Vo l 13, No 1 (2016)

7

Transcript of Vo l 13, No 1 (2016)

Page 1: Vo l 13, No 1 (2016)
Page 2: Vo l 13, No 1 (2016)

Select Language

English

ISSN

2528-5742 (Print)

Open Journal Systems

Journal Help

Flagcounter

User

Username

Password

Remember me

Login

Noti�cations

View

Subscribe

Language

Submit

Journal Content

Search

Search Scope

All

Search

Browse

By Issue

By Author

By Title

Other Journals

Categories

Information

For Readers

For Authors

For Librarians

Home / Archives / Vol 13, No 1 (2016)

Vol 13, No 1 (2016)

Prosiding Seminar Nasional XII Biologi

Table of Contents

Articles

Revitalisasi LPTK dalam Pengembangan Profesionalisme Tenaga Pendidik Menghadapi Era MEA

Intan Ahmad

PDF

1-7

PEMBELAJARAN BIOLOGI DI INDONESIA BUKAN UNTUK HIDUP

Aloysius Duran Corebima

PDF

8-22

REKAYASA GENETIK DAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PETERNAKAN

Sutarno Sutarno

PDF

23-27

Pengembangan Alternative Asessment Untuk Memfasilitasi Guru Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Siswa

Terhadap Masalah Banjir Di Kota Samarinda

Masitah Masitah, Richart Singal, Endang Widi Winarni

PDF

28-36

Pengembangan Asesmen Portofolio Pembelajaran Terpadu Model Webbed SD Kelas Awal di Daerah Perbatasan

Propinsi Kalimantan Timur Dan Utara

Evie Palenewen, Makrina Tindangen

PDF

37-45

Implementasi Pendekatan Sainti�k dalam Pembelajaran di Pendidikan Dasar di Malang

Moch. Agus Krisno Budiyanto, Lud Waluyo, Ali Mokhtar

PDF

46-51

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Lingkungan di Kota Tangerang Selatan: Bagaimana mengintegrasikan Deklarasi

Tbilisi dalam Kurikulum

Yanti Herlanti

PDF

52-57

Validitas Bahan Ajar Pengayaan IPA SMP/MTs Berbasis Riset Perilaku Makan Monyet Ekor Panjang (Macaca

Fascicularis, Raf�es) di Hutan Karet

Amir Amir, Mochamad Arief Soendjoto, Dharmono Dharmono

PDF

58-62

Jenis Pengembangan Keprofesian dan Konsepsi terhadap Lesson Study Learning Community pada Guru IPA SMP Kota

Surakarta

Bowo Sugiharto, Baskoro Adi Prayitno, Sri Widoretno, Sarwanto Sarwanto

PDF

63-69

Pengembangan Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Kontruktivisme untuk Meningkatkan Literasi Kuantitatif

Siswa SMP pada Materi Pencemaran Lingkungan

Dwi Widiarini, Saefudin Saefudin, Bambang Supriatno, Sri Anggraeni

PDF

70-74

Pengembangan Instrumen Tes Standar Kognitif pada Mata Pelajaran IPA Kelas 7 SMP Di Kabupaten Banjar

Dyah Febria Wardhani, Aminuddin Prahatama Putra

PDF

75-82

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dan The Power of Two ditinjau dari

Motivasi Belajar dan Gaya Belajar Siswa

Lina Agustina, Sugiyarto Sugiyarto, Sarwanto Sarwanto

PDF

83-89

Kemampuan Literasi Sains Siswa pada Pembelajaran Ekosistem

Mamat Arohman, Saefudin Saefudin, Didik Priyandoko

PDF

90-92

Analisis Kebutuhan E-Portofolio Berbasis Metakognisi untuk Meningkatkan Ketrampilan Abad 21

Marheny Lukitasari, Jeffry Handhika, Wasilatul Murta�ah

PDF

93-96

Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scienti�c Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman

Muhammad Joko Susilo

PDF

97-

101

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Konsep Klasi�kasi Benda Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP

Muhammad Zaini, Rusmini Rusmini

PDF

102-

111

Penerapan Diagram Vee dalam Model Pembelajaran Inquiry Lab dan Group Investigation untuk Meningkatkan

Kemampuan Literasi Kuantitatif Siswa Kelas VII pada Materi Pencemaran Lingkungan

Nura Syifa Mutiara Aisya, Saefudin Saefudin, Bambang Supriatno, Sri Anggraeni

PDF

112-

117

Hasil Belajar dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Madrasah Tsanawiyah dalam Pembelajaran IPA Melalui Kerja

Ilmiah

Nurul Hidayati

PDF

118-

127

Penerapan Diagram Vee dalam Problem Based Learning dan Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan

Literasi Kuantitatif Siswa pada Materi Pencemaran

Puspa Sari Dewi, Saefudin Saefudin, Bambang Supriatno, Sri Anggraeni

PDF

128-

132

Analisis Implementasi Keterampilan Berpikir Dasar dan Kompleks dalam Buku IPA Pegangan Siswa SMP Kurikulum

2013 dan Implementasinya dalam Pembelajaran

Rina Nugrahenny Sunardjo, Suroso Adi Yudhianto, Tau�k Rahman

PDF

133-

144

Perkembangan Moral Siswa SMP terhadap Permasalahan Lingkungan Pendulangan Intan melalui Penyelesaian

Masalah

Rosyda Fitria

PDF

145-

150

Daya Beda, Tingkat Kesulitan, dan Tebaan Tes Biologi Kelas 8 Semester Gasal

Suwarto Suwarto

PDF

151-

158

Karakteristik Tes Biologi Kelas 7 Semester Gasal

Suwarto Suwarto

PDF

159-

163

Peta Konsep sebagai Alat Evaluasi pada Pembelajaran Biologi

Siti Zubaidah, Ardian Anjar Pangestuti

PDF

164-

168

Penerapan Model Konstruktivis-Metakognitif pada Materi Sistem Koordinasi untuk Meningkatkan Berpikir Kritis

Siswa Kelas XI MIPA SMA

Bartolomeus Kristi Brahmantia Putra, Joko Ariyanto, Baskoro Adi Prayitno

PDF

169-

177

Kajian Kualitas Nata de Nira Siwalan (Borassus �abelliver L.) dengan Variasi Macam Gula dalam Beberapa Konsentrasi

sebagai Materi Handout Biologi Kelas XII MAN Pamekasan

Chandra Kirana, Utami Sri Hastuti, Endang Suarsini

PDF

178-

176

Kajian Persepsi Siswa SMAN 5 Malang terhadap Pembelajaran berbasis Proyek dengan Sumber Belajar TPA Supit

Urang Malang

Dwida Magh�roh, Herawati Susilo, Ibrohim Ibrohim

PDF

187-

191

Pengembangan Modul Berbasis Potensi Lokal pada Materi Ekosistem sebagai Bahan Ajar di SMA N 1 Tanjungsari,

Gunungkidul

Dytta Lyawati Prabowo, Nurmiyati Nurmiyati, Maridi Maridi

PDF

192-

195

Keterlaksanaan Penilaian Autentik dan Korelasinya dengan Hasil Belajar Biologi SMA

