Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987...

18
Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnal Penelitian Pendidlkan IPA Studi Efektivitas Program Pembelajaran 8e r basis Masaiah Terbimbing Pada Topik Laju Reaksi (I Wayan Redhana, Liliasari) Penerapan Open-Ended Laboratory Technique Pada Eksperimen Gelombang (Sarwi, Liliasari). Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Pada Konsep Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Konseptual, Prosedural, dan Sikap llmiah Siswa SMA (Cita Tresnawati, Fransisca S.Tapilouw, Anna Ratna Wulan). Inkuiri Laboratorium Berbasis Teknologi Informasi Pada Konsep Laju Reaksi Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kreatif Siswa SMA (Iriany, Liliasari, Agus Setiabudhi). Model Pembelajaran Berbasis Masaiah Dengan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Mahasiswa Pada Materi Listrik Statis (Lovy Herayanti, Agus Setiawan, Dadi Rusdiana). Efektivitas E-Modul Interaktif Berbasis Konstruktivisme Pada Materi Genetika Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Biologi SLTP (Meilinda, Nuryani Y. Rustaman, Ari Widodo). Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran Menggunakan KIT Kimia untuk Siswa Tunarungu (Sri Poedjiastoeti, Liliasari). Pengembangan Program Pembelajaran Fisika Dasar untuk Meningkatkan Kemampuan Fisika Calon Guru (Ida Kaniawati, Achmad A. Hinduan, Benny Suprapto, Liliasari) Penggunaan Penilaian Kinerja Pada Praktikum Fluida Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Siswa SMA (Viyanti, Agus Setiawan, Ana Ratna Wulan). Penyelidikan Urin Melalui Simulasi : Pengaruh CBI Simulasi-lnkuiri Terhadap Keterampilan Generik Sains (Agung W.S, Ari Widodo, Saefudin). PENERBIT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Transcript of Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987...

Page 1: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987

Jurnal Penelitian Pendidlkan IPA • Studi Efektivitas Program Pembelajaran 8erbasis Masaiah Terbimbing Pada Topik Laju

Reaksi (I Wayan Redhana, Liliasari)

• Penerapan Open-Ended Laboratory Technique Pada Eksperimen Gelombang (Sarwi, Liliasari).

• Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Pada Konsep Sistem Pernapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Konseptual, Prosedural, dan Sikap llmiah Siswa SMA (Cita Tresnawati, Fransisca S.Tapilouw, Anna Ratna Wulan).

• Inkuiri Laboratorium Berbasis Teknologi Informasi Pada Konsep Laju Reaksi Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kreatif Siswa SMA (Iriany, Liliasari, Agus Setiabudhi).

• Model Pembelajaran Berbasis Masaiah Dengan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Mahasiswa Pada Materi Listrik Statis (Lovy Herayanti, Agus Setiawan, Dadi Rusdiana).

• Efektivitas E-Modul Interaktif Berbasis Konstruktivisme Pada Materi Genetika Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Biologi SLTP (Meilinda, Nuryani Y. Rustaman, Ari Widodo).

• Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran Menggunakan KIT Kimia untuk Siswa Tunarungu (Sri Poedjiastoeti, Liliasari).

• Pengembangan Program Pembelajaran Fisika Dasar untuk Meningkatkan Kemampuan Fisika Calon Guru (Ida Kaniawati, Achmad A. Hinduan, Benny Suprapto, Liliasari)

• Penggunaan Penilaian Kinerja Pada Praktikum Fluida Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Siswa SMA (Viyanti, Agus Setiawan, Ana Ratna Wulan).

• Penyelidikan Urin Melalui Simulasi : Pengaruh CBI Simulasi-lnkuiri Terhadap Keterampilan Generik Sains (Agung W.S, Ari Widodo, Saefudin).

PENERBIT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Page 2: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran
Page 3: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

U A L . \ ' \

irnal lelitian PendidOcan IPA

b i t t i g a k a l i s e t a h u n pada e d i s i Maret, J u l i , November/ b e r i s i h a s i l p e n e l i t i a n t e n t a n g

d i d i k a n I P A. anggungjawab Penyunting i a s a r i ua Penyunting ng Rohman r e t a r i s Penyunting .s S e t i a w a n y u n t i n g A h l i mad Hinduan ( U n i v e r s i t a s P e n d i d i k a n I n d o n e s i a ) Ut Suma ( U n i v e r s i t a s P e n d i d i k a n Ganesha) y a n i Rustaman ( U n i v e r s i t a s P e n d i d i k a n I n d o n e s i a ) R e d j e k i ( U n i v e r s i t a s P e n d i d i k a n I n d o n e s i a )

