, yang telah resmi dibukasebagai PPLB (Pos Pengawasan LintasBatas) hanya Entikong, yang berbatas-

SECARA TERKOORDINIR, pelaksanaan pengawasanberada di bawah payung Pemerintah Daerah(Pemda) Kalimantan Barat (dalam hal inigubernur) dalam kerjasama Sosek Malindo.

MELAKUKAN EVALUASI penerimaan pelayanan dan pengawasan Kanwil IX DJBC Pontianak melaluiRapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pada 18-19 Mei 2006.

FOTO : BW/SBY

FOTO : BW/SBY

Page 33: Warta Bea Cukai Edisi 380

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

an dengan Tebedu. Sementara 3 titiklainnya telah disepakati dalam SosekMalindo untuk dijadikan PPLB yangsaat ini masih dalam proses untukmenjadi PPLB. Ketiga titik tersebutadalah :l Aruk yang berbatasan dengan

Biawakl Jagoi Babang yang berbatasan

dengan Serikinl Nanga Badau yang berbatasan

dengan Lubok Antu

Sehubungan dengan rencana pem-bukaan PPLB baru pada ketiga titikperbatasan tersebut, akan diusulkanuntuk menaikkan status dari KantorBantu/ Pos Pengawasan di ketiga titiktersebut menjadi Kantor Pelayanan Beadan Cukai. Dan untuk mendukung itutentunya diperlukan infrastruktur,karena itu untuk TA 2006 telahdialokasikan dana sebesar Rp. 2.3miliar untuk pembangunan rumah dinassebanyak 31 unit yang masing-masingterletak di Nanga Badau (KPBCEntikong) sebanyak 15 unit senilaiRp.1,2 miliar, Jagoi Babang (KPBCSintete) sebanyak 8 unit senilai Rp. 540juta, dan Aruk (KPBC Sintete) sebanyak8 unit senilai Rp. 540 juta.

PENGAWASANDijelaskan Ismartono, secara

terkoordinir, pelaksanaanpengawasan berada di bawahpayung Pemerintah Daerah (Pemda)Kalimantan Barat (dalam hal inigubernur) dalam kerjasama SosekMalindo. Selain kegiatan tersebut,

pengawasan di tiap kabupaten jugadilakukan Pemda masing-masingantara lain Kabupaten Kapuas Hulu,Sanggau, Bengkayang, Sintang danSambas. Tiap kabupaten dalam halini Bupati, mengkoordinasikanpengawasan di perbatasan. Selaindikoordinasikan oleh unsur TNI(Tentara Nasional Indonesia) jugaberada di bawah Komando Hankam.Kerjasama pengawasan dilakukanjuga bersama Kepolisian, Pelindodan Administrator Pelabuhan.

Sementara untuk pengawasan dilaut, diakui Ismartono, tidak dapatberfungsi dengan baik karenakurangnya sarana dan prasarana.“Makanya kita hanya mengawasidititik yang dekat dengan perbatasan,seperti Sintete dan Sambas.”

Beberapa tahun lalu,pengawasan untuk laut dan darat diperbatasan Kalbar selalumenggunakan kapal patroli yang di-BKO-kan dari Tanjung Balai Karimun,karena dengan kapal yang ada saatini jika musim ombak tiba, kapaltidak dapat berfungsi. “Untuk kedepan kita akan di BKO-kan kapallagi dari Tanjung Balai Karimun,sebab saat ini kapal patroli yang adadi sana sedang di-BKO-kan keTanjung Balai Asahan (KPBC TelukNibung),” ujar Ismartono.

Mengenai illegal loging, ditegaskanIsmartono, saat ini sudah tidak terlalumarak, bisa jadi dikarenakan bahankayu untuk produk olahan kayu diKalimantan Barat sudah sangat langka,terbukti perusahaan industri

pengolahan kayu yangsemula kurang lebih 48perusahaan kini tinggaldua perusahaan saja. “Itumenunjukkan bahwasuplai kayu sudah sangatkurang dan kita lihatkondisi hutan memangsudah habis,” ujarnya.

Lebih lanjutdisampaikan Ismartono,dalam pelaksanaanpengawasan dilakukanoleh Bidang Pencegahandan Penyidikan danBidang Verifikasi danAudit. Hasil-hasil yangdilaksanakan dan dicapaidalam BidangPengawasan antara lain;

PENCEGAHAN DANPENYIDIKAN.l Berkoordinasi denganaparat penegak hukumlainnya (misalnyaKepolisian, TNI danKejaksaan)l Memberikan petunjukkepada Kantor-kantorPelayanan apabila dikantor yang bersangkutan

menghadapi permasalahanpelanggaran perundang-undangankepabeanan dan cukai melaluisurat, faksimili maupun petunjuksecara lisan (telepon)

l Melakukan pendataan eksportir danimporter dalam rangka penyusunanprofil perusahaan.

l Menugaskan pegawai untukmelakukan surveylance dalamrangka mencari informasi terjadinyapelanggaran perundang-undangankepabeanan dan cukai.

l Selama periode tahun 2005 jumlahtangkapan pelanggaran kepabean-an dan cukai sebanyak tujuh kasus.

VERIFIKASI DAN AUDITl Selama tahun 2005 telah dilakukan

verifikasi atas 1.431 buah dokumenimpor (PIB) dengan berbagaitemuan di antaranya nilai pabeanyang diragukan, uraian barang tidaklengkap, serta dokumen pendukungyang tidak lengkap. Akibat adanyatemuan-temuan tersebut 922 PIBtelah direkomendasikan untukdilakukan pemeriksaan pembukuan(audit).

l Telah dilakukan verifikasi atas 4.893dokumen ekspor (PEB) dan telahdirekomendasikan untuk diauditsebanyak 1.008 PEB

l Verifikasi atas dokumen cukai tidakdilakukan karena sepanjang tahun2004 tidak terdapat transaksikomoditi yang terkena cukai.

l Pada TA 2005 terdapat 41 obyekaudit sesuai Daftar Rencana ObyekAudit (DROA) yang telah ditetapkan

KOMODITI YANG DIIMPOR melalui KPBC-KPBC di lingkungan Kanwil Pontianak pada umumnya berupa baranguntuk; keperluan operasional industri kayu (plywood), keperluan operasional perusahaan industri minyak sawit,barang kebutuhan pokok, terutama beras dan gula, namun beras dan gula saat ini dilarang.

FOTO : BW/SBY

DAERAH KE DAERAH

Page 34: Warta Bea Cukai Edisi 380

33WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

dengan pelaksanaan sebagai beri-kut :- Telah diterbitkan surat tugas

untuk pelaksanaan audit atas 30obyek audit berdasarkan DROA

- Telah diterbitkan surat tugasuntuk pelaksanaan audit 2obyek audit di luar DROA (hasilrekomendasi Verifikasi danBidang P2)

- Telah diselesaikan 38 LaporanHasil Audit (LHA), 9 buahdiantaranya merupakanpenyelesaian atas surat tugasyang diterbitkan pada tahun2004. Dan jumlah tagihanberdasarkan hasil audit selamatahun 2005 berhasil dikumpul-kan sebesar Rp. 1.030 miliar.

KENDALA DAN HAMBATANDalam Rakerwil tersebut ditemukan

beberapa kendala atau hambatan yangdihadapi kantor pelayanan yang beradadi wilayah kerja Kanwil Pontianakantara lain ;l beberapa komoditi barang impor

ditataniagakan, sehingga rawanpenyelundupan.

l Target penerimaan bea masuk daritahun ke tahun terus meningkat,sedangkan volume kegiatan importidak mengalami peningkatan yangsignifikan.

l Tarif bea masuk atas barang-barangkomoditi impor pada umumnyamengalami penurunan dan ada jugayang tarifnya nol persen

l Kewenangan kepabeanan di bidangantar pulau sudah tidak ada lagiberdasarkan undang-undangkepabeanan, sedangkan geografiswilayah kerja kanwil dan wilayahkerja kanwil lain se-Indonesia inibanyak terdiri dari kepulauan (pu-lau-pulau besar dan kecil) sehinggasering dimanfaatkan sebagai lahanpenyelundupan dengan modusantar pulau.

l Masih ada saja masyarakat usaha/importer/eskportir yang beritikadkurang baik, dengan maksud meng-hindar dari dari pungutan Negara

l Sarana patroli, baik laut maupundarat sangat terbatas, sedangkansarana penyelundup di laut lebihcanggih

l Kepeduliaan dan ketaatan masyara-kat di perbatasan masih kurang

Langkah-langkah yang diambil untukmengatasi hambatan itu antara lain;l Melakukan pelayanan kepabeanan

yang lebih baik kepada parapengguna jasa agar mereka taatmembayar bea masuk dan pajak-pajak yang diwajibkan.

l Melakukan penelitian dokumenimpor atas kebenaran dan mengisipemberitahuan oleh yangbersangkutan

l Melakukan registrasi importir dalam

rangka mencegah importir nakal,tidak memenuhi syarat/ fiktif

l Melakukan verifikasi dan auditterhadap perusahaan-perusahaantertentu sesuai DROA maupuninsidentil

l Menagih kembali atas kekuranganpembayaran bea masuk dengancara menerbitkan SPKPBM

l Melakukan pemblokiran terhadapimprotir-imporitr yang tidakmemenuhi persyaratan tertentu

l Melakukan pengawasan denganpatroli laut dan darat, baik internmaupun kordinasi dengan instansiterkait.

l Melakukan penyuluhan/ sosialisasiperaturan-peraturan kepabeananyang baru kepada masyarakatusaha

l Melakukan kerjasama SosekMalindo dengan pemerintahMalaysia, pemerintah daerah daninstansi terkait.

Rakerwil yang beberapa waktu laludilaksanakan merupakan persiapanmenghadapi akan berakhirnya semes-ter 1 sekaligus untuk mensosialisasikanamanat Dirjen Bea dan Cukai, AnwarSuprijadi pada saat briefing denganeselon dua, sesaat setelah Dirjendilantik untuk diketahui oleh seluruhjajaran di Kanwil Pontianak.

Dalam rakerwil tersebut ada bebe-rapa permasalahan yang dibahas,selain menyampaikan hasil briefing de-ngan Dirjen, juga mengevaluasi peneri-maan yang ada dan memaksimalkanpenerimaan, serta mengingatkankembali pada kode etik yang ada, yaitumemberikan pelayanan kepada masya-rakat, dan melakukan pengawasan.

Prioritas yang akan segeradilaksanakan bersama setelahdilakukan rakerwil menurut Ismartono,adalah segera membangun kembalicitra DJBC. “Untuk diingatkan kembalibahwa kita harus bersikap profesionaldan disiplin, kemudian optimalisasipenerimaan, sebab kita short Rp. 3miliar, harusnya sudah 33 persensedangkan ini baru 25 persen.”

Kendala, mungkin pada penetapantarget berdasarkan pada kondisi yanglalu yang di tahun ini tidak muncul.Tahun lalu ada importasi gula kuranglebih 2000 ton dan beras 11.000 ton.Saat itu, tarif gula masih tinggidibandingkan sekarang, karenasekarang komoditi gula dan berassudah dilarang masuk maka otomatispenerimaan saat ini jadi berkurang.

Ditegaskan Ismartono, jikaberbicara mengenai Kanwil IX DJBCPontianak, maka kita akan berbicarasecara khusus bahwa di KalimantanBarat berbatasan dengan Sarawak,Bea Cukai berada di perbatasan itu,bahkan Bea dan Cukai menjadi jendelamasyarakat Indonesia di tingkatinternasional khususnya Sarawak.Kiranya perlu perhatian khusus daripusat mengenai pembangunan saranadan prasarana, serta SDM yangditekankan pada daerah perbatasan.“Kita sudah beberapa kali selalumengusulkan, perhatian memang adatetapi belum maksimal, misalnya diEntikong, kantornya pernah kebanjiran,sampai menenggelamkan rumah, makaitu diusulkan untuk direlokasikan,kemudian di Aruk, Temaju, NangaBadau, Jagoi Babang, alhamdulillahbiaya perbaikan rumah dinas sudahdiberikan,” tegasnya.

UNSUR PENGAWAS DI PERBATASAN,salah satunya Pleton Lintas Batas di Segumon yang bertugasmemeriksa para pelintas batas masuk dan keluar antara dua wilayah Indonesia-Malaysia.

WBC/RIS

ris

Page 35: Warta Bea Cukai Edisi 380

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

egiatan Patkorkastima Borneo ke-5/2006 ini merupakan tindak lanjutdari hasil persidangan ke-10 JKK/

KK Sosek Malindo Tingkat DaerahKalimantan Timur dan Peringkat NegeriSabah pada 21 – 23 Juli 2005 diBalikpapan. Disamping itu jugamerupakan pelaksanaan lebih lanjutdari kesepakatan antara DJBC denganpihak Kastam Diraja Malaysia.

Sebelum digelarnya PatkorkastimaBorneo 2006, terlebih dahulu dirancangsuatu rencana operasi yang disepakatioleh Tim Teknis PencegahanPenyelundupan Kantor Wilayah XDJBC Balikpapan dengan Tim TeknikPencegahan Penyelundupan NegeriSabah. Rencana operasi disepakati diBalikpapan pada 7 Februari 2006.Kesepakatan kedua pihakmenghasilkan rumusan operasi yang

diantaranya menjadikan kegiatan patrolilaut terkoordinasi ini sebagai programtahunan untuk meningkatkan kerjasa-ma dan membasmi masalah penyelun-dupan di kawasan perbatasan.

Kerjasama antar kedua pihak jugaperlu dikembangkan dalam bentukkerjasama lainnya, seperti kunjungan,pengenalan, benchmarking, olahraga,dan aktifitas sosial lainnya.

Untuk lebih mematangkan rencanaoperasi, kedua pihak membuat suatuProsedur Tetap Operasi PatkorkastimaBorneo ke-5/2006 yang disahkan dikota Kinabalu, Sabah pada 24 Maret2006. Dalam salah satu butir ProsedurTetap Operasi, dinyatakan bahwa misidari Patkorkastima Borneo ke-5/2006ini adalah melaksanakan operasi patrolisecara terkoordinasi di perairan juridiksinasional masing-masing negara

seoptimal mungkin di perairan perba-tasan Kalimantan Timur dengan Tawao,Sabah untuk mencegah danmemberantas kegiatan penyelundupan.

Patkorkastima Borneo 2006 sendiripembukaannya dimulai pada 24 April2006 di Tawao, Sabah, Malaysia yangsecara resmi dibuka oleh PengarahKastam Negeri Sabah PengerusiJawatankuasa Tim Teknik PencegahanPenyeludupan Negeri Sabah, Dato’ HJHassan Bin Arshad Dimp, JSM,ASDK.

Pembukaan dilakukan dengan upa-cara pelepasan dan penandatangananperintah operasi oleh Ketua Tim TeknisPencegahan Penyelundupan KantorWilayah X DJBC Balikpapan, FariedSyibli Barchia, dan Ketua Tim TeknikPencegahan Penyeludupan NegeriSabah, Dato’ HJ Hassan. Dari pihakDJBC sendiri, peserta upacara pembu-kaan diikuti oleh 37 orang ABK (anakbuah kapal) dan 10 orang Tim Teknis.Selain itu hadir pula perwakilan darikantor pusat, Kepala Bagian Umum,Soedirman A. Gani, Kakanwil XI Makas-sar, Junaedy Djusan dan Kepala Pang-kalan Operasi Pantoloan, R.M. Nadjib.

Dalam kata sambutannya, Dato’ HJHassan menyatakan bahwa dirinyaberharap agar kegiatan PatkorkastimaBorneo ke-5/2006 ini nantinya dapatdilanjutkan ke Patkorkastimaberikutnya, karena secara kasat matatidak terasa langsung, tapi secaraterapi bagi penyelundup sangat terasa.

Sebelum acara pembukaan dimulai,terlebih dahulu pada 22-24 April 2006diadakan kegiatan olahraga seperti, bu-lu tangkis, sepakbola, bola voli dan golf.Olahraga ini diikuti semua personelyang mengikuti Patkorkastima Borneo2006 termasuk para ABK dan pejabat.

Pelaksanaan Patkorkastima Borneo2006 sendiri baru digelar pada 24 – 29April 2006 di wilayah perairan perbatas-an Kalimantan Timur dan Sabah.Pelepasan Satuan Tugas Operasi / Pat-roli dilakukan pada 24 April 2006 olehPengarah Kastam Negeri Sabah, Ma-laysia dan Kakanwil X DJBC Balikpa-pan dengan melibatkan unsur patroli.

Kekuatan patroli Tim Teknis Pence-

PatkorkastimaBORNEO 2006Dalam rangka mempererat kerjasama dan persahabatan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai(DJBC) dengan Kastam Diraja Malaysia, pada 24 April – 1 Mei 2006 digelar acara Patroli LautTerkoordinasi atau dikenal dengan nama Patkorkastima Borneo ke-5 tahun 2006.

PEMBUKAAN PATKORKASTIMA BORNEO 2006 dilakukan dengan upacara pelepasan danpenandatanganan perintah operasi oleh Ketua Tim Teknis Pencegahan Penyelundupan KantorWilayah X DJBC Balikpapan, Faried Syibli Barchia (duduk sebelah kiri), dan Ketua Tim TeknikPencegahan Penyeludupan Negeri Sabah, Dato’ HJ Hassan (duduk sebelah kanan).

K

DOK. KANWIL X

DAERAH KE DAERAH

Page 36: Warta Bea Cukai Edisi 380

35WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

gahan Penyelundupan Kanwil X DJBCBalikpapan dalam Patkorkastima Bor-neo ke-5/2006 ini melibatkan dua KapalPatroli Cepat 28m (KPC 28) BC 7001dan BC 5003, serta dua Kapal PatroliCepat 15m (KPC 15) BC 1515 dan BC1516. Sedangkan dari pihak Tim TeknikPencegahan Penyeludupan NegeriSabah menggunakan Kapal 1 Perantas,Pemintas KG 116 dan KG 118.

Daerah operasi dalam patroli lautterkoordinasi ini dibagi kepada sektordan sub sektor mengikut titik-titikkoordinat yang telah disetujui dalamprosedur tetap yang telah disepakatibersama di kota Kinabalu, Sabah.Wilayah operasi untuk daerah Malaysiameliputi Pulau Sebatik, Pulau Sada,Tanjung Batu, Batu Tinagat, BoundryStone Saima Point, dan Boundry bursDT. Sedangkan untuk wilayahKalimantan Timur adalah Tinabasan,perairan Nunukan, perairan Gosong,Teluk Siboko dan Laut Sulawesi.

Dalam metode pelaksanaan opera-sinya kedua belah pihak berpatroli didaerah juridiksi sendiri atau di wilayahmasing-masing negara. Kemudian ataskesepakatan antara kedua pihak jugadilakukan patroli gabungan didaerahperbatasan Kaltim dengan Tawao,Sabah dengan memberi tumpuandaerah patroli masing-masing negara.

Rencana manuver sendiri ditentu-kan oleh masing-masing pihak dandikoordinasikan dengan pihak kawan.Begitu juga dalam hot pursuit ke dalamwilayah pihak kawan sangat tidakdibenarkan karena juridiksi undang-undang negara masing-masing.

Operasi patroli dalam Patkorkastima

Borneo ke-5/2006 ini sendiri meliputitindakan pemeriksaan kapal yangdicurigai dan beroperasi dalam aktivitasillegal, melakukan penyitaan danpenegahan terhadap barang-barangyang bertentangan dengan peraturannegara, investigasi dan mengambiltindakan tegas terhadap siapapun yangterbukti melakukan pelanggaran.

MANFAAT PATKORKASTIMA BORNEO2006

Masing-masing pihak, baik Kanwil XDJBC Balikpapan maupun PengarahKastam Negeri Sabah menganggapPatkorkastima Borneo ke-5/2006 inisangat bermanfaat. Hal ini dapat dimak-

lumi karena perairan perbatasan Kaltimdengan Tawao, Sabah merupakan jalurperairan yang amat penting bagi perda-gangan Indonesia – Malaysia, khusus-nya bagi masyarakat di daerahperbatasan dan sekitarnya. Sekaligusjuga merupakan masalah dan ancamanbagi negara dan masyarakat, sepertikegiatan penyelundupan yang cende-rung dilakukan melalui perbatasan laut.

“Operasi bersama dengan menggu-nakan kapal BC dan kapal KastamDiraja Malaysia di daerah perbatasanKaltim – Tawao, pada prinsipnya adalahsebagai sarana pertukaran informasidan pertukaran pikiran mengenaikemajuan Customs masing-masingnegara,”jelas Faried Syibli Barchia yangjuga Kakanwil X DJBC Balikpapan.

Dari pertukaran informasi ini didapatsejumlah informasi dan modus oper-andi penyelundupan yang telah dikum-pulkan di lapangan yang dapat diidenti-fikasikan bahwa barang-barang yangdiselundupkan dari masing-masing ne-gara adalah barang-barang yang men-dapat subsidi dari pemerintah, barang-barang yang masuk tata niaga impordan ekspor, cukai dan pajak ekspor.

Tidak kalah pentingnya adalahmasuknya barang-barang larangan danpembatasan antara lain jenis narkobadan senjata api melalui daerah perba-tasan Kaltim – Tawao, Sabah yang dija-dikan oleh para penyelundup sebagaijalur transit untuk diteruskan baik kedalam negeri maupun luar negeri.

Senada dengan Faried, NelsonHasoloan, mantan Kasi PencegahanKanwil X Balikpapan yang juga anggotaTim Teknis P2 Patkorkastima Borneo2006 menegaskan bahwa hubunganantar kedua negara akan semakin baik.“Koordinasi pengawasan perairanperbatasan dan perdagangan di daerahperbatasan bisa dikoordinasikandengan baik dan bisa dipantau dalamkonteks pengamanan perbatasan

KAKANWIL X BALIKAPAPAN, Faried Syibli menerima kenang-kenangan dari pihak Kastam DirajaMalaysia dalam Patkorkastima Borneo 2006.

SALAH SATU Kapal Patroli Cepat BC 7001 milik DJBC yang ikut dalam Patkorkastima Borneo.

DOK. KANWIL X

DOK. KANWIL X

Page 37: Warta Bea Cukai Edisi 380

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

TIM TEKNISPENCEGAHAN PENYELUNDUPAN

KANWIL X BALIKPAPAN

Ketua Tim Teknis : Kakanwil X DJBC BalikpapanAhli : - Kabid P2 Kanwil X Balikpapan

- Ka KPBC Tipe B Nunukan- Ka KPBC Tipe B Tarakan

Sekretariat : Kanwil X DJBC Balikpapan

TIM TEKNIKPENCEGAHAN PENYELUDUPAN

KASTAM NEGERI SABAH

Ketua Tim Teknis : Pengarah Kastam Negeri SabahAhli : - Penolong kanan pengarah Kastam Pencegahan

Kinabalu.- Penolong kanan pengarah Kastam Pencegahan Tawao.- Penguasa Kastam Pencegahan Tawao.- Jabatan Imigresen Negeri Sabah.- Jabatan Perhutanan Negeri Sabah.- Bahagian Keselamatan Negara Negeri Sabah.- Hal Ihwal Dalam Negeri & Penyelidikan Jabatan Ketua

Menteri Sabah.- Jawanan Polis Marine Sabah.- Briged ke-5, Infanteri Malaysia, Kem Lok Kawi.

Sekretariat : Penguasa Kastam Pencegahan Kota Kinabalu, Sabah.

kedua negara dalam hal perdagangan,”tambahnya.

Menurut Nelson, PatkorkastimaBorneo 2006 sangat efektif dalam me-nekan penyelundupan di daerah perba-tasan. “Kalau dibandingkan sejak tahun2000 (Patkorkastima Borneo ke-1 -red)sampai dengan sekarang, frekuensipenyelundupan jauh menurun dan me-reka sudah makin banyak memenuhiperaturan. Ini kan, bukan suatu terapiyang bisa langsung dirasakan hasilnya,(Patkorkastima) ini kan, perlu berkelan-jutan,” jelas Nelson yang setelahPatkorkastima Borneo 2006 ini telahdimutasikan ke KPBC Tipe A Kediri.

PENUTUPAN PATKORKASTIMA BORNEO2006

Penutupan Patkorkastima Borneo2006 dilakukan di Tarakan, KalimantanTimur pada 29 April – 1 Mei 2006.

Secara resmi Patkorkastima Borneo ke-5/2006 ditutup oleh Kakanwil X DJBCBalikpapan selaku Ketua Tim TeknisPencegahan Penyelundupan Kanwil XDJBC Balikpapan.

Dalam penutupan ini, dari pihakKastam Malaysia hadir sebanyak 53orang diantaranya Pengarah KastamNegeri Sabah, Penolong Kanan Peng-arah Kastam Tawao, dan beberapaABK. Sedangkan dari pihak DJBC yangmengikuti sebanyak 32 orang.

Untuk lebih memperkukuhkanikatan budaya dan kerjasama yang eratsebagai rasa persaudaraan bangsaserumpun dan sebudaya, dalampenutupan Patkorkastima Borneo inidiisi dengan acara pertukaran budayaberupa tari-tarian daerah.

Disamping itu juga dilakukankunjungan budaya ke kota tertua di Ka-limantan Utara, yaitu Kabupaten Tan-

jung Selor. Di kota tersebut, rombonganmengunjungi Museum Tanjung Seloryang menyimpan peninggalan Kesul-tanan Bulungan. Kemudian terakhir,rombongan dijamu oleh Bupati Bulung-an, H. Budiman Arifin, di kediamannya.

Hampir seminggu sudah, perhelatanPatkorkastima Borneo 2006 digelar.Masing- masing tim mencobamengerahkan segala kemampuandalam ajang patroli laut bersama ini,baik dari segi personil maupunarmadanya. Menurut Nelson Hasoloan,kemampuan DJBC dibandingkandengan Kastam Malaysia secara umumsama. “Cuma kondisi mereka berbedadimana penanggung jawab danpengarahan armada (terletak) di kantorpelayanan seperti Tawao. Kalau kitakan di pangkalan operasi,” tambahnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh FariedS. Barchia, hanya yang sedikitmembedakan adalah dari segikesejahteraan dan prosedur. “Karenamereka penduduknya sedikit jadimereka lebih sejahtera, tapi dari skillkita sama saja. Mereka juga punyasarana prasarana lebih lengkap. Setiapkantor pelayanan hampir semua punyakapal dan pelabuhan sendiri, seperti(kalau di Indonesia) Tanjung BalaiKarimun. Dari segi prosedur, merekalebih simple karena mereka hanyasebagai pelaksana dari kebijaksanaan-kebijaksanaan saja.”

Bagaimana kelanjutan Patkorkas-tima ke depannya? Ketika ditanyakanhal tersebut, Faried mengatakan bahwakalau memang ada perintah dan danadari kantor pusat, maka Kanwil XBalikpapan siap melaksanakannya.Sedangkan Nelson optimis kalauPatkorkastima ini akan terus berlanjuttahun depan. “Kita ini, kalau mereka(Kastam Malaysia ) istilahnya “mesra”.Kemesraan (antara DJBC dan KastamMalysia) itu ada, terutama dalam haltukar – menukar informasi, daninformasi itu sejak tahun 2000 sudahada,” tegas Nelson.PENUTUPAN PATKORKASTIMA BORNEO 2006 berlangsung di kota Tarakan.....

DOK. KANWIL X

SUSUNAN ORGANISASI PATKORKASTIMA BORNEO KE-5/2006

DAERAH KE DAERAH

Dons, Balikpapan

Page 38: Warta Bea Cukai Edisi 380

37WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

idak ada yang memperkirakan sebe-lumnya jika Jogjakarta dan sebagianwilayah Jawa Tengah akan digun-

cang gempa berkuatan 5,9 skala richterpada 27 Mei 2006. Kota Yogyakarta padaumumnya tidak mengalami kerusakanyang cukup parah, jika dibandingkan de-ngan beberapa kabupaten di Yogyakartaseperti Bantul, Pathuk dan lain sebagai-nya mengalami kerusakan parah. Korbanjiwa pun tidak dapat dihindari, sekitar lebihdari 5000 jiwa melayang akibat gempatersebut.

Ketika WBC berkunjung ke Yogyakartadan Surakarta pasca gempa pada 31 Mei2006 atau H+4, keadaan sudah berangsurmembaik dan kegiatan ekonomi sudahmulai berjalan walaupun tidak seperti wak-tu-waktu biasanya. Jalan Malioboro misal-nya, pada hari ke-Empat pasca gempasudah mulai ramai oleh lalu lalang kenda-raan bermotor maupun angkutan tradisio-nal yang menjadi ciri khas kota Jogjakarta.Warung makan lesehan pun sudah kem-bali berjualan tentunya lengkap denganpengamen yang menghibur para pengun-jung warung lesehan. Begitu pula denganpertokoan di sekitar Malioboro dan peda-gang kaki lima yang sudah mulai melaku-kan aktifitas niaga mereka, walaupun tidakseramai waktu-waktu sebelumnya.

Hal serupa juga ditemui rumah sakitPanti Rapi Yogyakarta. Rumah Sakit inisudah tidak lagi menampung pasiennya dihalaman rumah sakit seperti pada saatgempa berlangsung. Kini pasien sudahditangani didalam gedung rumah sakitwalaupun masih ada pasien yang

ditangani di selasar rumah sakit akibatbanyaknya pasien korban gempa danpasien umum lainnya.

POSKO DARURATGempa yang cukup hebat tersebut

telah menggugah rasa kemanusiaan ber-bagai masyarakat di Indonesia. Berbagaimacam bantuan mulai dari makanan,obat-obatan hingga tenda darurat terusmengalir ke Yogyakarta. Kantor PelayananBea dan Cukai (KPBC)tipe B Yogyakartapun secara spontan membuka poskobantuan bagi para korban. Bantuantersebut mengalir dari berbagai KanwilBea Cukai di seluruh Indonesia maupunjuga KPBC yang tergugah untukmembantu masyarakat Yogyakarta danJawa Tengah.

Kepala KPBC Yogyakarta Harmantomengatakan, tidak lama setelah kejadiangempa, pihaknya langsung mengadakanrapat dengan seluruh jajaran dan stafKPBC untuk menghadapi bantuan yangmengalir ke KPBC Yogyakarta. Dari hasilrapat intern tersebut diputuskan untukmembuka posko bantuan di KPBCYogyakarta. Bantuan tersebut menurutnyaberasal dari berbagai Kanwil dan KPBCdiseluruh Indonesia.

Mengenai sasaran bantuan, lebih lan-jut Harmanto mengatakan pihaknyamengutamakan kepada para keluargapegawai yang terkena musibah. ”Walau-pun bantuan diprioritaskan kepada parakeluarga pegawai tapi dalam beberapakesempatan bantuan juga disalurkan ke-pada masyarakat setempat yang membu-tuhkan”,ujarnya kembali.

Hal serupa juga disampaikan DayuHandoko, Kasi Kepabeanan dan Cukai Iyang juga Ketua I Posko Bantuan diKPBC Yogyakarta. Posko tersebut padaawalnya, dibentuk untuk membantu ke-luarga Bea Cukai yang tertimpa musibahmaupun juga keluarga Bea Cukai lainnyayang sekiranya membutuhkan bantuaninformasi mengenai keadaan keluargaatau kerabat lainnya yang bekerja ataubelajar di Jogjakarta.

Menurutnya, ada beberapa pegawaiyang rumah keluarganya hancur di daerahbencana, bantuan langsung disalurkankepada mereka walaupun ada juga bant-uan yang disalurkan kepada masyarakatdisekitar KPBC Yogyakarta yang membu-tuhkan. “Selama masih ada pegawai yangmembutuhkan bantuan, kita usahakan

Pasca Gempa,KPBC YOGYAKARTA JADI POSKO BANTUANBantuan selalu disalurkan begitu mendapat informasi adanya daerah yangmembutuhkan bantuan.

KPBC JOGJAKARTA. Pasca gempa dijadikan posko bencana.

T

DAYU HANDOKO. Bantuan selalu tersalurkankepada para pihak yang membutuhkan.

WBC/ZAP

WBC/ZAP

Page 39: Warta Bea Cukai Edisi 380

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

sepanjang mereka membutuhkan,”ujarDayu.

Mengenai keadaan pegawai KPBCYogyakarta, Harmanto mengatakan tidakada pegawai maupun keluarga pegawaiyang menjadi korban gempa, hanya sajabeberapa rumah pribadi milik pegawaimengalami rusak, yang letaknya berada dikawasan Bantul.

Mengenai keberadaan posko bantuandi KPBC Yogyakarta, menurut Dayu,langsung disampaikan kepada Dirjen

DJBC melalui Direktur Teknis KepabeananTeguh Indrayana, Kakanwil DJBCSemarang maupun seluruh kantor DJBCdi Indonesia melalui SMS yang dikirimkan-nya, mengingat sarana komunikasi ketikaitu sempat rusak dan hanya bisa dilakukanmelalui telepon selular.

Informasi adanya posko bencanaalam di KPBC Yogyakarta langsungdirespon dengan banyaknya bantuan dariberbagai KPBC di Indonesia yang meng-alir kesana. Bantuan tersebut banyak

yang berupa makanan, minuman hinggaterpal dan tenda. Bantuan tersebut datanghampir setiap hari dan hampir seluruhpegawai membantu melakukan pendata-an dan distribusi hingga proses pengang-kutan bantuan dari truk ke dalam tempatpenyimpanan yang dilakukan hampir tiaphari baik siang maupun malam.

BANTUAN SELALU TERSALURKANBanyaknya bantuan yang tertampung

di posko bantuan KPBC Yogyakartamenurut Dayu, selalu tersalurkan kepadapihak yang membutuhkan. Untuk itupihaknya selain melakukan penyaluransendiri ke daerah bencana jugabekerjasama dengan para relawan yangyang berasal dari mahasiswa maupunmasyarakat ditempat bencana agarbantuan tidak menumpuk di poskosehingga masyarakat sesegera mungkinmemanfaatkan bantuan tersebut.

Awalnya para mahasiswa maupunmasyarakat korban gempa meminta kepa-da posko untuk menyalurkan bantuan kedaerah gempa, bahkan mereka menawar-kan diri untuk membantu penyalurantersebut. Untuk itu menurut Dayu, pihak-nya meminta identitas pihak yangmembantu penyaluran bantuan tersebutagar mudah terpantau keberadaannyaserta tepatnya penyaluran bantuantersebut. “Hingga saat ini bantuan yangmereka salurkan tepat sasaran dan tepatguna,”ujar Dayu

Para pegawai pun dilibatkan untukmengidentifikasi tempat-tempat yangdisinyalir membutuhkan bantuan. M. Eko.N, Kepala Seksi P2 KPBC Yogyakartayang juga terlibat sebagai Kepala poskopenanggulangan bencana II mengatakanbanyak informasi mengenai tempat-tempat yang butuh bantuan berasal daripegawai, baik pegawai yang mempunyaikerabat disana maupun juga yang sedangmenjalankan tugas.

Ia kembali menambahkan, pihaknyapernah mendapat laporan dari salahseorang pegawai yang mengatakan adasalah satu daerah di Bantul yang belummemperoleh bantuan. Dari laporan danidentifikasi dari pegawai tadi, pihaknyasegera menyalurkan bantuan ke Bantulsesuai dengan kebutuhan yang diperlukandari hasil identifikasi tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, bantuandari berbagai Kanwil dan KPBC seluruhIndonesia telah sampai di posko dan mu-lai disalurkan ke berbagai lokasi yangmembutuhkan bantuan begitu adanya la-poran dari berbagai pihak mengenai ada-nya daerah yang membutuhkan bantuan.