Etika Dyah Puspitasari

PDF

196-

202

Potensi Remap STAD (Reading Concept Mapping Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Farqiyatur Ramadhan, Susriyati Mahanal, Siti Zubaidah

PDF

203-

208

Memberdayakan Keterampilan Berpikir Kritis dengan Model Pembelajaran Remap TmPS (Reading Concept Map

Timed Pair Share)

Fatia Rosyida, Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal

PDF

209-

214

Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E untuk Meningkatkan Partisipasi Aktif Siswa Kelas X-3 SMA Negeri

Gondangrejo Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016

Haris Nurhuda, Riezky Maya Probosari, Baskoro Adi Prayitno

PDF

215-

224

Kemampuan Guru Biologi dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten Pekalongan

Hariyatmi Hariyatmi, Achmad Syaifullah

PDF

225-

231

Penggunaan Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) pada Pembelajaran Kooperatif Truth and

Dare dengan Quick on the Draw untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Siswa pada Biologi SMA

Herliani Herliani

PDF

232-

236

Pengembangan Perangkat Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquary Based Learning) Untuk Meningkatkan

Pemahaman Konseptual, Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Smp Dan Sma Di

Propinsi Kalimantan Timur

Makrina Tindangen, Vandalita Vandalita

PDF

237-

248

Implementasi Pendekatan Konstruktivisme pada Pembelajaran Biologi dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi

Kuantitatif dan Sikap Ilmiah Siswa SMA pada Materi Pencemaran Lingkungan

Indra Dodo Saputra, Sri Anggraeni, Bambang Supriatno

PDF

249-

254

Pewarisan Pengetahuan dan Keterampilan Identi�kasi Keanekaragaman Tanaman Padi Lokal pada Generasi Muda

Kasepuhan Adat Banten Kidul

Himalaya Wana Kelana, Topik Hidayat, Ari Widodo

PDF

255-

262

Pengetahuan dan Kinerja Siswa SMA Negeri 1 Jorong, Kabupaten Tanah Laut dalam Budidaya Jamur Tiram (Pleorotus

ostreatus)

Kariyati Kariyati, Mochamad Arief Soendjoto, Sri Amintarti

PDF

263-

267

Pemberdayaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Implementasi Model Pembelajaran Think Talk Write dipadu

Problem Based Learning

Lidya Yanuarta, Abdul Gofur, Sri Endah Indriwati

PDF

268-

271

Pengembangan Subject Speci�c Pedagogy Berbasis PBL Untuk Penguatan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas X IPA

SMA Negeri Y Karanganyar

Karisma Ana Yasinta, Maridi Maridi, Puguh Karyanto

PDF

272-

279

REMAP RT (Reading Concept Map Reciprocal Teaching) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Mar’atus Sholihah, Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal

PDF

280-

284

Pemberdayaan Keterampilan Berpikir Kreatif melalui Model Remap Think Pair Share

Miswandi Tendrita, Susriyati Mahanal, Siti Zubaidah

PDF

285-

291

Pengembangan Lesson Design Kingdom Animalia di SMA melalui Collaborative Action Research

Murni Ramli, Winarni Winarni, Slamet Santosa, Eka Dias Wiwi A

PDF

292

Pengaruh Penggunaan Modul Berbasis Potensi Lokal pada Topik Ekosistem terhadap Pemahaman Konsep dan Sikap

Peduli Lingkungan Siswa Kelas X

Muthmainah Muthmainah, Nurmiyati Nurmiyati, Sri Dwiastuti

PDF

293-

298

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Biologi

Siswa SMA Negeri 5 Kelas XI Kota Samarinda Tahun Ajaran 2015

Rita Magdalena

PDF

299-

306

Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (Hand on Activity) dalam Pembelajaran Biologi untuk Menggali Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa SMA

Norhasanah Norhasanah, Muhammad Fanani

PDF

307-

311

Pengaruh Mini Riset terhadap Keterampilan Proses Sains Terintegrasi Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan

Nur Wulan Puji Permari

PDF

311-

317

Pengaruh Penggunaan Modul Berbasis Guided Inquiry terhadap Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa

Pradina Andhin Permatasari, Sri Dwiastuti, Suwarno Suwarno

PDF

313-

324

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Materi Sistem Ekskresi Kulit untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI SMA

Rani Purwati, Baskoro Adi Prayitno, Dewi Puspita Sari

PDF

325-

329

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas XI

MIA 1 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016

Redza Dwi Putra, Yudi Rinanto, Sri Dwiastuti, Irwan Irfa’i

PDF

330-

334

Respon Siswa dan Guru terhadap Komponen Model KNoS-KGS dalam Pembelajaran Biologi di SMA PGRI 1

Banjarmasin pada Konsep Ekosistem

Rezky Ne�anthi, Muslimin Ibrahim, Yuni Sri Rahayu

333-

338

Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Sains menggunakan Metode Eksperimen Bebas

Termodi�kasi dan Eksperimen Terbimbing Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Motivasi Belajar Siswa

Rina Astuti, Widha Sunarno, Suciati Sudarisman

PDF

338-

345

Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Literasi Sains ditinjau dari Kecerdasan Naturalis

Nur Khasanah, Sri Dwiastuti, Nurmiyati Nurmiyati

PDF

346-

351

Analisis Kemampuan Literasi Lingkungan Siswa SMA Kelas X di Samboja dalam Pembelajaran Biologi

Ruqoyyah Nasution

PDF

352-

358

Perbandingan Kemampuan Analisis Siswa melalui Penerapan Model Cooperative Learning dengan Guided Discovery

Learning

Sania Novita, Slamet Santosa, Yudi Rinanto

PDF

359-

367

Pengaruh Model Pembelajaran TPS terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa Putra Kelas XI SMAN di Banjarmasin

Siti Ramdiah

PDF

368-

371

Efektivitas Peer Assessment dalam Menilai Kemampuan Kinerja Siswa pada Kegiatan Praktikum Biologi

Siti Sriyati, Asep Permana, Arini Arini, Mia Purnamasari

PDF

372-

376

Keterampilan Metakognisi melalui Project Based Learning pada materi reproduksi SMA

Sri Widoretno, Murni Ramli, Durrotun Adz Dzaky

PDF

377-

380

Strategi Pelatihan Guru dan Siswa Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi Lesson Study

untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Biologi

Tenggarudin Tenggarudin

PDF

381-

387

Pengembangan Disain Manajemen untuk Efekti�tas Implementasi Pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru

(PPG) di Daerah Perbatasan Propinsi Kalimantan Timur dan Utara

Vandalita M.M Rambitan, Aloysius Hardoko

PDF

388-

398

Model Pembelajaran Remap CS (Reading Concept Map Cooperative Script) untuk Pemberdayaan Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa

Zenia Lut� Kurniawati, Siti Zubaidah, Susriyati Mahanal

PDF

399-

403

Densitas dan Fekunditas Tabernaemontana macrocarpa di Komunitas Pinus merkusii, Hutan Lindung Mangunan,

Bantul

Abi Giusti Wohing Atie, Retno Peni Sancayaningsih

PDF

4040-

409

Pro�l Penguasaan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Terbuka

A�f Kurniawan, Fadloli Fadloli

PDF

410-

419

Densitas dan Fekunditas Cembirit (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) di Komunitas Acacia auriculiformis A.Cunn.ex

