vitas Air Dan Pasir Basah
-
Upload
narkco-baptista -
Category
Documents
-
view
258 -
download
3
Transcript of vitas Air Dan Pasir Basah
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga laporan Praktikum Instrumentasi
Geofisika ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini disusun tidak lain sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah Pratikum
Instrumentasi Geofisika pada selama semester tiga ini. Pembuatan laporan ini tak akan berhasil
jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepantasnya saya mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini. Ucapan
terima kasih kami tujukan kepada :
1. Bapak Drs. H. Suparwoto,M.Sc, selaku dosen mata kuliah Elektronika Geofisika
2. Para asisten praktikum yang telah banyak membantu kami
3. Teman-teman atas kerjasamanya
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih ada beberapa kekurangan dan
kelemahan sehingga perlu disempurnakan lagi, untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan laporan Praktikum Instrumentasi Geofisika ini.
Kami berharap, laporan yang telah kami buat ini dapat berguna bagi orang banyak dan bagi
ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 25 Mei 2011
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………...…i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….……………………....ii
BABA I. PENDAHULUAN ………………………………………….………………………….1
A. Latar Belakan ……………………………………..…………………………………1
B. Tujuan …………………………………………………………………………….….1
BAB II. DASAR TEORI ……………………………………………………………………..…2
BAB III. METODE EKSPERIMEN ……………………………….…………………………..6
A. Metode Yang Digunakan …………………………….…….……………………….6
B. Alat dan Bahan ……………………………………….……………………………..6
C. Skema Percobaan ………………………………………...………………………….7
D. Tata Laksana Percobaan ……………………………………………………………7
BAB IV. DATA, GRAFIK DAN ANALISA ………………….………………………………..8
A. Data ……………………………………………………...…………………………...8
B. Grafik ………………………………………………………….……………………..9
C. Analisis Data ……………………………………………….……………………….10
BAB V. PEMBAHASAN ……………………………………………………………………....11
A. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Metode Yang Digunakan …………………….…11
B. Peninjauan Terhadap Data Eksperimen ……………………………………………..11
C. Tinjauan Dan Perbandingan Terhadap Referensi ……………………………….….11
BAB VI. KESIMPULAN ……………………………………………………………………....12
REFERENSI ……………………………………………………………………………………13
3
BABA I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di
dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi
pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah
ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara
lain : metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced
Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain.
Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode
geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda
arus. Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari
hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda
kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah
titik ukur (sounding point). Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang
sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet
atau 1500 feet. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi munyak
tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan
kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi
geothermal.
B. Tujuan
Adapun tujuan dilaksananya percobaan ini adalah untuk mengetahui harga resistivitas 𝜌
pada pasir basah dan air. memperkirakan sifat kelistrikan medium atau formasi batuan
bawahpermukaan terutama kemampuannya untuk menghantarkan atau menghambat listrik
(konduktivitas atau resistivitas).
4
BABA II
DASAR TEORI
Teori yang mendasari metode tahanan jenis atau metode geolistrik adalah Hokum ohm yang
mempunyai persamaan
𝐼 =𝑉
𝑅
Dengan V menyatakan tegangan (volt), I menyatakan arus (ampere) dan R menyatakan resistansi
atau hambatan yang mempunyai satuan ohm.
Arus listrik yang mengalir dalam lintasan yang tertutup dipengaruhi oleh besar tegangannya.
Hubungan antara rapat arus dan intensitas medan listrik dalam suatu medium adalah berbanding
lurus dan secara matematis dapat dinyatakan
𝑗 = 𝜍 𝐸
Dengan :
𝜍 =1
𝜌= 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠
1
Ω𝑚
𝐸 = 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑚𝑒𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑚
𝑗 = 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑎𝑟𝑢𝑠 (𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒/𝑚2)
Nilai resistivitas suatu medium dapat ditulis sebagai:
𝜌 =1
𝜍= 𝑅
𝐴
𝐿
Dimana : 𝑅 =∆𝑉
𝐼
𝑅 =𝜌𝐿
𝐴
Maka ∆𝑉 = 𝜌𝐿
𝐴 ∙ 𝐼
Dengan R menyatakan resistansi (Ω), A luas penampang (m2), L menyatakan panjang (m) dan 𝜌
menyatakan resistivitas (Ωm) dari material yang akan diukur.
5
Dalam rangkaian listrik sederhana yang diberikan arus maka nilai tegangan akan terukur dan
nilai resistansinya dapat dihitung menggunakan hukum Ohm. Sama halnya dengan jika arus
listrik diinjeksikan ke dalam suatu medium dan mengukur tegangannya maka nilai resistansi dari
medium tersebut dapat diperkirakan. Pola arus listrik yang dipancarkan oleh elektroda arus
tunggal di permukaan medium setengah tak berhingga (Gambar 2.1), berlaku hokum Ohm.
