Vision - Bank Mega Syariah · 2014. 7. 4. · Vision I visi Pride of the Nation’s Sharia Bank....

Vision I visi Pride of the Nation’s Sharia Bank. Bank Syariah Kebanggaan Bangsa.

Mission I misi To provide the best sharia financial service to people from all walks of life, through an excellent organizational performance in order to give the stakeholders more added value to attain the national wealth. Memberikan layanan jasa keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalammewujudkan kesejahteraan bangsa.

Values I nilai-nilai Visionary, Trustworthiness, Professionalism, Consistency, Intrepreneurship, Teamwork, Sharing . Visioner, Amanah, Profesional, Konsisten, Intrepreneurship, Teamwork, Berbagi.

vision, missionand values

visi, misi dan nilai-nilai

table of contentdaftar isi

curriculum vitae of board of commissionersriwayat hidup dewan komisaris

curriculum vitae of sharia supervisory boardriwayat hidup dewan pengawas syariah

curriculum vitae of board of directorsriwayat hidup dewan direksi

executive of authoritypejabat eksekutif

organizational structurestruktur organisasi PT. Bank Syariah Mega Indonesia

composition of shareholderskomposisi pemegang saham

products and servicesproduk dan layanan

corporate social responsibilitytanggung jawab sosial perusahaan

achievementpenghargaan

networkjaringan

financial statementlaporan keuangan

64 //

68 //

70 //

72 //

76 //

78 //

80 //

82 //

88 //

90 //

91 //

97 //

financial reportlaporan keuangan

a brief of bank syariah mega indonesiasejarah perjalanan bank syariah mega indonesia

kaleidoscope 2008kaleidoskop 2008

message from president commissionersambutan komisaris utama

message from sharia supervisory board sambutan dewan pengawas syariah

message from president directorsambutan direktur utama

good corporate governancetata kelola perusahaan

risk managementmanajemen risiko

operation and information technologyoperasional dan teknologi informasi

human resourcessumber daya manusia

business developmentpengembangan bisnis

04 //

16 //

18 //

20 //

24 //

26 //

34 //

46 //

54 //

58 //

financialhighlightlaporan keuangan

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA /ANNUAL REPORT 20084

Kinerja Usaha Tahun 2008a. Volume Usaha Jumlah volume usaha (setelah dikurangi PPAP) sebesar Rp.3.096.204 juta mengalami kenaikan 20.86 % atau sebesar Rp. 534.397 juta dari Rp. 2.561.807 juta pada tahun sebelumnya.

b. Aktiva Produktif Jumlah aktiva produktif sebesar Rp. 2.789.371 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 2.388.074 juta mengalami kenaikan 16,80% atau sebesar Rp 401.297 juta.

Adapun rincian pos-pos aktiva produktif adalah sebagai berikut :

Business Performance of 2008a. Business Volume The amount of business volume (after deducted by PPAP) was Rp. 3.096.204 million. It increased 20.86% or amounting to Rp. 534.397 million from Rp. 2.561.807 million in the previous year.

b. Productive Assets The amount of productive assets is as much as Rp. 2.789.371million. Compared to that of the previous year which was Rp. 2.388.074 million, it increased 16,80% or amounting to Rp 401.297 million.

The particular of productive assets are as follow:

Items of Productive Assets (in million rupiah)Pos Aktiva Produktif (dalam juta rupiah)

Demand Deposit in Other BanksGiro pada Bank Lain

Investment in Other BanksPenempatan pada Bank Lain

Commercial Paper and Other ClaimSurat Berharga dan Tagihan Lain

Financing GrantedPembiayaan yang Diberikan

TotalJumlah

12.889

-

682.000

2.094.482

2.789.371

December 2008Desember 2008


1.186

-

544.000

1.842.888

2.388.074

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA /ANNUAL REPORT 2008 5


Giro pada Bank Lain Jumlah giro pada bank lain sebesar Rp. 12.889 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 1.186 juta mengalami kenaikan 986,79% atau sebesar Rp. 11.703 juta.

Surat Berharga dan Tagihan Lain Surat berharga (inc.SBIS) sebesar Rp. 682.000 juta, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 544.000 juta mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar Rp. 138.000 juta atau 25,37%.

Pembiayaan yang Diberikan Jumlah pembiayaan yang diberikan sebesar Rp. 2.094.482 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 1.842.888 juta mengalami kenaikan sebesar Rp. 251.593 juta atau 13,65%.

Demand Deposit in Other Banks The amount of demand deposit in other banks was Rp. 12.889 million. Compared to the previous year, which was Rp. 1.186 million, it increased 986,79% or as much as Rp. 11.703 million.

Commercial Paper and Other Claim Commercial Paper in the form of SWBI was as much as Rp. 682.000 million. Compared to the same period in the previous year, which was Rp. 544.000 million, the increase is quite significant which is amounting to Rp. 138.000 million or 25,37%..

Financing Granted The amount of financing granted was as much as Rp. 2.094.482 million. Compared to that of the previous year which was Rp. 1.842.888 million, it increased Rp. 251.593 million or as much as 13,65%.

c. Quality of Productive Assets Kualitas Aktiva Produktif The composition of productive assets based on the collectibility is as follows: Komposisi Aktiva Produktif berdasarkan kolektibilitasnya adalah sebagai berikut:

Collectibility (in million rupiah)Kolektibilitas (dalam juta rupiah)

CurrentLancar

Under Special AttentionDalam Perhatian Khusus

DeliquentKurang Lancar

DoubtfulDiragukan

Non PerformingMacet

TotalJumlah


%

2.684.302

73.741

13.949

13.475

3.904

2.789.371


2.288.850

80.576

13.772

1.899

2.977

2.388.074

%

95.85%

3.37%

0.58%

0.08%

0.12%

100%

96.23%

2.64%

0.50%

0.48%

0.14%

100%

financial highlight


d. Aktiva Produktif Diklasifikasikan Jumlah aktiva produktif yang diklasifikasikan posisi 31 Desember 2008 sebesar Rp. 39.420 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 31.431 juta mengalami kenaikan sebesar 25,42% atau sebesar Rp. 7.989 juta.

Adapun rincian aktiva produktif diklasifikasikan sebagai berikut :

e. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Jumlah PPAP yang telah dibentuk posisi 31 Desember 2008 sebesar Rp. 34.559 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 30.093 juta mengalami peningkatan 14,84% atau sebesar Rp. 4.467 juta.

e. The Elimination of Productive Assets Redemption (PPAP) The amount of PPAP formed per December 31st, 2008 was Rp. 34.559 million. Compared to that in the previous year which was Rp. 30.093 million, it increased 14,84% or as much as Rp. 4.467 million.

d. Classified Productive Assets The amount of Productive Assets classified per December 31st, 2008 was Rp. 39.420 million. Compared to the previous year, which was Rp. 31.431 million, it increased 25,42% or Rp. 7.989 million.

The details of the classified productive assets are as follows:

Collectibility (in million rupiah)Kolektibilitas (dalam juta rupiah)



DoubtfulDiragukan

Non PerformingMacet

TotalJumlah



Baki % APD Baki % APD +/- % Debt Debt

73.741

13.949

13.475

3.904

105.069

25%

50%

75%

100%

80.576

13.772

1.899

2.977

99.224

20.144

6.886

1.424

2.977

31.431

18.435

6.975

10.106

3.904

39.420

25%

50%

75%

100%

(1.709)

89

8.682

927

7.989

-8.48%

1.29%

609.58%

31.14%

25.42%


The Details of PAPP per 31 December 2008 (in million rupiah)Rincian PAPP per 31 Desember 2008 (dalam juta rupiah)

CurrentLancar



DoubtfulDiragukan

Non PerformingMacet

TotalJumlah

23.573

2.903

1.771

2.903

3.409

34.559

f. Position of Non Performing Finance The position of Non Performing Loan (NPL) at the end of December 2008 was .1,50%,. Compared to the previous year, which was 1,01%, the quality increased as much as 0,49 basic point, showing that the financing management is still very good.

g. Third Party Fund The amount of third party fund was Rp.2.646.451 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 2.169.454 million, it increased 21,99% or as much as Rp. 476.997million.

f. Posisi Non Performing Finance Posisi Non Performing Loan (NPL) pada akhir Desember 2008 sebesar 1,50%, dibanding tahun lalu 1,01% mengalami penurunan kualitas sebesar 0,49 basis point, namun demikian pengelolaan pembiayaan bermasalah masih tergolong sangat baik.

g. Dana Pihak Ketiga Jumlah dana pihak ketiga sebesar Rp.2.646.451 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 2.169.454 juta meningkat 21,99% atau sebesar Rp. 476.997 juta.

financial highlight


Details of the third party fund are as follows:

Demand deposits reached Rp. 130.355 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 111.767 million, it increased 16,63% or as much as Rp. 18.587 million.

Savings reached Rp. 531.276 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 420.814 million, it increased 26,25% or much as Rp. 110.463 million.

Time deposits reached Rp. 1.984.820 million. Compared to that of last year, which was Rp. 1.636.873 million, it increased 21,26% or as much as Rp. 347.947 million.

h. Equity The amount of equity per December 31st, 2008 was Rp. 258.935 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 242.615 million, it increased 6,37% or as much as Rp. 16.320 million. The organic increase of equity resulted from the profit gain in current year.

i. CAR The amount of CAR per December 31st, 2008 was 13,47%, compared to that of the previous year, which was 12,91% it significantly increased as much as 0,57 basic point.

Rincian dana pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Giro sebesar Rp. 130.355 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 111.767 juta mengalami kenaikan 16,63% atau sebesar Rp. 18.587 juta. Tabungan sebesar Rp. 531.276 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 420.814 juta naik 26,25% atau sebesar Rp. 110.463 juta.

Deposito berjangka sebesar Rp. 1.984.820 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 1.636.873 juta naik 21,26% atau sebesar Rp. 347.947 juta.

h. Ekuitas Jumlah ekuitas per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 258.935 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 242.615 juta mengalami kenaikan 6,37% atau sebesar Rp. 16.320 juta. Peningkatan ekuitas secara organik melalui pemupukan laba tahun berjalan.

i. CAR Posisi CAR per 31 Desember 2008 adalah 13,47%, dibanding tahun lalu sebesar 12,91% mengalami peningkatan signifikan sebesar 0,57 basis poin.


Recapitulation of Profit/Loss

a. Income Main Operating Income (Nett) The amount of income gained from sharia activites during 2008 was Rp. 331.258 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 384.751 million, it decreased 13,90% or as much as Rp. 53.493 million.

Other Operating Income The amount of other operating income was Rp. 36.052 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 7.974 million, it increased 352,13% or as much as Rp. 28.078 million.

b. Operating Liabilities Liability for Wadiah Bonus The amount of liability for wadiah bonus during 2008 was Rp. 65.100 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 34.627 million. It increased 15,18% or as much as Rp. 5.256 million.

Liability for Loss Elimination of Productive Assets, Commitment and Contingency In 2008, the recorded liability for the cost of the Elimination of Productive Assets Redemption (PPAP) was Rp. 24.934 million, while in the previous year the liability for the cost of PPAP was Rp. 16.204 million. It increased 18,36% or as much as Rp. 3.867 million.

Other Operating Liabilities The amount of other operating liabilities reached Rp. 136.962 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 60.449 million, it increased 264,82% or as much as Rp. 76.512 million.

Penghitungan Laba/Rugi

a. Pendapatan Pendapatan Operasi Utama (Bersih) Jumlah pendapatan dari kegiatan syariah selama tahun 2008 sebesar Rp. 331.258 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 384.751 juta mengalami penurunan sebesar 13,90% atau Rp. 53.493 juta.

Pendapatan Operasional Lainnya Jumlah pendapatan operasional lainnya sebesar Rp. 36.052 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 7.974 juta mengalami peningkatan 352,13% atau sebesar Rp. 28.078 juta.

b. Beban Operasional Lainnya Beban Bonus Wadiah jumlah beban bonus wadiah pada tahun 2008 adalah sebesar Rp. 65.100 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 34.627 juta meningkat 15,18% atau sebesar Rp. 5.256 juta.

Beban Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif, Komitmen dan Kontinjensi Pada tahun 2008 telah dibukukan beban biaya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sebesar Rp. 24.934 juta, sedangkan pada tahun lalu beban biaya PPAP adalah sebesar Rp. 16.204 juta mengalami kenaikan 18,36% atau sebesar Rp. 3.867 juta.

Beban Operasional Lainnya Jumlah beban operasional lainnya sebesar Rp. 136.962 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 60.449 juta mengalami kenaikan 264,82% atau sebesar Rp. 76.512 juta.

financial highlight


Liabilities for Salary and Fringe Benefit were Rp. 87.197 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 23.902 million, it increased 264,82% or as much as Rp. 63.295 million.

General and Administrative Liabilities were Rp. 31.745 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 27.089 million, it increased 17,19% or as much as Rp. 4.656 million.

Other Liabilities were Rp. 18.020 million. Compared to that of the previous year, which was Rp. 9.458 million, it decreased 90,52% or as much as Rp. 8.561 million.

c. Business Profit (and Loss) The nett profit of the business during 2007 reached 16.320 million. Compared to that of last year which was Rp. 87. 024 million, it decreased 81.25% or amounting to Rp. 70.703 million.

Beban Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 87.197 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 23.902 juta mengalami kenaikan 264,82% atau sebesar Rp. 63.295 juta. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi sebesar Rp. 31.745 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 27.089 juta mengalami kenaikan 17,19% atau sebesar Rp. 4.656 juta. Beban Lainnya sebesar Rp. 18.020 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 9.458 juta mengalami kenaikan 90,52% atau sebesar Rp. 8.561 juta

c. Laba (Rugi) Usaha Hasil usaha selama tahun 2008 mencatat laba bersih Rp. 16.320 juta, dibanding tahun lalu sebesar Rp. 87. 024 juta mengalami penurunan 81.25% atau sebesar Rp. 70.703 juta.


Lain-Laina. Teknologi Sistem Informasi Operasionalisasi menggunakan sistem SYLVERLAKE, untuk menjalankan kegiatan usaha perbankan dengan prinsip syariah secara terintegrasi sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat dan keputusan yang akan diambil menjadi lebih baik.

b. Jenis Produk & Jasa Bank Mega Syariah merancang berbagai produk dan jasa yang unggul dan inovatif guna memenuhi kebutuhan finansial masyarakat yang beragam.

1. Produk Simpanan• TabunganUtamaiBMegaSyariahadalahsimpanan wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan• TabunganPedidikanPlusiBMegaSyariah merupakan simpanan perencanaan dana pendidikan sesuai syariah yang dilengkapi dengan perlindungan asuransi• TabunganHajiPlusiBMegaSyariahadalah simpanan terencana sesuai syariah yang memudahkan nasabah dalam mempersiapkan biaya perjalanan haji.• GiroUtamaiBMegaSyariahmerupakanrekening koran wadiah yang memudahkan nasabah mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan.• DepositoPlusiBMegaSyariahmerupakansimpanan berjangka mudharabah yang memberikan nisbah bagi hasil yang kompetitif serta dapat dijadikan jaminan bagi kebutuhan pembiayaan nasabah.• FleksiiBMegaSyariahadalahsimpananfleksibel sesuai syariah dengan konsep wadiah yang dapat di manfaatkan untuk berinvestasi dalam jangka waktu yang lebih leluasa

2. Produk Pembiayaan• MegaMitraSyariah(M2S)dikembangkanuntuk merangkul segmen usaha masyarakat kecil dan menengah dengan fokus pembiayaan di sektor perdagangan. Dengan motto “mudah dan berkah”, M2S mulai hadir pada awal Juli 2008 di kota Palembang dan terus dikembangkan di berbagai kota lainnya di Indonesia, hingga berjumlah 210 unit pada akhir 2008.• UKMSyariahmerupakanpembiayaanyangdifokuskan untuk membiayai kebutuhan pengusaha dengan aset Rp 2 Miliar.• GadaiMegaSyariahadalahprodukpelayananyang dapat mengatasi kebutuhan keuangan mendesak dengan menggadaikan emas dan berlian. Produk ini dikelola secara syariah tanpa proses yang berbelit-belit.• JointFinancingiBMegaSyariahadalahfasilitas pembiayaan melalui kerjasama antara Bank Mega Syariah dengan perusahaan mitra untuk melakukan pembiayaan secara syariah kepada nasabah end user.

financial highlight

Othersa. Information System Technology The operational process applies SILVERLAKE system for integrated banking business activities under Sharia Principle, with the purpose that any information re sulted is more accurate and decision to be taken is more enhanced.

b. Products & Services Bank Mega Syariah designs various excellent and innovative products and services in order to meet various financial needs of the public.

1. Saving Products• TabunganUtamaiBMegaSyariahisawadiahsaving account that enables investment under Sharia Principles and at the same time facility to manage funds just like saving account. • TabunganPendidikanPlusiBMegaSyariahisasaving plan for education funds under Sharia principle complete with insurance coverage. • TabunganUmrahPlusiBMegaSyariahisasaving plan under Sharia principle to facilitate customers in their preparation for umrah travel.• GiroUtamaiBMegaSyariahisawadiahcurrent account allowing customers to manage the funds conveniently according to their needs. • DepositoPlusiBMegaSyariahisamudharabahtime deposit account providing competitive profit sharing nisbah and can be used as collateral for customer’s financing purposes.• FleksiiBMegaSyariahisaflexiblesavingaccount under Sharia Principle in wadiah concept that may be beneficial for investment in a more freely term.

2. FinancingProducts• MegaMitraSyariah(M2S)isdevelopedtoincludethe business segment of small and medium communities focusing in trading sector. With its motto “simple and blessed”, M2S was launched in early July 2008 in Palembang and keeps developing in other cities in Indonesia, making a total of 210 unit at the end of 2008. • UKMSyariahisfocusedonfinancingtherequirements of businessmen with Rp 2 billion assets. • GadaiMegaSyariahistheproductofservicethat may respond to urgent financial needs by pawning the valuables such as gold and diamond. The product is managed under Sharia principle without complicated processes. • JointFinancingiBMegaSyariahisthefinancing facility under the co-operation between Bank Mega Syariah and its business partners to offer financing under Sharia principle to customers/end-users.


c. Target Pasar Pengembangan usaha yang dicapai di tahun 2008 menunjukkan bahwa di sisi pembiayaan target pasar utama Bank Syariah Mega Indonesia adalah di sektor retail khususnya dalam bentuk penyaluran pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor dan usaha mikro. Di sisi kegiatan penghimpunan dana, target pasar di beberapa kota besar dimana terdapat jaringan kantor Bank Syariah Mega Indonesia. Pada segmen korporat difokuskan di kota Jakarta,sedangkan pada segmen retail/perorangan fokus di luar Jakarta seperti Bandung, Semarang dan Surabaya.

d. Jaringan Kantor Hingga akhir tahun 2008, jaringan Bank Mega Syariah berjumlah 202 kantor dengan perincian :1 Kantor Pusat, 18 Kantor Cabang, 177 Kantor Cabang Pembantu, dan 6 Kantor Kas. Jaringan ini tersebar di berbagai kota di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi guna menjangkau nasabah di seluruh pelosok Indonesia.

e. Kepemilikan Direksi, Komisaris, Pemegang saham dalam Grup Kepemilikan Direksi, Komisaris dalam Grup (Para Grup) adalah nihil, sedangkan komposisi kepemilikan pemegang saham dalam Grup dapat dilihat selengkapnya pada tabel berikut ini :

Names of companiesin the group

Nama Perusahaan dalam grup

PT. Mega Corpora

AriPrabowo

Mar’ie Muhammad

Percentage of Share OwnershipJumlah Kepemilikan Saham

PT. Para Multifinance

PT. Bank Mega, Tbk.

PT. Mega Capital

PT. Mega Corpora

PT. Para BandungPropertindo

PT. Televisi Transformasi Indonesia

PT. Asuransi Jiwa Mega Life

PT. Asuransi Umum Mega

PT. Mega Central Finance

PT. Mega Auto Finance

93.55% - - - -

52.22% - - - -

99.99% - - - -

- 0.01% - - -

- 0.01% - - -

- 0.01% - - -

50.00% - - - -

99.99% 0.01% - - -

35.00% - - - -

60.00% - - - -

PT. Para Rekan

Investama

DeddyKusdedi

BenyWitjaksono

Gandhi G.Putra Ismail

AniMurdiati

Haryanto BudiPurnomo

c. Market Target The business development achieved in 2008 indicates that on financing side the main market target of Bank Syariah Mega Indonesia is the retail sector, especially in distribution of financing motor vehicle ownership and micro businesses. On fund mobilization side, the market is targeted in some big cities where Bank Syariah Mega Indonesia has office network. Corporate segment is focused in Jakarta, while retail/ individual segment is focused outside Jakarta such as Bandung, Semarang and Surabaya.

d. Office Network By the end of 2008 the network of Bank Mega Syariah totals to 202 offices in the following details: 1 Head Office, 18 Branch Offices, 177 Sub-branch Offices and 6 Cash Outlets. The network spreads in various cities in Java, Sumatera, Kalimantan and Sulawesi islands with the purpose of reaching customers in all of the corners of Indonesia.

e. Ownership of Directors, Commissioners, Shareholders in Group The ownership of Directors, Commissioners in Group (PARA Group) is nihil, while the composition of share ownership in Group can be seen in details in the following table:


Transparansi Grup

Transaksi dengan Pihak Terkait

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada posisi 31 Desember 2008 terdiri dari giro pada bank lain, pembiayaan yang diberikan, tabungan, dan deposito berjangka.

Rincian transaksi dengan pihak terkait per 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Penyediaan Dana/Komitmen/Lainnya oleh Grup kepada Debitur Bank yang ada saat ini

Penyediaan Dana/Komitmen/Lainnya oleh grup kepada debitur Bank untuk posisi 31 Desember 2008 adalah nihil.

Group Transparency

Transactions with Relevant Parties

Transactions with closely related parties per December 31st, 2008 including demand deposits in other banks, granted financing, savings, and time deposits.

Details of transactions with relevant parties per December 31st, 2008 are as follows:

Fund Provision/Other Existing Commitments by Groups to Bank Debtor

The fund provision or other commitments by Group to bank debtor per December 31st, 2008 was nihil.

Trancsaction Type (in million rupiah)Jenis Transaksi (dalam juta rupiah)

Demand Deposit in Other BanksGiro pada Bank Lain

Purchased Shares Promised to Be Resold Efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali

Granted Financing Pembiayaan yang Diberikan

Demand DepositGiro

Saving Tabungan

Time DepositDeposito Berjangka

TotalTotal

9.463

1000

1.908

6.183

2.848

1.912

financial highlight


Informasi Lain

Peristiwa maupun transaksi penting setelah tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Berdasarkan laporan keuangan Bank untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 yang tidak diaudit, disajikan informasi keuangan sebagai berikut:

Other Information

Important events and transactions after December 31st, 2008 are as follows:

Based on the Bank’s 3 month financial report ending on March 31st, 2009 before audit, below is the financial information:

Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebesar 12.04%.

Car Adequacy Ratio (CAR) of the Bank on March 31st, 2009 is 12.04%.

Details of Financial Report (in million rupiah)Pos Laporan Keuangan (dalam juta rupiah)

Total AssetsJumlah Aktiva

Total LiabilitiesJumlah Kewajiban

Total EquityJumlah Ekuitas

Sharia Activity IncomePendapatan dari Kegiatan Syariah

Sharia Activity ExpenseBeban dari Kegiatan Syariah

Operating IncomeLaba Operasional

Profit before TaxLaba Sebelum Pajak

TotalTotal

3.321.471

3.058.252

263.219

159.703

154.521

5.182

5.212

Initiating from a business owned by Tugu Group (subsidiary of Pertamina) known as PT. Bank Umum Tugu, established in 1990 and domiciled in Jakarta, then in 2001 PT. Bank Tugu was taken over by CT Corpora (PT. Mega Corpora and PT. Para Rekan Investama) to be developed as Sharia Bank.

In 2004 PT. Bank Umum Tugu changed to PT. Bank Syariah Mega Indonesia and to be precise on 25 August 2004 PT. Bank Syariah Mega Indonesia officially operates as sharia bank.

In order to enhance the image and to have the same character as the other subsidiaries under CT Corpora, in 2007 PT. Bank Syariah Mega Indonesia changed the logo to be the same as Bank Mega, one of the subsidiaries of CT Corpora, yet remains with its own character that makes it different in its colors of rich magenta and yellow gold. At the same time, PT.Bank Syariah Mega Indonesia also introduces a new brand name - Bank Mega Syariah.

Berawal dari sebuah usaha milik Kelompok Tugu (anak Perusahaan Pertamina) yang bernama PT. Bank Umum Tugu yang didirikan pada tahun 1990 berkedudukan di Jakarta, selanjutnya pada tahun 2001 PT. Bank Umum Tugu diambil alih oleh CT Corpora (PT. Mega Corpora dan PT. Para Rekan Investama) untuk dikembangkan menjadi Bank Syariah.

Pada tahun 2004 PT. Bank Umum Tugu berubah nama menjadi PT. Bank Syariah Mega Indonesia dan tepatnya pada tanggal 25 Agustus 2004 PT. Bank Syariah Mega Indonesia resmi beroperasi syariah.

Untuk lebih meningkatkan citra dan agar mempunyai ciri yang sama dengan anak perusahaan lain dibawah naungan CT Corpora pada tahun 2007 PT. Bank Syariah Mega Indonesia melakukan perubahan logo yang mempunyai bentuk yang sama dengan Bank Mega salah satu anak perusahaan dibawah CT Corpora, namun tetap mempunyai ciri tersendiri yang merupakan perbedaan, yaitu warna logo rich magenta dan yellow gold.Pada saat yang bersamaan, PT. Bank Syariah Mega Indonesia juga meluncurkan brand name baru, Bank Mega Syariah.

a brief of bank syariahmega indonesia

sejarah perjalanan bank mega syariah


Bank Mega Syariah yang bersemboyan “Untuk Kita Semua” tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah termuda dan ternama yang mampu disejajarkan dengan Bank Umum Syariah terkemuka di Indonesia dan telah mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi.

Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, Bank Mega Syariah berpegang pada nilai-nilai visioner, amanah, profesional, konsisten, interpreneurship, teamwork, berbagi dan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini.

Dengan visi ”Bank Syariah Kebanggaan Bangsa”, Bank Mega Syariah merealisasikan berbagai strategi Perusahaan sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat.

PT. Bank Syariah Mega Indonesia with the slogan “ForAllofUs”growsrapidlyandexpediently,andbecomesthe youngest and recognized sharia financial institution, favorably comparable with leading Sharia Commercial Banks in Indonesia and has been awarded various appreciations and performances.

PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki semboyan “untuk kita semua” tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi.

BankMegaSyariahwiththeslogan“ForAllofUs”growsrapidly and expediently, and becomes the youngest and recognized sharia financial institution, favorably comparable with leading Sharia Commercial Banks in Indonesia and has been awarded various appreciations and performances. In the effort exerted to realize the performance to be in harmony with its name, Bank Mega Syariah holds to the values of visionary, amanah, professional, consistence, entrepreneurship, teamwork, sharing and in observance of prudential principles with strong capital structure as well as the newest banking products and facilities.

With the vision ”Sharia Bank, Pride of the Nation”, Bank Mega Syariah carries out various Company strategies and enables to grow and develop promptly.


kaleidoscope 2008kaleidoskop 2008

23 January 2008 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Perumnas

Signing of Cooperation Agreement with Perumnas

25 January 2008PesertaFESdanFunWalkFestival2008

Participation in the 2008 Sharia EconomicFestivalandFunWalkFestival

28 January 2008 Peserta “ Ayo Ke Bank “ Program Edukasi Perbankan

Participation in “ Ayo Ke Bank “ Banking Education Program

January

May

June

July

7-10 may 2008 Karim Business Award and Cup

Karim Business Award and Cup

17 June 2008 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Telkom

Signing of Cooperation Agreement with PT. Telkom Tbk.

19 June 2008Pembukaan Gallery Bekasi

InnaugurationoftheFirstGallery in Bekasi

30 June 2008 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2007 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

The 2007 Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary Meeting of Shareholders

17 July 2008 Pelaksanaan Corporate Social Responsibility melalui Zakat Korporasi kepada 10 Lembaga Penerima Zakat

Implementation of Corporate Social Responsibility through distribution of Corporate Zakat to 10 Zakat Receiving Institutions


August

September

October

November

December

14 August 2008 Launching Medika Mega Syariah

Launching Medika Mega Syariah product

17 August 2008 Para Merdeka 2008

Para Merdeka 2008

9 September 2008 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan PT. Mega AutoFinance

Signing of Cooperation Agreement with PT. Mega AutoFinance

18 September 2008 Perjanjian Kerjasama dengan UPN Veteran

Signing of Cooperation Agreement with Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Veteran–Jakarta

25 September 2008 Pelaksanaan Corporate SocialResponsibility melalui Mega Syariah Berbagi

Implementation of Corporate Social Responsibility through Mega Syariah Berbagi

14 October 2008 Pembukaan Gadai Syariah di Kantor Cabang Utama Jakarta Tendean, Kantor Cabang Jakarta Rawamangun dan Kantor Cabang Jakarta Panglima Polim

Inauguration of Sharia Pawn in the Main Branch Office of Jakarta Tendean, Branch Office of Jakarta Rawamangun and Branch Office of Jakarta Panglima Polim

16 October 2008 Memperoleh ijin Bank Devisa dari Bank Indonesia

Obtained the license of ForeignExchangeBankfrom Bank Indonesia

11 November 2008 Pelepasan Keberangkatan Haji Karyawan

Departure of Employees for Pilgrimage to Mecca

13 November 2008 Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Rembang Jawa Tengah

Inauguration of Sub-branch Office in Rembang Central Java

19 November 2008 Corporate Social Responsibility melalui Donor Darah

Corporate Social Responsibility through Blood Donor

15 December 2008 Pembukaan Kantor Cabang Malang Jawa Timur

Inauguration of Branch Office in Malang East Java

16 December 2008 Pembukaan Gallery Tanjung Duren, Bendungan Hilir, Fatmawati,Kemang

Inauguration of Galleries in Tanjung Duren, Bendungan Hilir,Fatmawati,Kemang


message fromthe commissioner

sambutan presiden komisaris

Mar’ie Muhammad president commissioner // presiden komisaris


Bismillaahirrahmaanirrahiim

We are pleased to present the development of Bank Mega Syariah throughout 2008 in this Report. Presently the journey of Bank Mega Syariah has entered the fifth year, a very young age in banking industry. If it were a human, it is in the growing stage, not to mention that banking management under sharia is more complex than conventional bank, which performance indicators are also effective for sharia banking including Bank Mega Syariah. In the 2008 Report, readers may follow the performances achieved during 2008.

Alhamdulillah Bank Mega Syariah has booked satisfactory performance. Nevertheless, the management and employees will not be confined in self satisfaction and hold to admitting the existing weaknesses. Recognition of weakness is pre-requisite and initial resources for the recovery ahead.

Bank Indonesia as regulator has determined a number of indicators to be used in measuring the level of soundness and performances. There are six factors, i.e. capital, asset quality, management, profitability, liquidity, and sensitivity against market risk.

Based on the benchmark of these six factors, in 2008 Bank Mega Syarah is classified good and capable to manage the negative impacts of economic and financial conditions, yet still with weaknesses that remain under control and manageable by the management with its regular actions. Surely this ranking needs to be noted,

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dalam Laporan Tahun 2008 ini, disajikan perkembangan Bank Mega Syariah selama tahun 2008. Perjalanan Bank Mega Syariah saat ini memasuki tahun kelima, usia yang masih muda untuk suatu industri perbankan. Jika diumpamakan manusia ia masih dalam tahap tumbuh, apalagi jika diingat pengelolaan perbankan yang berdasarkan syariah lebih kompleks dibandingkan dengan bank konvensional termasuk semua indikator kinerja, tetap diberlakukan dalam perbankan konvensional termasuk semua indikator kinerja, tetap diberlakukan dalam perbankan yang berdasarkan syariah termasuk Bank Mega Syariah. Dalam buku Laporan Tahun 2008 ini, para pembaca dapat mengikuti prestasi yang diraih selama tahun 2008.

Alhamdulillah Bank Mega Syariah telah membukukan prestasi yang menggembirakan. Meskipun demikian jajaran manajemen beserta karyawan tidak akan terperangkap rasa puas diri dan tetap mengakui kelemahan-kelemahan yang masih ada. Pengakuan terhadap kelemahan merupakan prasyarat dan modal awal untuk perbaikan ke depan.

Bank Indonesia sebagai regulator telah menetapkan berbagai indikator yang harus digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan dan kinerja. Ada enam faktor yang digunakan yaitu permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, serta sensitifitas terhadap risiko pasar. Berdasarkan tolok ukur keenam faktor tadi, Bank Mega Syariah untuk Tahun 2008 termasuk dalam peringkat bank tergolong baik serta mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan kondisi keuangan,

Alhamdulillah Bank Mega Syariah has booked satisfactory performance. Nevertheless, the management and employees will not be confined in self satisfaction and hold to admitting the existing weaknesses. Recognition of weakness is pre-requisite and initial resources for the recovery ahead.

Alhamdulillah Bank Mega Syariah telah membukukan prestasi yang menggembirakan. Meskipun demikian jajaran manajemen beserta karyawan tidak akan terperangkap rasa puas diri dan tetap mengakui kelemahan-kelemahan yang masih ada. Pengakuan terhadap kelemahan merupakan prasyarat dan modal awal untuk perbaikan ke depan.



namun masih memiliki kelemahan-kelemahan yang masih dalam batas pengendalian dan dapat diatasi oleh manajemen dengan tindakan-tindakan rutin. Tentu peringkat ini perlu diberi catatan, jika tidak terjadi gejolak-gejolak yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja Bank Mega Syariah. Catatan khusus ini perlu diberikan karena perekonomian global sedang mengalami krisis yang terparah setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua. Krisis ekonomi dan keuangan global tentunya dan perbankan yang tentunya mempunyai pengaruh bagi Indonesia, termasuk sektor keuangan dan perbankan.

Menghadapi keadaan yang penuh ketidakpastian dan risiko, maka manajemen untuk Tahun 2009 dan ke depan seharusnya akan semakin memperketat pemantauan risiko bisnis yang dihadapi. Pemantauan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan karena itu Bank Mega Syariah menyuguhkan tema sentral “Steering Toward Sustainable Growth“. Dengan demikian manajemen dalam pengelolaan perusahaan tidak hanya berfikir dan bertindak hanya untuk jangka pendek. Mengantisipasi lingkungan bisnis yang demikian itu maka strategi Bank Mega Syariah mengarah pada prinsip konsolidasi tetapi tumbuh.

Core business sejak tahun 2008 mengalami pergeseran dariJointFinancingkearahPembiayaanuntukMikro.Demikian pula pada saat ini telah disiapkan semua kebutuhan untuk beroperasinya Gadai Syariah ( Rahn). Gadai Syariah mempunyai potensi yang cukup serta dapat dikombinasikan dengan pembiayaan mikro yang dikenal dengan predikat Mega Mitra Syariah. Prinsip kehati-hatian tetap akan menjadi acuan yang utama seraya menerapkan secara konsisten prinsip Good Corporate Governance.

message from the commisioners

if only no disturbances occurred that might directly orindirectlyinfluencetheperformanceofBankMegaSyariah. This special note needs to be remarked as the global economy is suffering the worst crisis after the end of the Second World War. Economic and global financial crises as well as banking for sure bring about impact on Indonesia, including the financial and banking sectors. Facingtheconditionsfilledwithuncertaintyandrisks,in the year 2009 ahead the management should be tightly monitoring the business risks. The monitoring must be arranged on continuous basis and accordingly Bank Mega Syariah presents the central theme “Steering Toward Sustainable Growth”. Consequently in managing the company, the management thinks and acts not for short term only. In anticipation of such business environment, the strategy of Bank Mega Syariah is directed to consolidation principle yet remains growing.

