tartojogja.files.wordpress.com · Web viewHal ini ditandai dengan semakin mudahnya birokrasi tata...
Transcript of tartojogja.files.wordpress.com · Web viewHal ini ditandai dengan semakin mudahnya birokrasi tata...
Teknologi Informasi dan Produktivitas Kerja Pegawai
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..
A. Latar belakang masalah..
B. Identifikasi Masalah..
C. Perumusan Masalah..
D. Tujuan Penulisan..
BAB II PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
A. Manajemen Perkantoran Modern..
B. Produktivitas Kerja Pegawai
C. Temuan dan Pembahasan..
BAB III PENUTUP..
A. Kesimpulan..
B. Saran..
Daftar Pustaka.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Teknologi informasi semakin memainkan peran yang signifikan dalam manajemen
perkantoran saat ini. Hal ini ditandai dengan semakin mudahnya birokrasi tata persuratan,
semakin mudahnya akses informasi dari satu titik ke titik lainnya. Tentu saja, teknologi
informasi tidak akan sedemikian besar kontribusinya bagi perkembangan manajemen
perkantoran jika peran sumber daya manusia tidak dioptimalkan.
Penggunaan teknologi informasi tidak terlepas dari peran perangkat komputer, manajemen
dan teknologi komunikasi. Ketiga perangkat ini dapat dikatakan sebagai jantung teknologi
informasi. Sejak 1990an perangkat komputer telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi infomrasi ini, hingga saat ini telah terjadi
perkembangan yang signifikan di hampir semua lembaga tidak terkecuali di UNY,
Padahal, pengaplikasian TI dalam manajemen kelembagaan khususnya manajemen
perkantoran dapat menjadi motivasi bagi pegawai untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya. Contoh kasus, jika seorang pegawai ekspedisi menghabiskan waktu satu sampai
dua jam untuk mengantar surat maka dengan menggunakan mesin fax atau e-mail maka
waktu yang dua jam tadi dapat dimanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan lain. Dengan lain
perkataan, pegawai ekspedisi tersebut dapat ditingkatkan produktivitasnya.
Contoh kasus lain, database pegawai dan bidang lainnya akan lebih tertata dengan baik jika
disimpan dalam folder dan file website sehingga akan mudah diakses oleh yang memerlukan
dengan tingkat security tinggi. Tidak perlu lagi, staf di kepegawaian berkeliling meminta data
baik hard copy maupun soft copy dari bidang lainnya dalam kaitan database kepegawaian
karena data yang diperlukan tinggal mengakses dari website dengan kode verifikasi yang
telah didaftarkan sebelumnya. Dengan kata lain, penggunaan database website meningkatkan
produktivitas kerja pegawai karena adanya efisiensi waktu.
Selain dengan menggunakan website, sistem database dan koneksi jaringan area lokal
memungkinkan seseorang untuk berbagi data (data sharing) dengan menggunakan internet
cable dengan menggunakan kode IP adress tertentu, yaitu misalnya dengan mengkonfigurasi
kode IP : 192.168.11.1, xxx.xxx.11.2, dst. Semua hal ini menjadi sangat mungkin manakala
teknologi informasi dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai, sehingga
waktu menjadi efisien dan efektivitas kerja juga dapat ditingkatkan.
Dilihat dari sisi anggaran, penggunaan TI hanya memerlukan biaya tinggi diawal dengan
biaya pemeliharaan jaringan yang efisien. Manajemen konvensional lebih banyak
memerlukan kertas dan tenaga manusia dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Sehingga
jika dibandingkan dari segi efisiensinya, penggunaan TI dapat membantu meningkatkan
produktivitas kerja pegawai.
Berdasarkan deskripsi di atas, penulis mengangkat judul” Pengaruh Penerapan Teknologi
Informasi dalam Manajemen Perkantoran Modern terhadap Produktivitas Kerja Pegawai”
sebagai judul Karya Tulis Ilmiah.
