Warna

54
bahrur rosyidi duraisy – educational technology

Transcript of Warna

Page 1: Warna

bahrur rosyidi duraisy – educational technology

Page 2: Warna

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Page 3: Warna

learning outcomes

Pada akhir presentasi ini,

diharapkan desainer akan dapat

menciptakan

tertentu dengan penggunaan

pada tampak

Page 4: Warna

pengertian warna

1. Warna memiliki unsur seni dan teknologi serta merupakan salah

satu bagian yang cukup rumit untuk dikuasai.

2. Penguasaan terhadap warna ini sangat mempengaruhi proses dan

hasil akhir produksi dari percetakan yaitu bagaimana

mempresentasikan hasil sebuah design kedalam bentuk cetak

dengan penyimpangan warna yang minimal.

3. Hal ini membutuhkan pengertian yang mendalam tentang

bagaimana mata manusia mempresepsikan dan melihat warna.

4. Bermain dengan warna adalah hal yang menyenangkan dan dapat

menjadi pengalaman yang menarik. Pengertian yang baik tentang

warna dan bagaimana mengaplikasikannya kedalam sebuah karya

dapat menolong kita untuk lebih berekspresi dengan pabrik seni

kita.

Page 5: Warna

Apakah Itu Warna?

1. Pengalaman kita tentang warna selalu melibatkan tiga unsur, yaitu: cahaya, objek dan

pengamat.

2. Hal yang menarik adalah bahwa ketiga unsur dari warna tersebut melibatkan tiga buah

bidang ilmu yang berbeda.

3. Apabila kita berbicara tentang bagaimana cahaya mempengaruhi warna maka kita akan

membahas aspek fisika dari warna.

4. Apabila kita membicarakan bagaimana sebuah benda dapat mempengaruhi cahaya maka kita

membicarakan aspek kimia dari molekul dan atom benda dalam menyerap cahaya

5. Apabila kita membicarakan bagaimana pengamat melihat warna, kita menemukan diri kita

membicarakan biologi karena hal tersebut maka warna adalah hal yang cukup kompleks.

6. Penglihatan kita terhadap warna dapat dimanipulasi dengan merubah ketiga unsur warna

ini.

Page 6: Warna

Apakah Itu Warna?

Warna adalah elemen terpenting dalam

desain grafis. Warna menjadi indikator

pembeda antara satu objek dengan yang

lain.

Dari sudut pandang ilmu fisika, warna

dihasilkan dari representasi sinar putih

yang dihasilkan oleh matahari atau bola

lampu pada spektrum prisma.

Page 7: Warna

teori Warna

Warna di Komputer

Di dunia komputer ada banyak sistem warna,

antara lain RGB (Red-Green-Blue), CMYK

(Cyan-Magenta-Yellow-Black), LAB Color

(lightness A (Green-red axis) B(blueyellow

axis)), HLS (Hue-Lightness-Saturation).

Banyaknya sistem warna karena ada

perbedaan dalam aplikasi saat cetak.

Page 8: Warna

teori Warna

Menurut kejadiannya warna dibagi menjadi dua :

1.Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum.

2.Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen.

Warna pokok additive adalah merah (Red), Hijau (Green), biru (Blue), dalam

komputer disebut model warna RGB. Warna pokok subtractive adalah Sian

(Cyan), Magenta, dan Kuning (Yellow), dalam komputer disebut model warna

CMY.

(Lihat juga "DASAR-DASAR TATA RUPA & DESAIN" oleh Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto).

Page 9: Warna

teori Warna

WARNA ADDITIVE

Warna additive digunakan untuk desain tampilan di layar monitor, tidak untuk

kebutuhan cetak. Di antara sistem warna additive adalah RGB, LAB Color dan HLS.

Desain yang menggunakan model warna additive, misalnya game, wallpaper, web dan

video.

WARNA SUBTRACTIVE.

Warna ini merupakan perpaduan beberapa warna primer. Warna subtractive digunakan

untuk kebutuhan cetak. Sistem warna yang digunakan adalah CMYK. Sistem warna ini

berasal dari tiga warna primer dan perpaduan ketiganya menghasilkan warna hitam.