As of 2008 the core business is moving from Joint FinancingtowardMicroFinancing.Similarlyatpresent all requirements have been made ready for the operation of Sharia Pawn (Rahn). Sharia Pawn maintains sufficient potentials that may be combined with micro financing, known by the predicate of Mega Mitra Syariah. Prudential principles remain the main point of reference while applying Good Corporate Governance principles on consistent basis.

Apalagi untuk bank yang berbasis syariah maka prinsip amanah harus menjiwai seluruh operasi perbankan. Dengan berbagai sistem yang berbasis teknologi yang mutakhir pelayanan kepada nasabah akan terus ditingkatkan sebagai mitra usaha dan bahkan diperlakukan sebagai satu keluarga. Inilah semangat yang akan menjiwai seluruh operasi Bank Mega Syariah selama ini, dan terus akan ditingkatkan ke depan secara cerdas dan konsisten.

Insya Allah, kerja-kerja besar yang penuh tantangan ini dapat kita capai dengan selalu memohon keridhoan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Mar’ie MuhammadPresident Commissioner

Komisaris Utama

On behalf of the Board of Commisioners PT. Bank Syariah Mega IndonesiaAtas nama Dewan Komisaris PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Furthermoreforbanksonshariabasis,amanahprinciplemust inspire the whole banking operations. With various latest systems based on technology, services to customers will continue to be improved as business partners and even treated as one family. This is the spirit that is so far inspiring the whole operations of Bank Mega Syariah, and in the future it will continue to be enhanced smartly and consistently.

Insya Allah, we may achieve big works which are filled with challenges and always beseech for the blessings of Allah Subhanahu Wa Ta’ala .



Sharia Supervisory Board anticipates Bank Mega Syariah to stay participating and performing in future years and give high contribution to the development of sharia banks in Indonesia.

DPS berharap Bank Mega Syariah tetap dapat terus berkiprah dan berprestasi pada masa mendatang dan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap perkembangan bank syariah di Indonesia.

message from shariaadvisory board

sambutan dewan pengawas sharia

12 3

1. KH. Ma’ruf Amin chief // ketua

2. DR. H. Achmad Satori Ismail member // anggota

3. Kanny Hidaya Y. member // anggota

Bismillahirrahmanirrahiim,

Alhamdulillah, our prayer of thanks is raised to the presence of Allah SWT for His blessings and gifts to all of us. Shalawat and respect are hopefully poured upon the Prophet Muhammad SAW including his family and relatives.

In the year 2008, Sharia Supervisory Board of PT Bank Mega Syariah Indonesia saw a moving strategy taken by the management of PT Bank Syariah Mega Indonesia (”Bank Mega Syariah”). This year, the management of Bank Mega Syariah commenced the expansion in medium and micro financing through Mega Mitra Syariah that touched more on the real sector. This is in line with the existence of sharia bank that represents the bank focusing on the real sector. Sharia Supervisory Board expects that the change of strategy can increase the Bank’s profitability in the years to come.

Howerver, the management is prompted to keep observing sharia norms, thus beside increasing profitability sharia compliance also remains well-guarded.

In the economic condition that is quite difficult at the moment, Sharia Supervisory Board anticipates Bank Mega Syariah to stay participating and performing in future years and give high contribution to the development of sharia banks in Indonesia.

Sharia Supervisory Board of Bank Mega Syariah hereby states that the banking activities conducted by Bank Mega Syariah, both operations and products in general for the period of 2008, has conformed to the advice of National Sharia Council – MUI and the opinion issued by Sharia Supervisory Board.

May God always shower His divine direction and support to us and so at all times stay under His guidance and allow us to achieve worldly and ukhrawi success. Amen.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bismillahirrahmanirrahiim,

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan kerabatnya.

Pada tahun 2008 ini, Dewan Pengawas Syariah PT Bank Mega Syariah Indonesia melihat adanya pergeseran strategi yang dilakukan oleh manajemen PT Bank Syariah Mega Indoesia (Bank Mega Syariah). Tahun ini, manajemen Bank Mega Syariah mulai melakukan ekspansi ke dalam pembiayaan menengah dan mikro melalui Mega Mitra Syariah yang lebih menyentuh kepada sektor riil. Hal ini sejalan dengan keberadaan bank syariah yang merupakan bank yang berfokus pada sektor ril. Dewan Pengawas Syariah berharap bahwa perubahan strategi ini dapat meningkatkan profitabilitas Bank Mega Syariah pada masa mendatang.

Namun demikian, Dewan Pengawas Syariah juga mengingatkan manajemen untuk tetap menjaga rambu-rambu syariah, sehingga disamping profitabilitas yang meningkat juga kepatuhan akan syariah (shariah compliance) tetap terjaga.

Dalam kondisi perekonomian yang cukup sulit pada saat ini, DPS berharap Bank Mega Syariah tetap dapat terus berkiprah dan berprestasi pada masa mendatang dan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap perkembangan bank syariah di Indonesia.

Dewan Pengawas Syariah Bank Mega Syariah dengan ini menyatakan bahwa kegiatan perbankan yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah baik operasional maupun produk-produknya untuk periode tahun 2008 secara umum telah sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional – MUI serta opini yang dikeluarkan oleh Dewan Pengawas Syariah

Mudah-mudahan Allah selalu memberikan taufiq dan inayah-Nya serta kita selalu berada dalam hidayah-Nya untuk kita dapat meraih sukses duniawi maupun ukhrawi. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Jakarta,Februari2009Dewan Pengawas Syariah PT Bank Syariah Mega Indonesia

KH. Ma’ruf AminChiefKetua

Kanny Hidaya Y.MemberAnggota

Dr. H.A. Satori IsmailMemberAnggota



message fromthe chairman

sambutan presiden direktur

Beny Witjaksonopresident director // presiden direktur


Along the year of 2008, in particular up to the third quarter, Indonesian economy still indicated good development, until when during the last three months of 2008 the economic growth started to slow down, thus in overall Indonesian economic growth in 2008 was still able to reach 6.1%.

UponreachingthehighpointinJune2008,inflationrate cooled off. In the last three months in 2008, inflationratewasrelativelylowerthanthesamemonthsin 2007. The decrease of fuel price in November 2008 broughtaboutpositiveimpactinadeflationof0.04%inDecember2008,andsotheannualinflationratewas11.06% or still below Government’s target of 11.4%.

In the third quarter of 2008, the banking sector began experiencing the impact of global financial crisis of the period, financial industry suffered liquidity problem. Decrease of Rupiah exchange rate, decrease of share price index as foreign investors disbursed funds, capital flightthroughstockexchangeorbondmarket,werethefactors triggering liquidity problem. On the other side, BIincreasedBIratetomaintainthesoaringinflationratesince the increase of fuel price early July 2008.

This condition had actually been predicted by Bank Mega Syariah since entering the year 2008. In general the Bank estimated that public purchasing power would be corrected. Therefore, the Bank attempted to anticipate it with various innovations, particularly by moving the financingbalancefromJointFinancingtoMicroFinancing,whichiscalledasreprofilingthe financing portfolio.

Sepanjang tahun 2008, terutama sampai triwulan Ke- III, ekonomi Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan yang baik, sehingga ketika pada tiga bulan terakhir tahun 2008 pertumbuhan ekonomi mulai melambat, maka secara keseluruan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 masih bisa mencapai 6,1 %.

Setelah mencapai puncaknya pada bulan Juni 2008, inflasimulaimereda.Padatigabulanterakhirditahun2008,inflasirelatiflebihrendahdaribulanyangsamatahun 2007. Penurunan harga BBM pada bulan November2008berdampakpositifberupadeflasisebesar 0,04% pada bulan Desember 2008, sehingga inflasitahunanmencapai11,06%ataumasihdibawahtarget Pemerintah sebesar 11,4%.

Pada triwulan III 2008 Perbankan mulai merasakan dampak krisis keuangan global pada periode tersebut, industri keuangan mengalami kesulitan likuiditas. Penurunan nilai tukar Rupiah, penurunan indeks harga saham akibat investor asing melakukan pencairan dana, pelarian modal ke luar negeri baik melalui bursa saham maupun pasar obligasi Pemerintah merupakan faktor-faktor pemicu kesulitan likuiditas. Di sisi lain, BI menaikan BIrateuntukmenjagainflasiyangmelambungsejakkenaikan harga bahan bakar minyak awal Juli 2008.

Kondisi ini sebenarnya sudah diantisipasi Bank Mega Syariah sejak memasuki tahun 2008. Secara umum Bank Mega Syariah memperkirakan, daya beli masyarakat akan mengalami koreksi. Dengan demikian, Bank Mega Syariah mencoba mengantisipasi dengan berbagai terobosan, khususnya dengan melakukan pemindahan saldopembiayaandariposJointFinancingkepembiayaan mikro. Upaya ini kami sebut dengan reprofiling portofolio pembiayaan.

the Bank attempted to anticipate it with various innovations, particularly by moving the financing balancefromJointFinancingtoMicroFinancing,which is called as reprofiling the financing portfolio.

Bank Mega Syariah mencoba mengantisipasi dengan berbagai terobosan, khususnya dengan melakukan pemindahan saldo pembiayaan dari pos Joint Financingkepembiayaanmikro.Upayainikamisebut dengan reprofiling portofolio pembiayaan.


Pada dasarnya, reprofiling portofolio pembiayaan merupakan komitmen Bank Mega Syariah sejak beberapa tahun sebelumnya. Hal ini kami tujukan untuk meminimalisir tingkat risiko pembiayaan sekaligus menerapkan azas prudential banking yang menjadi landasan Bank Mega Syariah dalam menjalankan roda bisnis.

Upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk menyikapi kondisi pasar dan melakukan diversifikasi risiko pembiayaan. Bank Mega Syariah melakukan perubahan strategi bisnis dengan melakukan reprofiling portofolio dari sektor konsumer yang disalurkan melalui skema JointFinancingkesektormikro.Haliniberakibatpadapergeseran komposisi portofolio pembiayaan konsumer Bank Mega Syariah

Patut disyukuri, upaya ini menbuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Selama tahun kinerja 2008, Bank Mega Syariah mampu mencatat peningkatan kinerja dengan pencapaian angka yang bagus. Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan aset menjadi sebesar Rp 3,103 triliun pada akhir tahun 2008. Pada akhir tahun 2007, aset Bank Mega Syariah masih sebesar Rp 2,561 Tilyun

Selama tahun tersebut, Bank Mega Syariah juga berhasil memperoleh laba usaha sebesar Rp 27,060 milyar. Bank Mega Syariah juga masih mampu memenuhi ketentuan tentang Rasio Kecukupan modal dimana posisi CAR sebesar 13,50%

Sesuai rencana bisnis yang telah ditetapkan awal tahun, pembiayaan ke sektor mikro menjadi salah satu fokus Bank Mega Syariah. Hal ini juga merupakan salah satu wujud dari upaya reprofiling portofolio pembiayaan. Kami mengakui, pembiayaan sektor mikro merupakan skema pembiayaan baru bagi Bank Mega Syariah. Hal ini merupakan tantangan yang cukup berat. Meski demikian, kami melihat bahwa pada sektor tersebut, terdapat banyak peluang yang dapat diambil demi kemajuan bisnis Bank Mega Syariah

Melalui upaya tersebut, selama tahun 2008, pembiayaan Bank Mega Syariah tumbuh sebesar 13,65% dibanding tahun 2007 menjadi sebesar Rp. 2,094 pada akhir tahun 2008.

Turunnya daya beli masyarakat membuat bisnis Joint FinancingyangmenjaditulangpunggungBankMegaSyariah selama beberapa tahun sebelumnya, tidak memungkinkan untuk mengalami pertumbuhan optimal pada tahun 2008. Untuk itulah, Bank Mega Syariah memindahkan portofolio pembiayaan Joint Financingkepembiayaanmikro.

message from the chairman

Basically, reprofiling the financing portfolio has been the commitment of Bank Mega Syariah since the last few years, which is directed to minimize financing risk and at the same time to apply the prudential banking principle that has been the foundation for Bank Mega Syariah in its business operations.

This is the effort taken as a measure to respond the market condition and to diversify the financing risk. This condition has given rise to moving the composition of the Bank’s consumers financing portfolio.

We should be thankful as this effort produced quite a satisfactory outcome. During the performance year of 2008, Bank Mega Syariah was able to book improved performance with achievement in good figures. The Bank managed to increase its assets up to Rp 3.103 trillion at the end of 2008. At the end of 2007 the assets was recorded at Rp 2.561 trillion.

During the year, Bank Mega Syariah also managed to gain business profit of Rp 27,060 billion. The Bank was also able to meet the required Capital Adequacy Ratio (CAR) at the position of 13.50%.

Pursuant to the business plan determined early in the year, micro financing became one of the focuses of Bank Mega Syariah. This was also the realization of reprofiling the financing portfolio. We admitted that micro financing was a new financing scheme for Bank Mega Syariah, which constituted a tough challenge. Nonetheless, we viewed this sector as bringing up many opportunities for the business progress of Bank Mega Syariah. Through this effort, in 2008 the Bank’s financing account grew by 13,65% compared to 2007, to Rp. 2,094 at the end of 2008.

The decrease of public purchasing power caused the businessofJointFinancing,whichwasthebackboneofBank Mega Syariah for the last few years, unlikely to have optimalgrowthin2008.Forthisreason,theBankmovedtheportfolioofJointFinancingtoMicroFinancing.

Despite becoming new issue to Bank Mega Syariah, pursuant to the business plan, micro financing sector contributed very well to the financing distribution of Bank Mega Syariah. In 2008 the Bank’s total financing to this sector was recorded at Rp 724,379 billion, where as in 2007 financing to this sector was not in existent.


Meski masih menjadi hal baru bagi Bank Mega Syariah , sesuai dengan rencana bisnis, pembiayaan sektor mikro menjadi sektor yang berkontribusi cukup besar terhadap penyaluran pembiayaan Bank Mega Syariah. Selama tahun 2008 total pembiayaan Bank Mega Syariah ke sektor ini sebesar Rp. 724,379 milyar. Sementara, pada tahun 2007, pembiayaan ke sektor ini masih belum ada.

Selain mampu mendorong pembiayaan, pembiayaan ke sektor mikro juga mengurangi risiko pembiayaan karena profil risiko relatif menyebar. Dengan demikian, Bank Mega Syariah berhasil menekan angka kredit bermasalah atauNonPerformingFinancing(NPF)menjadisangatrendah. Hingga akhir 2008, Bank Mega Syariah mencatat, totalNPFBankMegaSyariahsebesar1,5%.AngkainijauhberadadibawahNPFindustriperbankansyariahnasionalyang sebesar 4.97%

Pada bidang simpanan, ditengah kondisi ekonomi yang sedang kurang bersahabat, Bank Mega Syariah mampu menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK ) sebesar 21,99% dibanding DPK tahun 2007. Melalui pertumbuhan tersebut, total DPK Bank Mega Syariah pada akhir tahun 2008 menjadi sebesar Rp. 2,646 triliun.

Pertumbuhan simpanan yang cukup baik tersebut tentu tidak lepas dari sejumlah terobosan strategis yang telah dirumuskan pada awal tahun 2008 dan akan terus dilanjutkan pada periode-periode mendatang. Beberapa terobosan strategis tersebut diantaranya; melanjutkan program insentif funding untuk staf marketing, meluncurkan produk baru dengan segmentasi customer yang lebih jelas dan fokus, meningkatkan program akuisisi melalui Direct Sales Representative, penambahan dan perluasan jaringan layanan baik berupa kantor reguler, galeri maupun layanan mikro di wilayah-wilayah pusat bisnis dan perdagangan, serta penambahan tenaga marketing disertai dengan peningkatan kualitas dan pengetahuan SDM yang berkesinambungan.

During the performance year of 2008, Bank Mega Syariah was able to book improved performance with achievement in good figures. The Bank managed to increase its assets up to Rp 3.103 trillion at the end of 2008. Selama tahun kinerja 2008, Bank Mega Syariah mampu mencatat peningkatan kinerja dengan pencapaian angka yang bagus. Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan aset menjadi sebesar Rp 3,103 triliun pada akhir tahun 2008.

Other than giving a momentum to financing, financing to micro sector also has reduced the financing risk as the risk profile is relatively disseminating. Hence, Bank Mega Syariah has managed to push down the figure of problemloanorNonPerformingFinancing(NPF)verylow.Untiltheendof2008,theBankrecordedtotalNPFat1,5%.ThisfigurewasfarbelowNPFofnationalshariabanking industry of 4.97%

In savings sector, amidst the less friendly economic condition, Bank Mega Syariah was able to develop Third PartyFunds(DPK)to21.99%comparedtoDPKof2007.With this development, the Bank’s DPK at the end of 2008 totaled Rp. 2,646 trillion.

The good development of savings was certainly related to a number of strategic innovations having been formulated since early 2008 and to be continued in the coming periods. Some of the strategic innovations are to continue the incentive program for marketing staff, to launch new products with more transparent and focusing on customer segmentation, to improve the acquisition program through Direct Sales Representative, to add and expand service network in form of regular office, gallery and micro service counters in business areas and trading centers, and to increase marketing workforce followed by constant enhancement of quality and knowledge of human resources.

As a bank with the commitment to support national economy, Bank Mega Syariah attempts at all times to increase distribution of financing, as can be seen in the financingcompositiontoThirdPartyFundsorFinancingtoDepositRatio(FDR).Untiltheendof2008,theBank’sFDRwasrecordedat79,36%.


Sebagai bank yang berkomitmen untuk mendukung perekonomian nasional, Bank Mega Syariah selaluberusaha meningkatkan penyaluran pembiayaan. Hal ini dapat dilihat dari komposisi pembiayaan terhadapDanaPihakKetigaatauFinancingtoDepositRatio(FDR).Hinggaakhir2008,FDRBank Mega Syariah sebesar 79,36%.

Upaya meningkatkan layanan pada nasabah selalu menjadi fokus utama Bank Mega Syariah. Penambahan jumlah electronic channel dan berbagai fitur yang mempermudah transaksi nasabah akan terus kami lakukan.

Guna lebih mendekatkan diri dengan nasabah, selama tahun 2008, Bank Mega Syariah juga terus mengembangkan jaringan layanan. Selama tahun tersebut, Bank Mega Syariah telah membuka 5 kantor kas yang dinamakan Gallery Bank Mega Syariah, dan 215 Kantor Cabang (Kantor Distrik) maupun Kantor Cabang Pembantu ( Kantor Unit ) layanan mikro. Melalui berbagai upaya ini, Bank Mega Syariah semakin mampu memberikan layanan prima dan professional kepada nasabah. Pertumbuhan usaha Bank Mega Syariah selama tahun 2008 menunjukkan bahwa Bank Mega Syariah memiliki kinerja perusahaan yang baik. Eksistensi Bank Mega Syariah di pentas perbankan syariah nasional kini semakin kokoh.

Di bidang manajemen risiko, perlu kami sampaikan, Bank Mega Syariah termasuk sebagai bank dengan kemampuan pengelolaan risiko cukup bagus. Tingkat kredit bermasalah yang sangat kecil yakni sebesar 1,5% merupakan bukti keberhasilan Bank Mega Syariah mengelola risiko pembiayaan.

message from the chairman

The main focus of Bank Mega Syariah is to constantly improve services to its customers. We will continue keeping up the addition to a number of electronic channels and various features to facilitate customer transactions.

In order to get closer to customers, in 2008 Bank Mega Syariah kept expanding customer network. During the year, the Bank opened 5 cash outlets, called Bank Mega Syariah Gallery, and 215 Branch Offices (District Office) including Sub-branch Offices (Unit Office) for micro service. Through these various efforts, Bank Mega Syariah is getting more capable to provide prime and professional services to customers. The Bank’s business growth in 2008 showed good performance. The existence of Bank Mega Syariah in the arena of national sharia banking is currently getting stronger.

In the field of risk management, it is worth noted that Bank Mega Syariah is included as bank with good capacity of managing risk. Very minor level of problem loan of 1.5% represents the Bank’s achievement in managing financing risk. In the field of Good Corporate Governance (GCG), Bank Mega Syariah has possessed and applied the committees as required by Bank Indonesia. With such comprehensive instruments, the Bank expects that in the future Risk Management and GCG practices will be more stable and inculcating in overall human resources of Bank Mega Syariah in completing the duty and amanah of the company.


Di bidang Good Corporate Governance (GCG), Bank Mega Syariah telah memiliki dan menerapkan komite-komite yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia. Dengan kelengkapan perangkat tersebut, Bank Mega Syariah berharap, ke depan, praktik-praktik Risk Management dan GCG akan lebih mantap serta mendarah daging di seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Mega Syariah dalam menjalankan tugas dan amanah perusahaan.

Kedepan, Bank Mega Syariah akan terus berupaya meningkatkan kinerja semaksimal mungkin. Guna terus memperluas ekspansi bisnis, Tahun 2009 Bank Mega Syariah menargetkan membuka 100 kantor layanan mikro. Kami menyadari bahwa hal ini merupakan tantangan bisnis. Namun, dengan dukungan SDM profesional dan berdedikasi tinggi, Bank Mega Syariah mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelajutan atau sustainable growth sesuai dengan tema bisnis Bank Mega Syariah yaitu ”Steering Toward Sustainable Growth”.

Pada tahun 2009, Bank Mega Syariah bertekad akan lebih mengoptimalkan perannya sebagai intermediator pembiayaan syariah di dunia usaha khususnya di sektor mikro. Bank Mega Syariah bertekad ingin mencapai angka pertumbuhan dengan melalukan terobosan-terobosan baru yang mampu menghasilkan lompatan. Untuk itu Bank Mega Syariah telah menetapkan berbagai strategi bisnis dan target pencapaian untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Akhir kata, menjadi ”Bank Syariah Kebanggaan Bangsa” adalah Visi Bank Mega Syariah. Sepenuhnya kami menyadari bahwa masih diperlukan proses yang cukup panjang untuk mewujudkan visi tersebut. Untuk itu, marilah kita semua merapatkan barisan, bahu membahu dan saling membantu untuk mewujudkan visi tersebut.

On behalf of the Board of Directors PT. Bank Syariah Mega IndonesiaAtas nama Dewan Direksi PT. Bank Syariah Mega Indonesia

In the future, Bank Mega Syariah will continue exerting the effort to improve the performance as much as possible. Forbusinessexpansionpurposes,theBank’stargetin2009 is to open another 100 offices for micro service. We are aware that this issue is a challenging business. However, with the support of professional and highly dedicated human resources, the Bank is able to achieve sustainable business growth pursuant to the business theme of Bank Mega Syariah ”Steering Toward Sustainable Growth”.

In 2009, Bank Mega Syariah is determined to maximize the role as sharia financing intermediator particularly in micro business sector. The Bank is also determined to achieve figures of growth by making new innovations thatgetsthejumpahead.Forthispurpose,theBankhas resolved a number of business strategies and achievement targets for short term, medium term and long term. Finally,tobe“ShariaBank,PrideoftheNation”istheVision of Bank Mega Syariah. We are fully aware that a long process is required to accomplish the vision. So, let us close ranks, do things together and help each other to realize the Vision.

Beny WitjaksonoPresident Director

Direktur Utama

The main focus of Bank Mega Syariah is to constantly improve services to its customers.

We will continue keeping up the addition to a number of electronic channels and various features to facilitate customer transactions.

Upaya meningkatkan layanan pada nasabah selalu menjadi fokus utama Bank Mega Syariah. Penambahan jumlah electronic channel dan berbagai fitur yang mempermudah transaksi nasabah akan wterus kami lakukan.


good corporate governance

tata kelola perusahaan

Landasan Pelaksanaan GCG & Penerapan GCGPada dasarnya yang melandasi pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) pada Bank Mega Syariah adalah Visi, Misi dan Value dari Bank Mega Syariah. Untuk mewujudkan hal tersebut, secara konsisten Bank Mega Syariah melakukan berbagai upaya untuk memberikan pemahaman dan pengertian yang sama disetiap jenjang organisasi agar prinsip-prinsip good corporate governance yaitu ; Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency,Fairnessdapatmenjadibudayadalamperusahaan (corporate culture). Bank Mega Syariah selalu memegang teguh prinsip ini dalam aktivitas usaha.

Prinsip keterbukaan ( Transparancy ) diwujudkan dengan selalu menyampaikan kepada nasabah dan stakeholders lainnya tentang kondisi keuangan dan non keuangan Bank Mega Syariah, antara lain dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menyusun & menyampaikan Laporan Good Corporate Governance (GCG) Bank Mega Syariah kepada pihak yang berkepentingan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia / Surat Edaran Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Umum ( PBI No. 8/4/PBI/2006; PBI No. 8/14/PBI/2006; SEBI No. 9/12/DPNP/2007).

2. Bank Mega Syariah telah mempublikasikan laporan keuangannya yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik pada media massa nasional dan setiap tahun menerbitkan Annual Report yang dapat diakses oleh siapa saja.

3. Menyampaikan laporan secara berkala kepada institusi-institusi dan pihak berkepentingan lainnya seperti: Bank Indonesia; LPPI; YLKI; Lembaga Pemeringkat; Lembaga Penelitian Bidang Ekonomi dan Keuangan; Majalah Ekonomi & Keuangan.

Foundation for the Implementation of GCG & Application of GCGBasically the foundation for the implementation of Good Corporate Governance (GCG) of Bank Mega Syariah is the Vision, Mission and Value of Bank Mega Syariah. In order to realize it, on consistent basis the Bank exerts every effort to give the same across-the-board comprehension and understanding and so the principles of Good Corporate Governance, i.e Transparency, Accountability, Responsibility, Independency,FairnessmaybecometheBank’scorporate culture. Bank Mega Syariah always holds strictly to these principles in conducting its business activities. The principle of Transparency is exercised by at all times, providing customers and other stakeholders with the financial and non-financial condition of the Bank, among others, as follows:

1. To prepare and submit the Report on Good Corporate Governance (GCG) of Bank Mega Syariah to the parties concerned pursuant to Bank Indonesia Regulation/Bank Indonesia Circular Regarding Implementation of Good Corporate Governance of Commercial Banks (Bank Indonesia Regulations No. 8/4/PBI/2006; No. 8/14/PBI; Bank Indonesia Circular No.9/12/DPNP/2007).

2. Publication of its financial statements, audited by Public Accountant in national mass media and issuance of Annual Report that is accessible to public. 2. Periodic reports to the institutions and other parties of interest, such as: Bank Indonesia; LPPI; YLKI; Rating Agency; Institution of Economic and FinancialResearch;Economic&FinancialMagazine.

Basically the foundation for the implementation of Good Corporate Governance (GCG) of Bank Mega Syariah is the Vision, Mission and Value of Bank Mega Syariah.

Pada dasarnya yang melandasi pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) pada Bank Mega Syariah adalah Visi, Misi dan Value dari Bank Mega Syariah.


PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA /ANNUAL REPORT 200836good corporate governance

4. Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.

5. Memberikan informasi yang cukup tentang semua produk Bank Mega Syariah, baik melalui iklan di media elektronik dan media massa, internet, brosur-brosur serta penjelasan langsung dari kantor Bank Mega Syariah.

6. Menerapkan kebijakan dan prosedur penanganan pengaduan nasabah serta memproses setiap masukan dan pengaduan nasabah sesuai dengan SLA (Service Level Agreement) yang ditetapkan. Sementara, Akuntabilitas dijabarkan dengan pembagian tugas dan wewenang yang jelas pada setiap level organisasi yang besarannya tercermin pada struktur organisasi perusahaan.

Bank Mega Syariah selalu berpegang teguh pada prudential banking principle dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediary dengan mematuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku sebagai bentuk tanggung jawab (responsibility) terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Tanggung jawab tersebut diterjemahkan secara jelas dalam bentuk visi, misi dan rencana bisnis bank, agar kinerja bank dapat terukur oleh semua jajaran bank dan sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

Bank Mega Syariah juga selalu mendukung penerapan prinsip independensi yang tergambarkan pada setiap pengambilan keputusan yang bebas dari intervensi dari pihak-pihak tertentu, dan juga selalu memastikan terlaksananya azas kesetaraan dan kewajaran terhadap semua stakeholders guna terwujudnya lingkungan usaha yang kondusif.

4. Preparation and presentation of report according to the procedure, type and scope as specified in the provision of Bank Indonesia regarding TransparencyofBank’sFinancialCondition.

5. Sufficient information on all products of Bank Mega Syariah, through advertisements in electronic media and mass media, internet, brochures and direct explanation from the office of Bank Mega Syariah.

6. Application of policy and procedure of handling customer complaints and process of any input and customer complaints pursuant to the established Service Level Agreement (SLA).

In the interim, the principle of Accountability is described in the clear distribution of duty and authority at every leveloforganizationwhichextentasreflectedinthecompany’s structure of organization.

Bank Mega Syariah always strictly observes prudential banking principle in performing its function as an intermediary institution in compliance with any prevailing rules and regulations, constituting the responsibility to the parties of interest. The responsibility is translated evidently in form of the vision, mission and bank’s business plan to measure bank’s performance and conform to company values.

Bank Mega Syariah also supports the application of independence principle as described in every decision making, which is free from intervention of certain parties, and always ensures the realization of equality and fairness on all stakeholders as well in order to create conducive business environment.


Peran dan Kelengkapan Elemen Organisasi Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku selalu menjadi pedoman Bank Mega Syariah untuk menyusun dan mengevaluasi peran setiap elemen dalam organisasi. Peran setiap elemen dalam organisasi akan selalu dievaluasi untuk disesuaikan dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan serta akan dikembangkan sesuai dengan perkembangan bisnis Bank Mega Syariah.

Sebagai organisasi yang selalu mengedepankan prinsip usaha yang sehat, Bank Mega Syariah telah memiliki struktur organisasi lengkap dengan elemen-elemen yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Bank Mega Syariah telah menetapkan 3 orang komisaris, 4 orang direksi dan 3 orang Dewan Pengawas Syariah. Dewan KomisarisDewan Komisaris Bank Mega Syariah berjumlah 3 (tiga) orang termasuk diantaranya 1 (satu) orang Komisaris Utama. Seluruh Dewan Komisaris merupakan pihak independen yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Dewan Komisaris dalam menjelankan Tugas dan Tanggung Jawabnya sudah melaksanakan hal-hal sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris telah memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

2. Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu, serta memberikan nasihat kepada Direksi.

Bank Mega Syariah always strictly observes prudential banking principle in performing its function as an intermediary institution in compliance with any prevailing rules and regulations, constituting the responsibility to the parties of interest. Bank Mega Syariah selalu berpegang teguh pada prudential banking principle dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediary dengan mematuhi semua ketentuan dan peraturan yang berlaku sebagai bentuk tanggung jawab (responsibility) terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.

The Role and Completeness of Organization ElementsPrevailing rules and regulations are the guidance for Bank Mega Syariah in preparing and evaluating the role of each element in the organization. The role will always be evaluated in adjustment to the company’s internal and external vicinity, and to be developed according to the Bank’s business growth. As an organization proposing sound business principles at all times, Bank Mega Syariah possesses complete organization structure with the necessary elements pursuant to the effective regulations. In the General Meeting of Shareholders (RUPS), the Bank has appointed 3 commissioners, 4 directors and 3 members of Sharia Supervisory Board.

Board of Commissioners The Board of Commissioners of Bank Mega Syariah consists of 3 (three) persons, one of them President Commissioner. They are independent parties having no relation in finance, management, share ownership or family relationship with the other members of the Board of Commissioners, Board of Directors and or controlling shareholderorrelationtotheBankthatmayinfluencethem to act independently.

In performing its duty and responsibility, the Board of Commissioners has performed, as follows:

1. The Board of Commissioners has ensured the implementation of GCG principles in any of Bank’s business activities at all levels of the organization.

2. The Board of Commissioners has overseen the implementation of duty and responsibility of the Board of Directors periodically and from time to time, as well as giving advice to the Board of Directors.

3. In line with the supervisory function, the Commissioners has directed, monitored and evaluated the implementation of Bank’s strategic policies.


3. Dalam rangka tugas pengawasan, Komisaris telah mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.

4. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait, dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

5. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.

6. Dewan Komisaris memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang- undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

7. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.

8. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.

9. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif.

10. Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.


4. The Board of Commissioners is not involved in decision making process concerning operational activities of the Bank, unless in provision of funds to related parties, and any other matters as determined in the Bank’s Articles of Association and/or any effective rules and regulations for the implementation of supervisory function.

5. The Board of Commissioners has ensured that the Board of Directors has followed up the audit findings and recommendations from the Bank’s Internal Audit Unit (SKAI), external auditor, examination report of Bank Indonesia and/or other authorities.

6. The Board of Commissioners shall notify Bank Indonesia not later than 7 (seven) working days upon finding any violation of financial and banking rules and harmful condition or estimated condition that may jeopardize the sustainability of the Bank’s operations.

7. The Board of Commissioners has performed its duty and responsibility independently.

8. The Board of Commissioners has established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee.

9. The Board of Commissioners has ensured that the established Committees have performed their duties effectively.

10. The Board of Commissioners has possessed the guidelines and work procedures including the arrangement of work ethic, working hours, and meeting.

11. The Board of Commissioners has provided sufficient time to implement its duty and responsibility to the maximum.


11. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.

Dewan DireksiSebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Bank Mega Syariah, secara umum, tugas dan tanggung jawab direksi adalah melakukan pengelolaan Bank Mega Syariah untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Direksi berhak mewakili Bank Mega Syariah di dalam dan luar pengadilan, mengikat Bank Mega Syariah dengan pihak lain, serta menjalankan tindakan dengan batasan tertentu. Dalam menjalankan tugasnya, direksi tidak diperkenankan untuk memberikan kuasa secara penuh kepada pihak lain sehingga seluruh tugas dan tanggung jawab direksi beralih kepada pihak lain.

Lebih rinci, terkait dengan pelaksanaan Good Corporate Governance bank Mega Syariah Dewan Direksi sudah melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Direksi sudah mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Direksi sudah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 3. Direksi telah membentuk SKAI, SKMR dan Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Kepatuhan. 4. Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 5. Direksi sudah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. 6. Direksi sudah mengungkapkan kebijakan-kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai.

The Board of Directors is authorized to represent the Bank inside and outside the court, to bind the Bank with other party, and to carry out any action with certain limitation. Direksi berhak mewakili Bank Mega Syariah di dalam dan luar pengadilan, mengikat Bank Mega Syariah dengan pihak lain, serta menjalankan tindakan dengan batasan tertentu.

Board of Directors As included in the Articles of Association of Bank Mega Syarah, in general, the duty and responsibility of the Board of Directors is to manage the Bank for the interest of the company to achieve the purpose and objective. The Board of Directors is authorized to represent the Bank inside and outside the court, to bind the Bank with other party, and to carry out any action with certain limitation. In performing its duty, the Board of Directors is not allowed to give full power to other party so that the whole duty and responsibility is transferred to the other party.

To be more detail, in relation to the implementation of Good Corporate Governance in Bank Mega Syariah, the Board of Directors has performed as follows: 1. The Board of Directors has managed the Bank pursuant to its authority and responsibility as specified in the Articles of Association and the effective rules and regulations. 2. The Board of Directors has implemented the principles of GCG in each business activity of the Bank at all levels in the organization. 3. The Board of Directors has established Internal Audit Unit (SKAI), Risk Management Unit (SKMR) and Risk Management Committee, and Compliance Unit. 4. The Board of Directors has followed up audit findings and recommendation from SKAI, external auditor, and examination report of Bank Indonesia and/or other authorities. 5. The Board of Directors has accounted for the completion of its duty to the shareholders through General Meeting of Shareholders (RUPS). 6. The Board of Directors has disclosed strategic policies of the Bank in personnel affairs to employees through the medium accessible to them. 7. The Board of Directors has provided the Board of Commissioners with complete, accurate, current and timely data and information.


7. Direksi telah menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, kini dan tepat waktu kepada KOMISARIS

8. Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.

