(VSM) PADA APLIKASI KONKORDANSI HADITS SHAHIH BUKHARI...
Transcript of (VSM) PADA APLIKASI KONKORDANSI HADITS SHAHIH BUKHARI...
IMPLEMENTASI METODE VECTOR SPACE MODEL
(VSM) PADA APLIKASI KONKORDANSI HADITS
SHAHIH BUKHARI BERBASIS WEB
SKRIPSI
Oleh:
WITRI LAILA
11140910000014
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
ii
IMPLEMENTASI METODE VECTOR SPACE MODEL
(VSM) PADA APLIKASI KONKORDANSI HADITS
SHAHIH BUKHARI BERBASIS WEB
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
(S.Kom)
Oleh:
WITRI LAILA
11140910000014
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M / 1440 H
v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Mei 2019
Witri Laila
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Witri Laila
NIM : 11140910000014
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul:
Implementasi Metode Vector Space Model Pada Aplikasi Konkordansi Hadits
Shahih Bukhari Berbasis Web
Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Jakarta
Pada tanggal: Mei 2019
Yang menyatakan
(Witri Laila)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada
Nabi kita Muhammad, keluarga, sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti
mereka hingga akhir zaman.
Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun
bahan penulisan skripsi ini adalah berdasarkan hasil penelitian, pengembangan
aplikasi, dan beberapa sumber literatur.
Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang
didapatkan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Prof Dr. Lily Surayya Eka Putri M.Env.Stud, selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Arini, MT dan Bapak Dr. Imam Marzuki Shofi, MT selaku Ketua
Program Studi Teknik Informatika Tahun 2018 dan 2019.
3. Bapak Victor Amrizal, M.Kom dan Bapak Hendra Bayu Suseno, M.Kom,
selaku Dosen Pembimbing I dan II yang senantiasa meluangkan waktu dan
memberikan bimbingan, bantuan, semangat dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen dan Staff UIN Jakarta, khususnya Fakultas Sains dan
Teknologi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga.
5. Kedua Orang Tua tercinta, yaitu Bapak Firdaus Zein, dan Ibu Elwirda yang
selalu menyayangi, mendidik, mendo’akan, serta memberikan dukungan
baik moril dan materil kepada penulis, terima kasih ibu dan ayah, semoga
Allah selalu melindungi dan menyayangi.
6. Kakak tercinta Atikah Wahyuni, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi,
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
viii
7. Para sahabat tercinta yang sudah penulis anggap sebagai saudara sendiri,
selalu mengingatkan, saling berbagi cerita dan kasih sayang. Zuqriva
Hayati, Dwi Ananda Putri, Yuli Anggraini, Novita Hayani, Nur Azizah, Nur
Afifah. Baarakallahufiikum.
8. Para sahabat seperjuangan TI ciwi2 2014, khususnya Halimah, Febri,
Nindy, Lulut, Chusnul, Mawar, Cindy, Mia, dan Dhyta yang selalu
memberikan dukungan terbaik, menyemangati, dan selalu membantu
penulis.
9. Seluruh sahabat-sahabat terbaik dari Teknik Informatika angkatan 2014,
Khususnya Teknik Informatika A yang tidak bosan-bosan membantu dan
memberikan semangat.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
sangat diperlukan kritik dan saran yang membangun bagi penulis. Akhir
kata, semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang
lain.
Jakarta, Mei 2019
Witri Laila
ix
Nama : Witri Laila (11140910000014)
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Implementasi Vector Space Model (VSM) pada Aplikasi
Konkordansi Hadits Shahih Bukhari Berbasis Web
ABSTRAK
Hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al Quran. Dizaman
sekarang ini bahwa relatif banyak orang yang masih kesusahan dan membutuhkan
waktu lama dalam melakukan pencarian sebuah hadits jika dilakukan secara
konvensional, dan beberapa aplikasi yang sudah ada masih menggunakan teks
berbahasa arab. Oleh karena itu, dibutuhkannya aplikasi konkordansi pencarian
hadits yang dapat membantu masyarakat guna memudahkan dalam melakukan
pancarian dan mempelajari hadits. Dalam penelitian ini menggunakan metode
Vector Space Model (VSM) untuk perhitungan. VSM adalah metode untuk melihat
tingkat kedekatan atau kesamaan (similarity) term dengan cara pembobotan term.
Pada perhitungan VSM digunakan pembobotan TF-IDF dan perhitungan nilai
similarity dengan menggunakan Cosine Similarity. Dan menggunakan metode
Rapid Aplication Development (RAD) untuk pengembangan sistem. Dengan
menggunakan data sebanyak 200 hadits. Pengujian sistem dilakukan dengan
menggunakan confusion matrix didapatkan nilai precision 100%, recall 94%, dan
error rate 6%.
Kata Kunci : Hadits, Vector Space Model, Shahih Bukhari
Daftar Pustaka : 13 Buku, 17 Jurnal
Jumlah Halaman : 101 halaman + xvii halaman
x
Name : Witri Laila (11140910000014)
Study Program : Teknik Informatika
Title : Implementation of the Vector Space Model (VSM)
Method on Web-Based Application of the Concorance
Shahih Bukhari Hadith
ABSTRACT
The hadith is the second source of Islamic law after Al-Quran. Today there are
relatively many people who are still diffcult and need a long time in searching for
a hadith if done conventionally, and some rigid applications still use Arabic text.
Therefore, the need for concordance search for hadith applications that can help
people to make it easier to do searching and studying the hadith . In this study using
the Vector Space Model (VSM) method for calculations. VSM is a method of seeing
the level of closeness and similarity in term of weighting the term. In the VSM
calculation, the weighting of TF-IDF is used to calculate the the similarity value by
using Cosine Similarity and using the Rapid Application Development (RAD)
method for system development by using data of 200 hadith.
Keyword : Hadith, Shahih Bukhari, Vector Space Model
Bibliography : 13 Books, 17 Journals
Number of Pages : xvii + 101 Pages
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .............................. vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3
1.3. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3
1.3.1. Bagi Pengguna .................................................................................... 3
1.3.2. Bagi Mahasiswa .................................................................................. 4
1.3.3. Bagi Universitas .................................................................................. 4
1.4. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.5. Batasan Masalah ............................................................................................. 4
1.6. Metodologi Penelitian ..................................................................................... 5
1.6.1. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 5
1.6.2. Metodologi Pengembangan Sistem .................................................... 5
1.7. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
2.1. Hadits .............................................................................................................. 7
2.1.1. Pengertian Hadits ................................................................................ 7
2.1.2. Unsur-Unsur Pokok Hadits ................................................................. 8
2.1.3. Kedudukan dan Fungsi Hadits ............................................................ 9
xii
2.2. Shahih Bukhari ............................................................................................. 13
2.3. Panduan Kata atau Konkordansi ................................................................... 14
2.4. Text Mining ................................................................................................... 14
2.5. Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval) ........................... 15
2.5.1. Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval) ............... 15
2.5.2. Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval) .... 16
2.6. Text Processing ............................................................................................. 17
2.6.1. Pengertian Processing Text ............................................................... 17
2.6.2. Tahapan Processing Text .................................................................. 18
2.7. Vector Space Model (VSM).......................................................................... 20
2.8. Term Frequency – Invers Document Frequency (TF-IDF) .......................... 21
2.8.1. Term Frequency (TF) ........................................................................ 21
2.9. Menghitung Cosine Similarity ...................................................................... 22
2.10. Metode Pengumpulan Data........................................................................... 22
2.10.1. Studi Pustaka ..................................................................................... 23
2.10.2. Wawancara ........................................................................................ 23
2.11. Metode Pengembangan Sistem ..................................................................... 23
2.11.1 Rapid Aplication Development ......................................................... 24
2.12. Unified Modelling Language (UML) ........................................................... 25
2.12.1. Pengertian UML ............................................................................... 25
2.12.2. Diagram UML ................................................................................... 26
2.13. PHP ............................................................................................................... 32
2.14. XAMPP ........................................................................................................ 32
2.15. MySQL ......................................................................................................... 33
2.16. Studi Literatur Sejenis .................................................................................. 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 36
3.1. Metode Pengumpulan Data........................................................................... 36
3.1.1. Studi Pustaka ..................................................................................... 36
3.1.2. Wawancara ........................................................................................ 36
3.2. Metode Pengembangan Sistem ..................................................................... 37
3.2.1. Tahap Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning) ............... 37
xiii
3.2.2. Tahap Desain Workshop (RAD Workshop Design) ......................... 37
3.2.3. Tahap Implementasi (Implementation) ............................................. 38
3.3. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 39
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ................................... 40
4.1. Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning) .............................. 40
4.1.1. Analisis Kebutuhan Masalah ............................................................ 40
4.1.2. Tujuan Informasi ............................................................................... 41
4.1.3. Syarat-Syarat ..................................................................................... 41
4.2. Fase Proses Desain (Workshop Desain) ....................................................... 42
4.2.1. Perancangan Aplikasi Konkordansi Hadits ...................................... 42
4.2.2. Perancangan UML ............................................................................ 61
4.2.3. Perancangan Database ...................................................................... 80
4.2.4. Perancangan User Interface .............................................................. 82
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 86
5.1. Hasil Tampilan Antarmuka........................................................................... 86
5.2. Implementasi Pengujian Sistem .................................................................... 91
5.2.1. Pengujian Black-Box Testing ............................................................ 91
5.2.2. Pengujian Analisis Penggunaan Metode ........................................... 93
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 95
6.1. Kesimpulan ................................................................................................... 95
6.2. Saran ............................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96
LAMPIRAN .......................................................................................................... 99
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tahapan Model RAD ........................................................................ 24
Gambar 3.1. Kerangka Berpikir ............................................................................. 39
Gambar 4.1. Flowchart Case Folding ................................................................... 42
Gambar 4.2. Flowchart Tokenizing ........................................................................ 44
Gambar 4.3. Flowchart Stopword Removal/Filtering ........................................... 49
Gambar 4.4. Flowchart Stemming ......................................................................... 54
Gambar 4.5. Flowchart Vector Space Model ......................................................... 60
Gambar 4.6. Use Case Diagram User .................................................................... 61
Gambar 4.7. Use Case Diagram Admin ................................................................. 61
Gambar 4.8. Activity Diagram Login ..................................................................... 68
Gambar 4.9. Activity Diagram Pencarian Hadits ................................................... 69
Gambar 4.10. Activity Diagram Baca Hadits ......................................................... 70
Gambar 4.11. Activity Diagram Lihat Biografi ...................................................... 70
Gambar 4.12. Activity Diagram Tambah Hadits .................................................... 71
Gambar 4.13. Activity Diagram Edit Hadits .......................................................... 72
Gambar 4.14. Activity Diagram Hapus Hadits ....................................................... 73
Gambar 4.15. Activity Diagram Logout ................................................................. 74
Gambar 4.16. Sequence Diagram Login ................................................................ 74
Gambar 4.17. Sequence Diagram Pencarian Hadits............................................... 75
Gambar 4.18. Sequence Diagram Baca Hadits ...................................................... 76
Gambar 4.19. Sequence Diagram Lihat Biografi ................................................... 76
Gambar 4.20. Sequence Diagram Tambah Hadits ................................................. 77
Gambar 4.21. Sequence Diagram Edit Hadits ........................................................ 78
Gambar 4.22. Sequence Diagram Hapus Hadits .................................................... 79
Gambar 4.23. Sequence Diagram Logout .............................................................. 79
Gambar 4.24. Class Diagram ................................................................................. 80
Gambar 4.25. Desain Halaman Utama ................................................................... 82
Gambar 4.26. Desain Halaman Login .................................................................... 82
Gambar 4.27. Desain Halaman Daftar Hadits ........................................................ 83
xv
Gambar 4.28. Desain Halaman Pencarian Hadits .................................................. 83
Gambar 4.29. Desain Halaman Tambah Hadits ..................................................... 84
Gambar 4.30. Desain Halaman Edit dan Hapus Hadits ......................................... 84
Gambar 4.31. Desain Halaman Biografi Imam Bukhari ........................................ 85
Gambar 4.32. Desain Halaman Control Data User ................................................ 85
Gambar 5.1. Halaman Utama ................................................................................. 86
Gambar 5.2. Halaman Login .................................................................................. 86
Gambar 5.3. Halaman Daftar Hadits ...................................................................... 87
Gambar 5.4. Halaman Tambah Daftar Hadits ........................................................ 87
Gambar 5.5. Halaman Edit Daftar Hadits .............................................................. 88
Gambar 5.6. Halaman Hapus Daftar Hadits........................................................... 88
Gambar 5.7. Halaman Cari Hadits ......................................................................... 89
Gambar 5.8. Halaman Hasil Pencarian Hadits ....................................................... 89
Gambar 5.9. Halaman Lihat Biografi Imam Bukhari ............................................ 90
Gambar 5.10. Halaman Data User ......................................................................... 90
Gambar 5.11. Perhitungan Cosine Similarity by Sistem ........................................ 93
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Simbol Pada Use Case Diagram ........................................................... 27
Tabel 2.2. Simbol Pada Activity Diagram .............................................................. 29
Tabel 2.3. Simbol Pada Sequence Diagram ........................................................... 30
Tabel 2.4. Studi Literatur Sejenis ........................................................................... 34
Tabel 4.1. Proses Case Folding ............................................................................. 43
Tabel 4.2. Proses Tokenizing .................................................................................. 45
Tabel 4.3. Proses Stopword Removal / Filtering ................................................... 50
Tabel 4.4. Proses Stemming ................................................................................... 55
Tabel 4.5. Proses Perhitungan TF IDF ................................................................... 57
Tabel 4.6. Proses Perhitungan Cosine Similarity ................................................... 58
Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Cosine Similarity ..................................................... 59
Tabel 4.8. Use Case Login ..................................................................................... 63
Tabel 4.9. Use Case Penambahan User ................................................................. 64
Tabel 4.10. Use Case Biografi Imam Bukhari ...................................................... 65
Tabel 4.11. Use Case Daftar Hadits ....................................................................... 65
Tabel 4.12. Use Case Pencarian hadits .................................................................. 67
Tabel 4.13. Tabel Data User .................................................................................. 80
Tabel 4.14. Tabel Data Hadits................................................................................ 81
Tabel 4.15. Tabel Kata Dasar ................................................................................. 81
Tabel 4.16. Tabel Word Stoplist ............................................................................. 81
Tabel 5.1. Pengujian Black-box Halaman User ..................................................... 91
Tabel 5.2. Pengujian Black-box Halaman Admin .................................................. 92
Tabel 5.3. Perhitungan Cosine Similarity Manual ................................................. 93
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Bimbingan Skripsi .................................................................. 99
Lampiran 2 : Hasil Wawancara ............................................................................ 100
1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu rujukan penting dalam pembentukan hukum sesudah Al-
Qur’an adalah hadits. Disamping itu hadits juga mempunyai fungsi lain
sebagai penjelas terhadap apa yang terkandung didalam Al-Qur’an yang
masih global serta merinci atau memberikan contoh pelaksanaannya. (M.