Benth di Hutan Lindung Mangunan, Bantul

Anindyasari Kusumadewi, Retno Peni Sancayaningsih

PDF

420-

426

Pra-Intervensi Pengembangan Model Perkuliahan Kimia Organik Bahan Alam berbasis Etno-Brainsttorming Problem

Solving Decision Making (E-BPSDM), Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Riset Mahasiswa Dalam Mengelola

Sda Papua dan Mencegah Sikap Plagiat

Florida Doloksaribu, Lusia Narsia Amsad

PDF

427-

440

Model Pembelajaran VAK (Visualization, Auditory, Kinestethic) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Kuliah

Telaah Kurikulum Mahasiswa Pendidikan Biologi 2012

Lilik Mawartiningsih

PDF

441-

444

Identi�kasi Kemampuan Multipel Representasi Mahasiswa Calon Guru Fisika

Nurliana Marpaung, Liliasari Liliasari, Agus Setiawan

PDF

445-

449

Dampak Inkuiri Berjenjang terhadap Dimensi Literasi Sains Calon Guru Biologi

Riezky Maya Probosari, Sajidan Sajidan, Suranto Suranto, Baskoro Adi Prayitno

PDF

450-

454

Peningkatan Life Skill melalui Pembelajaran berbasis Keunggulan Lokal

Yokhebed Yokhebed, Titin Titin, Eko Sri Wahyuni

PDF

455-

460

Pengembangan Modul Evaluasi Pembelajaran dengan Model Pembelajaran 7E Berbasis Kreativitas

Yuni Pantiwati

PDF

461-

467

Kompetensi Pengetahuan Pedagogi Konten melalui Workshop pada Peserta PPG SM3T Pendidikan Biologi-UR

Yustina Yustina, Wansya�i Wansya�i

PDF

468-

474

Permasalahan yang Dialami oleh Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Belajar Strategi Pembelajaran Biologi dan Cara

Mengatasinya

Bowo Sugiharto, Aloysius Duran Corebima, Herawati Susilo, Ibrohim Ibrohim

PDF

475

Pro�l Hands On Activity pada Mata Kuliah Mikroteknik di Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Dewi Puspita Sari, Umi Fatmawati, Riezky Maya Prabasari

PDF

476-

481

Gabungan Model-Model Pembelajaran Kooperatif Berpotensi Memberdayakan Hasil Belajar Bakteriologi Mahasiswa

Didimus Tanah Boleng

PDF

482-

487

Pengaruh Strategi Pembelajaran Reciprocal Learning dan Think Talk Write terhadap Hasil Belajar dan Retensi Siswa

pada Mata Pelajaran IPA Biologi Kelas VIII SMP Negeri 1 Sambi Tahun Pelajaran 2015/2016

Riska Muliyana, Djumadi Djumadi

PDF

488-

492

Penerapan Model Kooperatif JIGSAW berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaboratif dan Hasil

Belajar Kognitif

Eka Vasia Anggis

PDF

493-

497

Model Pembelajaran Koperatif Tipe Listening Team dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ekologi Hewan

Erman Har

PDF

498-

502

Peningkatan Oral Activities dan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Two Stay Two Stray pada Mata

Kuliah Development of Students PGMIPA-U Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Tahun

Akademik 2014/2015

Hani Irawati, M. Joko Susilo, Nani Aprilia

PDF

503-

508

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mikrobiologi berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa

Hasruddin Hasruddin, Fauziyah Harahap, Mahmud Mahmud

PDF

509-

514

Penerapan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Mahasiswa Mata Kuliah Belajar Pembelajaran

Hernik Pujiastutik

PDF

515-

518

Pengembangan Modul Problem Based Learning (PBL) pada Materi Populasi Hewan untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kreatif Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret

Ima Aryani, Mohammad Masykuri, Maridi Maridi

PDF

519-

527

Pengembangan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Pair Share (RTPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan

Metakognisi Matakuliah Mikrobologi Mahasiswa IKIP Budi Utomo

Purwaning Budi Lestari, Diyah Ayu Widyaningrum

PDF

528-

535

Kemampuan Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Merancang Pembelajaran Berbasis Praktikum: Studi Kasus

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS

Putri Agustina, Puput Putri Kus Sundari, Dewi Eri Ardani

PDF

536-

540

Penerapan Pair Checks Termodi�kasi Berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mahasiswa pada

Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum IPA SMP

Rayh Sitta Nurmala

PDF

541-

545

Relevansi Praktikum Dan Perkuliahan Teori Pada Mata Kuliah Genetika

Renardi Erwinsyah, Riandi Riandi, Mimin Nurjhani

PDF

546-

553

Implementasi Strategi Peer Assisted Learning (PAL) untuk Meningkatkan Literasi Anatomi Mahasiswa Calon Guru

Biologi

Sariwulan Diana

PDF

554-

563

Implementasi Strategi Peer Assisted Learning (PAL) untuk Meningkatkan Literasi Anatomi Mahasiswa Calon Guru

Biologi

Sariwulan Diana

PDF

554-

563

Efektivitas Penggunaan Portofolio pada Perkuliahan Mikrobiologi terhadap Kemandirian dan Hasil Belajar Mahasiswa

Sho�a Lubis

PDF

564-

569

Perbedaan Pengaruh Penggunaan Jurnal Belajar Mind Mapping (JBMM) dan Jurnal Belajar Naratif terhadap

Pemahaman Konsep Mahasiswa Calon Guru Biologi pada Mata Kuliah Profesi Kependidikan

Suciati Suciati, Chrisnia Octovi

PDF

570-

574

Pengaruh Pembelajaran Mini Riset Berbasis Kearifan Lokal terhadap Kemampuan Penguasaan Materi Biologi

Konservasi

Suroso Mukti Leksono

PDF

575-

578

Meningkatkan Kreativitas Berpikir Mahasiswa Biologi Terapan Bidang Inovasi Produksi Pangan dengan Penerapan

Model Pembelajaran SFAE (Student Fasilitator and Explaining)

Umi Mahmudatun Nisa, Hernik Pujiastutik

PDF

579-

582

Evolusi Dalam Kehidupan Sehari-Hari: Sudut Pandang Mahasiswa Terhadap Evolusi

Yasir Sidiq

PDF

583-

586

Biologi dan Perilaku Kawin Sycanus annulicornis Dohrn. (Hemiptera: Reduvidae) yang diberi Pakan Larva Tenebrio

molitor L. (Coleoptera: Tenebrionidae)

Abdul Sahid, Wahyu Daradjat Natawigena, Hersanti Hersanti, Sudarjat Sudarjat, Entun Santosa

PDF

587-

592

Characteristics of Pigeon Pea (Cajanus Cajan) Iso�avones Daidzein in Blood on Ovarian And Mammary Tissue

Structure Rat Female

Cicilia Novi Primiani, Pujiati Pujiati

PDF

593-

597

Perhitungan Tingkat Kekerabatan Ordo Lepidoptera (Kupu Kupu) di Tahura Bromo Karanganyar Menggunakan Indeks