Dalam hal ini para pegawai pun dilibat-kan untuk mengangkut bantuan yang da-tang dengan menggunakan truk, merekamenurunkan satu persatu bantuan terse-but untuk disimpan dalam posko, begitubantuan tiba disimpan di sebuah ruanganyang dipersiapkan sebagai gudangpenyimpanan.

Bantuan datang siang dan malam,bahkan mereka harus bekerja tengah

RUMAH DINAS. Salah satu rumah dinas di kawasan Juwangen yang rusak akibat gempa.

GEDUNG KEUANGAN. Mengalami kerusakan yang cukup parah.

WBC/ZAP

WBC/ZAP

DAERAH KE DAERAH

Page 40: Warta Bea Cukai Edisi 380

39WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

malam untuk menurunkan bantuan. Hu-mor dan canda tawa selalu mengiringi ke-giatan mereka tersebut untuk menghilang-kan kepenatan dan kejenuhan. Begitupula dengan para relawan, merekaterkadang datang tengah malam untukmembantu penyaluran bantuan tersebutke daerah yang membutuhkan.

GEDUNG KPBC JOGJAKARTA TIDAKRUSAK

Gedung KPBC Yogyakarta termasuksalah satu yang tidak mengalamikerusakan yang cukup parah akibatadanya gempa tersebut. Bangunan yangdiresmikan pada tahun 1979 tidakmengalami kerusakan yang berarti, hanyasaja sebuah gapura yang terletak dihalaman kantor keadaannya retak dancukup membahayakan. Menurut rencana,gapura tersebut akan diruntuhkan karenadikhawatirkan bisa runtuh tiba-tiba.

Begitu juga dengan komplek rumahdinas, berdasarkan pengamatan WBC di3 kompleks perumahan dinas diJuwangen Purwomartani Kalasan, SambiRegi Sleman dan kawasan BandaraAdisucipto, tidak mengalami kerusakanparah dan masih bisa ditempati. Hanyasaja sebuah rumah di kawasanJuwangen mengalami kerusakan cukupparah dimana atap dan tembok belakangyang memisahkan rumah pegawaidengan kebun roboh, dan perlu dilakukanperbaikan.

Untuk langkah awal terhadap rumahdinas yang roboh dan perlu perbaikan, pe-gawai ada yang memperbaikinya sendiri,namun menurut Eko pihaknya (KPBC.red)nanti akan memberikan bantuan kepadamereka yang rumah dinas maupun rumahpribadinya rusak berupa dana yang diper-oleh dari urunan para pegawai. Mengenaijumlah bantuan, Eko mengatakan bahwaitu masih dilakukan pengkajian lebihdalam bersama kepala kantor.

Fasilitas X-ray milik Bea Cukai yang

ada di bandara Adisucipto juga mengalamikerusakan teknis. Eko mengatakan, X-raytidak dapat difungsikan karena masalahelektrik, sehingga alat tersebut tidak dapatdigunakan. Menurut Eko, pihaknya sudahberusaha untuk memperbaikinya bersamadengan teknisi dari Angkasa Pura. Keru-sakan tersebut, belum dapat diperbaikisehingga KPBC berencana untukmendatangkan teknisi dari Jakarta ataubila diperlukan akan diganti sementaradengan X-ray milik Angkasa Pura.

Untuk menyiasatinya, Ekomengatakan akan mengandalkankejelian dan kecermatan petugas dilapangan baik itu berupa analisa profil,passenger manifest dan lainsebagainya, mengingat penerbangankomersial dari Singapura dan Kuala

Lumpur akan kembali beroperasi pada2 Juni 2006 setelah sebelumnyasempat vakum selama dua bulan.

Lain halnya dengan GedungKeuangan Negara (GKN) Yogyakarta,yang mana gedung ini mengalamikerusakan yang cukup parah. Bagianatap gedung yang terletak di JalanKapas ini rusak dan ada bagian tembokyang miring, sehingga beberaparuangan tidak dapat digunakan dandipindahkan ke ruangan lainnya yangmasih dapat digunakan.

Hingga berita ini diturunkan kegiatanperbaikan dan rehabilitasi sarana danprasarana masih berlangsung, agar dapatsesegera mungkin dapat digunakansehingga kegiatan pelayanan dapatberjalan seperti semula.

RUMAH SAKIT PANTI RAPIH. Tidak lagi menampung pasien dihalaman rumah sakit.

PENYALURAN BANTUAN. Bantuan dari KP DJBC yang datangpada malam hari

MALIOBORO. Kawasan niaga yang sudah mulai menggeliat.

WBC/ZAP

WBC/ZAP WBC/ZAP

zap

Page 41: Warta Bea Cukai Edisi 380

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

ampak gempa pada 27 Mei 2006 diJogjakarta dan Jawa Tengah telahmenggugah rasa kemanusiaan.

Berbagai bantuan bagi para korban terusmengalir. Tidak hanya dari dalam negeri,negara-negara sahabat pun tidakketinggalan untuk membantu para korbangempa. Bantuan yang datang berupabahan makanan, obat-obatan sampai alatberat yang didatangkan dari luar negeriguna membantu proses evakuasi parakorban yang tertimpa runtuhan bangunan.

Bantuan asing tadi tentunya sangatbermanfaat dan harus segera disalurkan.Dan terhadap bantuan yang datang dariluar negeri tersebut, tentunya proseskepabeanan harus tetap berlangsungtanpa harus menyebabkan terjadinyapenumpukan di gudang milik Bea Cukai.

Kepala Kantor Pelayanan Bea danCukai Jogjakarta (KPBC) Tipe B,Harmanto mengatakan, sesaat setelahgempa terjadi, pihaknya segeramelakukan konsolidasi ke dalammengenai kesiapan petugas di lapanganuntuk melakukan proses kepabeananterhadap barang bantuan yang datangdari luar negeri. Hal ini dilakukanberdasarkan pengalaman bencana

gempa dan tsunami di Aceh, dimanabantuan dari luar negeri datang dengancepat yang tentunya juga membutuhkanproses pelayanan kepbeanan yang cepattanpa mengurangi fungsi pengawasan.

Menurut Harmanto, BandaraAdisucipto Jogjakarta sempat ditutupsementara akibat adanya kerusakan,semua jalur penerbangan dari berbagaikota dengan tujuan Jogjakarta dialihkanke Bandara Adisumarmo, Solo danBandara Ahmad Yani Semarang. Bukanhanya pesawat pengangkut penumpangyang dialihkan ke dua bandara tersebut,namun juga pesawat yang membawabantuan dari luar negeri.

Setelah ditutup selama dua hari, pada28 Mei 2006 Bandara Adisucipto sudahdinyatakan dapat dioperasikan kembali,bantuan dari luar negeri dan juga pener-bangan komersial domestik lainnya dapatmendarat disana. Pada tanggal tersebutmasih menurut Harmanto enam pesawatdari luar negeri yang membawa bantuansudah mendarat disana, dan untuk itu jugapihaknya sudah siap untuk memberikanpelayanan kepabeanan terhadap barangbantuan yang datang dari luar negeri.

SISTEM JEMPUT BOLAUntuk mempercepat proses

kepabeanan terhadap barang bantuandari luar negeri, menurut Harmantopihaknya telah menunjuk Kepala SeksiKepabeanan dan Cukai dan juga KepalaSeksi P2 untuk melakukan prosesKepabeanan terhadap bantuan dari luarnegeri. Bantuan dari luar negerimenurutnya merupakan bantuan yangberkaitan dengan medis dan alat beratlainnya yang sifatnya impor sementara.

Dalam hal ini Kanwil VI DJBCSemarang memberi petunjuk kepadapihaknya agar semua barang bantuanyang datang dari luar negeri dikeluarkanterlebih dahulu karena sifatnya yangsangat mendesak. Menteri Keuangan SriMulyani, juga mengatakan yang pentingpetugas bea cukai mempunyai catatanmengenai barang-barang tersebut sepertiasal dan tujuan barang yang semuanya ituakan dilaporkan ke Bakornas.

Ketika Bandara Adisucipto mulai dibu-

ka kembali, 6 pesawat dari lauar Negeridiantaranya Angkatan Bersenjata Singa-pura, Malaysia dan Amerika Serikat telahmendarat dan membawa bantuan, mulaidari makanan hingga alat-alat medis danjuga alat berat untuk kepentingan evaku-asi. Mengenai pencatatan administrasiterhadap barang bantuan tersebut hinggasaat wawancara berlangsung menurutHarmanto belum dilakukan, namun akandilakukan dikemudian hari hingga situasicukup kondusif dan tentunya berkoordi-nasi dengan Satkorlak (Satuan KoordinasiPelaksana) dan Bakornas (Badan Koordi-nasi Nasional). Sementara Satkorlak lanjutHarmanto akan bertanggung jawabkepada Bakornas mengenai keberadaanbarang bantuan dari dalam negerimaupun juga dari luar negeri.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenaiproses pencatatan administrasi terhadapbarang bantuan tersebut, Harmantomengatakan pihaknya akan bekerja samadengan Perusahaan Jasa Kepabeananuntuk membuat Pemberitahuan ImporBarang Tertentu (PIBT) dan harusmendapatkan surat kuasa dari Bakornasatau Satkorlak yang nantinya PIBTtersebut akan menutup manifes-manifesyang masuk ke Bea Cukai yang berisialamat pengirim dan alamat yang dituju.

Hal senada juga disampaikan M. Eko.N Kasi P2 KPBC Jogjakarta yang jugaKetua II Posko Bantuan KPBC Jogjakarta.Menurutnya pihaknya bekerja samadengan Satkorlak untuk menyalurkanbantuan dari luar negeri setelah melaluiproses kepabeanan .”Kita pakai sistemjemput bola, begitu pesawat mendarat,kita ambil manifest beserta generaldeclaration dan langsung dicacah,”ujarEko. Lebih lanjut ia mengatakan padasaat proses pembongkaran bantuanberlangsung petugas bea cukai ada dilokasi di bandara dan langsung mencacahbarang bantuan secara global. “Kalaubarang tersebut sah kita perkuat lagidengan foto. Terutama untuk barang yang

PROSES KEPABEANANBANTUAN LUAR NEGERI

Berjalan LancarLancarnya proses kepabeanan di KPBC Jogjakarta dan KPBCSurakarta terhadap barang bantuan dari luar negeri yangmendarat di bandara Adisucipto Jogjakarta dan BandaraAdisumarmo Surakarta tidak terlepas dari pengalaman yangpernah dialami di Aceh, pasca tsunami

HARMANTO, SH. Bantuan dari luar negeriberkaitan dengan alat medis dan alat berat lainnyayang sifatnya impor sementara.

EFRATHA SIMANJUNTAK. KPBC Surakarta melakukankoordinasi dengan pihak Lanud TNI AU Adisumarmosambil menunggu adanya Satkorlak di Surakarta.

D

WBC/ZAPWBC/ZAP

DAERAH KE DAERAH

Page 42: Warta Bea Cukai Edisi 380

41WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

direekspor seperti ambulan dan lain seba-gainya,”paparnya kembali.

Untuk mendapatkan gambaranmengenai proses kepabeanan yang harusdilakukan oleh Bea Cukai terhadapbarang bantuan dari luar negeri, Harmantomengatakan bahwa pihaknya mendapatmasukan dari Kepala Bidang (Kabid) P2Kanwil VI DJBC Semarang Eddy Setyo,yang dulu pernah menangani hal serupaterhadap bantuan luar negeri untuk Acehyang medarat di Bandara Polonia Medan.Menurut Harmanto masukan yangdiberikan Kabid P2 kepada pihaknyasetidaknya menjadi panduan bagi parapetugas mengenai proses kepabeananyang harus ditempuh.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai te-lah mengeluarkan suatu aturan yang ter-tuang dalam Keputusan Dirjen Bea Cukainomor 361 mengenai penanganan barangbantuan asing sehingga kini pihaknyabekerja berdasarkan aturan yangdikeluarkan tersebut. Koordinasi antaraBea Cukai dengan Satkorlak yang beradadi Jogjakarta menurut Harmanto sudahberjalan dengan ketentuan yang berlaku,hal ini bisa dilihat dengan tidak adanyabarang yang menumpuk di gudang milikBea Cukai di Bandara Adisucipto. Begitujuga koordinasi dengan Kantor PusatDJBC dan juga dengan Kanwil VI DJBCSemarang yang menurutnya berjalansesuai dengan apa yang diinginkan.

KOORDINASI DENGAN TNI AUBegitu juga dengan KPBC Surakarta

yang langsung tanggap dengan adanyabencana gempa tersebut. SetelahBandara Adisucito dinyatakan ditutupuntuk sementara, maka beberapapesawat komersial maupun pesawat yangmembawa bantuan kemanusiaan dengantujuan Jogjakarta dialihkan ke BandaraAdisumarmo. Kepala KPBC Surakarta,Efratha Simanjuntak mengatakan,pihaknya langsung memerintahkan parapetugas di bandara untuk melakukanproses kepabeanan danjuga melakukan koordinasidengan pihak pangkalanudara (lanud) militer di Ban-dara Adisumarmo. “Jadibarang bantuan dari luarnegeri langsung dikeluarkantanpa melepaskan penga-wasan kepabeanan dengancara menerima manifesatau general declaration jikapesawat yang membawabantuan adalah pesawatmiliter,”ujarnya kembali.

Prosesnya pun lanjutEfratha berlangsung singkatyang penting jumlah barangdan isinya sudah sesuaiyang kemudian dilanjutkandengan melakukan koordi-nasi dengan pihak pangka-lan milter. Untuk itu Dua in-stansi yang berada di ban-dara Adisumarmo yaitu Bea

Cukai dan TNI Angkatan Udara (TNI AU)berinisiatif untuk memperlancar prosespenyaluran barang bantuan tersebut.Dimana Bea Cukai melakukan tugas ke-pabeanannya, sementara TNI AU mem-bantu proses penyalurannya ke tempatyang membutuhkan,sampai terbentuknyaSatkorlak di Surakarta.

KPBC Surakarta lanjut Efratha jugamendapat masukan dan kebijakan dariKanwil VI DJBC Semarang melalui KabidP2. Menurutnya masukan yang diberikandari kanwil tersebut merupakan peganganawal bagi pihaknya untuk melakukanproses Kepabeanan tersebut. Sementaradari Kantor Pusat lanjutnya jugamengeluarkan suatu kebijakan melaluisurat dari Dirjen Bea dan Cukai nomor361 mengenai penanggulangan bencana.Hingga saat ini KPBC Surakarta belummenemui adanya masalah yang berkaitandengan pemeriksaan Kepabeanan,

“Dengan adanya surat dari Dirjen ter-sebut semakin jelas bahwa kita harusmelakukan koordinasi dengan satkorlaksetempat,”ujarnya lagi, walaupun saatwawancara berlangsung pada 2 Juni 2006

Satkorlak di Surakarta belum terbentuk.Mengenai proses Kepabeanan terhadapbarang bantuan dari luar negeri yangmendarat di Bandara Adisumarmo, Efra-taha mengatakan pihaknya telah melaku-kan pendekatan dengan PPJK untukmembantu proses pencatatan pabeanterhadap bantuan tersebut.

CEPAT TANGGAPAksi cepat tanggap terhadap pemben-

tukan posko bantuan juga dilakukan diLanud Adisumarmo Surakarta. MenurutKomandan Pangakalan UdaraAdisumarmo Kol. Nav. M. Safii melaluiKepala Dinas Operasi Lanud AdisumarmoP.Sitorus yang bertanggung jawabterhadap pelaksanaan posko di lapangan.Pihak Lanud pada awalnya berkoordinasidengan pihak militer dan kepolisian yangada di Jawa Tengah yang kemudianditingkatkan dengan instansi terkait sepertiPemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Sitorus kembali mengatakan, sambilmenunggu adanya Satkorlak di Surakartayang bertugas untuk menangani bantuan,baik dari dalam maupun dari luar negeri

pihaknya dalam hal iniLanud TNI AU Adisumarmoberinisiatif melakukannyasendiri, mengingat bantuanini harus disalurkan secaracepat dan jangan ada pe-numpukan.”Begitu barangsampai langsung disalur-kan,”tukasnya.

Mengenai koordinasidengan pihak Bea Cukaidi Bandara Adisumarmodiakuinya berjalandengan baik dan tidakditemui adanya kendala,mengingat Bea Cukaimenurutnya telah mem-punyai aturan tersendirimengenai penangananbantuan bencana,sehingga pihaknya tidakmerasa ada kesulitanberkoordinasi denganpihak Bea Cukai.POSKO BANTUAN DI LANUD ADISUMARMO. Langkah awal sampai terbentuknya satkorlak.

BANTUAN ASING. Bantuan dari Spanyol yang baru saja dibongkar dari pesawat di Bandara Adisumarmo Solo.

WBC/ZAP

WBC/ZAP

zap

Page 43: Warta Bea Cukai Edisi 380

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

SURABAYA. Sosialisasi peraturan Jalur Prioritas dan imporbarang kiriman melalui Perusahaan Jasa Titipan di Aula Kanwil VIIDJBC Surabaya dihadiri para pejabat dilingkungan Kanwil VII pada12 Juni 2006. Materi disampaikan oleh M. Zein (KasubditPenyuluhan, Dit. PPKC) dan Heru Pambudi (Kasi. Impor, Dit.Teknis Kepabeanan). Bambang Wicaksono, Surabaya

SURABAYA. Pengiriman Bantuan Bencana Gempa Yogyakarta danJawa Tengah oleh Kanwil VII DJBC Surabaya, diberangkatkan 8 Juni2006 oleh Kakanwil VII DJBC Surabaya Z.A. Likumahwa bertempat diKanwil VII DJBC Surabaya. Bambang Wicaksono, Surabaya

BALIKPAPAN. Untuk meringankan bebanpenderitaan para korban bencana gempa diYogyakarta dan Jawa Tengah, Kakanwil X DJBCBalikpapan berkenan mengirimkan 2 orang pegawaiuntuk menyerahkan bantuan dari Kanwil XBalikpapan dan KPBC di lingkungan Kanwil XBalikpapan. Bantuan berupa sembako dan alat tulissekolah dengan total sumbangan Rp. 22.180.000,diserahkan langsung ke Posko KPBC Yogyakartayang diterima langsung oleh Kepala KPBCYogyakarta, Harmanto, SH pada tanggal 9 Juni2006. Seperti tampak dalam gambar, berfotobersama Harmanto di depan sebagian sumbanganyang diserahkan. Dons, Balikpapan

YOGYAKARTA. Bertempat dihalaman KPBCYogyakarta 9 Juni 2006 bantuan dari Kanwil VII DJBCSurabaya diserahkan oleh Syamsul M (Kasi. P2 KanwilVII/Ketua Rombongan) kepada Kepala KPBCYogyakarta Harmanto, SH untuk disalurkan kepadakorban gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Bantuanberupa kompor, makanan, mie instant, dan uang tunai.Bambang Wicaksono, Surabaya

BALIKPAPAN. Bertempat di aula Kanwil X DJBC Balikpapan pada 13 April 2006 laludilakukan pengambilan sumpah PNS sebanyak 26 pegawai dan pelantikan 3 orangpejabat eselon IV di lingkungan Kanwil X Balikpapan. Acara dipimpin oleh Kakanwil XBalikpapan, Faried S. Barchia dengan disaksikan rohaniawan dan para pejabat eselonIII. Tampak dalam gambar, Kakanwil X DJBC Balikpapan mengambil sumpah dan janjiPNS. Dons, Balikpapan

ss

s s

s

FOTO BAMBANG WICAKSONO FOTO BAMBANG WICAKSONO

FOTO DONNY ERIYANTO FOTO DONNY ERIYANTO

FOTO BAMBANG WICAKSONO

SEPUTAR BEACUKAI

Page 44: Warta Bea Cukai Edisi 380

43WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

PALEMBANG. Pengarahan Kode Etik danPerilaku Pegawai kepada pegawai di lingkunganKanwil III DJBC Palembang dilaksanakan padaRabu, 7 Juni 2006 bertempat di Aula. Tampakdalam gambar, Kabag Umum Syamsul Bahri danKasubbag Kepegawaian M. Pauzi yang memberipengarahan kepada pegawai. Kiriman Kanwil IIIDJBC Palembang – Irwanda Wisnu Wardhana

PALEMBANG. Kanwil III DJBC Palembang pada bulan Juni 2006 lalumenyelenggarakan Pengarahan Bidang Audit dalam rangka pembentukan tim Auditorsetelah ada mutasi di bagian auditor. Pengarahan disampaikan oleh Kepala BidangVerifikasi dan Audit Purwidi. Tampak dalam foto dari kiri ke kanan Kasi PEA DjakaKusmartata, Kabid Vera Purwidi, dan Kasi Verifikasi Ekspor Djarot Utomo. KirimanKanwil III DJBC Palembang – Irwanda Wisnu Wardhana

PALEMBANG. Di Aula Kanwil III DJBC Palembang pada 31 Mei2006 diselenggarakan upacara Pengambilan Sumpah PegawaiNegeri Sipil (PNS) sebanyak 44 orang . Bertindak sebagai KomandanUpacara dipimpin langsung oleh Kakanwil III DJBC Palembang HeruSantoso dihadiri pejabat eselon IV dan para pegawai.KirimanKanwil III DJBC Palembang – Irwanda Wisnu Wardhana

PALEMBANG. Pada bulan Juni 2006 lalu diselenggarakan ProgramPeningkatan Integritas Pegawai Kanwil III Palembang. Acara inidilaksanakan secara terpogram dan terjadwal. Tampak dalam gambar,Kasubbag Keuangan Sugeng sedang menyampaikan ceramah kepadapara pegawai usai sholat Zuhur. Kiriman Kanwil III DJBC Palembang– Irwanda Wisnu Wardhana

JAKARTA. Koperasi Pegawai KP-DJBC dan Poliklinik DJBCbekerjasama dengan Palang MerahIndonesia (PMI) menyelenggarakanacara donor darah pada 1 Juni 2006di Auditorium Gedung Utama KP-DJBC. Donor darah dalam rangkapeduli Gempa Propinsi DaerahIstimewa Yogyakarta dan JawaTengah, diikuti sebanyak 140 peserta(100 yang telah mendonor, 15 orangditolak dan 25 orang cadangan yangnantinya akan mendonorkan pada 26Juni 2006). Selain donor darah, jugadiberikan bantuan barang berupamakanan, pakaian anak, peralatansholat, susu untuk bayi yang jumlahseluruhnya 9 dus, juga terpal plastik42 buah (uk. 4 x 6 M), dantalitambang 15 ikat. Tampak padagambar Ketua Koperasi KP-DJBCOentarto Wibowo (baju safari)sedang mendonorkan darahnya.

s s

s s

s

FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

WBC/ATS

Page 45: Warta Bea Cukai Edisi 380

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

W A R I S M U N A D H ITiga puluh dua tahun sudah Waris mengabdi di DJBC. Sudah sering pula

ia berpindah-pindah tugas seperti di Panarukan selama 10 tahun, 7 tahun diPangkal Balam, di Soekarno-Hatta selama 9 tahun, kemudian selama 2 tahundi Kediri, di Ambon dua tahun lima bulan dan sekarang sudah dua tahun iabertugas di KPBC Tanjung Priok II. ”Semua daerah yang ia singgahi itu sama,tidak ada yang mempunyai kesan tersendiri,” ujar Waris pada WBC.

Tujuh kali pindah tugas sangat dinikmati, ia pun tidak merasa kesal ataumengeluh, bahkan ia merasa sangat senang sekali kalau dimutasi. Selainmendapat SPJ, mutasi membuat penyegaran pada otaknya, menambahwawasan serta pengalamannya didaerah lain. “Kita tidak bisa menolak dansudah merupakan kewajiban pegawai negeri yang harus siap ditempatkandimana saja,” kata ayah dari empat putra ini.

Biasanya, para pegawai yang terkena mutasi sangat berat hatimeninggalkan keluarga dan hal itu menjadi kendala. Namun bagi Waris halitu bukan merupakan masalah. Selama ini ia selalu memboyongkeluarganya kalau terkena mutasi, kecuali pada saat ia dimutasi ke Ambonlantaran anak-anaknya sudah besar.

Mengenai suka duka dalam bekerja, ia banyak menghadapinya.Sukanya, kalau pindah tugas ia mendapatkan SPJ. “Dukanya, barumendapat kesempatan mengikuti pendidikan DPT II setelah 10 tahunberkarir di Bea dan Cukai,” tutur pegawai yang juga pernah mengikuti DiklatPemantapan III dan mengikti ujian dinas II.

Yang paling Menarik, usai mengikuti pendidikan DPT II tahun 1985,ketika hendak pulang ke KPBC Pangkal Balam melalui BandaraCengkareng, ia diminta uang Rp. 10 ribu oleh Satpam di Bandara SoekarnoHatta. Tak hanya itu, barang-barang bawaannya pun dibuka dan diperiksa.Pada saat itulah Satpam tadi menemukan Pet (topi) Gol II c /Pengatur Bea

S U W A N D I , S HJalan hidup seseorang memang mengandung misteri. Suwandi yang

awal mulanya berniat ingin menjadi seorang dokter harus mengurungkanniatnya karena faktor ekonomi. Selepas lulus SMA tahun 1983 Suwandimencoba melamar di empat instansi yang cukup ternama yaitu Telkom, BeaCukai, Petrokimia dan Departemen Pertanian. Hasilnya sangat memuaskan,ia diterima di keempat instansi tersebut.

Bahkan untuk Departemen Pertanian, ia sempat akan ditugaskanmenjadi petugas penyuluhan perkebunan kelapa di Manokwari, Papua.Tetapi setelah berpikir lebih jauh, akhirnya ia memilih Bea Cukai daripada instansi lainnya. Penempatan tugas pertama pada 1983 dilalui diKPBC Tanjung Perak Surabaya, kemudian pada 2005 bertugas di KPBCGresik dan sekarang menjabat Korlak Perbendaharaan di KPBCProbolinggo.

Selama di Surabaya, waktu luang diisinya dengan kuliah di Universi-tas Yos Sudarso dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum tahun 2002.Beberapa diklat kedinasan pun pernah dilalui antara lain, DPT I tahun1984, DPT II tahun 1991 dan Diklat Verifikasi tahun 1999.

Selama bertugas, ia punya kisah menarik yaitu ketika ditugaskan diKPBC Perak tahun 1989. “Waktu itu saya mendapat tugas pemeriksaankapal dari luar negeri yang baru tiba di pelabuhan Zamrud, Tanjung Perak.Setelah diteliti secara mendalam, ditempat yang sangat tersembunyi, kamimenemukan mesin jahit dan mesin jahit bekas yang berjumlah 117 buahtanpa dilengkapi dokumen. Tempat tersebut berupa ruangan yang tertutuptanpa akses,” kenang pria kelahiran Surabaya, 24 Desember 1960.

S Y A M S U R IKorlak Administrasi Impor KPBC Soekarno Hatta ini berperawakan

langsing, kalem dan tidak banyak bicara. Karirnya di Bea Cukai dijalanisejak menjadi tenaga honorer pada 1976 di Kalimantan. Syamsuri mengakubekerja di Bea Cukai mengikuti jejak pamannya, Alm. Suraji, yangmerupakan pegawai Bea Cukai. Setelah menjadi honorer, iapun mendapatkesempatan menjadi pegawai melalui penerimaan pegawai Bea Cukai diKalimantan Timur (Kaltim) dan berhasil lulus. Kemudian ia langsungmengikuti Diklat DPT II pada 1978.

Selama tiga puluh tahun mengabdi di DJBC ia mengawali karir diNunukan selama delapan tahun, kemudian tahun 1984 dipindahkan keKPBC Halim Perdanakusuma. Lantaran Halim Perdanakusuma tidakdioperasikan lagi sebagai bandara Internasional, ia dipindahkan ke KPBCSoekarno Hatta selama enam tahun. Akhir tahun 1993 ia dimutasi kembalike KPBC Kemayoran selama 13 tahun dan saat ini kembali lagi ke KPBCSoekarno Hatta.

Ditanya daerah mana yang memiliki kesan tersendiri, ia menjawabdaerah asalnya, Kaltim. Banyak tantangan yang dihadapi saat bertugasdisana, misalnya menghadapi para pedagang di perbatasan Indonesia –Malaysia. “Untuk menghadapi hal itu, Bea dan Cukai berkoordinasi danbekerja sama dengan instansi terkait dalam menjalankan operasi dilapangan,” ujar pegawai yang menikah dengan Sri Sunarti dan dikaruniaiempat orang anak.

Mengenai suka duka selama bekerja di DJBC, ia menerangkan bahwa

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 200644 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

SIAPA MENGAPA

Page 46: Warta Bea Cukai Edisi 380

45WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

dan Cukai. Alhasil, satpam tersebut langsung minta maafpadanya.

Pengalaman yang paling pahit tahun 1993, ia terkenamusibah kehilangan kendaraan dinas minibus Toyota Ki-jang No. Pol. B 8241 CY yang diparkir digarasi rumah kon-trakan Jl. Bojana Rawamangun Jakarta Timur. “Kejadiantersebut membuat saya cukup stress berat dan harus me-ngembalikan /mengganti sesuai harga mobil dan ditambahdikenakan sanksi potong TC selama 3 bulan,” imbuhnya.

Menurut rekan sejawatnya, pria kelahiran Purwokerto, 9Juli 1951 ini merupakan pribadi yang tidak ngoyo, tidaksuka mengeluh, tidak suka berhutang, tidak suka meminta-minta dan selalu melaksanakan perintah tugas dengan baik.Ia pun selalu melayani pengguna jasa dengan baikberdasarkan UU yang berlaku. Selain itu, ia tidak pernahbosan untuk membaca buku, peraturan-peraturan (baikyang berhubungan dengan kebeacukaian maupun yangtidak), serta tidak segan-segan bertanya pada pegawaisenior maupun junior kalau ada permasalahan.

Pegawai yang sekarang menjabat sebagai KepalaSeksi Tempat Penimbunan II KPBC Tanjung Priok II,menikah dengan Endang Kadarwati pada 1977. Tahun2007, tepatnya bulan Juli, Waris ini memasuki masapensiun. Untuk mengisi waktu pensiunnya nanti, ia belumberpikir akan melakukan apa, sebab anaknya yang palingkecil (Ragil) sebentar lagi menyelesaikan kuliahnya. Jadi,semua dibiarkan berjalan apa adanya dan selalu berdoapada Yang Maha Kuasa.

yang namanya bekerja itu harus dijalankan dengan sebaikmungkin walaupun kadang-kadang ia harus pulang hinggalarut malam dan kerap mendapat tugas dinas malam. “Jadi,dalam bekerja saya menganggap semuanya biasa sajabukan suatu hal yang berlebihan,” ujarnya lagi.

Intinya, kemanapun Syamsuri ditempatkan, ia mengakusangat enjoy dan mensyukurinya. “Apa saja yang diberikanTuhan selalu saya syukuri karena hal itu jalan terbaik buatkita. Seperti yang saya alami ketika ditempatkan di KPBCKemayoran selama 13 tahun, saya tetap bersyukurwalaupun ada perasaan jenuh dan tidak mengeluh.Makanya setiap hari saya kerap berolahraga untukmenghilangkan kejenuhan,” ujarnya

Menurut rekan sekerjanya, dalam melakukan aktifitaskerja Syamsuri dinilai sebagai sosok yang mempunyailoyalitas kerja yang sangat tinggi, disiplin dan gesit tanpabanyak keluhan. Setiap pekerjaan yang dibebankankepadanya langsung diselesaikan hari itu juga. Syamsurimemang tidak suka menunda-nunda pekerjaan.

Awal Juli dan seterusnya adalah bulan terakhir bagiSyamsuri menjadi pegawai DJBC. “Belum terpikirkan danbelum ada rencana apa yang akan saya lakukan untukmengisi waktu dimasa pensiun, kita lihat saja nanti,” ujarpegawai kelahiran Balikpapan tahun 1950.

Yang tak kalah menariknya, pada 1985 Suwandimempersunting Ngatirah yang juga pegawai Bea danCukai. Kini mereka telah dikaruniai empat orang putera.Dua orang puteranya akan mengikuti jejak kedua orangtuanya sebagai abdi negara. Anak pertamanya sedangmenempuh pendidikan di Sekolah Tinggi AkuntansiNegara (STAN) dan anak kedua di Akademi AngkatanLaut (AAL).

Diluar tugas kantor, Suwandi memiliki berbagaiaktifitas antara lain menjadi pengurus komite sekolah diSMU 2 Sidoarjo dan SD Sidokare, Sidoarjo, dimanaputra putrinya mengenyam pendidikan. Selain itu ia jugatergabung dalam Customs Diving Club dan sempatmelakukan penyelaman di berbagai lokasi antara lainNusa Lembongan-Bali, Pasir Putih-Situbondo danSenggigi-Lombok.

Diusia yang menginjak 46 tahun ini, Suwandi merasabersyukur dan bangga menjadi pegawai DJBC dan akanselalu berpikir serta berbuat yang terbaik bagi instansi yangdicintainya. Diakhir wawancara Suwandi yang memiliki hobiberenang dan sepak bola ini mengungkapkan harapannyapada institusi Bea dan Cukai. Ia berharap dimasa yangakan datang akan banyak lagi obyek cukai yang ditanganiBea dan Cukai untuk lebih meningkatkan penerimaannegara.

ats

bambang wicaksono, surabaya

ats

KONSULTASIKepabeanan & CukaiDengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaanyang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukai baik melalui pos, faxataupun e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelasdan benar. Redaksi hanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan identitas danalamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kamidapat merahasiakan identitas anda. Demikian pemberitahuanini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkanterimakasih. Redaksi

REGISTRASIIMPORTIR

aya ingin menanyakan seputar masalah registrasiimportir. Apakah ada sanksi yang dapat dikenakanterhadap importir yang melakukan importasi lebih dari

satu kali sejak penerapan aturan registrasi importir tersebut ?Yang selama ini saya ketahui hanya mengenai aturan bahwaimportir tersebut tidak dapat dilayani impornya. Lalubagaimana bila ada importir yang terlanjur melakukan imporlebih dari satu kali tersebut.

Demikian pertanyaan dari saya, atas perhatian danjawabannya, saya ucapkan terimakasih.

WIBIASTIKAKanwil XI Makassar

Jawaban :

Sehubungan dengan pertanyaan Saudara Wibiastika yangdisampaikan melalui Warta Bea Cukai, dengan inidisampaikan hal-hal sebagai berikut :1. Dasar hukum atas Registrasi Importir adalah Keputusan

Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian danPerdagangan Republik Indonesia nomor: 527/KMK.04/2002 dan 819/MPP/Kep/12/2002 tanggal 30 Desember2002 tentang Tertib Administrasi Importir dan KeputusanBersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai DepartemenKeuangan Republik Indonesia dan Direktur JenderalPerdagangan Luar Negeri Departemen Perindustrian danPerdagangan Republik Indonesia nomor : KEP-03/BC/2003 dan 01/DAGLU/KP/I/2003 tanggal 17 Januari 2003tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tertib AdministrasiImportir.