Alfatih Suryadilaga, 2015). Hadits merupakan penjelas Al-Quran dalam
mengimplementasikan peribadatan kepada Allah Ta’ala sekaligus bukti
seorang hamba cinta kepadaNya, sebagaimana firmanNya dalam surat Ali-
imran [3]: 31 yang menyatakan : “Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni
dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang”. Dan surat
Annisa [4]: 69 yang berbunyi : “Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul
(Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang
diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para Nabi, para pecinta kebenaran,
orang-orang mati syahid dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang
sebaik-baiknya”.
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk dapat memperoleh
informasi hadits yaitu dengan bertanya kepada orang, mencari dalam buku,
dan pencarian menggunakan sistem. Dalam mendapatkan informasi hadits
tersebut, terkadang kita mengalami kendala yaitu jika bertanya kepada orang,
tetapi tidak semua orang dapat menghafal hadits, walaupun ada orang yang
bisa menghafal semua hadits, akan tetapi sulit untuk menemuinya karena
jarak dan waktu yang terbatas. Hadits bisa didapat dalam buku atau kitab, tapi
tidak semua buku tersedia diperpustakaan maupun dipasaran kita harus
membelinya dan akan mengeluarkan biaya. Cara ketiga dalam mencari hadits
adalah menggunakan sistem (Rozanda, dkk, 2012).
2
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Islam merupakan agama yang teliti dan ketelitian yang dimiliki oleh
Islam begitu penting dalam melihat perkembangan dunia saat ini. Dalam
pengutipan hadist dan penyebaran hadits-hadist yang terjadi saat ini.
Diketahui begitu marak pengutipan hadist tanpa menyebut nomor hadist yang
ada, sehingga masyarakat sulit untuk mencari kebenaran dari hadist. Dan
masyarakat perlu membuka kitab-kitab hadist yang begitu tebal dan
membutuhkan waktu yang lama untuk mencari apakah hadist yang ditemui
tersebut benar-benar hadist riwayat Bukhari atau bukan (Sidi, dkk, 2016).
Dalam Jurnal yang berjudul Implementasi dan Analisis Pencarian
Kata dalam Al-Quran menjelaskan bahwa pencarian ayat yang mengandung
kata tertentu masih manual sehingga memakan waktu yang lama untuk
mencarinya dan belum tentu semua kata yang dicari dapat ditemukan.
Aplikasi yang sudah adapun hanya menampilkan sebatas ayat-ayat yang
mengandung kata yang sama dengan kata kunci yang dicari tanpa
menampilkan ayat-ayat lain yang sebenarnya masih berhubungan dan juga
hanya bisa memasukkan satu kata kunci, tidak banyak kata. Salah satu cara
untuk mengatasi masalah dalam pencarian kata pada Al-Qur’an yaitu
menggunakan metode konkordansi. Konkordansi adalah panduan pencarian
kata yang disusun berdasarkan abjad, juz dan surahnya. Pencarian kata pada
konkordansi akan menampilkan kata-kata yang memiliki lema yang sama
pada suatu dokumen tertentu. Lema sendiri adalah pola suatu kata atau frasa
didalam kamus (Kamilah, dkk, 2017).
Hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Bapak H. Hasan
Basri Salim, Lc, MA, selaku Ketua Program Studi Dirasat Islamiyah, Fakultas
Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beliau mengatakan
bahwa relatif banyak orang yang masih kesusahan dan membutuhkan waktu
lama dalam melakukan pencarian sebuah hadits jika dilakukan secara
konvensional, dan beberapa aplikasi yang sudah ada masih menggunakan teks
berbahasa arab.
Informasi saat ini sangat mudah didapatkan oleh setiap orang
dimanapun berada. Teknologi informasi khususnya internet sangat
3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mendukung terjadinya pertukaran informasi dengan sangat cepat. Internet
menjadi media informasi dan komunikasi yang telah dimanfaatkan banyak
orang dengan banyak kepentingan. Informasi yang berkualitas dipengaruhi
oleh relevansi, keakuratan dan tepat waktu.
Vector Space Model merupakan Salah satu model matematika yang
digunakan pada sistem temu-kembali informasi untuk menentukan bahwa
sebuah dokumen itu relevan terhadap sebuah informasi adalah vector space
model (VSM). Model ini akan menghitung derajat kesamaan antara setiap
dokumen yang disimpan di dalam sistem dengan query yang diberikan oleh
pengguna. Pada VSM, setiap dokumen dan query dari pengguna
direpresentasikan sebagai ruang vektor berdimensi n. Biasanya digunakan
nilai bobot istilah (term weigthing) sebagai nilai dari vektor pada dokumen
nilai 1 untuk setiap istilah yang muncul pada vektor query. (Diki Susandi,
2016)
Dengan berbagai permasalahan yang telah dijelaskan diatas, untuk
memberikan pengetahuan dan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan
pencarian hadits, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “IMPLEMENTASI METODE VECTOR SPACE MODEL (VSM)
PADA APLIKASI KONKORDANSI HADITS SHAHIH BUKHARI
BERBASIS WEB”.
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengimplementasikan metode vector space
model pada aplikasi konkordansi hadits Shahih Bukhari berbasis web.
1.3. Manfaat Penelitian
1.3.1. Bagi Pengguna
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memudahkan
pengguna untuk mengetahui hadits-hadits Nabi, dan dapat memandu
kita dengan mudah dalam mencari sebuah hadits, khususnya Shahih
Bukhari.
4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1.3.2. Bagi Mahasiswa
1. Sebagai media pembelajaran dalam mengetahui hadits-hadits Nabi
khususnya Shahih Bukhari.
2. Memberikan pengetahuan kepada penulis dalam membangun
sebuah sistem dengan menggunakan metode Vector Space Model.
3. Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh selama
masa perkuliahan.
4. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar sarjana dalam
Fakultas Sains dan Teknologi jurusan Teknik Informatika
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
1.3.3. Bagi Universitas
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang
diperoleh selama perkuliahan.
2. Menjadikan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian
selanjutnya.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah
yang ada pada penelitian ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode
vector space model pada aplikasi konkordansi hadits Shahih Bukhari berbasis
web?
1.5. Batasan Masalah
Di dalam melakukan suatu penelitian diperlukan adanya pembatasan
suatu masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam
pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa Batasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode studi pustaka dan wawancara.
2. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model Rapid
Application Development (RAD), dengan beberapa tahapan, yaitu :
5
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahap Perencanaan Kebutuhan, Tahap Desain Workshop, dan Tahap
Implementasi.
3. Penelitian ini menggunakan metode Vector Space Model (VSM) untuk
menemukan dokumen yang relevan.
4. Kitab hadits yang digunakan adalah Shahih Bukhari.
5. Untuk perancangan aplikasi menggunakan tools Unified Modelling
Language (UML) berupa use case diagram, sequence diagram, activity
diagram.
6. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP sebagai interface
dan MySQL sebagai database.
7. Data hadits yang terdapat didalam database MySQL hanya 200 hadits
1.6. Metodologi Penelitian
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data-data informasi yang dilakukan
adalah melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan data dengan mencari
informasi lewat buku, jurnal, e-book, dan sumber-sumber tertulis lainnya baik
tercetak maupun elektronik yang bertujuan untuk mendukung sebuah
penelitan.
1.6.2. Metodologi Pengembangan Sistem
Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Rapid
Application Development (RAD).
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menggunakan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,
metodologi penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada bab ini berisi tentang landasan teori dari studi literatur yang
digunakan penulis dalam penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas tentang metodologi yang digunakan yaitu
metodologi pengumpulan data dan metodologi pengembangan
sistem.
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini membahas perancangan dan pengujian sesuai
dengan metode yang digunakan pada sistem yang dibuat
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil dari penelitian beserta
penjelasan dari aplikasi yang dibuat
BAB VI PENUTUP
Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian
dan saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem
masa yang akan datang agar lebih baik
7 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Hadits
2.1.1. Pengertian Hadits
Hadits adalah laporan tentang sunah Rasulullah yaitu segala
sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah, baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun persetujuan atas perkataan atau perbuatan orang
lain. Hadits yang isinya berupa perkataan (sabda) Rasulullah disebut
sebagai hadits qauly, yang berupa perbuatan disebut hadits fi’ly, dan
yang berupa persetujuan disebut hadits taqriry. Disamping itu ada
juga hadits-hadits yang isinya berupa gambaran mengenai
karakteristik Rasulullah, baik perangai fisik (washfun khalqy)
maupun sifat non fisik (washfun khuluqy) (Muhammad Fuad Abdul
Baqi, 2012).
Menurut Muh.Zuhri (2011:1), al-hadits menurut bahasa
artinya al-jadid (baru), al-khabar (berita), pesan keagamaan,
pembicaran. Di dalam Al-Qur’an, kata al-hadits dapat berulang kali
dengan makna-makna tersebut. Misalnya :
a. “Allah telah menurunkan sebaik-baik al-hadits, yaitu Al-
Quran” (Q.S Az-Zumar:23). Disini hadits artinya pesan
keagamaan.
b. “Apakah sudah sampai kepadamu hadits tentang Musa?”
(Q.S Thaha:9). Disini hadits artinya cerita.
c. “Maka hendaknya mereka mendatangkan hadits yang seperti
itu jika mereka orang-orang yang benar”. (Q.S At-Thur:34).
Hadits disini artinya khabar/berita.
Dalam ilmu hadits, al-hadits adalah pembicaraan yang
diriwayatkan atau di asosiasikan kepada Nabi Muhammad.
Ringkasnya, segala sesuatu yang berupa berita dikatakan berasal dari
Nabi disebut al-hadits. Boleh jadi berita itu berwujud ucapan,
tindakan, pembiaran (taqrir), keadaan, kebiasaan, dan lain-lain.
8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.2. Unsur-Unsur Pokok Hadits
Menurut Munzier Suparta (2014), unsur-unsur pokok hadits ada 3,
yaitu :
1. Sanad
Kata “sanad” menurut bahasa adalah “sandaran”, atau segala
sesuatu yang kita jadikan sandaran. Dikatakan demikian, karena
hadits bersandar kepadanya. Menurut istilah terdapat perbedaan
rumusan pengertian. Al-Badru bin Jama’ah dan Al-Thiby
mengatakan bahwa sanad adalah : “Berita tentang jalan matan”.
Yang lain menyebutkan : “Silsilah orang-orang (yang meriwayatkan
hadits), yang menyampaikannya kepada matan hadits”.
Ada juga yang menyebutkan : “Silsilah para perawi yang
menukilkan hadits dari sumbernya yang pertama”.
2. Matan
Kata “matan” atau “al-matn” menurut bahasa berarti
maritafa’ min al-ardhi (tanah yang meninggi). Sedang menurut
istilah adalah “Suatu kalimat tempat berakhirnya sanad”.
Atau dengan redaksi lain; ialah : “Lafaz-lafaz hadits yang di
dalamnya mengandung makna-makna tertentu”.
Ada juga redaksi yang lebih simpel lagi, yang menyebutkan
bahwa matan adalah ujung sanad (gayah as-sanad). Dari semua
pengertian di atas, menunjukkan, bahwa yang di maksud dengan
matan ialah materi atau lafaz hadits itu sendiri.
3. Rawi
Kata rawi atau “al-rawi” berarti orang yang meriwayatkan
atau memberitakan hadits (naqil al-hadits).
Sebenarnya antara sanad dan rawi merupakan dua istilah
yang tidak dapat dipisahkan. Sanad-sanad hadits pada tiap-tiap
tabaqahnya, juga disebut rawi, jika dimaksud dengan rawi adalah
orang yang meriwayatkan dan memindahkan hadits. Akan tetapi,
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang membedakan antara rawi dan sanad, adalah terletak pada
pembukuan atau pentadwinan hadits. Orang yang menerima hadits
kemudian menghimpunnya dalam suatu kitab tadwin, disebut
perawi. Dengan demikian, maka perawi dapat disebut madawwin
(orang yang membukukan dan menghimpun hadits).
2.1.3. Kedudukan dan Fungsi Hadits
Menurut Munzier Suparta (2014), kedudukan dan fungsi
hadits adalah sebagai berikut :
a. Kedudukan Hadits sebagai Sumber Hukum Islam
Seluruh umat Islam tekah sepakat bahwa hadits Rasulullah
merupakan sumber dan dasar hukum Islam setelah Al-Qur’an, dan
umat Islam wajib mengikuti hadits sebagaimana diwajibkan
mengikuti Al-Qur’an.
Al-Qur’an dan hadits merupakan dua sumber hukum syariat
Islam yang tetap, yang orang Islam tidak mungkin memahami syariat
Islam secara mendalam dan lengkap dengan tanpa kembali kepada
kedua sumber Islam tersebut. Seorang mujtahid dan seorang alimpun
tidak diperbolehkan hanya mencukupkan diri dengan salah satu dari
keduanya.
Banyak ayat Al-Qur’an dan hadits memberikan pengertian
bahwa hadits itu merupakan sumber hukum Islam selain Al-Qur’an
yang wajib diikuti, baik dalam bentuk perintah. Uraian dibawah ini
merupakan paparan tentang kedudukan hadits sebagai sumber
hukum Islam dengan melihat beberapa dalil, baik naqli maupun aqli.
1. Dalil Al-Qur’an
Banyak ayat Al-Quran yang menerangkan tentang kewajiban
mempercayai dan menerima segala yang disampaikan Rasul kepada
umatnya untuk dijadikan pedoman hidup.
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Diantara ayat-ayat yang dimaksud adalah :
ل على رسوله والكتاب الذ ورسوله والكتاب الذي نز ي أنزل يا أيها الذين آمنوا آمنوا بالل
وملئكته وكتبه ورسله واليوم الخر فقد ضل ضلل بعيدامن قبل ومن يكفر بالل
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan
kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-mal qualaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”. (Q.S An-nisa
(4): 136).