Kesamaan Sorensen dan Dendogram

Dwi Setyo Astuti

PDF

592-

602

Keragaman dan Peran Biologi Arthrophoda pada Sawah irigasi dan Tegalan

Suwarno Suwarno

PDF

603-

605

Manajemen Pemberian Pakan, Reproduksi dan Bonding pada Oposum Layang (Petaurus breviceps) di Penangkaran

Wartika Rosa Farida, Andri Permata Sari, Herjuno Ari Nugroho, Umar Sofyani

PDF

606-

610

Studi Anatomi Daun dari Tiga Anggota Suku Malvaceae di Kawasan Waduk Jatiluhur

Dorly Dorly, Ratih Kusuma Ningrum, Ni Kadek Suryantari, Fawzia La Rizma Anindita

PDF

611-

618

Inisiasi Kalus Sanrego (Lunasia Amara Blanco.) dalam Kultur Jaringan

Heru Sudrajad, Didik Suharto, Nur Rahmawati Wijaya

PDF

619-

623

Identi�kasi Pohon Gonystylus dalam Menunjang Upaya Konservasi

Marfuah Wardani

PDF

624-

631

Etnobotani Indigofera di Indonesia

Muzzazinah Muzzazinah

PDF

632

Studi Etnomikologi Pemanfaatan Jamur Karamu (Xylaria Sp.) sebagai Obat Tradisional Suku Dayak Ngaju di Desa

Lamunti

Siti Sunariyati Arya Frantika, Titin Purnaningsih

PDF

633-

636

Aplikasi Mikoriza Glomus fasciculatum dan Glomus mosae dengan Tumbuhan Sorghum bicolor dalam Penyerapan Cr

VI

Vini Kurnia Ramadhani, Sri Kasmiyati, Susanti Pudji Hastuti

PDF

637-

642

Efektivitas Pendampingan dalam Produksi dan Pengunaan Insektisida Organik di Kelompok Tani Sumber Urip Malang

Moch. Agus Krisno Budiyanto, Muizuddin Muizuddin, Samsun Hadi

PDF

643-

648

Pemanfaatan Serasah Lamun (Seagrass) sebagai Bahan Baku POC (Pupuk Organik Cair)

Nurul Kusuma Dewi, R Bekti Kiswardianta, Farida Huriawati

PDF

649-

652

Seduhan Jahe Menurunkan Ekspresi TNF α pada Tikus Putih yang Diberi Diet Tinggi Lemak (HFD)

Nurul Mahmudati

PDF

653-

655

Manajemen Pengetahuan Dan Sikap Berbasis Pendekatan Androgogi Solusi Masalah Lingkungan Akibat Perilaku

Kegiatan Ekonomi Batubara

Aloysius Hardoko, Susilo Susilo, Vincetius Yulianis Tarukan

PDF

656-

664

Komposisi Jenis Burung Bawah Tajuk: Perbandingan antara Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) dan Tebang

Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII)

Adi Susilo

PDF

665-

671

Uji Coba Penanaman Lima Jenis Dipterokarpa pada Lahan Bekas Tambang di Pt. Kitadin, Kalimantan Timur

Adi Susilo

PDF

672-

676

Status Pencemaran di Perairan Cilincing, Pesisir DKI Jakarta

Anna Rejeki Simbolon

PDF

677-

682

Analisis Pengelolaan Desa Pajambon Kecamatan Karyamulya Kabupaten Kuningan Sebagai Desa Ekowisata

Dian Permana Putri

PDF

683-

689

Distribusi dan Keragaman Spesies Burung Sebaran Terbatas di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur

W Widodo

PDF

690-

700

Studi Rekruitmen Dan Eksploitasi Ikan Bilih Di Danau Singkarak Sumatera Barat

Finga Fitri Amanda, Abdul Ghofur, Ibrohim Ibrohim

PDF

701-

703

Bioremediasi untuk Menurunkan Kadar Insektisida Klordan di Lahan Sawah

Indratin Indratin, Sri Wahyuni, Prihasto Setyanto

PDF

704-

710

Identi�kasi Jenis dan Manfaat Pohon di Wilayah Kampus Utama Universitas Sebelas Maret

Joko Ariyanto

PDF

711-

716

Keanekaragaman Ikan yang Bernilai Ekonomi dan Kandungan Logam Berat Pb dan Cd pada Ikan Sapu-Sapu di Sungai

Bedadung Jember

Kukuh Munandar, Novy Eurika

PDF

717-

722

Jenis Burung di Area Reklamasi PT Adaro Indonesia yang Direvegetasi Tahun 1996/1997

Mochamad Arief Soendjoto, Maulana Khalid Riefani, Didik Triwibowo, Fazlul Wahyudi

PDF

723-

729

Kekayaan Spesies Am�bi di Pulau Lombok, Indonesia

Muhammad Syazali, Agil Al Idrus, Gito Hadiprayitno

PDF

730-

735

Kualitas Perairan Sungai Brangkal Kabupaten Mojokerto Setelah Tercemar Limbah Kebakaran Berdasarkan

Bioindikator Mikroalga

Nada Asmara Hanin, Rahmadania Febri Herlina, Ainun Nikmati Laily

PDF

736-

741

Uji Repelensi Sereh Wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) terhadap Beberapa Strain Kecoak Jerman (Blattella

germanica L.)

Resti Rahayu, Robby Jannatan, Henny Herwina, Nasril Nasir, Nurmansyah Nurmansyah

PDF

742

Analisis Vegetasi Tumbuhan Invasif di Kawasan Cagar Alam Lembah Anai, Sumatera Barat

Sol�yeni Sol�yeni, Chairul Chairul, Masdalena Marpaung

PDF

743-

747

Bahan Organik Tanah di Lahan Marjinal dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

SRI DWIASTUTI, MARIDI MARIDI, Suwarno Suwarno, Dewi Puspitasari

PDF

748-

751

Pemanfaatan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Populasi Bakteri dan Produksi Tanaman Padi Gogorancah

Sri Wahyuni, Slamet Rianto, Ukhwatul Muanisah, Prihasto Setyanto

PDF

752-

756

Manajemen Lingkungan Rumah Sakit dalam rangka Mewujudkan Green Hospital

Sunarto Sunarto

PDF

757-

762

Jenis-Jenis Tumbuhan yang Ditemui pada Habitat Kantong Semar (Nepenthes reinwardtiana. Miq.))