Pola Hubungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Hubungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah hubungan pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja bank. Dalam hal ini Dewan Komisaris melakukan pengawasan dengan mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Bank Mega Syariah juga tidak saling mempunyai hubungan keuangan dan hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota komisaris lainnya dan atau anggota Direksi. Dengan demikian independensi pengambilan keputusan dapat senantiasa terjaga.Dewan Komisaris dan Direksi sudah menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan pedoman dan tata tertib kerja yang sudah ditetapkan, hal ini merupakan wujud dari penerapan sistem pengendalian internal yang handal guna memastikan kualitas GCG tetap memiliki peringkat “baik”.

Dalam menjalankan usaha seluruh organ tersebut akan selalu bekerjasama sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing guna mewujudkan visi dan misi perusahaan, namun demikian tidak tertutup kemungkinan terdapat perbedaan pendapat dalam menindaklanjuti suatu kondisi atau situasi yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha. Maka musyawarah selalu menjadi jalan utama yang ditempuh untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut. Dengan demikian pola hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi merupakan hubungan partnertship dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan.


8. The Board of Directors has possessed guidelines and work procedure including the arrangement of work ethic, working hours, and meeting.

Model Relation of the Board of Commissioners and Board of Directors The relation between the Board of Commissioners and the Board of Directors is supervisory relation with the aim of improcinf the Bank’s performance. In this case the Board of Commissioners conducts the supervision by directing, monitoring, and evaluating the implementation of Bank’s strategic policies. The Board of Commissioners and Board of Directors of Bank Mega Syariah have no financial and familial relation to the second degree among commissioners and or directors. Accordingly independent process of decision making may always be maintained. The Board of Commissioners and the Board of Directors have performed their functions and duties pursuant to the established guidelines and work procedures, representing the reliable application of internal control system to make certain that the quality of GCG remains at “good” ranking. In performing the business, all company elements will always work together pursuant to their respective function and duty in order to realize the company vision and mission, however, it is very likely that difference of opinion is in existent in follow-up a condition or situation directly or indirectly related to the business. Discussion is the main solution to settle such difference of opinion. Accordingly the model relation between the Board of Commissioners and the Board of Directors constitutes a partnership relation for the purpose of realization of the company vision and mission. Decision Making System and Structure Decision making system of the Board of Commissioners and the Board of Directors is based on deliberation for agreement. If no agreement is reached, the decision


Sistem dan Struktur Pengambilan Keputusan Sistem pengambilan keputusan pada Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak tercapai mufakat maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Semua keputusan yang telah dihasilkan melalui berbagai upaya diatas bersifat mengikat bagi semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Kelengkapan dan Tugas Komite-KomiteUntuk membantu pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris Bank Mega Syariah telah membentuk komite-komite dengan anggota yang memiliki keahlian yang relevan dan sesuai dengan yang dipersyaratkan. Komite-komite tersebut diangkat oleh Dewan Komisaris pada Rapat Dewan Komisaris. 1. Komite Audit Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan yang meliputi : - Memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. - Melakukan review terhadap : i. pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) ii. kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar audit yang berlaku iii. kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku iv. pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. - Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai ketentuan yang berlaku kepada RUPS melalui Dewan Komisaris. 2. Komite Pemantau Risiko Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya serta melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas komite majemen risiko.

In performing the business, all company elements will always work together pursuant to their respective function and duty in order to realize the company vision and mission.

Dalam menjalankan usaha seluruh organ tersebut akan selalu bekerjasama sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing guna mewujudkan visi dan misi perusahaan.

shall be voted on majority basis. Any decision taken by the above various systems shall be binding all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

Completion and Duties of Committees To assist the Board of Commissioners in performing its duties, Bank Mega Syariah has established committees which members have the relevant expertise according to the requirements. The Committees are appointed by the Board of Commissioners in the Board of Commissioners Meeting. 1. Audit Committee Audit Committee assists the Board of Commissioners in performing the supervisory function, covering: - Monitoring and evaluating the plan and implementation of audit, as well as monitoring follow-up of audit results in the framework of evaluation of adequate internal control together with adequate process of financial report. - Conducting review of: i. implementation of duty of Internal Audit Unit (SKAI) ii. conformity of audit implementation by Office of Public Accountant (KAP) with the effective audit standards iii. conformity of financial statements with the effective accounting standards iv. implementation of follow-up by the Board of Directors on the audit findings from SKAI, Public Accountant and examination report of Bank Indonesia. - Giving recommendation for the appointment of Public Accountant and Office of Public Accountant (KAP) according to the effective provision, to the General Meeting of Shareholders (RUPS) through the Board of Commissioners. 2. Risk Monitoring Committee To assist the Board of Commissioners in the evaluation of conformity of risk management policy with its implementation and in the monitoring and evaluation of the duties of risk management


Sesuai dengan fungsi tersebut Komite Pemantau Risiko memliki tugas sebagai berikut : - mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko; - memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

3. Komite Remunerasi dan Nominasi Untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris:- Komite Remunerasi melakukan mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi: • DewanKomisarisdanDireksidantelahdisampaikan kepada RUPS. • PejabatEksekutifdanpegawaidantelahdisampaikan kepada Direksi. - Terkait dengan kebijakan remunerasi, Komite mempertimbangkan kinerja keuangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, dan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. - Terkait dengan kebijakan nominasi, Komite akan menyusun sistem, serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. - Komite Nominasi, memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS; - Komite Nominasi, memberikan rekomendasi calon Pihak Independen yang dapat menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris.

Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern & Audit Ekstern 1. FungsiKepatuhanBankBank Mega Syariah secara konsisten menerapkan budaya kepatuhan pada setiap jenjang organisasi dengan cara menetapkan pedoman kepatuhan dan


Bank Mega Syariah consistently applies compliance culture to each level of the organization by resolving compliance guidelines and policy at each level of the organization Bank Mega Syariah secara konsisten menerapkan budaya kepatuhan pada setiap jenjang organisasi dengan cara menetapkan pedoman kepatuhan dan kebijakan disetiap jenjang organisasi.

committee. In accordance with the function, Risk Monitoring Committee has the following duty: - evaluating the policy and implementation of risk management; - monitoring and evaluating the duties of Risk Management Committee and Risk Management Unit.

3. Remuneration and Nomination Committee To give recommendation to the Board of Commissioners: - Remuneration Committee shall evaluate the remuneration policy for: • theBoardofCommissionersandtheBoardof Directors, and submitted to RUPS; and • ExecutiveOfficersandemployees,submittedtothe Board of Directors. - In relation to remuneration policy, the Committee shall consider the financial performance, individual performance, fairness with peer group, as well as the Bank’s long term target and strategy. - In relation to nomination policy, the Committee shall prepare the system, as well as the procedure of selection and/or replacement of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, for submission to RUPS. - Nomination Committee shall give recommendation of candidates for Board of Commissioners and/or the Board of Directors, for submission to RUPS; - Nomination Committee shall give recommendation of candidate of Independent Party who may be member of the Committee to the Board of Commissioners.

Application of Compliance, Internal Audit & External Audit Functions1. FunctionofBank’sComplianceBank Mega Syariah consistently applies compliance culture to each level of the organization by resolving


kebijakan disetiap jenjang organisasi. Dalam penerapan fungsi kepatuhan, Bank Mega Syariah telah melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menunjuk Direktur Kepatuhan serta unit kerja kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja operasional. 2. Membuat kebijakan dan prosedur kepatuhan

3. Menyediakan informasi mengenai ketentuan yang berlaku dan melakukan monitoring terhadap pelaksanaannya

4. Melakukan monitoring terhadap ketersediaan pedoman kerja pada setiap unit kerja serta melakukan updating terhadap pedoman kerja tersebut.

5. Secara aktif ikut serta dalam pelaksanaan uji kepatuhan dalam hal rancangan ketentuan, kebijakan dan prosedur yang akan ditetapkan

6. Menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan laporan khusus kepada Bank Indonesia dan pihak terkait.

7. Menyediakan sumber daya yang berkualitas dan patuh terhadap ketentuan melalui pelatihan– pelatihan dan sosialisasi.

8. Mencegah Direksi Bank agar tidak menempuh kebijakan dan atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta meng hindari rekomendasi dan keputusan yang bertentangan dengan hukum.

compliance guidelines and policy at each level of the organization. In its application, the Bank has conducted the following measures: 1. Appointing Compliance Director and compliance unit that are independent against operational unit.

2. Preparing policy and procedure of compliance.

3. Providing information on the prevailing regulation and monitoring its implementation.

4. Monitoring the availability of guidelines in each work unit and updating such guidelines.

5. Actively participating in the implementation of compliance test in terms of drafts regulation, policy and procedure to be determined.

6. Submitting the implementation report of principal duty of Compliance Director and special report to Bank Indonesia and related parties.

7. Providing quality human resources who are in compliance with regulations through trainings and socialization.

8. Preventing the Board of Directors of the Bank from taking policy and or making decision in deviation of the prevailing rules and regulations, and keeping away from recommendation and decision that are breaching the law.


To meet the professional standards, the Office of Public Accountant (KAP) to be appointed is the KAP that has been registered at Bank Indonesia.

Untuk memenuhi standar profesional, maka Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk adalah KAP yang sudah terdaftar di Bank Indonesia.



2. FungsiAuditInternAudit intern merupakan unit kerja independen yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan menjalankan fungsinya sesuai dengan Piagam Audit yang sudah ditetapkan Direksi dan Dewan Komisaris. SKAI dalam rangka mendukung terlaksananya tata kelola perusahaan yang baik, sudah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai berikut : 1. Melakukan pemeriksaan baik langsung maupun tidak langsung secara rutin pada setiap unit kerja serta memberikan rekomendasi bila terjadi penyimpangan terhadap peraturan yang berlaku dan atau kelemahan-kelemahan yang memiliki potensi risiko

2. Hasil pemeriksaan SKAI disampaikan kepada Direktur Utama, Komite Audit, Direktur Kepatuhan dan unit kerja terkait, serta secara berkala ( setiap semester ) menyampaikan pokok-pokok hasil audit kepada Bank Indonesia.

3. Melakukan monitoring terhadap tindak lanjut temuan audit SKAI sesuai dengan arahan Direksi dan atau Komite Audit.

4. Menyusun pedoman audit dan program atau rencana kerja tahunan sehingga pelaksanaan audit dapat berjalan efektif dan efisien serta tepat sasaran

5. Memiliki tenaga-tenaga yang professional dan berpengalaman dibidang Perbankan Syariah, Teknologi, Sumber Daya Manusia, Treasury, Akuntansi. Jumlah tenaga SKAI disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan organisasi Bank Mega Syariah.

6. Peningkatan kualitas aparat SKAI secara berkelanjutan melalui pelatihan-pelatihan yang bersertifikasi maupun non-sertifikasi.

3. FungsiAuditEksternAuditor ekstern ditunjuk berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Audit. Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang sama dilakukan maksimal hanya 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan Akuntan yang sama dari Kantor Akuntan Publik tersebut diperkenankan melakukan jasa audit umum atas laporan keuangan Bank Mega Syariah selama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Untuk memenuhi standar profesional, maka Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk adalah KAP yang sudah terdaftar di Bank Indonesia.

2. InternalAuditFunctionInternal Audit unit (SKAI) is an independent work unit that is responsible directly to President Director and performs its function pursuant to the Audit Charter already determined by the Board of Directors and the Board of Commissioners. To support good corporate governance, SKAI performs its function and duty, as follows: 1. Performing audit, both on site and off site on regular basis at each work unit and giving recommendation if there is deviation to the effective regulations and or weaknesses with potential risk.

2. Result of audit is submitted by SKAI to President Director, Audit Committee, Compliance Director and the related work unit, and to submit principal audit results to Bank Indonesia on periodic basis (every semester).

3. Monitoring the follow-up of audit findings from SKAI according to the guidance of the Board of Directors and or Audit Committee.

4. Preparing audit guidelines and program or annual work program, and so audit may be performed effectively, efficiently and on target.

5. Having professional workforce who is experienced in Sharia Banking, Technology, Human Resources, Treasury, and Accounting. Total workforce of SKAI is adjusted to the development of business and organization of Bank Mega Syariah.

6. Enhancement to SKAI instruments are conducted on constant basis through trainings with and without certificate.

3. ExternalAuditFunctionExternal Auditor is appointed by virtue of General Meeting of Shareholders, taking into consideration the recommendation of Audit Committee. The same Office of Public Accountant may be re-appointed for a maximum of 5 (five) consecutive fiscal years and the same Accountant of such Office of Public Accountant is only allowed to perform general audit on the financial statements of Bank Mega Syariah for 3 (three) consecutive fiscal years. To meet the professional standards, the Office of Public Accountant (KAP) to be appointed is the KAP that has been registered at Bank Indonesia.

risk managementmanajemen resiko



Risk Management is one of the absolute preconditions that must be applied in the management of banking business. Good application of risk management, eventually, is not only leading bank to be a sound bank. Trust from the stakeholders will be embedded more firmly as well when bank is able to implement risk management well.

This basic principle is the foundation for Bank Mega Syariah in conducting its business activities. Even though during 2008 risk profile of the industry was increased, the Bank successfully managed all risks very well. One indicator is the success of Bank Mega Syariah inmanagingNPF.Asseeninthegraph,during2008thegrowthofNPFrangedfrom1.06%to1.99%.ThisfigurewasbelowNPFratioofnationalsharia banking in 2008 ranging from 4.04% to 4.97%.

Manajemen Risiko merupakan salah satu prasyarat mutlak yang harus diterapkan dalam pengelolaan bisnis perbankan. Penerapan manajemen risiko yang baik, pada akhirnya tidak hanya membawa bank menjadi bank yang sehat. Kepercayaan stakeholders juga akan semakin tertanam kuat saat bank mampu mengimplementasikan manajemen risiko dengan baik.

Prinsip dasar inilah yang menjadi pondasi Bank Mega Syariah dalam menjalankan aktifitas usaha. Hasilnya, meski selama tahun 2008 profil risiko industri mengalami peningkatan, Bank Mega Syariah berhasil mengelola semua risiko dengan sangat bagus.

Salah satu indikatornya adalah keberhasilan Bank Mega SyariahmengelolaNPF.Sepertiyangterlihatdalamgrafik,selamatahuntahun2008,perkembanganNPFberkisar antara 1.06% sampai dengan 1.99%. Angka ini beradadibawahNPFperbankansyariahnasionaltahun2008 yang berkisar antara 4.04% sampai dengan 4.97%

1.73%

1.07%

4.18%

1.72%

1.09%

4.07%

1.95%

1.06%

4.17%

1.92%

1.99%

4.39%

1.74%

1.98%

4.94%

1.19%

1.89%

4.23%

1.35%

1.33%

4.17%

1.17%

1.26%

4.04%

1.71%

1.85%

4.12%

1.92%

1.79%

4.49%

1.23%

1.79%

4.97%

1.00%

1.50%

0.00%

2007

2008

BI

5.00%

4.00%

3.00%

2.00%

1.00%

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

NPFcomparissonwithnationalshariabankingindustriesPerbandinganNPFdenganindustriperbankansyariahnasional


RasioNPFumumnyabergerakproporsionaldenganpertumbuhanpembiayaan.NPFyangrendahhanyadapat tercapai jika bank menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan fasilitas pembiayaan. Penerapan prinsip inilah yang membuat Bank Mega SyariahberhasilmenekanangkaNPFdibawahangkaNPFperbankansyariahnasional.

FaktorrisikoBankMegaSyariahselamatahun2008• Makroekonomi Sepanjang tahun 2008, terutama sampai triwulan Ke III, ekonomi Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan yang baik, sehingga ketika pada tiga bulan terakhir tahun 2008 pertumbuhan ekonomi mulai melambat, maka secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2008 masih bisa mencapai 6,1 %.

• Inflasi Setelah mencapai puncaknya pada bulan Juni 2008, inflasimulaimereda.Padatigabulanterakhirditahun 2008,inflasirelatiflebihrendahdaribulanyangsama tahun 2007. Penurunan harga BBM pada bulan November2008berdampakpositifberupadeflasi sebesar 0,04% pada bulan Desember 2008, sehingga inflasitahunanmencapai11,06%ataumasihdibawah target Pemerintah sebesar 11,4%.

• Krisiskeuanganglobal Pada triwulan III 2008 Perbankan mulai merasakan dampak krisis keuangan global. Pada periode tersebut, industri keuangan mengalami kesulitan likuiditas. Penurunan nilai tukar Rupiah, penurunan indeks harga saham akibat investor asing melakukan pencairan dana, pelarian modal ke luar negeri baik melalui bursa saham maupun pasar obligasi Pemerintah merupakan faktor-faktor pemicu kesulitan likuiditas. Di sisi lain, BI menaikan BI rate untukmenjagainflasiyangmelambungsejak kenaikan harga bahan bakar minyak awal Juli 2008.

IngeneralNPFratiomovesinproportionwithfinancinggrowth.LowratioofNPFcanbeachievedonlyifbankapplies prudential principles when extending financing facility. The application of prudential principle results in BankMegaSyariahsuccessfullypushingdownNPFratioto the figure below the ratio of national sharia banking. Risk factor of Bank Mega Syariah in 2008• Macroeconomy Along 2008, especially until the third quarter, Indonesian economy remained showing good growth, only until the last three months it slowed down. In overall total growth of the Indonesian economy in 2008 was still able to reach 6.1%.

• Inflation Upon reaching the optimum point in June 2008, inflationratestartedtoslowdown.Inthelast threemonthsof2008,inflationratewasrelatively lower than the same month in 2007. Decrease of fuel price in November 2008 brought positive impact ofadeflationrateof0.04%inDecember2008,andso annualinflationratewasupto11.06%orstillbelow the Government’s target of 11.4%.

• Globalfinancialcrisis In the third quarter of 2008, banking industry started suffering the impact of gobal financial crisis. In that period financial industry experienced liquidity problem. Decrease of Rupiah exchange rate, decrease of share price index as foreign investor disbursedfunds,capitalflighteitherthroughthestock exchange or Government bond market, are the factors triggering liquidity problem. On the other side, BI increased BI rate in order to maintain the soaring inflationratesincetheincreaseoffuelrice early July 2008.

risk management


Profil risiko Bank Mega Syariah sampai dengan Triwulan II tahun 2008 berada pada posisi rendah. Pada triwulan III terjadi perubahan kondisi makro ekonomi nasional sebagai akibat krisis finansial global. Kenaikan suku bunga pasar, arus keluar modal asing melalui bursa dan pencairan dana proyek pemerintah yang tertunda mengakibatkan terjadinya kesulitan likuiditas pasar. Kondisi ini berpengaruh terhadap perbankan di Indonesia termasuk Bank Mega Syariah. Akibatnya, pada akhir riwulan III terjadi kenaikan tingkat risiko rate of return dan likuiditas. Penurunan BI Rate dan harga BBM dapat meredam gejolak ekonomi yang berpotensi menaikkanlajuinflasi.ProfilrisikokompositBankMegaSyariah pada akhir tahun berada pada kategori Rendah.Risiko inherent yang dihadapi oleh Bank Mega Syariah adalah sebagai berikut :a. Penyediaan dana Portfolio didominasi oleh pembiayaan dengan kualitasbaiksepertiterlihatdarirasioNPF(Gross) sebesar1,50%atauNPF(Netto)0,89%,jauhdibawah ketentuan Bank Indonesia. Konsentrasi nasabah inti (top 20) semakin rendah sesuai dengan pertumbuhan pembiayaan, yaitu menurun dari 13,05% menjadi 11,48%. Tidak terjadi pelampauan/ pelanggaran BMPK baik kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait.

Pemenuhan rasio pencadangan (PPAP) mencapai 103%. Pembiayaan UKM dan Mikro diproyeksikan akan tumbuh terutama setelah Bank Mega Syariah melakukan pembukaan distrik dan unit baru.

Inherent RiskRisiko Inheren

Risk ManagementPengendalian Risiko

Composite RiskRisiko Komposit

RendahLow

Dapat DiandalkanAcceptable

RendahLow

Triwulan I Triwulan II

RendahLow


RendahLow

Triwulan III Triwulan IV

ModerateModerate


RendahLow

RendahLow


RendahLow

Risk profile in 2007 and 2008Profil risiko selama tahun 2008

Risk profile of Bank Mega Syariah until Quarter II of 2008 was in low position. In Quarter III there was a change to the macro condition of the national economy due to global financial crisis. Increase of market interest rate, capitalflightthroughthestockexchangeandfundsdisbursement to finance the postponed government project, resulting in a market liquidity problem. ThisconditioninfluencedthebankingindustryinIndonesia, including Bank Mega Syariah. It resulted in an increased risk of rate of return and liquidity at the end of Quarter III. Risk profile of the Bank at the end of the year was in category Low. Inherent risks faced by Bank Mega Syariah are as follows:a. Availability of funds The portfolio was dominated by financing in good qualityasseenfromNPFratio(Gross)of1.50%or NPF(Net)of0.89%,farbelowtherequirementofBank Indonesia. The concentration of major customers (top 20) was getting lower according to the growth of financing, i.e. decreasing from 13.05% to 11.48%. There was no excess/violation of Legal Lending Limit to related and non-related parties.

Compliance with reserve ratio (PPAP) reached 103%. FinancingtoSmall,MediumandMicroEnterpriseswasprojected to develop especially after the Bank launched new district and unit.


Compliancewithreserveratio(PPAP)reached103%.FinancingtoSmall,Medium and Micro Enterprises was projected to develop especially after the Bank launched new district and unit. Pemenuhan rasio pencadangan (PPAP) mencapai 103%. Pembiayaan UKM dan Mikro diproyeksikan akan tumbuh terutama setelah Bank Mega Syariah melakukan pembukaan distrik dan unit baru.

b. Rate of return Trend penurunan BI Rate belum terlalu berpengaruh terhadap biaya dana, sehingga walaupun terjadi peningkatan pendapatan (nisbah, margin dan hasil sewa) tetapi beban biaya dana juga meningkat. Kondisi ekonomi Indonesia yang tidak terlalu menggantungkan sumber pendapatan dari ekspor merupakan faktor positif yang dapat menahan pengaruh eksternal baik volatilitas harga minyak maupun krisis ekonomi Amerika. BI Rate diperkirakan akan terus turun sehingga akan sangat membantu sektor riil yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat pendapatan Bank.

c. Likuiditas Pertumbuhan pembiayaan yang cukup tinggi diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang cukup tinggi pula sehingga Bank tidak terlalu terpengaruh risiko Likuiditas. Beberapa faktor yang mendukung keamanan likuiditas Bank antara lain posisi secondary reserve dalam bentuk SBIS dan Surat Berharga yang dapat dijaga pada tingkat aman dan ketentuan BI yang memperbolehkan dilakukannya repo terhadap SBSN. Perkembangan pasar keuangan syariah dalam bentuk penerbitan berbagai macam surat berharga syariah dan yield SBIS yang semakin menarik juga semakin membantu pengelolaan likuiditas Bank.

risk management

b. Rate of return ThedecreasetrendofBIratewasnotmuchinfluencing against cost of funds, despite of increase of return (nisbah, margin and lease return) cost of funds was also increased. The condition of Indonesian economy being not so much dependent on the source of income from export was a positive factor to hold back external effects, both the volatile oil prices and American economic crisis. BI rate was estimated to go down that much supportive totherealsectorandultimatelyinfluencingthe Bank’s level of income.

c. Liquidity High growth of financing in balance with high growth ofThirdPartyFundsmadetheBanknotsomuch influencedbyliquidityrisk.Somefactorssupporting the security of Bank’s liquidity were, among others, the position of secondary reserve in form of SBIS and Commercial Papers to be maintained at secured level and BI regulation allowing repo (repurchase) of SBSN. The development of sharia money market by the issuance of various sharia commercial papers and also SBIS yield which was getting more attractive was much helpful in managing the Bank’s liquidity.


d. Operasional Peningkatan volume pembiayaan setelah bank meluncurkan strategi pembiayaan terhadap sektor mikro akan meningkatkan eksposur risiko operasional. Salah satu sumber peningkatan adalah proses internal terutama sumber daya manusia. Sementara, faktor eksternal dapat berupa perubahan kondisi ekonomi makro maupun kebijakan pemerintah. Mitigasi risiko dilakukan melalui proses analisa bisnis dalam penentuan lokasi outlet-outlet Mega Mitra Syariah (M2S).

Profil risiko kepatuhan dapat dijaga pada kondisi baik, hal ini terlihat pada beberapa indikasi seperti: • Tidakterdapatpelanggarankepatuhanterhadap kebijakan, prosedur internal, ketentuan BI dan UU serta standard etika bisnis yang dapat mempengaruhi reputasi Bank.• PosisiCARdanpemenuhanPPAPdanGWMdiatas ketentuanyangwajibdipenuhi,NPFdibawah ketentuan maksimal Bank Indonesia, serta tidak adanya pelampauan maupun pelanggaran BMPK. • MonitoringpenerapanKYCsudahberjalanefektif.

Proses manajemen risiko selama tahun 2008Substansi dari proses manajemen risiko adalah mengurangi dampak (mitigasi) dan mengendalikan risiko pada setiap aktifitas operasional bank agar sesuai dengan risk appetites. Langkah utamanya adalah bank berpegang pada prinsip kehati-hatian dan comply terhadap setiap ketentuan-ketentuan terkait. Secara umum proses manajemen risiko mencakup identifikasi, pengukuran, pengendalian dan pemantauan risiko, di mana diperlukan adanya aktivitas antara lain sebagai berikut:

a. Memahami aspek-aspek penting risiko dan memiliki komitmen yang dikomunikasikan pada setiap level organisasi dalam rangka membangun budaya risiko yang efektif dan sehat.b. Antisipatif dan responsif serta dapat mengambil tindakan yang tepat terhadap perubahan-perubahan, ketentuan-keterntuan serta isu-isu terkait Bank.c. Continuous improvement utamanya pada proses operasi, sistem teknologi informasi dan pengendalian internal.d. Kaji ulang secara berkala terhadap strategi, prosedur, proses data, contingency plan dan praktek operasional lainnya.

d. Operations Increase of financing volume upon the launching of the Bank’s financing strategy toward micro sector will improve the exposure of operational risk. One of the sources of increase was the internal process in particular human resources. Meanwhile, external factor might be in form of change to macro economic condition as well as government policy. Risk mitigation was made through business analysis process in determining the locations of outlets of Mega Mitra Syariah (M2S).

Compliance risk profile could be maintained in good condition, as seen in some indications, such as:• Nobreachofpolicy,internalprocedure,BIregulations and Law as well as standard business ethic that may influencetheBank’sreputation.• PositionofCARandfulfillmentofProvisionfor Earning Assets Losses (PPAP) and Statutory Reserves (GWM)aboverequirement,NPFpositionbelowBI’s maximum requirement, and no excess or violation of Legal Lending Limit (BMPK). • MonitoringKYCapplicationineffectivemanner.

Risk Management Process in 2008 The substance of risk management process is to reduce the impact (mitigation) and control risk on each bank’s operational activity to be in line with risk appetites. The main step is that bank observes the prudential principle and complies with all related provisions. In general risk management process includes identification, measurement, control and monitoring of risk, which requires activities of, among others, as follows:

a. Understanding the important aspects of risk and having the commitment to be communicated to each level of the organization in the framework of creating an effective and sound risk culture. b. Antisipative and responsive, and able to take accurate action against changes, provisions and issues related to the Bank. c. Continuous improvement, particularly in operational process, information technology system and internal control. d. Periodic review on the strategy, procedure, data processing, contingency plan and other operational practices.


e. Melakukan assessment risiko terhadap setiap produk dan aktifitas baru yang akan diluncurkan, sehingga risiko dapat diidentifikasi lebih dini berikut mitigasinya.

Langkah-langkah untuk mengurangi risiko di tahun 2009• Diversifikasijenispembiayaandenganmengeluarkan jenis pembiayaan baru yaitu pembiayaan pensiun dan meneruskan program pembiayaan gadai dan UKM.• Mengurangijenispembiayaankorporatdankomersil dan memfokuskan pembiayaan sektor usaha kecil dan mikro.• Manajemenpricingdanadanpembiayaanyanglebih baik dimana bank akan berusaha memperbesar jumlah dana murah dan mengurangi dana mahal. Perbaikan juga dilakukan di sisi pembiayaan dimana bank hanya akan memberikan pembiayaan untuk sektor yang telah dikuasai dengan baik dan menghindari pembiayaan untuk sektor yang sama sekali baru.• Pelatihandasarmanajemenrisikountukpegawaibaru.

r isk management

e. Conducting risk assessment on each product and new activity to be launched, and that it enables the Bank to identify risk and its mitigation at earlier stage.

Measures to reduce risk in 2009• Diversificationoffinancingbyissuingnewtypeof financing, i.e. pension financing and continuing pawn and UKM financing program. • Decreasingcorporateandcommercialfinancing and focusing on the financing of small and micro business sector. • Betterfundmanagementpricingandfinancing whereby Bank will attempt increasing cheap funds and decreasing expensive funds. Recovery is made to the financing side in which Bank will only render financing to the sector it knows well and avoids financing to a brand new sector. • Basictraininginriskmanagementtonewemployees.


Program sertifikasi manajemen risikoSalah satu faktor penentu kualitas pelaksanaan manajemen risiko adalah pemahaman dan pengetahuan pegawai mengenai risiko. Risk-awareness yang tinggi bagi Pengurus dan Pejabat bank bukan sekedar pemenuhan kewajiban BI melainkan kebutuhan mutlak bagi operasional bank.

Sesuai ketentuan Bank Indonesia dalam PBI No. 7/25/PBI/2005 dan PBI No. 8/9/PBI/2006 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi pengurus dan pejabat Bank Umum, pada tahun 2009, Bank Mega Syariah akan melanjutkan program sertifikasi pegawai sehingga Bank Mega Syariah dapat mensertifikasi seluruh pejabat. Proyeksi pemenuhan tingkat sertifikasi adalah:• Level3sebanyak36%• Level2sebanyak28%• Level1sebanyak100%

Risk management certification programOne factor determining the quality of risk management is the understanding and knowledge of employee concerning risk. High risk awareness for Bank Management and Officers is not just to meet BI requirement but it is an abosute requirement for bank operation.

Pursuant to Bank Indonesia provision in Bank Indonesia Regulations No. 7/25/PBI/2005 and No. 8/9/PBI/2006 concerning Risk Management Certification for Management and Officers of Commercial Bank, in 2009 Bank Mega Syariah will continue the certification program for employees and that the Bank can include all officers in the certification program. Projected certification is as follows: • Level3-36%• Level2-28%• Level1-100%

This basic principle is the foundation for Bank Mega Syariah in conducting its business activities. Even though during 2008 risk profile of the industry was increased, the Bank successfully managed all risks very well. Prinsip dasar inilah yang menjadi pondasi Bank Mega Syariah dalam menjalankan aktifitas usaha. Hasilnya, meski selama tahun 2008 profil risiko industri mengalami peningkatan, Bank Mega Syariah berhasil mengelola semua risiko dengan sangat bagus.


operation and information technology

operasional dan teknologi informasi

Dalam kurun waktu tahun 2008, Bank Mega Syariah memfokuskan bisnisnya pada sektor mikro, oleh karenanya Divisi yang terkait dengan operasional harus mampu mendukung upaya pengembangan bisnis tersebut

Over the period of 2008, Bank Mega Syariah focused its business in the micro sector, consequently the Division related to Operations must be able to support the development of such business.


Dalam kurun waktu tahun 2008, Bank Mega Syariah memfokuskan bisnisnya pada sektor mikro, oleh karenanya Divisi yang terkait dengan operasional harus mampu mendukung upaya pengembangan bisnis tersebut

Konsep operasional yang akan dilakukan untuk menunjang bisnis tersebut adalah operasional dengan berbasis pada Informasi Teknology (IT). Hal yang telah dilakukan antara lain melakukan modifikasi aplikasi Silverlike yang semula distribute menjadi sentralised. Dengan operasional yang tersentral dan didukung IT yang handal, Bank Mega Syariah mampu meningkatkan efisiensi proses dimana operasional 3-4 cabang hanya ditangani oleh 1(satu) Sumber Daya Manusia (SDM).

Selama tahun 2008, Bank Mega Syariah juga mengembangkan elektronic channel melalui EDC, ATM, dan PC Banking beserta pengembangan fitur-fiturnya yang disesuaikan dengan kebutuhan customer (Customize).

Konsep pengembangan one stop service juga tak luput dari rencana terhadap pengembangan operasional pada ATM. Kini, nasabah Bank Mega Syariah sudah bisa melakukan berbagai macam transaksi melalui ATM Bank Mega Syariah.

Over the period of 2008, Bank Mega Syariah focused its business in the micro sector, consequently the Division related to Operations must be able to support the development of such business.

The concept of operations to support the business is based on Information Technology (IT), among others by modifying Silverlake application which was initially distributed application to centralized application. With centralized operations and supported by reliable IT, Bank Mega Syariah is able to improve the process of efficiency, whereby the operations of 3-4 branches can just be handled by one (1) human resource (HR).

In 2008, Bank Mega Syariah also developed elektronic channel through EDC, ATM, and PC Banking including their features being adjusted to customers’ need (customized features).

The development concept of one stop service continues in the plan for operational development of ATM. Now, customers of Bank Mega Syariah can have various trans-actions in ATM of Bank Mega Syariah.


Pengembangan yang dilakukan secara kontinyu mampu meningkatkan volume transaksi ATM cukup significant. Sampai dengan Desember 2008, transaksi melalui ATM Bank Mega Syariah rata-rata sebanyak 5.000 transaksi per hari.

Seiring dengan rencana pengembangan bisnis di tahun 2009, Bank Mega Syariah akan terus mengembangkan teknologi yang mampu mendukung kearah peningkatan bisnis antara lain pada elektronic channel, Bank Mega Syariah akan melakukan co-branding kartu VisaElectron. Melalui pengembangan ini, jaringan kartu ATM Bank Mega Syariah menjadi bertambah.

Bank Mega Syariah juga akan mengembangkan koneksi teknologi dengan teknologi Bank Mega (house to house). Melalui upaya ini, transaksi nasabah melalui ATM dapat langsung masuk ke jaringan Bank Mega Syariah tanpa melalui jaringan ATM Prima maupun ATM Bersama. Dengan demikian, cost eficiensi untuk elektronik channel semakin meningkat.

operational and information technology

Development on continuous basis has significantly increased the volume of ATM transactions. Until December 2008, transactions through ATM of Bank Mega Syariah were in an average of 5,000 transactions per day.

Along with the business development plan in 2009, Bank Mega Syariah will continue developing the technology in order to support the business improvement, among others, in electronic channel. Bank Mega Syariah is conducting the co-branding of VisaElectron card. This development will increase the ATM card network of Bank Mega Syariah accordingly.

Bank Mega Syariah will also develop the connection with technology of Bank Mega (house to house connection). By then, customer’s transaction at ATM may directly enter into the network of Bank Mega Syariah without going through ATM Prima or ATM Bersama. Consequently, it enhances the cost efficiency for electronic channel.


Dari sisi operasional lainnya, seiring dengan fokus bisnis mikro, Bank Mega Syariah akan melakukan otomatisasi beberapa proses yang selama ini masih berjalan secara manual. Salah satunya dengan melakukan otomasi pada reporting. Melalui upaya ini, diharapkan semua proses reporting baik internal maupun eksternal akan dapat di generate by system secara otomaticly sehingga mampu meningkatkan efisiensi dalam proses. Selain dari hal tersebut diatas, rencana operasional berikutnya adalah sebagai berikut :

- Sentralisasi Operasional Proses Gallery seluruh Indonesia.- Pengembangan SDM dengan mengadakan Manajemen Training. - Membuat dan melaksanakan program efisiensi. - Meningkatkan risk & control

Development on continuous basis has significantly increased the volume of ATM transactions. Until December 2008, transactions through ATM of Bank Mega Syariah were in an average of 5,000 transactions per day. Pengembangan yang dilakukan secara kontinyu mampu meningkatkan volume transaksi ATM cukup significant. Sampai dengan Desember 2008, transaksi melalui ATM Bank Mega Syariah rata-rata sebanyak 5.000 transaksi per hari.