Page 10: Warna

Jenis Warna

PRIMER

TERSIERSEKUNDER

Page 11: Warna

Jenis Warna ( PREMIER - PRIMARY )

Warna primer (Asas)

Merupakan warna dasar yang tidak

merupakan campuran dari warna-warna

lain. Warna primer adalah merah, biru, dan

kuning.

Warna – warna ini tidak boleh terhasil

melalui campuran warna lain. Warna asas

adalah warna-warna yang paling hebat daya

tarikannya.

Page 12: Warna

Jenis Warna ( SEKUNDER - SECONDARY )

Warna sekunder

Merupakan hasil pencampuran warna-warna

primer dengan proporsi 1:1. Warna jingga

merupakan hasil campuran warna merah

dengan kuning, hijau adalah campuran biru

dan kuning, dan ungu adalah campuran

merah dan biru.

Page 13: Warna

Jenis Warna ( TERSIER- TERTIERY )

Warna Tersier

• Merupakan dari pencampuran warna kuning dan

jingga. campuran salah satu warna primer dengan

salah satu warna sekunder. Jingga kekuningan didapat

• Warna Ketiga terhasil daripada campuran satu warna

utama dan satu warna kedua. Warna tertier dapat

menimbulkan kesan yang lembut. Warna Tertier dapat

mengurangkan kehebatan warna utama dan warna

kedua jika diunakan bersama.

Page 14: Warna

Rona Warna

Rona adalah tingkat kecerahan/kegelapan

suatu obyek yang terdapat pada citra.

Rona pada foto udara pankromatik

merupakan atribut bagi obyek yang

berinteraksi dengan seluruh spektrum

tampak yang sering disebut dengan sinar

putih. Rona merupakan tingkatan dari

putih ke hitam atau selanjutnya.

Page 15: Warna

Rona Warna

Faktor yang Mempengaruhi Rona pada Citra

a. Karakteristik obyek Permukaan, Warna obyek , Pantulan obyek

b. Bahan yang digunakan Jenis film yang digunakan setiap film juga mempunyai dan kepekaan

kualitas tersendiri.

c. Pemrosesan Emulsi Proses emulsi dapat menghasikan cetakan dengan hasil redup (mat), setengah

redup (semi mat) dan cetakan gilap (glossy). Cetakan glossy menghasilkan rona yang cenderung terang

sebaliknya cetakan redup menghasilkan rona yang cenderung gelap.

d. Cuaca Kondisi udara di atmosfer dapat menyebabkan citra terlihat memiliki rona yang terang/gelap.

Jika kondisi udara di atmosfer sangat lembab dan berkabut akan menyebabkan rona pada citra

cenderung gelap

e. Letak Obyek dan waktu pemotretan Letak obyek berkaitan dengan lintang dan bujur. Letak lintang

menentukan besarnya sudut datang sinar matahari. Waktu pemotretan juga mempengaruhi sudut

datang sinar matahari. Waktu pemotretan pada siang hari cenderung akan menghasilkan rona yang

lebih terang dibandingkan dengan pemotretan pada sore/pagi hari.

Page 16: Warna

gubahan Warna

a. Warna Neutral

Gabungan warna yang boleh disesuaikan

dengan semua jenis warna.

Warna netral merupakan hasil campuran ketiga

warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Sering

muncul sebagai penyeimbang warna-warna

kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang

tepat akan menuju hitam.

Contoh kumpulan warna neutral adalah seperti

di samping.

Page 17: Warna

gubahan Warna

b. Warna Harmoni

• Warna yang hampir sama.

• Warna harmoni dikenali juga sebagai

warna sekeluarga. Kesan penggunaan

warna harmoni ialah 'menyenangkan'

mata memandang

Page 18: Warna

gubahan Warna

c. Warna Penggenap

• Warna penggenap adalah kombinasi

warna yang kedudukannya bertentangan

dalam roda warna.

• Warna penggenap dikenali sebagai

'complementary color'. Kombinasi warna

pengenap adalah seperti berikut:

Merah penggenap Hijau

Kuning penggenap Biru

Biru penggenap Jingga

Page 19: Warna

gubahan Warna

d. Sewarna

• Sewarna gubahan warna yang

menggunakan satu warna dengan beberapa

ton. Dikenali juga sebagai monokromatik.