2. Dalam pasal 13 ayat 1 KEP-03/BC/2003 dan 01/DAGLU/KP/I/2003 tanggal 17 Januari 2003 tentang PetunjukTeknis Pelaksanaan Tertib Administrasi Importir disebutkanbahwa terhadap importir yang tidak melakukan RegistrasiImportir setelah tanggal 1 April 2003, dapat dilayanipemenuhan kewajiban kepabeanannya sebanyak-banyaknya hanya 1 (satu) kali pengimporan.

3. Dalam hal importir terlanjur melakukan impor lebih darisatu kali, belum ada aturan hukum yang mengaturnya.Namun selama ini yang berlaku adalah importir tersebutmengajukan permohonan kepada Kepala KantorPelayanan untuk diteruskan kepada Direktur TeknisKepabeanan.

Demikian disampaikan untuk dimaklumi.

Kasi Verifikasi Impor

JULI PUHADINIP 060079972

S

Page 47: Warta Bea Cukai Edisi 380

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

onflik akrab dengan kehidupanmanusia, di umur berapapunmereka berada. Perlu dicermati

banyak cara menghadapi konflik,namun setiap orang cenderungmenggunakan strategi kebiasaannyalebih sering daripada strategi lainnyayang lebih memungkinkan. Konflikdapat diselesaikan secara efektif jikastrategi tepat di saat yang pas.Mungkin strategi efektif bukanmerupakan strategi yang biasa kitagunakan.l Salah strategil Strategi manajemen konflikl Padukan strategi atas situasi

STRATEGI YANG TIDAK TEPATMila, teman saya, adalah orang

yang berkata hanya tiga kali. Inikebiasaannya. Ketika ia menawarbarang di pasar tradisional di Bali, iapun menawar satu barang tiga kali,lalu pergi. Penjaja mengejarnya danmengatakan persetujuan atas hargayang disebutnya. Apa yang terjadi ?Mila mengatakan, ”Tadi saya mintasekian anda tidak diberikan.Sekarang saya tidak membutuhkan-nya lagi”. Ia bersiteguh tak jadimembeli, meski penjaja berupayamembujuknya. Dalam obrolannyadengan saya, ia mengatakan gengsiuntuk membeli karena ia sudahmenawar tiga kali ditolak olehpenjaja. Sejujurnya, ia ingin membelibarang tersebut.

Banyak diantara kita yangmembuat langkah keliru seperti Mila,merespon situasi konflik dengan apa

Oleh: Ratna Sugeng

RUANG INTERAKSI

Konflik,BIARKANUntuk menatalaksana konflik, perlu dipahami beberapamanajemen strategi untuk konflik tertentu kemudian memilihstrategi tepat dengan situasi yang dihadapi.

MENGHINDARMERUPAKAN CARAMENGHADAPIKONFLIK YANG JELASBUNTUPENYELESAIANNYA

K

ATAU DIHADAPI ?

yang ia rasa, bukan bagaimana se-harusnya ia berespon. Kejadiannyaadalah ketika rasa jengkel ditolaktelah begitu memuncak, sehinggabujukan apapun untuk membeli taklagi dihiraukan. Tentu saja hal inimemukul dirinya sendiri dengan ke-cewa tak beroleh barang yangdiinginkan dan marah karena merasaditolak penjaja. Untuk menatalaksa-na konflik, perlu dipahami beberapamanajemen strategi untuk konflik

tertentu kemudian memilih strategitepat dengan situasi yang dihadapi.

STRATEGI MANAJEMEN KONFLIKAda beberapa menu strategi yang

dapat dipilih ketika menghadapisituasi konflik:

l Memaksa – gunakan kekuasaanyang dimiliki untuk meraih hasilyang diharapkan tanpamempertimbangkan situasi pihakyang berseberangan

l Mengakomodasi – memenang-

kan orang yang berseberangandan mengabaikan keinginan diri

l Menghindar – tidak memperhati-kan konflik dan sama sekali tidakmengambil tindakan apapun

l Kompromi – menghadapi danmenyelesaikan konflik denganmengidentifikasi solusi yangmenguntungkan sebagian keduabelah pihak bukan secara keselu-ruhan memuaskan keduanya

l Kolaborasi – bekerjasama denganpihak berseberangan untukmemahami pemikiran mereka danmenyampaikan keinginan diri,berupaya menemukan solusi yangmemenangkan keduanya (win-win).

Riset manajemen konflikmembuktikan kebanyakan orangcenderung menggunakan satu ataudua dari lima gaya penyelesaian diatas. Misalnya seorang lebih senangmenggunakan cara kolaborasi ketikaterjadi konflik interpersonal. Artinyameski ia mengenal lima cara, iahanya merasa nyaman menggunakansatu atau dua cara, sepertiseseorang lebih nyaman mengguna-kan kekuasaan, atau mengakomoda-si, menghindar atau kolaborasi.

Kelima cara di atas akan tepatdigunakan jika kita pandai memilihsesuai tuntutan situasi. Untuk konflikinterpersonal, penyelesaian dengancara kolaborasi akan menemuibanyak hambatan. Kolaborasidengan pihak yang berseberanganmembuat pemecahan masalah ber-kembang kreatif sehingga menum-

Page 48: Warta Bea Cukai Edisi 380

47WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006 47WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

buhkan saling penghargaan dan hu-bungan menjadi lebih baik.

Melakukan kolaborasi membutuh-kan waktu cukup panjang, di saat-saat konflik meruncing atau situasimendesak, waktu lebih banyakdibutuhkan untuk bermusyawarah.Banyak situasi konflik yang dapatdiselesaikan tanpa kolaborasi. Paramanajer terampil dalam mengatasikonflik, mudah mengenali situasikonflik interpersonal dan mengguna-kan strategi tepat untuk masing-ma-sing konflik.

MEMADUKAN STRATEGI ATASSITUASI

Beberapa variabel kunci terlibatguna menentukan situasi yangmembutuhkan manajemen konflikserta strategi tepat menghadapinya.Waktu merupakan salah satuvariabel penting, karena ituperlu pembatasanwaktu. Jika takterdesak waktu,maka kolaborasimerupakancara efektif.Pertimbanganpemilihanstrategi lain-nya adalahposisi isu, hu-bungan antarmanusia danmengukurkekuatan pi-hak yangbersebera-ngan:

l Pentingnya Isu – isu menjadipenting jika merupakan isuutama, prioritas, prinsip ataumenyangkut value

l Pentingnya hubungan antarmanusia – sangat pentingmempertimbangkan hubungandekat dan saling mendukung

l Kekuasaan atau kekuatan –pertimbangkan seberapa besarkekuatan dan kekuasaan pihakyang berseberangan

Ketika terlibat dalam konflik,tentang suatu isu yang amat penting,biasanya seseorang memilih caraberkolaborasi dengan pihak yangberseberangan. Bila terdesak waktu,dan cukup punya kekuatan ataukekuasaan, maka orang cenderungmemaksa dengan kekuatan/

kekuasaannya. Pahamilahbahwa sesudah menggu-

nakan pemaksaandengan kekuatan,

diperlukanpemulihan hu-bungan baik,terutama jikakepentinganpihak ber-seberang-an diabai-kan. Sekali

lagi, carakolabora-

si meru-pakanstra-

tegi ter-baik menga-tasi berbagai

isu penting.Ketika berhadapan

dengan isu dengankepentingan yang mo-

derat, maka berkompromiseringkali dapat merupakan

solusi tercepat. Namundemikian, kompromi tidak memuas-kan kedua belah pihak, serta tidakmenumbuhkan inovasi seperti hal-

nya kolaborasi.Mengakomodasi merupakan

cara tercepat menyelesaikankonflik tanpa mengganggu

relasi kedua pihak. Berkolaborasi juga dapatmenjadi pilihan , meskikadang menyita banyakwaktu.

Menghindarmerupakancara

menghadapi konflik yang jelas buntupenyelesaiannya. Seringkali konflikinterpersonal masih terus ada danmakin memburuk jika tak adapenyelesaian. Cara menghin-dar banyak digunakan oleh merekayang sangat sibuk dengan isu yanglebih penting dan menyelesaikandengan pihak yang berseberangantidak begitu penting. Jika isu danhubungan baik merupakan halutama, maka cara menghindarkantidak disarankan untuk digunkan.

Sumber bacaan selanjutnya :Aldag, R. J., & Kuzuhara, L. W. (2002); Organizational behavior and management: Anintegrated skills approach. Cincinnati, OH: South-Western Thomson Learning.

Hellriegel, D., Slocum, J. W., & Woodman, R. W. (2001); Organizational behavior, (9th ed.). Cincinnati, OH: South-Western Thomson Learning.

Whetten, D. A., & Cameron, K. S. (2002); Developing management skills, (5th ed.). UpperSaddle River, NJ: Prentice-Hall.

Page 49: Warta Bea Cukai Edisi 380

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

aat ditemui WBC, Toto Dirgantoro, Ketua Kepelabuh-anan dan Kepabeanan Dewan Pemakai JasaAngkutan Laut Indonesia (Depalindo) mengatakan,

Dirjen Bea dan Cukai yang baru merupakan dirjen yangtertunda. Sebelumnya, Anwar sudah pernah dicalonkan untukposisi tersebut. Tetapi, pemerintah yang pada waktu itudipimpin Megawati, berkehendak lain.

“Pada kabinet reformasi ini, kelihatannya Menko Pereko-nomian Boediono dan Menkeu Sri Mulyani menginginkanadanya pembaruan dalam Bea dan Cukai dengan dirjen yangberasal dari luar, sehingga nama Anwar pun muncul kembalidan pada kenyataannya Anwar yang disetujui dan diputuskanoleh presiden SBY,” lanjut Toto yang mengaku cukup kenaldengan sosok Anwar.

Menurutnya, seorang pemimpin tidak harus berangkatdari internal, yang penting harus memiliki leadership yangkuat dan cepat mengadopsi masalah-masalah yang ada. Iayakin dengan track record yang dimiliki Anwar Suprijadi, akanada perbaikan karena ada panutan yangbisa dicontoh. Untuk itu ia berharap agarseluruh jajaran bea cukai mensupportdirjen yang baru.

Diakuinya, permasalahan yang adadi Bea dan Cukai memang cukup beratwalaupun UU Kepabeanan sudah cukupbagus, demikian pula dengan sistemyang ada (apalagi dengan adanya cus-toms reform). Namun, semua itu tidakbisa berjalan dengan sebagaimanamestinya terkait dengan kurangnya SDMyang dimiliki Bea dan Cukai.

Kurangnya SDM tersebut dilihat darimasih banyaknya pegawai yang belummemahami fungsi dan tugas Bea danCukai. Masih banyak pegawai yang ti-dak melaksanakan UU Kepabenaanberikut sistemnya secara konsisten dankonsekuen. Pegawai juga kurang profe-sional karena tidak memahami aturanyang ada demikian pula yang menyang-kut masalah mentalitas aparat atau ok-num pegawai yang menyebabkan masihterjadinya permainan-permainan fisik.

“Kami sadar bahwa biaya tinggi di

pelabuhan bukan 100 persen dikarenakan Bea dan Cukai,sebab banyak instansi yang terkait di dalam pelabuhan.Tetapi alangkah indahnya kalau Bea dan Cukai melakukanperbaikan-perbaikan dan SDM yang ada dilapangan harusyang betul-betul menguasai masalah, sehingga tidakmemutuskan secara sembarangan,” kata Toto.

Toto juga menyarankan agar pemerintah tidak menarget-kan Bea dan Cukai untuk mengumpulkan bea masuk. Sebabdi era globalisasi saat ini, bea masuk semakin hari semakinturun dan menghilang. Sehingga, yang seharusnya ditargetuntuk Bea dan Cukai adalah cukai bukan bea masuk.

“Jadi, pemerintah harus menyadari bahwa denganadanya target untuk bea masuk maka para pejabat bea cukaitakut target tersebut tidak tercapai sehingga ia (pejabat beacukai-red) bisa membabi buta dalam mengumpulkan tariffdan sebagainya,” lanjut Toto.

Kemudian, yang perlu dibenahi adalah penertiban TPS(tempat penimbunan sementara). Selama ini banyak sekali

TPS yang disalahgunakan, yang tidakmemenuhi syarat. Demikian pula untukkawasan berikat dan gudang berikat.Tak hanya itu, fasilitas KITE (kemudah-an impor tujuan ekspor) yang diberikanpada pengusaha harus ditinjau kembali.Sebab, pada kenyataannya banyakyang menyalahgunakan fasilitas KITE.

REGULASI YANG SIFATNYA JANGKAPANJANG

Pada WBC Muhaimin Moeftie,Ketua Gabungan Produsen RokokPutih Indonesia (Gaprindo)mengungkapkan harapannya terhadapDirjen Bea dan Cukai yang baru.Pihaknya ingin industri rokok memilikisuatu regulasi atau peraturan yangsifatnya jangka panjang atau long term.Pasalnya, kalau suatu peraturan digantitiap tahun (bahkan setahun bisa 2-3 kaliganti) maka industri rokok tidak dapatmembuat perencanaan bisnis kedepan.

Selain itu, industri rokok juga berha-rap agar penanganan terhadap illegalproduk dapat dilakukan dengan lebih

“MerekaBerharap...”

Banyak doa dan harapan yang ditujukan pada Anwar Suprijadi sejak ia menjabat sebagaiDirektur Jenderal Bea dan Cukai. Untuk itu WBC sengaja menemui beberapa pengusaha, asosiasidan pengamat ekonomi, untuk mengetahui lebih jauh harapan mereka pada institusi Bea danCukai dibawah kepemimpinan Anwar Suprijadi.

Tak hanya itu, melalui koresponden, WBC juga sengaja menghimpun pendapat dari beberapapegawai bea cukai di beberapa daerah, terhadap insitusi Bea dan Cukai di bawahkepempimpinan Dirjen Bea dan Cukai yang baru. Memang, pendapat para pegawai tersebut tentusaja tidak dapat mewakili seluruh pegawai bea cukai yang tersebar di pelosok negeri, tapi palingtidak kita tahu apa harapan mereka terhadap institusi yang dicintainya. Berikut petikannya.

S

TOTO DIRGANTORO. Kurangnya SDM yangdimiliki Bea dan Cukai.

WBC/ATS

INFO PEGAWAI

Page 50: Warta Bea Cukai Edisi 380

49WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

intensif. Pasalnya,selama ini pere-daran rokok illegalsudah sangat me-resahkan. “Menu-rut teman-temandari Gapri, akibatrokok illegal do-mestik (yang mu-rah-red) itu negaradirugikan antara 3– 6 trilyun rupiah,tapi itu tergantungcara menghitung-nya,” kata Moeftieyang mengakubahwa Gaprindosendiri belum per-nah melakukanpenghitungan.

Untuk itu,dengan adanyapertemuanbeberapa waktulalu di Surabayadan Semarang(yang membahas

mengenai produk rokok illegal-red) antara Bea dan Cukai,Deperdag, Deperind, pemda setempat, Kapolda, BIN sertaKejaksaan, diharapkan dapat menekan produk rokok illegalantara lain melalui pembinaan dan operasi cukai.

Pihaknya juga berharap dengan direvisinya UU Cukai,sanksi yang cukup berat diberikan bagi para pelaku illegalproduk. “Sebab, UU Cukai hanya menyebutkan batasanmaksimal dari sanksi yang dikenakan bagi pelaku tapi tidakada batasan minimalnya. Jadi, lebih banyak yang dihukumringan sekali karena tidak ada batasan minimumnya. Nahdirevisi itu nanti diharapkan ada batasan minimumnya,”tambah Moeftie.

Tak hanya itu, ia pun berharap agar mesin-mesin untukmembuat rokok di data. “Sehingga, kalau ada perusahaanyang di razia atau ditangkap karena terbukti melakukan keja-hatan illegal, maka mesin atau peralatannya bisa di destroyatau dihancurkan, jadi ada efek jeranya,” tandas Moeftie.

MENDUKUNG DUNIA USAHA “Mudah-mudahan dengan adanya perubahan struktur

organisasi di Bea Cukai khususnya di pucuk pimpinan DJBC,membawa angin segar dan perubahan–perubahan yangsangat mendukung dunia usaha, khususnya perusahaanyang bergerak di bidang jasa titipan seperti kami, yang selalubergerak dalam hal menunjang ekspor impor di Indonesia,”demikian penjelasan Nasroellah Eddy Agam, BranchManager PT Birotika Semesta (DHL) wilayah Kalimantanpada WBC.

Pihaknya pun berjanji akan mensupport Dirjen Bea danCukai yang baru dan berharap sukses dalam memajukan danmeningkatkan pendapatan negara. Selain itu juga agar Beadan Cukai semakin dapat mengcustomize, memperbaharuibeberapa hal, seiring dengan perkembangan teknologi,jaman, industri dan ekonomi yang semakin pesat.

PROSES REFORM YANG CONTINUEKetika dimintai komentarnya saat ditemui WBC usai

pelantikan Dirjen Bea dan Cukai, Chatib Basri, DirekturLembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat UniversitasIndonesia (LPEM UI) mengatakan bahwa pergantian dirjenmerupakan proses reform yang continue dari banyaknyasorotan masyarakat terhadap Customs sebelumnya. “Untukitu Customs harus responsive terhadap masyarakat. Selamaini saya kira Customs sudah melakukan beberapa hal bagusseperti penurunan dari jalur merah ke jalur hijau,

“Bisa menjadi bapak bagi seluruh pegawai DJBCdan mampu mengayomi dalam pelaksanaan tugas.”

Ani Choriyatin SH, Mhum PFPD KPBC Tg. Perak Surabaya

“Memberi kesempatan peluang kepada pegawaimuda yang telah melanjutkan pendidikan sendiridalam jenjang (S1/S2) untuk menduduki jabatanstruktural karena selama ini masih ada faktor kenaldan dekat.”

DarmansyahAuditor Kanwil VII DJBC Surabaya

“Dengan pola kepemimpinan sekarang, DJBC akanmenjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Dilihatdari sistem kedisiplinan beliau (Dirjen Bea dan Cu-kai-red) sudah benar, kita saja yang kaget. KinerjaDJBC akan lebih terangkat, baik kinerja kantormaupun pegawai. Dengan semakin meningkatnyakinerja pegawai, tentunya kinerja DJBC akan lebihbaik. Pemimpin yang benar, ya seperti itu…”

Faried S. BarchiaKakanwil X DJBC Balikpapan

“Menurut saya, Beliau sangat cocok untuk kondisiBea dan Cukai saat ini. Beliau mempunyai kemam-puan manajerial yang yang sangat dibutuhkandalam memimpin Bea dan Cukai kedepan nanti.”

Suyono SE, MMKasi Perbendaharaan KPBC Balikpapan

“Kalo boleh berpendapat dan memberi harapankepada Bapak Dirjen yang baru, adalah semogadapat menjalankan tugas sebagai pimpinandengan lebih bijaksana.”

Handoko Nindyo W. S.Sos, MMKepala Seksi Verifikasi Impor Kanwil XIII DJBC Banda Aceh

“Pertama-tama kami mendukung program BapakDirjen untuk memperbaiki citra DJBC di matamasyarakat. Secara umum perlu juga dikembang-kan coorporate culture yang kondusif, misalnyadiperlukan perubahan mind set pegawai untuk le-bih meningkatkan pelayanan. Kita juga mengingin-kan adanya peningkatan atau penyesuaiankesejahteraan pegawai misalnya, ada tunjangankumandah yang sudah bertahun-tahun tidak naik,padahal harga kebutuhan pokok terus naik.Harapan saya lainnya adalah agar Bapak Dirjenmemberikan dukungan penuh pelaksanaan tugasdan fungsi DJBC di lapangan karena saya melihatmasih banyak instansi yang tidak memahaminyaatau pura-pura tidak memahami, sehingga terjaditumpang-tindih dalam pelaksanaan tugas dan itumenyulitkan aparat DJBC.”

Anita Iskandar Kepala Seksi Kerjasama WTO Dit. Kepabeanan Internasional KP DJBC

“Selaku pegawai, kita berharap ada perubahanstigma yang saat ini melekat pada Bea dan Cukai,ke arah citra yang lebih baik. Kita akan mendukungsemua kebijakan yang sedang dan akandilaksanakan oleh Bapak Dirjen dalam rangkameningkatkan kinerja dan citra Bea dan Cukai. Kitajuga berharap agar Bapak Dirjen yang baru dapatmemperjuangkan peningkatan kesejahteraanpegawai. Sehingga pelayanan dan pengawasandapat dilakukan dengan baik sesuai denganketentuan yang berlaku tanpa harus memikirkanyang macam-macam lagi.”

Bambang KuscahyoPFPD KPBC Tanjung Priok II)

MUHAIMIN MOEFTIE. Berharap agarpenanganan terhadap illegal produk dapatdilakukan dengan lebih intensif.

49WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

WBC/ATS

Page 51: Warta Bea Cukai Edisi 380

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

menggunakansistem elektronikdata interchangedan nasionalsingle dokumen,”tambahnya.

Hanya saja,lanjutnya, disisilain masih banyakpersoalan yangmenganggumisalnya dalamhal pelayanan.Selama ini kritikdari masyarakatterhadap Customsdan Pajak sangatbesar, untuk itu iaberharap agarkritik tersebutharus segeradiperhatikan olehDirjen yang baru.

“Saya melihatpemerintah merespon secara positif pergantian dirjen ini.Yang harus dijaga adalah ekspektasinya saja, seperti yangtadi diungkapkan Menkeu bahwa perubahaan itu tidak bisaterjadi dengan segera tapi membutuhkan waktu, jangansampai kemudian orang langsung kecewa,” katanya. Ia punmendukung kepemimpinan Anwar Suprijadi dengan alasanuntuk menuju ke arah yang lebih baik.

JALUR PRIORITAS SANGAT MEMBANTUIrwan Priyantoko, Chief Corporate Planning PT. Toyota

Motor Manufacturing Indonesia mengungkapkan,hubungan kerjasama yang cukup baik antara Toyota Indone-sia dengan Bea dan Cukai telah terjalin selama ini. Sebagaimulti nasional company, Toyota Indonesia banyak melakukantransaksi ekspor maupun impor. Sehingga, dukungan dariBea dan Cukai, khususnya untuk kelancaran arus barangdengan adanya jalur prioritas sangat membantu.

Oleh sebab itu pihaknya secara signifikan tidakmengalami kendala dengan Bea dan Cukai. “Bea dan Cukaijuga sudah cukup responsif bila kita mengalami kendala,lewat diskusi kita mencari jalan keluarnya bersama-sama,”tambah Irwan.

Untuk itu ia berharap agar Dirjen Bea dan Cukai yangbaru bisa menyesuaikan aturan-aturan,memperbaiki yang sudah baik sehinggasesuai dengan perkembangan bisnisyang selalu berubah-ubah dari waktu kewaktu. “Saya yakin Dirjen yang barubisa mengakomodasi kebutuhan duniabisnis,” imbuh Irwan.

PT. Toyota Manufacturing Indonesiasendiri merupakan perusahaan yangmemproduksi kendaraan bermotorKijang Inova dan Avanza, sertabeberapa komponen kendaraanbermotor dimana hasil produksi tersebutdijual ke pasar domestik maupunekspor. Volume ekspor Toyota Indonesiaper tahun sekitar 8400 unit mobil Avanzaberupa CBU atau kendaraan jadi.Jumlah tersebut masih diluar eksporCKD (complete knock down ). Avanzamenggunakan komponen lokal yangjumlahnya sekitar 70 persen, sisanyakomponen impor. Sedangkan untukInova volume ekspornya 10.000 unit pertahun berupa CBU dan menggunakan67 persen komponen lokal.

KENDALA PADA PENETAPAN NILAI PABEANDitemui di ruang kerjanya, Ketua Wilayah Gabungan

Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi), H. SjukriSiregar menaruh harapan yang sangat besar pada DirjenBea dan Cukai yang baru, terutama dalam menertibkanprosedur ekspor dan impor serta mengadakan perbaikan-perbaikan yang selama ini dianggapnya belum baik.

Menurutnya, pasal 15 UU Kepabeanan Tahun 1995merupakan wilayah yang abu-abu. Banyak anggota Gafeksiyang bekerja untuk importir umum (yang biasanya terkenajalur merah) mengeluhkan masalah penetapan nilai pabeanyang dilakukan oleh PFPD.

M. Nursaid, Wakil Ketua Wilayah Koordinator BidangKepelabuhan, Kepabeanan dan bidang PerdaganganGafeksi menam-bahkan, hinggakini nilai transaksiyang bagaimanayang bisa diterimaoleh petugas beacukai masih tidakjelas karena ba-nyak nilai transak-si tersebut yanginvalid. Untuk itu iamenghimbau agarBea dan Cu-kai segera mene-tapkan rumusanyang valid menge-nai batasan-batannilai transaksi a-gar menjadi valid.

“Selama ini,kalau ada suatubarang impormisalnya dariChina yangharganya murahtiba di Indonesia,bisa saja PFPDmenetapkan barang tersebut dengan harga Eropa yang lebihmahal, jadi bukan berdasarkan nilai transaksi,” lanjutnya.

Selain hal tersebut, tambah Sjukri, masalah yang dihadapiPPJK adalah masih adanya importir borongan yakni orangyang menawarkan jasa untuk mengurus pemasukan barangdari luar negeri (berikut customs clearancenya) hingga

mengantar sampai ke rumah ataugudang dengan biaya yang sudahditetapkan.

“Jadi kami mohon supaya dirjenyang baru ini bisa mengantisipasinya.Sebab kalau masalah importir borongantersebut diketatkan di Tanjung Priok,bisa saja timbul di pelabuhan lain,” kataSjukri yang juga berharap agar sistemPDE (Pertukaran Data Elektronik)diterapkan diseluruh pelabuhan diIndonesia.

Selain itu, ia juga mengeluhkanbeberapa kepentingan freight forward-ing yang tidak terakomodir. Misalnyaada tindakan yang tidak equal(seimbang) yang diberikan Bea danCukai pada forwarding dan importir.Contohnya dalam berurusan dengankepabeanan, importir tidak dikenakanjaminan apapun. Tetapi freight for-warding, khususnya PPJK, diharuskanmempertaruhkan jaminan. Sehinggapihaknya meminta agar posisi tersebutbisa equal atau sejajar.

CHATIB BASRI. Perubahaan itu tidak bisa terjadidengan segera tapi membutuhkan waktu.

IRWAN PRIYANTOKO. Untuk kelancaran arusbarang jalur prioritas sangat membantu.

H. SJUKRI SIREGAR. Banyak anggota Gafeksiyang bekerja untuk importir umummengeluhkan masalah penetapan nilai pabeanyang dilakukan oleh PFPD.

DOK. WBC

WBC/ATS

WBC/ATS

INFO PEGAWAI

ifa

Page 52: Warta Bea Cukai Edisi 380

51WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

PEGAWAI PENSIUNT.M.T 01 JULI 2006 PERIODE T.A 2006

NO. NAMA NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN

1. Sjahbandi 060041117 III/c Korlak Administrasi TPB KPBC Tipe A Bekasi

2. Syamsuri 060049378 III/c Korlak Administrasi Impor KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta

3. Abd. Adim 060041426 III/b Pelaksana KPBC Tipe A Purwakarta

4. Suharto 060052571 III/a Pelaksana KPBC Tipe B Bogor

5. Sunarto 060052559 III/a Pelaksana KPBC Tipe C Kantor Pos Pasar Baru

6. Chaidir Rachman 060045403 III/a Korlak P2 KPBC Tipe C Siak Sri Indrapura

7. Wiyono 060045373 III/a Pelaksana Pangkalan Sarana Operasi Tipe A TBK

8. Manun 060043917 II/b Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg. Priok I

PERATURAN MENTERI KEUANGANPer Juni 2006

KEPUTUSAN P E R I H A LNo. Nomor Tanggal

1. 33/PMK.02/2006 11-04-06 Tata Cara Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 20062. 34/PMK.010/2006 19-04-06 Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Bahan Baku Dan Peralatan Produksi Film

Untuk Industri Perfilman Nasional3. 35/PMK.010/2006 28-04-06 Keringanan Bea Masuk Atas Impor Bahan Baku Pelat Untuk Industri Akumulator

Listrik4. 38/PMK.01/2006 19-05-06 Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian Risiko Dan Pengelolaan Risiko Atas

Penyediaan Infrastruktur5. 39/PMK.04/2006 19-05-06 Tatalaksana Penyerahan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana

Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut Dan ManifesKeberangkatan Sarana Pengangkut

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAIPer Juni 2006

PERATURAN P E R I H A LNo. Nomor Tanggal

1. P-07/BC/2006 18-05-06 Perubahan Ketiga Atas Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-13/BC/2002 Tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Direktur TeknisKepabeanan Untuk Dan Atas Nama Menteri Keuangan Republik IndonesiaMenandatangani Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Dan SuratMenteri Keuangan RI

2. P-08/BC/2006 30-05-06 Pemberian Penundaan Pembayaran Cukai Atas Pemesanan Pita Cukai HasilTembakau

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAIPer Juni 2006

SURAT EDARAN P E R I H A LNo. Nomor Tanggal

1 SE-19/BC/2006 16-05-06 Kewajiban Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Ekspor Hasil Tembakau DenganFasilitas Tidak Dipungut Cukai

2 SE-20/BC/2006 29-05-06 Penegasan Pelayanan Dan Pengawasan KITE Berkaitan Dengan PelaksanaanPencairan Dan Penyesuaian Jaminan

3. SE-21/BC/2006 31-05-06 Pelaksanaan Registrasi Importir Dalam Rangka Tertib Administrasi Importir BagiPerusahaan Penerima Fasilitas Tempat Penimbunan Berikat (Kawasan Berikat,Gudang Berikat, Entrepot Tujuan Pameran, Dan Toko Bebas Bea)

INFO PERATURAN

Page 53: Warta Bea Cukai Edisi 380

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

ering saya mendengar pendapatseseorang yang menyatakankalau surat perjanjian yang tidak

diberi meterai itu tidak sah. Atau tandaterima uang yang tidak diberi meteraiitu tidak sah, jadi ada anggapan bahwameterai itu syarat sah-nya suatuperjanjian atau tanda terima uang.

Sebenarnya meterai bukanlah unsuryang menentukan apakah suatuperjanjian itu sah atau tidak. Meskipuntanpa dilekati meterai, surat perjanjianataupun kitansi itu sah dan berlaku.Meterai adalah pajak yang harusdibayar apabila seseorang membuatdokumen-dokumen tertentu yangditetapkan dalam undang-undang.

Nama resminya adalah Bea Meteraidan merupakan penerimaan DirektoratJenderal Pajak. Cara pelunasan beameterai dengan melekatkan meteraipada surat atau dokumen wajib beameterai dan ditandatangani dengantinta pada meterai tersebut.

Bea Meterai diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1995 tentangTarif Bea Meterai (LN Th. 1995 No. 69,TLN No. 3313). Pada pasal 2 undang-undang tersebut, ditetapkan dokumen-dokumen apa saja yang dikenakan BeaMeterai yaitu :

a. Surat perjanjian dan surat-suratlainnya yang dibuat dengan tujuanuntuk digunakan sebagai alatpembuktian mengenai perbuatan,kenyataan atau keadaan bersifatperdata;

b. Akta-akta notaris termasuksalinannya;

c. Akta-akta yang dibuat oleh PejabatPembuat Akta Tanah (PPAT)termasuk rangkap-rangkapnya;

d. Surat yang memuat jumlah uanglebih dari Rp. 1.000.000 (satu jutarupiah):

1) Yang menyebutkan penerimaanuang;

2) Yang menyatakan pembukuanuang atau penyimpanan uangdalam rekening di Bank;

3) Yang berisi pemberitahuansaldo rekening di Bank;

4) Yang berisi pengakuan bahwahutang uang seluruhnya atausebagiannya telah dilunasi ataudiperhitungkan;

e. Surat berharga seperti wesel,promes dan aksep yang harga

nominalnya lebih dari Rp. 1.000.000(satu juta rupiah);

f. Efek dengan nama dan dalambentuk apapun, sepanjang harganominalnya lebih dari Rp. 1.000.000(satu juta rupiah);

g. Dokumen yang akan digunakansebagai alat pembuktian di mukapengadilan :1). Surat – surat biasa dan surat-

surat kerumah tanggaan;2). Surat- surat yang semula tidak

dikenakan Bea Meteraiberdasarkan tujuannya, jikadigunakan untuk tujuan lain ataudigunakan oleh orang lain,selain dari maksud semula.

Dalam penjelasannya disebutkansebagai berikut :

Pihak-pihak yang memegang suratperjanjian atau surat-surat lainnyatersebut dibebani kewajiban untukmembayar Bea Meterai atas suratperjanjian atau surat-surat yangdipegangnya.

Yang dimaksud surat-surat lainnyaini antara lain surat kuasa, surat hibah,surat pernyataan.

Jumlah uang ataupun harganominal pada kuitansi, wesel, promes,aksep dan efek juga meliputi jumlahuang ataupun harga nominal yangdinyatakan dalam mata uang asing.

Untuk menentukan nilai rupiahnya,maka jumlah uang atau harga nominaltersebut dikalikan dengan nilai tukar(kurs) yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan, yang berlaku pada saatdokumen ini dibuat sehingga dapatdiketahui apakah dokumen tersebutdikenakan atau tidak dikenakan BeaMeterai.

Bea Meterai atas surat-surat yangsemula tidak kena Bea Meterai, tetapikarena kemudian digunakan sebagaialat pembuktian dimuka pengadilan,dapat dibayar/ dilunasi belakangandengan menempel meterai.

Surat-surat biasa yangdimaksudkan tidak untuk tujuansesuatu pembuktian, misalnyaseseorang mengirim surat biasakepada orang lain untuk menjualkansebuah barang. Surat semacam inipada saat dibuat tidak kena BeaMeterai, tetapi apabila kemudiandipakai sebagai alat pembuktiandimuka pengadilan, harus dilekatimeterai.

Surat-surat kerumahtanggaan,misalnya daftar harga barang. Daftar inidibuat tidak dimaksudkan untukdigunakan sebagai alat pembuktian

OPINI

Oleh: Wirawan Sahli

Materai

SEBAIKNYA BEACUKAI JUGAMENDASARKANPENGENAANMETERAI KEPADAUNDANG-UNDANGBEA METERAI

S

Fungsi

Page 54: Warta Bea Cukai Edisi 380

53WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

oleh karena itu tidak dikenakan BeaMeterai. Apabila kemudian adasengketa dan daftar harga barang inidigunakan sebagai alat pembuktian,maka daftar harga barang ini terlebihdahulu dilekati meterai.

Surat-surat yang karena tujuannyatidak dikenakan Bea Meterai, tetapiapabila tujuannya dikemudian diubahselain daripada maksud semula makasurat yang demikian itu dikenakan BeaMeterai.

Misalnya tanda penerimaan uangyang dibuat dengan tujuan untuk keper-luan intern organisasi tidak dikenakanBea Meterai. Apabila kemudian tandapenerimaan uang tersebut digunakansebagai alat pembuktian di mukapengadilan, maka tanda penerimaanuang tersebut harus dilekati meteraiterlebih dahulu.