Fromtheotheroperationalside,inlinewiththefocuson micro business, Bank Mega Syariah will carry out the automation of some processes that so far is operating on manual basis. One of the efforts is the automation of reporting; by which it is expected that both internal and external reporting is generated automatically by the system, for the purpose of increased efficiency in the process. In addition to the above, the other operational plan is as follows:

- Centralized Operational Process Gallery all over Indonesia;- Human Resources development by conducting Management Training;- Preparing and implementing efficiency program- Improving risk & control

Menjadi kebanggaan bersama, Bank Mega Syariah dinilai berhasil dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

It has become our mutual pride, that Bank Mega Syariah is considered successful in the enhancement of HR quality.

human resourcessumber daya manusia


Advancement in business and service is unlikely achieved without the support of quality Human Resources (HR). Bank Mega Syariah is fully aware of this condition. In line with customers’ demand that is getting more complex, enhancement of HR competency becomes the main priority. It has become our mutual pride, that Bank Mega Syariah is considered successful in the enhancement of HR quality.

On quantity basis, along with the speedy growth of business, until end December 2008, total HR of the Bank has increased significantly to 2,943 persons, comprising of 1,890 male and 1,053 female personnel.

Fromqualitysideasindicatedbyeducationlevel,thecomposition of bachelor (sarjana) is more than 60%. In line with the expansion that continues in the coming years, HR quantity and quality shall be improved on constant basis.

Kemajuan bisnis dan layanan tidak mungkin tercapai tanpa dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Bank Mega Syariah sangat menyadari hal ini. Seiring tuntutan nasabah yang semakin kompleks, peningkatan kompetensi SDM menjadi prioritas utama. Menjadi kebanggaan bersama, BMS dinilai berhasil dalam meningkatkan kualitas SDM.

Secara kuantitas, seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnis, hingga akhir Desember 2008, jumlah SDM Bank Mega Syariah telah bertambah signifikan menjadi sebanyak 2.943 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 1.890 laki-laki dan 1.053 orang perempuan.

Dari sisi kualitas yang ditunjukkan dengan tingkat pendidikan SDM, komposisi SDM sarjana lebih dari 60%. Sejalan dengan ekspansi yang terus dijalankan pada tahun-tahun mendatang, peningkatan kuantitas dan kualitas akan terus dilakukan.


MaleLaki-laki

FemalePerempuan

TotalJumlah

MasterSarjana Magister

BachelorSarjana

Diploma 1-2Diploma

Diploma 3Diploma

Senior High SchoolSMU

Junior High SchoolSMP

TotalJumlah

1

111

20

4

2

0

138

6

145

17

3

15

2

188

7

256

37

7

17

2

326

Composition based on Education and Gender in 2007level education pegawai bank mega syariah tahun 2007

MaleLaki-laki

FemalePerempuan

TotalJumlah

MasterSarjana Magister

BachelorSarjana

Diploma 1-2Diploma

Diploma 3Diploma

Senior High SchoolSMU

Junior High SchoolSMP

TotalJumlah

14

597

434

6

2

0

1053

44

1267

553

9

15

2

1890

58

1864

987

15

17

2

2943

Composition based on Education and Gender in 2008level education pegawai bank mega syariah tahun 2008

human resources


Program Pelatihan SDMGuna mewujudkan Visi dan Misi Bank Mega Syariah , berbagai program pelatihan SDM baik di tingkat dasar maupun lanjut secara rutin diselenggarakan. Pelatihan Dasar-dasar Perbankan Syariah, Dasar motivasi, Training Product, Training Service Excellence, Training Operational, Diklat Karyawan Cabang Baru dan Team Building merupakan program dasar yang diselenggarakan di internal perusahaan.

Selain itu, pengetahuan dan keterampilan SDM di Bank Mega Syariah juga terus diasah melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan di eksternal perusahaan. Berikut adalah berbagai program pelatihan dan pengembangan secara eksternal yang pernah diikuti oleh karyawan Bank Mega Syariah, yaitu :

FrequencyFrekwensi

ParticipantsTotal peserta

Basic Syariah Banking

Selling Skill I

Account Officer

Selling Skill II

Begin With Me

Perbankan Syariah

Presentasi, Communication & Negotiation Skill

BasicFinance&ForeignExchange

Basic Marketing

As 400

Funding

2600

62

21

31

52

29

27

20

162

48

39

10

2

1

1

2

2

1

1

2

2

1

Kind of trainingJenis pelatihan

HR Training Program FortherealizationoftheVisionandMissionofBankMega Syariah, various HR training programs either at elementary level of advanced level are regularly arranged. Trainings on Basic Sharia Banking, Basis of Motivation, Products, Service Excellence, and Operations, Education and Training for Employees of New Branches and Team Building are the basic programs to be organized internally.

In addition, the knowledge and skill of Human Resources in Bank Mega Syariah are continuously refined through numerous training and development programs arranged externally. The following programs are external training and developments programs participated by the employees of Bank Mega Syariah:


Strategi Pengembangan SDM 2009Upaya untuk terus meningkatkan kompetensi SDM secara konsisten akan terus menjadi konsen Bank Mega Syariah. Guna menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, Bank Mega Syariah telah merancang berbagai progam pengembangan SDM yang terencana dan terintegrasi baik di area bisnis maupun supporting. Bidang-bidang pelatihan yang kini tengah menjadi fokus pengembangan SDM diarahkan pada penguasaan Core Competency, Leadership Competency, dan Technical Competency.

Core Competency, merupakan kemampuan utama yang harus dimiliki oleh seluruh SDM Bank Mega Syariah. Kompetensi ini berupa pemahaman visi, misi dan value, Service Excellence, Syariah Banking Operation dan sebagainya. Kemampuan ini harus dikuasai dengan baik oleh seluruh SDM agar dapat memberikan pelayanan yang memiliki value kepada nasabah.

Leadership Competency, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang karyawan di tingkat pimpinan, baik pimpinan lini (supervisory) hingga eksekutif (division head) dalam bentuk pengelolaan anak buah, perencanaan, manajemen, pengambilan keputusan dan sebagainya. Dengan ini diharapkan seorang pimpinan Bank Mega Syariah dapat mendorong anak buah untuk bekerja dan melayani sesuai misi, visi dan nilai yang dianut perusahaan.

Technical Competency, merupakan kemampuan yang harus dimiliki terkait dengan spesialisasi bagian masing-masing; contoh akuntansi, salesmen, recruitment, legal, audit dan sebagainya. Hal ini ditujukan agar setiap karyawan memahami dan mampu mengerjakan dengan baik apa yang menjadi tugas dan kewajibannya sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing.

Kegiatan lain yang bersifat umum juga dilaksanakan, seperti family gathering, dan berbagai kegiatan lain yang mampu meningkatkan semangat team building. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kebersamaan dan kekompakan tim kerja baik antar karyawan maupun antara karyawan dengan pimpinan.

Kebijakan Dan Strategi RemunerasiLebih dari sekedar peningkatan kulitas dan kuantitas SDM, Bank Mega Syariah menyadari sepenuhnya, bahwa memberikan motivasi kepada karyawan merupakan salah satu cara yang paling efektif agar dapat bekerja dengan baik sehingga bisa memberikan nilai dari apa yang mereka kerjakan. Karenanya, Bank Mega Syariah tidak pernah berhenti dalam memotivasi karyawan, baik melalui berbagai pelatihan sampai pada kesejahteraan karyawan.

Dalam hal kesejahteraan, ada dua hal yang tengah menjadi perhatian manajemen yaitu compensation (kompensasi dan fasilitas) dan benefit system. Hal itulah yang mendorong manajemen untuk terus melakukan

human resources

HR Development Strategy for 2009The efforts to enhancing HR competency on consistent basis is continuously a matter of concern to the Bank. In order to respond to business competition that is getting tight, the Bank has planned numerous HR development programs that are well planned and integrated in both business and supporting areas. The scope of trainings now becoming the focus for HR development is directed to the command of Core Competency, Leadership Competency, and Technical Competency.

Core Competency, is the main capacity to be possessed by all HR of Bank Mega Syariah, comprising of under-standing the vision, mission and value, Service Excellence, Sharia Banking Operations, etc. This capacity must be managed well by all HR in providing value service to customers.

Leadership Competency, is the capacity to be possessed by employee at management level, from supervisory level to executive level (division head), in handling the subordinates, planning, management, decision making, etc. It is thereby expected that a manager in Bank Mega Syariah can encourage its sub-ordinates to work and serve following the mission, vision and values observed by the company. Technical Competency, is the capacity to be possessed in connection with the specialization of the respective departments; such as accounting, salesmanship, recruitment, legal, audit, etc. This capacity is aimed at each employee for their understanding and capability for the accomplishment of their duty and obligation in line with their own field of work.

Other general activities are also carried out, such as family gathering and other various activities to increase the spirit of team building. These activities are intended to enhance the togetherness and solidary of the working team either among employees or between employees and the management. Policy and Strategy of Remuneration More than improving HR quality and quantity, Bank Mega Syariah is fully aware, that motivating employees is one of the most effective ways to encourage them to work well in order to give value to their work. Consequently, the Bank has never ceased providing motivation to employees, from various trainings up to employee welfare.

In terms of welfare, there are two points being attended to by the management, i.e. compensation (compensation and facility) and benefit system, which drives the management to continue making review and benchmarking with group or competitor in line with the condition of the organization, capacity


review dan benchmarking dengan group atau kompetitor yang disesuaikan dengan kondisi organisasi dan kemampuan perusahaan serta kinerja karyawan.

Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang rencananya akan dilakukan oleh manajemen, yaitu:1. Penyusunan Grading System yang merujuk pada kompensasi dan kinerja karyawan.

2. Penyusunan Salary Structure yang merujuk pada grading dan jabatan serta posisi

3. Garis besar Remunerasi/Compensation Benefit System yang terdiri dari: a. Gaji pokok berdasarkan salary competitor b. Tunjangan (khusus untuk posisi dan jabatan tertentu) c. Lembur (bagi tingkatan clerical/administration) d. Benefit berupa kesehatan, Tunjangan Hari Raya (THR), Bonus (berdasarkan kinerja organisasi dan karyawan), insentif (khusus untuk area bisnis), jamsostek, kegiatan rohani, olahraga dan lain-lain.

4. Secara berkala dilakukan review terhadap komponen- komponen tertentu yang disesuikan dengan kondisi kompetitor dan Para Group.

Secara rutin, Bank Mega Syariah akan terus me-review kebijakan dalam rangka meningkatan kinerja dan memotivasi karyawan. Tujuannya, menciptakan SDM yang berkualitas sehingga mampu membawa Bank Mega Syariah menjadi perusahaan yang berkinerja baik dan kompetitif di pasar serta mampu memberikan pelayanan yang tidak hanya memuaskan tetapi juga memberi nilai tambah bagi nasabah.

On regular basis, the Bank continues reviewing the policy in order to improve the performance and motivation of employees. Secara rutin, Bank Mega Syariah akan terus me-review kebijakan dalam rangka meningkatan kinerja dan memotivasi karyawan.

of the company and performance of the employees. In this regard, there are several issues planned for implementation by the management, as follows:1. Preparation of Grading System in reference to the compensation and performance of employees.

2. Preparation of Salary Structure in reference to the grading and title, including positions.

3. Outline of Remuneration/Compensation Benefit System, comprising of: a. Basic salary based on salary competitor b. Allowance (especially for certain position and title) c. Overtime (for clerical/administration level) d. Benefits in form of health care, Holiday Allowance (THR), Bonus (based on the organization and employees performances), incentive (especially for business area), worker’s social security (jamsostek), spiritual activity, sports, etc. 4. Review on periodic basis against certain components in line with the condition of competitors and Para Group.

On regular basis, the Bank continues reviewing the policy in order to improve the performance and motivation of employees. The objective is to create quality human resources to bring Bank Mega Syariah with good and competitive performance in the market and capable to provide the services that are not only satisfactory but also giving some added value to customers.


businessdevelopment

pengembangan bisnis

This growth is the fruits of maximum efforts exerted by all Human Resources of Bank Mega Syariah. The development of new funding products results in a more optimal performance of the Bank. In line with the licensing from Bank Indonesia on the operations of foreign exchange bank

Pertumbuhan ini merupakan buah dari upaya maksimal seluruh SDM Bank Mega Syariah. Pengembangan produk-produk funding baru membuat kinerja pendanaan Bank Mega Syariah lebih optimal Seiring keluarnya ijin dari Bank Indonesia tentang operasional sebagai bank devisa.


Penghimpunan Dana Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan. Krisis ekonomi global telah membawa dampak bagi perekonomian Indonesia. Namun patut disyukuri, di tengah kondisi tersebut Bank Mega Syariah masih mampu mengukir kinerja optimal. Selama tahun 2008, Bank Mega Syariah berhasil meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp. 476.999 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 21.99% dibanding pencapaian tahun 2007. Dengan peningkatan tersebut, pada akhir tahun 2008, Dana Pihak Ketiga Bank Mega Syariah menjadi sebesar Rp. 2.646.453 miliar.

Pertumbuhan ini merupakan buah dari upaya maksimalseluruh SDM Bank Mega Syariah. Pengembangan produk-produk funding baru membuat kinerja pendanaan Bank Mega Syariah lebih optimal Seiring keluarnya ijin dari Bank Indonesia tentang operasional sebagai bank devisa, Bank Mega Syariah mengembangkan produk Giro Valas yang merupakan produk giro dengan akad wadiah dalam mata uang asing (USD). Selain itu, ku-run 2008, Bank Mega Syariah juga mengeluarkan produk baru dengan nama Tabungan Plus. Tabungan ini menggunakan akad Mudharabah yang ditujukan untuk investasi & program-program marketing.

Mobilization of Funds The year 2008 was a year of challenge. The global economic crisis brought about an impact to the Indonesian economy. However, it was worth appreciative that amidst such condition Bank Mega Syariah still managed to imprint most favorable performance. In 2008, the Bank successfully increased the mobilization ofThirdPartyFundstoRp476,999billionoragrowthof 21.99% compared to 2007 achievement. With such increase,attheendof2008,theBank’sThirdPartyFundswas recorded at Rp 2,646,453 billion.

This growth is the fruits of maximum efforts exerted by all Human Resources of Bank Mega Syariah. The development of new funding products results in a more optimal performance of the Bank. In line with the licensing from Bank Indonesia on the operations of foreign exchange bank, the Bank develops the product of Giro Valas that is a demand deposit account under wadiah contract in foreign currency (USD). In addition, during 2008 the Bank has launched new products namely Tabungan Plus. This saving account is arranged under Mudharabah agreement and proposed for investment and marketing programs.


Bank Mega Syariah juga melakukan redesain benefit dari produk-produk yang sudah ada. Bentuknya berupa program talangan bagi hasil dan pemberian hadiah langsung (gimmick) pada nasabah yang membuka rekening baru di beberapa produk funding.

Upaya ini terbukti mampu membuat nasabah lebih mempercayakan penempatan dananya pada Bank Mega Syariah. Dengan desain benefit baru, produk tabungan dan deposito banyak diminati masyarakat.

Guna meningkatkan layanan pada nasabah funding, bank Mega Syariah juga melakukan pengembangan fitur melalui e-channell. Perluasan jaringan ATM memungkinkan nasabah dengan mudah melakukan transaksi dengan kartu ATM di seluruh mesin ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama dan ATM Prima. Penambahan fitur seperti PC Banking, EDC: Office Channeling, dan Bill Payment ikut menunjang keberhasilan Bank Mega Syariah dalam menghimpun dana masyarakat.

Upaya meningkatkan penghimpunan dana menjadi fokus Bank Mega Syariah. Berbagai strategi inovatif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dilaksanakan dengan memberdayakan sumber-sumber yang ada.

Pada tahun 2009, guna lebih mengoptimalkan penghimpunan dana pihak ketiga, Bank Mega Syariah akan menempuh berbagai upaya yang dititikberatkan pada beberapa hal berikut :

a. Meningkatkan retail funding dengan melakukan segmentasi target sales funding dan program gimmick yang menarik serta program talangan bagi hasil.

During the year 2008, Bank Mega Syariah as the third Sharia Commercial Bank in Indonesia has improved financing of Rp 22,422 million Selama tahun 2008, Bank Mega Syariah sebagai Bank Umum Syariah ke tiga di Indonesia telah meningkatkan pembiayaan sebesar Rp. 22.422 juta

business development

Bank Mega Syariah also redesigns the benefits of existing products, in form of bridging loan on profit sharing basis and direct gifts (gimmick) to customers opening new accounts for funding products.

This effort has proved to make customers more confident in placing their funds with Bank Mega Syariah. With new benefit design, saving and deposit accounts become of interest to public. In order to improve services to its funding customers, the Bank also develops the features through e-channel. The expansion of ATM network enables customers to make transactions with ATM card at all ATMs incorporated in ATM Bersama and ATM Prima networks. Additional features such as PC Banking, EDC: Office Channeling, and Bill Payment, share the success of Bank Mega Syariah in mobilizing public funds.

The Bank focuses on the effort to increase funds mobilization. Various innovative strategies yet observing prudential banking principles are carried out with the empowerment of existing resources.

In 2009, for maximum result of mobilizing third party funds, the Bank shall undertake various efforts which are emphasized on several issues, as follows:

a. ToimproveRetailFundingbytargetsegmentationof sales funding as well as attractive gimmick program, and bridging loan on profit sharing basis.


b.UntukCorporateFunding,BankMegaSyariahakan menjalin kerjasama corporate aliansi dengan beberapa institusi.

c. Bank Mega Syariah juga akan melakukan ekspansi cabang melalui office channeling (gallery) dengan target penambahan 75 gallery

Pembiayaan Indonesia ditengah krisis global ini masih memiliki fundamental ekonomi yang cukup kuat dengan sektor riilnya yang terus tumbuh dan memiliki pangsa pasar domestik yang besar sehingga dampak krisis yang dialami Indonesia tidak akan sebesar Negara yang berada dikawasan Asia lainnya seperti Jepang, Hong-kong, Taiwan, Thailand, Singapore dan Malaysia.Selama tahun 2008, Bank Mega Syariah sebagai Bank Umum Syariah ke tiga di Indonesia telah meningkatkan pembiayaan sebesar Rp. 22.422 juta atau mengalami pertumbuhan sebesar 11,82 % dibanding pencapaian tahun 2007 sebesar Rp. 1.873.060 juta. Dengan peningkatan tersebut, pada akhir tahun 2008, total pembiayaan Bank Mega Syariah menjadi sebesar Rp. 2.094.482 juta

Pertumbuhan ini juga merupakan buah dari upaya maksimal seluruh sumber daya manusia Bank Mega Syariah. Pada tahun 2008 telah dibukanya Mega Mitra Syariah (M2S) yang memberikan kontribusi secara khusus pada pencapaian pembiayaan Bank Mega Syariah yaitu memberikan kontribusi sebesar Rp. 724.379 juta atau sebesar 34.58 % dari total pembiayaan Bank Mega Syariah. Selama tahun 2008 telah direalisasikan 151 jaringan Mega Mitra Syariah (M2S).

Selama tahun 2008 juga telah dikeluarkan produk talangan dana haji, produk multijasa, produk program UKM, KPR program kerjasama Menpera dan Bapertarum, repackage produk KPR, KPM dan Multiguna serta produk Pegadaian Syariah.

Pada tahun 2009, untuk lebih mengoptimalkan penyaluran dana, Bank Mega Syariah akan menempuhkan berbagai upaya yang dititikberatkan pada beberapa hal sebagai berikut :

1. Peningkatan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan kepada sektor riil, komersial, ekonomi menengah serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian.

2. Turut berpartisipasi dalam kerjasama pembiayaan melalui joint financing dengan beberapa perusahaan pembiayaan sepeda motor dan elektronik.

3. Peningkatan penyaluran pembiayaan kepada masyarakat melalui Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan bukan Bank dan Koperasi baik yang sudah eksis maupun yang baru.

b. ForCorporateFunding,theBankshallarrangefor corporate alliance with some institutions.

c. The Bank shall also expand the branches through office channeling (gallery) with the target of additional 75 galleries.

Financing Indonesia remains with quite strong economic foundation amidst the global crisis, and the real sector keeps growing with big domestic market share so that the impact of crisis suffered by Indonesia is not as big as in other countries in Asia such as Japan, Hongkong, Taiwan, Thailand, Singapore and Malaysia.

During the year 2008, Bank Mega Syariah as the third Sharia Commercial Bank in Indonesia has improved financing of Rp 22,422 million or a growth of 11.82% compared to 2007 achievement of Rp 1,873,060 million. With such improvement, at the end of 2008 total financing of the Bank became Rp 2,094,482 million. This growth is also the fruits of maximum efforts exerted by all Human Resources of Bank Mega Syariah. In 2008 Mega Mitra Syariah (M2S) was launched, which contributed especially for the achievement of the Bank’s financing of Rp 727,379 million or 34.58% from total financing of the Bank. During 2008 a total of 151 Mega Mitra Syariah (M2S) network has been realized.

During 2008 the Bank has also launched the products of bridging loan for dana haji (haj funds), Multijasa, UKM program, KPR program in cooperation between Minister of State for People’s Housing (Menpera) and Bapertarum, repackaged KPR, KPM and Multiguna and Sharia Pawn.

In 2009, in order to maximize the distribution of funds, Bank Mega Syariah shall undertake various efforts that are emphasized on several issues, as follows:

1. To improve the intermediary function in distributing financing to the real, commercial, medium economic sectors and small, medium and micro enterprises (UMKM) in observance of prudential principles.

2. To participate in joint financing with some companies for the financing of motorcycles and electronic goods.

3. To increase the distribution of financing to public throughBanks,Non-BankFinancialInstitutions, and Cooperatives, both already in existence or newly established.


curicullum vitae of boardof commisioners

riwayat hidup dewan komisaris

Mar’ie MuhammadChief

Place, Date of BirthSurabaya, 3rd April 1939

EducationMaster of Arts in Economics, Universitas Indonesia Jakarta

Work Experiences1969 - 1972

Director,DirectorateGeneralofStateFinancial

SupervisionIndonesia’sMinistryofFinance

1972 - 1988

Director, Directorate General of BUMN Advancement,

Indonesia’sMinistryofFinance

1988 - 1993

Director,DirectorateGeneralofTax,MinistryofFinance


1993 - 1998

MinisterofFinanceofTheRepublicofIndonesia,

Development Cabinet VI

2001 - 2004

Chief of Oversight Committee (OC) BPPN

1999 - present

Chief of Indonesian Red Cross (PMI)

Present

Chief of:

• Indonesia’sHumanityCommittee(KKI)

• Indonesia’sTransparencyCommunity(MTI)

• BoardofCommissionersPT.BankSyariahMegaIndonesia


Deddy KusdediCommissioner

Place, Date of BirthCiamis, 11 September 1949

EducationMaster Manajemen IPPM, Jakarta, 1993,

Bachelor in Economics, University of Trisakti, 1997.


Head of Audit Kantor Daerah Inspeksi Perjan

Pegadaian in Denpasar and Jakarta.

1995 - 2001

Operation and Development director Perum Pegadaian

2001-2008

President Director Perum Pegadaian

Present

Commissioner of PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Ari PrabowoCommissioner

Place, Date of BirthSidoarjo, 29th January 1943

EducationBachelor in Corporate Economics, University of Indonesia


Secretary of The Directorate General of Monetery,


1974 - 1999

Bank Dagang Negara, last position:

• JuniorDirector

• Leadingseveralbranchoffices

1994 - 2001

President Director, PT Bank Umum Tugu

2001 - Present

Commissioner of PT. Bank Syariah Mega Indonesia


curicullum vitae of sharia supervisory board

riwayat hidup dewan pengawas syariah

KH. Ma’ruf AminChief

Place, Date of BirthTangerang, 11th March 1943

EducationMaster of Usluhuddin, Universitas Ibnu Chaldun


Lecturer,FacultyofTarbiyahinUniversitasNahdatulUlama

1970 - 1972

Member of Dakwah Coordinator (KODI) DKI Jakarta

1971 - 1973

ChiefofGolonganIslamFactionofDPRDDKIJakarta

1973 - 1977

ChiefofPPPFaction,DPRDDKIJakarta

1977 - 1982

Chief of Committee A, DPRD DKI Jakarta

1985 - present

Lecturer, STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta

1997 - present

Member of MPR/DPR RI

1999

Chief of Sharia Supervisory Board (DPS) PT. Danareksa Inv.

2000 - present

Chief of The Main Committee on MUI Edict

2001 - present

• ChiefofDPS,BankNegaraIndonesia

• MemberofDPS,BankMuamalatIndonesia

• ChiefofDPS,AsuransiBeringinLife

2003 - present

Chief of DPS, Asuransi Jasindo Takaful

Present

• HeadofExecutiveBoardofNationalSharia(DSN),MUI

• ChiefofDPSPT.BankSyariahMegaIndonesia


Kanny Hidaya Y.Member

Place, Date of BirthJakarta, 8th June 1966

EducationFacultyofEconomics,UniversitasIndonesia1993


Senior Consultant, PT. Sumarno Pabotinggi- Management Consultant

1994 - 1997

Assistant Manager of Research and Development,

PT. Danereksa (Persero)

1995 - 1997

Senior Associate-Asset Management Unit

PT. Danereksa (Persero)

1999 - 2000

• AssociateDirector-ShariaBusinessUnit,PT.Danereksa(Persero)

• AssistantVicePresident-ProductDevelopment

2001 - present

Head of Retail and Distribution in Employees’

Cooperation PT. Danareksa (Kopedana)

Present

Member of DPS PT. Bank Syariah Mega Indonesia

DR. H. Achmad Satori IsmailMember

Place, Date of BirthCirebon, 6th December 1955

Education• Master from University of Al-Azhar, Egypt 1987

• Doctoral Degree from University of Al-Minya, Egypt 1990

Work Experiences1994

Administrator of:

• DaarulFurqonIslamicBoardingSchool,Cirebon

• AlKhairiyyahIslamicBoardingSchool,Cilegon

• HusnulKhotimahIslamicBoardingSchool,

Kuningan, West Java

1999 - 2003

Lecturer STEI Jakarta

1992 - present

Lecturer of:

• UniversityofMuhammadiyah,Surakarta

• IslamicStateUniversityofJakarta

Present

Head of:

• DaarulFurqonFoundation,Cirebon

• AlMimbarFoundation,Bekasi

• AlHaromainFoundation,Jakarta

• Indonesian Da’i Association

• MemberofDPSPT.BankSyariahMegaIndonesia

curicullum vitae of board of director

riwayat hidup dewan direksi

Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan. Krisis ekonomi global telah membawa dampak bagi perekonomian Indonesia. Namun patut disyukuri, di tengah kondisi tersebut Bank Mega Syariah masih mampu mengukir kinerja optimal.

The year 2008 was a year of challenge. The global economic crisis brought about an impact to the Indonesian economy. However, it was worth appreciative that amidst such condition Bank Mega Syariah still managed to imprint most favorable performance.


Ani MurdiatiDirector

Place, Date of BirthKudus, 8th July 1962

EducationBachelor in Biology, University of Gajah Mada,

Yogyakarta


Operational and Marketing, Jayabank

1990 - 1997

Branch Manager Jayabank in Bumi Serpong

Damai, Pondok Indah, Jatinegara,

and Semarang

1997 - 1998

Head of Operational Headquarters Bank Pelita

1998 - 1999

Member of Liquidation Team in Indonesian

Bank Restructuring Agency (BPPN)

1999 - 2001

Assistant Vice President, PT. Bank Mega Tbk.

in charge of Sub-Branch Office of

Bank Mega Melawai

2001 - 2004

Business Director

PT. Bank Umum Tugu

2004 - present

Business Director

PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Beny WitjaksonoPresident Director

Place, Date of BirthJember, 10th October 1964

EducationMagister Management in Marketing,

STIE IPWI Jakarta 1995

Bachelor in Agriculture, University of Jember 1987


Credit Analist, PT. Bank Ekspor Impor Indonesia

1994 - 1995

Assistant of President Director, Para Group

1995 - 1997

Director, PT. Para Multifinance

Coordinator of Survival/Surviving Team Mega Bank

1997 - 1998

Director PT. Bank Mega

1999 - 2003

Director of Treasury, IT and Operation

PT. Bank Mega Tbk.

2004 - 2006

Director of IT and Operation

PT. Bank Mega, Tbk.

2006 - 2007

Director of Treasury and International Banking

PT. Bank Mega Tbk.

2007- present

President Director PT. Bank Syariah Mega Indonesia


Haryanto Budi PurnomoDirector

Place, Date of BirthJakarta, 29th August 1964

EducationBachelor in Legal from University of Indonesia,

Jakarta


Loan Unit Head PT. Bank Universal

1993

Act PIC Operation Head PT. Bank Universal

1993 - 1995

Operation Head PT. Bank Universal

1995 - 1997

Business Support Head Corporate Banking

PT. Bank Universal

1997 - 1999

Portfolio Management Head Marketing Services

Support PT. Bank Universal

1999

Portfolio Management Head, Risk Management

Group PT. Bank Universal

1999 - 2000

General Services Division Head PT. Bank Universal

2000

Operation Development Division Head

PT. Bank Universal

2000 - 2001

Network Operation Division Head

PT. Bank Universal

2000 - 2003

Mid Size Business Operation Group Head

PT. Bank Universal

2003 - 2007

Director of Compliance and HRM


2007 - present

IT and Operational Director


Gandhi G. Putra Ismail Director

Place, Date of BirthPalembang, 18th Oktober 1959

EducationBachelor of Economics, University of Sriwijaya,

Palembang

Work Experiences1986

Executive Education Program Bank Niaga

1991 – 1996

Corporate Banking Unit Head Bank Niaga

1996

CommercialBankingTeamLeaderPT.BankPDFCI

1997

Deputy General Manager Corporate

Banking Bank Danamon

1999

Corporate Banking Division Head Bank Danamon

2000-2004

SME,Commercial&TradeFinance

Division Head Bank Danamon

2004 - 2005

SME Banking Head

Okt - Nov 2005

Assistant to Director Bank NISP

Des 2005- 2008

Business Director Bank BTPN

2008-sekarang

Direktur Bank Mega Syariah


executive of authoritypejabat eksekutif


l Tri Bakti Irianto Liabillities & GS Operation Division Head

l Budi Prakoso FinancingOperationDivisionHead

l Yosrizal Sales Distribution Division Head

l Astika Dewi Corporate Secretary Division Head

l Deny Hendrawati FundingDivisionHead

l Abdul Muthalib IT Division Head

l Ruby A. Syarief Satuan Kerja Audit Intern Division Head

l Dena Firmayuansyah Business Planning & Development Division Head

Service and Promotion Division

MicroFinanceDirectorate

President Director

Sharia Supervisory Board

Compliance and Human Capital MGT Director

General Share Holders Meeting

Board of Commissioners

Steering Committees GCG : Audit, Risk Monitoring, Remuneration, and Nomination

CFOSteeringCommittees:Financing,ALCO,HumanCapital,IT,Product, Risk Management

Service and Call Center Dept.

Promotion Dept.

Branch Performance Mgt Dept.

Network Development Dept.

FinancialInstitution Dept.

Treasury Dept.

Branches

Sub Branches

FinancingOperationDivison

System and ProcedureDev. Dept.

JFandMFChanneling Center Dept.

Liabilities and GS Ops. Divison

General Services Dept.


Central Banking Operation-Jkt Dept.

ATM CenterDept.

Internal Ops. Control Dept.

Information TechnologyDivison

System and ApplicationDev. Dept.

Infrastructure and Network Support Dept.

IT Operation and ServicesDept.

Human Capital Mgt Divison

HR Dev. and TrainingDept.

HC Operation Administration Dept.

CorporateSecretaryDivison

Corporate Adm. and Services Dept.

Corporate LegalDept.

Compliance, GCG, and KYC Process Dept.

Corporate PlanningDivison

Corp Planning. FinConandMISDept.

Accounting, Tax and Reporting Dept.

Internal Auditor(SKAI)

AuditTeam 1

AuditTeam 2

Risk ManagementDiv.

Risk MgtDevelopment Dept.

Risk MgtOperationDept.

FinancingReviewerDept.

Consumer FinancingDept.

Program FinancingDept.

Sharia Mega JFDept.

Commercial FinancingDept.

Product Dev. and Evaluation Dept.

Business Alliance Mgt Dept.

FinancingDeputyDivision

FinancingDivision

FundingDivision

Corporate FundingDept.

FundingDeputyDivision

Wealth Mgt and Product Evaluation Dept.

Sharia Credit Card Dept.

Payment, E-Channel and Business Alliance Dept.

RetailFundingDept.

Direct Sales Management Dept.

BusinessDirector

Cash Offices / Office Channeling

Processing and Admin Support Dept.

Acceptance and Process ControlDept.

Legal and SAM Dept.

Internationalbankingdivision

Operation and IT Director

Corporate CommunicationDivision

Compliance, GCG, and KYC DEV Dept.

SpecialAuditTeam

Internal OpsControlDept.

organizational structurestruktur organisasi

Service and Promotion Division

MicroFinanceDirectorate

President Director

Sharia Supervisory Board

Compliance and Human Capital MGT Director

General Share Holders Meeting

Board of Commissioners

Steering Committees GCG : Audit, Risk Monitoring, Remuneration, and Nomination

CFOSteeringCommittees:Financing,ALCO,HumanCapital,IT,Product, Risk Management

Service and Call Center Dept.

Promotion Dept.

Branch Performance Mgt Dept.

Network Development Dept.

FinancialInstitution Dept.

Treasury Dept.

Branches

Sub Branches

FinancingOperationDivison


JFandMFChanneling Center Dept.

Liabilities and GS Ops. Divison

General Services Dept.


Central Banking Operation-Jkt Dept.

ATM CenterDept.

Internal Ops. Control Dept.

Information TechnologyDivison

System and ApplicationDev. Dept.

Infrastructure and Network Support Dept.

IT Operation and ServicesDept.

Human Capital Mgt Divison

HR Dev. and TrainingDept.

HC Operation Administration Dept.

CorporateSecretaryDivison

Corporate Adm. and Services Dept.

Corporate LegalDept.

Compliance, GCG, and KYC Process Dept.

Corporate PlanningDivison

Corp Planning. FinConandMISDept.

Accounting, Tax and Reporting Dept.

Internal Auditor(SKAI)

AuditTeam 1

AuditTeam 2

Risk ManagementDiv.

Risk MgtDevelopment Dept.

Risk MgtOperationDept.

FinancingReviewerDept.

Consumer FinancingDept.

Program FinancingDept.

Sharia Mega JFDept.

Commercial FinancingDept.

Product Dev. and Evaluation Dept.

Business Alliance Mgt Dept.

FinancingDeputyDivision

FinancingDivision

FundingDivision

Corporate FundingDept.

FundingDeputyDivision

Wealth Mgt and Product Evaluation Dept.

Sharia Credit Card Dept.

Payment, E-Channel and Business Alliance Dept.

RetailFundingDept.

Direct Sales Management Dept.

BusinessDirector

Cash Offices / Office Channeling

Processing and Admin Support Dept.

Acceptance and Process ControlDept.

Legal and SAM Dept.

Internationalbankingdivision

Operation and IT Director

Corporate CommunicationDivision

Compliance, GCG, and KYC DEV Dept.

SpecialAuditTeam

Internal OpsControlDept.


Ownership of Directors, Board of Commissioners, Stakeholders in the GroupKepemilikan Direksi, Komisaris, Pemegang Saham dalam Grup

Ownership of Board of Directors, Board of Commissioners in the Group (Para Group) is nill, while the composition of the details of ownership of stakeholders in the Group can be seen in the table below:

Kepemilikan Direksi, Komisaris dalam Grup (Para Grup) adalah nihil, sedangkan komposisi kepemilikan pemegang saham dalam Grup dapat dilihat selengkapnya pada tabel berikut ini:

composition of stakeholderskomposisi pemegang saham





PT. Bank Mega, Tbk.