B. Identifikasi Masalah
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis ingin menunjukkan betapa besar pengaruh penggunaan
Jaringan dan TI terhadap pengaruh waktu yang diperlukan, dalam hal ini ada tiga kategori :
1. Pelayanan perkantoran sebelum adanya kemajuan teknologi/perangkat komputer
2. Pelayanan perkantoran setelah adanya teknologi/perangkat komputer
3. Pelayanan perkantoran setelah adanya komputer, jaringan dan TI
Dari konstelasi masalah di atas dapat kita ambil berbagai pernyataan berikut:
1) Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai?
2) Apakah ada pengaruh penerapan teknologi informasi dalam manajamen perkantoran
modern terhadap produktivitas kerja pegawai?
3) Jika ada pengaruh, seberapa besar pengaruh penerapan teknologi informasi dalam
manajemen perkantoran modern terhadap produkitivitas kerja pegawai?
4) Adakah faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkat produktivitas kerja pegawai di
bidang manajemen perkantoran?
Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, penulis perlu mengelaborasikan asumsi-asumsi
berkaitan dengan penerapan teknologi informasi (TI) dalam Manajemen Perkantoran Modern
sebagai berikut:
Teknologi Informasi erat kaitannya dengan Manajemen Perkantoran Modern. TI terdiri dari:
Teknologi, Manajemen dan Telekomunikasi. Ketiga peran ini dapat dimainkan dengan baik
dalam teknologi Informasi dalam membantu mempercepat dan mempermudah pekerjaan
manajemen perkantoran dalam konteks manajemen modern. Jadi, dengan mengaplikasikan
teknologi informasi berikut telekomunikasinya sehingga dapat mengakses intranet maka
pekerjaan kantor dapat dilakukan secara mudah dan cepat. Dengan asumsi tersebut maka
penulis yakin bahwa produktivitas kerja pegawai dapat ditingkatkan dengan menerapkan
teknologi informasi dalam manajemen perkantoran modern. Atau dengan kata lain, semakin
tinggi penggunaan teknologi informasi dalam manajemen perkantoran modern maka pegawai
semakin tinggi produktivitasnya.
Dalam hal ini penulis ingin memberikan gambaran yang sangat nyata dari tiga perbandingan
itu terhadap hasi kerja/produktivitas pegawai,
C. Perumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dibatasi pada penerapan teknologi informasi dalam
manajemen perkantoran modern dan produktivitas kerja pegawai. Oleh karena itu, penulis
memformulasikan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh penerapan teknologi informasi dalam manajemen
perkantoran modern terhadap produktivitas kerja pegawai?
2. Seberapa besarkah pengaruh penerapan teknologi informasi dalam manajemen
perkantoran modern terhadap produktivitas kerja pegawai?
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
1) Bagi penulis
Meningkatkan keterampilan mengolah nalar sebagai upaya mengupas gagasan ilmiah serta
mencari alternatif solusi masalah secara ilmiah, serta dapat menjadi referensi bagi penulis
lain yang berkonsentrasi pada bidang manajemen perkantoran modern.
2) Bagi Institusi
1. Kerangka Teoritik
2. Teknologi Informasi
Abad ini adalah abad teknologi informasi. Batas-batas kewilayahan kini sudah tak ada lagi
dalam konteks jaringan dunia maya. Dalam istilah yang dikemukakan oleh Ohmae, hal ini
disebut borderless world. Istilah teknologi informasi merupakan kata majemuk yang
mengacu pada teknologi penyampaian informasi secara lebih cepat, lebih luas jangkauannya
dan lebih lama penyimpanannya.
