kanalispolban.files.wordpress.com viewLAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN. PENERAAN ALAT...
-
Upload
hoangxuyen -
Category
Documents
-
view
248 -
download
6
Transcript of kanalispolban.files.wordpress.com viewLAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN. PENERAAN ALAT...
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN
PENERAAN ALAT UKUR VOLUMETRIK
Dosen Pembimbing : Endang Widiastuti
Kelompok 5
M Syarif Hidayatullah NIM 111431017
Nadia Luthfi Nuran NIM 111431018
Neng Teti Komala NIM 111431019
Nevy Puspitasari NIM 111431020
Tanggal Percobaan : 15 Maret 2012
Tanggal Penyerahan : 22 Maret 2012
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TEKNIK KIMIA - D3 ANALIS KIMIA
Tahun Ajaran 2011-2012
Tanggal Percobaan : 15 Maret 2012
Pembimbing : Ibu Endang W
Judul Percobaan : Peneraan Alat Ukur Volumetrik
Tujuan Percobaan : Mahasiswa dapat mengkalibrasi peralatan alat ukur
volumetrik
I. Teori Dasar :
Dasar umum dalam peneraan adalah untuk menentukan berat air yang
dimuat atau dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu, kemudian dengan
densitas air yang diketahui volume yang betul dapat dihitung. National Bureau of
Standaris telah menetapkan 20oC sebagai suhu untuk mengadakan kalibrasi
peralatan gelas, karena suhu Laboratorium biasanya tidak akan tepat 20oC. Maka
peralatan gelas pada hakikatnya, harus dikoreksi apabila digunakan pada suhu
lain.
Alat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap
penentuan kuantitatif dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, dan
labu takar. Pipet merupakan alat untuk mengukur volume kecil . Pipet volume
digunakan untuk mengukur volume tertentu. Pipet harus ditera sebelum
digunakan, yaitu pada penggunaan pipet volume tertentu cairan harus mengalir
keluar secara kuantitatif. Buret mempunyai ujung pelepasan yang dapat diatur,
berupa tabung kaca dengan ukuran isi, 5, 10, 20, atau 50 mL yang bagian
bawahnya ditutup dengan keran gelas. Buret ditera melalui pelepasannya.
Hasil akhir analisis kimia secara kuantitatif biasanya menunjukkan
konsentrasi suatu senyawa di dalam sampel, hasil ini biasanya tidak selalu tepat.
Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengurangi ketidaktepatan tersebut agar
hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Akurasi merupakan tingkat ketepatan
antara nilai terukur dengan nilai yang sebenarnya. Presisi adalah tingkat atau
derajat ketepatan atau menghasilkan nilayi yang sama untuk setiap pengukuran
yang dilakukan secara berulang.
Ada dua kelompok kesalahan dapat mempengaruhi akurasi atau presisi
dari nilai terukur. Kesalahan pasti adalah suatu kesalahan yang dapat ditentukan
dan dapat dihindari atau koreksi. Kesalahan ini biasanya konstan, misalnya pada
kasus timbangan yang tak terkalibrasi yang biasanya digunakan untuk
penimbangan. Kesalahan ini kadang-kadang bervariasi, tetapi dapat dihitung dan
dikorekksi, seperti suatu buret yang mempunyai kesalahan pada pembacaan
volumenya. Kesalahan tak pasti atau kesalahan acak yaitu suatu kesalahan
pengukuran yang terjadi secara tak tentu. Kesalahan ini tak dapat diramalkan
atau diduga. Kesalahan ini mengikuti pola distribusi acak, jadi persamaan
matematika mengenai probabilitas dapat diterapkan pada beberapa kesimpulan
dari hasil pengukuran yang mungkin pada sederetan pengukuran. Kesalahan tak
pasti sesungguhnya dikarenakan kemampuan yang terbatas dari analis (Anonim,
2000:2-3).