Berdasarkan ketentuan di atas da-pat disimpulkan bahwa dokumen-doku-men yang wajib bea materai adalah :1. Surat Perjanjian2. Surat Kuasa3. Surat Hibah4. Surat Pernyataan5. Akte Notaris6. Akte PPAT (Pejabat Pembuat Akte

Tanah)7. Kuitansi8. Wesel9. Cek10. Bilyet Giro11. Promes12. Aksep13. Efek (saham, obligasi)14. Pemberitahuan Saldo Rekening

Bank15. Sertifikat Deposito16. Surat Pengakuan Hutang

Mengingat jenis-jenis dokumentersebut di atas umumnya adalahdokumen perdagangan dan perjanjianyang kemungkinan besar akan menjadibukti di pengadilan, jadi maksudperaturan bea meterai adalah untukmengenakan pajak terhadap dokumenatau surat yang nantinya dipakaisebagai bukti di pengadilan. Hal inidapat kita lihat dari ketentuan yangmewajibkan bea meterai terhadapsurat-surat biasa yang diajukan sebagaibukti di pengadilan. Meskipun suratbiasa ini tidak wajib bea meterai tetapikalau dipakai sebagai bukti dipengadilan harus dikenakan beameterai dengan cara ditempel meteraibelakangan.

SYARAT SAH SUATU PERJANJIANKalau meterai bukan syarat sah-nya

kuitansi atau surat perjanjian, lantasapa yang menjadi syarat sah-nyaperjanjian? Untuk syarat sah-nyaperjanjian kita harus merujuk kepadahukum perdata.

Menurut Kitab Undang-UndangHukum Perdata, syarat sahnyaperjanjian adalah:

1. Ada subyek yang mengadakanperjanjian (adanya dua orang ataulebih yang mengikatkan diri dalamperjanjian);

2. Adanya obyek yang diperjanjikanmisalnya untuk jual beli suatubarang atau untuk menjalankansuatu pekerjaan tertentu;

3. Adanya kausa yang halal (perjanjianitu tidak melanggar hukum).

Kalau syarat-syarat tersebut di atasdipenuhi maka perjanjian sah secarahukum, meskipun misalnya suratperjanjian tidak diberi meterai. Kalaumisalnya surat perjanjian itu akandipakai sebagai bukti di pengadilanharus ditempeli meterai, yang harusmembayar meterai adalah pihak yangmengajukan surat tersebut.

Contohnya jika A menjual rumahkepada B, jika rumah yang dijual itujelas alamatnya, benar-benar ada danbenar-benar milik A, kemudian A dan B

sepakat mengenai harganya danmereka menuangkan kesepakatan inidalam surat perjanjian, maka suratperjanjian ini sah walaupun misalnyatidak bermeterai. Tetapi jika suratperjanjian ini diajukan sebagai bukti dipengadilan harus dilekati meterai dulu.

Demikian juga kuitansi yang tidakdilekati meterai tetap sah dan berlakukalau memang benar diakui olehpembuatnya bahwa ia sudah menerimauangnya. Namun dalam hal ini terjadihutang pajak berupa bea meterai yangseharusnya dibayar oleh pembuatkuitansi.

Hutang bea meterai jika dilunasiharus dikenakan denda administrasisebesar 200% dari bea meterai yangtidak atau kurang dibayar. Jika adakuitansi atau surat perjanjian yang wajibmeterai yang belum dilekati meteraikalau akan dilunasi harus dikenakandenda 200%. Kalau surat perjanjianatau kuitansi tersebut wajib bea meteraiRp. 6.000, kalau akan dilunasi harusditempel meterai dan dendanyasemuanya sebesar Rp. 18.000.

Undang-undang Bea Meterai jugamenetapkan dokumen-dokumen apasaja yang tidak dikenakan BeaMeterai yaitu :a. dokumen berupa :

1) surat penyimpanan barang;2) konosemen;3) surat angkutan penumpang dan

barang;4) keterangan pemindahan yang

dituliskan di atas dokumensebagaimana dimaksud dalamangka 1, angka 2 dan angka 3;

5) bukti untuk pengiriman danpenerimaan barang;

6) surat pengiriman barang untukdijual atas tanggungan pengirim;

7) surat-surat lainnya yang dapatdisamakan dengan surat-suratsebagaimana dimaksud dalamangka 1 sampai angka 6.

b. segala bentuk ijazah;c. tanda terima gaji, uang tunggu, pen-

siun, uang tunjangan, dan pemba-yaran lainnya yang ada kaitannyadengan hubungan kerja serta surat-surat yang diserahkan untukmendapatkan pembayaran itu;

d. tanda bukti penerimaan uangNegara dari Kas Negara, KasPemerintah Daerah, dan bank;

e. kuitansi untuk semua jenis pajakdan untuk penerimaan lainnya yangdapat disamakan dengan itu dariKas Negara, Kas PemerintahDaerah, dan bank;

f. tanda penerimaan uang yangdibuat untuk keperluan internorganisasi;

g. dokumen yang menyebutkantabungan, pembayaran uangtabungan kepada penabung olehbank, koperasi, dan badan-badanlainnya yang bergerak di bidangtersebut;

h. tanda pembagian keuntungan ataubunga dari efek, dengan nama dandalam bentuk apapun.

Dalam hubungannya dengan BeaCukai, saya sering melihat adanyaperaturan kepabeanan yangmewajibkan surat-surat tertentu harusdiberi meterai misalnya :l Surat Permohonan Persetujuan

Penggunaan PEB Berkalaberdasarkan Keputusan DirekturJenderal Bea dan Cukai Nomor :KEP- 151/BC/2003 tanggal 28 Juli2003.

l Surat Permohonan PembatalanPEB berdasarkan KeputusanDirektur Jenderal Bea dan CukaiNomor : KEP- 151/BC/2003 tanggal28 Juli 2003.

l Permohonan PersetujuanPenyelenggaraan Kawasan Berikatberdasarkan Keputusan DirekturJenderal Bea dan Cukai Nomor :KEP- 63/BC/1997 tanggal 25 Juli1997.

l Daftar Isian Kelengkapan Permo-honan untuk memperoleh persetu-juan sebagai PKB/PDKB berdasar-kan Keputusan Direktur JenderalBea dan Cukai Nomor : KEP- 63/BC/1997 tanggal 25 Juli 1997.

SEBENARNYAMETERAI BUKANLAHUNSUR YANGMENENTUKANAPAKAH SUATUPERJANJIAN ITU SAHATAU TIDAK

Page 55: Warta Bea Cukai Edisi 380

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

redikat pensiun habislahsegalanya, bahkan dianggapsebagai musibah, atau bak

nyanyian Ebit G. Ade ….”perjalananini sungguh sangat menyedihkan”.Pemikiran yang demikianmenyebabkan kita dapat tidakberpikir secara logis lagi, seringdibarengi dengan sikap yangemosional dengan pelbagai caraagar dapatdiperpanjang lagi.Apa yangmenyebabkandemikian ? Selainpenghasilan yangmenurundibandingkansewaktu belumpensiun jugamenyangkutpenilaian darimasyarakat.

Penghasilangaji pensiunan per bulan untukgolongan IVc yang mempunyai masakerja 32 tahun sebesar Rp1.400.000, hanya cukup dibelanjakanberas kualitas sedang sebanyak 300-320 kg, sudah lumayan.Dibandingkan dengan Negara lain,yang kami baca di harian Kompas,diperkirakan gaji pensiun merekadengan posisi yang hampir sama,yakni sebagai Direktur LembagaKebudayaan Asing di kota Paris danyang satunya sebagai Profesor di

kota Tokyo sebesar Rp 24.500.000sampai dengan Rp 42.500.000.

Angka yang fantastis, sangatmustahil terkejar oleh pensiunan pe-gawai negeri. Jadi, kalau di negarayang tersebut di atas menyikapi pen-siun dengan kebahagiaan, di negarakita penuh dengan harap-harap ce-mas atau berusaha untuk mengulurwaktu, kasihan deh lu !

Membanding-kan yang demiki-an tidaklah rele-van, terutamakarena perbedaanharga dan jeniskebutuhan,namun setidaknyapenyebab orangenggan menda-patkan predikatpensiun salah sa-tunya adalah ber-kurangnya peng-

hasilan bulanan secara tajam.Pertanyaan yang selalu timbul dibe-nak kita adalah :l Apakah cukup penghasilan untuk

kebutuhan sehari-hari ?l Bagaimana menghadapi

masyarakat dan keluarga setelahkita tidak bekerja lagi ?

l Apa kegiatan sehari-hari

Pertanyaan yang demikian wajar-wajar saja, oleh karena itu kita harusmenyikapi peristiwa itu dengan

l Permohonan untuk memperolehDaftar Putih Bagi Pengusaha KBberdasarkan Keputusan DirekturJenderal Bea dan Cukai Nomor :KEP- 63/BC/1997 tanggal 25 Juli1997.

l Permohonan perubahantataletak pabrik / bangunan diKB berdasarkan KeputusanDirektur Jenderal Bea danCukai Nomor : KEP- 63/BC/1997 tanggal 25 Juli 1977.

Kalau dilihat dari daftar suratyang dikenakan bea meterai sebe-narnya surat permohonan maupundaftar isian tidak dikenakanmeterai. Yang dikenakan adalahsurat pernyataan dan surat kuasa.Jadi banyak ketentuan yang berlakudi Bea Cukai dalam pengenaan beameterai tidak sejalan denganundang-undang bea meterai. Inimungkin karena pandangan yangmenganggap bahwa meterai adalahsyarat sah-nya suatu surat .

Apalagi jika diperhatikan bunyipasal 1 huruf a Undang-UndangNomor 13 Tahun 1995 tentang BeaMeterai, bahwa yang dikenakan beameterai adalah surat perjanjian dansurat-surat lainnya yang dibuatdengan tujuan untuk digunakansebagai alat pembuktian mengenaiperbuatan, kenyataan atau keadaanbersifat perdata. Jadi hanya surat-surat yang berkaitan denganmasalah perdata saja. Sedangkansurat permohonan memperoleh ijindari instansi pemerintah beradadalam kawasan tata usaha negara.

Kalau dibandingkan dengandunia perbankan, mereka sudahmendasarkan sepenuhnya kepadaundang-undang Bea Meterai dalamsurat menyuratnya. Di bank kalaukita mengajukan permohonan kredittidak perlu dikenakan meterai padasurat itu, tetapi surat kuasa dansurat pernyataan yang dilampirkandisitu dikenakan meterai. Setelahkredit disetujui dan dibuat perjanjiandalam bentuk akte, baru dikenakanmeterai pada akte tersebut.

Sebaiknya Bea Cukai jugamendasarkan pengenaan meteraikepada undang-undang BeaMeterai. Artinya kita tidak perlumengatur sendiri dalam peraturan-peraturan yang kita buat. Kita tidakperlu menetapkan surat-surat apayang harus dibuat di atas meteraidan mana yang tidak perlu meterai,jadi cukup melihat kepada Undang-undang Bea Meterai yang berlaku.Hal ini untuk menghindarikesalahan di atas, yang seharusnyatidak kena malah dikenakan dansebaliknya yang seharusnya dike-nakan malah tidak dikenakan.

Wirawan Sahli , Kepala Kantor PelayananBea dan Cukai Bandung

KOLOM

Oleh: Imam Basuki

Bahagia

...PENSIUNAN PERBULAN UNTUKGOLONGAN IVC YANGMEMPUNYAI MASAKERJA 32 TAHUN SE-BESAR RP 1.400.000,-...

P

SETELAHPENSIUN

Page 56: Warta Bea Cukai Edisi 380

55WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

tenang dan santai agar tidak menjadifrustasi dan sedih, disinilah dibutuh-kan persiapan yang matang terutamamenyangkut mental dan emosi.

Stephen R. Covey dalam bukunyaThe 8Th Habit menyadarkan kepadakita bahwa pensiun bukanlah habissegalanya, banyak yang menilaidemikian. Pensiunlah dari pekerjaananda, tetapi jangan pernah pensiundari sesuatu pekerjaan yangbermakna yang menyebabkan andahidup terus secara bermakna denganmemberikan sumbangan nyata,melalui proyek-proyek yang berhargaatau dengan memperjuangkansesuatu yang bermakna khusus bagikeluarga, masyarakat, atau generasike generasi selanjutnya.

Tulisan itu memberikan kesadaranpada kita bahwa apabila sudah pensiunberusahalah mencari sumberkehidupan yang baik, sehingga dapatmenghasilkan kebahagiaan di duniadan akherat. Hentikanlah pekerjaanyang hanya menguntungkan dirisendiri, hak orang lain dikantongi, sukamain sikut, curiga dan iri serta dengkimakanan sehari-hari. Lihat orangsenang jadi susah, sebaliknya lihatorang susah jadi senang.

Berusahalah menjadi yang baik,apapun yang kita miliki harta ilmu,jabatan, tenaga dan pemikiranjadikan bermanfaat untuk manusiaatau masyarakat di sekeliling kita.

Kebahagiaan akan timbul apabilakita bisa berbuat sesuatu yang terbaikuntuk orang lain dengan harta, tenaga,pemikiran dan kepedulian sesama.

Semangat yang demikian akanmemberikan kebahagiaan walaupundalam kapasitas sekecil apapunsesuai dengan yang kita miliki,jadilah sumber kebenaran di kalaorang mengutamakan kebohongan,kebusukan dan kesombongan.

Kita sadar tidak luput darikesalahan masa lalu yangmenimbulkan kecemasan, ketakutandan lain-lain hingga menyeret kepadasisi gelap kehidupan. Tetapisekarang kita harus berani memulaikehidupan yang baru dan menyadarikesalahan-kesalahan itu denganberusaha untuk menjadi manusiayang baik. Menjadi baik memerlukanproses yang tiada henti dan batas.

Orang bijak berkata, buat apa dustakalau bisa berkata jujur, buat apamenista jika senyuman dapat menya-darkan orang, alangkah manisnya jikasi telunjuk tak lagi menuding.

Mental “ndoro” harus ditinggalkan,mulailah dengan sikap yang wajar-wajar saja, tinggalkan kesan sebagaiatasan dan bawahan. Dulu orangsegan karena kita mempunyaijabatan, sekarang kita berusahaorang segan karena perilaku kitayang sederhana, welas asih, taat dansebagai pengayom masyarakat di

sekeliling kita, bukankah agamamengajarkan demikian.

Simak beberapa contoh darimasyarakat kebanyakan wong cilikyang masih mempunyai hati nuranidengan mengedepankankesederhanaan, kepedulian kepadasesamanya, rendah hati yang selamaini mungkin kita abaikan.

Pembantu saya, setiap hari rayapulang mudik selalu minta pakaianbekas yang sudah tidak dipakai lagi.Setelah pensiun saya tawarkanjikalau membutuhkan baju serupa,tapi dia menolaknya dengan alasantidak sepantasnya lagi untukmembebani bapak yang neko-neko,gaji yang diterimanya sudah cukup.

Bapak Soedarmo adalah pegawaistrata rendahan di kantor Bea danCukai Purwokerto, inginnya tetaptinggal di Purwokerto tanpa pedulidengan hingar-bingarnya dunia yangmengutamakan sikap individualistikdan nilai-nilai materi. “Nggak usah

macam-macam, pasrah saja, rejekisudah ada yang ngatur”, ketikamemberi wejangan kepada rekan-rekan yang ingin pindah tetapi belumkesampaian.

Jikalau makan bersama, ambilsecukupnya sesuai hadist Nabimakan sebelum lapar dan berhentimakan sebelum kenyang,kepasrahan yang dalam dankesederhanaan adalah merupakanwujud rasa syukur kepada yangMaha Kuasa yang sampai sekarangmengingatkan saya kepada beliau.Sewaktu saya pindah, istri sayamenawarkan sesuatu kepadaistrinya, ujarnya ambil saja satu,yang lain masih banyak yangmembutuhkan, satu cukup !

Teman saya selalu ditempatkan,orang bilang “pinggiran”, nyaris dipeta tidak pernah ditemukan, namunwajahnya tetap sumringah dan tidakada kesan beliau dipinggirkan ataudilupakan. Prinsip serupa dianut olehteman saya, janganlah sekali-kalimeminta jabatan atau kekuasaan,karena jika engkau memperolehnyakarena sebab meminta maka engkauakan menanggung beban yangbegitu berat.

Tapi, jika engkau memperolehnyabukan karena engkau memintanya,maka engkau akan dibantu Allahdalam melaksanakannya, demikianhadist Nabi ujarnya. Jabatan bukanbarang mainan yang denganseenaknya mendapatkannya dengancara apapun, jabatan adalahmasalah besar yang harus

dipertanggung jawabkan di akheratnanti.

Demikian pula simak yang satuini, sewaktu saya tugas di PusdiklatBea dan Cukai, penegakan disiplinmemegang peranan utama untukmendapatkan pegawai yang handalbaik mental atau fisik. Kedapatansiswa yang tidak melakukanpenghormatan kepada pejabatatasan, ujarnya, jangankan pejabatyang pangkatnya lebih tinggi darisaya, seorang cleaning service punyang pangkatnya lebih rendah darisaya, akan saya hormati, apabilaorang itu patut kami hormati,renungkan.

Mungkin anda senang nontontelevisi, sekali-kali nonton acara“Tolong” di stasiun televisi SCTV.Kalau anda mempunyai hati nuranitentu akan meneteskan airmata,melihat wong cilik menolongsesamanya tanpa embel-embelpamrih, hanya semata-mata karenamereka juga menderita seperti itu.Mereka berusaha untukmembantunya dan yang menyentuhhati lagi adalah rasa syukur merekakepada Maha pemberi rezeki di atassana, setelah mendapatkan hadiahsebesar Rp 3.500.000 (tiga juta limaratus ribu rupiah) yang tidak didugasebelumnya karena jumlah sebesaritu hanyalah sebatas khayalanbelaka.

Dapatkah kita menghayati secaratulus hakekat kesederhanaan, rasasyukur seperti teman-teman tersebut,semuanya tergantung dari nuranimasing-masing. Dengan demikian,kita akan sadar bahwa kebahagiaanatau kenikmatan bukan harus berupabanyaknya harta benda, jabatan yangtinggi, tetapi kebahagiaan timbul darihati yang tenang dan tentram.

Dr. Aidh bin Abdullah al-Qarni, MAdalam bukunya yang berjudul Don’t BeSad menyatakan bahwa prinsip dasarmeraih kebahagiaan adalah denganmemiliki kemampuan dalam menahankepedihan dan beradaptasi dalamsituasi apapun. Oleh karena itu, andatidak boleh diatur oleh kondisi-kondisisulit, anda pun tidak perlu merasaterusik oleh hal-hal yang sepele.

Dari tulisan itu menyadarkan kitakebahagiaan timbul dari jiwa yangtidak neko-neko, pandai menahanemosi dalam keadaan sesulitapapun, dan berusaha untuk tidakdiatur oleh situasi sesulit apa pun,bersikap sabar dan berbesar hatiuntuk menerima keadaan,kesemuanya itu menjadikan pribadiyang agung dicintai dan mencintaioleh masyarakat sekitarnya.

Akhirnya, kebahagiaan dapatterwujud dengan berusaha agarTuhan tersenyum dan wong cilik jugatersenyum kepada kita.

Imam Basuki, Mantan pegawai Bea dan Cukai

PENSIUN BUKANLAHHABIS SEGALANYA

Page 57: Warta Bea Cukai Edisi 380

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

ernyata untuk bisa mencapaiderajat shalih tidak mudah, taksemudah membalik telapak

tangan. Sulit sekali mewujudkankesalehan di dalam kehidupansehari-hari. Oleh karena itu, al-Qur’an memberikan cirri-ciri orangyang saleh, yaitu orang bertakwadengan sungguh-sungguh.

Dalam ayat lain, tanda orangshalih adalah orang yang selalumengabdi kepada Allah SWT dan diamau mendermakan sebagianhartanya. Sabda Rasullullah SAWmelengkapi ciri-ciri kesalehan, yaitu“yang bermanfaatbagi manusia la-innya”, atau dika-takan juga adalahorang yang men-ghormati lebihtua dari kita danmenyayangi lebihmuda dari kita.Terasa berat da-lam mewujudkankeshalihan dalamhidup ini, karenauntuk mencapaiderajat shaleh itu terdapat kendala-kendala yang menghalanginya.

TANTANGAN MENCAPAI KESALEHANMenurut Ali bin Abi Thalib,

terdapat beberapa kendala yangmenghadang dalam mewujudkankeshalihan. Ia menyatakan :“Kalaulah tidak karena lima perkara,maka umat manusia di muka bumi inimenjadi saleh semuanya. Pertama,manusia puas dengankebodohannya. Oleh karena kita,Rasulullah SAW menempatkan ilmusejajar dengan iman dan takwa.Beliau berpesan: jadilah guru yangbaik”. Sebab, seseorang yangsemula tidak mengetahui apa-apatetapi karena ilmu pengetahuan

gurunya kemudian menjadi pintarmaka Nabi SAW menempatkan guruitu sebagai orang yang berbahagia.Ketika seseorang tidak sanggup me-njadi guru yang baik mungkin karenaketerbatasan ilmu atau waktu, makaNabi menyatakan :”jadilah muridyang baik.” Jika menjadi murid tidaksanggup, maka diperintahkan agarmenjadi pendengar yang baik. Jikamenjadi pendengar tidak sanggup,maka dianjurkan agar bisa mencintaiilmu. Akan tetapi, Rasulullah SAWberpesan jangan menjadi kelompokyang kelima yaitu puas dengan

kebodohannya.Sebab, kebodoh-an dapat meng-gugurkan segalaamal saleh di ha-dapan Allah SWT.

Kedua,rakus terhadapdunia. Baik ayatal-Qur’an, sun-nah Rasulullahmaupun atsar(pendapat) parasahabat, semua-

nya menempatkan dunia sama de-ngan harta atau tahta. Namun demi-kian, risalah yang dibawa olehRasulullah baik ayat al-Qur’an mau-pun al-Hadist tidak ada yang mela-rang manusia untuk mencari keduni-aan bahkan justru sebaliknya, manu-sia diperintahkan untuk mencarinya.Sebab, dengan dunia manusiadapat melakukan amal yang banyakdan dan mengerjakan ibadahmahdhah lainnya. Akan tetapi, moralagama mengingatkan bahwa dalammencari keduniaan harus dengan ja-lan yang halal, bukan dengankerakusan.

Islam juga tidak melarangumatnya untuk menduduki jabatan-jabatan penting dalam kenegaraan,

KesaSIAPA SAJA YANGMEMILIKI SIFAT KIKIR,MAKA DIA AKANBERAT UNTUKMEMBERIKAN KEPADAORANG LAIN.

T

Ada satu kata didalam al-Qur’an yang

sangat didambakanoleh setiap orang.

Bahkan, kata ini dapatmenyembuhkan

kehidupan yang kacaubalau. Kata itu

adalah kata shalih,yang kemudian muncul

kata “shalihun” atau“shalihin” yang

berarti orang-orangyang saleh.

Syarat MencapaiRENUNGAN ROHANI

Page 58: Warta Bea Cukai Edisi 380

57WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

karena ada satu pepatah yang me-nyatakan:”keberadaan bawahan akanbergantung kepada keberadaanatasannya”. Jadi, jika ada pemimpinIslam yang melakukan shalat, makahendaklah menjadi contoh bagibawahannya sehingga ia akanmelakukan apa yang dilakukan olehatasannya itu. Tetapi, untukmencapai kedudukan dan jabatanaitu, Islam melarang dengan melaku-kan kerakusan atau menghalalkansegala cara.

Ketiga, kikir dalam memberikankelebihan-kelebihan yang ada. Sifatini akan menggugurkan kesalehanyang ada di dalam dirinya, sebab,siapa saja yang memiliki sifat kikir,maka dia akan berat untukmemberikan kepada orang lain. Olehkarena itu, Rasulullah menganjurkanagar kita memiliki sifatkedemawanan. Ditegaskan dalamsabdanya : “Kedermawanan adalahkunci syurga sedangkan kikir kuncineraka”. Kita bisa melakukan sikapdermawan sesuai dengan lapangandan kebutuhan yang ada.

Keempat, riya dalam beramal.Orang yang beribadah karena ingindipuji orang lain maka segala amalibadahnya akan gugur. Ukuran ikhlasdan tidak ikhlas dalam beramaladalah bukan diperlihatkan atudiketahui orang lain, tetapi terletakdalam hati sanubari kita. Jika adaorang yang menyedekahkan hartanyawalaupun tidak diumumkansementara dalam hatinya bergetardan berkeinginan agar orang lain ta-hu, maka amal ibadahnya akangugur. Sebaliknya, jika ada orangyang mendermakan hartanya kemu-dian diumumkan sementara hatinyatetap istiqamah bahwa yang dilaku-kannya karena Allah . SWT, maka ituakan dicatat oleh Allah sebagai amalyang saleh. Rasulullah SAW sangat

mengedepankan keikhlasan dalamsegala amal perbuatan.

Kelima, terlampaumembanggakan akal danpendapatnya sendiri. Kita bisa lihatpada permulaan masa reformasi.Begitu banyak para tokohmenyampaikan pendapatnya, tetapitidak memperhatikan orang lain.Seakan-akan hanya pendapat dialahyang paling benar. Hal ini yang

mengakibatkan hasil reformasi carut-marut tidak karuan. Sebab, dari paratokoh itu telah timbul rasa ujub yangberlebihan.

SINERGI SELURUH KOMPONENDalam membereskan persoalan

negara dan bangsa, tidak akanselesai dilakukan oleh seorang diri,tetapi dibutuhkan seluruh komponenbangsa yang ada. Dalam hal ini,Rasulullah SAW menyatakan bahwa“ada empat kelompok yangbertanggung jawab atas kemakmuran

bangsa, yaitu (1) ilmunya ulama, (2)keadilan para penguasa, (3) perananorang kaya, dan (4) do’anya kaumfakir.” Sabda Nabi tersebut sangatterkait dengan lima jari yang adapada tangan kita. Ibu jari symbol dariorang kaya, kelingking symbol dariorang miskin. Jari yang dua salingkejar-kejaran yaitu symbol penguasadan yang tengah adalah simbol dariulama. Dalam keadaan tertentu, jarisatu bisa berfungsi tanpa bantuanjari yang lain, tetapi hasilnya tidakmemadai. Tetapi di saat kita akanmakan nasi, maka kita harusmelakukan seluruh jari dan harusdiratakan semua dahulu, sehinggaakan terasa nyaman.

Filosofi ini memiliki makna bahwaketika kita mengharapkan bangsa inike depan baik dan menjadi amanserta tenteram, maka dibutuhkanempat komponen tersebut agar bisadisamakan dahulu kesalehannya.Pada masa depan, kitamembutuhkan ulama yang memilikikepedulian terhadap krisis, jugapemimpin yang adil yang memilikitanggung jawab terhadap nasibbangsanya, serta butuh investor-investor yang saleh, karena negeri initidak butuh pada investor yang hanyanumpang hidup dan mengerukkekayaan Negara yang menjadikanNegara ini sakit kemudian merekalari. Kita juga butuh pada kaumfuqara yang shalih yang mau berfikirtentang nasib bangsa serta doamereka, sehingga negeri ini bisamenjadi aman tentram dan makmur.

Mudah-mudahan, jika empat kom-ponen yang dijelaskan RasulullahSAW bisa bekerja sama dengan baik,Insya Allah Negara kita ini akankembali sebagai Negara yangdidambakan bersama, yaitu Negaraaman, tenteram dan mendapat ridhaAllah SWT. Amien.

alehanEMPAT KELOMPOKYANG BERTANGGUNGJAWAB ATASKEMAKMURANBANGSA, YAITU (1)ILMUNYA ULAMA, (2)KEADILAN PARAPENGUASA, (3)PERANAN ORANGKAYA, DAN (4)DO’ANYA KAUM FAKIR.

Drs. H. Fathoni Muhyi

Page 59: Warta Bea Cukai Edisi 380

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

stilah boat zoeking adalah istilahyang sudah sangat populer dikalangan pegawai Direktorat

Jenderal Bea dan Cukai (DJBC),karena sejak dulu dimana undang-undang kepabeanan masihmenggunakan ordonasi bea, kataboat zoeking sudah melekatdidalamnya. Kata boat zoeking inisendiri memang berasal dari bahasaBelanda, yang berarti pemeriksaankapal. Namun untuk istilahinternasional lebih dikenal dengan

sebutan Ship Search, yang dalambahasa Indonesia berartipemeriksaan sarana pengangkut.

Di tulisan ini WBC akan tetapmenggunakan istilah boat zoeking yangmemang sudah familiar di kalanganpegawai, namun tidak mengubah artidasar dari istilah ini ataupunmembandingkannya dengan istilah shipsearch itu sendiri.

Seperti halnya plane zoeking,kewenangan DJBC untuk melakukanboat zoeking terhadap kapal-kapalkargo yang masuk ke daerah pabeanIndonesia juga mengacu padabeberapa peraturan, diantaranyaUndang-Undang Nomor 10 tahun1995 tentang Kepabeanan, PP no.21tahun 1996 tentang penindakandibidang kepabeanan, Kep. Menkeuno.30/1997 tanggal 16 Januari 1997tentang tata laksana penindakandibidang kepabeanan, Kep. Dirjenno. 08/BC/1997 tanggal 30 Januari1997 tentang penghentian,pembongkaran, dan penegahanbarang, dan Kep. Dirjen no. 58/BC/1997 tentang patroli bea dan cukai.

DUA TAHAP PEMERIKSAANMenurut Kepala Seksi Pencegahan

dan Penyidikan (P2) Kantor PelayananBea dan Cukai Tipe A Khusus TanjungPriok II, Saipullah Nasution, boatzoeking pada dasarnya terbagi atas duakegiatan, yang pertama adalah peme-riksaan administrasi dan yang keduapemeriksaan fisik. Untuk pemeriksaanadministrasi meliputi kegiatan peneli-

tian, daftar muatan, daftar penumpangdan/atau awak sarana pengangkut,daftar bekal kapal, stowage plan, daftarsenjata api, dan daftar obat-obatantermasuk narkotika yang digunakanuntuk kepentingan pengobatan.

“Namun sebelum menjalankanpemeriksaan pertama dan keduadilakukan, ada kegiatan utama yangdilakukan oleh petugas boat zoeking,yaitu memperkenalkan identitas kita,maksud, tujuan boarding, danmenjelasakan landasan hukum kita

BoatZoekingDi Pelabuhan Tanjung PriokPada edisi bulan lalu (379-Juni 2006) WBC menurunkan proses dan prosedur pemeriksaanpesawat oleh petugas bea cukai atau yang sering disebut dengan plane zoeking. Di edisi ini WBCkembali menurunkan tulisan mengenai proses dan prosedur pemeriksaan sarana pengangkutberupa kapal kargo atau yang dikenal dengan istilah Boat Zoeking.

I

ANDHI PRAMONO. Sarana danprasarana yang dimilikisaat ini masih kurang memadai untukmelakukan boat zoeking.

SAIPULLAH NASUTION. Perlu adanya informasidari unit-unit lain baik dari DJBC maupuninstansi terkait lainnya, sehingga pemeriksaandapat berjalan lebih efektif lagi.

WBC/KY WBC/KY

PENGAWASAN

Page 60: Warta Bea Cukai Edisi 380

59WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

melakukan boat zoeking ini,” paparSaipullah Nasution.

Lebih lanjut Saipullah Nasutionmenambahkan, pemeriksaan fisikdilanjutkan dengan membandingkandokumen atas partai barang kargo,bawaan penumpang, inventaris, obat-obatan, serta jalur pelayaran yangdilalui.

Seperti halnya pada plane zoeking,pada boat zoeking hampir seluruhruang yang ada di kapal dilakukanpemeriksaan. Akan hal tersebutmenurut Korlak Patroli dan OperasiKPBC Tipe A Khusus Tanjung Priok II,Andhi Pramono, pemeriksaanterhadap kapal jauh lebih detail danpelik ketimbang pesawat. Untuk kapal,bagian-bagian yang dilakukanpemeriksaan misalnya, bagian ruangkargo, tangki air, bahan bakar danballast, akomodasi dan dapur,anjungan, ruang-ruang dengan kondisitertentu, ruang penyimpanan, tempat-tempat tertentu sesuai informasiintelijen, khususnya didasarkan padabarang-barang objek pemeriksaan.

“Kita juga memiliki batasan-batasandimana pemeriksaan tidak dapatdilakukan, seperti ruang kapten, hal inisesuai dengan konvensi internasional,ruang tertutup (kondisi oksigen/udaraterbatas), seperti ceruk haluan.

Ruangan terbatas (hanya kruberpengalaman dan berkemampuanserta bersertifikat) seperti main holetanki double bottom, dan ruanganberbahaya (ruangan yang hanya dapatdimasuki oleh kru bersertifikat denganalat yang memadai dan diawasisurveyor, seperti tanki bahan bakar, gasstorage, dan ruang elektrik/listrik,” jelasAndhi Pramono.

Jika dilihat dari banyaknya ruangyang harus dilakukan pemeriksaan,memang memerlukan waktu danpersonil yang cukup banyak danmemadai, untuk itu dalam satu kalipemeriksaan untuk kapal kargoberukuran sedang dibutuhkan waktukurang lebih dua hingga tiga jam, dansesuai dengan standar internasionalmaka satu siklus pemeriksaan idealnyadibutuhkan tiga tim yang masing-masing timnya terdiri dari tiga orang,yaitu komandan subtim, komunikator,dan eksekutor. Hal ini dimaksudkanagar pemeriksaan dapat berdaya gunadan berhasil guna, sehinggakemampuan, konsentrasi, komunikasidan safety akan menentukan prosespemeriksaan ini.

KAPAL YANG MASUK DIPERIKSASECARA SELEKTIF

Lalu bagaimana dengan banyaknya

kapal yang masuk dalam satu hari,apakah semuanya juga harusdiperiksa? Menurut Saipullah Nasution,dalam satu hari rata-rata 4 hingga 5kapal masuk ke wilayah KPBC TanjungPriok II, dan dari semua kapal yangmasuk tetap harus dilakukanpemeriksaan dengan cara selektif danberdasarkan analisa profil sarananpengangkut serta informasi intelijen.

Selain itu pemeriksaan jugadilakukan berdasarkan analisa profilyang ada. Untuk kapal-kapal yanghampir tiap minggu masuk kepelabuhan Tanjung Priok umumnyapemeriksaan dilakukan tidak sedetailkapal-kapal yang baru pertama kalimasuk ke pelabuhan Tanjung Priok.Namun demikian pemeriksaan tetapdilakukan sehingga upaya pengawasandapat tetap berjalan efektif.

“Satu hal yang utama disini, krutermasuk nakhoda merupakan sentrautama informasi karena nakhodaadalah penanggungjawab umum di ataskapal yang mengkoordinir tugas krusesuai jabatan, lisensi, sertifikat dankemampuannya, untuk itu mereka jugawajib dilakukan pemeriksaan,” paparSaipullah Nasution

Lebih lanjut Saipullah Nasutionmenjelaskan, KPBC Tanjung Priok IIserta KPBC Tanjung Priok I, dan III

TIM BOAT ZOEKING. Tim boat zoeking yang mendampingi WBC pada saat pemeriksaan, dari kanan, Arif Silistiono, Wahyu Widhi, Johanes Felik, AndhiPramono, Fabian Cahyo Wibowo, Diding Saifudin, Despar Sinaga, dan Watner Simamora.