𝐸 = 𝜌 𝐽 = 𝜌𝐼
𝐴= 𝜌
𝐼
2𝜋𝑟2
6
Pada pengukuran geolistrik di lapangan, arus yang besarnya telah diketahui diinjeksikan
ke dalam tanah, yaitu melalui sepasang elektroda (C1, C2) kemudian selisih potensialnya dapat
diukur melalui elektroda potensial (P1, P2). Aliran listrik dari C1 dan C2 menyebar pada batuan
melalui tiga cara yaitu: secara elektronik (ohmik), secara elektrolit (ionik) dan secara dielektrik
(pergeseran listrik). Pemasangan elektroda arus dan potensial diusahakan berada dalam satu garis
lurus seperti terlihat pada Gambar 2.2.
Besarnya potensial yang terukur pada elektroda P1 akibat arus pada elektroda C1 dan C2
adalah
Sedangkan potensial yang terukur pada elektroda P2 akibat arus pada elektroda C1 dan C2 adalah
:
Dengan demikian, beda potensial yang terukur oleh voltmeter antara elektroda P1 dan P2 adalah:
Persamaan 2.9 dapat langsung diketahui pada alat, namun untuk tahanan jenis batuan perlu
dihitung, sehingga:
Nilai tahanan jenis batuan yang dihitung menggunakan persamaan 2.10 bukanlah nilai
resistivitas batuan yang sebenarnya tetapi resistivitas semu (apparent resistivity) yang nilainya
tergantung dari jarak elektroda dan heterogenitas medium batuan dalam kerak bumi dan
beberapa parameter seperti kandungan logam, non logam, komposisi mineral, bentuk tekstur,
7
kandungan air, temperatur, permeabilitas medium dan umur geologinya. Perbedaan resistivitas
akan terlihat jelas pada penentuan kedalaman lapisan batuan yang mempunyai nilai resistivitas
berbeda-beda. Pengukuran resistivitas dilakukan terhadap permukaan bumi yang dianggap
sebagai suatu medium yang homogen isotropis. Pada kenyataanya, bumi tersusun atas komposisi
batuan yang bersifat heterogen baik ke arah vertikal maupun secara horizontal.
Ketidakhomogenan bumi ini menunjukan kenyataan bahwa lapisan batuan dan masing-masing
perlapisan mempunyai harga resistivitas tertentu.
8
BABA III
METODE EKSPERIMEN
A. Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu metode geolistrik tahanan jenis
sounding dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Konfigurasi ini diggunakan empat
elektroda, masing-masing dua elektroda arus dan dua elektroda potensial.
Pada prinsipnya metode ini adalah mengalirkan arus listrik ke dalam medium tanah maka
akan diperoleh beda potensial di bawah permukaan medium yang mengandung informasi
mengenai resistivitas dari medium tersebut. Metode ini menggunakan dua elektroda yang
digunakan untuk mengalirkan arus ke dalam bumi dan dua elektroda yang digunakan untuk
mengukur beda potensial yang ditimbulkan oleh aliran elektroda arus.
B. Alat Dan Bahan
Dalam pratikum ini dipergunakan alat dan bahan sebagai berikut:
- Amperemeter
- Voltmeter
- Sumber (power supply)
- Kompensator
- Akuarium keil yang berupa persegi panjang
- Pasir
- Air
- Beberapa kabel penhubung
- Dll
9
C. Skema Perobaan
1. Skema percobaan pengukuran resistivitas pasir basah
2. Skema percobaan pengukuran resistivitas air
D. Tata Laksana Percobaan
- Memasang rangkaian seperti pada skema
- Mengisi kotak kaca dengan air dan pasir basah
- Sebelum dialirkan arus listrik, mengukur potensial yang terbaca pada DVM, mengatur
kompensator sehingga DVM menunjuk nol.
- Menhidupkan sumber, segera membaa arus listrik (I)dan (V).