• Sewarna dapat dihasilkan dengan campurkan

warna asal dengan putih untuk

mendapatkan rona terang manakala

campurkan warna asal dengan hitam akan

menghasilkan rona gelap.

Page 20: Warna

gubahan Warna

c. Warna Penggenap

• Warna penggenap adalah kombinasi

warna yang kedudukannya bertentangan

dalam roda warna.

• Warna penggenap dikenali sebagai

'complementary color'. Kombinasi warna

pengenap adalah seperti berikut:

Merah penggenap Hijau

Kuning penggenap Biru

Biru penggenap Jingga

Page 21: Warna

sang pengamat1. Warna yang dipresepsikan oleh manusia sangat berbeda dengan yang dialami oleh binatang. Anjing dan

kucing lebih peka terhadap warna biru dan merah dari pada hijau.

2. Mata manusia memiliki 3 jenis reseptor warna untuk memproduksi semua warna yang kita ketahui yaitu:

Merah (Red), Hijau (Green) dan Biru (Blue) karena hal inilah disebut Trikromat (Trichomacy).

3. Warna primer additive terdiri dari tiga warna yaitu: merah, hijau dan biru dimana warna sekunder

didapat dengan penambahan dari ketiga warna primer. Warna ini biasanya dihasilkan oleh tiga sumber

cahaya dengan panjang gelombang tertentu (merah, hijau dan biru). Warna primier additive ini dimulai

dengan warna hitam yang didapatkan dengan tidak memakai semua panjang gelombang yang ada (tidak

ada cahaya), seiring dengan penambahan panjang gelombang maka akan tercipta warna antara yang

nantinya diakhiri dengan warna putih dimana semua panjang gelombang dipakai secara maksimal

(merata).

4. Warna primer subtractive juga terdiri dari tiga warna yaitu: cyan, magenta, yellow. Pencampuran warna

substractive dikenal juga dengan nama Pencampuran Pigmen yang biasa dijumpai ketika kita melukis

dengan cat air atau cat minyak.

Page 22: Warna

Cara Memperoleh Warna

1. Dengan cara Alami (Berasal dari

alam)

2. Dengan cara Kimiawi (Campuran

warna-warna zat kimia (Au, Fe, Ae)

3. Dengan cara menggunakan panas

atau secara mekanis seperti pada

pengelasan besi baja dll.

4. Dengan cara oksidasi seperti karat

pada besi (sistem kimiawi).

Page 23: Warna

Ahli-ahli warna

Ahli-ahli warna terkenal:

1. Sir Issac Newton adalah orang pertama yang

menyajikan warna di dalam suatu diagram

lingkaran atau lingkaran warna pada tahun

1666. Selanjutnya cara ini sering digunakan

sebagai langkah awal dalam mempresentasikan

teori warna karena sangat efektif dalam

menunjukkan hubungan antara warna yang

berbeda yang berasal dari warna primer

2. Maxwell

3. Gaethe

Page 24: Warna

Campuran Warna

Page 25: Warna

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

SPEKTRUM WARNA

Page 26: Warna

visible spectrum

Warna yang diterima mata dari

sebuah objek ditentukan oleh

warna yang dipantulkan oleh objek

tersebut.

Warna sinar yang direspon oleh

mata adalah sinar tampak (visible

spectrum) dengan panjang

gelombang berkisar antara 400 nm

(biru) sampai 700 nm (merah)

Page 27: Warna

visible spectrum

Sebagai contoh : suatu objek berwarna hijau karena objek tersebut memantulkan sinar hijau dengan

panjang gelombang 450 sampai 490 nano meter (nm).

Warna-warna yang diterima oleh mata manusia merupakan hasil kombinasi cahaya dengan panjang

gelombang berbeda.

Penelitian memperlihatkan bahwa kombinasi warna yang memberikan rentang warna yang paling

lebar adalah red (R), green (G), dan blue (B)

Ketiga warna di atas dinamakan warna pokok (primaries), dan sering disingkat sebagai warna dasar

RGB.

Sesuai dengan teori Young (1802) yang menyatakan bahwa sembarang warna dapat dihasilkan dari

pencampuran warna-warna pokok C1, C2, dan C3 dengan persentase tertentu.