Prasyarat pertama untuk pengukuran yang tepat dan membuatnya
sampai volume tertentu adalah alat gelas yang memenuhi syarat. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam penetapan volume sebenarnya dari wadah gelas
adalah :
1. Berat jenis air tergantung pada suhu, sehingga berat satu liter air bukan 1000
gram untuk semua suhu.
2. Oleh karena gaya tekan udara, yang pada suhu tertentu tergantung pada
tekanan barometer, satu wadah dengan volume besar beratnya akan lebih kecil,
dibanding apabila ini ditimbang dalam hampa, dan seharusnya diadakan koreksi.
3. Volume wadah gelas berubah-ubah dengan suhu.
(Eckschlager, 1984).
National Bureau of Standart telah menetapkan suhu untuk mengadakan kalibrasi
peralatan gelas. Karena suhu laboratorium biasanya tidak akan tepat 20ºC, maka
alat gelas pada hakekatnya harus dikoreksi bila digunakan pada suhu lain, oleh
karena kesalahan yang disebabkan oleh pemuaian (atau kontraksi) baik dari
bejana itu sendiri maupun larutan yang ada didalamnya (Day, 1981).
Alat pengukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap
penentuan kualitatif. Dari sifat dan fungsi dapat dibedakan atas pipet, buret, labu
ukur, dan gelas ukur. Dalam penggunaan alat ukur volume ini dapat terjadi
kesalahan. Salah satunya adalah kesalahan kalibrasi karena volume yang tertera
tidak sesuai dengan volume yang sebenarnya (Roth, 1988).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam peneraan alat-alat ukur gelas
volumetrik antara lain:
1. Koreksi suhu yang tidak sama (a)
2. Koreksi terhadap adanya gaya tekan ke atas dari udara (b)
3. Koreksi adanya pemuaian dari kaca (c)
Untuk volume 1 Liter maka
a. Koreksi suhu yang tidak sama dapat ditentukan melalui rumus :
a = 1000 – (1000 x s) x 1000
b. Koreksi adanya gaya tekan ke atas dapat dihitung sebagai berikut
b = 1000 – 1000 – (a+b+c) x 1
8,4
Dimana:
8,4 adalah berat jenis dari anak timbangan
1 = 1,292052
1 + 0,00976t
c. Koreksi dari pemuaian kaca dapat ditentukan melalui rumus berikut ini:
c=1000× (20−t )×0,000025g
dimana : t = suhu percobaan
Jenis Alat
Keterangan
Pipet Volum (ml) 2 5 10 25 50 100Batas toleransi 0,006 0,01 0,02 0,025 0,05 0,08
buret Volum (ml) 2 10 50 100Batas toleransi 0,01 0,02 0,05 0,1
II. Alat dan BahanNo Alat Bahan Banyaknya1. Buret 50 mL 2 Buah dengan Merk berbeda2. Erlenmeyer Bertutup 2 buah3. Gelas kimia 1 buah4. Corong Gelas 1 buah5. Statif dan klem 2 buah6. Neraca analitik 1 Unit7. Botol semprot 1 buah8. Kertas Tissue9. Aquades 150 mL
III. Langkah Kerja Membersihkan dan mengeringkan BuretMengisi buret dengan aquades sebanyak 50 mL(Buret tidak bocor)Menyiapkan erlenmeyer bertutup yang telah dibersihkan dan dikeringkanMenimbang Erlenmeyer KosongMenuangkan isi dari buret ke dalam erlenmeyer sebanyak 5 mLMenimbang Erlenmeyer yang terisiMengulangi hingga aquades dalam buret habis (penimbangan dilakukan setiap 5 mL hingga 50 mL)