Dalam firman Allah yang lain :
سول فإن تولوا فإنما عليه ما حم وأطيعوا الر لتم وإن قل أطيعوا الل ل وعليكم ما حم
سول إل البلغ المبين تطيعوه تهتدوا وما على الر
“Katakanlah: Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul;
dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu
adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu
sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan
jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan
tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat
Allah) dengan terang". (Q.S An-Nur (24) : 54).
Masih banyak lagi yang ayat-ayat Al-Qur’an sejenis yang
menjelaskan permasalahan ini. Dari beberapa ayat Al-Qur’an diatas
tergambar bahwa setiap ada perintah taat kepada Allah dalam Al-
Qur’an selalu diiringi dengan perintah taat kepada Rasul-Nya.
Demikian pula mengenai peringatan (ancaman) karena durhaka
kepada Allah, ssering disejajarkan dengan ancaman karena durhaka
kepada Rasul.
11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dalil Al-Hadits
Dalam salah satu hadits Rasulullah berkenaan dengan
keharusan menjadikan hadits sebagai pedoman hidup, disamping Al-
Qur’an sebagai pedoman utamanya, beliau bersabda :
كتاب الله و سنة رسوله :تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما
“Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan
sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan
Sunnah Rasul-Nya.”
3. Kesepakatan Ulama (Ijma’)
Kesepakatan umat muslimin dalam mempercayai, menerima,
dan mengamalkan segala ketentuan yang terkandung didalam hadits
ternyata sejak Rasulullah masih hidup. Sepeninggal beliau,
semenjak masa Khulafa’ Al-Rasyidiní hingga masa-masa
selanjutnya tidak ada yang mengingkarinya. Banyak di antara
mereka yang tidak hanya memahami dan mengamalkan isi
kandungannya, akan tetapi bahkan mereka menghafal, memelihara,
dan menyebarluaskan kepada generai-geneasi selanjutnya.
Banyak peristiwa menunjukkan adanya kesepakatan
menggunakan hadits sebagai sumber hukum Islam, antara lain dapat
diperhatikan peristiw dibawah ini :
a. Ketika Abu Bakar di baiat mejadi khalifah, ia pernah
berkata “Saya tidak meninggalkan sedikitpun sesuatu
yang diamalkan/dilaksanakan oleh Rasulullah,
sesungguhnya saya takut tersesat bila meninggalkan
perintahnya.
b. Saat Umar berada di depan hajar aswad, ia berkata :
“Saya tahu bahwa engkau adalah batu. Seandainya saya
tidk melihat Rasulullah menciummu, saya tidak akan
menciummu”.
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Sesuai dengan Petunjuk Akal
Bila kerasulan Nabi Muhammad telah diakui dan dibenarkan,
maka sudah selayaknya segala peraturan dan perundang-undangan
serta inisiatif beliau, baik yang beliau ciptakan atas bimbingan ilham
atau hasil ijtihad semata, ditemoatkan sebagai sumber hukum dan
pedoman hidup. Disamping itu secara logika kepercayaan kepada
Nabi Muhammad sebagai Rasul mengharuskan umatnya menaati
dan mengamalkan segala ketentuan yang beliau sampaikan.
b. Kedudukan Hadits sebagai Sumber Hukum Islam
1. Bayan at-Taqrir
Bayan at-taqrir disebut juga sebagai bayan al-ta’qid dan
bayan al-itsbat. Yang dimaksud dengan bayan ini, ialah menetapkan
dan memperkuat apa yang telah diterangkan di dalam Al-Qur’an.
Fungsi hadits dalam hal ini hanya memperkokoh isi kandungan Al-
Qur’an.
2. Bayan at-Tafsir
Yang dimaksud dengan bayan at-tafsir adalah bahwa
kehadiran hadits berfungsi untuk memberikan rincian dan tafsiran
terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih bersifat global (mujmal),
yang memberikan persyaratan/batasan (taqyid) ayat-ayat Al-Quran
yang bersifat mutlak, dan mengkhususkan (takhsis) terhadap ayat-
ayat Al-Qur’an yang masih bersifat umum.
3. Bayan at-Tasyri’
Yang dimaksud dengan bayan at-tasyri’ adalah mewujudkan
suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak di dapati dalam Al-
Qur’an , atau dalam Al-Qur’an hanya terdapat pokok-pokoknya saja.
4. Bayan an-Nasakh
Kata nasakh secara bahasa berarti ibthal (membatalkan),
izalah (menghilangkan), tahwil (memindahkan), dan taghyir
(mengubah). Para ulama mengartikan bahwa bayan an-nasakh ini
banyak yang melalui pendekatan bahasa, sehingga di antara mereka
13
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terjadi perbedaan pendapat dalam menta’rifkannya. Jadi intinya,
ketentuan yang datang kemudian tersebut menghapus ketentuan
yang datang terlebih dahulu, karen yang akhir dipandang lebih luas
dan lebih cocok dengan nuansanya.
2.2. Shahih Bukhari
Menurut al-Suyuthi (2016), di antara tokoh ternama lagi menonjol
dengan khidmatnya dalam bidang ilmu hadits, yaitu Abu Abdillah
Muhammad bin Ismail yang lazim dikenal dengan nama Imam al-Bukhari.
Sebuah nama yang sangat dikenal dalam sejarah Islam, terutama oleh para
insan yang berkecimpung dalam bidang ilmu hadits.
Orang pertama yang memiliki perhatian untuk mengumpulkan hadits-
hadits shahih secara khusus adalah Imam Al Bukhari dan diikuti oleh sahabat
sekaligus muridnya, Abu Husain Muslim bin Al Hajjaj An Naisaburi (Imam
Muslim). Shahih Bukhari dan Shahih Muslim adalah dua kitab hadits yang
paling shahih, namun Shahih Bukhari lebih utama. Ibnu Shalah mengatakan
bahwa hadits shahih dalam Shahih Al Nukhari berjumlah 7275 hadits dengan
pengulangan. Jika tanpa pengulangan bejumlah 4000 hadits (muslim.or.id,
2012).
Gelar Amirul Mukminin dalam bidang hadits yang melekat pada
Imam al-Bukhari sudah tenti berlatar belakang akan kedalaman
penguasaannya yang mengungguli lainnya terhadap hadits dan ilmu-ilmu
yang berkaitan dengannya; pemahaman, hafalan dan seluk-beluk terkait
derajat rijalul hadits (para perawi hadits). Aspek banyaknya hafalan beliau
terhadap hadits pun pastilah sangat menonjol. Hal ini sudah diakui dan
diceritakan oleh murid-murid beliau maupun ulama lainnya. Saking
banyaknya hadits shahih yang beliau hafal, Imam Al-Fallas berkata, “Setiap
hadits yang tidak dikenal oleh al-Bukhari bukanlah hadits shahih”.
Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Syarh Nukhbatil Fikri mengatakan
Hadits yang memiliki banyak indikasi sahih berfungsi sebagai ilmu yang
dapat dijadikan dalil, terkecuali bagi mereka yang menolak. Hadits semacam
itu ada banyak macam. Diantaraya hadits-hadits yang diriwayatkan oleh
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bukhari dan Muslim dalam kitab shahih mereka yang sampai pada derajat
hadits mutawatir. Hadits semacam ini memiliki beberapa indikasi kesahihan,
di antaranya : nama besar keduanya (Bukhari dan Muslim) dalam memilih
hadits sahih dari para ulama hadits yang lain. Serta kesepakatan ulama untuk
menerima kitab Bukhari dan Muslim. Penerimaan ini saja sudah cukup
memfungsikannnya sebagai ilmu yang dapat dijadikan dalil daripada sekedar
banyaknya jalur periwayatan yang tidak sampai kepada derajat mutawatir.
(Muhammad Fuad Abdul Baqi, 2012).
2.3. Panduan Kata atau Konkordansi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konkordansi adalah
daftar alfabetis kata pokok dari sebuah buku atau karya seorang penulis
dengan konteks terdekat. Konkordansi juga diartikan sebagai sebuah daftar
kata-kata (keyword) yang diambil dari sekumpulan teks/korpus, disajikan
untuk menunjukkan konteks dimana kata tersebut digunakan. Kombinasi
antara korpus dan konkordansi memberikan masa depan yang menjanjikan di
bidang pengajaran bahasa dan dengan mempelajarinya akan memungkinkan
peserta didik untuk menemukan pola-pola dan menyelesaikan permasalahan
salah konsep dengan cara mengamati secara luas contoh yang terjadi dalam
teks-teks yang nyata (Lestari, dkk, 2017).
Menurut Ali Audah (2008), buku-buku acuan dan panduan kata
(konkordansi) mengenai Qur’an yang akan dapat mengantarkan kita kepada
ayat atau surah yang dicari sudah pernah ditulis orang. Sejarah penulisan buku
panduan demikian yang terkenal meskipun bukan yang pertama, konkordansi
yang disusun oleh sarjana Jerman, Gustavus Flugel dalam tahun 1842,
Concordance Corani Arabicae, disertai kata pengantar dalam bahasa Latin,
yang sampai sekarang masih banyak dipakai di Barat.
2.4. Text Mining
Text mining disebut juga dengan text data mining adalah suatu proses
ekstraksi pola berupa informasi dan pengetahuan yang berguna dari sejumlah
besar sumber data teks, seperti dokumen word, pdf, dan kutipan teks. Text
mining mencari pola-pola yang ada diteks dalam bahasa natural yang tidak
15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
terstuktur seperti buku, email, artikel, halaman web. Kegiatan yang biasa
dilakukan oleh text mining adalah text categorization, text clustering,
conception / entityextraction.
Dalam memberikan solusi, text mining mengadopsi dan
mengembangkan banyak teknik dari bidang lain, seperti Data Mining,
Information Retrieval (IR), Statistic and Mathematic, Machine Learning,
Linguistic, Natural Languange Processing (NLP) dan Visualization.
Kegiatan riset untuk text mining antara lain ekstraksi dan penyimpanan teks,
preprocessing akan konten teks, pengumpulan data statistik dan indexing
serta analisa konten. (Diki Susandi dan Usep Sholahudin, 2016).
2.5. Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval)
2.5.1. Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval)
IR system atau sistem temu balik informasi merupakan bagian dari
ilmu komputer tentang pengambilan informasi dari dokumen-dokumen yang
didasarkan pada isi dan konteks dari dokumen-dokumen yang didasarkan
pada isi dan konteks dari dokumen-dokumen itu sendiri. Menurut Geral
Kowalski, sitem temu balik informasi adalah suatu sistem yang mampu
melakukan penyimpanan, dalam konteks ini dapat terdiri dri teks (termasuk
data numerik dan tanggal), gambar, audio, video dan objek multimedia
lainnya. Query dalam information retrieval merupakan sebuah formula yang
digunakan untuk mencari informsi yan dibutuhkan oleh pengguna. Sebuah
query merupakan suatu keywoard (kata kunci) dan dokumen yang
mengandung keywords merupakan dokumen yang dicari dalam information
retrieval. (Kowalski. G, 1997, dalam Pardede, 2014).
Menurut Manning (Pardede, dkk, 2014), definisi Information
Retrieval (IR) adalah bagaimana menemukan suatu dokumen dari dokumen-
dokumen tidak terstruktur yang memberikan informasi yang dibutuhkan dari
koleksi dokumen yang sangat besar yang tersimpan dalam komputer. Tujuan
dari sistem IR adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna dengan
meretrieve semua dokumen yang mungkin relevan, pada waktu yang sama
me-retrieve sesedikit mungkin dokumen yang tidak relevan. Sistem IR yang
16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
baik memungkinkan pengguna menentukan secara cepat dan akurat apakah
isi dari dokumen yang diterima memenuhi kebutuhannya. Tujuan yang harus
dipenuhi adalah bagaimana menyusun dokumen yang telah didapatkan
tersebut ditampilkan terurut dari dukumen yang memiliki tingkat relevansi
tinggi ke tingkat relevansi yang lebih rendah. Penyusunan dokumen tersebut
disebut sebagai perangkingan dokumen.
Model IR adalah model yang digunakan untuk melakukan
pencocokan antara term-term(kata) dari query dengan term-term dalam
document collection (folder file), model yang terdapat dalam IR terbagi dalam
3 model besar, yaitu :
1. Set theoritic models, model merepresentasikan dokumen sebagai
himpunan kata atau frase. Contoh model ini ialah Standard Boolean
model dan Extended Boolean model.
2. Algebraic model, model merepresentasikan dokumen dan query sebagai
vektor similarity antara vektor dokumen dan vektor query yang
direpresentasikan sebagai sebuah nilai skalar. Contoh model ini ialah
Vektor Space Model (model ruang vektor) , Latent Semantic Indexing
(LSI) dan Generalized Vector Space Model (GVSM).
3. Probabilistic model, model memperlakukan proses pengambilan
dokumen sebagai sebuah probabilistic inference. Contoh model ini ialah
penerapan teorema bayes dalam model probabilistik.
2.5.2. Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval)
Menurut Salton (dalam Fathkhul Amin, 2013), Sistem Temu Kembali
Informasi bertujuan untuk menjawab kebutuhan informasi user dengan
sumber informasi yang tersedia dalam kondisi seperti berikut :
a. Mepresentasikan sekumpulan ide dalam sebuah dokumen menggunakan
sekumpulan konsep.
b. Terdapat beberapa pengguna yang memerlukan ide, tapi tidak dapat
mengidentifikasikan dan mengemukakannya dengan baik.
c. Sistem temu kembali informasi bertujuan untuk mempertemukan ide
yang dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
informasi pengguna yang dinyatakan dalam bentuk key word
query/istilah penelusuran.
Menurut Salton (dalam Fathkhul Amin, 2013), Fungsi Utama Sistem
Temu Kembali Informasi adalah :
a. Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat
masyarakat pengguna yang ditargetkan.
b. Menganalisis isi sumber informasi (dokumen)
c. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan pengguna
d. Merepresentasikan pertanyaan (query) user dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat
dalam basis data.
e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan
dalam basis data
f. Menemu-kembalikan informasi yang relevan Menyempurnakan unjuk
kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh user.