Dalam perkembangannya, TI mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam pemerintahan
dikenal istilah e-gov (electronic government) yang tujuannya mempercepat dan
mempermudah akses pelayanan perkantoran kepada mahasiswa, pegawainya maupun kepada
masyarakat. Di era serba digital ini, pelayanan publik meliputi informasi mengenai tri darma
perguruan tinggi UNY dan sebagainya.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan terminologi baru dalam dunia
manajemen modern. Sebelum menerapkan TIK, teknologi sederhana sudah digunakan namun
belum optimal dalam menunjang kegiatan manajemen perkantoran modern. Dengan semakin
majunya teknologi umat manusia saat ini, pemerintah berupaya untuk mengadopsi teknologi
ini untuk membantu para staf pemerintah meningkatkan kinerjanya.
BAB II PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
Sebagaimana telah dijelaskan di muka, Teknologi Informasi memainkan peranan penting di
berbagai sektor kehidupan. Manajemen yang memiliki tugas pencapaian tujuan yang
mengedepankan aspek efektivitas dan efisiensi membutuhkan teknologi informasi guna
mempersingkat waktu dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Saat ini teknologi informasi sudah memasuki taraf kemajuan yang luar biasa. Penemuan
teknologi prosesor komputer yang sudah semakin cepat, semakin tingginya kecepatan
Random Access Memory (RAM) serta ruang harddisk yang semakin luas berdampak pada
semakin cepatnya waktu start up dan response popups komputer.
Berbagai cara koneksi internet dapat menggunakan beberapa metode, antara lain:
Dial Up: Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan line telepon.
Dengan menggunakan sebuah modem dial-up. Saat online [ connect ] maka telepon tidak
dapat digunakan. Perhitungan pulsa telepon berjalan + biaya internet dari provider. max
Kecepatan 56kb.
Broadband: Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan kabel tv,
dengan menggunakan modem broadband. Saat online dapat sekaligus nonton tidak
berpengaruh. Dan biaya lebih hemat cukup membayar abodemen tv cable + biaya internet
provider untuk 24 jam online [ no limit ]. kecepatan mulai dari 64kb – 256kb.
ADSL: Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan line telepon juga.
Namun ADSL menggunakan teknologi yang lebih modern. Saat online jalur telepon tidak
terganggu, dapat digunakan dalam kebersamaan. Biaya cukup membayar provider internet
dengan sistem perhitungan berdasarkan besarnya kilobyte yang digunakan, koneksi 24 jam
online. Kecepatan mencapai 512kb.
Handphone: Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan handphone.
Dapat dihubungkan melalui Bluetooth maupun usb cable data. Saat online jalur telepon juga
tidak terganggu. Bisa menggunakan jaringan GSM maupun CDMA. GSM dapat lebih cepat
dengan teknologi 3G atau bahkan teknologi terbaru high speed 3,5G. Sedangkan CDMA
menggunakan teknologi CDMA 2000 1x hampir setara dengan 3G. Perhitungan biaya hampir
sama semua yaitu menggunakan sistem perhitungan per kilobyte. Kecepatan mulai dari 64kb
– 2mb. Bahkan saat ini koneksi melalui jaringan wireless sudah menggunakan teknologi
tercanggih yaitu jaringan 4G.
Dalam prakteknya, Teknologi Informasi dapat dijadikan alat bantu untuk mempersingkat
jalur birokrasi.
A. Manajemen Perkantoran Modern
1. Manajemen Perkantoran
Manajemen perkantoran sebagai sesuatu fungsi adalah cabang dari seni dan ilmu manajemen
yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan perkantoran secara efisien, bilamana dan di
manapun pekerjaan itu harus dilakukan.
The Liang Gie kemudian mengemukakan rumusannya mengenai manajemen perkantoran.
Dikatakannya: “Dengan demikian, pada pokoknya manajemen perkantoran merupakan
rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan (mengatur dan menyusun),
mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan (melakukan
kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal. Hal atau sasaran yang terkena
oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah office work (pekerjaan perkantoran)“. Dari
berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran jelas yang terkandung di dalamnya
meliputi rangkaian kegiatan:
tata penyelenggaraan;
pelaksanaan secara efisien;
pengendalian, pengawasan dan pengarahan;
perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, dan
penggerakan.