WBC/KY

Page 61: Warta Bea Cukai Edisi 380

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

hanya melakukan pemeriksaan padakapal-kapal yang merapat/sandar dipelabuhan/dermaga saja, sedangkanuntuk kapal yang lego jangkar di luardermaga karena menunggu antrianuntuk masuk ke pelabuhan, makapemeriksaan dilakukan oleh kapalpatroli dari pangkalan saranan operasiyang dikomandoi oleh P2 KantorWilayah IV DJBC Jakarta, dimanaanggota tim patroli tersebut berasal daripetugas pangkalan sarana dan operasi,serta petugas dari KPBC Tanjung PriokI, II, dan III.

“Kapal yang kita periksa adalahsemua kapal yang membawa muatanimpor dalam jenis dan bentuk apapunkapalnya, namun jika kapal tersebuttidak membawa muatan impor atauberupa kapal penumpang atau kapalantar pulau, kami tidak melakukanpemeriksaan. Selain itu apabila kapalyang membawa muatan impor tersebuttelah dilakukan pemeriksaan oleh timpatroli laut, maka pihak kami tidak akanmelakukan pemeriksaan kembali padakapal tersebut,” jelas SaipullahNasution

Sementara itu menurut AndhiPramono, dalam melakukan boatzoeking pemeriksaan tidak dilakukanterhadap barang muatan/kargo kapal,karena untuk pemeriksaan itu telahada prosedurnya tersendiri.”Yang kitaperiksa saat boat zoeking adalahkemungkinan adanya barang-baranglarangan pembatasan ataupunbarang-barang bawaan kru kapal

yang melebihi ketentuan yang ada,jika hal tersebut kita temukan makapetugas akan menyegel barang-barang tersebut, sehingga merekatidak dapat menjual belikannya,”ungkap Andhi Pramono.

Lebih lanjut Saipullah Nasutionmenambahkan, selama ini hasil temuantim boat zoeking KPBC Tanjung Priok IIbiasanya berupa barang-barang,seperti obat-obatan penawar/penghilang rasa sakit yang tidak adaijinya, DVD,VCD.CD, barang bekas,atau barang-barang yang dicurigai akandiperjualbelikan.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SDMDENGAN TRAINING

Andhi Pramono kembalimenambahkan, prosedur boat zoekingyang dilakukan di Indonesia padaumumnya sudah sesuai denganstandar internasional, karenaberdasarkan pengalaman yang ada dinegara lain, juga tidak jauh berbedadengan prosedur yang ada di Indone-sia. Satu hal yang membedakannya,yaitu metode dan informasi intelijenyang membantu arah dan tingkatpemeriksaan.

“Di KPBC Tanjung Priok II ini, untukjumlah SDM yang ada sudah cukupmemadai dengan kemampuan yangtelah dilatih dan sarana pendukungoperasi seperti kapal patroli jugatersedia. Selain itu kita juga telahmendidik empat pengawai di Australiauntuk mempelajari mekanisme, SOP,

dan safety dalam pelaksanaan boatzoeking. Selain itu Direktorat P2 KantorPusat DJBC, juga telah mengirimkan30 anggota dalam dua sesi untukmengikuti training boat zoeking diKantor Pusat DJBC, yang mencakuppengertian, sarana perlengkapan,safety dan SOP yang ditetapkan,” kataSaipullah Nasution.

Menurut Andhi Pramono yangbeberapa waktu lalu telah mengikutipelatihan boat zoeking di Australiabersama beberapa pagawai lainnya,memang diakui hingga kini untuksarana dan prasarana yang dimilikiDJBC khususnya untuk boat zoekingmasih sangat manual sekali jikadibandingkan dengan negara majulain. Adapun bantuan yang telahdiberikan oleh Australia seperti snakeeyes, serta alat pendeteksi lokasikedap udara masih belum dapatdimanfaatkan dan masih tersimpan diKantor Pusat.

Hal ini juga diamini oleh SaipullahNasution, menurutnya saat ini kendalayang dihadapi oleh petugas untukmelakukan boat zoeking adalah belumlengkapnya sarana dan prasarana yangdimiliki, seperti perlengkapankeselamatan, SOP (standar operasiprosedur) yang seragam, informasiintelijen yang terpadu, dan komitmenbaik institusi dan anggota untukmelaksanakan tugas dengan baik.

Berkaitan dengan SOP, selama iniSOP pemeriksaan yang dilakukanhanya berdasarkan kebiasaan sejak

MODUL PEMERIKSAAN KAPAL

PENGAWASAN

Page 62: Warta Bea Cukai Edisi 380

61WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

Tim boat zoekingKPBC TanjungPriok I, naik keatas kapalWakato (foto-1),Briefing dengankapten kapal(foto-2),Pemeriksaan dianjungan(foto-3),pemeriksaan diforepeak area(foto-4),petugas berjalandi main deckarea (foto-5),danpemeriksaandiruang mesin(foto-6).

FOTO-FOTO WBC/KY

1 2

3 4

5 6

Page 63: Warta Bea Cukai Edisi 380

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

dulu saja, dan ini mengalamiperubahan sejak beberapa pegawaimengikuti pelatihan di Australia. Darihasil pelatihan tersebut, maka metode-metode yang dipelajari di Australiaditambahkan ke dalam SOP yangselama ini dijalankan.

Namun dirasakan perlu adanyaSOP baku yang dapat digunakansecara seragam oleh petugas diseluruh pelabuhan di Indonesia, yangdisesuaikan dengan situasi danperalatan yang ada di Indonesia.Untuk itu saat ini tengah di godokoleh sebuah tim di Kantor Pusatmengenai SOP boat zoeking, yangmenurut Saipullah Nasution, hal iniadalah langkah nyata dari perbaikansistem yang ada, dimana di dalamSOP yang terbaru nanti akan lebihdisederhanakan lagi, artinyamekanisme pelaksanaannya akanlebih dipermudah dengan adanyainformasi-informasi yang terdahulusehingga petugas sudah tahu lokasimana-mana saja yang perlu diperiksaatau kapal-kapal mana saja yangperlu diperiksa.

Dengan adanya perubahan padaSOP tersebut, maka diharapkanpelaksanaan pemeriksaan dapatberjalan lebih baik lagi. Danwalaupun kendala saat ini khususnyadibidang sarana dan parasaranamasih tetap ada, namun pelaksanaanboat zoeking tetap dapat berjalandengan baik.

Hal ini tentunya tidak lepas dariupaya peningkatan kemampuan SDMyang terus dilakukan oleh DJBC,bahkan beberapa pegawai yangsebelumnya telah mengikuti diklatboat zoeking di Austraila, merekakemudian diminta untuk langsungmenerapkannya di pelatihan yang

belum lama ini dilaksanakan olehKantor Pusat DJBC.

“Dengan adanya pelatihan yangbelum lama ini kita laksanakan diKantor Pusat, diharapkan apa yangkami dapat pada saat mengikutidiklat di Australia dapat diterapkanlangsung kepada teman-teman yanglain di seluruh Indonesia, khususnyayang memiliki pelabuhan besar, danhal ini juga ikut dipantau oleh pihakAustralia, sehingga mereka jugamengetahui bagaimanaperkembangan dari hasil trainingtersebut,” kata Andhi Pramono.

KEGIATAN BOAT ZOEKING DI KPBCTANJUNG PRIOK II

Untuk mengetahui secara detailbagaimana kegiatan boat zoekingyang dilakukan di KPBC TanjungPriok II, WBC diberikan kesempatanuntuk mengikuti secara langsungpemeriksaan tersebut. Kegiatandilakukan pada 9 Juni 2006 lalu, danditetapkan kapal yang akan dilakukanpemeriksaan adalah kapal Wakatoasal Singapura berbendera Panama.

Kapal dengan berat 2595 ton ini,masuk ke pelabuhan Tanjung Priokpada 9 Juni 2006 tepatnya pukul 3.00WIB dini hari di dermaga 303. Tepatpukul 9.00, tim yang terdiri dari ArifSulistiono, Wahyu Widhi, JohanesFelik, Fabian Cahyo Wibowo, DidingSaifudin, dan Despar Sinaga, terlebihdahulu melakukan briefing di ruangposko P2 untuk membentuk timmana saja yang akan melakukanpemeriksaan di kapal tersebut.

Setelah membagi menjadi tigatim, maka tim boat zoeking yangpada hari itu diketuai oleh Fabian,segera mempersiapkanperlengkapan yang akan digunakan

dan bersama-sama WBC yang jugaditemani oleh Korlak Patroli danOperasi, langsung menuju dermaga303 dimana kapal Wakato bersandar.

Di dermaga 303, dimana kapalWakato tengah bongkar muatan besi,tim boat zoeking KPBC Tanjung PriokII langsung naik ke atas kapal danditemui langsung oleh kapten kapalbernama Kim Yong Taik di ruangbriefing kapten. Sebagai ketua tim,Fabian langsung memperkenalkandiri dan menjelaskan maksud dantujuan tim melakukan pemeriksaan,termasuk dijelaskan juga landasanhukum tim melakukan pemeriksaanini.

Dengan sangat kooperatif kaptenkapal langsung menerima danmenyetujui pemeriksaan ini danmemerintahkan anak buahnya untukmenemani sekaligus menunjukanlokasi-lokasi yang diminta oleh timdan tidak ketinggalan membukakanruang-ruang yang patut untukdilakukan pemeriksaan.

Dari tiga tim yang ada, WBC ikutbeserta tim yang memeriksa dariforepeak area hingga keruang mesin.Di ruang mesin ini udara terasasangat panas sekali mencapai 40°C,sehingga keselamatan tim boatzoeking harus diperhatikan. WBCpun sempat diperingatkan untuk tidakmemegang besi-besi penyanggayang sangat panas itu.

Setelah dari ruang mesin,pemeriksaan dilanjutkan keruang-ruang, seperti kontrol E/R, main deckarea, kamar-kamar ABK, serta ruanglogistik tempat menyimpan bahan-bahan makanan, dan ke beberaparuang lainnya.

Selesai dari ruang itu semua,seluruh tim kembali lagi ke ruangbriefing kapten untuk kembalimenjelaskan kepada kapten kalaupemeriksaan telah selesaidilaksanakan. Dan sebagai buktipemeriksaan ketua tim menyerahkandokumen yang akan diisi oleh kaptenkapal yang menyatakan bahwabarang-barang yang dibawa di dalamkapal, telah sesuai dengan dokumenpemberitahuan dan juga sesuaidengan hasil pemeriksaan tim boatzoeking. Selain itu turut sertadiserahkan dokumen pemeriksaanyang menyatakan bahwapemeriksaan berjalan sesuai denganprosedur dan tidak terdapat kerusak-an yang dikarenakan oleh tim.

Akhirnya pemeriksaan pada hariitu berakhir, dan tim boat zoekingKPBC Tanjung Priok II berhasilmenjalankan tugas dengan baik. Dansebagai sebuah tugas rutin, makaboat zoeking sebagai sebuah tugaspemeriksaan kapal akan jugadijalankan oleh petugas-petugas beacukai di wilayah pelabuhan danperairan di seluruh Indonesia.

BRIEFING. Sebelum menjalankan tugas, tim yang terdiri dari 6 anggota melakukan briefing untukmenentukan lokasi-lokasi mana saja yang akan diperiksa.

adi

WBC/KY

PENGAWASAN

Page 64: Warta Bea Cukai Edisi 380

63WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

araknya masalah narkoba dankejahatan lintas negara sepertiterorisme, telah membuka

mata dunia tentang pentingnya peng-awasan dan pergerakan lalu lintasmanusia dan barang dari suatunegara ke negara lainnya. Denganadanya pengawasan ini,diharapkansuatu negara dapat menekan semak-simal mungkin masuknya narkoba kenegaranya ataupun meredam keja-hatan yang sifatnya lintas negara.

Indonesia pun kini mencoba haltersebut melalui koordinasi denganinstansi terkait khususnya dikawasan bandar udara internasionalyang jumlahnya kini mencapai 27buah. Pada 29 Mei 2006 bertempat diruang Loka Muda Kantor Pusat DJBCJakarta, berlangsungpenandatanganan notakesepahaman antara DirektoratJenderal Bea dan Cukai (DJBC)dengan Badan Narkotika Nasional

(BNN) Direktorat Jenderal Imigrasidan Direktorat Jenderal PerhubunganUdara tentang Pemanfaatan SistemAnalisa Penumpang Pesawat Udara.

Dirjen Bea dan Cukai AnwarSuprijadi mengatakan pihaknyamenyambut gembira adanya notakesepahaman ini, mengingatmasalah narkoba dan kejahatantransnasional tidak dapat ditanganioleh satu instansi saja. Denganadanya nota kesepahaman yang

NOTA KESEPAHAMANPENGGUNAAN SISTEM ANALISA PENUMPANGPESAWAT UDARA DITANDATANGANI EMPAT INSTANSI

NOTA KESEPAHAMAN. Ditandatangani oleh para pejabat terkait. Dari kiri ke kanan, Dirjen Perhubungan Udara M. Ikhsan Tatang, Kalakhar BNN I MadeMangku Pastika, Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi dan Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi Marsel Hasudungan Simangunsong.

Alat dan sistem ini dapat mendeteksi pergerakan penumpang dan barang dari berbagai pelosok.

M

WBC/ATS

Page 65: Warta Bea Cukai Edisi 380

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

ditindaklanjuti dengan pengoperasiansistem dan alat analisa penumpangpesawat udara ini, pihak otoritasbandara dapat mengetahui secaralangsung (on-line) pergerakanpenumpang dan barang dari suatunegara dengan tujuan Indonesia,sehingga sejak awal para petugasdilapangan dapat bertindak secaracepat dan tepat jika ditemui adanyahal yang mencurigakan.

Hal senada juga disampaikanPelaksana Dirjen Imigrasi MarselHasudungan Simangunsong,menurutnya Imigrasi akan merasaterbantu sekali dengan adanyasistem dan alat tersebut, mengingatinstansinya akan lebih mudahmengawasi pergerakan penumpangdan mendeteksinya lebih awal jikamenemukan penumpang atau orangyang bermasalah di suatu negarayang akan datang ke Indonesia.

Lebih lanjut ia mengatakan, untukitu pengembangan sistem danSumber Daya Manusianya harus jugaditingkatkan agar sistem ini dapatberfungsi secara maksimal.

TELAH DI UJI COBAMengenai uji coba pemberlakuan

sistem ini Dirjen Pehubungan UdaraM. Ikhsan Tatang mengatakan,sebagai instansi yang mengaturbandar udara telah melakukan ujicoba di bandara I Gusti Ngurah RaiBali, mengingat Bali mempunyai

akses langsung dengan beberapanegara khsususnya Amerika Serikatsebagai negara yang telahmemberlakukan sistem ini sebelumIndonesia. Uji coba ini masihmenurutnya telah berhasil dandilakukan dengan bantuan pihakhomeland security Amerika Serikatdan juga pihak Kedutaan BesarAmerika Serikat untuk Indonesia.

Untuk itu lanjutnya kembali,

Direktorat Jenderal PerhubunganUdara akan menyampaikan kepadakomunitas penerbangan domestikdan Internasional bahwa kini Indone-sia telah memberlakukan sistemanalisa penumpang dan barangpesawat udara, sehingga para pihaktadi dapat memepersiapkan diri untukmendukung sistem tersebut.Tentunya lanjut Tatang, sistem initidak akan mempengaruhi sistemyang sudah ada dalam arti tidak akanada proses yang terlalu lamaterhadap keluarnya penumpang darikawasan bandara.

Sementara itu Ketua PelaksanaHarian Badan Narkotika Nasional(Kalakhar BNN) Komjen Pol I MadeMangku Pastika mengatakan,pihaknya optimis Indonesia bisamenerapkan sistem dan alat deteksiini, mengingat beberapa negara dikawasan Amerika dan Eropa sudahmenerapkan sistem ini, sehinggaIndonesia bisa menekan masuknyapara penyelundup narkoba, menekantindak terorisme dan kejahatan lintasnegara lainnya ke Indonesia.

Hadir dalam penandatanganan notakesepakatan tersebut staf inti DJBCdiantaranya Direktur P2 Drs, EndangTata, Direktur KepabeananInternasional Kamil Sjoeib, pejabat darihomeland security Amerika Serikat,perwakilan Kedutaan Besar AmerikaSerikat dan beberapa pejabat dari ke-empat instansi tersebut.

I MADE MANGKU PASTIKA. Optimis sistem danalat baru ini berfungsi dengan baik dan efisien

BANDARA INTERNASIONAL. Sistem Analisa Penumpang Pesawat Udara dapat meredam terjadinya upaya penyelundupan narkoba dari luar negeri danmencegah kejahatan lintas negara melalui bandara internasional

WBC/ATS

DOK. WBC

zap

PENGAWASAN

Page 66: Warta Bea Cukai Edisi 380

65WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

paya untuk memasukan barangilegal ke Indonesia memang ma-sih terus dilakukan oleh oknum-

oknum yang mencari keuntunganpribadi, dengan selalu melihat celahyang ada dan memanfaatkan situasiyang lengang, berbagai modus pundilakukan agar barang tersebut dapatmasuk ke Indonesia.

Seperti halnya yang terjadi di Ban-dara Adi Sumarmo Solo pada 21 Mei2006 lalu, petugas Kantor PelayananBea dan Cukai (KPBC) Tipe ASurakarta, berhasil menegah masuknya25 koper yang berisikan handphoneilegal dengan berbagai tipe dari merkNokia dan Sonny Eriksson berikutmemory card dan satu buah laptop.

Masuknya barang-barang ilegal inimemang baru kali pertamanya terjadi diSolo, hal ini mungkin telah dipantausebelumnya oleh para tersangka yangmelihat kalau di bandara Solo tidakseketat bandara internasional lainnya.Untuk itu para tersangka menggunakanmodus operandi dengan caramemberikan kesan seolah-olah kopermilik mereka sama dengan koper milik

penumpang lainnya yang pada umum-nya adalah TKI asal Malaysia.

Tersangka yang keseluruhannyaberjumlah tiga orang dan berdomisili diJakarta ini, datang ke Indonesia melalubandara Adi Sumarmo dengan meng-gunakan pesawat Air Asia, dan untukmengelabui petugas tersangka datangpada hari libur (minggu-red) yangdinilainya pemeriksaan tidak seketathari-hari biasanya.

Menurut Kepala KPBC Tipe ASurakarta, Efratha Simanjuntak,tegahan ini memang hasil kerja keraspetugas di lapangan. Selain itu petugasyang memang selalu siap dalam situasiapapun termasuk kemungkinan yangmencoba memanfaatkan kelengahanpetugas agar barang dapat keluar, jugatelah diantisipasi sebelumnya..

“Sebelumnya kita memang telahberkoordinasi dengan petugas dariKantor Pusat akan informasi kedatang-an tersangka dari Kuala Lumpur ini,dan begitu mereka datang kitalangsung melihat kejanggalan dariketiga tersangka ini, dimana merekabegitu banyak membawa koper dandari ciri-ciri mereka bukan sebagai TKI.Untuk lebih memastikan barang yangdibawa tersebut, kita periksa melalui X-ray dan diketahui kalau ke 25 kopertersebut berisikan handphone ilegalberserta memory card dan satu buahlaptop,” papar Efratha Simanjuntak.

Lebih lanjut Efratha menjelaskan, didalam 25 koper tersebut berisikan ku-rang lebih 8000 pieces hand phone,3000 memory card dan satu buah lap-top. Dengan jumlah tersebut makatersangka berusaha menghindari pajakdalam rangka impor sebesar Rp 500juta. Sedangkan untuk bea masuk tidak

dikenakan karenauntuk handphonebea masuknya nolpersen.

Hingga saat iniketiga tersangkayang masing-ma-sing berinisial, YS,RF, dan Y masih di-lakukan pemeriksa-an lebih lanjut olehpihak KPBC Sura-karta, termasuk pe-nelitian besar nilaibarang dan perijinanimpornya. Selain itutersangka yangnyata-nyata telahmelanggar pasal103 huruf a Un-dang-Undang No-mor 10 Tahun 1995tentang Kepabean-an, dapat diancamhukuman paling la-ma lima tahun pen-jara dan atau dendapaling banyak Rp250 juta.

PETUGAS KPBC SURAKARTA

Tegah 25 KoperBerisi Handphone Ilegal

DITEGAH. Dengan memanfaatkan situasi, sebanyak 25 koper berisi handphone ilegal berusahadimasukan ke Indonesia.

Untuk mengelabui petugas, tersangka membawa 25 koper yangmenyerupai koper milik penumpang lainnya yang umumnyaadalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan datang pada hari libur.

U

MENGHINDARI PAJAK IMPOR. Kebutuhan alat komunikasi yang cukup tinggiakhir-akhir ini, banyak di memanfaatkan orang untuk mencari keuntunganpribadi dengan cara ilegal sehingga terhindar dari pajak impor..... adi

WBC/ZAP

WBC/ZAP

Page 67: Warta Bea Cukai Edisi 380

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

esatnya perkembangan teknologisekarang ini, membuat kitasemakin dimanjakan. Banyak hal

yang dapat kita lakukan dengan hanyamemencet tombol ini dan itu. Internetadalah salah satu dari sekian banyakhasil kemajuan teknologi. Internetmerupakan media komunikasi daninformasi modern. Sekarang Internetbanyak digunakan oleh peroranganmaupun instansi pemerintah atauswasta.

Banyak hal yang dapat kita perolehdari internet, mulai dari mencari banyakinformasi tentang banyak hal sampaimencari teman bisa kita lakukan lewatinternet. Namun apakah kita tahu siapadan bagaimana perjalanan teknologikomputer itu hingga dapat berkembangsejauh ini?

Salah satu dari sekian banyakorang yang sangat berjasa adalah TimBernes Lee yang terpilih menjadipemenang Millennium Technology Prizedari 78 nominator dari 22 negara.Dialah ilmuwan komputer yangmenemukan dan mengembangkanjaringan global maya atau WWW, yangmenjadikan tiga huruf kembar populerdi dunia teknologi informasi (TI). Saatini, jutaan orang menggunakan hasilkaryanya yaitu jaringan komputer dariberbagai belahan dunia yang lebihdikenal dengan istilah World Wide Web(www).

Meskipun untuk menikmati hasilkerjanya kita tidak harus berkenalandulu dengan penciptanya, akan tetapitidak ada salahnya jika kita sedikitbanyak tahu tentang perjalanan Lee(nama panggilan Tim Barnes Lee)sampai menemukan world wide web(www) atau fasilitas pencarian danpemberian informasi yang lebih cepat.

Sejak kecil, Lee sudah diajarkanuntuk berpikir kreatif oleh orang tuanya.Bahkan Lee sering bermain-main

Tim Berners LeePenemu World Wide Web

(WWW)Berkat penemuan Lee inilah,sekarang kita bisa berselancarmencari informasi dengannyaman lewat internet

P

INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI

Page 68: Warta Bea Cukai Edisi 380

67WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

dengan bilangan imajiner dalampikirannya (seperti berapa nilai akardua dari minus 4). Ketika Lee mulaikuliah, dia sudah bisa merakit komputersendiri dari barang-barang elektronikbekas TV. Dia juga mempelajari fisikakarena fisika menggabungkan konsepmatematika dan elektronika. Bagi Leefisika itu sangat menyenangkan.

Kemudian, berawal ketika Lee se-dang bekerja di sebuah kantor pendis-tribusian sistem data ilmiah CERN(Conseil Europeen pour la RechercheNucleaire), di Jenewa, Swiss inimembuat proposal untuk proyek pem-buatan hypertext secara global, padatahun 1989.

Kemudian Oktober 1990 ia memulaiproyeknya dan dua bulan kemudian‘World Wide Web’ sudah bisadijalankan dalam lingkungan CERN.Pada musim panas tahun 1991, wwwresmi digunakan secara luas padajaringan Internet. Sebutan world wideweb (Web = jaring laba-laba) sangattepat untuk menggambarkan strukturdata pada jaringan INTERNET. WWWmemungkinkan penanganan atauakses yang jauh lebih fleksibel pada fileyang dikelola.

Lee juga tercatat sebagai orangpertama yang membuat browser(1991), server dan kunci protokol untukInternet. Meskipun pada waktu itubelum banyak orang yangmenggunakan media www yang telahditemukannya, sampai beberapa tahunkemudian seorang bernama MarcAndressen meluncurkan browser yanglebih popular yaitu Mosaic.

Hasil karya Lee dalam membuatalamat URL, penggunaan HTTP danpengodean HTML terbukti berhasil danmenjadi kemajuan besar dalamperkembangan teknologi web. Karenaitu Tim Berners Lee mendapatkehormatan sebagai salah satu dari100 orang berpengaruh di abad ini versimajalah TIME.

Lulusan terbaik di Fakultas FisikaQueen’s College, Oxford University,

London ini terus berupaya membuatweb tampil maksimal, tetap terbuka,gratis, dan tidak dimiliki siapa pun. Iapun mulai membuat perancangan untukhalaman web, sekaligus mengkoordinirmasukan dari para pengguna diInternet.

Internet sebagai jaringankomputer sedunia, dibentuk dandikembangkan pertama kali olehDepartemen Riset Pertahanan AS.Sementara itu, www merupakanmedia bagi orang untuk dapatberbagi dokumen, gambar, film,musik dan informasi, serta menjualbarang dan jasa. Itulah mengapainternet dan www sangatberhubungan.

Dalam pidatonya pada konferensitahunan ke-13 International World WideWeb di New York, Berners-Leemenekankan prinsip. “Web adalahmasalah universalitas. Ia takbergantung pada hardware yangdigunakan, sistem operasi, software

aplikasi yangdipakai, ataupunjaringan yangAnda gunakan,dan lima belastahun ke muka,sistem terbuka iniharus dipeliharaagar menjadipijakan kaumpenemu,” kataBerners Lee.

Tim Berners-Lee memangbersahaja. Bukanhanya tak maumematenkantemuannya, yangbisa membuatnyamenjadi jutawan,seperti Jeff Bezos

(Amazon.com), Jerry Yang (Yahoo!),Pierre Omidyar (eBay), dan yang lain.Pria ini juga tak tertarik bergabungdengan perusahaan raksasa.

Lee kelahiran London, 8 Juni1955 ini pernah bekerja di beberapaperusahaan swasta Inggris. Mulaidari pabrik peranti telekomunikasiPlessey Telecommunications, laluD.G. Nash Ltd, hingga John Poole’sImage Computer Systems Ltd. Barupada 1984 ia bergabung denganCERN di Jenewa, tempat iakemudian mengembangkan danmenemukan www.

Namun kini Lee lebih memilih untukbergabung dengan organisasi nirlabaWorld Wide Web Consortium yangdidirikannya pada 1994 berkantor diMassachussets Institute of Technology,Boston. Konsorsium ini mengkoordinirperkembangan web di seluruh dunia..Lee memutuskan tetap menjadiseorang peneliti untuk merealisasikanpotensi web secara maksimal, danmemastikan kestabilannya di tengaharus perubahan dan tranformasipenggunaannya yang berjalan secararevolusioner.

Karena itu, pantaslah jika Leemendapatkan berbagai penghargaandiantaranya, Millennium TechnologyPrize di Helsinki, Finlandia denganhadiah yang diberikan luar biasa besar: 1 juta euro (sekitar Rp 11 milyar).Meskipun begitu, Lee tetap merendahdan mengatakan bahwa banyak orangterlibat dalam pengembangan Web.“Saya hanya mengumpulkan (gagasan)dan mengemasnya”.

Ia juga mendapat penghargaanakademis dari delapan perguruantinggi, serta menjadi anggotakehormatan lima asosiasi bergengsidunia. Ia pun mendapat gelarkebangsawanan, Sir.

BANYAK HAL yang dapat kita peroleh dari internet, mulai dari mencari banyak informasi tentang banyakhal sampai mencari teman bisa kita lakukan lewat internet.

KS. Adhiguno, DIKC

Page 69: Warta Bea Cukai Edisi 380

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

nak saya laki-laki (7) masihmemiliki kebiasaanmengompol. Setiap bangun

tidur entah itu tidur siang atau tidurmalam bangunnya selalumengompol. Yang ingin sayatanyakan, apa langkah-langkah atausaran yang benar untuk mengatasianak kencing saat tertidur. Apakahada makanan pemicu hingga anakmengompol ? Apakah ini bisadisembuhkan ?

WANDA – Bandung

Jawab :Ibu Wanda di Bandung,

sebenarnya Perubahan Kebiasaanmengompol sudah ada di majalahkesayangan kita ini Warta Bea CukaiEdisi 367 Juni 2005halaman 58.

Tetapi karena adabeberapa pertanyaanibu Winda yang belumterjawab di edisitersebut sekarang kamibahas kembali.Umumnya mengompolyang dalam istilahkedokterannya EN-URESIS merupakankebiasaan yang kurangmenyenangkan bagipara orangtua itu lebihbanyak dijumpai padaanak laki-laki daripadaanak perempuan.Kemungkinan karenafactor aktifitasnya lebihbanyak anak laki-laki.

Dari hasil penelitian,kebiasaan mengompolberhenti pada sianghari pada umur 1 ½ - 2tahun, dan pada umur 2½ - 3 tahun berhentimengompol padamalam hari. Diusia anakibu 7 tahun ini selalumasih mengompolsetiap bangun tidurentah itu tidur siangatau tidur malam, makaperlu dilakukantindakan antara lain :1. Kita sebagai orang

tua (ayah danibunya) apakah adahubungan yang tidakbaik ? Apakah selaluada komunikasi

dengan si anak dari ayahnya danibunya ?

2. Dalam hal ini emosi si anak selaluharus diperhatikan yaitu denganibu bersikap tenang, janganmemarahi atau menghukum anakkarena anak itu tidak sengajaberbuat demikian.

3. Mengompol itu umumnya akanmenghitung sendiri jadi bisadisembuhkan.

Untuk penyebabnya selain faktoremosional terdapat pula faktororganik yang merupakan suatupenyakit.

Faktor emosional dapat berupa :1. Ekspresi daripada perubahan si

DIASUH OLEH PARA DOKTERDI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

RUANG KESEHATAN

anak akibat terlalu cepat dilatihdalam toilet training yang terlalukeras dan dini (waktu anak masihkecil).

2. Latihan yang kurang adekwatyaitu tidak secara rutin dilatih.

3. Overproteksi ibu karenaanggapan masih terlalu kecil atauterlalu lemah untuk dilatih.

4. Paling penting adalah anak ibusedang berusaha mencariperhatian orang tua (terutamaibunya) karena ibu lebih memberiperhatian pada adiknya atau anakbaru memperoleh adik lagi.

Dari faktor organik yangmerupakan suatu penyakit yaituDIABETES INSIPIDUS dimana

penyakit ini ditandaidengan sering kencing(poliuria) sehingga anakselalu mengompol bilatidur, juga disertaikeinginan untuk minumterus (palidipsia).Tanda-tanda lain daripenyakit ini adalah anaklekas marah, sangatletih, dan terdapatkeadaan gizi yangkurang baik sepertikegemukan (obesitas)atau sangat kurus(cachexia).

Kebiasaan anakmengompol bukan darifaktor makanan sebagaipemicunya,kemungkinan faktorminuman yangberlebihan diwaktubermain di sekolah ataudengan teman-temannya di rumahkarena aktifitas anakyang banyakmengeluarkan keringatseperti bermain bola.

Dan tidak kalahpentingnya untuk selaludiingatkan kebersihandini sebelum naik ke-tempat tidur dengan kekamar mandi untuk bu-ang air kecil dan men-cuci anggota badannyaserta pakaian tidur yangtidak terlalu tipis se-hingga anak tidak kedi-nginan waktu tidur.

KEBIASAAN ANAK

MengompolA

FOTO : ISTIMEWA

Page 70: Warta Bea Cukai Edisi 380

69WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

Sudah banyak orang yang menjadi korbandari kejahatan melalui Hand Phone (HP)saat ini. Bahkan tidak tanggung-tanggung, kerugian yang dialami korbanpun bukan saja materi, tetapi banyakjuga nyawa yang melayang akibatkejahatan yang dilakukan melalui HP

D

“NYARIS”i era yang serba canggih dan moderen ini,Telepon Genggam atau Telepon Seluler atauHand Phone (HP) sudah merupakan suatu

kebutuhan. Bukan merupakan barang mewah atauLux, sehingga hampir setiap kalangan terutama diKota-kota besar memiliki HP minimal ada satu unitHP dalam satu rumah tangga, dan bahkan ada jugayang setiap anggota keluarganya, masing-masing me-miliki satu unit. Sepertinya kita sudah sangatketergantungan kepada si barang kecil nan unik ini,kita bisa lihat bagaimana bila HP kita tertinggal dirumah di saat kita berangkat kerja, kita akan kepikiranterus dan berusaha untuk mengambil kembali HPtersebut, beda halnya bila dompet kita yangtertinggal mungkin kita tidak terlalu resah.

Sedemikian canggihnya barang tersebut,sehingga ia sangat membantu kita dalam berbagai halterutama dalam berkomunikasi. Namun apa yang terjadi bilakecanggihan alat itu digunakan oleh orang yang tidak memiliki hati, untukmelakukan Penipuan atau Ancaman dan bahkan Pengeboman.

Pada kesempatan ini Saya hanya menceritakan mengenai Penipuanmelalui HP yang dilakukan oleh orang yang ingin mencari kayalewat jalan pintas, yang mana Keluarga Saya sendiri pernah menjadi target parapenipu tersebut. Mungkin bagi sebagian pembaca cerita ini adalahmerupakan cerita yang sudah basi, akan tetapi mungkin juga ada yangbelum tahu sama sekali. Hal ini dapat saya ketahui ketika sayamenceritakan kejadian yang menimpa kami kepada teman-teman dan keluargayang lain, ternyata sebagian besar masih banyak yang merasa ngeri dantercengang karena ketidaktahuan tentang modus tersebut. Dasar itulah sayamenulis kisah ini agar bagi pihak yang belum tahu menjadi hati-hatisupaya tidak menjadi korban.

Pada tanggal 26 Desember 2005 lalu sekitar pukul 14 WIB, istri Sayamenerima telepon di rumah (telpon rumah bukan HP) oleh seseorangyang mengaku sebagai perawat di bagian Instalasi Gawat Darurat(IGD) RSCM, yang mengabarkan bahwa saya telah tertabrak mobil TangkiPertamina dengan keadaan luka parah, kedua kaki patah danpendarahan di otak. Secara sepontan istri saya menangis histerisdan sangat panik mendengar berita tersebut, saya memilikiadik ipar yang tinggal serumah dengan saya yang secara kebetulantidak pergi kuliah, mendengar percakapan istri saya yangmencurigakan secara sepontan adik Saya menghubungi ke HP Sayadengan menggunakan HP-nya.

Adik saya menceritakan apa yang sedang terjadi, dengan tenangsaya mengabarkan bahwa saya berada di kantor sedang bekerjaseperti biasanya dan tidak terjadi apa-apa, dan Saya katakan kepadaadik saya bahwa itu penipuan dan pasti sebentar lagiakan ada yang menelepon ke saya. Ternyata dugaan saya benar,

69WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

PANCARONA

Page 71: Warta Bea Cukai Edisi 380

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

PANCARONA

hanya selisih beberapa detik pembica-raan saya terputus dengan adik saya,tiba-tiba ada yang menelepon yangmengaku dari bagian Narkoba PoldaMetro Jaya yang berbicara tegas bakseorang Polisi. Ia menjelaskan kepadasaya, bahwa nomor HP saya telahdigandakan orang lain yang digunakansebagai komunikasi untuk melakukantransaksi Narkoba, sehingga iamenganjurkan agar menon-aktifkan HPsaya selama 2 jam. Dengan tenangsaya menjawab dan berpura-purameng-iyakan seluruh perintahnya, danbahkan sedikit berdiplomasi untuk lebihmemastikan bahwa hal tersebutmerupakan penipuan.