Rumus umum :

C = a C1 + b C2 + c C3

Page 28: Warna

visible spectrum

Bila citra warna didigitasi, maka tiga buah filter

digunakan untuk mengekstraksi intensitas warna

merah, hijau, dan biru, dan bila ketiganya

dikombinasikan kita akan memperoleh persepsi

warna baru.

Selain RGB, warna juga dapat dimodelkan

berdasarkan atribut warnanya.

Setiap warna memiliki 3 buah atribut, yaitu

intensity (I), hue (H), dan saturation (S)

Page 29: Warna

SPEKTRUM Warna

• Cahaya matahari yang dilewatkan pada

prisma menghasilkan spetrum warna.

• ‘warna’ objek yang diterima oleh

penglihatan manusia ditentukan oleh

cahaya dipantulkan oleh objek tersebut.

Page 30: Warna

akromatik vs Kromatik

• Cahaya akromatik: tidak berwarna, hanya

menggunakan intensitas yang diukur dengan tingkat

• keabuan. Contoh: TV hitam-putih, citra monokrom

yang kita gunakan

• Cahaya kromatik: panjang gelombang 400~700 nm.

Tiga satuan yang digunakan untuk mendeskripsikan

kualitas dari sumber cahaya akromatik:

– Radiance

– Luminance

– Brightness

Satu warna dari putih ke hitam

Page 31: Warna

Cahaya Kromatik

• Radiansi: – jumlah energi yang memancar dari sumber cahaya (dalam satuan

watt)

• Luminasi:– jumlah energi yang diterima oleh observer dari sumber cahaya

(dalam satuan lumens, lm). contoh: sinar inframerah memiliki radiansi yang besar tapi nyaris tidak dapat dilihat oleh observer

• Brightness:– Deskriptor yang subjektif, mirip dengan pengertian intensitas pada

akromatik, walah satu faktor penentu dalam menggambarkan sensasi warna

Satu warna dengan variasi saturasi dan bayangan

Page 32: Warna

Gelombang Warna

Page 33: Warna

Gelombang Warna

Pemrosesan Informasi oleh Observer Manusia

Persepsi visual

Berhubungan dg bagaimana persepsi thd citra oleh observer

manusia

• Pemrosesan awal oleh mata

• Pemrosesan lebih jauh oleh otak

Penting utk mengembangkan image fidelity measure

• Diperlukan utk perencanaan & evaluasi algoritma & sistem

DIP/DIV

Trichromatic color theory (Thomas Young): color

vision adalah hasil dari tiga photoreceptors berbeda

Page 34: Warna

Anatomi Mata

Page 35: Warna

Persepsi Warna Manusia

• Retina berisi photo receptors– Cones: day vision dp melihat (persepsi) color tone (Hue)

• Tiga tipe cones (Red, green & blue cones) overlapping passband dg puncak sekitar merah (560 nm), hijau (530 nm) dan biru (440 nm)

• Teori Tri-receptors color vision [Young 1802]

– Rods: night vision, persepsi hanya brightness

• Sensasi color dikarakteristikkan oleh– Luminance (brightness)– Chrominance

• Hue (color tone)• Saturation (color purity)

• Respon dari suatu cone bergantung pd panjanggelombang dan intensitasnya

• Interaksi diantara paling sedikit 2 tipe cone diperlukan utk mendpkakemmampuan mempersepsiwarna

• Diperkirakan masing2 dari tipecone HVS dp membedakan 100 gradasi berbeda, otakmengkombinasikan variasi ini shgmanusi dp membedakan sekita 1 juta warna berbeda

Page 36: Warna

Trichromatic Color Mixing

• Dari struktur mata manusia, semua warna dipandang sebagai kombinasi variabel dari primary color: red

(R), green (G) dan blue (B)

• Utk standarisasi CIE (Commission Internationale de l’Eclairage – the International Commission on

Illumination):

– Blue = 435,8 nm

– Green = 546,1

– Red = 700 nm

• Nilai R, G, dan B yg diperlukan utk membentuk sembarang color disebut nilai tristimulus: X, Y, Z

– Suatu color dispesifikasikan oleh trichromatic coefficient:

x = Z/(X+Y+Z)

y = Y/(X+Y+Z) x + y + z =1

z = Z/(X+Y+Z)

Page 37: Warna

Bagaimana Warna Dinyatakan

• Warna dinyatakan dalam komponen RGB (red, green, blue), CMYK (cyan,

magenta, yellow, black), HSV, HLS atau YIQ.