PT. Mega Capital

PT. Mega Corpora







93.55% - - - -

52.22% - - - -

99.99% - - - -

- 0.01% - - -

- 0.01% - - -

- 0.01% - - -

50.00% - - - -

99.99% 0.01% - - -

35.00% - - - -

60.00% - - - -

PT. Para Rekan

Investama

DeddyKusdedi

PT. Mega Corpora

AriPrabowo

Mar’ie Muhammad




Share OwnershipJumlah Kepemilikan Saham

PT. Mega Corpora (d/h PT. Para Global Investindo)

PT. Para Rekan Investama

150,059,654 150,059,654,000 99.99

1 1,000 0.01

TotalJumlah 150,059,655 150,059,655,000 100.00

Lembar Rp %



BenyWitjaksono

Gandhi G.Putra Ismail

AniMurdiati

Haryanto BudiPurnomo



PT. Bank Mega, Tbk.

PT. Mega Capital

PT. Mega Corpora








product and servicesproduk dan layanan


Forthepurposeofmeetingthevariousneedsofcustomers, Bank Syariah Mega Indonesia designs and develops various products and services. All of the products and services are based on profit sharing and real transaction within the framework of fairness, integrity and mutual assistance for the creation of benefit of all strata of society (rahmatan lil alamin).

Guna memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang beragam, Bank Syariah Mega Indonesia merancang dan mengembangkan aneka produk dan layanan yang beragam. Seluruh produk dan layanan tersebut berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam kerangka keadilan, kebaikan, dan tolong-menolong demi terciptanya kemaslahatan seluruh lapisan masyarakat (rahmatan lil alamin).

Seluruh produk dan layanan tersebut berbasis bagi hasil yang kompetitif, dalam kerangka keadilan, kebaikan, dan tolong-menolong demi terciptanyakemaslahatan seluruh lapisan masyarakat

All products and services are based on competitive profit sharing, with the principles of fairness, kindness and assistance for the welfare of people from all walks of life

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA /ANNUAL REPORT 200884product and services

Produk Simpanan

Tabungan Utama iB Tabungan Pendidikan Plus iB Tabungan Umrah Plus iB Tabungan Plus iB Giro Utama iB FleksiiB Deposito Plus iB

Produk Keuangan

KPR Utama iB

KPM Utama iB

Multi Guna iB

Multi Jasa iB

Pembiayaan Bisnis Investasi iB

Pembiayaan Bisnis Modal Kerja iB

Gadai Syariah iB

Bank Garansi iB

PRK SYARIAH iB

Layanan

Safe Deposit Box Mega Syariah

Mega Syariah Card

Saving Products

Tabungan Utama iB Tabungan Pendidikan Plus iB Tabungan Umrah Plus iB Tabungan Plus iB Giro Utama iB FleksiiB Deposito Plus iB

FinanceProducts

KPR Utama iB

KPM Utama iB

Multi Guna iB

Multi Jasa iB

Pembiayaan Bisnis Investasi iB

Pembiayaan Bisnis Modal Kerja iB

Gadai Syariah iB

Bank Garansi iB

PRK SYARIAH iB

Services

Safe Deposit Box Mega Syariah

Mega Syariah Card

Tabungan Utama iB Leluasa dan Sesuai Syariah. Merupakan simpanan wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan.

Tabungan Pendidikan Plus iB Perencanaan Dana Pendidikan Sesuai Syariah.Merupakan simpanan terencana untuk mempersiapkan masa depan dana pendidikan anak sesuai prinsip syariah Mudharabah Muthlaqah plus manfaat tambahan perlindungan asuransi jiwa.

Tabungan Plus iB Tabungan yang memberikan nisbah setingkat deposito berjangka. Tabungan Plus iB adalahtabungan investasi yang dapat digunakan untuk tabungan transaksional dengan prinsip mudharabah.

1/ saving products

produk simpanan

Tabungan Utama iBfree under Sharia Principles. It is a wadiah saving account that enables investment under Sharia Principles and at the same time the facility to manage funds just like saving account.

Tabungan Pendidikan Plus iB EducationFundsPlanunderShariaPrinciplesItisasaving account planned for the preparation of funds for children’s future education under the principles of Mudharabah Muthlaqah and additional benefit of life insurance coverage.

Tabungan Plus iBThis is a savings account providing nisbah at the level of time deposit. Tabungan Plus iB is an investment savings account that may be used for transactional savings under mudharabah principle.

3/

2 /

1/


Giro Utama iB Rekening Koran Wadiah. Merupakan rekening koran wadiah yang memungkinkan nasabah untuk mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan Melalui produk ini, nasabah dapat menyimpan dana sesuai syariah dan mendapatkan kemudahan bertransaksi melalui cek dan bilyet giro

Fleksi iB SimpananFleksibelSesuaiSyariahSimpanandengan konsep syariah titipan (wadiah) yang dapat Anda manfaatkan untuk berinvestasi dalam waktu yang lebih leluasa.

Deposito Plus iB Deposito Sesuai Syariah Simpanan berjangkamudharabah yang tidak sekedar memberikan nisbah bagi hasil relatif tinggi, tetapi juga dapat dijadikan fasilitas jaminan untuk kebutuhan pembiayaan.

2/ finance products

produk keuangan

Giro Utama iB Wadiah Current Account. Wadiah current account allows customers to manage the funds conveniently according to their needs. By this product, customer can save the funds under sharia principles and obtain the transaction facility by using check and grio ticket.

Fleksi iBflexiblesavingaccountunderShariaPrinciplesItisasaving accunt under Sharia custody concept (wadiah) that may be of benefit to you for your investment in a more freely term.

Deposito Plus iB Deposit account under Sharia Principles Mudharabah time deposit account, not only giving relatively high nisbah, but also can be made as collateral for financing requirement.

KPR Utama iB Pembiayaan Kepemilikan Rumah Sesuai Syariah Merupakan fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

KPM Utama iB Pembiayaan Kepemilikan Mobil Sesuai Syariah Merupakan fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

Multi Guna iB Pembiayaan Multi Guna Sesuai Syariah Multi Guna iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

KPR Utama iB financing for House Ownership under Sharia Principles It is a financing facility using sharia murabahah concept with installments in accordance with customer’s capacity as agreed in the beginning until the end of the financing term, so that it gives peace and certainty of the repayment amount (installment) to customers.

KPM Utama iBfinancing for Car Ownership under Sharia Principles It is a financing facility using sharia murabahah concept with installments in accordance with customer’s capacity as agreed in the beginning until the end of the financing term, so that it gives peace and certainty of the repayment amount (installment) to customers.

Multi Guna iBMultipurpose financing under Sharia Principles Multi Guna iB from Bank Mega Syariah is financing facility using sharia murabahah concept with installments in accordance with customer’s capacity as agreed in the beginning until the end of the financing term, so that it gives peace and certainty of the repayment amount (installment) to customers.

PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA /ANNUAL REPORT 200886product and services

Multi Jasa iB Pembiayaan Paket Jasa Umroh dan Pendidikan Sesuai Syariah Multi Jasa iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah ijarah dengan angsuran sewa sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) sewa bagi nasabah.

Pembiayaan Bisnis Investasi iBPembiayaan Usaha Produktif Sesuai Syariah Pembiayaan Bisnis Investasi iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah murabahah dengan angsuran sesuai kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa pembiayaan sehingga memberikan ketenangan dan kepastian jumlah pembayaran (angsuran) bagi nasabah.

Pembiayaan Bisnis Modal Kerja iBPembiayaan Usaha Produktif Sesuai Syariah Pembiayaan Bisnis Modal Kerja iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah mudharabah dan musyarakah dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati antara bank dan nasabah.

Gadai Syariah iB Pinjaman Dana dengan Gadai Sesuai Syariah Gadai Syariah iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pinjaman dana dengan menggadaikan barang berharga termasuk fasilitas penyimpanannya tanpa adanya tambahan pada saat pengembalian pinjaman dengan menggunakan konsep syariah qardh yaitu pinjaman tanpa tambahan dan konsep syariah Ijarah yaitu perjanjian sewa tempat penyimpanan barang berharga.

Multi Jasa iB financing for Service Package of Umrah and Education under Sharia Principles Multi Jasa iB from Bank Mega Syariah is financing facility using sharia ijarah concept with installments in accordance with customer’s capacity as agreed in the beginning until the end of the financing term, so that it gives peace and certainty of the repayment amount of lease (installment) to customers. Investment Business Financing iBfinancing of productive business under Sharia PrinciplesInvestmentBusinessFinancingiBfromBank Mega Syariah is financing facility using sharia murabahah concept with installments in accordance with customer’s capacity as agreed in the beginning until the end of the financing term, so that it gives peace and certainty of the repayment amount (installment) to customers. Working Capital Business Financing iB financing of productive business under Sharia PrinciplesWorkingCapitalBusinessFinancingiB from Bank Mega Syariah is financing facility using sharia mudharabah and musyarakah concept with profit shareing nisbah as agreed between bank and customer.

Gadai Syariah iBAdvance fund by Pawn under Sharia Principles Gadai Syariah iB from Bank Mega Syariah is the facility of advance funds by pawning the valuable goods including deposit box facility without additional amount during repayment under sharia qardh concept, that is loan without additional amount and sharia Ijarah concept i.e. lease agreement for safe deposit box for valuable goods.


Mega Syariah Card MegaSyariah CARD is a multipurpose ATM card facility for the customers of savings account that may be used for cash withdrawal at all ATM carrying the logo of ATM Bersama and ATM Prima, and can also be used as debit card at various merchants.

Safe Deposit Box Mega Syariah MegaSyariahSAFEDEPOSITBOXisthefacilityforsafekeeping valuables (safe deposit box), available in various measurements and at economical price.

Mega Syariah Card MegaSyariah CARD merupakan fasilitas kartu ATM serbaguna bagi nasabah rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai pada seluruh AMT berlogo ATM Bersama dan ATM Prima serta dapat digunakan sebagai kartu debit di berbagai merchant

Safe Deposit Box Mega Syariah MegaSyariahSAFEDEPOSITBOXadalahfasilitaspenyimpanan barang berharga (safe deposit box) dengan berbagai ukuran dan harga hemat.

Bank Garansi iB Penjaminan Pembayaran Usaha Produktif Sesuai Syariah Bank Garansi iB dari Bank Mega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan menggunakan konsep syariah kafalah yaitu akad penjaminan yang diberikan oleh Bank Mega Syariah kepada pihak penerima jaminan (nasabah) atas permintaan pihak terjamin.

PRK SYARIAH iBPembiayaan Modal Kerja Usaha Produktif dengan LineFacilitySesuaiSyariahPRKSyariahiBdariBankMega Syariah adalah fasilitas pembiayaan dengan line facility dimana penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu melalui penggunaan rekening koran/giro berdasarkan kebutuhan usaha nasabah yang telah disepakati menggunakan konsep syariah musyarakah dengan nisbah bagi hasil yang disepakati antara bank dan nasabah.

Bank Guarantee iBPayment Guarantee for Productive Business under Sharia Principles Bank Guarantee iB from Bank Mega Syariah is financing facility using sharia kafalah concept, i.e. contract of guarantee provided by Bank Mega Syariah to the party receiving the guarantee (customer) at the request of the guaranteed party.

PRK SYARIAH iBfinancing of Working Capital of Productive Business withLineFacilityunderShariaPrinciplesPRKSyariahiB from Bank Mega Syariah is financing with Line Facilitywherebywithdrawaloffundsmaybemadeat any time by using current account/giro according to customer’s business requirement as agreed, using sharia musyarakah concept with profit sharing nisbah already agreed between bank and customer.

3/ services

layanan


corporate social responsibilitytanggung jawab sosial perusahaan

As part of the implementation of Good Corporate Governance (GCG), Corporate Social Resposibility (CSR) becomes an integral part to the operational process of a company. The same goes to banking industry. Even though CSR concept in Indonesia is regarded as new, realizing the importance of CSR implementation, banking industry joins in the implementation of this concept.

Principally, the 2006 Prince of Wales International Business ForumdefinesthatCSRhassomepillars.Pillarone,buildinghuman capital. This pillar involves the company’s capacity to have internal support from reliable HR and external support from the community. Pillar two, strengthening economies,

which is related to the empowerment of the community economy. Pillar three, assessing social cohesion, whereby the company must keep in harmony with the community inthevicinity,inordernottocauseconflict.Pillarfour,encouraging good governance, that is the implementation of good corporate governance. Pillar five, protecting the environment. As a leading national sharia bank, Bank Mega Syariah knows very well the importance of CSR very well. During 2008, the Bank has conducted various activities for the implementation of corporate social responsibility. The Bank is fully aware that CSR implementation represents the company’s concern to contribute for the development and advancement of the Nation.

This commitment is not raised due to obligation, but due to something inherent and inseparable from Bank Mega Syariah. In 2008 Bank Mega Syariah has consistently implemented CSR program, such as providing scholarship to 120 performed students in Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta on 28 April 2008. Scholarship forms the regular activ-ity of Bank Mega Syariah in realization of corporate social responsibility of Bank Mega Syariah in education world in order to improve HR quality in the country.

In realization of the Bank’s concern to the condition of the community, on 17 July 2008 Bank Mega Syariah organized a fixed annual program by distribution of Zakat from the company’s operating results to people who are entitled for zakat. The company’s Zakat of Rp 3.9 billion was distributed

Sebagai salah satu bagian dari implementasi Good Corporate Governance (GCG), Corporate Social Resposibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari operasionalisasi sebuah perusahaan. Tak terkecuali industri perbankan. Meski di Indonesia konsepsi CSR masih tergolong baru, seiring kesadaran pentingnya pelaksanaan CSR, industri perbankan turut mengimplementasikan konsepsi ini.

Secara prinsip, Prince of Wales International Business Forum2006mendefinisikan,CSRmemilikibeberapapilar. Satu, building human capital. Pilar ini menyangkut

kemampuan perusahaan untuk memiliki dukungan dari internal berupa SDM yang handal dan eksternal yaitu masyarakat sekitar. Dua, strengthening economies menyangkut upaya pemberdayaan ekonomi komunitas. Tiga, assesing social cohession, perusahaan harus menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitar agar tidak menimbulkankonflik.Empat,encouraginggoodgovernance,yaitu pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Lima, protecting the environment. Sebagai bank syariah nasional terkemuka, Bank Mega Syariah sangat menyadari penting-nya CSR. Selama tahun 2008, Bank Mega Syariah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mengimplementasikan tang-gung jawab sosial perusahaan. Bank Mega Syariah menyadari sepenuhnya bahwa implementasi CSR merupakan bentuk kepedulian perusahaan untuk memberikan kontribusi atas perkembangan dan kemajuan bangsa.

Komitmen ini tumbuh bukan atas dasar kewajiban, melainkan suatu bagian yang melekat dan tak terpisahkan dari Bank Mega Syariah. Selama tahun 2008, Bank Mega Syariah secara konsisten melaksanakan program CSR, diantaranya memberikan beasiswa kepada 120 mahasiswa berprestasi di Universitas Pembangunan Veteran Nasional (UPN) Veteran Jakarta pada tanggal 28 April 2008. Pemberian beasiswa merupakan kegiatan rutin bank Mega Syariah sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial Bank Mega Syariah dalam dunia pendidikan guna meningkatkan kualitas SDM di tanah air.

through ten (10) zakat institutions, i.e. Badan Zakat Nasional (Bazarnas), Dompet Duafa Republika, Aksi Cepat Tanggap, Lembaga Amil Zakat (LaZis), Yayasan Pos Kepedulian Umat, Yayasan Rumah Zakat Indonesia, Yayasan Laznas Baitul Maal Wat tamwil, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Lazis Dewan Da’wah, Lazis Muhamaddiyah, YPI Al Azhar qq. LAZ Al Azhar.

In realization of the gratitude as well as responsibility of Bank Mega Syariah to eradicate poverty, Bank Mega Syariah distributed Qordul Hasan funds of Rp 155 million to the entitled people, among others the orphans. This activity constitutes the responsibility of Bank Mega Syariah to

eradicate poverty, which was conducted toward the celebrationofIdulFitri1429H.throughitsbranchesall over Indonesia.

Literally Qordul Hasan funds mean a loan of benevolence provided for the poor to encourage them with the business they have in order to enable them to live independently and stop being beggars. The distribution was practically conducted at no compensation, but with virtuous objective to assist the business of the poor. To express the gratitude and responsibility for the improvement of public standard of living, in 2008 Bank Mega Syariah distributed Qordul Hasan funds not as loan but as grant.

Another realization of Social Responsibility of Bank Mega Syariah is holding the regular program of blood donor. In cooperation with Red Cross of Bekasi Regency, the blood donor program in 2008 was followed by 229 employees of Bank Mega Syariah in Jakarta. This activity is regularly carried out, not only in Jakarta Head Office, but also in the branches of Bank Mega Syariah all over Indonesia.

Sebagai wujud kepedulian Bank Mega Syariah terhadap kondisi masyarakat sekitar, pada tanggal 17 Juli 2008, Bank Mega Syariah menyelenggarakan program tetap tahunan dengan menyalurkan Zakat hasil usaha perusahaan kepada masyarakat yang berhak menerima. Zakat perusahaan sebesar Rp. 3,9 milyar disalurkan melalui sepuluh lembaga zakat yaitu Badan Zakat Nasional ( Bazarnas ) Dompet Duafa Republika, Aksi Cepat Tanggap, Lembaga Amil Zakat ( LaZis), Yayasan Pos Kepedulian Umat, Yayasan Rumah Zakat Indonesia, Yayasan Laznas Baitul Maal Wat tamwil, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Lazis Dewan Da’wah, Lazis Muhamaddiyah, YPI Al Azhar qq. LAZ Al Azhar.

Sebagai wujud rasa syukur sekaligus tanggung jawab Bank Mega Syariah dalam mengentaskan kemiskinan, Selain itu, Bank Mega Syariah menyalurkan dana Qordul Hasan sebesar Rp. 155 juta kepada masyarakat yang berhak menerima, diantaranya yatim piatu. Kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab Bank Mega Syariah dalam mengentaskan kemiskinan, yang dilaksanakan menjelang perayaan IdulFitri1429Hmelaluicabang-cabangBankMegaSyariah di seluruh Indonesia.

Secara harfiah dana Qordul hasan merupakan pinjaman kebajikan yang diberikan kepada fakir miskin untuk mendorong usaha yang dijalankan agar mampu hidup mandiri, tidak menjadi pengemis. Penyaluran dilakukan hampir tanpa imbal hasil dengan tujuan murni untuk membantu usaha kaum fakir miskin. Sebagai wujud syukur dan tanggung jawab terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat, pada tahun 2008, Bank Mega Syariah membagikan dana Qordul Hasan tidak sebagai pinjaman melainkan sebagai hibah.

Bentuk Tanggung Jawab Sosial yang lain, diwujudkan Bank Mega Syariah dengan menggelar kegiatan rutin donor darah. Bekerjasama dengan PMI Kebupaten Bekasi, pelaksaaan program donor darah tahun 2008 diikuti oleh diikuiti 229 orang karyawan Bank Mega Syariah di Jakarta. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang tidak hanya dilakukan di Kantor Pusat Bank Mega Syariah di Jakarta tetapi juga di kantor cabang Bank Mega Syariah di seluruh Indonesia.



achievementpenghargaan

1. The Best Sharia Bank of 2007 version of majalah Investor. Bank Syariah Terbaik 2007 versi Majalah Investor.

2.TheMostEfficientNonForexBankof2007 version of Harian Bisnis Indonesia. Bank Non Devisa Terefisien 2007 versi Harian Bisnis Indonesia.

3. Described as “Excellence” for its performance in 2006 version of Majalah InfoBank 2007. Predikat “Sangat Bagus” untuk kinerja tahun 2006 versi Majalah Infobank 2007.

4. The Best Sharia Bank, Level 2, 2006 version Karim Business Consulting Bank Umum Syariah Terbaik Peringkat Ke-2 tahun 2006 versi Karim Business Consulting.

5. The Most Prudent Sharia Bank 2006 by Karim Business Consulting. The Most Prudent Sharia Bank 2006 versi Karim Business Consulting.

6 . The Most Growing Earning Asset Market Share of Sharia Bank 2006 version of Karim Business Consulting. The Most Growing Earning Asset Market Share Sharia Bank 2006 versi Karim Business Consulting.

7. TheMostGrowingThirdPartyFund Market Share Sharia Bank 2006, version of Karim Business Consulting. TheMostGrowingThirdPartyFund Market Share Sharia Bank 2006 versi Karim Business Consulting.

8. Described as “Excellent” for the performance in 2004 version of Majalah InfoBank in 2005. Predikat ” Sangat Bagus ” untuk kinerja tahun 2004 versi Majalah Infobank 2005.

HeadquartersMenara Bank MegaJl. Kapten Tendean Kav. 12-14AJakarta 12790Telp. (021) 79175500 (hunting)Fax. (021) 79193500

Jakarta Tendean Main Branch OfficeKantor Cabang Utama Jakarta TendeanMenara Bank MegaJl. Kapten Tendean Kav. 12-14AJakarta 12790Telp. (021) 79175500 (hunting)

Divisi MikroGedung Smesco Promotion Center (SPC)Lt. 14Jl. Gatot Subroto Kav 94Jakarta 12780Telp. (021) 79192006 Eks 126-131Fax. (021) 79193970 - 79193901

1. Kuningan Sub-BranchKantor Cabang Pembantu Jakarta KuninganGedung Wisma Tugu IIJl. H.R. Rasuna Said Kav. C-7, Jakarta 12940Telp. (021) 5208428 (hunting)Fax. (021) 52962638

2. Panglima Polim Sub-BranchKantor Cabang Pembantu Jakarta Panglima PolimRukan Grand Panglima Polim No.18Jl. Panglima Polim Raya, Jakarta 12160Telp. (021) 7395204 (hunting)Fax. (021) 7395250

3. Rawamangun Sub-BranchKantor Cabang Pembantu Jakarta RawamangunJl. Pemuda No. 9 RawamangunJakarta Timur 13220Telp. (021) 47881915 (hunting)Fax. (021) 4758175

4. Cideng Sub-BranchKantor Cabang Pembantu Jakarta CidengJl. Cideng Barat No. 91BJakarta Pusat 10150Telp. (021) 3523003Fax. (021) 3512448

5. Enggano Sub-BranchKantor Cabang Pembantu Jakarta EngganoJl. Raya EngganoRuko Enggano Megah, Blok B No. 9DJakarta Utara 10150Telp. (021) 43931279Fax. (021) 43931282

6. Kebon Jeruk Sub-BranchKantor Cabang Pembantu Jakarta Kebon JerukKompleks Ruko Manhattan No. 28D Jl. Raya Panjang, Kebon JerukJakarta Barat 11550Telp. (021) 53690718Fax. (021) 53690717

7. RS Sari Asih Ciledug Sub-BranchKantor Cabang Pembantu RS Sari Asih CiledugJl. HOS Cokroaminoto (Jl. Raya Cileduk No. 38), Cileduk, Tangerang 15151Telp. (021) 7312122Fax. (021) 7313972

8. Bogor BranchKantor Cabang BogorGedung Bank Mega Lt.8Jl. Ir. H. Juanda No. 38-40, Bogor 16122Telp. (0251) 356458Fax. (0251) 356948

9. Bandung BranchKantor Cabang BandungBandungSuperMalBlokGFA099AJl. Gatot Subroto No. 289, Bandung 40273Telp. (022) 91091699 (hunting)Fax. (022) 91091599

10. Treasury Office Amwa BandungKantor Kas Amwa BandungJl. Taman Citarum No. 3A, Bandung 40115Telp. (022) 4267680Fax. (022) 4267680

11. Semarang BranchKantor Cabang Semarang Kompleks Ruko Citraland B3 Simpang Lima, Jl. Gajah Mada. Semarang 50134Telp. (024) 8414545Fax. (024) 8416565

12. Surabaya BranchKantor Cabang SurabayaKompleks Pertokoan Semut Megah Kav. C 5-6 Jl. Waspada, Surabaya 60161Telp. (031) 3536703 (hunting)Fax. (031) 3540272

13. Surabaya-Darmo BranchKantor Cabang Pembantu Surabaya-Darmo Gedung Bank MegaJl. Raya Darmo No. 95A, Surabaya 60265Telp. (031) 5688589Fax. (031) 5688587

14. Kediri BranchKantor Cabang KediriJl. Pahlawan Kusuma Bangsa No.12Kediri, Jawa TimurTelp. (0354) 691777 Fax. (0354) 688477

15. Makassar BranchKantor Cabang MakassarRuko Makassar Metro Square No. A7Jl. Gunung Latimojong, Kota MakassarSulawesi Selatan 90145Telp. (0411) 317989 Fax. (0411) 324077

16. Rembang Sub BranchKantor Cabang PembantuJl. Kartini No 31, Rembang, Jawa TengahTelp. (0295) 699.8348Fax. (0295) 699.8349

17. Malang Branch Kantor CabangJl. Kertanegara No 5, Malang, Jawa Timur Telp. (0341) 320528 (hunting)Fax. (0341) 320529

18. UPN Veteran Jakarta Sub Branch.Kantor Cabang UPN Veteran JakartaJl.Fatmawati,PondokLabu,Jakarta12450Telp. (021) 7500578Fax. (021) 7500279

19. Grogol Sub - BranchKantor Cabang Pembantu GrogolJl. Muwardi Raya RT. 010 / RW. 02Jakarta BaratTelp. (021) 56980849Fax. (021) 56980849

20. Tomang Barat Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Tomang BaratJl. Tanjung Duren Raya Blok L-IV PHS 4Jakarta BaratTelp. (021) 5666031

21. Cipulir Sub - BranchKantor Cabang Pembantu CipulirJl. Ciledug Raya No.123 C, Jakarta SelatanTelp. (021) 72796681Fax. (021) 7269870

22. Jatinegara Sub - BranchKantor Cabang Pembantu JatinegaraJl. Jatinegara Barat 165-B, Jakarta TimurTelp. (021) 8515049Fax. (021) 8515128

23. Induk Kramat Jati Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Kramat JatiJl. Raya Bogor KM 21, Jakarta TimurTelp. (021) 87782272

24. Cibinong Sub - BranchKantor Cabang Pembantu CibinongJl. Raya Mayor Oking, Komplek Centra Ruko Cibinong Blok A No.19, Jakarta Telp. (021) 87918558

25. Koja Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KojaJl. H. Murtado Komplek Tugu Permai Blok B-4, Jakarta UtaraTelp. (021) 71321633

26. Juanda Sub - BranchKantor Cabang Pembantu JuandaJl. Raya Ir. H. Juanda RT11 / RW04Bekasi TimurTelp. (021) 826248

networkjaringan

Mega Mitra Syariah

27. Palembang BranchKantor Cabang PalembangJl. Raya Mayor Salim RT.10 / RW.02PalembangTelp. (0711) 352847

28. Kramat Jati Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Kramat JatiJl. Raya Kramat Jati No 14 RT 04 / RW 01Jakarta TimurTelp. (021) 80885084

29. Medan BranchKantor Cabang MedanJl. Raya Gatot Subroto Komplek Tomang Elok No. 99, MedanTelp. (061) 8444789Fax. (061) 8444804

30. Jambi BranchKantor Cabang JambiJl. Raya Sultan Thaha Syaifudin KomplekRuko WTC Batanghari Blok A 15, JambiTelp. (0741) 7837244Fax. (0741) 78377243

31. Lampung BranchKantor Cabang LampungJl. Raya R.A. Kartini No. 107, LampungTelp. (0741) 266623Fax. (0741) 2564472

32. Rungkut Sub - BranchKantor Cabang Pembantu SidoarjoJl. Raya Kalirungkut No. 27, SurabayaTelp. (031) 77295874

(031) 8795710 (kantor)

33. Larangan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu LaranganJl. Sunandar Priyo Sudarmo Blok A No. 5SidoarjoTelp. (031) 8951550Fax. (031) 8685160

34. Sepanjang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu SepanjangJl. Raya Stasiun Sepanjang, SidoarjoTelp. (031) 71533518

35. Lemahabang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu LemahabangJl. Raya Let. Jend Bambang Utoyo, PalembangTelp. (0711) 714516

(0711) 714293

36. KM 5 Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KM 5Jl. Kolonel H Burlian, PalembangTelp. (0711) 411213

37. Blauran Sub - BranchKantor Cabang Pembantu BlauranJl. Raya Kranggan No. 80A, SurabayaTelp. (031) 5460831

(031) 5474181

38. Plaju Sub - BranchKantor Cabang Pembantu PlajuJl. Raya D.I. Panjaitan No. 73, PalembangTelp. (0711) 540434

(0711) 540479 39. Pasar 16 Ilir Sub - Branch

Kantor Cabang Pembantu 16 IlirJl. Letnan d/h Lrg Ogan No. 6, PalembangTelp. (0711) 35744

(0711) 355740

40. Peterongan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu PeteronganRuko Metro Plaza Blok D/5 Jl. MT. Haryono No. 970, SemarangTelp. (024) 86454226

(024) 86454225

41. Gayamsari Sub - BranchKantor Cabang Pembantu GayamsariJl. Raya Brigjen Sudiarto, SemarangTelp. (024) 67235721

(024) 76745192

42. Johar Sub - BranchKantor Cabang Pembantu JoharJl. Pemuda RT.03 / RW. 05, SemarangTelp.(024) 385018

(024) 3559284

43. Karangayu Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KarangayuJl. Jend. Sudirman No. 187 - 189, SemarangTelp. (024) 7605690

(024) 7608549

44. Kranggan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KrangganJl. Raya Mangkubumi No. 71, YogyakartaTelp. (0274) 588014

(0274) 563928

45. Pasar 7 Ulu Sub - BranchKantor Cabang Pembantu 7 UluJl. H. M. Ryacudu No. 17, PalembangTelp. (0711) 519111

46. Kenten Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KentenJl. Siaran (Berada di Terminal Sako Kenten)PalembangTelp. (0711) 8218875

(0711) 821570

47. Deli Tua Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Deli TuaJl. Besar Deli Tua KM 11, MedanTelp. (061) 7030772

(061) 7030942

48. Lampung Metro Sub - BranchKantor Cabang Pembantu MetroJl. Raya Agus Salim No. 8H RT 17/ RW 06Bandar LampungTelp. (0725) 45545

(0725) 48876

49. Lampung Bambu Kuning Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bambu KuningJl. Raya RA Kartini No. 107 RT 021/ RW 01Bandar LampungTelp. (0721) 266758

(0721) 262575

50. Lampung Talang Padang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Talang PadangJl. Raya Raden Intan RT 01 / RW 01Bandar LampungTelp. (0729) 41219

(0729) 42165

51. Lampung Kalianda Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KaliandaJl. Raya Kesuma Bangsa No. 20 RT 06 / RW 02Bandar LampungTelp. (0727) 322978

(0727) 321254

52. Medan Sukaramai Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Medan SukaramaiJl. Raya A.R. Hakim No. 77, MedanTelp. (061) 7355219

(061) 7355218

53. Medan Pusat Pasar Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Medan Pusat PasarJl. Raya Sutomo No. 85, MedanTelp. (061) 4148721

(061) 4148920

54. Lampung Kalianda Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KaliandaJl. Raya Kesuma Bangsa No. 20 RT 06 / RW 02, Bandar LampungTelp. (0727) 322978

(0727) 321254

55. Air Molek Sub - BranchJl. Raya Jend. Sudirman RT/RW.05/04,Kel. Air Molek I, Kec. Pasir Penyu, Kab. Indragiri Hulu, PekanbaruTelp. (0769) 41332

(0769) 41472

56. Palembang Pelaju Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Palembang PelajuJl. Raya D.I Panjaitan No. 73, PalembangTelp. (0711) 540434

(0711) 540479

57. Labuan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu LabuanJL. Raya Jend. Sudirman No.248, Kampung Pangusupan, Kel. Labuan, Kec. Labuan, Kab. PandeglangTelp. (0253) 805673

58. Surabaya Rungkut Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Surabaya RungkutJl. Raya Kali Rungkut No. 27, SurabayaTelp. (031) 8795710

59. Jambi Jelutung Sub - BranchJl. Hayam Wuruk RT. 002 No.33, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, JambiTelp. (0741) 75509

(0741) 755015

60. Jambi Sarolangun Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jambi SarolangunJl. Lintas Sumatra RT 12SarolangunTelp. (0745) 91011

(0745) 9101261. Yogyakarta Kota Gede Sub - Branch

Kantor Cabang Pembantu Kota GedeJl. Raya Mondorakan No. 101YogyakartaTelp. (0274) 417604

(0274) 41760562. Yogyakarta Sleman Sub - Branch

Kantor Cabang Pembantu SlemanJl. Sersan Rusdio No 35 RT 02 / RW 01YogyakartaTelp. (0274) 865616

(0274) 866024

63. Yogyakarta Prawirotaman Sub - BranchKantor Cabang Pembantu PrawirotamanJl. Parang Tritis No 115 RT 33 / RW 09YogyakartaTelp. (0274) 376978

(0274) 412113

64. Yogyakarta Godean Sub - BranchKantor Cabang Pembantu GodeanJl. Raya Amirpatinama RT 03 / RW 01YogyakartaTelp. (0274) 797631

(0274) 6497899

65. Palembang Cinde Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Palembang CindeJl. KS Tubuan No 22B, PalembangTelp. (0711) 374622

(0711) 355767

66. Yogyakarta Condong Catur Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Condong CaturJl. Raya Nusa Indah, YogyakartaTelp. (0274) 888336

(0274) 888336

67. Yogyakarta Demangan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu DemanganJl. Raya Gejayan, YogyakartaTelp. (0274) 517143

(0274) 565839

68. Medan Petisah Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Medan PetisahJl. Rotan No. 23, MedanTelp. (061) 4522198

(061) 4539712

69. Sidoarjo Wadungsari Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Sidoarjo WadungsariJl. Raya Kundi No.2, Sidoarjo, SurabayaTelp. (031) 8686459

(031) 8685160

70. Tembung Sub - BranchKantor Cabang Pembantu TembungJl. Besar Tembung No. 44 Dusun IIDesa Bandar Klippa, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli SerdangTelp. (061) 7380729

(061) 7380164

71. Balaraja Sub - BranchKantor Cabang Pembantu BalarajaJalan Raya Serang KM. 24, Kel. Talagasari, Kec. Balaraja, Kab. TangerangTelp. (021) 5953952

(021) 5953965

72. Bogor Anyar Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bogor AnyarJl. Perintis Kemerdekaan No. 18, BogorTelp. (0251) 310755

73. Bekasi Kranji Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bekasi KranjiJl. Raya Pemuda No. 116 RT 006 / RW 004BekasiTelp. (021) 88958580

74. J akarta Klender Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jakarta KlenderJl. Wijaya Kusuma I No. 242-D RT 002/RW 007JakartaTelp. (021) 68774151

75. Jakarta Sunter Sub - BranchKantor Cabang Pembantu SunterJl. Agung Utara Raya Blok A 36DKav No. 57 Sunter Agung, JakartaTelp. (021) 6450736

(021) 64714464

76. Jakarta Senen Sub - BranchKantor Cabang Pembantu SenenJl. Raya Letnan Jenderal Soeprapto RT 002 / RW 001, JakartaTelp. (021) 4206352

77. Medan Simpang Limun Sub - BranchKantor Cabang PembantuMedan Simpang LimunJl. Raya Sisingamanga Raja No. 11A, MedanTelp. (061) 7850708

78. Medan Aksara Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Medan AksaraJl. Raya Prof. H.M. Yamin SH No. 644, MedanTelp. (061) 7353796

(061) 7354971

79. Depok Kemiri Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Depok KemiriJl. Arif Rachman Hakim No. 40, DepokTelp. (021) 77203181

80. Tangerang Ciledug Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Tangerang CiledugJl. Raya Perumahan Lestari Blok C2 No. 2Tangerang, BantenTelp. (021) 7304060