to ( U n i v e r s i t a s Tanjungpura) idan K. P r a s e t y o ( U n i v e r s i t a s Negeri Y o g y a k a r t a ) ivunting Pelaksana t a w a n , Chandra E r t i k a n t o , Nyoto, A j a t S u d r a j a t , i l a w a t i , I d a F a r i d a , Suatma, Rudy Hidana, Fenny i h a y a n t i

r k u l a s i : i h I n d r i . N unat Penyunting dan Tata Usaha: J l . D r . S e t i a b u d h i I Bandung 40154, T e l p . (022)2001197 Pes 114. E-l i l : [email protected]

smua t u l i s a n yang ada d i dalam Jurnal Penelitian sndidikan IPA bukan merupakan cerminan s i k a p dan atau pendapat Dewan Penyunting dan Penyunting Pelaksana. Tanggungjawab terhadap i s i dan atau

akibat d a r i t u l i s a n ada pada p e n u l i s .

Page 4: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

-

i •

Page 5: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

a/ Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

STUDI EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBELAJARAN B E R B A S I S MASALAH TERBIMBING PADA TOPIK LAJU REAKSI

kYAN REDHANA san Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha

* S A R I iram Studi Pendidikan IPA, S P s UPI

kBSTRACT: The study aimed on improving students' critical thinking kills and investigating excellences and problems faced in wplementing guided problem-based learning program. Preliminary •eld testing in the study used one group pretest-posttest design. Samples of the study were 11th grade students at one of senior high •chooi in Buleleng residence consisting of 36 students. The findings of he study were as follows. Firstly, the program could improve critical hinking skills and conceptual understanding of students. Secondly, he excellences of the program were it could help teacher to explore itudents' ideas and develop students' critical thinking skills. Thirdly, )roblems encountered in implementing it were: (a) there was lack of qualitative problems practiced; (b) some students with low academic achievement were difficult to follow the program, (c) some conceptual niestions were difficult to be answered by them, (d) they forgot some :hemical concepts learnt in previous grade, and (e) implementation of lhe program was time consuming. Next, teacher and students were snthusiast to participate in the teaching and learning. Finally, students responded it positively and they hope it could be further implemented to teach other chemistry topics and even to teach other subject matters.

Keywords: guided problem-based learning, critical thinking skills, and conceptual understanding

i d a h u l u a n ;sham et at. (2007) melaporkan bahwa kebanyakan sekolah cenderung nekankan keterampilan berpikir tingkat rendah dalam pembelajarannya. wa diharapkan menyerap informasi secara pasif dan kemudian ngulanginya atau mengingatnya pada saat mengikuti tes. Temuan di atas alan dengan temuan dari beberapa peneliti. Redhana (2007), misalnya, laporkan bahwa kebanyakan guru masih mendominasi pembelajaran. lumnya, guru mengajarkan materi kimia dengan metode informasi dan lya jawab. Dalam menjelaskan materi kimia, guru-guru biasanya mengacu da satu buku kimia tertentu, di mana urutan materi yang disajikan oleh ru sesuai dengan urutan materi yang terdapat dalam buku yang menjadi

101

Page 6: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

pegangan guru dan siswa. Guru, selanjutnya, memberikan latihan soal-soal hitungan. Pemecahan soal-soal hitungan ini memerlukan tahapan yang bersifat algoritmik. Menurut Tsapartis & Zoller (2003), pemecahan masaiah yang bersifat algoritmik memerlukan penerapan keterampilan berpikir tingkat rendah.

Kondisi pembelajaran di atas menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa dan tingginya miskonsepsi. Redhana & Kirna (2004) melaporkan bahwa rerata miskonsepsi siswa SMA di kota Singaraja pada topik struktur atom dan ikatan kimia sangat tinggi, masing-masing sebesar 57,0% dan 63,4%. Beberapa dari miskonsepsi siswa tersebut adalah: (1) atom dipandang sebagai bola padat yang jika dipanaskan akan mengembang; (2) dalam senyawa NaCI terdapat ikatan antara satu ion Na +

dan satu ion CP; (3) ikatan dalam molekul HCI adalah ikatan ion; dan (4) pada orbital p, elektron bergerak seperti angka delapan pada permukaan orbital. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ternyata beberapa miskonsepsi siswa ini berasal dari guru (Simamora & Redhana, 2006). Sementara itu, miskonsepsi pada topik hidrokarbon, antara lain, ditemukan: (1) pada reaksi substitusi metana oleh HCI, atom H dalam metana dapat diganti oleh atom H yang kemampuannya lebih tinggi; (2) isomer-isomer suatu senyawa hidrokarbon mempunyai sifat-sifat fisika dan kimia yang sama; (3) senyawa yang paling mudah menguap adalah senyawa yang memiliki titik didih dan massa molar paling tinggi; dan (4) makin banyak cabang dalam suatu isomer, massa molekul relatifnya makin tinggi (Redhana etal. 2008). - -