Nama : Neng Teti Komala
NIM : 111431019
Nama : Nevy Puspitasari
NIM : 111431020
IV. Pengolahan Data dan Pembahasan Percobaan Kalibrasi Buret
IV.1. Kondisi
Suhu : 25°C
Tekanan : 667 mmHg
BJ air : 0,99704 g/cm3
Alat Kalibrasi : Buret 50 ml merk Winteg Din As
Berat Erlenmeyer(g)
Volume air(ml) Berat Erlenmeyer+air(g)
Berat air(g)
81,5693 - - -81,5693 5 86,5560 4,986781,5693 10 91,5208 9,951581,5693 15 96,5102 14,940981,5693 20 101,4912 19,921981,5693 25 106,5015 24,932281,5693 30 111,4824 29,913181,5693 35 116,5113 34,942081,5693 40 121,5284 39,959181,5693 45 126,5246 44,955381,5693 50 131,4971 49,9278
IV.2. Perhitungan
1. Perhitungan Faktor Koreksi (a)a={1000−(1000×s)}×1000a={1000−(1000×0,99704 ) }×1000 a=2960mg
2. Koreksi terhadap tekanan (b)
b = 667mmHg760mmHg x 0,99704 x 1000
b = 875,03379 mg
3. Koreksi pemuaian kaca(c)
c = 1000 (20°C - 25°C ) x 0,025
c = - 125 mg
4. Jumlah factor koreksi
Faktor koreksi = a +b + c
= 2960 mg + 875,03379 mg - 125 mg
= 3710,03379 mg
Koreksi untuk alat ukur buret 50mL
Faktor koreksi = 50mL1000mL
x 3710,03379=185,50169mg=0,18550 g
5. Pengolahan Data Volume Sebenarnya
Perhitungan Volume 5 mL
Massa Air Seharusnya = (5 mL x 0,99704 g /cm3 ) - 0,18550 g= 4,7997 gram
Massa Air Pengukuran = (Massa Erlenmeyer +air)- Massa Erlenmeyer kosong
= 86,5560 gram - 81,5693gram
= 4,9867 gram
Volume sebenarnya = massaair pengukuranmassaair seharusnya x volume skala
= 4,9867 gram4.7997 gram x 5 mL
= 5,1948 mL
% Penyimpangan = 5,1948mL−5mL
5mL x 100 %
=3,896 %
Tabel % Penyimpangan untuk masing-masing volume Aquades
No Volume Air (ml)
Massa Air Sebenarnya (g)
Volume Air Sebenarnya (ml)
% Penyimpangan
1. 5 4,7997 5,1948 3,896%2. 10 9,7849 10.1703 1,703%3. 15 14,7701 15,1734 1,156%4. 20 19,7553 20,1686 0,843%5. 25 24,7405 25,1937 0,774%6. 30 29,7257 30,1891 0,630%7. 35 34,7109 35,2330 0,665%8. 40 39,6961 40,2650 0,662%9. 45 44,6813 45,2759 0,613%10. 50 49,6665 50,2630 0,526%
Berikut adalah grafik perbandingan volume terhadap % penyimpangan:
5 10 15 20 25 30 35 40 45 500.000%
0.500%
1.000%
1.500%
2.000%
2.500%
3.000%
3.500%
4.000%
4.500%
Kurva Volum terhadap % penyimpangan
Volume
% p
enyi
mpa
ngan
IV.3. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan kalibrasi buret yang memiliki volume yang
sama yaitu 50 mL tetapi berbeda merk. Pada kalibrasi buret ini, larutan yang
digunakan adalah aquadest. Percobaan dilakukan dengan menimbang aquadest
pada volume tertentu. Jika massa jenis air diketahui, maka dapat diketahui
volume yang sebenarnya.