81. Solo Sragen Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Solo SragenJl. Jend A. Yani No.15A, SragenTelp. (0271) 892451

(0271) 891624

82. Solo Kartasura Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Solo KartasuraJl. Raya Wimbo Harsono No. 02 RT 02/RW 04SoloTelp. (0271) 784082

(0271) 784083

83. Semarang Ambarawa Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Semarang AmbarawaJl. Jend Sudirman B4/57, SemarangTelp. (0298) 596736

(0298) 596737

84. Binjai Sub - BranchKantor Cabang Pembantu BinjaiJl. Ahmad Yani No.193, Kel. Pekan Binjai, Kec. Binjai Kota, Kota BinjaiTelp. (061) 8827048

(061) 8823352

85. Banten Pandeglang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Solo SragenJl. Lapangan Sukarela No. 2APandeglang, BantenTelp. (0253) 202881

86. Purwokerto Wangon Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Purwokerto WangonJl. Raya Timur Ruko No. 8 Banyumas, PurwokertoTelp. (0281) 513240

(0281) 513258

87. Purwokerto Sokaraja Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Purwokerto SokarajaJl. Pegadaian Ruko No. 16Banyumas, PurwokertoTelp. (0281) 694840

88. Purwokerto Purbalingga Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Purwokerto PurbalinggaJL. Letkol. Sugiri No.100, Bobotsari, Purbalingga, Jawa-TengahTelp. (0281) 891105

(0281) 893256

89. Jakarta Pondok Labu Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Pondok LabuJl.RayaFatmawatiNo.24C,JakartaSelatanTelp. (021)75906080

90. Solo Wonogiri Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Solo WonogiriJl. Jend A. Yani RT 01 / RW 02Wonogiri, Jawa TengahTelp. (0273) 323 770

(0273) 325495

91. Semarang Ungaran Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Solo WonogiriJl. Gatot Subroto No. 77Semarang, Jawa TengahTelp. (024) 76913133

(024) 76911110

92. Kampung Lalang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Kampung LalangJl. Raya Gatot Subroto No.19, Kel. Cinta Damai, Kec. Medan Helvetia, Kotamadya MedanTelp. (024) 76913133

(024) 76911110

93. Padang Aur Kuning Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Padang Aur KuningJl. Parak Kubang 1, Bukittinggi,Sumatera BaratTelp. (061) 8464323

(061) 8464317

94. Sungai Bahar Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Sungai BaharJl. Jalur 3A RT.05 SBH.I, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten MuaraTelp. (0743) 23387

(0743) 23441

95. Padang Payakumbuh Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Padang PayakumbuhJl. Ahmad Yani No. 83Padang, Sumatera BaratTelp. (0752) 92857

(0752) 93043

96. Padang Siteba Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Padang Atas BukittinggiJl. Raya Siteba NanggaloPadang, Sumatera BaratTelp. (0751) 7058336

(0751) 7051430

97. Purwokerto Karang Lewas Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Purwokerto Karang LewasJl. Laksda Yos Sudarso No. 133Banyumas, Jawa TengahTelp. (0281) 6840204

(0281) 6840205

98. Purwokerto Kroya Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Purwokerto KroyaJl. Ahmad Yani Ruko Utama No.2Cilacap, Jawa TengahTelp. (0282) 492960

(0282) 492961

99. Purwokerto Majenang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Purwokerto MajenangJl. Matahari No. 4, Cilacap, Jawa TengahTelp. (0280) 621369

(0280) 621780 100. Purwokerto Sidodadi Sub - Branch

Kantor Cabang PembantuPurwokerto SidodadiJl. Katamso No. 31, Cilacap, Jawa TengahTelp. (0282) 538400

101. Purwokerto Bobotsari Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Purwokerto BobotsariJl. Letkol Sugiri No. 100Purbalingga, Jawa TengahTelp. (0281) 759494

(0281) 759495

102. Jakarta Pulo Gadung Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Pulo GadungJl. Balap Sepeda No.1 RT 003 / RW 012Jakarta TimurTelp. (021) 4759358Fax. (021) 4759358

103. Jambi Bangko Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jambi BangkoJl. Lintas Sumatera Km. 4 RT 10 / RW 04JambiTelp. (0746) 323385

(0746) 323386

104. Palembang Soak Bato Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Soak BatoJl. Merdeka Pasar Soak Bato RT 02 / RW 02PalembangTelp. (0711) 356954

(0711) 356964

105. Surabaya Turi Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Surabaya TuriJl. Dupak No. 82, Surabaya Telp. (031) 3577071

106. Semarang Kaliwungu Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Surabaya KaliwunguRuko kaliwungu Permai Blok A Jl. Kyai Asy’ari, Jawa TengahTelp. (0294) 385018

(0294) 385410

107. Semarang Salatiga Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Surabaya SalatigaJl.JenderalSudirmanBlokFNo.5Jawa TengahTelp. (0298) 328848

(0298) 328992

108. Yogyakarta Wonosari Sub - BranchKantor Cabang Pembantu WonosariJl. Brigjen Katamso No. 13, YogyakartaTelp. (0274) 392517

(0274) 392514

109. Yogyakarta Beringharjo Sub - BranchKantor Cabang Pembantu BeringharjoJl. Suryotomo No. 573 RT 31 / RW 09 YogyakartaTelp. (0274) 566257

110. Yogyakarta Wates Sub - BranchKantor Cabang Pembantu WatesJl. Diponegoro No. 46, YogyakartaTelp. (0274)773567

111. Solo Simo Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Solo SimoJl. Raya Singoprono RT 21 / RW 01 Solo, Jawa TengahTelp. (0276) 3294894

112. Solo Karanggede Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KaranggedeJl. Raya Prawiro Digdoyo RT 07 / RW 01 Solo, Jawa TengahTelp. (0298) 610650

(0298) 610651

113. Solo Jungke Sub - BranchKantor Cabang Pembantu JungkeJl. Lawu No. 28Solo, Jawa TengahTelp. (0271) 495275

114. Solo Delanggu Sub - BranchKantor Cabang Pembantu DelangguJl. Raya Solo Jogja RT 07 / RW 01 Solo, Jawa TengahTelp. (0272) 551731

(0272) 554743

115. Solo Legi Sub - BranchKantor Cabang Pembantu LegiJl. Kusumoyudan RT 03 / RW 04 Solo, Jawa TengahTelp. (0271) 665467

(0271)667467

116. Solo Pedan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu PedanJl. Pemuda No. 77 RT 04 / RW 02Solo, Jawa TengahTelp. (0272) 897065

(0272) 897019

117. Solo Sukoharjo Sub - BranchKantor Cabang Pembantu SukoharjoJl. Jend. Soedirman No. 85 RT 02 / RW 03 Solo, Jawa TengahTelp. (0271)591490

118. Solo Sunggingan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu SungginganJl. Kates No. 149 RT 03 / RW 06Solo, Jawa TengahTelp. (0276) 325178

(0276) 321321

119. Solo Gemolong Sub - BranchKantor Cabang Pembantu GemolongJl. Raya Sukowati RT 01 / RW 01 Solo, Jawa TengahTelp. (0271) 6811690

120. Solo Jatisrono Sub - BranchKantor Cabang Pembantu JatisronoJl. Raya Ledoksari RT 01 / RW 01 Solo, Jawa TengahTelp. (0273) 411558

(0273) 411467 121. Solo Klaten Kota Sub - Branch

Kantor Cabang Pembantu Klaten KotaJl. HOS Cokroaminoto No. 67 RT 02 /RW 04Solo, Jawa TengahTelp. (0272) 325820

(0272) 324508

122. Yogyakarta Umbul Sub - BranchKantor Cabang Pembantu UmbulJl. Kaliurang KM. 15 Kios No. 8Sleman, YogyakartaTelp. (0274) 898420

(0274) 898507

123. Lampung Banjar Agung Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Banjar AgungJl. Raya Lintas Timur RT 01 / RW 01 Bandar LampungTelp. (0726) 750140

(0726) 750432

124. Lampung Sribhawono Sub - BranchKantor Cabang Pembantu SribhawonoJl. Raya Sribhawono RT 07 / RW 03Bandar LampungTelp. (0725) 660122

(0725) 660743

125. Lampung Kotabumi Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KotabumiJl. Raya Jend Sudirman RT 07 / RW 06 Bandar LampungTelp. (0724) 22461

(0724) 22641

126. Lampung Natar Sub - BranchKantor Cabang Pembantu NatarJl. Raya Natar No. 78D RT 02 / RW 01 Bandar LampungTelp. (0721) 91752

(0721) 92714

127. Padang Bandar Buat Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandar BuatJl. Sei Balang No. 13 Padang, Sumatera BaratTelp. (0751) 73853

(0751) 775892

128. Bandung Astana Anyar Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung Astana AnyarJl. Panjunan No. 10, BandungTelp. (022) 5226629(022) 5203732

129. Bandung Caringin Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung CaringinJl. Soekarno Hatta, Ruko Blok AKav. A1 No. 34, BandungTelp. (022) 5406511

(022) 5402699

130. Bandung Cimahi Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung CimahiJl. Raya Cimahi No. 9D RT 01 / RW 04 BandungTelp. (022) 6649883

(022) 6649884

131. Bandung Ciroyom Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung CiroyomJl. Nurtanio No. 108B, BandungTelp. (022) 6019616

(022) 6042795

132. Bandung Kopo Sayati Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung Kopo SayatiJl. Kopo Bihbul No. 21 RT 02 / RW 01BandungTelp. (022) 5420264

(022) 5415980

133. Bandung Kosambi Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung KosambiJl. Ahmad Yani No. 221BandungTelp. (022) 7237080

(022) 7237090

134. Bandung Cijerah Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung CijerahJl. Cijerah No. 26 RT 07 / RW 02, BandungTelp. (022) 6028020

(022) 6038796

135. Bandung Sederhana Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung SederhanaJl. Jurang No. 101,BandungTelp. (022) 2031073

(022) 2031529

136. Bandung Suci Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung SuciJl. Ahmad Yani No. 822BandungTelp. (022) 7275569

(022) 7215728

137. Cibubur Sub - BranchKantor Cabang Pembantu CibuburJl. Lapangan Tembak No.11 B RT.05, RW.01, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Kotamadya Jakarta TimurTelp. (021) 8669861

(021) 87709676

138. Bandung Ujung Berung Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung Ujung BerungJl. Raya Ujung Berung RT 03 / RW 02 BandungTelp. (022) 7814386

(022) 7814200

139. Bandung Ciawitali Garut Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bandung Ciawitali GarutJl. Guntur Ruko IBC Blok A-10Garut, BandungTelp. (0262) 540694

(0262) 237042

140. Surabaya Wonokromo Sub - BranchKantor Cabang Pembantu WonokromoJl. Jagir Wonokromo Komp. Pertokoan Mangga Dua Blok B-5/8, SurabayaTelp. (031) 8471778

141. Surabaya Lamongan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu LamonganJl. Sunan Drajat Ruko Demangan Regency Kav. 4, SurabayaTelp. (0322) 317498

(0322) 317207

142. Surabaya Mojokerto Sub - BranchKantor Cabang Pembantu MojokertoJl. Gajah Mada No. 81B, SurabayaTelp. (0321) 387346

(0321) 3387343

143. Surabaya Babat Lamongan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Babat LamonganJl. Bojonegoro No. 51A, SurabayaTelp. (0322) 459575

144. Surabaya Gedangan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu GedanganJl. A. Yani No. 97C, SurabayaTelp. (031) 8918195

(031) 8918194

145. Surabaya Bojonegoro Kota Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Bojonegoro KotaJl. KH. Hasyim Ashari No. 11, SurabayaTelp. (0353) 893384

(0353) 893374

146. Surabaya Kapas Krampung Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Kapas KrampungJl. Krapas Krampung No. 6A, SurabayaTelp. (031) 5025673

(031) 5013065

147. Medan Marelan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Medan MarelanJl.MarelanRayaNo.110F,MedanTelp. (061) 6854203

(061) 6859176

148. Tangerang Ciputat Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Tangerang CiputatJl. Dewi Sartika No. 6, TangerangTelp. (021) 74710036

(021) 74710037

149. Karangayu - Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Jend. Sudirman No.187 - 189, Ruko Siliwangi plaza, Kel. Karangayu,Kec. Semarang Barat, SemarangTelp. (024) 7605690

(024) 7608549

150. Medan Deli - Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya KL. Yos Sudarso No.387-A Kel. Tanjung Mulia, Kec. Medan Deli, MedanTelp. (061) 6611161

(061) 6630610

151. Cilegon - Sub BranchKantor Cabang Pembantu JL. Pasar Baru No.101, Kecamatan Jombang, Kotamadya CilegonTelp. (0254) 388515

(0254) 388525

152. Rangkas Bitung - Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Pahlawan, Kel. Muara Ciujung Timur, Kec. Rangkas Bitung, Kab. LebakTelp. (0252) 209797

(0252) 209798

153. Lubuk Buaya - Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Adinegoro No.42 RT/RW.001/002, Kel. Lubuk Buaya, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera-BaratTelp. (0751) 484776

(0751) 484899

154. Atas Bukittinggi - Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Soekarno-Hatta No.46, Kel. Aur Tajungkang Tengah Sawah, Kota Bukittinggi, Sumatera-BaratTelp. (0752) 627187

(0752) 627333

155. Payakumbuh- Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Ahmad Yani No.83, Kel. Nunang, Kec. Payakumbuh Barat, Kotamadya Payakumbuh.Telp. (0752) 92857

(0752) 93043

156. Ajibarang - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Pancasan No.19B, Kec. Ajibarang, Kab. Banyumas, Jawa-tengahTelp. (0281) 571699

157. Agung Depok - Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Proklamasi 4C Depok II, Kotamadya DepokTelp. (021) 77832355

(021) 77825779

158. Melawai- Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl.RayaFatmawatiNo.15,Kel.GandariaUtara, Kec. Kebayoran Baru, Jakarta SelatanTelp. (021) 7393567

(021) 7396067

159. Kebon Jati - Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya KH. Mas Mansyur No.39B RT/RW.011/05, Kel. Kebon Jati, Kec. Tanah Abang, Jakarta PusatTelp. (021) 3152576

160. Kawi-Kawi - Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Percetakan Negara II No.14 RT/RW. 011/06, Kel. Johar Baru, Kec. Johar Baru, Jakarta PusatTelp. (021) 4243744

161. Lenteng Agung - Sub BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Jagakarsa No.12 RT/RW. 005/06, Lenteng Agung, Jakarta SelatanTelp. (021) 7272215

(021) 7272215

162. Solok Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Letnan Jamhur Ruko Aro Permai Pasar Solok, Kel. Koto Panjang, Kec. Tanjung Harapan, Kota Solok, PadangTelp. (0755) 20162

(0755) 20297

163. Bukit Kemuning Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Batu, RT/RW. 004/05, LK.IV, Kel. Bukit Kemuning, Kec. Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung UtaraTelp. (0724) 91320

(0724) 91319

164. Bandar Jaya Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Proklamator No.7, RT/RW. 07/02, Kel. Bandar Jaya, Kec. Terbanggi Besar, Lampung TengahTelp. (0725) 528011

(0725) 528010

165. Pangkalan Balai Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Merdeka No.3 RT/RW. 015/06, Kel. Pangkalan Balai, Kec. Banyuasin III, Kab. BanyuasinTelp. (0711) 891190

(0711) 891566

166. Jombang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Ruko Citra Niaga Blok B No.7, Jl. Ahmad Yani-Jombang, Jawa TimurTelp. (031) 865621

167. Mojosari Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Mojokerto - Mojosari (Sekarang Jl. Gajah Mada No.5E), Kec. Mojosari, Kab.Mojokerto, Jawa TimurTelp. (0321) 594578

(0321) 594 576

168. Besar Gresik Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Usman Sadar No.147, Kel. Sukorame, Kec./Kab. Gresik, Jawa TimurTelp. (031) 3979789

(031) 3979785

169. Krian Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Ruko Pasar Krian Blok C - 24, Jl. Setiabudi No.23, Kel/Kec. Krian, Kab. Sidoarjo, Jawa TimurTelp. (031) 8973557

(031) 8982011

170. Sidareja Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Jend. Sudirman No.148 RT 003 RW 004, Desa Sidareja, Kec. Sidareja, Kab. Cilacap, Jawa-TengahTelp. (0280) 523802

(0280) 523977

171. Banjarnegara Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Letnan Kardjono No.10C, Kel. Krandegan, Kec. Banjarnegara, Kotamadya/Kab. Banjarnegara, Jawa-TengahTelp. (0286) 592249

(0286) 591431

172. Dahlia Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Hasanuddin No.115, Kel. Sungai Jawi Dalam, Kec. Pontianak Barat

173. Sungai Lilin Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Palembang Jambi No.184 RT.14, RW.04, Kel. Sungai Lilin, Kec. Sungai Lilin, Kab. Musi BanyuasinTelp. (0714) 331321

(0714) 331360

174. Tebet Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl.TebetBaratIXNo.35BlokHHRT/RW.004/05, Kel. Tebet Barat, Kec. Tebet, Jakarta Selatan Telp. (021) 83706623

(021) 83706638

175. Batu Sangkar Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Soekarno No.02, Jorong Sigarunggung, Nagari Baringin, Kec. Lima Kaum, KabuTelp. (0752) 574595

(0752) 574375

176. Prabumulih Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Jend. Sudirman No.104 RT.001 RW.04, Kel. Mangga Besar, Kec. Prabumulih Utara, PrabumulihTelp. (0713) 325547

(0713) 320962

177. Cakung Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Bekasi Km.3 RT.011 RW.04, Kel. Cakung Barat, Kec. Cakung, Jakarta TimurTelp. (021) 96027003

178. KM 12 Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Badaruddin 2 (Jl. Raya Palembang-Betung No.9G KM.12), Kel. Alang-Alang Lebar, Kec. Sukarami, Kotamadya Palembang, Sumatera-SelatanTelp. (0711) 430353

179. Bogor Baru Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Surya Kencana No.151/155, Kel. Babakan Pasar, Kec. Kota Bogor Tengah, Kotamadya BogorJawa-BaratTelp. (0251) 8355625

180. Bogor Citeureup Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Mayor Oking, Komp Ruko Citeureup Indah No.9, Kel. Puspanegara, Kec. Citeureup, Kotamadya Bogor, Jawa-BaratTelp. (021) 87909455

181. Muara Bungo Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jalan Lintas Sumatera Komplek Ruko Wiltop Blok A 15, Kel. Bungo Barat, Kec. Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Propinsi Jambi.Telp. (0747) 321452

182. Cisalak Depok Sub - Branch Jl. Raya Bogor KM 31 No.60, Kelurahan Cisalak (alamat dahulu Kelurahan Curug), Kecamatan Cimanggis, Kotamadya/Kabupaten DepokTelp. (021) 87714304

183. Cipondoh Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Hasyim Ashari No. 90H, RT 02 RW 03, Kelurahan Poris Pelawat Utara, Kecamatan Cipondoh, Kodya Tangerang, Provinsi BantenTelp. (021) 55743828

(021) 55743747

184. Modern BSD Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl.RayaLetnanSoetopoSektorXIVBSDRuko Barcelona Blok E9 No. 42, Kel. Rawabuntu, Kec. Serpong, Kotamadya / Kabupaten TangerangTelp. (021) 53154385

(021) 53154382

185. Sukarasa Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Ahmad Yani No.7 RT.007 RW.07, Kel. Sukarasa, Kec. Tangerang, Kotamadya TangerangTelp. (021) 5514989

(021) 5511597

186. Curug Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya PLP, RT/RW 02/04, Ruko Sentul No.16E, Kel. Curug Kulon, Kec. Curug, Kabupaten/Kotamadya TangerangTelp. (021) 59492271

(021) 59493242

187. Cileungsi Sub - BranchKantor Cabang Pembantu CileungsiJl. Raya Narogong KM 22, 5, Kel. Cileungsi, Kec. Cileungsi, Kotamadya BogorTelp. (021) 82483293

188. Malabar Sub - BranchKantor Cabang Pembantu MalabarJalan Cemara Raya No.39 B, RT.01, RW.20, Kelurahan Cibodas Sari, Kecamatan Cibodas, Kotamadya TangerangTelp. (021) 55650634

(021) 55656204

189. Loa Janan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Cipto Mangunkusumo RT.25, Kel. Loa Janan Ilir, Kec. Samarinda Seberang, Kota SamarindaTelp. (0541) 266830

(0541) 265630

190. Tangga Arung Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Maduningrat No.10, Kel. Melayu, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai KertanegaraTelp. (0541) 665405

(0541) 665757

191. Pagi Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Baru Komp. Citra Niaga Blok B No.3, Kel. Pelabuhan, Kec. Samarinda Ilir, Kota SamarindaTelp. (0541) 734206

192. Kemuning Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Prof. DR. Muhammad Yamin No.27, Kel. Sungai Bangko, Kec. Pontianak Barat, PontianakTelp. (0561) 6588231

(0561) 6588232

193. Flamboyan Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Imam Bonjol No.20 B, Kel. Benua Melayu Darat, Kec. Pontianak Selatan, PontianakTelp. (0561) 765490

(0561) 762944

194. Kurau Sub - BranchKantor Cabang Pembantu KurauJl. Bawal, Kel. Condong, Kec. Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan BaratTelp. (0562) 632344

195. Petojo Sub - BranchKantor Cabang Pembantu PetojoJl. Alaydrus No.70 B, Kel. Petojo Utara, Kec. Gambir, Jakarta PusatTelp. (021) 6337231

(021) 6347268

196. Arengka Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Soekarno Hatta No.48, RT/RW.06/02, Kel. Sidomulyo Timur, Kec. Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Propinsi RiauTelp. (0761) 65685

(0761) 65758

197. Pare-Pare Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Lasinrang No.262, Kel. Lakessi, Kec. Soreang, Kota Pare pareTelp. (0421) 28578

(0421) 28579

198. Sengkang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Bau Mahmud No.7, Kel. Teddaopu, Kec. Tempe, Kota Sengkang, Kab. WajoTelp. (0485) 323479

(0485) 323658

199. Daya Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl.KapasaRayaRukoRF5BlokBNo.24,Kel.Daya, Kec. Biringkanaya, Kota Makasar.Telp. (0411) 514102

(0411) 514620

200. Sungguminasa Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. KH. Wahid Hasyim No.202, Kel. Sungguminasa, Kec. Somba Opu, Kota MakassarTelp. (0411) 860987

(0411) 860949

201. Mall Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. DR. Wahidin Sudirohusodo No.161 B-9, Kel. Pattuang, Kec. Wajo, Kota MakassarTelp. (0411) 335416

(0411) 335418

202. Mayang Sari Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Halim Perdana Kusuma No.13 A, RT/RW.05/07, Kel. Sungai Asam, Kec. Pasar Jambi, Kota JambiTelp. (0741) 21731

203. Kramat Tinggi Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Gajah Mada RT.01 RW.01, Kel. Muara Bulian, Kec. Muara Bulian, Kab. Batang Hari, JambiTelp. (0743) 22447

(0743) 22596

204. Sipin Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.3C RT.021, Kel. Selamat, Kec. Telanaipura, Kota JambiTelp. (0741) 671023

(0741) 63153

205. Kuamang Kuning Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Batanghari No.265 RT/RW.03/01, Desa Purwasari, Kec. Pelepat Ilir, Kab. Bungo, Propinsi JambiTelp. (0747) 7326004

(0747) 7326005

206. Dumai Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Wan Dahlan Ibrahim No.41 (d/h. Jl. Merdeka) RT.04, Kel. Sukajadi, Kec. Dumai Timur, Kota Dumai, Propinsi RiauTelp. (0765) 438853

(0765) 438854

207. Kodim Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Cempaka No.44 RT/RW.01/01, Kel. Padang Bulan, Kec. Senapelan, Kotamadya PekanbaruTelp. (0761) 43388

(0761) 43399

208. Pangkalan Kerinci Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Maharaja Indra (Jl. Lintas Timur KM.72 No.14), Kel. Pangkalan Kerinci, Kab. PelalawanTelp. (0761) 493510

(0761) 495311

209. Bangkinang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Jend. Soedirman, RT.02 RW.13, Kel. Langgini, Kec. Bangkinang, Kab. KamparTelp. (0762) 323729

(0762) 323728

210. Indralaya Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Palembang - Indralaya RT. 5 LK.II, Kel. Indralaya Mulya, Kec. Indralaya, Kab. Ogan Ilir, Sumatera SelatanTelp. (0711) 581403

(0711) 581402

211. Betung Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Palembang-Betung KM.67 RT/RW.012/003, Kel/Kec. Betung, Kab. Banyuasin, Sumatera SelatanTelp. (0711) 893252

212. Sintang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Kol. Sugiono No.58 RT/RW.01/01, Kel. Kapuas Kanan Hulu. Kec. Sintang, Kab. Sintang, Kalimantan-BaratTelp. (0565) 24638

(0565) 24716

213. Minggu Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya Pasar Minggu Gg. Gaya RT/RW.007/001, Kel/Kec. Pasar Minggu, Jakarta-SelatanTelp. (021) 78842423

214. Rimbo Bujang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Pahlawan RT/RW.02/010, Kel. Wirotho Agung, Kec. Rimbo Bujang, Kab. Tebo, JambiTelp. (0747) 7431772

215. Way Halim Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Kimaja Blok. AA No.5, RT/RW.002/001, Kel. Way Halim, Kec. Sukarame, Bandar LampungTelp. (0721) 786164

216. Pringsewu Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. KH. Gholib No.19 RT/RW.001/001, Kel. Pringsewu Barat, Kec. Pringsewu, Kab. Tanggamus, Bandar LampungTelp. (0729) 22386

(0729) 21157

217. Bantul Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Jendral Sudirman Ruko No A-8, Bantul Plaza, Bantul, YogyakartaTelp. (0274) 6461039

(0274) 6461040

218. Singkut Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Lintas Sumatera, Kel. Bukit Tigo, Kec. Pelawan Singkut, Kab. Sarolangun, JambiTelp. (0745) 91350

219. Kendal Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jl. Raya 227 RT.012 RW.005 Kel. Pegulon, Kec. Kendal, Kab. KendalTelp. (0294) 3686673

220. Cikupa Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Jalan Raya Serang KM 15 Pusat Pertokoan Cikupa Niaga Mas Blok B No.16 Cikupa, Kel. Talagasari, Kec. Cikupa, Kab. TangerangTelp. (021) 5962987

(021) 5962941

221. Majalaya Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Ruko Permata Blok C No.2, Jalan Tengah Kec. Majalaya, Kab. BandungTelp. (022) 5953545

(022) 5953544

222. Jababeka Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Ruko Jababeka 1 Shop House Blok B 1415 Cikarang 17550Telp. (021) 8934646Fax. (021) 8934346

223. Gallery BMS Cikarang Sub - BranchKantor Cabang Pembantu Ruko Menteng, Blok A No. 6, Jl. MH Thamrin Lippo Cikarang, Cikarang 175450Telp. (021) 89907877Fax. (021) 89907879

224. Gallery BMS Pondok Gede Sub - Branch

Kantor Cabang Pembantu Plaza Pondok Gede Ruko Blok C No. 21-22, Jl. Pondok Gede Raya Bekasi 17411, JakartaTelp. (021) 84938487Fax. (021) 84938488

225. Gallery BMS Pulo Gadung Sub - Branch Kantor Cabang PembantuGedung Astra Argo Lestari, Jl. Pulo Ayang Raya Blok OR-I Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta 13930Telp. (021) 4616591Fax. (021) 4616592

226. Gallery BMS Hasanudin Sub - Branch Kantor Cabang PembantuGedung Dani Prisma Jl. Sultan Hasanudin 47-48 Jakarta SelatanTelp. (021) 2702772Fax. (021) 2702773

227.Galery BMS BekasiRuko Bekasi Mas Blok A3Jl. Ahmad Yani, BekasiTelp. (021) 8851125Fax. (021) 8551523

228. Gallery BMS KEMANGWisma Bakrie CSU Lt. 1, Jl. Kemang Raya No. 4Telp. (021) 7199.516 Fax. (021) 7199.613

229. Gallery BMS BENHILJl. Bendungan Hilir Raya No. 88Telp. (021) 5785.1698 Fax. (021) 5785.1699

230. Gallery BMS TANJUNG DURENJl. Tanjung Duren Raya No. 98Telp. (021) 5698.0331Fax. (021) 5698.0332

231. Gallery BMS FATMAWATIJl.RS.FatmawatiNo.80E-FTlp. (021) 32403790Fax. (021) 32403790

Gallery Mega Syariah

financial statementlaporan keuangan PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Independent Auditor’s Reportand The Financial Statements forThe Years Ended December 31,2008 and 2007.

Laporan Auditor Independendan Laporan Keuangan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2008 dan 2007.

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2007)

(MATA UANG INDONESIA)

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA LAPORAN KEUANGAN

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008

(DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2007)

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen

Neraca ............................................................................................................................................. 1 - 2

Laporan Laba Rugi ......................................................................................................................... 3

Laporan Perubahan Ekuitas ............................................................................................................ 4

Laporan Arus Kas ........................................................................................................................... 5 – 6

Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil .......................................................................... 7

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat ............................................................................... 8

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan ................................................................ 9

Catatan atas Laporan Keuangan ...................................................................................................... 10 - 54

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan No. K&N – 0162/09

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Syariah Mega Indonesia

Kami telah mengaudit neraca PT Bank Syariah Mega Indonesia (Bank) tanggal 31 Desember 2008, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan PT Bank Syariah Mega Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya tertanggal 5 Maret 2008 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Syariah Mega Indonesia tanggal 31 Desember 2008, hasil usaha, perubahan ekuitas, arus kas, rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, sumber penggunaan dana zakat dan qardhul hasan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

KOSASIH & NURDIYAMAN

Drs. Nunu Nurdiyaman NIAP 98.1.0062

10 Maret 2009

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA NERACA

31 Desember 2008 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2007)

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali data saham)

Catatan 2008 2007

ASET

KAS 2 46.399.277 11.451.966

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA 2, 3 282.272.873 636.474.365

GIRO PADA BANK LAIN 2, 4, 19, 30 12.889.242 1.185.992 Penyisihan kerugian (160.000) (12.000)Bersih 12.729.242 1.173.992

EFEK-EFEK 2, 5 532.000.000 12.000.000 Penyisihan kerugian (820.000) (120.000)Bersih 531.180.000 11.880.000

PIUTANG MURABAHAH setelah dikurangi pendapatan marjin ditangguhkansebesar Rp 666.174.834 pada tahun 2008(Rp 314.700.240 pada tahun 2007) 2, 6, 30 1.957.788.087 1.744.128.667

Penyisihan kerugian (30.673.534) (27.328.221)Bersih 1.927.114.553 1.716.800.446

PINJAMAN QARDH 2, 9 663.558 200.000 Penyisihan kerugian (6.636) (2.000)Bersih 656.922 198.000

PEMBIAYAAN MUDHARABAH 2, 7 27.842.263 72.687.544 Penyisihan kerugian (1.231.739) (2.315.593)Bersih 26.610.524 70.371.951

PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 2, 8 108.148.495 25.871.973 Penyisihan kerugian (1.667.339) (314.720)Bersih 106.481.156 25.557.253

ASET IJARAH 2 72.964 -

Akumulasi penyusutan (33.730) ,,

Bersih 39.234 -

AKTIVA PAJAK TANGGUHAN 2, 18 1.330.022 494.544 ASET TETAP 2, 10Biaya perolehan 68.888.424 58.227.846 Akumulasi penyusutan (22.682.374) (14.270.379)Nilai buku 46.206.050 43.957.467

ASET LAIN-LAIN 2, 11, 18 115.184.066 43.445.349

JUMLAH ASET 3.096.203.919 2.561.805.333


2

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIANERACA (lanjutan)

31 Desember 2008 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2007)

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali data saham)

Catatan 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

SIMPANAN 2

Giro Wadiah 12, 30 130.354.679 111.767.476 Tabungan Wadiah 13, 30 531.276.341 420.813.724

JUMLAH SIMPANAN 661.631.020 532.581.200

SIMPANAN BANK LAIN 2, 14 1.639 6.862

KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN 2, 15 90.000.000 121.500.000

KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA 2, 16 59.916.750 -

BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN 2, 17 8.546.498 4.308.780

HUTANG PAJAK 2, 18 5.265.948 6.248.862

KEWAJIBAN LAIN 2, 19, 28 27.086.790 17.671.644

JUMLAH KEWAJIBAN 852.448.645 682.317.348

DANA SYIRKAH TEMPORERSyirkah Temporer dari bukan Bank

Deposito Mudharabah 2, 20, 30 1.978.569.954 1.635.948.514 Tabungan Mudharabah 2, 20, 30 6.250.516 924.656

JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 1.984.820.470 1.636.873.170

EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham

Modal dasar - 400.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 150.059.655 saham 21 150.059.655 150.059.655

Saldo laba 108.875.149 92.555.160 Jumlah Ekuitas 258.934.804 242.614.815

JUMLAH KEWAJIBAN,DANA SYIRKAH DAN EKUITAS 3.096.203.919 2.561.805.333


3

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA LAPORAN LABA RUGI

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2007)

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

PENDAPATAN USAHA 2, 22Pendapatan marjin murabahah 266.707.152 359.323.612 Pendapatan bagi hasil

mudharabah dan musyarakah 20.747.669 21.108.557 Pendapatan bersih ijarah 90.583 41.900 Pendapatan usaha lainnya 43.712.806 4.276.922

JUMLAH PENDAPATAN USAHA 331.258.210 384.750.991

HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASILDANA SYIRKAH TEMPORER 2, 23 116.737.466 155.141.731

PENDAPATAN UNTUK BANKDARI KEGIATAN SYARIAH 214.520.744 229.609.260

PENDAPATAN USAHA LAINNYA 2, 24Provisi dan Komisi 21.590 319.672 Lain-lain 36.029.989 7.654.040 Jumlah Pendapatan Usaha Lainnya 36.051.579 7.973.712

BEBAN USAHAGaji dan tunjangan 87.196.814 23.901.654 Umum dan administrasi 2, 25 31.745.250 27.089.424 Beban bonus wadiah 65.099.650 34.626.741 Beban penyisihan

kerugian aset produktif - bersih 2, 26 24.934.111 16.203.800 Lain-lain 18.019.515 9.458.267

Jumlah Beban Usaha 226.995.340 111.279.886

LABA USAHA 23.576.983 126.303.086

PENDAPATAN NON USAHA - BERSIH 748.886 1.424.063

LABA SEBELUM BEBAN ZAKAT DAN PAJAK 24.325.869 127.727.149

ZAKAT (608.147) (3.193.179)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 23.717.722 124.533.970

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2, 18Kini (8.233.211) (37.641.846) Tangguhan 835.478 131.726 Jumlah beban pajak penghasilan - bersih (7.397.733) (37.510.120)

LABA BERSIH 16.319.989 87.023.850


4

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS



Modal Saham

Catatan Ditempatkan dan Jumlah

Disetor Penuh Saldo Laba Ekuitas

Saldo 1 Januari 2007 21 150.059.655 5.531.310 155.590.965

Laba bersih tahun berjalan - 87.023.850 87.023.850

Saldo 31 Desember 2007 21 150.059.655 92.555.160 242.614.815

Laba bersih tahun berjalan - 16.319.989 16.319.989

Saldo 31 Desember 2008 150.059.655 108.875.149 258.934.804


5

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA LAPORAN ARUS KAS



2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan pendapatan usaha 361.602.726 378.653.712 Penerimaan pendapatan usaha lainnya 36.029.989 7.654.040 Penerimaan provisi dan komisi 21.590 319.672 Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (116.737.466) (155.141.731) Pembayaran beban usaha lainnya (114.864.399) (71.424.547) Penerimaan pendapatan non-usaha - bersih 822.423 1.422.163 Pembayaran beban tenaga kerja (87.196.814) (23.133.175) Pembayaran pajak penghasilan (19.712.517) (34.203.669)

Arus kas dari operasi sebelum perubahan aset dankewajiban operasi 59.965.532 104.146.465

Penurunan (kenaikan) aset operasi:Penerimaan dari (penempatan pada) Bank Indonesia 354.201.493 (482.000.000) Piutang murabahah (210.314.107) 200.352.786 Pinjaman qardh (458.923) (200.000) Pembiayaan mudharabah 43.761.427 93.027.481 Pembiayaan musyarakah (80.923.903) (25.871.973) Aset ijarah (39.234) - Aset lain-lain 71.738.717 6.227.835

Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi:Giro wadiah 18.581.980 88.286.339 Tabungan wadiah 110.462.617 195.534.410 Simpanan dari bank lain (31.505.223) (145.922) Kewajiban pada Bank Indonesia 59.916.750 - Kewajiban dari bank lain (5.223) 121.500.000 Bagi hasil yang belum (sudah) dibagikan 4.237.718 (3.807.146) Hutang pajak (982.914) (6.675.047) Kewajiban lain-lain 9.415.147 7.619.934

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 408.051.854 297.995.162


6

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)



` 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian efekdimiliki hingga jatuh tempo (519.300.000) (10.706.621)

Pembelian aset tetap (12.328.334) (31.125.890) Hasil penjualan aset tetap 78.250 1.900

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (531.550.084) (41.830.611)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Kenaikan (penurunan) investasi tidak terikat 347.947.299 (272.470.094)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Pendanaan 347.947.299 (272.470.094)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 224.449.069 (16.305.543)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 117.112.323 133.417.866

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 341.561.392 117.112.323

Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dariKas 46.399.277 11.451.966 Giro pada Bank Indonesia 282.272.873 104.474.365 Giro pada Bank lain 12.889.242 1.185.992

Jumlah 341.561.392 117.112.323


7

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN DAN BAGI HASIL



Catatan 2008 2007

JUMLAH PENDAPATAN USAHA UTAMA 2, 22 331.258.210 384.750.991

Pengurang:Pendapatan tahun berjalan yang kas atau

setara kasnya belum diterima:Pendapatan margin murabahah 12.199.257 30.172.089 Hak bagi hasil:

Pembiayaan mudharabah 264.729 - Pembiayaan musyarakah 1.055.878 -

Surat berharga 21.289.022 239.750 Pendapatan sewa 37.234 -

Jumlah pengurang 34.846.120 30.411.839

Penambah:Pendapatan tahun sebelumnya yang

kasnya diterima pada tahun berjalan:Penerimaan pelunasan piutang:

Margin murabahah 30.172.089 37.502.902 Surat berharga 239.751 -

Jumlah penambah 30.411.840 37.502.902

Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil 326.823.930 391.842.054

Bagi hasil yang menjadi hak Bank 210.086.465 236.700.323 Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana:

Hak pemilik dana atas bagi hasilyang sudah didistribusikan 17, 23 108.190.968 150.832.951

Hak pemilik dana atas bagi hasilyang belum didistribusikan 17, 23 8.546.498 4.308.780


8

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZAKAT Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2008

(Dengan Angka Perbandingan Tahun 2007) (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

Sumber dana zakatZakat dari dalam Bank 608.147 3.193.179

Penggunaan dana zakatRumah zakat Indonesia 693.077 - Pos keadilan peduli umat 500.000 - Dompet dhuafa 435.000 - Badan amil zakat nasional 390.000 - Lembaga zakat DPP LDII 350.000 - Lembaga amil zakat dewan da' wah

Islamiyah Indonesia 217.000 - Lembaga amil zakat, infaq dan

shadaqah Muhammadiyah 300.000 - Lembaga amil zakat baitul maal

wat tamwil 108.000 - Al azhar 200.000 -

Jumlah penggunaan dana zakat 3.193.077 - Kenaikan (penurunan) dana zakat (2.584.930) 3.193.179

Saldo awal dana zakat 3.193.179 -

Saldo akhir dana zakat 608.249 3.193.179


9

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA QARDHUL HASAN



2008 2007

SUMBER DANA QARDHDenda 67.907 45.226 Pendapatan non halal 134.094 791.156

Jumlah sumber dana 202.001 836.382

PENGGUNAAN DANA QARDH 194.082 173.297

Kenaikan sumber atas penggunaan 7.919 663.085

SUMBER DANA QARDH PADA AWAL TAHUN 743.121 80.036

SUMBER DANA QARDH PADA AKHIR TAHUN 751.040 743.121

PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN



10

1. UMUM

PT Bank Syariah Mega Indonesia (Bank) berkedudukan di Jakarta, Indonesia, awalnya didirikan dengan nama PT Bank Umum Tugu berdasarkan Akta Pendirian No.102 tanggal 14 Juli 1990 yang dibuat di hadapan Mudofir Hadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2 - 4405.HT.01.01.Th.90 tanggal 30 Juli 1990 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.78 tanggal 28 September 1990, Tambahan No.3638/1990. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No.66 tanggal 19 Mei 2004 mengenai perubahan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor penuh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-13318.HT.01.04.TH.2004 tanggal 27 Mei 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 14 September 2004, Tambahan No. 9133/2004.

Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.1046/KMK.013/1990 tanggal 5 September 1990. Berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.6/10/KEP.DpG/2004 tanggal 27 Juli 2004, Bank memperoleh izin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, dan izin perubahan nama berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 6/11/KEP.DpG/2004 tanggal 27 Juli 2004. Bank mulai beroperasi sebagai bank umum syariah pada tanggal 25 Agustus 2004 dan berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 10/12/KEP.DpG/2008 tanggal 16 Oktober 2008, Bank telah memperoleh izin beroperasi sebagai Bank Devisa sejak tanggal 16 Oktober 2008.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank yang terakhir, maksud dan tujuan Bank adalah menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah.

Kantor pusat Bank berlokasi di Menara Bank Mega Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12-14A, Jakarta dengan 193 (seratus sembilan puluh tiga) kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Kediri, Medan, Palembang, Jambi, Lampung, Padang, Pontianak dan Makasar.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tanggal 30 Juni 2008 dan 30 April 2007 yang risalah rapatnya di dokumentasikan dalam Akta Notaris No. 124 dan No. 113 oleh Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi , S.H., susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Bank tanggal 31 Desember 2008 (2007) adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

2008 2007

Komisaris Utama : Mar’ie Muhammad Komisaris Utama : Mar’ie Muhammad Komisaris : Ari Prabowo Komisaris : Dudi Hendrakusuma Syahlani Komisaris : Deddy Kusdedi Komisaris : Ari Prabowo

Dewan Direksi

2008 2007

Direktur Utama : Beny Witjaksono Direktur Utama : Beny Witjaksono Direktur : Ani Murdiati Direktur : Budi Wisakseno Direktur : Haryanto Budi Purnomo Direktur : Ani Murdiati

Direktur : Gandhi Ganda Putra Ismail Direktur : Haryanto Budi Purnomo




11

1. UMUM (lanjutan) Dewan Pengawas Syariah

2008 2007

Ketua : K.H. Ma’ruf Amin Ketua : K.H. Ma’ruf Amin Anggota : DR. H.A. Satori Ismail Anggota : DR. H.A. Satori Ismail Anggota : Kanny Hidaya Anggota : Kanny Hidaya

Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Bank tahun 2008 (2007) tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui Surat No. 10/19/GBI/DPbS tanggal 04 September 2008 dan Surat No. 9/9/DpG/DPbS tanggal 11Mei 2007.

Pada tanggal 31 Desember 2008 (2007), Bank memiliki karyawan 2943 orang (351 orang) karyawan tetap (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali agunan yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi.

Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.59 tentang ”Akuntansi Perbankan Syariah”, PSAK No.31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan”, PSAK No.101 tentang ”Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No.102 tentang ”Akuntansi Murabahah”, PSAK No.105 tentang ”Akuntansi Mudharabah”, PSAK No.106 tentang ”Akuntansi Musyarakah” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang diterbitkan atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia pada bulan Juni tahun 2001 dan praktek-praktek perbankan yang berlaku dan pelaporan yang ditetapkan otoritas perbankan di Indonesia.

Laporan keuangan telah disusun berdasarkan konsep biaya historis dan basis akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aset produktif yang digolongkan sebagai “non-performing” dicatat atas dasar kas. Laporan arus kas disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

Berdasarkan PSAK No. 101, laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: (i) Neraca; (ii) Laporan laba rugi; (iii) Laporan arus kas; (iv) Laporan perubahan ekuitas; (v) Laporan perubahan dana investasi terikat; (vi) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil; (vii) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shadaqah; (viii) Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan; (ix) Catatan atas laporan keuangan




12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)

Laporan perubahan dana investasi terikat merupakan laporan yang menunjukkan perubahan (mutasi) investasi terikat berikut keuntungan dan beban yang terjadi selama jangka waktu tertentu.

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh Bank sebagai agen investasi berdasarkan akad mudharabah muqayyadah yang peruntukannya telah ditentukan oleh pemilik dana. Investasi terikat bukan merupakan aktiva maupun kewajiban Bank karena Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta Bank tidak memiliki kewajiban atau menanggung risiko investasi. Bank mendapatkan keuntungan sebesar nisbah atas keuntungan investasi. Jika terjadi kerugian maka Bank tidak memperoleh apapun. Pada tahun 2004 sampai dengan 2008, Bank tidak memiliki pengelolaan investasi terikat.

Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan merupakan laporan yang menunjukan sumber dan penggunaan dana qardh selama suatu jangka waktu tertentu serta saldo qardh pada tanggal tertentu.

Efektif 28 Pebruari 2007, Bank telah membuat laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan dimana dana tersebut disalurkan secara langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang definisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7, tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Semua transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Giro Wadiah (Titipan) dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia yang merupakan sertifikat yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadiah.

Giro pada Bank Lain

Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Pendapatan jasa giro dari bank umum konvensional yang diterima sejak tanggal konversi menjadi bank syariah tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk dana kebajikan (Qardhul Hasan).




13


Efek-efek

Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat pembelian efek-efek tersebut sesuai dengan PSAK No. 50 tentang ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Pada tanggal 31 Desember 2008 (2007), seluruh efek yang dimiliki oleh Bank diklasifikasikan sebagai efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto.

Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurangan dari akun efek-efek.

Piutang Murabahah

Piutang murabahah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad murabahah. Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah. Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Marjin murabahah yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah.

Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas piutang berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.

Pinjaman Qardh

Pinjaman qardh adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan Bank yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu. Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Bank dapat menerima imbalan namun tidak diperkenankan untuk dipersyaratkan didalam perjanjian. Imbalan tersebut diakui pada saat diterima.

Pinjaman qardh disajikan sebesar saldonya dikurangi penyisihan kerugian.

Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara Bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan di muka.

Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian, Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelahaan atas masing-masing saldo pembiayaan.

Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian bank. Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka rugi tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil.




14


Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.

Aset Ijarah

Aset ijarah disajikan sebesar nilai buku dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Bank menetapkan penyisihan penghapusan yang dihitung dari aset Ijarah setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan yang besarnya sesuai dengan kualitas Ijarah yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Penyisihan Kerugian Aset Produktif

Aset produktif terdiri dari penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk sertifikat wadiah Bank Indonesia, giro pada bank lain , efek-efek, piutang murabahah dan qardh, pembiayaan mudharabah serta kewajiban komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dan penerbitan jaminan dalam bentuk garansi bank.

Penyisihan kerugian aset produktif dibentuk berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi terhadap kualitas dari masing-masing aset pada akhir tahun. Dalam menentukan jumlah keseluruhan penyisihan kerugian tersebut, Bank mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No.8/21/PBI/2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PbI/2007 tanggal 18 Juni 2007 tentang ”Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Syariah”, pembentukan penyisihan umum dan khusus aset produktif adalah sebagai berikut:

Pedoman pembentukan penyisihan kerugian aset produktif adalah sebagai berikut:

1. Penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia.

2. Penyisihan khusus untuk aset produktif : - Dalam perhatian khusus 5%

- Kurang lancar 15% - Diragukan 50% - Macet 100%

Persentase penyisihan kerugian aset produktif tersebut diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah memperhitungkan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan dalam perhatian khusus yang diterapkan terhadap saldo aset produktif tersebut.

Aset produktif dihapuskan dari masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen Bank berpendapat bahwa aset tersebut sudah tidak akan tertagih atau terealisasi lagi. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan pada masing-masing penyisihan kerugian selama tahun berjalan.




15


Penyisihan Kerugian Aset Produktif (lanjutan)

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Kualitas Aktiva Produktif Bagi Bank Syariah, khusus untuk pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah kualitasnya ditetapkan menjadi 4 (empat) golongan yakni lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Kemudian peraturan tersebut dirubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Akiva Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang efektif mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2007. Dalam Peraturan perubahan tersebut dijelaskan bahwa pengelompokan golongan kualitas pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah ditetapkan menjadi 5 (lima) golongan kualitas yakni lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan untuk agunan yang diambil alih, transaksi antar kantor dan “suspense account” dikelompokkan menjadi lancar, kurang lancar, diragukan dan macet mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2008.

Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, sebagai berikut: Tahun

Bangunan 20 Mesin dan peralatan 10 Peralatan kantor 10 Kendaraan 5

Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Bank melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aset sesuai dengan PSAK No.48 mengenai “Penurunan Nilai Aktiva” pada akhir tahun. Bank diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali atas nilai semua asetnya apabila terdapat peristiwa atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai rugi dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap“ yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain“ dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan“ dimana Bank telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap Laporan Keuangan Bank.

Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan (disajikan dalam akun “Aset lain-lain“) diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar aset setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan.




16


Transaksi Jual Efek Dengan Janji Beli Kembali (Repo) dan Beli Efek Dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo)

Efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban repo sebesar harga pembelian kembali dikurangi kerugian yang belum direalisasi. Kerugian yang belum direalisasi yang merupakan selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali, diakui sebagai beban sesuai dengan jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali.

Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai piutang reverse repo sebesar harga penjualan kembali dikurangi keuntungan yang belum direalisasi. Keuntungan yang belum direalisasi yang merupakan selisih antara harga beli dan harga penjualan kembali, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak efek dibeli hingga dijual kembali.

Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka (disajikan dalam akun “aset lain-lain“) diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.

Simpanan

Simpanan merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah.

Giro wadiah digunakan sebagai instrumen pembayaran, dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro, serta mendapatkan bonus sesuai dengan kebijaksanaan Bank. Giro Wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang giro di Bank.

Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak lain yang bisa ditarik setiap saat sesuai dengan kondisi tertentu yang disepakati. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar titipan pemegang tabungan di Bank.

Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari Bank Lain adalah kewajiban Bank kepada bank lain dalam bentuk giro wadiah dan simpanan wadiah serta mendapatkan bonus sesuai dengan kebijaksanaan Bank. Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada bank lain.

Kewajiban kepada Bank Lain

Kewajiban kepada bank lain adalah dana yang diterima dari bank lain dalam bentuk Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank, kewajiban kepada bank lain dalam rangka perdagangan dan lain-lain dengan kewajiban membayar kembali dalam jangka pendek sesuai persyaratan dalam akad.

Dana Syirkah Temporer

Dana syirkah temporer yang merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib), dalam hal ini adalah Bank, dalam pengelolaan investasinya. Investasi tidak terikat terdiri dari deposito mudharabah dan tabungan mudharabah.




17


Dana Syirkah Temporer (lanjutan)

Deposito berjangka dan tabungan dengan akad mudharabah merupakan simpanan pihak lain yang hanya dapat ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemilik dana (Shahibul maal)dengan Bank sebagai mudharib. Deposito berjangka dan tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal.

Pendapatan Operasi Utama

Pendapatan operasi utama terdiri dari pendapatan atas marjin dari transaksi jual beli (murabahah),pendapatan sewa (ijarah), pendapatan bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) dan pendapatan operasi utama lainnya.

Pendapatan marjin jual beli (murabahah) dan sewa (ijarah) diakui pada saat terjadinya, apabila akad berakhir pada periode laporan keuangan yang sama; atau selama periode akad secara proporsional apabila akad melampaui satu periode laporan keuangan.

Pendapatan dari transaksi jual beli (murabahah) dan sewa (ijarah) diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi jual beli (murabahah) berpedoman pada surat Bank Indonesia No. 9/634/DPbs tanggal 20 April 2007. Pendapatan transaksi bagi hasil dari pembiayaan mudharabah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai (cash basis).

Pendapatan operasi utama lainnya terdiri dari pendapatan dari Sertifikat Wadiah Bank Indonesia, pendapatan dari penempatan pada bank syariah lain dan pendapatan bagi hasil surat berharga syariah. Pendapatan operasi utama lainnya diakui pada saat diterima.

Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip mudharabah mutlaqah atas pengelolaan dana mereka oleh Bank dengan menggunakan sistem revenue sharing.

Jumlah pendapatan margin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan dari aktiva produktif lainnya yang akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank, dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Dari jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maaldan Bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Sedangkan untuk nasabah giro dapat diberikan bonus berdasarkan kebijaksanaan Bank. Pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari investasi Bank berbasis imbalan.

Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pembiayaan secara syariah diakui sebagai pendapatan pada saat diterima.

Pendapatan provisi dan komisi jumlah tertentu yang berkaitan langsung dengan pembiayaan dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi sehubungan dengan pembiayaan yang




18


Provisi dan Komisi (lanjutan)

diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian. Provisi dan komisi lainnya diluar yang dijelaskan di atas diakui pada saat transaksi dilakukan.

Kewajiban Kesejahteraan Karyawan

Biaya atas penyediaan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003) ditentukan dengan metode penilaian aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus di amortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

Pajak Penghasilan

Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasar pelaporan komersial dan dasar pajak atas aktiva dan kewajiban pada masing-masing tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset tersebut dipulihkan atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah berlaku secara substantif pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transakasi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan, dalam hal pengajuan keberatan oleh Perusahaan.

Penggunaan Estimasi

Penyajian laporan keuangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Bank untuk menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dalam laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, realisasi di masa mendatang dapat berbeda dengan estimasi tersebut.




19

3. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA 2008 2007

Giro Wadiah 132.272.873 104.474.365 Sertifikat Wadiah Bank Indonesia 150.000.000 532.000.000

Jumlah 282.272.873 636.474.365

Bank Indonesia mewajibkan Bank memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) sekurang-kurangnya 5% dari dana pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004, serta perubahannya sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 selain memenuhi ketentuan tersebut, Bank yang memiliki rasio pembiayaan dalam rupiah terhadap dana pihak ketiga (DPK) dalam rupiah kurang dari 80% wajib memelihara tambahan GWM dalam rupiah sebesar 1% dari DPK dalam rupiah.

Peraturan tersebut berlaku surut sejak tanggal 13 Oktober 2008. GWM Bank pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar 5,39% (2007 sebesar 5,21%) telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) pada tanggal 31 Desember 2008 akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara 7 Januari 2009 sampai dengan 11 Maret 2009 dan memperoleh bonus berkisar setara 7,98% sampai dengan 11,24%. SWBI pada tanggal 31 Desember 2007 akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara 2 Januari 2008 sampai dengan 10 Januari 2008 dan memperoleh bonus berkisar setara 6,7% sampai dengan 7%.

4. GIRO PADA BANK LAIN

Akun ini terdiri dari:

2008 2007

Pihak ketiga:PT Bank Central Asia Tbk 3.426.085 270.286

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:Rupiah

PT Bank Mega Tbk 9.430.871 915.706 Dolar AS

PT Bank Mega Tbk (AS$ 2.948,50) 32.286 -

Jumlah Bank 12.889.242 1.185.992

Penyisihan kerugian (160.000) (12.000)

Bersih 12.729.242 1.173.992




20

4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

2008 2007

Saldo awal tahun 12.000 6.000 Penambahan

penyisihan selama tahun berjalan 148.000 6.000

Saldo akhir tahun 160.000 12.000

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2008 (2007) digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Seluruh pendapatan jasa giro yang diterima dari giro pada Bank umum konvensional sebesar Rp 99.787 pada tahun 2008 (Rp 9.934 pada tahun 2007) dicatat sebagai dana titipan sosial (Qardhul Hasan) (lihat Catatan 19).

5. EFEK-EFEK

a. Berdasarkan Jenis

2008 2007

Sukuk Ijarah 531.000.000 11.000.000 Reksadana Syariah 1.000.000 1.000.000

Jumlah 532.000.000 12.000.000 Penyisihan kerugian (820.000) (120.000)

Bersih 531.180.000 11.880.000




21

5. EFEK-EFEK (lanjutan) b. Berdasarkan Penerbit

Peringkat Jumlah Peringkat Jumlah

Surat Berharga Syariah Negara 450.000.000 --PT Indosat (Persero) Tbk idAA+ 35.000.000 idAA+ 5.000.000 PT Summarecon Agung Tbk idA- 20.000.000 --PT Bank Syariah Muamalat

Indonesia Tbk idBBB 20.000.000 --PT Berlian Laju Tanker Tbk idAA- 5.000.000 idAA- 5.000.000 Reksadana Syariah - 1.000.000 - 1.000.000 PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) idA+ 1.000.000 idAA+ 1.000.000 Jumlah 532.000.000 12.000.000 Penyisihan kerugian (820.000) (120.000)Bersih 531.180.000 11.880.000

20072008

Berdasarkan tujuan manajemen pada saat perolehannya, sukuk ijarah dan reksadana syariah diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo.

Jatuh tempo sukuk ijarah PT Indosat (Persero) Tbk, PT Berlian Laju Tanker Tbk, PT Perusahaan

Listrik Negara (Persero), PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dan PT Summarecon Tbk masing-masing pada tahun 2014, 2012, 2017, 2018, 2013. Sukuk ijarah Negara jatuh tempo pada tahun 2015 dan 2018.

Imbalan sukuk ijarah berkisar antara setara 10,2% sampai dengan 14,27% pada tahun 2008 (9,75% sampai dengan 14,27% pada tahun 2007).

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut :

2008 2007

Saldo awal tahun 120.000 13.000 Penambahan

penyisihan selama tahun berjalan 700.000 107.000

Saldo akhir tahun 820.000 120.000

Manajemen bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian efek-efek adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya efek-efek serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.




22

6. PIUTANG MURABAHAH

1) Jenis piutang

Konsumsi 486.903.983 16.890.647 2.610.862 2.004.211 877.148 509.286.851 Investasi 98.762.700 1.567.581 719.512 - - 101.049.793 Modal Kerja 1.277.883.783 53.640.506 10.298.488 3.361.935 2.266.731 1.347.451.443 Jumlah 1.863.550.466 72.098.734 13.628.862 5.366.146 3.143.879 1.957.788.087 Penyisihan

kerugian (21.335.952) (2.896.197) (1.768.237) (2.024.987) (2.648.161) (30.673.534)

Bersih 1.842.214.514 69.202.537 11.860.625 3.341.159 495.718 1.927.114.553

2008

Lancar

Dalam Perhatian Khusus

Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

Konsumsi 615.162.044 16.679.983 2.017.460 531.656 1.113.410 635.504.553Investasi 30.718.447 -- -- -- -- 30.718.447Modal Kerja 1.001.711.276 62.162.074 11.302.774 1.146.705 1.582.838 1.077.905.667Jumlah 1.647.591.767 78.842.057 13.320.234 1.678.361 2.696.248 1.744.128.667 Penyisihan

kerugian (18.224.543) (3.970.420) (2.212.280) (839.466) (2.081.512) (27.328.221)

Bersih 1.629.367.224 74.871.637 11.107.954 838.895 614.736 1.716.800.446

2007

Lancar



2) Sektor ekonomi

Jasa Usaha 98.269.179 849.958 85.004 - - 99.204.141

PerdaganganRestoran

dan hotel 1.209.648.789 53.963.477 10.932.996 3.361.935 2.266.731 1.280.173.928 Lain-lain 555.632.498 17.285.299 2.610.862 2.004.211 877.148 578.410.018 Jumlah 1.863.550.466 72.098.734 13.628.862 5.366.146 3.143.879 1.957.788.087 Penyisihan

kerugian (21.335.952) (2.896.197) (1.768.237) (2.024.987) (2.648.161) (30.673.534) Bersih 1.842.214.514 69.202.537 11.860.625 3.341.159 495.718 1.927.114.553

2008

Lancar






23

6. PIUTANG MURABAHAH (lanjutan)

Jasa Usaha 22.049.005 -- -- -- -- 22.049.005

PerdaganganRestoran

dan hotel 1.260.140.292 69.447.774 11.814.703 1.105.707 1.660.262 1.344.168.738 Lain-lain 365.402.470 9.394.283 1.505.531 572.654 1.035.986 377.910.924Jumlah 1.647.591.767 78.842.057 13.320.234 1.678.361 2.696.248 1.744.128.667 Penyisihan

kerugian (18.224.543) (3.970.420) (2.212.280) (839.466) (2.081.512) (27.328.221)Bersih 1.629.367.224 74.871.637 11.107.954 838.895 614.736 1.716.800.446

Diragukan Macet

2007

Lancar

Dalam Perhatian Khusus Jumlah

Kurang Lancar

3) Jangka waktu

a. Berdasarkan perjanjian (sebelum dikurangi penyisihan kerugian)

2008 2007

Kurang dari 1 tahun 74.230.101 89.781.520 1 - 2 tahun 196.966.648 279.367.234 2 - 5 tahun 1.211.778.938 1.357.106.617 Lebih dari 5 tahun 474.812.400 17.873.296 Jumlah 1.957.788.087 1.744.128.667

b. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo (sebelum dikurangi penyisihan kerugian)

2008 2007

Kurang dari 1 tahun 322.659.029 321.444.718 1 - 2 tahun 485.327.765 847.320.285 2 - 5 tahun 1.044.292.196 570.113.499 Lebih dari 5 tahun 105.509.097 5.250.165 Jumlah 1.957.788.087 1.744.128.667

Berikut ini adalah informasi lainnya sehubungan dengan piutang murabahah:

a. Pada tanggal 31 Desember 2008 (2007), piutang murabahah kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu direksi dan karyawan sebesar Rp 2.861.635 (Rp 846.080). Piutang tersebut merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan dan rumah dengan jangka waktu antara 5 sampai dengan 10 tahun dengan margin setara 17,04% sampai dengan 17,47% yang dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan (Catatan 30).




24


b. Piutang murabahah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank (Catatan 20).

c. Margin rata-rata per tahun untuk piutang murabahah adalah setara 17,45% pada tahun 2008 dan setara 16,33% pada tahun 2007.

d. Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian piutang murabahah adalah sebagai berikut:

2008 2007

Saldo awal tahun 27.328.221 22.626.302 Penambahan penyisihan selama tahun berjalan 32.824.155 13.743.841 Reklasifikasi dari pembiayaan mudharabah 473.947 253.339 Reklasifikasi dari pembiayaan musyarakah 225.522 - Reklasifikasi dari piutang qardh 66.135 - Penerimaan kembali kredit yang

telah dihapusbukukan - 434.942 Reklasifikasi dari giro pada bank lain - 9.516 Pembalikan penyisihan (29.690.520) (1.368.373)Reklasifikasi ke pembiayaan musyarakah (404.750) (307.987)Reklasifikasi ke pembiayaan mudharabah (148.776) - Reklasifikasi ke pinjaman qardh (400) (1.985)Penghapusbukuan selama tahun berjalan - (6.425.918)Reklasifikasi ke kredit yang diberikan - (1.635.456)Jumlah 30.673.534 27.328.221

Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang murabahah yang diberikan serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

e. Pada tahun 2008 (2007) terdapat piutang murabahah sindikasi sebesar Rp 50.000.000 (Nihil).

f. Pada tahun 2008 (2007), Bank telah melakukan penghapusbukuan piutang sebesar Rp Nihil (Rp 6.425.918) untuk piutang yang digolongkan macet karena Bank beranggapan piutang tersebut tidak mungkin tertagih. Jumlah penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan pada tahun 2008 sebesar Rp Nihil (Rp 434.942 pada tahun 2007).




25


g. Rasio piutang murabahah bermasalah adalah sebagai berikut :

2008 2007

Kurang lancar 0,70% 0,76%Diragukan 0,27% 0,10%Macet 0,16% 0,15%Jumlah 1,13% 1,01%

7. PEMBIAYAAN MUDHARABAH

1) Jenis pembiayaan mudharabah

Modal Kerja 26.180.696 142.399 - 1.108.736 410.432 27.842.263 Jumlah 26.180.696 142.399 - 1.108.736 410.432 27.842.263 Penyisihan

kerugian (259.819) (7.120) - (554.368) (410.432) (1.231.739) Bersih 25.920.877 135.279 - 554.368 - 26.610.524

2008

Lancar



Modal Kerja 70.400.276 1.733.909 51.943 220.411 281.005 72.687.544Jumlah 70.400.276 1.733.909 51.943 220.411 281.005 72.687.544 Penyisihan

kerugian (704.003) (1.212.588) (7.791) (110.206) (281.005) (2.315.593)

Bersih 69.696.273 521.321 44.152 110.205 - 70.371.951

2007

Lancar






26

7. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan)

2) Sektor ekonomi

Jasa Usaha 22.508.040 22.490 - 192.721 410.432 23.133.683 PerdaganganRestoran

dan hotel 3.672.656 119.909 - 916.015 - 4.708.580 Jumlah 26.180.696 142.399 - 1.108.736 410.432 27.842.263 Penyisihan

kerugian (259.819) (7.120) - (554.368) (410.432) (1.231.739) Bersih 25.920.877 135.279 - 554.368 - 26.610.524

2008

Lancar



Jasa Usaha 64.759.406 199.011 -- 220.411 281.005 65.459.833

PerdaganganRestoran

dan hotel 5.640.870 1.534.898 51.943 -- -- 7.227.711 Jumlah 70.400.276 1.733.909 51.943 220.411 281.005 72.687.544 Penyisihan

kerugian (704.003) (1.212.588) (7.791) (110.206) (281.005) (2.315.593)Bersih 69.696.273 521.321 44.152 110.205 - 70.371.951

JumlahKurang Lancar Diragukan Macet

2007

Lancar


3) Jangka waktu

a. Berdasarkan perjanjian (sebelum dikurangi penyisihan kerugian)

2008 2007

Kurang dari 1 tahun 12.026.452 10.811.593 1 - 2 tahun 183.601 --2 - 5 tahun 5.613.096 33.675.260 Lebih dari 5 tahun 10.019.114 28.200.691 Jumlah 27.842.263 72.687.544




27



2008 2007

Kurang dari 1 tahun 15.162.617 29.497.046 1 - 2 tahun 4.412.651 12.313.233 2 - 5 tahun 8.266.995 30.877.265 Jumlah 27.842.263 72.687.544

Berikut ini adalah informasi lainnya sehubungan dengan pembiayaan mudharabah:

a. Bagi hasil pembiayaan mudharabah adalah setara 14,5% sampai dengan 24% pada tahun 2008 (setara 17,22% sampai dengan 18,08% pada tahun 2007).

b. Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut:

2008 2007

Saldo awal tahun 2.315.593 2.823.388 Penambahan penyisihan selama tahun berjalan 451.060 5.766.812 Reklasifikasi dari piutang murabahah 148.776 - Reklasifikasi dari musyarakah 67.879 Reklasifikasi dari pinjaman qardh 45 - Pembalikan penyisihan (1.230.031) (3.478.165)Reklasifikasi ke piutang murabahah (473.947) (253.339)Reklasifikasi ke musyarakah (47.237)Reklasifikasi ke pinjaman qardh (399)Penghapusbukuan selama tahun berjalan - (2.543.103)Jumlah 1.231.739 2.315.593

Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya pembiayaan mudharabah yang diberikan serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

c. Pada tahun 2008 (2007), Bank telah melakukan penghapusbukuan pembiayaan mudharabah sebesar Rp Nihil (Rp 2.543.103) untuk pembiayaan yang digolongkan macet karena Bank beranggapan pembiayaan tersebut tidak mungkin tertagih. Jumlah penerimaan kembali pembiayaan yang telah dihapusbukukan pada tahun 2008 sebesar Rp Nihil (Rp Nihil pada tahun 2007).




28


d. Rasio pembiayaan mudharabah bermasalah Bank adalah sebagai berikut :

2008 2007


8. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

1) Jenis pembiayaan musyarakah

Investasi 100.000 - - - - 100.000 Modal kerja 98.878.539 1.500.000 320.000 7.000.000 349.956 108.048.495 Jumlah 98.978.539 1.500.000 320.000 7.000.000 349.956 108.148.495 Penyisihan

kerugian (990.433) - (3.200) (323.750) (349.956) (1.667.339)

Bersih 97.988.106 1.500.000 316.800 6.676.250 - 106.481.156

2008

Lancar



Konsumsi 25.471.973 - 400.000 - - 25.871.973Jumlah 25.471.973 - 400.000 - - 25.871.973 Penyisihan

kerugian (254.720) - (60.000) - - (314.720)

Bersih 25.217.253 - 340.000 - - 25.557.253

2007

Lancar






29

8. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) 2) Sektor ekonomi

Jasa Usaha 58.464.933 1.500.000 - 5.000.000 - 64.964.933 PerdaganganRestoran

dan hotel 14.416.761 - 320.000 - - 14.736.761 Lain-lain 26.096.845 - - 2.000.000 349.956 28.446.801 Jumlah 98.978.539 1.500.000 320.000 7.000.000 349.956 108.148.495 Penyisihan

kerugian (990.433) - (3.200) (323.750) (349.956) (1.667.339) Bersih 97.988.106 1.500.000 316.800 6.676.250 - 106.481.156

2008

Lancar



Jasa Usaha 24.363.055 -- 400.000 -- -- 24.763.055

PerdaganganRestoran

dan hotel 399.443 -- -- -- -- 399.443 Lain-lain 709.475 -- -- -- -- 709.475Jumlah 25.471.973 - 400.000 - - 25.871.973 Penyisihan

kerugian (254.720) - (60.000) - - (314.720)Bersih 25.217.253 - 340.000 - - 25.557.253

JumlahKurang Lancar Diragukan Macet

2007

Lancar


3) Jangka waktu

a. Berdasarkan perjanjian kredit (sebelum dikurangi penyisihan kerugian)

2008 2007

Kurang dari 1 tahun 37.668.670 6.007.795 1 - 2 tahun 4.370.300 --2 - 5 tahun 5.891.080 --Lebih dari 5 tahun 60.218.445 19.864.178 Jumlah 108.148.495 25.871.973




30

8. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan)


2008 2007

Kurang dari 1 tahun 46.038.970 6.007.795 1 - 2 tahun -- 19.864.178 2 - 5 tahun 23.344.093 --Lebih dari 5 tahun 38.765.432 --Jumlah 108.148.495 25.871.973

Berikut ini adalah informasi lainnya sehubungan dengan pembiayaan musyarakah yang diberikan:

a. Bagi hasil pembiayaan musyarakah adalah setara 12% sampai dengan 23% pada tahun 2008 (17,22% sampai dengan 18,08% pada tahun 2007).

b. Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut:

2008 2007

Saldo awal tahun 314.720 - Penambahan penyisihan selama tahun berjalan 1.197.236 6.733 Reklasifikasi dari piutang murabahah 404.750 307.987 Reklasifikasi dari piutang mudharabah 47.237 - Reklasifikasi ke piutang murabahah (225.522) - Reklasifikasi ke piutang mudharabah (67.879) - Reklasifikasi ke pinjaman qardh (3.203) - Reklasifikasi dari pinjaman qardh - - Jumlah 1.667.339 314.720

Penyisihan kerugian kredit dibentuk berdasarkan hasil penelaahan manajemen Bank terhadap kualitas masing-masing akun kredit pada akhir tahun. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit yang diberikan serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

c. Pada tahun 2008 (2007) terdapat pembiayaan musyarakah sindikasi sebesar Rp 40.000.000 (Rp 40.000.000).

d. Pada tahun 2008 (2007), Bank telah melakukan penghapusbukuan pembiayaan musyarakah sebesar Rp Nihil (Rp Nihil) untuk pembiayaan yang digolongkan macet karena Bank beranggapan pembiayaan tersebut tidak mungkin tertagih.