Untuk memperbaiki kondisi di atas, refcrmasi pendidikan perlu dilakukan. Reformasi yang dimaksud adalah perubahan pedagogi, yaitu pergeseran dari pengajaran tradisional (keterampilan berpikir tingkat rendah) ke pembelajaran yang menekankan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (keterampilan berpikir kritis) (Tsapartis & Zoller, 2003). Ini merupakan esensi dari reformasi pendidikan saat ini.

Salah satu pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan berlatih menggunakan keterampilan berpikir kritis adalah pembelajaran berbasis masaiah {problem-based learning). Pembelajaran berbasis masaiah yang murni merupakan pembelajaran inkuiri terbuka (open inquiry), di mana kepada siswa hanya disajikan konteks dan siswa sendiri harus merumuskan proses pemecahan masaiah dan menemukan solusinya (Trowbridge & Bybee, dalam NSTA, 1998). Dengan aktivitas seperti ini,

102

Page 7: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

'enelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

ftar Isi l i Efektivitas Program Pembelajaran Berbasis Masaiah 1 0 1 - 1 1 0 Dimbing Pada Topik Laju Reaksi (I Wayan Redhana, isari)

erapan Open-Ended Laboratory Technique Pada 1 1 1 - 1 2 0 perimen Gelombang (Sarwi, Liliasari)

lementasi Model Pembelajaran Inkuiri Pada Konsep Sistem 1 2 1 - 1 3 4 iapasan untuk Meningkatkan Kemampuan Konseptual, sedural, dan Sikap llmiah Siswa SMA (Cita Tresnawati, i s i s c a S.Tapilouw, Anna Ratna Wulan)

liri Laboratorium Berbasis Teknologi Informasi Pada Konsep 135 - 144 i Reaksi Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains

Berpikir Kreatif S iswa SMA (Iriany, L i l iasar i , A g u s abudhi)

iol Pembelajaran Berbasis Masaiah Dengan Pendekatan 1 4 4 - 1 5 2 i;ri Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains i3siswa Pada Materi Listrik Statis (Lovy Herayant i , Agus awar., Dadi Rusd iana)

divitas E-Modul Interaktif Berbasis Konstruktivisme Pada 1 5 3 - 1 6 3 eri Genetika Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Biologi P (Meil inda, Nuryani Y . Rustaman, Ari Widodo).

ibelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran 1 6 4 - 1 7 5 lggunakan KIT Kimia untuk Siswa Tunarungu (Sr i dj iastoeti , L i l iasar i )

gembangan Program Pembelajaran Fisika Dasar untuk 1 7 6 - 1 8 6 lingkatkan Kemampuan Fisika Calon Guru (Ida Kaniawat i , imad A. Hinduan, Benny Suprapto, L i l iasar i )

ggunaan Penilaian Kinerja Pada Praktikum Fluida Berbasis 1 8 7 - 1 9 6 liri Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Siswa SMA anti , Agus Set iawan, Ana Ratna Wulan)

yelidikan Urin Melalui Simulasi : Pengaruh C B I Simulasi- 1 9 7 - 2 0 3 liri Terhadap Keterampilan Generik Sains (Agung W.S, Ari lodo, Saefudin)

V

Page 8: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran
Page 9: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Jul! 2009 ISSN: 1978-7987

Inkuiri Laboratorium Berbasis Teknologi Informasi Pada Konsep Laju Reaksi Untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains

dan Berpikir Kreatif Siswa SMA

Many SMAN 2 Kota Temate

Liliasari, Agus Setiabudi Program Studi Pendidikan IPA, S P s UPI

ABSTRACT: The purpose of this research is to develop of model and to investigate the influence of inquiry based Information and Technology in rate of reaction to enhance high scholl students generic sains and creative thinking skills . This research used quasi experiment method. The research is done by using Pretest - Postest Control Group Design. Two classes out of five classes are chosen randomly. The subjects are grade IX students of Science 1 and Science2 classes at one of the high schools at Ternate, Maluku Utara. Sampel uses 30 students at experiment class and 26 students at control class. Instruments used are test of concept mastery in rate of reaction, generic sains and creative thinking skills, observation sheet, and questionnaires to get students' and teachers' responses on the applied of information and technology . The results showed an increase in N-Gain of concepts mastery, Generic sains and creative thinking skill is considered high (0.70. 0.72 and 0.73). The highest N-Gain increase took place in concept mastery which is Definition of Reaction rate and lowest for Reaction rate equation and order of reaction. Thus the highest N-Gain increase took place in Generic Sains indicator which is indirectly observation,and lowest for models of mathematic And than creative thinking indicator of reaction rate which is skill in for predicting out of limited information and lowest for developing knowledge previously acquired by students, In general, teachers and students responded positively and were very motivated and interested in inquiry based interactive multimedia in rate of reaction. Keywords: inquiry based information and technology, generic sains, creative thinking skills, high school students.

Pendahu luan Se lama ini pembelajaran kimia di sekolah lebih banyak menggunakan metode mengajar secara informatif. Secara konvensional guru mengajarkan fakta-fakta, rumus-rumus, hukum-hukum atau masalah-masalah tertentu dan s iswa menghafalkannya. Dalam konteks pengajaran IPA seperti itu produk lebih diutamakan daripada proses dan sikap ilmiah.

135

Page 10: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

Pada saat yang sama kita juga memasuki era informasi. Teknologi dan informasi yang terns berkembang dan cenderung akan terus mempengaruhi segenap kehidupan manusia. Perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat ini berpengaruh juga tertiadap pribadi, aktivitas, kehidupan ataupun cara berpikir. Perkembangan ini perlu juga dikenalkan pada siswa agar mereka mempunyai bekgj pengetahuan dan pengalaman untuk menerapkan dan menggunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran saat ini banyak dikembangkan media-media pembelajaran berbasis komputer, salah satunya pembuatan dan pengembangan software dalam media pembelajaran. Berdasarkan studi pendahuluan pada salah satu SMA Negeri di Kota Temate diperoleh data bahwa pembelajaran kimia yang dilaksanakan selama ini jarang memanfaatkan teknologi informasi salah satunya yakni komputer.

Perkembangan teknologi dan informasi memungkinkan dihasilkannnya berbagai multimedia interaktif dalam pembelajaran yang dapat memudahkan dan membangkitkan motivasi belajar s iswa dalam mempelajari konsep kimia. Hal ini dijelaskan oleh Matsumoto dalam (Wahyuni,2008) bahwa teknologi komputer memiliki potensi mengajarkan keterampilan berpikir. Beberapa sumber (NSTA & AETS.1998 ; National Research Council/ NRC.2000) menyatakan inkuiri sebagai penggunaan dan pengembangan higher order thinking pada kegiatan kerja ilmiah. Marzano et al. (1994) dan Joyce et al. (2001) mengemukakan inkuiri sebagai aktivitas eksperimental untuk menguji suatu hipotesis.

Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah para guru dalam menerapkan pembelajaran yang telah diformulasi dalam kurikulum-kurikulum yang pernah dan sedang diterapkan serta kurangnya kemampuan untuk memanfaatkan berbagai media yang tersedia. Sering kali pola pembelajaran antara satu materi dengan materi lainnya diterapkan sama, tanpa memperhatikan tingkat kesulitan dari mata pelajaran tersebut.

Untuk mata pelajaran kimia s iswa menganggap bahwa mata pelajaran ini sulit dipahami terutama pada konsep-konsep abstrak. Menurut penelitian rendahnya penguasaan konsep kimia disebabkan oleh pola pikir rasional yang rendah, pada pembentukan sistem konseptual kimia (Liliasari ,1996). Pola pikir rasional yang rendah ini terutama pada pembentukan sistem konseptual pada diri s iswa dikarenakan guru pada pengajarannya kurang

136

Page 11: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

variatif, hanya menggunakan kecenderungan pada salah satu metoda saja, akibatnya s iswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar; siswa lebih banyak mendengar dan menulis keterangan guru, menyebabkan isi pelajaran kimia sebagai hapalan; akibatnya siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya. S iswa tidak memiliki keberanian untuk bertanya, mengakibatkan semakin sulit untuk memahami konsep yang diberikan oleh seorang guru. Jadi belajar kimia memerlukan kemampuan untuk dapat membangun konsep, agar bila ditelaah untuk memperoleh pemahaman yang lebih lanjut konsep-konsep inilah yang diuji keterapannya (Liliasari , 2005).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Puskur,2006) memasukkan kemampuan inkuiri ke dalam ruang lingkup bahan kajian. Menurut Mc Neal dan DAvanzo (1996) bahwa metode inkuiri terbaik dalam pembelajaran kimia adalah kegiatan laboratorium dan diskusi kelas. Metode ini dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilan berpikir serta menemukan sendiri konsep dasar atau prinsip melalui aktivitas yang dilakukan.