2.6. Text Processing
2.6.1. Pengertian Processing Text
Text Processing merupakan tahapan dari proses awal terhadap teks
untuk mempersiapkan teks menjadi data yang akan lebih lanjut. Sebuah teks
yang ada harus dipisahkan, hal ini dapat dilakukan dalam beberapa tingkatan
yang berbeda. Suatu dokumen atau tweet dapat dipecah menjadi bab, sub-bab,
paragraf, kalimat dan pada akhirnya menjadi potongan kata/token. Selain itu
pada tahapan ini keberdaan digit angka, huruf kapital, atau karakter-karakter
yang lainnya dihilangkan atau dirubah (Ronen Feldman, 2007).
Menurut (Nugroho, 2011) Proses Processing berfungsi untuk proses
awal sebelum dokumen teks diolah pada tahap selanjutnya dimana akan
dilakukan proses seleksi data yang akan di proses pada setiap dokumen.
Proses ini terdiri dari beberapa proses pembersihan dokumen, yaitu case
folding, tokenizing, filtering atau stopword removal, dan stemming.
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.6.2. Tahapan Processing Text
Menurut (Handoyo, 2014), merupakan pemrosesan awal
dokumen agar diperoleh suatu nilai yang dapat dipelajari oleh sistem
clustering. Diantara tahapan text processing yaitu sebagai berikut :
1. Case Folding
Case folding merupakan suatu tahap yang mengubah huruf besar
menjadi huruf kecil.
2. Tokenization
Tokenization adalah proses pemotongan seluruh urutan karakter
menjadi satu potongan kata.
3. Stopword Removal/Filtering
Stopword removal merupakan proses penghapusan semua kata
yang tidak memiliki makna. Menurut (Prasidhatama, 2018), proses
filtering memiliki dua teknik, yaitu stop list (membuang kata yang
kurang penting) dan word list (menyimpan kata yang penting). Setelah
mendapatkan kata-kata yang penting, maka selanjutnya dilakukan proses
stemming.
Eliminasi stopwords memiliki banyak keuntungan, yaitu akan
mengurangi space pada tabel term index hingga 40% atau lebih (Yates,
1999). Proses stopword removal merupakan proses penghapusan term
yang tidak memiliki arti atau tidak relevan. Proses ini dilakukan pada saat
proses tokenisasi. Proses Filtering menggunakan daftar stopword yang
digunakan oleh Tala (2003), yang merupakan stopword bahasa Indonesia
yang berisi kata-kata seperti; ada, yang, ke, kepada, dan lain sebagainya.
(Amin, 2013).
4. Stemming
Stemming adalah proses membentuk suatu kata menjadi kata
dasarnya. Algoritma stemming yang digunakan dalam sistem
pengelompokkan ini adalah algoritma Nazief - Adriani.
Menurut (Noprisson, 2015), Algoritma Nazief dan Mirna Adriani
ini memiliki tahap-tahap sebagai berikut :
19
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Cari kata yang akan distem dalam kamus. Jika ditemukan maka
diasumsikan bahwa kata tesebut adalah root word. Maka algoritma
berhenti.
2. Inflection Suffixes (“-lah”, “-kah”, “-ku”, “-mu”, atau “-nya”)
dibuang. Jika berupa particles (“-lah”, “-kah”, “-tah” atau “-pun”)
maka langkah ini diulangi lagi untuk menghapus Possesive
Pronouns (“-ku”, “-mu”, atau “-nya”), jika ada.
3. Hapus Derivation Suffixes (“-i”, “-an” atau “-kan”). Jika kata
ditemukan di kamus, maka algoritma berhenti. Jika tidak maka ke
langkah 3a.
a. Jika “-an” telah dihapus dan huruf terakhir dari kata tersebut
adalah “-k”, maka “-k” juga ikut dihapus. Jika kata tersebut
ditemukan dalam kamus maka algoritma berhenti. Jika tidak
ditemukan maka lakukan langkah 3b.
b. Akhiran yang dihapus (“-i”, “-an” atau “-kan”) dikembalikan,
lanjut ke langkah 4.
4. Hapus Derivation Prefix. Jika pada langkah 3 ada sufiks yang
dihapus maka pergi ke langkah 4a, jika tidak pergi ke langkah 4b.
a. Periksa tabel kombinasi awalanakhiran yang tidak diijinkan.
Jika ditemukan maka algoritma berhenti, jika tidak pergi ke
langkah 4b.
b. For i = 1 to 3, tentukan tipe awalan kemudian hapus awalan. Jika
root word belum juga ditemukan lakukan langkah 5, jika sudah
maka algoritma berhenti. Catatan: jika awalan kedua sama
dengan awalan pertama algoritma berhenti.
5. Melakukan Recording
6. Jika semua langkah telah selesai tetapi tidak juga berhasil maka kata
awal diasumsikan sebagai root word, proses selesai.
5. Term Weighting
Term weighting merupakan proses pemberian bobot suatu token
dalam suatu term.
20
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7. Vector Space Model (VSM)
Menurut (Angga Putra, dkk, 2016) Vector Space Model (VSM) adalah
metode untuk melihat tingkat kedekatan atau kesamaan (similarity) term
dengan cara pembobotan term. Dokumen dipandang sebagai sebuah vector
yang memiliki magnitude (jarak) dan direction (arah). Pada Vector Space
Model, sebuah istilah direpresentasikan dengan sebuah dimensi dari ruang
vector. Relevansi sebuah dokumen ke sebuah query didasarkan pada
similaritas diantara vector dokumen dan vector query.
VSM memberikan sebuah kerangka pencocokan parsial adalah
mungkin. Hal ini dicapai dengan menetapkan bobot non-biner untuk istilah
indeks dalam query dan dokumen. Bobot istilah yang akhirnya digunakan
untuk menghitung tingkat kesamaan antara setiap dokumen yang tersimpan
dalam sistem dan permintaan user. Dokumen yang terambil disortir dalam
urutan yang memiliki kemiripan, model vector memperhitungkan
pertimbangan dokumen yang relevan dengan permintaan user. Hasilnya
adalah himpunan dokumen yang terambil jauh lebih akurat (dalam arti sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan oleh user).
Dalam VSM koleksi dokumen direpresentasikan sebagai sebuah
matrik term document (atau matrik term frequency). Setiap sel dalam matrik
bersesuaian dengan bobot yang diberikan dari suatu term dalam dokumen
yang ditentukan. Nilai nol berarti bahwa term tersebut tidak ada dalam
dokumen.
Pada perhitungan VSM digunakan pembobotan TF-IDF dan
perhitungan nilai similarity dengan menggunakan Cosine Similarity. Metode
TF-IDF adalah cara untuk memberikan bobot hubungan suatu term terhadap
dokumen. Metode ini menggabungkan dua konsep perhitungan bobot yaitu
frekuensi kemunculan kata dalam suatu dokumen dan inverse dari frekuensi
yang mengandung kata tersebut. (Viko Basmalah, dkk, 2015).
21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8. Term Frequency – Invers Document Frequency (TF-IDF)
2.8.1. Term Frequency (TF)
Term frequncy inverse document frequency (TF-IDF) adalah metode
pembobotan yang menggabungkan metode TF dan IDF. Metode ini diusulkan
oleh Salton sebagai sebuah kombinasi metode yang dapat memberikan
performansi yang lebih baik, khususnya dalam memperbaiki nilai recall dan
precision. (Joko Purnomo, dkk. 2010)
Metode TF-IDF merupakan suatu cara untuk memberikan bobot
hubungan suatu kata (term) terhadap dokumen. Metode ini menggabungkan
dua konsep untuk perhitungan bobot, yaitu frekuensi kemunculan sebuah kata
di dalam sebuah dokumen tertentu dan inverse frekuensi dokumen yang
mengandung kata tersebut. Frekuensi kemunculan kata di dalam dokumen
yang diberikan menunjukkan seberapa penting kata itu di dalam dokumen
tersebut. Frekuensi dokumen yang mengandung kata tersebut menunjukkan
seberapa umum kata tersebut. Sehingga bobot hubungan antara sebuah kata
dan sebuah dokumen akan tinggi apabila frekuensi kata tersebut tinggi di
dalam dokumen dan frekuensi keseluruhan dokumen yang mengandung kata
tersebut yang rendah pada kumpulan dokumen (Nurjannah, 2013).
Rumus untuk TF-IDF :
Wd,t = TF d,t * IDF t
Keterangan:
W = Bobot dokumen ke-d terhadap kata ke-t
TF = Banyaknya kata yang dicari pada sebuah dokumen
DF t = Jumlah dokumen yang mengandung kata yang dicari
IDF = Inversed Document Frequency ( log (N/df)
N = total dokumen
d = Dokumen ke-d
t = Kata ke-t dari kata kunci
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.9. Menghitung Cosine Similarity
Untuk menghitung seberapa besar kemiripan antar dokumen, dapat
menggunakan suatu fungsi ukuran kemiripan (similarity measure). Dengan
menggunakan fungsi ukuran ini memungkinkan perangkingan dokumen
sesuai dengan kemiripan atau relevan terhadap query.
Salah satu perhitungan kemiripan antar dokumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah cosine similarity. Cosine similarity merupakan
metode fungsi pengukuran kesamaan antara dua vektor yang berbeda dengan
mengukur cosinus dari sudut antara mereka. Semakin besar nilai cosinus
(maksimal 1) maka semakin mirip dokumen yang dibandingkan. Nilai
cosinus 1 menyatakan kemiripan 100%, sedangkan nol menyatakan
ketidakmiripan 100%.
Cosine similarity definisikan dalam rumus fungsi perhitungan berikut:
Keterangan :
d = Dokumen
q = Query
t = Term
wij = TF-IDF kata ke i dari dokumen ke j
wiq = TF-IDF kata ke i dari query
2.10. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:224), metode pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah pengumpulan data. Menurut Sudaryono (2015:83), metode
pengumpulan data adalah cara atau teknik yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan
untuk memperoleh bahan, keterangan, kenyataan, dan informasi yang dapat
dipercaya.
23
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Selain metode pengumpulan data, terdapat pula instrumen
pengumpulan data. Menurut Arikunto (2013:265), instrumen pengumpulan
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
dan lebih mudah. Contohnya studi pustaka, angket (kuesioner), wawancara,
pengamatan (observasi), dan dokumentasi. Berikut penjelasan secara detail
tentang jenis-jenis instrumen pengumpulan data :
2.10.1. Studi Pustaka
Menurut Sugiyono (2013:233), studi kepustakaan
merupakan studi terhadap kajian teoritis dan referensi lain yang
berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada
situasi sosial yang diteliti, selain itu studi kepustakaan sangat penting
dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian tidak
akan lepas dari literatur-literatur ilmiah. Penulis menggunakan
metode studi pustaka dalam pengumpulan data karena metode ini
sangat cocok dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi
sebagai bahan dasar peneliti dan acuan dalam penelitian.
2.10.2. Wawancara
Menurut Sarosa (2012:48), wawancara adalah salah satu alat
yang paling banyak digunakan untuk mengumpulkan data penelitian
kualitatif. Wawancara memungkinkan peneliti mengumpulkan data
yang beragam dari responden dalam berbagai situasi dan konteks.
Meskipun demikian wawancara perlu digunakan dengan berhati-hati
karena perlu ditriangulasi dengan lain.
2.11. Metode Pengembangan Sistem
Menurut Rosa (2014:26), metode pengembangan sistem atau SDLC
adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak
dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang
untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya.
24
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.11.1Rapid Aplication Development
2.11.1.1 Pengertian RAD
Menurut Rosa (2014:34), RAD adalah model proses
pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama
untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah adaptasi
dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan
model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat
lunak. Jika kebutuhan perangkat lunak dipahami dengan baik dan
lingkup perangkat lunak dibatasi dengan baik sehingga tim dapat
menyelesaikan pembuatan perangkat lunak dengan waktu yang
pendek.
2.11.1.2 Tahapan-Tahapan RAD
Menurut Kendall & Kendall (2011:164), terdapat tiga fase
dalam RAD yang melibatkan penganalisis dan pengguna dalam
tahap penilaian, perancangan, dan penerapan. Adapun ketiga fase
tersebut adalah perencanaan syarat-syarat (requirements planning),
desain workshop (workshop design), dan implementasi
(implementation). Sesuai dengan metodologi RAD menurut
Kendall & Kendall (2011:164), berikut ini adalah tahap-tahap
pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi:
Gambar 2.1. Tahapan Model RAD
(Sumber : Systems Analysis and Design, 2011)
25
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Tahap Perencanaan Syarat-Syarat (Requirements Planning)
Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari
tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah
menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi
informasi dan sistem bisa mengarahkan sebagian dari sistem yang
diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan.
2. Tahap Desain Workshop (Workshop Design)
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang
bisa digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan dan
pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan
representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Desain
workshop ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung dari
ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama workshop
desain RAD, pengguna merespon prototype yang ada dan
penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang
berdasarkan respon pengguna.
3. Tahap Implementasi (Implementation)
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para
pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-
aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek
ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-
sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian
diperkenalkan kepada organisasi.
2.12. Unified Modelling Language (UML)
2.12.1. Pengertian UML
Menurut Rosa (2014:133), UML adalah bahasa pemodelan
standar yang memiliki sintak dan semantik. Sedangkan menurut
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sugiarto (2013:34), UML adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem peranti lunak. UML menawarkan sebuah
standar untuk merancang model sebuah sistem.
2.12.2. Diagram UML
Menurut Rosa (2014: 140), pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam
diagram, yaitu:
1. Class Diagram
2. Object Diagram
3. Component Diagram
4. Composite Structure Diagram
5. Package Diagram
6. Deployment Diagram
7. Use Case Diagram
8. Activity Diagram
9. State Machine Diagram
10. Sequence Diagram
11. Communication Diagram
12. Timing Diagram
13. Interaction Overview Diagram
Dari ketiga belas diagram tersebut tidak mutlak harus digunakan
dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai
dengan kebutuhan. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan use
case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.
1. Use Case Diagram
merupakan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat (Rosa, 2014:155). Use case
diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di
dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menggunakan fungsi tersebut. Berikut simbol–simbol pada use
case diagram :
Tabel 2.1. Simbol Pada Use Case Diagram
(Sumber: Rekayasa Perangkat Lunak, 2014)
Simbol Deskripsi
Fungsionalitas yang disediakan
sistem sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antar unit atau aktor;
biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja di awal
frase nama use case.
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan
kata benda di awal frase nama.
Komunikasi antara aktor dan use
case yang berpartisipasi pada use
case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor.