RGB color cube

Mengubah RGB ke CMYK:

C = 1 - R

M = 1 - G

Y = 1 - B

K = min(C,M,Y)

C’ = C - K

M’ = M - K

Y’ = Y - K

Page 38: Warna

CIE Colorspace

• CIE (Commision Internationale

d’Eclairage) mendefinisikan

spektrum warna seperti gambar

berikut:

Page 39: Warna

CIE Chromacity Diagram

Page 40: Warna

Color Gamut

• Beberapa device hanya bisa menampilkan spektrum

warna yang terbatas

Page 41: Warna

Atribut warna

a. Intensity/brigthness/luminance, atribut yang menyatakan banyaknya cahaya yang diterima

oleh mata tanpa mempedulikan warna. Kisaran nilainya adalah antara gelap (hitam) dan

terang (putih).

b. Hue, menyatakan warna sebenarnya, seperti merah, violet, dan kuning. Hue digunakan untuk

membedakan warna-warna dan menentukan kemerahan (redness), kehijauan (greenness),

dsb, dari cahaya.

c. Saturation, menyatakan tingkat kemurnian warna cahaya, yaitu mengindikasikan seberapa

banyak warna putih diberikan pada warna. Sebagai contoh, warna merah adalah 100 % warna

jenuh (saturated color), sedangkan warna pink adalah warna merah dengan tingkat

kejenuhan sangat rendah (karena ada warna putih di dalamnya).

Page 42: Warna

Atribut warna

Jadi, jika hue menyatakan warna sebenarnya, maka saturation menyatakan seberapa dalam

warna tersebut.Dalam praktek, hue dikuantisasi dengan nilai dari 0 sampai 255.

0 menyatakan merah, lalu memutar nilai spektrum tersebut kembali lagi ke 0 untuk

menyatakan merah lagi (ini dapat dipandang sebagai sudut dari 0o sampai 360o).

Jika suatu warna mempunyai saturation = 0, maka warna tersebut tanpa hue, yaitu dibuat dari

warna putih saja.

Jika saturation = 255, maka tidak ada warna putih yang ditambahkan pada warna tersebut.

Saturation dapat digambarkan sebagai panjang garis dari titik pusat lingkaran ke titik warna.

Intensity nilainya dari gelap sampai terang (dalam praktek, gelap = 0, terang = 255).

Intensity dapat digambarkan sebagai garis vertikal yang menembus pusat lingkaran.

Page 43: Warna

Atribut warna

Ketiga atribut warna (I, H, dan S) digambarkan dalam model IHS (ada juga yang menyebutnya

HSV, dengan V = Value = I), seperti gambar berikut :

Page 44: Warna

Sistem koordinat warna

CIE (Commission International de I’Eclairage) atau International lighting Committee adalah

lembaga yang membakukan warna pada tahun 1931.

CIE mula-mula menstandarkan panjang gelombang warna-warna pokok sebagai berikut :

R : 700 nm

G : 541,1 nm

B : 435,8 nm

Warna-warna lain dapat dihasilkan dengan mengkombinasikan ketiga warna pokok tersebut.

Model warna yang digunakan sebagai acuan dinamakan model RGB.

RGB bukan satu-satunya warna pokok yang dapat digunakan untuk menghasilkan kombinasi

warna.

Page 45: Warna

Sistem koordinat warna

Warna lain dapat juga digunakan sebagai warna pokok (misalnya C = Cyan, M = Magenta, dan Y

= Yellow).

Karena itu CIE mendefenisikan model warna dengan menggunakan warna-warna fiktif (yaitu

warna yang secara fisik tidak dapat direalisasikan), yang dilambangkan dengan X, Y dan Z.

Model warna tersebut dinamakan model XYZ.

Warna-warna dispesifikasikan dengan jumlah relatif warna pokok fiktif.

Keuntungan utama dari model ini adalah luminance dan brigthness sinyal disediakan langsung

oleh Y.

Jadi nilai Y memberikan citra greyscale dari citra berwarnanya.