Kartimi (2003) dengan penelitiannya pengembangan model pembelajaran interaktif berbasis komputer untuk bahan kajian partikel-partikel materi sebagai wahana pendidikan siswa S L T P , menemukan bahwa model pembelajaran yang menggunakan komputer dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dan mampu menyajikan materi yang biasanya dilakukan oleh guru sehingga guru dapat lebih memperhatikan siswanya yang lambat dalam penerimaan pelajaran. Wahyuni, Kristi (2008) Selain penguasaan konsep, pembelajaran berbasis multimedia interaktif juga dapat meningkatkan keterampilan generik sains dan berpikir kritis s iswa.

Untuk kepentingan penelitian ini salah satu materi kimia yang dipilih adalah laju reaksi. Materi laju reaksi meliputi studi tentang pengertian laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, faktor konsentrasi, faktor suhu, faktor luas permukaan, faktor katalis, energi aktivasi dan teori tumbukan. Beberapa sub konsep laju reaksi mencakup beberapa konsep abstrak yang cukup sulit divisualisasikan, termasuk dengan praktikum di laboratorium sekalipun. Misalnya pada pembelajaran konsep energi aktivasi dan teori tumbukan molekul. Selain itu materi ini juga melibatkan cukup banyak persamaan matematis. Karakteristik materi laju reaksi seperti

137

Page 12: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

disebutkan di atas menyebabkan siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep ini dengan baik.

Kesulitan yang dialami s iswa dalam memahami konsep laju reaksi yang abstrak dan sulit divisualisasikan dapat diatasi, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi komputer. Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua^ bentuk interaksi sehingga pembelajaran akan lebih optimal. Konsep-konsej?' kimia tersebut direalisasikan dalam program komputer dengan menggunakan piranti lunak yang mudah dipelajari. Sejumlah bentuk interaksi dapat dimunculkan melalui media komputer seperti penyajian praktik dan latihan, tutorial, permainan, simulasi, penemuan, dan pemecahan masaiah.

Melalui rancangan tertentu, siswa dimungkinkan untuk memberikan respon, menerima umpan balik, mempeiajari materi yang lebih disukai terlebih dahulu, menerima koreksi, mempunyai kesempatan untuk melakukan perbaikan, dan memperoleh penguatan yang memadai. Metode penelitian

Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran kimia yang dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif pada salah satu SMU di Kota Ternate Propinsi Maluku Utara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Pretest-Postest Control Group Design. Sebanyak 2 kelas dipilih secara acak dari lima kelas yang ada. Sampel yang digunakan di sini adalah siswa berjumlah 30 orang pada kelas eksperimen dan 26 orang pada kelas kontrol.

Implementasi model pembelajaran berbasis MMI ini dilakukan pada satu kelas eksperimen yang dimulai dengan pemberian tes awal, kemudian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis multimedia interaktif. Satu kelas kontrol dimulai dengan pemberian tes awal dan kegiatan pembelajaran inkuiri laboratorium konvensional, kemudian kedua kelas tersebut diakhiri dengan tes akhir. Instrumen yang digunakan adalah tes penguasaan konsep laju reaksi yang terintegrasi dengan keterampilan generik sains, lembar observasi, serta kuesioner yang digunakan untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan.

138

Page 13: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

Hasil dan pembahasan Penguasaan Konsep Pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

Data hasil pengolahan skor pretes, Postes dan N-Gain penguasaan konsep laju reaksi untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa persentase rata-rata skor pretes s iswa kelas kontrol sebesa 35,30, sementara skor rata-rata kelas eksperimen sebesar 27,33, sedangkan skor rata-rata postes kelas kontrol sebesar 63,46, dan skor rata-rata postes kelas eksperimen sebesar 0,79. Rata-rata N-Gain kelas kontrol sebesar 0,40 dan kelas eksperimen sebesar 0,70. Secara umum penguasaan konsep kelas eksperimen memiliki penguasaan konsep yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Tabel 1 . Penguasaan Konsep K. Kontrol dan K. Eksperimen

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pretes Postes %N-Gain Pretes Postes %N-Gain