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahan itu;
mirip dengan prinsip inheritance
pada pemrograman berorientasi
objek; biasanya use case tambahan
memiliki nama depan yang sama
dengan use case yang ditambahkan.
Hubungan generalisasi dan
spesialisasi (umum – khusus) antara
dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih
umum dari lainnya.
Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case
ini untuk menjalankan fungsinya
atau sebagai syarat dijalankan use
case.
2. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aliran kerja (work flow) dari
sebuah sistem atau proses bisnis. Activity diagram menggambarkan
aktivitas apa yang dapat dilakukan oleh sistem, bukan apa yang
dilakukan oleh aktor. Berikut merupaka simbol pada activity diagram
(Rosa, 2014:143) :
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 2.2. Simbol Pada Activity Diagram
(Sumber: Rekayasa Perangkat Lunak, 2014)
Simbol Deskripsi
Status awal aktivitas sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status awal.
Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan
kata kerja.
Asosiasi percabangan dimana jika
ada pilihan aktivitas lebih dari
satu.
Asosiasi penggabungan dimana
lebih dari satu aktivitas
digabungkan mejadi satu.
Status akhir yang dilakukan
sistem, sebuah diagram aktivitas
memliki sebuah status akhir.
Memisahakan organisasi bisnis
yang bertanggung jawab terhadao
aktivitas yang terjadi
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan perilaku objek pada use
case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Beberapa simbol–simbol yang
terdapat pada sequence diagram diantaranya (Rosa, 2014:143)
Tabel 2.3. Simbol Pada Sequence Diagram
(Sumber: Rekayasa Perangkat Lunak, 2014)
Simbol Deskripsi
Orang, proses, atau sistem lain
yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri, jadi walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan
orang; biasanya dinyatakan
menggunakan kata benda di awal
frase nama.
Menyatakan kehidupan suatu
objek.
Menyatakan objek yang
berinteraksi pesan.
31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menyatakan objek dalam keadaan
aktif dan berinteraksi pesan.
Menyatakan suatu objek membuat
objek yang lain, arah panah
mengarah pada objek yang dibuat.
Menyatakan suatu objek
memanggil operasi/ metode yang
ada pada objek lain atau dirinya
sendiri.
Menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data/masukan/
informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang
dikirim.
Menyatakan bahwa suatu objek
yang telah menjalankan suatu
operasi atau metode menghasilkan
suatu kembalian ke objek tertentu,
arah panah mengarah pada objek
yang menerima kembalian.
Menyatakan suatu objek
mengakhiri hidup objek yang lain,
arah panah mengarah pada objek
yang diakhiri, sebaiknya jika ada
create maka ada destroy.
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.13. PHP
Menurut Wahana Komputer (2015), Bahasa pemrograman PHP
merupakan bahasa pemrograman untuk membuat website yang bersifat
server side scripting. PHP memungkinkan anda untuk membuat halaman
website yan bersifat dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam
sistem operasi (OS) seperti Windows, Linux, dan Mac OS. Selain Apache,
PHP juga mendukung beberapa web server lain, seperti Microsoft IIS,
Caudium, PWS, dan lain sebagainya.
PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web
yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama
PHP adalah MySQL. Namun, PHP juga mendukung Database Oracle,
Microsoft Acces, Interbase, d-Base, PostgreSQL, dan sebagainya.
Hingga kini PHP telah berkembang hingga versi ke 5.4.16. PHP 5xxx
mendukung penuh Object Oriented Programming (OOP), integrasi ML,
mendukung semua ekstensi terbaru MySQL, pengembangan web services
dengan SOAP dan REST, serta ratusan peningkatan kemampuan lainnya
dibandingkan versi sebelumnya. Sama dengan web server lainnya, PHP juga
bersifat open source sehingga setiap orang dapat menggunakannya dengan
gratis.
2.14. XAMPP
Menurut Wahana Komputer (2015), XAMPP merupakan singkatan
dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP
adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket.
Pada paket XAMPP telah terdapat Apache (web server), MySQL
(database), PHP (server side scripting), Pearl, FTP server, PHPMyAdmin,
dan berbagai pustaka bantu lainnya. Jika anda memiliki XAMPP, maka Anda
tidak perlu lagi melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi web server
Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan otomatis
menginstalasi dan konfigurasi untuk anda.
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.15. MySQL
Menurut Wahana Komputer (2015), MySQL disebut SQL yng
merupakan kepanjangan dari Structured Query Language, SQL merupakan
bahasa terstuktur yang khusus digunakan untuk mengolah database . SQL
pertama kali didefinisikan oleh American National Standards Institute
(ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database
yang bersifat open source.
MySQL merupakan pasangan serasi dengan PHP. MySQL disebut
dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat
digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya. Anda dapat
memanfaatkan MySQL untuk menambahkan , mengubah dan menghapus
data yang berada dalam database.
My SQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat
relational. Hal ini berarti semua data yang dikelola dalam database akan
diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah, sehingga manipulasi data akan
menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola database
mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar.
MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query
Language (SQL) untuk mengelola semua database yang ada didalamnya.
Hingga kini MySQL telah berkembang hingga versi 7. MySQL 7 sudah
mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.16. Studi Literatur Sejenis
Tabel 2.4. Studi Literatur Sejenis
No Judul, Penulis, Tahun Metode Tools Kelebihan Kekurangan
1 Aplikasi Konkordansi
Al Quran Berbasis
Android
Fauzan Bashor
2016
Waterfall Mobile, Android Penelitian ini membuat
aplikasi konkordansi Al-
Quran berbasis android, dan
dapat menampikan potongan
ayat dan artinya berdasarkan
akar kata dan surah yang
dipilih.
Belum menggunakan
algoritma tertentu.
2. Perbandingan metode
Cosine Similarity
dengan metode
Jaccard Similarity
pada aplikasi pencarian
terjemah Al-Qur’an
Cosine
Similarity,
Jaccard
Similarity
PHP, MySQL Dapat mengetahui analisis
perbandingan algoritma yang
dilakukan, sehingga diketahui
algoritma yang paling akurat.
Menganalisis 2 metode
algoritma text mining.
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam Bahasa
Indonesia
Ogie Nurdiana,
Jumadi, Dian
Nursantika
2016
3. Penerapan Algoritma
Cosine Similarity dan
Pembobotan TF-IDF
pada Sistem Klasifikasi
Dokumen Skripsi
Andry Kurniawan,
Firdaus Solihin, Fika
Hastarita
2014
Cosine
Similarity, TF-
IDF
PHP, MySQL Sistem dapat dioperasikan
dengan lancar dan dapat
melakukan klasifikasi
dokumen secara otomatis.
Hasil pengujian kelayakan
sistem berdasarkan pengujian
ahli sistem menunjukkan
hasil rata-rata persentase
kelayakan sebesar 88,3%.
Dokumen skirpsi yang di
analisis masih dalam
jumlah yang sedikit.
36 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang penulis gunakan
dalam menyusun skripsi ini. Metode penelitian yang digunakan terbagi menjadi dua
yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Penjelasan
lebih lanjutnya adalah sebagai berikut :
3.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian terlebih
dahulu untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan dasar dan
acuan dalam penelitian, perancangan, implementasi, dan pengujian. Berikut
ini merupakan metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam
melakukan penelitian :
3.1.1. Studi Pustaka
Penulis melengkapi bahan untuk penulisan skripsi ini dengan
mengumpulkan teori-teori serta data yang berkaitan melalui beberapa
referensi yang berasal dari buku-buku, hasil penelitian (jurnal dan
skripsi), artikel dari sumber elektronik, dan studi literatur yang
berhubungan dengan objek yang akan diteliti. Adapun informasi yang
didapat digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi
penelitian serta pengembangan aplikasi secara langsung. Pustaka-
pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat di daftar pustaka.
3.1.2. Wawancara
Penulis mewawancarai Bapak H. Hasan Basri Salim,, Lc., MA
Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah. Dari hasil wawancara tersebut
didapatkan informasi dan data-data yang mana semua hasil tersebut
menjadi referensi untuk pengembangan penelitian penulis.
Wawancara ini ditujukan untuk mencari latar belakang masalah pada
penelitian ini.
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid
Application Development (RAD) dalam merancang Aplikasi Kamus Istilah
Kedokteran. Menurut Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall (2011:164),
metode RAD terdiri dari 3 tahapan, yaitu :
3.2.1. Tahap Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning)
Pada tahapan ini penulis melakukan perencanaan syarat-syarat
yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi ini, yaitu :
1. Analisis Kebutuhan Masalah
Pada tahap ini yaitu melakukan analisis terhadap kebutuhan
masalah, mengidentifikasi permasalahan yang menjadi alasan
utama dibuatnya sistem.
2. Tujuan Informasi
Tahapan kedua dari fase perencanaan yaitu menjelaskan tujuan
dibentuknya sistem.
3. Syarat-Syarat
Pada tahap ini dibutuhkan beberapa syarat dalam pembangunan
sebuah sistem.
3.2.2. Tahap Desain Workshop (RAD Workshop Design)
Setelah tahap perencanaan syarat-syarat telah dilakukan, tahap
selanjutnya adalah workshop design. Pada tahap ini dilakukan proses
desain sistem dan perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian
desain antara pengguna dan perancang sistem. Berikut ini langkah-
langkah yang dilakukan :
1. Perancangan Sistem
Pada tahap ini penulis akan melakukan proses apa saja yang
berjalan dalam sebuah sistem.
2. Perancangan UML
a. Use case Diagram
b. Activity Diagram
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Sequence Diagram
Dalam perancangan dengan menggunakan tools UML, penulis
menggunakan software Microsoft Visio.
3. Perancangan Database
Pada tahap ini merancang database yang diperlukan dalam
aplikasi.
4. Perancangan Interface
Pada tahap ini penulis merancang tampilan sistem (desain system)
sebagai gambaran mengenai sistem yang akan dibuat.
3.2.3. Tahap Implementasi (Implementation)
Berikut ini tahapan melakukan implementasi sistem :
1. Implementation System
Pada tahap ini, sistem telah siap untuk dioperasikan dengan hasil
apakah sistem sesuai dengan yang dirancang sebelumnya atau
tidak.
2. Pengujian Sistem (Testing)
Setelah tahap implemantasi selesai, penulis melakukan pengujian
sistem yang telah dibangun.
39
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3. Kerangka Berpikir
Gambar 3.1. Kerangka Berpikir
40 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini, berisi perincian tahapan yang akan dibangun dengan
menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) yang meliputi Fase
Perencanaan Kebutuhan, Fase Workshop Desain dan Tahap Implementasi.
4.1. Fase Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planning)
Pada tahap ini penulis melakukan syarat-syarat perencanaan kebutuhan
sebagai berikut :
4.1.1. Analisis Kebutuhan Masalah
Sebagai umat muslim kita diperintahkan untuk mengikuti Allah
dan Rasulnya, salah satu panduan dalam mengikuti ajaran Baginda
Rasullah adalah dengan belajar sunnah-sunnah yang diajarkan
Rasulullah dari haditsnya. Mempelajari dan mendapatkan sebuah hadits
bisa di dapat melalui buku, internet, mengikuti kajian kajian Islam dan
banyak lainnya.
Berdasarkan studi pustaka yang penulis lakukan, maka
didapatkan beberapa permasalahan utama dalam penelitian ini adalah
sulitnya melakukan pencarian kata di dalam hadits tertentu, dan masih
bersifat masih manual sehingga memakan waktu yang lama untuk
mencarinya dan belum tentu semua kata yang dicari dapat ditemukan.
Kemudian dalam pengutipan hadist dan penyebaran hadits-hadist yang
terjadi saat ini, diketahui begitu marak pengutipan hadist tanpa
menyebut nomor hadist yang ada, sehingga masyarakat sulit untuk
mencari kebenaran dari hadist. Dan masyarakat perlu membuka kitab-
kitab hadist yang begitu tebal dan membutuhkan waktu yang lama
untuk mencari apakah hadist yang ditemui tersebut benar-benar hadist
riwayat Bukhari atau bukan.
Beberapa aplikasi konkordansi yang sudah berkembang
diantaranya ada Aplikasi konkordansi Al-Quran, sedangkan untuk
hadits sejauh ini masih belum banyak ditemukan.
41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.2. Tujuan Informasi
Tahapan kedua dari fase perencanaan yaitu menjelaskan tujuan
dibentuknya sistem. Berdasarkan permasalahan diatas, maka
dibutuhkan solusi permasalahan untuk mengatasinya. Beberapa
diantara solusinya yaitu dengan mambangun suatu sistem yang mempu
memberikan panduan pencarian kata/konkordansi dalam sebuah hadits,
sehingga kita dapat mengetahui daftar nomor hadits yang mengandung
kata tersebut. Sehingga lebih memudahkan kita dalam melakukan
pencarian hadits dan mempelajari hadits.
Dalam aplikasi konkordansi hadits ini kita menggunakan kitab
hadits Shahih Bukhari terbitan Pustaka Assunnah, yang akan dibuat
dengan menggunakan metode Vector Space Model (VSM).
4.1.3. Syarat-Syarat
Ada beberapa syarat yang dibutuhkan dalam membangun sebuah
sistem. Kebutuhan sistem yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi
ini adalah, pertama : data hadits yang digunakan adalah Shahih Bukhari,
dan yang kedua : alat bantu dalam mengembangkan sistem.
Data hadits yang peneliti gunakan terdiri dari 200 hadits Shahih
Bukhari yang akan digunakan untuk uji coba. Data tersebut peneliti
dapatkan dari Kitab Shahih Bukhari Jilid I karangan Muhammad bin
Abdul Baqi, Penerbit Pustaka Assunnah.
Dalam mengambangkan sistem penliti menggunakan beberapa
kebutuhan software dan hardware, yaitu :
a. Software
Software yang peneliti gunakan dalam menggunakan sistem ini
adalah sebagai berikut :
1. XAMPP v3.2.2
2. PhpMyAdmin v.4.7.4
3. Mozilla Firefox
4. Sublime Text 3
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. OS Windows 8 64-bit
b. Kebutuhan Hardware
Hardware yang peneliti gunakan dalam menggunakan sistem ini
adalah sebagai berikut :
1. Processor : Windows 8.1 Pro 64 bit
2. Prosesor : Intel Celeron 2.16GHz
3. RAM : 2,00 GB
4. Harddisk : 500 GB
4.2. Fase Proses Desain (Workshop Desain)
4.2.1. Perancangan Aplikasi Konkordansi Hadits
4.2.1.1. Case Folding
Case Folding adalah proses mengubah semua dokumen huruf
besar menjadi huruf kecil, dan menghilangkan semua karakter selain
huruf. Yang akan dijadikan contoh yaitu Hadits no. 8, 9 dan 55.