1. Manajemen Modern
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) mengartikan perkataan modern dengan “terbaru”
“mutakhir”, “sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan jaman”.
Dalam hal kantor, maka sifat, sikap dan cara berpikir serta bertindak sebagaimana disebutkan
dalam istilah modern adalah berkenaan dengan penanganan data/informasi. Perkantoran
modern mempunyai ciri-ciri memiliki bangunan dan tata ruang yang baik, menggunakan alat
dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat; para pegawai dalam melaksanakan tugas-
tugasnya berdisiplin, profesional memiliki sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai
dengan tuntutan jaman. Kantor modern juga mendayagunakan biaya, menerapkan tata
laksana yang demokratis, efektif, efisien, produktif, berkeadilan, dan perlakuan manusiawi.
Tidak jarang setiap kali mendengar perkataan perkantoran modern terbayang suatu bangunan
kantor yang megah, bahkan gedung pencakar langit. Perkantoran modern juga sering
digambarkan sebagai kantor yang segala kegiatannya serba dikomputerkan (computerized).
Perubahan besar memang telah terjadi dalam lingkungan perkantoran. Geoffry Mills dkk
(1990) menegaskan dalam bukunya “Modern Office Management” bahwa teknologi baru
terus mengalami kemajuan, terutama dalam bidang “komunikasi dan pengelolaan data” (alih
bahasa oleh F.X. Budiyanto, 1991).
Tahap perkembangan sistem informasi manajemen (SIM) di sebagian besar lembaga
pemerintah kita saat ini tampaknya sampai pada tahap SIM dengan dukungan pemrosesan
data elektronik (electronic data processing, computer). Di satu pihak tahapan ini bagi
sebagian lembaga sedang menuju atau mungkin sudah sampai pada tahap berikutnya, yaitu
tahapan SIM berdasarkan komputer (computer based system).
B. Produktivitas Kerja Pegawai
Produktivitas adalah ukuran output dari suatu proses produksi, per satuan dari input. Sebagai
contoh, produktivitas pegawai secara tipikal diukur sebagai perbandingan output per jam
kerja pegawai, satu satuan. Produktivitas dapat disusun sebagai ukuran dari efisiensi teknis
atau rekayasa produksi.
Produksi merupakan proses mengkombinasikan berbagai material input (barang-barang) dan
input non material (perencanaan) agar membuat sesuatu untuk konsumsi (output). Metode
penggabungan input produksi dalam proses pembuatan output disebut teknologi. Teknologi
dapat digambarkan secara matematis dengan fungsi produksi yang menjelaskan hubungan
antara input dan output. Fungsi produksi dapat digunakan sebagai ukuran kinerja relatif
ketika membandingkan teknologi-teknologi.
Produktivitas Total = Kuantitas Output / Kuantitas Input
Menurut rumus ini, perubahan-perubahan dalam input dan output harus diukur secara iklusif
baik dari perubahan kuanitatif maupun kualitatif. Dalam prakteknya, perubahan kuantitatif
dan kualititatif berlaku ketika harga relative dan kuantitas relative dari input yang berbeda
dab factor-faktor output berubah. Untuk mengaksentuasikan perubahan kuantitatif dalam
input dan output, rumus produktivitas total harus ditulis sebagai berikut:.