Pada percobaan ini dilakukan 2 buah kalibrasi buret yaitu bermerk
assistan wheastern germany dan buret bermerk Witeg Din AS yang memiliki
volume yang sama yaitu 50 ml. Pada kalibrasi ini, penimbangan dilakukan setiap
penambahan 5 ml hingga total jumlah penambahannya sebanyak 50 ml. Sebelum
dikalibrasi, erlenmeyer kosong ditimbang terlebih dahulu agar dapat diketahui
berat aquadest yang ditambahkan. Erlenmeyer kosong yang ditimbang haruslah
bersih dan kering. Haruslah bersih dimaksudkan agar tidak ada pengotor yang
tertimbang dan haruslah kering dimaksudkan agar tidak ada aquadest ataupun
air yang ikut tertimbang. Buret yang digunakan pun haruslah bersih dan kering,
agar pada saat pengukuran penambahan 5 ml aquadest dari buret, benar-benar
tepat dan tidak ada tetesan air yang mengalir dari dinding buret sehingga
penambahan volume akan tepat. Erlenmeyer yang digunakan adalah erlenmeyer
tutup asah. Hal ini dikarenakan kalibrasi buret harus dilakukan dengan tepat dan
teliti, sehingga penimbangan aquadest maupun penimbangan erlenmeyer
kosong haruslah tepat, artinya tidak ada udara yang ikut tertimbang. Apabila
tidak memakai tutup asah, artinya adanya kemungkinan udara yang ikut
tertimbang sehingga kalibrasinya tidak akan tepat.
Kalibrasi buret bermerk Witeg Din AS
Pada kalibrasi buret bermerk Witeg Din AS ini, setelah data diolah dan dibuat
kurva, dapat dilihat bahwa persen penyimpangan lebih besar saat volume yang
keluar dari buret sedikit. Pada kurva saat volume 5 mL menuju volume 10mL
kurva menurun tajam dan pada volume 10mL hingga 50mL bentuk kurva tidak
terlalu menurun tajam. Pada grafik dapat ditunjukkan bahwa bentuk kurva
menurun. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak volume yang keluar dari
buret, maka persen penyimpangannya semakin kecil. Pada logikanya, apabila
1ml penyimpangan pada pelepasan buret sebanyak 5 mL, tentunya persen
penyimpangannya akan besar, begitupun sebaliknya apabila 1mL penyimpangan
pada pelepasan buret 50 mL tentunya persen penyimpangannya akan lebih kecil.
Pada percobaan, secara berurutan volume yang dikeluarkan buret semakin
banyak, otomatis persen penyimpangannya pun semakin kecil, karena banyaknya
selisih volume air yang sebenarnya dengan volume yang terukur dibagi dengan
volume yang semakin besar, sehingga persen volume semakin kecil seiring
dengan bertambahnya volume yang keluar dari buret. Berdasarkan data
percobaan, persen penyimpangan terkecil adalah pada volume 50 mL, sehingga
volume ini baik untuk titrasi. Karena pada volume 50 mL yang memiliki persen
penyimpangan terkecil di pakai untuk titrasi menyebabkan kemungkinan
kesimpangan/kesalahan titrasi adalah minimum.
Nama : M. Syarif Hidayatullah
NIM : 111431017
Nama : Nadia Lutfi Nuran
NIM : 111431018
V. Pengolahan Data dan Pembahasan Percobaan Kalibrasi Buret
V.1. Kondisi
Suhu : 25°C
Tekanan : 667 mmHg
BJ air : 0,99704 g/cm3
Alat Kalibrasi : Buret 50 ml merk
V.2. Perhitungan1. Perhitungan Faktor Koreksi (a)a={1000−(1000×s)}×1000a={1000−(1000×0,99704 ) }×1000 a=2960mg
2. Koreksi terhadap tekanan (b)
b = 667mmHg760mmHg x 0,99704 x 1000
b = 875,03379 mg
3. Koreksi pemuaian kaca(c)
c = 1000 (20°C - 25°C ) x 0,025
c = - 125 mg
4. Jumlah factor koreksi
Faktor koreksi = a + b + c
= 2960 mg + 875,03379 mg - 125 mg