Setelah pembicaraan kami putus,saya mencoba menghubungi ke nomortelpon rumah saya, ternyata hanyaterdengar nada sibuk. Akhirnya sayamengontak ke HP ipar saya dan menu-rut dia bahwa orang tersebut masihterus berbicara dengan istri saya.Memang sepertinya terjadi sedikit keko-nyolan, istri saya tidak percaya kepadaadiknya bahwa adiknya telah bicaradengan saya, sehingga istri dan pelakutersebut terus berkomunikasi.

Setelah saya memutuspembicaraan, tidak lama kemudianorang yang mengaku dari Kepolisiantadi menelepon saya kembali. Dankarena saya langsung menerimateleponnya, secara spontan diamarah dan memaki saya, karenamengangap saya bandel yang telahmengabaikan perintahnya danmengancam juga akan menangkapsaya, karena tidak mau membantutugas Kepolisian dalampemberantasan Narkoba. Emosi dankekesalan saya juga sudah tidaktertahan, namun tetap dengan sikaptenang saya mencandai orangtersebut. Dengan mengatakan bahwanomor HP Saya bukan telahdigandakan oleh orang lain, akantetapi memang saya sendiri pelakujual-beli Narkoba, sepontan iaberkata.”Saya akan tangkap Saudara!!!”, dengan tenang saya jawab.”Silahkan Pak, saya gak takut karenaabang saya yang bernama BrigjenRajiman juga tugas di Polda MetroJaya dan bahkan saya melakukanjual beli narkoba dengan orang-orangdari Polda, paling-paling kaloditangkap entar keluar lagi”, denganberang dan emosi ia memaki sayadengan mengatakan berulangkali“Anda manusia atau babi” sayajawab “tauk deh” seketika itu jugaorang tersebut memutuspembicaraan kami.

Setelah itu, saya coba telpon kenomor rumah ternyata bisa masuk danberkomunikasi dengan istri saya.Ternyata orang yang menelepon ke istriSaya juga baru memutuspembicaraannya karena merasa targettidak berhasil. Istri saya tetap tidak

percaya kalau yang sedang bicaraadalah suaminya sendiri dan untukmeyakinkannya, saya juga menyuruh 2orang teman sekantor yang dikenal istrisaya untuk berbicara, tetap saja ia tidakpercaya dan tetap menyuruh sayasegera pulang. Antara percaya dantidak, sempat saya menduga jangan-jangan terkena hipnotis, akhirnya sayapun segera pulang kerumah yangkebetulan rumah kami tidak jauh darikantor.

Sesampainya saya dirumah, istrisaya menceritakan semua pembicaraanmereka, yang intinya orang tersebutmenyuruh istri saya untuk mentransferuang sebesar 32 Juta melalui BCAuntuk membeli Pen penyangga tulanguntuk kedua kaki yang patah, membelidarah dan peralatan lainnya yang manaharus segera ditransfer tidak bolehlebih dari 20 menit, karena bila lewat 20menit maka sang suami tidak akantertolong.

Istri saya juga bercerita, bahwapembicaraan mereka sempat putusbeberapa kali, kesempatan itu ia

pakai untuk menelpon ke saya,dengan yakin bahwa ia telahmenekan nomor untuk menghubungike HP saya. Akan tetapi yang terjadibukan tersambung ke HP saya,melainkan tersambung ke nomororang yang mengaku dokter RSCMitu. Dengan santai dokter gadungantersebut menjawab “ada apa bu ?”“tolong dengan suami saya pak”, kataistri saya, dengan tenang orangtersebut berkata “bu, saya kan udahbilang, suami ibu tidak sadarkan diri,ini HP suami ibu saya yang pegang,jadi ibu gak usah mengganggukonsentrasi kami, kami sedangmenyelamatkan suami ibu, atau ibuberbicara aja dengan Polantas yangmengantarkan korban ke sini.” Dan siPolantas-pun berbicara dengan nadategas.“Ibu jangan mengganggu kerjapara medis disini, yang penting ibuturuti saja perintah dokter tadi untuksegera mentransfer uang tersebutuntuk membeli peralatan yangdibutuhkan”, istri saya hanyamenangis dan menangis lagi danpembicaraan pun putus.

Dari cerita istri saya, berarti adabeberapa kali pembicaraan merekaputus. Yang jadi pertanyaan, kenapasaya tidak bisa menelpon ke nomorrumah ? Dan kenapa istri sayamenelpon ke HP saya namuntersambung ke orang tersebut ?Saya menduga jangan-janganmereka bekerjasama dengan pihakTelkom, atau menggunakan alat yangcanggih sehingga bisa mengganggu/menyadap telpon rumah kami. Tetapiakhirnya saya pun menyadari, bahwahanya trik-trik sederhana yangmereka gunakan. Saya baru ingatbila kita menelpon seseorang kenomor telpon rumah, walupun orangyang kita telepon tersebut telahmenutup telponnya akan tetapi bilakita tidak memutus hubungan kenomor tersebut, maka telpon orangtersebut tidak akan dapat digunakanbaik menerima atau meneleponkeluar. Sehingga bila seandainyaorang yang kita telpon tadi inginmenelepon orang lain pasti akantersambung ke kita. Dengan trikseperti itu istri saya pun telahterkecoh seolah-olah ia telahberbicara ke HP saya, padahal masihtersambung ke dokter gadungan tadi.

TIPS-TIPSDari pengalaman di atas, saya

berharap agar Bapak dan Ibupegawai DJBC dan keluarganya, bilamendapat kabar seperti di atas, Sayasarankan JANGAN PANIK. Terutamaorang yang di telpon ke rumah,usahakan menghubungi orang yangdikabarkan mendapat kecelakaan/musibah tersebut melalui nomortelpon yang lain misalnya melalui HPyang ada di rumah bila ada, ataumemakai telepon tetangga ataugunakan telepon umum/Wartel. Bilatidak bisa juga menghubungi orangyang dianggap sebagai korban tadi,ambil tindakan yang lebih positif yaitukunjungi kerumah sakit yangdimaksud atau kirim orang ke tempatbekerja orang/keluarga kita yangdianggap menjadi korban tersebut.

Kepada kita yang di telpon ke HP,jika menerima kabar seperti yangsaya terima di atas tadi, janganpernah takut dan panik atas ancamanyang berbau kriminal, walaupun iamengaku dari Kepolisian atauinstansi lain. Karena tidak adapenyelidikan seperti cerita Polisi diatas tadi, jangan pernah mengikutiperintahnya, dan yakinkan bahwaanda sedang dalam lingkaranpenipuan dan segera telepon kerumah, bila tidak bisa dihubungi,telepon ke nomor HP yang adadirumah, bila tidak ada telepon ketetanga atau langsung pulang/kirimorang ke rumah. Dan bila di rumahkita sendiri tidak ada kejadian apa-apa, hubungi orang-orang yang dekat

JANGAN PERNAHTAKUT DAN PANIKATAS ANCAMAN YANGBERBAU KRIMINAL,WALAUPUN IA MENG-AKU DARI KEPOLISIANATAU INSTANSI LAIN

Page 72: Warta Bea Cukai Edisi 380

71WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

dengan kita, misalnya: orangtua,saudara kandung atau orang yangkita sayangi, mungkin mereka seba-gai targetnya.

Selain modus penipuan di atas,masih banyak modus-modus penipuanlain dengan memanfaatkan HP (baik ditelepon langsung atau melalui pesansingkat/SMS), antara lain :1. Penipuan yang mengabarkan kita

telah mendapatkan hadiah atassesuatu hal, kalau kitamenghubungi nomor tersebutbiasanya mereka akanmengarahkan kita menuju mesinATM. Dan akhirnya memandu kitaagar kita dapat mentransfersejumlah uang ke nomorrekeningnya, dengan berpura-puramemerintahkan kita memasukkannomor akses dari mereka, biasanyanomor akses yang diperintahkannyasebanyak 2 kali, padahal nomorakses yang dimaksud adalah nomorrekening si penipu tersebut danjumlah uang yang akan diambil darirekening kita. (Modus ini sudahkuno, karena gampang di ketahuidari mesin ATM tersebut yang manajelas tertulis di monitornya nomorapa yang akan kita masukkan).* Tips : abaikan berita tersebut,

gunakan akal sehatAnda, jaman susahseperti sekarang tidakada orang bagi-bagiduit segampang itu.

2. Penipuan yang juga mengabarkankita mendapat hadiah atassesuatu hal (hadiahnya berbentukbarang, biasanya mobil/motor),yang mana biasanya mereka me-libatkan beberapa nomor teleponinstansi pemerintah (biasanyakantor Pajak) atau perusahaanyang bonafid untuk lebih meyakin-kan calon korban, akan tetapisebelumya ia telah mengetahuibahwa nomor tersebut biasanyatidak dapat dihubungi sehinggamau tidak mau kita terpaksamenghubungi nomor HP-nya.Maksud mereka melibatkan kan-tor Pajak adalah untukmeyakinkan kita bahwa kita harusmembayar sejumlah pajak atashadiah yang kita dapat, yangmana jika ia lihai akhirnya kitaakan mentransfer uang kerekeningnya. Bila kita telah masukkeperangkapnya, biasanya iatidak langsung puas dengan uangpajak yang telah kita kirim, iaakan meminta lagi untuk ongkoskirim hadiah yang dimaksud. (Mo-dus ini masih sering digunakan).* Tips : sama seperti di atas.

3. Penipuan yang juga mengabarkankita mendapat hadiah, atas suatuundian berhadiah atau kuis yangmemang pernah kita ikuti. Namakita biasanya mereka dapatkan

dari tempat pembuangan sampah,dimana kupon-kupon yang tidakberuntung dibuang disana ataubermain dengan oknumpenyelenggara undian/kuistersebut (hadiahnya berbentukbarang, biasanya mobil/motor).Penipu tersebut akanmenghubungi kita dalam waktubeberapa bulan, setelah undianberhadiah / kuis tersebutdiumumkan, trik mereka biasanyaakan mengabarkan kita dengankalimat “kenapa hadiahnya tidakdiambil sampai saat ini ?”, Modusinipun biasanya melibatkan nomortelepon instansi tertentu(biasanya Depsos) dan jugaperusahaan yangmenyelenggarakan undian/kuistersebut. Dalam hal ini merekaakan membuat suatu skenerio,yang mana hadiah yang kitadapatkan tersebut telahdilimpahkan ke Depsos, dengankemahiran mereka bercerita,mereka akan menyarankan kita

untuk berkolusi dengan orangDepsos agar hadiah tersebuttidak diambil alih oleh Depsos.Dengan demikian, orang tersebutakan meminta sejumlah uanguntuk menyuap orang Depsostersebut, dan tentunya juga ditambah dengan pajak dan ongkoskirim hadiah tersebut yangtentunya ia akan meminta dengancara seperti nomor 2 di atas (tidaksekaligus). (Modus ini juga masihsering dipakai).* Tips : kalau yakin bahwa

pengumumannya telahAnda lihat dandidalamnya tidak terdapatnama Anda, abaikan sajaberita tersebut, kalaumasih penasaran,hubungi perusahaanpenyelenggra, tanyakanke 108 Telkom Info untukmendapatkan nomorperusahaan tersebut danjangan pernahmenghubungi nomor yangdianjurkan si pelaku.

4. Penipuan dengan cara meminjamHP kita (tipuan yang bersifatgambling). Biasanya pelakunyadengan cara yang sangatmemelas atau membuat rautwajahnya sedih, yang seolah-olahbenar-benar butuh pertolongan(biasanya aksi mereka di pusatperbelanjaan / Mall atau dikampus-kampus). Pelaku akanmeminjam HP kita untuk mengirimSMS yang isinya memintabantuan, contoh: “Tolong saya,orang tua saya sedang sakitkeras, saya butuh bantuan,pinjaman juga boleh kirim kenomor Rek.000000000 atas namateman ku, kebetulan ATMkupatah.” Setelah itu pelakumengirim keseluruh nomortelepon yang ada di HP kita.Dengan pelaku menggunakannomor HP kita, otomatis orang-orang yang menerima SMS tadiakan mengira bahwa orangtuakita yang sedang sakit, mungkindengan spontan teman, keluargaatau rekanan kita yang nomornyaada di HP kita akan mentransfersejumlah uang kenomor rekeningtersebut.* Tips : bila Anda memang betul-

betul merasa iba terhadaporang tersebut, mintakanagar Anda sendiri yangmengirimkan SMS-nya,kalo tidak iba cuekin saja.Namun bila kita yangmendapat SMS seperti itu,usahakan untukmengkonfirmasikannyakembali kebenaran kabartersebut, bila kabar itutidak benar segeraanjurkan teman atausaudara kita yangmengirim berita tersebutuntuk memeriksa OutboxSMS-nya, dan mengirimberita tentang penipuantersebut.

Modus penipuan di atas mungkinhanya segelintir, mungkin masihbanyak modus-modus lain. Mudah-mudahan sampai saat ini danseterusnya dari semua modus di atas,saya pribadi belum pernah terkenaperangkapnya Yang Kuasa masihmelindungi saya dan keluarga. Mudah-mudahan demikian juga dengan Bapakdan Ibu sekalian, jangan sampai masukdalam perangkapnya.

Demikian sedikit pengalaman darisaya, semoga bermanfaat danjangan lupa kabarkan pada keluargakita. Jaman sekarang banyak orangyang mencari keuntungan denganmelakukan penipuan, tergantungsiapa yang mau jadi korbannya?Saya TIDAK !

Benny Syahputra Ginting, Pegawai PadaDirektorat Cukai

GUNAKAN AKALSEHAT ANDA, JAMANSUSAH SEPERTISEKARANG TIDAKADA ORANG BAGI-BAGI DUITSEGAMPANG ITU

Page 73: Warta Bea Cukai Edisi 380

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

PenelusuranPulau RondoSetelah merasakan hari-hari yang melelahkan di kantor dengan menyelesaikan laporan tahunanseperti lakip dan rencana kerja tahun 2006, kami berencana melakukan refreshing untukmenyegarkan pikiran dan tenaga, dan pilihan jatuh pada Pulau Rondo.

ndonesia memiliki ribuan pulau yangterbentang dari Pulau Rondo (wilayahpaling barat Indonesia, lebih barat

dari pada Pulau Sabang) hingga PulauPapua (wilayah paling timur).

Menurut data pusat survei danpemetaan TNI, jumlah pulau Indonesiaadalah 17.508 buah, yang direvisi olehLembaga Penerbangan dan AntariksaNasional (LAPAN) berdasarkanpenelitian dari pengamatan via satelitpada tahun 2002 bahwa jumlah pulauIndonesia berjumlah 18.306 buah, danbaru 5.707 pulau yang memiliki nama.

Dari catatan Departemen Kelautandan Perikanan, dari ribuan pulau itutercatat 92 pulau yang kondisinyarawan tenggelam atau diambil negaralain, termasuk 12 pulau terluar Indone-sia yaitu P. Rondo berbatasan denganIndia dan Thailand, P. Sekatungberbatasan dengan Vietnam, P. Nipaberbatasan dengan Singapura, P.Berhala berbatasan dengan Malaysia,P. Marore, P. Mianggas dan P. Marampitberbatasan dengan Filipina, P. Batekberbatasan dengan Timor Leste, P.Dana berbatasan dengan Australia, P.Fani dan P. Fanildo dan P. Biras (di atas

Sorong, Papua) berbatasan dengan P.Palau.

GEOGRAFIS PULAU RONDOPulau Rondo secara teritorial masuk

wilayah Kelurahan Ujung Ba’u,Kecamatan Sukakarya, KabupatenSabang, Nanggroe Aceh Darussalam.Jarak dari Kota Sabang ke Pulau Rondosekitar 15,6 kilometer (18 mil). Luas pulau3 kilometer persegi, merupakan salah satupulau kecil di Sabang, selain Pulau Weh,Pulau Klah, Pulau Rubiah, Pulau Seulako.

Pulau Rondo merupakan pulau yangdi sebelah utara berhadapan langsungdengan laut Malaka (paling dekat adalahPulau Pukhet, Thailand sekitar 10 jamperjalanan dengan kapal laut), sebelahbarat adalah Pulau Nikobar, India, sebelahselatan adalah Lautan Hindia (Indonesia),sebelah timur adalah Pulau Sabang.

Dalam pelajaran geografi Indonesia,Pulau Rondo mungkin terdengar asing ditelinga. Bahkan mungkin banyak orangyang baru tahu adanya pulau tersebut.Pulau Rondo memang tak muncul di petayang dikeluarkan oleh pemerintahIndonesia. Pulau terluar di Indonesiabagian barat tersebut yang berbatasan

dengan India dan Thailand itu benar-benarcuma jadi noktah yang tak diperhitungkan.

Menurut cerita Bp. Sutomo, mertuaSdr. Asril (pegawai KPBC Sabang),penduduk asli Pulau Sabang yang pernahbekerja selama 16 tahun sebagai pegawainavigasi P. Rondo, dari dulu nama pulautersebut bernama P. Rondo, tidak jelassiapa yang pertama kali mengenalkankata “rondo”. Rondo itu istilah Jawa,artinya janda. Mungkin karena pulau ituterletak sendirian disana atau tak terurus.Memang ada yang menyebutnya PulauTempurung karena bila dilihat secarasepintas, pulau tersebut berbentuksetengah lingkaran laiknya separuhtempurung kelapa tertelungkup.

Pulau Rondo merupakan salah satupulau yang dipergunakan sebagai tandanavigasi bagi kapal yang berlayar dengansatu mercu suar setinggi 20 meter. Dalamrangka lebih membantu kapal maka padatahun 1984 dibuatkan menara mercu suarbaru yang lebih tinggi (40 meter) dengandaya lampu mencapai 30 mil (dari pulauSabang bisa kelihatan sorotan lampunya),penjaga sebanyak 5 orang dari petugasnavigasi yang bertugas menyalakan/me-matikan dan mengisi bahan bakar mesin

I

DOK. PRIBADI

SELAK

Page 74: Warta Bea Cukai Edisi 380

73WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

diesel lampu suar, disamping menara di-buatkan empat rumah untuk tempattinggal dan tanaman buah-buahan sertasetiap 3 bulan dilakukan pergantianpetugas jaga.

Di Pulau Rondo belum pernah ditem-pati orang kecuali petugas navigasi,bahkan sejak tanggal 9 Mei 2001 (mulaidiberlakukan Darurat Militer) menara mer-cu suar tidak dijaga lagi karena semuapetugas diperintahkan untuk meninggal-kan Pulau Rondo. Hingga saat ini tidakpernah ada manusia yang tinggal disana.

Namun demikian mengingat keguna-an menara suarsangat pentingbagi kapal yangberlayarmaka lampusuar digantidenganlampu solarsel (tenagamatahari) tetapikekuatannyahanya sampai 7mil saja.

Pulau Rondodengan ketinggianPuncak 153 meter dplmempunyai hutanyang masih‘perawan’ denganpepohonan danburung-burung beranekamacam. Karang-karangbesar beserta kondisi pantai yangberbatu, tidak terdapat dermaga,kondisi ombak yang menerpayang hampir selalu besar danbergelombang, membuat setiap kapaltidak dapat mendarat bahkan perahu kecilpun. Sehingga tak mudah menjejakkankaki ke pulau itu.

Melihat kondisi tersebut, memangcukup sulit untuk ke sana, tetapi apabilaanda mempunyai jiwa berpetualang daningin merasakan “keindahan” PulauRondo secara langsung, maka cara yangdipakai adalah menyewa kapal atauperahu dari pelabuhan Sabang ataupelabuhan Ulee-Lheue Banda Aceh (jaraksama sekitar 18 mil ke P. Rondo). Setelahberlayar dan jarak kurang lebih 150 - 250meter dari garis pantai P. Rondo, kapal/perahu harus berhenti dengan melemparjangkar dan seluruh penumpangdiwajibkan berenang menuju ke pantai P.Rondo. Oleh karena itu dibutuhkan fisikdan mental yang baik serta perbekalanyang cukup.

PERSIAPAN KE PULAU RONDOSetelah memastikan jumlah peserta

yang mau ikut ke Pulau Rondo yaitusebanyak 11 (sebelas) orang pegawaiKPBC Sabang, maka kami memberikanbriefing dan pembagian tugas kepadapeserta yang ikut, Febra dan Sisprianmengkoordinir kegiatan, Doddhi, Slamet,Edy, Izan mempersiapkan makanan danminuman ringan beserta perbekalan/

logistik pendukung. Pegawai yangmerupakan penduduk asli P. Sabang : AdeYance, Irfan, Bambang, Wahyu dan Zakidiberi tugas untuk meminjam tenda, alatpancing, menyiapkan makanan pokok(beras, bumbu, ikan, telor) beserta alatmemasaknya, dan terutama mencarikapal/ perahu yang ‘layak’ menuju P.Rondo (karena tidak sembarang perahumau ke P. Rondo).

Sempat berniat mau pakai kapalpatroli Bea dan Cukai tetapi berdasarkanpenjelasan nakhoda bahwa kapal patrolitidak bisa digunakan karena dinding kapalberbahan fiber glass dan posisi mesinkapal yang diluar, sehingga dalam

melawan ombak lautan lepas sulitdikendalikan (tidak mampu).

MENUJU KE PULAU RONDOAkhirnya pada hari Jumat,

6 Januari 2006 pukul 15.00kami berangkat daripelabuhan Sabang ke

Pulau

Rondodenganmengguna-kan perahukayu bermesin satu(orang Sabangmenamakan Perahu ‘tek-tek’karena pada saat bergerakmesinnya berbunyi tek-tek-tek-tek),dengan kecepatan yang sedang,perahu bergerak perlahan-lahanmeninggalkan Pulau Weh. Selamattinggal Sabang …..

Sungguh awal perjalanan yangmenyenangkan karena kondisi cuacayang bersahabat (padahal dua harisebelumnya hujan terus menerus - musimhujan), angin yang semilir, kondisi rekan-rekan yang sehat dan suka bercandamembuat suasana menjadi riang gembira.

Tak terasa 30 menit telah berlalusampailah kami pada ujung teluk, danmulai disambut dengan angin dangelombang ombak yang agak membesar(1,5 - 2,5 meter), hal ini terjadi karenapertemuan antara Lautan Hindia dan LautMalaka, kondisi ini masih dapat

dikendalikan oleh nakhoda, dan, tiba-tibamesin perahu berhenti sehinggamenimbulkan pertanyaan pada kami adaapa nih…, ternyata, mur kemudi mesinperahu lepas yang menyebabkan kemudiperahu tidak dapat dipergunakan.

Pada saat mesin mati, kami rasakangoyangan perahu terasa cukup keras,membuat suasana yang tadinya ceriamendadak menjadi diam semua, kamimelihat salah satu pemilik perahu (adadua orang) terjun ke air dan berkutatdidalamnya untuk memasang mur (baut)baru untuk dipasang.

Dan Alhamdulillah, akhirnya setelah 5menit terombang-ambing tak tentu arah,mesin perahu dapat dijalankan kembali,15 menit tidak ada hambatan membuatsuasana kembali hangat dengan candaria apalagi ombak juga mengecil menjadi(1 - 1,5 meter) sehingga membuat perahudapat semakin melaju dengan cepat. Saatdi pertengahan jalan kami sempat berte-mu dengan sekumpulan lumba-lumba

yang sedang ‘bermain-main’,dan sete-lah berjalan

selama2,5jam

(pukul18.00),PulauRondosudah terlihatdengan jelas.

Berdasar-kan info, tempatmenginap yangbaik adalah

73WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

DALAM PETA wilayahNAD, Indonesia,tidak tercantum Pulau Rondo.

Page 75: Warta Bea Cukai Edisi 380

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

di gubuk P. Rondo yang disampingnyaTugu Patung Garuda. Ternyata untukmenuju kesana sulit didekati disebabkanombak yang besar, maka diputuskanuntuk mencari tempat yang lain. Setelahberputar mengelingi pulau, pilihan jatuhpada tanah yang ‘datar’ (kondisi berbatudan tidak rata). Terpaksa ini kita pilih,karena tempat tersebut adalah yang‘terbaik’ selain ombak agak kecil dibandingyang lain, perahu dapat melempar jangkarpada jarak sekitar 200 meter, juga kondisidaratan yang agak cekung sehinggamelindungi dari terpaan angin.

MENDARAT DI PULAU RONDOSetelah perahu melempar jangkar dan

tertambat dengan kuat di tengah laut,maka kita siap-siap untuk berenangmenerjang ombak menuju tepi pantaijarak 200 meter. Ada rasa takut juga,mengingat kedalaman air tidak terlihat danmasih berwarna biru muda (menunjukkankedalaman minimal 30 meter), dan ombak

masih bergelombang cukup besar disertaigoyangan perahu ke kiri dan ke kanan.

Ya… dengan keberanian sedikitbonek (bondo nekat) yang ditunjangdengan pelampung yang melekat dibadan, maka kita melompat dari perahuuntuk berenang menuju tepi pantai.Tujuh orang pertama berenang lebihdahulu untuk selanjutnya membentukbarisan (berjejer) membantu perenangberikutnya yang membawa barangbawaan dari perahu seperti 11 tas/ransel kecil, lampu, panci, wajan, beras,telor, ikan, air minum, gelas sebanyak 2kardus, serta air tawar sebanyak satugalon beserta logistik lainnya.

Setelah berjuang berenang dan me-mindahkan barang bawaan ke tepi pantaidan berkat kekompakan untuk salingbantu-membantu dalam menyelesaikanperpindahan barang dari perahu ke pantai,akhirnya semua barang bawaan besertarombongan dapat mendarat di tepi pantai.

Ternyata di tepi pantai, kami sudah

disambut oleh nyamuk-nyamuk penghuniP. Rondo, maka langkah pertama yangdilakukan adalah sebagian pesertamencari kayu untuk membuat api unggun(karena nyamuk takut akan asap).Sebagian yang lainnya merapikan ‘tanah’(banyak batunya daripada tanah berpasir)untuk tempat menginap, mendirikantempat berteduh dari terpal dijadikantenda berbentuk segi empat dengan kiri-kanan dan depan angin berhembus,memasak air dan makanan ‘berat’ (nasiplus ikan, telor dan sambel), dan tentunyatak lupa kami menunaikan sholat untukbermunajab kepada Allah SWT.

MALAM HARI YANG ‘MENDEBARKAN’Setelah menikmati makan malam dan

secangkir kopi panas, kami melewatimalam dengan duduk-duduk santai sambilmenikmati indahnya malam hari di PulauRondo. Apalagi nyamuk sudah mulaiberkurang.

Ternyata nyamuk mulai hilang digantiular laut yang mulai berdatangan (mung-kin ularnya tahu di darat ada makanandan kehangatan dari api unggun). Hampirsetiap 30 menit sampai 1,5 jam, terdapatular yang berwarna kuning dan hitam silihberganti datang mendekat (padahal kamisudah taburkan garam di sekeliling tempatberteduh) baik dari arah lautan maupundari darat. Setiap ada ular datang, kamiletakkan di depannya bara api unggun,sehingga ular balik pergi kembali. Hal initerjadi sampai dengan jam 02.00 pagi, se-hingga kami harus waspada dan berganti-an untuk menjaga jangan sampai ularmasuk ke tempat berteduh.

Mengingat di P. Rondo terkenalbanyak ikan seperti tuna, tenggiri, lemuru,kakap dan kembung, maka empat orangdari kami (penduduk asli Sabang) pergi kelaut untuk mencari ikan dari jam 21.30WIB hingga keesokan pagi harinya.

Di tengah-tengah kewaspadaanmenghadapi ular, sekitar pukul 01.30hujan turun dengan deras membuat kamimerapatkan diri untuk berteduh sambilberjaga-jaga kalau ada ular yang masuk,dan membayangkan bagaimana nasib

TUGU GARUDA yang tampak di belakang tim

PANTAI laut lepas di depan tenda saat sunrise. PERAHU tek-tek yang digunakan oleh tim menuju Pulau Rondo.

DOK. PRIBADI

DOK. PRIBADI DOK. PRIBADI

SELAK

Page 76: Warta Bea Cukai Edisi 380

75WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

empat rekan kami yang sedang mencariikan di tengah laut. Setelah hujan redapada pukul 03.00, ular-ular tidak munculkembali menyebabkan kami dapat tidurnyenyak tanpa meninggalkankewaspadaan.

Tibalah waktu subuh jam 05.20,sebagian kami menggeliat bangun danmenunaikan sholat di keheningan pantaidengan diiringi nyanyian gelombang lautyang sedangkan mengikuti irama Ilahi.

PAGI HARI YANG CERAHAlhamdulillah, pagi hari menyingsing,

langit yang cerah, matahari mulai munculmenghangatkan udara pagi danmenerangi alam di sekitar Pulau Rondo.Rencana kegiatan pada hari ini adalahmelakukan pendakian ke puncak PulauRondo. Sebelum dimulai, kami sarapanpagi dengan Indomie, telur dan secangkirkopi hangat sebagai penutupnya.

Pada pukul 07.45, sebanyak sembilanorang berangkat menuju puncak, sedang-kan dua orang dari kami dan dua orangpemilik perahu dengan suka rela tinggal dibase camp untuk menikmati alam pantaisambil menyiapkan makan siang.

Perjalanan dimulai dengan menyusuripinggir pantai yang berbatu, yang memer-lukan keterampilan tersendiri dalammenghadapi berbagai macam bentuk ba-tuan baik yang kering maupun yang licinterkena pasang air laut dan air hujan tadimalam.

Setelah menempuh perjalanan selama1 jam, sampailah kami pada gubuk P.Rondo yang disampingnya terdapat tugupatung burung garuda dan tiang benderayang telah terpasang bendera merah pu-tih. Sambil beristirahat kami mengabadi-kan momen dengan berfoto ria.

Setelah 10 menit beristirahat,perjalanan dimulai dengan menyelusurijalan setapak dan berliku dengan sudutkemiringan antara 25 - 60 derajat, kiri-kanan pepohonan hutan tropis yangmenjulang tinggi, sinar matahari yangsedikit masuk, kicauan burung yangbersahutan menyapa menambahnikmatnya perjalanan. Dalam perjalanansempat kami ketemu kepiting kelapa(raksasa) yang memamerkancangkangnya dan dua kuburan ‘keramat’ .

Setelah berjalan kurang lebih 2 jampuncak bukit tergapai dengan tandaMenara Mercu Suar, yang disekitarnyaterdapat 4 rumah dengan kondisi tidakterawat, beberapa tanaman seperti jambuair, jambu batu, durian, cengkeh, pisang,sirsak dan pohon buah lainnya.

Selanjutnya mengibarkan benderaBea Cukai yang sengaja kita bawa kepuncak menara. Saat kita naik ke atasmenara, di puncak ada sarang burungelang dan di dalamnya ada anak burungelang. Hal ini dapat dipastikan karena duainduk burung elang sedang terbangmengitari puncak dan mengawasi kami,sehingga bendera kami pasang padaketinggian 3/4 menara.

Setelah beristirahat selama 1 jam,

kami turun kembali dan kurang lebih 2 jamberjalan sampai ke tempat base camptanpa kendala apapun, dan disambut de-ngan bau ikan bakar yang terasamemanggil untuk segera dimakan.

OMBAK YANG ‘MENGGODA’Setelah makan kenyang dan ‘berberes

ria’, pada pukul 15.00 kami berencanakembali ke Sabang. Terlihat ombak mulaitidak bersahabat dengan ketinggiansekitar 1 - 2 meter di tepi pantai, hal inimenyebabkan kami agak kewalahanberenang menuju perahu. Tapi denganniat untuk dapat segera pulang, makadengan bersusah payah berenang, kamidapat naik semua ke perahu.

Mesin perahu mulai dihidupkan tapiombak yang semakin tinggi antara 2-4meter, membuat perahu sulit untukbergerak dengan cepat dan bergoyang kekiri-kanan, atas-bawah, terasa perutseperti dikocok-kocok, hal ini berakibattiga orang mulai mabuk laut.

Satu jam telah berlalu, ombakbukannya mereda tetapi semakin tinggilagi (3-5 meter), membikin kami semakinwaspada dan terasalah bagi kami bahwamanusia hanyalah berusaha dan AllahSWT yang menentukan segalanya.

Disamping berdoa, kami jugaberusaha dengan keras untukmengeluarkan air laut dari perahu, karenasetiap kali ombak datang air masuk kedalam perahu, dan berkat kerjasama yangbaik antara Doddhy, Slamet dan AdeYance yang setiap saat mengeluarkan airdari perahu dengan menggunakan emberkecil, dan terutama pertolongan dari Allahpencipta alam semesta ini, maka perahutidak sempat tenggelam.

Setelah berjuang selama 3 jam, kami

sampai juga di pinggir teluk Sabang,sehingga ombak mulai mengecil 2-4meter. Dan 1 jam berikutnya ombakmengecil menjadi 1-2 meter dansampailah kami ke pelabuhan Sabang.

PENUTUPSungguh pengalaman yang tak terlu-

pakan selama 2 hari 1 malam, dimanakami telah menjejakkan kaki danbermalam di P. Rondo (menurut ceritapenduduk asli P. Sabang, sangat jarangorang yang menginap disana kecualipetugas navigasi), berenang melawanombak sejauh 200 meter pulang-pergi ke/dari tepi pantai, ‘bertemu’ dengan banyak-nya ular, mengarungi laut lepas selamaempat jam dengan ganasnya ombak, danterutama menambah kenyakinan kamiterhadap pertolongan dan kenikmatanyang diberikan Allah SWT.

Dan suatu saat apabila ada keinginankesana, sempat berpikir apakah benderaBea dan Cukai masih berkibar di puncakmenara Mercu Suar di pulau terluarbagian barat perbatasan Indonesia. Bravo,untuk semua pegawai KPBC Sabangyang mengikutinya.

Dan tak lupa kami memberikan tipsbagi siapa saja yang ingin merasakan‘kenikmatan di Pulau Rondo’ yaitu kalaumau pergi ke sana sebaiknya dilakukanpada musim kemarau, kondisi fisik danmental yang bagus, menggunakan ka-pal yang cukup besar, membawa garamyang cukup banyak untuk mengusirular, peralatan camping yang cukuplengkap seperti tenda, senter, sleepingbed, alat memasak yang praktis, dankalau bisa membawa alat menyelamkarena kondisi alam yang benar-benarmasih ‘perawan’.

TIM yang berangkat, berdiri dari kiri ke kanan: Sisprian, Edi, Febra, Dody, Zaki, Bambang. Duduk:Affandi, Anto, Slamet, Wahyu.

DOK. PRIBADI

Febra dan Sisprian

Page 77: Warta Bea Cukai Edisi 380

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

etika WBC berencana melakukanliputan ke Kanwil IX Direktorat Jen-deral Bea dan Cukai (DJBC) Pontia-

nak dan sekitarnya, salah satu narasumber yang dituju untuk dijadikan profiladalah Kepala Kantor Pelayanan Bea danCukai Tipe A Pontianak, Drs PosmanPohan Siahaan. Dengan kerendahan hatiakhirnya ia bersedia menerima perminta-an WBC untuk diwawancarai sebagaitokoh profil. Wawancara pun berlangsungdi ruang kerjanya sesaat setelah kamiselesai makan siang dengannya.