Gambar 4.1. Flowchart Case Folding
43
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.1. Proses Case Folding
No Sebelum Case Folding Sesudah Case Folding
d1
Dari ibnu umar, ia berkata,
‘Rasulullah berabda, ‘Islam itu
didirikan atas lima perkara ;
bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan Muhammad
utusan Allah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat,
menunaikan ibadah haji, dan
berpuasa di bulan Ramadhan.’’
dari ibnu umar ia berkata
rasulullah berabda islam itu
didirikan atas lima perkara
bersaksi bahwa tiada tuhan
selain allah dan muhammad
utusan allah mendirikan shalat
menunaikan zakat menunaikan
ibadah haji dan berpuasa di
bulan ramadhan
d2
Dari Abu Hurairah dari Nabi,
beliau bersabda, ‘Iman itu ada
enam puluh lebih cabangnya,
dan malu adalah salah satu
cabang dari iman.’
dari abu hurairah dari nabi
beliau bersabda iman itu ada
enam puluh lebih cabangnya
dan malu adalah salah satu
cabang dari iman
d3
Dari Abu Mas’ud dari Nabi,
belau bersabda, ‘Jika seorang
laki-laki memberikan nafkah
kepada keluarganya dengan
mangharap ridho Allah, maka
itu adalah merupakan sedekah.
dari abu masud dari nabi belau
bersabda jika seorang laki laki
memberikan nafkah kepada
keluarganya dengan mangharap
ridho allah maka itu adalah
merupakan sedekah
44
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.2. Tokenizing
Tokenizing adalah proses memecah dokumen menjadi kumpulan
kata.
Gambar 4.2. Flowchart Tokenizing
Sistem akan memproses daftar hadits yang ada pada database
untuk memecah setiap term ke dalam array yang dipisahkan oleh spasi.
Setelah semua kata pada database hadts diproses, maka akan disimpan
pada “DaftarTokenArray (term)” untuk memasuki tahapan selanjutnya.
45
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.2. Proses Tokenizing
No Sebelum Tokenizing Sesudah Tokenizing
d1 dari ibnu umar ia berkata
rasulullah berabda islam itu
didirikan atas lima perkara
bersaksi bahwa tiada tuhan selain
allah dan muhammad utusan allah
mendirikan shalat menunaikan
zakat menunaikan ibadah haji dan
berpuasa di bulan ramadhan
dari
ibnu
umar
ia
berkata
rasululah
bersabda
islam
itu
didirikan
atas
lima
perkara
bersaksi
bahwa
tiada
tuhan
selain
allah
dan
46
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
muhammad
utusan
allah
mendirikan
shalat
menunaikan
zakat
menunaikan
ibadah
haji
dan
berpuasa
di
bulan
ramadhan
d2 dari abu hurairah dari nabi beliau
bersabda iman itu ada enam puluh
lebih cabangnya dan malu adalah
salah satu cabang dari iman
dari
abu
hurairah
dari
nabi
beliau
bersabda
47
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iman
itu
ada
enam
puluh
lebih
cabangnya
dan
malu
adalah
salah
satu
cabang
dari
iman
d3 dari abu masud dari nabi belau
bersabda jika seorang laki laki
memberikan nafkah kepada
keluarganya dengan mangharap
ridho allah maka itu adalah
merupakan sedekah
dari
abu
masud
dari
nabi
beliau
bersabda
48
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jika
seorang
laki
laki
memberikan
nafkah
kepada
keluarganya
dengan
mengharap
ridho
allah
maka
itu
adalah
merupakan
sedekah
49
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.3. Stopword Removal / Filtering
Stopword Removal / Filtering adalah proses penghilangan kata
yang tidak penting, melalui pengecekan pada kata-kata yang masuk
dalam database stoplist (daftar kata yang tidak penting), seperti; ada,
adalah, yang, ke, kepada, bukan, selain, dari, di, ia, bahwa, dan, itu, jika,
dan lain sebagainya.
Gambar 4.3. Flowchart Stopword Removal/Filtering
Pada proses Stopword Removal / Filtering sistem akan memproses
dari Daftar Token Array(term) dengan proses menghapus kata yang
terdapat dalam database stopword_list , kata yang terdapat dalam
database akan dihilangkan, karena tidak mengandung makna dan
banyak terjadi pengulangan, sedangkan kata yang tidak terdapat pada
database akan diproses ke tahap selanjutnya.
50
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.3. Proses Stopword Removal / Filtering
No Sebelum Filtering Sesudah Filtering
d1 dari ×
ibnu ibnu
umar umar
ia ×
berkata ×
rasululah rasululah
bersabda bersabda
islam islam
itu ×
didirikan ×
atas ×
lima ×
perkara perkara
bersaksi bersaksi
bahwa ×
tiada tiada
tuhan tuhan
selain ×
allah allah
dan ×
51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
muhammad muhammad
utusan utusan
allah allah
mendirikan ×
shalat shalat
menunaikan menunaikan
zakat zakat
menunaikat menunaikat
ibadah ibadah
haji haji
dan ×
berpuasa berpuasa
di ×
bulan ×
ramadhan ramadhan
d2 dari ×
abu abu
hurairah hurairah
dari ×
nabi nabi
beliau beliau
bersabda bersabda
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
iman iman
itu ×
ada ×
enam ×
puluh puluh
lebih ×
cabangnya cabangnya
dan ×
malu malu
adalah ×
salah salah
satu ×
cabang cabang
dari ×
iman iman
d3 dari ×
abu abu
masud masud
dari ×
nabi nabi
beliau beliau
bersabda bersabda
53
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jika ×
seseorang ×
laki laki
laki laki
memberikan ×
nafkah nafkah
kepada ×
keluarganya keluarganya
dengan ×
mengharap mengharap
ridho ridho
allah allah
maka ×
itu ×
adalah ×
merupakan ×
sedekah sedekah
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.1.4. Stemming
Stemming adalah proses mengembalikan dokumen kata menjadi
kata dasarnya atau disebut juga proses menghilangkan kata yang
berimbuhan menjadi kata dasarnya. Misalnya kata mengharap menjadi
kata harap. Algoritma stemming yang akan digunakan yaitu Algoritma
Nazief dan Andriani, dimana stemming jenis ini adalah stemming yang
memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dari pada stemming yang
lain.
Gambar 4.4. Flowchart Stemming
Pada tahap stemming sistem akan memproses Daftar
Array(term) dengan menghapus kata yang berimbuhan dengan
menggunakan Algoritma Stemming Nazief Andriani.
55
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.4. Proses Stemming
No Setelah Stemming Setelah Stemming
d1 ibnu ibnu
umar umar
rasulullah rasulullah
bersabda sabda
islam islam
perkara perkara
bersaksi saksi
tiada tiada
tuhan tuhan
allah allah
muhammad muhammad
utusan utusan
allah allah
shalat shalat
menunaikan tunai
zakat zakat
menunaikan tunai
ibadah ibadah
haji haji
berpuasa puasa
ramadhan ramadhan
d2 abu abu
hurairah hurairah
beliau beliau
bersabda sabda
iman iman
puluh puluh
cabangnya cabang
56
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
malu malu
salah salah
cabang cabang
iman iman
d3 abu abu
masud masud
nabi nabi
beliau beliau
bersabda sabda
laki laki
laki laki
nafkah nafkah
keluarganya keluarga
mengharap harap
ridho ridho
allah allah
sedekah sedekah
4.2.1.5.Term Weighting
Setelah proses diatas dilakukan, selanjutnya adalah proses term
weighting atau pembobotan kata, penulis mencontohkannya query
(input dari user) adalah term “allah” dengan sebanyak 3 dokumen
hadits.
4.2.1.5.1. Pembobotan Kata TF-IDF
Setelah proses stemming selesai, maka selanjutnya akan
dilakukan proses pembobotan kata dengan menggunakan metode
perhitungan TF-IDF, dengan rincian sebagai berikut :
57
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.5. Proses Perhitungan TF IDF
Term
TF
DF
IDF W = TF * IDF
d1 d2 d3 N/DF Log
(N/DF) d1 d2 d3
abu 1 1 2 1,5 0,1760 0,1760 0,1760
allah 2 1 2 1,5 0,1760 0,3520 0,1760
beliau 1 1 2 1,5 0,1760 0,1760 0,1760
cabang 2 1 3 0,4771 0,9542
haji 1 1 3 0,4771 0,4771
harap 1 1 3 0,4771 0,4771
hurairah 1 1 3 0,4771 0,4771
ibadah 1 1 3 0,4771 0,4771
ibnu 1 1 3 0,4771 0,4771
iman 1 1 3 0,4771 0,4771
islam 1 1 3 0,4771 0,4771
keluarga 1 1 3 0,4771 0,4771
laki 2 1 3 0,4771 0,9542
malu 1 1 3 0,4771 0,4771
masud 1 1 3 0,4771 0,4771
muhammad 1 1 3 0,4771 0,4771
nabi 1 1 2 1,5 0,1760 0,1760 0,1760
nafkah 1 1 3 0,4771 0,4771
puasa 1 1 3 0,4771 0,4771
perkara 1 1 3 0,4771 0,4771
puluh 1 1 3 0,4771 0,4771
ramadhan 1 1 3 0,4771 0,4771
rasulullah 1 1 3 0,4771 0,4771
ridho 1 1 3 0,4771 0,4771
salah 1 1 3 0,4771 0,4771
shalat 1 1 3 0,4771 0,4771
58
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
saksi 1 1 3 0,4771 0,4771
sedekah 1 1 3 0,4771 0,4771
tiada 1 1 3 0,4771 0,4771
tuhan 1 1 3 0,4771 0,4771
tunai 2 1 3 0,4771 0,9542
umar 1 1 3 0,4771 0,4771
utusan 1 1 3 0,4771 0,4771
zakat 1 1 3 0,4771 0,4771
4.2.1.5.2. Menghitung Cosine Similarity
Dalam proses perhitungan ini, ada beberapa perhitungan dengan
rumus yang berbeda sebagaimana yang terdapat pada tabel berikut :
Tabel 4.6. Proses Perhitungan Cosine Similarity
No Term Q2 W2 Q
d12 d22 d32 Q*d1 Q*d2 Q*d3
1 abu 0,0309 0,0309
2 allah 0,0309 0,1239 0,0309 0,0619 0,0309
3 beliau 0,0309 0,0309
4 cabang 0,9104
5 haji 0,2276
6 harap 0,2276
7 hurairah 0,2276
8 ibadah 0,2276
9 ibnu 0,2276
10 iman 0,2276
11 islam 0,2276
12 keluarga 0,2276
13 laki 0,2276
14 malu 0,2276
15 masud 0,2276
59
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
16 muhammad 0,2276
17 nabi 0,0309 0,0309
18 nafkah 0,2276
19 puasa 0,2276
20 perkara 0,2276
21 puluh 0,2276
22 ramadhan 0,2276
23 rasulullah 0,2276
24 ridho 0,2276
25 salah 0,2276
27 shalat 0,2276
28 saksi 0,2276
29 sedekah 0,2276
30 tiada 0,2276
31 tuhan 0,2276
32 tunai 0,2276
33 umar 0,2276
34 utusan 0,2276
35 zakat 0,2276
SUM 0,0309 3,5379 2,1411 1,2616
ROOT 0,1757 1,8809 1,4632 1,1027
Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Cosine Similarity
Rumus Cosine
d1 d2 d3
𝐷𝑖.𝑄𝑖
|𝐷|.|𝑄| =
∑ 𝐷𝑖.𝑄𝑖𝑛𝑖=1
√∑ (𝐷𝑖)2 . ∑ (𝑄𝑖)2 𝑛𝑖=1
𝑛𝑖=1
0,0619
1,8809 𝑥 0,1757 0
0,0309
1,2076 𝑥 0,1757
Hasil 0,1403 0,1063
60
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan hasil perhitungan nilai cosinus sudut antara vektor
query dengan setiap dokumen, didapatkan hasil dokumen d1 memiliki
ranking yang lebih tinggi dari d, maka kata “allah” akan lebih dahulu
muncul pada d1.
4.2.2.5. Flowchart Vector Space Model (VSM)
Gambar 4.5. Flowchart Vector Space Model
61
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.2. Perancangan UML
Ada beberapa tahapan perancangan UML untuk memudahkan dalam
pembuatan sebuah sistem, diantaranya :
4.2.2.1. Use Case Diagram
Pada rancangan use case diagram dapat dilihat apa saja interaksi
yang dapat dilakukan oleh user atau pengguna dengan aplikasi.
Rancangan use case diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.6. Use Case Diagram User
Pada use case diatas, user dapat melakukan proses baca biografi
imam bukhari dan dapat melakukan proses pencarian hadits pada menu
hadits, proses pencarian hadits dilakukan dengan mengisi keyword yang
ingin dicari oleh user pada daftar hadits. Proses pencarian hadits
mengggunakan metode vector space model. Pada menu daftar hadits
hanya berisi daftar hadits secara keseluruhan, jika user hanya ingin
membaca hadits tanpa perlu melakukan pencarian.
Gambar 4.7. Use Case Diagram Admin
62
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada use case diatas, admin dapat melakukan penambahan
terhadap user yang terlibat di dalam sistem, baik menambahkan,
mengedit atau menghapus user. Admin juga dapat melakukan baca
Biografi Imam Bukhari, serta dapat melakukan pencarian hadits, serta
dapat melakukan perubahan terhadap isi hadits.
4.2.2.2. Use Case Scenario
Use Case scenario menjelaskan lebih rinci activity yang terdapat
pada aplikasi. Ketika user pertama kali menjalankan aplikasi, user akan
menuju halaman utama yang berisi tautan ke halaman lain aplikasi yang
memiliki fungsi masing-masing. Tabel dibawah ini akan menjelaskan
use case scenario pada aplikasi yang penulis buat.
a. Use Case Name : Nama use case
b. Actor yang terlibat
c. Description : Deskripsi use case
d. Pre Condition : Syarat penting bagi use case untuk memulai proses
e. Alterrnative Condition : Kegiatan jika proses dalam use case gagal
f. Action : Proses yang dilakukan dalam use case
g. Post Condition : Output yang dihasilkan setelah proses use case
dilakukan
63
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Use Case Login
Tabel 4.8. Use Case Login
Use Case Name Login
Use Case Id
Actor Admin
Description Use case digunakan agar actor dapat masuk ke dalam
sistem
Pre Condition Actor mengisi field username dan password
Alternative
Course
Jika username dan password salah maka akan muncul
pesan bahwa input yang dimasukkan salah, sedangkan jika
field username ataupun password belum terisi maka akan
muncul peringatan untuk mengisi form tersebut.