Rata-rata (%) 35,30 63,46 39,85 27,33 79,20 70,22

Standar Deviasi 13,04 9,77 12,00 6,26 9,39 17,15

N (Jml Siswa) 26 30

Untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa dari tiap subkonsep diambil dan data pencapaian skor postes dari tiap butir soal pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jumlah konsep yang dipelajari s iswa sebanyak 8 sub konsep yang disebar ke dalam 20 soal tes pilihan ganda dan enam soal essay . Konsep-konsep tersebut adalah: 1) Pengertian laju reaksi, 2) faktor konsentrasi, 3) faktor luas permukaan bidang sentuh, 4) faktor suhu, 5) faktor katalis, 6) persamaan reaksi dan orde reaksi, 7) energi aktivasi, 8) teori tumbukan dan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Distribusi untuk masing-masing konsep dan gambarannya untuk masing-masing konsep dapat dilihat pada Tabel 2.

139

Page 14: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

Tabel 2. Distribusi Sub Konsep pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen NO Penguasaan

Konsep Rata-rata Kel Kontrol Rata-rata Kel Eksperimen NO Penguasaan

Konsep Pre-tes Pos-tes %N-gain Pre-tes Pos-tes %N-gain 1 Pengertian Laju

Reaksi 34,62 67,31 44,23 28,33 90,00 85,60

2 Faktor-Faktor Yang mempengaruhi laju Reaksi

23,40 50,64 30,81 26,11 82,78 77,00

3 Konsentrasi 45,51 76,60 58,61 15,83 80,28 76.00 4 Luas Permukaan

Bidang sentuh 30,77 65,38 42,31 13,33 70,00 66,00

5 Suhu 33,33 75,64 64,10 43,33 87,78 78.0$ 6 Katalis 46,15 57,69 20,51 33,33 88,89 85,00 7 Persamaan Laju

Reaksi dan orde reaksi

30,13 50,00 26,48 36,67 78,11 64,00

8 Teori tumbukan dan energi Aktivasi 31,80 28,44 31,73 21,67 82,78 73,00

Pada kelas eksperimen dapat dilihat konsep yang mengalami peningkatan yang paling tinggi adalah konsep yang menyatakan abstrak dengan rata-rata N-Gain 85,60 sedangkan peningkatan paling rendah adalah konsep yang menyatakan prinsip dengan rata- rata N-Gain 64,00. Pembelajaran konsep-konsep abstrak dan konkrit, dilakukan dengan simulasi interaktif melalui multimedia komputer. Setelah pembelajaran, siswa menjadi paham (tidak terjadi miskonsepsi) serta s iswa mampu mengingat kembali dengan bantuan animasi komputer yang disajikan pada tayangan software. Hal ini sejalan dengan Ayas dan Muammer (2005), kimia merupakan salah satu ilmu sains yang di dalamnya banyak mengandung konsep-konsep abstrak sehingga sulit untuk dimengerti oleh siswa. Berbagai fenomena kimia timbul karena adanya interaksi berbagai partikel pada tingkatan mikroskopik. Proses pembelajaran yang melibatkan level mikroskopik, khususnya menggunakan model mikroskopik/partikel diketahui dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep-konsep kimia (Kam-wah dan Lee, 1999).

Pada label konsep berdasarkan prinsip mencapai N-Gain tertinggi disebabkan karena dalam software pembelajaran laju reaksi ini ditampilkan animasi interaktif serta contoh soal aplikasi berupa pertanyaan dalam melaksanakan praktikum virtual. Secara umum peningkatan N-Gain penguasaan konsep siswa pada materi laju reaksi dengan model pembelajaran inkuiri laboratorium termasuk kategori tinggi dengan nilai N-Gain 70,22.

140

Page 15: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

Keterampilan Generik Sains Keterampilan generik sains yang diujikan disesuaikan dengan

keterampilan generik sains yang dikembangkan pada saat kegiatan pembelajaran dan disesuaikan dengan konsep laju reaksi. Aspek keterampilan generik sains yang dikembangkan berupa soal/tes pada kegiatan pembelajaran ini mencakup lima aspek yaitu: 1) melakukan pengamatan tidak langsung, 2) membangun konsep, 3) menerapkan pemodelan matematika, 4) menjelaskan hubungan sebab akibat, dan 5) menggunakan bahasa simbolik. Gambaran peningkatan keterampilan generik sains s iswa dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hubungan Keterampilan Generik Sains dengan Rata-rata Pretes, Postes

dan N-Gain No Keterampilan Generik Rata-rata Kel Kontrol Rata-rataKel Eksperimen No Sains Pre-tes Pos-tes % N-gain Pre-tes Pos-tes % N-gain 1 Melakukan pengamatan