Syamswisna Syamswisna

PDF

763-

769

Identi�kasi Lumut Kerak (Lichen) Di Area Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta

Efri Roziaty

PDF

770-

776

Nata De Apel, Solusi Alternatif Pemanfaatan Buah Apel Lewat Matang

Achmad Gazali, Anita Munawaroh

PDF

777-

780

Pengaruh Konsentrasi dan Lama Inkubasi terhadap Kadar Protein Crude Enzim Selulase dari Kapang Aspergillus niger

Ani Sulistyarsi, Pujiati Pujiati, Muh. Waskito Ardhi

PDF

781-

786

Identi�kasi Morfologi Kapang Endo�t Cengkeh Afo dari Ternate

Arini Zahrotun Nasichah, Utami Sri Hastuti, Endang Suarsini, Fatchur Rohman

PDF

787-

792

Isolasi dan Uji Sensitivitas Merkuri pada Bakteri dari Limbah Penambangan Emas di Sekotong Barat Kabupaten

Lombok Barat: Penelitian Pendahuluan

Atiqa Ulfa, Endang Suarsini, Mimien Henie Irawati al Muhdhar

PDF

793-

799

Biodegradasi Residu Wax dari Limbah Industri Batik oleh Bakteri

Daniswara Rindi Citrapancayudha, Endang Sutariningsih Soetarto

PDF

800-

806

Asosiasi Konsorsium Bakteri Pseudomonas Pseudoalcaligenes dan Micrococus Luteus dengan Lamtoro (Leucaena

Leucocephala (Lamk.) De Wit) dalam Upaya Meningkatkan Bioremediasi Minyak Bumi

Fenky Marsandi, Sri Pertiwi Estuningsih

PDF

807-

813

Kajian Antagonis Trichoderma Spp. terhadap Fusarium Solani Penyebab Penyakit Layu Pada Daun Cabai Rawit

(Capsicum frutescens) Secara in Vitro

Husdiani Ningsih, Utami Sri Hastuti, Dwi Listyorini

PDF

814-

817

Peranan Lactobacillus acidhophilus dalam Pakan Ayam Broiler untuk Mencegah Penyakit Pullorum

Ida Ningrumsari, R Budiasih

PDF

818-

821

Deteksi Keberadaan Bakteri Asam pada Proses Pengolahan Kakao

Indah Rakhmawati Afrida

PDF

822-

826

Pengaruh Konsentrasi Inokulum dan Lama Hidrolisis Bagasse oleh Aspergillus niger pada Proses Produksi Bioetanol

Nasrul Ro�ah Hidayati, Pujiati Pujiati, Devi Triana Rahayu

PDF

827-

831

Analisis Kadar Gula Reduksi pada Fermentasi Kacang Gude (Cajanus cajan) oleh Aspergillus niger

Pujiati Pujiati, C. Novi Primiani

PDF

832-

835

Kualitas dan Daya Simpan Kerang Hijau pada Variasi Jenis Pengawet Alami dan Lama Perendaman

Titik Suryani, Farida Hikmawati

PDF

836-

842

Aplikasi Isolat Lokal Actinomycet sebagai Bakteri Pemacu Tumbuh pada Tanaman Jagung

Umi Fatmawati, Yudi Rinanto, Slamet Santosa

PDF

843

Kajian Daya Antibakteri Beberapa Spesies Kapang Endo�t yang Diisolasi dari Tanaman Ginseng Jawa (Talinum

paniculatum (Jag.) Gaertn)

Utami Sri Hastuti, Indriana Rahmawati, Putri Moortiyani Al Asna

PDF

844-

848

Kualitas Yoghurt Dari Kulit Buah Naga Berdasarkan Variasi Spesies dan Macam Gula Ditinjau Dari Tekstur, Aroma,

Rasa dan Kadar Asam Laktat

W. F. Edi Hanzen, Utami Sri Hastuti, Betty Lukiati

PDF

849-

856

Pengaruh Macam Gula Terhadap Kualitas Yoghurt Kacang Buncis (Phaseolus Vulgaris) Varietas Jimas Berdasarkan

Hasil Uji Organoleptik

Yulia Venicreata Dipu, Utami Sri Hastuti, Abdul Gofur

PDF

857-

862

Isolasi dan Karakterisasi Enzim Selulase Cairan Rumen Sapi untuk Hidrolisis Biomassa

Heri Setyoko, Budi Utami

PDF

863-

867

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif melalui Penerapan Guided Inquiry dipadu Brainstorming pada Materi

Pencemaran Air

Septi Amtiningsih, SRI DWIASTUTI, DEWI PUSPITA SARI

PDF

868-

872

UNS Internal LinkUniversitas Sebelas Maret

LPPM UNS

Webmail UNS

Perpustakaan UNS

Proceeding Biology Education Conference

Login Register

Designed By:

Home About Categories Current Archives Announcements Statistics Login Register

Page 3: Vo l 13, No 1 (2016)

Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 58-62

58 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya

SP-002-001

Validitas Bahan Ajar Pengayaan IPA SMP/MTs Berbasis Riset

Perilaku Makan Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis, Raffles)

di Hutan Karet

Validity of Enriched Teaching-Materials For SMP/MTs Based on the

Research of Eating Behavior of Long-Tail Macaque (Macaca Fascicularis,

Raffles) in the Rubber Forest

Amir 1*, Mochamad Arief Soendjoto 2, Dharmono 3

1 SMPN 1 Patangkep Tutui, Bentot, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Indonesia 2 Fakultas Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Indonesia

3 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Indonesia

*Corresponding author: [email protected]

Abstract: The enriched teaching-material is transferred to the students completing the lesson and exceeding the criteria of minimum compliment, so the students are able to develop their potential optimally. The

research aimed to validate the teaching-material which was made based on the research of long-tailed

macaque’s (Macaca fascicularis) eating behaviour in the rubber forest. This material was teached to the

students of Class VII, SMP/MTs. Validation was carried out by 3 experts of University of Lambung

Mangkurat in two replications, 2 partner teachers representing the users, and 4 seventh-grade students of

SMPS Ikhwanul Muslimin, Balangan District, South Kalimantan Province. The students fulfilled the criteria

of minimum compliment. Components validated by experts and partner teachers consisted of content,

presentation, and linguistic, but by students consisted of display, presentation, and benefit. After the second

validity replication by the experts, the score of teaching material was categorized valid, applicable, and no

revision. The partner teachers gave the same criteria as the experts did. Finally, the students absolutely agreed

to the material.

Keywords: eating behavior, enrichment, macaque, teaching material, validity

1. PENDAHULUAN

Bahan ajar pengayaan diberikan kepada siswa yang tuntas menguasai materi pelajaran dan melampaui kriteria ketuntasan minimum, sehingga mampu mengembangkan potensinya secara optimal. Buku pengayaan diperlukan untuk mengubah perilaku siswa terhadap lingkungan dan diri sendiri. Penyusunannya dapat disesuaikan dengan keragaman potensi daerah dan lingkungan (Permendikbud, 2013).

Hutan karet adalah salah satu lingkungan atau ekosistem yang dekat dengan hampir sebagian besar sekolah di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Di ekosistem ini ditemukan berbagai spesies primata. Spesies primata yang mudah ditemukan adalah monyet ekor-panjang (Macaca fascicularis).

Monyet ekor-panjang memanfaatkan hutan karet untuk berlindung, beristirahat, berkembang biak, dan tentu saja mencari makanan. Menurut Djuwantoko (2000), monyet ekor-panjang adalah omnivora. Selain buah-buahan, daun dan pucuk daun, monyet ekor-panjang juga memakan ikan, serangga, dan kepiting. Apabila habitatnya terganggu, kelompok monyet ini akan mendatangi permukiman penduduk untuk mencuri ubi-ubian, pisang, bahkan

nasi. Secara alami monyet ekor-panjang tidak meresahkan masyarakat, terutama bila hidup pada habitat asli dan relatif tidak berdampingan dengan kehidupan masyarakat; mereka berusaha menghindar jika kontak langsung dengan manusia (Djuwantoko et al., 2008).