Typical Course
of Event
Actor Action System Response
Langkah 2 : Aktor
menekan tombol login
Langkah 4 : Actor mengisi
field username dan
password
Langkah 5 : Actor
menekan tombol masuk
Langkah 1 : Sistem
menampilkan menu home
Langkah 3 : Sistem
menampilkan halaman
untuk login
Langkah 6: Sistem
mengecek database siapa
saja user
Langkah 7 : Sistem
menampilkan halaman
admin
Post Condition Jika use case berhasil maka sistem akan masuk ke
halaman admin
64
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Use Case Penambahan User
Tabel 4.9. Use Case Penambahan User
Use Case Name Users, Roles
Use Case Id
Actor Admin
Description Use case digunakan agar actor dapat masuk ke halaman
users
Pre Condition Actor memilih menu users, roles
Alternative
Course
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1 : Actor
menekan submenu users,
roles
Langkah 3 : Aktor
menekan tombol
edit/delete
Langkah 5 : Actor
menginput data
admninstratror yang baru
Langkah 6 : Actor
menekan tombol simpan
Langkah 2 : Sistem
menampilkan data users
Langkah 4: Sistem
menampilkan halaman
perbarui administratror
Langkah 7 : Sistem
menampilkan dialog “data
berhasil disimpan”
Langkah 8 : Sistem
kembali ke halaman users,
roles
Post Condition Jika use case berhasil maka sistem akan memperbarui
data administrator
65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Use Case Biografi Imam Bukhari
Tabel 4.10. Use Case Biografi Imam Bukhari
Use Case Name Biografi Imam Bukhari
Use Case Id
Actor Admin
Description Use case digunakan agar actor dapat masuk ke halaman
Biografi Imam Bukhari
Pre Condition Actor memilih menu Biografi Imam Bukhari
Alternative
Course
Typical Course
of Event
Actor Action System Response
Langkah 1 : Actor
menekan submenu
Biografi Imam Buhari
Langkah 3 : Actor bisa
melihat Biogafi Imam
Bukhari
Langkah 2 : Sistem
menampilkan Biografi
Imam Bukhari
Post Condition Jika use case berhasil maka sistem akan menampilkan
Biografi Imam Bukhari
4. Use Case Daftar Hadits
Tabel 4.11. Use Case Daftar Hadits
Use Case Name Daftar Hadits
Use Case Id
Actor Admin
Description Use case digunakan agar actor dapat melihat daftar
hadits Shahih Bukhari
Pre Condition Actor memilih submenu Daftar Hadits
66
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Alternative
Course
Typical Course
of Event
Actor Action System Response
Langkah 1 : Actor
menekan tombol menu
Daftar Hadits
Langkah 3 : Aktor dapat
melihat hadits
Langkah 5 : Actor dapat
menambah, mengubah dan
menghapus daftar hadits
yang ada didalam database
Langkah 6 : Actor
menekan tombol add
Langkah 8 : Actor mengisi
field yang disediakan di
halaman add hadits
Langkah 2 : Sistem
menampilkan daftar hadits
Langkah 4: Sistem
menampilkan halaman
add, edit, dan hapus hadits
Langkah 7 : Sistem
menampilkan form tambah
hadits, berisi nomor hadits,
kitab, bab, dan isi hadits
Langkah 9 : Sistem
menyimpan data kedalam
database
Langkah 10 : Sistem
kembali ke halaman daftar
hadits
Post Condition Jika use case berhasil maka sistem akan memperbarui
database hadits
67
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Use Case Pencarian Hadits
Tabel 4.12. Use Case Pencarian hadits
Use Case
Name
Pencarian Hadits
Use Case Id
Actor Admin
Description Use case digunakan agar actor dapat melakukan
pencarian hadits yang diinginkan
Pre Condition Actor memilih submenu Pencarian Hadits
Alternative
Course
Typical Course
of Event
Actor Action System Response
Langkah 1 : Actor
menekan tombol menu
Pencarian Hadits
Langkah 3 : Aktor mengisi
kata apa yang ingin dicari
Langkah 5 : Actor dapat
melihat hadits yang
mereka cari
Langkah 2 : Sistem
menampilkan halaman
pencarian
Langkah 4: Sistem
menampilkan halaman
yang dicari, berisi nomor,
bab, beserta isi hadits
Post Condition Jika use case berhasil maka sistem akan menampilkan
hadits yang dicari
68
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.2.3. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan activity - activity yang terjadi
dalam sistem, dari aktivitas dimulai sampai aktivitas berhenti. Berikut
ini akan digambarkan tentang acivity diagram pada sistem yang penulis
buat.
1. Activity Diagram Login
Untuk masuk kedalam sistem, admin atau pengguna harus
terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password yang
sebelumnya sudah terdaftar kedalam database sistem.
Gambar 4.8. Activity Diagram Login
69
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Activity Diagram Pencarian Hadits
Gambar 4.9. Activity Diagram Pencarian Hadits
Diagram diatas menunjukkan aktifitas dari proses menu
pencarian hadits. Admin atau pengguna dapat melakukan pencarian
hadits yang mereka inginkan, dengan memasukkan kata kunci atau
kalimat yang ingin dicari. Sistem menampilkan texfield, kemudian
pengguna meng-input kata yang akan dicari. Sistem akan melakukan
proses text processing, pencarian didalam database serta proses vector
space model. Setelah proses pencarian selesai akan muncul daftar hadits
yang dicari oleh user. Daftar hadits yang ditampilkan di urutkan
berdasarkan ranking yang telah diproses oleh sistem.
70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Activity Diagram Baca Hadits
Admin dan pengguna dapat melakukan baca hadits, dengan
melihat menu daftar hadits yang telah tersimpan di dalam database.
Gambar 4.10. Activity Diagram Baca Hadits
4. Activity Diagram Lihat Biografi Imam Bukhari
Admin dan pengguna dapat melihat biografi Imam Bukhari,
penulis kitab Shahih Bukhari.
Gambar 4.11. Activity Diagram Lihat Biografi
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Activity Diagram Tambah Hadits
Admin dapat menambahkan hadits kedalam sistem dan akan
disimpan kedalam database sistem.
Gambar 4.12. Activity Diagram Tambah Hadits
72
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Activity Diagram Edit Hadits
Admin dapat mengedit hadits bila ingin menambahkan atau
mengedit hadits yang telah di input sebelumnya, hasil dari aksi akan
disimpan kedalam database.
Gambar 4.13. Activity Diagram Edit Hadits
73
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Activity Diagram Hapus Hadits
Admin dapat menghapus hadits bile terjadi kesalahan dalam
penginputan, hasil dari aksi akan disimpan kedalam database.
Gambar 4.14. Activity Diagram Hapus Hadits
74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. Activity Diagram Logout
Untuk keluar dari sistem, admin dan pengguna harus melakukan
logout terlebih dahulu.
Gambar 4.15. Activity Diagram Logout
4.2.2.4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan urutuan even dan waktu
dari suatu pesan yang terjadi antar objek dalam sebuah use case.
1. Sequence Diagram Login
Gambar 4.16. Sequence Diagram Login
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Sequence Diagram Pencarian Hadits
Gambar 4.17. Sequence Diagram Pencarian Hadits
Sequence Diagram diatas menunjukkan proses dari menu
pencarian hadits. Setelah melakukan login dan menekan menu untuk
pencarian hadits, sistem akan menampilkan texfield, kemudian pengguna
meng-input kata yang akan dicari. Sistem akan melakukan proses
pencarian hadits menggunakan metode vector space model. Setelah
proses pencarian selesai akan muncul daftar hadits yang dicari oleh user.
Daftar hadits yang ditampilkan di urutkan berdasarkan ranking yang telah
diproses oleh sistem.
76
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Sequence Diagram Baca Hadits
Gambar 4.18. Sequence Diagram Baca Hadits
4. Sequence Diagram Lihat Biografi Imam Bukhari
Gambar 4.19. Sequence Diagram Lihat Biografi
77
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Sequence Diagram Tambah Hadits
Gambar 4.20. Sequence Diagram Tambah Hadits
78
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6. Sequence Diagram Edit Hadits
Gambar 4.21. Sequence Diagram Edit Hadits
79
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Sequence Diagram Hapus Hadits
Gambar 4.22. Sequence Diagram Hapus Hadits
8. Sequence Diagram Logout
Gambar 4.23. Sequence Diagram Logout
80
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.2.5. Class Diagram
Gambar 4.24. Class Diagram
4.2.3. Perancangan Database
Pada tahap ini melakukan perancangan database yang berfungsi
sebagai media penyimpanan data hadits, penulis menggunakan MySQL
database, dan strukturnya terdiri dari :
1. Tabel Data User
Tabel 4.13. Tabel Data User
Field Tipe Ukuran
id Int 10
name Varchar 20
81
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
email Varchar 30
password Varchar 20
2. Tabel Data Hadits
Tabel 4.14. Tabel Data Hadits
Field Tipe Ukuran
id Int 10
nomor Varchar 5
kitab Varchar 50
bab Varchar 50
isi Varchar 100
3. Tabel Kata Dasar
Tabel 4.15. Tabel Kata Dasar
Field Tipe Ukuran
id_ktdasar Int 10
katadasar Varchar 20
tipe_katasar Varchar 30
4. Tabel Word Stoplist
Tabel 4.16. Tabel Word Stoplist
Field Tipe Ukuran
id_word Int 10
word Varchar 20
root Varchar 30
82
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.2.4. Perancangan User Interface
1. Desain Halaman Utama
Gambar 4.25. Desain Halaman Home
2. Desain Halaman Login
Gambar 4.26. Desain Halaman Login
83
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Desain Halaman Daftar Hadits
Gambar 4.27. Desain Halaman Daftar Hadits
4. Desain Halaman Pencarian Hadits
Gambar 4.28. Desain Halaman Pencarian Hadits
84
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Desain Halaman Tambah Hadits
Gambar 4.29. Desain Halaman Tambah Hadits
6. Desain Halaman Edit dan Hapus Hadits
Gambar 4.30. Desain Halaman Edit dan Hapus Hadits
85
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Desain Halaman Biografi Imam Bukhari
Gambar 4.31. Desain Halaman Biografi Imam Bukhari
8. Desain Halaman Control Data User
Gambar 4.32. Desain Halaman Control Data User
86 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Tampilan Antarmuka
Pembahasan ini menjelaskan gambaran tampilan dari aplikasi
konkordansi pencarian hadits yang telah dibuat, sebagai berikut :
1. Halaman Utama
Pada gambar 5.1 merupakan tampilan home utama yang dapat
diakses oleh admin dan user.
Gambar 5.1. Halaman Utama
2. Halaman Login
Berikut merupakan tampilan halaman login, user/admin yang
memiliki hak akses dapat masuk kedalam sistem ini.
Gambar 5.2. Halaman Login
87
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Halaman Daftar Hadits
Berikut merupakan tampilan halaman hadits yang berisi data-data
hadits, serta fitur-fitur yang dapat digunakan untuk menambah, mengedit,
menghapus dan mencari hadits.
Gambar 5.3. Halaman Daftar Hadits
4. Halaman Tambah Daftar Hadits
Dibawah ini merupakan tampilan untuk menambah data hadits.
Admin dapat mengisi kolom yang tersedia dengan menekan tombol simpan,
maka data hadits berhasil dittambah.
Gambar 5.4. Halaman Tambah Daftar Hadits
88
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Halaman Edit Daftar Hadits
Dibawah ini merupakan tampilan edit data hadits, admin dapat
melakukan pengubahan data dan menekan tombol simpan, maka data
berhasil diubah.
Gambar 5.5. Halaman Edit Daftar Hadits
6. Halaman Hapus Daftar Hadits
Dibawah ini merupakan tampilan halaman hapus hadits. Admin
dapat menghapus data tersebut dengan menekan tombol delete, maka data
berhasil dihapus.
Gambar 5.6. Halaman Hapus Daftar Hadits
89
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Halaman Cari Hadits
Dibawah ini merupakan halaman cari hadits, admin dapat
melakukannya dengan mengisi data pada kolom pencarian, dan menekan
tombol submit, maka akan menampilkan data yang dicari.
Gambar 5.7. Halaman Cari Hadits
8. Halaman Hasil Pencarian Hadits
Dibawah ini merupakan hasil pencarian hadits yang di inginkan,
misalnya memasukkan kata: “puasa ramadhan”, maka akan muncul 8 hadits
yang mengandung kata tersebut.
Gambar 5.8. Halaman Hasil Pencarian Hadits
90
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9. Halaman Lihat Biografi Imam Bukhari
Dibawah ini merupakan halaman untuk melihat biografi Imam
Bukhari, kitab hadits yang penulis gunakan dalam aplikasi ini, admin dan
user dapat melihatnya dengan menekan menu Biografi Imam Bukhari.
Gambar 5.9. Halaman Lihat Biografi Imam Bukhari
10. Halaman Data User
Dibawah ini merupakan tampilan data user, admin dapat melakukan
penambahan, pengeditan, penghapusan dan pencarian data user.
Gambar 5.10. Halaman Data User
91
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2. Implementasi Pengujian Sistem
5.2.1. Pengujian Black-Box Testing
Pada fase ini dilakukan pengujian terhadap sistem dengan menggunakan
kotak hitam (blackbox testing). Pengujian sistem ini bertujuan untuk
mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari sistem telah
sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian ini dilakukan oleh 3
penguji yaitu penulis, dan blaxk-box testing dilakukan oleh Bapak Victor
Amrizal dan Bapak Hendra Bayu Suseno selaku Dosen Pembimbing. Cara
pegujian black-box testing dilakukan dengan menjalankan sistem dan
melakukan input data serta melihat inputnya apakah sudah sesuai yang
diharapkan.