tidak langsung 27,40 64,90 49,74 24,04 87,40 83,72

2 Menggunakan bahasa simbolik 22,31 53,75 41,39 17,40 66,79 61,39

3 Menjelaskan hubungan sebab akibat 26,92 64,10 44,87 37,18 88,33 81,00

4 Menerapkan pemodelan matematika 28,85 57,69 40,38 35,10 72,12 57,56

5 Membangun konsep 44,23 63,46 28,85 50,00 88,46 62,67

Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat diamati bahwa pada umumnya s iswa mengalami peningkatan penguasaan keterampilan generik sains setelah pembelajaran. Peningkatan penguasaan keterampilan generik sains di kelas kontrol tertinggi terjadi pada aspek melakukan pengamatan langsung dan terendah pada aspek membangun konsep. Peningkatan penguasaan keterampilan generik sains di kelas eksperimen tertinggi terjadi pada aspek melakukan pengamatan tidak langsung dan terendah pada aspek menerapkan pemodelan matematika. 1 . Keterampi lan Berpik i r Kreati f

Pembelajaran inkuiri laboratorium berbasis tekhnologi informasi pada konsep laju reaksi ini juga mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa. keterampilan berpikir kreatif yang diukur pada penelitian ini terdiri 4 aspek yang terdapat di dalam 26 soal evaluasi. Keempat aspek keterampilan berpikir kreatif tersebut adalah: 1) membangkitkan keingintahuan dan hasrat ingin tahu, 2) membangun Pengetahuan yang telah ada pada siswa, 3) memandang informasi dari sudut pandang yang berbeda, dan 4) meramal dari informasi yang terbatas. Gambaran mengenai peningkatan aspek keterampilan berpikir kreatif s iswa dapat dilihat pada Tabel 4.

141

Page 16: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

Tabel 4. Hubungan Keterampilan Berpikir Kreatif dengan Rata-rata Pretes, Postes dan N Gain

No Keterampilan Berpikir Kreatif

Rata-rata Kel Kontrol Rata-rata Kel. Eksperimen No Keterampilan

Berpikir Kreatif Pre-tes Pos-tes % N-gain Pre-tes Pos-tes % N-gain 1 Membangkitkan

keingintahuan dan hasrat ingin tahu

38,36 76,92 53,53 35,00 86,03 74,72

2 Membangun Pengetahuan yang telah ada pada siswa 23,08 55,13 40,62 21,80 72,33 64,31

3 Memandang informasi dari sudut pandang yang berbeda 32,05 62,82 45,51 37,78 88,90 82,00

4 Meramal dari informasi yang terbatas 24,36 59,29 42,95 27,50 87,50 85,00

Berdasarkan data pada Tabel 4 dapat diamati bahwa pada umumnya siswa mengalami peningkatan penguasaan keterampilan berpikir kreatif setelah pembelajaran. Peningkatan N-Gain penguasaan keterampilan berpikir kreatif di kelas kontrol tertinggi terjadi pada aspek membangkitkan keingintahuan dan hasrat ingin tahu dan terendah pada aspek membangun pengetahuan yang telah ada pada siswa. Peningkatan penguasaan keterampilan berpikir kreatif di kelas eksperimen tertinggi terjadi pada aspek meramal dari informasi yang terbatas dan terendah pada aspek membangun pengetahuan yang telah ada pada siswa. Tanggapan Siswa dan Guru Terhadap Model Pembelajaran

Secara umum siswa merespon positif pembelajaran laju reaksi dengan model inkuiri laboratorium berbasis T l . Hal ini tidak terlepas dari teknik dan cara guru dalam menyajikan serta mengemas materi pelajaran kepada siswa.

Hal ini ditunjukkan dengan respon siswa agar pembelajaran seperti ini diterapkan pada konsep-konsep yang memiliki karakteristik yang sama dengan konsep laju reaksi. Meningkatnya minat dan motivasi s iswa dalam belajar karena siswa merasa pembelajaran berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut Dahar (1989) sikap positif sangat diperlukan dalam proses belajar. Sikap yang demikian akan membuat proses kegiatan pembelajaran menjadi lancar. ; T

Model pembelajaran inkuiri laboratorium yang dikembangkan dalafn penelitian ini mudah dioperasikan, dapat mengaktifkan siswa, mendukung teori dan praktikum di laboratorium komputer, membangkitkan motivasi siswa, meningkatkan penguasaan konsep laju reaksi serta melatih s iswa berpikir karena harus memahami teks/tabel/grafik.