Perilaku-makan monyet ekor-panjang di hutan karet dapat diperkenalkan sebagai bahan ajar pengayaan IPA materi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungan pada siswa kelas VII SMP/MTs semester II. Upaya untuk membelajarkan materi secara kontekstual ini diperlukan agar siswa lebih mudah mempelajari materi. Bahan ajar pengayaan pengetahuan berbasis kontekstual dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan sekaligus menambah pengetahuan siswa (Rofiah et al., 2015). Masalahnya kemudian adalah adakah atau bagaimanakah bahan ajar tepat yang dapat memandu siswa memahami konsep interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya terkait topik perilaku-makan monyet ekor-panjang di hutan karet.

Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi bahan ajar pengayaan berbasis riset perilaku-makan monyet ekor-panjang berbentuk modul yang dianggap baik untuk pembelajaran. Modul disusun sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh

Page 4: Vo l 13, No 1 (2016)

Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 58-62

Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS 59

siswa serta dapat dipelajari mandiri tanpa seorang fasilitator. Modul pun diharapkan dapat digunakan sesuai dengan kecepatan belajar siswa. Menurut Depdiknas (2008), modul yang baik memiliki lima karakter, yaitu membelajarkan diri sendiri (self instruction), membelajarkan secara tuntas (self contained), berdiri sendiri (stand alone), menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (adaptive), dan bersahabat dengan pemakainya (user friendly). Pendek kata, modul dapat diterapkan dalam kondisi pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas, dan hasil jelas. Modul pun dapat melengkapi bahan ajar yang telah ada.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan adalah penelitian pengembangan. Materinya dikembangkan berdasarkan pada model pengembangan berbasis riset perilaku-makan monyet ekor-panjang (Macaca fascicularis, Raffles) di hutan karet. Monyet diteliti atau diamati dengan metode focal animal sampling, pengamatan pada perilaku satu individu yang mewakili individu lain yang terlibat dalam interaksi aktivitas makan. Untuk melengkapi data, pustaka pun ditelusuri langsung ke perpustakaan atau melalui daring (online). Data yang diperoleh disusun dalam bentuk bahan ajar (modul) dan kemudian divalidasi atau diuji-coba secara perorangan. Walaupun penguji-cobaannya tidak sampai pada pada uji coba lapangan, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar segala prosedur yang dilakukan diharapkan menjadi upaya awal dalam penyesuaian materi dengan kondisi lapangan secara terus menerus.

Subjek penelitian adalah validator ahli yang terdiri atas 3 dosen (Universitas Lambung Mangkurat) masing-masing ahli pendidikan atau ekologi, 2 guru mitra (1 dari SMPN 1 Juai dan 1 dari SMPS Ikhwanul Muslimin) yang mewakili pengguna, serta 4 siswa SMPS Ikhwanul Muslimin, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan yang layak dilakukan pengayaan (telah mencapai ketuntasan ≥ 70; KKM IPA SMPS Ikhwanul Muslimin). Validasi bahan ajar oleh dosen dan guru mitra mencakup isi, penyajian, dan bahasa. Skor untuk setiap butir dalam cakupan masing-masing adalah 1 (kurang baik), 2 (cukup baik), 3 (baik), atau 4 (sangat baik). Validasi oleh siswa mencakup tampilan, penyajian materi, dan kemanfaatan. Skor untuk setiap butir dalam cakupan masing-masing adalah 1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (setuju), atau 4 (sangat setuju). Validasi bahan ajar oleh ahli dilakukan dua kali ulangan, sehingga diperoleh bahan ajar yang lebih baik, sebelum divalidasi oleh guru mitra dan diuji keterbacaannya oleh siswa.

Data diproses lebih lanjut melalui pererataan secara kuantitatif yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai keseluruhan dan diberi kriteria. Formulanya sebagai berikut

Nilai validasi =total skor yang diberikan

total skor (seluruhnya) x 100%

Nilai validasi dari ahli atau guru mitra yang

reratanya 0 - <60 menunjukkan bahwa bahan ajar tidak valid, 60 - <70 kurang valid, 70 - <85 cukup valid, atau 85 - 100 valid. Nilai validasi dari siswa yang reratanya 0 - < 40 menunjukkan bahwa siswa sangat tidak menyetujui bahan ajar, 40 - <60 siswa ragu, 60 - <80 siswa setuju, atau 80 – 100 siswa sangat setuju.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran bahan ajar ini berorientasi pada lingkungan hutan karet yang lokasinya dekat dengan sekolah; SMPS Ikhwanul Muslimin terletak pada sebidang lahan yang dikelilingi dengan hutan karet. Kondisi seperti ini memfasilitasi siswa untuk mengamati langsung aspek yang dekat dengan kehidupannya sehari-hari atau lebih kontekstual. Efek yang diharapkan dari pengalaman langsung ini adalah bahwa siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Melalui berbagai kegiatan interaktif antara subyek belajar dengan objek belajarnya, siswa terdorong mencari informasi lebih jauh tentang perilaku-makan berbagai spesies primata; salah satu primata yang mudah ditemukan dibandingkan dengan primata lainnya adalah monyet ekor-panjang. Hal ini tentu menjadi pengalaman berbeda bagi siswa selama mengikuti pembelajaran, karena pembelajarannya pun dirancang berbeda dari pembelajaran sebelumnya.

Pembelajaran kontekstual membuat siswa mudah memahami materi yang dipelajari. Menurut Azizahwati (2015) pengembangan bahan ajar sains tidak dapat dilepaskan dari peranan lingkungan terdekat, baik lingkungan fisik (alam) maupun lingkungan sosial budaya. Latar belakang budaya yang dimiliki siswa dan dibawa ke dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung memainkan peran yang sangat penting pada proses penguasaaan materi pelajaran. Menurut Kania (2013), pembelajaran berbasis budaya (kearifan lokal) membuat siswa lebih mandiri. Selain itu, siswa berpeluang mengeksplorasi kemampuannya sendiri, baik pengetahuan awal maupun keyakinan terhadap konsep materi pelajaran. Menurut Hidayah (2013), bahan ajar yang dikembangkan lebih bermakna jika siswa memahami konsep-konsep yang dipelajarinya melalui pengalaman langsung dan siswa kemudian menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami.

Walaupun demikian, bahan ajar yang dikembangkan harus dilengkapi kegiatan observasi lapangan. Kelengkapan ini bertujuan untuk memberi kesempatan pada siswa agar aktif bekerja, baik secara mandiri maupun secara berkelompok untuk melakukan pengamatan, mengumpulkan data, menalar, dan juga mengomunikasikan secara ilmiah kepada pihak lain.

Page 5: Vo l 13, No 1 (2016)

Amir et al. Validitas Bahan Ajar Pengayaan Berbasis Riset Perilaku-Makan Monyet

60 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya

Materinya pun harus mutakhir. Kemutakhiran materi itu ditunjukkan oleh kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu. Materi tentang hutan karet dan interaksi di dalamnya dapat dikatakan berbeda atau belum pernah ada sebelumnya; paling tidak di wilayah Kabupaten Balangan. Dengan demikian hutan karet beserta keberadaan primata serta keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber belajar.