1. Hasil Pengujian Black-Box Halaman User
Tabel 5.1. Pengujian Black-box Halaman User
No Fungsi Hasil yang diharapkan Status
1. Home User dapat mengakses halaman home
dan semua tombol yang ada di
halaman home berfungsi dengan baik
OK
2. Login User hanya dapat membuka halaman
login jika memiliki akses untuk login,
dengan melakukan register terlebih
dahulu.
OK
3. Biografi Imam
Bukhari
Menampilkan biografi Imam Bukhari
tanpa ada error dan penulis dapat
membaca biografi Imam Bukhari
dengan jelas
OK
4. Daftar Hadits User dapat melihat semua daftar
hadits yang ada didalam sistem.
OK
5. Pencarian
Hadits
User dapat melihat hadits yang dicari,
sesuai dengan query yang di input.
OK
92
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Hasil Pengujian Black-Box Halaman Admin
Tabel 5.2. Pengujian Black-box Halaman Admin
No Fungsi Hasil yang diharapkan Status
1. Home Admin dapat mengakses halaman
home semua tombol yang ada di
halaman home berfungsi dengan baik
OK
2. Login Admin dapat mengakses menu login
dan dapat masuk ke sistem admin
OK
3. Daftar Hadits Admin dapat melihat daftar hadits
yang ada di dalam sistem
OK
4. Tambah Daftar
Hadits
Admin dapat melakukan penambahan
hadits yang ada didalam database
dengan menekan tombol add
OK
5. Edit Daftar
Hadits
Admin dapat melakukan pengubahan
terhadap hadits yang ada di dalam
database
OK
6. Hapus Daftar
Hadits
Admin dapat menghapus data hadits
yang tersimpan di dalam database
OK
7. Biografi Imam
Bukhari
Menampilkan biografi Imam Bukhari
dan penulis dapat membaca biografi
Imam Bukhari dengan jelas
OK
8. Pencarian
Hadits
Admin dapat melakukan pencarian
hadits yang diinginkan.
OK
9. Data User Admin dapat melihat daftar user yang
bisa mengakses sistem
OK
10. Tambah Data
User
Admin dapat menambahkan user
baru.
OK
11. Edit Daftar
User
Admin dapat mengubah dan
menghapus user yang terdapat
didalam sistem.
OK
93
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5.2.2. Pengujian Analisis Penggunaan Metode
Setalah melakukan proses perhitungan manual yang terdapat pada
BAB IV, hasil pecarian hadits yang di uji dengan 3 hadits menggunakan
metode vector space model menunjukkan bahwa pencarian dengan
keyword “allah”, menghasilkan hadits urutan d1 yang akan muncul
lebih dahulu. Seperti yang terdapat pada tabel berikut :
Tabel 5.3. Perhitungan Cosine Similarity Manual
Rumus Cosine
d1 d2 d3
𝐷𝑖.𝑄𝑖
|𝐷|.|𝑄| =
∑ 𝐷𝑖.𝑄𝑖𝑛𝑖=1
√∑ (𝐷𝑖)2 . ∑ (𝑄𝑖)2 𝑛𝑖=1
𝑛𝑖=1
0,0619
1,8809 𝑥 0,1757 0
0,0309
1,2076 𝑥 0,1757
Hasil 0,1403 0,1063
Maka dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hadits dengan
nilai yang lebih besar mendekati 1, yaitu d1 akan muncul terlebih
dahulu dari pada d3, sedangkan d2 yang tidak mengandung kata Allah
maka tidak akan muncul.
Sedangkan jika menggukan sistem dari 3 data hadits, akan
didapatkan hasil seperti berikut :
Gambar 5.11. Perhitungan Cosine Similarity by Sistem
94
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Maka dari Tabel 5.3 dan Gambar 5.11 diatas dapat disimpulkan
bahwa terdapat persamaan perhitungan penggunaan metode vector
space model jika dilakukan secara manual ataupun menggunakan
sistem. Sehingga metode ini dapat diterapkan pada aplikasi pencarian
konkordansi hadits Shahih Bukhari. Sehingga lebih memudahkan user
dalam mencari dan menemukan sebuah hadits.
95 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan,
penulis menyimpulkan bahwa metode vector space model berhasil diterapkan
dengan baik dalam sistem pencarian kata/konkordansi pada hadits Shahih
Bukhari, dan dapat memberikan output yang sesuai dengan query yang di
input, dengan melalui beberapa tahapan, yaitu case folding, tokenizing,
filtering¸ stemming, dan term weighting dengan menggunakan metode TF-
IDF yang berfungsi untuk memaksimalkan hasil pencarian. Dan proses
similaritas menggunakan cosine similarity yang berfungsi untuk melakukan
pengurutan terhadap hadits yang dicari.
Sistem mampu melakukan pencarian hadits dan menampilkan hasil
pencarian dengan disertai hasil perhitungan menggunakan Algoritma Vector
Space Model, dan megurutkannya berdasarkan ranking. Pengujian sistem
dilakukan dengan menggunakan confusion matrix didapatkan nilai precision
100%, recall 94%, dan error rate 6%. Sehingga sistem ini dikatakan baik,
karena memiliki nilai recall dan precision yang cukup tinggi. Namun
keurangan dalam metode VSM ini tidak bisa mengklasifikasikan daftar hadits
secara makna dan perlu sistem clustering untuk mengembangkannya.
6.2. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang dapat disampaikan
penulis adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini dapat dilengkapi dengan lengkap menjadi beberapa kitab hadits.
2. Sistem ini dikembangkan lagi dengan menggunakan metode clustering
sehingga bisa dilakukan pencarian hadits secara makna.
3. Sistem ini dapat dikembangkan menjadi sistem berbasis android.
4. Sistem ini dapat menggunakan algoritma lain yang memiliki tingkat
akurasi yang lebih tinggi.
96 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Adhi Prasidhatama dan Kristidan Margi Suryaningrum. 2018. Perbandingan
Algoritma Nazief & Andriani dengan Algoritma Idris Untuk Pencarian Kata
Dasar. Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika Vol 4, No. 1
Andry Kurniawan, Firdaus Solihin, Fika Hastarita. 2014. Penerapan Algoritma
Cosine Similarity dan Pembobotan TF-IDF pada Sistem Klasifikasi Dokumen
Skripsi. Vol 4, No.2
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Danang Setyo Nugroho, Yanuar Firdaus dan Warih Maharani. Analisis dan
Implementasi Perbandingan Metode Cosine Similarity dan Correlation
Based Similarity pada Recommender System. Universitas Telkom.
Diki Susandi dan Usep Sholahudin. 2016. Pemanfaatan Vector Space Model pada
Penerapan Algoritma Nazief Andriani, KNN dan Fungsi Similarity Cosine
untuk Pembobotan IDF dan WIDF pada Prototipe Sistem Klasifikasi Tek
Bahasa Indonesia. Jurnal ProTekInfo Vol. 3 No. 1
Dwi Putri Lestari, Moch. Arif Bijaksama dan Eko Dawiyanto. 2017. Implementasi
dan Analisis Konkordansi untuk Pencarian Kata dalam Terjemahan Al-
Qur’an Bahasa Inggris. Jurnal Vol 4, No.3.
Fatkhul Amin. 2013. Sistem Temu Kembali Informasi dengan Pemeringkatan
Metode Vector Space Model. Jurnal Volume 18, No. 2.
Fauzan Bashor. 2016. Aplikasi Konkordansi Al Quran Berbasis Android.
Universitas Muhammadiyah Malang
Fuad, Muhammad Abdul Baqi. 2012. Al-lu’lu’ wal Marjan Mutiara Hadits Shahih
Bukhari dan Muslim. Jakarta Timiu : Ummul Qura.
97
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hendrie Noprisson dan Vina Ayumi. Implementasi Algoritma Nazief Andriani
Pada Fitur Tebak Kata Di Web Edukasi Bahasa Indonesia. Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Mercu Buana.
Irfah Faridatul Kamilah, Moch Arif Bijaksana dan Eko Darwiyanto. 2017.
Implementasi dan Analisis Pencarian Kata Pada Ayat-Ayat Al-Qur’an
Menggunakan Metode Korkordansi. Jurnal Vol 4, No.3
Jasman Pardede. 2014. Implementasi Multithreading Untuk Meningkatkan Kinerja
Information Retrieval Dengan Metode GVSM. Jurnal Sistem Komputer – Vol
4, No I
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. 2011. Systems Analysis and Design. New Jersey:
Prentice Hall.
Musfiroh Nurjannah, Hamdani dan Fitri Astuti. 2013. Penerapan Algoritma Term
Frequency Inverse Document Frequency Invers (TF-IDF) Untuk Text
Mining. Vol 8, No.3
Ogie Nurdiana, Jumadi, dan Dian Nursantika. 2016. Perbandingan metode Cosine
Similarity dengan metode Jaccard Similarity pada aplikasi pencarian
terjemah Al-Qur’an dalam Bahasa Indonesia.
Putra Angga, Lastri Widya, dan Mustafa Ramadhan. 2016. Pencarian Materi
Kuliah Pada Aplikasi Blanded Learning Menggunakan Metode Vector Space
Model. Ultimatics, Vol. VIII, No.2.
Nesdi E. Rozanda, Arif Marsal dan Kiki Iswanti. Rancang Bangun Sistem Informasi
Hadits Menggunakan Teknik Temu Kembali Informasi Model Ruang Vektor.
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Rendy Handoyo, R. Rumani dan Surya Michrandi Nasution. 2014. Perbandingan
Metode Clustering Menggunakan Metode Single Linkage dan K-Means Pada
Pengelompokan Dokumen. ISSN.1442-0100 Vol 15, No 2.
Rosa, A. S., M. Shalahudin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung:
Informatika Suparta, Munzier. 2014. Ilmu Hadis. Jakarta : Rajawali Pers
98
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Safaat, H. N. 2015. Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet
PC Berbasis Android. Bandung : Informatika.
Sarosa, Samaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakartya Barat : Indeks.
Solahudin, M. Agus, Agus Suyadi. 2013. Ulumul Hadits. Bandung : Pustaka Setia
Sudaryono. 2015. Metodologi Riset di Bidang TI (Panduan Praktis, Teori dan
Contoh Kasus). Yogyakarta: ANDI.
Sugiarto, A. 2014. Manajemen Kearsipan Elektronik Panduan Pengembangan
Aplikasi Kearsipan. Yogyakarta: Gava Media.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administratif. Bandung : Alfabeta
Suryadilaga, M. Alfatih, dkk. 2015. Ulumul Hadis. Sleman Yogyakarta : Kalimedia
Viko Basmalah Wicaksono, Ristu Saptno dan Sari Widya Sihwi. 2015. Analisis
Perbandingan Metode Vector Space Model dan Weighted Tree Similarity
dengan Cosine Similarity pada Kasus Pencarian Informasi Pedoman
Pengobatan Dasar di Puskesmas. Jurnal Vol 4, No.2
Wahana Komputer. 2015. Membangun Sistem Informasi dengan Java Neatbeans
dan MySQL. Yogyakarta : Penerbit Andi
Zuhri, Muh. 2011. Hadis Nabi Telaah Historis dan Metodologis. Yogyakarta : Tiara
Wacana Yogya
99 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Bimbingan Skripsi
100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2 : Hasil Wawancara
Nama Narasumber : H. Hasan Basri Salim,, Lc., MA.
Jabatan : Ketua Prodi Dirasat Islamiyah
Tempat : Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Tanggal : 30 April 2019
Daftar Pertanyaan :
1. Tanya : Pengertian Hadits menurut bapak itu seperti apa?
Jawab : Hadits adalah sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah, baik
perkataan, sifat dan ketetapan.
2. Tanya : Bagaimana kedudukan dan fungsi hadits sebagai pedoman hidup
umat Islam saat ini?
Jawab : Hadits merupakan sumber hukum kedua dalam Islam, jadi
kedudukan hadits sangat penting, dan sangat dominan setelah Al-Qur’an.
3. Tanya : Bagaimana cara yang dapat kita lakukan sebagai seorang awam
dalam mempelajari hadits?
Jawab : Mempelajari hadits diperlukan waktu, yang pertama adalah
kaitannya dengan sanadnya, matan dan pemahaman tentang teks hadits dan
kontekstual hadits. Jadi secara komprehensif dipelajari, tidak hanya belajar
tentang teks hadits, tapi perlu juga takhrij hadits, dalam rangka menghindari
kesalahan dalam memahami hadits, kesalahan dalam mengetahui
keshahihan hadits tersebut.
4. Tanya : Menurut bapak, apakah benar saat ini tidak sedikit orang yang
kesusahan dan membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pencarian
sebuah hadits jika dilakukan secara manual?
Jawab : Iya, memang kita sebagai orang umum kesusahan dalam
melakukan pencarian hadits, kesusahan dalam metode mencari hadits.
Misalnya dalam maktabah hadits, banyak program hadits untuk
mempelajari hadits, tapi masih dalam menggunakan Bahasa Arab, belum
menggunakan Bahasa Indonesia.
101
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Tanya : Bagaimana cara kita mengetahui hadits tersebut benar-benar dari
sumber yang sebenar-benarnya, tidak di karang ataupun dibuat buat?
Jawab : Merujuk kepada buku aslinya, dicari dalam satu buku namanya
kitabul maudhu, kalau disana ada, berarti hadits itu palsu. Jikalau dikasi di
kutubussittah dan ditemukan ada kemungkinan shahih.
6. Tanya : Apa saja rekomendasi kitab hadits yang perlu kita pelajari?
Jawab : Untuk dasar-dasar hadits ada Bulughul Maram, Rhiyadus Shalihin
atau kitab-kitab syarah, dan juga Kutubus Sittah
7. Tanya : Sejauh yang bapak tahu, apakah sudah ada aplikasi yang memuat
daftar konkordansi hadits kumpulan shahih bukhari?
Jawab : Sejauh ini ada buku sendiri di maktabah shameela, di dalamnya
terdapat Shahih Bukhari, tapi masih dalam menggunakan bahasa arab.
8. Tanya : Menurut bapak, setujukan apabila dibuat suatu sistem yang dapat
digunakan untuk melakukan pencarian konkordansi hadits dengan berbasis
web agar dapat mudah di akses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun?
Jawab : Bagus sekali dan setuju, untuk memudahkan dalam belajar mencari
ilmu.
9. Tanya : Apa yang diharapkan dari aplikasi yang akan dibuat?
Jawab : Supaya mempermudah, mempercepat, lebih efisien, diharapkan
lebih akurat.