142

Page 17: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

Kesimpulan Bertolak dari hasil analisis data, permasalahan penelitian, temuan dan

pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat mengembangkan label-label konsep: konsep berdasarkan prinsip, konsep bersifat konkrit, serta konsep bersifat abstrak sedangkan model pembelajaran menggunakan software yang dihasilkan ini dapat menampilkan animasi makroskopik dan mikroskopik dari desain praktikum menggunakan C D pembelajaran (multimedia interaktif) yang menggambarkan keadaan molekular dari fenomena konsep laju reaksi yang dilengkapi tabel, data hasil percobaan , grafik, pertanyaan interaktif, dan latihan soal-soal uraian yang kesemuanya dapat mendukung penguasaan konsep s iswa.

Pembelajaran inkuiri berbasis multimedia interaktif pada konsep laju Reaks i dapat meningkatkan penguasaan konsep serta berpikir kreatif s iswa rata-rata dengan nilai N-Gain kategori tinggi.

Model pembelajaran ini mendapat respon positif dari guru, disukai s iswa karena model pembelajaran inkuiri laboratorium berbasis T l yang dikembangkan dalam penelitian ini mudah dioperasikan, dapat mengaktifkan s iswa, mendukung teori dan praktikum di laboratorium, membangkitkan motivasi s iswa, meningkatkan penguasaan konsep Laju Reaksi , malatih s iswa berpikir karena hams memahami teks/tabel/grafik.

Daftar pustaka

Ayas, Alipasa, Muamer Calik. (2005). A Comparson of level of understanding of Eight-Grade Students and Science Student Teacher related to selected Chemistry Concepts. Journal of Research in science Teaching vol. 42, NO.6 PP.638-667.

Costa, A. (1988). Developing Minds A Resource Book For Teaching Thinking. Viginia: Association For Supervision and Curriculum Development.

Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Gunawan, (2008). Model pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan keterampilan generik sains dan berpikir kritis calon guru pada materi elastisistas. Tesis UPI. Tidak dipublikasikan.

Haury, L. D & Rillero, P. (1994). Perspective of Hands -On Science Teaching: Colombus: The E R I C Clearinghouse Tor Science mathematics, and Enviromental Education.

143

Page 18: Volume III No. 2, Juli 2009 ISSN : 1978-7987 Jurnalfile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196808031992031-AGUS... · • Pembelajaran tentang Unsur, Senyawa, dan Campuran

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2, Juli 2009 ISSN: 1978-7987

Joyce, Bruce and Weil, Marssha, (1992). Models Of Teaching, New Jersey, Prentice Hall Inc.

Kartimi, (2003). Pengembangan model pembelajaran interaktif berbasis komputer untuk bahan kajian partikel-partikel materi sebagai wahana pendidikan s iswa S L T P . Tesis UPI. Tidak dipublikasikan.

Kristi A, (2008). Pembelajaran praktikum mandiri berbasis multimedia komputer untuk meningkatkan keterampilan generik sains dan berpikir kritis s iswa pada konsep tekanan osmotik. Tesis UPI. Tidak dipublikasikan.

Liliasari, dkk (1997), Pengembangan Model Pembelajaran Mated Subyek untuk Meningkatkan Ketrampilan Berpikir Konseptual Tingkat Tinggi Mahasiswa Calon Guru IPA, Laporan Penelitian, Bandung: FMIPA IKIP Bandung.

Liliasari, (2005). Membangun ketrampilan Berpikir Manusia Indonesia melalui Pendidikan Fisika. Pidato pengukuhan guru besa rtetap dalam ilmu pendidikan IPA. Universitas Pendidikan Indonesia.

McNeal, A. P. & D Avanzo.C. (1996). Student-Active Science z: Models of Innovation in College Science Teaching. Philadelpia: Saunders College Publishing.

NRC (National Research Counci l ) , (1999). Inquiry and The National Science Education Standards: A Guid for Teaching and Learning. Washington: National Academy Press.

NSTA (National Science Teacher Association) &AETS. (1998) Standards for Science Teacher Preparation.

Puskur,(2006).Kunkulum Tingkat Satuan Pendidikan . Jakarta: Depdiknas

Slatzer. (2001) Classroom That Work: Teaching Generic Skill in Academic and Vocational Setting.MDS-263 (on line) http//nerve/Berkeley.edu

Sudjana (2005), Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sri Wahyuni ,(2008). Analisis ketrampilan berpikir kritis s iswa kelas XI IPA pada materi laju reaksi menggunakan software berbasis Web, Skripsi UPI, Tidak dipublikasikan.

144