Bisa disimpulkan, ia adalah sosokyang sedikit berbicara dan tidak mudahuntuk memancing dan mengorek ketera-ngan mengenai dirinya. Sempat juga kamimengalami sedikit kesulitan ketika awalmemulai wawancara dengannya. Namunseiring perbincangan berlangsung,suasana wawancara akhirnya berjalanrileks bahkan Pohan, demikian panggilan-nya selalu menyelingi wawancaranyadengan guyonan cerdas yang segar.

Penulis sempat berpikir memaknaikata yang diucapkannya “Hidup ini adalahtanda tanya maka itu tak ingin layu sebe-lum berkembang.” Sebab sempat ia ter-diam sesaat setelah mengucapkankalimat itu. Ketika Pohan menjelaskanmaknanya ternyata kalimat itu merupa-kan prinsip dan falsafah hidup pria kelahir-an Tebing Tinggi, Deli, Sumatera Utara,pada 3 Mei 1953 dalam mengemban tu-gasnya sebagai Kepala Kantor yang diberiamanat untuk memenuhi target penerima-an yang telah ditetapkan pemerintah.

“Kalau saya ditanya, apakah saya op-timis dapat memenuhi target, maka seke-cil apapun kita harus punya optimisme,sekecil apapun kita harus punya harapan,jangan belum apa-apa sudah layu, karenahidup adalah tanda tanya. Makanyajadilah bunga yang mekar. Kalaupunmungkin nasibnya berbeda-beda, sebabbunga itu ada yang mekar separuh, mekarperlahan-lahan dan ada yang cepatmekar, tetapi jangan sampai tidak mekar-

mekar, alias layu. Maka itu, saya optimis,tidak ingin layu sebelum berkembang,meski bisa dibilang terseok-seok, kalaupesimis berarti layu sebelum berkembang” begitu ia memaparkan prinsipnya.

Pohan, lahir, dibesarkan danmenyelesaikan sekolah hingga tamat SMAdi kota kelahirannya yang berjarak kuranglebih 80 km dari Kota Medan. Ia merupa-kan anak pertama dari empat bersaudara,pasangan Calvin Pohan Siahaan yang asliTapanuli Utara (Tarutung) dan ShintaSiregar berasal dari Tapanuli Selatan.

Tamat dari SMA, Pohan kemudian me-rantau ke Jakarta. Setiba di Jakarta kebe-tulan Institut Ilmu Keuangan (IIK) membu-ka pendaftaran. Ia pun tertarik untuk ma-suk ke IIK, maka tak ia sia-siakan untukmengikuti test dan hasilnya ia diterimatepatnya tahun 1972.

Beberapa rekan seangkatan sewaktudi IIK yang coba diingatnya, antara lainMangarapot Siregar, Rudi Kembuan, Han-sen Hutagalung, Bambang Aribasar danNirwansyah. Menceritakan kembali kesan-nya sebagai anak perantauan ketika itu ,Pohan merasa banyak pengalaman iaperoleh, karena bergaul dengan rekan-re-kan dari berbagai suku, di luar kebiasaan-nya dengan karakter yang berbeda-beda.

“Itu untungnya merantau, seperti kataorang, banyak berjalan banyak melihat,kalau diam saja di rumah, ibarat hanyamelihat halaman rumah saja. Sedangkandukanya, yang biasanya dekat denganorang tua, begitu mata kita melek, sudahserba ada di depan mata, tetapi diperantauan jika kita tidak cari ya tidakada, itulah suka duka merantau,” ujarnya.

Ketika kami tanyakan, apakahkesulitan hidup sebagai anak perantauansempat ia rasakan. Lagi-lagi sebuah falsa-fah ia ucapkan. “Bagaimana ya, kalausaya bilang hidup itu adalah tanda tanya,karena kita tidak tahu apa yang akan kitalalui besok, cuma saya punya prinsipTuhan akan selalu memberikan yang ter-baik buat saya, apakah itu ? Menjadi

rahasia. Tuhan. Rahasia Tuhan sayatidak pernah tahu,” demikian falsafahnyamenjalani hidup.

Demikian juga dengan rejeki, menurut-nya rejeki itu bagaikan bayangan, hanyamenempel pada diri kita, tetapi jika kakikita ingin menginjakkan bayangan kepalasulit sekali karena jauh terutama padapagi atau sore hari. Tetapi jika sudah tibasaatnya yaitu tengah hari maka bayanganitu akan datang sendiri dan mudahdiinjak. “Begitu juga rejeki buat saya, nahrejeki seperti bayangan tadi, kalau sudahtiba saatnya rejeki akan datang sendiri.Jadi menurut saya hidup itu adalah tandatanya,maka itu saya tidak ingin layu sebe-lum berkembang” begitu ujarnya kembali.

Kalau menyimak kata-kata yangdisampaikan Pohan, memang ucapannyapenuh dengan falsafah hidup. Ternyata,kepandaiannya berfalsafah tidak lepasdari pergaulannya saat masih kuliah dulu.Kebetulan ia dengan sesama perantauyang merupakan teman kuliahnya tidakada yang berasal dari daerah yang sama.Dalam pergaulan dengan para perantau-an, bertemulah Pohan dengan sosok yangbanyak memberinya bimbingan selamakuliah, terutama membimbing mentalnya.

“Dalam perjalanan hidup waktu ituyang banyak membimbing mental sayaadalah Pak Bambang Prasodjo (sekarangKakanwil II DJBC Tanjung Balai Karimun).Dia adalah kakak kelas saya. Karena PakBambang berasal dari sekolah filsafat, jadibanyak memberi semangat dan falsafah-falsafah hidup buat saya,” kenangnya.

BERKARIR DI BEA DAN CUKAIPohan menyelesaikan kuliah S1-nya

dari IIK tahun 1980. Penempatan perta-manya sebagai pegawai bea cukai keSamarinda sebagai pemeriksa dokumen.Hanya berlangsung sebentar, sebab satutahun setengah bertugas di Samarinda, iadan teman-teman satu angkatannya men-dapat promosi eselon IV. Pohan mendapatjabatan sebagai Kasubag Umum Kantor

Drs. Posman Pohan SiahaanKEPALA KPBC TIPE A PONTIANAK

“KARENA HIDUP INI ADALAH TANDA TANYA,SAYA TIDAK INGIN LAYUSEBELUM BERKEMBANG”Mungkin ungkapan tadi pernah ia sampaikan ketika WBC mewawancarainya pada April 2002 saatmenjadi Kepala KPBC Tipe B Bogor. Dalam profil kali ini, ia tegaskan kembali bahwa dirinya masihkonsisten dengan falsafahnya dalam menjalani hidup dan menjalankan tugasnya sebagai aparaturnegara, yaitu karena hidup ini adalah tanda tanya maka tidak ingin layu sebelum berkembang.

K

PROFIL

Page 78: Warta Bea Cukai Edisi 380

77WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

WBC/RIS

77WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

Page 79: Warta Bea Cukai Edisi 380

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

Inspeksi (sekarang KPBC ) di Banjarma-sin pada September 1982.

Tahun 1986, selanjutnya ditugaskanke Balikpapan sebagai Kasubag TataUsaha dan Kepegawaian Kanwil VIIIDJBC Balikpapan. Kemudian pada Maret1989 sebagai Kasubag PengembanganPegawai Sekretariat Kantor Pusat DJBC diJakarta. Pada Desember 1990 sebagaiKasi Pabean III di KPBC Tanjung Priok I.Kemudian tahun 1995 sebagai KasubagTata Usaha dan Kepegawaian Kanwil IDJBC Medan. Tahun 1998, masih diKanwil I Medan, Pohan mendapat tugassebagai Kasubag Tata Usaha dan RumahTangga Kanwil I Medan.

Tahun 2000, tepatnya awal Agustus,Pohan mendapat promosi eselon III, seba-

gai Kepala KPBC Tanjung Uban. Tugas itudijalaninya satu tahun dan pada 2001 iamenjadi Kepala KPBC Bogor. Hingga ke-mudian tahun 2003 tepatnya pada bulanOktober, Pohan ditugaskan ke Kanwil IXDJBC Pontianak sebagai Kepala BidangKepabeanan dan Cukai. Tugasnya seka-rang sebagai Kepala KPBC Tipe A Pontia-nak, terhitung mulai November 2005.

Menghadapi bermacam karakterpejabat kepala kantor selama ia berpin-dah-pindah tempat tugas telah memberipengalaman dan kesan tersendiri baginya.Seperti ia ceritakan, saat ditugaskan diKanwil Balikpapan. Banyak yang menga-takan bahwa Kepala Kanwil Balikpapansaat itu, alm. Johan Firman terkenalsebagai orang paling killer (galak-red),

namun selama Pohan bertugas di sanamengaku belum pernah kena marahalm.Johan Firman, bahkan ia mengakutermasuk orang yang mendapat perhatian.

“Boleh dibilang saya termasuk orangyang diperhatikan beliau. Segala konsepsurat yang sudah saya paraf selalu lang-sung beliau tanda tangani saja, padahaldia itu terkenal galak Jadi seperti yangsaya katakan tadi, hidup itu tanda tanya,kemana pun pergi saya anggap ituperjalanan perantauan cari pengalamandan banyak jalan. Itu yang membuat sayatidak stres,” kenangnya.

Resep anti stres yang selalu diguna-kan Pohan dalam memimpin anak buah-nya adalah berusaha untuk tidak mem-buat jarak dengan anak buah dan bergauldengan mereka. Menurutnya, jika kita bisamasuk ke seluruh level pergaulan di kan-tor maka yang namanya stres tidak per-nah menghinggapi diri kita, jadi tinggal ba-gaimana menyesuaikan diri. “Masuk kan-dang kerbau mengauk, masuk kandangkambing mengembik, tetapi bukan berartikita jadi plin plan ke sana ikut ke sini ikut,memang kenyataannya kita tidak bisamemotong lurus garis diagonal, makanyakita harus ikuti yang ada,”ujarnya.

Melihat perjalanan karirnya selama diDJBC, bisa dilihat bahwa karir Pohan se-belum menjadi kepala kantor, banyak ber-singgungan dengan masalah kepegawai-an. Untuk hal itu, Pohan punya kesan ter-sendiri. Menurutnya, mengurus masalahkepegawaian kuncinya adalah harusbersikap adil, namun yang sulit adalah adilmenurutnya belum tentu adil bagi oranglain, itulah suka duka yang ia rasakan saatmengurusi masalah kepegawaian. Sebe-narnya buat dirinya itu adalah perasaansuka karena menurut ukurannya sudahadil memindahkan orang, namun dukanyakalau yang dipindahkan mendatanginyadalam kondisi mabuk minuman kerasuntuk protes atas keputusannya.

“Ini tantangannya, bagaimanamengendalikan mereka supaya mengerti.Begitu juga bagi saya sendiri untuk bisamembuat aturan main yang tegas danaturan itu untuk diketahui semuapegawai, makanya secara tegas dan jelassaya buat urutan aturan mainnya dari a,bdan seterusnya, lalu saya tulis di whiteboard, supaya tidak melenceng lagi,”

“Pada mereka saya selalu bilang,bahwa kantor ini bukan saya punya danbukan kita yang punya, kalau ini kantorsaya punya mungkin saya bisa mengatursesuai keinginan mereka. Begitu jugayang saya alami, karena kantor ini bukansaya punya makanya suka-suka orangmau memindahkan saya kemana. Setelahdiberi penjelasan pegawai yang protes tadiakhirnya mau terima dan mengerti. Kalausaya yang punya kantor saya yangngatur, tetapi karena bukan saya yangpunya kantor, saya yang diatur makanyasaya terima,” tambahnya lagi.

Jangan anggap Bea dan Cukai seba-gai milik kita, tetapi anggap kita bagiandari Bea dan Cukai, jadi apapun kondisi-

BERSAMA KELUARGA. Meski sudah dewasa acara jalan bersama orang tua kerap dilakukan.

SAAT MENJADI KEPALA KPBC BOGOR, kantor yang dipimpinnya naik status dari Tipe C menjadi Tipe B.

DOK. PRIBADI

DOK. WBC

PROFIL

Page 80: Warta Bea Cukai Edisi 380

79WARTA BEA CUKAIEDISI 380 JULI 2006

nya harus kita terima dan janganlahmenganggap pekerjaan itu milik kita, tetapikita bagian dari pekerjaan itu, sehinggakita mau diatur bukan kita yang mengatur.

ANAK BUAH JADI TEMAN DAN TEAMKERJA

Sebagai kepala kantor ia tidak hanyaduduk di belakang meja. Pohan secarabertahap akan mendatangi tiap-tiaptempat dimana anak buahnya bertugas.Dari situ akan terjalin komunikasi denganstaf-stafnya. Kiatnya memimpin anak buahadalah bagaimana menjadikan merekasebagai teman dan team kerja. PendapatPohan, terkadang orang menganggapharus bersikap seperti pada orangtuakepada pimpinannya. Namun aturan itutidak berlaku baginya, karena ia lebihsenang dianggap sebagai teman danbegitu juga dirinya yang menganggapteman kepada anak buahnya, sehinggasuasananya lebih rileks.

Gaya bergaul dalam suasana keber-samaan ini akan terus ditanamkan dandipertahankan oleh Pohan. Menurutnya,jika suasana tegang seringkali pesan yangdisampaikan tidak sampai kepada anakbuahnya. Sebaliknya, kalau rileks dalammenyampaikan pesan maka keberhasilandalam menyampaikan pesan ia rasakan.

“Organisasi itu bukan merupakan tuju-an, tetapi organisasi adalah wadah untukmencapai tujuan, maka itu bagaimana kitacoba membimbing dan membina merekasecara tersistem,” ujar Pohan.

Sebagai atasan, dirinya siap meneri-ma masukan dan kritikan. Baginya, kritik-an merupakan pengontrol atas tindakanyang dilakukannya apakah sudah benar

atau salah. Ia mencontohkan, begitu me-nerima kritikan dari anak buahnyabiasanya baru akan mengetahui bahwayang telah ia jalankan ternyata ada yangsalah. Disitulah anak buah beranimengkritik dan berani memberi masukan.Karena itu dianggaplah mereka sebagaiteman sehingga masukkan dari merekabisa diterima. Begitu juga informasi yangia sampaikan kepada anak buah jugamudah diterima mereka.

Pada prinsipnya, Pohan tidak inginmembuat anak buahnyan tertekan dengansebuah aturan. Maka itu kiat agar merekadapat mematuhi peraturan, ia coba tawar-kan kepada anak buahnya. Misalnya adaketentuan satu kode etik yang menentu-kan larangan-larangan yang harus ditaatipegawai. Lantas ia memberikan pilihansecara terbuka kepada mereka, hukumanapa yang kira-kira bisa diterima. Karenahukuman ditentukan bersama dan merekayang minta, maka kalau suatu saatmelanggar aturan tadi dan harusmenjalani sanksi, maka tidak ada yangprotes karena memang sudah ditentukansecara terbuka sebelumnya.

Ternyata ketentuan itu juga berlakudalam mendidik dan membimbing keduaanaknya Tenny Johansen Pohan (27) danDindha Friedman Pohan (25). Maka itutidak heran rasanya kalau hubunganantara Pohan dan istrinya, Sri Redjekidengan kedua anaknya sangat akrab danterbuka. Mereka diberi kesempatan untukmembuat ketentuan mana saja yangboleh dijalankan atau yang dilarang.

Pohan dan Sri Redjeki menikah padatahun 1978. Wanita yang menjadipendamping hidupnya ini adalah mantanpegawai bea cukai. Sri Redjeki memutus-kan berhenti sebagai pegawai bea cukaikarena ingin berkonsentrasi mengasuh,membesarkan dan membimbing keduaanaknya. “Dulunya dia juga pegawai,kami ketemu di kantor pusat, saya berpikir,

sudahlah laki-laki harus tanggung jawabdan menghidupi keluarga, sedangkan istriutamakan ke keluarga. Toh rejeki, Tuhanyang mengatur, makanya anak-anak bisadekat dengan kedua orangtuanya. Karenadi orang batak itu anak adalah kekayaandan kehormatan orang tuanya,” ujarnyasambil tersenyum.

Kadang ada yang mengatakan,sewaktu anak-anak masih kecil susahuntuk ditinggal dengan orang tuanya,sebaliknya setelah dewasa, anak susahdiajak pergi bersama orang tuanya karenasudah memiliki acara masing-masing.Namun itu tidak berlaku bagi keluargaPohan. “Kalau anak saya meski sudahdewasa,tetapi kalau ingin jalan barengmereka berdua pasti anak-anak tidakmenolak, makanya kadang orang laintanya kok bisa ya, mestinya mereka punyaacara sendiri. Jadi anak saya dekatdengan orang tuanya karena terbuka,apakah itu masalah teman atau temandekat mereka,” ujar penggemar beberapacabang olahraga yang salah satunyaadalah bersepeda.

Obsesinya saat ini sebagai kepalakantor adalah berusaha untuk memenuhitarget yang telah diamanatkan kepadanya.Walaupun terseok-seok seperti saat iniyang masih 19,75 persen dan memangkondisi saat ini lebih sulit dibandingkantahun lalu dimana pada tahun lalu terdapatimpor gula dan beras melalui PelabuhanPontianak. Namun ketika WBCmenanyakan apakah dirinya optimis dapatmemenuhi target, dengan gaya tenangdan bersuara datar ia menjawab, ”Sekecilapapun, kita harus punya rasa optimis,sekecil apapun, kita harus punya harapan,jangan belum-belum sudah layu,janganlah kita patah semangat, namunjuga jangan dipaksakan nanti stres atausakit. Mudah-mudahan tugas bisadijalankan dengan baik”, ujar Pohanmengakhiri perbincangan.

SEDANG PATROLI LAUT bersama Kakanwil XIIDJBC Balikpapan di perairan Bontang, 1998.

MENGHABISKAN WAKTU libur dengan bersepeda. Tidak jarang bersama Kakanwil IX DJBCPontianak, Ismartono, mencari rute baru untuk bersepeda.

DOK. PRIBADI

DOK. PRIBADI

ris

Page 81: Warta Bea Cukai Edisi 380

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

Setelah suksesmembidangi duniatarik suara, Shantymencobaperuntungannyadibidang aktingdengan mem-bintangi sebuahfilm layar lebararahan sutradaraNia Dinata. Filmyang berjudul“Berbagi Suami” inimengisahkan ten-tang kisah hidupseorang lelakiyang mem-punyaiis-trilebih dari duaserta kehidupanpara istrinya.Dalam film iniShanty be-rperan seba-gai seorangwanita mudayang relamenikah dengan seorangpria yang telah mempu-nyai istri sebelumnya.

Ketika ditanya alasanShanty terlibat dalam mem-bintangi film tersebutia mengatakan,bahwa ia percayadengan mutu danarahan sutradara NiaDinata yang pernahmencapat piala citrauntuk kategori filmterbaik dalam FestivalFilm Indonesia untuk filmArisan.”Karena yangmenyutradarinya adalahteh Nia (Sapaan akrabNia Dinata.red) makanyasaya menerima tawaranmain di film itu,”ujar Shanty.

Dibidang tarik suara punShanty mempunyai prestasiyang cukup baik dimana iamendapat nominasi dalam aca-ra Anugrah Planet Music sema-cam ajang pemberian penghar-gaan kepada para musisi terbaik di Malaysia. “Merupakan sua-tu penghargaan saya bisa berada di acara tersebut,”tuturnya.

Ketika ditanya mengenai kesan-kesannya ketika harusberhadapan dengan petugas Bea Cukai dibandara ketika ia pulangdari luar negeri, Shanty mengatakan dengan mantap,”Sudah baikdan sudah lebih tegas!,”ujar Shanty.

Shanty Pil Malu. Itu merupakan judul album terbaru RIFyang rencananya akan diluncurkan pada bulan Juli 2006ini. Rencana peluncuran album ini disampaikan vokalis

Andi RIF kepada WBC ketika menunggu giliranpemanggilan pengecekan kesehatan anak pertamanya

di salah satu rumah sakit dibilangan Jakarta Selatan.Ketika ditanya mengapa dipilih judul Pil Malu, Andi

menjawab dengan diplomatis,”Untuk tau itu, tunggu ajatanggal mainnya,”.

Mengenai kegiatan RIF sendiri Andi mengatakanbahwa kini ia bersama dengan grup

bandnya selain mempersiapkanalbum terbaru, mereka juga

mempersiapkan latihan untuktampil di Paris, Perancisdalam rangka undangan

dari Persatuan PelajarIndonesia (PPI) di

Perancis. “Kita bukanhanya tampil

menghibur orangIndonesia disana

tapi juga meng-hibur masyara-

kat Perancisyang mengetahui lagu-lagu kita, itung-itung

Go Internasional, ”ujar Andi kembali.Perjalanan ke luar negeri menurut Andi

tidak terlalu sering dilakukan.Kunjungannnya ke luar negeri dilakukan

jika ada show saja. Mengenaipengalamannya dengan petugas BeaCukai yang ia temui ketika pulang dari

luar negeri, ia mengatakan petugasBea Cukai di bandara sudah sangat

ramah dan terkadangmemperlakukannya secaraistimewa.”Seneng juga sih

diperlakukan istimewa, tapi khanjadi rikuh,”tutur Andi dengan

logat Sunda yang khas.Ia kembali mengatakan

lebih baik tidak usah adaperlakuan istimewa

terhadap dirinya maupunpublic figure lainnya,“Saya lebih nyaman

kalau mengikutisemua prosedur

yang ada dibandara, bukan

hanya dibandara saja

tapi juga ditempat

lain,”Ujarnya.

Andi RifSERINGRIKUH

“UdahTegas!”

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 380 JULI 2006

zap

zap

APA KATA MEREKA

Page 82: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 2006 1

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAINOMOR: P-05 /BC/2006

TENTANGPETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN IMPOR BARANG

KIRIMAN MELALUI PERUSAHAAN JASA TITIPAN

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,Menimbang :a. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelayanan dan pengawasan impor barang kiriman melalui

perusahaan jasa titipan, perlu diatur kembali mengenai ketentuan impor barang kiriman sehinggaadministrasi impor dapat dilakukan dengan tertib dan penerimaan negara dapat terjamin;

b. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan terhadap impor barangkiriman, perlu untuk menerapkan sistem otomasi dalam pelayanan impor barang kiriman;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkanPeraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Impor BarangKiriman Melalui Perusahaan Jasa Titipan;

Mengingat :1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262),sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor3984);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612);

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1995 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3613);

4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 490/KMK.05/1996 tentang Tata Laksana Impor BarangPenumpang, Awak Sarana pengangkut, Pelintas Batas, Kiriman Pos, dan Kiriman Melalui PerusahaanJasa Titipan;

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 585/KMK.05/1996 tentang Penggunaan Jaminan Bank UntukMenjamin Pembayaran Pungutan Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi, Dan Pajak DalamRangka Impor, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 209/KMK.01/1999;

6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 457/KMK.05/1997 tentang Penggunaan Jaminan Tunai UntukMenjamin Pembayaran Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi Dan Pajak Dalam Rangka Impor;

7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 461/KMK.05/1997 tentang Penggunaan Customs Bond SebagaiJaminan Pembayaran Pungutan Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi Dan Pajak DalamRangka Impor sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 208/KMK.01/1999;

8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 441/KMK.05/1999 tentang Penggunaan Jaminan Tertulis UntukMenjamin Pembayaran Pungutan Bea Masuk, Cukai Denda Administrasi Dan Pajak DalamRangka Impor, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 25/KMK.04/2005;

9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 Tentang Tata Laksana Kepabeanan di BidangImpor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor112/KMK.04/2003;

10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 101/KMK.05/1997 tentang Pemberitahuan Pabean sebagaimanatelah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.04/2005;

11. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP- 07/BC/2003 tentang Petunjuk PelaksanaanTatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganPeraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-19/BC/2005;

MEMUTUSKAN :Menetapkan :PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPENYELESAIAN IMPOR BARANG KIRIMAN MELALUI PERUSAHAAN JASA TITIPAN.

Pasal 1Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan :1. Perusahaan Jasa Titipan (PJT) adalah Perusahaan yang menangani layanan kiriman secara ekspres

Page 83: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 20062

atau peka waktu, memiliki ijin penyelenggaraan jasa titipan dari instansi terkait serta mendapatkanpersetujuan untuk melaksanakan kegiatan kepabeanan dari Kepala Kantor Pelayanan.

2. Barang Kiriman adalah barang, tidak termasuk dokumen surat menyurat, yang dikirim oleh pengirimtertentu di luar negeri kepada penerima tertentu di dalam negeri melalui PJT, yang beratnya tidakmelebihi 100 (seratus) kilogram netto untuk setiap House AwB atau House B/L.

3. Penerima Barang Kiriman adalah orang atau badan yang berdomisili di dalam Daerah Pabean yangnamanya tertulis sebagai consignee dalam House AwB atau House B/L.

4. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.5. Kantor Pelayanan adalah Kantor Pelayanan Bea dan Cukai.6. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk dalam jabatan

tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu.

Pasal 2(1) Untuk dapat melakukan kegiatan kepabeanan, PJT harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Kantor

Pelayanan tempat pemenuhan kewajiban pabean.(2) Perusahaan Jasa Titipan mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Pelayanan dengan bentuk

permohonan sesuai Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini, dengan melampirkan:a. Izin Penyelenggaraan Jasa Titipan;b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); danc. Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan.

(3) Kepala Kantor Pelayanan melakukan penelitian dan membuat keputusan tentang persetujuan ataupenolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yang dibuat dengan bentuk sesuaiLampiran II Peraturan Direktur Jenderal ini.

(4) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi:a. aspek pelayanan, antara lain:

1. Ketersediaan Tempat Penimbunan Sementara (TPS);2. Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan, misalnya forklift, timbangan, dan tempat

pemeriksaan fisik.b. aspek pengawasan, antara lain:

1. Pengawasan terhadap pergerakan barang;2. Pembatas ruangan tempat penimbunan barang.

(5) Dalam hal PJT menggunakan TPS yang diusahakan untuk umum, maka ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (4) wajib dipenuhi oleh Pengusaha TPS.

Pasal 3(1) Perusahaan Jasa Titipan wajib menyerahkan jaminan kepada Kepala Kantor Pelayanan.(2) Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan nilainya oleh Kepala Kantor Pelayanan,

dengan memperhatikan jumlah Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) dalam periodepenangguhan pembayaran tertentu atas Barang Kiriman yang diberitahukan oleh PJT.

(3) Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa jaminan tunai, jaminan bank, atau cus-toms bond.

(4) Jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembalikan apabila persetujuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah dicabut, dengan memperhitungkan jumlah Bea Masuk danPDRI yang terutang.

Pasal 4(1) Pemenuhan Kewajiban Pabean atas Barang Kiriman dilakukan oleh PJT untuk dan atas nama Penerima

Barang Kiriman dengan menggunakan Pemberitahuan Impor Barang Tertentu (PIBT), dengan disertaidokumen House AwB atau House B/L.

(2) Pemberitahuan Impor Barang Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan ke KantorPelayanan melalui media elektronik atau secara manual.

(3) Pemberitahuan Impor Barang Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat berdasarkan HouseAwB atau House B/L.

(4) Pemberitahuan Impor Barang Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuat berdasarkanlebih dari satu House AwB atau House B/L (konsolidasi) dengan ketentuan:a. sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) House AwB atau House B/L; danb. nilai masing-masing House AwB atau House B/L tidak melebihi FOB USD 50 (lima puluh dollar

Amerika Serikat).(5) Dalam hal satu Master AwB atau Master B/L terdapat beberapa House AwB atau House B/L dengan

pengirim dan Penerima Barang Kiriman yang sama dan setiap House AwB atau House B/L nilainyatidak melebihi FOB USD 50 (lima puluh dollar Amerika Serikat), PJT wajib memberitahukan dalamsatu PIBT tersendiri untuk House AwB atau House B/L dengan Penerima Barang Kiriman yang sama.

Page 84: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 2006 3

(6) Dalam hal PIBT dibuat berdasarkan lebih dari satu House AwB atau House B/L (konsolidasi)sebagaimana dimaksud pada ayat (4), PJT wajib mencantumkan uraian barang dan Penerima BarangKiriman pada Lembar Lanjutan PIBT.

(7) Pemberitahuan Impor Barang Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat denganmenggunakan modul PIBT, dengan mencantumkan data sekurang-kurangnya:a. Nama Penerima Barang Kiriman;b. Nama pengirim;c. Nomor dan tanggal Master AwB atau Master B/L;d. Nomor dan tanggal House AwB atau House B/L;e. Nomor dan tanggal izin dari instansi teknis terkait, apabila diperlukan;f. Uraian barang secara rinci;g. Klasifikasi dan pembebanan;h. Nilai Pabean; dani. Jumlah Bea Masuk dan PDRI.

(8) Pemberitahuan Impor Barang Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam rangkap 4(empat) dengan peruntukan:a. Lembar kesatu untuk Kantor Pelayanan Bea dan Cukai;b. Lembar kedua untuk PJT;c. Lembar ketiga untuk BPS; dand. Lembar keempat untuk Bank Indonesia.

(9) Pemberitahuan Impor Barang Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang disampaikanmelalui media elektronik, tidak perlu diserahkan hardcopy PIBT-nya ke Kantor Pelayanan.

Pasal 5(1) Terhadap Barang Kiriman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 dilakukan pemeriksaan

pabean.(2) Pemeriksaan pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penelitian dokumen dan

pemeriksaan fisik barang.(3) Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:

a. kelengkapan dokumen dan kebenaran pengisian PIBT;b. nilai pabean;c. klasifikasi dan pembebanan;d. perhitungan Bea Masuk dan PDRI; dane. izin dari instansi teknis terkait, apabila diperlukan.

(4) Pemeriksaan fisik barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara selektif.(5) Pejabat Bea dan Cukai menetapkan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean, serta Bea Masuk dan

PDRI yang wajib dilunasi.(6) Penetapan Pejabat Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) bersifat final.(7) Dalam hal Barang Kiriman dalam satu House AwB atau House B/L terdiri dari beberapa jenis barang,

maka :a. klasifikasi dan pembebanan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan berdasarkan

klasifikasi barang dengan tarif pembebanan Bea Masuk yang tertinggi; danb. nilai pabean adalah total nilai pabean dari keseluruhan Barang Kiriman.

(8) Dalam rangka penetapan nilai pabean sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Pejabat Bea dan Cukaidapat meminta invoice kepada PJT.

(9) Barang Kiriman yang merupakan barang yang diatur tataniaga impornya atau wajib mendapatkanpersetujuan dari instansi teknis terkait, kecuali ditentukan lain, dapat disetujui pengeluarannya setelahpersyaratan-persyaratan tersebut dipenuhi.

(10) Apabila dalam satu PIBT konsolidasi terdapat House AwB atau House B/L yang belum memenuhipersyaratan impor sebagaimana dimaksud pada ayat (9), maka terhadap House AwB atau House B/L lainnya dapat disetujui pengeluarannya.

(11) Pengeluaran Barang Kiriman hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan pengeluaran barangdari Pejabat Bea dan Cukai.

(12) Tata kerja pelayanan dan pengawasan penyelesaian impor Barang Kiriman melalui jaringan PertukaranData Elektronik (PDE) dan secara manual adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III danLampiran IV Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 6(1) Barang Kiriman yang nilainya tidak melebihi FOB USD 50 (lima puluh dollar Amerika Serikat) diberikan

pembebasan Bea Masuk dan PDRI.(2) Dalam hal nilai Barang Kiriman melebihi FOB USD 50 (lima puluh dollar Amerika Serikat) maka atas

kelebihan nilai tersebut dikenakan Bea Masuk dan PDRI.

Page 85: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 20064

(3) Pelaksanaan pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 impor dilakukan sesuai ketentuandi bidang perpajakan :a. dalam hal Penerima Barang Kiriman memiliki Angka Pengenal Impor (API), dikenakan pungutan

PPh sebesar 2,5% dari nilai impor;b. dalam hal Penerima Barang Kiriman tidak memiliki API, dikenakan pungutan PPh sebesar 7,5%

dari nilai impor.

Pasal 7(1) Pelunasan Bea Masuk dan PDRI yang terutang wajib dilakukan oleh PJT paling lama 3 (tiga) hari

kerja setelah diterbitkannya SPPB.(2) Pelunasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui bank devisa persepsi untuk setiap

PIBT yang diajukan.(3) Dalam hal tidak terdapat bank devisa persepsi, pelunasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dilakukan di Kantor Pelayanan.

Pasal 8Dalam hal PJT tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), maka:a. Jaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dicairkan untuk membayar Bea Masuk dan

PDRI yang terutang; danb. Perusahaan Jasa Titipan bersangkutan dikenai sanksi administrasi berupa denda sesuai ketentuan

Undang-Undang tentang Kepabeanan.

Pasal 9Kepala Kantor Pelayanan mencabut persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)apabila PJT:a. tidak melakukan kegiatan kepabeanan selama enam bulan berturut-turut;b. atas permintaan sendiri; atauc. melakukan pelanggaran di bidang kepabeanan yang dikenai sanksi pidana.

Pasal 10(1) Barang impor yang dikirim melalui PJT diselesaikan dengan Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

dalam hal:a. tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2; ataub. mendapatkan fasilitas KITE, Impor Sementara, atau pembebasan Bea Masuk dan PDRI.

(2) Barang impor yang dikirim melalui PJT untuk dimasukkan ke Tempat Penimbunan Berikat, tidak dibatasiberatnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 dan diselesaikan dengan tatacarasebagaimana ditetapkan dalam Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 11(1) Persetujuan untuk melakukan kegiatan kepabeanan kepada PJT yang diterbitkan sebelum berlakunya

Peraturan Direktur Jenderal ini masih berlaku sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari sejak berlakunyaPeraturan Direktur Jenderal ini.

(2) Dengan diberlakukannya Peraturan Direktur Jenderal ini, ketentuan tentang impor barang kirimanmelalui PJT sebagaimana diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-78/BC/1997 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-83/BC/2002 dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 12Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal ini denganpenempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 25 April 2006

DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

Page 86: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 2006 5

LAMPIRAN IPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-05/BC/2006 TENTANG PETUNJUKPELAKSANAAN PENYELESAIAN IMPOR BARANG KIRIMAN MELALUI PERUSAHAAN JASA TITIPAN

CONTOH SURAT PERMOHONAN

KOP PERUSAHAAN

Nomor & tanggal suratHal : Permohonan persetujuan melakukan kegiatan kepabeanan

Kepada :Yth. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai……………………….................………………..di …………........................................………….

Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: P-……/BC/2006, bersama inikami mengajukan permohonan persetujuan untuk melakukan kegiatan kepabeanan di Kantor PelayananBea dan Cukai …...........

Persetujuan tersebut kami perlukan dalam rangka pemenuhan kewajiban pabean atas barang kirimandari luar negeri yang dikirimkan kepada penerima di dalam Daerah Pabean melalui perusahaan kami.

Setelah mendapatkan persetujuan tersebut, kami sanggup menyerahkan jaminan sebesar yang ditetapkan.

Sebagai kelengkapan permohonan bersama ini kami lampirkan:a. Izin Penyelenggaraan Jasa Titipan;b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); danc. Nomor Pokok Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan.

Demikian permohonan ini kami ajukan untuk dapat dipertimbangkan.