= 3710,03379 mg
Koreksi untuk alat ukur buret 50 mL
Faktor koreksi = 50mL1000mLx 3710,03379 = 185,50169 mg = 0,18550 g
= 0,18 g
5. Pengolahan Data Volume Sebenarnya
Perhitungan Volume 5 mL
Massa Air Seharusnya = (5 mL x 0,99704 g /cm3 ) - 0,18 g= 4,8052 gram
Massa Air Pengukuran = (Massa Erlenmeyer +air)- Massa Erlenmeyer kosong
= 69,8035 gram – 64,8798 gram
= 4,9237 gram
Volume sebenarnya = massaair pengukuranmassaair seharusnya x volume skala
= 4,9237 gram4,8052 gram x 5 mL
= 5,12 mL
% Penyimpangan = 5,12mL−5mL
5mL x 100 %
= 2,4 %
No Volume (mL)
Volume sesungguhnya
(mL)
Massa Perhitungan
(gram)
Massa Pengukuran
% Penyimpangan
1 5 5,12 4,80520 4,9237gram 2,40%2 10 10,12 9,79040 9,9108 gram 1,20%3 15 15,14 14,7756 14,9142 gram 0,93%4 20 20,18 19,7608 19,9424 gram 0,91%5 25 25,21 24,7460 24,9594 gram 0,86%6 30 30,21 29,7312 29,9463 gram 0,72%7 35 35,23 34,7164 34,9526 gram 0,68%8 40 40,23 39,7016 39,9303 gram 0,57%9 45 45,23 44,6868 44,9209 gram 0,52%
10 50 50,24 49,6720 49,9201 gram 0,49%
Tabel % Penyimpangan untuk masing-masing Volume Aquades
Berikut adalah grafik perbandingan volume terhadap % penyimpangan:
5 10 15 20 25 30 35 40 45 500.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
3.00%
Kurva Volum terhadap % penyimpangan
Volume
% p
enyi
mpa
ngan
5.3. Pembahasan
Kalibrasi buret bermerk assistan wheastern germany
Dalam sebuah praktikum, keberadaan alat ukur sangatlah diperlukan.
Untuk mengukur volume suatu cairan, ada beberapa jenis alat ukur yang
dapat digunakan yaitu gelas ukur, pipet volum, buret,gelas kimia dll. Pada
praktikum kali ini alat yang digunakan untuk di kaliberasi ialah buret 50mL
namun dengan merk yang berbeda. Dasar dari sebuah peneraan ialah
untuk menentukan berat air yang dimuat atau dikeluarkan oleh suatu alat
gelas tertentu, kemudian dengan densitas air volume yang sebenarnya
dapat dihitung. Diperlukan juga data suhu, tekanan, dan densitas air,
karena factor tersebut mempengaruhi factor koreksi dan mempengaruhi
pada % penyimpangan yang terjadi pada saat praktikum. Semakin tinggi
suhu maka densitas air berkurang, ini akan mempengaruhi factor koreksi,
namun pada saat praktek tidak dilakukan pengecekan densitas maka
diambilah suhu ruang untuk menentukan densitas. Pada percobaan ini,
volume sesungguhnya yang didapat yaitu 50.24 berbeda 0,24 mL. Nilai ini
sangat jauh dengan batas toleransinya yaitu 0.05 mL. Penyimpangan yang
terjadi semakin kecil setiap penambahan volume air.
VI. Kesimpulan
Jadi, Berdasarkan kalibrasi yang telah dilakukan pada buret yang bermerk assistan wheastern germany bervolume 50mL dan buret bermerk Witeg Din AS bervolume 50 mL, persen penyimpangan pada buret assistan wheastern germany lebih kecil dibanding persen penyimpangan pada buret Witeg Din AS. Sehingga buret bermerk assistan wheastern germany bervolume 50 mL memiliki ketelitian yang lebih tinggi dibanding buret bermerk Witeg Din AS bervolume 50 mL.
Daftar Pustaka
Rahmat, Nur Mifta. “ Kimia Analitik Peneraan Volumetri”, (online),
(http://duniainikecil.wordpress.com/2009/12/17/3peneraan-volumetri-
alat-gelas/ http://catatankimia.com/catatan/kalibrasi-buret.html ,
diunduh 20 Maret 2012 pkl 16.58)
Anonim, “Water”, (online), (http://en.wikipedia.org/wiki/Water_(data_page),
diunduh 20 Maret 2012 pkl 20.48)