Produktivitas Total = Kuantitas dan Kualitas Output / Kuantitas dan Kualitas Input
Produktivitas kerja merupakan suatu istilah yang sering digunakan dalam perencanaan
pengembangan industri pada khususnya dan perencanaan pengembangan ekonomi nasional
pada umumnya. Pengertian produktivitas pada umumnya lebih dikaitkan dengan pandangan
produksi dan ekonomi, sering pula dikaitkan dengan pandangan sosiologi. Tidak dapat
diingkari bahwa pada akhirnya apapun yang dihasilkan melalui kegiatan organisasi
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk di dalamnya tenaga
kerja itu sendiri. Dikutip oleh Rusli Syarif ( 1991: 1 ) mengatakan bahwa “ definisi
produktivitas secara sederhana adalah hubungan antara kualitas yang dihasilkan dengan
jumlah kerja yang dilakukan untuk mencapai hasil itu. Sedangkan secara umum adalah
bahwa produktivitas merupakan ratio antara kepuasan atas kebutuhan dan pengorbanan yang
dilakukan. “
bahwa “Produktivitas mencakup dua konsep dasar yaitu daya guna dan hasil guna. Daya guna
menggambarkan tingkat sumber-sumber manusia, dana, dan alam yang diperlukan untuk
mengusahakan hasil tertentu, sedangkan hasil guna menggambarkan akibat dan kualitas dari
hasil yang diusahakan.”
Menurut Mukiyat ( 1998: 481 ) bahwa produktivitas kerja biasanya dinyatakan dengan suatu
imbangan dari hasil kerja rata-rata dalam hubungannya dengan jam kerja rata-rata dari yang
diberikan dengan proses tersebut. Sedangkan konsep produktivitas menurut piagam OSLA
tahun 1984 adalah ( J. Ravianto,1986: 18 ) :
a. Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin banyak
barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya.
b. Produktivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan
tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan
sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap menjaga kualitas.
c. Produktivitas terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi manajemen,
informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap bagi manusia
melalui konsep produktivitas secara menyeluruh.
d. Produktivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan kekurangan
serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam jangka panjang dan
pendek, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan pendidikan
dan komunikasi.
e. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan tetapi juga
mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk terus menerus
berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
Menurut Komarudin, produktivitas pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa
mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari metode kerja
kemarin dan hasil yang dapat diraih esok harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada
hasil yang diraih hari ini (Komarudin, 1992:121).
Sedangkan menurut Woekirno produktivitas adalah kesadaran untuk menghasilkan sesuatu
yang lebih banyak daripada yang telah atau sedang berada dalam usahanya. Pokoknya
menambah kegiatan guna menghasilkan lebih dari apa yang telah dicapai (Woekirno
Sumardi, 1979:3). Bambang Kusriyanto (1993) juga memberikan pendapatnya bahwa
produktivitas merupakan nisbah atau ratio antara hasil kegiatan (output) dan segala
pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input).
Menurut Sondang P Siagian, produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat
sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang
optimal, kalau mungkin yang maksimal (Sondang P Siagian, 1982:15).
Menurut Handari Nawawi dan Kartini Handari, 1990:97-98).menjelaskan secara konkrit
konsep produktivitas kerja sebagai berikut:
a. Produktivitas kerja merupakan perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh dengan
jumlah kerja yang dikeluarkan. Produktivitas kerja dikatakan tinggi jika hasil ynag diperoleh
lebih besar dari pada sumber tenaga kerja yang dipergunakan dan sebaliknya.
b. Produktivitas yang diukur dari daya guna (efisiensi penggunaan personal sebagai tenaga
kerja). Produktivitas ini digambarkan dari ketepatan penggunaan metode atau cara kerja dan
alat yang tersedia, sehingga volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang tersedia. Hasil yang diperoleh bersifat non material yang tidak dapat dinilai dengan
uang, sehingga produktivitas hanya digambarkan melalui efisiensi personal dalam
pelaksanaan tugas-tugas pokoknya.
Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, produktivitas mengandung
pengertian berkenaan denagan konsep ekonomis, filosofis, produktivitas berkenaan dengan
usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk
pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya.
Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang
selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal ini
yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri.
Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan
harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa kehidupan hari kemarin harus lebih baik dari hari ini. Cara kerja hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin dan hasil kerja yang dicapai esok hari harus lebih baik dari yang
diperoleh hari ini. (Payman J. Simanjuntak, 1987: 34-35).