Hormat kami,

ttd

Nama(Pimpinan perusahaan)

DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

Page 87: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 20066

LAMPIRAN IIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-05/BC/2006 TENTANG PETUNJUKPELAKSANAAN PENYELESAIAN IMPOR BARANG KIRIMAN MELALUI PERUSAHAAN JASA TITIPAN

CONTOH SURAT PERSETUJUAN ATAU PENOLAKAN

KOP KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI

Nomor : ................. tanggal ........................Hal : Persetujuan untuk melakukan kegiatan kepabeanan

Kepada :Yth. ... (pemohon)………………………………………..di …………….......................……….

Sehubungan dengan surat Saudara nomor ... tanggal ... perihal permohonan persetujuan melakukan kegiatankepabeanan, dengan ini disampaikan sebagai berikut.1. Kami menyetujui permohonan Saudara untuk mendapatkan persetujuan melakukan kegiatan kepabeanan

di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai ....2. Saudara wajib menyerahkan jaminan sebesar Rp..... sebagai jaminan atas pengeluaran barang kiriman

sebelum pelunasan Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor.3. Besar jaminan sebagaimana dimaksud angka 2 dapat ditetapkan kembali setelah memperhatikan jumlah

Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor dalam periode penangguhan pembayaran tertentu.

Demikian disampaikan persetujuan ini untuk dipergunakan.

Kepala KantorttdNamaNIP .............

DIREKTUR JENDERAL,ttd.EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

CONTOH SURAT PERSETUJUAN ATAU PENOLAKAN

KOP KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI

Nomor : .................... tanggal .........................Hal : Penolakan permohonan untuk melakukan kegiatan kepabeanan

Kepada :Yth. ... (pemohon)…………………………….........…………..di ………................................…………….

Sehubungan dengan surat Saudara nomor ... tanggal ... perihal permohonan persetujuanmelakukan kegiatan kepabeanan, dengan ini disampaikan sebagai berikut.1. Kami tidak dapat menyetujui permohonan Saudara untuk mendapatkan persetujuan melakukan kegiatan

kepabeanan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai ................. dengan alasan ....................2. Saudara dapat mengajukan kembali permohonan tersebut setelah memenuhi/ melengkapi persyaratan yang

menjadi alasan penolakan sebagaimana dimaksud dalam angka 1.

Demikian disampaikan untuk dimaklumi.

Kepala KantorttdNamaNIP ..............

DIREKTUR JENDERAL,ttd.EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

Page 88: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 2006 7

LAMPIRAN IIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-05/BC/2006 TENTANG PETUNJUKPELAKSANAAN PENYELESAIAN IMPOR BARANG KIRIMAN MELALUI PERUSAHAAN JASA TITIPAN

TATA KERJA PELAYANAN DAN PENGAWASANPENYELESAIAN IMPOR BARANG KIRIMAN

MELALUI JARINGAN PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK

A. PJT :

1. Menyerahkan jaminan sebesar yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Pelayanan tempat melakukankegiatan kepabeanan kepada Pejabat yang mengelola jaminan;

2. Mengisi PIBT secara lengkap dan benar dengan mencantumkan data sekurangkurangnya:a. Nama Penerima Barang Kiriman;b. Nama Pengirim;c. Nomor dan tanggal Master AwB atau Master B/L;d. Nomor dan tanggal House AwB atau House B/L;e. Nomor dan tanggal izin/persetujuan dari instansi teknis terkait, jika Barang Kiriman termasuk

barang yang dibatasi impornya;f. Uraian barang secara rinci;g. Klasifikasi dan pembebanan;h. Nilai Pabean; dani. Jumlah Bea Masuk dan PDRI.

3. Mengirimkan data PIBT ke Kantor Pelayanan;4. Menerima respons berupa penolakan data PIBT;5. Mengirimkan kembali data PIBT yang telah diperbaiki;6. Menerima respons:

a. pemberitahuan berupa permintaan izin/rekomendasi dari instansi terkait; ataub. pemberitahuan penolakan PIBT apabila barang impor termasuk barang larangan;

7. Menyerahkan izin/persetujuan dari instansi teknis terkait kepada Pejabat Seksi Pabean;8. Menerima respons nomor pendaftaran PIBT dan:

a. respons SPPB, apabila PIBT ditetapkan jalur hijau;b. respons pemberitahuan pemeriksaan fisik barang, apabila PIBT ditetapkan jalur merah;

9. Menyiapkan barang untuk diperiksa dan menghadiri pemeriksaan;10. Mengirimkan invoice kepada Pejabat Seksi Pabean;11. Menerima penetapan Pejabat Bea dan Cukai tentang klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean,

serta penghitungan BM dan PDRI;12. Menerima respons dan mencetak SPPB serta menyerahkan SPPB tersebut kepada Petugas yang

mengawasi pengeluaran barang;13. Menyerahkan bukti pembayaran (Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam rangka impor/

SSPCP) kepada Pejabat Seksi Pabean.

B. Sistem Aplikasi Pelayanan Impor di Kantor Pelayanan :

1. Meneliti data PIBT yang dikirim oleh PJT;2. Mengirimkan respons penolakan apabila:

a. PJT tidak mendapat persetujuan untuk melakukan kegiatan impor;b. Barang impor tidak memenuhi kriteria Barang Kiriman; dan/atauc. Data PIBT tidak diisi secara lengkap dan benar;

3. Meneruskan data PIBT kepada Pejabat Seksi Pabean untuk penelitian lebih lanjut;

C. Pejabat Pemeriksa Barang :

1. Menerima instruksi pemeriksaan;2. Melakukan pemeriksaan fisik barang dan menuangkan hasil pemeriksaan pada formulir Instruksi

Pemeriksaan;3. Mengirimkan LHP kepada Pejabat Seksi Pabean.

Page 89: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 20068

D. Pejabat Seksi Pabean :

1. Meneliti pemenuhan persyaratan impor dan mengirim respon:a. pemberitahuan berupa permintaan izin/rekomendasi dari instansi teknis apabila barang impor

termasuk barang pembatasan/tataniaga;b. pemberitahuan penolakan PIBT apabila barang impor termasuk barang larangan dengan

tembusan kepada pejabat yang melakukan pengawasan;2. Menerima dan merekam data izin/persetujuan dari instansi teknis terkait;3. Memberikan nomor pendaftaran PIBT;4. Menetapkan jalur pengeluaran barang:

a. jalur hijau, ditindaklanjuti dengan menerbitkan SPPB;b. jalur merah, ditindaklanjuti dengan menerbitkan instruksi pemeriksaan dan menunjuk Pejabat

Pemeriksa Barang;Dalam hal salah satu atau beberapa House AwB atau House B/L dalam PIBT konsolidasi ditetapkanuntuk dilakukan pemeriksaan fisik, maka:- PIBT yang bersangkutan ditetapkan jalur merah dan pemeriksaan fisik hanya dilakukan atas

House AwB atau House B/L yang ditetapkan untuk dilakukan pemeriksaan fisik;- Atas House AwB atau House B/L yang tidak dilakukan pemeriksaan fisik diberikan persetujuan

pengeluaran barang.5. Mengirimkan respons permintaan invoice kepada PJT, jika diperlukan;6. Meneliti dan menetapkan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean, serta penghitungan BM dan PDRI;7. Menerbitkan dan mengirimkan respons SPPB untuk PIBT yang ditetapkan jalur merah;8. Menerima bukti pembayaran (SSPCP) dari PJT dan merekamnya dalam Sistem Aplikasi

Pelayanan Impor;9. Mengirimkan bukti pembayaran (SSPCP) kepada Pejabat yang Mendistribusikan Dokumen

untuk ditatausahakan.

E. Pejabat yang Mengelola Jaminan

1. Menerima jaminan dari PJT dan memberikan bukti penerimaan jaminan;2. Merekam jaminan dari PJT dalam Sistem Aplikasi Pelayanan Impor.

F. Pejabat yang Mengawasi Pengeluaran Barang :

1. Menerima SPPB dari PJT;2. Mengawasi pengeluaran barang dengan mencocokkan SPPB dan data komputer terkait dengan

nomor, merek, ukuran, jumlah dan jenis kemasan:a. kedapatan sesuai, Barang Kiriman dapat dikeluarkan;b. kedapatan tidak sesuai, Barang Kiriman tidak dapat dikeluarkan, SPPB dikirimkan kepada

Pejabat yang mengelola manifest untuk penyelesaian lebih lanjut;3. Mengembalikan SPPB kepada importir setelah diberikan catatan pengeluaran.

G. Pejabat yang Melakukan Pengawasan

1. Menerima tembusan pemberitahuan penolakan PIBT karena Barang Kiriman termasuk baranglarangan;

2. Menindaklanjuti pemberitahuan adanya barang larangan.

H. Pejabat yang Mendistribusikan Dokumen

Menerima bukti pembayaran (SSPCP) dari Pejabat Seksi Pabean untuk ditatausahakan.

DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

Page 90: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 2006 9

LAMPIRAN IVPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-05/BC/2006 TENTANG PETUNJUKPELAKSANAAN PENYELESAIAN IMPOR BARANG KIRIMAN MELALUI PERUSAHAAN JASA TITIPAN

TATA KERJA PELAYANAN DAN PENGAWASANPENYELESAIAN IMPOR BARANG KIRIMAN

SECARA MANUAL

A. PJT :

1. Menyerahkan jaminan sebesar yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Pelayanan tempat melakukankegiatan kepabeanan kepada Pejabat yang mengelola jaminan;

2. Mengisi PIBT secara lengkap dan benar dalam 4 (empat) rangkap dengan mencantumkan datasekurang-kurangnya:a. Nama Penerima Barang Kiriman;b. Nama Pengirim;c. Nomor dan tanggal Master AwB atau Master B/L;d. Nomor dan tanggal House AwB atau House B/L;e. Nomor dan tanggal izin/persetujuan dari instansi teknis terkait, jika Barang Kiriman termasuk

barang yang dibatasi impornya;f. Uraian barang secara rinci;g. Klasifikasi dan pembebanan;h. Nilai Pabean; dani. Jumlah Bea Masuk dan PDRI.

3. Menyerahkan PIBT beserta dokumen pelengkap pabean kepada Pejabat Seksi Pabean KantorPelayanan;

4. Menerima PIBT yang dikembalikan dari Pejabat Seksi Pabean;5. Menyerahkan kembali PIBT yang telah diperbaiki/dilengkapi;6. Menerima:

a. SPPB, apabila PIBT ditetapkan jalur hijau;b. pemberitahuan pemeriksaan fisik barang, apabila PIBT ditetapkan jalur merah;

7. Menyiapkan barang untuk diperiksa dan menghadiri pemeriksaan;8. Menerima penetapan Pejabat Bea dan Cukai tentang klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean,

serta penghitungan BM dan PDRI;9. Menerima dan menyerahkan SPPB tersebut kepada Petugas yang mengawasi pengeluaran

barang;10. Menerima kembali SPPB yang telah diberikan catatan dari Pejabat yang mengawasi pengeluaran.

B. Pejabat Seksi Pabean:

1. Menerima PIBT dan dokumen pelengkap pabean dari PJT;2. Meneliti kelengkapan dan kebenaran pengisian PIBT;3. Mengembalikan PIBT apabila:

a. PJT tidak mendapat persetujuan untuk melakukan kegiatan impor;b. Barang impor tidak memenuhi kriteria Barang Kiriman;c. PIBT tidak diisi secara lengkap dan benar; dan/ataud. PJT belum melampirkan izin/rekomendasi dari instansi teknis, dalam hal barang impor

termasuk barang pembatasan/tataniaga.4. Menerima kembali PIBT yang telah diperbaiki/dilengkapi;5. Memberikan nomor pendaftaran PIBT;6. Menerbitkan SPPB, apabila PIBT ditetapkan jalur hijau;7. Menerbitkan instruksi pemeriksaan dan menunjuk Pejabat Pemeriksa Barang, apabila PIBT

ditetapkan jalur merah;Dalam hal salah satu atau beberapa House AwB atau House B/L dalam PIBT konsolidasi ditetapkanuntuk dilakukan pemeriksaan fisik, maka:- PIBT yang bersangkutan ditetapkan jalur merah dan pemeriksaan fisik hanya dilakukan atas House

AwB atau House B/L yang ditetapkan untuk dilakukan pemeriksaan fisik;- Atas House AwB atau House B/L yang tidak dilakukan pemeriksaan fisik diberikan persetujuan

pengeluaran barang.

Page 91: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 200610

8. Menerima LHP dari Pejabat Pemeriksa Barang;9. Meneliti dan menetapkan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean, serta penghitungan BM dan

PDRI;10. Menerbitkan SPPB dalam 2 (dua) rangkap dengan peruntukan:

a. Lembar kesatu untuk PJT;b. Lembar kedua untuk Petugas yang mengawasi pengeluaran barang.

11. Menerima kembali SPPB yang telah diberikan catatan dari Pejabat yang mengawasi pengeluaranuntuk disematkan pada PIBT yang bersangkutan;

12. Menerima bukti pembayaran Bea Masuk dan PDRI (SSPCP) dari PJT;13. Menyatukan bukti pembayaran Bea Masuk dan PDRI (SSPCP) ke dalam berkas PIBT;14. Mengir imkan berkas PIBT kepada Pejabat yang mendistr ibusikan dokumen untuk

ditatausahakan.

C. Pejabat Pemeriksa Barang :

1. Menerima instruksi pemeriksaan;2. Melakukan pemeriksaan fisik barang dan menuangkan hasil pemeriksaan pada formulir Instruksi

Pemeriksaan;3. Mengirimkan LHP kepada Pejabat Seksi Pabean.

D. Pejabat yang Mengelola Jaminan

1. Menerima jaminan dari PJT dan memberikan bukti penerimaan jaminan;2. Membukukan jaminan dari PJT;3. Memberitahukan tentang adanya penyerahan jaminan dari PJT kepada Pejabat Seksi Pabean.

E. Pejabat yang Mengawasi Pengeluaran Barang:

1. Menerima SPPB dari PJT dan Pejabat Seksi Pabean;2. Mengawasi pengeluaran barang dengan mencocokkan SPPB dari PJT dan Pejabat Seksi Pabean

terkait dengan nomor, merek, ukuran, jumlah dan jenis kemasan:a. kedapatan sesuai, Barang Kiriman dapat dikeluarkan;b. kedapatan tidak sesuai, Barang Kiriman tidak dapat dikeluarkan, SPPB dikirimkan kepada

Pejabat yang mengelola manifest untuk penyelesaian lebih lanjut;3. Mengembalikan SPPB kepada importir setelah diberikan catatan pengeluaran.

F. Pejabat yang Melakukan Pengawasan

1. Menerima tembusan pemberitahuan penolakan PIBT karena Barang Kiriman termasuk baranglarangan;

2. Menindaklanjuti pemberitahuan adanya barang larangan.

G. Pejabat yang Mendistribusikan Dokumen

Menerima berkas PIBT yang telah selesai dari Pejabat Seksi Pabean untuk ditatausahakan.

DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

Page 92: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 2006 11

LAMPIRAN VPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-05/BC/2006 TENTANG PETUNJUKPELAKSANAAN PENYELESAIAN IMPOR BARANG KIRIMAN MELALUI PERUSAHAAN JASA TITIPAN

TATA CARA PEMASUKAN BARANG MODAL ATAU PERALATAN PABRIK,BARANG DAN/ATAU BAHAN ASAL IMPOR DARI TEMPAT PENIMBUNAN

SEMENTARA (TPS) KE TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT (TPB)1. Pemasukan barang modal atau peralatan pabrik, barang dan/atau bahan asal impor dari TPS ke TPB

melalui PJT dapat dilakukan oleh PJT dengan menggunakan Pemberitahuan Pabean BC 2.3 dengandilampiri airway bill, invoice, packing list, dan dokumen pendukung lainnya.

2. Pemberitahuan Pabean BC 2.3 dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan ditambah 4 (empat) fotokopi lembarkesatu, dengan peruntukan:a. Lembar kesatu untuk dokumen pelindung pengangkutan;b. Lembar kedua untuk Pejabat Bea dan Cukai di TPS;c. Lembar ketiga untuk TPB;d. Fotokopi lembar kesatu untuk Pejabat Bea dan Cukai di TPB, Biro Pusat Statistik Jakarta, Bank

Indonesia, dan PJT.3. Perusahaan Jasa Titipan mengajukan Pemberitahuan Pabean BC 2.3 yang telah diisi secara lengkap

dan benar kepada Pejabat Bea dan Cukai di TPS.Dalam hal pemindahan barang dari TPS ke TPB menggunakan lebih dari satu sarana pengangkut,maka dibuatkan fotokopi lembar kesatu Pemberitahuan Pabean BC 2.3 yang telah ditandasahkanoleh Pejabat Bea dan Cukai di TPS guna melindungi setiap sarana pengangkut.

4. Pejabat Bea dan Cukai di TPS meneliti kelengkapan dan kebenaran Pemberitahuan Pabean BC 2.3dan apabila telah lengkap dan benar:a. memberikan nomor dan tanggal pendaftaran pada Pemberitahuan Pabean BC 2.3;b. menunjuk Petugas Bea dan Cukai untuk melakukan pencocokan merek, jenis, ukuran, dan jumlah

kemasan;c. memberikan segel dan mencatat jenis dan nomor segel;d. mengarsip lembar kedua Pemberitahuan Pabean BC 2.3 sebagai lembar kontrol.

5. Pejabat Bea dan Cukai yang mengawasi pengeluaran barang di TPS:a. menerima Pemberitahuan Pabean BC 2.3 dari PJT;b. mengecek keadaan, jenis, dan nomor segel pada kemasan barang serta identitas pengangkut;c. memberikan catatan “SELESAI KELUAR” serta mencantumkan tanggal dan jam pengeluaran

barang pada Pemberitahuan Pabean BC 2.3 lembar kesatu dan lembar ketiga, serta 4 (empat)fotokopi lembar kesatu;

d. menyerahkan Pemberitahuan Pabean BC 2.3 lembar kesatu dan lembar ketiga, serta 4 (empat)fotokopi lembar kesatu kepada PJT.

6. Perusahaan Jasa Titipan atau kuasanya menyerahkan Pemberitahuan Pabean BC 2.3 lembar kesatudan lembar ketiga, serta 4 (empat) fotokopi lembar kesatu kepada Pejabat Bea dan Cukai di TPB;

7. Pejabat Bea dan Cukai di TPB:a. menerima Pemberitahuan Pabean BC 2.3 lembar kesatu dan lembar ketiga, serta 4 (empat)

fotokopi lembar kesatu dari PJT;b. mengecek keadaan, jenis, dan nomor segel pada kemasan barang serta identitas pengangkut;c. membuka segel dan melakukan pengawasan stuffing ke tempat penimbunan;d. memberikan catatan “SELESAI MASUK” serta mencantumkan tanggal dan jam pemasukan

barang pada Pemberitahuan Pabean BC 2.3 lembar kesatu dan lembar ketiga, serta 4 (empat)fotokopi lembar kesatu;

e. mendistribusikan Pemberitahuan Pabean BC 2.3 lembar ketiga dan 4 (empat) fotokopi lembarkesatu sesuai peruntukannya;

f. mengirimkan Pemberitahuan Pabean BC 2.3 lembar kesatu kepada Pejabat Bea dan Cukai diTPS untuk rekonsiliasi dan penutupan pos BC 1.1 paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak barangselesai dimasukkan ke TPB.

8. Pejabat Bea dan Cukai di TPS menerima kembali Pemberitahuan Pabean BC 2.3 lembar kesatu dariPejabat Bea dan Cukai di TPB dan melakukan rekonsiliasi Pemberitahuan Pabean BC 2.3 lembarkesatu dengan lembar kedua, serta menutup pos BC 1.1.

9. Dalam hal tidak dapat dibuktikan bahwa atas barang impor dimaksud telah dimasukkan ke TPB,maka PJT bertanggung jawab atas Bea Masuk dan PDRI yang terutang.

DIREKTUR JENDERAL,ttd.EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

Page 93: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 200612

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAINOMOR : P- 06/BC/2006

TENTANGPERUBAHAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DANCUKAI NOMOR 11/BC/2005 TENTANG JALUR PRIORITAS

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka memperbaiki iklim investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indo-nesia, Pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket KebijakanPerbaikan Iklim Investasi;

b. bahwa salah satu Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi yang diatur dalam InstruksiPresiden Nomor 3 Tahun 2006 adalah “Perbaikan peraturan yang berkaitan dengan penggunaanjalur prioritas didukung dengan peralatan dan teknologi yang tepat sehingga pemakai jalurprioritas bertambah dari 71 importir menjadi 100 importir (pada Juni 2006) dan 130 importir(pada Desember 2006)”;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkanPeraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bea danCukai Nomor 11/BC/2005 tentang Jalur Prioritas;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995Nomor 3612);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3613);

3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 453/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan di BidangImpor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor112/KMK.04/2003;

4. Keputusan Bersama Menteri Keuangan Dan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indo-nesia Nomor 527/KMK.04/2002 dan Nomor 819/MPP/Kep/12/2002 Tentang Tertib Administrasi Importir;

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 580/KMK.04/2003 tentang Tata Laksana Kemudahan ImporTujuan Ekspor dan Pengawasannya;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 25/PMK.04/2005 tentang Perubahan Atas Keputusan MenteriKeuangan Nomor 441/KMK.05/1999 Tentang Penggunaan Jaminan Tertulis Untuk MenjaminPembayaran Pungutan Bea Masuk, Cukai, Denda Administrasi dan Pajak Dalam Rangka Impor;

7. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk PelaksanaanTata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganKeputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-178/BC/2003;

MEMUTUSKAN :Menetapkan :PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PERUBAHAN PERATURANDIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR 11/BC/2005 TENTANG JALUR PRIORITAS.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : 11/BC/2005 tentang JalurPrioritas diubah sebagai berikut:1. Menyisipkan 1 (satu) angka diantara Pasal 1 angka 3 dan angka 4, yakni angka 3a yang berbunyi

sebagai berikut:“3a. Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan

pengurusan pemenuhan Kewajiban Pabean untuk dan atas nama pemilik barang.”2. Menghapus Pasal 2 ayat (2) huruf g.

Page 94: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 2006 13

3. Menyisipkan 1 (satu) pasal diantara Pasal 2 dan Pasal 3, yakni Pasal 2a yang berbunyi sebagaiberikut:

“Pasal 2A

(1) Pengajuan pemberitahuan pabean dapat dilakukan oleh:a. Importir, dan/ataub. PPJK.

(2) Dalam hal Importir menguasakan pengajuan pemberitahuan pabean kepada PPJK, Importirmengajukan permohonan nama-nama PPJK yang dikuasakan kepada Direktur Jenderal.

(3) Direktur Jenderal menerima atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas berdasarkan profil PPJK.”

(4) PPJK yang telah disetujui oleh Direktur Jenderal, wajib membuat Perjanjian tentang PertukaranData Elektronik dengan Importir dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

4. Mengubah Pasal 4 ayat (3) huruf b sehingga berbunyi sebagai berikut:“b. Jaminan atas pembebasan Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor untuk IJP yang mendapatkanFasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).”

5. Mengubah ketentuan Pasal 8 huruf a serta menambah ketentuan yakni huruf d dan e sehingga berbunyisebagai berikut :“a. tidak memberikan atau meminjamkan modul importir kepada pihak/perusahaan lain.d. menyerahkan surat kuasa penunjukan nama-nama PPJK yang diberi kuasa untuk mengajukanpemberitahuan pabean dalam hal importir menggunakan jasa PPJK.e. Memberitahukan perubahan nama-nama PPJK yang diberi kuasa kepada Direktur Jenderal u.p.Direktur Teknis Kepabeanan selambat-lambatnya 10 hari kerja sebelum pencabutan kuasa.”

6. Mengubah Ketentuan Pasal 9 ayat (1) dan ayat (3) huruf g sehingga berbunyi sebagai berikut :“(1) Untuk mendapatkan fasilitas Jalur Prioritas, importir mengajukan permohonan kepada DirekturJenderal melalui Direktur Teknis Kepabeanan.(3) g. Fotokopi Sertifikat Ahli Kepabeanan yang dimiliki perusahaan jika pengajuan pemberitahuanpabean dilakukan secara langsung oleh Importir atau surat kuasa (penunjukan) dari Importir kepadaPPJK jika pengajuan pemberitahuan pabean dikuasakan kepada PPJK.”

7. Mengubah Ketentuan Pasal 10 sehingga berbunyi sebagai berikut:

“Pasal 10

(1) Direktur Jenderal menerima atau menolak permohonan sebagaimana dimaksud pada Pasal 9ayat (1).

(2) Atas permohonan yang ditolak, dapat diajukan kembali setelah importir memenuhi persyaratansebagaimana tercantum dalam alasan penolakan.”

8. Mengubah Lampiran III sehingga menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan DirekturJenderal ini.

9. Mengubah Lampiran V sehingga menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan DirekturJenderal ini.

10. Mengubah Lampiran II sehingga menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III PeraturanDirektur Jenderal ini.

Pasal II

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku setelah 15 (lima belas) hari sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direktur Jenderal Bea danCukai ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 25 April 2006

DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

Page 95: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 200614

LAMPIRAN IPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-06/BC/2006 TENTANG PERUBAHAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR 11/BC/2005 TENTANG JALUR PRIORITAS

KOP PERUSAHAAN

Nomor & tanggal suratHal : Permohonan fasilitas Jalur Prioritas

Kepada :Yth. Direktur Teknis Kepabeanandi

Sehubungan dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: 11/BC/2005, bersama ini kamimengajukan permohonan untuk dapat ditetapkan sebagai Importir Jalur Prioritas.

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan:

1. Fotokopi hasil audit terakhir oleh kantor akuntan publik;

2. Fotokopi hasil audit terakhir oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atau keterangan belum pernahdiaudit atau sedang dilakukan audit;

3. Data importasi dan pelanggaran;

4. Standard Operating Procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, dan penyerahan (transfer)PIB yang selama ini dimiliki dan dijalankan oleh perusahaan;

5. Surat Pernyataan kesanggupan untuk memenuhi kewajiban dan mematuhi peraturan;

6. Fotokopi Sertifikat Ahli Kepabeanan yang dimiliki perusahaan jika pengajuan pemberitahuan pabeandilakukan secara langsung oleh Importir atau surat kuasa (penunjukan) dari Importir kepada PPJKjika pengajuan pemberitahuan pabean dikuasakan kepada PPJK;

7. Modul Importir untuk pembuatan dan penyerahan PIB;

8. Daftar Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat penyelesaian kewajiban pabean dengan menggunakanfasilitas Jalur Prioritas;

9. Surat Penunjukan sebagai Wajib Pajak Patuh dari Direktorat Jenderal Pajak;

10. Data lain yang dapat memberikan gambaran positif perusahaan;dan

Demikian permohonan ini kami ajukan untuk dapat dipertimbangkan.

Hormat kami,

ttd.

Nama(Pimpinan perusahaan)

DIREKTUR JENDERAL,

ttd.

EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

Page 96: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 2006 15

LAMPIRAN IIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-06/BC/2006 TENTANG PERUBAHAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR 11/BC/2005 TENTANG JALUR PRIORITAS

TATA KERJA PENETAPAN IMPORTIR SEBAGAI IJPA. Importir :1. Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal melalui Direktur Teknis Kepabeanan dengan melampirkan

data-data:a. hasil audit terakhir oleh Kantor Akuntan Publik;b. hasil audit terakhir oleh DJBC. Dalam hal perusahaan belum pernah atau sedang diaudit maka

perusahaan menyerahkan surat pernyataan yang berisi pernyataan bahwa perusahaan belum pernahatau sedang diaudit oleh DJBC

c. data mengenai kegiatan impor dan pelanggaran yang dilakukan dalam satu tahun terakhir di masing-masing Kantor Pelayanan dimana perusahaan melakukan kegiatan impor sebagaimana Lampiran IV,yang meliputi keterangan:1) jumlah PIB;2) nilai impor;3) jumlah bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang dibayar;4) Jumlah tambah bayar dalam nota pembetulan (kalau ada) yang meliputi:

i. tambah bayar karena pelanggaran jumlah, jenis, dan nilai pabean;ii. tambah bayar karena pelanggaran lainnya seperti pelanggaran fasilitas kepabeanan;iii. tambah bayar karena kesalahan klasifikasi;

5) jumlah denda administrasi yang dikenakan atas pelanggaran;6) fasilitas yang selama ini dimanfaatkan (misalnya KITE, KB, dsb.)

d. Standard Operating Procedure (SOP) pembuatan, pembayaran, dan transfer PIB yang selama ini dimilikidan dijalankan oleh perusahaan;

e. Surat Pernyataan sebagaimana Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Nomor 11/BC/2005 ;f. Modul importir untuk pembuatan dan penyerahan PIB;g. Fotokopi Sertifikat Ahli Kepabeanan yang dimiliki perusahaan jika pengajuan pemberitahuan pabean

dilakukan secara langsung oleh Importir atau surat kuasa (penunjukan) dari Importir kepada PPJK jikapengajuan pemberitahuan pabean dikuasakan kepada PPJK;

h. Garansi Perusahaan (Corporate Guarantee) sebagaimana Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Nomor11/BC/2005;

i. Keterangan-keterangan lain yang dapat memberikan gambaran positif perusahaan, misalnya terdaftarsebagai Wajib Pajak Patuh pada Direktorat Jenderal Pajak company profile, sertifikat ISO.

2. Menerima tanda bukti penerimaan surat permohonan;3. Menerima surat permintaan data tambahan dari Direktur Jenderal u.b. Direktur Teknis Kepabeanan;4. Menyerahkan data tambahan yang diminta oleh Direktur Jenderal u.p. Direktur Teknis Kepabeanan dengan

mendapatkan tanda terima;5. Menerima keputusan Direktur Jenderal tentang penolakan atau penetapan sebagai importir penerima fasilitas

Jalur Prioritas;B. Direktorat Teknis Kepabeanan :

1. Menerima dan meneliti berkas permohonan dari Importir dan membukukan dalam agenda;2. Mengirimkan surat permintaan data tambahan kepada importir dan membuat catatan permintaan tersebut

dalam agenda dalam hal data kurang lengkap/kurang jelas;3. Meminta data score hasil registrasi importir dan profil importir dari Direktorat Verifikasi dan Audit dan

Direktorat Pencegahan dan Penyidikan;4. Melakukan penelitian dan analisa terhadap data impor untuk menentukan kelayakan perusahaan sebagai

importir jalur prioritas. Analisa dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal:a. profil importir;b. frekuensi impor (jumlah PIB);c. nilai impor dan besarnya bea masuk dan PDRI yang dibayar;d. jenis pelanggaran yang pernah dilakukan yaitu pelanggaran:

1) jumlah, jenis, dan nilai pabean;2) pemenuhan persyaratan impor dari instansi teknis terkait, misalnya Laporan Surveyor, SNI,

dsb.;3) fasilitas kepabeanan, misalnya over kuota;

e. jumlah denda administrasi dibandingkan dengan nilai impor atau jumlah bea masuk dan PDRIyang dibayar;

f. data/informasi lainnya yang dapat dijadikan dasar penerimaan atau penolakan;5. Membuat keputusan penolakan atau penerimaan atas permohonan dalam waktu paling lama 20 (dua

puluh ) hari kerja sejak diterimanya berkas permohonan secara lengkap dari importir;6. Mengirimkan surat pemberitahuan penolakan pemberian fasilitas pelayanan Jalur Prioritas disertai dengan

alasannya kepada importir dengan tembusan kepada Direktur Verifikasi dan Audit, Direktur Pencegahandan Penyidikan, dan Kepala Kantor Wilayah;

Page 97: Warta Bea Cukai Edisi 380

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 380 JULI 200616

7. Mengirimkan Surat Keputusan Direktur Jenderal tentang penetapan importir sebagai importir JalurPrioritas kepada importir yang bersangkutan dengan Salinan kepada Direktur Verifikasi dan Audit, DirekturPencegahan dan Penyidikan, Kepala Kantor Wilayah, dan Kepala Kantor Pelayanan terkait;

8. Meneruskan Garansi Perusahaan kepada Kepala Kantor Pelayanan di seluruh Indonesia jalur prioritasdengan tembusan Kantor Wilayah.

C. Direktorat Verifikasi dan Audit :1. Menerima surat permintaan data score hasil registrasi importir dari Direktur Teknis Kepabeanan;2. Mengirimkan data tentang score hasil registrasi importir kepada Direktur Teknis Kepabeanan;3. Menerima tembusan surat pemberitahuan tentang penolakan pemberian fasilitas jalur prioritas atau

penambahan Kantor Pelayanan tempat pelayanan jalur prioritas dari Direktur Teknis Kepabeanan;4. Menerima tembusan surat Keputusan Direktur Jenderal tentang penetapan perusahaan sebagai importir

penerima fasilitas Jalur Prioritas atau pencabutan fasilitas jalur prioritas.D. Direktorat Pencegahan dan Penyidikan:

1. Menerima surat permintaan data profil importir dari Direktur Teknis Kepabeanan;2. Mengirimkan data tentang profil importir kepada Direktur Teknis Kepabeanan;3. Menerima tembusan surat pemberitahuan tentang penolakan pemberian fasilitas jalur prioritas atau

penambahan Kantor Pelayanan tempat pelayanan jalur prioritas dari Direktur Teknis Kepabeanan;4. Menerima tembusan surat Keputusan Direktur Jenderal tentang penetapan perusahaan sebagai importir

penerima fasilitas Jalur Prioritas atau pencabutan fasilitas jalur prioritas.DIREKTUR JENDERAL,ttd.EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459

LAMPIRAN IIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-06/BC/2006 TENTANG PERUBAHAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL NOMOR 11/BC/2005 TENTANG JALUR PRIORITAS

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAANNomor ……………….......…………Pada hari ini ………...…… tanggal ........................ bulan……...........……. tahun…………..………..,saya yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : .........................................................Jabatan : (pimpinan perusahaan)Perusahaan : .........................................................Alamat : ..........................................................Atas nama perusahaan ………………………………….. selaku importir penerima fasilitas Jalur Prioritas,dengan ini saya menyatakan bahwa:a. tidak akan memberikan atau meminjamkan atau mempergunakan modul importir milik sendiri bagi

kepentingan pihak/perusahaan lain;b. akan melaporkan secara lisan dan tertulis kepada Kantor Wilayah DJBC tempat mengajukan

permohonan Jalur Prioritas, tentang kehilangan dan atau penyalahgunaan modul importir milik kamipada kesempatan pertama;

c. akan menganggap sah PIB kami setelah DJBC menerima data pemberitahuan dan mengirimkan pesan(Customs Response) kepada kami;

d. telah mengetahui dan bertanggung jawab atas pemenuhan ketentuan tentang perizinan dan persyaratandari instansi teknis berkaitan dengan importasi yang kami lakukan dan mengirim pemberitahuan imporsetelah memenuhi persyaratan tersebut;

e. akan mengajukan permohonan untuk tidak menggunakan fasilitas Jalur Prioritas paling lama 30 (tigapuluh) hari sebelumnya;

f. akan menyelesaikan kewajiban yang belum diselesaikan paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah tanggalberakhirnya fasilitas Jalur Prioritas.

Tanda TanganMeterai

N a m a

DIREKTUR JENDERAL,ttd.EDDY ABDURRACHMANNIP 060044459