Page 46: Warna

Sistem koordinat warna

Kromatis (chromaticity of color) masing-masing warna pokok, menunjukkan persentase relatif

suatu warna pokok di antara warna pokok lainnya pada warna yang diberikan, yang

didefenisikan sebagai :

Z Y X

X x

Z Y X

Y y

Z Y X

Z z

Page 47: Warna

Sistem koordinat warna

Warna putih acuan dinyatakan dengan x = y

= z = 1.

Jlh seluruh nilai kromatis warna adalah satu

: x + y + z = 1 atau z = 1 – (x + y).

Jelas hanya 2 nilai x dan y yg dibutuhkan

untuk menspesifikasikan kromatisitas

warna, karena jika x dan y diketahui, z

dapat dihitung dengan persamaan di atas.

Page 48: Warna

Model Warna CMY dan CMYK

• Warna cyan (C), magenta (M), dan yellow (Y) adalah warna komplementer

terhadap red, green dan blue.

• Dua buah warna disebut komplementer jika dicampur dengan perbandingan

yang tepat menghasilkan putih, Misalnya magenta dicampur green, karena itu

magenta adalah komplemen dari green.

• Model CMY dapat diperoleh dari model RGB dengan perhitungan sbb :

C = 1 – R

M = 1 – G

Y = 1 – B

Page 49: Warna

Model Warna CMY dan CMYK

• Model CMY dapat digunakan untuk mencetak citra berwarna, tetapi karena

ketidak sempurnaan tinta, model CMY tidak dapat menghasilkan warna hitam

dengan baik.

• Karena itu model CMY disempurnakan menjadi model CMYK, yang dalam hal

ini K menyatakan warna keempat.

• Dengan perhitungan sbb :

K = min (C, M, Y)

C = C – K

M = M – K

Y = Y – K

Page 50: Warna

Tranformasi Warna RGB ke IHS

• Meskipun basis RGB bagus untuk menampilkan informasi

warna, tetapi ia tidak cocok untuk beberapa aplikasi

pemrosesan citra.

• Pada aplikasi pengenalan objek, lebih mudah

mengindentifikasi objek dengan perbedaan hue-nya.

• Caranya dengan memberikan nilai ambang pada rentang

nilai-nilai hue (panjang gelombang spektrum) yang

melingkupi objek.

• Masalahnya, bagaimana melakukan pengambangan pada

ruang warna RGB dan rumus untuk mengapliksikannya.

Page 51: Warna

Tranformasi Warna RGB ke IHS

• Masalah ini lebih mudah dipecahkan bila

nilai RGB dikonversi ke nilai intensity (I),

hue (H) dan saturation (S).

• Model warna IHS merepresentasikan warna

dalam terminologi intensity, hue, dan

saturation.

• Dari diagram kromatisitas, buatlah segitiga

yang menghubungkan warna pokok red,

green, blue.

Page 52: Warna

Tranformasi Warna RGB ke IHS

• Titik-titik pada segitiga menyatakan warna yang dihasilkan dari pencampuran warna

titik sudut, sedangkan titik-titik di dalam segitiga menyatakan warna yang dapat

dihasilkan dengan mengkombinasikan tiga warna titik sudut.

• Titik tengah segitiga menyatakan warna putih, yaitu pencampuran warna pokok

dengan fraksi yang sama.

• Komponen RGB dari citra berwarna dapat dikonversikan ke model HIS. Dengan

mengasumsikan komponen RGB telah dinormalisasikan ke 1, maka I dihitung dengan

rumus : I = 1/3 (R + G + B)

• Persamaan di atas sering digunakan untuk mengubah citra berwarna menjadi citra

skala abu.

Page 53: Warna

Tranformasi Warna RGB ke IHS

• H dihitung dengan rumus :

• Nilai S dihitung dengan rumus :

B) -B)(G - (R G) - (R2

B -G - 2R cos

2

1-

H

B) G, (R,min B G R

3 1

S

Page 54: Warna

Referensi - Literatur

• Balard, Brigid & John Clancy, Essay Writing for Studens, A Practicial Guide, Longman

Chesire Pty Limited, Melborn, 1992.

• Holmes, Nigel, Design’s Guide to Creating Chart and Diagram. Watson Guptil

Publication, New York, 1993.

• Leach sid DelMer, ASID, Teknik Rendering dan Presentasi Rancangan Interior,

Erlangga, Jakarta, 1993.