Jumlah penerimaan kembali pembiayaan yang telah dihapusbukukan pada tahun 2008 sebesar Rp Nihil (Rp Nihil pada tahun 2007).




31

8. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan)

e. Rasio pembiayaan musyarakah bermasalah Bank adalah sebagai berikut :

2008 2007


9. PINJAMAN QARDH

1) Jenis piutang qardh

Konsumsi 363.558 - - - - 363.558 Investasi 300.000 - - - - 300.000 Jumlah 663.558 - - - - 663.558 Penyisihan

kerugian (6.636) - - - - (6.636) Bersih 656.922 - - - - 656.922

2008

Lancar



Konsumsi 200.000 - - - - 200.000Jumlah 200.000 - - - - 200.000 Penyisihan

kerugian (2.000) - - - - (2.000)

Bersih 198.000 - - - - 198.000

2007

Lancar






32

9. PINJAMAN QARDH (lanjutan)

2) Sektor Ekonomi

PerdaganganRestoran

dan hotel 300.000 - - - - 300.000 Lain-lain 363.558 - - - - 363.558 Jumlah 663.558 - - - - 663.558 Penyisihan

kerugian (6.636) - - - - (6.636)Bersih 656.922 - - - - 656.922

2008

Lancar



Lain-lain 200.000 -- -- -- -- 200.000Jumlah 200.000 - - - - 200.000 Penyisihan

kerugian (2.000) - - - (2.000)Bersih 198.000 - - - - 198.000

Diragukan Macet

2007

Lancar

Dalam Perhatian Khusus Jumlah

Kurang Lancar

3) Jangka waktu

1. Berdasarkan perjanjian kredit (sebelum dikurangi penyisihan kerugian)

2008 2007

1 tahun atau kurang 563.558 --2 - 5 tahun 100.000 200.000 Jumlah 663.558 200.000




33

9. PINJAMAN QARDH (lanjutan)

2. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo (sebelum dikurangi penyisihan kerugian)

2008 2007

1 tahun atau kurang 663.558 --1 - 2 tahun -- 200.000 Jumlah 663.558 200.000

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut :

2008 2007

Saldo awal tahun 2.000 - Pembentukan selama tahun berjalan 66.815 15 Reklasifikasi dari piutang musyarakah 3.203 - Reklasifikasi dari piutang murabahah 400 1.985 Reklasifikasi dari piutang mudharabah 399 - Reklasifikasi ke piutang murabahah (66.135) - Reklasifikasi ke piutang mudharabah (45) - Jumlah 6.636 2.000

Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya pinjaman qardh serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.




34

10. ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari:

2008 Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Harga perolehanTanah 8.011.900 3.001.050 11.012.950 Bangunan 8.141.290 1.074.881 9.216.171 Instalasi Bangunan 10.695.130 227.867 10.922.997 Peralatan Kantor 13.255.395 744.890 1.554.101 12.446.184 Inventaris Kantor 10.504.835 5.562.112 8.601 16.058.346 Kendaraan 7.619.296 1.717.534 105.054 9.231.776 Jumlah 58.227.846 12.328.334 1.667.756 68.888.424

Akumulasi PenyusutanBangunan 1.085.967 447.075 - 1.533.042 Instalasi Bangunan 448.829 1.143.507 - 1.592.336 Peralatan Kantor 6.326.213 3.102.780 50.339 9.378.654 Inventaris Kantor 3.581.273 2.380.806 8.601 5.953.478 Kendaraan 2.828.097 1.501.821 105.054 4.224.864 Jumlah 14.270.379 8.575.989 163.994 22.682.374

Nilai Buku 43.957.467 46.206.050

2007 Penambahan/ Pengurangan/

Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Harga perolehanTanah 4.552.400 3.459.500 8.011.900 Bangunan 5.171.140 2.970.150 8.141.290 Instalasi Bangunan 206.351 10.488.779 10.695.130 Peralatan Kantor 8.482.011 4.773.384 13.255.395 Inventaris Kantor 4.720.058 5.793.500 8.723 10.504.835 Kendaraan 3.969.996 3.649.300 7.619.296 Jumlah 27.101.956 31.134.613 8.723 58.227.846

Akumulasi PenyusutanBangunan 757.644 328.323 1.085.967 Instalasi Bangunan 21.555 427.274 448.829 Peralatan Kantor 3.756.299 2.569.914 6.326.213 Inventaris Kantor 2.445.204 1.144.792 8.723 3.581.273 Kendaraan 1.850.481 977.616 2.828.097 Jumlah 8.831.183 5.447.919 8.723 14.270.379

Nilai Buku 18.270.773 43.957.467

Penyusutan yang dibebankan pada beban operasional masing-masing sebesar Rp 8.575.989 untuk tahun 2008 (Rp 5.447.919 untuk tahun 2007) (Catatan 25).




35

10. ASET TETAP (lanjutan)

Tanah yang dimiliki oleh Bank merupakan Hak Guna Bangunan dengan sisa umur hak selama 4 tahun 3 bulan dan dapat diperpanjang. Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 38.538.363 pada tanggal 31 Desember 2008 (Rp 29.215.415 pada tanggal 31 Desember 2007). Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Berdasarkan penelahaan manajemen, tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap tersebut di atas.

11. ASET LAIN-LAIN

Aset lain-lain terdiri dari: 2008 2007

Uang muka - Project Micro 51.514.969 - Pendapatan yang masih harus diterima 34.846.120 30.172.089 Taksiran tagihan pajak penghasilan 11.479.306 - Biaya dibayar dimuka 7.710.245 9.628.485Uang muka - Silverlake 5.594.021 - Agunan yang diambil alih

Pembentukan penyisihan kerugian sebesarRp 4.030.522 pada tahun 2008 (Rp 1.283.583pada tahun 2007) - 2.751.792

Lain-lain 4.039.405 892.983Jumlah 115.184.066 43.445.349

Uang muka – Project Micro adalah untuk pembagunan proyek Mega Mitra Syariah (M2S) baik penyiapan infrastruktur maupun sumber daya manusia.

Saldo agunan yang diambil alih setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian masing-masing untuk tahun 2008 (2007) adalah sebesar Nihil dan Rp 2.751.792.

Ikhtisar perubahan penyisihan kerugian agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut:

2008 2007

Saldo awal tahun 1.283.583 - Penambahan penyisihan selama tahun berjalan 2.746.939 1.283.583

Saldo akhir tahun 4.030.522 1.283.583




36

12. GIRO WADIAH

Giro wadiah terdiri dari: 2008 2007

Pihak ketiga 124.172.252 110.642.198 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 6.182.427 1.125.278

Jumlah 130.354.679 111.767.476

Akun ini merupakan giro berdasarkan akad wadiah yad-dhamanah yaitu titipan dana pihak lain yang dapat diberikan bonus berdasarkan kebijaksanaan Bank. Bonus per tahun untuk giro wadiah adalah setara 1,26% sampai dengan 1,84% pada tahun 2008 (setara 1,65% sampai dengan 2,95% pada tahun 2007).

13. TABUNGAN WADIAH

Tabungan wadiah terdiri dari:

2008 2007

Pihak ketiga 530.451.160 420.423.117 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 825.181 390.607

Jumlah 531.276.341 420.813.724

Bonus per tahun untuk tabungan wadiah adalah berkisar antara setara 1,68% sampai dengan 2,10% pada tahun 2008 (setara 1,63% sampai dengan 2,95% pada tahun 2007).

14. SIMPANAN BANK LAIN

Simpanan dari bank lain terdiri dari:

2008 2007

Giro wadiah 1.639 6.862

Bonus per tahun untuk giro wadiah dan simpanan wadiah berkisar antara 1,36% sampai dengan 1,71% pada tahun 2008 (setara 1,45% sampai dengan 2,42% pada tahun 2007).




37

15. KEWAJIBAN KEPADA BANK LAIN

2008 2007

Sertifikat Investasi Mudharabah Antar BankPT Bank Jabar - Banten - Unit Usaha Syariah 50.000.000 15.000.000 PT BPD Kaltim - Unit Usaha Syariah 27.500.000 5.000.000 PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk 12.500.000 12.500.000 PT BPD Sultra - 40.000.000 PT Bank Permata Tbk - Unit Usaha Syariah - 25.000.000 PT Bank Syariah Mandiri - 20.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -

Unit Usaha Syariah - 4.000.000

Jumlah 90.000.000 121.500.000

Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank akan jatuh tempo pada berbagai tanggal antara 5 Januari 2009 sampai dengan 13 Januari 2009.

16. KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA

Merupakan efek yang dijual dengan janji dibeli kembali pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Efek Tanggal Tanggal Nilai Harga Harga NisbahJual Beli Nominal Jual Beli

Kembali

Surat Berharga Syariah Negara 31-Des-08 05-Jan-09 60.000.000 59.916.750 59.998.000 9,75%

2008

17. BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN

Akun ini merupakan bagi hasil yang belum dibagikan oleh Bank kepada shahibul maal atas bagian keuntungan hasil usaha Bank yang telah disisihkan dari pengelolaan dana mudharabah dan wadiah masing-masing untuk tahun 2008 (2007) adalah sebesar Rp 8.546.498 (Rp 4.308.780).




38

18. PERPAJAKAN

Hutang pajak terdiri dari :

2008 2007 Pajak Penghasilan:Pasal 21 842.965 350.856 Pasal 23 4.243.906 2.268.091 Pasal 25 178.400 3.435.096 Pasal 29 - 3.081 Pajak Pertambahan Nilai 677 191.738

Jumlah 5.265.948 6.248.862

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi dengan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 (2007) adalah sebagai berikut:

2008 2007

Laba sebelum manfaat (beban) pajakpenghasilan sesuai dengan laporan laba rugi 23.717.722 124.533.970

Beda tetapJamuan dan Representasi 277.594 11.348 Pajak 17.623 107 Lain-lain 387.830 546.642

Beda waktuKewajiban kesejahteraan karyawan 3.372.576 892.895 Pembayaran pesangon (70.751) (124.415) Penyusutan aset tetap (200.225) (329.394)

Penghasilan kena pajak 27.502.369 125.531.153




39

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

Perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut :

2008 2007

Laba kena Pajak 27.502.369 125.531.153

Taksiran beban pajak penghasilan tahun berjalan 8.233.211 37.641.846 Pajak penghasilan yang dibayar sendiri - Pasal 25 19.712.517 37.638.765

Taksiran hutang pajak penghasilan (lebih bayar) (11.479.306) 3.081

Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

2008 2007

Kewajiban kesejahteraan karyawan 924.511 230.544 Penyusutan aset tetap (56.063) (98.818)Penyesuaian tarif pajak tangguhan (32.970)

Bersih 835.478 131.726

Rincian aktiva pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

2008 2007

Kewajiban kesejahteraan karyawan 1.790.582 927.934 Penyusutan aset tetap (460.560) (433.390)

Bersih 1.330.022 494.544

19. KEWAJIBAN LAIN

Kewajiban lain-lain terdiri dari:

2008 2007

Pendapatan ditangguhkan 9.174.100 2.946.311 Biaya yang masih harus dibayar 6.762.017 1.298.456 Kewajiban estimasi imbalan kerja 6.394.936 3.093.112 Dana titipan sosial (Qardhul hasan ) 751.040 743.121 Zakat 608.249 3.193.179 Setoran jaminan 119.526 3.490.000 Lain-lain 3.276.922 2.907.465

Jumlah 27.086.790 17.671.644




40

20. DANA SYIRKAH TEMPORER

Pada tanggal 31 Desember 2008 (2007), investasi tidak terikat dalam bentuk deposito mudharabah dan tabungan mudharabah adalah sebagai berikut:

Deposito Mudharabah

a. Berdasarkan Keterkaitan

2008 2007

Bank - Pihak ketiga 5.450.000 - Bukan Bank

Pihak ketiga 1.960.219.954 1.631.398.653 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 12.900.000 4.549.861

Jumlah 1.978.569.954 1.635.948.514

b. Berdasarkan Jangka Waktu 2008 2007

1 bulan 1.046.407.528 828.337.295 3 bulan 339.599.288 254.707.075 6 bulan 348.941.301 105.826.815 12 bulan 243.621.837 447.077.329 Jumlah 1.978.569.954 1.635.948.514

c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo

2008 2007

Kurang dari 1 bulan 1.239.558.987 947.910.887 1 - 3 bulan 461.038.802 306.845.754 3 - 6 bulan 54.965.698 121.519.565 6- 12 bulan 223.006.467 259.672.308 Jumlah 1.978.569.954 1.635.948.514

Deposito berjangka mudharabah merupakan investasi pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

Nisbah dan padanan tingkat bagi hasil per tahun untuk deposito berjangka mudharabah:




41

20. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

Padanan PadananNisbah Tingkat Bagi Nisbah Tingkat Bagi

Hasil Hasil

1 bulan 60,00 : 40,00 6,10% 60,00 : 40,00 6,62%3 bulan 59,50 : 40,50 6,17% 59,50 : 40,50 6,70%6 bulan 59,00 : 41,00 6,25% 59,00 : 41,00 6,79%

2008 2007

Tabungan Mudharabah

a. Berdasarkan jenis produk 2008 2007

Tabungan pendidikanPihak ketiga 1.581.404 779.308 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 23.037 5.587

1.604.441 784.895 Tabungan mudharabah "plus" 4.428.169 - Tabungan umrah 217.906 139.761

Jumlah 6.250.516 924.656

Rincian tabungan pendidikan berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

2008 2007

12 bulan 409.031 214.784 18 bulan - 3.485 24 bulan 154.237 155.545 36 bulan 525.030 183.293 48 bulan 107.923 52.144 60 bulan 183.583 71.352 > 60 bulan 224.637 104.292 Jumlah 1.604.441 784.895

Tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disepakati sebelumnya.




42

20. DANA SYIRKAH TEMPORER (lanjutan)

Tingkat bagi hasil per tahun untuk tabungan pendidikan berkisar antara setara 2,60% sampai dengan 3,24% untuk tahun 2008 (setara 3,06% sampai dengan 3,37% untuk tahun 2007) dan tingkat bagi hasil per tahun untuk umrah mudharabah masing-masing dan 1,68% sampai dengan 2,10% untuk tahun 2008 (setara 1,98% sampai dengan 2,18% untuk tahun 2007).

21. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Bank pada 31 Desember 2008 (2007 ) adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah Modal

PT Mega Corpora 150.059.654 99,99% 150.059.654 PT Para Rekan Investama 1 0,01 1

Jumlah 150.059.655 100,00% 150.059.655

22. PENDAPATAN USAHA

Pendapatan operasi utama adalah pendapatan yang diperoleh dari:

2008 2007

Pendapatan margin murabahah 266.707.152 359.323.612

Pendapatan bagi hasil:Mudharabah 8.706.350 20.931.385 Musyarakah 12.041.319 177.172

20.747.669 21.108.557

Pendapatan sewa ijarah 90.583 41.900

Pendapatan usaha lainnya:Bonus sertifikat wadiah Bank Indonesia 19.545.346 3.547.949 Bagi hasil surat berharga 24.117.031 649.500 Bagi hasil penempatan pada Bank lain 49.980 2.648 Lainnya 449 76.825

Jumlah 331.258.210 384.750.991




43

22. PENDAPATAN USAHA (lanjutan)

Pendapatan murabahah termasuk pendapatan akrual sebesar Rp 12.199.257 pada tahun 2008 (Rp 30.172.089 pada tahun 2007) (Catatan 6).

23. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER

Akun ini terdiri dari :

2008 2007

Bagi hasil deposito mudharabah 107.543.638 153.848.938 Simpanan investasi mudharabah antar Bank 9.109.336 1.271.614 Bagi hasil tabungan mudharabah 84.492 21.179

Jumlah 116.737.466 155.141.731

24. PENDAPATAN USAHA LAINNYA

Pendapatan operasional lainnya (lain-lain) terdiri dari:

2008 2007

Provisi dan komisi 21.590 319.672 Jasa administrasi 14.900.794 7.024.109 Lain-lain 21.129.195 629.931

Jumlah 36.051.579 7.973.712




44

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Akun ini terdiri dari:

2008 2007

Penyusutan aset tetap 8.575.989 5.447.919 Sewa 6.690.558 5.759.693 Biaya premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga 3.517.093 5.302.710 Komunikasi 2.233.632 735.443 Alat tulis dan barang cetak 1.715.591 774.897 Pendidikan dan pelatihan 1.714.975 1.230.962 Listrik, air dan gas 1.438.062 526.470 Pemeliharaan dan perbaikan 1.095.851 532.057 Lain-lain 4.763.499 6.779.273

Jumlah 26.981.752 20.310.151

26. BEBAN (PEMBALIKAN) PENYISIHAN KERUGIAN ASET PRODUKTIF

Pembentukan (pembalikan) penyisihan kerugian aset produktif adalah sebagai berikut:

2008 2007

Piutang murabahah 17.819.244 12.375.468 Penyisihan agunan yang diambil alih 3.867.555 1.283.584 Pembiayaan musyarakah 1.407.074 6.733 Pembiayaan mudharabah 880.526 2.288.647 Surat berharga 700.000 236.337 Penempatan pada Bank lain 158.000 15.516 Pinjaman qardh 99.947 15 Rekening administratif 1.765 (2.500)

Jumlah 24.934.111 16.203.800

31.745.250 27.089.424




45

27. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

2008 2007

Kewajiban komitmenBank garansi diterbitkan (952.354) (3.740.000)Fasilitas pembiayaan yang belum digunakan (1.877.076) (142.205)

Jumlah kewajiban komitmen (2.829.430) (3.882.205)

Tagihan kontinjensiPendapatan dalam penyelesaian 3.498.841 1.377.755

Jumlah tagihan kontinjensi 3.498.841 1.377.755

Bersih 669.411 (2.504.450)

28. KEWAJIBAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN

Bank mencatat kewajiban kesejahteraan karyawan atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan sebesar Rp 6.394.936 pada tanggal 31 Desember 2008 (Rp 3.093.112 pada tanggal 31 Desember 2007) yang dibukukan sebagai bagian dari akun “Kewajiban Lain-lain” dalam neraca dan dibebankan sebagai bagian dari “Beban Gaji dan Tunjangan” dalam laporan laba rugi sebesar Rp 3.372.575 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 (Rp 892.895 pada tanggal 31 Desember 2007).

Bank mencatat kewajiban imbalan kerja pada tahun 2008 berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Jasaaktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 31 Januari 2009. Kewajiban imbalan kerja tersebut dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Tingkat diskonto : 11% per tahun Tingkat kenaikan upah (gaji) : 7% per tahun (10% per tahun pada tahun 2007) Tingkat kematian : menggunakan tabel Commissioners Standard Ordinary 1980

CSO 80). Usia pensiun : 55 tahun.




46

28. KEWAJIBAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)

Beban yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

2008 2007

Beban jasa kini 3.093.024 608.225 Beban bunga 402.099 267.328 Kerugian aktuaris yang belum diakui (139.888) - Amortisasi atas beban jasa

lalu yang belum diakui -non-vested benefit 17.340 17.342

Beban yang diakui dalamlaporan laba rugi konsolidasi 3.372.575 892.895

Kewajiban kesejahteraan karyawan terdiri dari:

2008 2007

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 6.861.291 3.655.447 Biaya jasa lalu yang belum

diakui (non-vested) (306.750) (176.945) Keuntungan (kerugian) aktuarial

yang belum diakui (159.605) (385.390)

Kewajiban yang diakuidi dalam neraca konsolidasi 6.394.936 3.093.112

Perubahan kewajiban kesejahteraan karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008 2007

Saldo awal tahun 3.093.112 2.324.632 Penambahan tahun berjalan 3.372.575 892.895 Pembayaran pesangon selama

tahun berjalan (70.751) (124.415)

Saldo akhir tahun 6.394.936 3.093.112




47

29. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Undang-undang nomor 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif tanggal 22 September 2005, setiap Bank yang beroperasi di Indonesia wajib menjadi peserta penjaminan. LPS menjamin kewajiban Bank meliputi simpanan nasabah Bank yang berbentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Pada tanggal 12 Oktober 2005, Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 39 Tahun 2005 tentang Penjaminan Simpanan Nasabah Bank berdasarkan Prinsip Syariah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 96 Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

Berdasarkan ketentuan pasal ini, LPS menjamin simpanan nasabah dari Bank berdasarkan Prinsip Syariah, baik bank umum dan bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, maupun Unit Usaha Syariah (UUS) dari bank konvensional.

Pada tahun 2008 dan 2007, jumlah premi asuransi penjaminan Bank atas dana pihak ketiga sebesar Rp 3.517.093 dan Rp 5.302.710 dan premi asuransi penjaminan tersebut dicatat sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi”.

30. TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Bank melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama berhubungan dengan pinjam meminjam dana. Transaksi tersebut dilaksanakan pada tingkat suku bunga dan persyaratan yang normal. Rincian dari transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Giro pada bank lain (Catatan 4) b. Piutang murabahah (Catatan 6) c. Giro wadiah (Catatan 12) d. Tabungan wadiah (Catatan 13) e. Deposito mudharabah pada tahun 2008 (Catatan 20) f. Tabungan mudharabah (Catatan 20)

Sifat hubungan istimewa adalah melalui kepengurusan dan kepemilikan/pemegang saham yang sama dengan Bank.




48

31. INFORMASI PENTING LAINNYA

a. Pada tanggal 31 Desember 2008 (2007), rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Bank No. 7/53/DPbS tanggal 22 November 2005 dan perubahannya No. 8/10/DPbS tanggal 7 Maret 2006 adalah sebagai berikut:

2008 2007

Modal IntiModal disetor 150.059.655 150.059.655 Saldo laba (rugi) tahun-tahun lalu 92.060.616 5.168.491 Laba bersih tahun berjalan 7.742.255 43.445.126 Jumlah modal inti 249.862.526 198.673.272

Modal pelengkap (maksimum 100% dari modal inti)

Cadangan umum penyisihan kerugian aktivaproduktif (Maksimum 1,25% dari ATMR) 23.571.000 19.317.266

Jumlah modal pelengkap 23.571.000 19.317.266

Jumlah Modal 273.433.526 217.990.538

Aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) 2.029.524.249 1.688.829.052

Rasio KPMM Bank (%) 13,47 12,91

Rasio KPMM yang diwajibkan 8,00 8,00

Pada tanggal 10 Juni 2005, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No.7/13/PBI/2005 dan perubahannya No.8/7/PBI/2006 tanggal 27 Februari 2006 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank umum berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan peraturan tersebut, bank wajib memenuhi rasio KPMM sebesar 8% dengan memperhitungan risiko pasar.

b. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aktiva produktif adalah sebesar 1,11% pada tanggal 31 Desember 2008 (1,32% pada tanggal 31 Desember 2007).

c. Pada tanggal 16 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No.10/24/PBI/2008 yang merupakan perubahan kedua Peraturan No. 8/21/PBI/2006. Berdasarkan peraturan tersebut, bank dapat melakukan investasi pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pada tanggal 31 Desember 2008, Bank memiliki SBSN sebesar Rp 450.000.000 yang jatuh tempo pada tahun 2015 dan 2018.

d. Berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 10/12/KEP.DpG/2008 tanggal 16 Oktober 2008, status Bank telah menjadi Bank Devisa. Apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal keputusan penunjukan, pihak Bank tidak melaksanakan kegiatan usaha perbankan dalam valuta asing dengan nasabah maka status Bank Devisa tersebut dapat dicabut. Pada 31 Desember 2008, Bank telah memiliki nasabah giro dalam valuta asing sebanyak 2 (dua) nasabah dengan jumlah dana sebanyak Rp 6.375.




49

31. INFORMASI PENTING LAINNYA (Lanjutan)

e. Pada tahun 2008, Bank beralih dari sistem “Integrated Computerized Bank Account System”(ICBA) ke Silverlake axis Integrated Banking System (Silverlake), ”cut over” sistem lama dilakukan pada tanggal 1 Juli 2008, berita acara ”cut over” sistem telah dibuat dan ditanda tangani oleh pejabat berwenang.

f. Rincian aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 (2007) berdasarkan waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

1 bulan 3 bulan 1 tahun

Sampai sampai sampai sampai Lebih

dengan dengan dengan dengan dari

1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun 5 tahun Jumlah

Aktiva

Kas 46.399.277 - - - - 46.399.277

Penempatan padaBank Indonesia 282.272.873 - - - - 282.272.873

Giro padabank lain 12.889.242 - - - - 12.889.242

Efek-efek - - 1.000.000 55.000.000 476.000.000 532.000.000

Piutangmurabahah 1.065.340 10.457.282 311.136.407 1.529.619.961 105.509.097 1.957.788.087

Pinjaman qardh 140.000 123.558 300.000 100.000 - 663.558

Pembiayaanmudharabah 391.046 8.115.801 6.655.770 12.679.646 - 27.842.263

Pembiayaanmusyarakah 2.969.299 13.842.166 29.227.505 23.344.093 38.765.432 108.148.495

Aktiva lain-lain 111.144.661 4.039.405 115.184.066

Jumlah Aktiva 457.271.738 32.538.807 348.319.682 1.624.783.105 620.274.529 3.083.187.861

2008




50


1 bulan 3 bulan 1 tahun

Sampai sampai sampai sampai Lebih

dengan dengan dengan dengan dari

1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun 5 tahun Jumlah

KewajibanGiro wadiah 130.354.679 - - - - 130.354.679

Tabungan wadiah 531.276.341 - - - - 531.276.341

Simpanan daribank lain 1.639 - - - - 1.639

Kewajiban padabank lain 90.000.000 - - - - 90.000.000

Hutang pajak 5.265.948 - - - - 5.265.948

Kewajibanlain-lain 27.086.790 - - - - 27.086.790

Jumlah Kewajiban 783.985.398 - - - - 783.985.398

Investasitidak terikat

Tabunganmudharabah - - 409.031 970.772 224.637 1.604.441

Depositomudharabah 1.239.558.987 461.038.802 277.972.165 - - 1.978.569.954

1.239.558.987 461.038.802 278.381.196 970.772 224.637 1.980.174.395

Selisih (1.566.272.647) (428.499.995) 69.938.486 1.623.812.333 620.049.892 319.028.068

2008

1 bulan 3 bulan 1 tahunSampai sampai sampai sampai Lebihdengan dengan dengan dengan dari1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun 5 tahun Jumlah

Aktiva

Kas 11.451.966 - - - - 11.451.966 Penempatan pada

Bank Indonesia 636.474.365 - - - - 636.474.365 Giro pada

bank lain 1.185.992 - - - - 1.185.992 Efek-efek - - 1.000.000 5.000.000 6.000.000 12.000.000 Piutang

murabahah 33.929.776 21.574.283 265.940.659 1.447.605.873 5.250.165 1.774.300.756 Pinjaman qardh - - - 200.000 - 200.000 Pembiayaan

mudharabah 204.668 11.423.900 17.868.478 43.190.498 - 72.687.544 Pembiayaan

musyarakah - - 6.007.795 - 19.864.178 25.871.973 Aktiva lain-lain 30.172.089 - 13.273.260 - 43.445.349

Jumlah Aktiva 713.418.856 32.998.183 290.816.932 1.509.269.631 31.114.343 2.577.617.945

2007




51


1 bulan 3 bulan 1 tahunSampai sampai sampai sampai Lebihdengan dengan dengan dengan dari1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun 5 tahun Jumlah

KewajibanGiro wadiah 111.767.476 - - - - 111.767.476 Tabungan wadiah 420.813.724 - - - - 420.813.724 Simpanan dari

bank lain 6.862 - - - - 6.862 Kewajiban pada

bank lain 121.500.000 - - - - 121.500.000 Hutang pajak 6.248.862 - - - - 6.248.862 Kewajiban

lain-lain 17.671.644 - - - - 17.671.644

Jumlah Kewajiban 678.008.568 - - - - 678.008.568

Investasitidak terikat

Tabungan 924.656 - - - - 924.656 mudharabah

Deposito 947.910.887 306.845.754 381.191.873 - - 1.635.948.514 mudharabah

948.835.543 306.845.754 381.191.873 - - 1.636.873.170

Selisih (913.425.255) (273.847.571) (90.374.941) 1.509.269.631 31.114.343 262.736.207

2007

32. MANAJEMEN RISIKO

Profil risiko Bank sampai dengan triwulan II tahun 2008 berada pada posisi rendah. Pada triwulan III terjadi perubahan kondisi makro ekonomi nasional sebagai akibat krisis finansial yang terjadi di Amerika. Kenaikan suku bunga pasar, arus keluar modal asing melalui bursa dan pencairan dana proyek pemerintah yang tertunda mengakibatkan terjadinya kesulitan likuiditas pasar. Permasalahan tersebut berpengaruh terhadap perbankan di Indonesia sehingga pada akhir triwulan III terjadi kenaikan tingkat risiko rate of return dan likuiditas. Penurunan BI Rate dan harga bahan bakar minyak dapat meredam gejolak ekonomi yang berpotensi menaikkan laju inflasi. Profil risiko komposit Bank pada akhir tahun berada pada kategori rendah.

Adapun pengaruh volatilitas kondisi ekonomi dan moneter tahun 2008 terhadap profil risiko-risiko Bank sebagai berikut :

1. Risiko Penyediaan Dana (Credit Risk)

Portofolio Bank didominasi oleh pembiayaan dengan kualitas baik seperti terlihat dari rasio NPF (Gross) sebesar 1,50% atau NPF (Netto) 0,89%, jauh dibawah ketentuan Bank Indonesia. Konsentrasi nasabah inti (20 terbesar) semakin rendah sesuai dengan pertumbuhan pembiayaan, yaitu menurun dari 13,05% menjadi 11,48%. Tidak terjadi pelampauan/pelanggaran BMPK baik kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait.




52

32. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Pemenuhan rasio pencadangan (PPAP) mencapai 103%. Pembiayaan UKM dan Mikro diproyeksikan akan tumbuh terutama setelah Bank melakukan pembukaan distrik dan unit baru.

Adapun hal-hal yang perlu mendapat perhatian adalah meningkatnya pembiayaan bermasalah pada sektor properti khususnya skema pemilikan rumah, terindikasi dari rasio NPF sektor tersebut sebesar 7,17%

2. Risiko Rate of Return (Market Risk)

Trend penurunan BI Rate belum terlalu berpengaruh terhadap biaya dana, sehingga walaupun terjadi peningkatan pendapatan (nisbah, margin dan hasil sewa) tetapi beban biaya dana juga meningkat.

Kondisi ekonomi Indonesia yang tidak terlalu menggantungkan sumber pendapatan dari ekspor merupakan faktor positif yang dapat menahan pengaruh eksternal baik volatilitas harga minyak maupun krisis ekonomi Amerika. BI Rate diperkirakan akan terus turun sehingga akan sangat membantu sektor riil yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat pendapatan Bank.

3. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Pertumbuhan pembiayaan yang cukup tinggi diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang cukup tinggi pula sehingga Bank tidak terlalu terpengaruh risiko Likuiditas. Beberapa faktor yang mendukung keamanan likuiditas Bank antara lain posisi secondary reserve dalam bentuk SBIS dan Surat Berharga yang dapat dijaga pada tingkat aman dan ketentuan BI yang memperbolehkan dilakukannya repo terhadap SBSN.

Perkembangan pasar keuangan syariah dalam bentuk penerbitan berbagai macam surat berharga syariah dan yield SBIS yang semakin menarik juga semakin membantu pengelolaan likuiditas Bank.

4. Risiko Operasional dan Kepatuhan (Operational & Compliance Risk)

Peningkatan volume pembiayaan terhadap sektor mikro akan meningkatkan eksposur risiko operasional. Peningkatan bersumber dari proses internal terutama sumber daya manusia, sedangkan faktor eksternal dapat berupa perubahan kondisi ekonomi makro maupun kebijakan pemerintah. Mitigasi risiko dilakukan melalui proses analisa bisnis dalam penentuan lokasi outlet-outlet Mega Mitra Syariah (M2S).

Profil risiko kepatuhan dapat dijaga pada kondisi baik, hal ini terlihat pada beberapa indikasi seperti:

a. Tidak terdapat pelanggaran kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur internal, ketentuan BI dan undang-undang serta etika bisnis yang dapat mempengaruhi reputasi Bank.

b. Posisi KPMM, pemenuhan PPAP dan GWM diatas ketentuan yang wajib dipenuhi, NPF dibawah ketentuan maksimal Bank Indonesia, serta tidak adanya pelampauan maupun pelanggaran BMPK.

c. Monitoring penerapan KYC sudah berjalan efektif.




53

33. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH

Berdasarkan surat No. 9/BMS/DPS/II/2009 tanggal 25 Pebruari 2009 Dewan Pengawas Syariah Bank (DPS Bank) telah memberikan opini sehubungan dengan operasional dan produk Bank. Dalam opini tersebut DPS Bank berpendapat bahwa secara umum aspek operasional dan produk Bank telah mengikuti fatwa-fatwa dan ketetapan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Pada tanggal 4 Pebruari 2009 Bapak Gandhi Ganda Putra Ismail mengundurkan diri dari jabatannya selaku Direktur Bank, sampai dengan dilakukannya audit belum terdapat pengganti untuk posisi tersebut.

35. DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL

Sejak semester kedua tahun 2008, pasar-pasar di berbagai belahan dunia mengalami kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan. Keadaan ini dipicu oleh, salah satu diantaranya, krisis kredit perumahan di Amerika Serikat yang meluas ke investasi, produk-produk keuangan terstruktur dan pasar komoditas. Gejolak pada pasar di Amerika Serikat ditambah dengan penurunan nilai Dolar Amerika Serikat yang tajam dan serangkaian perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan diambil alih oleh entitas lain mengakibatkan krisis meluas ke bagian lain di dunia.

Akibat dari krisis finansial global ini juga telah dirasakan di Indonesia dengan adanya penurunan nilai Rupiah, penurunan permintaan, penurunan permintaan, penurunan harga komoditas, penurunan pasar efek-efek, kenaikan suku bunga yang diikuti juga dengan penurunan, serta likuiditas yang semakin ketat, dan kenaikan risiko pembiayaan secara signifikan. Sampai dengan saat ini, Bank tidak secara signifikan terkena dampak negatif dari krisis ekonomi global. Pada saat ini Bank tidak mengalami masalah likuiditas yang serius dan risiko pembiayaan tidak mengalami masalah likuiditas yang serius dan risiko pembiayaan tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Untuk menghadapi situasi ekonomi ekonomi yang tidak menguntungkan ini, yang kemungkinan besar dapat memburuk di masa mendatang, maka Bank melakukan stress test terhadap seluruh portofolio Bank untuk mengidentifikasi adanya portofolio yang memiliki potensi risiko. Selanjutnya, untuk menanggulangi risiko tersebut Bank telah melakukan restrukturisasi pinjaman, revisi kriteria pinjaman dan jangka waktu pembayaran pinjaman.

Walaupun kondisi ekonomi tidak menguntungkan, manajemen berpendapat bahwa Bank akan dapat terus melanjutkan operasi bisnisnya di masa mendatang. Maka dari itu, laporan keuangan disusun dengan menggunakan basis usaha yang berkelanjutan.




54

36. REKLASIFIKASI AKUN

Untuk tujuan perbandingan, akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 telah direklasifikasi kembali penyajiannya agar sesuai dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

Akun-akun laporan keuangan tahun 2007 yang direklasifikasi dan dinyatakan kembali adalah sebagai berikut:

Sebelum Setelah Reklasifikasi Reklasifikasi

NeracaAktiva

Piutang murabahah 1.774.300.756 1.744.128.667

Aktiva lain-lainPendapatan yang masih harus diterima - 30.172.089

2007

37. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Bank bertanggung jawab dalam menyusun laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 10 Maret 2009.

Vision - Bank Mega Syariah · 2014. 7. 4. · Vision I visi Pride of the Nation’s Sharia Bank....

Documents

Transcript of Vision - Bank Mega Syariah · 2014. 7. 4. · Vision I visi Pride of the Nation’s Sharia Bank....