3.1 Validasi Ahli

Pada tahap 1 rerata hasil validasi oleh tiga validator cukup valid. Rerata ini meningkat menjadi valid pada tahap 2 atau setelah direvisi (Tabel 1). Dua tahap validasi memang disengaja sebagai upaya untuk meningkatkan bahan ajar, walaupun upaya ini menambah waktu dan biaya.

Tabel 1. Hasil validasi ahli bahan ajar oleh tiga validator

Aspek penilaian Tahap 1 Tahap 2

Rerata (%) Kriteria Rerata (%) Kriteria

Isi 82,93 Cukup valid, dapat digunakan dengan revisi kecil 91,27 Valid, dapat digunakan tanpa revisi

Penyajian 80,35 Cukup valid, dapat digunakan dengan revisi kecil 92,26 Valid, dapat digunakan tanpa revisi

Bahasa 83,33 Cukup valid, dapat digunakan dengan revisi kecil 90,38 Valid, dapat digunakan tanpa revisi

Rerata (%) 82,21 Cukup valid, dapat digunakan dengan revisi kecil 91,30 Valid, dapat digunakan tanpa revisi

Skor lebih rendah pada validasi tahap 1 dibandingkan dengan tahap 2 disebabkan oleh ketidak-sesuaian soal dengan indikator. Menurut Mulyani (2007), soal harus sesuai dengan indikator, pilihan jawabannya harus homogen dan logis, serta setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Revisi pun dilakukan hingga validasi tahap 2 yang pada akhirnya bahan ajar ini berkategori valid

dan dapat digunakan tanpa revisi. Revisi yang dilakukan mempertimbangkan hasil validasi serta saran dari validator (Tabel 2) yang tujuannya untuk menyempurnakan produk secara komprehensif. Depdiknas (2008) menjelaskan revisi atau perbaikan merupakan proses penyempurnaan produk setelah memperoleh masukan dari kegiatan validasi.

Tabel 2. Saran dari validator ahli

Validator Saran–saran

V-1

Pada bahan ajar perbaiki kesalahan pengetikan, tanda titik, daftar isi, font size, spasi.

Pada gambar, harus ada uraian tentang gambar terlebih dahulu.

Sumber foto gunakan dokumen pribadi (tanpa tahun)

V-2 Pada bahan ajar perbaiki tampilan sampul seperti nama ilmiah, nama dosen, dan tambahkan kata suplemen.

Daftar isi ditambahkan kunci jawaban.

Hindari tulisan warna merah dan halaman kosong.

Pada gambar beri tanda lingkaran dan tidak mengganggu spasi.

V-3 Gambar di perjelas agar terlihat makanannya.

Penggunaan kalimat tanya harus di akhir tanda tanya.

Perbaiki penggunaan di– dan ke–

Naskah kurang memotivasi siswa untuk melakukan pengamatan.

Saran menarik diperoleh dari validator 3 yang menyebutkan bahwa naskah kurang memotivasi siswa untuk melakukan pengamatan. Berdasarkan pada saran itu, revisi dilakukan. Pada gambar, tidak terlalu banyak penjelasan, sehingga tampilannya menarik dan dapat mengurangi kejenuhan siswa membaca bahan ajar. Siswa diminta langsung terjun ke lapangan, mengamati secara langsung, dan mengambil foto atau video perilaku-makan monyet ekor-panjang dengan cara mereka sendiri. Selanjutnya, bahan ajar ini dilengkapi dengan evaluasi berupa latihan-latihan soal yang sedapat mungkin berkaitan dengan hasil video siswa. Menurut Akbar (2013) pembelajaran yang baik dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif.

Terkait dengan kejelasan gambar (terkait dengan keterlihatan atau kejelasan jenis makanan yang dimakan monyet ekor-panjang), sementara ini revisi belum bisa dilakukan. Pengamatan dilakukan dengan jarak jauh dengan lensa DSLR Canon 60D 70-300 mm, sehingga kualitas rekaman memang tidak baik. Faktor yang diduga memicu ketidak-

baikan kualitas ini adalah perilaku sebagian besar monyet ekor-panjang yang pada awalnya memang terlihat jinak. Namun, ketika pengamat mengarahkan kamera ke monyet ekor-panjang dan monyet melihatnya, monyet ekor-panjang dengan cepat menghindar. Menurut warga setempat, perilaku seperti itu diduga karena monyet ekor-panjang terhabituasi (terbiasa) dengan ketakutan atau trauma dengan pemburuan atau pembunuhan monyet ekor-panjang oleh masyarakat. Masyarakat memburu monyet ini menggunakan senapan angin. Pemburuan tersebut disengaja oleh masyarakat sebagai upaya untuk menekan populasi monyet. Selama ini monyet ekor-panjang dianggap sebagai hama terhadap tanaman.

3.2 Validasi guru mitra

Dua guru mitra yang mewakili pengguna memberi nilai 96,88% (Tabel 3) untuk bahan ajar yang dikembangkan. Dengan nilai ini, bahan ajar dapat digunakan tanpa revisi.

Page 6: Vo l 13, No 1 (2016)

Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 58-62

Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS 61

Tabel 3. Hasil validasi dari guru mitra

Aspek penilaian Rerata (%) Kriteria

Isi 97,03 Valid, dapat digunakan tanpa revisi

Penyajian 95,54 Valid, dapat digunakan tanpa revisi.

Bahasa 98,08 Valid, dapat digunakan tanpa revisi.

Rerata (%) 96,88 Valid, dapat digunakan tanpa revisi.

Guru mitra juga memberi saran yang memang diminta oleh peneliti. Salah satu saran dari guru mitra yang menarik untuk dibahas kali ini terkait dengan penerapan buku ajar (Tabel 4). Disarankan bahwa bahan ajar ini lebih baik digunakan dalam

pembelajaran di lapangan yang contohnya secara eksplisit disebutkan adalah kebun binatang. Di tempat seperti ini, siswa tidak mengalami kesulitan di dalam melakukan pengamatan.

Tabel 4. Saran dari guru mitra

Validator Saran–saran

GM-1 Bahan ajar ini lebih baik digunakan untuk pembelajaran di lapangan (kebun binatang), sehingga siswa tidak

begitu kesulitan melakukan pengamatan.

GM-2 Cuplikan ayat Al-Quran perlu dimasukkan ke dalam bahan ajar.

Saran tersebut memang bagus, tetapi tidak mudah dilaksanakan. Kebun binatang tidak ada di tempat terdekat dari sekolah, bahkan di ibukota kabupaten sekali pun. Di Provinsi Kalimantan Selatan, kebun binatang atau taman satwa, serupa dengan kebun binatang tetapi areanya lebih kecil terletak di Kota Banjarmasin atau Banjarbaru yang jaraknya lebih dari 150 km. Dapat dikatakan sangat sulit untuk mengajak siswa ke tempat seperti ini.

Oleh sebab itu, pembelajaran bahan ajar berbasis riset dengan latar belakang pembelajaran konstekstual dan berbasis potensi lokal ini untuk sementara dianggap memadai dilakukan di hutan karet yang ada di sekitar sekolah. Lingkungan alam sekitar merupakan laboratorium yang mempunyai peranan penting karena gejala-gejala alam di lingkungan tersebut dapat memunculkan persoalan-persoalan sains (Suratsih, 2010). Untuk mendapatkan obyek terutama terkait dengan kebiologian, alam di sekitar manusia dengan segenap fenomena yang ada atau muncul kemudian telah menyediakan informasi luar biasa dan tak terhingga untuk digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Permasalahan yang muncul kemudian adalah apakah guru dan atau siswa mampu menggali itu dan menggunakannya dalam pembelajaran.