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan produktivitas kerja
memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping itu peningkatan produktivitas
kerja dapat dilihat melalui cara kerja yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan dan hasil
kerja yang diperoleh. Sehingga dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam
produktivitas kerja terdapat unsur pokok yang merupakan kriteria untuk menilainya. Ketiga
unsur tersebut adalah unsur-unsur semangat kerja, cara kerja, dan hasil kerja.
Unsur semangat kerja dapat diartikan sebagai sikap mental para pegawai dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, dimana sikap mental ini ditunjukan oleh adanya kegairahan
dalam melaksanakan tugas dan mendorong dirinya untuk bekerja secara lebih baik dan lebih
produktif. Sehingga apabila kondisi yang demikian dapat dijaga dan dikembangkan terus
menerus, tidak mustahil upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja akan dapat tercapai.
Untuk menilai semangat kerja karyawan dapat dilihat dari tanggung jawabnya dalam
melaksanakan tugas pekerjaanya. Hal ini sebagai mana dikemukakan oleh Alfred R. Lateiner
dan LE. Lavine bahwa “faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap semangat kerja
yaitu kesadaran akan tanggung jawab terhadap pekerjaanya” (Alfred R. Lateiner dan JE.
Lavine, 1983: 57).
Unsur kedua dari produktivitas kerja adalah cara kerja atau metode kerja. Cara atau metode
kerja pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dapat dilihat melalui kesediaan para
pegawai untuk bekerja secara efektif dan efisien.
Ukuran ketiga dari produktivitas kerja adalah hasil kerja. Hasil kerja merupakan hasil yang
diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan. Hasil kerja yang diperoleh oleh
pegawai merupakan prestasi kerja pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hasil kerja
ini dapat dilihat dari jumlah atau frekuensi di atas standar yang ditetapkan. Hal ini
menandakan bahwa karyawan tersebut produktif di dalam menyelesaikan tugas-tugas
pekerjaannya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa
produktivitas kerja pegawai dapat diukur dengan adanya semangat kerja dari pegawai dalam
menyelesaikan setiap tugas yang dibebankannya, dengan selalu berdasarkan pada cara kerja
atau metode kerja yang telah ditetapkan sehingga akan diperoleh hasil kerja yang
memuaskan..
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja Menurut Sukarna (1993:41),
produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Kemampuan dan ketangkasan karyawan
b. Managerial skill atau kemampuan pimpinan perusahaan.
c. Lingkungan kerja yang baik.
d. Lingkungan masyarakat yang baik.
e. Upah kerja.
f. Motivasi pekerja untuk meraih prestasi kerja.
g. Disiplin kerja karyawan.
h. Kondisi politik atau keamanan, dan ketertiban negara.
i. Kesatuan dan persatuan antara kelompok pekerja.
j. Kebudayaan suatu negara.
k. Pendidikan dan pengalaman kerja.
l. Kesehatan dan keselamatan pekerja karyawan.
m. Fasilitas kerja.
n. Kebijakan dan sistem administrasi perusahaan.
2. Pengukuran produktivitas kerja
Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauhmana
tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawan dalam menghasilkan suatu hasil. Dalam usaha
untuk dapat mengukur tingkat kemampuan karyawan dalam mencapai sesuatu hasil yang
lebih baik dan ketentuan yang berlaku (kesuksesan kerja). Tingkat produktivitas
kerja karyawan yang dapat diukur adalah :
a. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu kerja sebagai alat ukur produktivitas kerja karyawan meliputi :
1) Kecepatan waktu kerja
2) Penghematan waktu kerja
3) Kedisiplinan waktu kerja
4) Tingkat absensi
b. Output yaitu hasil produksi karyawan yang diperoleh sesuai produk yang diinginkan
perusahaan.
Pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong dan
efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan praktisnya
sebagai patokan dalam pembayaran upah karyawan. Tujuan pengukuran produktivitas adalah
membandingkan hasil hal-hal berikut :
a. Pertambahan produksi dari waktu ke waktu.
b. Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu.
c. Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu.
d. Jumlah hasil sendiri dengan orang lain.
e. Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama
orang lain (Rusli Syarif, 1991:7).
Alat pengukuran produktivitas karyawan perusahaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Physical productivity
Physical productivity adalah produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran
(Size) panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja.
b. Value productivity
Value productivity adalah ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai
uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, won, dollar (J. Ravianto,1986:21).
Pengukuran produktivitas ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengetahui
produktivitas kerja sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Dalam penelitian ini yang
menjadi pengukuran produktivitas kerja yaitu penggunaan waktu dan hasil kerja atau out put.
Berdasarkan pendapat di atas maka pengukuran produktivitas dapat dilihat dari dua
komponen yaitu:
a. Efisiensi kerja
Efisiensi kerja karyawan dapat dilihat dari ketercapaian terget, ketepatan waktu, ketepatan
masuk kerja.
b. Produksi
Produksi kerja yang dihasilkan karyawan dapat dilihat dari kualitas, peningkatan setiap bulan
dan persentase kesesuaian dengan harapan kantor
C. Temuan dan Pembahasan
Teknologi Informasi dan Komunikasi pada kenyataannya telah banyak memainkan peranan
teramat penting dalam manajemen perkantoran saat ini, lebih dikenal dengan Manajemen
Perkantoran Modern. Pengelolaan manajemen saat ini berbeda dari generasi sebelumnya
yang belum menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
Jika dilihat dari sisi produktivitas kerja pegawai maka peranan TIK dalam manajemen
perkantoran modern sangat luar biasa dalam memotivasi pegawai untuk lebih produktif. TIK
lebih dikonotasikan dengan komputer dan internet. Sebenarnya, TIK merupakan paduan dari
manajemen, teknologi (komputer) dan telekomunikasi. Telekomunikasi inilah sebetulnya
yang menjembatani hubungan komputer ke komputer. Jadi interkoneksi terjadi karena adanya
alat telekomunikasi yang digunakan untuk menghubungkan server komputer satu ke
komputer lainnya.
Permasalahan tipikal di kantor adalah (1) tidak adanya jaringan internet yang
menghubungkan komputer satu ke komputer lainnya dalam satu jaringan lokal (LAN), (2)
belum adanya database yang sempurna sehingga kapan dan dimanapun database dapat
diakses dan digunakan secara baik, (3) belum optimalnyanya penggunaan jaringan internet
yang ada untuk dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi dua arah melalui website kantor.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi meningkatkan produktivitas kerja
pegawai. Peran komputer dan teknologi komunikasi diyakini mampu meningkatkan
produktivitas kerja dengan tingkat akurasi, kecepatan dan kemudahan yang tinggi.
Penggunaan aplikasi komputer yang merupakan ringkasan Sistem Informasi Manajemen kini
banyak diterapkan di kantor-kantor pemerintah maupun swasta dengan sistem database yang
kompleks dan terintegrasi sehingga peningkatatan produktivitas kerja pegawai meningkat
sangat signifikan.
B. Saran
Dari pembahasan ini diajukan saran-saran sebagai berikut:
Dalam pelayanan awal untuk database hendanya terjadi pelayanan satu atap sehingga tidak
terjadi kerancuan data pada setiap unit-unit kerja.
Hendaknya di setiap kantor di lingkungan kerja terpasang jaringan Local Area Network dan
Jaringan Intranet agar kemudahan akses pegawai dan masyarakat dapat terwujud.
Jaringan yang sudah ada sudah selayaknya dikoneksikan ke seluruh sistem secara terintegrasi,
serta adanya singkronisasi data antar unit-unnit
Daftar Pustaka