- Mematikan sumber, balik arah arusnya, mengulangi pembacaan seperti langkah (4)
- Mengukur (V) untuk bermacam macam harga (I)
10
BAB IV
DATA, GRAFIK DAN ANALISA
A. Data
1. Data pengukuran resistivitas pasir basah
No Vin (V) Vout (V) I (mA)
1 2 0,18 0,26
2 4 0,25 0,49
3 6 0,30 1,77
4 8 0,95 2,42
5 10 1,48 3,27
6 12 2,24 4,07
7 14 3,33 4,84
8 16 3,27 5,12
9 18 4,04 6,25
10 20 4,68 7,08
2. Data pengukuran resistivitas air
No Vin (V) Vout (V) I (mA)
1 1 0.029
0.03
2 2 0.028
0.09
3 3 0.229
0.33
4 4 0.494
0.43
5 5 0.883
0.82
6 6 1.133
0.27
7 7 1.548
0.20
8 8 1.806
0.64
9 9 1.989
1.51
10 10 1.768
1.4
11
B. Grafik
1. Grafik pengukuran resistivitas pasir basah
2. Grafik pengukuran resistivitas air
y = 0.706x - 0.439
-1
0
1
2
3
4
5
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Vo
ut (
V)
I (mA)
Vout (V) VS I (mA)
y = 1.053x + 0.387
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
Vou
t(V
)
I(mA)
Vout (V) Vs I(mA)
12
C. ANALISA DATA
1. Analisis data pada pengukuran resistivitas pasir basah
R = 𝜌𝐿
𝐴 R =
∆𝑉
𝐼
∆𝑉
𝐼 = 𝜌
𝐿
𝐴
∆𝑉 = 𝜌 𝐿
𝐴 ∙ 𝐼
Y = m . x
m = 𝜌𝐿
𝐴
𝜌 = 𝑚.𝐴
𝑙
Dimana luas penampang diketahui (A) dan panjan (l)
A = 5cm x 1 cm = 5 cm2 = 5.10
-4 m
2
L = 10 cm = 0,1 m
𝜌 = 0.7065 ∙ 10−4𝑚2
0,1 𝑚
𝜌 = 0,00353 Ω m
2. Analisis data pada pengukuran resistivitas air
R = 𝜌𝐿
𝐴 R =
∆𝑉
𝐼
∆𝑉
𝐼 = 𝜌
𝐿
𝐴
∆𝑉 = 𝜌 𝐿
𝐴 ∙ 𝐼
Y = m . x
m = 𝜌𝐿
𝐴
𝜌 = 𝑚.𝐴
𝑙
Dimana luas penampang diketahui (A) dan panjan (l)
A = 5cm x 3,3 cm = 16,5 cm2 = 16,5.10
-4 m
2
L = 10 cm = 0,1 m
𝜌 = 1.05316,5 ∙ 10−4𝑚2
0,1 𝑚
𝜌 = 0,0173745Ω m
13
BAB V
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Dan Kekurangan Dari Metode Yang Digunakan
1. Kelebihan Dari Metode Yang Digunakan sebagai berikut:
Harga peralatan murah, Biaya survei relatif murah, Peralatan relatif kecil dan
ringan, Waktu yang dibutuhkan relatif cepat, bisa mendapatkan 4 titik dalam sehari.
2. Kekurangan Dari Metode Yang Digunakan sebagai berikut:
Tidak efektif untuk pemakaian di kawasan karst, Untuk mendeteksi air tidak bisa
diketahui berapa jumlah volume pasti air tersebut, Tidak bisa membedakan air mengalir
dan yang statis, Tidak bisa menjangkau wilayah yang dalam karena jankauannya
berkisar 1000-1500 kaki dibawah permukaan bumi
B. Peninjauan Terhadap Data Eksperimen
Data yang didapat pada ekperimen tidak terlalu akurat sebab proses pengambilan data
tidak teliti sehingga mengakibatkan nilai resitivitas tidak benar. Dalam pengambilan data
pratikan sangat sulit untuk mengambil data dengan teliti karena untuk menolkan
potensiometer sangatlah sulit sehingga mengakibatkan data tidak akurat dan selanjutnya
mempengaruhi nilarai resitivitas yang dicari.
C. Tinjauan Dan Perbandingan Terhadap Referensi
Dalam pembahasan diatsan yang telah membahas data eksperimen bahwa nilai
resistivitas air lebih besar dari pada nilai resistivitas pasir basah ini sangat tidak sesuai
dengan referensi yang ada. Ini dikarenakan adanya pengambilan data yang sangat fatal
kesalahannya sebenarnya nilai resistivitas air sangat kecil dibandingkan dengan nilai
resistivitas benda lainnya.
Parameter yang diukur adalah harga resistensi pasir basah dimana pasir yang
mengandung banyak air memiliki konduktivitas semakin besar, sehingga resistivitasnya
akan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, konduktivitas akan semakin kecil jika
kandungan air dalam pasir semakin sedikit, sehingga resistivitasnya akan semakin besar.
Maka air memiliki konduktivitas besar maka resistivitas air kecil.
14
BAB VI
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal
2. Tidak bisa menjangkau wilayah yang dalam karena jankauannya berkisar 1000-1500 kaki
dibawah permukaan bumi
3. Dari hasil eksperimen didapat bahwa nilai resistivita pasir basah sama dengan 0,00353 Ω
m sedangkan nilai resistivitas air sama dengan 0,0173745Ω m.
15
REFERENSI
Hendrajaya, L., dan Arif, I. 1988. Geolistrik Tahanan Jenis. Laboratorium Fisika Bumi. Jurusan
FMIPA. ITB. Bandung
Nandi Haerudin., Syamsurijal Rasimeng,. dan Eva Yuliana, 2008. Metode Geolistrik Untuk
Menentukan Pola Penyebaran Fluida Geothermal Di Daerah Potensi Panasbumi Gunung
Rajabasa Kalianda Lampung Selatan. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jl.
Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung 35145
Ngadimin., Gunawan Handayani. 2001. Aplikasi Metode Geolistrik Untuk Alat Monitoring
Rembesan Limbah (Penelitian Model Fisik di Laboratorium). PMIPA Prodi Fisika
FKIP Unsyiah, Jl. T.Nyak Arief Darussalam Banda Aceh-23111,
Laboratorium Fisika
Bumi, Departemen Fisika ITB, Jl. Ganesa 10 Bandung 40132.