Saran berikutnya yang tidak kalah menarik adalah pemasukan cuplikan ayat Al-Quran ke dalam bahan ajar sebagai langkah agar siswa mampu menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya. Saran ini sesuai dengan kompetensi inti pada kurikulum 2013. Ayat Al-Quran dalam bahan ajar memberikan kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari dan mempraktikan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran (Nurtantiin, 2009).

Walaupun demikian, terdapat satu hal yang perlu dipertimbangkan tersendiri. Apabila ayat Al-Quran dimasukkan, bahan ajar hanya bisa digunakan oleh sekolah berbasis muslim; salah satu contohnya tentu saja Madrasah Tsanawiah (MTs). Alternatifnya, apabila bahan ajar digunakan untuk sekolah umum umum atau Sekolah Menengah Pertama (SMP), lembar-lembar terpisah perlu dibuat dan dilampirkan untuk memfasilitasi saran tersebut atau memasukkan ayat-ayat Al-Quran. Dengan demikian, apakah lembar terpisah itu digunakan atau tidak, bergantung sepenuhnya pada aturan sekolah atau aturan lain yang berlaku. Prinsipnya, unsur yang bermuatan suku, agama, ras, dan atau antar-golongan (SARA) harus dihindari.

3.2 Keterbacaan oleh siswa

Rerata hasil keterbacaan oleh siswa adalah 85,42% yang dikriteriakan siswa sangat setuju dengan bahan ajar (Tabel 5). Walaupun tidak perlu revisi, komentar dari siswa patut diperhatikan.

Tabel 5. Hasil keterbacaan oleh siswa

Aspek penilaian Hasil (%) Kriteria

Tampilan 86,46 Sangat setuju (tidak perlu revisi)

Penyajian materi 87,50 Sangat setuju (tidak perlu revisi)

Kemanfaatan 82,29 Sangat setuju (tidak perlu revisi)

Rerata (%) 85,42 Sangat setuju (tidak perlu revisi)

Komentar siswa yang muncul terkait dengan ukuran gambar yang terlalu kecil dan tidak menarik. Terkait dengan hal ini, perbesaran gambar monyet ekor-panjang telah dilakukan dan dibuat supaya

menarik. Kalimat-kalimat penjelas pun disusun sesuai dengan keadaan sebenarnya di alam. Menurut Dewi (2010), buku teks pelajaran berstandar nasional menarik karena gambar atau ilustrasinya

Page 7: Vo l 13, No 1 (2016)

Amir et al. Validitas Bahan Ajar Pengayaan Berbasis Riset Perilaku-Makan Monyet

62 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya

memperjelas isi atau materi, huruf atau bacaan jelas dan terbaca, serta bahasa mudah dipahami siswa. Darmayanti et al. (2014) berpendapat buku siswa yang dikembangkan mampu membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya dalam proses pembelajaran karena contoh-contoh, ilustrasi, dan pemilihan warna yang tepat serta pemilihan bahasa yang sederhana mampu menarik perhatian siswa untuk membacanya serta mampu mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar.

4. KESIMPULAN

Bahan ajar yang dikembangkan menurut validator tergolong valid, walaupun validasinya dilakukan dalam dua tahap. Pada sisi lain, guru mitra berpendapat bahwa bahan ajar ini valid dan siswa setuju atas keterbacaan bahan ajar.

Baik validator, guru mitra, dan siswa menyampaikan saran. Beberapa saran diakomodasi dalam bentuk revisi bahan ajar, tetapi saran lainnya untuk sementara dipertimbangkan atau belum bisa dilaksanakan.

Penelitian ini hanya sampai pada validitas bahan ajar. Perlu penelitian lanjutan terkait dengan uji kelompok kecil dan uji kelompok besar.

5. DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Azizahwati, dkk. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Prosiding Pertemuan Ilmiah (19): 70-73.

Darmayanti, V., Slamet, H., & Sulifah, A.H. (2014). Pengembangan buku siswa berbasis inkuiri pada pokok bahasan pencemaran dan kerusakan lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Maesan Bondowoso. Pancaran. 3(3):93-102.

Dewi, PPTK. (2010). Tingkat Keterbacaan Buku Teks Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Blahbatuh. http://ejournal. undiksha.ac.id/index.php/JJPBS/article/viewFile/502/417. Diakses 27 Januari 2016

Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Jakarta: Depdiknas.

Djuwantoko. 2000. Pendekatan Ekosistem dalam Konservasi Primata. Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada:Yogyakarta.

Djuwantoko, Utami, R.N., & Wiyono. (2008). Perilaku agresif monyet, Macaca fascicularis (Raffles, 1821) terhadap wisatawan di Hutan Wisata Alam Kaliurang, Yogyakarta. Biodiversitas. 9(4):301-305.

Kania, N, Kartimi, A. M. (2013). Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Sains Lokal Melalui Budaya Paraji terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Sistem Reproduksi Kelas XI di SMAN 1 Jatiwangi. Jurnal Scientiae Edukatia, 2 (2): 1-18.

Hidayah, Y. (2013). Beberapa tipe pendekatan dalam pembelajaran biologi. LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan, 8(1):20-29

Mulyani, E. (2007). Kaidah Penulisan Soal. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ pendidikan/Dr.%20Endang%20Mulyani,%20M.Si./EVALUASI%20-%20 Kaidah%20Penulisan %20Soal.pdf. Diakses 24 April 2016.

Nurtantiin. (2009). Upaya Penyusunan Bahan Ajar Mata Pelajaran Al-quran dan Hadist di MAN 2 Ponorogo Tahun Ajaran 2008/2009. http://digilib.stainponorogo.ac.id /files/disk1 /6/stainpress-11111-nurtantiin-257-2-bab-v.pdf . Diakses 27 Januari 2016.

Permendikbud. (2013). Lampiran II Nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kemendikbud.

Rofiah, A., Rustana, C.E., & Nasbey, H. (2015). Pengembangan buku pengayaan pengetahuan berbasis kontekstual pada materi Optik. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF 2015 2 (4): 1-4.

Suratsih. (2010). Pengembangan modul pembelajaran biologi berbasis potensi lokal dalam kerangka implementasi KTSP SMA di Yogyakarta. Penelitian Unggulan Uny (Multitahun) Tahun Anggaran 2010 FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Penanya: H. Aminuddin Prahatama Putra (Universitas Lambung Mangkurat) Pertanyaan: Apakah pada kesimpulan diharapkan ditampilkan nilai validasi ? Jawaban: Hasil validasi bahan ajar akan dimasukkan dalam kesimpulan. Penanya: MarhenyLukitasari (IKIP PGRI Madiun) Pertanyaan: Apakah benang merah yang dapat ditarik antara perilaku makan monyet dengan pembelajaran? Jawaban: Dalam penelitian ini dihasilkan produk buku ajar yang berasal dari penelitian pengamatan perilaku makan monyet ekor panjang.